83

Click here to load reader

skripsi pemasaran dalam dakwah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

manajemen dakwah

Citation preview

  • STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN

    WADIAH BANK MEGA SYARIAH

    Oleh:

    ANGGI SULAIMAN

    106053001992

    JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

    FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

    UIN SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    2011

  • STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN WADIAH BANK MEGA SYARIAH

    Dianjukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

    Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

    Oleh:

    Anggi Sulaiman

    NIM: 106053001992

    Di Bawah bimbingan

    Noor Bekti Negoro SE.,M.Si

    NIP: 19650301199031001

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

    FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    2011

  • LEMBAR PERNYATAAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa:

    1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

    satu persyaratan untuk memperoleh gelar Strata (S1) di Universitas Islam Negeri

    (UIN) syarif Hidayatullah Jakarta

    2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

    sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

    Hidayatullah Jakarta

    3. Jika dikemudian hari saya terbukti bahwa penulisan ini bukan hasil karya asli

    saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

    menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    Jakarta, 21 Maret 2011

    Anggi Sulaiman

  • ABSTRAK

    Anggi Sulaiman, Strategi Pemasaran Produk Tabungan Wadiah pada

    Bank Mega Syariah Pusat. Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas

    Dakwah dan Komunikasi. Dibawah Bimbingan Noor Bekti Negoro SE.,M.Si

    Kegagalan bank konvensional dengan beroperasi bunga untuk mewujudkan

    ekonomi yang sehat mengakibatkan munculnya bank-bank syariah yang beroperasi

    berdasarkan prinsip bagi hasil. Setiap bank-bank syariah mempunyai bermacam-

    macam produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Di dalam

    menawarkan produknya maka terjadinya persaingan sehingga perlu adanya strategi

    didalam pemasaran masing-masing bank tersebut. Salah satu dari bank-bank Syariah

    di Indonesia adalah Bank Mega Syariah yang merupakan lembaga keuangan

    kegiatan utamanya adalah menghimpun dan menyalurkan untuk masyarakat. Bank

    Mega Syariah mempunyai strategi-strategi pemasaran pada setiap produk-produk

    yang mereka tawarkan hal ini dilakukan agar masyarakat mengetahui dan berminat

    untuk mengambil manfaat dari produl-produk yang ditawarkan sesuai dengan

    kebutuhannya. Tabungan Utama IB adalah salah satu produk yang ditawarkan Bank

    Mega Syariah kepada masyarakat dan tabungan utama IB ini merupakan simpanan

    wadiah yang memungkinkan investasi sesuai syariah sekaligus memperoleh

    kemudahan mengelola dana selayaknya tabungan.

    Tujuan penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi apa saja

    yang digunakan oleh bank Mega Syariah dalam menarik minat nasabah yang

    meliputi atas perencanaan dan perumusan strategi pemasaran tabungan wadiah bank

    Mega Syariah Pusat, Implementasi Pemasaran produk tabungan wadiah bank Mega

    Syariah pusat dan pengawasan produk tabungan wadiah Bank Mega Syariah pusat.

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi kualitaitf

    deskriptif. Metodologi penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang

    menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

    prilaku yang diamati.

    Strategi-strategi yang dilakukan Bank Mega Syariah untuk menarik minat

    nasabah dalam pemasaran diantaranya yaitu memprioritaskan nasabah pada CASA

    (Current Acc dan Saving Acc) dengan dana murah, melakukan redesain benefit dari

    produk-produk yang sudah ada dan pelayanan teknologi Channel yang beragam.

    Kata kunci: Strategi, Pemasaran, Strategi pemasaran.

  • KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

    memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dengan rahmat dan karunia-Nya

    penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Strategi Pemasaran Produk

    Tabungan Wadiah Bank Mega Syariah Pusat.

    Skripsi ini diajukan guna melengkapi syarat dalam mencapai gelar Sarjana

    Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Manajemen Dakwah pada Fakultas Dakwah dan

    Komunikasi Di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini sulit untuk dapat terwujud

    tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini

    penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

    memberikan kontribusinya baik material maupun spiritual khususnya kepada:

    1. Mama, Bapak dan Kakak tercinta yang tanpa henti mengalirkan doa untuk

    kesempatan dan keberhasilan penulis serta memberikan semangat baik spiritual,

    moril dan materil.

    2. Emita Daniel selaku Ibu angkat yang telah banyak membantu baik moril dan

    materil, membimbing serta penuh perhatian sampai penyelesaian skripsi ini.

    3. Dr. H. arief Subhan MA. Selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

    4. Drs. Cecep Castrawijaya MA selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah

    5. H. Mulkanasir BA, Spd, MM selaku Sekertaris Jurusan Manajemen Dakwah

    6. Noor Bekti Negoro, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan

    bimbingan dan pengarahan kepada penulis dengan penuh perhatian dan kesabaran

    selama penyusunan maupun penulisan skripsi ini.

  • 7. Seluruh dosen, karyawan dan staf Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta

    yang telah memberikan bantuan yang tak ternilai dalam penyelesaian studi

    penulis.

    8. Seluruh teman-teman seperjuangan MD tahun 2005/2006 yang selalu berbagi dan

    saling menolong satu sama lain demi keberhasilan bersama semoga sukses

    semuanya.

    9. Rendy M. Kurnia dan Juga Mila selaku Karyawan Kantor di Bank Mega Syariah

    Pusat yang telah membantu dalam perizinan serta wawancara penulisan skripsi ini

    10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah mendukung

    baik secara langsung maupun tudak langsung dalam penulisan skripsi ini.

    Semoga segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat imbalan di

    sisi Allah SWT sebagai amal ibadah, Amin.

    Akhir kata, penulis berharap semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan

    manfaat bagi semua pihak serta menambah wacana pemikiran bagi kita semua.

    Penulis,

    Anggi Sulaiman

  • DAFTAR ISI

    Hlm

    Abstraki

    Kata Pengantar...ii Daftar Isi .iv Daftar Tabel vii Daftar Gambar ...viii

    BAB I PENDAHULUAN 1

    A. Latar belakang Masalah..1 B. Pembahasan dan Perumusan Masalah.5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.. 6 D. Tinjauan Pustaka 7 E. Metodologi Penelitian 7 F. Sistematika Penulisan 11

    BAB II LANDASAN TEORI 13

    A. Konsep Strategi Pemasaran .. 13 1. Pengertian Strategi .. 13 2. Pengertian Pemasaran . 14 3. Pengertian Strategi Pemasaran 17 4. Segmentasi Pasar ..18 5. Target Pasar .20 6. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 21

    a. Produk (product) ....22 b. Harga (Price) . 23 c. Promosi (promotion) .. 24 d. Tempat (place) ....25

    B. Konsep Tabungan Wadiah .. 25 1. Pengertian Tabungan ....25 2. Pengertian Wadiah ..26 3. Pengertian Tabungan Wadiah 27 4. Landasan Syariah (hukum) . 29 5. Macam-macam Wadiah ..30

    BAB III GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARIAH 32

    A. Sejarah singkat dan perkembangan perusahaan 32 B. Visi, misi dan nilai-nilai 34 C. Produk-produk yang dihasilkan . 38 D. Syarat-syarat membuka tabungan wadiah 43 E. Struktur organisasi .44

  • Hlm

    BAB IV ANALISI STRATEGI PEMASARAN PRODUK

    TABUNGAN WADIAH ..................................................................................... 50

    A. Perencanaan dan perumusan strategi pemasaran tabungan wadiah bank Mega Syariah pusat ..50

    B. Implementasi pemasaran produk tabungan wadiah bank Mega Syariah pusat.55

    C. Pengawasan pemasaran pada Bank Mega Syariah Pusat... 61

    BAB V PENUTUP .. .63

    A. Kesimpulan 63 B. Saran-saran 65

    DAFTAR PUSTAKA .. 67

  • DAFTAR TABEL

    Hlm

    Tabel 1 Program Pelatihan dan Pengembangan eksternal

    (technicall dan soft skill) .. 36

    Tabel 2 Pertumbuhan Produk Funding bank Mega Syariah

    dari tahun 2008-2009 57

    Tabel 3 Jenjang pendidikan karyawan BMS tahun 2009 . 53

  • DAFTAR GAMBAR

    Hlm

    Gambar 1 Skema Wadiah Yad Al-Amanah...31 Gambar 2 Skema Wadiah Yad Adh-Dhaammah...31 Gambar 3 Struktur Organisasi Bank Mega Syariah ...44 Gambar 4 bagan PLC (product life cycle) ..51 Gambar 5 Skema Segmentasi Pasar I Bank Mega Syariah ...58 Gambar 6 Skema Segemntasi Pasar II Bank Mega Syariah ..59

    BAB I

  • PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Manusia sebagai makhluk hidup selalu dihinggapi dari kompleksitas

    permasalahan dan tidak akan bisa terlepas dari kegiatan-kegiatan yang berorientasi

    pada aspek pemenuhan kebutuhan sehari-hari (ekonomi). Oleh karena itu manusia

    sebagai subjek ekonomi oleh islam dibebani untuk berikhtiar dan berusaha sesuai

    dengan kadar potensinya dan diberikan kebebasan yang seluas-luasnya untuk mencari

    rezeki yang di ridhai oleh Allah SWT.

    Kehidupan ekonomi tidak terlepas dari peran penting sektor jasa keuangan

    pada umumnya dan perbankan pada khususnya. Melalui media inilah tujuan untuk

    merealisasikan ekonomi yang sehat dengan memberdayakan dana atau potensi

    investasi yang ada pada masyarakat dapat disalurkan dalam berbagai kegiatan

    produktif sehingga dapat terwujud pertumbuhan ekonomi yang sehat dan

    terhindar dari riba. Sebagaimana firman Allah SWt. Dalam surat Al-Baqarah ayat 275

    dan Al-Imran ayat 130:

    Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

    (Q.S. Al-Baqarah: 275)

  • Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan Riba

    dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat

    keberuntungan. 1(Q.S. Al-Imran: 130)

    Peranan bank syariah menjawab ayat tersebut yang menjalankan fungsi

    intermediasinya berdasarkan prinsip-prinsip syariah islam dan bebas riba. Bank

    syariah didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan

    penerapan prinsip-prinsip islam dan tradisinya kedalam transaksi keuangan dan

    perbankan serta bisnis lain yang terkait.

    Kegagalan bank konvensional dengan beroperasi bunga untuk mewujudkan

    ekonomi yang sehat mengakibatkan munculnya bank-bank syariah yang beroperasi

    berdasarkan prinsip bagi hasil dan memberikan alternatif sistem perbankan yang

    saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan

    dalam bertransaksi, investasi dan beretika yang mengedepankan nilai-nilai

    kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi.

    Setiap bank-bank syariah mempunyai bermacam-macam produk yang

    ditawarkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Di dalam menawarkan produknya

    maka terjadi persaingan antara bank-bank syariah sehingga perlu adanya strategi

    didalam pemasaran masing-masing bank tersebut. Hal ini dilakukan agar masyarakat

    mengetahui dan berminat untuk mengambil manfaat dari produk-produk yang

    ditawarkan sesuai dengan kebutuhannya.

    1 Umar Chapra dan Tariqullah Khan, Regulasi dan Pengawasan Bank Syariah, (Jakarta: Bumi

    Aksara, 2008), cet. Ket ke-1, h. 15-16

  • Disamping itu strategi pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan

    dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut.

    Dengan demikian strateti pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas

    dan terarah tentang apa yang dilakukan dalam menggunakan setiap kesempatan atau

    peluang pada beberapa sasaran pasar. Strategi merupakan serangkaian rancangan

    besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk

    mencapai tujuannya.2 Sedangkan strategi pemasaran merupakan proses pemasaran

    yang mencakup beberapa hal analisis atas kesempatan-kesempatan, pemilihan

    sasaran-sasaran, pengembangan strategi, perumusan rencana, implementasi serta

    pengawasan.3

    Dari banyaknya bank-bank syariah yang berkembang pada saat ini, bank

    Mega Syariah merupakan salah satu lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

    adalah menghimpun dan menyalurkan dana untuk masyarakat. Berdirinya bank Mega

    Syariah selain didasari oleh tuntutan bermuamalat secara islam yang merupakan

    keinginan kuat dari sebagian umat islam di Indonesia juga sebagai langkah aktif

    dalam rangka restrukturisasi perekonomian Indonesia yang dituangkan dalam

    berbagai paket kebijaksanaan keuangan, moneter dan perbankan secara umum.

    Sedangkan secara khusus adalah mengisi peluang terhadap kebijaksanaan yang

    2 William J. Stanton, Prinsip Pemasaran, Alih Bahasa Wilhelmus W. Bokowatun, (Jakarta:

    Erlangga, !991), h. 5 3 Save M.Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: LPKN, 2000), cet. Ke-2, h. 804

  • membebaskan bank dalam penerapan tingkah suku bunga (rate interest) yang

    kemudian dikenal dengan bank tanpa bunga.4

    Dalam upaya untuk mewujudkan perbankan yang terbaik, bank Mega

    Syariah selalu berpegang pada azas profesionalisme, keterbukaan dan kehati-hatian.

    Didukung oleh beragam produk dan fasilitas perbankan terkini, bank Mega Syariah

    terus berkembang, hingga per Desember memiliki 395 jaringan kerja yang terdiri dari

    kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas yang tersebar dihampir seluruh kota

    besar di pulau jawa, Bali, Sumatera, kalimantan dan Sulawesi.

    Bank mega syariah sebagai lembaga keuangan mempunyai strategi-strategi

    pemasaran pada setiap produk-produk yang mereka tawarkan. Hal ini dilakukan agar

    masyarakat mengetahui dan tertarik untuk mengambil manfaat dari produk yang

    ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Tabungan utama IB, Fleksi

    IB, Tabungan Rencana IB, Tabungan Haji IB, Tabungan Investasya IB, Giro Utama

    IB, Deposito IB merupakan produk-produk pendanaan Bank Mega Syariah dimana

    masing-masing produk tersebut mempunyai keunggulan. Misalnya, tabungan utama

    IB adalah simpanan wadiah yang memungkinkan investasi sesuai syariah sekaligus

    memperoleh kemudahan mengelola dana selayaknya tabungan.

    Tabungan Utama IB diperuntukkan bagi perorangan dan institusi dan bisa

    dimiliki dengan sangat mudah diantaranya:

    1. Cukup dengan mengunjungi cabang kami terdekat

    2. Mengisi formulir pembukaan rekening

    4 Warkum sumitro, Asas Perbankan islam dan Lembaga-Lembaga Terkait BMI dan Takaful

    di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grapindo Persada, 2002) Edisi Revisi h.119

  • 3. Melengkapi formulir dengan kartu identitas diri yang sah dan masih berlaku bagi

    perorangan atau legalitas institusi, identitas pengurus yang sah dan masih berlaku

    NPWP serta akte pendirian bagi nasabah institusi.

    4. Melakukan akad dan kontrak pembukaan rekening

    5. Menyetor dana pembukaan tabungan utama IB

    Dengan menyediakan beragam produk serta layanan jasa perbankan yang

    beragam dengan skema keuangan yang lebih bervariatif, Bank Mega Syariah

    menjadi alternatif sistem perbankan yang kredibel dan dapat diminati oleh seluruh

    golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.

    Berdasarkan penjelasan diatas penulis menuangkan hasil penelitian dalam

    skripsi ini dengan judul: Strategi Pemasaran Produk Tabungan Wadiah Bank

    Mega Syariah Pusat.

    B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

    1. Pembatasan masalah

    Untuk menghindari terlalu luas dan melebarnya pembahasan serta

    mempertajam bahasan, maka pembahasan yang akan dikaji dan diteliti penulis akan

    memberikan pembatasan masalah pada Strategi Pemasaran Produk tabungan Wadiah

    Bank Mega Syariah Pusat tahun 2009.

    2. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka perumusan

    masalah pada penelitian ini adalah:

    a. Perencanaan dan perumusan strategi pemasaran tabungan wadiah Bank Mega

    Syariah Pusat?

  • b. Implementasi Strategi pemasaran produk tabungan wadiah bank Mega Syariah

    pusat?

    c. Pengawasan Produk tabungan wadiah bank Mega Syariah Pusat?

    C. Tujuan dan manfaat Penelitian

    Dari perumusan masalah tersebut maka tujuan dan manfaat penelitian ini

    adalah sebagai berikut:

    1. Tujuan Penelitian

    a. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan dan perumusan strategi pemasaran

    tabungan wadiah Bank Mega Syariah Pusat.

    b. Untuk mengetahui Implementasi Strategi pemasaran produk tabungan wadiah

    bank Mega Syariah pusat.

    c. Untuk mengetahui Pengawasan Produk tabungan wadiah bank Mega Syariah

    Pusat.

    2. Manfaat Penelitian

    a. Secara Akademis

    Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya ilmu

    pengetahuan dan dapat dijadikan bahan kajian pustaka bagi peminat studi lembaga

    keuangan islam, khususnya perbankan syariah serta dapat menjadi referensi dan

    tambahan literatur bagi peneliti selanjutnya.

    b. Secara Praktis

    Manfaat penelitian ini secara praktis adalah untuk menggambarkan strategi

    pemasaran tabungan wadiah yang diterapkan oleh bank Mega Syariah dalam

    menarik minat nasabah serta penelitian ini diharapkan memberikan informasi kepada

  • masyarakat khususnya yang beragama islam untuk menggunakan produk-produk

    bank syariah.

    D. Tinjauan Pustaka

    Pembahasan mengenai pemasaran memang selalu mewarnai berbagai judul

    buku dan skripsi. Hal ini tidak dipungkiri, oleh karena itu langkah pertama yang

    dilakukan dalam penelitian ini adalah mengadakan eksplorasi terhadap berbagai

    sumber penelitian yang mungkin dapat digali. Dari survey awal diketahui bahwa ada

    beberapa skripsi yang berkaitan dengan pemikiran tentang startegi pemasaran.

    Diantaranya adalah:

    1. Skripsi Kholil Daulay, Jurusan Manajemen Dakwah, 2006 yang mencoba

    menjelaskan tentang bagaimana strategi pemasaran mudharabah pendidikan yang

    diterapkan oleh Divisi Asuransi Jiwa Bumiputera 1912.

    2. Skripsi Dede Mahfudh, Jurusan Manajemen Dakwah, 2006 yang mencoba

    menjelaskan bagaimana strategi pemasaran murabahah BPRS amanah Ummah di

    Leuwiliang Bogor.

    3. Skripsi Siti Muawiyah, Jurusan MEI, 2004 yang menjelaskan tentang bagaimana

    strategi pemasaran produk pembiayaan dalam peningkatan pendapatan pada bank

    BPRS At-Taqwa Garuda Utama.

    Perbedaan dengan penulis dari skripsi-skripsi tersebut terletak pada objek dan

    subjek penelitiannya yaitu tabungan wadiah pada Bank Mega Syariah Pusat.

    E. Metodologi Penelitian

    Metode penelitian bermakna seperangkat pengetahuan tentang langkah-

    langkah sistematis dan logis tentang pencarian daata yang bermakna dengan masalah

  • tertentu untuk diolah, dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicari cara

    pemecahannya.5

    1. Metode penelitian

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi kualitatif

    deskriptif. Metodologi penelitian kualitatif adalah berupa prosedur penelitian yang

    menghasilkan data dekriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

    prilaku yang dapat diamati.6

    Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor adalah prosedur penelitian

    yang menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang atau

    prilaku yang diamati sedangkan menurut Krilk dan Miller mengatakan baahwa

    penelitian kualitatif adalah penelitian yang tergantung pada pengamatan sesuai

    dengan kemampuan yang berhubungan langsung dengan orang-orang sekitar objek

    penelitian.7

    2. Subjek dan objek penelitian

    Subjek dalam penelitian ini adalah Bank Mega Syariah Pusat. Sedangkan

    yang menjadi objek penelitian ini adalah tentang Strategi Pemasaran Produk

    Tabungan Wadiah pada Bank Mega Syariah Pusat.

    3. Lokasi Penelitian

    Penulis melakukan penelitian dikantor Pusat Bank Mega syariah. Jln. Kapten

    Tendean 12-14 A Jakarta 12790. Telepone (021) 79175500 Fax. (021) 79193500.

    5 Wardi Bakhtiar, Metodologi Penelitian Ilmu dakwah, (Jakartaa: Logos, 1997) Cet ke-1

    6 Nurul Hidayati, Metodologi Penelitian Dakwah dengan Pendekatan Kualitatif, (Jakarta: UIN

    Jakarta Press) h.8. 7 Lexi J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), cet

    ke-13.h.3.

  • 4. Sumber Data

    Adapun data yang digunakan penulis dalam skripsi ini menggunakan dua

    sumber data, yaitu:

    a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara pihak

    yang bersangkutan serta dokumentasi atau arsip perusahaan. Nama objek

    wawancara Bank Mega Syariah adalah Rendy M.Kurnia bagian Product

    Development BMS. Serta Annual Report yang merupakan arsip perusahaan

    laporan tahunan Bank Mega syariah.

    b. Data sekunder adalah data yang diperoleh yang literatur-literatur kepustakaan

    yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas baik itu berupa buku sumber

    jurnal, surat kabar atau dari sumber lain yang relevan dengan pokok masalah

    dalam penyusunan skripsi ini. Buku yang berjudul Manajemen Pemasaran

    dasar, konsep dan strategi yang dikarang oleh Sofjan Assauri merupakan salah

    satu buku yang dipergunakan sebagai bahan kepustakaan dalam penyusunan ini.

    5. Teknik Pengumpulan Data.

    Untuk mengumpulkan data yang berkenaan dengan judul penelitian penulis

    menggunakan jenis pengumpulan data sebagai berikut:

    a. Studi kepustakaan

    Merupakan suatu metode mengkaji data-data yang diperoleh dari buku-buku,

    bahan-bahan referensi, artikel, brosur dan bahan bacaan lainnya yang berkaitan

    dengan pembahasan skripsi ini.8

    8 Cholid Narbuko dan Abu Ahmad, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002),h.70.

  • b. Interview

    Interview (wawancara) adalah percakapan langsung yang dilakukan oleh dua

    belah pihak dengan maksud tertentu. Yaitu pewawancara (yang mengajukan

    pertanyaan) dan yang diwawancarai (yang memberikan jawaban) atas pertanyaan itu.9

    Wawancara dilakukan dengan tidak terstruktur dan tidak terlalu formal karena untuk

    menghindari antara peneliti dengan responden dengan wawancara bersifat pribadi.

    Nama objek wawancara dalam penelitian ini di BankMega Syariah Pusat adalah

    Rendy M.Kurnia bagian Product Development BMS.

    c. Observasi.

    Observasi berarti pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap fenomena

    yang diselidiki.10

    Untuk mencari informasi dan mengumpulkan data yang diperlukan

    penulis mendatangi langsung kantor Bank Mega Syariah Pusat. Observasi yang

    diamati yaitu pada Strategi Pemasaran Tabungan wadiah Bank Mega Syariah Pusat.

    d. Dokumentasi.

    Dokumentasi berupa data tertulis yang mendukung keterangan dan penjelasan

    serta pemikiran tentang fenomena yang aktual. Dokumentasi dalam penelitian ini

    berupa profil-profil produk-produk Bank Mega Syariah.

    6. Teknis Analisis Data

    Metode analisis data ini menggunakan teknik kualitatif deskriptif yang

    bertujuan menggambarkan secara sistematis mengenai apa yang terjadi dilapangan

    kemudian melakukan analisis dari hasil temuan tersebut dengan menyesuaikan antara

    9 Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarta), h.135.

    10 Sutisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offiset, 1992), h.132.

  • temuan dan teori.11

    Penulis menguraikan dan memberikan gambaran mengenai semua

    data yang diperoleh kemudian membuat analisis komparatif sesuai rumusan masalah

    dan tujuan penelitian.

    7. Pedoman Penulisan

    Adapun teknik penulisan yang digunakan berpedoman pada buku pedoman

    penulisan skripsi, Tesis dan Disertasi UIN syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

    F. Sistematika Penulisan

    Bab I : Pendahuluan

    Berisi latar belakang masalah pembahasan dan perumusan masalah, tujuan

    dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian dan sistematika

    penelitian.

    Bab II : Landasan Teori

    Berisi tentang pengertian strategi, pengertian tabungan, pengertian strategi

    pemasaran, segmentasi pasar, target pasar, bauran pasar, pengertian wadiah,

    pengertian tabungan wadiah, landasan syariah (hukum wadiah), dan macam-

    macam wadiah.

    Bab III : Gambaran Umum bank Mega Syariah

    Berisikan tentang sejarah singkat dan perkembangan Bank Mega Syariah,

    visi dan misi serta nilai-nilai Bank Mega Syariah, struktur organisasi dan produk-

    produk yang dihasilkan, syarat-syarat membuka tabungan wadiah.

    Bab IV : Analisi Mekanisme Tabungan wadiah

    11

    H.M. Subana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2005), h.89.

  • Berisikan tentang perencanaan dan perumusan strategi pemasaran tabungan

    wadiah bank Mega Syariah Pusat, Implementasi strategi pemasaran produk

    tabungan wadiah, dan pengawasan tabungan wadiah pada bank Mega Syariah

    Pusat.

    Bab V : Penutup

    Berisikan kesimpulan dan saran-saran

  • BAB II

    TINJAUAN TEORI

    A. Konsep Strategi Pemasaran

    1. Pengertian strategi

    Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Strategos yang diambil dari

    kata stratos yang berarti militer dan Ag yang berarti memimpin. Pada konteks

    awalnya, strategi diartikan sebagai generalship atau sesuatu yang dilakukan oleh para

    jenderal dalam membuat rencana untuk menaklukkan musuh dan memenangkan

    perang.12

    Namun pada akhirnya, strategi berkembang untuk semua kegiatan

    organisasi termasuk keperluan ekonomi, sosial, budaya dan agama.13

    Dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa istilah strategi adalah

    suatu ilmu untuk menggunakan sumberdaya-sumberdaya untuk melaksanakan

    kebijakan tertentu.14

    Sedangkan menurut Din Syamsudin, strategi mengandung arti antara lain:

    a. Rencana dan cara yang seksama untuk mencapai tujuan.

    b. Seni dalam mensiasati pelaksanaan rencana atau program untuk mencapai tujuan.

    c. Sebuah penyesuaian terhadap lingkungan untuk menampilkan fungsi dan peran

    penting dalam mencapai keberhasilan.15

    12

    Setiawan Hari Purnomo dan Zulkiefli Mansyah, Manajemen Strategi, Sebuah Konsep Pengantar, (Jakarta: LPPEE UI, 1999), h. 8.

    13Rafiudin dan Manna Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung: Pustaka Setia,

    1997), h. 76. 14

    Tim Penyusun Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), h. 199.

    15 Din Syamsudin, etika Agama dalam Membangun Masyarakat Maduni, (Jakarta: Logos,

    2000), cet ket-1, h. 127.

  • Menurut Sondang Siagian untuk memenuhi persyaratan-persyaratan strategi

    yang baik, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi antara lain:

    a. Strategi sebagai keputusan jangka panjang harus mengandung penjelasan singkat

    tentang masing-masing komponen dari strategi organisasi yang bersangkutan,

    dalam arti terlihat kejelasan dari ruang lingkup, pemanfaatan sumber dana dan

    daya, serta keunggulannya, bagaimana menghasilkan keunggulan tersebut dan

    sinergi antara komponen-komponen tersebut diatas.

    b. Strategi sebagai keputusan jangka panjang yang mendasar sifatnya harus

    memberikan petunjuk tentang bagaimana strategi akan membawa organisasi lebih

    cepat dan efektif menuju tercapainya tujuan dan berbagai sasaran organisasi.

    c. Strategi organisai dinyatakan dalam pengertian fungsional, dalam arti jelasnya

    satuan kerja sebagai pelaksana utama kegiatan melalui pembagian kerja yang

    jelas sehingga kemungkinan terjadinya tumpah tindih, saling lempar tanggung

    jawab dan pemborosan dapat dicegah.

    d. Pernyataan strategi itu harus bersifat spesifik dan tepat, bukan merupakan

    pernyataan-pernyataan yang masih dapat diimplementasikan dengan berbagai

    jenis interprestasi yang pada selera dan persepsi individu dari pembuat

    interprestasi.16

    2. Pengertian Pemasaran

    Pemasaran merupakan fungsi pokok bagi perusahaan. Semua perusahaan

    berusaha memproduksi dan memasarkan produk atau jasa untuk memenuhi

    16

    Sondang Siagian, Analisis serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986), cet. Ket-2, h. 23.

  • kebutuhan konsumen. Menurut Kotler dan Amstrong, pemasaran adalah sebuah

    proses sosial dan manajerialnya yang dengannya individu-individu dan kelompok-

    kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan dengan

    menciptakan dan saling mempertukarkan produk-produk dan nilai satu sama lain.17

    Menurut Basu Swastha dan Irawan, pemasaran adalah suatu sistem

    keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjukanuntuk merencanakan,

    menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang

    memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.18

    Dari defenisi tersebut dapat diketahui bahwa sebenarnya proses pemasaran itu

    terjadiatau dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi. Keputusan-

    keputusan dalam pemasaran harus dibuat untuk menentukan produk pasar, harga dan

    promosinya. Kegiatan pemasaran tidak bermula pada saat selesainya proses produksi,

    juga tidak berakhir pada saat penjualan dilakukan.

    Ada beberapa konsep alternatif yang dilakukan organisasi dalam menjalankan

    kegiatan-kegiatan pemasaran19

    yaitu:

    a. Konsep Produksi

    Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk-

    produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan (highly affordable) dan bahwa

    manajemen sebaiknya memusatkan perhatian pada peningkatan efesiensi produk dan

    distribusi. Konsep ini merupakan salah satu dari falsafah tertua yang menentukan

    17

    Kotler dan Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta, Erlangga, 1997), edisi ke-3, Jilid 1, h.3.

    18 Bashu Swastha DH dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty

    Yogyakarta, 1997), h. 5. 19

    Ibid, h.3.

  • para penjual tujuan utama Allah swt menciptakan bumi ialah untuk diberikan kepada

    manusia agar dapat menggunakan sumber-sumber yang adan dibumi untuk

    memperoleh rezeki, dan manusia haruslah berjuang untuk memperolehnya.20

    b. Konsep produk

    Gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan

    mutu, kinerja dan penampilan terbaik dan bahwa suatu organisasi sebaiknya

    mencurahkan tenaganya untuk melakukan perbaikan produk secara

    berkesinambungan. Produk yang ditawarkan adalah produk yang halal dan tidak

    boleh menghasilkan serta memperjualbelikan produk haram yang secara tegas

    dilarang oleh hukum syara. Seperti yang dijelaskan oleh Allah SWT dalam Firman-

    Nya:

    Artinya: Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar,

    berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah Termasuk

    perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat

    keberuntungan. (Q.S. Al-Maidah: 90)

    c. Konsep Penjualan

    Gagasan konsumen bahwa tidak akan membeli cukup produk perusahaan

    kecuali jika perusahaan tersebut melakukan upaya-upaya dan promosi yang gencar

    20

    Fajrul Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, (Jakarta; Dana Bhakti Wakaf, 1995), Jilid I, h. 208-209

  • Pertukaran yang merupakan konsep inti dari pemasaran, mencakup perolehan

    produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya.

    Supaya muncul potensi pertukaran, ada beberapa persyaratan berikut yang harus

    dipenuhi:

    a) Sekurang-kurangnya ada dua pihak

    b) Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin bernilai bagi pihak lain

    c) Masing-masing pihak mampu berkomunikasi dan menyerahkan sesuatu

    d) Masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menolak tawaran pertukaran

    e) Masing-masing pihak yakin bahwa bertransaksi dengan pihak lain merupakan

    yang tepat dan diinginkan.21

    3. Pengertian Strategi Pemasaran

    Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan

    dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah

    perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha strategi adalah

    serangkaian rancangan besar yang menggambarkan sebuah perusahaan harus

    beroperasi untuk mencapai tujuannya.22

    Bygrave (1996) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai kumpulan

    petunjuk dan kebijakan yang digunakan secara efektif untuk mencocokan program

    pemasaran (produk, harga, promosi dan distribusi) dengan peluang pasar guna

    mencapai sasaran usaha. Dalam bahasa yang lebih sedarhana, suatu strategi

    21

    Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT.Macanan Jaya Cemerlang, 2007), edisi 12, jilid 1 h.7-8

    22 William J. Stanton, Prinsip Pemasaran, alih Bahasa Wilhelmus W.Bokowatun, (Jakarta:

    Erlangga, 1991), h. 5.

  • pemasaran pada dasarnya menunjukkan bagaimana sasaran pemasaran dapat

    dicapai.23

    Kamus besar Ilmu Pengetahuan menjelaskan bahwa strategi pemasaran

    merupakan proses pemasaran yang mencakup hal-hal mengenai analisis atas

    kesempatan, pemilikan sasaran, pengembangan strategi, perumusan rencana,

    implementasi dan pengawasan.24

    Strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam

    keberhasilan tujuan organisasi, karena didalamnya berisi gambaran atau pedoman

    yang jelas dan terarah apa yang akan dilakukan dalam menggunakan kesempatan dan

    peluang pada beberapa pasar sasaran. Strategi pemasaran antara lain dibutuhkan

    untuk menentukan konsumen-konsumen manakah yang dituju. Ini berarti bahwa

    dengan strategi pemasaran, manajer pemasaran dapat mengetahui konsumen tertentu

    sebagai sasarannya, sehingga dapat diketahui kepuasan seperti apakah yang

    diharapkan oleh konsumen tersebut, kemudian mengidentifikasikan keinginan mereka

    agar dapat menentukan kombinasi elemen-elemen marketing mix (produk, harga,

    distribusi, dan promosi) agar program pemasaran berjalan efektif.

    4. Segmentasi Pasar

    Segmentasi pasar adalah suatu cara untuk membedakan pasar menurut

    golongan pembeli, kebutuhan pemakai, motif, prilaku, kebiasaan pembelian, cara

    23

    Ismail Yusanto, M. Karebet Widjayakusuma, menggagas Bisnis Islam, (Jakarta: GIP, 2002) h. 169)

    24 Save M. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: LPKN, 2000) h.804.

  • penggunaan produk dan tujuan pembelian produk tersebut.25

    Dengan segmentasi

    pasar, sumber daya yang terbatas dapat digunakan secara optimal untuk menghasilkan

    produk yang dapat memenuhi permintaan pasar, dapat mengalokasikannya kepada

    potensial yang paling menguntungkan, dan dapat ikut bersaing dalam segmen

    tertentu, serta dapat menentukan cara-cara promosi yang efektif.

    Segmentasi pasar dapat juga diartikan bermacam-macam kategoro atau

    karakteristik pasar. Misalnya, segmentasi daerah pemasaran, ukuran pasar, kelompok,

    pendapatan, status sosial masyarakat dan sebagainya.26

    Agar proses segmentasi pasar tersebut dapat efektif dan bermanfaat bagi

    perusahaan, maka segmen pasar harus memenuhi kriteria dan syarat berikut:

    a. Dapat diukur (measurable), baik besarnya maupun luasnya serta daya beli segmen

    pasar tersebut.

    b. Dapat dicapai atau dijangkau (accessible), sehingga dapat dilayani secara efektif

    c. Cukup luas (substantial), sehingga dapat menguntungkan jika melayani

    d. Dapat dilaksanakan (actionable), sehingga semua program yang telah disusun

    untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif.

    Faktor-faktor tersebut membantu untuk menilai kelayakan pasar dari produk

    perusahaan untuk di segmentasikan atau tidak.27

    Tujuan dari segmentasi pasar adalah:

    25

    Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Dasar, konsep dan Strategi (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2004), cet ke-7, h.144.

    26 Soekartiwi, Manajemen Pemasaran dalam Bisnis Modern, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,

    1993), cet-1, h.47 27

    Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep dan Strategi (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2004), cet ke-7, h.145.

  • a. Agar kegiatan organisasi pemasaran lebih terarah sehingga dapat menentukan

    segmen mana yang lebih diutamakan.

    b. Agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan

    tingkat efesiensi yang tinggi.

    c. Agar perusahaan dapat lebih kompetitif.

    5. Target Pasar

    Target pasar adalah memilih salah satu lebih segmen pasar untuk dimasuki

    dengan cara mengevalusi beragam segmen, memutuskan berapa banyak serta segmen

    mana yang akan dijadikan sasaran.

    Dalam menentukan target pasar, perusahaan dapat menempuh tiga strategi,

    diantaranya:

    a. Undifferentiated Marketing. Dalam strategi ini, perusahaan mencoba untuk

    mengembangkan produk tunggal yang dapat memenuhi keinginan semua atau

    banyak orang. Strategi ini tidak banyak dipakai perusahaan.

    b. Differentiated Marketing. Strategi ini banyak dipakai perusahaan. Disini

    perusahaan mencoba untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok pembeli

    tertentu (segmen pasar) dengan membagi pasar ke dalam dua kelompok atau

    lebih.

    c. Concentrated Marketing. Perusahaan hanya memusatkan usahanya pada satu atau

    beberapa kelompok pembeli saja, sehingga perusahaan mengembangkan produk

    yang lebih ideal bagi kelompok tersebut.28

    28

    Basu Swastha, Azas-azas Marketing, (Yogyakarta: Liberty, 1983), h. 51.

  • Sedangkan untuk mencapai target pasar, penjual dapat memilih dua macam

    strategi harga yang paling dianggap ekstrim, yaitu:

    a. Skim the cream pricing (skiming pricing)

    Strategi ini merupakan strategi penerapan harga yang setinggi-tingginya.

    Harga yang dimaksud untuk menutup biaya penelitian, pengembangan dan promosi.

    b. Penetrasi pricing

    Merupakan strategi penetapan harga yang serendah-rendahnya, yang

    bertujuan untuk mencapai volume penjualan sebesar-besarnya dalam waktu yang

    relative singkat. Strategi ini lebih agresif dibandingkan dengan skimming pricing dan

    dapat memperkuat kedudukan perusahaan dalam persaingan.

    6. Bauran Pemasaran

    Bauran pemasaran terdiri dari sebuah kumpulan keputusan strategi yang

    dibuat dibidang-bidang produk, promosi, harga dan distribusi untuk bertujuan

    kenyamanan para pelanggan didalam suatu pasar sasaran. Sejumlah variable termasuk

    didalam keempat bidang ini adalah sangat besar, membuat ratusan kombinasi

    mungkin dilakukan.29

    Philip Kotler mendefinisikan Marketing Mix sebagai perangkat variabel-

    variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan untuk menghasilkantanggapan yang

    diinginkan dalam pasar sasaran. Kegiatan-kegiatan pemasaran perlu dikombinasikan

    dan dikoordinir agar perusahaan dapat melakukan tugas pemasarannya se efektif

    29

    Donald A. Ball dan Wendell H.Mcclloch, Bisnis International, (jakarta: PT Salemba Emban Patria, 2001) buku ke-2 edisi-1, h.59.

  • mungkin, dikarenakan keempat unsur (4P) dalam kombinasi tersebut saling

    berhubungan masing-masing elemen didalamnya selaing mempengaruhi.

    a. Produk (Product)

    Menurut Philip Kotler, produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan

    dipasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang

    dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.30

    Produk adalah fokus sentral dari bauran pemasaran. Jika produk gagal

    memuaskan kebutuhan konsumen, berapa pun besarnya promo, potongan harga, atau

    distribusi tidak akan berhasil membujuk mereka untuk membeli. Para konsumen tidak

    akan membeli ulang deterjen jika pakaian yang telah dicuci tidak sebersih seperti

    dikatakn dalam iklan TV. Mereka tidak akan diberdayakan oleh iklan-iklan yang

    mengumumkan jasa yang bersahabta apabila pengalaman menunjukkan sebaliknya.31

    Pengembangan produk-produk dapat dilakukan setelah menganalisa

    kebutuhan dan keinginan pasarnya, dan sebelum produk itu mencapai tahap

    kedewasaan yang akan menuju tahap penurunan. Basu Swastha memberikan strategi

    kebijakan sebagai berikut:

    1) Modifikasi Pasar, yaitu perusahaan berusaha menemukan pembeli-pembeli baru

    bagi produknya

    2) Modifikasi produk, yaitu dengan cara mengubah sifat-sifat dari produk yang

    dapat memikat pembeli baru dan pembeli lama.

    30

    Ibid, h. 20. 31

    Donald A. Ball dan Wendell H.Mcclloch, Bisnis International, (jakarta: PT Salemba Emban Patria, 2001) buku ke-2 edisi-1, h.600.

  • 3) Modifikasi Marketing Mix, yaitu perubahan atau perbaikan pada elemen-elemen

    marketing mix

    b. Harga (price)

    Harga merupakan penetapan jumlah yang harus dibayar oleh pelanggan untuk

    memperoleh suatu produk, dan harga suatu barang atau jasa merupakan penentu bagi

    permintaan pasarnya. Harga dapat mempengaruhi posisi persaingan perusahaan dan

    juga mempengaruhi market shared-nya. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam

    penetapan harga antara lain:

    1) Biaya (cosy) perusahaan

    2) Keuntungan

    3) Praktek saingan

    4) Perubahan keinginan pasar

    Kebijakan harga ini menyangkut pula penetapan jumlah potongan dan

    sebagainya yang berhubungan dengan harga. Dasar penetapan harga adalah atas dasar

    persaingan pasar ketat. Dalam hal ini dalam menetapkan harga disesuaikan menurut

    kebutuhan perusahaan dalam hal persaingan dengan perusahaan lain yang merupakan

    pesaing-pesaingnya.32

    Dalam kenyataan, tingkat harga yang terjadi dipengaruhi beberapa faktor

    seperti:

    1) Keadaan perekonomian

    2) Penawaran dan permintaan

    3) Elastisitas permintaan

    32

    Indriyo Gito Sudarmo, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: BPFE, 1994), edisi-1., h.119.

  • 4) Persaingan

    5) Biaya

    6) Tujuan perusahaan

    7) Pengawasan pemerintahan

    c. Promosi (promotion)

    Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk

    mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan

    pertukaran dalam pemasaran.33

    Menurut Murti Sumarni promosi merupakan cara langsung atau tidak

    langsung untuk mempengaruhi konsumen agar lebih suka membeli suatu merk barang

    tertentu.34

    Hal yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran promosi

    (promotion mix). Bauran promosi terdiri atas:

    1) Iklan (advertising)

    2) Penjualan perorangan (personel selling)

    3) Promosi penjualan (sales promotion)

    4) Hubungan masyarakat (public relation)

    5) Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth)

    6) Surat pemberitahuan langsung (direct mail)

    Pemasar dapat memilih sarana yang dianggap sesuai untuk mempromosikan

    jasa mereka. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam promosi, yaitu:

    33

    Basu Swastha, Azas-azas Marketing,. h. 237. 34

    Murti Sumarni, Marketing Perbankan, (Yogyakarta: Liberty, 1997),. h.269.

  • 1) Identifikasi terlebih dahulu audiens targetnya: hal ini berhubungan dengan

    segmentasi pasar.

    2) Tentukan tujuan promosi: apakah untuk menginformasikan, memengaruhi, atau

    mengingatkan.

    3) Kembangkan pesan yang disampaikan: hal ini berhubungan dengan isi pesan (apa

    yang harus disampaikan), struktur pesan (bagaimana menyampaikan pesan secara

    logis), gaya pesan (ciptakan bahasa kuat), sumber pesan (siapa yang harus

    menyampaiannya).

    4) Pilih bauran komunikasi: apakah itu komunikasi personal (personal

    communicatin) atau komunikasi nonpersonal (nonpersonal communication).35

    d. Tempat (Place)

    Tempat yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang

    dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara

    lain channels, coverage, assortments, locations, inventory, dan transport.

    B. Konsep Tabungan Wadiah

    1. Pengertian Tabungan

    Berdasarkan undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan atas

    undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan, yang dimaksud dengan

    tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat

    tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan alat

    lainnya yang dipersamakan dengan itu. Adapun yang dimaksud dengan tabungan

    35

    Rambat Lupiyoardi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), edisi-2, h.74-75

  • syariah adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Dalam

    hal ini, dewan syariah nasional telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa

    tabungan yang dibenarkan adalah tabungan yang berdasarkan prinsip wadiah dan

    mudharabah.36

    2. Pengertian Wadiah

    Barang titipan dikenal dalam bahasa fiqh dengan al-wadiah, menurut bahasa

    (Ma Wudiah inda Ghair Malikihi Layahfadzahu), berarti bahwa wadiah ialah

    memberikan. Makna yang kedua al-wadiah dari segi bahasa ialah menerima, seperti

    seseorang berkata, awda tuhu artinya aku menerima harta tersebut darinya

    (Qabiltu minhu Dzalika al-Mal Liyakuna Wadiah indi). Secara bahasa al-wadiah

    memiliki dua makna, yaitu memberikan harta untuk dijaganya dan pada

    penerimaannya (Itha u al-mal Liyahfadzahu wa fi Qabulihi).37

    Dalam tradisi fiqih islam, prinsip titipan atau simpanan dikenal dengan prinsip

    al-wadiah. Al- wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak kepihak

    lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan

    saja sipenitip menghendaki.38

    Sedangkan menurut Idris Ahmad bahwa wadiah artinya barang diserahkan

    (diamanahkan) kepada seseorang supaya barang itu dijaga dengan baik-baik.39

    Menurut syafiiyah al-wadiah memiliki tiga rukun disertai syarat, yaitu:

    36

    Adiwarman A.Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007) edisi-3, h.297.

    37 Abdurrahman al-Jaziri, Al-fiqh ala Mazahib al-arabah, tahun 1969, h.248.

    38 Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah, (Beirut: darul-kitab al-arabi, 1987), cet ke-8, h.3.

    39 Idris Ahmad, Fiqh al-Syafiiyah, (Karya Indah: Jakarta, 1986), h.182.

  • a. Barang yang dititipkan, syarat barang yang dititipkan adalah barang atau benda

    itu merupakan sesuatu yang dapat dimiliki menurut syara

    b. Orang yang menitipkan dan yang menerima titipan, disyaratkan bagi penitip dan

    penerima titipan sdah baliqh, berakal serta syarat-syarat lain yang sesuai dengan

    syarat-syarat berwakil.

    c. Shigat ijab dan Qabul al-wadiah, disyaratkan pada ijab qabul ini dimengerti oleh

    kedua belah pihak, baik dengan jelas maupun samar.40

    Sedangkan rukun-rukun wadiah diantaranya adalah:

    a. Barang/uang yang disimpan/dititipkan (wadiah)

    b. Pemilik barang/uang yang bertindak sebagai pihak yang menitipkan (muwaddi)

    c. Pihak yang menyimpan atau memberikan jasa (mustawda)

    d. Ijab qabul (sighat)

    Dari pengertian-pengertian al-wadiah diatas maka penulis dapat memahami

    dan menjelaskan bahwa yang dimaksud al-wadiah adalah penitipan, yaitu akad

    seseorang kepada yang lain dengan menitipkan seuatu barang untuk dijaga secara

    layak dan aman. Apabila ada kerusakan pada benda titipan, padahal benda tersebut

    dijaga dengan sebagai mana layaknya dan baik maka penerima titipan tidak wajib

    untuk menggantinya, tetapi bila kerusakan itu disebabkan oleh kelalaiannya maka ia

    wajib menggantinya.

    3. Tabungan wadiah

    Tabungan wadiah merupakan tabungan yang dijalankan berdasarkan akad

    wadiah, yakni titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai

    40

    Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam, (Al-Tahairriyah: Jakarta, 1976), h.315.

  • dengan kehendak pemiliknya. Berkaitan dengan produk tabungan wadiah, bank

    syariah menggunakan akad wadiah yad adh-dhamanah. Dalam hal ini, nasabah

    bertindak sebagai penitip yang memberikan hak kepada bank syariah untuk

    menggunakan atau memanfaatkan uang atau barang titipannya, sedangkan bank

    syariah bertindak sebagai pihak yang dititipi dana atau barang tersebut dana atau

    barang yang disertai hak untuk menggunakan atau memanfaatkan dana atau barang

    tersebut. Sebagai konsekuensinya, bank bertanggung jawab terhadap keutuhan harta

    titipan tersebut serta mengembalikannya kapan saja pemiliknya menghendaki. Disisi

    lain, bank juga berhak sepenuhnya atas keuntungan dari hasil penggunaan atau

    pemanfaatan dana atau barang tersebut.41

    Mengingat wadiah yad dhamanah ini mempunyai implikasi hukum yang

    sama dengan qardh, maka nasabah penitip dan bank tidak boleh saling menjanjikan

    untuk membagi hasilkan keuntungan harta tersebut. Namun demikian, bank

    diperkenankan memberikan bonus kepada pemilik harta titipan selama tidak

    disyaratkan dimuka. Dengan kata lain, pemberian bonus merupakan kebijakan bank

    syariah semata yang bersifat sukarela.42

    Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan beberapa ketentuan umum

    tabungan wadiah sebagai berikut:

    a. Tabungan wadiah merupakan tabungan yang bersifat titipan murni yang harus

    dijaga dan dikembalikan setiap saat dengan kehendak pemilik harta.

    41

    Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisi Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada: 2007), edisi-3, h.298.

    42 Ibid, h.299.

  • b. Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana atau pemanfaatan barang menjadi

    milik atau tanggungan bank, sedangkan nasabah penitip tidak dijanjikan imbalan

    dan tidak menanggung kerugian.

    c. Bank dimungkinkan memberikan bonus kepada pemilik harta sebagai insentif

    selama tidak diperjanjian dalam akad pembukaan rekening.

    4. Landasan Syariah (Hukum)

    Al-wadiah adalah amanat bagi orang yang menerima titipan dan ia wajib

    mengembalikannya pada waktu pemilik meminta kembali. Firman Allah SWT dalam

    surat An-Nisa: 58 dan juga pada surat Al-Baqarah: 283

    Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat

    kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum

    di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah

    memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah

    Maha mendengar lagi Maha melihat. (Q.S. An-Nisa: 58)

    Artinya: Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai)

    sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang

  • tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu

    mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan

    amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan

    janganlah kamu (para saksi) Menyembunyikan persaksian. dan Barangsiapa yang

    menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya;

    dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Baqarah: 283)

    Sedangkan dari Abu Hurairah, diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW

    bersabda, Tunaikanlah amanah (titipan kepada yang berhak menerimanya) dan

    janganlah membalas khianat kepada orang yang telah mengkhianatimu. (H.R. Abu.

    Daud dan Tirmidzi)

    5. Macam-macam Wadiah

    Pada pelaksanaannya, wadiah terdiri dari dua jenis yaitu:

    a. Wadiah yad al-amanah

    b. Wadiah yad adh-dhamanah

    Wadiah yad al-amanah adalah akad penitipan barang/uang dimana pihak

    penerima titipan tidak diperkenankan menggunakan barang/uang yang dititipkan dan

    tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan barang titipan yang bukan

    diakibatkan perbuatan atau kelalaian penerima titipan.43

    43

    Sunarto Zulkifli, Panduan Transaksi Perbankan Syariah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2003) cet-1, h.34.

  • Adapun Skema dari wadiah Yad Al-Amanah

    2 Penyerahan Barang

    1 akad wadiah

    3 Pengembalian barang saat diminta

    Gambar 1 Skema Wadiah Yad Al-amanah

    Sedangkan wadiah yad adh-dhamanah adalah akad penitipan barang/uang

    dimana pihak penerima titipan dengan atau tanpa izin pemilik barang/uang dapat

    memanfaatkan barang/uang titipan dan harus bertanggung jawab terhadap kehilangan

    atau kerusakan barang/ uang titipan. Semua manfaat dan keuntungan yang diperoleh

    dalam penggunaan barang/uang tersebut menjadi hak penerima titipan. Pada prinsip

    transaksi ini, pihak yang menitipkan barang/uang tidak perlu mengeluarkan biaya,

    bahkan atas kebijakan pihak yang menerima titipan pihak yang menitipkan dapat

    memperoleh manfaat berupa bonus atau hadiah.

    Adapun Skema dari wadiah Yad Adh-Dhmanah

    2 Penyerahan Barang

    1 akad wadiah

    6 memberikan bonus

    4 memperoleh barang/uang 3 pemanfaatan

    manfaat

    Barang 5 pengembalian barang saat diminta

    Gambar 2 Skema dari Wadiah Yad Adh-Dhmanah

    Pemanfaatan Barang/uang

    Muwaddi Mustawda

    Muwaddi Mustawda

  • BAB III

    GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARIAH

    a. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

    Sejarah kelahiran Bank Mega Syariah berawal dari akusisi PT Bank Umum

    Tugu oleh CT Corpora (d/h PT Mega Corpora dan PT Para Rekan Investama) pada

    tahun 2001. Sejak awal, pemegang saham berkeinginan untuk mengkonversi bank

    yang berdiri tahun 1990 ini menjadi bank umum syariah.

    Pada tanggal 25 Agustus 2004, bank hasil konversi PT Bank Umum Tugu

    resmi beroperasi secara syariah dengan nama PT Bank Syariah Mega Indonesia

    (BSMI). Selanjutnya pada Tanggal 7 November 2007, Bank Mega Syariah yang

    merupakan sister company dari PT. Bank Mega Tbk. mengganti logo baru yang

    memiliki bentuk yang sama dengan Bank Mega. Namun logo Bank Mega Syariah

    mempunyai ciri khusus yaitu warna logo rich magenta dan yellow gold.44

    Sebagai pemegang saham mayoritas, CT Corpora memiliki komitmen dan

    tanggung jawab penuh untuk menjadikan Bank Mega Syariah sebagai bank syariah

    terbaik di industri perbankan syariah nasional. Hal ini dibuktikan dengan kebijakan

    pemegang saham yang terus memperkuat modal bank. Dengan permodalan yang kuat

    Bank Mega Syariah akan mampu memberikan pelayanan terbaik guna menghadapi

    persaingan perbankan yang semakin ketat dan kompetitif.

    44

    Annual Report 2009, PT. Bank Mega Syariah Mega Indonesia, h.13.

  • Sebagai pemegang saham mayoritas, CT Corpora memiliki komitmen dan

    tanggung jawab penuh untuk menjadikan Bank Mega Syariah sebagai bank syariah

    terbaik di industri perbankan syariah nasional. Hal ini dibuktikan dengan kebijakan

    pemegang saham yang terus memperkuat modal bank. Dengan permodalan yang kuat

    Bank Mega Syariah akan mampu memberikan pelayanan terbaik guna menghadapi

    persaingan perbankan yang semakin ketat dan kompetitif.

    Dengan semboyan Untuk Kita Semua, pemegang saham bersama seluruh

    jajaran manajemen Bank Mega Syariah, senantiasa bekerja keras, berpegang pada

    prinsip kehati-hatian, menjunjung asas keterbukaan dan profesionalisme dalam

    menjalankan kegiatan usahanya. Ditengah ketatnya persaingan, Bank Mega Syariah

    terus berusaha untuk mengembangkan beragam produk yang menjadi kebutuhan

    masyarakat dan didukung oleh infrastruktur layanan perbankan terbaik.

    Sesuai dengan visi Bank Syariah Kebanggan Bangsa, pada tahun 2008

    Bank Mega Syariah mulai masuk ke pasar mikro banking dan gadai syariah. Melalui

    strategi ini Bank Mega Syariah ingin berperan lebih besar dalam peningkatan

    ekonomi masyarakat yang mayoritas merupakan pengusaha kecil dan mikro.

    Keberadaan bisnis baru ini juga semakin memantapkan posisi Bank Mega Syariah

    sebagai salah satu Bank Syariah terbaik di Indonesia. Terbukti, setiap tahun bisnis

    Bank Mega Syariah tumbuh pesat dengan jaringan yang semakin meluas. Berkat

    kinerjanya itu, Bank Mega Syariah sukses meraih beragam penghargaan dari berbagai

    lembaga tersohor di Indonesia.

  • Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang disandangnya,

    PT. Bank Mega Syariah Mega Indonesia selalu berpegang pada azas

    profesionalisme, keterbukaan dan kehati-hatian. Didukung oleh beragam produk dan

    fasilitas perbankan terkini, PT Bank Mega Syariah Mega Indonesia terus

    berkembang hingga saat ini memiliki 395 jaringan kerja yang terdiri dari kantor

    cabang, cabang pembantu, kantor kas, gallery dan Mega Mitra Syariah yang tersebar

    di hampir seluruh kota besar di pulau jawa dan diluar jawa.

    Guna memudahkan nasabah dalam memenuhi kebutuhannya dibidang

    keuangan, PT. Bank Syariah Mega Indonesia juga bekerjasama dengan PT Arthajasa

    pembayaran elektronis sebagai penyelenggara ATM bersama serta PT Rintis

    Sejahtera sebagai penyelenggara ATM prima dan prima debit. Ini dilakukan agar

    nasabah dapat melakukan berbagai transaksiperbankan lebih efisien, praktis dan

    nyaman.

    b. Visi, Misi dan Nilai-nilai

    Visi merupakan cita-cita atau sebuah impian sebuah organisasi atau

    perusahaan yang ingin dicapai di masa depan untuk menjamin kelestarian dan

    kesuksesan jangka panjang.

    Sedangkan misi adalah pernyataan tentang apa yang akan dikerjakan oleh

    lembaga atau sebuah perusahaan dalam usahanya untuk mewujudkan visi. Dalam

    operasionalnya orang berpedoman pada pernyataan misi yang merupakan hasil

    kompromi interprestasi visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk diuji serta

    dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara penyampaian visi.

  • Adapun visi, misi dan nilai-nilai Bank Mega Syariah sebagai berikut:

    1. Visi

    Bank Syariah Kebanggaan Bangsa

    2. Misi

    Memberikan layanan jasa keuangan syariah terbaik bagi semua kalanga

    melalui kinerja organisasi yang unggul, untuk meningkatkan nilai tambah bagi

    stakeholder dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa.

    Guna mewujudkan Visi dan Misi Bank Mega Syariah, berbagai program

    pelatihan SDM baik di tingkat dasar maupun lanjut secara rutin diselenggarakan.

    Pelatihan Dasar-dasar perbankan Syariah, Dasar motivasi, Training Product,

    Training Service Exellence, Training Operational, Diklat Karyawan Cabang Baru

    dan Team Building merupakan program dasar yang diselenggarakan di internal

    perusahaan.

    Selain itu, pengetahuan dan keterampilan SDM di Bank Mega Syariah juga

    terus diasah melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan yang

    diselenggarakan di eksternal perusahaan.

    Berikut adalah berbagai program pelatihan dan pengembangan secara

    eksternal yang pernah di ikuti oleh karyawan Bank Mega Syariah tahun 2009,

    yaitu:

  • Upaya untuk terus meningkatkan kompetensi SDM secara konsisten akan

    terus menjadi konsen Bank Mega Syariah. Guna menghadapi persaingan bisnis yang

    semakin ketat, Bank Mega Syariah telah merancang berbagai program pengembangan

    SDM yang terencana dan terintegrasi baik diarea bisnis maupun suppoting. Bidang-

  • bidang pelatihan yang kini tengah menjadi fokus pengem-bangan SDM diarahkan

    pada penguasaan Core Competency, Leadership Competency, dan Technical

    Competency.

    Core Competency, merupakan kemampuan utama yang harus dimiliki oleh

    seluruh SDM Bank Mega Syariah. Kompetensi ini merupakan pemahaman visi, misi

    dan value, service excellence, Syariah Banking Operation dan sebagainya.

    Kemampuan ini harus dikuasai dengan baik oleh seluruh SDM agar dapat

    memberikan pelayanan yang memiliki value kepada nasabah.

    Leadership Competency, adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang

    karyawan di-tingkat pimpinan, baik pimpinan lini (supervisory) hingga eksekutif

    (division head) dalam bentuk pengelolaan anak buah, perencanaan, manajemen

    pengambilan keputusan dan sebagainya. Dengan ini diharapkan seorang pimpinan

    Bank Mega Syariah dapat mendorong anak buah untuk bekerja dan melayani sesuai

    misi, visi dan nilai yang dianut perusahaan.

    Technical Competency, merupakan kemampuan yang harus dimiliki terkait

    dengan spesialisasi Bagian masing-masing. Contoh akuntansi, sales, recruitment,

    legal, audit dan sebagainya. Hal ini ditujukan agar setiap karyawan memahami dan

    mampu mengerjakan dengan baik apa yang menjadi tugas dan kewajibannya sesuai

    dengan bidang pekerjaannya masing-masing.

    3. Nilai-nilai Bank Mega Syariah

    a) Visioner

    b) Amanah

    c) Professional

  • d) Konsisten

    e) Interpreneurship

    f) Kerjasama

    g) Berbagi

    c. Produk-produk yang dihasilkan

    Untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah yang beragam, Bank Mega

    Syariah merancang dan mengembangkan aneka produk dan layanan yang beragam.

    Seluruh produk dan layanan tersebut berbasis bagi hasil dan transaksi riil dalam

    kerangka keadilan, kebaikan, dan tolong-menolong demi terciptanya kemaslahatan

    seluruh lapisan masyarakat (rahmatan lil alamin). Diantara produk-produk bank Mega

    Syariah yaitu produk simpanan, produk pembiayaan dan pembiayaan serta layanan.

    1. Produk Simpanan (Saving Product)

    a. Tabungan Utama IB

    Tabungan Utama IB Leluasa dan Sesuai Syariah. Merupakan simpanan

    Wadiah yang memungkinkan investasi sesuaisyariah sekaligus memperoleh

    kemudahan mengelola dana selayaknya tabungan.

    b. Tabungan Pendidikan Plus IB

    Tabungan Pendidikan Plus IB Perencanaan Dana Pendidikan Sesuai Syariah.

    Merupakan simpanan terencana untuk mempersiapkan masa depan dana pendidikan

    anak sesuai prinsip syariah Mudharabah Muthlaqah plus manfaat tambahan

    perlindungan asuransi jiwa

  • c. Tabungan Plus IB

    Tabungan Plus iB Tabungan yang memberikan nisbah setingkat deposito

    berjangka. Tabungan Plus iB adalahtabungan investasi yang dapat digunakan untuk

    tabungan transaksional dengan prinsip mudharabah.

    d. Tabungan Haji IB

    Tabungan Haji iB Mega Syariah Tabungan ini diperuntukkan bagi nasabah

    yang berencana untuk menunaikan ibadah haji. Dengan menggunakan prinsip

    mudharabah muthlaqah, produk tabungan ini bisa memberikan dana talangan kepada

    nasabah agar lebih cepat berangkah ke tanah suci.

    e. Tabungan Umrah Plus IB

    Tabungan Umrah Plus iB Memudahkan langkah ke Tanah Suci. Tabungan

    Umrah Plus iB adalah simpanan terencana sesuai syariah yang memudahkan nasabah

    mempersiapkan biaya perjalanan umrah dengan berbagai keunggulan dan manfaat.

    Beberapa keunggulan tabungan ini adalah nisbah yang menarik, perlindungan

    simpanan selama masa menabung, dan perlindungan asuransi selama perjalanan

    umrah, termasuk baggage loss.

    f. Fleksi IB

    Fleksi iB Simpanan Fleksibel Sesuai Syariah. Simpanan dengan konsep

    syariah titipan (wadiah) yang dapat Anda manfaatkan untuk berinvestasi dalam

    waktu yang lebih leluasa.

    g. Giri Utama IB

    Giro Utama iB Rekening Koran Wadiah. Merupakan rekening koran dengan

    akad wadiah yang dapat dibuka baik dalam mata uang Rupiah maupun Dollar, dan

  • memungkinkan nasabah untuk mengelola dana dengan nyaman sesuai kebutuhan

    melalui produk ini. Nasabah dapat menyimpan dana sesuai syariah dan khusus untuk

    rekening dengan mata uang rupih mendapatkan kemudahan bertransaksi melalui cek

    dan bilyet giro.

    h. Deposito Plus IB

    Deposito Plus iB Deposito yang dapat dibuka dengan mata uang Rupiah

    maupun Dollar yang dikelola sesuai syariah. Deposito Plus iB merupakan simpanan

    berjangka dengan akad mudhrabah yang tidak sekedar memberikan bagi hasil relativ

    tinggi, tetapi juga dapat dijadukan fasilitas jaminan untuk kebutuhan pembiayaan.

    2. Produk Pembiayaan (Financing Product)

    a. KPR Utama IB

    KPR Utama iB Pembiayaan Kepemilikan Rumah Sesuai Syariah Merupakan

    fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah murabahah dengan

    angsuran sesuai kemampuan nasabah yang telahdisepakati sejak awal sampai akhir

    masa pembiayaan sehingga memberikan ketenangan dan kepastian jumlah

    pembayaran (angsuran) bagi nasabah.

    b. KPM Utama IB

    KPM Utama iB Pembiayaan Kepemilikan Mobil Sesuai Syariah Merupakan

    fasilitas pembiayaan dengan meng-gunakan konsep syariah murabahah dengan

    angsuran sesuai kemampuan nasabah yang telah disepakati sejak awal sampai akhir

    masa pembiayaan sehingga memberikan ketenangan dan kepastian jumlah

    pembayaran (angsuran) bagi nasabah.

  • c. Multi Guna IB

    Multi Guna iB Pembiayaan Multi Guna Sesuai Syariah Multi Guna iB dari

    Bank Mega Syariah adalah fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah

    murabahah dengan angsuran sesuai kemampuan nasabah yang telah disepakati sejak

    awal sampai akhir masa pembiayaan sehingga memberikan ketenangan dan kepastian

    jumlah pembayaran (angsuran) bagi nasabah.

    3. Pembiayaan (Financing)

    a. Multi Jasa IB

    Multi Jasa iB Pembiayaan Paket Jasa Umroh dan Pendidikan sesuai Syariah

    Multi Jasa iB dari Bank Mega Syariah adalah fasilitas pembiayaan dengan

    menggunakan konsep syariah ijarah dengan angsuran sewa sesuai kemampuan

    nasabah yang telah disepakati sejak awal sampai akhir masa pembiayaan sehingga

    memberikan ketenangan dan kepastian jumlah pembayaran (angsuran) sewa bagi

    nasabah.

    b. Pembiayaan Bisnis Investasi IB

    Pembiayaan Bisnis Investasi iB Pembiayaan Usaha Produktif Sesuai Syariah

    Pembiayaan Bisnis Investasi iB dari Bank Mega Syariah adalah fasilitas pembiayaan

    dengan menggunakan konsep syariah murabahah dengan angsuran sesuai

    kemampuan nasabah yang telah disepakati sejak awal sampai akhir masa pembiayaan

    sehingga memberikan ketenangan dan kepastian jumlah pembayaran (angsuran) bagi

    nasabah.

  • c. Pembiayaan Bisnis Modal Kerja IB

    Pembiayaan Bisnis Modal Kerja iB Pembiayaan Usaha Produktif Sesuai

    Syariah Pembiayaan Bisnis Modal Kerja iB dari Bank Mega Syariah adalah fasilitas

    pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah mudharabah dan musyarakah

    dengan nisbah bagi hasil yang telah disepakati antara bank dan nasabah.

    d. Gadai Syariah IB

    Gadai Syariah iB Pinjaman Dana dengan Gadai Sesuai Syariah Gadai Syariah

    iB dari Bank Mega Syariah adalah fasilitas pinjaman dana dengan menggadaikan

    barang berharga termasuk fasilitas penyimpanannya tanpa adanya tambahan pada saat

    pengembalian pinjaman dengan menggunakan konsep syariah qardh yaitu pinjaman

    tanpa tambahan dan konsep syariah Ijarah yaitu perjanjian sewa tempat penyimpanan

    barang berharga.

    e. Bank Garansi IB

    Bank Garansi iB Penjaminan Pembayaran Usaha Produktif Sesuai Syariah

    Bank Garansi iB dari Bank Mega Syariah adalah fasilitas pembiayaan dengan

    menggunakan konsep syariah kafalah yaitu akad penjaminan yang diberikan oleh

    Bank Mega Syariah kepada pihak penerima jaminan (nasabah) atas permintaan pihak

    terjamin.

    f. PRK Syariah IB

    PRK Syariah iB Pembiayaan Modal Kerja Usaha Produktif dengan Line

    Facility Sesuai Syariah PRK Syariah iB dari Bank Mega Syariah adalah fasilitas

    pembiayaan dengan line facility dimana penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-

    waktu melalui penggunaan rekening koran/giro berdasarkan kebutuhan usaha nasabah

  • yang telah disepakati menggunakan konsep syariah musyarakah dengan nisbah bagi

    hasil yang disepakati antara bank dan nasabah.

    4. Layanan (Services)

    a. Mega Syariah Card

    Mega Syariah CARD merupakan fasilitas kartu ATM serbaguna bagi nasabah

    rekening tabungan Bank Mega Syariah yang dapat digunakan untuk penarikan tunai

    pada seluruh AMT berlogo ATM Bersama dan ATM Prima serta dapat digunakan

    sebagai kartu debit di berbagai merchant

    b. Safe Deposit Box Mega Syariah

    Mega Syariah SAFE DEPOSIT BOX adalah fasilitas penyimpanan barang

    berharga (safe deposit box) dengan berbagai ukuran dan harga hemat.

    d. Syarat-syarat Membuka Tabungan Utama IB (Tabungan Wadiah)

    1. Cukup dengan mengunjungi cabang kami terdekat

    2. Mengisi formulir pembukaan rekening

    3. Melengkapi formulir dengan kartu identitas diri yang sah dan masih berlaku bagi

    perorangan atau legalitas institusi, identitas pengurus yang sah dan masih berlaku

    NPWP serta akte pendirian bagi nasabah institusi.

    4. Melakukan akad dan kontrak pembukaan rekening

    5. Menyetor dana pembukaan tabungan utama IB

    Tabungan utama IB (tabungan wadiah) merupakan tabungan yang dijalankan

    berdasarkan akad wadiah yaitu titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan

    saat sesuai dengan kehendak pemiliknya. Dalam hal ini, dewan syariah Nasional

  • telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa tabungan yang dibenarkan adalah

    tabungan yang berdasarkan prinsip Wadiah dan Mudharabah.

    e. Struktur Organisasi

  • Peraturan dan perundang-undangan yang berlaku selalu menjadi pedoman

    Bank Mega Syariah untuk menyusun dan mengevaluasi peran setiap elemen dalam

    organisasi. Peran setiap elemen dalam organisasi akan selalu dievaluasi untuk

    disesuaikan dengan lingkungan internal dan eksternal perusahaan serta akan

    dikembangkan sesuai dengan perkembangan bisnis Bank Mega Syariah.

    Sebagai organisasi yang selalu mengedepankan prinsip usaha yang sehat,

    Bank Mega Syariah telah memiliki struktur organisasi lengkap dengan elemen-

    elemen yang diperlukan sesuai ketentuan yang berlaku. Melalui Rapat Umum

    Pemegang Saham (RUPS), Bank Mega Syariah telah menetapkan 3 orang Komisaris,

    4 orang Direksi dan 3 orang Dewan Pengawas Syariah.

    1. Dewan Komisaris

    Dewan Komisaris Bank Mega Syariah berjumlah 3 (tiga) orang termasuk

    diantaranya 1 (satu) orang Komisaris Utama. Seluruh Dewan Komisaris merupakan

    pihak independen yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,

    kepemilikan saham atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris

    lainnya, Direksi dan atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Bank

    yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Tugas dan

    Tanggung Jawabnya Dewan Komisaris sebagai berikut :

    a. Dewan Komisaris telah memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip

    GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang

    organisasi.

  • b. Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas

    dan tanggung jawab Direksi secara berkala maupun sewaktu-waktu, serta

    memberikan nasihat kepada Direksi.

    c. Dalam rangka tugas pengawasan, Komisaris telah mengarahkan, memantau dan

    mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank.

    d. Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan

    operasional Bank, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait, dan

    hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank dan/atau peraturan

    perundangan yang berlaku dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan.

    e. Dewan Komisaris telah memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan

    audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Bank, auditor

    eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas

    lainnya.

    f. Dewan Komisaris memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lama 7 (tujuh)

    hari kerja sejak ditemukan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang

    keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat

    membahayakan kelangsungan usaha Bank.

    g. Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara

    independen.

    h. Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit,Komite Pemantau Risiko, serta

    Komite Remunerasi dan Nominasi.

    i. Dewan Komisaris telah memastikan bahwa Komite yang dibentuk telah

    menjalankan tugasnya secara efektif.

  • j. Dewan Komisaris telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja termasuk

    pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat.

    k. Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan

    tugas dan tanggung jawabnya secara optimal.

    2. Dewan Direksi

    Sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar Bank Mega Syariah, secara

    umum, tugas dan tanggung jawab Direksi adalah melakukan pengelolaan Bank Mega

    Syariah untuk kepentingan perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuannya.

    Direksi berhak mewakili Bank Mega Syariah di dalam dan luar pengadilan,

    mengikat Bank Mega Syariah dengan pihak lain, serta menjalankan tindakan dengan

    batasan tertentu. Dalam menjalankan tugasnya, Direksi tidak diperkenankan untuk

    memberikan kuasa secara penuh kepada pihak lain sehingga seluruh tugas dan

    tanggung jawab Direksi beralih kepada pihak lain.

    Terkait dengan pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Mega Syariah,

    Direksi sudah melakukan hal-hal sebagai berikut :

    a. Direksi sudah mengelola Bank sesuai kewenangan dan tanggung jawab

    sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan

    yang berlaku.

    b. Direksi sudah melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha

    bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

    c. Direksi telah membentuk SKAI, SKMR dan Komite Manajemen Risiko serta

    Satuan Kerja Kepatuhan.

  • d. Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor

    eksternal, dan hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan

    otoritas lain.

    e. Direksi sudah mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada

    pemegang saham melalui RUPS.

    f. Direksi sudah mengungkapkan kebijakan-kebijakan Bank yang bersifat strategis

    di bidang kepegawaian kepada pegawai dengan media yang mudah diakses

    pegawai.

    g. Direksi telah menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat, kini dan tepat

    waktu kepada Komisaris

    h. Direksi telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang telah mencantumkan

    pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat.

    Pola Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi Hubungan Dewan Komisaris

    dan Dewan Direksi adalah hubungan pengawasan yang bertujuan untuk

    meningkatkan kinerja bank. Dalam hal ini Dewan Komisaris melakukan pengawasan

    dengan mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis

    Bank.

    Dewan Komisaris dan Direksi Bank Mega Syariah juga tidak saling

    mempunyai hubungan keuangan dan hubungan kekeluargaan sampai dengan derajat

    kedua dengan sesama anggota Komisaris lainnya dan atau anggota Direksi. Dengan

    demikian independensi pengambilan keputusan dapat senantiasa terjaga. Dewan

    Komisaris dan Direksi sudah menjalankan fungsdan tugasnya sesuai dengan pedoman

    dan tata tertib kerja yang sudah ditetapkan, hal ini merupakan wujud dari penerapan

  • sistem pengendalian internal yang handal guna memastikan kualitas GCG

    tetapmemiliki peringkat baik.

    Dalam menjalankan usaha seluruh organ tersebut akan selalu bekerjasama

    sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing guna mewujudkan visi dan misi

    perusahaan, namun demikian tidak tertutup kemungkinan terdapat perbedaan

    pendapat dalam menindaklanjuti suatu kondisi atau situasi yang terkait secara

    langsung maupun tidak langsung dengan usaha. Maka musyawarah selalu menjadi

    jalan utama yang ditempuh untuk menyelesaikan perbedaan pendapat tersebut.

    Dengan demikian pola hubungan antara Dewan Komisaris dan Direksi merupakan

    hubungan partnertship dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi perusahaan.

    Sistem dan Struktur Pengambilan Keputusan Sistem pengambilan keputusan

    pada Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat.

    Apabila tidak tercapai mufakat maka pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan

    suara terbanyak. Semua keputusan yang telah dihasilkan melalui berbagai upaya

    diatas bersifat mengikat bagi semua anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

  • BAB IV

    ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN WADIAH

    a. Perencanaan dan Perumusan Strategi Pemasaran Tabungan Wadiah Bank Mega

    Syariah Pusat

    Setiap perusahaan selalu melakukan kegiatan pemasaran, yang merupakan ciri

    dari aktivitas usahanya. Tidak ada satu badan usaha pun terlepas dari kegiatan

    pemasaran ini. Kegiatan pemasran yang dilakukan setiap perusahaan perlu

    dikoordinasikan dan diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan umumnya dan

    tujuan bidang pemasaran khususnya. Alat koordinasi dan pengarahan kegiatan

    pemasaran tersebut adalah rencana pemasaran.45

    Rendy M. Kurnia salah satu karyawan devisi Product Development BMS

    (Bank Mega Syariah) menyatakan bahwa pada bank Mega Syariah rencana

    pemasaran produk yang ditawarkan sesuai kebutuhan setiap masing-masing produk,

    dalam PLC (Product Life Cycle) tergantung pada product tersebut berada pada masa

    apa. Lihat gambar dibawah iniyang merupakan bagan PLC (Product Life Cycle).

    45

    Sofjan Assauri, dasar, konsep, strategi (Manajemen Pemasaran), (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada) cet-7, h.297 Sofjan Assauri, dasar, konsep, strategi (Manajemen Pemasaran), (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada) cet-7, h.299.

  • Contohnya pada tabungan Investasya yang baru launching tahung 2010, maka

    strategi marketing yang dibutuhkan adalah pengenalan produk kepada nasabah.

    Lamanya waktu tersebut pada satu masa juga tidak dapat ditentukan. Tergantung

    pada target dan hasil yang didapat.

    Menurut penulis perencanaan dan perumusan produk-produk yang ditawarkan

    bank mega syariah sangat baik, bagus dan terstruktur, itu terlihat pada bank Mega

    Syariah selalu berpegang teguh dan berpacuan utama pada penerapan secara

    konsisten prinsip Good Corporate Governance (GCG) yaitu: Transparancy,

    Accountability, Responsibility, Independency, Fairness dan prinsip kehati-hatian

    (Prudential Principle) dalam setiap aktivitas usaha dan program-program yang

    dijalani sehingga bank Mega Syariah benar-benar dikelola dengan baik dan

    professional.

  • Prinsip keterbukaan (transparancy) diwujudkan dengan selalu menyampaikan

    kepada nasabah dan stakehold lainnya tentang kondisi keuangan dan non keuangan

    Bank Mega Syariah, antara lain dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:

    1. Menyusun & menyampaikan Laporan Good Corporate Governance (GCG) Bank

    Mega Syariah kepada pihak yang berkepentingan sesuai dengan ketentu yang

    diatur dalam Peraturan Bank Indonesia / Surat Edaran Bank Indonesia tentang

    Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Umum ( PBI No. 8/4/PBI/2006;

    PBI No. 8/14/PBI/2006; SEBI No. 9/12/DPNP/2007).

    2. Bank Mega Syariah telah mempublikasikan laporan keuangannya yang sudah

    diaudit oleh Kantor Akuntan Publik pada media massa nasional

    3. Bank Mega Syariah menerbitkan setiap tahun menerbitkan Annual Report yang

    dapat diakses oleh siapa saja.

    4. Menyampaikan laporan secara berkala kepada institusi-institusi dan pihak

    berkepentingan lainnya seperti: Bank Indonesia; LPPI; YLKI; Lembaga

    Pemeringkat; Lembaga Penelitian Bidang Ekonomi dan Keuangan; Majalah

    Ekonomi & Keuangan.

    5. Menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis dan cakupan

    sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi

    Kondisi Keuangan Bank.

    6. Memberikan informasi yang cukup tentang semua produk Bank Mega Syariah,

    baik melalui iklan di media elektronik dan media massa, internet, brosur-brosur

    serta penjelasan langsung dari kantor Bank Mega Syariah.

  • 7. Menerapkan kebijakan dan prosedur penanganan pengaduan nasabah serta

    memproses setiap masukan dan pengaduan nasabah sesuai dengan SLA (Service

    Level Agreement) yang ditetapkan.Sementara, Akuntabilitas dijabarkan dengan

    pem-bagian tugas dan wewenang yang jelas pada setiap level organisasi yang

    besarannya tercermin pada struktur organisasi perusahaan.

    Bank Mega Syariah juga sangat memperhatikan peningkatan dan dukungan

    sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Seiring tuntutan nasabah yang

    semakin kompleks, peningkatan kompetensi SDM menjadi Prioritas utama.

    Secara kuantitas, seiring dengan pesatnya pertumbuhan bisnis, hingga akhir

    Desember 2009, jumlah SDM Bank Mega Syariah telah bertambah signifikan

    menjadi sebanyak 4.926 orang jumlah tersebut terdiri dari 3710.laki-laki dan 1216

    orang perempuan komposisi SDM sarjana lebih dari 70%.

  • Pada tahun 2010, Bank Mega Syariah lebih akan mengoptimalkan

    penghimpunan dana pihak ketiga dengan menempuh berbagai upaya yang

    dititikberatkan pada beberapa hal berikut :

    a. Meningkatkan retail funding dengan melakukan segmentasi target sales funding

    dan program gimmick yang menarik serta program talangan bagi hasil.

    b. Untuk menjaring Corporate Funding, Bank Mega Syariah akan menjalin

    kerjasama corporate aliansi dengan beberapa institusi.

    c. Bank Mega Syariah akan terus melakukan ekspansi cabang melalui office

    channeling (gallery).

    d. Untuk memenuhi kebutuhan nasabah, Bank Mega Syariah akan menerbitkan

    produk-produ baru seperti Tabungan Rencana dan Tabungan Investasya.

    Dengan perencanaan pemasaran tersebut suatu perusahaan dapat memberikan

    manfaat bagi:

    1. Usaha untuk mendorong cara berfikir jauh kedepan

    2. Usaha mengkoordinasi kegiatan pemasaran secara lebih baik

    3. Usaha mengawasi kegiatan pemasaran yang telah dilakukan yang berdasarkan

    atas standar prestasi kerja yang diterapkan dalam rencana.

    4. Perumusan tentang tujuan yang ingin dicapai dan kebijakan operasional yang

    dapat dilakukan secara lebih mantap

    5. Usaha untuk menggairahkan partisipasi dan mempertebal rasa tanggung jawab

    para pelaksana.46

    46

    Sofjan Assauri, dasar, konsep, strategi (Manajemen Pemasaran), (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada) cet-7, h.299.

  • b. Implementasi Pemasaran Produk Tabungan Wadiah Bank Mega Syariah Pusat

    Akibat semakin ketatnya persaingan didunia perbankan syariah, maka akan

    berdampak pada pendapatan atau omset bank syariah itu sendiri. Untuk itu suatu bank

    syariah dituntut memperluas market shared-nya agar tidak kalah dengan bank lain,

    dalam mengatasi hal ini maka pihak bank perlu menyusun strategi pemasaran yang

    efisien dan sesuai dengan kondisi pasar bank pada saat ini. Dengan menggunakan

    metode marketing mix diharapkan akan dapat meningkatkan omset dan pendapatan

    yang bersangkutan. Telah kita ketahui bahwa marketing mix itu dapat di

    implementasikan dalam system pemasaran. Dalam rangka memenangkan persaingan

    antara bank dalam menjalankan bauran pemasarannya dapat dilakukan berbagai

    startegi.

    Salah satu isi dari marketing mix adalah promosi yang merupakan kumpulan

    kiat insentif yang beraneka ragam. Kebanyakan berjangka pendek dirancang untuk

    pembelian suatu produk atau jasa tertentu secara lebih cepat dan lebih besar oleh

    konsumen ataupun nasabah. Lima jenis promosi yang biasa disebut bauran promosi

    yaitu: iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan

    (sales Promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (publicity and public

    relation), serta pemasaran langsung (direct marketing) untuk memperkenalkan

    produk-produk yang dihasilkan.

    Rendy. M Kurnia menjelaskan bahwa pada bank Mega Syariah produk dibuat

    dan dianalisi oleh seorang product manager, dimana ia akan selalu melakukan

    benchmarking terhadap bank competitor untuk memastikan keunggulan bersaing dari

  • produk tersebut bank Mega Syariah melakukan berbagai program menarik baik

    hadiah nasabah maupun insentif untuk marketing. Sedangkan Bellow The line yang

    diantaranya: Brosur, Flyers, Presentasi merupakan media yang digunakan dalam

    mempromosikan produk-produk yang ditawarkan bank Mega Syariah dan juga

    promosi dilakukan melalui media cetak, radio dan TV. Dengan media tersebut apa

    yang dirancang dan ditawarkan berbagai produk dan jasa keuangan yang unggul dan

    inovatif guna memenuhi kebutuhan financial bank Mega Syariah dapat diketahui oleh

    masyarakat luas yang beragam.

    Untuk menyesuaikan diri dengan berkembangan kebutuhan nasabah, bank

    Mega Syariah juga melakukan redesain benefit dari produk-produk yang sudah ada

    bentuknya berupa program talangan bagi hasil dan pemberian hadiah langsung

    (gimmick) pada nasabah yang membuka rekening baru di beberapa produk funding.

    Upaya