Upload
lenga
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS SISTEM PEMASARANPENJUALAN LANGSUNG BERJENJANG SYARIAH (PLBS)
PADA PT. ARMINAREKA PERDANA JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasiuntuk Memenuhi Persyaratan MemperolehGelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh :
IBNU RIJAL SILMINIM: 109053100007
KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAHPROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASIUNIVERSITAS SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA1434 H / 2013 M
i
ABSTRAK
Ibnu Rijal Silmi, NIM: 109053100007, Analisis Sistem Pemasaran PenjualanLangsung Berjenjang Syariah pada PT. Arminareka Perdana Jakarta,Dibimbing oleh Dra. Hj. Jundah Sulaiman, MA.
Pemasaran dengan menggunakan sistem jaringan atau sering disebut MultiLevel Marketing saat ini menjadi tren pemasaran diberbagai perusahaan, baikdalam bidang barang ataupun jasa. Sistem ini merupakan Sistem PenjualanLangsung Berjenjang yang menawarkan kemudahan untuk mendapatkan financialyang lebih dengan sistem perekrutan dan pembinaan sehingga menciptakan sistemduplikasi yang berkelanjutan.
Melihat realita di Indonesia, sistem pemasaran seperti ini sudah merambahke dalam perusahaan yang yang menyelenggrakan perjalanan ibadah umrah danhaji plus, ini dibuktikan dengan banyaknya travel umrah dan haji plus yangmenggunakan sistem ini seperti, PT. Arminareka Perdana Jakarta. Dengan sistemini peningkatan jumlah jamaah umrah/haji pada perusahaan tersebut mengalamiperkembangan yang pesat dan menjadikan PT. Arminareka Perdana sebagaiTravel Penyelenggara Umrah dan Haji plus pertama terbanyak dalammemberangkatkan jamaah dari seluruh travel di Indonesia.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Sistem Pemasaran yangdigunakan PT. Arminareka Perdana Jakarta, kesesuaian sistem pemasaranpenjualan langsung berjenjang syariah (PLBS) pada PT. Arminareka Perdanaterhadap Fatwa No. 83/DSN-MUI/VI/2012, serta untuk mengetahui bagaimanasistem PLBS yang digunakan PT. Arminareka Perdana dalam meningkatkanjumlah jamaah umrah.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatankualitatif yang mengorganisir seua data melalui observasi, wawancara denganmemilahnya menjadi satu kesatuan yang dapat dikelola menjadi sumber data yangdianggap penting untuk dipelajari serta memutuskan apa yang dikedepankanmengenai sistem pemasaran PT. Arminareka Perdana Jakarta. Hasil penelitian inimenunjukan bahwa adanya kesesuain pemasaran yang dilakukan perusahaansesuai ketentuan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional- Majelis Ulama IndonesiaNo: 83/DSN-MUI/VI/2012 tentang Penjualan Langsung Berjenjang SyariahJasaPerjalanan Haji dan Umrah. Dan ditemukannya ketidak sesuaian operasionalyang dilakukan perwakilan sebagai mitra bisnis. Serta adanya peningkatan jamaahpada PT. Arminareka Perdana.
Kata Kunci: Sistem Pemasaran dan PLBS
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
kehendak-NYA penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam
selalu penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi terakhir sebagai
panutan umat.
Selesainya skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan dorongan
oleh banyak ihak. Tiada kata yang dapat penulis ungkapkan kecuali ucapan terima
kasih sedalam-dalamnya kepada mereka:
1. Dr. Arief Subhan, M.A. sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi.
2. Drs. Cecep Castrawijaya, M.A. sebagai Ketua Jurusan Manajemen
Dakwah, H. Mulkanasir, B.A, S.Pd, M.M. sebagai Sekertaris Jurusan
Manajemen Dakwah dan Drs. Hasanudin Ibnu Hibban, M.A. selaku
Dosen Penasehat Akademik.
3. Dra. Hj. Jundah Sulaiman, M.A. sebagai Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberi arahan serta
masukan dalam penulisan skripsi ini.
4. Kepada Tim Penguji Skripsi yang telah meluangkan waktunya demi
kesempurnaan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen-Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
yang telah mengajari penulis banyak ilmu selama di bangku
perkuliahan. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
iii
6. Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi. Keduanya telah banyak membantu penulis mendapatkan
buku referensi yang penulis perlukan. Ungkapan terima kasih juga
penulis tujukan kepada segenap staff Perpustakaan Utama dan
Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Komunikasi.
7. Abi dan Umi tersayang, Drs. H. Yasiruddin dan Hj. Nurhasanah yang
senantiasa ikhlas dan sabar mendampingi penulis mulai dari sekolah
tingkat dasar hingga jenjang perguruan tinggi dengan selalu
memberikan do’a dan restunya sehingga penulis menyelesaikan studi
di Universitas Islam Negeri Jakarta.
8. Kakak dan Adik tercinta, Nurkholis Khasan, S.Pd dan Ade Nasikhatul
Ummah. Karena semangat mereka penulis dapat menjalani semua
tahapan demi tahapan dalam mencapai gelar Sarjana.
9. H. Subaebasni, S.E. selaku Direktur Marketing atas kesediannya yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk dapat mengadakan
penelitian pada PT. Arminareka Perdan Jakarta. Bapak Ir. H. Agus
Sutanto selaku Humas PT. Arminareka Perdana. Keduanya yang
bersedia menjadi sumber informasi melalui wawancara untuk
penelitian skripsi ini.
10. Kepada seluruh staff travel PT. Arminareka Perdana Jakarta terutama:
Bapak Tommy selaku Manajer, Ibu Indra Nur Zuroida, SE selaku
Sekretaris Direksi, Bagian Pemasaran Ibu Tuti, Ibu Wiwi, Ibu Yudha,
Ibu Lidya, yora, Selvi, Ardan, Ria, Atik, Alfi yang memberikan
dukungan secara moral.
iv
11. Teman Seperjuangan Konsentrasi Manajemen Haji dan Umrah 2009,
Aulia, Romantika, Fitri, Sri, Yusuf, Aldi, Ilham, Nizar, Noor, Fahrul,
Faqih, Lukman, Firdaus, Rivai, Fadilah, Syukron, Ichwan. Semoga
kesesuksesan selalu menyertai kita semua. Amin.
12. Teman satu bimbingan skripsi, Nur Atiyah, Maulana Yusuf. Dan
seluruh teman-teman Jurusan Manajemen Dakwah 2009
13. Sahabat se-atap dan se-permainan, Rizam Nuruzzaman Mahasiswa
Jurusan Manajemen Pendidikan 2009 dan Yusuf Sayudi Mahasiswa
Satu Kelas Konsentrasi Manajemen Haji dan Umrah 2009, yang
banyak memberikan kisah terbaik selama di jenjang perkuliahan.
14. Galih Ihsan, Muhammad Reiza, Ais Nurfaizah, Mitsny Choiry,
terutama Rifka Triasari. Atas segala dukungan dan semangat yang
diberikan kepada penulis.
Akhirnya atas jasa dan bantuan dari semua pihak, baik itu moril
maupun materil. penulis panjatkan doa semoga Allah SWT membalasnya
dengan imbalan pahala yang berlipat. Dan mudah-mudahan skripsi ini
dapat bermanfaat umumnya kepada semua pihak, khususnya diri pribadi
penulis.
Jakarta, Juli 2013
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................v
DAFTAR TABEL ...............................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................... 1
B. Batasan dan RumusanMasalah................................................ 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 5
D. Metodologi Penelitian ............................................................. 7
E. Tinjauan Pustaka.. ...................................................................9
F. Sistematika Penulisan .............................................................11
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sistem Pemasaran....................................................................13
1. Pengertian Sistem ..............................................................13
2. Tujuan Sistem ....................................................................14
3. Pengertian Pemasaran........................................................14
4. Bauran Promosi .................................................................19
5. Konsep Pemasaran.............................................................22
6. Prinsip-Prinsip Pemasaran dalam Islam ............................24
vi
B. Penjualan Langsung Berjenjang Syariah (PLBS) ...................25
1. Pengertian PLBS................................................................25
2. Ciri-ciri PLBS....................................................................27
3. Latar Belakang Fatwa MUI tentang PLBS........................29
4. Ketentuan Umum PLBS ....................................................30
BAB III GAMBARAN UMUM PT. ARMINAREKA PERDANA
A. Profil........................................................................................35
B. Visi dan Misi ...........................................................................38
C. Struktur Organisasi Perusahaan ..............................................39
D. Program Usaha Kemitraan ......................................................42
BAB IV ANALISA DAN HASILPENELITIAN
A. Sistem Pemasaran Umrah PT. Arminareka Perdana...............43
B. Kesesuaian Sistem Pemasaran PT. Arminareka Perdana Jakartaterhadap Fatwa DSN-MUI tentang PLBS...............................48
C. Sistem PLBS PT. Arminareka Perdana Jakarta dalammeningkatan Jumlah Jamaah Umrah.. ....................................55
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................65
B. Saran........................................................................................67
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................68
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTRA TABEL
Tabel 4.1 Perbedaan Biro tanpa sistem dan Biro dengan PLBS ................. 23
Tabel 4.2 Data Peningkatan Jamaah Umrah ............................................... 42
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Konsep-konsep Pemasaran.........................................................23
Gambar 4.1 Diagram Hasil Usaha 1 Jamaah .................................................58
Gambar 4.2 Diagram Hasil Usaha 2 Jamaah .................................................58
Gambar 4.3 Diagram Hasil Usaha 3 Jamaah .................................................59
Gambar 4.4 Diagram Hasil Usaha Kemitraan................................................60
Gambar 4.1 Grafik Jamaah Umrah PT. Arminareka Perdana........................62
Gambar 4.2 Grafik Jamaah Perbulan 2011................ ....................................63
Gambar 4.3 Grafik Jamaah Perbulan 2012... .................................................63
Gambar 4.4 Grafik Jamaah Perbulan 2013... .................................................64
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Melihat realita di Indonesia, peningkatan jumlah waiting list
(daftar tunggu) pemberangkatan haji terus meningkat setiap tahunnya di
Indonesia. Dalam sepuluh tahun terakhir, keinginan masyarakat untuk
menunaikan ibadah haji selalu ada peningkatan setiap tahunnya dan
seringkali melebihi porsi yang telah ditetapkan. Bahkan pada saat porsi
nasional telah habis masih terdapat masyarakat yang berkeinginan
mendaftarkan diri untuk menunaikan ibadah haji.1
Menurut Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian
Agama, Anggito Abimanyu. “Pemerintah akan terus mengupayakan
perpendekan masa tunggu karena sekian lama akan memberikan
ketidakpastian diberbagai hal. Untuk daftar tunggu paling lama terdapat di
Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan, yakni 15 tahun, sementara
untuk tingkat kabupaten terdapat di Wajo, yakni 19 tahun.2
Dalam hal ini keinginan masyarakat Muslim untuk berangkat ke
Tanah Suci Makkah memerlukan waktu yang sangat lama. Oleh
karenanya, banyak masyarakat kita sekarang ini memilih menjalankan
ibadah umrah yang bisa dilakukan kapan pun kecuali pada bulan haji demi
mewujudkan impiannya ke Rumah Allah (Baitullah). Akan tetapi, tidak
1DITJEN BIMAS dan Penyelenggaraan Haji, Realitas dan TantanganPenyelenggaraan Ibadah Haji, (Jakarta: Ditjen BPIH 2003). Cet ke-1, h.542 http://ibadahonline.com/konten/travel/tekan-waiting-list-kemenag-sosialisasikan-haji-
wajib-sekali
2
sedikit juga masyarakat kita yang ingin sekali ke Baitullah namun
terhalang masalah ekonomi, meski secara fisik mereka sudah siap.
Permasalahan diatas memberikan peluang bagi pelaku bisnis
penyelenggara haji dan umrah untuk berlomba memberikan solusi bagi
calon jamaah yang belum mampu secara finansial, agar dapat mewujudkan
impiannya berangkat ke tanah suci baik untuk melaksanakan umrah
ataupun menunaikan ibadah haji sebagai penyempurna rukun Islam yang
ke-lima.
Solusi bagi calon jamaah yang belum mampu salah satunya bisa
berupa sistem Multi Level Marketing(MLM)atau sistem penjualan
langsung berjenjang. Dengan sistem ini para calon jamaah haji ataupun
umrah dapat menunaikanibadahnya dengan biaya yang relatif murah dan
mampu dijangkau. Para calon jamaah dengan sistem ini dapat melakukan
pembayaran di awal (uang muka) untuk mendapatkan voucher(tanda bukti
pembayaran) haji atau umrah serta mendapatkan hak usaha kemitraan
dengan mengajak orang lain untuk bergabung sebagai mitra kerja atau
sebagai calon jamaah dengan imbalan pemberian bonus atau komisi, inilah
yang menjadikan para calon jamaah bisa mewujudkan keinginannya untuk
berangkat ke tanah suci.
Bisnis MLM dewasa ini berubah menjadi bisnis yang menjanjikan
dan memiliki prospek yang cukup cerah. Kondisi budaya bangsa Indonesia
yang memiliki sifat tolong-menolong yang tinggi menjadikan sistem
pemasaran seperti ini sangat cocok untuk dijalankan di negara ini tidak
terkecuali bagi penyelenggara haji dan umrah. Hal tersebut bukan tanpa
3
alasan Robert T. Kiyosaki dalam bukunya berjudul “Rich Dad’s The
Business School for People who Like Helping People” meramalkan adanya
tren (gaya) perubahan tatanan ekonomi dunia yang digerakan oleh industri
pemasaran jaringan.3
Dengan kata lain, MLM merupakan sebuah Metode Pemasaran
barang atau jasa dengan sistem penjualan langsung melalui program
pemasaran berbentuk lebih dari satu tingkat, di mana mitra usaha
mendapatkan komisi penjualan dan bonus penjualan dari hasil penjualan
barang atau jasa yang dilakukannya sendiri dan anggota jaringan dalam
kelompoknya.4 Sistem duplikasi pada sistem pemasaran MLM ini yang
menjadikan perkembangan pada bisnis tersebut.
Sistem pemasaran ini memiliki ciri khusus yang membedakannya
dengan sistem pemasaran pada umumnya, antara lain; terdapat sistem
jenjang, adanya perekrutan anggota atau jamaah baru, penjualan produk,
memiliki sistem pelatihan, serta adanya komisi atau bonus yang diberikan
oleh perusahaan.
Perkembangan yang sangat pesat pada Sistem Penjualan Langsung
Berjenjang atau MLM yang menjadikan munculnya MLM yang berbasis
syariah. Perusahaan berbasis syariah diwajibkan memenuhi janji atau
komitmennya sesuai dengan ajaran Islam. Secara realitas, kini
perusahaanMLM sudah banyak tumbuh di dalam dan diluar negeri.
Bahkan di Indonesiasudah ada yang secara terang-terangan menyatakan
bahwa MLM tersebut sesuai syariah, seperti PT. Arminareka Perdana yang
3Robert T. Kiyosaki & Sharon J. Lechter, Rich Dad’s The Business School for Peoplewho Like Helping People, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006) h. 12
4 Kuswara, Mengenal MLM Syari’ah, (Tangerang: amal actual, 2005), h. 17
4
menjalankan sistem penjualan langsung berjenjang dengan Prinsip Syariah
dan memperolehSertifikat Lembaga Bisnis Syariah dari DSN – MUI.
Bisnis dalam syariah islam pada dasarnya termasuk kategori
muamalah yang hukum asalnya boleh berdasarkan kaidah fikih, “Al-ashlu
fil mu’aamalati al-ibahatu illa maa dallad daliilu litahriimihi” (pada
dasarnya segala hukum dalam muamalah adalah boleh, kecuali ada
dalil/prinsip yang melarangnya).5
Untuk menghindari sesuatu yang diharamkan serta bathil dalam
suatu bisnisPenyelenggara Haji dan Umrah yang menggunakan sistem
penjualan langsung berjenjang, maka Dewan Syari’ah Nasional - Majelis
Ulama Indonesia (DSN-MUI) mengeluarkan Fatwa No. 83/DSN-
MUI/VI/2012 tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah Jasa
Perjalanan Umrah.
Berdasarkan pemikiran diatas, maka penulis tertarik untuk menulis
skripsi dengan judul “Analisis Sistem Pemasaran Penjualan Langsung
Berjenjang Syariah (PLBS) pada PT. Arminareka Perdana Jakarta.”
5 Hendi Suhendi, fIqh Muamalah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persata, 2008), h. 13
5
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah untuk menghindari kemungkinan
pembahasan yang menyimpang dari pokok permasalahan. Maka perlu
adanya pembatasan berdasarkan latar belakang.
Batasan Masalah sebagai beikut:
1. Sistem Pemasaran PT. Arminareka Perdana
2. Kesesuaian sistem pemasaran PT. Arminareka Perdana dengan Fatwa
DSN-MUI No. 83/DSN-MUI/VI/2012
3. Sistem pemasaran yang akan dijelaskan dalam sekripsi ini adalah
sistem pemasaran umrah PT. Arminareka Perdana
Adapun Rumusan Masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem pemasaran PT. Arminareka Perdana?
2. Bagaimana kesesuaian sistem pemasaran PT. Arminareka Perdana
Jakarta terhadap Fatwa DSN-MUI tentang PLBS?
3. Bagaimana sistem PLBS yang digunakan PT. Arminareka Perdana
Jakarta dalam meningkatan jamaah umrah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian:
1. Mengetahui sistem pemasaran yang digunakan PT. Arminareka
Perdana Jakarta
2. Mengetahui bagaimana PT. Arminareka Perdana Jakarta dalam
memenuhi ketentuan dalam Fatwa No. 83/DSN-MUI/VI/2012.
6
3. Mengetahui dan memahami pengaruh sistem PLBS terhadap
peningkatan jamaah umrah pada PT. Arminareka Perdana Jakarta.
Manfaat Penelitian:
1. Bagi penulis adalah menambah wawasan pengetahuan tentang sistem
pemasaran PLBS (Penjualan Langsung Berjenjang Syariah) yang
sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan travel
penyelenggara haji dan umrah.
2. Bagi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta adalah
Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif
bagi para akademisi, khususnya penulis untuk mengetahui lebih lanjut
tentang bagaimana penerapan sistem Penjualan Langsung Berjenjang
Syariah (PLBS) sesuai dengan ketentuan DSN-MUI dan pengaruh
sistem tersebut terhadap peningkatan jamaah umrah. Dan karya tulis
ini diharapkan dapat memperluas khazanah kepustakaan yang dapat
menjadi referensi penulisan karya ilmiah selanjutnya.
3. Bagi PT. Arminareka Perdana adalah dapat dijadikan tolak ukur
perkembangan bisnis bagi pemasaran haji dan umrah yang telah
dicapai dan dapat dipertahankan.
4. Bagi masyarakat Karya ilmiah ini bisa menjadi masukan bagi para
pelaku bisnis penyelenggara haji dan umrah untuk mengetahui dan
memahami ketentuan Penjualan Langsung berjenjang Syariah atau
Multi Level Marketingyang berbasis syariah dan memahamidampak
pengaruh positifnya dengan sistem tersebut.
7
D. Metodologi Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian yaitu Gedung Menara Salemba Lt.5, Jl.
Salemba Raya No. 05, Jakarta-Pusat. Sedangkan waktu penelitian
yaitu dilakukan pada bulan april - juni 2013.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif deskriptif. Metode kualitatif yaitu dengan
menghimpun data aktual dengan melakukan observasi secara langsung,
dengan mengumpulkan data dan melakukan analisis, kemudian
menarik kesimpulan dari hasil observasi dan analisis tersebut.
Sedangkan deskriptif dilakukan dengan cara memaparkan data dengan
apa adanya sesuai dengan yang terjadi dilapangan.
Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan penelitian
lapangan (Life Research),6 yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan
tempat di mana objek penelitian.
Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa
penelitian dengan menggunakan metode sebagai berikut:
a. Penelitian Kepustakaan (Library Research) yaitu pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara membaca, memahami dan
menguraikan dengan sistematis terhadap buku-buku atau sumber-
sumber yang bersifat ilmiah yang berkaitan dengan judul skripsi ini
6Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 1999), cet. X. h. 3
8
b. Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu penelitian yang
dilakukan melalui pengamatan langsung di lapangan, terhadap
gejala-gejala sebenarnya.7
Dalam penelitian lapangan ini, penulis menggunakan jenis
pengumpulan data sebagai berikut:
a. Observasi bisa diartikan sebagai pengamatan langsung di
lapangan yaitu pada PT. Arminareka Perdana Jakarta
b. Wawancara merupakan tehnik pengumpulan data dengan cara
tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis
berdasarkan pada tujuan penelitian dalam hal ini staff divisi
pemasaran PT. Armianreka Perdana.
c. Dokumentasi dilakukan dengan mempelajari beberapa literatur
yang terkait dengan prinsip PLBS. Penulis juga mencari data
berupa situs, surat kabar, majalah, artikel yang sehubungan
mengenai Penjualan Langsung Berjenjang Syariah.
3. Subyek dan Obyek Penelitian
Adapun subyek dalam penelitian ini adalah PT. Arminareka
Perdana Jakarta, dalam hal ini yang menjadi sumber data relevan yang
diteliti yaitu staff divisi pemasaran. Kemudian obyek penelitian ini
adalah sistem Penjualan Langsung Berjenjang Syariah (PLBS) pada
perusahaan tersebut.
7 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara,1999), h. 28
9
4. Pedoman Penulisan
Dalam skripsi ini, penulis berpedoman pada buku “Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi)” Terbitan
CEDQA (Center for Quality Development and Assurance) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2007.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam beberapa skripsi yang penulis baca, banyak pendapat yang
harus diperhatikan dan menjadi pertimbangan selanjutnya. Adapun setelah
penulis melakukan kajian kepustakaan, penulis akhirnya menemukan
beberapa skripsi yang memiliki judul yang hampir sama dengan apa yang
akan penulis teliti. Judul-judul tersebut antara lain:
1. Judul Skripsi: Tinjauan Fatwa MUI No. 75/DSN-MUI/VII 2009
terhadap pemasaran Multi Level Marketing pada PT.Mitra Permata
Mandiri
Penulis: Syakardi Rahman (Perbankan Syariah) 2011
Fokus skripsi ini adalah bagaimana konsep MLM yang digunakan PT.
Mitra Permata Mandiri dan apakah pemasaran PT. Mitra Permata
Mandiri sudah sesuai dengan fatwa MUI NO. 75/DSN-MUI/VII 2009.
2. Judul Skripsi: Sistem Pemasaran Haji dan Umrah PT. Arminareka
Perdana
Penulis: Handy Indra Dermawan (Manajemen Dakwah) 2013
10
Fokus Skripsi ini adalah lebih mengarah kepada kesesuaian mengenai
teori Tahapan Pemasaran dan Marketing Mixpada PT. Arminareka
Perdana.
3. Judul Skripsi: Penerapan Prinsip Syariah dalam Multi Level Marketing
PT. K-LINK Indonesia (Analisis kesesuaian operasional terhadap
Fatwa DSN-MUI No. 75/DSN-MUI/VII 2009)
Penulis: Yahya (Perbankan Syariah) 2012
Fokus skripsi ini adalah mengenai legalitas PT. K-LINK Indonesia,
kemudian apakah PT. K-LINK menerapkan prinsip syariah dan apa
peran MLM terhadap peningkatan ekonomi umat.
Melihat tinjauan pustaka di atas,sedikit memiliki persamaan yaitu
tinjauan Fatwa DSN-MUI mengenai Penjualan Langsung Berjenjang
Syariah dan ada yang memiliki kesamaan tempat penelitian, akan tetapi
Namun, penelitian yang penulis buat juga memiliki perbedaan yang
mendasar,yaitu dalam penelitian ini penulis menggunakan Fatwa dari
DSN-MUI No. 83/DSN-MUI/VI/2012 yang lebih fokus kepada Penjualan
Langsung berjenjang syariah jasa perjalanan umrah dan dalam skripsi yang
penulis buat juga menjelaskan pengaruh sistem PLBS terhadap
peningkatan jumlah jamaah umrah
.
11
F. Sistematika Penulisan
Laporan hasil penelitian dituangkan dalam bentuk karya ilmiah
yaitu skripsi dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang
masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjuan pustaka
dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan menjelaskan teori yang digunakan
untuk menjadi dasar penelitian antara lain Teori Sistem,
Pemasaran, Buran Promosi, Prinsip Pemasaran dalam
Islam, Teori Sistem Multi Level Marketing (Penjualan
Langsung Berjenjang) dan Fatwa DSN-MUI mengenai
Penjualan Langsung Berjenjang Syariah (PLBS).
BAB III GAMBARAN UMUM PT. ARMINAREKA PERDANA
Dalam bab ini akan memaparkan subyek penelitian antara
lain profil perusahaan, visi misi perusahaan, struktur
perusahaaan, produk yang ditawarkan dan program usaha
kemitraan.
12
BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN
Dalam bab empat ini penulis akan menjelaskan hasil
temuan penelitian antara lain mengenai Sistem Pemasaran
PT. Arminareka Perdana, Kesesuaian Sistem Pemasaran
dengan Fatwa MUI mengenai PLBS, Peningkatan jumlah
jamaah umrah dengan sistem PLBS.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini penulis akan membahas kesimpulan skripsi
yang penulis buat, dan saran yang diberikan oleh penulis.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. SISTEM PEMASARAN
1. Pengertian Sistem
Istilah Sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang
mengandung arti sehimpunan bagian atau komponen yang saling
berhubungan secara teratur dan merupakan satu kesatuan (Whole).1
Dalam kamus besar bahasa Indonesia sistem diartikan suatu
perangkat unsur yang secaraa teratur saling berkaitan sehingga
membentuk suatu totalitas, dan suatu susunan yang teratur dari
pandangan, teori dan asas.2
Selain itu sistem dapat abstrak maupun fisik. Sebuah sistem
abstrak adalah suatu susunan teratur gagasan atau konsepsi yang saling
tergantung, suatu sistem terdiri dari bagian-bagian saling berkaitan
yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau
maksud.3
Istilah sistem dalam kajian manajemen adalah sesuatu totalitas
himpunan-himpunan bagian yang satu sama lainnya berinteraksi
danbersama-sama beroperasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu,
berlangsung secara harmonis dalam ketentuan yang pasti.4
Dapat penulis simpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari
bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling bergantung diatur
1 Tatang M. Arimin, Pokok-pokok Teori Sistem, (Jakarta : 1986), h. 12 TimPenyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta :
Balai Pustaka, 2005), Ed.3,-Cet.3,h. 10763 Gordon B. Davis, Kerangka dasar sistem Informasi Manajemen bagian I,
Lembaga PPM, (Jakarta : PT Pusaka Binaman Pressindo, 1999), Cet. 14, h. 674Onong Uchjana, Effendy, Human Relation dan Publication, (Bandung: Mandar
Maju, 1993), Cet. Ke-8, h.2
14
sedemikian rupa, sehingga menghasilkan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan, selain berkaitan dan saling bekerja sama dengan satu
maksud serta satu tujuan.
2. Tujuan Sistem
Ciri sistem adalah ia berorientasi pada tujuan dan perilakunya
atau segala kegiatannya bertujuan. Secara umum tujuan sistem itu
adalah menciptakan atau mencapai sesuatu yang berharga, sesuatu
yang mempunyai nilai. Penciptaan atau pencapain sesuatu yang
bernilai itu dilakukan dengan memadukan dan mendayagunakan
berbagai macam bahan dengan sesuatu cara tertentu.
Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat
berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama
untuk tujuan tertentu:5
3. Pengertian Pemasaran
Banyak ahli yang telah menulis buku marketing menyampaikan
definisi/batasan pemasaran secara berbeda-beda. Hal ini disebabkan
karena adanya perbedaan peninjauan serta titik berat. Beberapa definisi
yang dapat menggambarkan perkembangan dari pengertian pemasaran
(marketing) adalah:
Menurut Indriyo, pemasaran dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan yang mengusahakan produk yang dipasarkannya itu dapat
5Mulyadi, Sistem Akuntansi, (Salemba Empat, 2001), Cet. Ke-3, h.2
15
diterima dan disenangi oleh pasar.6 Pendapat ini sejalan dengan
pernyataan Philip Kotler yang menyatakan bahwa pemasaran adalah
suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk
yang bernilai dengan pihak lain.7
Dalam bukunya W.J. Stanton 1971, Menurut Paul Mazur
“Marketing is delivery of standart living to society (pemasaran adalah
suatu penyerahan standar hidup kepada masayarakat)”. Yang
kemudian dikutip oleh Malcom Mc Nair menjadi: “Marketing is the
creation and delivery of standart living to society (pemasaran adalah
suatu penciptaan dari suatu penyerahan standar hidup kepada
masyarakat)”.
Menurut American Marketing Association dalam Bukhari
Alma, pemasaran diartikan sebagai proses merencanakan konsepsi,
harga, promosi dan distribusi ide, menciptakan peluang yang
memuaskan individu dan sesuai dengan tujuan organisasi.8 Pengertian
ini hampir sama dengan kegiatan distribusi, sehingga belum
menunjukan asas-asas pemasaran, terutama dalam menentukan barang
atau jasa yang akan dihasilkan.
6 Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta,1995), h.1
7Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium I, Jilid ke-satu(Jakarta:Pehallindo, 2002), h. 98Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, cet.IV, (Bandung:
Alfabeta, 2000), hlm. 3
16
Dua tujuan utama pemasaran adalah menarik pelanggan baru
dengan menjanjikan nilai superior dan mempertahankan pelanggan
saat ini dengan memberikan kepuasan.9
Berangkat dari definisi pemasaran yang telah disepakati dewan
World Marketing Association (WMA) dalam Work Marketing
Conference di Tokyo pada April 1998 yang dikutip atas Muhammad
Syakir Sula, maka pemasaran dalam perspektif syariah sebagai berikut.
Pemasaran syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang
mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan value dari
suatu inisiator kepada stakeholder-nya yang dalam keseluruhan
prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah dalam
islam.10
Dalam Al-Qur’an Allah mengingatkan bagi para pelaku bisnis
agar menghindari perbuatan zalim dalam bisnis. Sebagaimana yang
dijelaskan dalam Surah Shaad:24,Allah berfirman:
Daud berkata: "Sesungguhnya Dia telah berbuat zalim kepadamu
dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepadakambingnya. dan Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yangberserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagianyang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalyang saleh; dan Amat sedikitlah mereka ini". dan Daud mengetahui
9Kotler and Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, edisi. 8, jilid ke-1. Alihbahasa: Damos Sihombing (Jakarta: Erlangga, 2001), hlm. 6.10Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan
Sistem Operasionalnya, (Jakarta: Gema Insani Press 2004) Cet. 1. h. 424-425
17
bahwa Kami mengujinya; Maka ia meminta ampun kepada Tuhannyalalu menyungkur sujud dan bertaubat.(Shaad: 24)
Karena itu Allah juga mengingatkan kepada para pebisnis,
para marketer, dan para pengusaha muslim.
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu[388].Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakankepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburuketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allahmenetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.(Al-Maaidah: 1)
Suatu sistem pemasaran tidak sekedar menyampaikan barang
dan jasa kepada konsumen tetapi juga merangsang inovasi,
pengembangan dan penyebaran gagasan dan produk baru. Persaingan
memperebutkan uang konsumen memaksa perusahaan-perusahaan
untuk memikirkan cara baru yang lebih baik dalam memuaskan
kebutuhan konsumen.11
Dari pengertian diatas dapat penulis menyimpulkan bahwa
pemasaran mengisyaratkan sebagai sebuah ilmu, akan tetapi pada saat
yang bersamaan, pemasaran juga sekaligus mencerminkan dirinya
sebagai sebuah seni untuk memuaskan kebutuhan pembeli. Selain
usaha yang keras dibutuhkan juga sistem pemasaran yang baik untuk
menentukan suksesnya sebuah perusahaan. Dan pemasaran syariah
11E. Jerome Mc Carthy and William D. Perreault. Intisari Pemasaran, edisi.6,jilid ke-1. Alih bahasa: Agus Maulana (Jakarta: Binarupa Aksara, 1995), h. 16.
18
haruslah berlandaskan akad dan prinsip-prinsip muamalah dalam
Islam.
Pemasaran lebih kepada mengutamakan pelanggan. Lagi pula
perusahaan mengawalinya dengan mencari tahu kebutuhan dan
keingininan pelanggan.12
Pemasaran memfasilitasi proses pertukaran dan pengembangan
hubungan dengan konsumen dengan cara mengamati secara cermat
kebutuhan dan keinginan konsumen yang dilanjutkan dengan
mengembangkan suatu produk (product) yang memuaskan kebutuhan
konsumen dan menawarkan produk tersebut pada harga (price)
tertentu serta mendistribusikannya agar tersedia ditempat-tempat
(place) yang menjadi pasar bagi produk bersangkutan. Untuk itu perlu
dilaksanakan suatu program promosi (promotion) atau komunikasi
guna menciptakan kesadaran dan ketertarikan konsumen kepada
produk bersangkutan. Proses ini disebut dengan marketing mix atau
bauran pemasaran yang terdiri atas elemen-elemen, yaitu product,
price, place, (distribution) dan promotion.
Untuk lebih memfokuskan pembahasan, maka penulis lebih
menitik beratkan pada pembahasan mengenai bauran promosi sesuai
landasan teori penelitian yang didalamnya terdapat penjelasan
mengenai pemasaran langsung (direct marketing).
12Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran Jelajahi dan Rasakan, (Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 2005), h. 21
19
4. Bauran Promosi
Michael Ray, mendefinisikan promosi sebagai koordinasi dari
seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai
saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau
memperkenalkan suatu gagasan.13 Secara tradisional, bauran promosi
mencakup empat elemen, yaitu: iklan (advertising), promosi penjulan
(sales promotion), publikasi/humas, dan personal selling. Namun
George dan Michael Belch menambahkan dua elemen dalam
promotional mix, yaitu direct marketing dan interactive media. Dua
elemen yang terakhir ini telah digunakan secara luas oleh pengelola
pemasaran dewasa ini untuk berkomunikasi dengan khalayak
sasarannya sebagaimana elemen sebelumnya.
a) Iklan
Iklan atau advertising dapa didefinisikan sebagai setiap bentuk
komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis,
atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui. Adapun
maksud ‘dibayar’ pada definisi tersebut menunjukkan fakta bahwa
ruang atau waktu bagi suatu pesan iklan pada umumnya harus dibeli.
Maksud kata ‘nonpersonal’ berarti suatu iklan melibatkan media massa
(TV, radio, majalah, Koran) yang dapat mengirimnkan pesan kepada
sejumlah besar kelompok individu pada saat bersamaan.14
13 Morissan, Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu. (Jakarta: KencanaPrenada Media Group, Tahun 2012), h. 16
14Ibid, h. 17-18
20
b) Pemasaran langsung (direct marketing)
Pemasaran langsung adalah upaya perusahaan atau organisasi
untuk berkomunikasi secara langsung dengan calon pelanggan sasaran
dengan maksud untuk menimbulkan tanggapan dan / atau transaksi
penjualan. Pemasaran langsung mencakup berbagai aktifitas termasuk
pengelolaan database (database management), penjualan langsung
(direct selling) telemarketing dan iklan tanggapan langsung dengan
menggunakan berbagai saluran komunikasi seperti mengirim surat
langsung kepada pelanggan dan calon pelanggan atau melalui internet,
media cetak, dan media penyiaran.15 Dan pemasaran langsung juga
meliputi surat langsung (direct mail), katalog, in-home presentation,
door-to-door marketing. Kemajuan tekhnologi informasi (TI) menjadi
pendorong berkembangnya bidang ini.16
c) Pemasaran Interaktif (Internet Marketing)
Kemajuan tekhnologi komunikasi yang memungkinkan
dilakukannya komunikasi secara interaktif melaui media massa, dalam
hal ini yang utama adalah Internet, khususnya melalui fasilitas yang
dikenal dengan world wibe web (www). Media interaktif
memungkinkan terjadinya arus informasi timbal balik yang
memungkinkan pengguna dapat berpartisipasi dan memodifikasi
bentuk dan isi informasi pada saat itu juga (real time).
15Morissan, Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu. (Jakarta:KencanaPrenada Media Group, Tahun 2012), h. 22
16Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran Jelajahi dan Rasakan, (Jakarta:PT.RajaGrafindo Persada, 2005), h. 242
21
d) Promosi Penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan bertujuan untuk meningkatkan penjualan
produk kita dengan memberikan berbagai insentif dan biasanya
diarahkan kepada konsumen akhir, para anggota saluran (seperti
wholeseller atau peritel) dibeberapa perusahaan ada yang memiliki
kebijakan untuk memberikan program ini untuk karyawan sendiri.17
Promosi penjualan secara umum dapat dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu promosi penjualan yang berorientasi kepada konsumen
dan promosi penjualan yang berorientasi kepada perdagangan. Promosi
penjualan yang berorientasi kepada konsumen ditujukan kepada
pengguna atau pemakai akhir suatu barang atau jasa yang mencakup
pemberian kupon, pemberian sampel produk, potongan harga, undian
berhadiah, kontes, dan sebagainya. Promosi penjualan yang
berorientasi kepada perdagangan ditujukan kepada pihak-pihak yang
menjadi perantara pemasaran (marketing intermediaries), yaitu para
pedagang pengecer (retailer), pedagang besar dan distributor.
e) Hubungan Masyarakat/ Publikasi
Dalam perkembangannya, humas memiliki berbagai macam
definisi dan interpretasi. Ada definisi yang sangat singkat seperti PR is
doing good and getting credit for it (humas adalah upaya melakukan
hal-hal baik sehingga mendapatkan kepercayaan).
17Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran Jelajahi dan Rasakan, (Jakarta:PT.RajaGrafindo Persada, 2005), hal. 235
22
The British Institute of Public Relations mendefinisikan humas
sebagai suatu upaya untuk membangun dan mempertahankan saling
pengertian antara organisasi dan publiknya.
f) Penjualan Personal (Personal Selling)
Dalam hal ini, penjual berupaya untuk membantu atau
membujuk calon pembeli untuk membeli produk yang ditawarkan.
Penjualan personal melibatkan secara langsung antara penjual dan
pembeli, baik secara tatap muka ataupun melalui alat telekomunikasi
seperti telepon. Penjualan personal memungkinkan terjadinya umpan
balik secara langsung dan lebih tepat karena dampak dari presentasi
penjualan yang dilakukan dapat dinilai dari reaksi calon pembeli atau
pelanggan.
5. Konsep Pemasaran
Dalam Konsep pemasaran, kunci untuk mencapai sasaran
organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif
dan lebih efisien dari yang dilakukan para pesaing. Konsep pemasaran
adalah suatu falsafah perusahaan yang relatif belum lama. Konsepe
pemasaran telah dirumuskan dalam berbagai corak seperti “Temukan
keinginan dan penuhilah”; “Buatlah apa yang dapat anda jual, bukan
mencoba menjual apa yang anda buat”; dan “Kami belum puas
sebelum anda puas” (G.E). Motto J.C Penney, meringkaskan sikap ini:
23
“Melakukan segalanya dengan sekuat tenaga kami untuk menjadikan
uang konsumen penuh dengan nilai, mutu dan kepuasan”.18
Gambar 2.1 Konsep-Konsep Dasar Pemasaran
Gambar 2.1 Konsep-konsep Pemasaran
Sumber: dikutip dari buku Dinamika Pemasaran
Mari kita jelajahi konsep dasar ini satu per satu.19
1. Kebutuhan (Needs) adalah sebuah kondisi dimana kita merasa atas
suatu barang tertentu dan ada sebuah dorongan untuk
memenuhinya.
2. Keinginan (Want) yaitu kebutuhan manusia yang sudah dibentuk
oleh budaya kepribadian individu.
3. Pertukaran (Permintaan) dalam konteks ilmu pemasaran adalah
keinginan manusia yang didukung oleh daya beli.
18Philip Kotler and Gary Armstrong, Principles of Marketing,Dasar-dasarPemasaran, Alih Bahasa Wilhelmus W. Bakowatun (Jakarta: Intermedia, 1995), Ed.6. h. 18
19 M. Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran, (Jakarta: PT. RajaGrafindoPersada,2005), h. 6-16
Kebutuhan dan
Keinginan Produk dan
Jasa
Pertukaran dan
Transaksi
Nilai dan
Kepuasan
Pasar
24
4. Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan kepada pasar agar
dapar dibeli, digunakan atau dikonsumsi, yang dapat memuaskan
keinginan dan kebutuhan.
5. Jasa merupakan perwujudan keinginan untuk memenuhi kebutuhan
dalam memuaskan pelanggan.
6. Nilai Pelanggan (Customer Value) perbandingan nilai yang
didapatkan dengan biaya total pengeluaran merupakan nilai
pelanggan.
7. Kepuasan Pelanggan sejauh mana manfaat sebuah produk
dirasakan sesuai dengan apa yang diharapkan pelaggan.
8. Transaksi / Relationship Marketing yakni aktifitas menukar barang
dengan uang dan sebaliknya.
9. Pasar yakni tempat dimana dua orang atau lebih melakukan
transaksi.
6. Prinsip-Prinsip Pemasaran dalam Islam
Ketika perusahaan melakukan kegiatan pemasarannya, niat
yang ada adalah mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin.
Namun dalam prinsip syariah, kegiatan pemasaran ini harus dilandasi
oleh semangat ibadah kepada Tuhan Sang Maha Pencipta, berusaha
semaksimal mungkin dengan tujuan kesejahteraan bersama, bukan
untuk kepentingan golongan apalagi kepentingan sendiri.
Untuk menjadi perusahaan berbasis syariah, budaya perusahaan
tentulah harus berdasarkan nilai-nilai Islami. Intuisinya pun
25
mengimplementasikan prinsip-prinsip syariah. Nilai-nilai Islami
memegang peranan penting untuk kepribadian suatu intuisi.20
Adapun perilaku bisnis yang dianjurkan dalam pemasaran
syariah antara lain:21 Pemasaran yang berlandaskan sifat Rabbaniyah,
berperilaku baik & simpatik, berperilaku adil terhadap semua
stakeholders, bersikap melayani dan mempermudah, bersaing secara
sehat, mendahulukan sikap tolong menolong, amanah(terpercaya, jujur
dan tidak curang, sabar dalam menghadapi customer dan competitor,
menentukan harga secara adil, bekerja secara profesional, saling
menghormati dan tidak berburuk sangka, senang memberi hadiah.
B. PENJUALAN LANGSUNG BERJENJANG SYARIAH (PLBS)
1. Pengertian PLBS
Dalam pengertian lain Multi Level Marketing juga disebut
dengan Penjualan Langsung Berjenjang adalah cara penjualan barang
atau jasa melalui jaringan pemasaran yang dilakukan oleh perorangan
atau badan usaha kepada sejumlah perorangan atau badan usaha
lainnya secara berturut-turut.22
Secara bahasa (etimologi), Multi Level Marketing berasal dari
bahasa inggris yang merupakan penggalan dari kata “multilevel” dan
“marketing”. Dalam kamus Inggris-Indonesia yang disusun oleh John
20 Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung:PT. Mizan Pustaka 2006), h. 139-140
21Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep danSistem Operasionalnya, (Jakarta: Gema Insani Press 2004) Cet. 1. h. 485-500
22Fatwa DSN-MUI No. 75/DSN MUI/VII/2009 tentang Pedoman PenjualanLangsug Berjenjang Syariah (PLBS)
26
M. Echols, multilevel berarti bersusun atau bertingkat-tingkat23 dan
Marketing berarti pemasaran, perdagangan, atau belanja.24
Secara istilah (terminologi) menurut Peter J. Clothier multi
level marketing adalah “Suatu cara atau metode menjual barang secara
langsung kepada pelanggan melalui jaringan yang dikembangkan oleh
para distributor lepas yang memperkenalkan para distributor
berikutnya; pendapatan dihasilkan terdiri dar laba eceran dan laba
grosir ditambah pembayaran-pembayaran berdasarkan penjualan total
kelompok yang dibentuk oleh sebuah distributor.25
David Roller mendefinisikan Multi Level Marketing adalah
sistem melalui mana sebuah induk perusahaan mendistribusikan
barang atau jasanya lewat suatu jaringan orang-orang bisnis yang
independen, dan orang-orang tersebut kemudian mensponsori orang
lain lagi untuk membantu mendistribusikan barang atau jasanya.26
Sedangkan MLM syariah adalah sebuah usaha MLM yang
mendasarkan sistem opersionalnya pada prinsip-prinsip syariah.
Dengan demikian, sistem bisnis MLM konvensional yang berkembang
pesat saat ini dicuci, dimodifikasi, dan disesuaikan dengan syariah.
Aspek-aspek haram dan syubhat dihilangkan dan diganti dengan nilai-
23 John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia: An EnglishIndonesia Dictionary, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1996), cet. Ke-4.h. 33.24Ibid. h. 373.
25 Peter J. Colthier, Multi Level Marketing a Practical Guide to Successful NetworkSelling, Meraih uang dengan Multi Level Marketing, Pedoman Praktis MenujuNetwork Selling yang sukses, Terjemahan T. Hermaya, (Jakarta: PT. Gramedia PustakaUtama, 1996), Cet. Ke-4, h. 33
26David Roller, How to Make Big Money in Multi Level Marketing, Menjadi Kayadengan Multi-Level Marketing, Terjemahan Waskito, (Jakarta: PT. Gramedia PustakaUtama, 1996), Cet. Ke-2, h. 3).
27
nilai ekonomi syariah yang berlandaskan tauhid, akhlak, dan hukum
muamalah.27
Dari pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa
Multi Level Marketing adalah suatu bentuk pemasaran barang yang
dilakukan perusahaan dengan mengutus seseorang atau sekelompok
orang untuk memasarkan barangnya dengan diberikan imbalan/fee
setelah mendapatkan distributor/konsumen baru. Sedangkan Multi
Level Marketing Syariah dalam opersionalnya disesuaikan dengan
syariah islam.
2. Ciri-ciri PLBS
Banyaknya penawaran bisnis Penjualan Langsung Berjenjang
(MLM), di satu sisi mengakibatkan semakin banyaknya pilihan ketika
kita bermaksud bergabung dengan sebuah usaha MLM. Agar pilihan
tidak jatuh pada MLM yang kurang baik ada beberapa ciri MLM yang
baik, sebagai berikut:28
a. Pendaftaran
Uang pendaftaran haruslah relatif tidak terlalu mahal. Uang
pendaftaran dapat diumpamakan sebagai uang pengganti pembuat
kartu anggota, formulir, pencetakan stater kit, brosur, company profil,
katalog produk, dan lain sebagainya.
b. Support System
27 Kuswara, Mengenal MLM Syari’ah (Tangerang: amal actual, 2005), h. 8628Ibid, h. 44-46
28
Terdapat pelatihan yang dilakukan oleh grupnya atau oleh
perusahaan langsung yang dilakukan secra teratur. Pelatihan sangat
penting untuk meningkatkan ketrampilan distributor dalam
mengembangkan bisnis ini. Tanpa didukung sebuah sistem pendukung
yang baik, para distributor tidak bisa menjamin akan mencapai
kesuksesan sebagaimana yang diharapkan dalam sebuah bisnis MLM.
c. Perusahaan
Perusahaannya harus jelas, yakni dapat berarti badan
hukumnya ada, alamatnya juga diketahui secara pasti, kepemilikan
gedung. Manajemen dan pemiliknya mempunyai reputasi baik, tidak
mempunyai catatan kriminal, tidak cacat hukum, dan dikalangan para
pebisnis mereka bukan orang tercela. Dari segi perijinan, haruslah
memiliki Ijin Usaha Penjualan Berjenjang (IUPB) dari Deperindag.
Lebih baik lagi jika tergabug dalam Asosiasi Penjualan Langsung
(APLI). Sistem informasi baik, terbuka, dan transparan dalam batas-
batas tertentu.
d. Business Plan
MLM lain adapula yang menyebutnya dengan Marketing Plan
untuk maksud yang sama, yaitu rencana pengembangan bisnis yang
mengatur tata cara kerja, perhitungan bonus, dan persyaratan kenaikan
jenjang. Marketing Plan harus jelas, realistis, transparan, mudah
dipahami dan diaplikasikan.
e. Produk
29
Memiliki produk yang dijual, harganya wajar, dan berkualitas.
MLM adalah sebuah sistem penjualan, pastilah harus ada produk yang
dijual. Produk bisa berupa barang atau jasa. Selain itu harga harus
sesuai nilai dan kualitasnya.
Dalam bisnis MLM, komisi dan bonus sangat berkaitan dengan
prestasi distributor. Dalam sistem MLM yang benar, komisi dan bonus
sama sekali bukan karena lebih awal atau lebih lama bergabung
dengan usaha MLM yang diikutinya. Tetapi, benar-benar karena si
distributor berhasil menunjukan prestasi yang luar biasa dan
menjadikan usaha MLM yang diikutinya meraih peningkatan omzet
penjualan yang luar biasa pula.29
Walaupun tiap usaha MLM berbeda-beda dalam menggunakan
istilah ini, tapi pada prinsipnya sama. Karena komisi dan bonus
tersebut dimaksudkan sebagai pengahargaan atas prestasi para
distributornya, dan mendorong mereka bekerja lebih maksimal lagi.
Komisi dan bonus pun berfungsi sebagai alat promosi yang diharapkan
dapat menarik anggota baru untuk bergabung.30
3. Latar Belakang Fatwa MUI Tentang PLBS
Kontroversi yang sering muncul dari kalangan paraktisi
marketing dan masyarakat pada bisnis dengan sistem PLB ini adalah
dugaan money game sehingga berujung pada pertanyaan apakah bisnis
sesuai syariah? Selain itu adanya pengajuan dari perusahaan yang
29Kuswara, Mengenal MLM Syari’ah, (Tangerang: amal actual, 2005), h. 5330Ibid, h. 54
30
beroperasi dengan sistem PLB kepada DSN MUI menjadi landasan
dalam membuat ketentuan-ketentuan syariah mengenai PLB.
Salah satu cara untuk menghilangkan kontroversi dan
mengetahui apakah sebuah bisnis PLB di indonesia sudah sesuai atau
belum adalah dengan adanya sertifikasi dari Dewan Syariah Nasional –
Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) yakni Fatwa DSN MUI No.
75/DSN MUI/VII/2009
Kemudian dilakukan pembaharuan denganfatwa DSN No:
83/DSN MUI/VI/2012 tentang penjualan langsung berjenjang syariah
jasa perjalanan umrah, yang lebih di khususkan bagi penyelenggara
ibadah umrah dan haji plus.
4. Ketentuan Umum PLBS
Dalam Fatwa Dewan Syariah Naional No. 83/DSN-
MUI/VI/2012 tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah Jasa
Perjalanan Umrahmemiliki ketentuan umum antara lain sebagai
berikut:31
a. Penjualan Langsung Berjenjang Syariah (syariah direct selling, al-
taswiq al-syabiki, al-taswiq al-harami, al-taswiq al-thabaqi, atau
al-taswiq al-tijari) selanjutnya disingkat PLBS adalah network
marketing; yaitu metode penjualan jasa tertentu, dalam hal ini jasa
perjalanan umrah. Melalui jaringan pemasaran yang dikembangkan
oleh anggota (mitra usaha) yang bekerja atas imbalan (komisi
dan/atau bonus) berdasarkan hasil penjualan kepada konsumen di
31Fatwa DSN-MUI No. 83/DSN-MUI/VI/2012 tentang Penjualan LangsungBerjenjang Syariah Jasa Perjalanan Umrah.
31
luar lokasi eceran tetap; metode penjualan jasa tersebut dijalankan
berdasarakan akad dan prinsip syariah.
b. Jasa adalah layanan yang berbentuk pekerjaan atau pelayanan
untuk dimanfaatan konsumen (anggota).
c. Jasa perjalanan umrah adalah jasa penyelenggaraan dan pelayanan
ibadah umrah yang meliputi anatara lain berupa bimbingan
manasik, visa, tiket pesawat, akomodasi (hotel dan catering)
muthawwif, ziarah, dan pengurusan administrasi di bandara
(handling airport).
d. Perusahaan adalah badan usaha yang berbentuk badan hukum yang
melaksanakan kegitan usaha perdagangan jasa perjalanan umrah
dengan sisitem penjualan langsung berdasarkan akad dan prinsip
syariah yang memenuhi semua persyaratan admisitratif sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
e. Anggota (mitra usaha) PLBS adalah anggota PLBS yang terdaftar
di perusahaan sebagai peserta (musta’jir dan amil).
f. Ijarah Maushufah fi al-Dzimmah adalah ijarah atas jasa (mu’jar)
dalam hal ini jasa perjalanan umrah yang pada saat akad hanya
disebutkan sifat-sifat, kuantitas dan kualitasnya.
g. Ju’alahi adalah janji atau komitmen (iltizam) perusahaanuntuk
memberikan imbalan (reward/i’wadh/ju’l) tertentu kepada anggota
(a’mil) atas pencapaian hasil (prestasi/natijah) yang ditentukan dari
suatu pekerjaan (objek akad jualah).
32
h. Imbalan Ju’alah dalam PLBS komisi dan/atau bonus yang
diberikan perusahaan kepada anggota.
i. Prestasi anggota/mitra PLBS adalah prestasi pemasaran atas paket
perjalanan umrah dan perekrutan serta pembinaan anggota/mitra.
j. Rekrutmen adalah strategi perekrutan keanggotaan baru PLBS
yang dilakukan oleh anggota yang telah daftar sebelumnya.
k. Pembinaan adalah aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan
maupun anggota PLBS untuk memelihara dan menjaga komitmen
anggota lainnya agar menjalankan bisnis dengan metode penjualan
langsung.
l. Money Gamedalam PLBS Jasa Perjalanan Umrah adalah penjualan
dengan pola berjenjang atas program perjalanan umrah yang
ditandai dengan:
1) Program perjalanan umrah yang dijual hanya kamuflase,
antara lain berupa kualitas pelayanan tidak sesuai dengan
harga, dan tidak bisa repeat order (memesan kembali
secara langsung).
2) Menjanjikan keuntungan sangat besar dalam waktu singkat.
3) Lebih menekankan pada perekrutan, bukan pada penjualan;
dan
4) Bonus dibayar bila hanya ada perekrutan.
m. Muqaramah dalam PLBS adalah praktek pemasaran jasa yang
penjelasan informasi mengenai jasa tersebut melebihi kualitas dan
33
kuantitas yang sebenarnya dengan harapan akan diperoleh
keuntungan sebesar-besarnya yang bersifat untung-untungan.
n. Maysir adalah setiap akad yang dilakukan dengan tujuan yang
tidak jelas, dan perhitungan yang tidak cermat, spekulasi dan
untung-untungan.
o. Gharar adalah ketidak pastian/ketidakjelasan dalam suatu akad,
baik mengenai kualitas maupun kuantitas obyek akad maupun
mengenai penyerahannya.
p. Ighra’ adalah suatu promosi yang dilakukan oleh perusahaan/agen
dengan janji memberikan suatu keuntungan (berupa bonus/komisi)
yang berlebihan yang menjadi daya tarik luar biasa sehingga
menjadikan seseorang lalai terhadap kewajibannya demi
memperoleh bonus/komisi atau keuntungan yang dijanjikan.
q. Riba adalah tambahan yang diberikan dalam pertukaran barang-
barang ribawi (al-amwal al-ribawiyah) dan tambahan yang
diberikan atas pokok utang dengan imbalan penangguhan
pembayaran secara mutlak.
r. Dharar adalah tindakan yang dapat menimbulkan bahaya atau
kerugian pihak lain.
s. Zhulm adalah sesuatu yang mengandung unsur ketidak adilan,
ketidaksinambungan, dan merugikan pihakk lain.
34
t. Tadlis adalah tindakan menyembunyikan kecacatan obyek akad
yang dilakukan oleh penjual untuk mengelabui pembeli seolah-
olah obyek akad tersebut tidak cacat.
u. Ghisysy adalah salah satu bentuk tadlis; yaitu tindakan
menjelaskan/memaparkan keunggulan/keistimewaan obyek akad
(barang atau jasa) serta menyembunyikan kecacatannya.
v. Talbis adalah menyembunyikan kecacatan dengan cara
menampakan kelebihan-kelebihan (idzhar al-bathil fi shurah al-
haqq)
w. Jahalah adalah ketidakjelasan dalam suatu akad, baik mengenai
obyek akad, kualitas dan kuantitas (shifat)-nya, harganya (tsaman),
maupun mengenai waktu penyerahannya.
x. Syubhat adalah suatu kedudukan hukumnya tidak jelas dari segi
halal-haramnya; dan
y. Kitman adalah tindakan menyembunyikan dengan sengaja suat7u
informasi mengenai obyek akad yang semestinya diketahui pihak
lain dalam akad.
35
BAB III
GAMBARAN UMUM PT. ARMINAREKA PERDANA
A. Profil
PT. Arminareka Perdana berdiri pada tanggal 9 Februari 1990,
yang merupakan Penyelenggara Perjalanan Umrah dan Haji Plus dengan
No. Izin Umrah D / 146 Tahun 2012. No. Izin Haji D / 230 Tahun 2012,
sudah berpengalaman selama 20 tahun lebih dalam memberangkatkan
jama’ahnya ke tanah suci.
PT. Arminareka Perdana adalah Biro legal formal yang didirikan
pada tanggal 9 Februari 1990 di Jakarta oleh Bapak Drs. H.Gurril Mz dan
Ibu Hj Corry Mundzakkar dengan Bapak Sholichin GP sebagai Penasehat.
Adapun Surat Izin yang dimiliki PT. Arminareka Perdana sebagai
berikut1:
1. Surat Izin Usaha Biro Perjalanan Umun (No. 05/D.2/BPU/II/90)
2. Izin Tetap Usaha Pariwisata (5/D.2/BPU/II/90)
3. Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas (1220/BH.1026/XII/2010
4. Terdaftar sebagai Badan Usaha Berbasis Syariah (PLBS) No. 83/DSN-
MUI/VI/2012
PT. Arminareka Perdana bergerak di bidang Travel perjalanan
ibadah Haji Plus dan Umrah juga di bidang ketenaga-kerjaan wanita
(TKW) untuk berbagai Negara. Sejak berdirinya PT. Arminareka Perdana
1 Company Profile PT. Arminareka Perdana Jakarta
36
dalam memasarkan jasa penyelenggaraan perjalanan ibadah haji dan
umrah menggunakan cara manual. Untuk menangani bidang
penyelenggaraan perjalanan ibadah haji dan umrah, PT ini membentuk
Biro khusus dengan nama “Biro Perjalanan Haji dan Umrah PT
Arminareka Perdana”. Dalam waktu lebih dari 20 tahun , sudah berhasil
memberangkatkan sekitar 27.500 jamaah lebih, baik jamaah umroh atau
haji Plus.
Direktur Utama PT. Arminareka Perdana sekarang dipimpin oleh
seorang wanita yang sangat sederhana dan rendah hati beliau adalah Ir. Hj.
Darnelli Guril, MSc. menggantikan suaminya yang meninggal dunia.
Aktivitas sehari-sehari beliau masih aktif sebagai dosen di Universitas
Nasional Jakarta.
Aktivitas beliau semakin bertambah, yakni sering berkunjung ke
daerah-daerah terpencil, dan sering mendengarkan curahan hati
masyarakat yang ingin sekali menunaikan ibadah haji atau umrah. Banyak
masyarakat yang kurang mampu secara finasial mengeluhkan “Apa
mungkin Kami bisa menunaikan ibadah haji, sebelum Kami meninggal?”,
kemudian ada pula keluhan dari masyarakat yang secara finansial mampu
“Bagaimana caranya Kami bisa menunaikan ibadah haji?”. Dari dua alasan
tersebut, dibentuklah sebuah divisi marketing yakni PT. Armina Utama
Sukses sebuah anak perusahaan dari PT. Arminareka Perdana, pada
tanggal 13 Mei 2008.
37
Divisi Marketing PT Arminareka Perdana menerapkan Program
Armina Utama Sukses (ARUS) sebagai bentuk inovasi strategi pemasaran
jasa penyelenggaraan perjalanan ibadah haji dan umrah. Untuk menangani
program ini PT. Arminareka Perdana membuat tim khusus dalam bentuk
PT dengan nama PT. Armina Utama Sukses yang kemudian diganti
dengan nama PT. Lima Utama Sukses.
PT. Lima Utama Sukses inilah yang menciptakan sebuah program
solusi “Jalan Mudah Menuju Baitullah Tanpa Kendala Biaya Insya Allah
Bisa Gratis”. Sejak program ini diluncurkan terjadi peningkatan yang luar
biasa. Banyak orang yang tidak pernah bermimpi untuk menunaikan
ibadah haji, ternyata melalui perantara PT. Arminareka Perdana semuanya
bisa terwujud, bahkan secara financial pun meningkat drastis. Terbukti PT.
Arminareka Perdana dalam memberangkatkan jamaah mengalami
perkembangan yang luar biasa. Pada tahun 2012, perusahaan berhasil
memberangkatkan 23.000 jamaah umrah dan 925 jamaah haji plus.
Hampir setara perjuangan selama 18 tahun pertama dengan 27.000
keberangkatan jamaah ketika menggunakan konsep pemasaran
tradisional.2
Ini bukan berdasarkan katanya saja tapi berupa fakta yang dirilis
oleh Garuda Indonesian Airlines (GIA). PT. Arminareka Perdana
menempati perusahaan nomor 2 pada tahun 2009, dan perusahaan nomor 1
pada tahun 2010, karena PT. Arminareka Perdana telah memberangkatkan
2Wawancara langsung dengan Direktur Marketing, Bapak H. Subaebasni, SE, padatanggal 16 Juni 2013
38
jama’ah paling banyak yang menggunakan masakapai penerbangan
Garuda.3
Seiring dengan keberhasilan tersebut, pada tahun 2012 tim
pemasaran PT. Armina Utama Sukses diganti dengan nama PT. Lima
Utama Sukses. Adapun filosofinya:4
1. Rukun Islam ada LIMA
2. Sholat Wajib yang harus dikerjakan ada LIMA
3. Pergi ke Tanah Suci Makkah adalah Rukun Islam ke-LIMA
4. Perusahaan berada di Jalan Salemba Raya No LIMA
5. Perusahaan berada di Lantai LIMA
B. Visi dan Misi
PT. Arminareka Perdana Memiliki keinginan untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat dengan memberikan program solusi kemitraan
agar memudahkan umat muslim khusunya masyarakat indonesia untuk
menuju ke Baitullah.
VISI
1. Meningkatkan taraf hidup keluarga dan masyarakat
MISI
1. Mengajak Masyarakat Untuk melaksanakan Ibadah Umroh / Haji.
2. Memberi Solusi
3Company Profile PT. Arminareka Perdana Jakarta4 www.arminarekaperdana.com
39
C. Struktur Organisasi dan Susunan Kepengurusan
1. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi PT. Arminarek Perdana ini merupakan komponen
utama dalam pengembangan Biro Perjanan Umrah dan Haji..5
2. Susunan Pengurus
Komisaris : H. Heru Syam
Direktur Utama : Ir. Hj. Darnelly Guril, Msc.
Direktur Marketing : H. Subaebasni, SE.
Direktur Operasional : Dra. Hj. Yusnidar
Sekretaris Direksi : Indra Nur Zuroida, SE
Manajer : Muhammad Sultomi
5 Company Profil PT. Arminareka Perdana
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR
MARKETING
DIREKTUR
OPERASIONAL
MANAGER
KEUANGAN
MANAGER
UMRAH & HAJI
HRD
KOMISI
HUMAS &
LITBANG
SEKRETARIAT
/ TU
MANAGER ITMANAGER
OPERASIONAL
40
Presenter : Dhani Kusuma
Elfis
Noviani
IT : Nurcholis
Receptionist : Devy Indah Lestari
Umrah : P.Widhiastuti. SP
Booking Seat : Yudha Siwi Rahayu. SE
Siti Lady Hana, SS
Yora Skawadia Nefisya, SS
Dokumen : Alfi Nur
Andi Dirgantara
Haji dan BPIH : Hj. Wiwi Sobarsari
Costumer Service : R. Maulidya Pratiwi, SE
Pendaftaran : Diana Manifestari
Umrah/Haji : Fahroji Nur, AMd
Imma Triseptiani. SE
Zainal Irfan, SE
Ardiansyah, SE
Data Entry : Khumaedi Priyo
Jaringan : Irwan Saputra. S. Kom
Konfirmasi Fax : Suyendi Harmedi
ID & Asuransi : M. Restu Nugraha
Card : Rizki Faqih
Keuangan : Riris Widiyanti, SE
41
Agus Arisman
Eki Cory Agustin, S.Pd
Validasi : Fitri Nurul Aini. S.Kom
Komisi : Riani Rilanda, ST
Syaiful Amin, Amd
Asuransi Klaim : Cika Nurfianti
Humas : Ir. H. Agus Susanto
Logistik : Cika Nurfianti
Pengiriman : Budi Mulyanto
Santoso
Siswahyudi
Security : Fanri Syeiful Amri
Office Boy : S. Bagjo Bahari
Hendra
Tim Pembimbing Ibadah : Drs. K.H. Nuruddin Munawar
K.H. Dave Ariant Yusuf
Ust. H.A. Zainuri
Drs. KH. Agus Darmawan, Isk, SE
Tim Pelaksana Saudi Arabia
Reservasi Makkah : Kholis
Sofyan
Reservasi Madinah : Tata
Umar
Handling Airport : Khalid Nasir
42
Sultan
Tim Muthawif Saudi : Sofyan
Aziz
D. Program Usaha Kemitraan
Dalam rangka membantu masyarakat mewujudkan niatnya ke
Tanah Suci dan sekaligus memberdayakan Umat Islam maka
PT.ARMINAREKA PERDANA membuta Program Usaha Kemitraan.6
Kemitraan adalah setiap jamaah yang menjalankan hak usaha
untuk memasarkan program umrah dengan mengikuti segala ketentuan dan
peraturan yang berlaku di perusahaan. Apabila mitra usaha dapat
mendaftarkan jamaah maka yang bersangkutan akan mendapatkan hasil
sebagai berikut:7
1. Hasil Ref. Umrah Rp. 1.500.000,-/Jama’ah
Ref.Haji Plus Rp. 2.500.000,-/Jama’ah
2. Hasil Pasangan Rp. 500.000,-/ Pasang
3. Hasil Royalty Rp. 1.000.000,-/ Pasang
6 www.arminautama.com7Company Profile, PT. Arminareka Perdana
43
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISA PENELITIAN
A. Sistem Pemasaran Umrah PT. Arminareka Perdana
Sebuah perusahaan baik dalam bidang jasa maupun barang,
sangatlah memerlukan sebuah sistem pemasaran yang tepat untuk dapat
meningkatkan usaha penjualan perusahaan.
Pemasaran langsung adalah upaya perusahaan atau organisasi
untuk berkomunikasi secara langsung dengan calon pelanggan sasaran
dengan maksud untuk menimbulkan tanggapan dan / atau transaksi
penjualan. Pemasaran langsung mencakup berbagai aktifitas termasuk
pengelolaan database (database management), penjualan langsung (direct
selling).1
Sistem pemasaran ini yang terbukti dapat memberikan dampak
positif yang juga menjadi tren pemasaran saat ini adalah sistem pemasaran
langsung (Direct Marketing), salah satu aktifitasnya yang banyak
digunakan oleh perusahaan itu bisa berupa Pemasaran Langsung dengan
sistem Penjualan Langsung berjenjang atau yang dikenal dengan Sistem
MLM (Multi Level Marketing).
Pemasaran umrah yang dilakukan PT. Arminareka Perdana melalui
dua cara yaitu: yang Pertama, calon jamaah umrah dapat langsung
membeli voucher umrah dengan membayar DP atau dengan langsung
lunas dengan niat umrah saja, tanpa menggunakan hak usaha kemitraan.
1Morissan, Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu. (Jakarta: KencanaPrenada Media Group, Tahun 2012), h. 22
44
Cara yang Kedua, yakni jamaah mendaftar dirinya untuk berniat umrah
dengan membeli voucher umrah melalui pembayaran DP atau dengan cara
lunas, kemudian jamaah menggunakan hak usaha kemitraan dengan
mereferensikan jamaah baru.2
Sistem pemasaran PT.Arminareka Pedana mendapat sertifikat
sertifikat halal pada 5 November 2010 dengan sistem penjualan langsung
berjenjang syariah. Ada beberapa ciri MLM (Penjualan Langsung
Berjenjang) yang baik, sebagai berikut:3
1. Pendaftaran
Uang pendaftaran haruslah relatif tidak terlalu mahal. Uang
pendaftaran dapat diumpamakan sebagai uang pengganti pembuat
kartu anggota, formulir, pencetakan stater kit, brosur, company profil,
katalog produk, dan lain sebagainya. Ini umumnya tidak membutuhkan
biaya besar. Dalam hal ini memiliki kesamaan pada PT. Arminareka
Perdana yakni harga setara dengan travel pada umumnya.
2. Support System
Terdapat pelatihan yang dilakukan oleh grupnya atau oleh
perusahaan langsung yang dilakukan secra teratur. Pelatingan sangat
penting untuk meningkatkan ketrampilan distributor dalam
mengembangkan bisnis ini. Support System ini digunakan pada PT.
Arminareka Perdana yang disebut dengan Program Usaha Kemitraan.
3. Perusahaan
2 Presentasi Pembinaan Jamaah Harian oleh Ibu. Elfismayeti pada 6 Mei 20133Kuswara, Mengenal MLM Syari’ah (Tangerang: amal actual, 2005), h. 44-46
45
Perusahaannya harus jelas, jelas disini dapat berarti badan
hukumnya ada, alamatnya juga diketahui secara pasti, kepemilikan
gedung. PT. Arminareka Perdana yang berletak di Gedung Menara
Salemba lt. V, Jl. Salemba Raya No. 05, Jakarta Pusat 10440. Dan
terbuki dengan kepemilikan izin usaha dari Pemerintah Kota Bekasi
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu No: 1220/BH.1026/XII/2010.
Kemudian Surat Izin Usaha Biro Perjalanan Umum yang dikeluarkan
oleh Direktorat Jendral Pariwisata No: kep.22/BPU/II/90 pada tanggal
09 Februari 1990 dan Izin Tetap Usaha Pariwisata yang dikeluarkan
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota
Jakarta No. 5/D.2/BPU/II90. dan terbukti PT. Arminareka Perdana
mendapatkan sertifikat Lembaga Bisnis Syariah pada tanggal 5
November 2010.
4. Business Plan
MLM lain adapula yang menyebutnya dengan Marketing Plan
untuk maksud yang sama, yaitu rencana pengembangan bisnis yang
mengatur tata cara kerja, perhitungan bonus, dan persyaratan kenaikan
jenjang. Marketing Plan harus jelas, realistis, transparan, mudah
dipahami dan diaplikasikan. Pada PT. Arminareka memiliki Marketing
Plan dalam program usaha Kemitraan yang dibangun oleh anak
perusahaan yakni PT. Lima Utama Sukses.
5. Produk
Memiliki produk yang dijual, harganya wajar, dan berkualitas.
MLM adalah sebuah sistem penjualan, pastilah harus ada produk yang
46
dijual. Produk bisa berupa barang atau jasa. Selain itu harga harus
sesuai nilai dan kualitasnya.Pada PT. Arminareka Perdana produk
yang ditawarkan merupakan Umrah dan Haji Plus dengan izin No. Izin
Umrah D/146 Tahun 2012. No Izin Haji D/230 Tahun 2012.
PT. Arminareka Perdana Jakarta memberikan Solusi bagi calon
jamaah khususnya yang belum mampu salah satunya bisa berupa sistem
Multi Level Marketing (MLM)atau sistem penjualan langsung berjenjang.
Adapun landasan operasional pemasarannya adalah dengan ketentuan
Fatwa DSN-MUI tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah Jasa
Perjalanan Umrah. Dengan sistem ini para calon jamaah umrah dapat
menunaikan ibadahnya dengan biaya yang relatif murah dan mampu
dijangkau. Para calon jamaah dengan sistem ini dapat melakukan
pembayaran di awal (uang muka) untuk mendapatkan voucher (tanda bukti
pembayaran) haji atau umrah serta mendapatkan hak usaha kemitraan
dengan mengajak orang lain untuk bergabung sebagai mitra kerja atau
sebagai calon jamaah dengan imbalan pemberian bonus atau komisi, inilah
yang menjadikan para calon jamaah bisa mewujudkan keinginannya untuk
berangkat ke tanah suci (Baitullah).
47
Ada beberapa Perbedaan sistem pemasaran PT. Arminareka
Perdana dengan travel penyelenggara haji dan umrah lainnya, yang
memberikan solusi bagi para jamaah dan untuk mempertahankan
pelanggan (calon jamaah).4
BIRO PERJALANAN
TANPA SISTEM
BIRO PERJALANAN DENGAN
SISTEM PLBS
1. Paket Umrah USD.1950
2. DP minimal 85%
3. Terima kasih semoga
Bapak/Ibu mendapatkan
kesempatan lagi
4. Komisi Rp.250.000-
Rp.500.000,- setelah
pelunasan selesai.
5. Tidak ada
6. Hanya asuransi pada saat
penerbangan pulang pergi.
1. Paket Umrah USD.1950
2. DP hanya Ro.3.500.000
3. Umrah keluarga 4 orang
dapat potongan
Rp.4.950.000
4. Mendaftarkan calon
jamaah umrah
mendapatkanRp.1.500.000,-
5. Dapat menjadi mitra usaha yang
bisa diwariskan
6. Setiap jamaah mendapat
kartu perlindungan
jamaah.
Tabel 4.1 Perbedaan Biro tanpa Sistem dan Biro dengan Sistem PLBS
Sumber: Company Profile PT.Arminareka Perdana
4Wawancara langsung dengan Direktur Marketing, Bapak H. Subaebasni, SE, padatanggal 10 Juni 2013
48
B. Kesesuaian Sistem pemasaran PT. Arminareka Perdana Jakarta
terhadap Fatwa DSN MUI tentang PLBS
Ketika perusahaan melakukan kegiatan pemasarannya, niat yang
ada adalah mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Namun dalam
prinsip syariah, kegiatan pemasaran ini harus dilandasi oleh semangat
ibadah kepada Tuhan Sang Maha Pencipta, berusaha semaksimal mungkin
dengan tujuan kesejahteraan bersama, bukan untuk kepentingan golongan
apalagi kepentingan sendiri.
Untuk menjadi perusahaan berbasis syariah, budaya perusahaan
tentulah harus berdasarkan nilai-nilai Islami. Intuisinya pun
mengimplementasikan prinsip-prinsip syariah. Nilai-nilai Islami
memegang peranan penting untuk kepribadian suatu intuisi.5
Sikap perilaku bisnis yang dianjurkan dalam pemasaran syariah
antara lain:6 Pemasaran yang berlandaskan sifat Rabbaniyah, berperilaku
baik & simpatik, berperilaku adil terhadap semua stakeholders, bersikap
melayani dan mempermudah, bersaing secara sehat, mendahulukan sikap
tolong menolong, amanah (terpercaya, jujur dan tidak curang, sabar dalam
menghadapi customer dan competitor, menentukan harga secara adil,
bekerja secara profesional, saling menghormati dan tidak berburuk sangka,
senang memberi hadiah.
Sebuah konsep pemasaran akan menentukan keberhasilan
penjualan yang akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, dalam
5 Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandunng: PT.Mizan Pustaka 2006), h. 139-140
6Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan SistemOperasionalnya, (Jakarta: Gema Insani Press 2004) Cet. 1. h. 485-500
49
pemasaran modern saat ini sistem penjualan langsug berjenjang atau Multi
Level Marketing memang menjadi tren pemasaran dalam abad ini. Hal ini
terlihat pada PT. Arminareka Perdana yang menggunakan sistem
pemasaran PLBS / MLM Syariah dan kemudian pada tanggal 5 November
2010 mendapatkan sertifikat Lembaga Bisnis Syariah dari DSN-MUI
(Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia).
Beberapa pendapat mengenai kesesuaianSistem Pemasaran PT.
Arminareka terhadap FatwaDSN-MUI No.83 Tahun 2012 mengenai PLBS
terhadap Perdana Jakarta:
a. Pendapat Penulis
Penulis akan menjabarkan satu-persatu kesesuaian Fatwa DSN-
MUI dengan Sistem Pemasaran PT. Arminareka Perdana (ARP):
1. PT. ARP benar merupakan perusahaan yang menerapkan sistem
penjualan jasa umrah dengan sistem jaringan yang dikembangkan
oleh mitra usaha. Yakni dengan adanya Program Kesejahteraan
Jamaah.
2. Jasa yang diberikan PT.ARP merupakan pelayanan yang dapat
dimanfaatkan kosumen yakni jasa perjalanan umrah dan haji.
3. PT.ARP adalah benar memberikan jasa, baik manasik, visa, tiket
pesawat, akomodasi, mutahwif, ziarah dan administrasi.
4. Adalah benar PT. ARP merupakan perusahaan yang berbadan
hukum dan melakukan sistem PLBS.
5. Anggota PT. ARP merupakan anggota PLBS yang terdaftar
diperusahaan sebagai peserta (‘amil).
50
6. Pada saat akad disebutkan sifat-sifat, kuantitas dan kualitasnya.
7. Perusahaan PT. ARP memberikan imbalan kepada (‘amil) atas
pencapaian hasil.
8. Imbalan yang diberikan PT. ARP merupakan komisi/bonus.
9. PT. ARP memberikan imbalan kepada anggota atas prestasi dalam:
pemasaran, perekrutan dan pembinaan.
10. Perekrutannya dilakukan oleh ‘amil (anggota) yang terdaftar
sebelumnya.
11. Pembinaan PT. ARP bagi ‘amil/ anggota dilakukan PT. ARP ( 1
Hari 2 kali, 2 Minggu sekali, dan 1 bulan sekali / Training Spiritual
Public).
12. Perusahaan PT. ARP bukan money game, karena akad yang
digunakan merupakan jual-beli jasa (produk umrah) dan
memberikan komisi/bonus kepada anggota yang menjalankan
bisnis dengan benar.
13. PT. ARP tidak melakukan Muqamarah karena menyampaikan
informasi umrah dan solusi bagi jamaah yang ingin umrah tanpa
melebih-lebihkan.
14. Tidak adanya Maysir karena akad yang dilakukan jelas antara PT.
ARP dan ‘amil.
15. PT. ARP tidak melakukakan Gharar yakni memberikan kepasatian
mengenai kualitas dan kuantitas obyek (umrah).
16. PT. ARP tidak mengiming-iming keuntungan yang besar (Ighra’).
17. Tidak adanya unsur Riba selama ‘amil melakukan sistem PLBS.
51
18. Dharar atau tindakan merugikan orang lain tidak ditemukan dalam
sistem PT. ARP karena mengedepankan sikap tolong-menolong.
19. Tidak adanya Zhulm karena semua pembagian komisi/bonus secara
adil dan seimbang.
20. Tidak adanya tindakan pengelabuan pembeli untuk berniat
menyembunyikan obyek.
21. PT. ARP tidak melakukan Ghisysy karena menjelaskan
sebagaimana adanya mengenai obyek (produk umrah).
22. Tidak adanya Talbis yang bersifat menyembunyikan kecacatan
produk.
23. Adanya kejelasan baik dalam akad, harga produk dan kualitas
produk.
24. PT. ARP semuanya memeiliki hukum yang jelas baik segi halal-
haramnya dan tidak melakukan Syubhat.
Adapun penulis menemukan kejanggalan pada point ke 25,
dalam Fatwa dikatakan: Tidak dibolehkannya menyembunyikan
dengan sengaja suatu informasi mengenai obyek akad yang semestinya
diketahui pihak lain dalam akad.
Hasil temuannya, ada beberapa agen (perwakilan PT. ARP)
yang tidak memberikan informasi mengenai adanya solusi bagi jamaah
yang kurang mampu dan hanya mementingkan sisi perekrutannya saja.
Sehingga berdampak negatif dengan tidak tersampaikannya informasi
mengenai Program Solusi bagi calon jamaah (Program Usaha
52
Kemitraan). yang berakibat jamaah baru tidak mengetahui adanya
program solusi yang diberikan perusahaan PT. Arminareka Perdana.
b. Pendapat DSN-MUI
Menurut Kanny Hidaya Y,S.E, M.A selaku Wakil Sekretaris
BPH Dewan Syariah Nasional MUI, ada beberapa perusahaan jasa
Umrah/Haji yang telah mendapatkan sertifikasi syariah dari Dewan
Syariah Nasional, salah satunya adalah PT. Arminareka Perdana.7
Beberapa alasan tersebut diantaranya:
1. Sistem Arminareka termasuk kategori sistem penjualan langsung
berjenjang syariah.Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan
Fatwa mengenai Sistem Penjualan Langsung Syariah.Saya lihat
dan paling pokok adalah sesuai Fatwa tersebut, Arminareka
bukan money game.
2. Kalau kita lihat dalam sistem remunerasi, Arminareka masih
sesuai dalam remunerasinya. Orang yang mau membeli produk
ke Arminareka, akadnya jual beli. Bukan akan mendaftar, itu
yang sempat saya perbaiki. Kalau datang ke Arminareka untuk
mendaftar, berarti ini mau main money game. Tetapi kalau orang
datang ke Arminareka membawa uang 5 juta dan mau membeli
paket haji berarti dia membeli paket haji. Dari paket haji itu,
orang yang membeli akan mendapatkan paket yang namanya
voucher. Kalau saya lihat Arminareka, voucher itu sebenarnya
7Warta Armina, Kanz Magazine: Wakil Sekretaris DSN-MUI, Kanny HidayaY,S.E, M.A. 11 November 2011
53
bukti dan akadnya jual beli. Karena Arminareka adalah
penyelenggara haji/umrah, maka bisa menjual paket itu.
Kemudian, orang yang membeli paket haji akan menyicil ongkos
sisanya untuk bisa berangkat haji.
3. Pada Armina yang bekerja yang mendapatkan. Dalam syariah,
hasil itu harus sesuai dengan kerja.Kalau mengutip kata da’i,
hasil itu tergantung pada banyaknya kerja. Jadi jangan sampai
upline yang kerjanya sedikit malah dapat banyak, itu kan
mendzolimi downline.
Dalam hal ini Armina bukan perusahaan yang menggunakan
sistem Money Game. Money game itu adalah hanya ada aliran
uang/bonus dan tidak ada produk yang dijual. Anggota mendapatkan
uang hanya dari merekrut orang semata. Kami juga melihat sistem
remunerasi atau pembagian bonus, jangan sampai ada unsur-unsur
yang bersifat dzolim. Jangan sampai pembagian bonus tidak seimbang.
c. Pendapat Staff Humas & Litbang PT.ARP
Dari hasil wawancara penulis dengan Humas & Litbang PT.
Arminareka Perdana Jakarta,8penulis menemukan beberapa kesesuaian
operasioanl yang dilakukan PT. Arminareka dengan Fatwa MUI yakni:
1. Akad yang dilakukan yakni Jual-Beli jasa, yang ditandai
dengan voucher sebagai DP umrah atau haji. Yang kemudian
8 Wawancara langsung dengan Humas & Litbang PT. Arminareka Perdana,Bapak Ir. H. Agus Sutanto, pada tanggal 11 Juni 2013
54
uang ini oleh armina dijadikan sebagai DP Hotel, Pesawat dan
lain-lain.
2. Dengan DP yang disetorkan oleh armina kepada pihak Hotel,
Pesawat dan lain-lain dengan jumlah pemesanan calon jamaah
yang begitu banyak, maka armina akan mendapat keuntungan
(bonus). Mengutip dari buku Kotler and Armstrong bahwa
“Dua tujuan utama pemasaran adalah menarik pelanggan baru
dengan menjanjikan nilai superior dan mempertahankan
pelanggan saat ini dengan memberikan kepuasan.9 Hal ini
dilakukan oleh PT. Arminareka dengan adanya bonus yang
didapat dari pembelian tiket hotel dan pesawat dan lain-lain, itu
kemudian diberikan sebagain ke perusahaan sebagaian kepada
jamaah yang disebut dengan (Ujrah) Komisi / Bonus. Ini
ditujukan untuk mempertahankan pelanggan (jamaah) dan
memberikan kepuasan kepada pelanggan ketika pelanggan
mempromosikan produk kepada jamaah lain.
3. Dengan sistem PLBS atau sistem jaringan keuntungannya
untuk mempermudah sistem pembayaran (Komisi yang
didapat) dan memotivasi jamaah. Jamaah akan termotivasi dan
terus mengajak jamaah lain berniat pergi ke tanah suci (umrah)
dengan memberikan imbalan (iwadh) atas pencapaian hasil
9 Kotler and Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, edisi. 8, jilid ke-1. Alihbahasa: Damos Sihombing (Jakarta: Erlangga, 2001), hlm. 6.
55
(natijah) yang ditentukan dari suatu pekerjaan (obyek akad
Ju’alah).10
4. Dengan sistem pembinaan yang dilakukan perusahaan maupun
anggota PLBS untuk menjalankan bisnis dengan metode
penjualan langsung.11Maka akan terciptanya sistem duplikasi
yang baik dan menjadikan pengaruh bagi peningkatan jumalah
calon jamaah. Ini akan dijelaskan pada bagian ketiga.
Jadi dari beberapa alasan diatas maka jelaslah mengapa PT.
Arminareka Perdana Jakarta mendapat pengakuan dari Dewan Syariah
Nasional – MUI sebagai Lembaga Bisnis Syariah pada tanggal 5
November 2010. Karena pada kenyataannya PT. Arminareka terhindar
dari unsur Maghrib dengan memenuhi semua kriteria sesuai Fatwa Dewan
Syariah Nasional No. 83/DSN-MUI/VI/2012 tentang Penjualan Langsung
Berjenjang Syariah Jasa Perjalanan Umrah.
C. Sistem PLBS PT. Arminareka Perdana Jakarta Dalam Meningkatan
Jumlah Jamaah Umrah
Dalam sebuah perusahaan, pemasaran atau Marketing memiliki
peranan yang sangat penting dalam keberlangsungan sebuah perusahaan
baik dalam pemasaran produk maupun jasa.
Pemasaran melalui jaringan atau Network Marketing (Penjualan
Langsung Berjenjang) atau yang sering disebut MLM, penulis mengambil
10Ketentuan Umum, Fatwa MUI, No: 83/DSN-MUI/VI/201211Ibid.
56
definisi menurut David Roller yang mendefinisikan Multi Level Marketing
merupakan sistem melalui mana sebuah induk perusahaan
mendistribusikan barang atau jasanya lewat suatu jaringan orang-orang
bisnis yang independen, dan orang-orang tersebut kemudian mensponsori
orang lain lagi untuk membantu mendistribusikan barang atau jasanya.12
Pendapat diatas dapat penulis simpulkan bahwa, sistem MLM atau
Penjualan Langsung Berjenjang yang dalam sistem pemasarannya
perusahaan mendistribusikan barang atau jasanya lewat suatu jaringan
orang-orang, kemudian mensponsori orang lain lagi untuk membantu
mendistribusikan barang atau jasanya.
Dari pengertian diatas, sistem pemasaran pada PT. Arminareka
Perdana memiliki kesamaan dalam pemasarannya, Sistem rekruktmen
dengan strategi perekrutan keanggotaan baru PLBS yang dilakukan oleh
anggota yang telah terdaftar sebelumnya.13
Konsepnya adalah mengajak masyarakat melaksanakan ibadah
umroh dan haji dan meningkatkan taraf hidup dengan memberikan solusi
berupa hak usaha sehingga selain beramal dan beribadah dapat juga
memberikan peluang usaha bagi masyarakat untuk meningkatkan
penghasilan dengan sistem bagi hasil (Mudharabah) dari setiap orang yang
direkomendasikan. Subaebasni sebagai Direktur Marketing Armina
menegaskan konsep ini bukan multilevel marketing (MLM) dan hanya
membatasi tiga referensi tapi tidak membatasi ke dalaman (level) sehingga
12David Roller, How to Make Big Money in Multi Level Marketing, Menjadi Kayadengan Multi-Level Marketing, Terjemahan Waskito, (Jakarta: PT. Gramedia PustakaUtama, 1996), Cet. Ke-2, h. 3).
13Ketentuan Umum, Fatwa MUI, No: 83/DSN-MUI/VI/2012
57
memungkinkan seluruh calon jemaah untuk bisa menunaikan
keinginannya berangkat ke Tanah Suci14.
Melalui mekanisme pemasaran tersebut dengan sistem penjualan
langsung berjenjang peningkatan jamaah Armina terus meningkat.
Terbukti dengan adanya PT. Lima Utama Sukses (Anak Perusahaan PT.
Arminareka Perdana) inilah yang menciptakan sebuah program solusi
dengan tujuan dapat memberikan kemudahan dan solusi bagi jamaah
untuk menunaikan ibadah ke tanah suci.
Dengan sistem ini para calon jamaah umrah dapat menunaikan
ibadah umrah dengan biaya yang relatif murah dan mampu dijangkau.
Para calon jamaah umrah dengan sistem ini melakukan pembayaran di
awal (uang muka) untuk mendapatkan voucher umrah serta mendapatkan
hak mitra untuk bisa mengajak orang lain untuk bergabung sebagai mitra
kerja atau sebagai calon jamaah dengan imbalan pemberian bonus atau
komisi. Bonus atau komisi inilah yang menjadikan para calon jamaah bisa
mewujudkan imipiannya untuk berangkat ke tanah suci. Dengan begitu
terciptanya sistem duplikasi jaringan yangsehat, sehingga menghasilkan
peningkatan jamaah.
Berikut contoh sistem Referensi (Mendaftarkan) Jamaah dalam
Program Usaha Kemitraan PT. Arminareka Perdana:
Contoh: Jika Anda Mendaftarkan 1, 2 atau 3 orang jamaah maka
Anda akan mendapatkan hasil sebagai berikut:15
14 Presentasi Pembinaan Jamaah Harian oleh Ibu Elfis Mayeti pada 6 Mei 201315 Company Profile, PT. Arminareka Perdana
58
DIAGRAM HASIL USAHA
Mendaftarkan 1 Jamaah Umrah:
1,5 juta
Gambar 4.1 Diagram Hasil Usaha 1 Jamaah
Sumber:Company Profil Divisi Marketing PT.Arminareka Perdana
Hasil Pendaftaran:
1 x Rp. 1.500.000 = Rp. 1.500.000
Administrasi 10% = Rp. 150.000
Total yang Anda terima = Rp. 1.350.000
Mendaftarkan 2 Jamaah Umrah:
1,5 juta 1,5 juta
500 ribu
Gambar 4.2 Diagram Hasil Usaha 2 Jamaah
Sumber:Company Profil Divisi Marketing PT.Arminareka Perdana
59
Hasil Pendaftaran:
2 x Rp. 1.500.000 = Rp. 3.000.000
Hasil Pasangan:
1 x Rp. 500.000 = Rp. 500.000 +
Subtotal = Rp.3.500.000
Administrasi 10% = Rp. 350.000
Total yang Anda terima = Rp.3.150.000
Mendaftarkan 3 Jamaah Umrah:
1,5 juta 1,5 juta1,5 juta
Gambar 4.3 Diagram Hasil Usaha 3 Jamaah
Sumber:Company Profil Divisi Marketing PT.Arminareka Perdana
Hasil Pendaftaran:
3 x Rp. 1.500.000 = Rp. 4.500.000
Hasil Pasangan:
2 x Rp. 500.000 = Rp. 1.000.000 +
Subtotal = Rp. 5.500.000
60
Administrasi 10% = Rp. 550.000
Total yang Anda terima = Rp. 4.950.000
DIAGRAM KEMITRAAN
Adalah suatu diagram untuk memudahkan setiap mitra usaha menghitung
hasil usaha yang diperoleh bila mendaftarkan lebih dari tiga jamaah.16
1,5 juta 1,5 juta 1,5 juta
G1
1,5 juta 1,5 juta 1,5 juta
G2 1 juta 1 juta
Gambar 4.4 Diagram Hasil Usaha Kemitraan
Sumber:Company Profil Divisi Marketing PT.Arminareka Perdana
16Wawancara langsung dengan Humas & Litbang, Bapak Ir. H. Agus Sutanto, padatanggal 11 Juni 2013
61
Total hasil yang Anda peroleh sebagai berikut:
Hasil Pendaftaran:
6 x Rp. 1.500.000 = Rp. 9.000.000
Hasil Pasangan:
2 x Rp. 500.000 = Rp. 1.000.000
Hasil Pembinaan:
2 x Rp. 1.000.000 = Rp. 2.000.000 +
Subtotal = Rp.12.000.000
Administrasi 10% = Rp. 1.200.000
Total yang Anda terima = Rp.10.800.000
Sampai dengan tahun ini PT. Arminareka Perdana menduduki
peringkat pertama terbanyak memberangkatkan jamaah dari seluruh
travel yang ada di indonesia.
Pencapaian PT. Arminareka Perdana dalam meningkatkan
jumlah jamaahnya dapat dibuktikan dengan data keberangkatan jamaah
dari tahun 2011 sampai tahun 2013, ini terhitung dari data yang masuk
(Booking Seat Jamaah) untuk keberangkatan umrah. Yakni pada tahun
2011 jamaah umrah mencapai 12.300 jamaah, kemudian pada tahun
2012 jumlah jamaah meningkat dengan jumlah 23.000 jamaah, dan
peningkatan terus bertambah pada tahun ini 2013 hingga mencapai
28.000 jamaah umrah.17
17Wawancara langsung dengan Direktur Marketing, Bapak H. Subaebasni, SE,pada tanggal 10 Juni 2013
62
DATA PENINGKATAN JUMLAH JAMAAH TAHUN 2011-2013
Tahun Jamaah Umrah
2011 12200
2012 23000
2013 28000
Tabel 4.2 Data Peningkatan Jamaah Umrah
Gambar 4.1 Grafik Jamaah Umrah PT. Arminareka Perdana
Sumber: Booking Seat PT.Arminareka Perdana
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
2011 2012 2013
Jamaah UmrahPT. Arminareka Perdana
Jamaah Umrah
63
JAMAAH UMRAH PERBULAN 2011
Gambar 4.2 Grafik Jamaah Perbulan 2011
Sumber: Booking Seat PT.Arminareka Perdana
JAMAAH UMRAH PERBULAN 2012
Gambar 4.3 Grafik Jamaah Perbulan 2012
Sumber: Booking Seat PT.Arminareka Perdana
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust
Jamaah Umrah 2011
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust
Jamaah Umrah 2012
64
JAMAAH UMRAH PERBULAN 2013
Gambar 4.4 Grafik Jamaah Perbulan 2013
Sumber: Booking Seat PT.Arminareka Perdana
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust
Jamaah Umrah 2013
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan pada pembahasan bab sebelumnya, maka
penulis berkesimpulan bahwa:
Sistem Pemasaran PT. Arminareka Perdana Merupakan perusahaan
yang menggunakan sistem Penjualan Lansung (Direct Selling), dengan
sistem ini jamaah bisa mereferensikan jamaah baru yang kemudian
perusahaan memberikan imbalan komisi atau bonus atas prestasi yang
jamaah dapatkan. Sistem ini dikenal dengan sistem Multi Level Marketing
(MLM) Syariah atau Penjualan Langsung Berjenjang Syariah (PLBS).
Kesesuaian Sistem PLBS PT. Arminareka Perdana (ARP) terhadap
Fatwa DSN-MUI tentang PLBS antara lain:
a. Akad yang dilakukan yakni Jual-Beli jasa, yang ditandai dengan
voucher sebagai DP umrah atau haji. Yang kemudian uang ini oleh
armina dijadikan sebagai DP Hotel, Pesawat dan lain-lain.
b. Jamaah yang bekerja yang mendapatkan, melalui sistem PLBS
jamaah dapat mengetahui hasil prestasi yang telah di lakukan. Agar
terjadinya keadilan dalam pemberian komisi / bonus (Ujrah) dan
tidak memberikan iming-iming keuntungan besar (Ighra’) bila
jamaah tidak menjalankan hak usaha kemitraan atau program
solusi dari PT. Arminareka Perdana (ARP).
66
c. Dengan sistem PLBS atau sistem jaringan keuntungannya untuk
mempermudah sistem pembayaran (Komisi yang didapat) dan
memotivasi jamaah. Jamaah akan termotivasi dan terus mengajak
jamaah lain berniat pergi ke tanah suci (umrah) dengan
memberikan imbalan (iwadh) atas pencapaian hasil (natijah) yang
ditentukan dari suatu pekerjaan (obyek akad Ju’alah).
d. Dengan sistem pembinaan yang dilakukan perusahaan maupun
anggota PLBS untuk menjalankan bisnis dengan metode penjualan
langsung.Maka akan terciptanya sistem duplikasi yang baik dan
menjadikan pengaruh bagi peningkatan jumalah calon jamaah.
PT. Arminareka Perdana merupakan Perusahaan yang
menggunakan sistem penjualan langsung berjenjang atau MLM Syariah.
Oleh sebab itu, efek dari sistem pemasaran tersebut adalah meningkatnya
jumlah calon jamaah. Pencapaian PT. Arminareka Perdana dalam
meningkatkan jumlah jamaahnya dapat dibuktikan dengan data
keberangkatan jamaah dari tahun 2011 sampai tahun 2013, ini terhitung
dari data yang masuk (Booking Seat Jamaah) untuk keberangkatan umrah.
Yakni pada tahun 2011 jamaah umrah mencapai 12.300 jamaah, kemudian
pada tahun 2012 jumlah jamaah meningkat dengan jumlah 23.000 jamaah,
dan peningkatan terus bertambah pada tahun ini 2013 hingga mencapai
28.000 jamaah umrah.
67
B. Saran
Dari penelitian yang penulis lakukan pada PT. Arminareka Perdana
Jakarta, maka dapat disampaikan beberapa saran yang kiranya dapat
memberikan manfaat, antara lain:
1. PT. Arminareka Perdana Jakarta yang menggunakan sistem pemasaran
dengan sistem penjualan langsung berjenjang syariah (PLBS)
khususnya produk umrah, haruslah tetap mempertahankan program
tersebut agar dapat memberikan solusi bagi jamaah kurang mampu
untuk melaksanakan umrah ke tanah suci.
2. Sebagai Lembaga Bisnis Syariah maka PT. Arminareka Perdana sudah
seharusnya mengontrol dan menindak tegas bagi distributor
(Perwakilan) yang melanggar ketentuan Fatwa Mengenai PLBS yang
di keluarkan DSN-MUI.
3. PT. Arminareka Perdana merupakan Travel Penyelenggara Umrah
terbanyak memberangkatkan Jamaah dari seluruh travel yang ada di
Indonesia. Maka, sudah sepatutnya mengedepankan pelayanan yang
baik agar terciptanya kepuasan antara penjual jasa (arminareka
perdana) dan pembeli jasa (jamaah).
68
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: AlfabetaCet.IV. 2000.
Amir, M. Taufiq. Dinamika Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.2005.
Arimin, Tatang M. Pokok-pokok Teori Sistem. Jakarta: T.pn. 1986.
Carthy, E. Jerome Mc and William D. Perreault. Intisari Pemasaran. Edisi 6, JilidKe-1. Alih bahasa: Agus Maulana. Jakarta: Binarupa Aksara. 1995.
Colthier, Peter J. Multi Level Marketing a Practical Guide to Successful NetworkSelling, Meraih uang dengan Multi Level Marketing, Pedoman PraktisMenuju Network Selling yang sukses. Terjemahan T. Hermaya. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama. 1996.
Davis, Gordon B. Kerangka dasar sistem Informasi Manajemen bagian I.Lembaga PPM. Jakarta: PT Pusaka Binaman Pressindo. 1999.
DITJEN BIMAS dan Penyelenggaraan Haji. Realitas dan TantanganPenyelenggaraan Ibadah Haji. Jakarta: Ditjen BPIH. 2003.
Echols, John M dan Hasan Shadily. Kamus Inggris Indonesia: An EnglishIndonesia Dictionary. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 1996.
Effendy, Onong Uchjana. Human Relation dan Publication. Bandung: MandarMaju. 1993
Fatwa DSN-MUI No.75/DSN MUI/VII/2009 tentang Pedoman Penjualan LangsugBerjenjang Syariah.
Fatwa DSN-MUI No.83/DSN-MUI/VI/2012 tentang Penjualan LangsungBerjenjang Syariah Jasa Perjalanan Umrah.
Gitosudarmo, Indriyo. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta.1995.
Kartajaya, Hermawan dan Muhammad Syakir Sula. Syariah Marketing. Bandung:PT. Mizan Pustaka. 2006.
Kiyosaki, Robert T. & Sharon J. Lechter. Rich Dad’s The Business School forPeople who Like Helping People. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.2006.
69
Kotler and Armstrong. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 8, Jilid Ke-1. Alihbahasa: Damos Sihombing. Jakarta: Erlangga. 2001.
Kotler, Philip and Gary Armstrong. Principles of Marketing, Dasar-dasarPemasaran. Alih Bahasa Wilhelmus W. Bakowatun. Jakarta: Intermedia.1995.
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium I, Jilid Ke-satu. Jakarta:Pehallindo. 2002.
Kuswara. Mengenal MLM Syari’ah. Tangerang: Amal Actual. 2005.
________Mengenal MLM Syariah Dari Halal-Haram, Kiat Berwirausaha,Sampai Dengan Pengelolanya. Tangerang: Penerbit Qultum Media,2005.
Mardalis. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.1999.
Morissan, Periklanan. Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana PrenadaMedia Group. 2012
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. RemajaRosdakarya. 1999.
Mulyadi. Sistem Akuntansi. T.tp.: Salemba Empat. 2001.
Roller, David. How to Make Big Money in Multi Level Marketing, Menjadi Kayadengan Multi-Level Marketing Terjemahan Waskito. Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama. 1996.
Suhendi, Hendi. Fiqh Muamalah, Jakarta: PT. Grafindo Persada. 2008
Sula, Muhammad Syakir. Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan SistemOperasionalnya. Jakarta: Gema Insani Press. 2004.
Sutabri, Tata. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Penerbit Andi. 2005.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesa. Jakarta:Balai Pustaka. 2005.
http://ibadahonline.com/konten/travel/tekan-waiting-list-kemenag-sosialisasikan-haji-wajib-sekali
Company Profile, PT. Arminareka Perdanaa
www.arminarekaperdana.com
Suasana Divisi Keuangan (Pelunasan)
Foto Bersama Divisi Marketing
Foto Bersama Divisi Keuangan
Divisi Pendaftaran
Suasana Presentasi Umrah dan Haji Plus
Bimbingan Manasik Jamaah Umrah