125
SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI POSYANDU LANSIA JATI ASIH KECAMATAN GEGER KABUPATEN MADIUN Oleh : HANISANINGRUM HIDAYAH NIM : 201502015 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2019

SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

SKRIPSI

PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP

PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA

PENDERITA HIPERTENSI DI POSYANDU LANSIA

JATI ASIH KECAMATAN GEGER

KABUPATEN MADIUN

Oleh :

HANISANINGRUM HIDAYAH

NIM : 201502015

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2019

Page 2: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

ii

SKRIPSI

PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP

PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA

PENDERITA HIPERTENSI DI POSYANDU LANSIA

JATI ASIH KECAMATAN GEGER

KABUPATEN MADIUN

Diajukan untuk memenuhi

Salah satu persyaratan dalam mencapai gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh :

HANISANINGRUM HIDAYAH

NIM : 201502015

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2019

Page 3: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing dan telah dinyatakan layak

mengikuti Ujian Skripsi

SKRIPSI

Pengaruh Senam Aerobik Low Impact Terhadap Perubahan Tekanan Darah

Pada Lansia Penderita Hipertensi di Posyandu Lansia Jati Asih Geger

Kabupaten Madiun

Menyetujui

Pembimbing I

(Asrina Pitayanti, S.Kep., Ns., M.Kes)

NIS. 20170139

Menyetujui

Pembimbing II

(Dian Anisia W, S.Kep., Ns., M.Kep)

NIS. 20130100

Mengetahui,

Ketua Program Studi Keperawatan

(Mega Arianti Putri, S.Kep., Ns., M.Kep)

NIS. 20130092

Page 4: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

iv

PENGESAHAN

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Tugas Akhir (Skripsi) dan

dinyatakan telah memenuhi sebagian syarat memperoleh Gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Pada tanggal 19 Agustus 2019

Dewan Penguji

1. Binar Wahyuning W, S.Kep., Ns., M.Kep

(Ketua Dewan Penguji)

:

…………………………………...

2. Asrina Pitayanti, S.Kep., Ns., M.Kes

(Dewan Penguji 1)

:

…………………………………...

3. Dian Anisia W, S.Kep., Ns., M.Kep

(Dewan Penguji 2)

:

…………………………………...

Mengesahkan,

STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Ketua,

Zaenal Abidin, S.KM, M.Kes (Epid)

NIS.20160103

Page 5: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

v

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Hanisaningrum Hidayah

NIM : 201502015

Judul Proposal : Pengaruh Senam Aerobik Low Impact terhadap Perubahan

Tekanan Darah pada Lansia Penderita Hipertensi di

Posyandu Lansia Jati Asih Kecamatan Geger Kabupaten

Madiun

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya

sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan dalam

memperoleh gelar (Sarjana) di suatu perguruan tinggi dan lembaga pendidikan

lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan baik yang sudah

maupun belum/tidak dipublikasikan, sumbernya dijelaskan dalam tulisan dan

daftar pustaka.

Madiun, 09 Agustus 2019

Hanisaningrum Hidayah

NIM. 201502015

Page 6: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Hanisaningrum Hidayah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat dan Tanggal Lahir : Madiun, 10 Agustus 1996

Agama : Islam

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. Lulus dari Pendidikan Taman Kanak-kanak ANGKASA II Daya Makassar

2002

2. Lulus dari Sekolah Dasar Negeri Daya I Makassar 2008

3. Lulus dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Makassar 2011

4. Lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Jiwan Madiun 2014

5. Sekolah Tinggi llmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun 2015-Sekarang

Page 7: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Senam Aerobik Low Impact Terhadap Perubahan Tekanna

Darah pada Lansia Penderita Hipertensi di Posyandu Lansia Jati Asih Kecamatan

Geger Kabupaten Madiun“ dengan baik. Tersusunnya skripsi ini tentu tidak lepas

dari bimbingan, saran dan dukungan moral kepada penulis, untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. drg. Sunu Setyowati selaku Kepala Puskesmas Geger Kabupaten Madiun

2. Zaenal Abidin, S.KM., M.Kes (Epid) selaku Ketua STIKES Bhakti Husada

Mulia Madiun.

3. Mega Arianti Putri, S.Kep., Ns., M.Kep selaku ketua Prodi S-1 Keperawatan

STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

4. Asrina Pitayanti S.Kep., Ns., M.Kes sebagai pembimbing II Skripsi yang

dengan Kesabaran dan Ketelitian dalam membimbing sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik.

5. Dian Anisia Widyaningrum S.Kep., Ns., M.Kep sebagai pembimbing II

Skripsi yang dengan Kesabaran dan Ketelitian dalam membimbing sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Page 8: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

viii

6. Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu kritik

dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi

kesempurnaan skripsi ini

7. Keluarga, teman-teman terdekat saya yaitu Isyarotus, Dewi, Desty, dan

teman-teman Keperawatan kelas A yang tidak bisa saya sebutkan, yang selalu

bersama dalam suka dan duka dalam penyelesaian skripsi ini.

Madiun, 09 Agustus 2019

Penulis

(Hanisaningrum Hidayah)

Page 9: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

ix

DAFTAR ISI

Sampul Depan .................................................................................................... i

Sampul Dalam ..................................................................................................... ii

Lembar Pengesahan ............................................................................................ iii

Lembar Persetujuan ............................................................................................ iv

Pernyataan Keaslian Penelitian ........................................................................... v

Daftar Riwayat Hidup ......................................................................................... vi

Kata Pengantar .................................................................................................... vii

Daftar Isi.............................................................................................................. ix

Daftar Tabel ........................................................................................................ xi

Daftar Gambar ..................................................................................................... xii

Daftar Lampiran .................................................................................................. xiii

Daftar Istilah........................................................................................................ xiv

Daftar Singkatan.................................................................................................. xv

Abstrak ................................................................................................................ xvi

Abstract ............................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

1.5 Keaslian Penelitian ...................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Hipertensi ...................................................................... 9

2.1.1 Pengertian Hipertensi .................................................... 9

2.1.2 Penyebab Hipertensi ...................................................... 10

2.1.3 Klasifikasi Hipertensi .................................................... 13

2.1.4 Patofisiologi Hipertensi ................................................. 14

2.1.5 Manifestasi Klinis Hipertensi ........................................ 16

2.1.6 Komplikasi Hipertensi ................................................... 16

2.1.7 Penatalaksanaan Hipertensi ........................................... 18

2.2 Konsep Lansia ............................................................................. 19

2.2.1 Pengertian Lansia .......................................................... 19

2.2.2 Perubahan Morfologis dan Fungsi Tubuh Pada

Lansia ............................................................................ 20

2.2.3 Batasan-batasan Lansia ................................................. 21

2.3 Konsep Senam Aerobik ............................................................... 22

2.3.1 Pengertian Senam Aerobik ............................................ 22

2.3.2 Manfaat Senam Aerobik ................................................ 23

2.3.3 Prinsip Senam Aerobik .................................................. 23

2.3.4 Jenis – jenis Senam Aerobik ......................................... 25

2.3.5 Kelebihan dan Kelemahan Senam Aerobik Low

Impact ............................................................................ 26

2.3.6 Prosedur Latihan Senam Aerobik Low Impact ............. 26

Page 10: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

x

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual .................................................................. 33

3.2 Hipotesis ...................................................................................... 34

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian .................................................................. 37

4.2 Populasi dan Sampel ................................................................... 38

4.2.1 Populasi ......................................................................... 38

4.2.2 Sampel ........................................................................... 38

4.2.3 Kriteria Sampel ............................................................. 40

4.3 Teknik Sampling ......................................................................... 41

4.4 Kerangka Kerja Penelitian ........................................................... 41

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ............... 43

4.5.1 Identivikasi Variabel ..................................................... 43

4.5.2 Definisi Operasional Variabel ....................................... 43

4.6 Instrumen Penelitian .................................................................... 44

4.7 Uji Validitas dan Reliabilitas....................................................... 44

4.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 44

4.9 Prosedur Pengumpulan Data ....................................................... 45

4.9.1 Tahap Persiapan ............................................................ 45

4.9.2 Tahap Pelaksanaan ........................................................ 45

4.10 Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data ................................. 46

4.10.1 Pengolahan Data ............................................................ 46

4.10.2 Analisa Data .................................................................. 48

4.11 Etika Penelitian ............................................................................ 50

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian .......................................................................... 52

5.1.1 Gambaran dan Lokasi Penelitian .................................. 52

5.1.2 Data Umum .................................................................. 53

5.1.3 Data Khusus ................................................................. 54

5.2 Pembahasan ................................................................................ 58

5.2.1 Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi

Sebelum dan Sesudah diberikan Senam Aerobik

Low Impact Kelompok Perlakuan ................................ 58

5.2.2 Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi

Sebelum dan Sesudah yang Tidak diberikan Senam

Aerobik Low Impact Kelompok Kontrol ..................... 61

5.2.3 Analisa Pengaruh Pemberian Senam Aerobik Low

Impact Terhadap Tekanan Darah Lansia Penderita

Hipertensi Kelompok Perlakuan .................................. 62

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan .................................................................................. 64

6.2 Saran ............................................................................................ 65

Daftar Pustaka .................................................................................................... 66

Lampiran-lampiran ............................................................................................. 68

Page 11: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

xi

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ................................................................ 7

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah Menurut WHO (2010) ................ 14

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel ................................................ 43

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia di

Posyandu Lansia Desa Klorogan Kecamatan Geger

Kabupaten Madiun Mei 2019 ................................................. 53

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan

di Posyandu Lansia Desa Klorogan Kecamatan Geger

Kabupaten Madiun Mei 2019 ................................................. 53

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di

Posyandu Lansia Desa Klorogan Kecamatan Geger

Kabupaten Madiun Mei 2019 ................................................. 54

Tabel 5.4 Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi sebelum dilakukan

Senam Aerobik Low Impact di Posyandu Lansia Desa

Klorogan Kecamatan Geger Kabupaten Madiun bulan Mei

2019 ....................................................................................... 55

Tabel 5.5 Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi sesudah dilakukan

Senam Aerobik Low Impact di Posyandu Lansia Desa

Klorogan Kecamatan Geger Kabupaten Madiun bulan Mei

2019 ....................................................................................... 56

Tabel 5.6 Analisa Perubahan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik

pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol .............. 57

Page 12: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

xii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

Gambar 2.1 Gerakan Pemanasan (Warming Up) .................................... 27

Gambar 2.2 Gerakan Pemanasan Basic Biceps ...................................... 28

Gambar 2.3 Gerakan Pemanasan Butterfly .............................................. 28

Gambar 2.4 Gerakan Single Step / Langkah Tunggal .............................. 29

Gambar 2.5 Gerakan Double Step / Langkah Ganda ............................... 30

Gambar 2.6 Gerakan V Step / Langkah Segita ....................................... 30

Gambar 2.7 Gerakan Single Diagonal Step ............................................ 31

Gambar 2.8 Gerakan Pendinginan (Cooling Down) ............................... 32

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Pengaruh Senam Aerobik Low Impact

Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Penderita

Hipertensi ............................................................................. 33

Gambar 4.1 Design Penelitian non-equivalent control group ................. 37

Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian Pengaruh Senam Aerobik

Low Impact Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia

Penderita Hipertensi ............................................................. 42

Page 13: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Pengambilan Data Awal ........................................ 68

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian ............................................................... 69

Lampiran 3 Surat Izin Selesai Penelitian .................................................. 71

Lampiran 4 Lembar Permohonan Menjadi Responden ............................. 72

Lampiran 5 Lembar Persetujuan Menjadi Responden .............................. 73

Lampiran 6 SOP Senam Aerobik Low Impact .......................................... 74

Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Pre Post ................................................. 77

Lampiran 8 Data Demografi .................................................................... 79

Lampiran 9 Frekuensi Rata – rata Pre dan Post Sistol Diastol ................. 81

Lampiran 10 Uji Normalitas Kelompok Perlakuan dan Kontrol ................. 84

Lampiran 11 Hasil Uji Wilcoxon Kelompok Perlakuan dan Kontrol .......... 90

Lampiran 12 Hasil Uji Mann Whitney Kelompok Perlakuan dan Kontrol.. 92

Lampiran 13 Dokumentasi ........................................................................... 93

Lampiran 14 Jadwal Penelitian Kegiatan ..................................................... 94

Lampiran 15 Lembar Konsultasi Bimbingan ............................................... 95

Page 14: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

xiv

DAFTAR ISTILAH

Aging : Proses menua

Cooling Down : Gerakan penurunan dari intensitas tinggi ke

gerakan intensitas rendah.

Double Step : Langkah ganda

Endurance : Daya tahan tubuh secara keseluruhan

Heart Rate : Denyut nadi

High Impact : Senam aerobik dengan gerakan keras

Irreversible : Penambahan sebstansi di sertai perubahan bentuk

atau struktur sel dan perubahan kimia

Low Impact : Senam aerobik dengan gerakan ringan

Moderate Impact : Gabungan antara gerakan senam aerobik ringan

dan keras

Over Training : Frekuensi latihan secara berlebihan

Power : Kekuatan

Preload : Peningkatan volume cairan.

Pulse Oximeter : Alat yang digunakan untuk mengukur kadar

oksigen maupun kepekatan oksigen dalam darah

tanpa memasukkan alat apapun ke dalam tubuh

Single Diagonal Step : Gerakan senam aerobik dengan cara berjalan

Single Step : Langkah tunggal

Sphymomanometer : Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan

darah ynag bekerja secara manual saat memompa

maupun mengurangi tekanan pada manset

Time : Waktu

Training Zone : Daerah laihan

V Step : Langkah segitiga

Warming Up : Kegiatan pemanasan

Page 15: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

xv

DAFTAR SINGKATAN

WHO : World Health Organization

DNM : Denyut Nadi Permenit

EDRF : Endothelial Derive Relaxing Factor

CRIPE : Continous, Rhytmical, Interval, Progressif, and Endurance

ARB : Angiotensin II Receptor Inhibitor

JNC : Joint Nattional Comiite

ACE : Agiotensin-Converting Enzim

Page 16: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

xvi

ABSTRAK

Hanisaningrum Hidayah

NIM 201502015

PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP

PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA

HIPERTENSI DI POSYANDU LANSIA JATI ASIH KECAMATAN

GEGER KABUPATEN MADIUN

113 halaman + 9 tabel + 7 gambar + 15 lampiran

Hipertensi merupakan suatu gejala penyakit degeneratif kardiovaskular

yang paling banyak dialami lansia. Penatalaksanaan hipertensi pada lansia selain

dengan farmakologi dapat pula dilakukan dengan non farmakologi seperti

melakukan aktifitas olahraga Senam Aerobik Low Impact. Senam ini bermanfaat

untuk menjaga kesehatan jantung, dan memperbaiki aliran darah sehingga jantung

dapat bekerja secara optmal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh

Senam Aerobik Low Impact terhadap perubahan tekanan darah pada lansia

penderita hipertensi di Posyandu Lansia Jati Asih Kecamatan Geger, Kabupaten

Madiun.

Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment (Pre Post Test Design) dengan

pendekatan rancangan Non – Equivalent Control Group Design . Teknik sampel

menggunakan Purposive Sampling dengan jumlah sampel adalah 36 responden.

Instrumen penelitian menggunakan SOP, Sphygmomanometer, dan Stethoscope .

Analisa data menggunakan Uji Wilcoxon dan Uji Mann – Whitney.

Hasil analisa responden lansia penderita hipertensi menunjukkan nilai

pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk

tekanan darah diastolik yang berarti ada pengaruh Senam Aerobik Low Impact

pada perubahan tekanan darah lansia penderita Hipertensi di Posyandu Lansia Jati

Asih Kecamatan Geger Kabupaten Madiun.

Berdasarkan hasil tersebut diharapkan para lansia mengikuti program

Senam Aerobik Low Impact secara rutin agar mampu membantu menurunkan

serta mengkontrol tekanan darah tinggi melalui aktivitas olahraga.

Kata Kunci : Senam Aerobik Low Impact, Hipertensi, Lansia

Page 17: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

xvii

ABSTRACT

Hanisaningrum Hidayah

NIM 201502015

THE EFFECT OF AEROBIC GYM LOW IMPACT AGAINST BLOOD

PRESSURE CHANGE IN ELDERLY HYPERTENSION PATIENTS IN JATI

ASIH ELDERLY COMMUNITY GEGER SUBDISTRICT, MADIUN

REGENCY

113 Pages + 9 Tables + 7 Pictures + 15 Attachments

Hypertension was a symptom of cardiovascular degenerative disease which

is most experienced by the elderly. Management of hypertension in the elderly in

addition to pharmacology can also be done with non-pharmacology such as doing

sports activities Low Impact Aerobics Gymnastics. This exercise is useful for

maintaining heart health, and improving blood flow so that the heart can work

optimally.The purpose of this study was to determine the effect of Low Impact

Aerobics Gymnastics on changes in blood pressure in elderly hypertensive

patients at the Jati Asih Elderly Community, Geger Subdistrict, Madiun Regency.

This type of research was Quasi Experiment (Pre Post Test Design) with a

design approach Non - Equivalent Control Group Design. The sample technique

uses Purposive Sampling with a sample size of 36 respondents. The research

instrument used SOP, Sphygmomanometer, and Stethoscope. Data analysis using

the Wilcoxon Test and Mann-Whitney Test.

The results of data analysis from elderly respondents with hypertension

showed pValue 0,000 < 0,005 for systolic blood pressure and 0,004 < 0,005 for

diastolic blood pressure which means that there is influence of Low Impact

Aerobics Gymnastics on changes in blood pressure in elderly Hypertension

sufferers at the Jati Asih Elderly Community Geger Subdistrict, Madiun Regency.

Based on these results, it is expected that the elderly will take part in the

Low Impact Aerobics Gymnastics program on a regular basis to be able to help

reduce and control high blood pressure through sports activities.

Keyword : Low Impact Aerobics Gymnastics, Hypertension, Elderly

Page 18: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tekanan darah merupakan tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung

memompakan darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah tinggi atau hipertensi terjadi

jika tekanan darah sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan darah diastol itu

diatas 90 mmHg (Smeltzer & Bare 2010). Menurut Joint National Comitte (2012)

semakin tinggi tekanan darah sistolik dan diastolik maka semakin besar resiko

terkena stroke dan gagal jantung kongestif.

Beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan tekanan darah

diantaranya yaitu curah jantung, tahanan perifer (pembuluh darah halus),

keturunan, hormon renin, angiotensin, aldosterone, peningkatan sistem saraf

simpatis, faktor hemodinamik, dan gangguan kemampuan ginjal mengeluarkan

natrium (Davey, 2009). Selain hal tersebut, faktor lingkungan juga berpengaruh

terhadap kejadian hipertensi diantaranya, stres psikososial, kegemukan, merokok,

alkohol, asupan tinggi natrium dan kurang berolahraga (Soenardi, 2005). Menurut

laporan Badan Kesehatan Dunia WHO tahun 2012, hipertensi merupakan

penyebab nomor 1 kematian di dunia.

Prevalensi penderita hipertensi di Indonesia menurut Depkes RI (2013),

yaitu 83 per 1.000 anggota rumah tangga dan 65% merupakan orang yang telah

berusia 55 tahun ke atas. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)

Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013 menunjukan bahwa

kejadian hipertensi mencapai 31%. Di Jawa Timur sendiri penderita hipertensi

Page 19: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

2

pada tahun 2013 tercatat sebanyak 23.4458 dimana ini mengalami peningkatan

20% dari tahun sebelumnya (Riskesdas, 2013).

Dengan bertambahnya usia, lansia cenderung mengalami masalah kesehatan

yang disebabkan oleh penurunan fungsi tubuh akibat proses penuaan. (Tambher

dan Noorkasiani, 2009). Proses penuaan merupakan proses yang mengakibatkan

perubahan-perubahan meliputi perubahan fisik, psikologis, sosial dan spiritual.

Pada perubahan fisiologis terjadi penurunan sistem kekebalan tubuh dalam

mengadapi gangguan dari dalam maupun dari luar. (Tambayong, 2010). Hal ini

menyebabkan lansia mudah mengalami gangguan kesehatan utamanya hipertensi.

Seseorang yang mempunyai peningkatan berat badan lebih dari 20%,

hiperkolesterol dan kurangnya melakukan aktivitas fisik beresiko terkena

hipertensi. Penelitian epidemiologi membuktikan bahwa hipertensi berhubungan

dengan morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular. Beberapa komplikasi

yang timbul akibat hipertensi yaitu penyakit jantung koroner, gagal jantung,

stroke, gagal ginjal kronik, kebutaan karena retinopati hipertensi, ensefalopati,

dan penyakit arteri perifer. Meningkatnya komplikasi yang diakibatkan oleh

hipertensi memerlukan penanganan secara intensif. Penatalaksanaan pada

penderita hipertensi dapat dilakukan secara farmakologis dan non farmakologis.

Penatalaksanaan farmakologis misalnya dengan obat golongan diuretik,

penghambat Andregenik seperti Beta–bloker, ACE Inhibitor, ARB, Antagonis

kalsium dan Vasodilator (Divine, 2012). Penatalaksanaan non farmakologis

misalnya dengan menjalankan pola hidup sehat, mengurangi penggunaan garam,

Page 20: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

3

berhenti merokok, mengelola stress, istirahat yang cukup, dan melakukan

olahraga yang tidak terlalu berat secara teratur ( Susilo & Wulandari, 2011).

Salah satu terapi non farmakologis yang dapat digunakan sebagai upaya

untuk mencegah hipertensi pada lansia yaitu dengan melakukan aktivitas fisik.

Aktivitas fisik pada penderita hipertensi terutama bagi para lansia sangat

bermanfaat, yaitu dengan meningkatkan denyut dan curah jantung yang

mensirkulasi darah ke seluruh bagian tubuh (Gilang, 2007). Aktivitas fisik seperti

senam aerobik low impact, merupakan salah satu aktivitas senam dengan gerakan

ringan yang mampu meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru. Aktivitas

fisik seperti senam aerobik terbukti dapat memperbaiki aliran darah, menurunkan

kadar kolesterol, menurunkan berat badan, dan menurunkan tekanan darah 4 - 9

mmHg (Pinzon dan Rizaldy, 2010).

Pada tanggal 9 Januari 2019 peneliti mengunjungi Puskesmas Geger dan

Posyandu Lansia Jati Asih Desa Klorogan Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

untuk melakukan studi pendahuluan. Dari hasil survey pendahuluan di Posyandu

Lansia Jati Asih Desa Klorogan didapatkan jumlah lansia penderita hipertensi

sebanyak 92 jiwa dari total 116 lansia di Desa Klorogan. Jumlah lansia penderita

hipertensi di Posyandu Jati Asih mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Hal ini dikarenakan masih banyak lansia penderita hipertensi memiliki pola hidup

yang masih kurang sehat. Para lansia rajin meminum obat penurun tekanan darah

dan kontrol tekanan darah rutin seminggu sekali, namun tidak di imbangi dengan

gaya hidup yang sehat. Hal ini didukung dengan rata – rata tingginya tingkat

kolesterol mereka. Walupun rajin minum obat dan kontrol tekanan darah, asupan

Page 21: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

4

makan dan pemenuhan gizi mereka masih tidak terkontrol dengan baik serta

malas melakukan aktivitas ringan atau bahkan berolahraga. Pada tanggal 12

januari 2019 peneliti kembali melakukan wawancara dengan bebarapa lansia

penderita Hipertensi di Posyandu Lansia Jati Asih. Hasil wawancara yang

dilakukan pada 10 lansia penderita hipertensi mengatakan selama ini mereka

hanya rajin meminum obat penurun tekanan darah, kontrol tekanan darah rutin

sesuai jadwal dari Posyandu dan jarang melakukan olahraga, hanya melakukan

aktivitas fisik harian seperti biasa. Para lansia penderita hipertensi pernah

melakukan olahraga bersama yaitu senam lansia yang diprogramkan dari

Posyandu sebanyak dua kali , namun program ini tidak berlanjut lagi.

Dari hasil yang diungkapkan para lansia penderita Hipertensi, senam lansia

yang pernah mereka lakukan sebelumnya kurang lebih berpengaruh pada

penurunan tekanan darah mereka. Para lansia penderita Hipertensi juga

mengatakan bahwa sebelum diberi senam lansia mereka tidak mengetahui jika ada

olahraga yang bisa membantu menurunkan tekanan darah.

Mekanisme penurunan tekanan darah setelah latihan senam aerobik low

impact ini berhubungan dengan aktivitas nitrit oksida (NO). Aktivitas fisik yang

dilakukan secara teratur akan menyebabkan tubuh memproduksi NO (Gilang,

2007). Aktivitas fisik terutama aerobik mampu meningkatkan produksi NO serta

merangsang pembentukan dan pelepasan endothelial derive relaxing factor

(EDRF), yang merilekskan dan melebarkan pembuluh darah (Dede, 2005).

Latihan aerobik low impact yang dilakukan pada penderita hipertensi

memiliki gerakan-gerakan yang bertujuan untuk menurunkan tekanan darah.

Page 22: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

5

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, maka aktivitas fisik senam aerobik harus

memenuhi prinsip-prinsip latihan fisik yaitu CRIPE (continuous, rhythmical,

interval, progresif and endurance), senam dilakukan terus menerus, bertahap

diiringi dengan musik, gerakan selang-seling antara gerakan cepat dan lambat

serta dilakukan selama 20-60 menit. (Harber dan Scott, 2009).

Latihan fisik secara teratur mengurangi tekanan darah dan secara luas

direkomendasikan oleh Amerika dan Eropa Hypertensives Guidelines untuk

latihan aerobik secara teratur, selama 30 sampai 45 menit setiap hari. Olahraga

yang dilakukan teratur seperti melakukan senam aerobik mengurangi tekanan

darah sistolik 3 sampai 5 mmHg dan tekanan darah diastolik 2 sampai 3 mmHg.

Pada hipertensi efek ini bahkan lebih jelas menunjukkan penurunan rata-rata 7

mmHg sistolik dan 5 mmHg diastolik untuk saat ini. Dengan latihan aerobik

secara teratur, partisipan mampu menurunkan tekanan sistolik dan diastolik

masing-masing rata-rata 11 dan 9 mmHg, dengan intensitas sedang memberikan

dampak baik terhadap manfaat penurunan tekanan darah.

Berdasarkan uraian yang sudah dijelaskan, maka peneliti tertarik untuk

meneliti dan mengkaji lebih dalam pengaruh senam aerobik low impact terhadap

penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Posyandu Lansia Jati

Asih di Wilayah Kerja Puskesmas Geger Kabupaten Madiun.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “apakah ada pengaruh senam

aerobic low impact terhadap perubahan tekanan darah pada lansia penderita

Page 23: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

6

hipertensi di Posyandu Lansia Jati Asih di Wilayah Kerja Puskesmas Geger

Kabupaten Madiun?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh senam aerobik low impact terhadap perubahan

tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Posyandu Lansia Jati Asih

di Wilayah Kerja Puskesmas Geger Kabupaten Madiun.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi tekanan darah pada lansia pada Kelompok

Perlakuan sebelum dan sesudah melakukan Senam Aerobik Low

Impact

2. Mengidentifikasi tekanan darah sebelum dan sesudah pada lansia

Kelompok Kontrol yang tidak diberi Senam Aerobik Low Impact

3. Menganalisis pengaruh Senam Aerobik Low Impact terhadap

penurunan tekanan darah pada lansia Kelompok Perlakuan dan

Kelompok Kontrol di Posyandu Lansia Jati Asih di Wilayah

Kerja Puskesmas Geger

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan perkembangan

Ilmu Keperawatan khususnya keperawatan gerontik dengan memberikan

informasi dan sosialisasi senam arobik low impact dalam meningkatkan

Page 24: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

7

derajat kesehatan lansia serta dapat digunakan oleh perawat dalam

melaksanakan asuhan keperawatan khususnya dalam hal senam aerobik low

impact untuk membantu menurunkan tekanan darah pada lansia.

1.4.2 Manfaat Praktisi

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi ilmiah bagi

peneliti selanjutnya.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan

perkembangan ilmu keperawatan khususnya keperawatan

gerontik.

3. Hasil penelitian ini sebagai syarat kelulusan sarjana strata 1

keperawatan.

4. Hasil penelitian ini dapat menambah ilmu dan wawasan peneliti

sendiri.

1.5 Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Judul Peneliti Metode

Penelitian Hasil

Pengaruh Senam

Aerobik Low

Impact Terhadap

Tekanan Darah

pada Usia

Produktif

Penderita

Hipertensi

Roza Fetriwahyuni,

Siti Rahmalia,

Herlina, 2015

Quasi Experimental

dengan rancangan

penelitian non-

equivalent control

group

latihan senam

aerobik low impact

dengan frekuensi 3

kali per minggu

merupakan latihan

yang efektif untuk

menurunkan tekanan

darah. Hasil

penelitian

menunjukkan ada

perbedaan yang

signifikan pada

tekanan darah

sesudah diberikan

senam aerobik low

Page 25: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

8

Judul Peneliti Metode

Penelitian Hasil

impact antara

kelompok intervensi

dibandingkan dengan

kelompok kontrol

dengan p value 0,000

(<α=0,05).

Pengaruh Senam

Aerobik Low

Impact Intensitas

Sedang Terhadap

Perubahan

Tekanan Darah

pada Lansia

Nyahmini Ambar

Sari, Siti Sarifah

(2016)

Quasi Eksperiment

dengan rancangan

penelitian one-group

pre test – post test

Penelitian ini

menunjukkan bahwa

setelah diberikan

intervensi pada

kelompok responden

tekanan sistolik dan

diastolik mengalami

penurunan.

Berdasarkan hasil

uji, didapatkan nilai

p value adalah 0.000

dengan p value < α

(0.000 < 0.005).

Hasil analisa tersebut

menyimpulkan

bahwa terdapat

pengaruh latihan

aktifitas fisik senam

aerobik low impact

terhadap tekanan

darah pada lansia

penderita hipertensi

Page 26: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

10

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Hipertensi

2.1.1 Pengertian Hipertensi

Hipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah sistolik lebih dari 140

mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg atau sedang

mengkonsumsi obatantihipertensi, Faktor-faktor yang berperan dalam hipertensi

antara lain kebiasaan merokok, diet, asupan garam, ras, obesitas, dan pengaruh

otokrin yang berperan dalam sistem renin-angiostensin dan aldosteron

(Yogiantoro, 2009).

Penyakit darah tinggi atau hipertensi mengutip dari Pudiastri (2013:13)

adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di

atas normal yang ditunjukkan oleh angka sistolik (bagian atas) dan diastolik

(bagian bawah) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukuran

darah.

WHO (World Health Organization) juga memberikan batasan bahwa

seseorang dengan beragam usia dan jenis kelamin, apabila tekanan darahnya

berada pada satuan < 140/90 mmHg maka ia sudah dapat dikategorikan sebagai

penderita hipertensi (WHO, 2011)

Penderita hipertensi biasanya tidak menunjukkan gejala kenaikan tekanan

darah dan baru diketahui sewaktu pemeriksaan skrinning kesehatan, dengan

tujuan masuk kerja ataupun asuransi kesehatan, gejala umum hipertensi (sakit

Page 27: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

10

kepala, pusing, dan pingsan) hampir sama dengan kebanyakan orang normotensi

(Gray et al, 2004:59)

2.1.2 Penyebab Hipertensi

Berdasarkan penyebabnya menurut Udjianti (2010:108-109), hipertensi

terbagi menjadi dua golongan, yaitu :

1. Hipertensi esensial atau hipertensi primer

Hipertensi primer didefinisikan sebagai hipertensi yang tidak

disebabkan oleh adanya gangguan lain, seperti faktor keturunan, pola

hidup yang tidak seimbang, keramaian, stres, dan pekerjaan. Sebagian

besar hipertensi primer disebabkan oleh faktor stres. Gaya hidup pun

akhirnya mendukung timbulnya hipertensi kategori ini antara lain

konsumsi berlebih terhadap makanan berlemak dan garam yang tinggi,

aktifitas yang rendah, kebiasaan merokok, serta konsimsi alkohol dan

kafein, Selain itu, hipertensi dapat disebabkan oleh adanya gangguan

pada riwayat kesehatan di masa lalu seseorang dan dapat juga

disebabkan oleh faktor gen dan lingkungan di dalam raga (badan)

seseorang.

Hipertensi esensial adalah penyakit multifaktorial yang timbul

terutama karena interaksi penderita dengan faktor-faktor resiko tertentu.

Faktor-faktor resiko tersebut antara lain : diet asupan garam, stress, ras

obesitas, tonus simpatis dan peran dari sistem renin angiostensin,

aldosterone. Hipertensi esensial sendiri merupakan 95% dari seluruh

kejadian hipertensi yang ada (Yogiantoro, 2009)

Page 28: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

11

2. Hipertensi non esensial atau hipertensi sekunder

Hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang diakibatkan oleh

adanya gangguan pada organ tubuh, seperti gangguan ginjal, endokrin,

dan kekakuan aorta. Umumnya kondisi stres dapat menyebabkan

peningkatan tekanan darah karena memicu keluarnya beberapa hormon

yang mengakibatkan penyempitan pembuluh darah. Selain itu, kondisi

stres juga menyebabkan pengeluaran cairan lambung yang berlebihan

sehingga seseorang akan mengalami mual, muntah, mudah kenyang,

kondisi stres yang terus menerus dapat pula menyebabkan hipertensi.

Sebanyak 10% dari seluruh kasus hipertensi adalah hipertensi

sekunder, yang di indentifikasikan sebagai peningkatan tekanan darah

karena suatu kondisi fisik yang ada sebelumnya seperti penyakit ginjal

atau gangguan tiroid. Faktor pencetus munculnya hipertensi sekunder

antara lain : penggunaan kontrasepsi oral, kehamilan, peningkatan

volume intravaskuler, luka bakar dan stres.

Penyebab terjadinya hipertensi menurut Elizabeth J. Corwin

(2009), antara lain :

a. Kecepatan denyut jantung

b. Volume sekuncup

c. Asupan tinggi garam

d. Vasokonstriksi arteri dan arteri kecil

e. Stres berkepanjangan

f. Genetik

Page 29: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

12

Beberapa faktor di duga berkaitan dengan berkembangnya

hipertensi esensial sebagai berikut :

a. Genetik

Individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi,

beresiko tinggi untuk mendapatkan penyakit ini. Dibanding orang

kulit putih, orang kulit hitam di negara barat lebih banyak

menderita penyakit hipertensi, lebih tinggi tingkat hipertensinya

dan lebih besar tingkat morboditasnya maupun moralitasnya

sehingga diperkirakan ada kaitan hipertensi dengan perbedaan

genetik. Beberapa peneliti mengatakan terdapat kelainan gen

angiostensinogen tetapi mekanismenya mungkin bersifat poligenik.

b. Jenis kelamin dan usia

Laki-laki berusia 35 – 50 tahun dan wanita pasca menopause

beresiko tinggi untuk mengalami hipertensi. Hal ini dapat

dipengaruhi oleh faktor hormonal yang lebih besar yang terdapat di

dalam tubuh perempuan dibandingkan laki-laki sehingga

menyebabkan peningkatan lemak dalam tubuh atau obesitas, yang

dapat memicu berkurangnya aktifitas pada kaum perempuan

(Junaidi, 2010, dalam Agrina el al, 2011). Secara umum terjadi

perubahan pada pembuluh darah sedang sampai besar pada lanjut

usia, yaitu penebalan intima akibat proses arteriosklerosis dan

tunika media akibat proses menua yang menyebabkan peruabahan

pada keelastisan pembuluh darah. Menyebabkan peningkatan

Page 30: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

13

tekanan darah terutama tekanan darah sistolik disertai diastolik

(Darmojo, 2004)

c. Diet

Konsumsi diet tinggi garam atau lemak secara langsung

berhubungan dengan berkembangnya hipertensi.

d. Berat Badan

Obesitas (>25% diatas berat badan ideal) dikaitkan dengan

berkembangnya hipertensi. Sebanyak 60% dari semua orang yang

mengidap hipertensi adalah orang – orang yang berkelebihan berat

badan (Wolff, 2007)

e. Gaya hidup

Merokok dan konsumsi alkohol dapat meningkatkan tekanan darah,

bila gaya hidup mereka menetap.

2.1.3 Klasifikasi Hipertensi

Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) memilih klasifikasi sesuai

WHO/ISH karena memiliki sebaran yang lebih luas. Klasifikasi hipertensi

menunjukkan nilai tekanan darah yang sebelumnya dipertimbangkan normal

ternyata dapat menyebabkan peningkatan resiko komplikasi kardiovaskuler.

Klasifikasi hipertensi pada orang dewasa menurut WHO tahun 2010 seperti yang

tercantum dalam tabel berikut :

Page 31: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

14

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah Menurut WHO (2010)

Kategori Tekanan sistolik

(mmHg)

Tekanan diastolik

(mmHg)

Tensi optimal <120 <80

Tensi normal <130 <85

Kategori Tekanan sistolik

(mmHg)

Tekanan diastolik

(mmHg)

Tensi normal tinggi 130-139 85-89

Tingkat 1 : hipertensi ringan

140-159

90-99

Sub group : batas 140-149 90-94

Tingkat 2:hipertensi

sedang

160-179

100-109

Tingkat 3 :hipertensi berat 180-209 110-119

Hipertensi sistolik isolasi >140 <90

Sub group: batas 140-149 <90

Tingkat 4 : hipertensi

maligna

>210

>120

2.1.4 Patofisiologi Hipertensi

Mekanisme kontraksi dan relaksasi pembuluh darah berada di pusat

vasomotor, yang terletak pada medula otak. Mekanisme tersebut dimulai dari

pusat vasomotor melalui jarak saraf simpatis ke ganglia simpatis yang berlanjut ke

korda spinalis dan keluar dari columna medulla spinalis ke ganglia simpatis di

torakoabdominal. Rangsangan dari pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk

impuls yang bergerak ke bawahmelaluisarafsimpatiske ganglia simpatis. Pada titik

ini neuron pre ganglion melepaskan asetilkolin, yang akanmerangsang serabut

saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya

norepinepfrin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah (Smelzer etal., 2008).

Menurut (Corwin, 2009) hipertensi terjadi melalui beberapa mekanisme

yaitu curah jantung dan tahanan perifer, sistem renin-angiotensin serta sistem

saraf simpatis. Curah jantung dan tahanan perifer dapat meningkatkan tekanan

darah. Peningkatan curah jantung terjadi melalui dua cara yaitu peningkatan

Page 32: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

15

volume cairan atau preload dan rangsangan saraf yang mempengaruhi

kontraktilitas jantung. Curah jantung meningkat secara mendadak akibat adanya

rangsang saraf adrenergik.

Peningkatan pelepasan renin atau aldosteron maupun penurunan aliran

darah ke ginjal dapat mengubah penanganan air dan garam oleh ginjal.

Peningkatan volume plasma menyebabkan peningkatan volume diastolik akhir

sehingga terjadi peningkatan volume sekuncup dan tekanan darah. Peningkatan

preload biasanya berkaitan dengan peningkatan tekanan sistolik (Lam Murni,

2011).

Tekanan darah ditentukan oleh konsentrasi sel otot halus yang terdapat pada

arteriol kecil. Peningkatan konsentrasi sel otot halus berpengaruh pada

peningkatan konsentrasi kalsium intraseluler. Peningkatan konsentrasi otot halus

mengakibatkan penebalan pembuluh darah arteriol yang dimediasi oleh

angiotensin dan menjadi awal meningkatnya tahanan perifer yang irreversible

(Gray, Darkins, Morgan, dan Simpon, 2005). Perubahan struktur pembuluh darah

meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat, dan penurunan

relaksasi otot polos pembuluh darah, yang mengakibatkan penurunan kemampuan

distensi dan daya regang pembuluh darah (Corwin, 2009). Sel endotel pembuluh

darah juga memiliki peran penting dalam pengontrolan pembuluh darah jantung

dengan cara memproduksi sejumlah vasoaktif lokal yaitu molekul oksida nitrit

dan peptida endotelium. Disfungsi endotelium banyak terjadi pada kasus

hipertensi primer (Anggie Hanifa, 2009).

Page 33: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

16

2.1.5 Manifestasi Klinis Hipertensi

Gejala umum yang terjadi pada hipertensi yaitu sakit kepala, epistkasis,

pusing, dan tinitus berhubungan dengan naiknya tekanan darah. Empat akibat

utama hipertensi adalah stroke, infark miokard, gagal ginjal, dan ensefalopati

(Tambayong, 2000). Beberapa penderita hipertensi yang tidak menunjukkan

gejala sampai bertahun - tahun biasanya menunjukkan kerusakan vaskuler, dengan

manifestasi yang khas sesuai sistem organ yang divaskularisasi oleh pembuluh

darah. Keterlibatan pembuluh darah dalam otak dapat menimbulkan stroke atau

seranganiskemik dengan tanda gejala paralisis sementara pada satu sisi

(hemiplegia) atau gangguan ketajaman penglihatan (Rokhaeni, 2001).

Menurut Corwin (2009), manifestasi klinis hipertensi terjadi setelah

mengalami hipertensi bertahun tahun, dan berupa sakit kepala saat terjaga,

kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan darah

intrakranium. Penglihatan kabur akibat kerusakan hipertensif pada retina, cara

berjalan yang tidak bagus Karena kerusakan susunan saraf pusat, nokturia yang

disebabkan akibat peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus serta

edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler.

2.1.6 Komplikasi Hipertensi

Tekanan darah tinggi apabila tidak diobati dan ditanggulangi, maka dalam

jangka panjang akan terjadi komplikasi serius pada organ-organ tubuh baik secara

langsung maupun tidak langsung (Yugiantoro, 2006). Beberapa komplikasi yang

Page 34: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

17

timbul akibat hipertensi diantaranya stroke, infark miokard, gagal ginjal,

enselopalopati, kejang.

1. Stroke

Stroke dapat terjadi akibat hemoragik tekanan darah tinggi di otak, atau akibat

embolus yang terlepas dari pembuluh selain otak yang terpajan tekanan tinggi.

Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronisapabila arteri yang memperdarahi

otak mengalami hipertropi dan penebalan, sehingga aliran darah ke area otak

yang diperdarahi berkurang. Arteri pada otak mengalami arteriosklerosis dapat

melemah sehingga meningkatkan kemungkinaan terbentuknya aneurisma

(Yugiantoro, 2006).

2. Infark Miokard

Infark miokard dapat terjadi apabila arteri koroner mengalami arterosklerosis

atau apabila terbentuk trombus yang menghambat aliran darah yang melalui

pembuluh darah tersebut, sehingga miokardium tidak mendapatkan suplai

oksigen yang cukup.Kebutuhan oksigen miokardium yang tidak terpenuhi

menyebabkan terjadinya iskemia jantung, yang pada akhirnya dapat menjadi

infark (Lam Murni, 2011).

3. Gagal Ginjal

Penyakit ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi

pada kapiler-kapiler ginjal dan glomerolus. Kerusakan glomerulus akan

mengakibatkan darah mengalir ke unit-unit fungsional ginjal, sehingga nefron

akan terganggu dan berlanjut menjadi hipoksia dan kematian ginjal. Kerusakan

membran glomerulus menyebabkan protein keluar melalui urin sehingga terjadi

Page 35: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

18

edema sebagai akibat dari tekanan osmotik koloid plasma yang berkurang. Hal

tersebut terutama terjadi pada hipertensi kronik ( Corwin, 2009).

4. Ensefalopati

Ensefalopati juga dapat terjadi terutama pada hipertensi maligna atau hipertensi

dengan onset cepat. Tekanan yang tinggi pada kelainan tersebut menyebabkan

peningkatan tekanan kapiler, sehingga mendorong cairan masuk ke dalam

ruang intertisium di seluruh susunan saraf pusat. Hal tersebut menyebabkan

neuron-neuron di sekitarnya kolaps dan terjadi koma bahkan kematian (Lam

Murni Sagala, 2011).

5. Kejang

Kejang dapat terjadi pada wanita pre-eklamsia. Bayi yang baru lahir mungkin

memiliki berat lahir kecil akibat fungsi plasenta tidak adekuat, kemudian dapat

dialami hipoksia dan asidosis jika ibu kejang selama atau sebelum proses

persalinan ( Elisabeth J Corwin , 2009: 487-488).

2.1.7 Penatalaksanaan Hipertensi

Penanganan untuk setiap pasien hipertensi adalah mencegah terjadinya

morbiditas dan mortalitas penyerta dan mempertahankan tekanan darah di bawah

140/90 mmHg (Smeltzer & Bare, 2002). Secara umum penatalaksanaan untuk

menurunkan tekanan darah dibagi menjadi dua,yaitu terapi farmakologis dan

nonfarmakologis.

Pengobatan farmakologis adalah pengobatan dengan menggunakan obat

antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah yang biasanya menggunkaan satu

atau lebih obat. Pengobatan farmakologis yang digunakan untuk menurunkan

Page 36: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

19

tekanan darah terdiri dari tujuh golongan, yaitu golongan diuretik (Ace-Inhibitor,

Karbonik Anhydrase, Loop diuretic, Tirazid, Osmotic dan Hemat kalium, Beta

blocker (Acebutalol, Metoprolol dsb), Angiotensin Converting Enzyme

(Captopril, dsb), Angiotensin II receptor bloker (Iosartan, Olmesartan), obat yang

bekerja di system saraf pusat (Clonidin, Metildopa) dan Vasodilator (Fenolpopan,

Hidralazin, dan Minoxidili) (Lili dan Tantan, 2007).

Pengobatan non farmakolgis adalah pengobatan yang dilakukan tanpa

menggunakan obat-obatan. Untuk menurunkan tekanan darah, penderita penyakit

hipertensi harus melakukan perubahan pola hidup yang lebih baik. Mengubah

pola hidup dengan pola hidup yang sehat dapat memperbaiki derajat kesehatan,

berlatih melakukan manajemen stress dan mengurangi faktor resiko yang dapat

memperburuk penyakit, diantaranya dengan mengurangi asupan garam,

mengurangi berat badan, mengurangi makanan yang mengandung tinggi lemak,

mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok, mengurangi atau

menghentikan mengkonsumsi alkohol dan kafein, menghindari stress, mengontrol

gula darah dan kolesterol, melakukan aktifitas fisik atau olahraga dan relaksasi.

Salah satu aktifitas fisik atau olahraga untuk lansia adalah aktivitas aerobik low

impact (Gilang, 2007).

2.2 Konsep Lansia

2.2.1 Pengertian Lansia

Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 13 tahun 1998 tentang

kesejahteraan lanjut usia, Pasal 1 ayat (2), (3), (4) dalam Nugroho (2008).

Menyebutkan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih

Page 37: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

20

dari 60 tahun. Menurut Mickey (2006), menyatakan lansia merupakan kelompok

usia 60 tahun keatas yang rentan terhadap kesehatan fisik dan mental. Penuaan

pada lansia atau dikenal dengan “aging” merupakan tahap lanjut dari proses

kehidupan yang ditandai dengan penuruan kemampuan tubuh untuk beradaptasi

dengan stres lingkungan. Penurunan kemampuan berbagai organ dan fungsi

sistem tubuh pada lansia bersifat alamiah atau fisiologis.

Proses menua merupakan proses yang terus menerus (berkelanjutan) secara

alamiah yang dimulai sejak manusia lahir sampai udzur/tua. Pada usia lansia ini

biasanya seseorang akan mengalami kehilangan jaringan otot, susunan syaraf, dan

jaringan lain sehingga tubuh akan “mati” sedikit demi sedikit. Secara individu,

pengaruh proses menua dapat menimbulkan berbagai masalah sosial ekonomi,

mental, maupun fisik-biologik. Dasi aspek fisik-bilogik terjadi perubahan pada

beberapa sistem, seperti organ dalam, sistem muskuloskeletal, sistem sirkulasi

(jantung), sel jaringan dan sistem syaraf yang tidak dapat diganti karena rusak

atau mati.

2.2.2 Perubahan Morfologis dan Fungsi Tubuh Pada Lansia

Pada sistem kardiovaskular terjadi perubahan pada organ jantung lansia

yang meliputi katup jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan jantung

memompa darah menurun 1% per tahun, berkurangnya kardiak output,

berkurangnya heart rate terhadap respon stress, hilangnya elastisitaspembuluh

darah. Selain itu bertambahnya usia sistem aorta dan arteri perifer menjadi kaku

dan tidak lurus. Perubahan ini terjadi akibat peningkatan serat kolagen dan

hilangnya serat elastis dalam lapisan medial arteri (Mickley, 2006). Menurut

Page 38: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

21

Santoso (2009), perubahan yang terjadi pada lansia diantaranya perubahan fisik,

dan psikologis.

1. Perubahan kondisi fisik

Perubahan pada kondisi fisik pada lansia meliputi perubahan dari tingkat sel

sampai ke semua sistem organ tubuh, diantaranya sistem pernafasan,

pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler, sistem pengaturan tubuh,

muskolosketal, gastrointestinal, urogenital, endokrin, dan integumen. Masalah

fisik yang sering ditemukan pada lansia diantaranya lansia mudah jatuh, mudah

lelah, kekacuan mental akut, nyeri pada dada, berdebar-debar, sesak nafas,

pada saat melakukan aktifitas atau kerja fisik, pembengkakan pada kaki bawah,

nyeri pinggang atau punggung, nyeri sendi pinggul, sulit tidur, dan sering

pusing (Santoso, 2009).

2. Perubahan Psikologis

Masalah perubahan psikososial serta reaksi individu terhadap perubahan sangat

beragam, bergantung pada kepribadian individu lansia yang bersangkuatan.

Menurut Miller (2004) dan Cornelius (1993), dalam Endah (2009), lansia

sering mengalami kebingungan yang akanmempengaruhi kemampuan untuk

berkonsentrasi, sehingga dapatmengakibatkan kekhawatiran atau kecemasan.

Kemudian perasaan stress, depresi atau adanya sesuatu yang hilang dan

perasaan berduka juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit demensia.

2.2.3 Batasan – batasan Lansia

Menurut WHO (World Health Organization) :

1. Usia pertengahan (middle age) kelompok usia 45 – 59 tahun

2. Usia lanjut (elderly) antara 60 – 74 tahun

Page 39: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

22

3. Usia lanjut tua (old) antara 75 – 90 tahun

4. Usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun

2.3 Senam Aerobik

2.3.1 Pengertian Senam Aerobik

Menurut Wicaksono (2011), senam aerobik adalah olahraga yang dilakukan

secara terus menerus dimana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh.

Latihan aerobik dimulai dengan pemanasan selama 5 menit kemudian diikuti

dengan latihan pokok dengan mengukur maksimum detak jantungdengan

pencapaian 220 dikurangi usia yang sedang berlatih per menit (DNM). Latihan ini

dilakukan selama 20 menit, namun bila dilakukan setiap hari atau bila tidak ada

waktu boleh dilakukan 3x 30 menit per minggu (Mahalayati, 2010).

Menurut Tangkudung (2004), senam aerobik ialah serangkaian gerak yang

dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik yang juga dipilih

sehingga melahirkan ketentuan ritmis, kontinuitas, dan durasi tertentu.

Tangkudung (2004) juga menjelaskan senam aerobik bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru. Pefrosky (2005) menjelaskan

karakteristik senam aerobik diantaranya adalah mempunyai tujuan meningkatkan

kemampuan jantung dan paru serta menggunakan irama musik.

Senam aerobik low impact merupakan senam yang gerakannya ringan, bisa

dilakukan mulai dari usia anak-anak, dewasa bahkan lansia. Gerakannya ini

berupa gerakan-gerakan kaki, seperti jalan di tempat, jalan maju mundur tepuk

tangan, serta dikombinasikan dengan gerakan-gerakan tangan dan bahu, sehingga

Page 40: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

23

olahraga jenis ini cocok digunakan untuk orang yang menderita penyakit jantung

maupun hipertensi (Sunanto, 2009).

2.3.2 Manfaat Senam Aerobik

Manfaat senam aerobik yaitu untuk menjaga kesehatan jantung dan stamina

tubuh. Menurut Muhajir (2007), senam aerobik dapat meningkatkan daya tahan

jantung dan paru-paru, membakar lemak yang berlebihan di tubuh,

mengencangkan tubuh dan mencegah timbulnya penyakit kardiovaskuler seperti

stroke. Selain itu latihan senam dapat menghilangkan kebiasaan buruk seperti

merokok. Menurut Moh Gilang (2007), kegiatan senam aerobik dapat

meningkatkan kelenturan, keseimbangan, koordinasi, kelincahan daya tahan

tubuh. Dengan melakukan aerobik selama 20 menit, maka energi akan meningkat

sebesar 20%.

2.3.3 Prinsip Senam Aerobik

Untuk mencapai target heart rate dalam senam aerobik low impact

diperlukan prinsip-prinsip latihan yang menunjang sebagai berikut:

1. Intensitas Latihan

Intensitas latihan sangat diperlukan dalam mencapai target heart rate.

Intensitas latihan yang baik berada dalam rentang 70-85% dari denyut nadi

maksimal. Rentang daerah ini lazim disebut sebagai training zone atau daerah

latihan. Suatu latihan yang telah dilakukan seseorang dinilai telah memenuhi

takaran yang baik apabila denyut latihannnya berada dalam rentang 70- 85%

dari denyut nadi maksimalnya (Malahayati, 2010). Untuk mengetahui denyut

Page 41: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

24

nadi dalam satu menit, bisa memakai dua cara, cara pertama yaitu dengan

menggunakan alat yang bernama pulse meter. Alat ini sangat terbatas dan

hanya tersedia di laboratorium olahraga. Dengan memasukkan jari telunjuk

selama 1 menit, maka secara otomatis hasil penghitungan denyut nadi langsung

dapat diketahui. Cara kedua dengan cara palpasi yaitu dengan cara meraba

denyut nadi pada pergelangan tangan atau pada pangkal leher menggunakan

jari telunjuk dan jari tengah (Moh Gilang, 2007).

2. Durasi

Lama latihan berbanding terbalik dengan intensitas latihan. Intensitas latihan

yang berat membutuhkan waktu yang lebih pendek dibandingkan dengan

intensitas latihan yang ringan.Latihan dengan tempo yang terlalu lama atau

terlalu pendek akan memberikan hasil yang kurang efektif. Dalam senam

aerobik total waktu latihan yang baik umumnya antara 20-60 menit dalam satu

sesi latihan (Suharno, 2009).

3. Frekuensi

Frekuensi latihan adalah berapa kali latihan intensif yang dilakukan oleh

seseorang. Frekuensi latihan untuk senam aerobik dilakukan 2-5 kali seminggu.

Apabila frekuensi latihan lebih dari 5 kali maka dikhawatirkan tubuh tidak

cukup beristirahat dan melakukan adaptasi kembali ke keadaan normal

sehingga dapat menimbulkan sakit atau over training. Untuk lansia senam

aerobik cukup dilakukan 3 kali selama seminggu (Malahayati, 2010).

4. Intensitas

Page 42: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

25

Intensitas latihan adalah lama waktu atau bobot latihan yang dilakukan selama

melakukan senam aerobik low impact. Latihan sebaiknya antara 70-85 persen

dari denyut jantung maksimum. Untuk pemula dengan kesehatan yang baik 70

% denyut jantung maksimum sangat bagus (Moh Gilang, 2007).

a. Intensitas ringan : < 60 % maximum heart rate (MHR)

b. Intensitas sedang : 60 – 79 % maximum heart rate (MHR)

c. Intensitas tinggi : 80 – 89 % maximum heart rate (MHR)

5. Time

Waktu atau lamanya latihan sebaiknya bertahap ditingkatkan antara 20-60

menit.

2.3.4 Jenis-jenis Senam Aerobik

1. Low impact (Benturan Ringan)

Pengertian latihan low impact merupakan latihan yang dilakukan dengan

iringan musik yang sedang, iramanya dengan rangkaian gerakan yang dipandu,

tanpa latihan yang menggunakan lompatan-lompatan dan menggunakan otot-

otot tubuh baik bagian atas maupun bagian bawah tubuh. Tujuan latihan ini

adalah meningkatkan endurance atau daya tahan atau stamina bagi pelakunya.

Latihan ini sangat cocok untuk pemula dan semua usia (Ashadi, 2008).

Menurut Malahayati (2010) senam aerobik lowimpact, hanya mempunyai

gerakan ringan seperti berjalan di tempat, menekuk siku, dan menyerongkan

badan. Diiringi alunan musik yang tidak terlampau keras tapi membuat

bersemangat. Senam aerobik low impact inilah yang tepat digunakan untuk

lansia dan bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung dan stamina tubuh.

Page 43: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

26

2. High Impact

Senam High Impact (senam aerobik aliran gerakan keras). Jenis latihan ini

sangat cocok bagi mereka yang telah memiliki seperangkat syarat-syarat

kualitas dan teknik senam aerobik yang memadai. Latihan high atau lompatan-

lompatan adalah jenis latihan yang bertujuan meningkatkan power dan

meningkatkan kardiovaskular bagi pelakunya. Latihan ini adalah latihan yang

dilakukan dengan intensitas yang tinggi diiringi oleh musik yang berirama

cepat (Moh, Gilang, 2007).

3. Moderate Impact

Moderate impact merupakan perpaduan antara senam aerobik low impact dan

senam aerobik high impact. Latihan moderate impact merupakan latihan yang

diperlakukan secara sistematis dan harmonis serta ritmis untuk meningkatkan

endurance atau daya tahan secara keseluruhan. Senam aerobik moderate

impact juga meningkatkan power bagi pelakunya, apabila dilakukan dalam

waktu yang teratur (Malahayati, 2010).

2.3.5 Kelebihan dan Kelemahan Senam Aerobic Low Impact

Kelebihan Senam aerobik low impact adalah olahraga yang murah dan

mudah dilakukan, tidak membutuhkan peralatan yang rumit danhampir semua

orang dapat melakukannya (Malahayati, 2010). Senam aerobik low impact juga

mempunyai kekurangan antara lain adalah aerobik low impact tidaklah bebas

sama sekali dari kemungkinan mengalami cidera. Hal ini terjadi karena mereka

melakukan gerakan tangan yang berlebihan, untuk memberikan kompensasi pada

Page 44: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

27

gerakan kaki yang hanya sedikit, dan dapat pula terjadi cedera pada bahu (Moh

Gilang, 2007).

2.3.6 Prosedur Latihan Senam Aerobic Low Impact

Prosedur latihan senam aerobik low impact terdiri dari pemanasan , kegiatan

inti dan pendinginan.

1. Pemanasan (Warming Up)

Kegiatan pemanasan atau warning up memiliki tujuan yaitu meningkatkan

elastisitas otot-otot dan ligamen disekitar persendian untuk mengurangi resiko

cedera, meningkatkan suhu tubuh dan denyut nadi sehingga mempersiapkan

diri agar siap menuju ke aktivitas utama yaitu aktivitas latihan. Dalam Fase ini,

pemulihan gerakan harus dilakukan dan dilaksanakan secara sistematis, runtut,

dan konsisten dimulai dari kepala, lengan, dada, pinggang dan kaki (Moh

gilang, 2010).

Gerakan – gerakan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Jalan di tempat (4x8 hitungan)

b. Sambil jalan di tempat melakukan gerakan – gerakan berikut :

1) Kepala menunduk (8 hitungan)

2) Kepala menengadah (8 hitungan)

3) Kepala menoleh kekanan dan kekiri (8 hitungan)

4) Mematahkan kepala kekanan dan kekiri (8 hitungan)

Page 45: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

28

Gambar 2.1 Gerakan Pemanasan (Warming Up)

Sumber :https://docplayer.info/44609126-Senam-bahan-belajar-mandiri.html

c. Basic biceps (2 x 8 hitungan) :

5) Kedua tangan lurus kebawah dengan bagian dalam lengan menghadap

kedepan

6) Menekuk lengan bawah hingga menempel dengan lengan atas

Gambar 2.2 Gerakan Pemanasan Basic Biceps

Sumber :https://docplayer.info/44609126-Senam-bahan-belajar-mandiri.html

d. Butterfly (2 x 8 hitungan) :

7) Telapak tangan menggenggam, keduatangan di depan wajah, lengan

atas rata, lengan bawah ditekuk siku

8) Membuka tangan kesamping sejauh mungkin

Page 46: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

29

Gambar 2.3 Gerakan Pemanasan Butterfly

Sumber :https://docplayer.info/44609126-Senam-bahan-belajar-mandiri.html

2. Kegiatan Inti

Fase latihan adalah fase utama dari sistematika latihan senam aerobik

lowimpact yang berlangsung selama 20 menit. Dalam fase ini target latihan

harus tercapai. Salah satu indikator latihan telah memenuhi target adalah

dengan memprediksi bahwa latihan tersebut telah mencapai training zone

(Malahayati, 2010). Training zone adalah daerah ideal denyut nadi dalam fase

latihan. Rentang training zone adalah 60-90% dari denyut nadi maksimal

seseorang (DNM) Denyut nadi yang dimiliki oleh setiap orang berbeda,

tergantung dari tingkat usia seseorang. Berikut adalah rumus mencari denyut

nadi maksimal seseorang (DNM). Umumnya rumus ini digunakan untuk atlit.

Sedangkan rumus menghitung denyut nadi maksimal bagi orang awam atau

bukan lah atlit adalah : SDNM = 200 – usia (tahun) (Irwansyah, 2006).

Pada fase ini gerakan berangsur diturunkan kecepatannya selama 3-5 menit

untuk mengembalikan ke denyut nadi normal (Giriwijoyo, 2007). :

a. Single step / langkah tunggal

Page 47: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

30

Langkahkan kaki kanan kearah kanan lanjutkan dengan membawa kaki

kiri kearah kanan dan menutup langkah (hitungan 1 memakai angka)

Gambar 2.4 Single Step

Sumber : Trisnawan (2010)

b. Double step / langkah ganda

Langkahkan kaki kanan kearah kanan, lanjutkan dengan membawa kaki

kiri kearah kanan dan menutup langkah (hutungan 1). Lakukan hitungan 1

sekali lagi atau kearah kanan (hitungan 2).

Gambar 2.5 Double Step

Sumber : Trisnawan (2010)

c. V step / langkah segitiga

Page 48: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

31

Langkahkan kaki kanan kearah diagonal kanan depan (1), langkahkan kai

kiri kearah diagonal kiri depan (2), bawa kembali kaki kanan ke posisi

awal (3) dan bawa kaki kiri kembali ke posisi awal (4)

Gambar 2.6 V Step / langkah segitiga

Sumber : Trisnawan (2010)

d. Berjalan atau Single Diagonal step

Melangkah maju mundur. Hampir sama dengan double step, hanya dalam

penggunaan langkah kaki kiri tidak menutup langkah ke kaki kanan (pada

hitungan 1) melainkan bahwa kaki kiri disisi belakang kaki kanan. Salah

satu kaki menapak dilantai, kaki lainnya digunakan untuk mengangkat

lutut.

Gambar 2.7 Single Diagonal Step

Page 49: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

32

Sumber : Trisnawan (2010)

3. Pendinginan (Cooling Down)

Setelah menyelesaikan latihan aerobik (kegiatan inti), keadaan tubuh harus

sama seperti sebelum latihan. Keadaan tersebut dapat terbantu dengan

melakukan gerakan-gerakan yang mampu menurunkan frekuensi denyut nadi

untuk mendekati denyut nadi normal atauseperti awal latihan. Gerakannya dari

intensitas tinggi ke gerakan intensitas rendah, gerakan inilah yang dimaksud

pendinginan.

Ditinjau dari segi faal, perubahan dan penurunan intensitas latihan secara

bertahap berguna untuk menghindari terjadinya penumpukan asam laktat yang

akan menyebabkan kelelahan dan rasa pegal pada bagian tubuh atau otot

tertentu (Malahayati, 2010). Dalam tahap akhir kegiatan aerobik ini bertujuan

mengembalikan nadi yang cepat karena latihan kembali menjadi normal.

Gambar2.8 GerakanPendinginan (Cooling Down)

Sumber :https://docplayer.info/44609126-Senam-bahan-belajar-mandiri.html

Page 50: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

33

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

4. Senam Aerobic Low Impact di

Posyandu lansia

Penatalaksanaan Non Farmakologis

1. Lakukan manajemen Stress

2. Diet rendah garam/natrium

3. Stop merokok

Curah jantung / cardiac output

menjadi meningkat

Menyebabkan peningkatan

volume sekuncup

Tekanan darah menurun

Membantu peningkatan

aktivitas pernafasan

Aliran balik vena meningkat

Kecepatan jantung menurun, dan

volume sukuncup menurun

Menurunkan aktifitas pernafasan otot

rangka dan menyebabkan aktivitas saraf

simpatis meningkat

Hal ini menyebabkan tekanan darah

arteri meningkat dan akan terjadi fase

istirahat.

Penurunan curah jantung

Faktor Internal : Keturunan, Jenis Kelamin, Usia

Faktor Eksternal : Kebiasaan Merokok, Konsumsi garam/natrium berlebih,

Konsumsi alkohol/kafein, kurang olahraga, Stress berlebih

Hipertensi

TD pada lansia Hipertensi di

Posyandu Lansia

Page 51: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

34

Keterangan :

: diteliti = berpengaruh

: tidak diteliti

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Pengaruh Senam Aerobik Low Impact terhadap

Perubahan Tekanan Darah pada Lansia Penderita Hipertensi

Lansia dengan hipertensi di pengaruhi oleh berbagai macam yaitu faktor

internal dan eksternal. Faktor internal juga mempengaruhi diantaranya keturunan,

jenis kelamin, usia. Sedangkan Faktor eksternal yang meliputi : kebiasaan

merokok, konsumsi garam/natrium berlebih, konsumsi alkohol/kopi, kurang

olahraga stres.

Salah satu cara intervensi untuk menurunkan tekanan darah dengan

memberikan terapi farmakologi dan non farmakologi. Untuk terapi non

farmakologi dapat diberikan Senam Aerobik Low Impact, menejemen stres, diet

rendah garam/natrium, dan mengurangi konsumsi rokok untuk lansia laki-laki.

Penatalaksanaan senam aerobik low impact pada lansia penderita hipertensi

dapat membantu meningkatkan aktivitas pernafasan, sehingga aliran balik pada

vena menjadi meningkat, kemudian menyebabkan peningkatan volume sekuncup.

Volume sekuncup yang meningkat berdampak pada curah jantung yang juga

mengalami peningkatan. Tekanan darah pada arteri juga meningkat sehingga akan

mengalami fase istirahat.

Selama fase istirahat berlangsung, aktifitas pernafasan otot rangka menjadi

menurun, sehingga menyebabkan aktifitas saraf simpatis meningkat. Dari

penurunan aktifitas pernafasan otot, kecepatan jantung dan volume sekuncup

Page 52: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

35

menjadi menurun. Sehingga curah jantung menurun, dan menyebabkan tekanan

darah dapat menurun.

Olahraga senam aerobik low impact dapat meningkatkan jumlah darah yang

dipompa setiap menitnya oleh jantung khususnya dari ventrikel kiri. Melalui

peningkatan jumlah darah yang dipompa akan mengakibatkan jumlah oksigen

yang beredar ke seluruh tubuh juga meningkat (Stanley, 2006). Jumlah darah yang

dipompa jantung bergantung kepada jumlah darah vena yang kembali ke jantung.

Jantung akan memompa darah bila ada darah vena yang kembali ke jantung.

Selama beraktivitas senam aerobik low impact, terjadi kontraksi otot, difusi

oksigen karbonmonoksida di paru dan konstriksi vena, hal tersebut

mengakibatkan peningkatan jumlah darah vena yang kembali ke jantung

(Malahayati, 2010). Melakukan senam aerobik low impact akan memberikan

keuntungan bagi tubuh terutama jantung dan paru. Otot jantung bertambah kuat,

sehingga jantung dapat memompa darah lebih maksimal. Curah jantung

meningkat sehingga dapat berdenyut lebih lambat. Disamping itu peningkatan

suplai darah ke jantung semakin sempurna dengan berkembangnya pembuluh

darah yang baru sehingga jantung mendapatkan lebih banyak zat makanan dan

oksigen serta tidak mudah lelah.

3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian yang

kebenarannya dibuktikan dalam penelitian setelah melalui pembuktian dari hasil

penelitian maka hipotesis dapat benar atau juga salah, dapat diterima atau ditolak

(Notoatmodjo, 2010).

Page 53: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

36

Dari penelitian ini didapat hipotesis kerja yaitu

Hₐ : Ada pengaruh senam aerobik low impact terhadap penurunan tekanan darah

lansia penderita hipertensi.

Page 54: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

37

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Quasi

Experiment (Pre Post Test Design) menggunakan pendekatan rancangan

penelitian non-equivalent control group design. Non-equivalent control group

adalah sebuah rancangan penelitian dengan melibatkan 2 kelompok yaitu

kelompok eksperiment dan kelompok kontrol (Hidayat, 2009). Pada kelompok

intervensi dilakukan pengukuran sebelum diberikan intervensi/perlakuan (pre-

test) dan dilakukan pengukuran setelah di berikan intervensi (post-test).

Sedangkan pada kelompok kontrol tidak dilakukan intervensi namun tetap

dilakukan pengukuran pre-test dan post-test (Tjokonegoro & Sudarsono, 2009).

Penelitian akan menganalisa pengaruh pemberian senam terhadap perubahan

tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Posyandu Lansia Jati Asih

Kecamatan Geger Kabupaten Madiun. Dengan membandingkan perbedaan rata-

rata nilai post test antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

Berdasarkan desain penelitian yang telah di kemukakan di atas, berikut

merupakan gambaran desain penelitian non-equivalent control group design.

O1 X O2

O3 - O4

Gambar 4.1 Design penelitian non-equivalent control group

Sumber : (Sugiyono, 2017).

Page 55: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

38

Keterangan :

O1 : Pre test kelompok intervensi

O2 : Pos test kelompok intervensi

O3 : Pre test kelompok kontrol

O4 : Pos test kelompok kontrol

X : Perlakuan pada kelompok intervensi yang diberikan senam aerobik low

impact

- : Perlakuan pada kelompok yang tidak diberikan intervensi senam aerobik

low impact

4.2 Populasi dan Sample

4.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia dengan Hipertensi di

Posyandu Lansia Jati Asih berjumlah 52 jiwa yang berusia 60 – 74 .

4.2.2 Sample

Sampel merupakan sebagian yang diambil dari keseluruhan objek penelitian

dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012). Rumus

jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Federer (1963)

yang dikutip dalam Anjarini (2018) dapat ditentukan berdasarkan total

kelompok (t) yang digunakan dalam penelitian adalah 2 kelompok maka

besar sampel yang digunakan :

Page 56: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

39

Keterangan :

n = Besar sampel tiap kelompok

t = Banyaknya kelompok

Sehingga dengan menggunakan rumus diatas maka besar sampel yang

diperlukan untuk masing-masing kelompok perlakuan dan kelompok kontrol

adalah n = 16 responden

Untuk menghindari drop out dalam penelitian, maka perlu penambahan

jumlah sample agar besar sampel tetap terpenuhi dengan rumus drop out berikut :

n =

= 17,7

= 18

Keterangan

n : ukuran sampel drop out

n : ukuran sampel asli

1-f : perkiraan proporsi drop out, yang diperkirakan 10% (f=0,1)

Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel akhir yang dibutuhkan

dalam penelitian ini adalah 18 responden untuk masing-masing kelompok

Page 57: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

40

perlakuan dan kelompok kontrol, sehingga jumlah seluruh sampel penelitian

sebanyak 36 responden.

4.2.3 Kriteria Sample

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik subjek penelitian dari suatu

populasi target yang diteliti (Nursalam, 2010). Kriteria inklusi dalam

penelitian ini adalah ;

a. Lansia usia 60 – 74 tahun

b. Lansia tidak dalam keadaan sakit

c. Tercatat sebagai anggota Posyandu Jati Asih dan tidak mengikuti

senam lain

d. Memiliki tekanan darah ≥ 140/90 mmHg, sistolik antara 140 – 179

mmHg, diastolik 90-109 mmHg.

e. Lansia bersedia menjadi responden

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam,

2010). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Memiliki penyakit penyerta (demam, pusing, nyeri dada, sesak

nafas) atau dengan komplikasi seperti Stroke atau Diabetes

b. Baru sembuh dari penyakit

c. Mengikuti senam lain secara rutin sesuai jadwal

Page 58: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

41

3. Kriteria Drop Out

a. Menderita sakit atau cedera pada saat pelatihan

b. Menarik diri sebagai subjek penelitian

4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menetukan

sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat bebagai teknik sampling

yang digunakan (Sujarweni, 2014). Teknik sampling yang digunakan dalam

penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive Sampling yaitu teknik

penetapan sampel dengan cara memilih sampel antara populasi sesuai dengan

yang di kehendaki peneliti yaitu lansia penderita hipertensi (Nursalam, 2016).

Dalam penelitian ini peneliti menetukan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi

4.4 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka kerja merupakan bagan kerja terhadap rancangan kegiatan

penelitian yang akan dilakukan, meliputi siapa yang akan diteliti (subjek

penelitian), variabel yang akan diteliti, dan varibel yang mempengaruhi dalam

penelitian (Hidayat, 2011).

Page 59: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

42

Gambar 4.2 Kerangka kerja Penelitian Pengaruh Senam Aerobik Low Impact

terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Lansia Penderita

Hipertensi

Sampel :

Sebagian di lansia di Posyandu Lansia Kelurahan Geger sebanyak 36 responden lansia

Hipertensi

Sampling :

Purposive sampling

Desain penelitian :

Quasi eksperimen menggunakan pendekatan rancangan penelitian non-equivalent

control group design

Variabel :

Analisis :

Uji Paired T-Test

Populasi :

Seluruh lansia di Posyandu Lansia Keluruhan Geger sebanyak 52 lansia

Hasil, pembahasan dan kesimpulan pengaruh senam aerobik low impact

terhadap perubahan tekanan darah

Variabel Bebas

Senam aerobik low impact

Variabel terikat

Tekanan darah pada lansia penderita

hipertensi

Pengumpulan Data :

Mengukur tekanan darah sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan

Spygnomanometer, Stetoskop, dan lembar observasi

Pengolahan Data :

Editing, Coding, Tabulating, Data Entry, Cleaning

Page 60: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

43

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

4.5.1 Identifikasi Variabel

Dalam penelitian ini tedapat dua variabel yaitu :

1. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Senam Aerobik Low Impact

2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tekanan darah lansia penderita

hipertensi di Posyandu Lansia

4.5.2 Definisi Operasional Variabel

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi

Operasional Parameter Alat Ukur Skala Skor

Variabel

Independen

:

Senam

Aerobik

Low Impact

Paduan gerakan

tubuh dan

irama yang

ringan dengan

lompatan-

lompatan

sedang dan

menggunakan

otot-otot tubuh

baik bagian atas

maupun bagian

bawah tubuh.

Pada lansia

penderita

hipertensi di

Posyandu Jati

Asih

Kecamatan

Geger

kabupaten

Madiun

Gerakan –

gerakan

Senam Low

impact

terjadwal

pada hari

Senin, Rabu

Jumat

dilakukan

dalam waktu

3 minggu.

Waktu

pelaksanaan

latihan senam

selama 30

menit.

Fase Persiapan

Fase Pemanasan

Fase Gerakan

Inti

Fase

Pendinginan

SOP

-

-

Variabel

Dependen :

Tekanan

Besarnya

tekanan yang

diukur dengan

Tekanan sistolik

dan diastolik

Lembar

Observasi

Tensimet

Rasio Sesuai

dengan

angka yang

Page 61: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

44

Variabel Definisi

Operasional Parameter Alat Ukur Skala Skor

darah lansia

hipertensi

spignomanomet

er dan

dinyatakan

dalam satuan

mmHg

(milimeterHidr

agirum)

er/

Automati

c blood

pressure

monitor

Stethosco

pe

ditunjukkan

oleh alat

ukur dalam

satuan

mmHg

4.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk

mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan,

mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif

dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Pada

penelitian ini mengumpulkan data responden, mengukur tekanan darah responden

dengan menggunakan sphygmomanometer kemudian mencatatnya di lembar

observasi. Dalam penelitian ini standar tekanan darah menggunakan JNC 7.

4.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

Peneliti tidak melakukan uji validitas dan reliabilitas karena instrument

pengukuran tekanan darah menggunakan sphygmomanometer atau tensimeter dan

stethoscope yang sudah di uji menggunakan Uji Tera.

4.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Posyandi Jati Asih Wilayah Puskesmas Geger

Kabupaten Madiun. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Mei

2019.

Page 62: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

45

4.9 Prosedur Pengambilan Data

4.9.1 Tahap Persiapan

1. Mengurus ijin penelitian dengan membawa surat dari STIKES Bhakti

Husada Mulia Madiun kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik kota

Madiun

2. Mengurus ijin penelitian dengan membawa surat perizinan dari Badan

Kesatuan dan Politik kepada Dinas Kesehatan kota Madiun

3. Mengurus surat perizinan yang sudah diperoleh kepada Puskesmas

wilayah Geger Kabupaten Madiun

4. Melakukan pendataan identitas pada subyek penelitian dan memberikan

penjelasan kepada calon responden dan bila bersedia menjadi responden

dipersilahkan untuk menandatangani inform consent

4.9.2 Tahap Pelaksanaan

1. Menentukan kelompok penelitian

2. Memberi pengarahan tentang kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan

penelitian kepada subyek selama penelitian berlangsung.

3. Pengukuran tekanan darah sebelum diberikan Senam Aerobik Low

Impact

4. Memberikan Senam Aerobik Low Impact kepada responden dengan

waktu 30 menit setiap 3x dalam 1 minggu pada hari Senin, Rabu, dan

Jumat selama 3 minggu berturut-turut.

Page 63: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

46

5. Setelah diberikan Senam Aerobik Low Impact dilakukan pengukuran

tekanan darah menggunakan sphygmomanometer.

4.10 Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

4.10.1 Pengolahan Data

Pengolahan data meliputi :

1. Editing

Hasil data dari lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing

terlebih dahulu). Apabila ada data-data yang belum lengkap, jika

memungkinkan perlu dilakukan pengambilan data ulang melengkapi

data-data tersebut. Tetapi apabila tidak memungkinkan, maka data

yang tidak lengkap tersebut tidak diolah atau dimasukkan

(Notoatmodjo, 2012).

2. Coding

Coding adalah mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi

angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2012). Hasil dari alat ukur untuk

Data demografi :

a. Jenis Kelamin :

1 = laki-laki

2 = perempuan

b. Usia :

1 = 60-69 tahun

2 = 70-74 tahun

c. Pendidikan :

Page 64: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

47

1 = tidak tamat SD

2 = SD

3 = SMP

4 = SMA

5 = Perguruan Tinggi

d. Pekerjaan :

1 = tidak bekerja

2 = Ibu rumah tangga

3 = Wirausaha

4 = Buruh tani

5 = Pegawai

3. Tabulating

Tabulasi adalah kegiatan memasukkan data ke dalam tabel-tabel dan

mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam

berbagai kategori (Nazir, 2011).

4. Data Entry

Dalam bentuk “kode ”(angka atau huruf)” dimasukkan ke dalam

program SPSS Versi 16 atau “Software” komputer Dalam proses ini

dituntut ketelitian dari orang yang melakukan “data entry”. Apabila

tidak, maka terjadi bias meskipun hanya memasukkan data.

5. Cleaning

Cleaning disebut juga pembersih data. Apabila semua data dari setiap

sumber data atau responden selesai dimasukkan perlu dicek kembali

Page 65: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

48

untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode dan

scoring yang tidak lengkap, kemudian dilakukan pembetulan atau

koreksi (Notoatmodjo, 2012).

4.10.2 Teknik Analisis Data

Analisis data inferensal bertujuan untuk mengetahui ada/tidaknya

pengaruh, pengaruh perbedaan, hubungan antara sampel yang diteliti pada taraf

signifikan tetentu. Peneliti menggunakan analisis inferensial untuk mengetahui

ada/tidaknya pengaruh Senam Aerobik Low Impact terhadap perubahan tekanan

darah. Analisa data penelitian ini menggunakan :

A. Analisa Univariat

1. Distribusi frekuensi

Data Demografi yang digunakan adalah :

a) Jenis Kelamin

b) Usia

c) Pekerjaan

d) Pendidikan

Distribusi frekuensi dalam penelitian ini sebagai berikut : karakteristik

responden, jumlah responden berdasarkan, jenis kelamin dalam bentuk

distribusi dan presentase.

Keterangan :

P = angka presentase

F = Frekuensi

Page 66: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

49

N = Banyaknya responden

2. Perhitungan tendensi sentral

Perhitungan tendensi sentral adalah ukuran pemusatan sebuah distribusi

data. Ukuran atau nilai tunggal yang mewakili keseluruhan data. Jenis

tendensi sentral adalah mean (rata-rata), median, modus. Data tersebut

merupakan kategori numeric yang berskala rasio dan interval. Didalam

penelitian hubungan kerutinan senam lansia terhadap tekanan darah

lansia penederita hipertensi adalah umur dan tekanan darah.

B. Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah analisis untuk menguji pengaruh dan perbedaan

anatara dua variabel. Dalam penelitian ini analisis bivariat digunakan untuk

menganalisis pengaruh pemberian senam aerobik low impact terhadap

perubahan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Posyandu Lansia

Jati Asih desa Klorogan Kecamatan Geger Kabupaten Madiun. Analisa yang

dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan tekanan darah sebelum dan

sesudah diberikan senam aerobik low impact menggunakaan uji Paired T-Test

jika data berdistribusi normal, dan jika data tidak berdistribusi normal

menggunakan uji Wilcoxon yang merupakan nonparametric test. Sedangkan

untuk mengetahui perbedaan pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi

menggunakan uji independent t-test.

Untuk mengetahui pengaruh pemberian senam aerobik low impact

terhadap perubahan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi sesudah

dilakukan intervensi (post test) dan jika data tidak berdistribusi normal

Page 67: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

50

menggunakan uji Mann-Whitney U test yang merupakan nonparametric test.

Untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian senam aerobic low impact

pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dapat dilihat dari nilai p-

Value dari dua kelompok. Jika nilai p > 0,05 maka terdapat perbedaan yang

signifikan anatara kelompok kontrol dan kelompok yang diberikan senam

aerobik low impact.

Asumsi yang berlaku dalam independent t-test antara lain :

1. Skala data interval/rasio

2. Data berdistribusi normal

3. Variasi antar kelompok sama atau homogeny

4.11 Etika Penelitian

Dalam Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang

sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan

langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus di perhatikan. Masalah

etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut : (Hidayat, 2011).

1. Informed Consent (Persetujuan)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed

consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan

lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent

adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui

dampaknya. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati

hak pasien. Beberapa informasi yang harus ada dalam informed consent

Page 68: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

51

tersebut antara lain : partisipasi pasien, tujuan dilakukannya tindakan, jenis

data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah

yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi,

dan lain-lain.

2. Anonimity (Tanpa Nama)

Masalah etika keperawatan adalah masalah yang memberikan jaminan dalam

penggunakan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan

kode atau inisial nama pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian

yang akan disajikan.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil

riset.

Page 69: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

52

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Gambaran dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Klorogan Kecamatan Geger Kabupaten

Madiun. Secara geografis desa Klorogan termasuk wilayah yang tidak memiliki

pegunungan, melainkan sebagian besar merupakan dataran rendah. Letak desa

Klorogan berada diantara 4 desa dan berada diketinggian 500 m. Adapun batas

desa tersebut adalah :sebelah barat berbatasan dengan desa Singgahan, sebelah

timur berbatasan dengan desa Slambur, sebelah selatan berbatasan dengan desa

Banaran, sebelah utara berbatasan dengan desa Sumberejo. Sebagian besar

penduduk di Desa Klorogan bermata pencaharian sebagai petani, pedagang, dan

ibu rumah tangga.

Setiap 2 kali dalam 1 bulan tenaga medis dari Puskemas Geger melakukan

cek kesehatan rutin di Posyandu Lansia Desa Klorogan yang meliputi

pemeriksaan tekanan darah, kolesterol, dan gula darah. Sebelumnya Puskesmas

Geger pernah memprogramkan Senam Lansia terjadwal sebagai bentuk

pengobatan secara non farmakologis, dan juga untuk mengajak para lansia

penderita hipertensi untuk memperbaiki gaya hidup menjadi lebih sehat.

Page 70: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

53

5.1.2 Data Umum

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia di Posyandu Lansia

Desa Klorogan Kecamatan Geger Kabupaten Madiun Mei 2019 No. Usia Frekuensi (f) Presentase (%)

1 60 - 69 9 25 %

2. 70 - 74 27 75 %

Jumlah 36 100 %

Sumber : Data Primer, Mei 2019

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

lansia berumur 70 – 74 tahun sebanyak 27 responden ( 75 %), sedangkan yang

berusia 60 – 69 tahun hanya terdapat 9 responden saja ( 25%).

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di Posyandu

Lansia Desa Klorogan Kecamatan Geger Kabupaten Madiun Mei

2019 No. Pendidikan Frekuensi (f) Presentase (100%)

1. SD 13 36,6 %

2. SMP 16 44 %

3. SMA 7 19,4 %

4. Perguruan Tinggi - -

Jumlah 36 100 %

Sumber : Data Primer, Mei 2019

Berdasarkan tabel 5.2, dapat diketahui bahwa yang memiliki pendidikan

paling banyak pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu 16 orang

(44%), tidak jauh berbeda dengan tingkat Sekolah Dasar yang berjumlah 13 orang

(36,6 %), dan yang paling sedikit berada pada tingkat Sekolah Menengah Atas

sebanyak 7 orang (19,4%).

Page 71: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

54

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Posyandu

Lansia Desa Klorogan Kecamatan Geger Kabupaten Madiun Mei

2019 No. Pekerjaan Frekuensi (f) Presentase (100%)

1. Ibu Rumah Tangga 7 19,4 %

2. Wirausaha 4 11 %

3. Buruh Tani 25 69,6 %

Jumlah 36 100 %

Sumber : Data Primer, Mei 2019

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa profesi Buruh Tani merupakan

sebagian besar pekerjaan dari para responden sebanyak 25 orang (69,6%),

Wirausaha sebanyak 4 orang (11%), dan yang terakhir Ibu Rumah Tangga

sebanyak 7 orang (19,4%).

5.1.3 Data Khusus

Setelah dilakukan uji normalitas, diketahui data tidak berdistribusi normal,

sehingga dalam menganalisis data menggunakan Uji Non Parametric yaitu Uji

Wilcoxonuntuk mengetahui pengaruh Senam Aerobik Low Impact terhadap

perubahan tekanan darah dan Uji Mann-Whitney untuk mengetahui perbedaan

pengaruh terhadap perubahan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi

sesudah diberikan Senam Aerobik Low Impact.

Page 72: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

55

1. Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi Kelompok Perlakuan sebelum

dansesudah dilakukan Senam Aerobik Low Impact

Tabel 5.4 Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi sebelum dilakukan Senam

Aerobik Low Impact di Posyandu Lansia Desa Klorogan Kecamatan

Geger Kabupaten Madiun bulan Mei 2019 KELOMPOK PERLAKUAN KELOMPOK PERLAKUAN

TD SISTOLIK

PRE

TD DIASTOLIK

PRE

TD SISTOLIK

POST

TD DIASTOLIK

POST

N 18 18 18 18

Mean 153.89 92.78 92.78 89.44

Median 155.00 90.00 90.00 90.00

Modus 140 90 90 90

Standart

Deviasi

11.950 4.609 4.609 4.162

Min - Max 140 - 170 90 – 100 140 - 170 80 - 100

Sumber : Hasil olah data responden pada Desa Klorogan, Mei 2019

Tabel 5.4 menunjukkan dari 18 responden rata – rata tekanan darah sistolik

sebelum diberikan Senam Aerobik Low Impact pada Kelompok Perlakuan adalah

sebesar 153.89 mmHg, nilai tengah 155.00mmHg, nilai yang sering muncul 140

mmHg, standart deviasi sebesar 11.950, serta nilai minimum dan maksimum

tekanan darah sistolik 140 – 170 mmHg. Rata – rata dari tekanan darah diastolik

sebelum diberikan senam aerobik Low Impact adalah 92.78 mmHg, nilai tengah

diperoleh sebesar 90.00mmHg, nilai yang sering muncul sebesar 90 mmHg, dan

nilai standart deviasi sebesar 4.609. Untuk nilai maksimum tekanan darah

diastolik adalah sebesar 100 mmHg dan nilai minimum 90 mmHg

Pada Kelompok Perlakuan rata-rata tekanan darah sistolik sesudah

diberikan Senam Aerobik Low Impact adalah sebesar 92.78 mmHg, nilai tengah

Page 73: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

56

diperoleh 90.00 mmHg, nilai yang sering muncul sebesar 90 mmHg, standart

deviasi sebesar 4.609, serta nilai minimum dan maksimum tekanan darah sistolik

adalah 140 – 170 mmHg. Rata – rata dari tekanan darah diastolik sesudah

diberikan Senam Aerobik Low Impact adalah 89.44 mmHg, nilai tengah diperoleh

sebesar 90.00 mmHg, nilai yang sering muncul sebesar 90 mmHg, dan nilai

standart deviasi sebesar 4.162. Untuk nilai minimum dan maksimum tekanan

darah diastolik adalah sebesar 80 - 100 mmHg.

2. Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi Kelompok Kontrol sebelum dan

sesudah pada yang tidak diberi Senam Aerobik Low Impact

Tabel 5.5 Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi sesudah dilakukan Senam

Aerobik Low Impact di Posyandu Lansia Desa Klorogan Kecamatan

Geger Kabupaten Madiun bulan Mei 2019 KELOMPOK KONTROL KELOMPOK KONTROL

TD SISTOLIK

PRE

TD DIASTOLIK

PRE

TD SISTOLIK

POST

TD DIASTOLIK

POST

N 18 18 18 18

Mean 144.33 83.21 78.00 67.88

Median 140.78 80.00 81.00 90.00

Modus 130 80 90 90

Standart

Deviasi 10.861 1.180 1.231 2.566

Min - Max 140 - 170 80 - 90 140 -170 80 - 100

Sumber : Hasil olah data responden pada Desa Klorogan, Mei 2019

Tabel 5.5 menunjukkan dari 18 responden rata-rata tekanan darah sistolik

pada Kelompok Kontrol sebelum adalah 144.33 mmHg, nilai tengah 140.78

mmHg, nilai yang sering muncul sebesar 130 mmHg, standart deviasi sebesar

10.861. Untuk nilai maksimum tekanan darah adalah sebesar 170 mmHg dan nilai

minimum sebesar 170 mmHg. Untuk rata-rata yang diperoleh pada tekanan darah

diastolik saat pengukuran awal adalah 83.21 mmHg, nilai tengah sebesar 80.00

Page 74: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

57

mmHg, nilai yang sering muncul sebesar 80 mmHg, dan nilai standart deviasi

1.180. Nilai maksimum dari tekanan darah diastolik sebesar 90 mmHg, dan nilai

minimum sebesar 80 mmHg.

Sedangkan rata-rata tekanan darah sistolik sesudah pada Kelompok

Kontrol adalah 78.00 mmHg, nilai tengah 81.00 mmHg, nilai yang sering muncul

90 mmHg, standart deviasi sebesar 1.231. Untuk nilai minimum dan maksimum

tekanan darah adalah sebesar 140 - 170 mmHg. Untuk responden rata-rata yang

diperoleh dari tekanan darah diastolik adalah 67.88 mmHg, nilai tengah sebesar

90.00 mmHg, nilai yang sering muncul sebesar 90 mmHg, dan nilai standart

deviasi 2.566 Nilai minimum dan maksimum dari tekanan darah diastolik sebesar

80 - 100 mmHg.

3. Analisa Pengaruh Senam Aerobik Low Impact terhadap Perubahan Tekanan

Darah pada Lansia Penderita Hipertensi di Desa Klorogan Kecamatan Geger

Kabupaten Madiun.

Hasil Uji Wilcoxon pada Pengaruh Senam Aerobik Low Impact terhadap

Perubahan Tekanan Darah pada Lansia Penderita Hipertensi di Desa Klorogan

Kecamatan Geger Kabupaten Madiun :

Tabel 5.6 Analisa Perubahan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik pada

Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol Tekanan Darah Menurun Meningkat Sama Total p-value

Tekanan Darah Sistolik

Kelompok Perlakuan 17

(47,22 %)

0

(0 %)

1

(55,56 %)

18 0,000

Kelompok Kontrol 7

(38,89 %)

0

(0 %)

11

(61.11 %)

18 0,008

Tekanan Dara Diastolik

Kelompok Perlakuan 11

(61.11%)

1

(55,56 %)

6

(33.33 %)

18 0,004

Kelompok Kontrol 7

(38,89 %)

6

(33,33%)

5

(27,78 %)

18 0,617

Sumber : Hasil olah data responden pada Desa Klorogan, Mei 2019

Page 75: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

58

Uji statistik Wilcoxon untuk tekanan darah sistolik pada Kelompok

Perlakuan sesudah diberikan Senam Aerobik Low Impact, responden yang

mengalami penurunan sebesar 17(47,22 %) responden dan yang memiliki tekanan

darah sistolik sama adalah 1(55,56 %) responden dengan pvalue (asymp.sig. 2-

tailed) sebesar 0.000 < 0.05 hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima. H1 diterima

berarti terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan Senam

Aerobik Low Impact terhadap perubahan tekanan darah. Tekanan darah diastolik

pada Kelompok Perlakuan, responden yang mengalami penurunan sebesar 11

responden (61,11 %) dan responden yang mengalami peningkatan sebesar 1

responden (55,56 %) dengan pValue sebesar 0.004 < 0.05 hal ini berarti H0 ditolak

dan H1 diterima. H1 diterima berarti terdapat perbedaan yang signifikan sebelum

dan sesudah diberikan Senam Aerobik Low Impact terhadap perubahan tekanan

darah.

Uji statistik Wilcoxon pada tekanan darah sistolik pada Kelompok Kontrol,

yang mengalami penurunan tekanan darah sistolik sebesar 7 responden(38,89%) ,

tekanan darah yang sama sebelum dan sesudah sebesar 11 responden (61,11 %)

dengan p-value sebesar 0.008 > 0.05 hal ini berarti H0 diterima dan H1 ditolak. H1

ditolak berarti tidak ada perbedaan sebelum dan sesudah pada Kelompok Kontrol.

Sedangkan untuk tekanan darah diastolik pada Kelompok Kontrol, responden

yang mengalami tekanan darah diastolik tetap sebesar 5 responden (27,78%) dan

responden dengan tekanan darah yang meningkat sebesar 6 responden(33,33 %)

dengan p-value sebesar 0.617 > 0.05 hal ini berarti H1 ditolak dan H0 diterima. H0

Page 76: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

59

diterima berarti tidak ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pada

Kelompok Kontrol.

5.2 Pembahasan

5.2.1 Tekanan Darah pada Lansia Penderita Hipertensi Sebelum dan

Sesudah diberikan Senam Aerobik LowImpact Kelompok Perlakuan

Hasil penelitian pada 18 responden Kelompok Perlakuan yang diberikan

Senam Aerobik Low Impact pada lansia hipertensi diperoleh responden yang

mengalami penurunan tekanan darah sistolik sebesar 17 responden (47,22 %),

penurunan tekanan darah diastolik terdapat 11 responden (33,33%). Perubahan ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada tekanan darahdalam

pemberian Senam Aerobik Low Impact terhadap perubahan tekananan darah pada

lansia penderita hipertensi. Rata-rata penurunan tekanan darah untuk sistolik

sebelum dan sesudah pemberian terapi senam adalah sebesar 10 - 11 mmHg,

sedangkan untuk tekanan diastolik sebesar 10 - 20 mmHg.

Penurunan tekanan darah terjadi karenasaat melakukan aktivitas fisik

seperti Senam Aerobik Low Impactselama 20 menit mampu mendorong jantung

bekerja secara optimal. Senam Aerobik Low Impact mampu meningkatkan

kebutuhan energi oleh sel, jaringan dan organ tubuh,sehingga meningkatkan

aktivitas pernafasan dan otot rangka (Mahayati, 2010).

Peningkatan aktivitas pernafasan akan meningkatkan aliran balik vena

sehingga menyebabkan peningkatan volume sekuncup yang akan langsung

meningkatkan curah jantung. Hal ini menyebabkan tekanan darah arteri

meningkat dan akan terjadi fase istirahat. Fase ini mampu menurunkan aktivitas

Page 77: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

60

pernafasan otot rangka dan menyebabkan aktivitas saraf simpatis meningkat.

Setelah itu kecepatan jantung menurun, volume sekuncup menurun, dan terjadi

vasodilatasi arteriol vena. Penurunan ini mengakibatkan penurunan curah jantung

dan penurunan resistensi perifer total, sehingga terjadi penurunan tekanan darah

(Sherwood, 2005).

Olahraga Senam Aerobik Low Impact dapat meningkatkan jumlah darah

yang dipompa setiap menitnya oleh jantung khususnya dari ventrikel kiri. Melalui

peningkatan jumlah darah yang dipompa akan mengakibatkan jumlah oksigen

yang beredar ke seluruh tubuh juga meningkat (Stanley, 2006). Jumlah darah yang

dipompa jantung bergantung kepada jumlah darah vena yang kembali ke jantung.

Jantung akan memompa darah bila ada darah vena yang kembali ke jantung.

Selama beraktivitas Senam Aerobik Low Impact, terjadi kontraksi otot, difusi

oksigen karbonmonoksida di paru dan konstriksi vena, hal tersebut

mengakibatkan peningkatan jumlah darah vena yang kembali ke jantung

(Malahayati, 2010). Melakukan Senam Aerobik Low Impact akan memberikan

keuntungan bagi tubuh terutama jantung dan paru. Otot jantung bertambah kuat,

sehingga jantung dapat memompa darah lebih maksimal. Curah jantung

meningkat sehingga dapat berdenyut lebih lambat. Disamping itu peningkatan

suplai darah ke jantung semakin sempurna dengan berkembangnya pembuluh

darah yang baru sehingga jantung mendapatkan lebih banyak zat makanan dan

oksigen serta tidak mudah lelah.

Tekanan darah pada usia lanjut (lansia) dimana mayoritas rentang usia

lansia mulai dari umur 70 tahun – 74 tahun dengan jenis kelamin perempuan akan

Page 78: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

61

cenderung mengalami peningkatan resiko tekanan darah tinggi (hipertensi) setelah

fase menopause dengan usia diatas 45 tahun. Bertambahnya umur mengakibatkan

tekanan darah meningkat, karena dinding arteri pada usia lanjut (lansia) akan

mengalami penebalan yang mengakibatkan penumpukan zat kolagen pada lapisan

otot, sehingga pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit dan menjadi

kaku (Anggraini dkk, 2009).

Tingkat pendidikan secara tidak langsung juga mempengaruhi tekanan

darah (Tri Novitaningtyas, 2014), sebagian besar responden memiliki riwayat

pendidikan terakhir adalah SD (Sekolah Dasar). Hasil Riskesdas tahun 2013

dalam Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2013) menyatakan bahwa

penyakit hipertensi (tekanan darah tinggi) cenderung tinggi pada pendidikan

rendah dan menurun sesuai dengan peningkatan pendidikan Hal ini berpengaruh

terhadap pengetahuan gaya hidup mereka, seperti kebiasaan melakukan aktivitas

fisik atau olahraga yang tidak teratur, bahkan jarang dilakukan, karena mayoritas

responden adalah petani yang bekerja dari pagi hingga sore hari. Menurut

Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi (2010)

modifikasi gaya hidup yang dapat dilakukan oleh penderita hipertensi adalah

dengan membatasi garam ¼ - ½ sendok teh perhari, menghindari minuman

berkafein, olahraga secara teratur dan menghindari stress.

Pada tingkat kemaknaan α (0,05) dengan nilai (p) untuk tekanan darah

sitolik diperoleh sebesar 0,000 karena nilai (p) dibawah dari nilai α (0,05), maka

H0 ditolak Ha diterima, terdapat perbedaan sebelum dan sesudah pada Kelompok

Perlakuan terhadap tekanan darah sistolik. Nilai p tekanan diastolik pada

Page 79: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

62

Kelompok Perlakuan, didapatkan nilai p = 0,004 berada dibawah dari nilai p 0,05,

maka Hoditolak dan Haditerima. Ha diterima yang berarti ada perbedaan yang

signifikan sebelum dan sesudah pada Kelompok Perlakuan terhadap perubahan

tekanan darah diastolik.

5.2.2 Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Pada Lansia Kelompok

Kontrol Yang Tidak Diberi Senam Aerobik Low Impact

Hasil penelitian pada Kelompok Kontrol, responden dengan tekanan darah

sistolik yang tetap berjumlah 11 (61,11%) responden, dan responden yang

mengalami penurunan tekanan darah sebanyak 7 responden (38,89 %). Rata-rata

penurunan tekanan darah adalah sebesar 9/8 mmHg.

Menurut teori konsekuensi fungsional yang dikembangkan oleh Miller

(2012), kualitas hidup lansia dipengaruhi oleh perubahan terkait usia dan faktor

risiko. Seiring betambahnya usia, muncul perubahan fisik dan fungsinya yang tak

terelakkan, progresif seiring waktu dan ireversibel. Sedangkan faktor risiko

termasuk gaya hidup, sistem pendukung, lingkungan, keadaan psikososial, dan

sikap berdasarkan kurangnya pengetahuan. Kombinasi kedua ini dapat

menyebabkan timbulnya konsekuensi fungsional yang negatif. Konsekuensi

fungsional yang negatif adalah semua bentuk gangguan yang mempengaruhi

kualitas hidup lansia.

Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah.

Umur berkaitan dengan tekanan darah tinggi (hipertensi). Hal ini dapat diketahui

dari mayoritas tekanan darah responden Kelompok Kontrol yang tidak banyak

berubah, dimana tekanan darah mereka statis pada awal pengukuran sampai akhir

pengukuranyang terjadi pada rentang usia 70 – 74 tahun. Semakin tua seseorang

Page 80: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

63

maka semakin besar resiko terserang hipertensi (Khomsan, 2003). Penelitian

Hasurungan dalam Rahajeng dan Tuminah (2009) menemukan bahwa pada lansia

dibanding umur 55 - 59 tahun dengan umur 60-64 tahun terjadi peningkatan risiko

hipertesi sebesar 2,18 kali, umur 65-69 tahun 2,45 kali dan umur >70 tahun 2,97

kali. Hal ini terjadi karena pada usia tersebut arteri besar kehilangan

kelenturannya dan menjadi kaku karena itu darah pada setiap denyut jantung

dipaksa untuk melalui pembuluh darah yang sempit daripada biasanya dan

menyebabkan naiknya tekanan darah (Sigarlaki,2006).

5.2.3 Analisa Pengaruh Pemberian Senam Aerobik Low Impact terhadap

Tekanan Darah Lansia Penderita Hipertensi Kelompok Perlakuan

Berdasarkan data tabel 5.6 menunjukkan hasil penelitian tekanan darah

sistolik sebelum dan sesudah diberikan Senam Aerobik Low Impact, hasil tersebut

menyatakan bahwa dari hasil Uji statistik Wilcoxon, dengan derajat kemaknaan α

(0,05) diperoleh pValue = 0,000 < 0,005, hal ini bermakna H0 ditolak dan H1

diterima, yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan pada Senam Aerobik

Low Impact terhadap perubahan tekanan darah sebelum dilakukan dan setelah

dilakukan Senam Aerobik Low Impact pada lansia di Posyandu Jati Asih,

Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun. Sedangkan untuk tekanan darah diastolik,

diperoleh pValue 0,004 < 0,005, yang bermakna H0 ditolak dan H1 diterima. H1

diterima berarti terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah

diberikan Senam Aerobik Low Impact terhadap perubahan tekanan darah.

Page 81: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

64

Hasil dari penelitian tersebut sejalan dengan penelitian Roza Fetriwahyuni,

dkk (2015), yang menyatakan bahwa ada pengaruh Senam Aerobik Low Impact

terhadap perubahan tekanan darah pada lansia.di Puskesmas Tenaya Rayadengan

pValue 0,000 < 0,005 pada tekanan darah sistolik dan pValue 0,000 < 0,005 untuk

tekanan darah diastolik. Sehingga penelitian ini direkomendasikan kepada instansi

kesehatan agar dapat memberikan Senam Aerobik Low Impact secara rutin

khususnya pada saat posyandu lansia

Tekanan darah yang menurun setelah diberikan senam Aerobik LowImpact

dapat dijelaskan bahwa senam ini dapat meningkatkan kebutuhan energi oleh sel,

jaringan dan organ tubuh, sehingga meningkatkan aktifitas pernafasan dan otot

rangka (Mahayati, 2011). Peningkatan aktifitas pernafasan akan meningkatkan

aliran balik vena sehingga menyebabkan peningkatan volume sekuncup yang akan

langsung meningkatkan curah jantung. Hal ini menyebabkan tekanan darah arteri

meningkat dan akan terjadi fase istirahat. Fase ini mampu menurunkan aktifitas

saraf simpatis meningkat. Setelah itu kecepatan jantung menurun, volume

sekuncup menurun, dan terjadi vasodilatasi arteriol vena. Penurunan ini

mengakibatkan penurunan curah jantung dan penurunan resistensi perifer total.

Sehingga terjadi penurunan tekanan darah (Sherwood, 2010).

Page 82: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

65

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan disajikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang

berjudul “ Pengaruh Senam Aerobik Low Impact terhadap Perubahan Tekanan

Darah Lansia Penderita Hipertensi di Posyandu Lansia Jati Asih Desa Klorogan

Kecamatan Geger Kabupaten Madiun” .

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengumpulan data, analisa, dan pembahasan dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Terdapat perubahan tekanan darah pada Kelompok Perlakuan sesudah

diberikan Senam Aerobik Low Impact dengan nilai p-Value sistolik 0,000 <

0,005 dan diastolik 0,004 < 0,005.

2. Tidak terdapat perubahan tekanan darah sebelum maupun sesudah pada

Kelompok Kontrol yang tidak diberikan Senam Aerobik Low Impact dengan

nilai p-Value sistolik 0,008 > 0,005 dan diastolik 0,617 > 0,005

3. Ada pengaruh perbedaan yang signifikan terhadap perubahan sebelum dan

sesudah pemberian Senam Aerobik Low Impact di Posyandu Lansia Jati

Asih Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

Page 83: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

66

6.2 Saran

1. Bagi Lansia Jati Asih Desa Klorogan

Para lansia diharap berperan aktif dalam mengikuti kegiatan senam dari

Posyandu Lansia Jati Asih Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

2. Bagi Posyandu Lansia Jati Asih Desa Klorogan

Para Kader diharap mampu dalam membimbing dan melaksanakan program

Senam Aerobik Low Impact secara rutin kepada para lansia yang diadakan

oleh Puskesmas Geger atau pun Posyandu lansia.

3. Bagi Tenaga Kesehatan / Perawat

Senam Aerobik Low Impact dapat dijadikan sebagai alternatif program

senam sehat untuk para lansia penderita hipertensi sesuai dengan Standar

Operasional Prosedur.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat menambah pustaka mengenai tindakan non farmakologis untuk lansia

penderita hipertensi dan dijadikan sumber penelitian mahasiswa,

pengembangan teori serta meningkatkan pengetahuan bagi pembaca tentang

pentingnya kegiatan olahraga yang dapat dijadikan solusi alternatif untuk

menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.

5. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi bagi peneliti

selanjutnya dan dapat dikembangkan dengan menambah jumlah sampel

(responden), menambah rentang variabel untuk penderita hipertensi grade 3

, serta penambahan waktu penelitian selama 1 bulan.

Page 84: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

67

DAFTAR PUSTAKA

Arif, M. 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem

Kardiovaskuler. Jakarta : Salemba Medika

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. Riset Kesehatan Dasar

2013 http ://depkes.go.id/download/riskesdas2013/HasilRiskesdas2013.pdf

(diakses 23 Mei 2019)

Brick, L. 2005. Bugar dengan Senam Aerobik. Jakarta: PT Rajagrafindo Persaja.

Fatimah. 2010. Gizi Usia Lanjut. Jakarta : PT. Erlangga.

Fetriwahyuni Roza, 2015. Pengaruh Senam Aerobik Low Impact Terhadap

Tekanan Darah Penderita Hipertensi.

https://media.neliti.com/media/publications/ 184927-ID-none.pdf (diakses

11 November 2018)

Indrawati L. 2018. Pengaruh Senam Aerobik Terhadap Penurunan Tekanan

Darah Pada Penderita Hipertensi. https://jurnalilmiah.

stikescitradelima.ac.id/index.php/J1/article/view/10. (diakses 9 November

2018)

Khomsan, A. 2003. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. PT. Rajagrafindo Persada.

Jakarta : 95.

Kuswardhani, R. A. T. 2005. Penatalaksanaan Hipertensi pada Lanjut Usia.

Jurnal Penyakit Dalam. Volume 7. Jakarta.

Maryam, R.S., dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta:

Salemba Medika.

Nafrialdi. 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Departemen

Farmakologi dan Terapeutik. FKUI.

Notoatmodjo, S. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Novi, K. 2011. Pengaruh Pemberian Latihan Aerobik Intensitas Ringan dan

Sedang Terhadap Penurunan Kolesterol dalam Darah di Aerobic and

Fitness Center “Fortuna”. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Novitaningtyas Tri. 2014. Hubungan Karakteristik (Umur, Jenis Kelamin, Tingkat

Pendidikan) Dan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Di

Kelurahan Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo .

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Page 85: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

68

Nursalam. 2010. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, Dan Instrumen Penelitian

Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Potter. P. A., & Perry, A. G. 2010. Fundamentals of Nursing, 7th Edition. (Terj.

dr. Adrina Ferderika Nggie dan dr. Marina Albar). Jakarta: EGC.

Rahajeng, E., Tuminah, S. 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di

Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia. 59(12):580- 587

Rilantono, L. I. 2005. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta: FKUI.

Rokhmah, A. F. 2015. Pengaruh Senam Aerobik Low Impact Terhadap

Penurunan Tekanan Darah Usia Produktif Pada Penderita Hipertensi Di

Kelurahan Pringapus Kabupaten Semarang. https://perpusnwu.web.id/

karyailmiah/documents/3567.pdf (diakses 11 November 2018)

Sigarlaki, HJO, 2006. Karakteristik Dan Faktor Berhubungan Dengan Hipertensi

Di Desa Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa

Tengah, Tahun 2006. Makara, Kesehatan. 10 (2): 78-88 (diakses 13 Juli

2019)

Sinta, A. H. 2011. Pengaruh Senam Aerobik Intensitas Ringan Terhadap

Kecemasan Lansia. Surakarta: Universitas Muham-madiyah Surakarta.

Stanley, M., Bare, P. G. 2006. Buku Saku Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Pener-

jemah: N. Junianti dan S. Kuraningsih. Jakarta: EGC.

Subibdjo. 2007. Senam Aerobik Low Impact. Jakarta: EGC.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Jakarta: Alfabeta.

Susanto. 2008. Latihan Senam Aerobik Untuk Kesehatan Edisi 1. Jakarta : Ghalia

Indonesia Printing.

Trisnawan, A. 2010. Senam Aerobik. Aneka Ilmu. Semarang.

Udjianti, W.J. 2010. Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba.

Williams dan Wilkins. 2011. Nursing : Memahami Berbagai Macam Penyakit.

Jakarta: Indeks.

Page 86: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

69

Lampiran 1

SURAT IZIN PENGAMBILAN DATA AWAL

Page 87: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

70

Lampiran 2

SURAT IZIN PENELITIAN

Page 88: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

71

Page 89: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

72

Lampiran 3

SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN

Page 90: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

73

Lampiran 4

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Dengan hormat,

Saya sebagai mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Bhakti

Husada Mulia Madiun,

Nama : Hanisaningrum Hidayah

NIM : 201502015

Bermaksud melakukan penelitian tentang “Pengaruh Senam Aerobik Low Impact

Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Lansia Penderita Hipertensi di Posyandu Jati

Asih Kecamatan Geger Kabupaten Madiun”. Sehubungan dengan ini, saya memohon

kesediaan saudari untuk menjadi responden dalam penelitian yang akan saya lakukan.

Kerahasiaan data saudara akan sangat saya jaga dan informasi yang saya dapatkan akan

saya gunakan untuk kepentingan penelitian ini.

Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kesediaan saudara saya ucapkan

terima kasih.

Madiun, 2019

Responden,

Hanisaningrum Hidayah

NIM. 201502015

Page 91: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

74

Lampiran 5

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(Inform Concent)

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : (Inisial)

Umur :

Alamat :

Saya telah menyetujui untuk menjadi responden pada penelitian yang dilakukan

oleh Mahasiswa S1 Keperawatan Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun.

Nama : Hanisaningrum Hidayah

NIM : 201502015

Judul : Pengaruh Senam Aerobik Low Impactt erhadap Perubahan Tekanan Darah

pada Lansia Penderita Hipertensi di Posyandu Lansia Jati Asih Desa

Klorogan Kecamatan Geger Kabupaten Madiun.

Sebelumnya saya telah di beri penjelasan tentang tujuan penelitian dan informasi

yang saya butuhkan. Jika saya tidak berkenan peneliti akan menghentikan pengumpulan

data ini dan saya berhak mengundurkan diri.

Dengan sadar dan sukarela serta tidak ada unsur paksaan dari siapapun saya

bersedia ikut serta dalam penelitian ini

Madiun, 2019

Responden,

Page 92: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

75

Lampiran 6

SOP SENAM AEROBIK LOW IMPACT

SOP (Standar Operasional Prosedur)

SENAM AEROBIK LOW IMPACT

1. PENGERTIAN Latihan yang dilakukan dengan iringan musik yang

sedang, iramanya dengan rangkaian gerakan yang

dipandu, tanpa latihan yang menggunakan lompatan-

lompatan dan menggunakan otot-otot tubuh baik bagian

atas maupun bagian bawah tubuh.

2. TUJUAN 1. Meningkatkan endurance atau daya tahan atau

stamina

2. Menjaga kesehatan jantung dan stamina tubuh dan

3. Menjaga keseimbangan peredaran darah sehingga

tekanan darah menjadi stabil

4. Meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru,

5. Membakar lemak yang berlebihan di tubuh,

6. Mengencangkan tubuh dan mencegah timbulnya

penyakit kardiovaskuler seperti stroke

3. INDIKASI 1. Hipertensi

2. Migrain

3. Sakit Kepala

4. KONTRAINDIKASI -

5. PERSIAPAN PASIEN 1. Berikan salam, perkenalkan diri anda dan

identifikasi klien dengan memeriksa identitas

klien dengan cermat.

2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan

dilakukan, berikan kesempatan kepada klien

untuk bertanya dan jawab seluruh pertanyaan

klien.

3. Siapkan peralatan yang diperlukan.

4. Atur posisi klien sehingga merasa aman dan

nyaman. 6. PERSIAPAN ALAT 1. Musik

2. Sound Sistem

Page 93: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

76

7. CARA BEKERJA

Prosedur Senam Aerobik Low Impact

1. Pemanasan (Warming Up)

Kegiatan pemanasan atau warning up memiliki tujuan yaitu

meningkatkan elastisitas otot-otot dan ligamen disekitar persendian

untuk mengurangi resiko cedera, meningkatkan suhu tubuh dan denyut

nadi sehingga mempersiapkan diri agar siap menuju ke aktivitas utama

yaitu aktivitas latihan. Pemulihan gerakan harus dilakukan dan

dilaksanakan secara sistematis, runtut, dan konsisten dimulai dari

kepala, lengan, dada, pinggang dan kaki.

Gerakan – gerakan yang dilakukan adalah sebagai berikut

a. Jalan di tempat (4x8 hitungan)

b. Sambil jalan di tempat melakukan gerakan – gerakan berikut :

9) Kepala menunduk (8 hitungan)

10) Kepala menengadah (8 hitungan)

11) Kepala menoleh kekanan dan kekiri (8 hitungan)

12) Mematahkan kepala kekanan dan kekiri (8 hitungan)

c. Basic biceps (2 x 8 hitungan)

13) Kedua tangan lurus kebawah dengan bagian dalam lengan

menghadap kedepan

14) Menekuk lengan bawah hingga menempel dengan lengan atas

d. Butterfly (2 x 8 hitungan) :

15) Telapak tangan menggenggam, keduatangan di depan wajah,

Page 94: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

77

lengan atas rata, lengan bawah ditekuk siku

16) Membuka tangan kesamping sejauh mungkin

2. Kegiatan Inti

Fase latihan berlangsung selama 20 atau 30 menit. Salah satu indikator

latihan telah memenuhi target adalah dengan memprediksi bahwa

latihan tersebut telah mencapai training zone. Training zone adalah

daerah ideal denyut nadi dalam fase latihan. Rentang training zone

adalah 60-90% dari denyut nadi maksimal seseorang (DNM)

Langkah – langkah Senam Aerobik Low Impact

a. Single step / langkah tunggal

Langkahkan kaki kanan kearah kanan lanjutkan dengan membawa kaki

kiri kearah kanan dan menutup langkah (hitungan 1 memakai angka)

b. Double step / langkah ganda

Langkahkan kaki kanan kearah kanan, lanjutkan dengan membawa

kaki kiri kearah kanan dan menutup langkah (hutungan 1). Lakukan

hitungan 1 sekali lagi atau kearah kanan (hitungan 2).

Page 95: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

78

c. V step / langkah segitiga

Langkahkan kaki kanan kearah diagonal kanan depan (1), langkahkan

kaki kiri kearah diagonal kiri depan (2), bawa kembali kaki kanan ke

posisi awal (3) dan bawa kaki kiri kembali ke posisi awal (4)

d. Berjalan atau Single Diagonal step

Melangkah maju mundur. Hampir sama dengan double step, hanya

dalam penggunaan langkah kaki kiri tidak menutup langkah ke kaki

kanan (pada hitungan 1) melainkan bahwa kaki kiri disisi belakang

kaki kanan. Salah satu kaki menapak dilantai, kaki lainnya digunakan

untuk mengangkat lutut.

3. Pendinginan (Cooling Down)

Gerakan pendinginan merupakan gerakan penurunan dari intensitas

tinggi ke gerakan intensitas rendah Tahap akhir kegiatan aerobik ini

bertujuan mengembalikan nadi yang cepat karena latihan kembali

menjadi normal. Pada fase ini gerakan berangsur diturunkan

kecepatannya selama 3-5 menit untuk mengembalikan ke denyut nadi

normal

Page 96: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

79

8. EVALUASI

1. Evaluasi hasil yang dicapai.

2. Beri reinforcement positif pada klien.

3. Kontrak pertemuan selanjutnya.

4. Mengakhiri pertemuan dengan baik.

9. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN :

1. Kenyamanan dan kekuatan kondisi fisik klien harus selalu dikaji untuk

mengetahui keadaan klien selama prosedur.

2. Perhatikan kontraindikasi dilakukannya tindakan.

Page 97: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

80

Lampiran 7

TABULASI DATA

HASIL PRE – POST TEKANAN DARAH LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI POSYANDU

JATI ASIH KEC. GEGER 2019

1. Kelompok Perlakuan

No. NAMA JENIS

KELAMIN USIA PENDIDIKAN PEKERJAAN

TD

SISTOL

PRE

TD

DIASTOL

PRE

TD

SISTOL

POST

TD

DIASTOL

POST

SELISIH

SISTOL

PRE POST

SELISIH

DIASTOL

PRE POST

1. Ny. KS Perempuan 60 SMP BuruhTani 140 90 130 80 10 10

2. Ny. SR Perempuan 65 SMA IRT 160 90 150 80 10 10

3. Ny. WT Perempuan 67 SMA Wirausaha 140 100 130 80 10 20

4. Ny. SRJ Perempuan 66 SMP BuruhTani 150 90 140 80 10 10

5. Ny. MR Perempuan 70 SMA Wirausaha 160 90 150 90 10 0

6. Ny. SN Perempuan 70 SD BuruhTani 140 90 130 100 10 -10

7. Ny. JMY Perempuan 70 SD BuruhTani 140 90 140 80 0 10

Page 98: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

81

8. Ny. JMK Perempuan 70 SD BuruhTani 170 90 160 90 10 0

9. Ny. SRT Perempuan 72 SMA IRT 170 90 150 90 20 0

10. Ny. DRM Perempuan 73 SMP BuruhTani 160 90 150 90 10 0

11. Ny. SKY Perempuan 73 SMP BuruhTani 150 90 140 80 10 10

12. Ny. SMK Perempuan 74 SD BuruhTani 160 100 150 90 10 10

13. Ny. SP Perempuan 71 SD BuruhTani 140 90 130 80 10 10

14. Ny. RB Perempuan 71 SD BuruhTani 170 100 160 90 10 10

15. Ny. YT Perempuan 72 SD BuruhTani 170 90 160 90 10 0

16. Ny. PRM Perempuan 72 SMP IRT 150 90 140 90 10 0

17. Ny. JML Perempuan 72 SMP BuruhTani 140 100 130 90 10 10

18. Ny. JNH Perempuan 73 SMP IRT 160 100 150 90 10 10

Page 99: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

82

2. Kelompok Kontrol

No. NAMA JENIS

KELAMIN USIA PENDIDIKAN PEKERJAAN

TD

SISTOL

PRE

TD

DIASTOL

PRE

TD

SISTOL

POST

TD

DIASTOL

POST

SELISIH

SISTOL

PRE POST

SELISIH

DIASTOL

PRE POST

1. Ny. SKN Perempuan 74 SMP Buruh Tani 140 100 130 90 10 10

2. Ny. SMN Perempuan 74 SMP Buruh Tani 150 90 150 90 0 0

3. Ny. STR Perempuan 74 SMP Wirausaha 150 100 150 100 0 0

4. Ny. ST Perempuan 74 SMP Buruh Tani 160 90 150 100 10 -10

5. Ny. MRS Perempuan 74 SMA Wirausaha 170 90 160 100 10 -10

6. Ny. KRT Perempuan 74 SD Buruh Tani 150 100 150 80 0 20

7. Ny. TMR Perempuan 73 SD Buruh Tani 160 90 160 90 0 0

8. Ny. DMRY Perempuan 68 SMA Buruh Tani 170 90 160 100 10 -10

9. Ny. ST Perempuan 68 SMA IRT 170 90 160 90 10 0

10. Ny. PRHT Perempuan 63 SMP Buruh Tani 150 90 150 100 0 -10

11. Ny. JNH Perempuan 73 SMP Buruh Tani 140 100 140 90 0 10

12. Ny. STR Perempuan 65 SD Buruh Tani 140 90 140 80 0 10

Page 100: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

83

13. Ny. SNDR Perempuan 74 SD Buruh Tani 140 100 140 90 0 10

14. Ny. TR Perempuan 73 SD Buruh Tani 150 90 150 100 0 -10

15. Ny. DLS Perempuan 73 SD Buruh Tani 160 100 160 90 0 10

16. Ny. TRK Perempuan 69 SMP IRT 170 90 160 100 10 -10

17. Ny. TR Perempuan 70 SMP Buruh Tani 160 90 150 80 10 10

18. Ny. KRM Perempuan 71 SMP IRT 160 100 160 100 0 0

Page 101: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

84

Lampiran 8

DATA DEMOGRAFI

LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI POSYANDU LANSIA JATI ASIH

DESA KLOROGAN KEC. GEGER 2019

1. Frekuensi Kelompok Perlakuan

Statistics

USIA

RESPONDEN JENIS KELAMIN PENDIDIKAN PEKERJAAN

N Valid 18 18 18 18

Missing 0 0 0 0

USIA RESPONDEN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 - 69 4 22.2 22.2 22.2

70 - 74 14 77.8 77.8 100.0

Total 18 100.0 100.0

JENIS KELAMIN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid PEREMPUAN 18 100.0 100.0 100.0

PEKERJAAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid IBU RUMAH TANGGA 4 22.2 22.2 22.2

WIRAUSAHA 2 11.1 11.1 33.3

BURUH TANI 12 66.7 66.7 100.0

Total 18 100.0 100.0

PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SD 7 38.9 38.9 38.9

Page 102: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

85

SMP 7 38.9 38.9 77.8

SMA 4 22.2 22.2 100.0

Total 18 100.0 100.0

2. Frekuensi Kelompok Kontrol

Statistics

USIA

RESPONDEN JENIS KELAMIN PENDIDIKAN PEKERJAAN

N Valid 18 18 18 18

Missing 0 0 0 0

USIA RESPONDEN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 - 69 5 27.8 27.8 27.8

70 - 74 13 72.2 72.2 100.0

Total 18 100.0 100.0

JENIS KELAMIN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid PEREMPUAN 18 100.0 100.0 100.0

PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SD 6 33.3 33.3 33.3

SMP 9 50.0 50.0 83.3

SMA 3 16.7 16.7 100.0

Total 18 100.0 100.0

PEKERJAAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid IBU RUMAH TANGGA 3 16.7 16.7 16.7

WIRAUSAHA 2 11.1 11.1 27.8

BURUH TANI 13 72.2 72.2 100.0

Total 18 100.0 100.0

Page 103: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

86

Lampiran 9

FREKUENSI RATA-RATA PRE – POST SISTOL DAN DIASTOL

PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI POSYANDU JATI ASIH

KEC. GEGER 2019

1. Kelompok Perlakuan

Statistics

PRE SISTOL

N Valid 18

Missing 0

Mean 153.89

Std. Error of Mean 2.817

Median 155.00

Mode 140

Std. Deviation 11.950

Minimum 140

Maximum 170

Sum 2770

PRE SISTOL

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 140 6 33.3 33.3 33.3

150 3 16.7 16.7 50.0

160 5 27.8 27.8 77.8

170 4 22.2 22.2 100.0

Page 104: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

87

PRE SISTOL

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 140 6 33.3 33.3 33.3

150 3 16.7 16.7 50.0

160 5 27.8 27.8 77.8

170 4 22.2 22.2 100.0

Total 18 100.0 100.0

Statistics

POST SISTOL

N Valid 18

Missing 0

Mean 143.89

Std. Error of Mean 2.574

Median 145.00

Mode 150

Std. Deviation 10.922

Minimum 130

Maximum 160

Sum 2590

Page 105: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

88

POST SISTOL

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 130 5 27.8 27.8 27.8

140 4 22.2 22.2 50.0

150 6 33.3 33.3 83.3

160 3 16.7 16.7 100.0

Total 18 100.0 100.0

Statistics

POST SISTOL

N Valid 18

Missing 0

Mean 143.89

Std. Error of Mean 2.574

Median 145.00

Mode 150

Std. Deviation 10.922

Minimum 130

Maximum 160

Sum 2590

Statistics

PRE DIASTOL

N Valid 18

Page 106: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

89

Missing 0

Mean 92.78

Std. Error of Mean 1.086

Median 90.00

Mode 90

Std. Deviation 4.609

Minimum 90

Maximum 100

Sum 1670

PRE DIASTOL

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 90 13 72.2 72.2 72.2

100 5 27.8 27.8 100.0

Total 18 100.0 100.0

Statistics

POST DIASTOL

N Valid 18

Missing 0

Mean 89.44

Std. Error of Mean .981

Median 90.00

Mode 90

Page 107: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

90

Std. Deviation 4.162

Minimum 80

Maximum 100

Sum 1610

POST DIASTOL

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 80 7 11.1 11.1 11.1

90 10 83.3 83.3 94.4

100 1 5.6 5.6 100.0

Total 18 100.0 100.0

2. Kelompok Kontrol

Statistics

TD PRE SISTOL

TD PRE

DIASTOL

TD POST

SISTOL

TD POST

DIASTOL

N Valid 18 18 18 18

Missing 0 0 0 0

Mean 155.00 93.89 151.11 92.78

Median 155.00 90.00 150.00 90.00

Mode 150a 90 150a 100

Std. Deviation 10.981 5.016 9.003 7.519

Minimum 140 90 130 80

Maximum 170 100 160 100

Page 108: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

91

Statistics

TD PRE SISTOL

TD PRE

DIASTOL

TD POST

SISTOL

TD POST

DIASTOL

N Valid 18 18 18 18

Missing 0 0 0 0

Mean 155.00 93.89 151.11 92.78

Median 155.00 90.00 150.00 90.00

Mode 150a 90 150a 100

Std. Deviation 10.981 5.016 9.003 7.519

Minimum 140 90 130 80

Maximum 170 100 160 100

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Page 109: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

92

Lampiran 10

UJI NORMALITAS KELOMPOK PERLAKUAN

Case Processing Summary

KELOMPOK

PERLAKUAN

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

TEKANAN

DARAH

PRE SISTOL 18 100.0% 0 .0% 18 100.0%

PRE DIASTOL 18 100.0% 0 .0% 18 100.0%

POST SISTOL 18 100.0% 0 .0% 18 100.0%

POST DIASTOL 18 100.0% 0 .0% 18 100.0%

Descriptives

KELOMPOK PERLAKUAN Statistic Std. Error

TEKANAN

DARAH

PRE SISTOL Mean 153.89 2.817

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 147.95

Upper Bound 159.83

5% Trimmed Mean 153.77

Median 155.00

Variance 142.810

Std. Deviation 11.950

Minimum 140

Page 110: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

93

Maximum 170

Range 30

Interquartile Range 22

Skewness .063 .536

Kurtosis -1.556 1.038

PRE

DIASTOL

Mean 92.78 1.086

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 90.49

Upper Bound 95.07

5% Trimmed Mean 92.53

Median 90.00

Variance 21.242

Std. Deviation 4.609

Minimum 90

Maximum 100

Range 10

Interquartile Range 10

Skewness 1.085 .536

Kurtosis -.942 1.038

POST

SISTOL

Mean 143.89 2.574

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 138.46

Upper Bound 149.32

5% Trimmed Mean 143.77

Page 111: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

94

Median 145.00

Variance 119.281

Std. Deviation 10.922

Minimum 130

Maximum 160

Range 30

Interquartile Range 20

Skewness .014 .536

Kurtosis -1.271 1.038

POST

DIASTOL

Mean 89.44 .981

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 87.37

Upper Bound 91.51

5% Trimmed Mean 89.38

Median 90.00

Variance 17.320

Std. Deviation 4.162

Minimum 80

Maximum 100

Range 20

Interquartile Range 0

Skewness -.465 .536

Kurtosis 4.303 1.038

Page 112: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

95

Tests of Normality

KELOMPOK

PERLAKUAN

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

TEKANAN

DARAH

PRE SISTOL .211 18 .034 .842 18 .006

PRE DIASTOL .449 18 .000 .566 18 .000

POST SISTOL .212 18 .031 .870 18 .018

POST DIASTOL .442 18 .000 .577 18 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 113: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

96

UJI NORMALITAS KELOMPOK KONTROL

Case Processing Summary

KELOMPOK

KONTROL

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

TEKANAN

DARAH

PRE SISTOL 18 100.0% 0 .0% 18 100.0%

PRE DIASTOL 18 100.0% 0 .0% 18 100.0%

POST SISTOL 18 100.0% 0 .0% 18 100.0%

POST DIASTOL 18 100.0% 0 .0% 18 100.0%

Descriptives

KELOMPOK KONTROL Statistic Std. Error

TEKANAN

DARAH

PRE SISTOL Mean 155.00 2.588

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 149.54

Upper Bound 160.46

5% Trimmed Mean 155.00

Median 155.00

Variance 120.588

Std. Deviation 10.981

Minimum 140

Maximum 170

Page 114: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

97

Range 30

Interquartile Range 15

Skewness .000 .536

Kurtosis -1.242 1.038

PRE DIASTOL Mean 93.89 1.182

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 91.39

Upper Bound 96.38

5% Trimmed Mean 93.77

Median 90.00

Variance 25.163

Std. Deviation 5.016

Minimum 90

Maximum 100

Range 10

Interquartile Range 10

Skewness .498 .536

Kurtosis -1.987 1.038

POST SISTOL Mean 155.00 2.588

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 149.54

Upper Bound 160.46

5% Trimmed Mean 155.00

Median 155.00

Page 115: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

98

Variance 120.588

Std. Deviation 10.981

Minimum 140

Maximum 170

Range 30

Interquartile Range 15

Skewness .000 .536

Kurtosis -1.242 1.038

POST DIASTOL Mean 92.78 1.772

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 89.04

Upper Bound 96.52

5% Trimmed Mean 93.09

Median 90.00

Variance 56.536

Std. Deviation 7.519

Minimum 80

Maximum 100

Range 20

Interquartile Range 10

Skewness -.529 .536

Kurtosis -.933 1.038

Page 116: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

99

Tests of Normality

KELOMPOK

KONTROL

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

TEKANAN

DARAH

PRE SISTOL .176 18 .147 .878 18 .024

PRE DIASTOL .392 18 .000 .624 18 .000

POST SISTOL .176 18 .147 .878 18 .024

POST DIASTOL .276 18 .001 .788 18 .001

a. Lilliefors Significance Correction

Page 117: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

100

Lampiran 11

HASIL UJI WILCOXON

KELOMPOK PERLAKUAN

SISTOL

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

TEKANAN DARAH -

TEKANAN DARAH

Negative Ranks 17a 9.00 153.00

Positive Ranks 0b .00 .00

Ties 1c

Total 18

a. TEKANAN DARAH < TEKANAN DARAH

b. TEKANAN DARAH > TEKANAN DARAH

c. TEKANAN DARAH = TEKANAN DARAH

Test Statisticsb

TEKANAN DARAH - TEKANAN DARAH

Z -4.025a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 118: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

101

DIASTOL

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

TEKANAN DARAH -

TEKANAN DARAH

Negative Ranks 11a 4.08 24.50

Positive Ranks 1b 3.50 3.50

Ties 6c

Total 18

a. TEKANAN DARAH < TEKANAN DARAH

b. TEKANAN DARAH > TEKANAN DARAH

c. TEKANAN DARAH = TEKANAN DARAH

Test Statisticsb

TEKANAN DARAH - TEKANAN DARAH

Z -1.897a

Asymp. Sig. (2-tailed) .004

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

KELOMPOK KONTROL

SISTOL

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

TEKANAN DARAH -

TEKANAN DARAH

Negative Ranks 7a 4.00 28.00

Positive Ranks 0b .00 .00

Page 119: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

102

Ties 11c

Total 18

a. TEKANAN DARAH < TEKANAN DARAH

b. TEKANAN DARAH > TEKANAN DARAH

c. TEKANAN DARAH = TEKANAN DARAH

Test Statisticsb

TEKANAN DARAH - TEKANAN DARAH

Z -2.646a

Asymp. Sig. (2-tailed) .008

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

DIASTOL

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

TEKANAN DARAH -

TEKANAN DARAH

Negative Ranks 7a 7.43 52.00

Positive Ranks 6b 6.50 39.00

Ties 5c

Total 18

a. TEKANAN DARAH < TEKANAN DARAH

b. TEKANAN DARAH > TEKANAN DARAH

c. TEKANAN DARAH = TEKANAN DARAH

Page 120: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

103

Test Statisticsb

TEKANAN DARAH - TEKANAN DARAH

Z -.500a

Asymp. Sig. (2-tailed) .617

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 121: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

104

Lampiran 12

UJI MANN WHITNEY

SISTOL

Ranks

SISTOL N Mean Rank Sum of Ranks

HASIL

TEKANAN

DARAH

SISTOL

POST PERLAKUAN 18 15.11 152.00

POST KONTROL 18 21.89 394.00

Total 36

Test Statisticsb

HASIL TEKANAN

DARAH SISTOL

Mann-Whitney U 100.000

Wilcoxon W 272.000

Z -2.012

Asymp. Sig. (2-tailed) .002

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .055a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: SISTOL

Page 122: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

105

DIASTOL

Ranks

DIASTOL N Mean Rank Sum of Ranks

HASIL TEKANAN

DARAH DIASTOL

POST PERLAKUAN 18 15.86 200.50

POST KONTROL 18 21.14 380.50

Total 36

Test Statisticsb

HASIL TEKANAN

DARAH DIASTOL

Mann-Whitney U 110.500

Wilcoxon W 285.500

Z -1.731

Asymp. Sig. (2-tailed) .001

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .134a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: DIASTOL

Page 123: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

106

Lampiran 13

DOKUMENTASI

Page 124: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

107

Lampiran 14

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

No. Kegiatan

Bulan

Jan 2019 Feb 2019 Mar 2019 Apr 2019 Mei 2019 Jun 2019 Jul 2019 Agst 2019

1 Pembuatan dan konsul judul

2 Bimbingan proposal

3 Penyusunan proposal

4 Ujian proposal

5 Revisi proposal

6 Pengambilan data

7 Bimbingan penelitian

8 Penyusunan skripsi

9 Ujian skripsi

10 Revisi skripsi

Page 125: SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP ...repository.stikes-bhm.ac.id/670/1/1.pdf · pValue 0,000 < 0,005 untuk tekanan darah sistolik dan 0,004 < 0,005 untuk tekanan

108

Lampiran 15

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN