20
i SKRIPSI ATIKAH NADHIFAH FAHMI UJI EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA KONSENTRASI 0,025% b/v DENGAN pH5 (Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonasaeruginosa) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016

SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32839/1/jiptummpp-gdl-atikahnadh-43995-1-pendahul-..pdf · Pengawet ditambahkan pada produksi obat-obatan sediaan nonsteril, seperti sediaan

  • Upload
    lamliem

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32839/1/jiptummpp-gdl-atikahnadh-43995-1-pendahul-..pdf · Pengawet ditambahkan pada produksi obat-obatan sediaan nonsteril, seperti sediaan

i

SKRIPSI ATIKAH NADHIFAH FAHMI

UJI EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA

KONSENTRASI 0,025% b/v DENGAN pH5

(Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonasaeruginosa)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

Page 2: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32839/1/jiptummpp-gdl-atikahnadh-43995-1-pendahul-..pdf · Pengawet ditambahkan pada produksi obat-obatan sediaan nonsteril, seperti sediaan

ii

Page 3: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32839/1/jiptummpp-gdl-atikahnadh-43995-1-pendahul-..pdf · Pengawet ditambahkan pada produksi obat-obatan sediaan nonsteril, seperti sediaan

iii

Page 4: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32839/1/jiptummpp-gdl-atikahnadh-43995-1-pendahul-..pdf · Pengawet ditambahkan pada produksi obat-obatan sediaan nonsteril, seperti sediaan

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohiim.

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan anugerah dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “UJI

EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA KONSENTRASI 0,025%

b/v DENGAN pH 5 (Terhadap Bakteri Pseudomonasaeruginosa)” untuk

memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program

Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

MalangDengan selesainya skripsi ini, penulis berterima kasih kepada :

1. Drs. Sugiyartono, MS, selaku dosen pembimbing I yang telah

mengupayakan ilmu, waktu, dan tenaganya untuk membimbing saya

dengan segala ketulusannya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan

tugas akhir ini

2. Arina Swastika M., S.Farm., Apt, selaku dosen pembimbing II yang telah

begitu sabar dan tulus memberikan bimbingan hingga naskah skipsi ini

bisa terselesaikan dengan baik.

3. Drs. H. Achmad Inoni, Apt dan Dian Ermawati, M.Farm., Apt, selaku Tim

Penguji yang memberikan saran, masukan dan kritik yang telah

membangun terhadap skripsi yang telah saya kerjakan.

4. YoyokBekti P, M.Kep, Sp.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

5. NailisSyifa’ S.Farm., Apt., MSc. selaku Ketua Program Studi Farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang

6. Dian Ermawati, M.Farm., Apt selaku dosen wali yang sudah memberikan

bantuan moril, arahan, dan bimbingan kepada saya selama menjalani studi.

7. Laboran Laboratorium Teknologi Sediaan Steril dan Laboratorium

Biomedik: Mbak Susi, Mas Ferdi, dan Pak Joko yang selalu membantu

saya.

8. Abi saya Ir. Achmad Fahmi Thanthawi dan mama saya Umi Salamah

Fahmi yang sudah menjadi orang tua terbaik. Terimakasih untuk selalu

mendukung, memberikan nasehat, memberikan dorongan, mendoakan

Page 5: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32839/1/jiptummpp-gdl-atikahnadh-43995-1-pendahul-..pdf · Pengawet ditambahkan pada produksi obat-obatan sediaan nonsteril, seperti sediaan

v

setiap saat dan setiap waktu. Terimakasih untuk segalanya, seribu kata

tidak pernah cukup untuk mengucapkan terimakasih kepada kalian.

9. Mas saya Ali Fahmi Bachtiar dan Adik saya ‘Iffa Nabila Fahmi yang

selalu mendukung saya dan menghibur setiap saat. Terimakasih telah

menjadi saudara terhebat yang saling membantu satu sama lain. Saya

sayang kalian.

10. Kayk, neneng, mbah umi, (alm) mbah abi, serta keluarga besar dari mama

dan abi tanpa terkecuali. Terimakasih sudah memberikan kebersamaan

keluarga yang begitu hangat. Kalian adalah sebaik-baiknya tempat

kembali saat lelah.

11. Sahabat-sahabat terbaik Nabila, Anita Silvia Arief, dan Muthmainnah

yang selalu ada, selalu memahami, selalu menerima, dan selalu

mendengarkan segala keluh kesah saya, serta mendukung segala hal yang

saya lakukan. Terimakasih sudah menjadi sahabat-sahabat yang tulus dan

gila.

12. Sahabat-sahabat skripsi steril, teman seperjuangan Nabila, Nadia, Nada,

Athirah, Niken, Agung, dan Yudha yang selalu membantu sampai skripsi

ini selesai. Terimakasih atas kerjasamanya yang begitu kompak,

kegilaannya sehingga membuat saya selalu nyaman, dan segala hal

bersama kalian selalu menyenangkan.

13. Sahabat-sahabat saya sejak di MAN 3 MALANG Nabila, Yala, Ciripa,

Usa, dan Aisy yang selalu memahami saya karena waktu untuk bertemu

semakin sempit. Terimakasih pengertiannya.

14. Teman-teman gila di kampus, Nabila, Mumut, Arisa, Ratna, Rike, Nehar,

Bima, Tri, Ahya, Agung Tri, Brawi, Puyuk, dan lain-lain. Terimakasih

sudah menjadi teman-teman yang gila dan baik hati, senang bisa bersama

kalian.

15. Muhammad Riduan, Iwang, dan Mas Aris terimakasih telah meluangkan

waktunya dengan mengantarkan ke Surabaya hingga selamat untuk

membantu tim skripsi steril.

16. Kakak-kakak skripsi steril 2011, terima kasih karena tidak bosan

menjawab segala pertanyaan terkait skripsi ini.

Page 6: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32839/1/jiptummpp-gdl-atikahnadh-43995-1-pendahul-..pdf · Pengawet ditambahkan pada produksi obat-obatan sediaan nonsteril, seperti sediaan

iv

Page 7: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32839/1/jiptummpp-gdl-atikahnadh-43995-1-pendahul-..pdf · Pengawet ditambahkan pada produksi obat-obatan sediaan nonsteril, seperti sediaan

vii

RINGKASAN

Pengawet adalah agen kimia atau formulasi yang mampu mengurangi jumlah

mikroorganisme yang berkembang (viable) dalam suatu objek atau bidang

sehingga mencapai tingkat yang aman untuk (tujuan) penggunaan dan dapat

menjaga jumlah mikroorganisme viabel pada atau di bawah kadar yang aman pada

penggunaan/usia guna produk. Hal ini sangat penting pada sediaan farmasi

multiguna atau sediaan yang rentan menjadi media perkembangbiakan

mikroorganisme. Pengawet ditambahkan pada produksi obat-obatan sediaan

nonsteril, seperti sediaan oral, krim, gel, suppositoria, dan kapsul yang

mengandung cairan, dan juga untuk sedian steril, seperti tetes mata dan sediaan

injeksi dosis ganda (multipledose).

Salah satu pengawet yang sering digunakan adalah benzalkonium klorida

karena toxicitasnya rendah, tidak korosif dan memiliki rentang pH yang luas.

Selain itu, benzalkonium klorida sering digunakan untuk modifikasi formulasi

karena memiliki stabilitas kimia dan karakteristik antimikroba yang sangat

baik.Benzalkonium klorida tidak efektif terhadap beberapa bakteri, salah satunya

adalah Pseudomonasaeruginosa. Sehingga untuk meningkatkan efektivitas

benzalkonium klorida terhadap Pseudomonasaeruginosaperlu peningkatan

konsentrasi dan modifikasi pH karena aktivitas menghambat benzalkonium

klorida akan meningkat jika konsentrasi ditingkatkan dan dengan adanya

modifikasi pH. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas

benzalkonium klorida konsentrasi 0,025% b/v dengan pH 5 terhadap aktivitas

bakteri Pseudomonasaeruginosa.

Prosedur pertama yang dilakukan pada penelitian ini adalah identifikasi bahan

dan bakteri, sterilisasi alat dan bahan yang akan digunakan, sterilisasi ruang,

kontrol ruangan LAFC (Laminar Air FlowCabinet), pembuatan sediaan,

pembuatan media uji kontrol positif dan kontrol negatif, uji inaktivasi pengawet,

uji sterilitas, dan yang terakhir adalah uji efektivitas pengawet benzalkonium

klorida 0,025% b/v dengan pH 5. Pada uji efektivitas, terlebih dahulu dilakukan

yaitu membuat suspensi bakteri dengan cara swabbiakan koloni bakteri

menggunakan ose lalu encerkan dengan larutan NaCl 0,9% steril. Encerkan

suspensi tersebut hingga kekeruhan sesuai dengan standar McFarland yang

artinya dalam suspensi tersebut jumlah mikroba adalah 108cfu/ml. Kemudian

inokulasi sediaan yang dibuat dengan menggunakan suspensi mikroba sejumlah

50 µl pada masing-masing batch. Sediaan yang telah diinokulasikan disimpan di

suhu ruang. Setelah itu diambil 1 µL dengan menggunakan osespreaderdan

diratakan ke media agarpada hari ke 0, 7, 14, 21, dan 28, kemudian diinkubasi

pada suhu 370C selama 24 jam, dan dihitung jumlah bakterinya, dimana

perhitungan jumlah koloni mempunyai syarat yaitu 30-300 koloni dengan tujuan

agar mudah dihitung dan tentukan penurunan jumlah mikroba tersebut selama 28

hari pengujian. Sediaan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 3 vial

dengan perlakuan yang sama. Jika media pada hari ke-0 dan hari ke-7 tidak

mengalami penurunan jumlah mikroba maka benzalkonium klorida dinyatakan

Page 8: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32839/1/jiptummpp-gdl-atikahnadh-43995-1-pendahul-..pdf · Pengawet ditambahkan pada produksi obat-obatan sediaan nonsteril, seperti sediaan

viii

tidak efektif, sedangkan jika pada hari ke-0 sampai hari ke-7 mengalami

penurunan jumlah mikroba maka benzalkonium klorida memenuhi syarat uji

efektivitas.

Dari penelitian uji efektivitas benzalkonium klorida konsentrasi 0,025%

dengan pH 5 terhadap aktivitas bakteri Pseudomonasaeruginosayang dilakukan

menunjukkan adanya penurunan jumlah bakteri Pseudomonasaeruginosamulai

hari ke-0 sampai hari ke-28. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa benzalkonium

klorida konsentrasi 0,025% dengan pH 5 efektif digunakan sebagai pengawet

untuk menghambat aktivitas bakteri Pseudomonasaeruginosa.

Page 9: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32839/1/jiptummpp-gdl-atikahnadh-43995-1-pendahul-..pdf · Pengawet ditambahkan pada produksi obat-obatan sediaan nonsteril, seperti sediaan

xii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL SKRIPSI............................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................. ii

LEMBAR PENGUJIAN................................................................................. iii

KATA PENGANTAR..................................................................................... iv

RINGKASAN................................................................................................. vii

ABSTRAK...................................................................................................... ix

ABSTRACT.................................................................................................... x

DAFTAR SINGKATAN................................................................................ xi

DAFTAR ISI................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL........................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR......................................................................................

xviii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1. Latar Belakang.....................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah................................................................................. 3

1.3. Tujuan Penelitian.................................................................................. 4

1.4. Manfaat Penelitian................................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 5

2.1. Tinjauan Tentang Pengawet.................................................................. 5

2.1.1. Definisi Pengawet ......................................................................... 5

2.1.2. Pemilihan Pengawet...................................................................... 5

2.1.3. Kategori Pengawet........................................................................ 6

2.2. Benzalkonium Klorida.......................................................................... 8

2.2.1. Sifat Fisika Kimia......................................................................... 8

2.2.2. Aktivitas Antimikroba.................................................................. 9

2.2.3. Toksisitas Pengawet ..................................................................... 10

2.3. Tinjauan Tentang pH ............................................................................ 11

2.3.1. Pengertian pH................................................................................ 11

2.3.2. Tinjauan Tentang Hubungan pH dengan Bakteri.......................... 11

2.3.3. Tinjauan Tentang Hubungan pH dengan Benzalkonium Klorida. 11

Page 10: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32839/1/jiptummpp-gdl-atikahnadh-43995-1-pendahul-..pdf · Pengawet ditambahkan pada produksi obat-obatan sediaan nonsteril, seperti sediaan

xiii

2.4. Tinjauan Tentang Mikrobiologi............................................................ 12

2.4.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan....................... 12

2.4.2. Sumber Kontaminasi Mikroorganisme........................................ 14

2.5. Tinjauan Tentang Bakteri..................................................................... 16

2.5.1. Klasifikasi Pseudomonas aeruginosa .......................................... 16

2.5.2. Morfologi dan Identifikasi............................................................ 16

2.5.3. Patogenesis................................................................................... 17

2.6. Tijauan Tentang Sterilisasi................................................................... 18

2.6.1. Definisi Sterilisasi......................................................................... 18

2.6.2. Tujuan Sterilisasi.......................................................................... 18

2.6.3. Macam-macam Sterilisasi............................................................. 18

2.7. Tijauan Tentang Teknik Aseptik........................................................... 20

2.8. Tinjauan Uji Sterilitas............................................................................ 23

2.8.1. Media untuk Uji Sterilisasi............................................................ 23

2.8.2. Pengambilan Sampel Untuk Uji Sterilitas Media untuk Sterilisas 26

2.8.3. Metode Uji sterilisasi..................................................................... 26

2.8.4. Prosedur Umum Pelaksanaan Uji Sterilisasi................................. 27

2.8.5. Kontrol dalam Uji Sterilisasi......................................................... 29

2.8.6. Penafsiran Hasil Uji Sterilitas....................................................... 30

2.9. Tinjauan Uji Efektivitas Pengawet........................................................ 31

2.9.1. Kategori Produk............................................................................ 31

2.9.2. Uji Organisme............................................................................... 31

2.9.3. Media............................................................................................ 32

2.9.4. Persiapan Inokulum...................................................................... 32

2.9.5. Prosedur........................................................................................ 32

2.9.6. Kriteria Untuk Efektivitas Antimikroba....................................... 34

2.10.Tinjauan Tentang Dapar...................................................................... 35

2.10.1. Pengertian Dapar........................................................................ 35

2.10.3. Tinjauan Tentang Dapar Asetat................................................. 36

2.11.Metode Perhitungan Mikroba............................................................. 37

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL....................................................... 39

3.1. Uraian Kerangka Konseptual............................................................... 39

3.2. Skema Kerangka Konseptual.............................................................. 41

BAB IV METODE PENELITIAN................................................................ 42

Page 11: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32839/1/jiptummpp-gdl-atikahnadh-43995-1-pendahul-..pdf · Pengawet ditambahkan pada produksi obat-obatan sediaan nonsteril, seperti sediaan

xiv

4.1. Desain Penelitian.................................................................................. 42

4.2. Lokasi Penelitian.................................................................................. 42

4.3. Waktu Penelitian.................................................................................. 42

4.4. Sterilisasi Ruang................................................................................... 42

4.5. Preparasi Alat dan Bahan..................................................................... 42

4.5.1. Alat............................................................................................... 42

4.5.2. Bahan............................................................................................ 43

4.5.3. Prosedur Sterilisasi Alat................................................................ 44

4.6. Preparasi Sediaan.................................................................................. 44

4.6.1. Formulasi....................................................................................... 44

4.6.2. Prosedur Pembuatan Sediaan (Tanpa Bahan Aktif)...................... 44

4.6.3. Prosedur Sterilisasi Sediaan (Ansel, 2005).................................. 45

4.7. Uji Inaktivasi Pengawet........................................................................ 45

4.7.1. Penyiapan Unit Laminar air flow dan Memasukkan Semua

Bahan dan Alat.............................................................................. 45

4.7.2. Kontrol Lingkungan di luar dan di dalam Laminar Air Flow

Cabinet (LAFC)........................................................................... 46

4.7.3. Kontrol Lingkungan Suhu dan Kelembaban di luar Laminar

Air Flow Cabinet (Lingkungan Penyimpanan Sampel)................ 47

4.7.4. Penyiapan Media.......................................................................... 47

4.7.5. Uji Sterilitas dan Fertilitas Media................................................ 48

4.8. Inaktivasi Pengawet............................................................................. 48

4.8.1. Pengenceran Sampel.................................................................... 48

4.8.2. Inokulasi Sampel.......................................................................... 49

4.9. Uji Sterilitas......................................................................................... 49

4.10. Uji Efektivitas.................................................................................... 50

4.10.1. Penyiapan Media....................................................................... 50

4.10.2. Pembuatan Suspensi Mikroba Uji............................................. 50

4.10.3. Tahapan Kerja........................................................................... 51

4.10.4. Penanaman Sampel................................................................... 51

4.10.6. Pengamatan dan Penafsiran Sampel Uji.................................. 52

4.11. Skema Kerangka Operasional Metode Penelitian........................... 53

BAB V HASIL PENELITIAN................................................................... 54

5.1. Hasil Uji Kontrol Lingkungan Pada Laminar Air Flow Cabinet

Page 12: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32839/1/jiptummpp-gdl-atikahnadh-43995-1-pendahul-..pdf · Pengawet ditambahkan pada produksi obat-obatan sediaan nonsteril, seperti sediaan

xv

(LAFC).............................................................................................. 55

5.1.1. Hasil Uji Kontrol Lingkungan di dalam dan di luar Laminar

Air FlowCabinet (LAFC) Sebelum dan Selama Pembuatan

Sediaan Tetes Mata.................................................................... 55

5.1.2. Hasil Uji Kontrol Lingkungan di dalam dan di luar Laminar

Air FlowCabinet (LAFC) Sebelum dan Selama Uji Inaktivasi

Pengawet.................................................................................... 56

5.1.3. Hasil Uji Kontrol Lingkungan di dalam dan di luar Laminar

Air FlowCabinet (LAFC) Sebelum dan Selama Uji Inaktivasi

Pengawet................................................................................... 57

5.2. Hasil Uji Fertilitas Media Tioglikolat Cair dan Kasamino (Kontrol

Positif) ............................................................................................. 59

5.3. Hasil Uji Sterilitas Media Tioglikolat Cair dan Kasamino (Kontrol

Negatif) ........................................................................................... 59

5.4. Hasil Uji Inaktivasi Pengawet dengan Menggunakan Media

Tioglikolat Cair dan Kasamino........................................................ 60

5.5. Hasil Uji Sterilitas Sediaan Tetes Mata dengan Menggunakan

MediaTioglikolat Cair dan Kasamino.............................................. 61

5.6. Hasil Uji Efektivitas Benzalkonium Klorida Konsentrasi 0,025%

dengan pH 5 Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas aeruginosa. 62

5.6.1. Hasil Kontrol Lingkungan Uji Efektivitas Pengawet.............. 62

5.6.2. Jumlah Awal Rata-rata Mikroba Uji dalam cfu (Colony

FormingUnits) per ml untuk Uji Efektivitas Pengawet......... 63

5.6.3. Jumlah Mikroba dalam cfu (Colony Forming Units) per ml

Pada UjiEfektivitas Pengawet................................................. 63

BAB VI PEMBAHASAN........................................................................ 66

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN................................................. 71

7.1. Kesimpulan...................................................................................... 71

7.2. Saran................................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 72

LAMPIRAN.............................................................................................. 75

Page 13: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32839/1/jiptummpp-gdl-atikahnadh-43995-1-pendahul-..pdf · Pengawet ditambahkan pada produksi obat-obatan sediaan nonsteril, seperti sediaan

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Klasifikasi atau Grade Ruangan Steril (Lukas, 2006) .......................... 22

II.2 Perlengkapan dan Kandungan Kuman dari Manusia............................ 22

II.3 Jumlah Minimum yang Digunakan untuk Tiap Media.........................26

II.4 Jumlah Minimum Bahan yang Diuji Sesuai dengan............................. 26

II.5. Jumlah Volume dan Media untuk Bahan Cair..................................... 28

II.6. Kategori Produk Berdasarkan Kompendia.......................................... 31

II.7. Kondisi Inokulum dalam Kultur.......................................................... 33

II.8. Kriteria Untuk Tes Mikroorganisme (Anonim, 2007) ........................ 34

V.1 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC)

Sebelum dan Selama Pembuatan Sediaan............................................ 55

V.2 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC)

Sebelum dan Selama Pembuatan Sediaan........................................... 57

V.3 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC)

Sebelum dan Selama Pengujian Sterilitas........................................... 58

V.4 Hasil Uji Fertilitas Media Tioglikolat Cair dan Kasamino (Kontrol

Positif) ............................................................................................... 59

V.5 Hasil Uji Sterilitas Media Tioglikolat Cair dan Kasamino (Kontrol

Negatif) ............................................................................................. 60

V.6 Hasil Uji Inaktivasi Pengawet Benzalkonium Klorida Menggunakan

Media Tioglikolat Cair dan Kasamino.............................................. 60

V.7 Hasil Uji Sterilitas Sediaan Menggunakan Media Tioglikolat Cair

dan Kasamino................................................................................... 61

V.8 Hasil Kontrol Lingkungan Uji Efektivitas Pengawet dalam LAFC. 63

V.9 Jumlah Awal Rata-rata Mikroba Uji dalam cfu (Colony Forming

Units) per ml untuk Uji Efektivitas Pengawet................................... 63

V.10 Jumlah Mikroba dalam cfu (Colony Forming Units) per ml Pada

Uji Efektivitas Pengawet.................................................................... 64

V.11 Persentase Rata-Rata dan Logaritma Penurunan Jumlah Mikroba

Pada Uji Efektivitas............................................................................ 64

Page 14: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32839/1/jiptummpp-gdl-atikahnadh-43995-1-pendahul-..pdf · Pengawet ditambahkan pada produksi obat-obatan sediaan nonsteril, seperti sediaan

xvii

V.12 Rata-Rata Persentase dan Logaritma Penurunan Jumlah Mikroba

Pada Uji Efektivitas............................................................................ 65

Page 15: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32839/1/jiptummpp-gdl-atikahnadh-43995-1-pendahul-..pdf · Pengawet ditambahkan pada produksi obat-obatan sediaan nonsteril, seperti sediaan

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Struktur Kimia Benzalkonium Klorida.............................................. 8

2.2. Pseudomonas aeruginosa pada nutrien agar...................................... 17

2.3 Asam Asetat........................................................................................ 36

2.4 Natrium Asetat.................................................................................... 37

3.1 Skema kerangka konseptual............................................................... 41

4.1 Letak Media Agar dalam Unit Laminar Air Flow Cabinet Sebelum

Pengujian Sterilitas............................................................................. 46

4.2 Letak Media Agar dalam Unit Laminar Air Flow Cabinet Saat

Pengujian Sterilitas Berlangsung........................................................ 46

4.3 Skema Kerangka Operasional............................................................. 53

Page 16: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32839/1/jiptummpp-gdl-atikahnadh-43995-1-pendahul-..pdf · Pengawet ditambahkan pada produksi obat-obatan sediaan nonsteril, seperti sediaan

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup....................................................................... 75

2. Surat Anti-Plagiasi............................................................................ 76

3. Sertifikat Bahan................................................................................. 77

4. Sertifikat Bahan................................................................................. 79

5. Sertifikat Bahan Benzalkonium Klorida............................................ 80

6. Sertifikat Bakteri Pseudomonas aeruginosa...................................... 81

7. Sertifikat Bakteri Bacillus subtilis..................................................... 82

8. Sertifikat Bakteri Candida albicans.................................................. 83

9. Perhitungan Bahan Sedian Benzalkonium Klorida Konsentrasi

0,025% dengan pH 5.......................................................................... 84

10. Foto Alat dan Bahan......................................................................... 86

11. Skema Tahapan Pembuatan Sediaan................................................. 88

12. Skema Kerja Uji Inaktivasi Pengawet............................................... 89

13. Skema Kerja Uji Sterilitas Sediaan.................................................... 90

14. Skema Kerja Pembuatan Media Nutrient Agar.................................. 91

15. Skema Uji Efektivitas Pengawet........................................................ 92

16. Gambar Hasil Uji Kontrol Lingkungan di dalam dan di luar Laminar

AirFlow Cabinet (LAFC) Sebelum dan Selama Pembuatan Sediaan.....94

17. Gambar Hasil Uji Kontrol Lingkungan di dalam dan di luar Laminar

Air Flow Cabinet (LAFC) Sebelum dan Selama Uji Inaktivasi

Pengawet.............................................................................................. 96

18. Gambar Hasil Uji Kontrol Lingkungan di dalam dan di luar Laminar

Air Flow Cabinet (LAFC) Sebelum dan Selama Pengujian Sterilitas. 98

19. Gambar Hasil Uji Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet

(LAFC) Selama Pengujian Efektivitas Pengawet Sediaan................... 100

20. Gambar Kontrol Jumlah Mikroba Standar 0,5 McFarland

(Pseudomonas aeruginosa)................................................................. 101

21. Gambar Hasil Uji Fertilitas dan Sterilitas Media Tioglikolat Cair

dan Kasamino...................................................................................... 102

22. Gambar Hasil Uji Inaktivasi Pengawet dengan Menggunakan Media

Kasamino............................................................................................ 103

Page 17: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32839/1/jiptummpp-gdl-atikahnadh-43995-1-pendahul-..pdf · Pengawet ditambahkan pada produksi obat-obatan sediaan nonsteril, seperti sediaan

xx

23. Gambar Hasil Uji Inaktivasi Pengawet dengan Menggunakan Media

Tioglikolat Cair................................................................................... 104

24. Gambar Hasil Uji Sterilitas Sediaan dengan Menggunakan Media

Tioglikolat Cair dan Kasamino.......................................................... 105

25. Gambar Hasil Uji Efektivitas Benzalkoium Klorida Konsentrasi 0,025%

b/v Dengan pH 5 (Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas

aeruginosa)...................................................................................... 106

26. Gambar Hasil Uji Efektivitas Benzalkoium Klorida Konsentrasi 0,025%

b/v Dengan pH 5 (Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas

aeruginosa)...................................................................................... 107

27. Gambar Hasil Uji Efektivitas Benzalkoium Klorida Konsentrasi 0,025%

b/v Dengan pH 5 (Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas

aeruginosa)...................................................................................... 108

28. Gambar Hasil Uji Efektivitas Benzalkoium Klorida Konsentrasi 0,025%

b/v Dengan pH 5 (Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas

aeruginosa)....................................................................................... 109

29. Gambar Hasil Uji Efektivitas Benzalkoium Klorida Konsentrasi 0,025%

b/v Dengan pH 5 (Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas

aeruginosa)....................................................................................... 110

30. Perhitungan Persentase dan Logaritma Penurunan Jumlah Bakteri.. 111

Page 18: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32839/1/jiptummpp-gdl-atikahnadh-43995-1-pendahul-..pdf · Pengawet ditambahkan pada produksi obat-obatan sediaan nonsteril, seperti sediaan

72

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Goeswin. 2009. Pengembangan Sediaan Farmasi. Edisi Revisi dan

Perluasan. Bandung : Penerbit ITB

Agoes, Goeswin. 2009. Sediaan Farmasi Steril.Bandung : Penerbit ITB

Ansel, Howard C., 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Keempat.

Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Anonim. 2007. United State Pharmacopoeia, Edisi 30. Rockville :

USPConvention, Inc.

Anonim. 2015. Pseudomonasaeruginosa. https://id.wikipedia.org/wiki/. Diakses

pada tanggal 23 September 2015

AyselUgur, OzgurCeylan, andBelmaAslim. 2012. Characterization of

Pseudomonasspp. Krom Seawater of The Southwest Coast of Turkey.

Turkey : J. Biol. Environ. SCI

Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2006. Pedoman Cara Pembuatan Obat

Yang Baik. Jakarta : Badan POM.

Bore, Erland., etal. 2007.

AdaptedTolerancetoBenzalkoniumChlorideinEscheriachia coli K-12

StudiedbyTranscriptomeandProteomeAnalyses. France : Microbiology.

Cooper, J. W., 1975, Dispensing for Pharmaceutical Students, twelfth Ed.10,

pitmanmedicalPublishingco. ltd, London

CVUA Stuttgart, Schaflandstr. 2012. QuaternaryAmmoniumCompounds

(QAC). Germany : Europa Union ReferenceLaboratory for Residues of

Pesticides.

Denyer, SP. And Baird, R.M., 2007. GuideMicrobiological Control In

Pharmaceuticalsand Medical Devices, 2th ed., BocaRaton CRC Press,

Taylor & Francis Group.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi

keempat. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Farmakope Indonesia. Edisi

kelima. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Dosunmu, etal. 2015. Silver-coatedCarbonNanotubesDownregulate The

Expression of PseudomonasaeruginosaVirulenceGenes: a

PotentialMechanism for TheirAntimicrobialEffect. USA : International

Journal of Nanomedicine.

Elder, David., Crowley, Patrick., 2012. AntimicrobialPreservativePart Two:

Choosing a Preservative. UK : American Pharmaceutical Review.

Fischetti, A.V., R.P. Novick, J.J. Ferreti, D.A. Portnoy, andJ.I. Rood. 2000. Gram

Positif. Washington DC: ASM Press.

Page 19: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32839/1/jiptummpp-gdl-atikahnadh-43995-1-pendahul-..pdf · Pengawet ditambahkan pada produksi obat-obatan sediaan nonsteril, seperti sediaan

73

Gillespie, Stephen dan Kathleen Bamford. 2008. At A Glance Mikrobiologi

Medis dan Infeksi. Edisi ketiga. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Hunter, P.R. 1993. The microbiology of bottled natural mineral waters. United

Kingdom : Journal of AppliedBacteriology

Jawetz, Melnick, &Adelberg’s. 2001. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi dua

puluh dua. Jakarta : Penerbit Salemba Medika.

Jawetz, Melnick, &Adelberg’s. 2007. Medical MicrobiologyTwentyFourth Ed.

USA : The McGraw-HillCompanies, Inc.

Kimata,etal. 2004.

Pseudomonasaeruginosaisolatedfrommarineenvironmentsin Tokyo

Bay.Japan : Ocean Research Institute.

Kumar, Surinder. 2012. Textbook of Microbiology. New Delhi : Jaypee Brothers

Medical Publishers.

Martin, A.N., Swarbrick, J., dan Cammarata, A. 1983. Farmasi Fisik. Edisi III.

Jakarta : UI-Press.

McDonnell, Gerald. And Russell, Denver., 1999. Antiseptics dan Disinfectants:

Activity, Action, andResistance.United Kingdom :

ClinicalMicrobiologyReview.

Mesaros, etal. 2007. Pseudomonasaeruginosa:

resistanceandtherapeuticoptionsattheturn of thenewmillennium.

Belgium : European Society of

ClinicalMicrobiologyandInfectiousDiseases

Patrick J. Crowley& David P. Elder, 2012.AntimicrobialPreservativesPart One

: Choosing a Preservative System. American

Pelczar, Michael dan E.C.S.Chan. (1986). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Cetakan I.

Jakarta:UI-Press. Hal. 101.

PratiwiSyivia T., 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta : Erlangga.

Prescott, L.M., J.P. Harley, andD.A. Klein. 2003. Microbiology. 5 ed. New York

: McGraw Hill.

Rangkuti.D. 1994. Penuntun Penelitian Mikrobiologi. Padang : Sekolah

Menengah Analis Kimia

Remington, J. P. 2005. Remington’s Pharmaceutical The Science

andPracticeinPharmacy 21stEdition. Pennsylvania : Lippincott Williams

& Wilkins.

Rowe, C Raymond, dkk. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients. Edisi

keenam. London : Pharmacetical Press.

Ryan, K.J., J.J. Champoux, S. Falkow, J.J. Plonde, W.L. Drew, F.C. Neidhardt,

andC.G. Roy. 1994. Medical

Page 20: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/32839/1/jiptummpp-gdl-atikahnadh-43995-1-pendahul-..pdf · Pengawet ditambahkan pada produksi obat-obatan sediaan nonsteril, seperti sediaan

74

MicrobiologyAnIntroductiontoInfectiousDiseases. 3rd ed. Connecticut:

Appleton&Lange

Siswandono dan Soekarjo, Bambang. 2011. Kimia Medisinal. Surabaya :

Airlangga University.

Solveig, Langsurd. 2007. AdaptedTolerenceToBenzalkoniumChloride In

Eschericia Coli K-12 StudiedByTranscriptomeandProteomeAnalysis.

Great BritainPrinted.

Stefanus Lukas. 2006. Formulasi Steril. Yogyakarta : Penerbit ANDI

Suriani, Sanita., Soemarno, Suharjono. 2013. Pengaruh Suhu dan pH terhadap

Laju Pertumbuhan Lima Isolat Bakteri Anggota Genus Pseudomonas

yang diisolasi dari Ekosistem Sungai Tercemar Deterjen di sekitar

Kampus UniveristasBrawijaya. Indonesia : Universitas Brawijaya.

Syukri., 1999. Kimia Dasar 2. Bandung : Penerbit ITB.

Vogel. 1985. Buku Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.

Edisi Kelima. Bagian I. PT Kalman Pustaka : Jakarta.

Voigt, R. 1995. Buku Ajar Teknologi Farmasi. Edisi kelima. Yogyakarta :

Gadjah Mada University Press.

Volk, W. A. dan M. F. Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar, Erlangga, Jakarta

Waluyo. L. 2007. Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang

Zabrzewska, Beata., etal. 2014. Development Studies On Determination of

PreservativesDecomposition Products.Poland : Polish Pharmaceutical

Society.