Upload
aribogares
View
592
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Skripsi Revisi BAB I menuju ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan
Citation preview
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 1/50
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perusahaan selalu dihadapkan dalam permasalahan-
permasalahan, baik persaingan pasar, minat konsumen, kelangkaan
bahan baku dan sebagainya. Dalam menghadapi permasalahan-
permasalahan tersebut perusahaan perlu menetapkan tujuan, antara
lain yang tertuang dalam visi dan misi perusahaan, sebagai strategi
untuk bersaing dan tetap eksis dalam menjalankan kegiatan
usahanya. Tujuan perusahaan akan menentukan strategi-strategi
perusahaan. Berhasil atau tidaknya perusahaan ditentukan oleh
faktor yang bermacam-macam. Sebagai contoh menurut James
O.Gill Chatton (2004:2) :
“kegagalan dan keberhasilan perusahaan tidak selalu disebabkan oleh kurangnya pengetahuan produk atau gagal mengamati pasar dalam jangka panjang, melainkan karenakurang memahami kondisi keuangan.”
Oleh karena itu perusahaan selain harus mengetahui kondisi
pasarnya, perusahaan juga harus mengetahui kondisi keuanganya
juga.
Salah satu peraturan pemerintah yang berkaitan dengan
kondisi keuangan perusahaan adalah KEPUTUSAN MENTERI
BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) NOMOR : KEP-
100/MBU/2002 , Tentang penilaian tingkat kesehatan BUMN.
1
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 2/50
Penilaian tersebut meliputi tiga aspek yang menjadi dasar penilaian
diantaranya :
1. 50% untuk perusahaan infra struktur 70% aspek keuangan
dengan bobot masing-masing 50 dan 70
2. 35% untuk perusahaan infra struktur 15% aspek administrasi
dengan bobot masing-masing 35 dan 15
3. 15% untuk perusahaan infra struktur 15% aspek operasional
dengan bobot masing-masing 15 dan 15
Total skor yang akan dihasilkan dari penilaian tingkat
kesehatan perusahaan adalah 100, dari ketiga aspek tersebut aspek
keuangan memiliki porsi yang dominan yaitu 50% untuk perusahaan
infra struktur, dan 70% untuk perusahaan non infra struktur, dari total
skor maksimal 100. Dengan kata lain, untuk mendapatkan hasil
penilaian kesehatan perusahaan yang baik perusahaan harus
memperbaiki aspek keuangan yang dinilai dalam penilaian tingkat
kesehatan perusahaan. Sehingga aspek keuangan perlu
diperhatikan agar perusahaan berada pada posisi tingkat kesehatan
yang layak untuk bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis.
Perseroan Terbatas (PT). Industri Telekomunikasi Indonesia
(INTI) persero. adalah BUMN yang menjalankan peraturan
pemerintah diantaranya KEPMEN No: KEP-100/MBU/2002.
Sehingga PT. INTI (Persero) menggunakan analisis rasio keuangan
seseuai dengan keputusan tersebut untuk menilai tingkat kesehatan
2
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 3/50
perusahaan dari aspek keuangannya.
Berdasarkan laporan penilaian kinerja PT. INTI (Persero)
perkembangan tingkat kesehatan dari aspek keuangan PT. INTI
(Persero) selalu berubah dari tahun ke tahun. Begitu juga dengan
perubahan laba yang dihasilkan. Di bawah ini terdapat penerimaan
laba dan rugi bersih dari tahun 2000 sampai dengan 2009.
Tabel 1.1 Tabel penerimaan laba rugi bersih dari tahun 2000 - 2009
TahunPenerimaan laba rugi bersih
(dalam jutaan rupiah)Perubahan keterangan
2000 28.585 - Tahun acuan
2001 46.376 17.791 Laba, naik
2002 (43.427) (89.803) Rugi, turun
2003 41.346 84.773 Laba, naik
2004 36.407 (4.939) Laba, turun
2005 18.071 (18.336) Laba, turun
2006 8.625 (9.446) Laba, turun
2007 1.384 (7.241) Laba, turun
2008 (15.319) (16.703) Rugi, turun
2009 2.789 18.108 Laba, naikSumber : diperoleh dari divisi Satuan Pengawas Intern (SPI) PT. INTI (Persero)yang diolah kembali oleh peneliti
Dari tabel di atas perubahan laba terlihat mulai tahun 2001
memperoleh laba sebesar 46,376 milyar dengan kenaikan sebesar
17,791 milyar dari tahun sebelumnya. Tahun 2002 memperoleh
kerugian sebesar 43,427 milyar dengan penurunan sebesar 89,803
milyar. Tahun 2003 memperoleh laba sebesar 41,346 milyar dengan
kenaikan sebesar 84,773 milyar dari tahun sebelumnya. Tahun 2004
memperoleh keuntungan sebesar 36,407 milyar tapi terjadi
penurunan sebesar 4,939 milyar dari tahun sebelumnya. Tahun 2005
memperoleh keuntungan sebesar 18,071 milyar tapi terjadi
penurunan sebesar 18,336 milyar dari tahun sebelumnya. Tahun
3
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 4/50
2006 memperoleh keuntungan sebesar 8,625 milyar tapi terjadi
penurunan sebesar 9,446 milyar dari tahun sebelumnya. Tahun 2007
memperoleh keuntungan sebesar 1,384 milyar tapi terjadi penurunan
sebesar 7,241 milyar dari tahun sebelumnya. Tahun 2008
memperoleh kerugian sebesar 15,319 milyar dengan penurunan
sebesar 16,703 milyar. Tahun 2009 memperoleh laba sebesar 2,789
milyar dengan kenaikan sebesar 18,108 milyar dari tahun
sebelumnya.
Dengan menggunakan analisis rasio keuangan berdasarkan
Keputusan Mentri tersebut, seharusnya PT. INTI (Persero) akan bisa
memperbaiki tingkat kesehatan perusahaan terutama dari aspek
keuangan perusahaan dan meningkatkan laba, sehingga fenomena
di atas tidak terjadi. Sehingga akan lebih mudah dalam
pengembangan usaha dan lebih menarik investor untuk berinvestasi
di PT. INTI (Persero).
Penelitian-penelitian terdahulu tentang analisis rasio
keuangan Penelitian Zainudin dan Jogiyanto Hartono (1999) adalah
manfaat rasio keuangan dalam memprediksi pertumbuhan laba.
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa perubahan rasio
keuangan pada construct rasio keuangan capital, assets, earnings,
dan liquidity signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba
perusahaan perbankan untuk periode satu tahun ke depan, tetapi
tidak untuk dua tahun ke depan. Agus Endro Suwarno (2004)
4
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 5/50
menguji tentang penemuan empiris rasio keuangan khususnya
dalam memprediksi perubahan laba dari tahun 2000 sampai tahun
2002 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Hasil dari
penelitian ini adalah rasio long term liabilities to shareholder equity,
operating profit to profit before taxes, dan net income to sales dapat
digunakan dalam memprediksi perubahan laba tahun 2000. Takarini
dan Ekawati (2003) melakukan penelitian terhadap 42 perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan hasil penelitian
Return on Equity, Current Liabilities to Equity, Work Capital to
Assets, dan Net Profit Margin) mampu memprediksi perubahan laba
satu tahun ke depan.
Penelitian berbeda dengan penelitian sebelumnya
perbedaannya analisis rasio keuangan sesuai dengan Keputusan
mentri BUMN Nomor : KEP-100/MBU/2002 tentang penilaian tingkat
kesehatan Perusahaan BUMN dalam memprediksi perubahan laba.
Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI
PERKEMBANGAN LABA
1.2 Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan Latar Belakang tersebut, tedapat masalah-
masalah yang dapat diidentifikasi.
1. Bagaimana Analisis rasio keuangan di PT. INTI (Persero).
5
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 6/50
2. Bagaimana perkembangan laba di PT. INTI (Persero).
3. Bagaimana analisis rasio keuangan memprediksi
perkembangan laba di PT. INTI (Persero).
1.3 Maksud dan tujuan Penelitian
Penelitian ini diadakan dengan maksud untuk mengetahui
apakah analisis rasio berdasarkan Keputusan Mentri BUMN Nomor
KEP-100/MBU/2002 dapat memprediksi perkembangan laba di PT.
INTI (Persero) .
Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui:
1. Analisis rasio keuangan di PT. INTI (Persero) berdasarkan
Keputusan Mentri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002.
2. Perkembangan laba di PT. INTI (Persero).
3. Kemampuan analisis rasio keuangan tersebut dalam
memprediksi perkembangan laba di PT. INTI (Persero).
1.3 Kegunaan Penelitian
1.3.1 Aspek Teoritis
Penelitian ini secara teoritis berguna untuk mengetahui
analisis rasio keuangan dalam memprediksi perkembangan laba.
1.3.2 Aspek Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak
antara lain :
6
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 7/50
1. Penulis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu
pengetahuan baik secara teoritis, maupun secara praktis mengenai
kemampuan analisis rasio dalam memprediksi perkembangan laba di
PT. INTI (Persero).
2. Pihak Perusahaan
Bagi pihak manajemen hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi masukan yang digunakan sebagai alternatif dalam
menentukan atau membuat suatu kebijakan yang tepat di
perusahaan.
3. Bagi investor dan kreditor
penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan untuk melakukan investasi dan
memberikan kredit pada suatu perusahaan.
1.4 Kerangka Pemikiran dan Hipotesa
1.4.1 Kerangka Pemikiran
Perusahaan membutuhkan informasi yang dapat
menggambarkan tingkat kesehatan perusahaan. Sehingga
manajemen perusahaan dapat melakukan evaluasi berdasarkan
kondisi perusahaan dari aspek-aspek perusahaan termasuk dari
aspek keuangan. Agar manajemen dapat mengevaluasi tingkat
kesehatan perusahaan manajeman perlu mengetahui standar dasar
7
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 8/50
penilaian dari tingkat kesehatan perusahaan itu sendiri.
Keputusan mentri BUMN tentang penilaian tingkat kesehatan
perusahaan BUMN nomor : KEP-100/MBU/2002 mencakup tiga
aspek penilaian tingkat kesehatan perusahaan BUMN yaitu aspek
keuangan, aspek operasional, dan aspek administrasi. Penilaian
tersebut mengelompokan perusahaan-perusahaan BUMN dalam
kategori sehat, kurang sehat, dan tidak sehat, yang didasarkan
dalam skor akhir dari penilaian ketiga aspek penilaian tersebut.
PT. INTI (Persero) sebagai BUMN yang dikelompokan dalam
Keputusan mentri BUMN nomor : KEP-100/MBU/2002 sebagai
perusahaan BUMN non infra struktur yang telah menerapkan
keputusan tersebut PT. INTI (Persero) bisa membatasi rasio-rasio
yang harus digunakan untuk menilai tingkat kesehatan perusahaan
setiap tahunnya. Dengan penggunaan analisis rasio keuangan
tersebut PT. INTI (Persero) mampu melakukan evaluasi kinerja
perusahaan atas dasar tingkat kesehatan perusahaan sehingga
manajemen dapat melakukan kebijakan-kebijakan yang strategis
agar perusahaan dapat selalu mencapat target laba yang ditetapkan.
Penilaian tingkat kesehatan perusahaan sangat penting
dilakukan. Karena tingkat kesehatan perusahaan akan menentukan
apakah perusahaan masih dapat menghasilkan keuntungan atau
tidak. Sehingga penilaian tingkat kesehatan bermanfaat bagi pihak-
pihak antara lain pihak investor, kreditor, dan terutama bagi pihak
8
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 9/50
perusahaan.
Analisis rasio keuangan akan menggambarkan kinerja
keuangan perusahaan. Kinerja perusahaan akan mempengaruhi
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang sering
digunakan sebagai alat ukur untuk menilai keberhasilan perusahaan.
Prediksi atau peramalan akan mempermudah manajemen dalam
mengambil keputusan untuk melakukan evaluasi kinerja perusahaan.
Analisis rasio keuangan adalah salah satu teknik analisis
laporan keuangan yang menggunakan rasio atau perbandingan dari
aspek keuangan perusahaan. Analisis laporan keuangan
mempermudah mengetahui kinerja perusahaan secara cepat dan
memprediksi kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan
datang.
Menurut Freddy Rangkuti (1997, 69)
“analisis laporan keuangan merupakan teknik untuk mengetahui secara cepat kinerja keuangan perusahaan.Tujuannya untuk mengevaluasi situasi yang terjadi saat ini.Dan untuk memprediksi kondisi keuangan masa yang akandatang.”
Seperti yang telah dibuktikan pada penelitian-penelitian
sebelumnya. Rasio-rasio dalam analisis laporan keuangan memiliki
hubungan-hubungan yang signifikan terhadap perkembangan laba.
Berdeda jenis perusahaan berdeda pula rasio keuangan yang
berhubungan terhadap perkembangan laba perusahaan.
9
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 10/50
Secara ringkas kerangka pemikiran dalam penelitian ini
terdapat dalam gambar di bawah ini.
Analisis Rasio Keuangan(Variabel X)
1. Imbalan kepada pemegang saham(ROE)
2. Imbalan investasi (ROI)
3. Rasio Kas
4. Rasio Lancar
5. Colection Periods
6. Perputaran Persediaan
7. Perputaran total asset
8. Rasio modal sendiri terhadap totalaktiva
Gambar 1.1 kerangka pemikiran
1.4.2 Hipotesa Penelitian
Berdasarkan berdasarkan kerangka atau alur yang telah
dijelaskan, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut :
ho : Analisis rasio berdasarkan Keputusan mentri BUMN
nomor : KEP-100/MBU/2002 keuangan tidak
berpengaruh dalam memprediksi perubahan laba di PT.
INTI (Persero).
ha : Analisis rasio berdasarkan Keputusan mentri BUMN
nomor : KEP-100/MBU/2002 keuangan berpengaruh
dalam memprediksi perubahan laba di PT. INTI
(Persero).
10
Laba(Variabel Y)
Total PendapatanTotal Beban
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 11/50
1.5 Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
studi kasus yang dilakukan di PT. INTI (Persero). Menggambarkan
analsis rasio keuangannya sebagai variabel (x) dan perkembangan
laba sebagai variabel (y).
Populasi adalah laporan keuangan PT. INTI (Persero) dan
sampelnya diambil dari laporan keuangan PT. INTI (Persero) yang
merupakan data sekunder dari tahun 2000 sampai dengan 2009
untuk diolah menggunakan Microsoft Office Exel 2007 untuk mencari
nilai rasio berdasarkan Keputusan mentri BUMN nomor : KEP-
100/MBU/2002 untuk memprediksi perubahan laba. Kemudian dicari
hubungan antara variabel X dan variabel Y dengan Program SPSS
16 For Windows .Secara rinci metode penelitian akan dibahas pada
Bab III.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di kantor PT. INTI (Persero) yang
berada di Jalan Moh. Toha 77 Bandung, yang dilakukan dari tanggal
10 Mei 20011 sampai dengan 10 Juli 2011.
11
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 12/50
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisis Laporan Keuangan
Berikut ini adalah beberapa pengetian dari istilah-istilah
tentang analisa laporan keuangan.
“Analisis adalah penguraian salah satu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubunganantara bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.”
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2003 : 43)
Ikatan Akuntansi Indonesia (2007:03:07) Mendefinisikan
laporan keuangan sebagai berikut:
“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporankeuangan. Laporan keuanga yang lengkap biasanya meliputi neraca, lapora rugi/laba, laporan perubahan posisi keuangan(yang dapat disajikan dalam berbagai macam cara seperti,misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana),catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.”
Menurut Kasmir (2009,7) laporan keuangan adalah laporan
yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau
dalam satu periode tertentu.
Dari pengertian tersebut, maka analisis laporan keuangan
analisis laporan keuangan dapat diartikan sebagai cara untuk
menelaahan atau memehami maksud dari posisi atau kondisi
keuangan perusahaan keuangan, dari laporan keuangan yang
12
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 13/50
dihasilkan perusahaan. Analisis laporan keuangan perusahaan juga
digunakan untuk mengetahui secara cepat kinerja keuangan
perusahaan dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan di masa
yang akan datang.
“Analisis laporan keuangan merupakan teknik untuk mengetahui secara cepat kinerja keuangan perusahaan.Tujuannya adalah untuk mengevaluasi situasi yang terjadi saat ini. Dan memprediksi kondisi keuangan masa yang akandatang.”
Freddy Rangkuti (1997,69)
2.1.1 Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Agar kegiatan analsis laporan keuangan bermanfaat maka
analsisi laporan keuanga harusnya memiliki tujuan-tujuan yang jelas.
Ada beberapa tujuan dalam menganalisa laporan keuangan
perusahaan. Menurut Pahala Nainggolan (2004, 109-110) adalah
usaha untuk mengetahui:
1. Kondisi likuiditas jangka pendek. Pengguna informasi yang ingin
mengetahui keberlanjutan dari suatu perusahaan dalam waktu
dekat.
2. Arus dana. Analisis digunakan untuk mengetahui bagaimana arus
kas masuk dan arus kas keluar dari perusahaan saat ini dan di
masa depan.
13
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 14/50
3. Struktur permodalan dan solvabilitas. Lewat analisis pengguna
informasi ingin mengetahui kemampuan perusahaan
menghasilkan pendapatan.
4. Return dari investasi. Sebagai pemilik saham di perusahaan
tersebut tentu nilai saham yang ada merupakan investasi yang
harus menghasilkan keuntungan atau memperbesar nilai dari
periode ke periode.
5. Utilisasi atau penggunaan aset untuk memperoleh pendapatan
dibutuhkan aset. diputuskan untuk menambah aset.
6. Kinerja operasi perusahaan. Dengan analisis, hendak diketahui
kemampuan perusahaan menghasilkan pendapatan dan
menutupi pengeluaran sedemikian rupa hingga dapat
menghasilkan laba operasi yang maskimal.
2.1.2 Teknis analisis laporan keuangan
Analisis dimulai dari data finansial yang disajikan pada laporan
keuangan untuk kemudian ditarik suatu kesimpulan. Analisis dapat
dilakukan atas beberapa tahun untuk kemudian didapat pola
perubahan yang disebut sebagai tren. Bisa juga dilakukan terhadap
komponen yang ada dalam laporan keuangan dalam satu periode.
Untuk mendapatkan perbandingan kinerja perusahaan, maka akan
lebih lengkap bila analisis juga dilakukan dengan jalan
membandingkan data yang ada dengan industri sejenis. Bila ketiga
14
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 15/50
perbandingan ini dapat dilakukan maka analisis atas suatu
perusahaan relatif lengkap dan dapat diandalkan. Namun dalam
rakteknya belum tentu semua data perbandingan tersedia apalagi
data industri sejenis.
Beberapa teknis analisis yang paling populer menurut Pahala
Nainggolan (2004, 113-117)
1. Analisis perubahan tahun ke tahun
Semua komponen laporan keuangan akan dibandingkan
secara horisontal mencakup periode lebih dari dua tahun
untuk kemudian diperoleh suatu pola atau tren dari perubahan
pada komponen yang penting.
2. Analisis perubahan dengan indeks
menetapkan suatu tahun menjadi tahun dasar (biasanya tahun
terdahulu dari serangkaian tahun yang akan dianalisis).
Besarnya perubahan akan terlihat dibandingkan dengan tahun
dasar (base year).
3. Analisis common-size
Analisis perbandingan kelompok-kelompok perkiraan dalam
satu laporan keuangan.
4. Analisis rasio
Perbandingan komponen dari laporan keuangan.
15
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 16/50
2.2 Analisis rasio keuangan
Rasio atau perbandingan menurut Munawir (2000:64)
“Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbanganantara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dandengan menggunakan alat analisa berupa rasio akan dapat memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan tentang posisi keuangan suatu perusahaanterutama apabila dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar”
Analisis rasio keuangan merupakan suatu teknik atau cara
yang dilakukan untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam
laporan keuangan seperti menurut Munawir (2002,37)
“Analisis rasio adalah suatu metode untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laba-rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.”
Komponen pembanding dalam laporan keuangan bisa jadi
memiliki hubungan yang sangat erat hingga rasio yang dihasilkan
sangat bermakna. Misalnya rasio antara aktiva lancar dengan
kewajiban jangka pendek. Rasio juga bisa tidak bermakna karena
komponen yang dibandingkan tidak bermakna apa-apa. Misalnya
rasio antara biaya transportasi dengan investasi dalam bentuk
deposito. Dengan demikian, kemampuan menarik hubungan antara
komponen apa yang seharusnya dibandingkan dan apa arti
pembandingan tersebut.
Penganlisa laporankeuangan biasanya memiliki cara dalam
melakukan anallisa atas laporan keuangan. Seperti menurut Riyanto
(2001,329)
16
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 17/50
Penganalisa laporan keuangan dalam membandingkan rasio
keuangan dapat dilakukan dengan dua cara.
1. Membandingkan rasio sekarang ( present ratio) dengan rasio-rasio
dari waktu-waktu yang lalu (ratio historis) atau dengan rasio-rasio
yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang dari
perusahaan yang sama.
2. Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan (ratio
perusahaan/ company ratio) dengan rasio-rasio semacam dari
perusahaan lain yang sejenis atau industri (rasio industri/ rasio
rata-rata/ rasio standard) untuk waktu yang sama
2.3 Kelebihan analisis rasio keuangan dan kekurangan analisis
rasio keuangan
Menurut Harahap (2002, dalam Sihombing, 2008) Kelebihan
dari analisis rasio keuangan dari pada analisis laporan keuangan
lainnya adalah sebagai berikut:
1. Rasio keuangan merupakan angka-angka statistik yang
mudah dibaca dan ditafsirkan.
2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi
yang disajikan dari laporan keuangan yang rumit.
3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain.
4. Sangat bermanfaat untuk mengambil bahan-bahan dalam
mengisi model-model pengambilan keputusan dan model
17
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 18/50
prediksi.
5. Menstandari ukuran perusahaan.
6. Lebih mudah membandingkan perusahaan dengan
perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara
periodik atau time series.
7. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan
prediksi di masa yang akan datang.
Teknik analisis rasio keuangan juga memiliki kelemahan
sebagai berikut:
1. Kesulitan dalam memilih rasio keuangan yang tepat yang
dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya.
2. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan
juga menjadi keterbatasan teknik ini, seperti:
a. Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu
banyak mengandung taksiran yang dapat dinilai bias atau
subjektif.
b. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan
rasio adalah nilai perolehan, bukan harga pasar.
c. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak
pada angka rasio.
d. Pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi
bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda.
3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan
18
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 19/50
menimbulkan kesulitan dalam menghitung rasio.
4. Sulit jika data yang tersedia tidak singkron.
5. Jika dua perusahaan yang dibandingkan, bisa saja teknik dan
standar akuntansi tidak sama sehingga jika dilakukan
perbandingan bisa menimbulkan kesalahan.
Selain itu juga terdapat keterbatasan analisis rasio keuangan
menurut Sawir (2005, dalam Sihombing, 2008) sebagai berikut:
1. Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari
perusahaan yang dianalisis apabila perusahaan tersebut
bergerak di beberapa bidang usaha.
2. Rasio disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi
oleh cara penafsiran yang berbeda dan bahkan bisa merupakan
hasil manipulasi.
3. Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan
yang berbeda. Misalnya perbedaan metode penyusutan atau
metode persediaan.
4. Informasi rata-rata industri adalah data umum dan hanya
merupakan perkiraan.
2.4 Rasio Keuangan PT. INTI (Persero)
PT. INTI (Persero) dalam Keputusan Menteri BUMN No: KEP-
100/MBU/2002 lampiran II : 1/18 termasuk ke dalam kelompok
BUMN Non Infra Struktur. Kelompok BUMN Non Infra Struktur
19
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 20/50
memiliki total bobot 70 dari 100 total skor (TS) dari aspek keuangan
yang berasal dari perhitungan rasio keuangan yang digunakan dalam
penilaian tingkat kesehatan perusahaan, sedangkan total bobot
untuk aspek Operasional dan Administrasi yang juga digunakan
dalam penilaian tersebut masing-masing hanya 15 dengan rasio-
rasio dan indikator seperti dalam table daftar Indikator dan bobot
aspek keuangan seperti dalam tabel berikut
Tabel 2.1 aspek yang dinilai dalam penilaian tingkat kesehatan
Aspek yang dinilaiBobot / Total skor (TS)
InfraStruktur
Non InfraStruktur
Aspek keuangan 50 70
Aspek Operasional 35 15
Aspek Administrasi 15 15
Total 100 100
Sumber: Keputusan Menteri BUMN No: KEP-100/MBU/2002 yang diolah kembali oleh peneliti
Berikut ini adalah kriteria dari hasil penilaian tingkat kesehatan
tingkat kesehatan yang terdapat dalam BAB II pasal 3 nomor 1
Keputuan Mentri BUMN No : KEP-100/MBU/2002 dikelompokan
menjadi :
a. SEHAT, yang terdiri dari :
AAA apabila total skor (TS) lebih besar dari 95
AA apabila 80<TS<=95
A apabila 65<TS<=80
b. KURANG SEHAT, yang terdiri dari :
20
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 21/50
BBB apabila 50<TS<=65
BB apabila 40<TS<=50
B apabila 30<TS<=40
c. TIDAK SEHAT, yang terdiri dari :
CCC apabila 20<TS<=30
CC apabila 10<TS<=20
C apabila TS<=10
Adapun bobot maksimal yang dihasilkan dari tingkat
kesehatan dari aspek keuangan yang menggunakan analisis rasio
keuangan seperti terlihat dalam tabel berikut ini
Tabel 2.2 Daftar indikator dan Bobot dari penilaian aspek keuangan
Indikator BobotInfra Non Infra
9. Imbalan kepada pemegang saham (ROE) 15 20
10. Imbalan investasi (ROI) 10 15
11. Rasio Kas 3 5
12. Rasio Lancar 4 5
13. Colection Periods 4 5
14. Perputaran Persediaan 4 5
15. Perputaran total asset 4 5
16. Rasio modal sendiri terhadap total aktiva 6 10
Total Bobot 50 70
Sumber : Keputusan Mentri BUMN No: KEP-100/MBU/2002 salian tata cara
penilaian tingkat kesehatan BUMN Non jasa keuangan
Peran rasio keuangan dalam penilaian tingkat kesehatan dari
aspek keuangan adalah sebagai indikator dalam menilai tingkat
kesehatan dari aspek keuangan perusahaan. Adapun rasio-rasio
keuangan yang dimaksud adalah rasio keuangan dalam Tabel 2.2
Daftar indikator dan Bobot dari penilaian aspek keuangan
21
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 22/50
2.4.1 Imbalan kepada pemegang saham / Return On Equity
(ROE)
Laba setelah pajakModal sendiri
X 100%
ROE sering disebut sebagai rasio imbalan kepada pemegang
saham atau return on net worth. Rasio ini dikelompokan ke dalam
Rasio Profitabilitas atau Rentabiitas.
“ROE mengukur kemampuan perusahaan memperoleh labayang tersedia bagi pemengan saham perusahaan. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang perusahaan,semakin besar hutang maka semakin besar rasio ini.”
Agus Sartomo (2001, 124)
2.4.2 Imbalan investasi / Return on Investment (ROI)
Laba Setelah PajakModal sendiri
X 100%
Return on Investment atau Return on Asset menunjukan
kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang
dipergunakan. Agus Sartomo (2001, 123)
Rasio ini dikelompokan kedalam Rasio Profitabilitas atau
Rentabiitas.
2.4.3 Rasio Kas / Cash Ratio
Kas (setara kas)Hutang Lancar
X 100%
Rasio kas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar
22
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 23/50
kewajiban lancar (kewajibannya yang harus dibawar dalam waktu
kurang dari satu tahun) dengan menggunakan kas atau setara kas
perusahaan (surat berharga, wesel dan sebagainya). Rasio ini
dikelompokan kedalam rasio likuiditas.
2.4.4 Rasio Lancar / Current Ratio
Aktiva Lancar
Hutang Lancar X 100%
Rasio lancar atau Current Ratio adalah kemampuan
perusahaan untuk membayar hutang jangka pendeknya dengan
dengan menggunkan aktiva lancar perusahaan. Rasio ini biasa
dikelompokan kedalam rasio likuiditas.
“Semakin tinggi Current Ratio ini berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek. Aktiva lancar yang dimaksud termasuk kas, piutang, surat berharga. Dari aktiva lancar tersebut, persediaan merupakan aktiva lancar kurang liquid dibanding dengan aktiva lain.”
Agus Sartomo (2001, 116-117)
2.4.5 Periode Pengumpulan Piutang / Colection Periods
Total Piutang UsahaTotal Pendapatn Usaha
X 365
“Periode pengumpulan piutang, yaitu rata-rata hari yang diperlukan untuk mengubah piutang menjadi kas. Biasanyaditentukan dengan membagi piutang dengan rata-rata penjualan harian”
Agus Sartomo (2001, 119)
23
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 24/50
2.4.6 Inventory Turnover
Total PersediaanTotal Pendapatan
X 365
2.4.7 Perputaran total asset / Total Asset Turnover
Total PendapatanCapital Employed
X 100
2.4.8 Rasio modal sendiri terhadap total aktiva
Total Modal SendiriTotal Aktiva
X 100
Berikut definisi-definisi tentang rasio-rasio keuangan di atas
yang terdapat dalam Keputusan Mentri BUMN nomor: KEP-
100/MBU/2002 Tanggal : 04 Juni 2002
1. Laba setelah Pajak adalah Laba setelah Pajak dikurangi
dengan laba hasil penjualan dari : Aktiva tetap dan Aktiva Non
Produktif.
2. Modal Sendiri adalah seluruh komponen Modal Sendiri dalam
neraca perusahaan pada posisi akhir tahun buku d ikurangi
dengan komponen Modal sendiri yang digunakan untuk
membiayai Aktiva Tetap dalam Pelaksanaan dan laba tahun
berjalan. Dalam Modal sendiri tersebut di atas termasuk
komponen kewajiban yang belum ditetapkan statusnya.
24
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 25/50
3. Aktiva Tetap dalam pelaksan aan adalah posisi pada akhir
tahun buku Aktiva Tetap y ang sedang dalam tahap
pembangunan.
4.EBIT adalah laba sebelum bunga dan pajak dikurangi laba
dari hasil penjualan dari : Aktiva Tetap, Aktiva la in-lain, Aktiva
Non Produktif, Saham penyertaan langsung.
5. Current Asset adalah posisi Total Aktiva Lancar pada akhir
tahun buku
6. Current Liabilities adalah posisi Total Kewajiban Lancar pada
akhir tahun buku. Total Piutang Usaha adalah posisi Piutang
Usaha setelah dikurangi Cadangan Penyisihan Piutang pada
akhir tahun buku.
7. Total Pendapatan Usaha adalah jumlah Pendapatan Usaha
selama tahun buku.
8. Total Persediaan adalah seluruh persediaan yang digunakan
untuk proses produksi pada akhir tahun buku yang terdiri dari
persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi dan
persediaan barang jadi ditambah persediaan peralatan dan suku
cadang.
9. Total Pendapatan Usaha adalah Total Pendapatan Usaha
dalam tahun buku yang bersangkutan.
25
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 26/50
10. Total Pendapatan adalah Total Pendapatan Usaha dan
Non Usaha tidak termasuk pendapatan hasil penjualan Aktiva
Tetap
11. Capital Employed adalah posisi pada akhir tahun buku
total Aktiva dik urangi Aktiva Tetap Dalam Pelaksanaan
12. Total Modal Sendiri adalah seluruh komponen Modal
Sendiri pada akhir tahun buku diluar dana-dana yang belum
ditetapkan statusnya.
13. Total Asset adalah Total asset dikurangi dengan dana-
dana yang belum ditetapkan statusnya pada posisi akhir tahun
buku yang bersangkutan
2.4 Prediksi laba menggunakan analisis rasio laporan keuangan
2.4.1 Pengertian laba, pendapatan dan biaya
a. Laba
“Laba adalah selisih lebih pendapatan atas biaya-biaya yang
terjadi sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan
tersebut.” Soemarso (1987,161)
Definisi laba menurut Zaki Baridwan (2003 31) adalah sebagai
berikut:
“Laba (Gain) adalah kenaikan modal atau aktiva bersih yang berasal dari transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan
usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang
26
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 27/50
mempengaruhi badan usaha selam suatu periode kecuali yang timbul dari pendapatan (Revenue) atau investasi oleh
pemilik."
Sedangkan Abdullah.S (2001:46) mengemukakan bahwa
pengertian laba adalah:
“Pendapatan yang diterima oleh pemilik perusahaan.Pendapatan ini bukan sebagai harga perusahaan tetapi sebagai akibat dari pembentukannya diberbagai pasar.Pendapatan ini merupakan selisih antara hasil penjualan
dengan biaya-biaya seperti biaya upah buruh, biaya bungamodal dan biaya bahan-bahan yang dipaki ditambah dengan penghapusan atas alat-alat modal.”
b. Pendapatan
Pendapatan adalah peningkatan jumlah aktiva atau
penurunan kewajiban yang timbul dari penyerahan barang/jasa atau
aktivitas usaha lainnya dalam suatu periode. Soemarso (1987, 162)
c. Biaya (beban)
“Kalau pendapatan didefinisikan sebagai kenaikan modal bruto, maka biaya adalah penurunan modal bruto sehubungandengan kegiatan usaha perusahaan. Penurunan modal brutodapat terjadi melalui penurunan aktiva dan kenaikankewajiban.”
Soemarso (1987, 164)
2.4.2 Analisis rasio keuangan terhdadap prediksi perubahan/
perkembangan laba
a. memprediksi menggunakan analisis rasio keuangan
Sebagaimana analisis yang lain, rasio hanya memberikan
suatu sinyal yang harus ditindaklanjuti dengan analisis yang lebih
mendalam. Dengan demikian, kegunaan analisis ini tergantung pada
27
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 28/50
bagaimana kemampuan menginterpretasikan rasio yang dihasilkan.
Hal ini merupakan faktor yang amat dominan dalam analisis laporan
keuangan.
“Rasio berorientasi ke masa depan sehigga meskipun rasiodihasilkan dari nilai historis, yaitu data keuangan pada periodeyang sudah berlalu, namun penganalisisan harus ditempatkandalam kerangka berfikir masa depan. Dengan demikian,informasi tambahan yang diperoleh haruslah membantu pendugaan atau prediksi mengenai potensi masa depan dari komponen laporan keuangan.”
Pahala Nainggolan (2004 :117-118)
“Analisis perusahaan dengan mempergunakan rasiokeuangan memungkinkan manajer keuangan untuk mengevaluasi dengan cepat. Dengan rasio keuangan jugamemungkinkan perbandingan jalannya perusahaan dari waktu ke waktu serta mengidentifikasi perkembangannya”
(Muslich, 2000: 61).
b. Penelitian tentang analisis raio dalam memprediksi
perkembangan laba
Roma Uly Juliana & Sulardi (2003) menguji manfaat rasio
keuangan dalam memprediksi perubahan laba perusahaan
manufaktur dengan periode penelitian tahun 1998-2000. Rasio
yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 10 rasio yaitu current
ratio, gross profit margin, operating profit margin, net profit
margin, debt to equity, inventory turn over, total asset turnover,
return on investment, return on equity dan leverage ratio, selain
kesepuluh rasio tersebut penelitian ini juga menggunakan ukuran
28
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 29/50
perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kesepuluh
rasio keuangan yang digunakan hanya rasio Gross Profit Margin
(GPM) dan Operating Profit Margin (OPM) yang signifikan dalam
memprediksi perubahan laba yang akan datang. Roma Uly
Juliana & Sulardi juga menemukan bukti empiris bahwa rasio
keuangan dan ukuran perusahaan mampu memprediksi dan
berpengaruh terhadap perubahan laba perusahaan manufaktur.
Agus Endro Suwarno (2004) menguji manfaat informasi
rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba perusahaan
manufaktur dengan periode penelitian tahun 1999-2002 yang
menggunakan stepwise regression dalam memilih rasio keuangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 35 rasio yang diseleksi
terdapat 3 rasio tahun 1999 yang dapat digunakan untuk
memprediksi perubahan laba tahun 2000 yaitu long term
liabilities to shareholder equity 4 (LTLSE), operating profit to profit
before taxes (OPPBT) dan net income to sales (NIS), dan terdapat 3
rasio tahun 2000 yang dapat digunakan untuk memprediksi
perubahan laba tahun 2001 yaitu inventory to working capital
(IWC), net income to sales (NIS) dan net income to net worth
(NINW) sedangkan rasio tahun 2001 tidak dapat digunakan untuk
memprediksi perubahan laba tahun 2002.
29
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 30/50
BAB III
METODE PENELITIAN DAN OBJEK PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Industry telekomunikasi pada abad ini memegang peranan
penting. PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau
disingkat PT. INTI, yang bergerak dalam bidang Industri
Telekomunikasi adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak diwilayah lindungan Departemen Pariwisata Pos dan
Telekomunikasi – DITJEN POSTEL.
Pada saat ini PT. INTI (Persero) mempunyai kantor pusat
yang terletak di jalan Moh. Toha 77 Bandung, dengan pabriknya di
jalan Moh. Toha 77 Bandung dan jalan raya Dayeuh Kolot 225
(Palasari) Bandung. Dalam perkembangannya PT. INTI (Persero) ini
memiliki kator cabang yang terletak di jalan Cempaka Putih Jakarta
dan di jalan Prapanca 15 Surabaya. Mengenai tahap-tahap
perkembangan perusahaan ini adalah sebagai berikut:
a. Periode 1945
Pada tahun 1926 didirikan laboratorium P.T.T di tegallega (sekarang
jalan Moh. Toha 77 Bandung)kemudian di lanjutkan dengan
didirikannya laboratorium radio dan pusat perlengkapan Radio atau
lebih dikenal dengan nama Bengkel pusat radio pada tahun 1929.
30
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 31/50
b. Periode 1945-1960
Setelah perang dunia II berakhir, laboratorium Radio ditingkatkan
kedudukannya menjadi laboratorium Telekomunikasi yang mencakup
bidang-bidang Komunikasi melalui Telepon, Telegraph dan Radio.
Sedangkan bengkel pusat Radio diubah menjadi brngkel pusat
Telekomunikasi.
c. Periode 1960-1969
Dengan berdasar pada peraturan pemerintah No.40 tahun 1961,
Laboratorium Pos, Telepon dan Telegraph diubah status hukumnya
menjadi perusahaan N egara Pos dan Telekomunikasi atau PN.
Pada tanggal 25 Mei 1966,
Telekomunikasi bekerja sama dengan SIEMENS A.G. yang
pelaksannaanya dibebankan kepada lembaga penelitian dan
pengembangan Pos dan Telekomunikasi (L.P.P.POSTEL) .
Pada tanggal 17 Febuari 1968 dalam organidasi L.P.P. POSTEL
dibentuk bagian pabrik Telepon. Karena adanya unsur industri L.P.P.
POSTEL berubah menjadi lembaga penelitian, pengembanagan, dan
Industri Pos dan Telekomunikasi (L.P.P.I POSTEL) pada tanggal 22
juni 1969 Industri Telekomunikasi yang berpangkal pada bagian
pabrik Telepon diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia yang
diwakili oleh Menteri EKUIN Bapak Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
d. Periode 1969-1973
31
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 32/50
Pada tanggal 1-3 Oktober 1970 diadakan rapat kerja Pos dan
Telekomunikasi di jakarta, yang hasilnya antara lain “L.P.PI POSTEL
diberika waktu kurang lebih empat tahun untuk mempersiapkan diri
agar dapat berdiri sendiri di bidang keuangan, kepegawaian dan
peralatan “. Pada tahun 1971 diadakan pengembangan usaha antara
lain :
1) Lembaga penelitian dan pengembangan Pos dan
Telekomunikasi yang mempunyai Tugas pokok dalam pengujian,
penelitian dan pengembangan sarana pos dan telekomunikasi, baik
dalam teknis operasional maupun teknis teknologi.
2) Bidang produksi sebagai badan hukum yang berdiri sendiri
dengan tugas pokok memproduksi sarana atau peralatan
telekomunikasi.
3) Pada tahun 1972 struktur organisasi formal L.P.P.I POSTEL
telah diubah menjadi L.P.P POSTEL. Oleh karena itu dianggap tepat
apabila industri tersebut diatas ditetapkan sebagai Proyek industri
Telekomunikasi. Pada tanggal 8 Maret 1973 keluar surat keputusan
Menteri perhubunga RI. No. 3/R/Phb. 73,yang menetapkan langkah-
langkah ;
a) Untuk keperluan diatas ditetapkan bentuk usaha dan bentuk
hukum yang sebaik – baiknya sehingga mendapatkan cukup fasilitas
dalam lingkungan L.P.P.I. POSTEL – DITJEN POSTEL.
32
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 33/50
b) Oleh karena itu dianggap tepat apabila industri tersebut di
tetapkan sebagai proyek Industri Telekomunikasi. Maksud dan
Tujuan dengan ditetapkan proyek industri dan telekomunikasi adalah
:
4) Meningkatkan hasil-hasil produksi dalam negeri berupa alat-
alat telekomunikasi baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
maupun dalam keperluan ekspor.
5) Penghemetan devisa bagi kebutuhan alat-alat atau perangkat
telekomunikasi.
6) Membuka lapangan kerja baru yang dapat menampung
sejumlah tenaga kerja.
e. Periode 1973-1984
Pada tahun 1974 dikeluarkan peraturan pemerintah tentang
penyertaan pemeritah yentang penyrtaan modal negara RI untuk
pendirian perusahaan persero (persero) dibidang industri
Telekomunikasi. Sehubungan dengan hal tersebut maka proyek
industri Telekomunikasi perlu dijadikan suatu pelaksanaan kegiatan
produksi alat-alat dan perangkt Telekomunikasi untuk meningkatkan
dan mengembangkan prasarana Telekomunikasi. Agar pelaksanaan
kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan berkembang
secara wajar berdasarkan kemampuan sendiri maka dipandang perlu
33
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 34/50
untuk menentukan bentuk usaha sesuai dengan sift dan bidangnya .
Dengan keputusan menteri keuangan RI. No.Kep.1771/Mk/12/1974
tertanggal 28 Maret 1974; Akte Notaris Abdul latief jakarta No. 332,
Proyek Industri Telekomunikasi diubah bentuknya menjadi indutstri
telekomunikasi dari tahun 1980, periode pembangunan selama
dasawarsa sebelumnya (1970-1979) meliputi evaluasi ulang dan
persiapan pembangunan. Pada saat ini PT.INTI (persero) memiliki
kantor pusat di jln. Moch. Toha No.77 bandung, sedangkan kegiatan
proses produksi di pabrik yang terletak di jln. Dayeh kolot no.225
(palasari) Bandung.
f. Periode tahun 1985-1990 (Periode Industri Teknologi Baru).
Mencoba model-model baru telekomunikasi yang telah direncanakan
sebelumnya. Jaringan dasar baik switching maupun transmisi yang
merupakan bagian terpenting dari jaringan telekomunikasi nasional
mulai diterapkan dan dikaji peranannya untuk menyusul model
telekomunikasi di masa depan. Asumsi-asumsi yang digunakan
meliputi data dan perencanaan yang dikaji kembali dan disesuaikan
dengan kenyataannya. Pada tanggal 16 Oktober 1989 PT. INTI
(Persero) yang berada di bawah DEPARPOSTEL diserah terimakan
kepada Badan Pengembangan Industri Strategis (BPIS)
g. Periode tahun 1990-sampai saat ini (periode pemantapan)
34
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 35/50
Dalam periode ini diharapkan parameter pembangunan sudah
tampak sehingga bentuk jaringan telekomunikasi nasional
diharapkan telah mencapai tahap pemantapan sehingga
pembangunan telekomunikasi nasional praktis sudah dapat didukung
sepenuhnya. Pada tahap ini Standar Internasional mengenai ISDN
(Integrented Service Digital Network) akan tersedia dan akan dapat
diramalkan.
3.1.2 Tujuan pendirian PT. INTI (Persero)
PT. INTI (Persero) yang sampai dengan saat ini berada dalam
pengelolaan BPIS, bergerak dalam bidang produksi, penjualan, dan
jasa industri telekomunikasi.
Tujuan pokok PT. INTI (Persero) adalah :
1. Meningkatkan kemampuan nasional di bidang telekominkasi
dan elektronika nasional.
2. Menunjang system telekomunikasi nasional.
3. Mendorong perkembangan industry pendukung dalam bidang
telekomunikasi dan elektronika professional.
4. Meningkatkan kemampuan untuk tumbuh dengan kemampuan
sendiri.
5. Menjadi sumber penghasilan devisa.
3.1.3 Ruang lingkup Perusahaan
35
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 36/50
Sejak tahun 1975 sampai sekarang ini PT. INTI (Persero) telah
melaksanakan kerjasama teknik dengan perusahaan mancanegara
seperti:
1. Siemen AG (Jerman)
2. Bell Telephone Menufacturing Ltd./ ITT (Belgia)
3. Japan Radio Co. Ltd. (Jepang)
4. Nippon Company Ltd./Sumitomo (Jepang)
5. Ericson (Swedia)
6. VIZ Manufacturing Ltd. (Philadelphia, USA)
Produksi-produksi yang dihasilkan oleh PT. INTI (Persero)
sebagian besar berupa rakitan, dimana komponen-komponennya
didatangkan dari luar negeri dalam bentuk CKD (Completely
Knocked Down) yaitu yaitu sebagian komponen diimpor dan
sebagian lagi dibuat sendiri yang bahan bakunya juga diimpor dari
Negara yang sama.
Berikut ini contoh produk-produk yang dihasilkan oleh PT. INTI
(Persero) :
1. Produk terminal, terdiri dari:
a. Pesawat telpon elektronik.
b. PTUS (Pesawat Telepon Umum Swalayan)
c. PTUMK (Pesawat Telepon Multi Koin)
2. Produk Switching, terdiri dari:
a. SLJJ
36
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 37/50
b. STDI (Sentral Telepon Digital Indonesia)
c. STDI-K (Sentral Telepon Digital Indonesia- Kapasitas
kecil)
d. Remote Telepon System-TDMA
3. Produk Tranmisi, terdiri dari:
a. Tranceiver HF-SSB
b. Transmiter dan receiver SSB-LSB
c. VHP Single Chanel
d. SKTB (Sistem Telepon Kendaraan Bergerak)
e. Multi Chanel Radio
f. PCM (Pulse Code Mutation)
g. Radio Marine Equipment
h. Peralatan Meterologi dan Geofisika
i. SKB 3 Kanal (Stasiun Bumi Kecil)
j. Peralatan Lainnya
4. Pelayanan Purna Jual, terdiri dari:
Konsultasi, Survey dan Desain, Instalasi, Perbaikan dan
Perawatan.
5. Produk Prafabrikasi, terdiri dari:
Komponen Rack STDI, Komponen MDF, Komponen Mini HVT,
Komponen PTCS.
Struktur Organisasi Dan Uraian Tugas
37
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 38/50
Struktur organsasi PT. INTI (Persero) dibentuk berdasarkan
Surat Keputusan DIreksi No. 01/SKD.PRT/VII/1982 tanggal 1
Agustus 1982. Struktur organisasi tersebut telah beberapa kali
mengalami perubahan penyesuaian.
Struktur organisasi yang berlaku sekarang ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.
KN.015/OT.002/209020/1995 yang ditetapkan pada tanggal 11
Desember 1995 yang terdiri dari :
1. Direksi
Direksi adalah suatu dewan yang memimpin seluruh usaha
korporasi dalam menjalankan misi perusahaan untuk
mencapai tujuan perusahaan, dengan kinerja yang
mmenuntungkan, kepuasan pelanggan yang maksimal,
serta tingkat pencapaian kinerja usaha setiap
perkembangan .
Direksi terdiri dari :
a. Direksi Utama
b. Direktur Corporate Office
c. Direktur Network Integration
d. Direktur Engineering dan Product
e. Direktur Administrasi dan Keuangan
Direksi yang dapat dibantu oleh tenaga fungsional sesuai
dengan bidang keahlian yang dibutuhkan.
38
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 39/50
2. Divisi
Pembentukan Divisi ditunjukan untuk mendukung
kelancaran kegiatan bisnis SBU dengan menyusun
kebijakan-kebijakan strategis sesuai dengan fungsinya
yang menjadi acuan pelaksanaan kegiatan operasional
pada unit kerja yang lain.
Divisi terdiri dari:
a. Divisi Internal Audit
b. Divisi Sekretariat Perusahaan
c. Divisi R & D
d. Divisi SDM & Organisasi
e. Divisi Keuangan
f. Divisi Pengembangan Bisnis
Dalam menjalankan kegiatannya Divisi dilengkapi dengan
unit organisasi pendukung yang merupakan penjabaran
dari fungsi utama yang dipunyai oleh Divisi yang
bersangkutan terdiri dari:
1. Bagian
2. Urusan
Sebagaimana tercantum dalam lampiran dari Keputusan
ini, Divisi dapat dibantu oleh tenaga fungsional sesuai
dengan bidang keahlian yang dibutuhkan.
3. Strategi Business Unit (SBU)
39
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 40/50
Pembentukan SBU ditunjukan untuk mendapatkan dan
meningkatkan usaha Perusahaan dalam meraih
keuntungan sesuai dengan misi, visi tujuan serta
Anggaran Dasar Perusahaan.
SBU terdiri dari:
a. SBU Fixed Network and Access
b. SBU Mobile Communication Network
c. SBU Customer Premises Equipment (CPE)
d. SBU Engineering Service & Software
e. SBU Manufaktur
Untuk mendapai tujuan sebagaimana tersebut diatas, SBU
mempunyai otonomi sebagai unit usaha yang mandiri
tetapi tetap merupakan bagian dari organisasi perusahaan
sehingga
40
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 41/50
3.2 METODE PENELITIAN
3.2.1 Asumsi dan Keterbatasan
Penelitian
Penelitian terbatas pada penggunaan kelompok analisis rasio
keuangan yang digunakan untuk menggambarkan tingkat kesehatan
perusahaan BUMN sesuai dengan Keputusan Mentri BUMN Nomor :
KEP-100/MBU/2002 tetang penilaian tingkat kesehatan perusahaan
BUMN. Dan kemudian dicari hubungannya terhadap perubahan laba
lalu dianalisis menggunakan analisis regresi berganda sehingga
menghasilkan formulasi untuk memprediksi perubahan laba selama
periode sepuluh tahun yaitu mulai tahun 2000 sampai dengan tahun
2009
3.2.2 Batasan Konsep / Variabel dan Operasionalisasi Variabel
a. Batasan Konsep / Variabel
Penyusunan operasionalisasi variabel dimaksudkan untuk
mengetahui :
1) Mengetahui perkembangan tingkat kesehatan PT. INTI (Persero) dari
aspek keuangan berdasarkan KepMen BUMN No: KEP-
100/MBU/2002 selama sepuluh tahun yaitu dari tahun 2000 sampai
dengan tahun 2009.
41
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 42/50
2) Mengetahui hubungan dari variabel-variabel penelitian yang mana
sumber pokok dari penelitian ini adalah :
Variabel independensi adalah tipe variabel yang menjelaskan
atau mempengaruhi variabel lain. Variabel dependen adalah tipe
variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen
Nur Indriantoro & Bambang Supomo (2002, 63).
42
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 43/50
1) Variabel Independen (Variabel Bebas / Variabel X)
1. Imbalan kepada pemegang saham (ROE)
2. Imbalan investasi (ROI)
3. Rasio Kas
4. Rasio Lancar
5. Collection Periods
6. Perputaran Persediaan
7. Perputaran Total Aset
8. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva
2) Variabel Dependen (Variabel Terikat / Variabel Y)
Adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas, dalam
hal ini adalah perubahan laba.
Rumus menghitung perubahan laba:
= perubahan laba
Y = laba
it = periode laba perusahaan
it-n = periode laba terkait sebelumnya
43
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 44/50
b. Operasionalisasi Variabel
Tabel Operasionalisasi Variabel
KONSEP VARIABEL DEFINISI VARIABEL INDIKATOR KATEGORI SKALA
LaporanKeuangan
Analisis rasiolaporan
keuangan
“metode analisis untuk mengukur efektifitas keseluruhan manajemenyang dapat dilihat dari keuntunganyang di hasilkan” Freddy Rangkuti
(1997,69)
KepMenBUMN No:
KEP-100/MBU/
2002
Persentaseperbandingan saldo
sektor-sektor keuangan dalam
laporan keuangan(….. %)
RASIO
LabaPerubahan
Laba
“Indikator perubahan laba yang
dipakai dalam penelitian ini adalahlaba sebelum pajak. Hal inidimaksudkan untuk
menghindari pengaruhpenggunaan tarif pajak yangberbeda antar periode yang
dianalisis” Agus Endro Suwarno(2004)
Periode laba
Periode yang labatercatat dalam laporan
keuangan bulan januari 2008 s.d.desember 2009
RASIO
Perubahanlaba
Perubahan labadalam persentase (%)
ataupun dalamnominal (Rp.)
RASIO
3.2.3 Populasi dan Sampel
Penelitian
Sugiyono (2003,72) “Populasi merupakan wilayah generalisasi
yang terdiri dari subjek atau objek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.”, Sedangkan “sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.”
Untuk Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan,
sedangkan sampelnya adalah saldo-saldo yang terdapat pada
laporan keuangan selama periode 2000 sampai dengan 2009 yang
diperlukan dalam perhitungan tingkat kesehatan menurut KepMen
BUMN No: KEP-100/MBU/2002 yang kemudian digunakan untuk
44
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 45/50
memprediksi perubahan laba menggunakan analisis rasio keuangan
di PT. INTI (Persero).
3.2.4 Metode Studi
Berdasarkan data yang diambil oleh peneliti dan lokasi
penelitian yang hanya dilakukan di Horison Bandung saja, maka
metode yang digunakan peneliti adalah metode deskriptif dengan
pendekatan Studi Kasus karena “Metode Deskriptif adalah metode
yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran
terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi
sebagaimana adanya, tanpa melalui analisis dan membuat
kesimpulan yang berlaku umum.” Sugiono (2006, 21)
45
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 46/50
3.2.5 Sumber dan Instrumen
Pengumpulan Data
a. Sumber Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini mencakup data
primer seperti hasil wawancara dan model laporan keuangan dan
data sekunder, berupa data keuangan perusahaan yang meliputi
neraca, laporan arus kas, dan laporan laba rugi selama bulan januari
2003 sampai dengan desember 2005. Data diperoleh menggunakan
metode dokumentasi, yaitu dengan merangkum data atau catatan
kertas kerja yang dianggap berhubungan dengan penelitian, yaitu
laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi
(Widayat, 2004) dalam Yuli Orniati (2009, 209).
b. Instrumen Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data kualitatif dan kuantitatif yang
dibutuhkan. Peneliti melakukan kegiatan :
a) Dengan melakukan observasi untuk mendapatkan peranan
penerapan analisis rasio keuangan bagi perusahaan. Serta data
lainnya mencakup objek penelitian.
b) Wawancara secara langsung kepada pihak-pihak intern
perusahaan untuk mengetahui lebih dalam tentang kinerja
perusahaan, jenis kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Serta
penggunaan analisis rasio keuangan, untuk menentukan jenis
analisis yang sesuai untuk menganalisis laporan keuangan di
46
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 47/50
Horison Bandung.
3.2.6 Model analisis dan teknik
analisis data
a. Model Analisis Data
Penelitian ini akan menggunakan metode Regresi
Berganda (Multiple Regression) untuk analisis pengaruh dari
variable independent terhadap variable dependent. Model ini dipilih
karena penelitian ini dirancang untuk menentukan yang mempunyai
pengaruh terhadap variable dependent.
Model yang dimaksud adalah sebagai berikut :
Dimana:
y = perubahan laba
b0 = koefisien konstanta
= perubahan rasio keuangan
e = koefisien error
b. Teknik Analisis
Analisis data dapat digunakan software SPPS 16 for windows
sebagai alat untuk regresi model formulasi. Untuk menghasilkan
suatu model yang baik, hasil analisis regresi memerlukan pengujian
asumsi klasik. Pengujian dengan asumsi klasik dilakukan dengan
47
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 48/50
tahap-tahap sebagai berikut:
1) Melakukan uji Multikolineritas
Pengujian ini diperlukan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau variabel
independen. Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi antar
variabel independen. Uji multikolineritas juga bertujuan untuk
menghindari kebiasan dalam proses pengambilan kesimpulan
mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen. Jika terjadi multikolineritas,
maka dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a) Mengeluarkan satu atau lebih variabel independen yang mempunyai
kolerasi tinggi dari model regresi dan identifikasi variabel
independen lainnya untuk membantu prediksi.
b) menggabungkan data crossection dan time series (pooling data).
c) Mengurangi hubungan linear di antara variabel independen, dapat
dilakukan dalam bentuk logaritma natural.
2) Melakukan uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t-1. Jika terjadi korelasi, maka ada terjadi masalah pada
autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena
48
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 49/50
residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi
observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang
bebas dari autokorelasi. Cara mendeteksi ada atau tidaknya
autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson. Jika nilai
Durbin Watson hitung mendekati atau di sekitar angka 2, maka
model tersebut terbebas dari asumsi klasik autokorelasi.
c) Melakukan uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Model yang baik adalah tidak
terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi heterogenitas
pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot model
tersebut. Model regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik
heterogenitas dan layak digunakan dalam penelitian, jika output
catterplot menunjukkan penyebaran titik-titik data sebagai berikut:
• Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar
angka nol.
• Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah
saja.
• Penyebaran titik data tidak boleh membentuk pola
bergelombang melebar kemuadian menyempit da melebar
kembali.
49
5/7/2018 Skripsi Revisi BAB I ke ke 2 dan 3 PT INTI tentang analisis rasio keuangan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-revisi-bab-i-ke-ke-2-dan-3-pt-inti-tentang-analisis-rasio-keuangan 50/50
• Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
3.2.10 Pengujian Hipotesis
Selanjutnya dilakukan uji teoritis dimana uji ini dilakukan untuk
menguji kesesuaian teori dengan hasil regresi yang didasarkan pada
koefisien regresi dengan masing-masing independen variabel.
a. Hipotesis pengaruh kelompok rasio secara simultan dalam
memprediksi perubahan laba yaitu:
Ho: analisis rasio dalam penilaian tingkat kesehatan menurut
KepMen BUMN No: KEP-100/MBU/2002 tidak berpengaruh
dalam memprediksi perubahan laba.
Ha: analisis rasio dalam penilaian tingkat kesehatan menurut
KepMen BUMN No: KEP-100/MBU/2002 berpengaruh dalam
memprediksi perubahan laba.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F yang beertujuan
untuk menguji variable independen dan variable dependen secara
bersama-sama.
50