Upload
vuonganh
View
226
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
SHELLA ALIFA EL- SAFINA
PENGARUH FREKUENSI PENGAMBILAN TERHADAP
STERILITAS SEDIAAN TETES MATA FENILEFRIN
HIDROKLORIDA DENGAN PENGAWET
KLORBUTANOL 0,5%b/v
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia
kepada seluruh hambanya. Akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik,
shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada nabi besar Muhammad SAW,
semoga kesejahteraan terlimpah kepada para keluarga, para sahabat dan orang –
orang yang beriman.
Alhamdulillahirabbil’aalamiin dengan selesainya skripsi yang berjudul
PENGARUH FREKUENSI PENGAMBILAN TERHADAP SEDIAAN
TETES MATA FENILEFRIN HIDROKLORIDA DENGAN PENGAWET
KLOROBUTANOL 0,5% B/V ini saya mengucapkan terimakasih yang sebesar
– besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Sugiyartono, MS., Apt selaku dosen pembimbing I dan kepada
Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt selaku dosen pembimbing II
atas waktu serta bimbingannya dan arahan yang selalu diberikan sehingga
skripsi ini menjadi sempurna.
2. Bapak Drs. H. Achmad Inoni, Apt selaku penguji I dan Ibu Uswatun
Chasanah, Dra., Apt selaku penguji II yang telah memberikan saran dan
masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.
3. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Ibu Nailis Syifa, S.Farm., Apt selaku Kepala Program Studi Farmasi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Ibu Siti Rofida.,S.Farm.,Apt selaku dosen wali saya.
6. Ibu Sovia Aprina Basuki selaku kepala laboraturium dan para laboran
yang telah membantu di laboraturium Steril mas Dani, mbak Evi, mas
Ferdi, mbak Susi, mbak Bunga, bu Yuli serta para staf T.U farmasi, pak
Joko serta para laboran mikrobiologi dan seluruh staf Prodi Farmasi
terimakasih atas bantuan dan dukungannya
7. Para dosen Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang
yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang semoga bermanfaat bagi
saya dan orang lain.
8. Kedua orang tua saya yang saya cintai yang tidak henti – hentinya
mendoakan, memberi dukungan, nasehat, serta kesabarannya yang luar
biasa kepada saya, terimakasih mama papa.
9. Adik- adikku Arif dan Lukman terima kasih atas dukungan dan doa dari
kalian.
10. Semua keluarga besarku nenek, tante- tanteku, om- omku terima kasih atas
doa dan dukungan kalian.
11. Dito dan keluarga terima kasih atas dukungan dan doa dari kalian.
v
12. Para teman seperjuangan skripsi steril: Dian, Anis, Zahra terimakasih atas
kerjasama kalian selama ini.
13. Sahabat- sahabatku Jibeng, Jack, Anis, Angga Wahyu, Rino yang selalu
mendukung dan terimakasih atas persahabatan yang terjalin selama ini,
semoga sukses untuk kita semua.
14. Teman – teman kosan terutama Tika terimakasih atas dukungannya.
15. Teman- teman Keluarga besar Angkatan 2010 Farmasi Univesitas
Muhammadiyah Malang terutama kelas Farmasi C terima kasih atas
persahabatan yang telah terjalin selama ini, semoga akan terus selalu
terjaga persahabatan kita ini.
16. Serta semua pihak baik yang telah membantu hingga terselesainya skripsi
ini dengan sempurna.
Akhirnya semoga semua mendapatkan limpahan rahmat Allah SWT atas
segala bantuan yang telah diberikan hingga skripsi ini terselesaikan, semoga kelak
menjadi bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, terutama di bidang ilmu kefarmasian.
Malang, 17 Januari 2015
Shella Alifa El- Safina
201010410311127
vi
RINGKASAN
PENGARUH FREKUENSI PENGAMBILAN TERHADAP SEDIAAN
TETES MATA FENILEFRIN HIDROKLORIDA DENGAN PENGAWET
KLOROBUTANOL 0,5% B/V
Salah satu sediaan steril yang ada dipasaran adalah sediaan tetes mata,
karena pemakaianya lebih dari satu kali dan langsung berhubungan masuk ke
dalam jaringan tubuh yaitu mata dan kemungkinan terjadinya kontaminasi pada
saat penyimpanan, maka sediaan tetes mata ini membutuhkan pengawet.
Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sterilitas sediaan terhadap
frekuensi pengambilan yang dilakukan terhadap sediaan tetes mata fenilefrin
hidroklorida dengan menggunakan pengawet klorobutanol 0,5% b/v. Metode yang
digunakan adalah inokulasi langsung sesuai dengan Farmakope Indonesia edisi
ke-IV, pengambilan untuk uji sterilitas sampel dilakukan di Laminar Air Flow
Cabinet, sampel yang digunakan sebanyak 21 botol dimana setiap botol
mendapatkan perlakuan yang sama yaitu dilakukan pengambilan sampel untuk
mewakili frekuensi pengambilan di masyarakat sebanyak 0,5 ml, dan
disimpanpan dalam ruangan terbuka pada suhu kamar, kemudian masing – masing
sediaan diambil sebanyak 2 ml di LAFC untuk di inokulasikan kemasing –
masing media uji yaitu media Thioglikolat dan diinkubasikan pada suhu 30 –
32°C selama 14 hari dan diamati hasilnya dan untuk media Casamino
diinkubasikan pada suhu 20 – 25°C selama 14 hari untuk diamati hasilnya.
Sebelum melakukan uji sterilitas sampel dilakukan pemeriksaan
pendahuluan untuk memastikan kondisi fisik serta isi sediaan, selain itu dilakukan
control lingkungan LAFC sebelum uji sterilitas dan saat uji sterilitas sediaan
untuk mengetahui kondisi dan menjamin lingkungan bebas kontaminan, kemudian
dilakukan juga uji inaktivasi sediaan untuk menghilangkan efek bakteriostatik
sediaan dari data diperoleh hasil 1:5 untuk Media Thioglikolat dan 1:5 untuk
media Casamino sesuai dengan kontrol pembanding yang digunakan, kontrol
pembanding yang digunakan ada 2 yaitu kontrol media positif berupa cairan keruh
sedangkan kontrol media negatif cairan jernih, pada kontrol negatif masing –
masing media langsung di inkubasi selama 14 hari sedangkan untuk kontrol
positif sediaan di tambahkan Bacillus subtilis untuk thioglikolat dan Candida
albicans untuk Casamino dan diikubasikan selama 14 hari.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa uji sterilitas
sediaan dengan pengambilan selama 1 minggu berturut dan penyimpanan sediaan
selama 30 hari sesuai frekuensi pengambilan di masyarakat terhadap sediaan tetes
mata fenilefrin hidroklorida dengan pengawet klorobutanol 0,5% b/v dalam
keadaan tidak steril karena adanya kontaminasi pada sediaan.
vii
ABSTRAK
PENGARUH FREKUENSI PENGAMBILAN TERHADAP SEDIAAN
TETES MATA FENILEFRIN HIDROKLORIDA DENGAN PENGAWET
0,5% b/v
Sediaan tetes mata merupakan obat yang langsung diteteskan pada mata
yang merupakan daerah rawan, karena langsung berhubungan dengan jaringan
mata, maka sediaan ini harus bebas dari kontaminasi mikroorganisme.
Pada penelitian ini menggunakan sediaan tetes mata fenilefrin hidroklorida
dengan pengaruh frekuensi pengambilan yang dilakukan selama seminggu sesuai
lama penggunaan dimasyarakat, uji sampel dilakukan di Laminar Air Flow
Cabinet secara inokulasi langsung sebanyak 2 ml untuk kemudian diinkubasi
selama 14 hari dan dilihat hasilnya, tahapan uji yang pertama adalah control
lingkungan LAFC sebagai control lingkungan dan kemudian dilakukan uji
sterilitas serta uji fertilitas media, setelah itu dilakukan uji inaktivasi pengawet
dengan perbandingan 1:5 untuk Thioglikolat dan 1:5 untuk Casamino dan terakhir
adalah uji sterilitas sampel sediaan untuk dibandingkan dengan control
pembanding.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan sediaan
fenilefrin hidroklorida dengan pengawet klorobutanol 0,5% b/v dengan pengaruh
frekuensi pengambilan selama satu minggu dan penyimpanan selama 30 hari
mempengaruhi sterilitas sediaan.
Kata kunci :Sterilisasi, tetes mata, fenilefrin hidroklorida, Pengawet, Frekuensi
pengambilan.
viii
ABSTRACT
THE EFFECT OF FREQUENCY RETRIEVAL AGAINTS STERILITY
OPHTHALMIC PHENYLEPHRINE HYDROCHLORIDE PREPARATION
WITH PRESERVATIVE CHLOROBUTANOL 0.5% w/v
Ophthalmic preparations are drugs that directly dropped into the eye which
is prone, because it directly relates to the eye tissue, then this preparation should
be free from contamination of microorganisms.
In this study using Phenylephrine hydrochloride ophthalmic preparations
with influence the frequency retrieval done as many as a week appropriate
treatment existing at the community usage, the sample were test in Laminar Air
Flow Cabinet with inoculation as much as two ml’s and get to incubation within
14 days to be observed the results, the first stage of the test was undergone to
define LAFC condition and then test the sterility and fertility of mediaas control
comparator preparation, afterthat preparation were dissolved with sterile water to
inactivation preservative by comparison dilution 1:5 to Thioglikolat and 1:5 to
Casamino in the last stage test the sterility preparation sample according to
treatment and compare the result with control compare.
From the result of this research that obtained using with the taking of
specimens of sterility test for 1 week and storage for 30 days preparations a
phenylephrine hydrochloride with the preservative chlorobutanol 0,5% w/v affect
the supply’s sterility.
Keywords: Sterilization, eye drops, Phenylephrine hydrochloride, Preservatives,
Retrieval frequency
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .. …….. .......................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................. ii
LEMBAR PENGUJIAN ................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
RINGKASAN ................................................................................................. vi
ABSTRAK .................................................................................................... . vii
ABSTRACT .................................................................................................... viii
DAFTAR ISI……………….. .......................................................................... ix
DAFTAR TABEL……………… .................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ………. ......................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN… ......................................................................... 1
1.1 Latar belakang….. .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 4
2.1 Tinjauan Tentang Sediaan Mata..................................................... 4
2.1.1 Sediaan Mata ....................................................................... 4
2.1.2 Tinjauan Wadah Sediaan Tetes Mata .................................. 4
2.1.3 Tinjauan Persyaratan dan karakteristik sediaan Mata ......... 4
2.2 Tinjauan Sediaan Fenilefrin hidroklorida ...................................... 6
2.2.1 Fenilefrin hidroklorida ......................................................... 6
2.2.2 Deskripsi Sediaan ................................................................ 7
2.2.3 Farmakokinetika Obat ......................................................... 7
2.2.4 Kontra indikasi ................................................................... 7
2.2.5 Efek Samping dan Peringatan.............................................. 7
2.3 Tinjauan Bahan Pengawet. ............................................................ 7
2.3.1 Klorbutanol ......................................................................... 8
2.3.2 Deskripsi Klorbutanol ........................................................ 8
x
2.3.3 Aplikasi dala Formulasi Farmasi atau Teknologi .............. 9
2.3.4 Stabilitas dan Kondisi Penyimpanan ................................. 9
2.4 Tinjauan tentang mikrobiologi ....................................................... 9
2.4.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
mikroorganisme ................................................................... 10
2.4.2 Sumber – Sumber Kontaminasi .......................................... 11
2.5 Tinjauan Tentang Sterilisasi .......................................................... 13
2.5.1 Sterilisasi panas kering ..................................................... 13
2.5.2 Sterilisasi Uap (lembab panas) .......................................... 14
2.5.3 Sterilisasi dengan penyaringan .......................................... 15
2.5.4 Kinetika Pembinasaan Mikroorganisme ............................ 15
2.6 Teknik Aseptik .......................................................................... 16
2.6.1 Personil .......................................................................... 16
2.6.2 Ruang Aseptik .................................................................... 17
2.6.3 Kategori kelas ruangan ........................................................ 17
2.7 Tinjauan Pengujian Sterilitas ........................................................ 18
2.7.1 Metode uji Sterilitas ........................................................ 18
2.7.2 Proses Uji Inokulasi Langsung ......................................... 21
2.7.3 Kontrol Uji Sterilitas………......... ...................................... 22
2.7.4 Penafsiran Hasil Uji Sterilitas ......................................... 23
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ........................................................ 25
3.1 Uraian Sediaan Tetes Mata ............................................................ 25
3.2 Skema Kerangka Konseptual ......................................................... 27
BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................. 28
4.1 Desain Penelitian .......................................................................... 28
4.2 Alat dan bahan ….. ......................................................................... 28
4.2.1 Alat .................................................................................... 28
4.2.2 Bahan.................................................................................. 28
4.3 Prosedur penelitian ......................................................................... 29
4.3.1 Sterilisasi Alat ................................................................... 29
4.3.2 Penyiapan Sediaan dan Sterilitas Sediaan.......................... 30
4.3.3 Penyiapan “Laminar Air Flow Cabinet” Dan
xi
Memasukkan Semua Bahan Dan Alat ............................... 31
4.3.4 Kontrol Lingkungan Laminar Air
Flow Cabinet (LAFC) ..................................................... 31
4.3.5 Penyiapan Media ............................................................... 32
4.3.6 Uji Inaktivasi Pengawet ................................................... 33
4.3.7 Perlakuan .......................................................................... 34
4.3.8 Uji Sterilitas (Pengambilan Sampel) ................................ 35
4.3.9 Uji Sterilitas ....................................................................... 36
BAB V HASIL PENELITIAN ......................................................................... 38
5.1 Hasil Uji Efektivitas Laminar Air Flow Cabinet (LAFC)
sebelum dan saat uji inaktivasi .................................................... 39
5.2 Hasil Uji Efektivitas Laminar Air Flow Cabinet (LAFC)
sebelum dan saat pengujian sterilitas ............................................ 40
5.3 Hasil Pemeriksaan Pendahuluan (Pemeriksaan Sediaan) .............. 41
5.4 Hasil Uji Fertilitas Media Untuk Kontrol Positif ........................... 42
5.5 Hasil Uji Sterilitas Media Untuk Kontrol Negatif ......................... 43
5.6 Hasil Uji Inaktivasi Pengawet ....................................................... 44
5.7 Hasil Pemeriksaan Uji Sterilitas Sampel........................................ 47
5.8 Hasil Kontrol Lingkungan Perlakuan ............................................ 49
BAB VI PEMBAHASAN…… ........................................................................ 50
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 55
DAFTAR PUSTAKA………. ......................................................................... 56
LAMPIRAN ……………….. ......................................................................... 58
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Perlengkapan dan Kandungan Kuman Dari Manusia ..................... 16
II.2 Klasifikasi Ruangan Bersih.............................................................. 17
IV.1 Volume Pengambilan Sampel Perlakuan ......................................... 34
IV.2 Volume Pengambilan Sampel Berulang Untuk Penelitian .............. 35
V.5.1 Hasil Uji Efektivitas Laminar Air Flow Cabinet
Sebelum dan Saat Uji Inaktivasi ..................................................... 39
V.5.2 Hasil Uji Efektivitas Laminar Air Flow Cabinet Sebelum dan Saat
Pengujian Sterilitas………. ............................................................. 40
V.5.3 Hasil Pemeriksaan Fisik Pendahuluan ............................................. 41
V.5.4 Hasil Uji Fertilitas Media Kontrol Positif ....................................... 42
V.5.5 Hasil Uji Sterilitas Media Kontrol Negatif ...................................... 43
V.5.6.1 Hasil Pengamatan Uji Inaktivasi Pengawet Pada
Media Thioglikolat .......................................................................... 44
V.5.6.2 Hasil Pengamatan Uji Inaktivasi Pengawet Pada
Media Kasamino .......................................................................... 45
V.5.7.1 Hasil Pengamatan Uji Sterilitas Sampel dengan
Media Thioglikolat........................................................................... 47
V.5.7.2 Hasil Pengamatan Uji Sterilitas Sampel dengan
Media Kasamino............................................................................... 48
V.5.8 Hasil Kontrol Lingkungan Perlakuan ................................................49
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.2 Struktur Molekul Fenilefrin Hidroklorida....................................... 7
2.3 Struktur Molekul Klorobutanol....................................................... 8
3.1 Gambar Kerangka Konseptual........................................................ 26
4.1 Kerangka Operasional .................................................................... 29
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup ....................... ........................................................ 58
2. Surat Pernyataan ........................................................................................ 59
3. Sertifikasi Sediaan ……... .......................................................................... 60
4. Sertifikasi Pengawet …………… .............................................................. 61
5. Sertifikasi Bakteri …………….................................................................. 62
6. Sertifikasi Jamur ........................................................................................ 64
7. Perhitungan Bahan Sediaan Tetes Mata Fenilefrin Hidroklorida
Dengan Pengawet Klorobutanol 0,5% b/v .................................................. 65
8. Foto Hasil Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet Sebelum dan
sesudah Uji Sterilitas………. ..................................................................... 66
9. Foto Hasil Uji Sterilitas dan Ferilitas Media ............................................ 70
10. Foto Hasil Uji sterilitas Sampel Media Thioglikolat ............................... 71
11. Foto Hasil Uji sterilitas Sampel Media Kasamino ................................... 73
12. Foto Alat – Alat yang Digunakan Untuk Penelitian ................................. 75
13. Foto Bahan- Bahan yang Digunakan Untuk Penelitian ............................. 77
xv
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, G., 2009. Sediaan Farmasi Steril. Seri farmasi Industri 4, Bandung :
Institut Teknologi Bandung. Hal : 252-257, 261
Ansel, H.C., 2005. Pengantar Sediaan Farmasi. Edisi keempat, Jakarta :
Penerbit Universitas Indonesia 541, 542, 553
Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2006. Pedoman Cara Pembuatan Obat
yang Baik. Jakarta : Badan POM
Cooper and Gunn’s. 1972. Dispensing For Pharmaceutical Student. Twelfth
Edition. Ptman Medical.
Denyer, P.S., Rosamund, M.B., 2007. Guide to Microbiological Control in
Pharmaceutical and Medical Devices. 2nd Edition. New york : CRC
Press.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1978. Formularium Nasional. Edisi
kedua, Jakarta. Hal: 316
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995. Farmakope Indonesia. Edisi
IV. Jakarta.
Ikatan Apoteker Indonesia, 2011. Informasi Spesialite Obat Indonesia. Volume
45, Jakarta.
Lachman, H.A., Leon L., 1993. Pharmaceutical Dosage Forms. 2nd Edition.
New York : Marcell Dekker, INC.
Lukas, S., 2006, Formulasi Steril. Yogyakarta : penerbit CV. ANDI OFFSET
Remington, J.P., 1995. The Science and Pharmacy. Easton, penssylvania : Mack
Publishing Company.
Raymond, C.R. et al., 2006. Handbook of Pharmaceutical Excipients. fifth
edition, London, UK : Royal Pharmaceutical Society of Great Britain.
Sugiyono, 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: ALFABeta.
xvi
Sweetman, s.c. et al, 2009. Martindale’s Drugs Restricted in Sport Pocket
Companion. Pharmaceutical Press
Sylvia T. Pratiwi., 2008. Mikrobiologi Farmasi, Yogyakarta : penerbit erlangga
Tatro, D.S. A to Z Drug Facts. Books@@Ovid, 2003
Voight, R., 1995. Buku Ajar Teknologi Farmasi. Edisi V. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press