63
PERBEDAAN BERAT BADAN SEBELUM DAN SESUDAH MENGGUNAKAN KB HORMONAL DI PUSKESMAS RONGA-RONGA KECAMATAN GAJAH PUTIH KABUPATEN BENER MERIAH TAHUN 2014 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Ketentuan Melakukan Penyusunan Skripsi Sebagai Persyaratan Menyelesaikan Program Studi Diploma IV Kebidanan Universitas U’Budiyah Indoensia Banda Aceh Oleh : AGUSTINA RIZKI NIM : 131010210151 UNIVERSITAS U’BUDIYAH INDONESIA PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN BANDA ACEH TAHUN 2014

Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

PERBEDAAN BERAT BADAN SEBELUM DAN SESUDAH

MENGGUNAKAN KB HORMONAL DI PUSKESMAS

RONGA-RONGA KECAMATAN GAJAH PUTIH

KABUPATEN BENER MERIAH

TAHUN 2014

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Ketentuan Melakukan Penyusunan Skripsi

Sebagai Persyaratan Menyelesaikan Program Studi Diploma IV

Kebidanan Universitas U’Budiyah Indoensia Banda Aceh

Oleh :

AGUSTINA RIZKI NIM : 131010210151

UNIVERSITAS U’BUDIYAH INDONESIA PROGRAM STUDI

DIPLOMA IV KEBIDANAN BANDA ACEH

TAHUN 2014

Page 2: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

LEMBARAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Kebidanan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya

atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang

secara tertulis diajukan dalam naskah ini dan disebutkan pula dalam daftar

pustaka.

v

Takengon, Agustus 2014

Peneliti

Page 3: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah Peneliti Panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Peneliti dapat menyelesaikan Skripsi

yang berjudul “Perbedaan Berat Badan Sebelum Dan Sesudah Menggunakan KB

Hormonal Di Puskesmas Ronga-Ronga Kecamatan Gajah Putih Kabupaten

Bener Meriah Tahun 2014”

Skripsi ini merupakan salah satu tuntunan guna memenuhi salah satu syarat

dalam menyelesaikan skripsi pada pendidikan program D-IV Kebidanan Universitas

U’Budiyah Banda Aceh. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu Peneliti dalam menyelesaikan Skripsi ini. ucapan terima kasih

Peneliti kepada Bapak / Ibu :

1. Bapak Mawardi, SKM, M.Kes, Selaku pembimbing I sekaligus penguji III yang

telah banyak meluangkan waktu dan pikiran dalam penyusunan Skripsi.

2. Bapak Zefrizal, ST, Selaku Ketua Yayasan Pendidikan U’Budiyah Indonesia.

3. Ibu Marniati, M.Kes, selaku Ketua Universitas U’Budiyah Banda Aceh.

4. Ibu Raudhatun Nuzul, ZA, SST, Selaku Ketua Prodi D-IV Kebidanan

Universitas U’Budiyah Banda Aceh.

5. Seluruh Staf Pengajar Sekolah Tinggi U’Budiyah Indonesia Program D-IV

Kebidanan Banda Aceh.

6. Ayahanda dan Ibunda dan keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan memberi

dukungan baik moril maupun materil.

7. Teman-teman di Program D-IV Kebidanan Universitas U’Budiyah Banda Aceh

yang telah banyak memberikan dorongan dan bantuan kepada Peneliti.

Page 4: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

Peneliti menyadari bahwa Penelitian Skripsi ini masih banyak terdapat

kekurangan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, dalam kesempatan ini

Peneliti mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dan mudah-

mudahan tulisan ini dapat berguna bagi Peneliti sendiri dan para pembaca khususnya.

Amin ya rabbal alamin

Banda Aceh, Agustus 2014

(Peneliti)

Page 5: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG .................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI .................................................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN .....................................................................................v

KATA PENGANTAR ............................................................................................. vi

ABSTRAK .............................................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .....................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................5

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................5

1.4 Manfaat Penelitian ..............................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar .......................................................................................7

2.1.1 Keluarga Berencana ....................................................................7

2.1.2 Akseptor Keluarga Berencana (KB) ...........................................9

2.1.3 Pengertian Kontrasepsi Hormonal .............................................10

2.1.4 Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi Hormonal ....................................13

2.1.5 Pengertian Berat Badan ............................................................23

2.1.6 Faktor-Faktor Lain Yang Terdiri Dari Pengaruh Berat Badan ..28

2.2 Kerangka Teori ...................................................................................31

2.3 Kerangka Konsep ..............................................................................32

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ..................................................................................33

Page 6: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

3.2 Populasi dan Sampel ..........................................................................33

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................35

3.4 Defenisi Operasional .........................................................................35

3.5 Hipotesis .............................................................................................36

3.6 Pengumpulan Data ..............................................................................36

3.7 Pengolahan dan Analisa Data ............................................................37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian ..............................................41

4.2 Hasil Penelitian ..................................................................................41

4.3 Pembahasan ........................................................................................44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .........................................................................................46

5.2 Saran ..................................................................................................46

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 7: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Defenisi Operasional ................................................................................35

Tabel 4.1 Perbedaan Berat Badan Rata-Rata Akseptor KB Sebelum Dan Sesudah

Menggunakan Kontrasepsi Hormonal di Puskesmas Ronga-Ronga

Kecamatan Gajah Putih Kabupaten Bener Meriah Tahun 2014 ..............42

Tabel 4.2 Perbedaan Berat Badan Akseptor KB Sebelum dan Sesudah

Menggunakan Kontrasepsi Hormonal di Puskesmas Ronga-Ronga

Kecamatan Gajah Putih Kabupaten Bener Meriah Tahun 2014 ..............43

Page 8: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Kerangka Teori .....................................................................................31

Gambar 3.1 Kerangka Konsep .................................................................................32

Page 9: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembaran Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 2 : Lembaran Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3 : Format Cheklist

Lampiran 4 : Surat Izin Studi Pendahuluan

Lampiran 5 : Surat Selesai Pengambilan Studi Pendahuluan

Lampiran 6 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 7 : Surat Selesai Penelitian

Lampiran 8 : Master Tabel

Lampiran 9 : Hasil Pengolahan Data SPSS

Lampiran 10 : Jadwal Kegiatan Skripsi

Lampiran 11 : Lembaran Konsultasi Skripsi

Lampiran 12 : Biodata

Page 10: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu masalah terpenting yang dihadapi oleh negara berkembang seperti

di Indonesia yaitu ledakan penduduk. Ledakan penduduk mengakibatkan laju

pertumbuhan penduduk yang pesat hal ini karena minimnya pengetahuan serta pola

pada masyarakat setempat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah

Indonesia telah menerapkan program keluarga berencana (K%) yang dimulai sejak

tahun 1968 dengan mendirikan LKBN (Lembaga Keluarga Berencana Nasional) yang

kemudian dalam perkembangannya menjadi BKKBN (Badan Linasi Keluarga

Berencana Nasional). Gerakan Keluarga Berencana Nasional untuk mengontrol laju

pertumbuhan penduduk dan juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

(Hartanto, 2004).

Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah

satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian

tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan

pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang

tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima

sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas

wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes RI, 1998).

1

Page 11: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

Adanya program KB diharapkan ada keikutsertaan dari seluruh pihak dalam

mewujudkan keberhasilan KB di Indonesia. Program KB yang didasarkan pada

Undang-undang. Nomor 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan

perkembangan keluarga kecil sejahtera yang serasi dan selaras dengan daya dukung

dan daya tampung lingkungan. Kebijakan operasional dikembangkan berdasarkan

empat misi gerakan KB Nasional yaitu pendewasaan usia perkawinan, pengaturan

kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga,

yang selanjutnya secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi pelayanan

kesehatan keluarga gerakan KB Nasional (Depkes RI. 2002).

Kontrasepsi hormonal seperti suntik memiliki daya kerja yang lama, tidak

membutuhkan pemakaian setiap hari tetapi tetap efektif dan tingkat reversibilitasnya

tinggi, artinya kembali kesuburan setelah pemakaian berlangsung cepat. Namun

setiap metode kontrasepsi tentu mempunyai efek samping tersendiri metode

hormonal seperti suntik ini umumnya mempunyai efek samping yang berupa

gangguan haid, perubahan berat badan, pusing atau sakit kepala dan kenaikan tekanan

darah.

Perubahan kenaikan berat badan merupakan kelainan metabolisme yang paling sering

dialami oleh manusia. Perubahan kenaikan berat badan ini dapat dipengaruhi oleh

berbagai faktor seperti faktor hormonal yang terkandung dalam KB Hormonal yaitu

hormon estrogen dan progesterott. (Hartanto, 2003).

Visi Keluarga Berencana Nasional adalah “Keluarga Berkualitas”. Keluarga

yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki

Page 12: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

jumlah anak yang ideal, berwawasan dan berpikir kedepan, bertanggung jawab,

harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Misinya sangat menekankan

pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi, sebagai upaya integral dalam

meningkatkan kualitas keluarga. (Sarwono, 2006).

Permasalahan kesehatan reproduksi masih banyak sekali yang harus dikaji,

tidak hanya tentang organ reproduksi saja tetapi ada beberapa aspek, salah satunya

adalah kontrasepsi. Saat ini tersedia banyak metode atau alat kontrasepsi meliputi:

IUD, suntik, pil, implant, kontap, kondom. (BKKBN, 2004).

Salah satu kontrasepsi yang populer di Indonesia adalah kontrasepsi suntik.

Kontrasepsi suntik yang digunakan adalah Noretisteron Enentat(NETEN), Depo

Medroksi Progesteron Acetat (DMPA) dan Cyclofem.Pencapaian peserta KB aktif

semua metode kontrasepsi pada tahun 2006 di Provinsi Jawa Tengah sebanyak

4.778.608 yang terdiri atas peserta AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) sebanyak

498.366 (10.4%), peserta MOP (Medis Operasi Pria) sebanyak 68.473 (1.4%), peserta

MOW (Medis Operasi Wanita) sebanyak 291.035 (6.1%), peserta implant sebanyak

442.778 (9.3%), peserta suntikan 2.560.039 (53.6%), peserta pil 862.307 (18%),

peserta kondom sebanyak 55.610 (1.2%). Pencapaian tertinggi pada suntikan (53.6%)

dan pencapaian terendah pada kondom (1.2%). (BKKBN Jawa Tengah, 2010).

Kontrasepsi suntik memiliki kelebihan dan kekurangan. Kekurangan dari

kontrasepsi suntik adalah terganggunya pola haid diantaranya adalah amenorhea

menoragiadan muncul bercak (spotting), terlambatnya kembali kesuburan setelah

penghentian pemakaian, peningkatan berat badan (Saifuddin, 2006).

Page 13: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

Di Indonesia menurut penelitan The National And Economic Survey (1997-

1998). Akseptor kb suntik mencapai 21,1% dari total jumlah akseptor kb yang

popular dipakai adalah depo provera 150 mg. Sedangkan tahun 2002-2003, kontrsepsi

suntik dengan prevalensi 27,8% yang kemudian disusul pil 13,22% sedangkan peserta

pria masih relatif rendah yaitu mencapai 2%. Kontrasepsi hormonal seperti suntik

memiliki daya kerja yang lama, tidak membutuhkan pemakaian setiap hari tetapi

tetap efektif dan tingkat reversibilitasnya tinggi, artinya kembali kesuburan setelah

pamakain berlangsung cepat (fk unpad:1996). Namun setiap metode kontrasepsi tentu

mempunyai efek samping tersendiri metode hormonal seperti suntik ini umumnya

menpunyai efek samping yang berupa gangguan haid, perubahan berat badan, pusing

atau sakit kepala dan kenaikan tekanan darah (Hartanto, 2003).

Efek samping kontrasepsi suntik yang paling tinggi frekuensinya yaitu

peningkatan berat badan. Penyebab pertambahan berat badan tidak jelas. Hipotesa

para ahli DMPA merangsang pusat pengendali nafsu makan di hypothalamus yang

menyebabkan akseptor makan lebih daripada biasanya. Untuk mendapatkan

gambaran nyata tentang kejadian peningkatan berat badan yang dialami kontrasepsi

suntik maka perlu dilakukan suatu penelitian untuk mengetahui sejauh mana

pengaruh kontrasepsi suntik dengan peningkatan berat badan (Hartanto, 2004).

Perubahan kenaikan berat badan merupakan kelainan metabolisme yang

paling sering dialami oleh manusia. Perubahan kenaikan berat badan ini dapat

dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor hormonal yang terkandung dalam

kontrasepsi suntik yaitu hormon estrogen dan progesteron.

Page 14: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

Berdasarkan data yang diperoleh dari puskesmas ronga-ronga kecamatan

gajah putih kabupaten Bener Meriah tahun 2014 didapat jumlah akseptor KB

sebanyak 219 orang degan jenis alat kontrasepsi pil,suntik,Akdr,implant,kondom,dan

yang menggunakan KB hormonal sebanyak 149 orang.

Berdasarkan fenomena-fenomena di atas, maka peneliti tertarik melakukan

penelitian mengenai “Perbedaan Berat Badan Sebelum dan Sesudah menggunakan

KB Hormonal di Puskesmas Ronga-ronga Kecamatan Gajah Putih Kabupaten Bener

Meriah”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengetahui berapa

besar pengaruh pengunaan KB hormonal terhadap peningkatan berat badan di

puskesmas ronga-ronga kecamatan Gajah putih Kabupaten Bener Meriah.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa perbedaan berat

badan ibu menggunakan KB Hormonal di Puskesmas Ronga-ronga Tahun

2014

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk menganalisis bagaimana berat badan ibu sebelum

menggunakan alat Kb hormonal.

Page 15: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

2. Untuk menganalisis bagaimana berat badan ibu setelah

menggunakan alat KB Hormonal.

1.4 Manfaat Penulisan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi:

1.4.1 Penulis

Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu

sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal.

1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

Menjadi bahan masukan dan sumber informasi mengenai perbedaan berat

badan sebelum dan sesudah menggunakan KB Hormonal.

1.4.3 Bagi peneliti lain

Untuk dijadikan data dasar dalam melakukan penelitian selanjutnya.

1.4.4 Bagi akseptor KB Hormonal

Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi

masyarakat pada umumnya dan khususnya bagi akseptor KB Hormonal

sebagai sumber pengetahuan tentang perbedaan berat badan sebelum dan

sesudah menggunakan KB Hormonal.

Page 16: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar

2.1.1 Keluarga Berencana

1. Pengertian KB

a. Pengertian Keluarga Berencana (KB)

Menurut WHO (Expert Committe), KB adalah tindakan yang

membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan

objektif-obketif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan,

mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval

diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kehamilan dalam hubungan

dengan umur suami istri, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.

Keluarga Berencana adalah metode medis yang dicanangkan oleh

pemerintah untuk menurunkan angka kelahiran (Manuaba, 1998). KB

merupakan bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk

pengaturan kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai

makhluk seksual (Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003)

Keluarga Berencana (KB) adalah suatu upaya manusia untuk

mengatur secara sengaja kehamilan dalam keluarga secara tidak

melawan hukum dan moral Pancasila untuk kesejahteraan keluarga.

Menurut Entjang (Ritonga, 2003)

7

Page 17: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

Keluarga berencana adalah gerakan untuk membentuk keluarga

yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran (Pusat Pembinaan

dan Pengembangan Bahasa, 2004). Keluarga berencana menurut Unda-

ng-Undang no 10 tahun 1992 (tentang perkembangan kependudukan

dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan

kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia

perkawinan peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan

sejahtera (Arum, 2008).

Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu

usaha yang mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga

berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta keluarganya yang

bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung

dari kehamilan tersebut. Diharapkan dengan adanya perencanaan

keluarga yang matang kehamilan merupakan suatu hal yang memang

sangat diharapkan sehingga akan terhindar dari perbuatan untuk

mengakhiri kehamilan dengan aborsi (Suratun, 2008).

Jadi, KB (Family Planning, Planned Parenthood) adalah suatu

usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak

kehamilan dengan memakai alat kontrasepsi, untuk mewujudkan

keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.

Page 18: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

2. Tujuan KB

a. Tujuan Umum

1) Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi

suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar

diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya.

2) Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar

bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian

kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia.

b. Tujuan Khusus

1) Penurunan angka kelahiran yang bermakna.

2) Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat bermacam-macam metode

kontrasepsi yang dapat dipilih oleh masing-masing akseptor. Tetapi

metode kontrasepsi yang akan dibahas dalam karya tulis ini adalah

metode KB hormonal dan non hormonal (Hartanto, 2003).

2.1.2 Akseptor Keluarga Berencana (KB)

Akseptor keluarga berencana adalah pasangan usia subur yang sedang

menggunakan salah satu metode atau alat kontrasepsi (BKKBN, 1995).

Macam-macam akseptor KB yaitu:

Page 19: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

1. Akseptor KB baru

Akseptor KB baru adalah: pasangan usia subur yang baru pertama kali

menggunakan alat kontrasepsi setelah mengalami persalinan atau

keguguran.

2. Akseptor KB Aktif

Akseptor KB aktif adalah: peserta KB yang terus menggunakan alat

kontrasepsi tanpa diselingi kehamilan.

3. Akseptor KB ganti cara

Akseptor KB ganti cara adalah: peserta KB yang berganti pemakaian

dari suatu metode kontrasepsi lainnya tanpa diselingi kehamilan. Untuk

menyiapkan akseptor KB ini menggunakan cara komunikasi,informasi dan

edukasi (KIE). Berdasarkan pendapat di atas,dapat disimpulkan bahwa

pengertian dari akseptor KB adalah pasangan usia subur yang masih

menggunakan salah satu metode atau alat kontrasepsi.

2.1.3 Pengertian Kontrasepsi Hormonal

1. Pengertian Kontrasepsi

Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti ‘mencegah’ atau

‘melawan’ dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang

matang dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari

kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan

sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma.

Page 20: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

Pelayanan kontrasepsi (PK) merupakan salah satu komponen dalam

pelayanan kependudukan/KB.

Faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi adalah efektivitas,

keamanan, frekuensi pemakaian dan efek samping, serta kemauan dan

kemampuan untuk melakukan kontrasepsi secara teratur dan benar. Selain

hal tersebut, pertimbangan kontrasepsi juga didasarkan atas biaya serta

peran dari agama dan kultur budaya mengenai kontrasepsi tersebut. Faktor

lainnya adalah frekuensi bersenggama, kemudahan untuk kembali hamil

lagi, efek samping ke laktasi, dan efek dari kontrasepsi tersebut di masa

depan. Sayangnya, tidak ada metode kontrasepsi, kecuali abstinensia (tidak

berhubungan seksual), yang efektif mencegah kehamilan 100%

Kontrasepsi hormonal adalah upaya untuk mengontrol kehamilan

menggunakan hormon. Beberapa metode kontrasepsi hormonal yang

umum dilakukan di antaranya melalui pil KB, pil mini, implan, dan

suntikan. Hormon yang dilibatkan dalam jenis kontrasepsi ini adalah

estrogen, progesteron, serta gabungan keduanya (estrogen + progesteron =

progestin). (Hanafi, 2004).

Kontrasepsi non hormonal adalah metode KB yang dipergunakan

tanpa bantuan obat-obatan atau bantuan orang lain yang termasuk dalam

metode ini adalah kondom. AKDR, tubektomi, dan vasektomi.

(Manuaba.1999).

Page 21: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

Mekanisme kerja KB hormonal:

a. Mekaniseme kinerja kontrasepsi hormonal

1) Primer

Mencegah opulasi dengan cara kerja kadar folikel

setimulating hormon dan Luteninzing hormon respons kelenjar

hypophyse terhadap gonadotrofin realizing hormon tidak berubah,

sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada

kelenjar hipopise. Penggunaan KB hormonal tidak menyebabkan

hiposestrogenik (Hartanto, 2003).

2) Sekunder

Sekunder mengentalkan lendir servic sehingga merupakan

barier terhadap spermatozoa membuat endormetrium menjadi

kurang baik untuk implantasi dan ovum yang telah dibuahi,

mempengaruhi transpor ovum didalam tuba falopi (Hartanto, 2003).

3) Komponen Progestron

a) Rangsangan balik ke hipotalamus dan hipofisis sehingga

pengeluaran LH tidak terjadi dan menghambat ovulasi.

b) Progesteron mengubang endometrium sehingga kapasitas

spermatozoa tidak berlangsung.

c) Mengentalkan lendir serviks sehingga sulit ditembus sperema.

d) Menghambat peristaltik tuba, menyulitkan konsepsi.

e) Menghindari implantasi melalui perubahan struktur

endometrium.

Page 22: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

2.1.4 Jenis-jenis Alat Kontrasepsi Hormonal

Suntik, Pil, Implant

1. KB Suntik

Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya

kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis

KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang

efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan

aman.Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk

memastikan kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan

tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama

dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh memakai

suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5

tahun.

a. Jenis KB suntik

Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia

antara lain:

1) Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem

2) Suntikan /2 bulan : Noristerat

3) Suntikan/3 bulan ; contoh : Depo provera, Depogeston (Harnawati,

2008).

Page 23: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

b. Cara kerja KB suntik

1) Menghalangi ovulasi (masa subur)

2) Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental

3) Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim

4) Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma

5) Mengubah kecepatan transportasi sel telur.

c. Efek Samping

1) Siklus haid kacau

2) Perdarahan bercak (spotting), yang dapat berlangsung cukup lama.

3) Jarang terjadi perdarahan yang banyak.

4) Sering menjadi penyebab bertambahnya Berat Badan.

5) Bisa menyebabkan (tidak pada semua akseptor) terjadinya sakit

kepala, nyeri pada payudara, "moodiness", timbul jerawat dan

berkurangnya libido seksual.

d. Keuntungan KB Suntik Kerugian KB Suntik

1) Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan

dalam jangka panjang dan kesuburan dapat pulih kembali

2) Tidak terpengaruh "faktor lupa" dari pemakai (tidak seperti

memakai PIL KB)

3) Tidak mengganggu hubungan suami istri

4) Dapat dipakai segala umur pada masa reproduktif

Page 24: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

5) Tidak mengganggu laktasi (menyusui), baik dari segi kuantitas

maupun kualitas

6) Dapat dipakai segera setelah masa nifas

7) Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman

terhadap risiko kehamilan

8) Dapat dipakai segera setelah keguguran

9) Membantu mencegah terjadinya kehamilan di luar kandungan

e. Kerugian

1) Perubahan pola haid biasanya pada tahun pertama pemakaian

2) Perdarahan bercak, dapat lama

3) Jarang terjadi perdarahan yang banyak

4) Tidak dapat haid (sering setelah pemakaian berulang)

5) Menaikkan Berat Badan

6) Dapat menyebabkan (tidak pada semua akseptor) sakit kepala, nyeri

payudara, "moodiness" (perubahan mood/perasaan), jerawat,

kurangnya libido seksual, rambut rontok.

Contoh obat injeksi beserta dosisnya

1) Depo Provera ( 3 ml/150 mg atau 1 ml/150 mg) diberikan setiap 3

bulan (12 minggu)

2) Noristeran ( 200 mg ) diberikan setiap 2 bulan ( 8 minggu )

3) Cyclofem 25 mg Medroksi Progesteron Asetat dan 5 mg Estrogen

Sipionat diberikan setiap bulan.

Page 25: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

2. Pil KB

Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum. Pil telah

diperkenalkan sejak 1960. Pil diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil

dan menginginkan cara pencegah kehamilan sementara yang paling efektif

bila diminum secara teratur. Minum pil dapat dimulai segera sesudah

terjadinya keguguran, setelah menstruasi, atau pada masa post-partum bagi

para ibu yang tidak menyusui bayinya. Jika seorang ibu ingin menyusui,

maka hendaknya penggunaan pil ditunda sampai 6 bulan sesudah kelahiran

anak (atau selama masih menyusui) dan disarankan menggunakan cara

pencegah kehamilan yang lain.

Pil dapat digunakan untuk menghindari kehamilan pertama atau

menjarangkan waktu kehamilan-kehamilan berikutnya sesuai dengan

keinginan wanita. Berdasarkan atas bukti-bukti yang ada dewasa ini, pil itu

dapat diminum secara aman selama bertahun-tahun. Tetapi, bagi wanita-

wanita yang telah mempunyai anak yang cukup dan pasti tidak lagi

menginginkan kehamilan selanjutnya, cara-cara jangka panjang lainnya

seperti spiral atau sterilisasi, hendaknya juga dipertimbangkan. Akan tetapi,

ada pula keuntungan bagi penggunaan jangka panjang pil pencegah

kehamilan. Misalnya, beberapa wanita tertentu merasa dirinya secara fisik

lebih baik dengan menggunakan pil daripada tidak. Atau mungkin

menginginkan perlindungan yang paling efektif terhadap kemungkinan

Page 26: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

hamil tanpa pembedahan. Kondisi-kondisi ini merupakan alasan-alasan

yang paling baik untuk menggunakan pil itu secara jangka panjang.

a. Jenis-jenis Pil

1) Tiap pil mengandung dua hormon sintetis, yaitu hormon estrogen

dan progestin. Pil gabungan mengambil manfaat dari cara kerja

kedua hormon yang mencegah kehamilan, dan hampir 100% efektif

bila diminum secara teratur.

2) Pil berturutan

Dalam bungkusan pil-pil ini, hanya estrogen yang disediakan selama

14—15 hari pertama dari siklus menstruasi, diikuti oleh 5—6 hari

pil gabungan antara estrogen dan progestin pada sisa siklusnya.

Ketepatgunaan dari pil berturutan ini hanya sedikit lebih rendah

daripada pil gabungan, berkisar antara 98—99%. Kelalaian minum 1

atau 2 pil berturutan pada awal siklus akan dapat mengakibatkan

terjadinya pelepasan telur sehingga terjadi kehamilan. Karena pil

berturutan dalam mencegah kehamilan hanya bersandar kepada

estrogen maka dosis estrogen harus lebih besar dengan

kemungkinan risiko yang lebih besar pula sehubungan dengan efek-

efek sampingan yang ditimbulkan oleh estrogen.

3) Pil khusus – Progestin (pil mini)

Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin sintetis dan memiliki

sifat pencegah kehamilan, terutama dengan mengubah mukosa dari

Page 27: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

leher rahim (merubah sekresi pada leher rahim) sehingga

mempersulit pengangkutan sperma. Selain itu, juga mengubah

lingkungan endometrium (lapisan dalam rahim) sehingga

menghambat perletakan telur yang telah dibuahi.

Kontra indikasi Pemakaian Pil

Kontrasepsi pil tidak boleh diberikan pada wanita yang

menderita hepatitis, radang pembuluh darah, kanker payudara atau

kanker kandungan, hipertensi, gangguan jantung, varises,

perdarahan abnormal melalui vagina, kencing manis, pembesaran

kelenjar gondok (struma), penderita sesak napas, eksim, dan

migraine (sakit kepala yang berat pada sebelah kepala).

Efek Samping Pemakaian Pil

Pemakaian pil dapat menimbulkan efek samping berupa

perdarahan di luar haid, rasa mual, bercak hitam di pipi

(hiperpigmentasi), jerawat, penyakit jamur pada liang vagina

(candidiasis), nyeri kepala, dan penambahan berat badan.

4) Pil gabungan atau kombinasi

3. Implant

a. Pengertian Implant

Alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit lengan atas

sebelah dalam berbentuk kapsul silastik (lentur) panjangnya sedikit

Page 28: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

lebih pendek dan pada batang korek api dan dalam setiap batang

mengandung hormon levonorgestrel yang dapat mencegah terjadinya

kehamilan (BKKBN, 2006).

Jenis Implant

Jenis-jenis implant menurut Saifuddin (2006) adalah sebagai

berikut :

1) Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan

panjang 3,4 cm dengan diameter 2,4 mm, yang berisi dengan 36 mg

levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.

2) Implanon terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira

40 mm, dan diameter 2 mm, yang berisi dengan 68 mg 3

ketodesogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.

3) Jadena dan Indoplant terdiri dari 2 batang yang berisi dengan 75 mg

levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.

Mekanisme Kerja

Cara kerja implant yang setiap kapsul susuk KB mengandung 36

mg levonorgestrel yang dikeluarkan setiap harinya sebanyak 80 mg.

Konsep mekanisme kerjanya menurut Manuaba (1998) adalah :

1) Dapat menghalangi pengeluaran LH sehingga tidak terjadi ovulasi.

2) Mengentalkan lendir serviks dan menghalangi migrasi spermatozoa.

3) Menipiskan endometrium sehingga tidak siap menjadi tempat nidasi.

Page 29: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

Efektifitas Implant

Menurut Hartanto, (2002) efektifitas implant adalah :

1) Angka kegagalan norplant kurang 1 per 100 wanita pertahun dalam

lima tahun pertama. Ini lebih rendah dibandingkan kontrasepsi oral,

IUD dan metode barier.

2) Efektifitas norplant berkurang sedikit setelah 5 tahun dan pada tahun

ke 6 kira-kira 2,5-3 % akseptor menjadi hamil.

3) Norplant -2 sama efektifnya seperti norplant juga akan efektif untuk

5 tahun, tetapi ternyata setelah pemakaian 3 tahun terjadi kehamilan

dalam jumlah besar yang tidak diduga sebelumnya, yaitu sebesar 5-6

%. Penyebabnya belum jelas, disangka terjadi penurunan dalam

pelepasan hormonnya.

Indikasi

Pemasangan implant menurut Saifuddin (2006) dapat

dilakukan pada :

1) Perempuan yang telah memilih anak ataupun yang belum.

2) Perempuan pada usia reproduksi (20 – 30 tahun).

3) Perempuan yang menghendaki kontrasepsi yang memiliki

efektifitas tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka

panjang.

4) Perempuan menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.

5) Perempuan pasca persalinan.

Page 30: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

6) Perempuan pasca keguguran.

7) Perempuan yang tidak menginginkan anak lagi, menolak

sterilisasi.

8) Perempuan yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal

yang mengandung estrogen.

9) Perempuan yang sering lupa menggunakan pil.

Kontraindikasi

Menurut Saifuddin (2006) menjelaskan bahwa kontra indikasi implant

adalah sebagai berikut :

1) Perempuan hamil atau diduga hamil.

2) Perempuan dengan perdarahan pervaginaan yang belum jelas

penyababnya.

3) Perempuan yang tidak dapat menerima perubahan pola haid yang

terjadi.

4) Perempuan dengan mioma uterus dan kanker payudara.

5) Perempuan dengan benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker

payudara.

Keuntungan

Keuntungan dari implant menurut Saifuddin (2006) adalah :

1) Keuntungan kontrasepsi yaitu

a) Daya guna tinggi

b) Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).

Page 31: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

c) Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.

d) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.

e) Bebas dari pengaruh estrogen.

f) Tidak mengganggu kegiatan senggama.

g) Tidak mengganggu ASI.

h) Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.

i) Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.

2) Keuntungan non kontrasepsi yaitu :

a) Mengurangi nyeri haid.

b) Mengurangi jumlah darah haid

c) Mengurangi/memperbaiki anemia.

d) Melindungi terjadinya kanker endometrium.

e) Menurunkan angka kejadian kelainan anak payudara.

f) Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang

pangul.

g) Menurunkan angka kejadian endometriosis.

Kerugian

Hartanto, (2002) mengemukakan bahwa kerugian implant

adalah:

a) Insersi dan pengeluaran harus dilakukan oleh tenaga terlatih.

Page 32: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

b) Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi

dan pengangkatan implant.

c) Lebih mahal.

d) Sering timbul perubahan pola haid.

e) Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya

sendiri.

f) Beberapa wanita mungkin segan untuk menggunakannya

karena kurang mengenalnya.

g) Implant kadang-kadang dapat terlihat orang lain.

2.1.5 Pengertian Berat Badan

1. Pengertian Berat Badan

a. Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting yang

digunakan sebagai ukuran laju pertumbuhan fisik, disamping itu berat

badan digunakan sebagai ukuran perhitungan dosis obat dan makanan.

Berat badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air, dan

mineral pada tulang.

b. Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai pertimbangan

(Supariasa,2003) yaitu parameter yang baik, mudah terlihat perubahan

dalam waktu singkat karena perubahan-perubahan konsumsi makanan

dan kesehatan.

Page 33: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

2. Perubahan Berat Badan

a. Perubahan berat badan adalah berubahnya ukuran berat, baik bertambah

atau berkurang akibat dari konsumsi makanan yang diubah menjadi

lemak dan disimpan di bawah kulit. Perubahan berat badan dibagi

menjadi:

1) Berat badan meningkat atau naik jika hasil penimbangan berat badan

lebih besar dibandingkan dengan berat badan sebelumnya.

2) Berat badan menurun jika hasil penimbangan berat badan lebih

rendah dibandingkan berat badan sebelumnya.

3) Pemakaian kontrasepsi suntik baik kontrasepsi suntik bulanan

maupun tribulanan mempunyai efek samping utama yaitu perubahan

berat badan. Faktor yang mempengaruhi perubahan berat badan

akseptor KB suntik adalah adanya hormon progesteron yang kuat

sehingga merangsang hormon nafsu makan yang ada di hipotalamus.

Dengan adanya nafsu makan yang lebih banyak dari biasanya tubuh

akan kelebihan zat-zat gizi. Kelebihan zat-zat gizi oleh hormon

progesteron dirubah menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit.

Perubahan berat badan ini akibat adanya penumpukan lemak yang

berlebih hasil sintesa dari karbohidrat menjadi lemak (Mansjoer,

2003).

Page 34: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

3. Efek Samping Metode Keluarga Berencana Suntik Terhadap

Perubahan Berat Badan

a. Menurut Hartanto (2003:150) salah satu efek samping dari metode

suntikan adalah adanya penambahan berat badan. Umumnya

pertambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang

dari satu kilogram sampai lima kilogram dalam tahun pertama.

Penyebab pertambahan berat badan tidak jelas. Tampaknya terjadi

karena bertambahnya lemak tubuh, dan bukan karena retensi cairan

tubuh. Hipotesa para ahli: DMPA (Depot medroxy progesterone acetate)

merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus yang

menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari pada biasanya.

b. Wanita yang menggunakan kontrasepsi Depot medroxy progesterone

acetate (DMPA) atau dikenal dengan KB suntik tiga bulan, rata-rata

mengalami peningkatan berat badan sebanyak 11 pon atau 5,5 kilogram,

dan mengalami peningkatan lemak tubuh sebanyak 3,4% dalam waktu

tiga tahun pemakaian, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

University of Texas Medical Branch (UTMB) (Mansjoer,2003).

Sedangkan pada kontrasepsi suntik bulanan efek samping terhadap berat

badan sangatlah ringan, umumnya pertambahan berat badan sedikit

(Hartanto, 2003).

c. Efek samping utama pemakaian DMPA adalah kenaikan berat badan.

Sebuah penelitian melaporkan peningkatan berat badan lebih dari 2,3

Page 35: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

kilogram pada tahun pertama dan selanjutnya meningkat secara bertahap

hingga mencapai 7,5 kilogram selama enam tahun. Sedangkan

pemakaian cyclofem berat badan meningkat rata-rata dua hingga tiga

kilogram tahu pertama pemakaian, dan terus bertambah selama tahun

kedua (Varney, 2007).

d. Pada dasarnya perubahan berat badan dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Secara umum faktor tersebut dapat dibagi atas dua golongan besar yaitu

faktor intern dan faktor ekstern (Bindiknakes, 2001):

1) Faktor intern

a) Adalah faktor yang dapat mempengaruhi berat badan seseorang

dan bersumber dari atau pada tubuh itu sendiri. Dalam hal ini

terbagi menjadi 4 bagian yaitu:

(1) Usia.

Analoginya perkembangan berat badan akan sangat

baik pada umur tertentu dan akan sangat berkurang sejalan

dengan bertambahnya grafik umur kita.

(2) Kejiwaan.

Secara tidak langsung aspek kejiwaan (psikologis)

juga dominan dalam mempengaruhi kerja metabolisme di

dalam tubuh.

Page 36: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

(3) Hereditas.

Kadang-kadang dapat terjadi di dalam suatu keluarga

timbulnya sifat dominasi dalam hal menurunkan bentuk fisik

keturunannya.

2) Faktor ekstern

a) Maksudnya adalah semua faktor yang dapat berpengaruh

terhadap perubahan berat badan secara langsung dan bersumber

dari luar tubuh.

(1) Makanan.

Aneka jenis makanan yang kita konsumsi sehari-hari

sangat berguna dalam proses pertumbuhan berat badan kita.

(2) Lingkungan fisik.

Gangguan lainnya secara langsung mempengaruhi

berat badan seseorang misalnya luka yang menyebabkan

perdarahan berat, kecelakaan yang menyebabkan rusak atau

terpotongnya salah satu anggota tubuh kita.

4. Efek samping utama bagi beberapa akseptor pemakai kontrasepsi

suntik adalah kenaikan berat badan.

Bukti menunjukkan kenaikan berat badan selama penggunaan

DMPA, hal ini karena dalam kontrasepsi suntik mengandung hormon

Page 37: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

progesteron dan estrogen. Hormon estrogen merangsang pusat nafsu makan

yang ada di hipotalamus.

Dengan bertambahnya nafsu makan, karbohidrat yang dikonsumsi

dari makanan oleh hormon progesteron dirubah menjadi lemak, sehingga

terjadi penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah

2.1.6 Faktor-faktor lain yang terdiri dari:

1. Bakat gemukfaktor keturunan dapat mempengaruhi terjadinya kegemukan.

pengaruhnyasendiri sebenarnya belum jelas, tetapi memang ada bukti yang

mendukungfakta bahwa keturunan merupakan faktor penguat terjadinya

kegemukan.

2. Enzim seseorang mempunyai faktor keturunan yang cenderung membangun

lemaktubuh lebih banyak dibandingkan orang lain. Bawaan sifat

metabolisme inimenunjukkan adanya gen bawaan pada kode untuk enzim

seperti AdiposeTissue Lipoprotein Lipase yang lebih aktif. Enzim ini

memiliki suatu perananpenting dalam proses mempercepat penambahan

berat badan karena enzimini bertugas untuk mengontrol kecepatan

trigliserida dalam darah yangdipecah-pecah menjadi asam-asam lemak dan

disalurkan ke sel-sel tubuhuntuk disimpan

3. Hormon Pada wanita yang sedang mengalami masa menopouse, dapat

terjadipenurunan fungsi hormon tiroid. Kemampuan untuk menggunakan

energiakan berkurang dengan menurunnya fungsi hormon ini. Hal tersebut

Page 38: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

terlihatdengan menurunnya metabolisme tubuh sehingga mengakibatkan

kenaikanberat badan. Seseorang yang tidak peka terhadap hormon insulin

ataumengalami peningkatan hormon insulinlah yang mengakibatkan

penimbunanlemak meningkat

4. Metabolisme Kecepatan metabolisme basal masing-masing orang tidak

sama. Ada orangyang memiliki metabolisme basal tinggi, namun ada pula

yang rendah. Orangyang mempunyai kecepatan metabolisme rendah

cenderung lebih mudahgemuk dibandingkan orang yang mempunyai

metabolisme cepat karenapada metabolisme yang rendah, energi yang

dikonsumsi lebih lambat untukdipecah menjadi glikogen sehingga akan

lebih banyak lemak yang disimpandalam tubuh.

5. Pengaruh Obat-obatan Ada beberapa obat yang merangsang “pusat lapar”

sehingga pasien akan meningkat nafsu makannya. Dalam keadaan

penyembuhan yang cukuplama, penggunaan obat ini akan menyebabkan

timbulnya obesitas. Selain itu,pil kontrasepsi dapat juga menyebabkan

kenaikan berat badan secaraperlahan-lahan pada wanita yang

menggunakannya.(Wirakusumah, 1994)

Peningkatan Berat Badan pada Pemakai Kontrasepsi

SuntikProgesteron dengan Kombinasi (Progesteron dan estrogen) Pertambahan

berat badan merupakan keluhan yang mengganggu bagiwanita pemakai

kontrasepsi hormonal, walaupun peningkatan tersebut tidaklah merata.

Page 39: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

Sebagian penambahan berat badan disebabkan oleh retensI cairan,tetapi

umumnya karena meningkatnya asupan makanan, (Cuningham, 2006)

Kontrasepsi suntik mempunyai banyak efek samping, salah

satudiantaranya yaitu berat badan yang bertambah. Umumnya pertambahan

berat badan tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg

dalam tahun pertama. Penyebab pertambahan berat badan tidak jelas,

tampaknya terjadi karena bertambahnya lemak tubuh, dan bukan karena retensi

cairantubuh. Hipotesa para ahli: DMPA merangsang pusat pengendali nafsu

makan dihipotalamus, yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak

daripadabiasanya, (Hartanto, 2003).

Efek estrogen terhadap peningkatan berat badan yaitu estrogen

menyebabkan peningkatan pengendapan lemak pada kelenjar mammae

dan jaringan subkutis, estrogen khususnya menyebabkan pengendapan lemak

nyata pada pantat dan paha, menyebabkan pelebaran panggul. Sedangkan

progesteron mempunyai efek merangsang pusat lapar di Ventromedial

hipothalamus (VMH) sehinga menyebabkan nafsu makan meningkat

dancenderung makan banyak/ melebihi kebutuhan tubuh dan beresiko

gemuk.(Guyton, 1995)

Menurut Hartanto 2003, dikatakan bahwa dari beberapa percobaan

laboratorium ditemukan bahwa DMPA mempengaruhi metabolisme

karbohidrat.Pada sistem kardio-vaskuler efek DMPA sangat sedikit, mungkin

ada sedikit peninggian dari kadar insulin dan penurunan HDL kolestrol.

Page 40: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

2.2 Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan uraian atas definisi-definisi terkait dengan Biasa

lahan yang akan dijadikan sebagai tujuan dalam melakukan penelitian (Notoatmodjo,

2002), Adapun kerangka teori dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2

Bagan Kerangka Teori

Sumber: (Hartanto, 2003)

Efek Samping

KB Hormonal

Perubahan berat badan

Ganguan haid

Sakit kepala

Rasa mual

Page 41: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

2.3 Kerangka Konsep

Gambar 3.1

Bagan Kerangka Konsep

Sebelum Menggunakan

KB Hormonal

Sesudah Menggunakan

KB Hormonal

Berat Badan

Page 42: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah komparasi, dua mean

dependen (paired sample) yaitu untuk menguji perbedaan mean antara 2 kelompok

data. Rancangan penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat antar

variabel yang diteliti. (Hidayat, 2011)

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah semua akseptor KB

Hormonal yang ada di Puskesmas Ronga-ronga Kecamatan Gajah Putih

Kabupaten Bener Meriah yaitu semua akseptor KB hormonal sejumlah 149

orang.

3.2.2 Sampel

Sampel Pada penelitian ini yang itu akseptor KB hormonal di

Puskesmas Ronga-ronga Kecamatan Gajah Putih Kabupaten Bener Meriah.

Sampel penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik Purposive,

yaitu sampel yang didapatkan secara kebetulan ada atau tersedia selama

peneltian berlangsung dengan rumus :

33

Page 43: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

n : 2N(d)1

N

Keterangan :

n : Sampel

N : Jumlah Populasi

d : Perkiraan tingkat kesalahan (Siregar, 2010)

Dik :

n : 2N(d)1

N

n : 2(0.1)4911

149

n : (0.01)1491

149

n : 49.11

149

n : 49.2

149

n : 59.8

n : 60 jadi sampel yang diteliti adalah sebanyak 60 orang dari akseptor KB

harmonal

Page 44: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

3.3.1 Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Ronga-ronga Kecamatan Gajah

Putih Kabupaten Bener Meriah.

3.3.2 Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan pada penelitian ini dilaksanakan pada bulan April

s/d Agustus 2014, pengumpulan data 11 s/d 16 Agustus 2014.

3.4 Defenisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu penentuan mengenai wujud variabel yang

akan dikaji dalam suatu penelitian. Untuk mengkaji hipotesis, peneliti perlu

menentukan atau memastikan variabel apa saja yang akan dilibatkan dalam penelitian

ini. Definisi operasional bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau

pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta mengembangkan

instrumen alat ukur. Berdasarkan uraian di atas, maka definisi operasional dalam

penelitian ini adalah :

Page 45: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

Variabel Definisi Alat Ukur Cara Hasil Ukur Skala

1. Berat badan

sebelum

menggunakan

KB Hormonal

Berat badan ibu

pada waktu

ditimbang sebelum

menggunakan KB

Hormonal

Kartu KIA Lembar

checklist

Skala ukur

berat

badan

Ratio

2. Berat badan

seudah

menggunakan

KB Hormonal

Berat badan ibu

pada waktu

ditimbang sesudah

menggunakan KB

Hormonal

Kartu KIA

Lembar

checklist

Skala ukur

berat

badan

Ratio

Tabel 3.2 Perbedaan Berat Badan Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Alat

Kontrasepsi Hormonal.

3.5 Hipotesis

Ho : Tidak ada perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah

menggunakan KB Hormonal di Puskesmas Ronga-ronga Kecamatan Gajah

Putih Kabupaten Bener Meriah.

Ha : Ada perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan KB

Hormonal di Puskesmas Ronga-ronga Kecamatan Gajah Putih Kabupaten

Bener Meriah.

3.6 Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data primer, yaitu

data yang diperoleh secara langsung terhadap responden dengan cara menimbang

Page 46: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

berat badan sebelum menggunakan KB Hormonal dan sesudah menggunakan KB

Hormonal.

Menurut (Notoatmodjo 2002) instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan

digunakan dalam pengumpulan data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan

lembar kuesioner sebagai instrumen penelitian yang meliputi pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden.

3.7 Pengolahan dan Analisa Data

3.7.1 Pengolahan Data

Setelah data dikumpulkan, data kemudian diolah dengan tahap-tahap

sebagai berikut:

1. Editing

Tahap ini merupakan kegiatan penyuntingan data yang telah terkumpul

yaitu dengan memeriksa kelengkapan, kesalahan pengisian setiap jawaban

dari daftar pertanyaan sebagai persiapan untuk entry data ke dalam tabulasi.

2. Coding

Setelah data diedit langkah berikutnya adalah mengkoding data, yaitu

memberi kode terhadap setiap jawaban yang diberikan. Tujuannya untuk

memudahkan klasifikasi data, menghindari terjadinya pencampuran data

yang bukan jenis dan kategorinya. Juga untuk memudahkan pada saat

analisis data dan dan proses entry dengan bantuan perangkat lunak

komputer.

Page 47: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

3. Transferring

Yaitu data yang telah diberi kode disusun secara berurutan dari responden

pertama sehingga responden terakhir untuk dimasukkan ke dalam label.

4. Tabulating

Adalah teknik menghitung data atau mencatat data yang telah terkumpul,

selanjutnya akan diolah dengan menggunakan metode distribusi frekuensi.

3.7.2 Jenis Data

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data skunder,

yaitu data yang diperoleh melihat kartu KIA.

3.7.3 Analisa Data

3.7.3.1 Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada

umumnya dalam penelitian ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap

variabel (Notoatmodjo, 2002),

Analisa yang digunakan adalah analisa uraian yaitu dimaksudkan untuk

mengetahui distribusi frekuensi dari variabel yang diamati, sehingga dapat

mengetahui karakteristik atau gambaran dari variabel yang diteliti. Dalam analisa

univariat ini digunakan rata-rata (mean) untuk menganalisa hasil rata-rata hitung dari

semua hasil pengamatan yang telah dilakukan, analisa ini digunakan karena

kemungkinan ditemukan adanya kesamaan pada hasil pengukuran/pengamatan,

Page 48: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

sedangkan standar deviasi digunakan untuk memperoleh gambaran adanya hasil nilai

tengah secara berbeda. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Menurut Budiarto, 2002 : 37 untuk melihat distribusi frekuensi dari variabel

penelitian. Menggunakan Rumus:

x100%n

FP

Dimana P = Prosentase

F = Ferkuensi

n = Jumlah responden

3.7.3.2 Analisa Bivariat

Setelah didapatkan data dengan univariat,selanjutnya dilakukan analisa

data dengan menggunakan analisa komparatif berkolerasi, dimana penelitian ini

dilakukan pada 2 variabel yang diduga berbeda serta pengujiannya menggunakan

uji-t, dimana teknik ini digunakan untuk membuktikan perbedaan antara 2

variabel karena sekala pengukuran 2 variabel tersebut adalah uji dua sampel

independen (Sugiyono, 2005). Adapun rumus uji-t yang digunakan adalah sebagai

berikut:

T = nS_d/

d

D = Nilai devisiasi ( selisih angka sebelum dan sesudah )

Sd.d = Nilai standar deviasi

n = Jumlah data

Page 49: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

Dengan df = n-1 = 0,05 nilai P pada tabel distribusi t, keputusan uji

statistik: - Ho ditolak (p value> - Ho ditolak)

- Ho gagal ditolak (p value < = Ho gagal ditolak ), (Notoatmodjo,2002).

Page 50: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Lokasi penelitian di Puskesmas Ronga-Ronga Kecamatan Gajah Putih

Kabupaten Bener Meriah Tahun 2014. Luas Wilayah Kerja Puskesmas -Ronga

Kecamatan Gajah Putih Kabupaten Bener Meriah 5642 KM, jumlah penduduk

6457 jiwa. Wilayah Kerja Puskesmas -Ronga Kecamatan Gajah Putih Kabupaten

Bener Meriah terdiri dari 23 desa. Adapun batas dari lokasi penelitian yaitu :

1. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Timang Gajah

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Gajah Putih

3. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Gajah Putih

4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pintu Rime Gayo

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11-16 Agustus 2014 terhadap

60 akseptor KB hormonal yang datang ke Puskesmas Ronga-Ronga Kecamatan

Gajah Putih Kabupaten Bener Meriah Tahun 2014. Hasil penelitian dapat

disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Page 51: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

1. Analisa Univariat

a. Perbedaan berat badan rata-rata akseptor KB sebelum dan sesudah

menggunakan kontrasepsi hormonal

Tabel 4.1

Perbedaan Berat Badan Rata-Rata Akseptor KB Sebelum Dan Sesudah

Menggunakan Kontrasepsi Hormonal di Puskesmas

Ronga-Ronga Kecamatan Gajah Putih

Kabupaten Bener Meriah

Tahun 2014

Berat Badan Mean Standar

Deviasi

Standar Eror

Mean N

Sebelum menggunakan

kontasepsi hormonal 54,77 8,422 1,087 60

Sesudah menggunakan

kontrasepsi hormonal

kontasepsi

57,08 9,245 1,194 60

Berdasarkan tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa berat badan responden

rata-rata (mean) sebelum menggunakan kontrasepsi hormonal adalah 54,77 Kg

dan berat badan rata-rata (mean) sesudah menggunakan kontrasepsi hormonal

adalah 57,08 Kg yang berarti rentang antara sebelum dan sesudah menggunakan

KB hormonal adalah 2,32.

Page 52: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

2. Analisa bivariat

a. Perbedaan berat badan akseptor KB sebelum dan sesudah menggunakan

kontrasepsi hormonal

Tabel 4.2

Perbedaan Berat Badan Akseptor KB Sebelum dan Sesudah Menggunakan

Kontrasepsi Hormonal di Puskesmas

Ronga-Ronga Kecamatan Gajah Putih

Kabupaten Bener Meriah

Tahun 2014

Variabel Mean Std.

Dev df t

p

value N

Berat badan sebelum

menggunakan

kontrasespsi hormonal

2,32 3,50 0,45 -5,126 0,000 60

Berat badan sesudah

menggunakan

kontrasespsi hormonal

Berdasarkan tabel 4.2 di atas diketahui bahwa rata-rata berat badan

akseptor KB sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi hormonal adalah

2,32 dengan Standar Deviasi 3,50.

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji t di dapatkan nilai p value

0,000. Disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah

menggunakan kontrasepsi hormonal.

Page 53: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

C. Pembahasan

Berdasarkan tabel 4.2 di atas diketahui bahwa rata-rata berat badan

akseptor KB sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi hormonal adalah

2,32 dengan Standar Deviasi 3,50.

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji t di dapatkan nilai p value

0,000. Disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah

menggunakan kontrasepsi hormonal

Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Mardianingsih (2010) dengan judul “Analisis Perbedaan Berat Badan

Sebelum dan Selama Menggunakan KB Suntik 3 Bulan di Bps Ny. Ismiati Desa

Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang”. Hasil penelitian

menunjukkan analisis data menggunakan Paired t Test didapatkan p value =

0,000<0,05, berarti ada perbedaan berat badan sebelum dan selama

menggunakan KB suntik 3 bulan.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Universiti of Texas Medical Branch (UMBT), wanita yang menggunakan

kontrasepsi suntik 3 bulan, rata-rata mengalami peningkatan berat badan

sebanyak 5,5 kg dalam waktu 3 tahun pemakaian, berdasarkan penelitian yang

dilakukan melibabtkan 703 wanita PUS. Peneliti membandingkan penggunaan

DMPA memiliki resiko 2 kali lipat dibandingkan pengguna kontrasepsi lainnya

untuk mengalami obesitas selama 3 tahun pemakaian.

Page 54: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

Hal ini sesuai dengan teori Hartanto (2008) yang menyatakan kandungan

hormonal yang terdapat dalam kontrasepsi hormonal terutama hormon

progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak,

sehingga lemak dibawah kulit bertambah dan menurunkan aktifitas fisik,

akibatnya pemakaian kontrasepsi hormonal terutama yang mengandung hormon

progesteron dapat menyebabkan berat badan bertambah.

Menurut asumsi peneliti penggunaan kontrasepsi hormonal dapat

menyebabkan perubahan berat badan terhadap peningkatan berat badan hal ini

disebabkan karena efek samping dari kontrasepsi tersebut terutama kontrasepsi

hormonal yang mengandung hormon progesteron mempunyai efek samping yang

dapat merangsang pusat pengendaliaan nafsu makan sehingga meningkat asupan

lemak dan berat badan jadi meningkat. Dalam hal ini perlu adanya penyuluhan

yang lebih mendalam dari petugas kesehatan guna untuk meningkatkan

pengetahuan akseptor KB tentang efek samping dari kontrasepsi hormonal

tersebut termasuk penanganan peningkatan berat badan serta selalu memberikan

KIE kepada akseptor KB tentang macam-macam KB serta efek sampingnya

sehingga akseptor dapat memakai alat kontrasepsi secara efektif. Peningkatan

berat badan pada pada akseptor merupakan masalah bagi akseptor KB hal ini

dapat ditangani dengan olah raga secara teratur dan diet.

Page 55: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan

ada perbedaan berat badan akseptor KB sebelum dan sesudah menggunakan

kontrasepsi hormonal dimana nilai p value < nilai (0,000 < 0,05).

B. Saran

1. Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan kepada petugas kesehatan di Puskesmas Ronga-Ronga

Kecamatan Gajah Putih Kabupaten Bener Meriah terus meningkatkan

pelayanan kontrasepsi khususnya petugas KB dapat memberikan pendidikan

kesehatan kepada masyarakat berupa penyuluhan kesehatan tentang

pentingnya menggunakan alat kontrasepsi sebagai pencegah kehamilan yang

tidak diinginkan dan menjarangkan kehamilan. Selain itu diupayakan untuk

terus memberikan informasi secara langsung kepada PUS maupun WUS

tentang pentingnya menggunakan KB dengan membagikan leaflet ataupun

memasang poster-poster mengenai KB.

2. Bagi Aseptor KB

Diharapkan kepada akseptor KB untuk dapat memanfaatkan fasilitas

serta sarana dan prasarana yang diberikan oleh petugas kesehatan dalam

menurunkan angka fertilitas dan menjarangkan kelahiran bayi salah satunya

Page 56: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

adalah dengan menggunakan kontrasepsi hormonal tanpa harus khawatir

secara berlebihan terhadap efek samping yang dapat ditimbulkan dari alat

kontrasepsi hormonal tersebut.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan kepada institusi pendidikan hasil penelitian ini dapat

menambah pengetahuan mahasiswi akbid tentang kontrasepsi dan menambah

referensi perpustakaan.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam

melakukan penelitian selanjutnya dan dapat meneliti lebih jauh tentang faktor-

faktor lain yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi hormonal

seperti gangguan haid, sakit kepala, perubahan sistem kardiovaskuler yang

diduga berpengaruh terhadap penggunaan kontrasepsi hormonal. Sehingga

hasil penelitian dapat sesuai dengan yang diharapkan.

Page 57: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Hubungan Karakteristik Ibu dengan Penggunaan Kontrasepsi Suntik di

Wilayah Kerja Puskesmas Menggala Kabupaten Tulang Bawang Provinsi

Lampung tahun 2007. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat-Universitas

Malahayati.................... 2007.

Alwi, Hasan, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)rEdisi Ketiga. Pusat

Bahasa-Departemen Pendidikan Nasional. Balai Pustaka. Jakarta. 2005.

Aminar, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Akseptor Ganti Cora dari Suntik ke Pil di

EPS Endang IP ........ ........... tahun 2007. Karya Tulis Ilmiah

Amatiria, G & Nurchairina. 2008. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Di

Lingkungan Akademi Kebidanan. Departemen Kesehatan PJ.........

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta. PT.

Rineka Cipta.

Arikonto, 2005 prosedur penelitian dengan pendekatan praktek,Jakarta rineka Cipta.

Binadiknakes, 2001,elektromedik dan pengembangan edisi No 17 BKKBN

_____, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek; edisi revisi

Jakarta. PT. Rineka Cipta. Badan Pusat Statistik, Statistik Kesejahteraan Rakyat

^Welfare Statitistics',

Jakarta. BPS. 2002.

BKKBN, Panduan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan

Hormonal. Jakarta. BKKBN. 1993.

______, Informasi Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta. BKKBN. 1995.

____, Soal KB. Pria TidakBoleh Ketinggalan ....'.' http://pikas.bkkbn.go.id, 2007.

diperoleh tanggal 23 Januari 2007.

Eiska Pebri, Hubungan Lama Pemakaian KB pada Akseptor KB Suntik dengan Siklus

Menstruasi di Wilayah Kerja Puskesmas Unit Swadana Kotabumi II

Lampung Utara Tahun 2007. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat-

Universitas Malahayati.................... 2007.

Page 58: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

Hartanto, 2002 ilmu kebidanan,penyakit kandungan & keluarga berencana , Jakarta

EGC.

Mansjoer, Arif, Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta. Media

Notoatmodjo, Soekidjo, Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. 2005.

___ , Emu Kesehatan Masyarakat Prinsip-primip Dasar. Rineka Cipta.

Jakarta. 2003.

Mansjoer 2003, kapita selekta kedokteran jilid 2 edisi 3 ,Jakarta Fakultas kedokteran

Universitas indonesia.

Saifuddin, Abdul Bahri, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Yayasan

Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo. Jakarta. 2003.

Soedigdo 2002, Dasar-dasar metodelogi Riset keperawatan ,Jakarta infomedika.

Varney. 2007 ,buku ajar asuhan kebidanan edisi 4 .Jakarta : EGC

Wiknjosatro, Hanifa, Emu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.

Jakarta. 1992.

Page 59: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

KUESIONER

PERBEDAAN BERAT BADAN DAN SESUDAH MENGGUNAKAN KB

HORMONAL DI PUSKESMAS RONGA-

RONGA KECAMATAN GAJAH PUTIH KBUPATEN

BENER MERIAH TAHUN 2014

I. IDENTITAS

Hari/Tanggal Pengumpulan Data :

No. Responden :

Pendidikan Terakhir :

Pekerjaan :

Alamat :

II. Petunjuk Pengisian

A. Isilah Kotak Dibawah ini denga ukuran yang sesuai dengan berat

badan anda.

1. BERAT BADAN IBU SEBELUM MENGGUNAKAN KB

HORMONAL DAN NON HORMONAL

No Pertanyaan

Jeni KB

yang

digunakan

Lama

Mengguakan

KB

Berat

Badan

a. Berat badan sebelum

menggunakan KB Hormonal

dan non hormonal.

b. Berapakah berat badan ibu

sebelum menggunakan KB

non hormonal

2. BERAT BADAN IBU SESUDAH MENGGUNAKAN KB

HORMONAL DAN NON HORMONAL

No Pertanyaan

Jeni KB

yang

digunakan

Lama

Mengguakan

KB

Berat

Badan

a. Berapakah berat badan ibu

sesudah menggunakan KB

hormonal

Page 60: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

b. Berapakah berat badan ibu

sesudah menggunakan KB

non hormonal

Page 61: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

KUESIONER

PERBEDAAN BERAT BADAN SEBELUM DAN SESUDAH MENGGUNAKAN

KB HORMONAL DI PUSKESMAS RONGA-

RONGA KECAMATAN GAJAH PUTIH

KBUPATEN BENER MERIAH

TAHUN 2014

III. IDENTITAS

Hari/Tanggal Pengumpulan Data :

No. Responden :

Pendidikan Terakhir :

Pekerjaan :

Alamat :

IV. Petunjuk Pengisian

B. Isilah Kotak Dibawah ini denga ukuran yang sesuai dengan berat

badan anda.

1. BERAT BADAN IBU SEBELUM MENGGUNAKAN KB

HORMONAL DAN NON HORMONAL

No Pertanyaan

Jeni KB

yang

digunakan

Lama

Mengguakan

KB

Berat

Badan

c. Berat badan sebelum

menggunakan KB

Hormonal dan non

hormonal.

d. Berapakah berat badan

ibu sebelum

menggunakan KB non

hormonal

Page 62: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)

1. BERAT BADAN IBU SESUDAH MENGGUNAKAN KB

HORMONAL DAN NON HORMONAL

No Pertanyaan

Jeni KB

yang

digunakan

Lama

Mengguakan

KB

Berat

Badan

c. Berapakah berat badan

ibu sesudah

menggunakan KB

hormonal

d. Berapakah berat badan

ibu sesudah

menggunakan KB non

hormonal

Page 63: Skripsi - UUI...Menambah pengetahuan penulis tentang analisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat KB Hormonal. 1.4.2 Bagi Lahan Penelitian (Petugas Kesehatan)