25
ANEMIA PADA KEHAMILAN Fanny Adistie S.Kep Ners

Slide Anemia Bumil

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Slide Anemia Bumil

ANEMIA PADA KEHAMILAN

Fanny Adistie S.Kep Ners

Page 2: Slide Anemia Bumil

ANEMIA• Is the most common medical disorder of pregnancy

affecting 20% of pregnant women.• Pada wanita tidak hamil, normal Hb : 12-16 g/dL.

Pada wanita hamil dikatakan anemia bila nilai Hb <11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau <10,5 gr% pada trimester 2

• Kategori anemia menurut WHO tahun 1972 yang ditetapkan dalam 3 kategori : normal (≥11 gr/dl), anemia ringan (8-11 g/dl), dan anemia berat (kurang dari 8 g/dl).

Page 3: Slide Anemia Bumil

Pseudoanemia…

• Kadar Hb pada ibu hamil 10-12 gr/dL• Merupakan keadaan fisiologis akibat

hipervolumia pada kehamilan

Page 4: Slide Anemia Bumil

Dampak AnemiaPada Ibu :• ↑ frekuensi komplikasi pd kehamilan dan persalinan. • Perdarahan antepartum dan postpartum lebih sering

dijumpai pada wanita yang anemis• Ggn proses persalinan (inertia, atonia, partus lama,

perdarahan atonis)• Ggn pada masa nifas (subinvolusi rahim, daya tahan

terhadap infeksi dan stress kurang, produksi ASI rendah)Pada Janin :• Risiko kematian maternal, angka prematuritas, berat

badan bayi lahir rendah, dan angka kematian perinatal meningkat.

Page 5: Slide Anemia Bumil

Anemia Defisiensi Zat Besi

Zat besi dibutuhkan u/ sintesa hemoglobin, membentuk mioglobin (protein yang membawa oksigen ke otot), kolagen (protein yang terdapat di tulang, tulang rawan, dan jaringan penyambung), serta enzim. Zat besi juga berfungsi dalam sistim pertahanan tubuh.

Dalam kehamilan → hiperemia/hipervolumia u/ m’bantu meringankan kerja jantung. Perbandingan pertambahan tersebut adalah:• Plasma darah bertambah: 30 %• Sel-sel darah bertambah: 18 %• Hemoglobin bertambah: 19 %

Kebutuhan ibu selama kehamilan adalah 750 mg yang terdiri dari : 425 mg untuk ibu 300 mg untuk janin 25 mg untuk plasenta. Dengan demikian, ibu membutuhkan tambahan sekitar 2-3 mg besi/hari. Namun apabila kehamilan sudah mencapai delapan bulan kebutuhan akan zat besi lebih banyak lagi yaitu sekitar 8 mg/hari.

Makanan sehari-hari kira-kira mengandung 15 – 20 mg zat besi dan hanya 14 – 20% yang dapat diabsorbsi.

Page 6: Slide Anemia Bumil

Tanda & Gejala • Rambut rapuh dan halus• Kuku tipis,rata, dan mudah patah• Lidah tampak pucat, licin dan

mengkilat, berwarna merah daging, • Stomatitis angularis, pecah-pecah

disertai kemerahan dan nyeri sudut mulut

• Pucat• Lemah• Cepat lelah • Keringat dingin• Takikardi • Hypotensi • Palpitasi.

Page 7: Slide Anemia Bumil

Ciri-ciri anemia defisiensi besi SDM: mikrositik, hipokromik dengan

anisositosis (variasi besar/kecilnya) & poikilositosis (variasi bentuk sel)

Anemia ringan tidak selalu menimbulkan ciri khas bahkan banyak yang bersifat normositer dan normokrom

Kadar besi serum rendah Daya ikat besi serum meningkat Tidak dtemukan hemosiderin dl sumsum

tulang.

Page 8: Slide Anemia Bumil

Hipokromik

Anisositosis

Normositik

Gambaran Sel Darah Merah

Mikrositik

Anisositosis

Page 9: Slide Anemia Bumil

Suplementasi zat Fe bersama makan. Pemberian suplemen Fe dosis rendah 30 mg

pada trimester ketiga ibu hamil non anemik (Hb lebih/=11g/dl), sedangkan untuk ibu hamil dengan anemia defisiensi besi dapat diberikan suplemen Fe sulfat 325 mg  60-65 mg, 1-2 kali sehari.

Suplemen Vit C menolong zat Fe non-heme (nabati) diresap. Zat Tannin (teh & kopi) hindari Fe diresap

Note : zat besi yang terdapat pada daging lebih mudah diserap tubuh daripada zat besi pada sayuran atau pada makanan olahan seperti sereal yang diperkuat dengan zat besi.

Penanganan

Page 10: Slide Anemia Bumil

Cara mengkonsumsi Fe

Dikonsumsi pada malam hari setelah makan sebelum tidur untuk mengurangi efek mual.

Sebaiknya tablet Fe ditelan bersamaan dengan makanan yang dapat memperbanyak jumlah serapan, sementara makanan yang mengikat Fe sebaiknya dihindarkan, atau tidak dimakan dalam waktu bersamaan.

Tambahan besi sebaiknya diperoleh dari makanan, karena tablet Fe terbukti dapat menurunkan kadar seng dalam serum.

Page 11: Slide Anemia Bumil

Pengkajian• Anamnesa

▫ Keluhan utama : lemah, pucat, lesu tidak bergairah, konsentrasi menurun

▫ Riwayat penyakit sebelum dan selama kehamilan▫ Riwayat persalinan yang lalu▫ Pengetahuan ibu dan keluarga mengenai penyakit anemia

• Pemeriksaan Fisik▫ Pemeriksaan tanda vital▫ Keadaan umun lemah▫ Conjungtiva : anemis▫ Lidah/mukosa mulut/kulit : pucat

• Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan laboratorium : Hb, eritrosit, morfologi eritrosit, Fe, Hct

Page 12: Slide Anemia Bumil

Perubahan perfusi jaringan sehubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrisi ke sel. Pantau tanda vital, warna kulit, membrane mukosa,

dasar kuku Mempertahankan suhu tubuh dan suhu lingkungan

sesuai indikasi Monitor pemeriksaan laboratorium misal Hb/Ht dan

jumlah SDM Berikan O2 tambahan sesuai dengan indikasi Pantau DJJ

Intoleran aktivitas sehubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan. Gunakan tehnik penghematan energi, misalnya

mandi dengan duduk atau melakukan aktifitas yang ringan

Kaji tanda-tanda vital saat melakukan aktifitas Bantu kebutuhan aktifitas pasien jika diperlukan

Diagnosa & Intervensi

Page 13: Slide Anemia Bumil

Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan sehubungan dengan kegagalan untuk mencerna atau ketidakmampuan mencerna.Berikan makanan dengan porsi kecil namun

dengan frekwensi yang seringBerikan dan bantu oral hygiene yang baik,

berikan pencuci mulut yang diencerkan bila mukosa oral terluka

Instruksikan dan memperagakan pemberian preparat besi oral secara mandiri

Kolaborasi pada ahli gizi untuk rencana diet

Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan kebutuhan pengobatan sehubungan dengan kurangnya informasi Berikan informasi tentang anemia spesifik.

Diskusikan kenyataan bahwa terapi tergantung pada tipe dan beratnya anemia.

Berikan penjelasan pada klien tentang penyakitnya dan kondisinya sekarang.

Page 14: Slide Anemia Bumil

Anemia Hemolitik

• Anemia yg diakibatkan peningkatan kecepatan destruksi sel darah merah.

• Umur sel darah merah rata-rata 120 hari, pd hemolisis berat sel hanya bertahan beberapa hari

• Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil, apabila hamil maka biasanya anemia menjadi berat. Sebaliknya mungkin pula kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia.

Page 15: Slide Anemia Bumil

Klasifikasi anemia hemolitik

•Anemia hemolitik intrakorpuskuler seperti thalassaemia, anemia sel sabit, sferositosis, eliptositosis, dll.

•Anemia hemolitik ekstrakorpuskuler seperti, isoimun (reaksi transfusi hemolitik), drug-induced, leukemia, limfosarkoma, penyakit hati, infeksi dll.

Page 16: Slide Anemia Bumil

Gejala utama Anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, seerta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital.

Pengobatan Bergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun, pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberi hasil. Maka tranfusi darah yang berulang dapat membantu penderita ini.

Page 17: Slide Anemia Bumil

Anemia Karena Hemoglobinopati

• Adalah kelainan genetik struktur rantai globin pada molekul hemoglobin

• Kategori :1. Kualitatif/struktural : sisntesi molekul Hb

yang tidak normal2. Kuantitatif : kegagalan menghasilkan satu

jenis rantai3. Bercampur / combined

Page 18: Slide Anemia Bumil

Thalasemia Terdapat ketidak seimbangan dalam penghasilan rantai

globin dan SDMPaling banyak adalah thalasemia beta (β ), klasifikasi :

Talasemia Minor (talasemia β trait) tidak bergejala, ada anemia hipokromik ringan

Talasemia Intermedia: homozigot, anemia hipokronik ringan sampai moderat, jarang butuh transfusi

Talasemia Mayor (Anemia Cooley), homozigot: a. Anemia berat hipokromik mikrositosis (mirip anemia

<Fe)b. Pucat, jaundis, lemah, hepatosplenomagali yang hebat

. Biasanya tampak sebelum umur 1 tahun.c. Tanda hematopoiesis extramedular (diluar sumsum)

penebalan tulang kranium & molar, hepatomegali

Page 19: Slide Anemia Bumil

Penanganan

• Transfusi darah berupa sel darah merah jika kadar Hb< 6 g% atau bila klien mengeluh tidak mau makan dan lemah sampai kadar Hb sekitar 11 g/dl. Jumlah SDM yang diberikan sebaiknya 10 – 20 ml/kg BB.

• Asam folat teratur (misalnya 5 mg perhari), jika diit buruk• Defferoxamine : chealeting agents (desferal) secara

teratur u/ mengurangi hemosiderosis. Diberikan secara intravena atau subkutan, dengan bantuan pompa kecil, 2 g dengan setiap unit darah transfusi.

• Vitamin C, 200 mg setiap hari meningkatan ekskresi besi dihasilkan oleh Desferioksamin

• Splenektomi• Transplantasi sumsum• Fe → kontraindikasi

Page 20: Slide Anemia Bumil

Yang perlu diperhatikan o/ bumil dgn thalasemia

Pemeriksaan rutin. Bedanya, pada penderita thalasemia harus dilakukan transfusi darah, serta pemantauan terhadap suplai oksigen ke janin.

Konsumsi vitamin dan suplemen sesuai anjuran dokter untuk mencegah defisiensi.

Tes-tes. Ada beberapa pemeriksaan penting untuk memantau kondisi kesehatan ibu dan janin, seperti tes penapisan (screening) untuk mengetahui kemungkinan janin mewarisi penyakit thalasemia, serta konseling dan diagnosis yang teratur.

Jaga emosi. Stres dan depresi akan memicu jantung, hati, dan sistem hormonnya bekerja dengan lebih aktif, yang akan memperburuk keadaan ibu.

Page 21: Slide Anemia Bumil

“ Sickle Cell” Anemia Kelainan genetik ditandai dengan adanya

kelainan molekul hemoglobin yang disebut hemoglobin S sehingga bentuk eritrosit seperti bulan sabit.

Tanda & gejala : Deman dan nyeri pada abdomen dan ekstremitas biasanya dikarenakan adanya oklusi vaskular, hipoksia jaringan, edema dan destruksi RBC

Wanita hamil dgn sickle cell anemia akan mudah mengalami pyelonefritis, stroke, cardiopathy, CHF dan pre eklampsi.

Penanganan : profilaksis transfusi untuk menurunkan sickle cell dan maningkatkan hemoglobin

Page 22: Slide Anemia Bumil

Anamnesa› Keluhan utama : lethargi, letih, lemah, dan tidak bergairah› Riwayat penyakit dahulu› Riwayat keluarga penderita anemia› Pengetahuan ibu dan keluarga mengenai penyakit anemia hemolitik

Pemeriksaan Fisik› Pemeriksaan tanda vital› Keadaan umun › Takikardi, disritmia, hipoksia, mur-mur sistolik› Tekanan nadi melebar› Warna kulit, membran mukosa, dan konjunctiva pucat› Kulit dan membran mukosa kering› Nyeri tekan pada abdomen› penurunan kekuatan otot

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan laboratorium : › Eritrosit, leukositosis, trombositosis› Pewarnaan sel darah merah menunjukkan bentuk seperti bulan sabit› Laju endap darah meningkat› Rontgen mungkin menunjukkan penipisan tulang

Pengkajian

Page 23: Slide Anemia Bumil

Kerusakan pertukaran nutrisi dan oksigen berhubungan dengan penurunan lama hidup sel darah merah Awasi frekwensi atau kedalaman pernapasan

penggunaan otot aksesori area sianosis Awasi pemeriksaan laboratorium misalnya pemeriksaan

darah lengkap. Bantu dalam mengubah posisi, batuk dan napas dalam. Tingkatkan masukan cairan yang adekuat. Berikan suplemen O2 sesuai indikasi. Pantau DJJ

Penurunan perfusi jaringan sehubungan dengan penurunan fungsi/ kerusakan miokardial akibat infark kecil, deposit besi, dan fibrosis, Awasi tanda vital Kaji kulit untuk rasa dingin, pucat, sianosis, diaforesis,

pelambatan pengisian kapiler. Pertahankan suhu lingkungan dan kehangatan tubuh. Pantau hsl pemeriksaan laboratorium, mis. Darah lenkap, BUN

Diagnosa & Intervensi

Page 24: Slide Anemia Bumil

Nyeri sehubungan dengan pembentukan sabit intravaskular dengan stasia lokal, oklusi, dan infark. Kaji keluhan perubahan karakter nyeri atau terjadinya

nyeri tulang angina, kesemutan ekstrimitas dan gangguan penglihatan

Dorong klien untuk berhati-hati saat memposisikan tungkai yang sakit

Lakukan kompres pada nyeri Tinggikan ekstrimitas bawah bila klien duduk Kaji nyeri berdasarkan skala intensitas, durasi dan

lokasi

Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit sehubungan dengan penurunan mobilitas.

Dorongan klien untuk melakukan rentang gerak Sering ubah posisi Pertahankan permukaan kulit kering dan bersih; linen

kering/ bebas kerutan. Berikan kasur air atau tekanan udara. Awasi tungkai terhadap kemerahan, perhatikan dengan

ketat terhadap pembentukan ulkus.

Page 25: Slide Anemia Bumil

Referensi • Baughman, Diane C. 2000. Keperawatan Medikal-Bedah Buku Saku.

EGC: Jakarta• Bobak, Lowdermilk. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4.

Jakarta : EGC• Cunningham, F Gary. 1995. Obstetri Williams. Edisi : 18. Jakarta : EGC• Doenges, Marilynn E. 2001. Rencana Perawatan Maternal / Bayi :

Pedoman Untuk Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan. Edisi 2. Jakarta : EGC

• Doenges, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan Dan Pendokumentasiaan Perawatan Pasien. EGC: Jakarta

• Price, Sylvia A. 2006. Patofisisologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 1. EGC: Jakarta

• Saifudin, A.B. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP