8
JAWABAN UAS NAMA : FRANDISKA ELTIAN NIM : 130513605996 OFF/PRODI : B2/S1 PTO SOAL-SOAL UAS 1. Pengembangan potensi manusia Indonesia seutuhnya menurut UU.RI.No.20/2003 dipilah menjadi empat dimensi yaitu olah pikir, olah raga, olah rasa dan karsa serta olah hati (a) Jelaskan pengertian dan hubungan keempat dimensi ini dalam upaya menyiapkan SDM unggul dan berkarakter di negara kita! (b) Apakah pendidikan formal kita saat ini secara umum telah memenuhi tuntutan pengembangan keempat dimensi tersebut? Bila ya atau belum, berikan alasannya! 2. Menurut PP. RI. No.19/2005 pendidikan di Indonesia mengacu pada delapan standar nasional pendidikan. (a) Sebutkan ke delapan standar nasional pendidikan dan jelaskan maksud dari setiap butirnya, bila dikaitkan dengan pelaksanaan dan peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan nasional kita. (b) Bila dikaitkan dengan upaya peningkatan kualitas pendidikan bidang kejuruan di Indonesia, apakah sudah tampak berhasil? Berikan pandangan Anda beserta alasannya! 3. Saat ini sedang dirintis pelaksanaan kurikulum baru 2013 yang esensinya mengurangi jumlah mata pelajaran (di SD, SMP, SMA/SMK) dan memperbanyak jam belajar di kelas, serta menjadikan kelas sebagai pusat belajar, bukan sebagai pusat mengajar. (a) Menurut anda apakah hal ini menjadi alternatif yang tepat untuk meningkatkan mutu pendidikan di negara kita? Berikan pandangan anda beserta alasannya! (b) Pembelajaran yang lebih menempatkan kelas sebagai pusat belajar, bukan pusat mengajar, bagaimana dampak pada kesiapan guru, kesiapan siswa, proses

Soal Dan Jawaban UAS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aaf

Citation preview

Page 1: Soal Dan Jawaban UAS

JAWABAN UAS

NAMA : FRANDISKA ELTIAN

NIM : 130513605996

OFF/PRODI : B2/S1 PTO

SOAL-SOAL UAS

1. Pengembangan potensi manusia Indonesia seutuhnya menurut UU.RI.No.20/2003 dipilah menjadi empat dimensi yaitu olah pikir, olah raga, olah rasa dan karsa serta olah hati

(a) Jelaskan pengertian dan hubungan keempat dimensi ini dalam upaya menyiapkan SDM unggul dan berkarakter di negara kita!

(b)Apakah pendidikan formal kita saat ini secara umum telah memenuhi tuntutan pengembangan keempat dimensi tersebut? Bila ya atau belum, berikan alasannya!

2. Menurut PP. RI. No.19/2005 pendidikan di Indonesia mengacu pada delapan standar nasional pendidikan.

(a)Sebutkan ke delapan standar nasional pendidikan dan jelaskan maksud dari setiap butirnya, bila dikaitkan dengan pelaksanaan dan peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan nasional kita.

(b)Bila dikaitkan dengan upaya peningkatan kualitas pendidikan bidang kejuruan di Indonesia, apakah sudah tampak berhasil? Berikan pandangan Anda beserta alasannya!

3. Saat ini sedang dirintis pelaksanaan kurikulum baru 2013 yang esensinya mengurangi jumlah mata pelajaran (di SD, SMP, SMA/SMK) dan memperbanyak jam belajar di kelas, serta menjadikan kelas sebagai pusat belajar, bukan sebagai pusat mengajar.

(a)Menurut anda apakah hal ini menjadi alternatif yang tepat untuk meningkatkan mutu pendidikan di negara kita? Berikan pandangan anda beserta alasannya!

(b)Pembelajaran yang lebih menempatkan kelas sebagai pusat belajar, bukan pusat mengajar, bagaimana dampak pada kesiapan guru, kesiapan siswa, proses pembelajaran, dan evaluasi? Berikan pandangan anda beserta alasannya!

4. Idealnya pendidikan dilaksanakan di tiga lembaga (keluarga, sekolah, dan masyarakat) bersinergi positif untuk memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik secara komprehensif dan optimal.

(a)Bagaimana sinergi ketiga lembaga pendidikan tersebut saat ini dalam upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan kita? Berikan alasannya!

(b)Berikan alternatif bentuk sinergi ketiga lembaga pendidikan tersebut yang paling cocok dan optimal terhadap upaya

Page 2: Soal Dan Jawaban UAS

peningkatan proses dan hasil pendidikan yang kaffah sesuai tuntutan era global, yaitu menghasilkan SDM yang unggul dan berkarakter?

Jawaban1. A. pengertian empat dimensi manusia

a) Olah hati, antara lain beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, tertib, taat aturan, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik.

b) Olah pikir, antara lain cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif.c) Olah raga, antara lain bersih, dan sehat, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih.d) olah rasa dan karsa, antara lain kemanusiaan, saling menghargai, gotong royong, kebersamaan, ramah, hormat, toleran, nasionalis, peduli, kosmopolit (mendunia), mengutamakan kepentingan umum, cinta tanah air (patriotis), bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja.

B. menurut saya, pendidikan formal kita belum sepenuhnya memenuhi tuntutan pengembangan keempat dimensi tersebut, meskipun saat ini kurikulum kita sudah mengacu kepada keempat dimensi ini, tapi dalam pelaksanaan/praktek dilapangan belum sepenuhnya sesuai dengan teori yang ada pada kurikulum. Karena dalam praktiknya pendidikan formal kita hanya mendominasi pada dimensi olah pikir saja.

2. a. Delapan standar nasional pendidikan ialah :

(1). Standar kompetensiStandar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

(2). Standar isiStandar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan,

Page 3: Soal Dan Jawaban UAS

kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

(3). Standar prosesStandar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

(4). Standar pendidik dan tenaga kependidikanStandar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.

(5). Standar sarana dan prasaranaStandar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

(6). Standar pengelolaanStandar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

(7). Standar pembiayaanStandar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.

(8). Standar penilaianStandar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

b. Delapan Standar Nasional Pendidikan tersebut dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan bidang kejuruan di Indonesia belum tampak berhasil karena dalam proses implementasinya masih terdapat Hambatan dan kesulitan. Hambatan dan kesulitan tersebut terjadi pada : a. Standar isi kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan

silabus pembelajaran belum sepenuhnya menyentuh aspek

Page 4: Soal Dan Jawaban UAS

kegiatan. Selain itu, belum adanya standar isi (SK dan KD) yang tetap untuk mata pelajaran produktif.

b. implementasi kurikulum sebagian warga sekolah belum memahami mengenai standar isi, dan implementasinya ke dalam kurikulum. Sehingga meskipun saat ini kurikulum pendidikan di Indonesia kurikulum 2013, tapi dalam implementasinya masih banyak sekolah yang masih memakai kurikulum KTSP.c. Bahan ajar Belum terkecukupinya bahan ajar yang sesuai dengan kompetensi d. Standar proses Belum terlaksana proses pembelajaran yang sesuai dengan standar isi dan standar proses.

3. a. menurut saya itu sebuah alternatif yang tepat untuk meningkatkan mutu pendidikan dinegara kita. Karena belajar akan lebih berhasil bila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhan dan minat anak. Diketahui pula bahwa setiap anak itu berbeda secara individual, perbedaan individual ini perlu mendapat perhatian yang lebih banyak. Nasution (1982: 23) menjelaskan bahwa “ Belajar hanya akan terjadi dengan kegiatan anak itu sendiri. Ia bukan bejana yang harus diisi oleh guru dengan berbagai pengetahuan”.

b. > Dampak bagi siswa

Mereka harus dipupuk sikap positif terhadap belajar, untuk menyelidiki dan menemukan sendiri, dan kepercayaan atas kesanggupan sendiri (Nasution 1982: 21).

Dampak bagi Guru

Tugas guru yang utama bukan lagi menyampaikan pengetahuan, melainkan memupuk pengertian, membingbing mereka untuk belajar sendiri. Selain itu, guru pun terlibat dalam setiap langkah proses belajar, dari perencanaan, penentuan, dan mengumpulkan sumber-sumber informasi, memberi motivasi, memberi bantuan apabila diperlukan siswa (Nasution 1982: 28).

Proses pembelajaran

Guru bukan lagi dijadikan sebagai sumber belajar satu-satunya. Siswa dapat belajar dalam kelas, dalam laboratorium, dalam ruang perpustakaan, dalam ruang sumber belajar yang khusus atau bahkan di luar sekolah (Nasution 1982: 18).

Page 5: Soal Dan Jawaban UAS

4. a.

Hubungan sinergi antara Lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat ini saling memengaruhi dan saling bergantung satu dengan lainnya. Karena itu, peningkatan kualitas sekolah tidak akan berarti banyak manakala tidak diiringi peningkatan kualitas keluarga dan masyarakat. Untuk itu, kesamaan tujuan, program pembentukan anak, dan lain-lain harus saling mendukung dan melengkapi antara ketiganya sehingga bisa selaras, sejalan, dan bersinergi.

b. Langkah alternatif yang bisa dilakukan agar terjadi sinergi antara ketiganya adalah sebagai berikut.

1. Membangun hubungan kemitraan sejajar antara guru (sekolah) dan orang tua. Guru dan orang tua siswa adalah mitra yang bersama-sama berusaha membantu siswa untuk berkembang ke arah tujuan yang diharapkan, tidak  ada yang lebih tinggi atau lebih rendah sehingga masing-masing bisa saling bertukar pikiran dan mengkritisi setiap proses yang dilakukan pada anak tanpa merasa canggung atau malu.

2. Adanya keterbukaan dan ketersambungan program antara program sekolah dan program di rumah. Keterbukaan sangat diperlukan. Keterbukaan yang diiringi dengan niat baik untuk menerima seandainya ada kritik yang sampai baik itu pada guru maupun pada orang tua. Setiap pola pendidikan anak di rumah sebaiknya tersampaikan ke sekolah dan sebaliknya juga begitu program sekolah harus terealisasikan kepada orang tua siswa. Lembaga keluarga memiliki peran yang sangat penting terhadap

SEKOLAH

MASYARAKATKELUARGA

Page 6: Soal Dan Jawaban UAS

pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga sudah seyogianyalah memiliki program-program yang terencana.

3. Adanya komunikasi antara orang tua dan sekolah dalam pelaksanaan proses pendidikan baik itu di rumah maupun di sekolah yang dilakukan minimal sebulan sekali sebagai langkah evaluasi program di sekolah dan di rumah.

4. bersama-sama orang tua dan sekolah melakukan kontrol sosial terhadap masyarakat, membuat dan menciptakan lingkungan yang sehat bagi perkembangan anak-anak. Melakukan kontrol dan kritik terhadap berbagai media yang menayangkan hal-hal yang tidak sehat bagi anak-anak.

5. sekolah dan orang tua serta masyarakat menciptakan lingkungan yang membangun motivasi anak untuk terus berkarya dengan mendukung setiap kegiatan positif mereka atau mengadakan lomba-lomba yang merangsang kreativitas anak. Kerja sama yang baik antara semua komponen inilah yang akan menghasilkan pendidikan yang berkualitas yang pada akhirnya manusia-manusia Indonesia yang akan lahir berikutnya adalah generasi-genarasi yang tangguh yang mampu membawa perubahan dan bahkan memimpin perubahan dunia ke arah yang lebih baik.

Daftar Pustaka

Nasution, S. 1982. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta. PT.Bumi Aksara.

Tirtarahardja, Umar , dan La sulo, Sulo Lipu. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

http://kependidikanislam2010.blogspot.com/2011/06/peranan-sekolah-dalam-pendidikan.html. diakses pada tanggal 16 Desember 2013.