Soal Hari Wuryoso

  • Upload
    tian

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Soal Hari Wuryoso

    1/5

    Soal :

    1.Terangkan mengapa pada ilmu yang mendasarkan obyektiftas masih

    mengandung subyektiftas

     Jawab :

      Pada masa sekarang, sejarah mulai mendapatkan tempatnya

    dengan memperoleh bentuk metodisnya. Tetapi, pada saat yang

    bersamaan keilmiahan sejarah mulai dipertanyakan dan diragukan, hal ini

     jika dilihat dari bobot ilmu dan tingkat objektivitasnya sebagaimana yang

    dapat diapai oleh ilmu pengetahuan alam yang telah dianggap sebagai

    model ideal bagi objektivitas yang imiah. !al ini membuat ilmu sejarah

    selalu berada dalam posisi yang T"#$% &'("T) T'*!+*$T diantara ilmu-

    ilmu yang lainnya.

    asalah Subjektivitas dan +bjektivitas dalam sejarah merupakan

    masalah yang strategis, karena masalah tersebut menyentuh inti

    legitimasi sejarah sebagai suatu disiplin ilmu pengetahuan. Selanjutnya,

    sejauhmanakah subjektivitas dan objektivitas tersebut mempengaruhi

    penulisan sejarah/ &agaimanakah persoalan subjketivitas dan objektivitas

    dapat diatasi/. Penyelesaian masalah ini akan menentukan apakah

    sejarah dapat dikatakan suatu disiplin ilmu ilmiah.

    Subjektivitas dan Objektivitas

      Sebuah pelukisan sejarah kita sebut subjekti0, bila subyek yang tahu -yakni - sejarawan sendiri jelas hadir didalamnya. Sedangkan pelukisan

    sejarah kita sebut objekti0, bila hanya obyek penulisan sejarah dapat

    diamati &aa: $nkersmith, Refeksi tentang Sejarah : Pendapat-Pendapat

    Modern Tentang Sejarah, 12345.

    &erangkat dari apa yang dikatakan oleh Soedjatmoko dalam buku yang

    ditulis oleh Poesporodjo, bahwa : Sesungguhnya, setiap pembiaraan

    tentang problema-problema interpretasi sejarah dan sintesis bahan-bahan

    sejarah menjadi suatu kisah yang berhubungan ke dalam historiograf

    "ndonesia modern, menjurus kepada persoalan-persoalan tentang

    subjektivitas dan objektivitas. $rtinya, sejarah yang tergolong ilmuhumaniora hendak menyamai ilmu pengetahuan alam yang dinilai ilmiah

    seperti ilmu eksak. %eobjekti0annya dianggap merupakan bukti suatu

    kebenaran, ilmu pengetahuan alam dapat dibuktikan langsung seara

    ilmiah dan mampu menjawab persoalan langsung saat itu juga,

    sedangkan sejarah terutama dalam penulisannya memiliki kelemahan

    yang dianggap tidak objekti0 karena memiliki kebenaran yang relati0.

  • 8/16/2019 Soal Hari Wuryoso

    2/5

    Selama ini untuk menjamin keilmiahan suatu ilmu hanya objek, objekti0

    dan objektivitas yang dikejar. Pendekatan objekti0 dalam ilmu

    pengetahuan alam terkesan digeneralisasikan dengan pendekatan objekti0 dalam ilmu sejarah. #alam pandangan sejarah, subjek mempunyai

    peranan yang penting. Ternyata subjektivitas, bukan dalam arti

    subjektivisme, justru merupakan dasar bagi lahirnya objektivitas. Jika

    dilihat, maka berbiara tentang objektivitas dan subjektivitas sama

    dengan membiarakan sejauh mana sejarawan tepengaruh oleh nilai-nilai

    pada 6amannya.

    a. Subjektivitas

      Seperti telah disinggung di atas bahwa subjektivitas adalah suatu

    sikap yang memihak dipengaruhi oleh pendapat pribadi atau golongan,

    dipengaruhi oleh nilai-nilai yang melingkupinya. #alam sejarah unsur ini

    banyak terdapat dalam proses interpretasi.

    Sejarah, dalam mengungkapkan 0aktanya membutuhkan interpretasi dan

    interpretasi melibatkan pribadi7subyek. Selain yang diinterpretasikan

    adalah peristiwa masa lalu yang sudah ditinggalkan. Sekalipun masih ada

    itu hanya ada dalam pikiran sejarawan7subyek tersebut. Sejarawan

    tersebut yang hidup di masa kini, tentu saja dalam melakukan interpretasi

    dipengaruhi oleh keadaan 6amannya. Selain itu terdapat 0aktor lain yaitu

    menurut pendapat (.(.J *esink yang turut mempengaruhi subyektivitas

    yaitu lingkungan kultural "ndonesia yang majemuk dan terbuka untuk

    banyak ta0siran, sinkretisme religius dan kultural, keenderungan untukmenari ketenangan dengan sikap jujur.

    )ntuk itulah, hingga melahirkan subjektivisme, dimana objek tidak lagi

    dipandang7dinilai sebagaimana seharusnya8 tetapi dipandang sebagai

    kreasi, konstruksi akal budi.

    engapa subjekti0, karena menurut 9ugroho bahwa sejawaran tidak

    menangkap objek, yakni hal-hal yang pernah nyata pada masa lampau

    dengan menangkap ideanya. Sedangkan idea itu sesuatu yang subjekti0.

    alaupun demikianbahwa pengetahuan subjekti0 tidak selalu mutunya

    lebih rendah dari pengetahuan lainnya.

    $rtinya, dari penjelasan ini bahwa unsur subjekti0

    diperbolehkan7dihalalkan selama tidak mengandung subjektivistik yang

    diserahkan kepada kesewenang-wenangan subjek, dan konsekuensinya

    tidak lagi real sebagai objekti0.

    b. Objektivitas

      +bjektivisme yaitu sikap yang tidak dipengaruhi oleh pendapat

  • 8/16/2019 Soal Hari Wuryoso

    3/5

    pribadi atau golongan didalam mengambil keputusan. +bjektivitas

    sebagai realitas adalah ketidaktersembunyiannya realitas tersebut bagi

    subjektivistas.Seperti yang kita tahu, keberhasilan ilmu pengetahuan alam membuat

    banyak orang memandangnya sebagai model ideal ilmu. #alam ilmu

    pengetahuan alam yang mendasarkan diri pada pengalaman yang didapat

    lewat indera maka yang terjadi adalah pendekatan pada suatu objek yang

    dilakukan ilmu pengetahuan alam terjadi lewat ara objek tersebut

    memberikan dirinya seara lahiriah kepada panaindera. #engan

    demikian, 0akta yang konkret dapat dihasilkan dan diujiobakan

    kebenarannya sesuai dengan hukum-hukum yang dimilikinya. &erbeda

    dengan sejarah yang objeknya manusia, maka ketika objektivitas dalam

    ilmu pengetahuan alam tidak dapat diterapkan dalam ilmu sejarah karena

    subjek penyelidik sejarawan mulai terlibat, disitulah objektivitas sejarah

    mulai diragukan.

      #alam sejarah, bagaimanapun subjektivitas merupakan unsur penting

    bagi terwujudnya ilmu pengetahuan sejarah itu sendiri karena tiada

    pengetahuan yang tidak berhubungan dengan subjek. alaupun begitu,

    sejarah sebagai ilmu dituntut objekti0, ilmu tanpa objektivitas tidak

    mempunyai nilai ilmiah dan akan berhenti sebagai ilmu. Sejarawan

    berusaha seobjekti0 mungkin, akan tetapi bagaimanapun objektivitas itu

    dihasilkan akan tenggelam dalam subjektivitas, sebab untuk dijadikan

    sejarah, objek harus dita0sirkan oleh subjek.

      )ntuk mendapatkan keobjektivannya, seorang sejarawan harusmemiliki flsa0at yang sehat, memiliki kejujuran intelektual, dan

    objektivitas akan semakin didapat dengan semakin kayanya bagasi

    intelektual, perlengkapan kejiawaan subjektivitas sejarawan. +bjektivitas

    ini dapat dihasilkan dengan menggunakan metode subjektivo-objekti0,

    dengan begitu ilmu disadarkan atau kemungkinannya dan akar

    konteksnya dalam perspekti0 rasionalitas yang lebih luas.

      enurut sejarawan dan flsu0 sejarah yang berhaluan ar;i, penulisan

    sejarah yang objekti0 tidak mungkin dan tidak perlu diita-itakan. !asrat

    akan terapainya suatu masyarakat yang lebih baik dan adil harus

    merupakan nilai dan pedoman menuntun sejarawan dalam penelitiannya.

    Kesimpulan

     #ari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan yang penting, sbb:

      Pandangan subjektivisme yang hadir dalam disiplin ilmu sejarah

    terutama proses penulisannya bukanlah sesuatu yang tidak dapat

    dihindari, tetapi diusahakan seminimal mungkin dan diatasi dalam setiap

  • 8/16/2019 Soal Hari Wuryoso

    4/5

    tahap kegiatan sejarawan.

      #emikian juga objktivitas, bukan merpakan sesuatu yag tidak

    terapai, hanya mendapatkannya berbeda dengan yang didapatkan olehilmu pengetahuan alam.

    Subjek, sejauh selalu terikat oleh objek, aka kesewenangan subjek dapat

    dijauhkan, maka dapat pula dapat dijauhkan pula dari hal yang

    subjektivistik. #an objek tidak terlalu mendominasi untuk dipentingkan

    dengan meniadakan subjek, maka akan membawa subjek pada hal yang

    real, dan objektivitas dapat pula dijauhkan.

    Soal :

  • 8/16/2019 Soal Hari Wuryoso

    5/5

    dikenal dan diungkapkan. ereka munul dan berkembang maju sampai

    pada tara0 kesadaran dalam diri pengenal dan masyarakat pengenal.

    %ebenaran dapat dikelompokkan dalam tiga makna: kebenaran moral,kebenaran logis, dan kebenaran metafsik. %ebenaran moral menjadi

    bahasa, etika, ia menunjukkan hubungan antara yang kita nyatakan

    dengan apa yang kita rasakan. %ebenaran logis menjadi bahasan

    epistemologi, logika, dan psikologi, ia merupakan hubungan antara

    pernyataan dengan realitas objekti0. %ebenaran metafsik berkaitan

    dengan yang-ada sejauh berhadapan dengan akal budi, karena yang ada

    mengungkapkan diri kepada akal budi. >ang ada merupakan dasar dari

    kebenaran, dan akal budi yang menyatakannya