8
PENATALAKSANAAN PENEMUAN PASIEN DIARE DI PUSKESMAS PENANGGUNG JAWAB ENIK K INTRUKS I KERJA NO Kode : Disiapkan Unit Pelayanan Kesehatan Diperik sa, Disahkan Kapuskesm as Dr. Yuniar 197006092002 12 2 002 Terbitan : 2014 No. Revisi : Tanggal mulai berlaku 01 Januari 2014 Halaman : 1 -7 INPUT PROSES OUT PUT Man : -Dokter - Perawat -Bidan Money : Operasional PUSK Material : - Timban gan - Jam dengan secon - Alat tulis - Senter - Stetos kop - Termom eter - Bed 2 1.Pasien datang ke BP /Pustu/Posyandu/ Polindes 2.Dilakukan pemeriksaan medis yang meliputi: a.Anamnese yang meliputi: - Tanyakan kapan mulai diare - Tanyakan berapa kali dalam 24 jam - Tanyakan pengobatan apa yang telah diberikan - Tanyakan apakah anak panas - Tanyakan apakah ada lendir ,darah,seperti air cucian beras - Tanyakan apakah anak muntah - Tanyakan apakah anak mau ,minummakan - Tanyakan apakah anak kejang b.Lakukan pemeriksaan inspeksi,palpasi,auskultasidan percusi dengan teliti. Inspeksi:KU,apakah lemes,muka pucat,bibir kering Palpasi:Apakah ubun-ubun 1.Semua penderita dengan buang air besar lebih dari 4x dalam 24 jam diagnose ,pengobata n ,perawatan,serta perawatan yang cepat dan tepat 2.Tiadak diperoleh kematian karena diare 3.Pelayanan yang memuaskan 4.cakupan diare.

SOP DIARE

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SOP DIARE

Citation preview

PENATALAKSANAAN PENEMUAN PASIEN DIARE DI PUSKESMASPENANGGUNG JAWAB

ENIK K

INTRUKSI KERJA NO Kode :Disiapkan Unit

Pelayanan KesehatanDiperiksa,Disahkan Kapuskesmas

Dr. Yuniar19700609200212 2 002

Terbitan : 2014

No. Revisi :

Tanggal mulai berlaku 01 Januari 2014

Halaman : 1 -7

INPUTPROSESOUT PUT

Man : -Dokter - Perawat -Bidan

Money : Operasional PUSK

Material : Timbangan Jam dengan secon Alat tulis Senter Stetoskop Termometer Bed 2 linen Meja/kursi Ruang periksa Metode : Pemeriksaan secara legearfis

Machine :

1.Pasien datang ke BP /Pustu/Posyandu/ Polindes 2.Dilakukan pemeriksaan medis yang meliputi:a.Anamnese yang meliputi: Tanyakan kapan mulai diare Tanyakan berapa kali dalam 24 jam Tanyakan pengobatan apa yang telah diberikan Tanyakan apakah anak panas Tanyakan apakah ada lendir ,darah,seperti air cucian beras Tanyakan apakah anak muntah Tanyakan apakah anak mau ,minummakan Tanyakan apakah anak kejangb.Lakukan pemeriksaan inspeksi,palpasi,auskultasidan percusi dengan teliti. Inspeksi:KU,apakah lemes,muka pucat,bibir kering Palpasi:Apakah ubun-ubun cekung,mata cekung ,nyeri tekan Auskultasi:Bagaimana usus Perkusi:Apakah ada kelainan ususc.Lakukan pemeriksaan suhu,nadi,RR,Tensi3.Tegakan diagnosa diagnose non spesifik,basiler,amuba.4.Berikan terapi sesuai dengan protab diare: Rencana terapi A (tatalaksana diare dirumah tanpa dehidrasi) Rencana terapi B (Dehidrasi sedang) Rencana terapi C (Dehidrasi berat ) Penggunaan obat pada diare anak Antibiotik hanya untuk disentri/kolera Anti parasit hanya yang amubiasis/giardiasis Anti dare &anti emetik tidak dianjurkan

1.Semua penderita dengan buang air besar lebih dari 4x dalam 24 jam diagnose ,pengobatan ,perawatan,serta perawatan yang cepat dan tepat2.Tiadak diperoleh kematian karena diare3.Pelayanan yang memuaskan 4.cakupan diare.

PROSEDUR PENATALAKSANAAN PASIEN TUBERKOLOSISDisyahkan olehKepala Puskesmas.

Dr. Yuniar19700609 200212 2 002

NO.Terbit ke ..Tanggal

I. TUJUANProsedur penatalaksanaan pasien Diare adalah menurunkan angka kematian dan kesakitan serta mencegah penularan dengan cara menyembuhkan pasien.

II. RUANG LINGKUP Dokter Perawat Bidan Sarana dan prasarana

III. LANGKAH LANGKAH1. Petugas melakukan penjaringan tersangka pasien di unit pelayanan kesehatan 2. Petugas menanyakan tentang : Identitas pasien (nama,umur,alamat) Gejala batuk berdahak sudah berapa lama Gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah,batuk darah,sesak nafas,badan lemas,nafsu makan menurun,berat badan menurun,malaise,berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik,demam meriang lebih dari satu bulan. Adakah riwayat pengobatan TB sebelumnya atau keluarga dengan gejala yang sama.3. Petugas melakukan pemeriksaan dahak mikroskopis Sewaktu , Pagi ,Sewaktu ( SPS )4. Petugas melakukan pemeriksaan lain seperti foto thorak,biakan dan uji kepekaan sebagai penunjang diagnosis sepanjang sesuai dengan indikasinya.5. Petugas mengklasifikasi penyakit dan tipe pasien:a. Klasifikasi berdasarkan organ tubuh yang terkena: -Tuberkolosis paru-Tuberkolosis ekstra parub. Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis: -BTA positif-BTA negatifc. Klasifikasi berdasarkan tingkat keparahan penyakit: d. Klasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya: -Baru-Kambuh (Relaps)-Pengobatan setelah putus berobat (Default)-Gagal (Failure)-Pindahan (Transfer In)-Lain-lain (Semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas.Dalam kelompok ini termasuk Kasus Kronik,yaitu pasien dengan hasil pemeriksaan masih BTA positifsetelah selesai pengobatan ulangan.6. Petugas melakukan pengobatan tuberkolosis.7. Petugas melakukan dokumentasi.

IV. FLOW CARD ( Terlampir )V. DOKUMEN TERKAIT Buku bantu Register dokumentasi

EVALUASI KINERJA

NOKINERJA YANG DINILAIYATIDAKTIDAK BERLAKU

1.

2.3.

4

5

6

7

Menemukan pasien Suspek TB ParuMelakukan anamnesaMelakukan pemeriksaan dahak mikroskopik - Sewaktu ,Pagi ,Sewaktu (SPS)Menegakkan Diagnosis TB ParuMengklasifikasikan penyakit dan tipe pasien : Lokasi atau organ tubuh yang sakit :paru atau ekstra paru; Bakteriologi (hasil pemeriksaan dahak secara mikroskopis) :BTA positif atau BTA negatif; Tingkat keparahan penyakit:ringan atau berat; Riwayat pengobatan TB sebelumnya: baru atau sudah pernah diobatiMelakukan pengobatan TB ParuMelakukan dokumentasi

ALUR DIAGNOSIS TB PARU

Suspek TB Paru

Pemeriksaan dahak mikroskopis SPS

Hasil BTA - - - Hasil BTA + + + + + - Hasil BTA + - -

Antibiotik Non - OAT

Tidak ada perbaikanAda perbaikan

Pemeriksaan dahak mikroskopis

Hasil BTA - - -Hasil BTA + + + + + - + - -

Foto thoraks dan pertimbangan dokter

BUKAN TB TB

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

1. Diagnosis dengan sistem skoring ditegakkan oleh dokter.2. Batuk dimasukkan dalam skor setelah disingkirkan penyebab batuk kronik lainnya seperti Asma, Sinusitis dan lain-lain.3. Jika dijumpai skrofuloderma (TB pada kelenjar dan kulit), pasien dapat langsung didiagnosis tuberkolosis.4. Berat badan dinilai saat pasien datang(moment opname),lampirkan tabel berat badan.5. Foto thorak bukan alat diagnostik utama pada TB anak.6. Semua anak dengan reaksi cepat BCG (reaksi lokal timbul < 7 hari setelah penyuntikan) harus dievaluasi dengan sistem skoring TB anak.7. Anak didagnosis TB jika jumlah skor > 6 (skor maksimal 13).8. Pasien usia balita yang mendapat skor 5 ,dirujuk ke RS untuk evaluasi lebih lanjut.

Referensi1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkolosis, Edisi 2,2008.