sop maternitas yosep (posisi menyusui).doc

  • Upload
    samsul

  • View
    42

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

POSISI MENYUSUI YANG BENAR

Dasar Teori:

Air susu ibu (ASI) adalah emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresikan oleh kelenjar mammae ibu dan berguna sebagai makanan bayi.

Bayi yang sehat, lahir dengan membawa cukup cairan di dalam tubuhnya. Kondisi ini akan tetap terjaga bahkan dalam cuaca panas sekalipun, bila bayi diberi ASI secara ekslusif sang dan malam. Namun sayangnya, kebiasaan selama 6 bulan pertama yaitu periode pemberian ASI ekslusif masih jarang dilakukan. Rendahnya pemberian ASI merupakan ancaman bagi tumbuh kembang si anak karena akan mengalami kekurangan nutrisi.

Berdasarkan Riskesdas 2010 menunjukan pemberian ASI di Indonesia masih memprihatinkan. Hal ini disebabkan kesadaran masyarakat yang masih relatif rendah, terutama pada iu-ibu yang bekerja, selain itu banyak juga ibu-ibu yang mengeluhkan putingnya lecet/sakit karena menyusui. Untuk mengatasi hal itu maka dengan lembar praktikum ini akan kami beritahukan bagaimana caramenyusui yang benar agar tidak terjadi hal-hal demikian yang merugikan bagi si ibu maupun bayinya. Sehingga tidak adalagi alasan untuk tidak memberikan ASI.

Obyektif prilaku mahasiswa:

1. Mahasiswa mampu menyiapkan alat sesuai dengan urutannya

2. Mahasiswa dapat mempraktikan kembali hal yang telah di ajarkan

3. Mahasiswa dapat mempraktikan sesuai dengan urutan langkah-langkahnya

Petunjuk:

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan perawatan puting susu

2. Baca dan pelajari lembar kerja/job sheet/ daftar tilik.

3. Ikutilah petunjuk instruktur.

4. Tanyakan kepada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti dan dipahami.

Keamanan:

1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan keadaan ibu.

2. Letakkan peralatan pada tempat yang mudah dijangkau.

3. Pakailah peralatan sesuai dengan fungsinya.

4. Perhatikan cara menyusui dan keadaan bayi.

Peralatan dan Bahan:

1. Bra dengan kancing pembuka di depan (Bra menyusui)2. Pakaian dengan kancing di depan3. Handuk kecil4. Air matang (hangat)5. Kursi yang mempunyai sandaran6. Bantal untuk menopang7. Penopang kaki ibu (kursi kecil)8. Phantom bayi9. Phantom payudaraPelaksanaan:

NO.LANGKAH-LANGKAHGAMBAR

1.Memperkenalkan diri, mengucapkan salam kepada klien

2Perawat menjelaskan prosedur yang akan dilakukan, menjelaskan maksud dan tujuan

3Menyiapkan alat

4Mencuci tangan sebelum tindakan

5Mengajarkan klien untuk mencuci tangan (7 langkah)

6Menjaga privasi (menutup tirai)

7Anjurkan klien untuk mengendong bayinya kemudian duduk bersandar dengan kaki tertopang (tidak menggantung)

8Mempersilahkan klien membuka pakaian bagian atas (membuka baju dan Bra)

9Membersihkan payudara dengan handuk kecil yang telah dibasahi dengan air hangat. Dengan cara memutar dari atas kebawah untuk menjaga kebersihan payudara.

10Mengajarkan pada klien untuk mengoleskan sedikit ASI pada puting susu dan aerola dengan cara memasase.

11Mengajarkan pada klien untuk memegang bayinya

a. The cradle Pastikan punggung anda benar-benar mendukung untuk posisi ini. Jaga bayi di perut Anda, sampai kulitnya dan kulit Anda saling bersentuhan. Biarkan tubuhnya menghadap ke arah anda, letakkan kepalanya pada siku anda

Posisi ini sangat baik untuk bayi yang baru lahirb. The cross cradle hold Satu lengan memegang tubuh bayi dan yang lain memegang kepala, mirip dengan posisi dudukan tetapi anda akan emiliki kontrol lebih besar atas kepala bayi.

Posisi menyusui ini bagus untuk bayi prematur atau ibu dengan puting payudara kecil.

c. The football hold Pegang bayi di samping anda dengan kaki di belakang anda dan bayi terselip di bawah lengan anda, seolah-olah Anda sedang memegang bola kaki.

Ini adalah posisi terbaik untuk ibu yang melahirkan dengan operasi caesar atau untuk ibu-ibu dengan payudara besar.

Anda butuh bantal untuk menopang bayi.

d. Saddle hold Bayi Anda duduk tegak dengan kaki mengangkangi anda sendiri.

Ini merupakan cara bekerja dengan baik jika bayi anda memiliki pilek atau sakit telinga.

e. The lying position Dukung punggung dan kepala bayi dengan bantal. Pastikan bahwa perut bayi menyentuh Anda.

Menyusui dengan berbaring akan memberi Anda lebih banyak kesempatan untuk bersantai dan juga untuk tidur lebih banyak pada malam hari.

`

12Anjurkan klien untuk menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan meletakan satu tangan bayi dibelakang badan ibu dan yang satu lagi disepan, kepala bayi menghadap ke payudara.

13Memposisikan bayi dengan telinga dan lengan sejajar pada garis lurus. Ibu mendekap bayi.

14Anjurkan klien untuk memegang payudaranya dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang dibawah serta jangan menekan puting susu atau aerolanya

15Ajarkan klien untuk merangsang membuka mulut bayi: menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh sudut mulut bayi

16Setelah bayi membuka mulut, ajarkan klien untuk mendekatkan dengan cepat kepala bayi ke payudara ibu, kemudian memasukan puting beserta aerolanya ke mulut bayi

17Setelah bayi menghisap, anjurkan ibu untuk tidak memegang atau menyangga payudara lagi. (lama menyusui 10-15 menit tiap payudara)

18Selama bayi menyusu, pastikan ibu memandangi bayinya untuk memperhatikan tentang cara menghisap, nafasnya dll.

19Ajarkan klien cara melepas isapan bayi dengan menggunakan jari kelingking dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah

20Setelah selesai menyusui, sarankan klien untuk memerah ASI yang tersisa supaya jika bayi ingin menyusu volume ASI sudah tertampung kembali dengan banyak

21Anjurkan klien untuk menyendawakan bayinya dengan cara:

a. Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggung ditepuk perlahan-lahann sampai bayi bersendawa (atau tunggu 10-15 menit)

b. Bayi ditengkurapkan dipangkuan ibu, kemudian punggung atas ditepuk perlahan-lahan sampai bayi bersendawa (atau tunggu 10-15 menit)

22Sarankan klien untuk selalu menyusui bayinya dengan kedua payudaranya secara bergantian.

23Anjurkan klien untuk menyusui bayinya setiap saat bayinya menginginkan (on demand)

Evaluasi:

1. Mahasiswa dapat menyiapkan alat dan perlengkapan secara lengkap dan sesuai dengan urutan penggunaannya

2. Mahasiswa dapat melaksanakan tiap langkah cara menyusui sesuai urutan dengan benar secara individu

3. Mahasiswa menjaga keselamatan kerja dilakukan pada saat melakukan teknik menyusui

4. Mahasiswa dinilai oleh pembimbing dalam melakukan langkah demi langkah posisi menyesui yang benar dengan berpedoman daftar tilik.

Referensi:

1. Bobak dkk. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternnitas. EGC:Jakarta

2. Maryunani, Anik. 2012. Inisiasi Menyusui Dini ASI Ekslusif dan Manajemen Lakasi.TIM: Jakarta

3. Masruroh. 2013. Buku Panduan Praktik Keterapilan Asuhan Kebidanan Nifas. Parama Publishing:Yogyakarta.