Sop Teh Dian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

s

Citation preview

RUMAH SAKIT

MEDIKA DRAMAGA

Identifikasi Staf, pengunjung, pedagang dan semua area yang beresiko keamanannya

No. Dokumen

No.Revisi

Halaman

........./........

Standard Procedure Operating (SPO)

Tanggal Terbit :Ditetapkan :

Direktur RS

Dr. R. Gioseffi Purnawarman, Sp.OG, MHKes

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKANKebijakan Direktur No :

PROSEDUR1.

UNIT TERKAIT1. RAWAT INAP

2. RAWAT JALAN

3. IGD

4. ICU

5. OK

6. VK

7. PENUNJANG MEDIS (Instalasi Farmasi, Laboratorium, Radiologi)

RUMAH SAKIT

MEDIKA DRAMAGA

Identifikasi Limbah B3

No. Dokumen

No.Revisi

Halaman

........./........

Standard Procedure Operating (SPO)

Tanggal Terbit :Ditetapkan :

Direktur RS

Dr. R. Gioseffi Purnawarman, Sp.OG, MHKes

PENGERTIANIdentifikasi Limbah B3 adalah mengklasifikasikan atau menggolongkan apakah limbah tersebut merupakan limbah B3 atau bukan.

TUJUAN1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pengelolaan limbah Rumah Sakit2. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pencegahan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh bakteri pathogen yang terdapat pada limbah medis infeksius.

3. Sebagai acuan penerapan untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah rumah sakit, hasil dari kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan.

KEBIJAKANKebijakan Direktur No :

PROSEDURTahapan yang dilakukan dalam identifikas limbah B3 adalah sebagai berikut 1. Mencocokkan jenis limbah dengan daftar jenis limbah B3 sebagaimana ditetapkan pada lampiran 1 (Tabel 1,2, dan 3) PP 85/1999.2. Apabila tidak termasuk dalam jenis limbah B3 seperti lampiran tersebut, maka harus diperiksa apakah limbah tersebut memiliki karakteristik: mudah meledak, mudah terbakar, beracun, bersifat reaktif, menyebabkan infeksi dan atau bersifat infeksius. apabila kedua tahap telah dijalankan dan tidak termasuk dalam limbah B3, maka dilakukan uji toksikologi

UNIT TERKAIT1. Rawat Jalan

2. Rawat Inap3. IGD

4. ICU5. OK

6. VK7. Penunjang Medis

RUMAH SAKIT

MEDIKA DRAMAGA

SPO Penanganan Limbah B3

No. Dokumen

No.Revisi

Halaman

........./........

SPOTanggal Terbit :Ditetapkan :

Direktur RS

Dr. R. Gioseffi Purnawarman, Sp.OG, MHKes

PENGERTIANLimbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas.

Limbah padat Medis dari rumah sakit Medika Dramaga sebagian besar berasal dari kegiatan Rawat Inap, Rawat Jalan, dan kegiatan Operasional medis lainya.

Limbah Padat B3 terdiri dari limbah kimiawi, limbah farmasi,radioaktif, citotoksik dan limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi.

Melakukan pemisahan antara sampah klinis atau non klinis dalam kantong plastik yang berbeda warna, yaitu : Kantong plastik kuning untuk sampah padat medis dan kantong plastik hitam untuk sampah padat non medis

TUJUAN1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pengelolaan limbah Rumah Sakit

2. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pencegahan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh bakteri pathogen yang terdapat pada limbah medis infeksius.

3. Sebagai acuan penerapan untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah rumah sakit, hasil dari kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan.

KEBIJAKANKebijakan Direktur No :

PROSEDURI. PENGELOLAAN LIMBAH PADAT B3 MEDIS INFEKSIUS A. PENGUMPULAN SEMENTARA LIMBAH PADAT MEDIS INFEKSIUS (LB3), LIMBAH BENDA TAJAM.1. Pengumpulan Limbah Medis :

*Limbah Infeksius; kultur dan stock agen infeksius dari aktifitas laboratorium, limbah ruangan hasil operasi dan otopsi pasien penyakit menular jaringan tubuh materi atau peralatan yang terkena darah, ekskreta, pembalut luka bedah, pakaian yang terkena darah pasien atau cairan tubuh yang lain, limbah yang tersentuh pasien slang oksigen, apron, sarung tangan sekali pakai dibuang pada tempat pengumpulan sementara limbah medis yang dilapisi kantong plastik berwarna kuning dan dilengkapi dengan logo biohazard.

* Limbah benda tajam : jarum, peralatan infus, scalpel,pisau, belati, potongan gelas/kaca dibuang pada safety box.

2. Tempat pengumpulan limbah disediakan dimasing-masing sumber penghasil sampah.

3. Masing-masing tempat pengumpul limbah diberikan kantong plastik sesuai dengan jenis dan karakteristik limbah yang dihasilkan (Kuning untuk limbah padat medis infeksius, Hitam untuk limbah padat domestik, serta safety box untuk limbah benda tajam).

B. PENGANGKUTAN LIMBAH PADAT MEDIS INFEKSIUS, LIMBAH BENDA TAJAM, DAN LIMBAH DOMESTIK (LB3) DI SUMBER PENGHASIL LIMBAH

1. Pengangkutan limbah padat medis infeksius (LB3) dan limbah benda tajam disumber penghasil limbah dilakukan sehari 2 kali, pagi mulai pukul 07:30s/d selesai dan sore mulai pukul 17:00 s/d selesai.

2. Pengangkutan limbah Domestik dilakukan setiap pergantian shift petugas, yaitu pagi, sore dan malam hari

3. Petugas pelaksana pengangkutan menggunakan Alat Pelindung Diri (Sarung Tangan, Masker, serta pelindung baju untuk melindungi petugas dari percikan limbah padat medis infeksius pada saat proses pengambilan limbah untuk dilakukan pengangkutan)

4. Pengangkutan limbah padat medis Infeksius (LB3) disumber penghasil limbah dilakukan dengan menggunakan troli khusus pengangkut limbah medis (LB3 dan Benda Tajam) berwarna kuning dan diberi logo Biohazard, terbuat dari bahan yang kuat, tertutup dan tahan dari tusukan benda tajam.

C. PEMILAHAN LIMBAH PADAT MEDIS INFEKSIUS (LB3) DI TPS1. Limbah padat medis (LB3) dan limbah benda tajam didalam troli pengangkut limbah dikeluarkan secara hati-hati.2. Petugas dengan menggunakan APD (sarung tangan, masker, dan pelindung pakaian) melakukan pemilahan limbah padat medis Infeksius, dengan tujuan agar tidak terdapat limbah non medis yang terbawa.3. Limbah non medis yang terbawa didalam limbah padat medis infeksius setelah dilakukan pemilahan dipisahkan dan dimasukan kedalam kantong plastik berwarna hitam.4. Limbah domestik yang telah disiapkan dan dimasukan ke dalam kantong plastik berwarna hitam dibuang ke TPS limbah domestik yang telah disediakan.D. PENIMBANGAN, PENCATATAN, SERTA PELABELAN HARIAN LIMBAH PADAT MEDIS INFEKSIUS (LB3) DI TPS1. Petugas dengan menggunakan APD (sarung tangan, masker, dan pelindung baju) melakukan penimbangan Limbah padat medis infeksius (LB3) dan limbah benda tajam.

2. Limbah padat medis Infeksius (LB3) dan Limbah benda tajam yang telah ditimbang dilakukan pencatatan pada Log Book Harian limbah padat medis Infeksius (LB3) dan limbah benda tajam yang telah disediakan .

3. Setelah dilakukan pencatatan pada log book harian, limbah padat medis Infeksius (LB3) dan limbah benda tajam diberikan label dengan mengisikan tanggal, jam, berat limbah, jenis limbah, dan karakteristik limbah.

E. PEMUSNAHAN LIMBAH PADAT MEDIS INFEKSIUS (LB3) DAN LIMBAH BENDA TAJAM

1. Pemusnahan limbah padat medis Infeksius dilakukan bekerjasama dengan pihak ke-3 yang telah memiliki ijin dari Kementerian Lingkungan Hidup.

2. Waktu pengangkutan limbah dari pihak ke-3 untuk melakukan pemusnahan limbah sesuai dengan waktu yang telah disepakati dalam perjanjian kerja sama.

Pihak ke-3 wajib memberikan Manifest limbah padat Infeksius (LB3) dan limbah benda tajam kepada pihak ke-1 setiap kali dilakukan pengangkutan limbah oleh pihak ke-3 untuk dilakukan pemusnahan.

UNIT TERKAIT1. Rajal2. Ranap

3. IGD

4. ICU

5. VK

6. OK

7. Penunjang Medis

RUMAH SAKIT

MEDIKA DRAMAGA

SPO Penyimpanan Limbah B3

No. Dokumen

No.Revisi

Halaman

........./........

SPOTanggal Terbit :Ditetapkan : Direktur RS

Dr. R. Gioseffi Purnawarman, Sp.OG, MHKes

PENGERTIANLimbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas.

Limbah padat Medis dari rumah sakit Medika Dramaga sebagian besar berasal dari kegiatan Rawat Inap, Rawat Jalan, dan kegiatan Operasional medis lainya.Limbah Padat B3 terdiri dari limbah kimiawi, limbah farmasi,radioaktif, citotoksik dan limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi.

Melakukan pemisahan antara sampah klinis atau non klinis dalam kantong plastik yang berbeda warna, yaitu : Kantong plastik kuning untuk sampah padat medis dan kantong plastik hitam untuk sampah padat non medis

TUJUAN1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pencegahan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh bakteri pathogen yang terdapat pada limbah medis infeksius.2. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pencegahan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh bakteri pathogen yang terdapat pada limbah medis infeksius.3. Sebagai acuan penerapan untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah rumah sakit, hasil dari kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan.

KEBIJAKANKebijakan Direktur No :

PROSEDURF. PENYIMPANAN LIMBAH PADAT MEDIS INFEKSIUS (LB3) DAN LIMBAH BENDA TAJAM DI TPS LB31. Limbah benda tajam yang telah ditimbang diberikan label dengan mengisikan tanggal, jam, berat limbah, jenis limbah, dan karakteristik limbah dilakukan penyimpanan di TPS LB3 yang telah disediakan.

2. Penyimpanan limbah menggunakan metode first in-first out.

3. TPS LB3 dilengkapi dengan titik koordinat dan dilengkapi dengan palet agar limbah tidak bersetuhan langsung dengan dasar lantai TPS LB3 untuk menghindari terjadinya ceceran.

UNIT TERKAIT1. Rajal2. Ranap

3. IGD

4. VK

5. OK

6. Penunjang Medis

7. ICU

RUMAH SAKIT

MEDIKA DRAMAGA

SPO Penggunaan Limbah B3

No. Dokumen

No.Revisi

Halaman

........./........

SPOTanggal Terbit :Ditetapkan :

Direktur RS

Dr. R. Gioseffi Purnawarman, Sp.OG, MHKes

PENGERTIANLimbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas.

Limbah padat Medis dari rumah sakit Medika Dramaga sebagian besar berasal dari kegiatan Rawat Inap, Rawat Jalan, dan kegiatan Operasional medis lainya.Limbah Padat B3 terdiri dari limbah kimiawi, limbah farmasi,radioaktif, citotoksik dan limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi.

Melakukan pemisahan antara sampah klinis atau non klinis dalam kantong plastik yang berbeda warna, yaitu : Kantong plastik kuning untuk sampah padat medis dan kantong plastik hitam untuk sampah padat non medis

TUJUAN1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pengelolaan limbah Rumah Sakit

2. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pencegahan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh bakteri pathogen yang terdapat pada limbah medis infeksius.3. Sebagai acuan penerapan untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah rumah sakit, hasil dari kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan.

KEBIJAKANKebijakan Direktur No :

PROSEDURTata Cara Penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun

1) Dalam menanganan bahan kimia berbahaya dan beracun setiap karyawan harus menghindari terjadinya inhalasi bahan, penyerapan melalui kulit, tertelan melalui mulut atau kontak langsung dengan peralatan/bahan yang terkontaminasi.

2) Pengambilan bahan kimia cair dengan mempergunakan pipet yang disedot dengan mulut tidak diperkenankan karena dapat menyebabkan tertelannya bahan kimia tersebut.

3) Dalam menuangkan bahan kimia cair, tidak bolrh dilakukan dengan terburu-buru yang sampai mengotori label

4) Sebelum menuangkan bahan kimia, pekerja harus membaca dengan teliti label kimia. Apabila label sudah tidak jelas atau tidak ada maka tidak diperkenankan mengambil bahan kimia dari kontainer.

5) Apabila menuangkan bahan kimia cair dari kontainer yang besar kedalam gelas ukur yang kecil maka gelas ukur harus ditahan agar cairan tidak tumpah

6) Setiap pekerja yang menangani bahan kimia berbahaya dan beracun harus mempergunakan sarung tangan gown. Sepatu tertutup dan celana pendek, baju lengan pendek diperkenankan dan sepatu yang terbuka apabila bekerja dengan bahan kimia yang berbahaya dan beracun

7) Makan, minum atau merokok tidak diperkenankan apabila sedang bekerja dengan bahan kimia berbahaya dan beracun

8) Tidak diperkenankan mengembalikan bahan kimia yang berlebih setelah dituang ke dalam wadah semula karena hal ini akan menimbulkan suatu reaksi kimia yang berbahaya. Harus diupayakan pengambilan bahan secara tepat tanpa berlebihan

9) Apabila sedang mengerjakan pencampuran bahan kimia, tidak diperkenankan meninggalkan tempat sehingga proses pencampuran/reaksi tidak diawasi.

10).Tidak diperkenankan mencicipi/meras bahan kimia jenis apapun. Apabila harus mencium bahan kimia maka lakukan sehingga hanya sebagai kecil uap yang masuk hidung.

11).Tidak diperkenankan menyimpan mantel, baju lais, atau buku dalam ruang berisi bahan kimia karena bisa terkontaminasi oleh bahan kimia

UNIT TERKAIT1.Rajal

2.Ranap

3.IGD

4.VK

5.OK

6.Penunjang Medis

7.ICU

RUMAH SAKIT

MEDIKA DRAMAGA

SPO Pemasangan Label Limbah B3

No. Dokumen

No.Revisi

Halaman

........./........

SPOTanggal Terbit :Ditetapkan :

Direktur RS

Dr. R. Gioseffi Purnawarman, Sp.OG, MHKes

PENGERTIANLimbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas.

Limbah padat Medis dari rumah sakit Medika Dramaga sebagian besar berasal dari kegiatan Rawat Inap, Rawat Jalan, dan kegiatan Operasional medis lainya.Limbah Padat B3 terdiri dari limbah kimiawi, limbah farmasi,radioaktif, citotoksik dan limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi.

Melakukan pemisahan antara sampah klinis atau non klinis dalam kantong plastik yang berbeda warna, yaitu : Kantong plastik kuning untuk sampah padat medis dan kantong plastik hitam untuk sampah padat non medis

TUJUAN1 Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pengelolaan limbahRumah Sakit

2. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pencegahan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh bakteri pathogen yang terdapat pada limbah medis infeksius.

3 . Sebagai acuan penerapan untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah rumah sakit, hasil dari kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan.

KEBIJAKANKebijakan Direktur No :

PROSEDURa. Pelabelan

1) Setiap bahan berbahaya dan beracun harus diberikan penandaan agar dapat dikenali oleh setiap orang

2) Penandaan meliputi nama bahan, nama kimia dan simbol bahan berbahaya beracun (B3)

3) Penandaan harus diberikan pada setiap kemasan luar/pembungkus bahan, dengan tulisan dan simbol yang jelas, mudah terbaca, tidak mudah terlepas dan bertahan lama

4) Simbol yang dipergunakan untuk penandaan bahan B3 mengacu pada ketentuan yang berlaku yaitu sebagai berikut :

UNIT TERKAIT3. RAWAT INAP

2. RAWAT JALAN

3. IGD

4. ICU

5. OK

6. VK

7. PENUNJANG MEDIS (Instalasi Farmasi, Laboratorium, Radiologi)

RUMAH SAKIT

MEDIKA DRAMAGA

Standard Procedure Operating (SPO)

Identifikasi Limbah B3

No. Dokumen

No.Revisi

Halaman

........./........

SPOTanggal Terbit :Ditetapkan :

Direktur RS

Dr. R. Gioseffi Purnawarman, Sp.OG, MHKes

PENGERTIANIdentifikasi Limbah B3 adalah mengklasifikasikan atau menggolongkan apakah limbah tersebut merupakan limbah B3 atau bukan.

TUJUAN1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pengelolaan limbah Rumah Sakit

2. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pencegahan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh bakteri pathogen yang terdapat pada limbah medis infeksius.

3. Sebagai acuan penerapan untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah rumah sakit, hasil dari kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan.

KEBIJAKANKebijakan Direktur No :

PROSEDURTahapan yang dilakukan dalam identifikas limbah B3 adalah sebagai berikut 7. 1. Mencocokkan jenis limbah dengan daftar jenis limbah B3 sebagaimana ditetapkan pada lampiran 1 (Tabel 1,2, dan 3) PP 85/1999.8. 2. Apabila tidak termasuk dalam jenis limbah B3 seperti lampiran tersebut, maka harus diperiksa apakah limbah tersebut memiliki karakteristik: mudah meledak, mudah terbakar, beracun, bersifat reaktif, menyebabkan infeksi dan atau bersifat infeksius.9. apabila kedua tahap telah dijalankan dan tidak termasuk dalam limbah B3, maka dilakukan uji toksikologi.

UNIT TERKAIT10. RAWAT INAP

11. RAWAT JALAN

12. IGD

13. ICU

14. OK

15. VK

16. PENUNJANG MEDIS (Instalasi Farmasi, Laboratorium, Radiologi)

RUMAH SAKIT

MEDIKA DRAMAGA

Standard Procedure Operating (SPO)

Pelaporan dan Investigasi dari tumpahan, paparan dan insiden lainnya

No. Dokumen

No.Revisi

Halaman

........./........

SPOTanggal Terbit :Ditetapkan :

Direktur RS

Dr. R. Gioseffi Purnawarman, Sp.OG, MHKes

PENGERTIANPelaporan dan Investigasi dari tumpahan, paparan dan insiden lainnya merupakan formulir penanganan tumpahan B3

TUJUANUntuk panduan bagi penanganan ceceran tumpahan Limbah B3 dari kegiatan operasional Rumah Sakit agar lingkungan tampak asri dan terjamin kenyamanan kerja serta menghindarkan dampak lingkungan yang ditimbulkan

KEBIJAKANKebijakan Direktur No :

PROSEDURUntuk melakukan pengendalian terhadap kemungkinan terjadinya ceceran dan tumpahan dalam kegiatan operasional, setiap petugas yang melakukan pekerjaan yang dapat

menimbulkan potensi ceceran dan tumpahan diharuskan menyediakan tempat

penampungan yang sesuai dan memadai untuk menampung ceceran dan tumpahan

UNIT TERKAIT17. RAWAT INAP

18. RAWAT JALAN

19. IGD

20. ICU

21. OK

22. VK

23. PENUNJANG MEDIS (Instalasi Farmasi, Laboratorium, Radiologi)

RUMAH SAKIT

MEDIKA DRAMAGA

Standard Procedure Operating (SPO)

Pembuangan Limbah B3

No. Dokumen

No.Revisi

Halaman

........./........

SPOTanggal Terbit :Ditetapkan :

Direktur RS

Dr. R. Gioseffi Purnawarman, Sp.OG, MHKes

PENGERTIANLimbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas.

Limbah padat Medis dari rumah sakit Medika Dramaga sebagian besar berasal dari kegiatan Rawat Inap, Rawat Jalan, dan kegiatan Operasional medis lainya.Limbah Padat B3 terdiri dari limbah kimiawi, limbah farmasi,radioaktif, citotoksik dan limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi.

Melakukan pemisahan antara sampah klinis atau non klinis dalam kantong plastik yang berbeda warna, yaitu : Kantong plastik kuning untuk sampah padat medis dan kantong plastik hitam untuk sampah padat non medis

TUJUAN1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pengelolaan limbah Rumah Sakit

2. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pencegahan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh bakteri pathogen yang terdapat pada limbah medis infeksius.

3. Sebagai acuan penerapan untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah rumah sakit, hasil dari kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan

KEBIJAKANKebijakan Direktur No :

PROSEDURG. PEMUSNAHAN/PEMBUANGAN LIMBAH PADAT MEDIS INFEKSIUS (LB3) DAN LIMBAH BENDA TAJAM

3. Pemusnahan limbah padat medis Infeksius dilakukan bekerjasama dengan pihak ke-3 yang telah memiliki ijin dari Kementerian Lingkungan Hidup.

4. Waktu pengangkutan limbah dari pihak ke-3 untuk melakukan pemusnahan limbah sesuai dengan waktu yang telah disepakati dalam perjanjian kerja sama.

Pihak ke-3 wajib memberikan Manifest limbah padat Infeksius (LB3) dan limbah benda tajam kepada pihak ke-1 setiap kali dilakukan pengangkutan limbah oleh pihak ke-3 untuk dilakukan pemusnahan.

UNIT TERKAIT24. RAWAT INAP

25. RAWAT JALAN

26. IGD

27. ICU

28. OK

29. VK

30. PENUNJANG MEDIS (Instalasi Farmasi, Laboratorium, Radiologi)

RUMAH SAKIT

MEDIKA DRAMAGA

Standard Procedure Operating (SPO)

Penggunaan APD

No. Dokumen

No.Revisi

Halaman

........./........

SPOTanggal Terbit :Ditetapkan :

Direktur RS

Dr. R. Gioseffi Purnawarman, Sp.OG, MHKes

PENGERTIANAlat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh petugas untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja.

TUJUANMenggunakan Alat Pelindung Diri (Lab Jas, Sarung Tangan, Masker, Sepatu ) untuk elindungi diri dari, kecelakaan kerja, kontaminasi, bahan patologi, Hygiene demi keselamatan kerja

KEBIJAKANKebijakan Direktur No :

PROSEDUR1. Petugas dalam melaksanakan pekerjaan menggunakan Alat Pelindung Diri (Sarung Tangan, Masker, serta pelindung baju untuk melindungi petugas dari kecelakaan kerja

UNIT TERKAIT31. RAWAT INAP

32. RAWAT JALAN

33. IGD

34. ICU

35. OK

36. VK

37. PENUNJANG MEDIS (Instalasi Farmasi, Laboratorium, Radiologi)

RUMAH SAKIT

MEDIKA DRAMAGA

Standard Procedure Operating (SPO)

Penanggulangan kebakaran dan bencana

No. Dokumen

No.Revisi

Halaman

........./........

SPOTanggal Terbit :Ditetapkan :

Direktur RS

Dr. R. Gioseffi Purnawarman, Sp.OG, MHKes

PENGERTIANPenanggulangan kebakaran dan bencana dimaksudkan untuk memberikan arahan yang jelas bagi seluruh petugas dalam menangani bahaya kebakaran secara terorganisir dan terpadu dalam bertindak sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.

TUJUANMemastikan persiapan rumah sakit dan merespon secara efektif kejadian bencana .

KEBIJAKANKebijakan Direktur No :

PROSEDURPencegahanLangkah langkah yang perlu diantisipasi guna mencegah terjadinya

bencana kebakaran sebagai berikut :

1) Pastikan bahwa Instalasi Listrik aman

2) Pembebanan yang berlebihan pada satu stop kontak akan

menyebabkan kabel panas dan akan bisa memicu kebakaran, ini

biasanya dilakukan dengan penumpukan beberapa stop kontak atau T

pada satu titik sumber listrik. Seperti ini kita hindari

3) Pergunakan pemutus arus listrik (kontak tusuk) dalam keadaan baik.

4) Apabila ada kabel listrik yang terkelupas atau terbuka, harus segera

diperbaiki, karena bisa menyebabkan hubungan pendek.

5) Jangan sekali-kali mencantol listrik, karena anda tidak memiliki sistim

pengaman yang sesuai, PLN biasanya sudah memperhitungkan

distribusi beban listrik, apabila ada beban berlebihan akan mengganggu

jaringan listrik yang ada.

2.

Penanggulangan

1) Sediakan alat pemadam kebakaran di Kantor anda. Apabila anda bisa

membelinya, siapkanlah selimut pemadam (fire blanket) disetiap

ruangan kantor.

2) Sebagai pengganti fire blanket, sediakan karung goni (karung beras

yang terbuat dari serat manila hennep). Basahi karung goni sebelum

dipakai untuk memadamkan api.

3) Panggil pemadam kebakaran apabila masih sempat. Pasang nomor

penting dekat telephone, atau program telephon untuk nomor-nomor

penting. Ingat bahwa mereka tidak akan datang dalam waktu singkat,

kemungkinan api telah berkobar lebih besar.

2.1

Prinsip-prinsip dalam penanggulangan bencana

kebakaran

Prinsip-prinsip dalam penanggulangan bencana kebakaran adalah:

a. cepat dan tepat;

b. prioritas;

c. koordinasi dan keterpaduan

d. berdaya guna dan berhasil guna;

e. kemitraan

f. pemberdayaan;

g. nondiskriminasitif;dan

2.2

Tujuan penanggulangan bencana

Penanggulangan bencana bertujuan untuk :

a. memberikan perlindungan kepada pegawai dari ancaman

bencana;

b. menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah ada;

c. menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara

terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh;

d. menghargai budaya lokal;

e. membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta;

f. mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan, dan

kedermawaan; dan

g. menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

3. Penyelamatan diri

Apabila karyawan/karyawati kantor sudah melakukan pengenalan dan

pengecekan Kantor dengan seksama maka :

1) Buat rencana penyelamatan diri bersama dengan menentukan

sedikitnya dua jalur keluar dari setiap ruangan. Ini bisa melalui pintu

ataupun jendela, jadi perhatikan apakah teralis kantor akan mengganggu rencana ini, jadi perhatikan apakah teralis kantor mengganggu rencana ini. Buatlah denah penyelamatan diri di kantor

bersama seluruh karyawan.

2) Persiapkan lampu senter di dekat tempat tidur bagi petugas Satpam.

3) Saat kebakaran, sebenarnya asap yang membuat orang menjadi

panik dan tidak dapat bernafas dengan leluasa. Merangkaklah atau

menunduk di bawah, tutup mulut dan hidung dengan kain yang

dibasahi.

4) Keluarlah dari pintu atau jendela yang terdekat menuju ke tempat

yang aman. Pastikan bahwa pintu dapat dengan cepat dibuka pada

kondisi darurat, demikian pula jika harus melalui jendela.

5) Apabila terjebak api, pastikan balut tubuh dengan selimut tebal yang

dibasahi. Ini hanya dilakukan sebagai pilihan terakhir apabila tidak ada jalan keuar, maka terobos menerobos kobaran api

UNIT TERKAIT38. RAWAT INAP

39. RAWAT JALAN

40. IGD

41. ICU

42. OK

43. VK

44. PENUNJANG MEDIS (Instalasi Farmasi, Laboratorium, Radiologi)

RUMAH SAKIT

MEDIKA DRAMAGA

Standard Procedure Operating (SPO)

Pengadaan Logistik

No. Dokumen

No.Revisi

Halaman

........./........

SPOTanggal Terbit :Ditetapkan :

Direktur RS

Dr. R. Gioseffi Purnawarman, Sp.OG, MHKes

PENGERTIANLogistik adalah sebuah unit yang melakukan pengelolaan Terhadap inventarisasi alat-alat ineventaris umum, serta melakukan pengelolaan terhadap kebutuhan barang habis pakai seluruh unit di rumah sakit medika dramaga, serta melakukan pengelolaan terhadap seluruh barang inventaris umum Rumah Sakit yang sudah tidak Terpakai.

TUJUANMelakukan inventarisasi alat-alat inventaris umum dan barang habis pakai untuk kegiatan operasional rumah sakit

KEBIJAKANKebijakan Direktur No :

PROSEDUR1. Pengelolaan inventarisasi barang invetaris umum

2. Melakukan inventarisasi seluruh barang-barang inventaris umum rumah sakit.

3. Memberikan label nama barang, tanggal pembelian dan berkordinasi dengan unit lain untuk maintenance alat inventaris umum

4. Mencatat (mendata) secara lengkap pada buku inventaris. ( Nama alat, Merk, Type/jenis, kapasitas dan tanggal kalibrasi (tera) dll.

5. Inventaris barang habis pakai.

6. Melakukan pencatatan pada kartu stock barang setiap penerimaan barang/ barang yang masuk kedalam logistilk.

Menginput data kedalam system setiap barang yang masuk dan keluar dari gudang.

UNIT TERKAIT1. Unit Medis

Unit Non Medis

RUMAH SAKIT

MEDIKA DRAMAGA

Standard Procedure Operating (SPO)

Pemeliharaan/kalibrasi alat

No. Dokumen

No.Revisi

Halaman

........./........

SPOTanggal Terbit :Ditetapkan :

Direktur RS

Dr. R. Gioseffi Purnawarman, Sp.OG, MHKes

PENGERTIANUnit Sarana adalah sebuah unit yang bertugas melakukan perawatan dan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana rumah sakit, serta barang-barang inventaris umum yang berada di public area, rawat inap, rawat jalan, unit penunjang medis maupun di area perkantoran, agar selalu dapat berfungsi secara optimal, hingga tercapainya deprisiasi alat sesuai dengan yang telah ditentukan.

TUJUAN1. Tercapainya optimalisasi fungsi sarana dan prasarana serta alat atau barang inventaris umum hingga tercapainya masa deprisiasi alat sesuai dengan yang telah ditentukan.2. Melakukan pencegahan dan meminimalisasi terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan alat serta sarana dan prasarana rumah sakit, yang dapat mengganggu kelancaran operasional Rumah Sakit, khususnya terhadap objek-objek vital, seperti Genset, instalasi listrik, plumbing, gas medis dan objek-objek vital lainnya yang berpotensi menggangu kelancaran operasional

KEBIJAKAN

PROSEDURPROSEDUR PEMELIHARAAN SARANA DAN FASILITAS RUANG PERKANTORAN

- PROSEDUR PERBAIKAN KERUSAKAN SARANA DAN FASILITAS RUANG PERKANTORAN

- PROSEDUR PERMINTAAN KEBUTUHAN PENGADAAN BARANG UNTUK PERBAIKAN SARANA DAN FASILITAS RUANG PERKANTORAN

6. PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN ALAT ALAT KESEHATAN JIKA ADA TEHKNISI KHUSUS ALAT ALAT MEDIS (ATEM).

7. PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN GEDUNG DAN BANGUNAN RUMAH SAKIT

A.1. PROSEDUR PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN GEDUNG DAN BANGUNAN RUMAH SAKIT

- PROSEDUR PERBAIKAN KERUSAKAN PERAWATAN GEDUNG DAN BANGUNAN RUMAH SAKIT

- PROSEDUR PERMINTAAN KEBUTUHAN PENGADAAN BARANG UNTUK PERBAIKAN PERAWATAN GEDUNG DAN BANGUNAN RUMAH SAKIT

UNIT TERKAIT1. Unit Medis

Unit Non Medis

RUMAH SAKIT

MEDIKA DRAMAGA

Standard Procedure Operating (SPO)

Penarikan Alat

No. Dokumen

No.Revisi

Halaman

........./........

SPOTanggal Terbit :Ditetapkan :

Direktur RS

Dr. R. Gioseffi Purnawarman, Sp.OG, MHKes

PENGERTIANPenarikan alat yang rusak agar alat rusak yang sudah tidak bisa digunakan dapat terinventarisir dengan baik, sehingga penggantian alat berdasarkan kebutuhan.

TUJUANAgar dapat terinventarisir alat mana yang dapat di gunakan dan yang sudah tidak bisa digunakan, sebagai optimalisasi pelayanan

KEBIJAKAN

PROSEDUR7PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN GEDUNG DAN BANGUNAN RUMAH SAKIT

A.1. PROSEDUR PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN GEDUNG DAN BANGUNAN RUMAH SAKIT

- PROSEDUR PERBAIKAN KERUSAKAN PERAWATAN GEDUNG DAN BANGUNAN RUMAH SAKIT

- PROSEDUR PERMINTAAN KEBUTUHAN PENGADAAN BARANG UNTUK PERBAIKAN PERAWATAN GEDUNG DAN BANGUNAN RUMAH SAKIT

-PROSEDUR PENARIKAN ALAT, APABILA ALAT TERSEBUT SUDAH TIDAK DAPAT DIGUNAKAN /

UNIT TERKAIT2. Unit Medis

Unit Non Medis

RUMAH SAKIT

MEDIKA DRAMAGA

Standard Procedure Operating (SPO)

Identifikasi area beresiko terjadi gangguan air dan listrik

No. Dokumen

No.Revisi

Halaman

........./........

SPOTanggal Terbit :Ditetapkan :

Direktur RS

Dr. R. Gioseffi Purnawarman, Sp.OG, MHKes

PENGERTIANPenarikan alat yang rusak agar alat rusak yang sudah tidak bisa digunakan dapat terinventarisir dengan baik, sehingga penggantian alat berdasarkan kebutuhan.

TUJUANAgar dapat terinventarisir alat mana yang dapat di gunakan dan yang sudah tidak bisa digunakan, sebagai optimalisasi pelayanan

KEBIJAKAN

PROSEDUR7PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN GEDUNG DAN BANGUNAN RUMAH SAKIT

A.1. PROSEDUR PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN GEDUNG DAN BANGUNAN RUMAH SAKIT

- PROSEDUR PERBAIKAN KERUSAKAN PERAWATAN GEDUNG DAN BANGUNAN RUMAH SAKIT

- PROSEDUR PERMINTAAN KEBUTUHAN PENGADAAN BARANG UNTUK PERBAIKAN PERAWATAN GEDUNG DAN BANGUNAN RUMAH SAKIT

-PROSEDUR PENARIKAN ALAT, APABILA ALAT TERSEBUT SUDAH TIDAK DAPAT DIGUNAKAN /

UNIT TERKAIT1. Unit Medis

Unit Non Medis