Upload
purwa-astiess
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Sop Dian Lab
1/65
A. Tahap PraInteraksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap rientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik2. Men!elaskan tu!uan dan pr"sedur tindakan pada
keluarga#pasien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatandilakukan
$. Tahap %er!a
1. Mengatur p"sisi pasien dan pilih vena dari arah
distal2. Memasang perlak dan alasnya
3. Membebaskan daerah yang akan di in!eksi
&. Meletakkan t"urni'uet ( cm pr"ksimal yang akan
ditusuk(. Memakai hand sch""n
). Membersihkan kulit dengan kapas alc"h"l*melingkar dari arah dalam ke luar+ biarkan kering
,. Mempertahankan vena pada p"sisi stabil
-. Memegang spuit dengan sudut 3/0. Menusuk vena dengan kemiringan 3/ dan lubang
!arum menghadap keatas
1. Melakukan aspirasi dan pastikan darah masuk spuit/
ambil darah sesuai kebutuhan11. Membuka t"urni'uet
12. Memasukkan darah secara perlahan13. Mencabut spuit sambil menekan daerah tusukandengan kapas
1&. Menutup daerah tusukan dengan plester luka
1(. Memasukkan darah kedalam b"t"l specimen1). Merapikan pasien
. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien3. Membereskan alat4alat
&. Mencuci tangan
(. Mencatat kegiatan dalam lembar catatankeperawatan
alam kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal istilah phlebotomy yang berarti pr"ses
mengeluarkan darah. alam praktek lab"rat"rium klinik/ ada 3 macam cara memper"leh darah/
yaitu 5 melalui tusukan vena *venipuncture+/ tusukan kulit * skinpuncture+ dan tusukan arteri atau
nadi. 6enipuncture adalah cara yang paling umum dilakukan/ "leh karena itu istilah phleb"t"my
sering dikaitkan dengan venipuncture.
8/19/2019 Sop Dian Lab
2/65
PENGAMBILAN DARAH VENA
Pada pengambilan darah vena *venipuncture+/ c"nt"h darah
umumnya diambil dari vena median cubital / pada anteri"r lengan *sisi dalam lipatan siku+. 6enaini terletak dekat dengan permukaan kulit/ cukup besar/ dan tidak ada pas"kan saraf besar.
Apabila tidak memungkinkan/ vena chepalica atau vena basilica bisa men!adi pilihan
berikutnya. 6enipuncture pada vena basilica harus dilakukan dengan hati4hati karena letaknya
berdekatan dengan arteri brachialis dan syaraf median.
7ika vena cephalica dan basilica ternyata tidak bisa digunakan/ maka pengambilan darah dapat
dilakukan di vena di daerah pergelangan tangan. 8akukan pengambilan dengan dengan sangat
hati4hati dan menggunakan !arum yang ukurannya lebih kecil.
Tujuan
1. 9ntuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat untuk dilakukan
pemeriksaan.
2. 9ntuk menurunkan resik" k"ntaminasi dengan darah *infeksi/ needle stick in!ury+ akibat vena
punctie bagi petugas maupun penderita.
3. 9ntuk petun!uk bagi setiap petugas yang melakukan pengambilan darah *phleb"t"my+
8"kasi yang tidak diperb"lehkan diambil darah adalah 5
• 8engan pada sisi mastect"my
• aerah edema
• :emat"ma
8/19/2019 Sop Dian Lab
3/65
• aerah dimana darah sedang ditransfusikan
• aerah bekas luka
• aerah dengan cannula/ fistula atau cangk"kan vascular
• aerah intra4vena lines Pengambilan darah di daerah ini dapat menyebabkan darah
men!adi lebih encer dan dapat meningkatkan atau menurunkan kadar ;at tertentu.
Ada dua cara dalam pengambilan darah vena/ yaitu cara manual dan cara vakum. $ara manual
dilakukan dengan menggunakan alat suntik * syring +/ sedangkan cara vakum dengan
menggunakan tabung vakum *vacutainer +.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pengambilan darah vena adalah 5
• Pemasangan turniket *tali pembendung+
o pemasangan dalam
8/19/2019 Sop Dian Lab
4/65
Pengambilan Darah Vena dengan Syring
Pengambilan darah vena secara manual dengan alat suntik * syring + merupakan cara yang masih
la;im dilakukan di berbagai lab"rat"rium klinik dan tempat4tempat pelayanan kesehatan. Alatsuntik ini adalah sebuah p"mpa pist"n sederhana yang terdiri dari sebuah sebuah tabung silinder/
pend"r"ng/ dan !arum. Berbagai ukuran !arum yang sering dipergunakan mulai dari ukuran
terbesar sampai dengan terkecil adalah 5 21>/ 22>/ 23>/ 2&> dan 2(>.
Pengambilan darah dengan suntikan ini baik dilakukan pada pasien usia lan!ut dan pasien dengan
vena yang tidak dapat diandalkan *rapuh atau kecil+.
Pr"sedur 5
• Persiapkan alat4alat yang diperlukan 5 handskun/ syring/ perlak/ kapas alk"h"l ,?/ tali
pembendung *turniket+/ plester/ tabung dan pend"kumentasian. 9ntuk pemilihan syring/
pilihlah ukuran#v"lume sesuai dengan !umlah sampel yang akan diambil/ pilih ukuran
!arum yang sesuai/ dan pastikan !arum terpasang dengan erat.
• 8akukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah@ usahakan pasien senyaman
mungkin * ase rientasi+.
• Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar permintaan.
• 6erifikasi keadaan pasien/ misalnya puasa atau k"nsumsi "bat. $atat bila pasien minum
"bat tertentu/ tidak puasa dsb.
• Minta pasien meluruskan lengannya/ pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas.
• Minta pasien mengepalkan tangan.
• Pasang tali pembendung *turniket+ kira4kira 1 cm di atas lipat siku.
• Pilih bagian vena median cubital atau cephalic. 8akukan perabaan *palpasi+ untuk
memastikan p"sisi vena@ vena teraba seperti sebuah pipa kecil/ elastis dan memiliki
dinding tebal. 7ika vena tidak teraba/ lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku/
atau k"mpres hangat selama ( menit daerah lengan.
• Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alc"h"l ,? dan biarkan
kering. %ulit yang sudah dibersihkan !angan dipegang lagi.
8/19/2019 Sop Dian Lab
5/65
• Tusuk bagian vena dengan p"sisi lubang !arum menghadap ke atas. 7ika !arum telah
masuk ke dalam vena/ akan terlihat darah masuk ke dalam semprit *dinamakan flash+.
9sahakan sekali tusuk kena.
• =etelah v"lume darah dianggap cukup/ lepas turniket dan minta pasien membuka kepalan
tangannya. 6"lume darah yang diambil kira4kira 3 kali !umlah serum atau plasma yang
diperlukan untuk pemeriksaan.
• 8etakkan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan#tarik !arum. Tekan kapas
beberapa saat lalu plester selama kira4kira 1( menit. 7angan menarik !arum sebelum
turniket dibuka.
• apikan pasien dan lakukan pend"kumentasian
Pengambilan Darah Vena Dengan Tabung Vakum
Tabung vakum pertama kali dipasarkan "leh perusahaan A= B *Bect"n4ickins"n+ di ba
8/19/2019 Sop Dian Lab
6/65
darah ke dalam beberapa tabung. $ukup sekali penusukan/ dapat digunakan untuk beberapa
tabung secara bergantian sesuai dengan !enis tes yang diperlukan. 9ntuk keperluan tes biakan
kuman/ cara ini !uga lebih bagus karena darah pasien langsung dapat mengalir masuk ke dalam
tabung yang berisi media biakan kuman. 7adi/ kemungkinan k"ntaminasi selama pemindahan
sampel pada pengambilan dengan cara manual dapat dihindari.
%ekurangannya sulitnya pengambilan pada "rang tua/ anak kecil/ bayi/ atau !ika vena tidak bisa
diandalkan *kecil/ rapuh+/ atau !ika pasien gemuk. 9ntuk mengatasi hal ini mungkin bisa
digunakan !arum bersayap *winged needle+.
7arum bersayap atau sering !uga dinamakan !arum kupu4kupu
hampir sama dengan !arum vakutainer seperti yang disebutkan di atas. Perbedaannya adalah/
antara !arum anteri"r dan p"steri"r terdapat dua buah sayap plastik pada pangkal !arum anteri"r
dan selang yang menghubungkan !arum anteri"r dan p"steri"r. 7ika penusukan tepat mengenai
vena/ darah akan kelihatan masuk pada selang * flash+.
Pr"sedur 5
• Persiapkan alat4alat yang diperlukan 5 handskun/ !arum/ kapas alk"h"l ,?/ tali
pembendung *turniket+/ plester/ tabung vakum/ pend"kumentasian.
• Pasang !arum pada h"lder/ pastikan terpasang erat.
• 8akukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah@ usahakan pasien senyaman
mungkin.
• Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar permintaan.
8/19/2019 Sop Dian Lab
7/65
8/19/2019 Sop Dian Lab
8/65
• Tabung !u!u merah. Tabung ini tanpa penambahan ;at additive/ darah akan men!adi
beku dan serum dipisahkan dengan pemusingan. 9mumnya digunakan untuk
pemeriksaan kimia darah/ imun"l"gi/ ser"l"gi dan bank darah *crossmatching test +
• Tabung !u!u kuning. Tabung ini berisi gel separat"r * serum separator tube/SST + yang
fungsinya memisahkan serum dan sel darah. =etelah pemusingan/ serum akan berada di
bagian atas gel dan sel darah berada di ba
8/19/2019 Sop Dian Lab
9/65
Beberapa hal penting dalam menampung sampel darah adalah 5
• arah dari syring atau suntikan harus dimasukkan ke dalam tabung dengan cara melepas
!arum lalu mengalirkan darah perlahan4lahan melalui dinding tabung. Memasukkan darah
dengan cara disempr"tkan/ apalagi tanpa melepas !arum/ berp"tensi menyebabkanhem"lisis. Memasukkan darah ke dalam tabung vakum dengan cara menusukkan !arum
pada tutup tabung/ biarkan darah mengalir sampai berhenti sendiri ketika v"lume telah
terpenuhi.
• :"m"genisasi sampel !ika menggunakan antik"agulan dengan cara memutar4mutar
tabung &4( kali atau memb"lak4balikkan tabung (41 kali dengan lembut. Meng"c"k
sampel berp"tensi menyebabkan hem"lisis.
• 9rutan memasukkan sampel darah ke dalam tabung vakum adalah 5 pertama 4 b"t"l
biakan *culture+ darah atau tabung tutup kuning4hitam kedua 4 tes k"agulasi *tabung tutup
biru+/ ketiga 4 tabung n"n additive *tutup merah+/ keempat 4 tabung tutup merah atau
kuning dengan gel separat"r atau cl"t activat"r/ tabung tutup ungu#lavendet *CTA+/
tabung tutup hi!au *heparin+/ tabung tutup abu4abu *Da dan Da "ksalat+
PENGAMBILAN DARAH $APILER
Pengambilan darah kapiler atau dikenal dengan istilah skinpuncture yang berarti pr"ses
pengambilan sampel darah dengan tusukan kulit. Tempat yang digunakan untuk pengambilan
darah kapiler adalah 5
• 9!ung !ari tangan * fingerstick + atau anak daun telinga.
• 9ntuk anak kecil dan bayi diambil di tumit *heelstick + pada 1#3 bagian tepi telapak kaki
atau ibu !ari kaki.
• 8"kasi pengambilan tidak b"leh menun!ukkan adanya gangguan peredaran/ seperti
vas"k"nstriksi *pucat+/ vas"dilatasi *"leh radang/ trauma/ dsb+/ k"ngesti atau sian"sis
setempat.
8/19/2019 Sop Dian Lab
10/65
Pengambilan darah kapiler dilakukan untuk tes4tes yang memerlukan sampel dengan v"lume
kecil/ misalnya untuk pemeriksaan kadar gluk"sa/ kadar :b/ hemat"krit *mikr"hemat"krit+ atau
analisa gas darah *capillary method +.
Pr"sedur
• =iapkan peralatan sampling 5 handskun/ lancet steril/ kapas alc"h"l ,?/ sediakan strip
*gluk"sa/ :b dll+ untuk bahan u!i c"ba dan pend"kumentasian.
• Pilih l"kasi pengambilan lalu desinfeksi dengan kapas alk"h"l ,?/ biarkan kering.
• Peganglah bagian tersebut supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya rasa nyeri
berkurang.
• Tusuk dengan lancet steril. Tusukan harus dalam sehingga darah tidak harus diperas4 peras keluar. 7angan menusukkan lancet !ika u!ung !ari masih basah "leh alk"h"l. :al ini
bukan sa!a karena darah akan diencerkan "leh alk"h"l/ tetapi darah !uga melebar di atas
kulit sehingga susah ditampung dalam
8/19/2019 Sop Dian Lab
11/65
$ebijakan *
Penyimpanan specimen untuk tes yang ditunda harus sesuai standar pr"sedur "perasi"nal yang
berlaku *sesuai dengan tentang %ebi!akan Instalasi 8ab"rat"rium.+
PR%SED&R *
8akukan penyimpanan specimen sebagai berikut 5
A+ &n!uk ,amel kimia ru!in- Imun.l.gi ,er.l.gi- ,amel yang dirujuk *
1. Pisahkan sampel darah dengan serum .
2. Masukkan serum ke dalam sumple cup.
3. Tempelkan label identitas pasien.&. =impanlah#a
8/19/2019 Sop Dian Lab
12/65
terjadi kekeliruan jenis spesimen, dan mencegah tertukarnya spesimen-spesimen pasien satu
sama lainnya.
II.1.2 Tujuan
Untuk menjamin bahwa spesimen-spesimen yang diterima benar dan dari pasien yang
benar pula.
II.1.3 Cara Pengendaian
1. Menyediakan Katalog pemeriksaan, berisi informasi Persyaratan pasien ! "enis spesimen.
#. $ara pengambilan ! %olume.
&. 'adah (pesimen
). Pengiriman ! Penyimpanan (pesimen
*. Menyediakan Prosedur +perasi aku (+P, antara lain (+P penanganan spesimen dan
sampel.
/. Menyediakan pedoman-pedoman, antara lain Pengambilan spesimen yang benar,
Persyaratan spesimen dan persiapan pasien, Persyaratan sampel
II.1.! Kegiatan Pra Anaiti"
II.1.!.1 Per#ia$an Pa#ien %e&ara U'u' dan (ang 'e'$engaru)i
a. Mempersiapkan pasien untuk pengambilan spesimen sesuai persyaratan umum dengan
meminta pasien berpuasa antara 0 1# jam pada jam ##.22 dan pagi hari jam 23.22 24.22
dilakukan pengambilan spesimen.
b. Menghindari pemakaian obat-obatan sebelum spesimen diambil di laboratorium.
c. Menghindari aktifitas fisik5olah raga sebelum spesimen diambil
d. Memperhatikan efek postur, pengambilan darah paling baik dengan duduk tenang dibandingkanberdiri karena keseimbangan cairan akan terganggu.
e. 6iet makan dan minum pasien dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium.
f. Merokok dan minum alkohol mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium.
g. Ketinggian suatu tempat geografis berpengaruh pada hasil pemeriksaan laboratorium.
8/19/2019 Sop Dian Lab
13/65
h. 6emam akan menyebabkan kenaikan dan penurunan beberapa parameter pemeriksaan, waktu
demam yang tepat akan dapat membantu menegakkan diagnosis.
i. 7rauma dapat menyebabkan terjadi hemostasis hingga pengenceran darah.
j. 8ariasi $ircadian 9ythme merupakan perubahan dari waktu ke waktu pada tubuh yang
dipengaruhi waktu, siklus dan umur.
k. Umur, ras, dan jenis kelamin paling berpengaruh terhadap hasil pengukuran dan nilai rujukan
l. Kehamilan pada wanita perlu dipertimbangkan lama kehamilan yang berpengaruh pada
pengenceran.
II.1.!.2 Penga'*ian %$e#i'en
a. Peralatan yang digunakan harus memenuhi persyaratan tertentu
- bersih, kering, tidak mengandung bahan kimia5deterjen,
- 7erbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi spesimen.
- Mudah dicuci atau dibersihkan dari sampel sebelumnya.
- Pengambilan spesimen untuk pemeriksaan biakan harus menggunakan peralatan yang steril.
b. 'adah spesimen harus memenuhi
- 7erbuat dari gelas atau plastik. Untuk spesimen darah harus terbuat dari gelas.
- 7idak bocor atau merembes.
- :arus dapat ditutup rapat dengan tutup berulir.
- esar wadah disesuaikan dengan %olume spesimen
- ersih dan kering
- 7idak mempengaruhi sifat ;at-;at dalam spesimen
- 7idak mengandung bahan kimia atau deterjen.
- Untuk pemeriksaan ;at dalam spesimen yang mudah rusak atau terurai karena pengaruh sinar
matahari, maka digunakan botol coklat.
- Untuk pemeriksaan biakan dan uji kepekaan kuman wadah harus steril.
8/19/2019 Sop Dian Lab
14/65
c. Pengawet 6iberikan agar sampel yang akan diperiksa dapat dipertahankan kondisi dan
jumlahnya dalam waktu tertentu.
8/19/2019 Sop Dian Lab
15/65
- 8olume spesimen
- Pengawet yang digunakan
- ?ama pengambil spesimen.
II.1.!.! Peng+a)an %$e#i'en
(pesimen yang telah diambil dilakukan pengolahan untuk menghindari kerusakan pada
spesimen tersebut. Pengolahan spesimen berbeda-beda tergantung dari jenis spesimennya
masing-masing.
1. (erum
iarkan darah membeku terlebih dahulu pada suhu kamar selama #-&2 menit, lalu di sentrifuge
&222 rpm selama *-1* menit. Pemisahan serum dilakukan dalam waktu # jam setelah
pengambilan darah. (erum yang memenuhi syarat harus tidak kelihatan merah dan keruh.
#. Plasma
Kocok darah @67< atau citrat dengan segera secara perlahan-lahan.
Pemisahan plasma dilakukan dalam waktu # jam setelah pengambilan spesimen. Plasma yang
memenuhi syarat harus tidak kelihatan merah dan keruh.
&. 'hole blood
6arah yang diperoleh ditampung dalam tabung yang telah berisi antikoagulan yang sesuai, lalu
dihomogenisasi dengan cara goyang perlahan tabung.
). Urine
Urine yang didapatkan tidak perlu ada perlakuan secara khusus, kecuali pemeriksaan harus
segera dilakukan sebelum 1 jam, sedangkan untuk pemeriksaan sedimen harus dilakukan
pengolahan terlebih dahulu dengan cara dimasukkan tabung dan sentrifuge selama * menit
1*22-#222 rpm, supernatan dibuang dan diambil sedimennya. (uspensi sedimen ini dicampur
dengan cat Sternheirmer-Malbin Stain’s untuk menonjolkan unsur sedimen dan memperjelas
strukturnya.
*.
(putum
Masukkan sputum ke dalam tabung steril yang berisi ?a+: )A sama banyak. Kocok dengan
baik. =nkubasi pada suhu kamar #*-&2+$ selama 1*-#2 menit dengan pengocokan teratur tiap *
menit. (entrifuge dengan kecepatan tinggi selama 0-12 menit. @ndapan diambil dan supernatan
dibuang pada air lysol .
8/19/2019 Sop Dian Lab
16/65
II.1.!., Meniai %$e#i'en -ang Tida" Me'enu)i %(arat
1. (pesimen diterima oleh petugas loket dan sampling.
#. Penilaian spesimen harus dilakukan sesuai dengan jenis pemeriksaan.
&. Penilaian spesimen harus segera dilakukan setelah menerima spesimen.
). Petugas laboratorium wajib menolak dan mengembalikan spesimen yang tidak memenuhi
syarat pemeriksaan.
*. (pesimen yang ditolak diberitahukan lewat %ia aiphone ruangan atau yang mengantar
spesimen.
/. (pesimen untuk pemeriksaan Patologi
8/19/2019 Sop Dian Lab
17/65
1) 7rigliserida (erum 2,# ml - B B
1* :6> (erum 2,* ml - B B
1/ >6> (erum 2,* ml - B B
13 ?atrium (erum 2,* ml - B -
10 Kalium (erum 2,* ml - B B
14 $alcium (erum 2,* ml - B -
#2 $hlorida (erum 2,* ml - B -
#1 Magnesium (erum 2,* ml - B -
##
8/19/2019 Sop Dian Lab
18/65
)) :b
8/19/2019 Sop Dian Lab
19/65
0/ Urine @sbach Urine #) jam %olume - - -
03 PP7 Urine pagi * ml - - -
00 7< (P( (putum (P( (P( - - -
04 (perma Mani segar - - - -
42 >$( (egar & ml - - -
41 7ransudat-eksudat (egar & ml - - -
4# Urine ?arkoba (egar di lab * ml - - -
4& $reatinine klirens Urine #) jam %olume - - -
4) lood (mear 6arah @67< 1 ml B B -
4* Malaria 6arah (lide 1 ml - - -
4* Dilaria 1 ml - - -
43 9eit; serum (lide - - - -
40 (pesimen C+ (lide5sekret - - - -
44 "amur $andida (lide5sekret - - - -
12
2
(ediaan P< BDormalin - - - - 6irujuk
II.1.!. Pen(i'$anan %$e#i'en
(pesimen yang sudah diambil harus segera dikirim ke laboratorium untuk diperiksa,
karena stabilitas spesimen dapat berubah. Daktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas
spesimen antara lain
a. 7erjadi kontaminasi oleh kuman dan bahan kimia.
b. 7erjadi metabolisme oleh sel-sel hidup pada spesimen.
c. 7erjadi penguapan.
d. Pengaruh suhu.
e. 7erkena paparan sinar matahari.
eberapa spesimen yang tidak langsung diperiksa dapat disimpan dengan
memperhatikan jenis pemeriksaan yang akan diperiksa. Persyaratan penyimpanan beberapa
8/19/2019 Sop Dian Lab
20/65
spesimen untuk beberapa pemeriksaan laboratorium harus memperhatikan jenis spesimen,
antikoagulan5pengawet dan wadah serta stabilitasnya. eberapa cara penyimpanan spesimen
a. 6isimpan pada suhu kamar
b. 6isimpan dalam lemari es suhu #-0+$
c. 6ibekukan suhu -#2+$, -32+$ atau -1#2+$
d. 6apat diberikan bahan pengawet
e. Penyimpanan spesimen darah sebaiknya dalam bentuk serum atau lisat.
II.1.!./ Pengiri'an %$e#i'en
(pesimen yang akan dikirim ke laboratorium lain, sebaiknya dikirim dalam bentuk yang
reatif stabil. Untuk itu perlu diperhatikan persyaratan pengiriman spesimen antara lain
a. 'aktu pengiriman jangan melampaui masa stabilitas spesimen.
b. 7idak terkena sinar matahari langsung
c. Kemasan harus memenuhi syarat keamanan kerja laboratorium termasuk pemberian label
yang bertuliskan FBahan Pemeriksaan InfeksiusG atau FBahan Pemeriksaan BerbahayaG.
d. (uhu pengiriman harus memenuhi syarat.
II.1.! Me'$erta)an"an Mutu Pra Anaiti"
1. Mengerjakan proses5prosedur sesuai standar (P+ yang telah ditentukan.
#. Melaksanakan dan menge%aluasi program H$.
&. Pengawasan dan monitoring kegiatan harian untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang
mungkin muncul.
). Ketersediaan anggaran dana dan personil yang memadai untuk kegiatan.
*. Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan staf laboratorium.
/.
8/19/2019 Sop Dian Lab
21/65
3. Pasien mengikuti alur pemeriksaan di tempat tersebut
&. Pada
8/19/2019 Sop Dian Lab
22/65
1. Peralatan
1. Jadah specimen steril dengan penutup/ bermulut lebar/ bertutup ulir/ terbuat dari
plastic/ steril/ tidak mudah pecah
2. =arung tangan disp"sable *bila membantu klien+/
3. isinfektan dan alat pengusap/ atau sabun cair dan air/
&. :anduk kertas/
(. 8abel yang berisi lengkap/ meliputi 5
• Tanggal pengambilan spesimen
• Identitas pasien *terutama nama dan n"m"r urut+.
• 7enis sampel
1. =lip permintaan lab"rat"rium yang terisi lengkap/ meliputi 5
• D"m"r urut
• D"m"r identitas sediaan dahak
• Dama tersangka penderita
• 9mur dan !enis kelamin
• Alamat lengkap
• D"m"r registrasi lab"rat"rium 5
1. bat kumur.
2. Pr"sedur pengambilan sample
=ebelum melaksanakan pengambilan sample terlebih dahulu mentukan met"de pengumpulan dankumpulkan peralatan yang sesuai. %emudian melakukan pengambilan sample yang pr"sedurnya
meliputi 5
1. Memberikan pen!elasan kepada klien tentang pr"sedur yang akan dilakukan/ kemudianmemberikan inf"rmasi dan memberikan instruksi kepada Tu!uan pemeriksaan/ perbedaan
antara sputum dan saliva/ dan cara mendapatkan spesimen sputum/
8/19/2019 Sop Dian Lab
23/65
Meliputi 5
• Tidak menyentuh bagaian dalam
8/19/2019 Sop Dian Lab
24/65
o Bila dahak tidak dapat dikeluarkan dapat diambil secara Aspirasi transtracheal/
Br"nchial lavage/ 8ung bi"psy
2. Berikan bantuan yang diperlukan untuk mengumpulkan specimen.
•Bantu klien mengambil p"sisi berdiri atau duduk *mis./ p"sisi "
8/19/2019 Sop Dian Lab
25/65
"kumentasikan pengumpulan spesimen sputum pada catatan klien. Pend"kumentasian meliputi
!umlah/
8/19/2019 Sop Dian Lab
26/65
Baik spesimen yang dikirim dalam p"t maupun
8/19/2019 Sop Dian Lab
27/65
berasal dari sinus/ atau saluran hidung/ bukan berasal dari saluran napas bagian
ba
8/19/2019 Sop Dian Lab
28/65
sputum untuk suatu pemeriksaan lab"raturium. Implikasi kepera
8/19/2019 Sop Dian Lab
29/65
mele
8/19/2019 Sop Dian Lab
30/65
Met"de yang dipakai biasanya dengan pengecatan langsung *met"de pe
8/19/2019 Sop Dian Lab
31/65
kesadaran dan tanggung !a
8/19/2019 Sop Dian Lab
32/65
terhadap diagn"sa penyakit yang berbahaya seperti berlabel bulatan merah biala terinfeksi
:I6#AI=.
3. Ri,ik. Pemakaian Ala! Pelindung Diri Bagi Pe!uga, Lab.ra!.rium $e,eha!an+
%ecelakaan ker!a adalah ke!adian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Biasanya
kecelakaan menyebabkan kerugian material dan penderitaan dari yang paling ringan sampai pada
yang paling berat.
9ntuk menghindari risik" dari kecelakaan dan terinfeksinya petugas lab"rat"rium
khususnya pada lab"rat"rium kesehatan sebaiknya dilakukan tindakan pencegahan seperti
pemakaian alat pelindung diri/ apabila petugas lab"rat"rium tidak menggunakan alat pengaman/
akan semakin besar kemungkinan petugas lab"rat"rium terinfeksi bahan berbahaya/ khususnya
berbagai !enis virus.
&. Ala! Pelindung Diri 1APD2
Alat Pelindung iri *AP+ merupakan peralatan pelindung yang digunakan "leh
se"rang peker!a untuk melindungi dirinya dari k"ntaminasi lingkungan. AP dalam bahasa
Inggris dikenal dengan sebutan Pers"nal Pr"tective C'uipment *PPC+. engan melihat kata
pers"nal pada kata PPC terebut/ maka setiap peralatan yang dikenakan harus mampu
memper"teksi si pemakainya. =ebagai c"nt"h/ pr"teksi telinga *hearing pr"tecti"n+ yang
melindungi telinga pemakainya dari transmisi kebisingan/ masker dengan filter yang menyerap
dan menyaring k"ntaminasi udara/ dan !as lab"rat"rium yang memberikan perlindungan
pemakainya dari k"ntaminisasi bahan kimia.
8/19/2019 Sop Dian Lab
33/65
AP dapat berkisar dari yang sederhana hingga relatif lengkap/ seperti ba!u yang
menutup seluruh tubuh pemakai yang dilengkapi dengan masker khusus dan alat bantu
pernafasan yang dikenakan dikala menangani tumpahan bahan kimia yang sangat berbahaya.
AP yang sering dipakai a.I./ pr"teksi kepala *mis./ helm+/ pr"teksi mata dan
8/19/2019 Sop Dian Lab
34/65
berhati4hati dalam memilihnya/ karena bisa sa!a tidak c"c"k dan tidak cukup aman
melindungi mata dan
8/19/2019 Sop Dian Lab
35/65
perlindungan kepada peker!a lab"rat"rium dari percikan bahan kimia/ panas/ dingin/ uap lembab/
dan radiasi.
3. Pelindungan Tangan
%"ntak pada kulit tangan merupakan permasalahan yang sangat penting apabila Anda
terpapar bahan kimia yang k"r"sif dan beracun. =arung tangan men!adi s"lusi bagi Anda. Tidak
hanya melindungi tangan terhadap karakteristik bahaya bahan kimia tersebut/ sarung tangan !uga
dapat memberi perlindungan dari peralatan gelas yang pecan atau rusak/ permukaan benda yang
kasar atau ta!am/ dan material yang panas atau dingin.
Bahan kimia dapat dengan cepat merusak sarung tangan yang Anda pakai !ika tidak
dipilih bahannya dengan benar berdasarkan bahan kimia yang ditangani. =elain itu/ kriteria yang
lain adalah berdasarkan pada ketebalan dan rata4rata daya tembus atau ter"b"s bahan kimia ke
kulit tangan. =arung tangan harus secara peri"dik diganti berdasarkan frekuensi pemakaian dan
permeabilitas bahan kimia yang ditangani. 7enis sarung tangan yang sering dipakai di
lab"rat"rium/ diantaranya/ terbuat dari bahan karet/ kulit dan pengis"lasi *asbest"s+ untuk
temperatur tinggi.
7enis karet yang digunakan pada sarung tangan/ diantaranya adalah karet butil atau
alam/ ne"prene/ nitril/ dan P6$ *P"livinil kl"rida+. =emua !enis sarung tangan tersebut dipilih
berdasarkan bahan kimia yang akan ditangani. =ebagai c"nt"h/ sarung tangan yang terbuat dari
karet alam baik apabila Anda beker!a dengan Amm"nium hidr"Gida/ tetapi tidak baik bila beker!a
dengan ietil eter.
&. Perlindungan Pernafasan
8/19/2019 Sop Dian Lab
36/65
%"ntaminasi bahan kimia yang paling sering masuk ke dalam tubuh manusia adalah
leunakanlah AP sebelum beker!a dengan bahan
kimia.
PEMANTAPAN MUTU LAB
PEMANTAPAN MUTU
Pemantapan mutu quality assurance laboratorium adalah semua kegiatan yang
ditujukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium. Kegiatan ini
http://herdianaakhyar.blogspot.co.id/2012/10/pemantapan-mutu_5523.htmlhttp://herdianaakhyar.blogspot.co.id/2012/10/pemantapan-mutu_5523.html
8/19/2019 Sop Dian Lab
37/65
terdiri atas empat komponen penting, yaitu pemantapan mutu internal PM=, pemantapan
mutu eksternal PM@, %erifikasi, %alidasi, audit, dan pendidikan dan pelatihan.
1. Pe'anta$an Mutu Interna 0PMI
Pemantapan mutu internal adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang
dilaksanakan oleh setiap laboratorium secara terus-menerus agar diperoleh hasil pemeriksaan
yang tepat. Kegiatan ini mencakup tiga tahapan proses, yaitu pra-analitik, analitik dan paska
analitik.
eberapa kegiatan pemantapan mutu internal antara lain persiapan penderita,
pengambilan dan penanganan spesimen, kalibrasi peralatan, uji kualitas air, uji kualitas reagen,
uji kualitas media, uji kualitas antigen-antisera, pemeliharaan strain kuman, uji ketelitian dan
ketepatan, pencatatan dan pelaporan hasil.
2. Pe'anta$an Mutu E"#terna 0PME
PM@ adalah kegiatan pemantapan mutu yang diselenggaralan secara periodik oleh
pihak lain di luar laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan menilai penampilan
suatu laboratorium di bidang pemeriksaan tertentu. Penyelenggaraan PM@ dilaksanakan oleh
pihak pemerintah, swasta atau internasional dan diikuti oleh semua laboratorium, baik milik
pemerintah maupun swasta dan dikaitkan dengan akreditasi laboratorium kesehatan serta
peri;inan laboratorium kesehatan swasta.
PM@ harus dilaksanakan sebagaimana kegiatan pemeriksaan yang biasa dilakukan oleh
petugas yang biasa melakukan pemeriksaan dengan reagen5peralatan5metode yang biasa
digunakan sehingga benar-benar dapat mencerminkan penampilan laboratorium tersebut yang
sebenarnya. (etiap nilai yang diperoleh dari penyelenggara harus dicatat dan die%aluasi untuk
8/19/2019 Sop Dian Lab
38/65
mempertahankan mutu pemeriksaan atau perbaikan-perbaikan yang diperlukan untuk
peningkatan mutu pemeriksaan.
3. erii"a#i
8erifikasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam
melakukan kegiatan laboratorium mulai dari tahap pra-analitik, analitik sampai dengan pasca-
analitik. (etiap tahapan tersebut harus dipastikan selalu berpedoman pada mutu sesuai dengan
bakuan mutu yang ditetapkan.
!. aida#i )a#i
8alidasi hasil pemeriksaan merupakan upaya untuk memantapkan kualitas hasil
pemeriksaan yang telah diperoleh melalui pemeriksaan ulang oleh laboratorium rujukan.
8alidasi dapat mencegah keragu-raguan atas hasil laboratorium yang dikeluarkan.
,. Audit
8/19/2019 Sop Dian Lab
39/65
kepala-kepala laboratorium untuk membahas dan membandingkan berbagai metode, prosedur
kerja, biaya dan lain-lain merupakan salah satu bentuk dari audit eksternal.
. Pendidi"an dan Peati)an
Pendidikan dan pelatihan bagi tanaga laboratorium sangat penting untuk meningkatkan
mutu pelayanan laboratorium melalui pendidikan formal, pelatihan teknis, seminar, workshop,
simposium, dsb. Kegiatan ini harus dilaksanakan secara berkelanjutan dan dipantau
pelaksanaannya.
PER4ATIAN PADA MUTU
>aboratorium klinik adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pelayanan
pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi
klinik, atologi anatomi dan atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan
perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan Keputusan Menteri Kesehatan 9= ?o. &/)5M@?K@(5(K5===5#22&.
>aboratorium klinik sebagai subsistem pelayanan kesehatan menempati posisi
terpenting dalam diagnostik in%itro. 6engan pengukuran dan pemeriksaan laboratorium akan
didapatkan data ilmiah yang tajam untuk digunakan dalam menghadapi masalah yang
diidentifikasi melalui pemeriksaan klinis dan merupakan bagian esensial dari data pokok pasien.
=ndikasi permintaan laboratorium merupakan pertimbangan terpenting dalam kedokteran
laboratorium. =nformasi laboratorium dapat digunakan untuk diagnosis awal yang dibuat
berdasarkan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik.
8/19/2019 Sop Dian Lab
40/65
Prof. dr. :ardjoeno, (pPK-K dalam bukunya Interpretasi Hasil Tes Laboratorium
ia!nostik" Ba!ian dari Standar Pelayanan Medik , mengemukakan tujuan dilakukannya
pemeriksaan laboratorium adalah
1. Menyaring berbagai penyakit dan mengarahkan tes ke penyakit tertentu misalnya dengan
urinalisis ditemukan bilirubin dan urobilin positif yang berarti ikterus, maka tes selanjutnya
adalah untuk melihat gangguan faal hati.
#. Menegakkan atau menyingkirkan diagnosis misalnya anemia, malaria, tbc, 6M.
&. Memastikan diagnosis dari diagnosis dugaan, misalnya tifoid, hepatitis , :=8.
). Memasukkan5mengeluarkan dari diagnosis diferensial misalnya pasien dengan panasI tifoid,
malaria, den!ue hemorrha!ic fe#er 6:D.
*. Menentukan beratnya penyakit, misalnya hepatitis, infeksi saluran kemih
/. Menentukan tahap penyakit, misalnya penyakit kronis tbc paru, sirosis hati.
3. Menyaring penyakit dalam seleksi calon donor darah.
0. Membantu menentukan rawat inap, misalnya obser%asi tifoid, obser%asi leukemia.
4. Membantu dalam menentukan terapi atau pengelolaan dan pengendalian penyakit, misalnya
leukemia, diabetes.
12. Membantu ketepatan terapi, misalnya tes kepekaan kuman.
11. Memonitor terapi, misalnya tes :b
8/19/2019 Sop Dian Lab
41/65
1). Memprediksi atau menentukan ramalan prognosis penyakit, misalnya dislipidemia dengan
penyakit jantung, kanker dengan kematian.
1*. Membantu menentukan pemulangan pasien rawat inap, misalnya bila hasil pemeriksaan
laboratorium kembali normal.
1/. Membantu dalam bidang kedokteran kehakiman, misalnya tes untuk membuktikan perkosaan.
13. Mengetahui status kesehatan umum !eneral check up
+leh karena itu laboratorium klinik menempati kedudukan sentral dalam pelayanan
kesehatan. Karena kedudukan yang penting itulah maka tanggung jawab laboratorium klinik
bertambah besar, baik tanggung jawab professional professional responsibility , tanggung
jawab teknis technical responsibility maupun tanggung jawab pengelolaan mana!ement
responsibility .
Dina'i"a G+*ai#a#i
Usaha pelayanan kesehatan saat ini baru dalam keadaan transformasi yang cepat untuk
memenuhi permintaan dan kebutuhan masyarakat yang meningkat terus menerus. (elain
pentingnya peran dan kedudukan laboratorium klinik dalam upaya pelayanan kesehatan,
terdapat faktor lain yang mengharuskan setiap laboratorium berkomitmen terhadap penjaminan
mutu. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran
laboratorium serta pesatnya arus informasi, tingkat pendidikan masyarakat yang semakin maju,
dan adanya peraturan perundang-undangan dan hukum kesehatan telah mendorong tingginya
tuntutan akan mutu pelayanan laboratorium klinik.
Mutu Pe'eri"#aan La*+rat+riu' Kini"
8/19/2019 Sop Dian Lab
42/65
:asil pemeriksaan laboratorium klinik yang terbaik adalah apabila tes tersebut teliti,
akurat, sensitif, spesifik, cepat, tidak mahal dan dapat membedakan orang normal dari
abnormal.
Teiti atau presisi adalah kemampuan untuk mendapatkan nilai yang hampir sama pada
pemeriksaan yang berulang-ulang dengan metode yang sama. ?amun teliti belum tentu akurat.
Te$at atau akurat adalah kemampuan untuk mendapatkan nilai yang sama atau
mendekati nilai biologis yang sebenarnya true %alue, tetapi untuk dapat mencapainya mungkin
membutuhkan waktu lama dan biaya yang mahal.
%en#iti adalah kemampuan menentukan substansi pada kadar terkecil yang diperiksa.
(ecara teoritis tes dengan sensitifitas tinggi sangat dipilih namun karena nilai normalnya sangat
rendah misalnya en;im dan hormon, atau tinggi misalnya darah samar, dalam klinik lebih dipilih
tes yang dapat menentukan nilai abnormal.
$ontoh
• Cuaiac tes untuk menentukan darah samar dalam feses lebih dipilih daripada ben;idin atau
orthotoluidin tes yang lebih sensiti%e. 6alam keadaan normal kedua tes terakhir dapat positif
karena B &cc darah samar terdapat dalam faeses, sedangkan tes pertama positif dalam
keadaan abnormal saja.
• 7es K@6 dan $9P sensiti%e untuk perubahan abnormal tetapi tidak spesifik untuk penyakit
tertentu.
%$e#ii" adalah kemampuan mendeteksi substansi pada penyakit yang diperiksa dan
tidak dipengaruhi oleh substansi yang lain dalam sampel tersebut, misalnya 7P:< Treponema
Palidum Haema!lutination Test . (ecara teoritis spesifisitas sebaiknya 122A hingga tidak ada
positif palsu false positi#e.
8/19/2019 Sop Dian Lab
43/65
$ontoh
Pewarnaan Jiehl ?elson sputum, biakan >owenstein "ensen dan P$9 untuk tbc paru
spesitifitasnya 122A tetapi sensitifitasnya misalnya berturut-turut adalah 32A, 122A dan 40A.
7es yang baik adalah bila sensiti%itas dan spesitifitasnya 122A atau mendekati 122A.
Ce$at berarti tidak memerlukan waktu yang lama dan lekas diketahui oleh dokter yang
merawat.
Tida" 'a)a dan tidak sulit, artinya dapat dimanfaatkan oleh banyak laboratorium dan
penderita5orang yang memerlukan pemeriksaan laboratorium.
Pada umumnya untuk tes saring diperlukan tes yang sensitif, cepat dan tidak mahal,
sedangkan untuk diagnosis pasti diperlukan tes spesifik yang biasanya lebih mahal. Ketepatan
dalam pemanfaatan tes laboratorium untuk mendapatkan diagnosis akurat dan cepat serta
jaminan kualitas hasil pemeriksan laboratorium akan 'eng)e'at $e'*ia(aan, baik untuk
diagnosis, terapi maupun lama rawat inap.
Niai n+r'a harus ditetapkan oleh masing-masing laboratorium dan dilaporkan
bersama-sama dengan hasil pemeriksan. iasanya praktisi laboratorium melaporkan rentang
normal berdasarkan umur dan jenis kelamin, dan dokter menginterpretasi hasil tersebut lebih
jauh dengan melihat faktor spesifik lain mis. diet, akti%itas fisik, kehamilan, dan pengobatan
:asil pemeriksan laboratorium dapat mengalami 5aria#i dan bila %ariasi ini besar lebih
dari # (6, maka dianggap menyimpang. Penyebab %ariasi hasil pemeriksaan laboratorium
secara garis besar dipengaruhi oleh faktor-faktor
1. Pengambilan spesimen, seperti antikoagulan, %ariasi fisiologis pasien puasa dan tidak puasa,
umur, jenis kelamin, latihan fisik, pengobatan, kehamilan, konsumsi tembakau, dsb, cara
pengambilan, kontaminasi, dsb.
8/19/2019 Sop Dian Lab
44/65
#. Perubahan spesimen, seperti suhu, p:, lisis, bekuan darah lama tidak dipisahkan dari serum,
dsb. Perubahan bisa terjadi di dalam laboratorium atau selama pengiriman ke laboratorium.
&. Personel. Daktor personel yang dapat menimbulkan %ariasi yang besar pada hasil laboratorium
misalnya
o Kesalahan administrasi, tertukar dengan pasien lain, kesalahan menyalin pada formulir hasil
o Kesalahan pembacan, kesalahan penghitungan
o Kesalahan teknis dalam prosedur pemeriksaan
). Prasarana dan sarana laboratorium, misalnya
o Cangguan aliran listrik, air bersih.
o (uhu tidak sesuai dengan suhu yang dianjurkan untuk penentuan tes.
o
8/19/2019 Sop Dian Lab
45/65
>aboratorium klinik bagaikan sebuah industri, dimana sampel yang diterima merupakan
bahan bakunya, sedangkan hasil pemeriksaan yang dikeluarkan merupakan produk yang
dihasilkan. :asil pemeriksaan yang dikeluarkan harus dapat dijamin mutunya. Untuk
meningkatkan dan mempertahankan mutu pemeriksaan, maka perlu penataan faktor-faktor
sebagai berikut
1. (umber 6aya Manusia (6M
o (6M yang kompeten, handal, profesional
o Penerapan $ontinuin! %ducation" Profesional e#elopment Pro!ram untuk meningkatkan mutu
(6Mb. Manajemen dan kepemimpinan, pembiayaan dan komunikasi berkesinambungan
bertumpu pada Total &uality Mana!ement 'T&M( dan $ontinous &uality Impro#ement '$&I(
#. (arana-prasarana dan alat (P
8/19/2019 Sop Dian Lab
46/65
Program kontrol kualitas ekstralab atau Pemantapan Mutu @ksternal PM@ ialah program
pemantapan mutu yang dikoordinasikan oleh 6epkes atau perkumpulan profesi misalnya P6(-
P=? sehingga hasil-hasil laboratorium tersebut dapat dipercaya kebenarannya.
:asil yang baik juga menunjukkan mutu laboratorium tersebut baik, termasuk semua yang
berkaitan dengan tes yaitu dokter, teknisi, metode, reagensia, peralatan dan sarana lainnya. 6i
pihak lain, mutu laboratorium klinik yang baik menunjukkan kepercayaan dokter terhadap hasil
tes laboratorium tersebut.
o Penerapan manajemen mutu pelayanan laboratorium, seperti akreditasi, =(+ 4221 &uality
Mana!ement System, =(+ 1*104 yang merupakan perpaduan =(+ 4221 dengan =(+5=@$
132#* International %lectrotechnical $ommission
o =mplementasi 7HM, $H=, ser#ice satisfaction" customer satisfaction, dsb.
o Penerapan (tandar Keselamatan Kerja
Upaya mencapai tujuan laboratorium klinik yakni tercapainya pemeriksaan yang
bermutu diperlukan strategi dan perencanaan manajemen mutu yang didasari &uality
Mana!ement Science '&MS( dengan suatu model 6i5e78, yaitu
1. &uality Plannin! '&P(
Pada saat akan menentukan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan di laboratorium,
perlu merencanakan dan memilih jenis metode, reagen, bahan, alat, sumber daya manusia dan
kemampuan yang dimiliki laboratorium.
#. &uality Laboratory Practice '&LP(
8/19/2019 Sop Dian Lab
47/65
Membuat pedoman, petunjuk dan prosedur tetap yang merupakan acuan setiap pemeriksaan
laboratorium. (tandar acuan ini digunakan untuk menghindari atau mengurangi terjadinya
%ariasi yang akan mempengaruhi mutu pemeriksaan.
&. &uality $ontrol '&$(
Pengawasan sistematis periodik terhadap alat, metode, dan reagen. H$ lebih berfungsi untuk
identifikasi ketika sebuah kesalahan terjadi
). &uality *ssurance '&*(
Mengukur kinerja pada tiap tahap siklus tes laboratorium pra analitik, analitik dan pasca
analitik. "adi, H< merupakan pengamatan keseluruhan input-proses-output5outcome, dan
menjamin pelayanan dalam kualitas tinggi dan memenuhi kepuasan pelanggan. 7ujuan H<
adalah untuk mengembangkan produksi hasil yang dapat diterima secara konsisten, jadi lebih
berfungsi untuk mencegah kesalahan terjadi antisipasi error.
=ndikator kinerja H< adalah
o Manajemen sampel phlebotomy , preparasi spesimen
o Manajemen proses turn around time waktu tunggu, (7
8/19/2019 Sop Dian Lab
48/65
>angkah-langkah Di%e H merupakan implementasi manajemen mutu laboratorium yang
berujung pada $ontinous &uality Impro#ement '$&I(, menjamin pelayanan berstandar tinggi
dan terwujudnya kepuasan pelanggan. :al ini membutuhkan komitmen pimpinan Top
Mana!ement(,
PEMANTAPAN MUTU PRA9ANALITIK PEMERIK%AAN LABORATORIUM
>aboratorium klinik sebagai subsistem pelayanan kesehatan menempati posisi penting
dalam diagnosis in%itro. (etidaknya terdapat * alasan penting mengapa pemeriksaan
laboratorium diperlukan, yaitu skrining, diagnosis, pemantauan progresifitas penyakit, monitor
8/19/2019 Sop Dian Lab
49/65
pengobatan dan prognosis penyakit. +leh karena itu setiap laboratorium harus dapat
memberikan data hasil tes yang teliti, cepat dan tepat.
6alam proses pengendalian mutu laboratorium dikenal ada tiga tahapan penting, yaitu
tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik. Pada umumnya yang sering sering diawasi dalam
pengendalian mutu hanya tahap analitik dan pasca analitik yang lebih cenderung kepada
urusan administrasi, sedangkan proses pra analitik kurang mendapat perhatian.
Kesalahan pada proses pra-analitik dapat memberikan kontribusi sekitar /1A dari total
kesalahan laboratorium, sementara kesalahan analitik #*A, dan kesalahan pasca analitik 1)A.
Proses pra-analitik dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pra-analitik ekstra laboratorium dan
pra-analitik intra laboratorium. Proses-proses tersebut meliputi persiapan pasien, pengambilan
spesimen, pengiriman spesimen ke laboratorium, penanganan spesimen, dan penyimpanan
spesimen.
PER%IAPAN PA%IEN
Persiapan pasien dimulai saat seorang dokter merencanakan pemeriksaan laboratorium
bagi pasien. 6okter dibantu oleh paramedis diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
tindakan apa yang akan dilakukan, manfaat dari tindakan itu, dan persyaratan apa yang harus
dilakukan oleh pasien. =nformasi yang diberikan harus jelas agar tidak menimbulkan ketakutan
atau persepsi yang keliru bagi pasien. Pemilihan jenis tes yang kurang tepat atau tidak sesuai
dengan kondisi klinis pasien akan menghasilkan interpretasi yang berbeda. Ketaatan pasien
akan instruksi yang diberikan oleh dokter atau paramedis sangat berpengaruh terhadap hasil
laboratoriumI tidak diikutinya instruksi yang diberikan akan memberikan penilaian hasil
laboratorium yang tidak tepat. :al yang sama juga dapat terjadi bila keluarga pasien yang
merawat tidak mengikuti instruksi tersebut dengan baik.
8/19/2019 Sop Dian Lab
50/65
8/19/2019 Sop Dian Lab
51/65
diagnosis atau keterangan klinis. Periksa apakah identitas telah ditulis dengan benar sesuai
dengan pasien yang akan diambil spesimen.
7anyakan persiapan yang telah dilakukan oleh pasien, misalnya diet, puasa. 7anyakan
juga mengenai obat-obatan yang dikonsumsi, minum alkohol, merokok, dsb. $atat apabila
pasien telah mengkonsumsi obat-obatan tertentu, merokok, minum alkohol, pasca transfusi,
dsb. $atatan ini nantinya harus disertakan pada lembar hasil laboratorium.
1. PeraatanPeralatan yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut
• bersih, kering
• tidak mengandung deterjen atau bahan kimia
•
terbuat dari bahan yang tidak mengubah ;at-;at dalam spesimen
• sekali pakai buang disposable
• steril terutama untuk kultur kuman
• tidak retak5pecah, mudah dibuka dan ditutup rapat, ukuran sesuai dengan %olume
spesimen
2. Anti"+aguan
8/19/2019 Sop Dian Lab
52/65
3. Pe'ii)an L+"a#i Penga'*ian %$e#i'en
7entukan lokasi pengambilan spesimen sesuai dengan jenis spesimen yang diperlukan,
seperti
• 6arah %ena umumnya diambil dari %ena lengan median cubiti, %ena cephalic, atau %ena
basilic. 7empat pengambilan tidak boleh pada jalur infus atau transfusi, bekas luka,
hematoma, oedema, canula, fistula
• 6arah arteri umumnya diambil dari arteri radialis pergelangan tangan, arteri brachialis
lengan, atau arteri femoralis lipat paha.
• 6arah kapiler umumnya diambil dari ujung jari tengah atau jari manis tangan bagian tepi
atau pada daerah tumit 15& bagian tepi telapak kaki pada bayi. 7empat yang dipilih untuk
pengambilan tidak boleh memperlihatkan gangguan peredaran darah seperti sianosis
atau pucat.
• (pesimen untuk pemeriksaan biakan kuman diambil dari tempat yang sedang
mengalami infeksi, kecuali darah dan cairan otak.
!. :a"tu Penga'*ian
Penentuan waktu pengambilan spesimen penting untuk diperhatikan.
• Umumnya pengambilan dilakukan pada waktu pagi ideal
• (pesimen untuk kultur kuman diambil sebelum pemberian antibiotik
• (pesimen untuk pemeriksaan C+ diambil # jam setelah buang air yang terakhir
• (pesimen untuk malaria diambil pada waktu demam
8/19/2019 Sop Dian Lab
53/65
8/19/2019 Sop Dian Lab
54/65
:omogenisasi segera darah yang menggunakan antikoagulan dengan lembut perlahan-lahan.
"angan mengkocok tabung keras-keras agar tidak hemolisis.
o Menampung spesimen urin
(ediakan wadah yang bersih, kering, tidak terkontaminasi oleh bahan apapun, mudah dibuka,
mudah ditutup, dan bermulut lebar
(ebaiknya pasien diinstruksikan membuang urine yang mula-mula keluar sebelum
mengumpulkan urine untuk diperiksa.
Untuk mendapatkan specimen clean catch diperlukan cara pembersihan lebih sempurna
Mulut uretra dibersihkan dengan sabun dan kemudian membilasnya sampai bersih.
Penderita wanita harus lebih dulu membersihkan labia minora, lalu harus merenggangkannya
pada waktu kencing.
Perempuan yang sedang menstruasi atau yang mengeluarkan banyak secret %agina, sebaiknya
memasukkan tampon sebelum mengumpulkan specimen.
agian luar wadah urine harus dibilas dan dikeringkan setelah spesimen didapat dan keterangan
tentang pemeriksaan harus jelas dicantumkan.
o Menampung spesimen tinja
(ampel tinja sebaiknya berasal dari defekasi spontan. "ika sangat diperlukan, sampel tinja juga
dapat diperoleh dari pemeriksaan colok dubur.
Masukkan sampel ke dalam wadah yang bersih, kering, tidak terkontaminasi oleh bahan
apapun, dapat ditutup rapat, dapat dibuka dengan mudah dan bermulut lebar.
8/19/2019 Sop Dian Lab
55/65
o Menampung spesimen dahakPenting untuk mendapatkan sekret bronkial dan bukan ludah atau
sekret hidung.
(ediakan wadah yang bersih, kering, tidak terkontaminasi oleh bahan apapun, mudah dibuka,
mudah ditutup, dan bermulut lebar. Untuk pewarnaan 7
8/19/2019 Sop Dian Lab
56/65
o PP7 dan 6:, fosfatase
asam total
IDENTI6IKA%I %PE%IMEN
8/19/2019 Sop Dian Lab
57/65
Pemberian identitas pasien dan atau spesimen adalah tahapan yang harus dilakukan
karena merupakan hal yang sangat penting. Pemberian identitas meliputi pengisian formulir
permintaan pemeriksaan laboratorium dan pemberian label pada wadah spesimen. Keduanya
harus cocok sama. Pemberian identitas ini setidaknya memuat nama pasien, nomor =6 atau
nomor rekam medis serta tanggal pengambilan. Kesalahan pemberian identitas dapat
merugikan.
Untuk spesimen berisiko tinggi :=8, :epatitis sebaiknya disertai tanda khusus pada
label dan formulir permintaan laboratorium.
PENGIRIMAN %PE%IMEN KE LABORATORIUM
(pesimen yang telah dikumpulkan harus segera dikirim ke laboratorium.
1. (ebelum mengirim spesimen ke laboratorium, pastikan bahwa spesimen telah memenuhi
persyaratan seperti yang tertera dalam persyaratan masing-masing pemeriksaan.
#.
8/19/2019 Sop Dian Lab
58/65
Penundaan terlalu lama akan menyebabkan perubahan fisik dan kimiawi yang dapat menjadi
sumber kesalahan dalam pemeriksaan, seperti
o Penurunan kadar natrium ?aB , glukosa darah, angka lekosit, angka trombosit.
o Perubahan morfologi sel darah pada pemeriksaan mikroskopik
o PP7 5 6:, (CP7.
o >isisnya sel pada sample >$(, transudat, eksudat.
o Perkembangbiakan bakteri
o Penundaan pengiriman sampel urine
Unsur-unsur yang berbentuk dalam urine sediment, terutama sel-sel eritrosit, lekosit, sel epitel
dan silinder mulai rusak dalam waktu # jam.
Urat dan fosfat yang semula larut akan mengendap, sehingga menyulitkan pemeriksaan
mikroskopik atas unsur-unsur lain.
ilirubin dan urobilinogen teroksidasi bila berkepanjangan terkena sinar matahari.
akteri-bakteri akan berkembang biak yang akan menyebabkan terganggunya pemeriksaan
bakteriologis dan p:.
"amur akan berkembang biak
Kadar glukosa mungkin menurun dan kalau semula ada, ;at-;at keton dapat
menghilang.
8/19/2019 Sop Dian Lab
59/65
*. Pengiriman sample sebaiknya menggunakan wadah khusus, misalnya berupa kotak atau tas
khusus yang tebuat dari bahan plastik, gabus styro-foam yang dapat ditutup rapat dan mudah
dibawa.
PENANGANAN %PE%IMEN
• =dentifikasi dan registrasi spesimen
• (eluruh spesimen harus diperlakukan sebagai bahan infeksius
• Patuhi cara pengambilan spesimen dan pengisian tabung yang benar
• Cunakan sentrifus yang terkalibrasi
• (egera pisahkan plasma atau serum dari darah dalam tabung lain, tempeli label
• (egera distribusikan spesimen ke ruang pemeriksaan
PEN-IMPANAN %PE%IMEN
• Penyimpanan spesimen dilakukan jika pemeriksaan ditunda atau spesimen akan dikirim ke
laboratorium lain
• >ama penyimpanan harus memperhatikan, jenis pemeriksaan, wadah dan stabilitasnya
• :indari penyimpanan whole blood di refrigerator
• (ampel yang dicairkan setelah dibekukan harus dibolak-balik beberapa kali dan terlarut
sempurna. :indari terjadinya busa.
• (impan sampel untuk keperluan pemeriksaan konfirmasi 5 pengulangan
• Menyimpan spesimen dalam lemari es dengan suhu #-0L$, suhu kamar, suhu -#2L$, -32L$
atau -1#2L$ jangan sampai terjadi beku ulang.
8/19/2019 Sop Dian Lab
60/65
• Untuk jenis pemeriksaan yang menggunakan spesimen plasma atau serum, maka plasma
atau serum dipisahkan dulu baru kemudian disimpan.
• Memberi bahan pengawet pada spesimen
• Menyimpan formulir permintaan lab di tempat tersendiri
'aktu penyimpanan spesimen dan suhu yang disarankan
• Kimia klinik 1 minggu dalam referigerator
• =munologi 1 minggu dalam referigerator
• :ematologi # hari pada suhu kamar
• Koagulasi 1 hari dalam referigerator
• 7oksikologi / minggu dalam referigerator
• lood grouping 1 minggu dalam referigerator
%ia$a (ang Teri*at Daa' Pr+#e# Pra9Anaiti";
(elalu ada beberapa orang yang terlibat dalam proses pra-analitik, yaitu pasien, dokter,
paramedis5perawat, petugas layanan transportasi, analis dan dokter laboratoriumI mereka
semua berbagi tanggung jawab terhadap mutu bahan spesimen dan harus memahami
pentingnya tahap pra-analtik, serta mengenali kemungkinan penyebab kesalahan dan
konsekuensi mereka untuk hasil pemeriksaan.
Komunikasi antara dokter, paramedis5perawat, petugas layanan transportasi, analis dan
dokter laboratorium harus selalu ditingkatkan dalam bentuk komunikasi langsung, telepon, atau
media lainnya. >ebih baik kalau laboratorium dapat membuat pedoman atau semacam (+P
8/19/2019 Sop Dian Lab
61/65
mengenai pengumpulan spesimen untuk penggunaan oleh bagian lain. Pedoman tersebut
harus ditinjau ulang oleh super%isor laboratorium. >aboratorium juga perlu menetapkan
prosedur untuk penanganan spesimen dan prosedur untuk manajemen spesimen penerimaan
atau penolakan spesimen.
MUTU PELA-ANAN LABORATORIUM KLINIK RUMA4 %AKIT
Pelayanan kesehatan di 9umah (akit merupakan bagian integral yang tidak dapat
dipisahkan dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Pada saat ini perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan semakin meningkat dan sudah mengarah pada
spesialisasi dan subspesialisasi. (emakin pesat lajunya pembangunan, semakin besar pula
tuntutan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Perlu disadari bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat,
tuntutan akan pelayanan kesehatan yang bermutu pun semakin meningkat. 6i lain pihak
pelayanan 9umah (akit yang memadai, baik di bidang diagnostik maupun pengobatan semakin
dibutuhkan. (ejalan dengan itu maka pelayanan diagnostik yang diselenggarakan oleh
laboratorium klinik 9umah (akit sangat perlu untuk menerapkan sebuah standar mutu untuk
menjamin kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
UU ?o. #& 5 144# tentang kesehatan menjadi landasan hukum yang kuat untuk
pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan kesehatan. (ebagai penjabaran dari undang-undang
tersebut salah satunya adalah (urat Keputusan 6irektur "endral Pelayanan Medik ?omor :K
22/.2/.&.*.22300 tahun 144* tentang pelaksanaan akreditasi 9umah (akit termasuk di
8/19/2019 Sop Dian Lab
62/65
dalamnya adalah pelayanan laboratorium klinik untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan di
9umah (akit.
erkaitan dengan pengukuran mutu pelayanan kesehatan tersebut, menurut
6onabedian ada & %ariabel yang dapat digunakan untuk mengukur mutu, yaitu
1. =nput struktur, ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pelayanan
kesehatan, seperti (6M, dana, obat, fasilitas, peralatan , bahan, teknologi, organisasi, informasi
dan lain-lain. Pelayanan kesehatan yang bermutu memerlukan dukungan input yang bermutu
pula. :ubungan input dengan mutu adalah dalam perencanaan dan penggerakan pelaksanaan
pelayanan kesehatan.
#. Proses, ialah interaksi professional antara pemberi layanan dengan konsumen pasien 5
masyarakat . Proses ini merupakan %ariable penilaian mutu yang penting.
&. +utput5outcome, ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang terjadi pada
konsumen pasien5masyarakat, termasuk kepuasan dari konsumen tersebut.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan, laboratorium klinik yang terdapat dalam seluruh
9umah (akit perlu dikelola dengan menggunakan prinsip-prinsip manajemen yang tepat. (alah
satu pendekatan mutu yang digunakan adalah Manajemen Mutu 7erpadu Total &uality
Ma!ement" T&M .
Menurut (ulistiyani ! 9osidah #22& konsep 7HM pada mulanya dipelopori oleh '.
@dward 6eming, seorang doktor di bidang statistik yang diilhami oleh manajemen "epang yang
selalu konsisten terhadap kualitas terhadap produk-produk dan layananannya. 7HM adalah
suatu pendekatan yang seharusnya dilakukan oleh organisasi masa kini untuk memperbaiki
otputnya, menekan biaya produksi serta meningkatkan produksi. 7otal mempunyai konotasi
seluruh sistem, yaitu seluruh proses, seluruh pegawai, termasuk pemakai produk dan jasa juga
8/19/2019 Sop Dian Lab
63/65
supplier . &uality berarti karakteristik yang memenuhi kebutuhan pemakai, sedangkan
management berarti proses komunikasi %ertikal dan hori;ontal, top-down dan bottom-up, guna
mencapai mutu dan produkti%itas.
Pendekatan Manajemen Mutu 7erpadu dalam pelayanan laboratorium menurut (ianipar
1443 adalah menggunakan konsep dari $reech, yaitu suatu pendekatan manajemen yang
merupakan suatu sistem yang mempunyai struktur yang mampu menciptakan partisipasi
menyeluruh dari seluruh jajaran organisasi dalam merencanakan dan menerapkan proses
peningkatan yang berkesinambungan untuk memenuhi bahkan melebihi harapan pelanggan.
7erdapat lima pilar Manajemen Mutu 7erpadu, yaitu kepemimpinan, proses, organisasi,
komitmen, produk dan ser%ice. Manajemen mutu terpadu berfokus pada peningkatan proses.
Proses adalah transformasi dari input, dengan menggunakan mesin peralatan, perlengkapan
metoda dan (6M untuk menghasilkan produk atau jasa bagi pelanggan.
PENINGKATAN MUTU PELA-ANAN LABORATORIUM KLINIK
Menurut Pusorowati #22), mutu pada hakekatnya adalah tingkat kesempurnaan suatu
produk atau jasa. (edangkan mutu pelayanan laboratorium klinik 9umah (akit diartikan
sebagai derajat kesempurnaan pelayanan laboratorium klinik untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat konsumen akan pelayanan kesehatan dengan menggunakan potensi sumber daya
yang tersedia secara wajar, efisien dan efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan
sesuai dengan norma, etika, hukum, dan sosial budaya dengan memperhatikan keterbatasan
dan kemampuan pemerintah dan masyarakat konsumen.
Upaya peningkatan mutu pelayanan laboratorium klinik merupakan serangkaian
kegiatan yang komprehensif dan integral yang menyangkut struktur, proses dan outcome
secara obyektif, sistematik dan berlanjut, memantau dan menilai mutu dan kewajaran
8/19/2019 Sop Dian Lab
64/65
pelayanan terhadap pasien, dan memecahkan maslah-masalah yang terungkapkan sehingga
pelayanan laboratorium yang diberikan berdaya guna dan berhasil guna.
(asaran upaya meningkatkan mutu pelayanan laboratorium di rumah sakit adalah
meningkatkan kepuasan pelanggan pasien, dokter dan pemakai jasa laboratorium lainnya,
meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan laboratorium, dan efisiensi penggunaan
sumber daya yang dimiliki.
$akupan kegiatan peningkatan mutu meliputi seluruh kegiatan teknis laboratorium dan
kegiatan-kegiatan yang bersifat administrasi, serta manajemen laboratorium. Kegiatan teknis
laboratorium meliputi seluruh kegiatan pra-analitik, analitik dan pasca-analitik. Kegiatan yang
berkaitan dengan administrasi meliputi pendaftaran pasien 5 spesimen, pelayanan administrasi
keuangan, dan pelayanan hasil pemeriksaan. (edangkan kegiatan yang bersifat manajerial
meliputi pemberdayaan sumber daya yang ada, termasuk di dalamnya adalah penatalaksanaan
logistic dan pemberdayaan (6M.
Pendekatan yang dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan laboratorium di
=nstalasi Patologi Klinik adalah
1. Pendekatan tidak langsung
o Program menjaga mutu quality assurancequality impro#ement , seperti pemeriksaan kontrol
kualitas quality control , Pemantapan Mutu =nternal PM=, Pemantapan Mutu @ksternal PM@
o &uality *ssesment , seperti akreditasi, =(+ 4221#222
o Total &uality Mana!emen 7HM
8/19/2019 Sop Dian Lab
65/65
o Pengembangan standar profesi, seperti seminar 5 kursus 5 workshop 5 pelatihan, pendidikan
berkelanjutan. Program ini dilakukan baik untuk Pranata >aboratorium maupun tenaga
administrasi.
o .isk mana!ement , misalnya penanganan komplain dari pelanggan.
o Program-program khusus, misalnya mengukur kepuasan pelanggan melalui pemberian
kuesioner.
#. Pendekatan pemecahan masalah
Pemecahan masalah merupakan suatu proses siklus daur yang berkesinambungan.
>angkah pertama dalam siklus ini adalah identifikasi masalah. =dentifikasi masalah merupakan
bagian sangat penting dari seluruh proses siklus karena akan menentukan kegiatan-kegiatan
selanjutnya dari pendekatan masalah. Masalah akan timbul apabila
o 7erdapat penyimpangan antara hasil yang dicapai output dengan standar yang adab.
o 7erdapat ketidakpuasan akan penyimpangan tersebut.
Pendekatan pemecahan masalah ini dapat dilakukan melalui kegiatan Cugus Kendali
Mutu CKM atau dengan program Problem Sol#in! for a Better Hospital P(: yang tengah
digalakkan oleh Manajemen 9umah (akit. Pendekatan kegiatan P(: mirip dengan CKM.