30
Kelompok Sosial dan Organisasi Sosial dalam komunitas Pedesaan / Pertanian Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat . Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya. Ciri-ciri Kelompok Sosial Kriteria himpunan manusia dapat disebut kelompok sosial menurut Soerjono Soekanto: Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat, misalnya: nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama, dan lain-lain. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku. Bersistem dan berproses. Macam Kelompok Sosial Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:

Sosper flo_resume Materi Uts

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sosiologi pertanian universitas brawijaya

Citation preview

Page 1: Sosper flo_resume Materi Uts

Kelompok Sosial dan Organisasi Sosial dalam komunitas Pedesaan / Pertanian

Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan 

keanggotaan dan saling berinteraksi Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. 

Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya.

Ciri-ciri Kelompok Sosial

Kriteria himpunan manusia dapat disebut kelompok sosial menurut Soerjono 

Soekanto:

Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok 

yang bersangkutan.

Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.

Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka 

bertambah erat, misalnya: nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang 

sama, ideologi politik yang sama, dan lain-lain.

Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.

Bersistem dan berproses.

Macam Kelompok Sosial

Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan 

berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan 

kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:

Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan 

sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun 

di sebuah kecamatan.

Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki persamaan tetapi tidak 

mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.

Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan 

berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. 

Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.

Page 2: Sosper flo_resume Materi Uts

Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan 

ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, 

para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki 

ikatan organisasi formal. Contoh:Negara, sekolah.

Klasifikasi Kelompok Sosial

Klasifikasi kelompok sosial menurut erat longgarnya ikatan antar anggota menurut 

Ferdinand Tonnies:

Paguyuban (gemeinschaft) [sunting]

Paguyuban atau gemeinschaft adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki 

ikatan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal. Ciri-ciri kelompok paguyuban :

Terdapat ikatan batin yang kuat antaranggota

Hubungan antar anggota bersifat informal

Tipe paguyuban

Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by blood)

Kelompok genealogis adalah kelompok yang terbentuk berdasarkan hubungan 

sedarah. Kelompok genealogis memiliki tingkat solidaritas yang tinggi karena adanya 

keyakinan tentang kesamaan nenek moyang.

Contoh: keluarga, kelompok kekerabatan.

Paguyuban karena tempat (gemeinschaft of place)

Komunitas adalah kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan lokalitas. Contoh: 

Beberapa keluarga yang berdekatan membentuk RT(Rukun Tetangga), dan 

selanjutnya sejumlah Rukun Tetangga membentuk RW (Rukun Warga).

Contoh: Rukun Tetangga, Rukun Warga.

Paguyuban karena ideologi (gemeinschaft of mind)

Contoh: partai politik berdasarkan agama

Patembayan (gesellschaft) [sunting]

Page 3: Sosper flo_resume Materi Uts

Patembayan atau gesellschaft adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya 

memiliki ikatan lahir yang pokok untuk jangka waktu yang pendek. Ciri-ciri 

kelompok patembayan :

hubungan antaranggota bersifat formal

memiliki orientasi ekonomi dan tidak kekal

memperhitungkan nilai guna (utilitarian)

lebih didasarkan pada kenyataan sosial

Contoh: ikatan antara pedagang, organiasi dalam suatu pabrik atau industri.

Faktor Pembentuk

Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau 

juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada 

juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan 

pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.

Kedekatan

Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan 

seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain 

dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal. 

Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak 

geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, 

dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk 

kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan 

menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya 

kelompok pertemanan.

Kesamaan

Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi 

juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang leih suka 

berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang 

dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau 

Page 4: Sosper flo_resume Materi Uts

karakter-karakter personal lain. Kesamaan juga merupakan faktor utama dalam memilih 

calon pasangan untuk membentuk kelompok sosial yang disebut keluarga.

Pembentuk Norma Kelompok

Perilaku kelompok, sebagaimana semua perilaku sosial, sangat dipengaruhi oleh 

norma-norma yang berlaku dalam kelompok itu. Sebagaimana dalam dunia sosial pada 

umumnya, kegiatan dalam kelompok tidak muncul secara acak. Setiap kelompok memiliki 

suatu pandangan tentang perilaku mana yang dianggap pantas untuk dijalankan para 

anggotanya, dan norma-norma ini mengarahkan interaksi kelompok.

Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di antara anggota 

kelompok. Pada saat seseorang berprilaku tertentu pihak lain menilai kepantasasn atau 

ketidakpantasan perilaku tersebut, atau menyarankan perilaku alternatif (langsung atau 

tidak langsung). Norma terbetnuk dari proses akumulatif interaksi kelompok. Jadi, ketika 

seseorang masuk ke dalam sebuah kelompok, perlahan-lahan akan terbentuk norma, yaitu 

norma kelompok.

Dinamika Kelompok Sosial

Dinamika kelompok sosial dapat didefinisikan sebagai proses perubahan dan perkembangan

akibat adanya interaksi dan interdependensi, baik antar anggota kelompok maupun antara

anggota suatu kelompok dengan kelompok lain.

Kelompok sosial yang terbentuk dalam masyarakat, berupa kelompok sosial kecil 

( pertemanan dan kekerabatan ) dan kelompok sosial besar ( masyarakat desa, kota, dan 

bangsa ). Kelompok sosial tersebut bersifat dinamis, dalam arti selalu mengalami 

perkembangan dan perubahan. Perkembangan dan perubahan dalam kelompok tersebut 

memunculkan pengaruh terhadap kehidupan kelompok pada masa berikutnya.

Aspek Dinamika Kelompok Sosial

Menurut Floyd D, dinamika kelompok atau group dynamics merupakan analisis hubungan 

kelompok-kelompok sosial di mana tingkah laku dalam kelompok adalah hasil interaksi yang 

dinamis antara individu dalam situasi sosial tertentu. Kehidupan kelompok akan ditandai 

dengan pembentukan struktur, norma, solidaritas, rasa memiliki dan internalisis.

Page 5: Sosper flo_resume Materi Uts

Ruth Benedict, mengemukan pendapat bahwa aspek yang dipelajari dalam dinamika 

kelompok sosial adalah sebagai berikut.

a. Kohesi atau Persatuan

Aspek kohesi akan Nampak jelas dari tingkah laku para anggota kelompok, missal 

proses pengelompokan, intensitas anggota, arah pilihan, dan nilai-nilai dalam 

kelompok.

b. Motif atau Dorongan

Aspek motif berkaitan erat dengan perhatian anggota terhadap kehidupan 

kelompok, missal kesatuan kelompok, tujuan bersama, dan orientasi diri terhadap 

kelompok.

c. Struktur

Aspek ini nampak sekali pada bentuk pengelompokan, bentuk hubungan, perbedaan 

kedudukan antaranggota dan pembagian tugas.

d. Pimpinan

Aspek pimpinan memiliki peran penting dalam kehidupan kelompok sosial. Hal ini 

nampak dari bentuk kepemimpinan, tugas pimpinan, dan sistem kepemimpinan.

e. Perkembangan Kelompok

Aspek perkembangan kelompok dapat diamati dari perubahan dalam kelompok dan 

sebagainya.

Perkembangan masyarakan yang makin lama makin kompleks, mempengaruhi 

keberadaan kelompok sosial yang ada. Oleh karena memiliki peran penting, maka 

banyak pihak menyadari peran penting mempelajari dinamika kelompok sosial 

dengan alas an sbb :

Kelompok sosial merupakan kesatuan sosial yang selalu ada dalam setiap 

masyarakat.

Page 6: Sosper flo_resume Materi Uts

Dinamika kelompok sosial berkaitan dengan perubahan sosial dan kebudayaan 

masyarakat, sehingga relevan dengan kebijakan pemerintah dalam proses 

pembangunan daerah.

FAKTOR PENDORONG DINAMIKA KELOMPOK SOSIAL

Dinamika kelompok sosial dalam masyarakat menyebabkan perubahan dan perkembangan 

kelompok sosial yang makin kompleks. Perkembangan tersebut tidak lepas dari factor 

pendorong yaitu sebagai berikut.

1. Faktor Pendorong dari Luar

Faktor pendorong dari luar atau ekstern merupakan pengaruh dari luar yang menyebabkan 

dinamisnya suatu kelompok sosial, yang meliputi berikut.

a. Perubahan Situasi Sosial

Terjadinya situasi sosial yang berubah, missal pembentukan kabupaten baru atau provinsi 

baru, industrialisasi, ruralisasi, dan sebagainya dapat mendorong perkembangan kelompok 

sosial. Misal akibat industrialisasi, pola masyarakat paguyuban yang berdasarkan nilai 

kebersamaan/gotong royong bergeser menjadi kelompok patembayan yang berpegang 

pada nilai individualistis.

b. Perubahan Situasi Ekonomi

Situasi ekonomi masyarakat yang berubah, mendorong pula terjadinya perubahan pada 

kelompok sosial. Misal perubahan dari masyarakat pedesaan dengan segala karakterya 

menjadi masyarakat perkotaan yang memiliki karakteristik yang beerlainan.

c. Perubahan situasi politik

terjadinya pergantian pemegang kekuasaan atau sekitar elite kekuasaan atau perubahan 

kebijaksanaan penguasa dapat menyebabkan perkembangan kelompok sosial dalam 

masyarakat.

2. Faktor Pendorong dari Dalam

Page 7: Sosper flo_resume Materi Uts

Faktor dari dalam (intern) kelompok yang menyebabkan timbulnya dinamika kelompok 

sosial adalah sebagai berikut.

a. Konflik Antarangggota Kelompok

Konfik yang terjadi antar anggota dalam kelompok sosial dapat membawa pengaruh 

keretakan dan berubahnya pola hubungan sosial. Akibat konflik teersebut akan 

menyebabkan teerpecahnya sebuah kelompok sosial.mial seseorang yang menjadi anggota 

kelompok sosial, karena merasatidak cocok dengan angggota lain (in group) maka menjadi 

out group dari kelompok sosial tersebut.

b. Perbedaan kepentingan

Dasar terbentuknya kelompok sosial adalah kepentingan yang sama. Begitu terjadi 

perbedaan kepentingan, maka kelangsunganhidup kelompok soaial tersebut akan 

teerpecah.anggota kelompok yang merasa tidak lagi sepaham berusaha memisahkan diri 

dan bergabung dengan kelompok lain yang sepaham.

c. Perbedaan Paham

Perbedaan paham diantara anggota kelomp-ok sosial dapat mempengaruhi kelangsungan 

kelompok tersebut. Perbedaan paham tersebut akan berpengaruh terhadap keberadaan 

kelompok sosial dalam mayarakat.

PERKEMBANGAN BERBAGAI KELOMPOK SOSIAL

1. Kelompok Kekerabatan

Keluarga merupakan kelompok sosial terkecil dalam masyarakat. Kelompok keluarga 

dapat dijumpai dalam setiap masyarakat didunia. Keluarga inti atau keluarga batih terdiri 

atas ayah, ibu, dan anak-anaknya yang belum menikah. Keluarga inti berfungsi memberikan 

sosialisasi dan perlindungan  kepada anak-anak, dan mendidik mereka sampai mandiri. Dari 

keluarga inti berkembang menjadi keluarga besar ( extended family) yang dinamakan 

kelompok kekerabatan. Dalam kekerabatan terdapat hubungan darah atau persaudaraan. 

Kelompok tersebut menjadi awal terbentuknya masyarakat. Pada dasarya kelompok 

kekerabatan merupakan masyarakat homogin yang menganut nilai, norma ataupun tingkah 

laku yang relatif sama, sehingga pembagian kerja dilakukan secara sederahana berlandaskan 

Page 8: Sosper flo_resume Materi Uts

pada tradisi dan perbedaan jenis kelamin. Dalam kelompok kekerabatan, nilai tradisional 

masih dijunjung tinggi. Kehidupan kelompok berpusat pada tradisi kebudayaan yang telah 

dipelihara secara turun temurun. Soerjono soekanto menyatakan, kemungkinnan untuk 

mengubah tradisi kebudayaan yang telah dipelihara turun temurun memang sulit. Namun, 

melalui inovasi secara bertahap, perubahan dalam kelompok kekerabatan dapat terjadi 

meskipun dalam waktu yang cukup lama.

2. Kelompok Okupasional

Semula kelompok okupasional terbentuk dalam masyarakat yang bersifat homogen. Dalam 

masyarakat, seseorang individu kemungkinan melakukan berbagai pekerjaan. Spesialisasi 

pekerjaan yang mulai tumbuh dalam masyarakat sejalan dengan pengaruh dunia luar dan 

berakibat masyarakat menjadi heterogen. Spesialisasi pekerjaan makin berkembang sejalan 

dengan perkembangan masyarakat. Hal ini diimbangi dengan perkembangan lembaga 

pendidikan sehingga menghasilkan orang yang ahli dalam ilmu tertentu (professional). 

Dalam masyarakat yang heterogen tersebut, muncul kelompok okupasional. Kelompok 

okupasional merupakan kelompok anggota masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang 

ahli dan dari kalangan profesional yang memiliki etika profesi. Misal Ikatan Dokter Indonesia 

(IDI), PERsatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), serikat buruh, Parfi, dan sebagainya.

3. Kelompok Volunter

Berkembangnya sarana komunikasi secara luas dan cepat menyebabkan tidak ada 

masyarakat yang benar-benar tertutup terhadap dunia luar. Heterogenitas masyarakat 

semakin luas. Makin berkembangnya masyarakat berakibat tidak semua kebutuhan anggota 

masyarakat dapat terpenuhi. Oleh karena itu muncullah kelompok volunteer.

Kelompok volunteer terdiri atas individu yang memiliki kepentingan yang sama, tetapi tadak 

mendapat perhatian dari masyarakat yang semakin luas daya jangkauannya. Kelompok 

volunter berusaha memenuhi kebutuhan anggotanya secara mandiri tanpa mengganggu 

kepentingan masyarakat umum. Kelompok volunter dapat berkembang menjadi kelompok 

yang mantap karena diakui keberadaannya oleh masyarakat umum. Missal lembaga 

pemantau pemilu di Indonesia, lembaga quick count pemilu, dan sebagainya.

Masyarakat Perdesaan

Page 9: Sosper flo_resume Materi Uts

a. Pengertian

Masyarakat tradisional merupakan masyarakat yang sebagian besar/keseluruhan

aktivitasnya berkaitan erat dengan tradisi, baik yang berkaitan dengan religi maupun

nonreligi. Masyarakat tradisional pada umumnya hidup di perdesaan, sehingga dapat

diidentikkan dengan masyarakat perdesaan.

H. Landis mengemukan desa dari aspek statistic, psikologi sosial, dan ekonomi. Dari 

statistic, perdesan adalah tempat dengan penduduk kurang dari 2.500 orang. Psikologi 

sosial, perdesaan adalah daerah di mana pergaulannya ditandai dengan derajat intemasi/ 

keakrabannya yang sangat tinggi. Sedangkan kota adalah tempat di mana hubungan sesame 

individu sangat impersonal/longer. Aspek ekonomi, perdesaan adalah daerah di mana pusat 

perhatian/ kepentingan adalah pertanian dalam arti yang luas.

Bintarto mendefinisikan perdesaan sebagai suatu hasil perpaduan antara kegiatan kelompok 

manusia dengan lingkungan. Hasil dari perpaduan berupa bentuk di muka bumi yang di 

timbulkan oleh unsure fisiografi, sosial dan ekonomi, politik dan cultural yang saling 

berinteraksi antarunsur serta dalam hubungan dengan daerah lain. Unsure desa meliputi 

daerah, penduduk, dan tata kehidupan. Ketiganya dikatakan sebagai living unit atau satu 

kesatuan hidup yang tidak dapat dilepaskan satu sama lain.

Secara sosiologis, pengertian desa memberikan penekanan pada kesatuan masyarakat 

pertanian dalam suatu masyarakat yang jelas menurut susunan pemerintahannya. 

Kehidupan di desa sering dinilai sebagai kehidupan yang tentram, damai, selaras, jauh dari 

perubahan yang dapat menimbulkan konfik.

Perlu ditandaskan bahwa tidak semua masyarakat desa dapat disebut masyarakat 

tradisional, sebab ada sebagian desa yang sedang mengalami perubahan ke arah kemajuan 

dengan meninggalkan kebiasaan lama. Sehingga lebih ditekankan pada masyarakat desa 

yang begada di perdalaman dan kurang memahami perubahan/pengaruh dari kehidupan 

kota.

Ciri masyarakat desa

Menurut Redfield, cirri masyarakat pra industry atau primitive meliputi berikut

Page 10: Sosper flo_resume Materi Uts

1)       Agak rendah perkembangan pengetahuan dan teknologinya

2)      Komunitasnya kecil (sampai ratusan jiwa)

3)      Belum banyak mengenal pembagiaan kerja dan spesialisasi.

4)      Masih tidak banyak deferensiasi kemasyarakatan.

5)      Tidak ada heterogenitas kebudayaan.

6)      Terdapat cirri orde moral yaitu prinsip hidup yang mengikat.

Sedangkan ciri masyarakat desa di Indonesia meliputi berikut.

1)       Berkaitan dengan tradisi masyarakat

2)      Memiliki rangkaian sistem teknologi yang sederhana.

3)      Bersifat tetap/tidak banyak mengalami perubahan.

4)      Memiliki sifat sederhana dan daya pakai serta produktivitas yang relatif  rendah.

5)      Dalam beberapa hal memiliki sifat rasional.

6)      Tingkat buta huruf relatif tinggi.

7)      Hukum yang berlaku tidak tertulis, tidak kompleks.

8)      Ekonomi produksi untuk keperluan keluarga.

c.       Dinamika dalam Masyarakat Pedesaan

Secara sosiologis, mentalitas individu dominan dibentuk oleh situasi tata pergaulan dalam 

masyarakat, termasuk di dalamnya tekanan hidup. Masyarakat tradisional yang tinggal di 

desa pada umumnya masih lugu, polos, jujur, lemah dan pamrih, semangat solidaritas tinggi 

dan murni. Adapun factor yang mempengaruhi mentalitas tersebut adalah sbb.

1)      Tekanan hidup terasa lebih ringan.

2)      Masih memiliki waktu yang cukup dan seimbang antara rohaniah dengan keduniawian.

3)      Letaknya di perdalaman berakibat belum banyak dicemari pengaruh media masa.

Page 11: Sosper flo_resume Materi Uts

4)      Kehidupan paguyuban menjadikan warga saling mengenal dan akrab.

Masyarakat perdesaan atau rural community merupakan masyarakat yang pada umumnya 

memiliki mata pencaharian bertani, berkebun, berladang. System kehidupan biasanya 

berkelompok atas dasar kekeluargaan dan mempunyai hubungan yang erat serta mendalam 

di antara anggotanya.

Cara bertani masih dilakukan dengan tradisional dan tidak efisien karena belum dikenal 

mekanisasi dalam pertanian. Kegiatan bertani hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup 

keluarga atau masyarakatnya sendiri, bukan untuk dijual.

Ditinjau dari aspek kepemimpinan, hubungan antara pemimpin dan rakyat berlangsung 

secara informal. Seorang pimpinan memiliki beberapa kedudukan dan peranan yang sulit 

dipisahkan, sehingga segala sesuatu dipusatkan pada seorang kepala desa.

Perubahan pada masyarakat pedesaan sulit dilakukan karena pola piker masyarakat 

(terutama generasi tua) masih didasarkan pada tradisi. Disamping itu juga kurang meratanya 

proses pembangunan dan informasi sehingga menimbulkan kondisi ang kontras antara 

masyarakat perdesaan dengan masyarakat perkotaan.

Dengan berkembangnya iptek, informasi melalui media masa mulai masuk ke masyarakat 

perdesaan. Hal ini berakibat perubahan karakter/watak, bahkan menghilangkan karakter 

masyarakat perdesaan. Meskipun pengaruh media masa tidak selalu negatif.

Di Indonesia, desa memiliki peran penting, mengingat mayoritas penduduk tinggal di 

perdesaan. Menurut bintarto, desa memiliki fungsi berikut.

1)      Hinterland atau daerah dukung yang berperan sebagau daerah pemberi makanan 

pokok yang tidak dapat dihasilkan kota.

2)      Dari sudut ekonomi, berfungsi sebagai lumbung bahan mentah (raw material) dan 

tenaga kerja (man power).

3)      Dari segi kegiatan/okupasi, desa merupakan desa agraris, manufaktur, industry, dan 

sebagainya.

Page 12: Sosper flo_resume Materi Uts

Masyarakat perdesan memiliki keyakinan yang mendalam terhadap norma sosial, sehingga 

mereka memiliki sifat sulit berubah. Hal ini menguntungkan dalam pembakuan akhlak dan 

budi perkerti, namum merugikan dalam perkembangan iptek. Kepatuhan warga bukan 

karena takut terhadap sanksi sosial, melainkan keyakinan mendalam akan kebenaran nilai 

sosial dalam norma. Factor yang mendukung kepatuhan murni yaitu :

1)      Kehidupan rohani lebih tebal dan berkembang lebih subur.

2)      Tuntutan hidup relative ringan.

3)      Letaknya yang terpencil dan komunikasi tertutup menghambat masuknya pengaruh 

negative.

4)      Jumlah penduduk relative sedikit dan saling mengenal.

5.      Mayarakat Perkotaan

a.      Pengertian

Masyarakat modern merupakan masyarakat yang sebagian besar warganya memiliki 

orientasi budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban dunia masa kini. Masyarakat 

perkotaan merupakan sekelompok orang yang hidup bersama pada suatu wilayah tertentu 

yang menjadi suatu pusat politik pemerintahan dan atau industri, perdagangan, kebudayaan 

dengan memperlihatkan sifat atau ciri corak pergaulan dan tata kehidupan yang berbeda 

dengan masyarakat desa. Sedangkan secara sosiologis, pengertian kota terletak pada sifat 

dan cirri kehidupan dan bukan ditentukan oleh menetapnya sejumlah penduduk di suatu 

wilayah perkotaan.

Di berbagai Negara berkembang, seperti Indonesia, masyarakat modern disebut juga 

masyarakat kota.

b.      Ciri masyarakat Modern/Kota

Selo Soemardjan mengemukakan sbb :

Hubungan antar manusia di dasarkan atas kepentingan pribadi.

Hubungan dengan masyarakat lain dilakukan secara terbuka dan saling memengaruhi.

Page 13: Sosper flo_resume Materi Uts

Percaya pada fungsi iptek untuk meningkatkan kesejahteraan.

Masyarakat tergolong menurut bermacam-macam profesi dan keahlian.

Tingkat pendidikan formal merata dan tinggi.

Hokum tertulis yang sangat kompleks.

Dominan ekonomi pasar berdasarkan penggunaan uang.

Soerjono Soekanto mengemukakan ciri manusia modern adalah sebagai berikut.

Orang yang bersikap terbuka terhadappengalaman dan penemuan baru (tidak ada 

prasangka).

Siap untuk menerima perubahan setelah menilai kekurangan yang dihadapinya.

Peka terhadap masalah yang terjadi di sekitarnya.

Memiliki informasi yang lengkap mengenai pendiriannya.

Lebih banyak berorientasi ke masa kini dan mendatang.

Senantiasa menyadari potensi yang ada pada dirinya dan yakin dapat dikembangkan.

Tidak pasrah pada nasib.

Percaya pada manfaat iptek.

Menyadari dan menghormati hak, kewajiban, dan kehormatan orang pihak lain.

c.       Dinamika Masyarakat Perkotaan

Masyarakat perkotaan atau urban community merupakan kelompok social yang mendiami 

wilayah yang luas, sebagian besar penduduknya bermata pencaharian disektor industry, 

jasa, dan perdagangan. Keanggotaan masyarakat kota tidak saling mengenal, lebih terikat 

kontrak dan mulai meninggalkan tradisi.

Kehidupan kota yang sangat kompetitif dan selektif dapat meruntuhkan kesetiakawanan, 

silidaritas social yang dapat menggeser nilai social dalam masyarakat. Agak rendahnya 

mentalitas masyarakat perkotaan disebabkan oleh berikut.

Page 14: Sosper flo_resume Materi Uts

1)      Tekanan hidup yang keras, di mana kehidupan makin kompetitif.

2)      Kemajuan iptek menghasilkan barang yang serba menarik dan mendorong untuk 

memilikinya.

3)      Kehidupan banyak kegiatan dan kesibukan, sehingga orang tidak ramah, masa bodoh 

dan egoistis.

4)      Jumplah penduduk yang besar membuat hidup sulit, sehingga muncul perbuatan 

curang.

Mentalitas masyarakat perkotaan dapat dilihat dari cirri-ciri struktur sosialnya yaitu sbb :

1)      Heterogenitas social dalam berbagai aspek kehidupan.

2)      Hubungan antar penduduk bersifat sekunder/pengenalan serba terbatas pada 

kehidupan tertentu.

3)      Pengawasan sekunder, di mana secara fisik berdekatan, namun secara social 

berjauhan.

4)      Mobilitas sosial sangat tinggi dan didasarkan pada profesi.

5)      Ikatan perkumpulan bersifat sukarela.

6)      Individualism, sebaiknya gotong royong melemah.

Mentalitas masyarakat modern berorientasi pada system nilai budaya yang didasarkan alam 

pikiran dan alam jiwa yang rasional. Cirri system nilai budaya ini diantaranya : sikap 

menghargai karya orang lain, menghargai waktu, menghargai mutu, berfikir kreatif, efisien 

dan produktif, percaya pada diri sendiri, berdisiplin dan bertanggungjawab.

Berkebalikan dengan masyarakat pedesaan, masyarakat perkotaan memiliki tatanan nilsi 

yang heterogen. Masyarakat kota terdiri atas berbagai suku bangsa, agama, adat istiadat, 

menjalankan fungsi pusat administratif dan pusat komersial, bahkan pusat konsentrasi 

kegiatan yang menjadi indikator modernisasi. Hal ini menyebabkan kota menjadi daya tarik 

bagi masyarakat desa untuk melakukan urbanisasi.

Faktor penyebab dinamika sosial dalam masyarakat perkotaan adalah sebagai berikut.

Page 15: Sosper flo_resume Materi Uts

1. Faktor pendidikan.

2. Faktor urbanisasi.

3. Faktor komunikasi.

4. Industrialisasi dan mekanisasi.

5. Ekonomi.

6. Sosial.

7. Politik.

8. Budaya.

Dampak dari dinamika masyarakat perkotaan adalah sebagai berikut :

Dampak positif

a. Tingkat pendidikan lebih merata.

b. Komunikasi dan informasi lebih cepat dan mudah.

c. Profesionalitas lebih terjaga.

d. Pembangunan dalam berbagai bidang lebih terjamin.

Dampak negative

Munculnya sikap individualitas.

Memudarnya nilai kebersamaan.

Munculnya sikap kurang mempercayai pihak lain.

Memudarnya perhatian terhadap budaya lokal dan budaya nasional, terutama di kalanan 

generasi muda.

Page 16: Sosper flo_resume Materi Uts

Lembaga

Dalam sosiologi, lembaga merupakan suatu sistem norma untuk mencapai tujuan 

tertentu yang oleh masyarakat dianggap penting. Sistem norma tersebut mencakup 

gagasan, aturan, tata cara kegiatan, dan ketentuan sanksi

Lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang hidup dimasyarakat. Norma-

norma tersebut mengalami pelembagaan, yaitu proses menjadi bagian dari dari kehidupan 

masyarakat sehingga dikenal, diakui, dihargai, dan ditaati. Setelah proses pelembagaan , 

berlangsung internalisasi, yaitu proses penyerapan norma-norma oleh masyarakat 

sehinngga norma-norma atau telah berakar sebagai pedoman cara berfikir, bersikap, 

berprilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Lembaga sosial mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Menjaga ketentuan masyarakat.

2. Memberikan pedoman pada anggota masyarakat bagaimana bertingkah laku atau 

bersikap dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat, terutama yang 

menyangkut kebutuhan-kebutuhan manusia

3. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian 

sosial terhadap tingkah laku anggota-anggotanya. 

Lembaga pemerintahan saat ini

Lembaga tinggi negara

Kementerian negara

Lembaga pemerintah nonkementerian

Lembaga nonstruktural

Lembaga struktural di bawah kementerian negara.  

Lembaga pemerintahan yang telah dibubarkan

Lembaga tinggi negara

Kementerian negara

Lembaga Pemerintah Non Departemen

Page 17: Sosper flo_resume Materi Uts

Lembaga nonstruktural.

Organisasi Sosial

Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik 

yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana 

partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang 

selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-

tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri. Berdasarkan sifat resmi tidaknya, 

dikenal ada dua jenis organisasi sebagai berikut :

Organisasi Formal

Organisasi formal sifatnya lebih teratur, mempunyai struktur organisasi yang resmi, 

serta perencanaan dan program yang akan dilaksanakan secara jelas.

contohnya : OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh 

Indonesia), LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), dan lain-lain.

Organisasi Informal

Karena sifatnya tidak resmi, pada organisasi ini kadangkala struktur organisasi tidak 

begitu jelas/bahkan tidak ada. Begitu juga dengan perencanaan dan program-program yang 

akan dilaksanakan tidak dirumuskan secara jelas dan tegas, kadang-kadang terjadi secara 

spontanitas.

Contohnya : kelompok pecinta puisi disekolah, fans club suatu Idol grup, dan lain 

sebagainya.

Interaksi Sosial

A. Pegertian Interaksi social

Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbale balik yang dilakukan oleh

individu dengan individu, antara indivu dengan kelompok, antara kelompok dengan

individu,antara kelompok dengan dengan kelompok dalam kehidupan social. Dalam 

Page 18: Sosper flo_resume Materi Uts

kamus Bahasa Indonesia Innteraksi didifinisikan sebagai hal saling melalkukan 

akasi ,berhubungan atau saling mempengaruhi. Dengan demikian interaksi adalah hubungan 

timbale balik (social) berupa aksi salaing mempengaruhi antara indeividu dengan individu, 

antara individu dankelompok dan antara kelompok dengan dengan kelompok. Gillin 

mengartikan bahwa interaksi social sebagai hubungan-hubungan social dimana yang 

menyangkut hubungan antarandividu , individu dan kelompok antau antar kelompok. 

Menurut Charles P. loomis sebuah hubungan bisa disebut interaksi jika memiliki ciri-ciri 

sebagai berikut :

jumlah pelakunya dua orang atau lebih

adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbul atau lambing-

lambang

adanya suatu demensi waktu yang meliputi ,asa lalu, masa kini, dan masa yang 

akan dating .

adanya tujuan yang hendak dicapai.

B. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

1. adanya kontak sosial

Kata kontak dalam bahasa inggrisnya “contack”, dari bahasa lain “con” atau “cum” yang 

artinya bersama-sama dan “tangere” yang artinya menyentuh . Jadi kontak berarti sama-

sama menyentuh.Kontak social ini tidak selalu melalui interaksi atau hubungan fisik, karena 

orang dapat melakuan kontak social tidak dengan menyentuh,misalnya menggunakan HP, 

telepon dsb

2. Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak kepihak yang lain 

dalam rangka mencapai tujuan bersama.

Ada lima unsure pokok dalam komunikasi yaitu

komunikator yaitu orang yang menyampaikan informasi atau pesan atau perasaan 

atau pemikiran pada pihak lain.

Page 19: Sosper flo_resume Materi Uts

Komunikan yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, 

informasi.

Pesan yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.

Media yaitu alat untuk menyampaiakn pesan

Efek/feed back yaitu tanggapan atau perubahan yang diharapkan terjadi pada 

komunikan setelah mendapat pesan dari komunikator.

Tiga tahapan penting dalam komunikasi

Encoding . Pada tahap ini gagssaan atau program yang akan dikomunikasikan 

diwujudkan dalam kalimat atau gambar . dalam tahap ini komunikator harus memilih 

kata atau istilah ,kalimat dan gambar yang mudah dipahami oleh komunikan. 

Komunikator harus menghindari penggunaan kode-kode yang membingungkan 

komunikan.

Penyampaian. Pada tahap ini istilah atau gagasan yang telah diwujudkan dalam 

bentuk kalimat dan gambar disampaiakan . Penyampaian dapat berupa lisan dan 

dapat berupa tulisan atau gabungan dari duanya.

Decoding Pada tahap ini dilakukan proses mencerna fdan memahami kalimat serta 

gambar yang diterima menuruy pengalaman yang dimiliki.

Kondisi Umum Interaksi Pada Masyarakat Pedesaan

Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang 

biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, 

sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. 

Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era 

informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. 

Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat 

sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang 

hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari 

masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk 

berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena 

beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, 

Page 20: Sosper flo_resume Materi Uts

mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan 

bersama di dalam masyarakat.

Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :

Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih 

mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar 

batas wilayahnya.

Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan

Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian

Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt 

istiadat, dan sebagainya

Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya 

tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab 

bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. 

Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan konflik, kontraversi, kompetisi.

PERUBAHAN MASYARAKAT DALAM MASYARAKAT DESA

Ahli   ilmu   sosial   yang   bernama  William   F  Ogburn,   dalam  mengembangkan   teori 

evolusi  sosialnya,   ia  menggunakan faktor-faktor  biologis  dan kebudayaan sebagai   faktor-

faktor terjadinya perubahan sosial. Kebudayaan non-material atau dalam hal ini teknologi 

adalah   salah   satu   faktor   penting   dalam  mempengaruhi   perubahan   sosial.   Kebudayaan 

menurutnya   tidak   berubah   tetapi   semakin   berkembang   ke   arah   yang   lebih   tinggi, 

kebudayaan   saat   ini   begitu   hebat   karena   banyaknya   penemuan   atau   penciptaan   baru 

(inventions). 

1.Kebudayaan material tetap disebut juga kebudayaan inertia

Page 21: Sosper flo_resume Materi Uts

Kebudayaan  ini  berubah secara   lamban dan kelihatannya tidak berubah atau bentuknya 

tetap   seperti  semula.  Misalnya  bentuk  kebudayaan  bisa   saja  hilang,  dibuang  atau  tidak 

digunakan lagi.

2. Kebudayaan baru dapat dinamakan Inventions

Biasanya   bentuk   kebudayaan   yang   hilang   tidak   sebesar   bentuk-bentuk   budaya   baru. 

Hilangnya bentuk-bentuk yang lama karena diganti oleh bentuk-bentuk kebudayaan yang 

baru untuk memperbaiki kebudayaan yang lama.

Kebudayaan  non-material   seperti   agama,   ilmu  pengetahuan,   seni,   huku   atau   kebiasaan 

mengalami suatu akumulasi perubahan dari bentuk yang lama kebentuk yang baru.

Moderenisasi   menurut   Neil   J.   Smelser   merupakan   suatu   konsep   yang   erat   sekai 

hubungannya dengan pembangunan ekonomi.

Pembangunan ekonomi berkembang melalui 4 proses yaitu :

1. Proses modernisasi teknologi

2. Proses komersialisasi pertanian

3. Proses Industrialisasi

4. Urbanisasi

Perubahan yang diharapkan dapat terjadi akibat dari proses pembangunan mencakup 5

bidang menurut smelser yaitu :

1. Politik

2. Pendidikan

3. Agama

4. Keluarga

5. Sertifikasi

Page 22: Sosper flo_resume Materi Uts

Desa dianggap mempunyai kedudukan yang fundamental dalam rangka pembangunan 

nasional   bukan   saja   karena   desa   dihuni   oleh   kurang   lebih   70   persen   dari   penduduk 

Indonesia, tetapi desa mempunyai ciri-ciri yang mendukung Pembangunan Nasional yaitu :

1. Desa sebagai sumber produsen pertanian yang mengahsilkan pangan maupun sumber 

defisa.

2. Desa sebagai sumber tenaga kerja untuk industri.

3. Desa sebagai konsumen dari hasil industri.

Desa yang sulit untuk mengadakan perubahan

Dibeberapa daerah pedesaan sampai saat ini masih banyak masyarakat yang tetap 

terikat dengan tradisi-tradisi yang masih dipertahankan. Norma-norma yang dianut sering 

terlalu   mengikat   sehingga   sulit   untuk   mengadakan   perubahan   yang   cukup   drastis. 

Masyarakat   desa   yang   tradisional   cendrung   mempunyai   kepercayaan   yang   fatalistik. 

Kepercayaan fatalistik ini tidak dapat memecahkan persoalan-persoalan sosisal karena ada 

anggapan sudah menjadi nasibnya demikian.

Desa yang menerima perubahan

Perkembangan   industri   terutama   industri   yang   berlokasi   didaerah   pedesaan 

membawa teknologi modern ke daerah pedesaan sehingga telah banyak  mengubah wajah 

pedesaan.   Industrialisasi   yang   banyak   menggunakan   teknologi   modern   sanagat 

membutuhkan prasarana-prasarana seperti sarana koomunikasi dan transportasi.

Perubahan yang terjadi akibat adanya usaha pembangunan pedesaan   tidak hanya 

pengaruh  positif,   tetapi   jg  pengaruh  negatif.   Pengaruh  negatif   ini   berkembang  menjadi 

masalah sosial  dan ketegangan sosial.  Contohnya pengganguran,  kriminalitas  dan  imitasi 

gaya hidup.

Page 23: Sosper flo_resume Materi Uts