Upload
dwi-mursita-sari
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/14/2019 Spesifikasi Diabetes
1/6
Kelompok 5 : Dwi Mursita Sari
Linda Eka Andriyani
Puput Aryani
D3-2A GIZI
SPESIFIKASI PROGRAM PENYULUHAN
DIABETES MELITUS
BIDANG : Kesehatan
POKOK BAHASAN : Penyakit
TOPIK : Diabetes melitus
SASARAN : Siswa/i SMP
TUJUAN UMUM : Masyarakat terutama anak-anak mengetahui dan memahami
tentang diabetes dan faktor resikonya sejak dini
TUJUAN KHUSUS : 1. Pengertian Diabetes
2. Penyebab Diabetes
3. Gejala Diabetes
4. Dampak Obesitas
5. Pencegahan dan Pengobatan Obesitas
METODE PENYULUHAN : Permainan
PENETUAN MEDIA : Puzzle
PESAN UTAMA : Perangi diabetes dengan gaya hidup sehat
MATERI : Terlampir
8/14/2019 Spesifikasi Diabetes
2/6
1. Definisi
Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa secara normal
bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah.
2. Penyebab
a. Pembentukan diabetes yang penting adalah dikarenakan :kurangnya produksi insulin
(diabetes mellitus tipe 1, yang pertama dikenal), atau kurang sensitifnya jaringan tubuh
terhadap insulin (diabetes mellitus tipe 2, bentuk yang lebih umum). Selain itu, terdapat
jenis diabetes mellitus yang juga disebabkan oleh resistansi insulin yang terjadi pada
wanitahamil.Tipe 1 membutuhkan penyuntikan insulin, sedangkan tipe 2 diatasi dengan
pengobatan oral dan hanya membutuhkan insulin bila obatnya tidak efektif. Diabetes
mellitus pada kehamilan umumnya sembuh dengan sendirinya setelahpersalinan.
b. Pemahaman dan partisipasi pasien sangat penting karena tingkat glukosa darah berubah
terus, karena kesuksesan menjagagula darahdalam batasan normal dapat mencegah
terjadinya komplikasi diabetes. Faktor lainnya yang dapat mengurangi komplikasi
adalah: berhentimerokok,mengoptimalkan kadar kolesterol, menjaga berat tubuh yang
stabil, mengontroltekanan darah tinggi,dan melakukanolah ragateratur.
Gejala-gejala diabetes mellitus :
a. Gejala akut
Pada permulaan :
Banyak makan (poifagia)
Banyak minum (polidipsia)
Banyak kencing (poliuria)
Penderita menunjukan berat badan terus naik dan tambah gemuk karena jumlah insulin
masih mencukupi
b. Gejala kurang insulin :
Polidipsia dan poliuria
Nafsu makan berkurang
Kadang timbul rasa mual jika glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai :
Banyak minum dan kencing
BB turun 5-10 kg dalam waktu 2-4 minggu
Mudah lelah
http://id.wikipedia.org/wiki/Insulinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamilhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Persalinan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gula_darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Merokokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kolesterolhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berat_manusia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah_tinggihttp://id.wikipedia.org/wiki/Olah_ragahttp://id.wikipedia.org/wiki/Olah_ragahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah_tinggihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berat_manusia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kolesterolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Merokokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gula_darahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Persalinan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hamilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Insulin8/14/2019 Spesifikasi Diabetes
3/6
Bila tidak diobati penderita akan merasa mual bahkan akan jatuh koma disebut koma
diabetic akibat glukosa terlalu tinggi > 600 mg/dl.
c. Gejala kronik
Gejala ini biasa muncul sesudah beberapa bulan atau tahun mengidap DMGejala antara
lain:
Kesemutan
Kulit terasa panas atau seperti di tusuk jarum
Rasa tebal di kulit
Kram
Capai
Mudah ngantuk
Mata kabur (sering ganti kaca mata)
Gatal disekitar kemaluan terutama wanita
Para ibu hamil sering mengalami keguguran dengan berat badan lahir 4 kg
Kepekaan genetic
Peristiwa lingkungan (benda asing) mengawali proses pada individu yang peka
Respon radang pancreas yang disebut insulitis. Sel yang menyerbuk pulau-pulau
adalah limfosit T aktif
Aktifasi auto imunitas. Perubahan pada permukaan sel-sel beta, sehingga oleh sistenm
imun dikenal seabagai non-self (asing)
Timbul respon imun. Antibody sitotoksit menyerang sel beta (lebih dari 90%) DM
3. Tanda dan Gejala
Gejala umum penderita dengan gangren diabetik, sebelum terjadi luka keluhan yang
timbul adalah berupa kesemutan atau keram, rasa lemah dan baal pada tungkai dan nyeri pada
waktu istirahat.Akibat dari keluhan ini, apabila penderita mengalami trauma atau luka kecil
hal tersebut tidak dirasakan.Luka tersebut biasanya disebabkan karena penderita tertusuk atau
terinjak paku kemudian timbul gelembung pada telapak kaki. Kadang menjalar sampai
punggung kaki dimana tidak menimbulkan rasa nyeri sehingga bahayanya mudah terjadi
infeksi pada gelembung tersebut dan akan menjalar dengan cepat (Subjahyo A,1998).
Apabila luka tersebut tidak sembuh-sembuh. Biasanya gejala yang menyertai adalah
kemerahan yang makin meluas, rasa nyeri makin meningkat, panas badan dan adanya nanahyang makin banyak serta adanya bau yang semakin tajam.
8/14/2019 Spesifikasi Diabetes
4/6
4. Penatalaksanaan
Pengobatan dan Perawatan Luka
Pengobatan dari gangren diabetik sangat dipengaruhi oleh derajat dan dalamnya ulkus,
apabila dijumpai ulkus yang dalam harus dilakukan pemeriksaan yang seksama untuk
menentukan kondisi ulkus dan besar kecilnya debridement yang akan dilakukan. Dari
penatalaksanaan perawatan luka diabetik ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain :
Mengurangi atau menghilangkan factor penyebab
Optimalisasi suanana lingkungan luka dalam kondisi lembab
Dukungan kondisi klien atau host (nutrisi, kontrol DM, kontrol faktor penyerta)
Meningkatkan edukasi klien dan keluarga
Perawatan luka diabetic :
1) Mencuci luka
Mencuci luka merupakan hal pokok untuk meningkatkan, memperbaiki dan mempercepat
proses penyembuhan luka serta menghindari kemungkinan terjaadinya infeksi. Proses
pencucian luka bertujuan untuk membuang jaringan nekrosis, cairan luka yang berlebihan,
sisa balutan yang digunakan dan sisa metabolik tubuh pada permukaan luka. Cairan yang
terbaik dan teraman untuk mencuci luka adalah yang non toksik pada proses penyembuhan
luka (misalnya NaCl 0,9%). Penggunaan hidrogenperoxida, hypoclorite solution dan
beberapa cairan debridement lainnya, sebaliknya hanya digunakan pada jaringan nekrosis /
slough dan tidak digunakan pada jaringan granulasi. Cairan antiseptik seperti provine iodine
sebaiknya hanya digunakan saat luka terinfeksi atau tubuh pada keadaan penurunan imunitas,
yang kemudian dilakukan pembilasan kembali dengan saline. (Gitarja, 1999; ).
2) Debridement
Debridement adalah pembuangan jaringan nekrosis atau slough pada luka. Debridement
dilakukan untuk menghindari terjadinya infeksi atau selulitis, karena jaringan nekrosis selalu
berhubungan dengan adanya peningkatan jumlah bakteri. Setelah debridement, jumlah
bakteri akan menurun dengan sendirinya yang diikuti dengan kemampuan tubuh secara
efektif melawan infeksi. Secara alami dalam keadaan lembab tubuh akan membuang sendiri
jaringan nekrosis atau slough yang menempel pada luka (peristiwa autolysis). Autolysis
adalah peristiwa pecahnya atau rusaknya jaringan nekrotik oleh leukosit dan enzim
8/14/2019 Spesifikasi Diabetes
5/6
lyzomatik. Debridement dengan sistem autolysis dengan menggunakan occlusive dressing
merupakan cara teraman dilakukan pada klien dengan luka diabetik. Terutama untuk
menghindari resiko infeksi.(Gitarja W, 1999).
Membuang jaringan nekrosis/slough (support autolysis ), kontrol terhadap infeksi/terhindar
dari kontaminasi, nyaman digunakan dan menurunkan rasa sakit saat mengganti balutan dan
menurunkan jumlah biaya dan waktu perawatan (cost effektive). Jenis balutan: absorbent
dressing, hydroactive gel, hydrocoloid. (Gitarja, 1999; hal. 16).
Selain pengobatan dan perawatan diatas, perlu juga pemeriksaan Hb dan albumin minimal
satu minggu sekali, karena adanya anemia dan hipoalbumin akan sangat berpengaruh dalam
penyembuhan luka. Diusahakan agar Hb lebih 12 g/dl dan albumin darah dipertahankan lebih
3,5 g/dl. Dan perlu juga dilakukan monitor glukosa darah secara ketat, Karena bila
didapatkan peningkatan glukosa darah yang sulit dikendalikan, ini merupakan salah satu
tanda memburuknya infeksi yang ada sehingga luka sukar sembuh.
Untuk mencegah timbulnya gangren diabetik dibutuhkan kerja sama antara dokter, perawat
dan penderita sehingga tindakan pencegahan, deteksi dini beserta terapi yang rasional bisa
dilaksanakan dengan harapan biaya yang besar, morbiditas penderita gangren dapat ditekan
serendah-rendahnya. Upaya untuk pencegahan dapat dilakukan dengan cara penyuluhan
dimana masing-masing profesi mempunyai peranan yang saling menunjang.
Dalam memberikan penyuluhan pada penderita ada beberapa petunjuk perawatan kaki
diabetik (Sutjahyo A, 1998; hal. 8).
Gunakan sepatu yang pas dan kaos kaki yang bersih setiap saat berjalan dan jangan
bertelanjang kaki bila berjalan
Cucilah kaki setiap hari dan keringkan dengan baik serta memberikan perhatian khusus
pada daerah sela-sela jari kaki
Janganlah mengobati sendiri apabila terdapat kalus, tonjolan kaki atau jamur pada kuku
kaki
Pemilihan Jenis Pengobatan
Terapi Antibiotika
Pemberian antibiotika biasanya diberikan peroral yang bersifat menghambat kuman gram
positip dan gram negatip.Apabila tidak dijumpai perbaikan pada luka tersebut, maka terapi
antibiotika dapat diberikan perparenteral yang sesuai dengan kepekaan kuman.(Sutjahyo A,
1998; hal. 8).
8/14/2019 Spesifikasi Diabetes
6/6
Nutrisi
Faktor nutrisi merupakan salah satu faktor penting yang berperan dalam penyembuhan luka.
Penderita dengan ganren diabetik biasanya diberikan diet B1 dengan nilai gizi : yaitu 60%
kalori karbohidrat, 20% kalori lemak, 20% kalori protein. (Tjokroprawiro, A, 1998; hal. 26).