14
DAFTAR ISI - Judul........................................................ ...........................................................i Daftar Isi.......................................................... ................................................... 1 Bab I- Pendahuluan.................................................. ...................................... ....2 Bab II- Isi.......................................................... ..................................................3 1. ........................................................ ........... 3 2. ........................................................ .... 4 3. ........................................................ ........6 4. ........................................................ .................................. 8 5. ........................................................ ...........................9 6. ........................................................ .............11

Spm-pusat Pendapatan Dan Beban

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SPM

Citation preview

DAFTAR ISI-Judul...................................................................................................................iDaftar Isi............................................................................................................. 1Bab I- Pendahuluan........................................................................................ ....2Bab II- Isi............................................................................................................31. ................................................................... 32. ............................................................ 43. ................................................................64. .......................................................................................... 85. ...................................................................................96. .....................................................................11Bab III-Kesimpulan..........................................................................................12Daftar Pustaka.....................................................................................................................13

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMENPUSAT PERTANGGUNG JAWABAN : PUSAT PENDAPATAN DAN BEBAN

KELAS CA :Hotman Jefferson(1250203071110 )Taufiq Jibu(1250203071110 )Tyas Ardy Rahayu (125020307111008) Ismie Dzaky(1250203071110 )

UNIVERSITAS BRAWIJAYAFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISJURUSAN AKUNTANSI14 OKTOBER 2014

BAB IPENDAHULUAN1.1Latar BelakangGlobalisasi menyeruak mendobrak peradaban yang awalnya sangat stagnan. Menjadi penting untuk mengkaji ilmu tentang keorganisasian agar tidak disapu oleh gelombang pembaruan yang terus-menerus mereduksi sistem-sistem klasik. Era pasar bebas kembali menantang kita untuk dapat menjawab dengan aksi berbagai masalah yang ada. Dibutuhkan segenap pikiran, jiwa, raga, serta energi terbaik kita untuk menjadi para pelaku peradaban. Dalam memimpin suatu unit bisnis ternyata tidak semudah kita membahas teorinya, perlu pemahaman lebih mendalam mengenai pusat tanggung jawab.Karakteristik organisasi yang mempengaruhi proses pengendalian, dengan berfokus pada berbagai jenis pusat tanggung jawab, teknik yang penting untuk pengendaliannya, dan ukuran yang diperlukan untuk evaluasi kinerja para manajer yang bertanggungjawab atas pusat-pusat tersebut. Inilah yang dapat menjelaskan secara rinci terkait pusat tanggung jawab. Pusat tanggung jawab merupakan struktur sistem pengendalian dan pemberian tanggung jawab kepada subunit organisasi harus mencerminkan strategi organisasi.Ketika kinerja finansial suatu pusat tanggung jawab di ukur dalam ruang lingkup laba (yaitu, selisih antara pendapatan dan beban), maka pusat ini disebut sebagai pusat laba (profit center). Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan manajemen senior untuk dapat menggunakan vsatu indikator yang komprehensif, dibandingkan jika harus menggunakan beberapa indikator.Satu indikator yang tak kalah penting dibahas adalah investasi. Seberapa banyak investasi yang masuk ke perusahaan akan menjadi daya tarik sekaligus indikator buntuk menilai kestabilan posisi keuangan perusahaan tersebut. Maka menjadi penting bagi kita untuk membahas secara rinci tentang pusat pendapatan, pusat beban, pusat laba, dan pusat investasi.1.2Rumusan Masalah1.Permasalahan Pusat Tanggung Jawab2.Masalah Pusat Pendapatan Dan Beban

1.3Tujuan Umum1.Untuk mengetahui dan menganalisis permasalahan yang terjadi pada pusat tanggung jawab.2.Memberikan solusi dan pandangan komprehensif terkait dinamika dan masala yang terjadi pada pusat pendapatan dan pusat beban

BAB IIPEMBAHASAN

1. Pusat Biaya dan Beban1.1 Pusat BiayaPusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang inputnya diukur dalam satuan moneter, tetapi outputnya tidak. Terdapat dua macam pusat biaya, yaitu Pusat biaya tehnik dan Pusat Biaya Kebijakan. Hal ini sesuai dengan biaya yang terjadi yaitu biaya tehnik yang merupakan biaya yang jumlahnya dapat ditaksir secara pasti sesuai dengan output yang dihasilkan, misalnya biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku, suku cadang dll. Sedangkan biaya kebijakan adalah biaya yang tidak dapat ditentukan secara pasti karena dikaitkan dengan kebijakan manajemen.Pusat Biaya Tehnik:Karakteristik Pusat Biaya Tehnik:1. Inputnya dapat diukur dalam satuan moneter2. Outputnya diukur dalam satuan phisik3. Jumlah input yang digunakan untuk menghasilkan satu unit output dapat ditentukan secara optimum. Pusat biaya tehnik umumnya terdapat pada kegiatan produksi. Penyimpanan, distribusi, transportasi. Jenis kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang berulang dan biaya standarnya dapat ditetapkan. Pada pusat biaya tehnik, pengukuran biaya dilakukan dengan menetapkan hasil perkalian antara output yang dihasilkan dengan biaya standar perunit. Selisih antara Biaya standar dengan biaya sesungguhnya menunjukkan tingkat efisiensi pusat biaya tehnik. Meskipun demikian, pusat biaya tehnik pengukuran kinerjanya tidak hanya dilihat dari biaya nya saja tetapi juga bertanggung jawab terhadap kualitas dan volume produk yang dihasilkan. Sehingga biaya produksi tidak ditujukan untuk diminimumkan dengan mengabaikan kualitas.Ditekankan bahwa pusat biaya teknik mempunyai beberapa tugas penting lainnya yang tidak diukur hanya dengan biaya saja, para pengawas bertanggung jawab atas mutu produksi dan volume produksi serta efisiensi. Oleh karena itu, jenis maupun volume produksinya ditentukan, dan standar kualitasnya ditetapkan, sehingga biaya produksi tidak ditekan dengan mengorbankan mutu produk.1.2 Pusat BebanPusat beban adalah pusat yang didominasi oleh pengeluaran(beban) atas kebijakan yang dipandang legal oleh akuntansi. Pengendalian pada pusat ini sangat sulit diukur dan tidak ada keselarasan tujuan. Contohnya adalah beban administrasi dan umum. Beban pemasaran dapat dilihat dari aktivitas mengisi pasar (order filling) dan menangani penawaran (order getting).

2. Pusat Beban Kebijakan dan Pusat Biaya Kebijakan

2.1 Pusat Beban Kebijakan Pusat beban kebijakan meliputi unit-unit administrative dan pendukung , operasi litbang, dan hampir semua aktivitas pemasaran. Output dari pusat biaya ini tidak bias diukur secara moneter.Istilah kebijakan tidak berarti bahwa penilaian manajemen mengenai biaya optimum bersifat mendadak dan sembarang. Melainkan mencerminkan keputusan pihak manajemen berkaitan dengan kebijakan-kebijakan tertentu , akankah akan menyamai atau melampaui upaya-upaya pemasaran yang dilakukan oleh para pesaing, tingkat pelayanan yang harus diberikan perusahaan kepada para konsumen, dan jumlah uang yang akan dikeluarkan dalam aktivitas litbang, perencanaan keuangan, hubungan masyarakat, dan aktivitas-aktivitas lainnya.Disuatu pusat beban kebijakan, selisih antara anggaran dan biaya yang sesungguhnya bukanlah ukuran efisiensi . Pada hakikatnya, hal tersebut hanya merupakan selisih antara input yang dianggarkan dan input yang sesungguhny, serta tidak mencakup nilai output.

2.2 Pusat Biaya KebijakanPusat biaya kebijakan adalah pusat biaya yang outputnya sulit diukur dengan satuan moneter. Contoh dari pusat biaya kebijakan adalah; bagian administrasi dan pendukung, misalnya; bagian akuntansi, Sumber daya Manusia, Penelitian dan pengembangan dll. Biaya kebijakan ditetapkan sesuai dengan kebijakan manajemen dalam menjalankan kegiatan yang harus dijalankan. Pada pusat biaya kebijakan, tidak ditujukan untuk mengukur efisiensi, tetapi lebih ditekankan pada kemampuannya dalam menjalankan kegiatan sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Yaitu kemampuan melakukan kegiatan sesuai dengan anggaran.

Karakteristik Pengendalian Biaya Kebijakan

1. Pembuatan anggaran: Dalam pembuatan anggara, ada dua factor yang perlu diperhatikan, yaitu: kegiatan yang berkelanjutan dan spesifik. Kegiatan berkelanjutan adalah kegiatan yang dilakukan secara konsisten setiap tahun, seperti kegiatan administrasi umum. Sedangkan kegiatan spesifik adalah kegiatan yang hanya dilakukan karena melakukan projek tertentu, misalnya biaya pelatihan untuk karyawan pada bisnis baru.Tehnik yang digunakan untuk membuat anggaran biaya kebijakan adalahManagement By Objective, yaitu proses formal untuk menetapkan ukuran tercapainya tujuan dari tugas tertentu yang digunakan sebagai pengukur kinerja.Dalam melakukan fungsi perencanaan, anggaran dapat ditetapkan berdasarkanIncremantal BudgetingatauZero Base review.2. Incremental Budgeting: Model ini menggunakan biaya kebijakan yang terjadi pada saat ini digunakan sebagai dasar untuk membuat anggaran tahun berikutnya. Jumlah anggaran disesuaikan dengan tingkat inflasi, antisipasi perubahan beban kerja untuk kegiatan yang berkelanjutan, kegiatan tertentu, dan apabila diperoleh data, dapat digunakan untuk kegiatan sejenis yang biayanya dapat diperbandingan.Incremental budgeting mempunyai dua kelemahan yaitu; 1). Biaya kebijakan pada saat ini diterima begitu saja tanpa pengujian untuk proses pembuatan anggaran. 2). Pada umumnya manajer pada pusat biaya kebijakan mempunyai kecenderungan meningkatkan pelayanannya, sehingga meminta tambahan sumberdaya. Yang mengakibatkan anggaran biaya kebijakan selalu meningkat.3. Zero base Review: Pendekatan alternative lain yang dilakukan adalah dengan melakukan review anggaran biaya kebijakan minimal lima tahun sekali. Analisa ini disebut Zero Base review. Berbeda dengan incremental budgeting, pada pendekatan ini anggaran di review dari awal, yaitu dengan menguji apakan sumberdaya yang digunakan memang diperlukan pada pusat biaya. Pada analisa ini menetapkan dasar yang baru, dimana anggaran tahunan diupayakan pada biaya yang layak sampai pada review berikutnya.4. Variabilitas biaya: Tidak seperti pada biaya tehnik, yang besarnya dipengaruhi perubahan volume, biaya kebijakan tidak berfluktuasi dalam jangka pendek. Manajemen akan menyetujui perubahan biaya untuk mengantisipasai perubahan volume penjualan, misalnya mengijinkan penambahan karyawan apabila volume kegiatan cenderung meningkat.5. Bentuk Pengendalian financial: Pengendalian biaya kebijakan ditujukan untuk mengendalikan biaya dengan memberi kesempatan manajer untuk berpartisipasi dalam perencanaan, berbagi pendapat mengenai tugas yang harus dilakukan, dan bagaimana tingkat kegiatan yang layak untuk setiap tugas. Jadi pengendalian biaya terutama ditujukan pada kegiatan perencanaan sebelum biaya benar-benar terjadi.6. Pengukuran kinerja: Tugas utama manajer biaya kebijakan adalah menetapkan bagaimana output yang diinginkan. Pengeluaran yang dilakukan sesuai dengan anggaran adalah yang seharusnya dilakukan, apabila lebih besar dari anggaran berarti ada yang perlu diuji, sedangkan apabila lebih kecil dari anggaran berarti ada kegiatan yang tidak dilakukan. Kinerja manajernya tidak dinilai dari efisiensinya. Tetapi pengendaliannya ditekankan pada pengukuran kinerja non financial. Misalnya kualitas jasa yang dilihat dari kepuasan pengguna jasa.

BAB IIIPENUTUP

3.1KesimpulanPusat tanggung jawab merupakan organisasi yang di pimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan hierarki. Pada tingkatan terendah adakah pusat untuk seksi-seksi, pergeseran kerja (workshift), dan unit organisasi kecil lainnya. Dari sudut pandang manajer senior dan dewan direksi, perusahaan secara keseluruhan merupakan pusat tanggung jawab, meskipun istilah ini biasanya berkenan dengan unit-unit dalam perusahaan.Pada umumnya , pusat pendapatan merupakan unit pemasaran/penjualan yang tidak memiliki wewenang untuk menetapkan harga jual dan tidak bertanggung jawab atas harga pokok penjualan dari barang-barang yang mereka pasarkan. Pusat beban adalah pusat tanggung jawab yang inputnya diukur secara moneter, namun outputnya tidak. Ada dua jenis umum dari pusat beban, yaitu : pusat beban teknik dan pusat beban kebijakan. Biaya teknik adalah biayabiaya yang jumlahnya secara tepat dan memadai dapat diestimasikan dengan keandalan yang wajar.

DAFTAR PUSTAKA

1.Robert N.Anthony Vijay Govindarajan.Management Control System, penerbit Salemba Empat,2005.2.Anthony, Robert N. The Management Control Function. Boston: Harvard Business School Press, 2000.3.Kaplan, Robert, dan David Norton. Balanced Scorecard. Boston: Harvard Business School Press, 1996.