3
Puskesmas Labuhan Badas Ekstraksi Gigi Decidui Menggunakan Topical Anastesi SPO No. Dokumen : Ditetapkanoleh: KepalaPuskesmasLa buhanBadas H.Herfan,S.Sos NIP: 196805051989031019 No. Revisi : 0 TanggalTerbit : Halaman :1/ total halaman 1. Pengertian 1. Pencabutan gigi susu dilakukan pada penderita yang diindikasi untuk dilakukan pencabutan gigi susu yaitu gigi susu yang berindikasi goyang derajat 3, persistensi, dan perforasi radix dan telah mendapatkan persetujuan dari orang tua / pengantar penderita. 2. Anestesi pada pencabutan gigi susu dengan menggunakan anestesi topikal dari Chloride Ethyl. 2. Tujuan 1. Mencegah terjadinya gigi berjejal. 2. Mencegah persistensi gigi berlanjut. 3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Labuhan Badas tentang Layanan Klinis. 4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/62/2015 2. Buku Perawatan Gigi Anak (A Manual of Paedodontics) edisi 2. R.J. Andlaw, W.P.Rock. Alih Bahasa Agus Djaya. Penerbit:Widyamedika.1992 3. Buku Ajar Bedah Mulut (Gordon W Pedersen, alih bahasa drg.Purwanto) Penerbit: EGC, 2007 5. Alat dan Bahan 1. Tang gigi susu sesuai dengan elemen yang akan dicabut

SPO Ekso Anak Dengan Topical Anastesi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gigi

Citation preview

Page 1: SPO Ekso Anak Dengan Topical Anastesi

Puskesmas Labuhan Badas

Ekstraksi Gigi Decidui Menggunakan Topical Anastesi

SPO

No. Dokumen : Ditetapkanoleh:KepalaPuskesmasLabuh

anBadas

H.Herfan,S.SosNIP: 196805051989031019

No. Revisi : 0

TanggalTerbit :

Halaman :1/ total halaman

1. Pengertian1. Pencabutan gigi susu dilakukan pada penderita yang diindikasi untuk dilakukan

pencabutan gigi susu yaitu gigi susu yang berindikasi goyang derajat 3, persistensi,

dan perforasi radix dan telah mendapatkan persetujuan dari orang tua / pengantar

penderita.

2. Anestesi pada pencabutan gigi susu dengan menggunakan anestesi topikal dari

Chloride Ethyl.

2. Tujuan

1. Mencegah terjadinya gigi berjejal.

2. Mencegah persistensi gigi berlanjut.

3. Kebijakan

SK Kepala UPT Puskesmas Labuhan Badas tentang Layanan Klinis.

4. Referensi

1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.02.02/Menkes/62/2015

2. Buku Perawatan Gigi Anak (A Manual of Paedodontics) edisi 2. R.J. Andlaw,

W.P.Rock. Alih Bahasa Agus Djaya. Penerbit:Widyamedika.1992

3. Buku Ajar Bedah Mulut (Gordon W Pedersen, alih bahasa drg.Purwanto) Penerbit:

EGC, 2007

5. Alat dan Bahan

1. Tang gigi susu sesuai dengan elemen yang akan dicabut

2. Bahan topikal anastesi chloride ethyl

3. Tampon kapas dan kasa

4. Povidon Iodine 10 %

6. Prosedur

1. Petugas mempersilakan pasien anak masuk dan duduk di dental unit.

2. Petugas melakukan pemeriksaan kepada pasien untuk memastikan indikasi

ekstraksi, dan menjelaskan rencana perawatan kepada pasien/keluarga pasien.

3. Petugas menyiapkan alat dan bahan ekstraksi yang akan digunakan: kapas,

larutan antiseptik, chlor etyl dan tang decidui sesuai gigi.

Page 2: SPO Ekso Anak Dengan Topical Anastesi

Puskesmas Labuhan Badas

Ekstraksi Gigi Decidui Menggunakan Topical Anastesi

SPO

No. Dokumen : Ditetapkanoleh:KepalaPuskesmasLabuh

anBadas

H.Herfan,S.SosNIP: 196805051989031019

No. Revisi : 0

TanggalTerbit :

Halaman :2/ total halaman

4. Petugas meminta pasien untuk membuka mulut.

5. Petugas menyemprotkan segumpal kecil kapas dengan chlor ethyl, tunggu beberapa

saat hingga timbul bunga es.

6. Petugas meletakkan kapas yang telah disemprot dengan chlor ethyl pada bagian

bukal dan lingual / palatal, tunggu beberapa detik.

7. Petugas melakukan pencabutan dengan gerakan bukal lingual/palatal dengan tang

cabut decidui.

8. Petugas meletakkan tampon yang telah diberi antiseptik pada luka.

9. Petugas menginstruksikan pasien untuk menggigit tampon selama 15 menit.

10. Petugas mengedukasi pasien anak dan orang tau atau pendamping mengenai

larangan atau instruksi pasca pencabutan Petugas meresepkan analgesik bila

diperlukan.

11. Pasien dipersilahkan mengambil obat di ruang obat dan menyesaikan administrasi.

12. Petugas mencatat hasil tindakan pada kartu status pasien.

6. Unit terkait

1. Pendaftaran

2. BP Gigi

3. Ruang Obat

7. Dokumen terkait

1. Register pasien

2. Catatan rekam medis pasien