srpmk balok syarat

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/27/2019 srpmk balok syarat

    1/10

    Komponen Struktur Lentur pada Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus

    (SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3 Halaman 314)

    Balok

    1. Persyaratan Geometri(SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.1 Halaman 314)

    a. Clear span element 4dBerdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.1.2 halaman 314:

    23.3.1.2 Bentang bersih komponen struktur tidak boleh kurang dari empat kali tinggi

    efektifnya.

    Balok Dimensid

    (mm)4d (mm)

    Bentang

    (mm)Keterangan

    A-B

    atap30/40 344 1376 6000 memenuhi syarat

    B-C

    atap30/40 344 1376 6000 memenuhi syarat

    A-B lantai 30/50 442.5 1770 6000 memenuhi syarat

    B-C lantai 30/50 442.5 1770 6000 memenuhi syarat

    b. Rasio b/d 0,3Berdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.1.3 halaman 314:

    23.3.1.3 Perbandingan lebar terhadap tinggi tidak boleh kurang dari 0,3.

    Balok b (mm) d (mm) b/d syarat b/d Keterangan

    A-B

    atap300 344 0.87 0.3 memenuhi syarat

    B-C

    atap 300 344 0.87 0.3 memenuhi syaratA-B

    lantai300 442.5 0.68 0.3 memenuhi syarat

    B-C

    lantai300 442.5 0.68 0.3 memenuhi syarat

  • 7/27/2019 srpmk balok syarat

    2/10

    c. Lebar Balok b 250 mm

    Berdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.1.4 halaman 314:

    23.3.1.4 Lebarnya tidak boleh (a) kurang dari 250 mm, dan (b) lebih dari lebar

    komponen struktur pendukung (diukur pada bidang tegak lurus terhadap sumbulongitudinal komponen struktur lentur ) ditambah jarak pada tiap sisi komponen

    struktur pendukung yang tidak melebihi tiga perempat tinggi komponen struktur lentur.

    Balokb

    (mm)

    syarat b

    (mm)Keterangan

    A-B

    atap300 250 memenuhi syarat

    B-C

    atap300 250 memenuhi syarat

    A-B

    lantai 300 250 memenuhi syarat

    B-C

    lantai300 250 memenuhi syarat

    b bcol+ 2 (3/4 hbalok)Berdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.1.4 halaman 314:

    23.3.1.4 Lebarnya tidak boleh (a) kurang dari 250 mm, dan (b) lebih dari lebar

    komponen struktur pendukung (diukur pada bidang tegak lurus terhadap sumbu

    longitudinal komponen struktur lentur ) ditambah jarak pada tiap sisi komponenstruktur pendukung yang tidak melebihi tiga perempat tinggi komponen struktur

    lentur.

    Balokb

    (mm)h (mm) bcol (mm)

    bcol+ 2 (3/4 hbalok)Keterangan

    A-B

    atap300 400 300 900

    memenuhi

    syarat

    B-C

    atap300 400 300 900

    memenuhi

    syarat

    A-B

    lantai 300 500 400 1150

    memenuhi

    syaratB-C

    lantai300 500 400 1150

    memenuhi

    syarat

  • 7/27/2019 srpmk balok syarat

    3/10

    2. Persyaratan Tulangan Longitudinal(SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.2 Halaman 314)

    a.min = fc1/2/4.fy atau min = 1,4/fy maks = 0,025Berdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.2.1 halaman 314:

    23.3.2.1 Pada setiap irisan penampang komponen struktur lentur, kecuali sebagaimana

    yang ditentukan 12.5.3, jumlah tulangan atas dan bawah tidak boleh kurang dari yang

    ditentukan oleh persamaan

    dan tidak boleh kurang dari 1,4bwd/fydan

    rasio tulangan tidak boleh melebihi 0,025. Sekurang-kurangnya harus ada dua batang

    tulangan atas dan bawah yang dipasang secara menerus.

    min = fc1/2/(4.fy)

    = 201/2/(4.400)

    = 0,0028

    min = 1,4/fy

    = 1,4/400

    = 0,0035

    Digunakan min terbesarmin = 0,0035

    maks = 0,025

    min = 0,0035 maks = 0,025

    Potongan

    Balok

    Atap

    Keterangan

    21-T 0.0041 ok

    22-L 0.0071 ok

    23-T 0.0096 ok

    Potongan

    Balok

    Lantai

    Keterangan

    11-T 0.0092 ok

    12-L 0.0072 ok

    13-T 0.0140 ok

    14-L 0.0101 ok

  • 7/27/2019 srpmk balok syarat

    4/10

    c.Pada ujung-ujung balok M+n 0,5 M

    -n

    Berdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.2.2 halaman 314:

    23.3.2.2 Kuat lentur positif komponen struktur lentur pada muka kolom tidak boleh

    lebih kecil dari setengah kuat lentur negatifnya pada muka tersebut. Baik kuat lentur

    negatif maupun kuat lentur positif pada setiap penampang di sepanjang bentang tidak

    boleh kurang dari seperempat kuat lentur terbesar yang disediakan pada kedua muka

    kolom tersebut.

    Balok PotonganMn

    -

    (Nmm)

    0,5 Mn-

    (Nmm)

    Mn+

    (Nmm)Keterangan

    A-B = B-C

    lantai

    11 219473626.45 109736813.2 139256248.38 ok

    13

    289594907.84 144797453.9 180626949.50

    ok

    A-B = B-C

    atap

    21 77319990.40 38659995.2 52815944.94 ok

    23 122520227.29 61260113.65 77319990.40 ok

  • 7/27/2019 srpmk balok syarat

    5/10

    d. Pada penampang lainnya sepanjang balok M-nak dan M+nak 0,25 (M-n,maksimum) ujung-ujung balok

    Berdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.2.2 halaman 314:

    23.3.2.2 Kuat lentur positif komponen struktur lentur pada muka kolom tidak boleh

    lebih kecil dari setengah kuat lentur negatifnya pada muka tersebut. Baik kuat lentur

    negatif maupun kuat lentur positif pada setiap penampang di sepanjang bentang tidak

    boleh kurang dari seperempat kuat lentur terbesar yang disediakan pada kedua muka

    kolom tersebut.

    e. Sambungan lewatan tulangan longitudinalBerdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.2.3 halaman 315:

    23.3.2.3 Sambungan lewatan pada tulangan lentur hanya diizinkan jika ada tulangan

    spiral atau sengkang tertutup yang mengikat bagian sambungan lewatan tersebut.

    Spasi sengkang yang mengikat daerah sambungan lewatan tersebut tidak boleh

    melebihi d/4 atau 100 mm. Sambungan lewatan tidak boleh digunakan (a) pada daerah

    hubungan balok-kolom (b) pada daerah hingga jarak 2 kali tinggi balok dari muka

    kolom dan (c) pada tempat-tempat yang berdasarkan analisis, memperlihatkan

    Balok DimensiD

    TulanganPotongan n

    Mn

    (Nmm)

    0,25xM-n

    max (Nmm)Keterangan

    A-B = B-C

    atap30/40 16

    21-T

    - 3 77319990.40

    30630056.82

    memenuhi syarat

    + 2 52815944.94 memenuhi syarat

    22-L- 2 52815944.94 memenuhi syarat

    + 4 100554751.18 memenuhi syarat

    23-T- 5 122520227.29 memenuhi syarat

    + 3 77319990.40 memenuhi syarat

    A-B lantai 30/50 19

    11-T- 5 219473626.45

    72398726.96

    memenuhi syarat

    + 3 139256248.38 memenuhi syarat

    12-L- 2 95361523.09 memenuhi syarat

    + 4 180626949.50 memenuhi syarat

    13-T

    - 7 289594907.84 memenuhi syarat

    + 4 180626949.50 memenuhi syarat

    B-C lantai 30/50 19

    13-T- 7 289594907.84

    72398726.96

    memenuhi syarat

    + 4 180626949.50 memenuhi syarat

    14-L- 2 95361523.09 memenuhi syarat

    + 5 122520227.29 memenuhi syarat

    11-T- 5 122520227.29 memenuhi syarat

    + 3 139256248.38 memenuhi syarat

  • 7/27/2019 srpmk balok syarat

    6/10

    kemungkinan terjadinya leleh lentur akibat perpindahan lateral inelastis struktur

    rangka.

    Balok Atapb 300 mm

    h 400 mm

    d 344 mm

    Tulangan

    Longitudinal

    D19 mm

    Tulangan

    Sengkang

    8 mm

    2h 800 mm

    d/4 86 mm

    Segmen 1

    Segmen 2

    < 2h (OK) < 2h (OK)

    S > d/4 atau 100 TIDAK OK

    < 2h (OK) < 2h (OK)

    S > d/4 atau 100 TIDAK OK

  • 7/27/2019 srpmk balok syarat

    7/10

    Balok Lantaib 300 mm

    h 500 mm

    d 442,5 mm

    Tulangan

    Longitudinal

    D19 mm

    Tulangan

    Sengkang

    8 mm

    2h 800 mm

    d/4 110,625 mm

    Segmen 1

    Segmen 2

    < 2h (OK) < 2h (OK)

    S > d/4 atau 100 TIDAK OK

    < 2h (OK) < 2h (OK)

    S > d/4 atau 100 TIDAK OK

  • 7/27/2019 srpmk balok syarat

    8/10

    3. Persyaratan Tulangan Transversal(SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.3 Halaman 315)

    a. 23.3.3.1 Sengkang tertutup harus dipasang pada komponen struktur pada daerah-daerah di bawah ini:

    (a)Pada daerah hingga dua kali tinggi balok diukur dari muka tumpuan ke arahtengah bentang, di kedua ujung komponen struktur lentur.

    (b)Di sepanjang daerah dua kali tinggi balok pada kedua sisi dari suatu penampangdimana leleh lentur diharapkan dapat terjadi sehubungan dengan terjadinya

    deformasi inelastis struktur rangka

    b. 23.3.3.2 Sengkang tertutup pertama harus dipasang tidak lebih dari 50 mm dari mukatumpuan. Jarak maksimum antara sengkang tertutup tidak boleh melebihi (a) d/4, (b)

    delapan kali diameter terkecil tulangan memanjang, (c) 24 kali diameter batang

    tulangan sengkang tertutup dan (d) 300 mm.

    c. 23.3.3.3 Pada daerah yang memerlukan sengkang tertutup, tulangan memanjang padaperimeter harus mempunyai pendukung lateral sesuai 9.10.5.3.

    d. 23.3.3.4 Pada daerah yang tidak memerlukang sengkang tertutup, sengkang dengankait gempa pada kedua ujungnya harus dipasang dengan spasi tidak lebih dari d/2 di

    sepanjang bentang komponen struktur ini. Lihat Gambar 40.

    e. 23.3.3.6 Sengkang tertutup dalam komponen struktur lentur diperbolehkan terdiri daridua unit tulangan, yaitu sebuah sengkang dengan kait gempa pada kedua ujung dan

    ditutup oleh pengikat silang. Pada pengikat silang yang berurutan yang mengikat

    tulangan memanjang yang sama, kait 90 derajat harus dipasang secara berselang-

    seling. Jika tulangan memanjang diberi pengikat silang dikekang oleh pelat lantai

    hanya pada satu sisi maka kait 90 derajatnya harus dipasang pada sisi yang dikekang.

  • 7/27/2019 srpmk balok syarat

    9/10

    Balok Atapb 300 mm

    h 400 mm

    d 342,5 mm

    Tulangan

    Longitudinal

    D16 mm

    Tulangan

    Sengkang

    8 mm

    2h 800 mm

    d/4 85,625 mm

    d/2 172 mm

    8*Longitudinal 128 mm

    24*Sengkang 192 mm

    Segmen 1

    Segmen 2

    < 2h (OK) < 2h (OK)

    S > d/4 atau 100 TIDAK OK

    < 2h (OK) < 2h (OK)

    S > d/4 atau 100 TIDAK OK

  • 7/27/2019 srpmk balok syarat

    10/10

    Balok Lantaib 300 mm

    h 500 mm

    d 442,5 mm

    Tulangan

    Longitudinal

    D19 mm

    Tulangan

    Sengkang

    8 mm

    2h 800 mm

    d/4 110,625 mm

    d/2 221,25 mm

    8*Longitudinal 152 mm

    24*Sengkang 192 mm

    Segmen 1

    Segmen 2

    < 2h (OK) < 2h (OK)

    S > d/4 atau 100 TIDAK OK

    < 2h (OK) < 2h (OK)

    S > d/4 atau 100 TIDAK OK