Statistika Deskriptif

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Analisa Statistika

Citation preview

  • Statistika Deskripsi

  • Deskriptif ke Inferensia

    Statistik Deskriptif

    Contoh

    Populasi

    Contoh

    Menduga parameter

    Populasi dari

    Statistik contoh

  • Penyajian Data

    Merupakan teknik penyajian dan peringkasan

    data sehingga menjadi informasi yang mudah

    dipahami.

    Peringkasan Data

    Ukuran Pemusatan

    Ukuran Penyebaran

    Tehnik Penyajian

    Tabel

    Grafik

  • Penyajian Data Tabel

    Data Kualitatif

    Data Kuantitatif

    Gambar/Grafik

    Data Kualitatif

    Pie Chart

    Bar Chart

    Data Kuantitatif

    Histogram

    Diagram Dahan Daun

    Diagram Kotak Garis

    Plot Garis

    Scatter Plot

    Survival Plot

  • Penyajian Data dengan Tabel

  • Menyajikan statistik menurut group sesuai keperluan

    penelitian

    Tampilan tabel jelas dan ringkas

    Tabel harus memberikan informasi yang dapat

    dimengerti oleh pembaca

    Tabel

  • Penyajian Tabel

    Data Kualitatif

  • No Sex Tinggi Berat Agama

    1 1 167 63 Islam

    2 1 172 74 Islam

    3 0 161 53 Kristen

    4 0 157 47 Hindu

    5 1 165 58 Islam

    6 0 167 60 Islam

    7 1 162 52 Budha

    8 0 151 45 Katholik

    9 0 158 54 Kristen

    10 1 162 63 Islam

    11 1 176 82 Islam

    12 1 167 69 Islam

    13 0 163 57 Kristen

    14 0 158 60 Islam

    15 1 164 58 Katholik

    16 0 161 50 Islam

    17 1 159 61 Kristen

    18 1 163 65 Islam

    19 1 165 62 Islam

    20 0 169 59 Islam

    21 1 173 70 Islam

    Contoh : Data 1

  • Tabel Frekuensi

    Sajikan data kualitatif (kategorik) dalam bentuk

    FREKUENSI

    Jika jumlah data mencukupi tampilkan pula

    percentase-nya

    Rekapitulasi menurut Agama

    Agama Frekuensi Persen

    Islam 13 61.90

    Kristen 4 19.05

    Katholik 2 9.52

    Hindu 1 4.76

    Budha 1 4.76

    Rekapitulasi menurut Sex

    Sex Frek. Persen

    Laki-laki 12 57.14

    Perempuan 9 42.86

  • Tabel Kontingensi

    Digunakan untuk melihat distribusi dari dua data kategorik

    atau lebih

    Bisa dalam bentuk %baris, % kolom, % total, sesuai

    dengan kebutuhan

    Agama

    Sex Budha Hindu Islam Katholik Kristen Total

    Laki-laki 1 9 1 1 12

    Perempuan 1 4 1 3 9

    Total 1 1 13 2 4 21

  • Penyajian Tabel

    Data Kuantitatif

  • Tabel Distribusi Frekuensi Kelompok

    Digunakan untuk membuat pengelompokkan data

    kuantitatif

    Isi tabel terdiri dari selang kelas, frekuensi masing-masing

    kelas, frekuensi relatif masing-masing kelas

    Cara membuat tabel distribusi frekuensi kelompok

    Tentukan jumlah kelas (Sturgis' rule ): k =3.3 log (n)+1

    Tentukan lebar kelas : l = (Xmax- Xmin)/k

    Tentukan batas atas dan batas bawah dari masing-

    masing kelas

    Tentukan tepi batas kelas

    List jumlah pengamatan pada masing-masing kelas

    Frekuensi Relatif : cari proporsi dari masing-masing

    kelas

  • Ilustrasi Data- Berat Badan

    Data 2

    58 57 50 56 44 59 43 52 55 49

    43 43 49 55 58 48 46 42 44 48

    40 40 42

    Data 3

    58 57 50 56 44 59 43 52 55 49

    43 43 49 55 58 48 46 42 44 48

    40 40 42 69 69 79 80 75 70 68

    69 70 67 65 77 69 67 76 73 65

  • Ilustrasi Data 2

    Jumlah kelas: k = 1+ 3.3 log (23) =5.49 6

    Lebar kelas: l = (59-40)/6 = 3.16 4

    Selang

    kelas Tengah

    Kelas Batas kelas Turus

    Frekuens

    i

    Frekuensi

    Relatif

    Presentas

    e

    38-41 39.5 37.5 - 41.5 || 2 0.09 8.70%

    42-45 43.5 41.5 - 45.5 |||| || 7 0.30 30.43%

    46-49 47.5 45.5 - 49.5 |||I 5 0.22 21.74%

    50-53 51.5 49.5 - 53.5 || 2 0.09 8.70%

    54-57 55.5 53.5 - 57.5 |||| 4 0.17 17.39%

    58-61 59.5 57.5 - 61.5 ||| 3 0.13 13.04%

    Total 23 1 100.00%

  • Tabel Ringkasan

    Sajikan RINGKASAN STATISTIK jika memungkinkan.

    Ringkasan statistik yang digunakan adalah jumlah data,

    rataan, median, standar deviasi, minimum, dan

    maksimum. Hindarkan pemberian banyak informasi

    dalam kapasitas yang terbatas

    Peubah Jenis Kelamin N Mean StDev Minimum Median Maximum

    Tinggi Perempuan 9 160.56 5.43 151 161 169

    Lati-laki 12 166.25 5.07 159 165 176

    Berat Perempuan 9 53.89 5.62 45 54 60

    Laki-laki 12 64.75 8.04 52 63 82

  • Penyajian Data dengan Grafik

  • Grafik

    Grafik mengungkapkan banyak informasi dibandingkan

    dengan seribu kata-kata

    Grafik yang disajikan harus dapat dimengerti oleh pembaca

    Jika pembaca mempertanyakan apa maksudnya maka grafik

    yang disajikan belum baik

    Gunakan nalar dalam membuat grafik.

  • Penyajian Data dengan Grafik

    Data Kualitatif

  • Pie Chart

    Digunakan untuk menampilkan data kategorik

    khususnya data nominal

    Menunjukkan distribusi data dalam group (total 100%)

    Disajikan dalam bentuk %, terkadang perlu menyajikan

    pula jumlah data

    12; 57%

    9; 43%

    Laki-laki

    Perempuan

    13; 61%4; 19%

    2; 10%

    1; 5% 1; 5%

    Islam Kristen Katholik Hindu Budha

  • Bar Chart Berguna untuk menampilkan data kategorik

    Dapat pula digunakan untuk menyajikan data dari

    tabel kontingensi / tabel ringkasan data

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    Ju

    mla

    h

    Laki-laki Perempuan

    Jenis Kelamin

    0.00

    50.00

    100.00

    150.00

    200.00

    Rata

    -rata

    Tinggi Berat

    Laki-laki

    Perempuan

    8,3%

    11,1%

    75,0%

    44,4%

    8,3%

    11,1%

    8,3%

    33,3%

    0% 20% 40% 60% 80% 100%

    Laki-

    laki

    Pere

    mpuan

    Budha Hindu Islam Katholik Kristen

  • Penyajian Data dengan Grafik

    Data Kuantitatif

  • Histogram

    Sebuah grafik dari suatu sebaran frekuensi, sebaran frekuensi relatif, proporsi, ataupersentase

    Digunakan untuk melihat sebaran dari data: Melihat ukuran penyebaran dan ukuran pemusatan

    data

    Melihat adanya data outlier

    Mendeteksi ada bimodus/tidak

  • Histogram

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    Ju

    mla

    h

    Laki-laki Perempuan

    Jenis Kelamin

    Fre

    qu

    en

    cy

    420-2-4-6

    40

    30

    20

    10

    0

    420-2-4-6

    20

    15

    10

    5

    0

    data1 data2

    Histogram of data1, data2

  • Fre

    qu

    en

    cy

    420-2-4-6

    40

    30

    20

    10

    0

    420-2-4-6

    20

    15

    10

    5

    0

    data1 data2

    Histogram of data1, data2

    Fre

    qu

    en

    cy

    43210-1-2

    25

    20

    15

    10

    5

    0

    43210-1-2

    20

    15

    10

    5

    0

    data1 data3

    Histogram of data1, data3

    C14

    Fre

    qu

    en

    cy

    543210-1-2

    30

    25

    20

    15

    10

    5

    0

    Histogram of C14

    Ukuran Pemusatan relatif sama namun

    ukuran penyebaran relatif berbeda

    Ukuran Pemusatan relatif berbeda

    namun ukuran penyebaran relatif sama

    ?

    bimodus

    outlier

  • Histogram Mengukur bentuk sebaran

    FR

    EQ

    UE

    NC

    Y

    Skewed to Right

    FR

    EQ

    UE

    NC

    Y

    Symmetric

    FR

    EQ

    UE

    NC

    Y

    WEIGHT WEIGHT WEIGHT

    Skewed to LeftMiring

    Ke kiri SIMETRIK

    Miring

    Ke KANAN

  • IlustrasiData 2

    Berdasasarkan tabel sebaran frekuensi tersebut

    maka tampilan histogramnya sebagai berikut:

    Fre

    qu

    en

    cy

    605652484440

    7

    6

    5

    4

    3

    2

    1

    0

    Sebagain besar berusia kurang dari 50 tahun, sedangkan

    frekuensi paling banyak berada pada usia 44 tahun. Bentuk

    sebaran tidak simetrik, terdapat dua kelompok usia (kurang

    dari 50 tahun dan lebih dari 50 tahun) bimodus

  • Variasi berbagai bentuk histogram dari Data 2

    Fre

    qu

    en

    cy

    605652484440

    7

    6

    5

    4

    3

    2

    1

    0

    Fre

    qu

    en

    cy

    6055504540

    7

    6

    5

    4

    3

    2

    1

    0

    Fre

    qu

    en

    cy

    6055504540

    7

    6

    5

    4

    3

    2

    1

    0

    Bentuk histogram tidak

    unik pemilihan tergantung informasi

    yang diperlukan

  • Frekuensi Relatif Histogram vs Pemulusan

    Pe

    rce

    nt

    3.62.41.20.0-1.2-2.4-3.6

    9

    8

    7

    6

    5

    4

    3

    2

    1

    0

    Pe

    rce

    nt

    3.62.41.20.0-1.2-2.4-3.6

    9

    8

    7

    6

    5

    4

    3

    2

    1

    0

    Histogram of C1

    C1

    Pe

    rce

    nt

    3.62.41.20.0-1.2-2.4-3.6

    9

    8

    7

    6

    5

    4

    3

    2

    1

    0

    Histogram of C1

  • Pe

    rce

    nt

    56484032241680

    7

    6

    5

    4

    3

    2

    1

    0

    Histogram of C4

    Pe

    rce

    nt

    56484032241680

    7

    6

    5

    4

    3

    2

    1

    0

    Shape 4.886

    Scale 3.073

    N 10000

    Histogram of C4Gamma

    Pe

    rce

    nt

    56484032241680

    7

    6

    5

    4

    3

    2

    1

    0

    Shape 4.886

    Scale 3.073

    N 10000

    Histogram of C4Gamma

    Frekuensi Relatif Histogram vs Pemulusan

  • Diagram Dahan Daun

    Sebuah diagram yang menampilkan distribusi dari data

    kuantitatif yang sudah terurut dari terkecil dan terbesar

    Sesuai dengan namanya diagram dahan daun terdiri

    dari bagian dahan dan bagian daun. Bagian daun selalu

    terdiri dari satu digit. Bagian dahan terletak di sebelah

    kiri dan bersesuaian dengan bagian daun (jika ada) di

    sebelah kanan

    Secara visual,diagram dahan daun hampir sama

    dengan bar chart dimana kategori-kategorinya

    didefinisikan dengan struktur decimal dari bilangan yang

    ada

  • Manfaat diagram dahan daun

    Melihat distribusi dari data

    Melihat ukuran penyebaran dan ukuran pemusatan

    data

    Melihat adanya data outlier

    Mendeteksi ada bimodus/tidak

    Stem-and-leaf of Contoh1 N = 20

    Leaf Unit = 1.0

    1 2 5

    4 3 579

    7 4 138

    (4) 5 0445

    9 6 5569

    5 7 36

    3 8 12

    1 9 3

    pusat

    Terlihat distribusi

    dari data aslinya

  • Ilustrasi Stem-and-leaf of Contoh1 N = 20

    Leaf Unit = 1.0

    1 2 5

    4 3 579

    7 4 138

    (4) 5 0445

    9 6 5569

    5 7 36

    3 8 12

    1 9 3

    Informasi satuan

    dari daun satuan

    Bagian daun

    Bagian dahan

    Frekuensi kumulatif

    dari jumlah daun pada

    masing-masing dahan.

    Dihitung dari atas dan

    bawah sampai ketemu

    di posisi median

    Output MINITAB

  • Cara membuat diagram dahan daun

    Pisahkan bagian dahan dan daun. Untuk contoh

    diatas misalkan dahan berupa puluhan dan

    daunnya berupa satuan

    Bagian dahan urutkan dari terkecil sampai

    terbesar

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

  • Plot daun sesuai dengan dahan yang tersedia. Sebagai langkah

    awal untuk memudahkan pekerjaan identifikasi secara berurutan

    dari data yang ada

    2 5

    3 795

    4 183

    5 4405

    6 5569

    7 63

    8 21

    9 3

    Urutkan bagian daun dari terkecil sampai yang terbesar

    2 5

    3 579

    4 138

    5 0445

    6 5569

    7 36

    8 12

    9 3

  • Dahan terbagi dalam 2 dahan

    Aturan main: dahan 1 untuk digit 0-4 dan dahan 2

    untuk digit 5-9

    Perhatikan data berikut:

    Stem-and-leaf of Contoh2 N = 24

    Leaf Unit = 1.0

    3 0 899

    7 1 0223

    (6) 1 566779

    11 2 01344

    6 2 689

    3 3 1

    2 3 8

    1 4

    1 4

    1 5 3

  • Quintuple stem

    Bagi dahan ke dalam 5 dahan per 10 nilai

    bilangan. Aturan main sebagai berikut: * untuk

    daun 0 dan 1,t untuk 2 dan 3, f untuk 4 dan 5, s

    untuk 6 dan 7, dan . untuk 8 dan 9

    Perhatikan data berikut:

  • Stem-and-leaf of Contoh3 N = 23

    Leaf Unit = 1.0

    1 0 3

    3 0 45

    5 0 77

    8 0 899

    (4) 1 0011

    11 1 223

    8 1 4455

    4 1 67

    2 1 8

    1 2

    1 2

    1 2

    1 2 7

    0 t 3

    f 45

    s 77

    . 899

    1 * 0011

    t 223

    f 4455

    s 67

    . 8

    2 *

    t

    f

    s 7

    Output MINITAB

    Aturan banyaknya

    dahan yang

    digunakan :

    antara 4-12 dahan

    Sesuaikan dengan

    informasi yang

    diperoleh berkaitan

    dengan bentuk

    sebaran, ukuran

    pemusatan dan

    penyebaran data

  • Ukuran Pemusatan dan Sebaran

    Data

  • Pertanyaan

    Data mengenai daya hidup dari baterai HP

    merk XXX

    Dimana lokasi atau pusat dari data? ukuran pemusatan

    Seberapa besar variasi dari data ukuran penyebaran

  • Ukuran Pemusatan

    Modus (Mode): Nilai pengamatan yang paling

    sering muncul

    Median: Pengamatan yang ditengah-tengah dari

    data terurut

    Quartil: Nilai-nilai yang membagi data terurut

    menjadi 4 bagian yang sama

    Mean: merupakan pusat massa (centroid)

    sehingga simpangan kiri dan simpangan kanan

    sama besar

  • Modus (Mode)

    Merupakan nilai pengamatan yang paling sering

    muncul

    Dalam satu gugus data dapat mengandung lebih

    dari satu modus

    Dapat digunakan untuk semua jenis data, tapi

    paling banyak digunakan untuk data kategorik

    atau data diskret dengan hanya sedikit nilai yang

    mungkin muncul

    Modus

  • Median

    Pengamatan yang ditengah-tengah dari data

    terurut

    Nama lain dari percentil ke-50

    Nama lain dari kuartil 2 (Q2)

    Digunakan untuk menggambarkan lokasi dari

    data numerik

    Kekar terhadap adanya pencilan

  • Cara menghitung median contoh

    1. Urutkan data dari terkecil sampai terbesar

    2. Jika jumlah data ganjil, nilai median

    merupakan nilai di tengah

    Data-I: 2 8 3 4 1

    Data terurut: 1 2 3 4 8

    Median

  • Jika jumlah data genap, nilai median

    merupakan rataan dari dua nilai di tengah

    Data-II: 2 8 3 4 1 8

    Data terurut: 1 2 3 4 8 8

    Median=(3+4)/2 = 3.5

    Cara menghitung median contoh

  • Perhatikan Data-I dan Data-III

    Data I terurut: 1 2 3 4 8

    Median

    Data III terurut: 1 2 3 4 100

    Median

  • Secara umum langkah teknis untuk

    menghitung median contoh

    1. Urutkan data dari kecil ke besar

    2. Cari posisi median (nmed=(n+1)/2)

    3. Nilai median

    a. Jika nmed bulat, maka Median=X(n+1)/2 b. Jika nmed pecahan, maka Median=(X(n)/2+

    X(n/2)+1)/2 (rata-rata dua pengamatan yang

    berada sebelum dan setelah posisi median)

  • Kuartil

    Nilai-nilai yang membagi data terurut menjadi 4 bagian

    yang sama

    Q0 (dibaca kuartil 0) merupakan nilai minimum dari data

    Q1(dibaca kuartil 1) merupakan nilai yang membagi data

    25% data di kiri dan 75% data di kanan

    Q2 (dibaca kuartil 2) merupakan median, membagi data

    menjadi 50%

    Q3 (dibaca kuartil 3) merupakan nilai yang membagi

    data 75% data di kiri dan 25% data di sebelah kanan

    Q4 (dibaca kuartil 4) merupakan nilai maksimum dari

    data

    Nilai Q1, Q2, dan Q3 kekar terhadap pencilan

  • Langkah Teknis memperoleh Kuartil

    (Quartile)

    Metode Belah dua 1. Urutkan data dari kecil ke besar 2. Cari posisi kuartil

    a. nQ2=(n+1)/2 b. nQ1=(nQ2

    *+1)/2= nQ3, nQ2

    * posisi kuartil dua terpangkas (pecahan dibuang)

    3. Nilai kuartil 2 ditentukan sama seperti mencari nilai median. Kuartil 1 dan 3 prinsipnya sama seperti median tapi kuartil 1 dihitung dari kiri, sedangkan kuartil 3 dihitung dari kanan.

  • Perhatikan ilustrasi Data-I

    Posisi Q2 = nQ2 = (5+1) / 2 =3

    Posisi Q1 = Posisi Q3 = (3+1)/2 = 2

    Data terurut: 1 2 3 4 8

    Median

    Q1 Q3

  • Perhatikan ilustrasi Data-II

    Posisi Q2 = nQ2 = (6+1) / 2 =3.5

    Posisi Q1 = Posisi Q3 = (3+1)/2 = 2

    Median

    Q1 Q3

    Data terurut: 1 2 3 4 8 8

  • Langkah Teknis memperoleh Kuartil

    (Quartile)

    Metode Interpolasi 1. Urutkan data dari kecil ke besar 2. Cari posisi kuartil

    a. nq1=(1/4)(n+1) b. nq2=(2/4)(n+1) c. nq3=(3/4)(n+1)

    3. Nilai kuartil dihitung sebagai berikut: a. Xqi=Xa,i + hi (Xb,i-Xa,i) b. Xa,i = pengamatan sebelum posisi kuartil

    ke-i, Xb,i = pengamatan setelah posisi kuartil ke-i dan hi adalah nilai pecahan dari posisi kuartil

  • Perhatikan ilustrasi Data-I

    Posisi Q2 = nQ2 = (5+1) / 2 =3

    Posisi Q1 = (5+1) = 1.5

    Posisi Q3 = (5+1) = 4.5

    Data terurut: 1 2 3 4 8

    Median

    Q1= 1 + 0.5(2-1) = 1.5

    Q3=4+ 0.5(8-4)=6

  • Perhatikan ilustrasi Data-II

    Posisi Q2 = nQ2 = (6+1) / 2 =3.5

    Posisi Q1 = (6+1) = 1.75

    Posisi Q3 = (6+1) = 5.25

    Median

    Data terurut: 1 2 3 4 8 8

    Q1= 1 + 0.75(2-1) = 1.75

    Q3=8+ 0.25(8-8)=8

  • Statistik 5 Serangkai

    3

    1.5 6

    1 8

    Q2

    Q1 Q3

    Q0 Q4

    3.5

    1.75 6

    1 8

    Data-I Data-II

  • Mean (rataan)

    Merupakan pusat massa (centroid)

    Jika menggambarkan populasi di tuliskan

    sebagai , huruf yunani mu

    Jika menggambarkan contoh dituliskan sebagai

    , disebut xbar

    Digunakan untuk tipe data numerik

    Tidak bisa digunakan untuk tipe data kategorik

    dan diskret

    Sangat tidak resisten terhadap pencilan

    x

  • Langkah Teknis memperoleh mean

    Populasi :

    Sampel :

    N

    xN

    i

    i 1

    n

    x

    x

    n

    i

    i 1

    Data-I (merupakan data contoh) : 2 8 3 4 1

    6.35

    14382

    x Jangan dibulatkan!!!!

  • Perhatikan Data-I dan Data-III

    Data I terurut: 1 2 3 4 8

    Median

    Data III terurut: 1 2 3 4 100

    Median

    6.35

    14382

    x

    225

    1004321

    x

  • Kaitan antar bentuk sebaran dengan

    ukuran pemusatan

    Mean = Median = Mode

  • Ukuran Penyebaran

    Menggambarkan suatu UKURAN KUANTITATIF tingkat

    penyebaran atau pengelompokan dari data

    Keragaman biasanya didefinisikan dalam bentuk jarak :

    Seberapa jauh jarak antar titik-titik tersebut satu sama lain

    Seberapa jauh jarak antara titik-titik tersebut terhadap rataannya

    Bagaimana tingkat keterwakilan nilai tersebut terhadap kondisi

    data keseluruhan

  • Wilayah (Range)

    Merupaka selisih dari nilai terbesar nilai terkecil

    R=Xmax Xmin

    Hanya memperhitungkan nilai terkecil dan terbesar,

    sedangkan sebaran nilai antara dua nilai tersebut tidak

    diperhitungkan

    Tidak Resisten terhadap nilai yang ekstrim

    Data- I terurut: 1 2 3 4 8 R = 8-1 = 7

    Data-III terurut: 1 2 3 4 100 R = 100-1 = 99

  • Jangkauan antar Kuartil (Interquartile Range)

    Merupakan selisih antara kuartil 3 dengan kuartil 1

    IQR = Q3 - Q1

    Memperhitungkan sebaran antara nilai minimum dan nilai

    maksimum

    Kekar terhadap adanya nilai-nilai yang ekstrim (pencilan)

    Statistik 5 serangkai dari Data- I

    (metode belah dua)

    3

    2 4

    1 8

    Statistik 5 serangkai dari Data-III

    (metode belah dua)

    3

    2 4

    1 100

    IQR = 4-2 = 2 IQR = 4-2 = 2

  • Deviasi

    Ukuran penyebaran yang lebih kompleks adalah

    bagaimana data tersebut mengelompok di sekitar

    rataannya

    Deviasi merupakan selisih dari data terhadap rataannya.

    Ukuran keragaman dari deviasi adalah rataan deviasi =

    (x - ) / n

    (x - ) / n 0

    Data Deviasi

    1 -2.6

    2 -1.6

    3 -0.6

    4 0.4

    8 4.4

    Rataan 3.6 0.000000000000000178

    Data-I

  • Ragam (Variance) Untuk menghilangan +/- maka deviasi dikuadratkan

    terlebih dahulu sebelum dirata-ratakan.

    Ukuran semacam ini disebut ragam = (x - )2 / n

    (x - )2 merupakan jumlah kuadrat dari deviasi

    disekitar rataannya

    Data (X-) (X-)2

    1 -2.6 6.76

    2 -1.6 2.56

    3 -0.6 0.36

    4 0.4 0.16

    8 4.4 19.36

    Rataan 3.6 5.84

    Data-I

  • Populasi

    Contoh

    N

    xN

    i

    i

    1

    2

    2

    1

    1

    2

    2

    n

    xx

    s

    n

    i

    i

    Derajat bebas = db

    Untuk menghitung ragam contoh maka perlu dihitung

    rataan contoh, maka data terakhir tergantung dari data-

    data sebelumnya. Hanya 1 yang tidak bebas, sedangkan

    n-1 data lainnya bebas variasinya

    84.5

    5

    2.291

    2

    2

    N

    xN

    i

    i

    Data-I

    3.7

    4

    2.29

    1

    1

    2

    2

    n

    xx

    s

    n

    i

    i

    Ragam

  • Perhatikan permainan berikut

    Banu mengajak Anda main tebak-tebakan. Banu

    mempunyai tiga kaleng. Salah satu dari kaleng tersebut

    berisi bola. Yang manakah yang berisi bola?

    Jika bola tersebut dianggap sebagai rataan sampel maka ada sebanyak 3-1 = 2 kaleng yang ditebak

    bebas db = n-1 Jika kaleng I dan II Anda angkat namun tidak terdapat

    bola maka sudah pasti kaleng ke-3 yang berisi bola

  • Ragam merupakan ukuran jarak kuadrat, sehingga

    untuk mendapatkan jarak yang sebenarnya adalah

    dengan mengakarkan ragam simpangan baku

    simpangan baku populasi dan s simpangan baku

    sampel

    Simpangan Baku (standard deviation)

  • Latihan :

    a. 3 9 7 4 10 3

    b. 4 9 3 8 6

    Tentukan nilai :

    Mean, Median, Q1, Q3, Ragam, Simpangan Baku,

    Range, dan IQR untuk kedua gugus data di atas

  • Demo MINITAB

  • No Sex Tinggi Berat Agama

    1 1 167 63 Islam

    2 1 172 74 Islam

    3 0 161 53 Kristen

    4 0 157 47 Hindu

    5 1 165 58 Islam

    6 0 167 60 Islam

    7 1 162 52 Budha

    8 0 151 45 Katholik

    9 0 158 54 Kristen

    10 1 162 63 Islam

    11 1 176 82 Islam

    12 1 167 69 Islam

    13 0 163 57 Kristen

    14 0 158 60 Islam

    15 1 164 58 Katholik

    16 0 161 50 Islam

    17 1 159 61 Kristen

    18 1 163 65 Islam

    19 1 165 62 Islam

    20 0 169 59 Islam

    21 1 173 70 Islam

    Ilustrasi

    Data

  • Data pada ilustrasi data diolah menggunakan MINITAB

    Descriptive Statistics: Tinggi, Berat

    Variable N Mean StDev Variance Minimum Q1 Median Q3 Maximum

    Tinggi 21 163.81 5.85 34.26 151.00 160.00 163.00 167.00 176.00

    Berat 21 60.10 8.86 78.49 45.00 53.50 60.00 64.00 82.00

    Variable Range IQR

    Tinggi 25.00 7.00

    Berat 37.00 10.50

  • Diagram Kotak Garis (boxplot)

  • Informasi yang diperoleh dari diagram kotak-garis

    Melihat ukuran penyebaran dan ukuran pemusatan

    data

    Melihat adanya data pencilan

    Sebagai alat pembandingan sebaran dua kelompok

    data atau lebih

  • data 1

    6055504540

    Boxplot of data 1

    Penyajian Dengan Box-plot(1)

    Q1 Q3 Q2

    Min Max

    Interquartli Range

  • Cara membuat box plot

    Hitung Statistik lima serangkai

    Hitung Pagar Dalam Atas (PAD) : Q3 +1.5(Q3-Q1)

    Hitung Pagar Dalam Bawah (PBD): Q1-1.5(Q3-Q1)

    Identifikasi outlier :

    Jika data < PBD atau data > PAD maka data dikatakan outlier

    Gambar kotak dengan batas Q1 dan Q3

    Jika tidak ada pencilan :

    Tarik garis dari Q1 sampai data terkecil dan tarik garis dari Q3 sampai data terbesar

    Jika ada pencilan :

    Tarik garis Q1 dan atau Q3 sampai data sebelum pencilan

    Pencilan digambarkan dengan asterik

    Me

    Q1 Q3

    Q1 Q4

  • Ilustrasi (1)

    Statistik 5 serangkai dari data sbb:

    PDA = 55 + 1.5 (55 43) = 73

    PDB = 43 1.5 (55 - 43) = 25

    Tidak ada pencilan

    Me 48

    Q1 Q3 43 55

    Min Max 40 59

  • data 1

    6055504540

    Boxplot of data 1

    Sebaran data tidak simetrik, karena nilai median lebih dekat ke Q1 miring ke kanan

    Tidak ada pencilan

  • Ilustrasi (2)

    Me 48

    Q1 Q3 43 55

    Min Max 40 80

    Stem-and-leaf of data 1 N = 23

    Leaf Unit = 1.0

    9 4 002233344

    (5) 4 68899

    9 5 02

    7 5 556788

    1 6

    1 6

    1 7

    1 7

    1 8 0

    PDA = 55 + 1.5 (55 43) = 73 PDB = 43 1.5 (55 - 43) = 25

    Pencilan : 80

  • data 1

    8070605040

    Boxplot of data 1

    Sebaran data tidak simetrik, karena nilai median lebih dekat ke Q1 miring ke kanan

    Terdpat nilai pencilan (80)

  • Contoh data: No. Kota/Kab Pert. Pend. No. Kota/Kab Pert. Pend.1 Pandenglang 2.15 1 Cilacap 1.28

    2 Lebak 2.48 2 Banyumas 1.78

    3 Bogor 4.52 3 Prubalingga 1.42

    4 Sukabumi 2.51 4 Banjarnegara 1.49

    5 Cianjur 2.33 5 Kebumen 1.09

    6 Bandung 3.31 6 Purworejo 0.62

    7 Garut 2.35 7 Wonosobo 1.64

    8 Tasikmalaya 2.15 8 Magelang 1.31

    9 Ciamis 1.21 9 Boyolali 1.08

    10 Kuningan 1.97 10 Klaten 1.19

    11 Cirebon 2.73 11 Sukoharjo 2.10

    12 Majalengka 2.01 12 Wonogiri 0.51

    13 Sumedang 1.41 13 Karanganyar 2.07

    14 Indramayu 2.53 14 Sragen 1.85

    15 Subang 1.89 15 Grobogan 1.52

    16 Purwakarta 2.32 16 Blora 1.27

    17 Karawang 2.31 17 Rembang 2.08

    18 Bekasi 3.57 18 Pati 1.62

    19 Tangerang 4.04 19 Kudus 2.03

    20 Serang 2.85 20 Jepara 1.87

    21 Kota Bogor 2.60 21 Demak 1.38

    22 Kota Sukabumi 1.48 22 Semarang 0.46

    23 Kota Bandung 2.20 23 Temanggung 1.83

    24 Kota Cirebon 2.51 24 Kendal 0.83

    25 Batang 1.70

    Rata-Rata: 26 Pekalongan 1.80

    Jabar 2.48 27 Pemalang 1.79

    Jateng 1.68 28 Tegal 2.67

    Minimum : 29 Brebes 2.09

    Jabar 1.00 30 Kota Magelang 1.25

    Jateng 1.00 31 Kota Surakarta 1.39

    Maksimum: 32 Kota Slatiga 2.30

    Jabar 23.00 33 Kota Semarang 5.21

    Jateng 34.00 34 Kota Pekalongan 1.95

    35 Kota Tegal 2.44

    Jawa Barat Jawa Tengah

  • Pertumbuhan penduduk di Jawa Barat relatif lebih tinggi

    dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk di Jawa Tengah.

    Secara umum, tingkat keragaman pertumbuhan penduduk antar

    kabupaten, di Jawa Tengah sedikit lebih besar dibanding dengan

    Jawa Barat. Kab Bogor dan Tangerang merupakan daerah yang

    tingkat pertumbuhan pendudukya cukup tinggi. Di Jawa Tengah Kota

    Semarang yang pertumbuhan penduduknya paling tinggi.

    prop

    pe

    rtu

    mb

    uh

    an

    pe

    nd

    d

    Jawa TengahJawa Barat

    5

    4

    3

    2

    1

    0

    Kota Semarang

    Tangerang

    Bogor

    Boxplot of pertumbuhan pendd vs prop