9
STATUS PASIEN PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN DEPARTEMEN PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RSUD CIERENG I. IDENTITAS PASIEN Nama : Ny.S Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 56 tahun Alamat : Sangkali RT 04/02, Kecamatan Cisalak Pendidikan : SD / Sederajat Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Suku Bangsa : Sunda Status : Menikah Agama : Islam Tanggal pemeriksaan : 24 Mei 2013 II. ANAMNESIS Diambil dari Autoanamnesis tanggal 24 Mei 2013 Keluhan Utama : Bruntus bruntus kemerahan di seluruh tubuh Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang poliklinik RSUD Ciereng dengan keluhan bruntus bruntus kemerahan sejak ± 6 bulan yang lalu SMRS. Keluhan tersebut disertai gatal-gatal pada seluruh tubuh. Mulanya gatal berawal dari bokong lalu timbul 1

Status Pasien Penyakit Kulit Dan Kelamin Mira -Tinea Inkognito

Embed Size (px)

Citation preview

STATUS PASIEN PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

DEPARTEMEN PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RSUD CIERENG

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny.S

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 56 tahun

Alamat : Sangkali RT 04/02, Kecamatan Cisalak

Pendidikan : SD / Sederajat

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Suku Bangsa : Sunda

Status : Menikah

Agama : Islam

Tanggal pemeriksaan : 24 Mei 2013

II. ANAMNESIS

Diambil dari Autoanamnesis tanggal 24 Mei 2013

Keluhan Utama : Bruntus bruntus kemerahan di seluruh tubuh

Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien datang poliklinik RSUD Ciereng dengan keluhan bruntus bruntus

kemerahan sejak ± 6 bulan yang lalu SMRS. Keluhan tersebut disertai gatal-gatal

pada seluruh tubuh. Mulanya gatal berawal dari bokong lalu timbul bruntus berwarna

kemerahan. Kemudian semakin lama semakin menyebar ke tungkai atas lalu ke

tungkai bawah kaki kiri dan kanan.

Pasien mengaku sudah beberapa kali ke dokter umum untuk mengobati

sakitnya tetapi setelah sembuh selalu berulang kembali dan tidak pernah sembuh.

Keluhan sebelumnya diobati dengan obat-obatan steroid yang diberikan oleh dokter

selama 6 bulan.

Pasien menyangkal adanya riwayat alergi obat. Pasien juga menyangkal

adanya alergi makanan apapun. Riwayat penyakit kencing manis disangkal.

1

Riwayat Penyakit Dahulu :

Pasien mengaku pernah mengalami keluhan yang serupa sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga :

Pasien menyangkal adanya keluhan serupa di keluarga.

III. PEMERIKSAAN FISIK

1. STATUS GENERALIS

Keadaaan umum : baik

Kesadaran : compos mentis

Keadaan gizi : baik

Vital Sign : Tekanan darah : 11/70 mmHg

Nadi : 88 x/menit

Pernafasan : 24 x/menit

Suhu : afebris

Kepala : normochepal, rambut hitam, distribusi merata

Mata : konjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

Hidung : simetris, deviasi septum (-), sekret (-)

Telinga : bentuk daun telinga normal, sekret (-)

Mulut : mukosa bibir dan mulut lembab, sianosis (-)

Tenggorokan : faring tidak hiperemis, T1-T1 tenang.

Thorax : Jantung : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-).

Paru : vesikuler, ronki (-), wheezing (-)

Abdomen : supel, nyeri tekan (-), pembesaran hepar dan lien tidak

teraba

KGB : tidak teraba pembesaran.

Ekstremitas : dalam batas normal

2. STATUS DERMATOLOGIKUS

Distribusi : Regional

At Regio : perut bagian bawah, tungkai atas kiri dan kanan, tungkai

bawah kiri dan kanan

2

Sifat lesi : Multiple, diskret, milier – plakat dengan eritem disekilingnya,

Skuama, tepi tidak meninggi

Efloresensi : makula hiperpigmentasi, eritem, skuama

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Kerokan kulit

V. RESUME

Pasien datang poliklinik RSUD Ciereng dengan keluhan bruntus bruntus

kemerahan sejak ± 6 bulan yang lalu SMRS. Keluhan tersebut disertai gatal-

gatal pada seluruh tubuh. Mulanya gatal berawal dari bokong lalu timbul bruntus

berwarna kemerahan. Kemudian semakin lama semakin menyebar ke tungkai atas

lalu ke tungkai bawah kaki kiri dan kanan. Pasien mengaku sudah beberapa kali

ke dokter umum untuk mengobati sakitnya tetapi setelah sembuh selalu berulang

kembali dan tidak pernah sembuh. Keluhan sebelumnya diobati dengan obat-

obatan steroid yang diberikan oleh dokter selama 6 bulan.

Status dermatologikus pasien distribusi reigonal di regio perut bagian bawah,

tungkai atas kiri dan kanan, tungkai bawah kiri dan kanan. Sifat lesi yaitu

multiple, diskret, milier – plakat dengan eritem disekilingnya, skuama dan tepi

tidak meninggi. Efloresensi kulit berupa makula hiperpigmentasi, eritem, skuama.

VI. DIAGNOSIS BANDING

1. Tinea Inkognito

2. Tinea Cruris et Corporis

3. Dermatitis Seboroik

VII. DIAGNOSA KERJA

Tinea Inkognito

VIII. PENATALAKSANAAN

Umum

1. Memberitahukan pasien untuk rajin membersihkan lingkungannya, terutama

menjemur karpet, bantal dan tempat tidur pasien.

3

2. Memberitahukan pasien untuk mencuci pakaian dan handuk dengan air panas

agar parasit dapat mati dan mencegah penularan.

3. Memberitahukan pada pasien agar tidak berbagi pakaian dan handuk pada

teman-temannya.

4. Menjaga hygine

5. Memberitahukan pasien cara menggunakan obat salep, yaitu obat salep

dioleskan keseluruh tubuh tipis-tipis dimulai dari leher hingga kaki.

6. Menganjurkan agar teman-teman pasien untuk berobat juga karena ini

penyakit yang menular.

Khusus

Topikal :

1. Permetrin 5% dioleskan pada kulit yang gatal dan dibilas setelah 10 jam.

IX. PROGNOSIS

Que ad Vitam : ad bonam

Que ad Functionam : ad bonam

Que ad Sanationam : dubia ad bonam

4

5

6

7