16
Skenario 2 Status Pasien Nama : anita (P) Umur : 14 tahun Tgl. Masuk RS : 27 april 2006 Tgl. Pemeriksaan : 28 april 2006 Pasien, 14 tahun, datang ke RS dengan keluhan perut membesar. Sejak dua bulan sebelum masuk rumah sakit. Anita sering mengalami mimisan, lemah badan, pusing, gusi berdarah, nyeri perut dan nyeri tulang. Keluhan tidak disertai bengkak di kaki maupun bagian tubuh lain. Sejak dua dua minggu sebelum masuk rumah sakit, penderita merasa cepat kenyang, perut terasa penuh serta terdapat benjolan yang mula-mula ada di perut kiri atas yang membesar sampai memenuhi perut. Penderita sering merasakan sesak nafas sejak perutnya membesar. Pemeriksaan fisik Keadaan umum : tampak sakit berat Kesadraran : somnolen Tanda vital : tekanan darah :110/60 mmHg, nadi=HR: 104x/menit, regularm equal, isi cukup, RR (respirasi rate): 28x/menit, S:36,5 C TB :145 cm, BB: 35 kg, gizi: cukup.

step 1-5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: step 1-5

Skenario 2

Status Pasien

Nama : anita (P)

Umur : 14 tahun

Tgl. Masuk RS : 27 april 2006

Tgl. Pemeriksaan : 28 april 2006

Pasien, 14 tahun, datang ke RS dengan keluhan perut membesar. Sejak dua bulan

sebelum masuk rumah sakit. Anita sering mengalami mimisan, lemah badan, pusing, gusi

berdarah, nyeri perut dan nyeri tulang. Keluhan tidak disertai bengkak di kaki maupun bagian

tubuh lain.

Sejak dua dua minggu sebelum masuk rumah sakit, penderita merasa cepat kenyang,

perut terasa penuh serta terdapat benjolan yang mula-mula ada di perut kiri atas yang

membesar sampai memenuhi perut. Penderita sering merasakan sesak nafas sejak perutnya

membesar.

Pemeriksaan fisik

Keadaan umum : tampak sakit berat

Kesadraran : somnolen

Tanda vital : tekanan darah :110/60 mmHg, nadi=HR: 104x/menit, regularm equal,

isi cukup, RR (respirasi rate): 28x/menit, S:36,5 C TB :145 cm, BB: 35 kg, gizi: cukup.

Abdomen

Cembung,tegang,venektasi (-)

Hepar terasa membesar, tajam, rata, kenyal.

Lien : schuffner III, ruang tube kosong, pekak pindah (-), pekang samping (-)

Page 2: step 1-5

Ekstremitas: - kelenjar getah bening inguinal kiri teraba membesar, edema piting pretibial

dan dorum pedis (-/-), sianosis (-), akral hangat, ptekie (+) pada punggung dan kedua lengan,

hematom (+) pada tungkai baawah kanan

VI. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan darah rutin tanggal 28 april 200+

Hb : 5,3 gr/dl

Leukosit : 55.700/mm3

Trombosit :90.000/mm3

Ht : 15%

Page 3: step 1-5

STEP 1 :

Schuffner III : Garis yang menghubungkan dari arcus costarum kiri sampai SIAS kanan

(spina iliaca anterior superior). terdiri dari garis 1-8, garis kedelapan tepat sejajar pada

umbilicus.

Ruang traube : bagian lapang di lambung yang berada di belakang iga dengan batas-

batasnya di medial pada pinggir kiri sternum, di atas pada garis rawan iga VI ke pinggir

bawah rawan iga IX pada linea midclavicularis dan di bawah pada arcus costarum.

Venektasi : pembuluh darah yang melebar terletak pada abdomen.

Page 4: step 1-5

STEP II :

1. Diagnosis banding kasus?

2. Bagaimana terbentuknya gejala tersebut?

3. Interprestasi dari pemeriksaan pada kasus?

4. Bagaimana pengobatan dan penatalaksanaan pada kasus?

5. Penegakan diagnosis?

Page 5: step 1-5

STEP 3 :

1. – leukimia akut

- Leukimia kronik

- Leukopenia

- Trombositosis

- Anemia

- Hepatomegali

- Trombositopeni (gangguan hemofilik)

2. Etiologi : idiopatik,lingkungan,paparan senyawa benzene.

Patofisiologi :

- Adanya perubahan sel-sel pembuluh darah kemudian terjadi aktivasi sel-sel tumor

di dalam sumsum tulang

- Trombosit kurang akan mengakibatkan gusi berdarah karena trombosit berfungsi

untuk penyembuhan luka/pembekuan darah

- Migrasi sel-sel sumsum tulang akan terjadi gangguan daerah infiltrasi

ekstramedula sel-sel belum matur berinfiltrasi ke organ limfoid timbulah

pembesaran kelenjar getah bening

- Sesak nafas dan perut membesar pada diafragma

- Nyeri tulang karena sel-sel blas meninfiltrasi

- Lemah,pusing karena Hemoglobin yang rendah

- Mimisan karena Hematokrit yang rendah

3. Somnolen : tidak berespon pada respon ringan (mengantuk)

Ptekie dan gusi berdarah karena trombosit rendah

Pusing,lemah,hilang konsentrasi karena Hb rendah

Tekanan darah sistol normal dan diastol rendah

Nadi dan suhu normal

Pemeriksaan abdomen ; hepatomegali

Trombosit rendah,hemoglobin rendah,leukosit meningkat,hemotokrit rendah

Page 6: step 1-5

4. –- Fase induksi remisi

- Fase konsodilasi ; 6 bulan lanjutan dari fase remisi

- Fase profilaksis susunan saraf pusat (SSP)

- Fase pemeliharaan jangka panjang

- Aspirasi dan biopsi sumsum tulang

Syarat pada pasien kurang lebih sama dengan umur 60 tahun dan memiliki faktor

resiko rendah

- Hidroxyurea

- Transfusi

- Kemoterapi

- Terapi radiasi

- Obat-obatan antikanker

5. – anamnesis

- Alloanamnesis ; umur,aonset gejala,riwayat keluarga,riwayat obat-

obatan serta paparan radiasi

- Pemeriksaan fisik ; abdomen,ekstremitas

- Pemeriksaan penunjang ; apusan darah lengkap,CBC,CT abdomen,aspirasi dan

biopsi sumsum tulang

Page 7: step 1-5

STEP IV :

1. Leukemia

Klasifikasi

Leukemia dapat diklasifikasikan atas dasar:

Perjalanan alamiah penyakit: akut dan kronis

Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat,

mematikan, dan memburuk. Apabila tidak diobati segera, maka penderita dapat

meninggal dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki

perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang

lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun bahkan ada yang mencapai 5 tahun.

limfoid dan mieloid

Kemudian, penyakit diklasifikasikan dengan jenis sel yang ditemukan pada sediaan

darah tepi.

Jumlah leukosit dalam darah

Leukemia leukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah lebih dari normal,

terdapat sel-sel abnormal

Leukemia subleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari

normal, terdapat sel-sel abnormal

Leukemia aleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal,

tidak terdapat sel-sel abnormal

Dengan mengombinasikan dua klasifikasi pertama, maka leukemia dapat dibagi

menjadi:

(LLA) merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak.

Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun

atau lebih

Page 8: step 1-5

(LMA) lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak.Tipe ini

dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.

(LLK) sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun.

Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada

anak-anak

(LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak,

namun sangat sedikit

Tipe yang sering diderita orang dewasa adalah LMA dan LLK, sedangkan LLA sering

terjadi pada anak-anak.

Patogenesis

Leukemia akut dan kronis merupakan suatu bentuk keganasan atau maligna yang

muncul dari perbanyakan klonal sel-sel pembentuk darah yang tidak terkontrol.

Mekanisme kontrol seluler normal mungkin tidak bekerja dengan baik akibat adanya

perubahan pada kode yang seharusnya bertanggung jawab atas pengaturan

pertubuhan sel dan diferensiasi.

Sel-sel leukemia menjalani waktu daur ulang yang lebih lambat dibandingkan sel

normal. Proses pematangan atau maturasi berjalan tidak lengkap dan lanbar dan

bertahan hidup lebih lama dibandingkan sel sejenis yang normal.

Etiologi

Penyebab leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui beberapa faktor

yang dapat memengaruhi frekuensi leukemia, seperti:

Radiasi

dapat meningkatkan frekuensi LMA dan LMA. Tidak ada laporan mengenai

hubungan antara radiasi dengan LLK. Beberapa laporan yang mendukung:

Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia

Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia

Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian

Page 9: step 1-5

Herediter

Penderita sindrom down memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari

orang normal.

Virus

dapat menyebabkan leukemia seperti virus leukemia feline, HTLV-1

Leukemia akut

Manifestasi klinik

Manifestasi leukemia akut merupakan akibat dari yang terjadi pada neoplasma

hematopoetik secara umum. Namun setiap leukemia akut memiliki ciri khasnya

masing-masing. Secara garis besar, leukemia akut memiliki 3 tanda utama yaitu:

Jumlah sel di perifer yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan terjadinya

infiltrasi jaringan atau

Penggantian elemen sumsum tulang normal yang dapat menghasilkan

komplikasi sebagai akibat dari, dan

Pengeluaran faktor faali yang mengakibatkan yang signifikan

Alat diagnosa

Leukemia akut dapat melalui beberapa alat, seperti:

Pemeriksaan morfologi: aspirasi sumsum tulang, sumsum tulang

Pewarnaan sitokimia

Diagnostis molekuler

Page 10: step 1-5

2. DEFENISI :

• Leukimia adalah proliferasi sel leukosit yang abnormal, ganas, sering disertai bentuk

leukosit yang tidak normal, jumlahnya berlebihan, dapat menyebabkan amenia,

trombositotemia, dan diakhiri dengan kematian

• Suatu proliferasi abnormal sel lekosit

• Suatu akumulasi sel darah putih dalam sumsum tulang, menggantikan elemen

sumsum tulang normal

• LEUKIMIA MIELOGENUS AKUT

• Suatu kondisi leukimia yang mengenai sel stem hemapoetik yang kelak

berdiferensiasi ke semua sel mieloid

• Insiden ; mengenai semua usia sesuai dengan pertambahan usia

• Mrp leukimia nonlimfositik yang paling sering terjadi

Manifestasi klinis :

– Gejala timbul tanpa peringatan dalam periode 1 – 6 bulan

– Penurunan produksi eritrosit

•Gejala : sama dengan anemia

– Granulositopenia

•Kepekaan terhadap infeksi >>>

– Trombositepenia

•Kecendrungan terjadinya perdarahan

– Nyeri limfa dan sumsum tulang

– Nyeri kepala, muntah

• LEUKIMIA MIELOGENUS KRONIS

• Akibat adanya keterlibatan genetik, yaitu kromosom Philadelphia (90 – 95 %)

• Menyerang usia > 20 tahun dan insiden meningkat seiring pertambahan usia

• MANIFESTASI KLINIS

– Gambaran klinis mirip dengan AML tetapi lebih ringan

– Leukositosis

– Pembesaran limfe

Page 11: step 1-5

• LEUKIMIA LIMFOSITIK AKUT (ALL)

• Suatu proliferasi ganas limfoblast

• Insidensi :

– Sering mengenai anak-anak

– Puncak insidensi 4 – 15 tahun

• MANIFESTASI KLINIS :

– Gangguan hematopoesis

•Anemia

•Leukopenia

•Trombositopenia

– Hepatomegali

– Splenomegali

– Nyeri kepala, muntah

– Nyeri tulang

• LEUKIMIA LIMFOSITIK KRONIK

• Suatu kelainan limfositik yang lebih ringan

• MANIFESATASI KLINIS

– Anemia

– Infeksi

– Perdarahan

– Pembesaran nodus limfe

– Pembesaran organ abdominal

– Limfositopenia

3. Somnolen : tidak berespon pada respon ringan (mengantuk)

Ptekie dan gusi berdarah karena trombosit rendah

Pusing,lemah,hilang konsentrasi karena Hb rendah

Tekanan darah sistol normal dan diastol rendah

Nadi dan suhu normal

Pemeriksaan abdomen ; hepatomegali

Trombosit rendah,hemoglobin rendah,leukosit meningkat,hemotokrit rendah

Page 12: step 1-5

4. • PENATALAKANAAN

– Kemoterapi

Kombinasi awal :

•Vincristine

•Prednison

•Daunorubicine

•Aparaginase

Kombinasi lanjut :

•Mercaptopurine

•Methotrexate

•Vincristine

•Prednison

– Radioterapi

5. LO

Page 13: step 1-5

STEP V :

1. Penegakan diagnosa?

2. Terapi dan kemoterapi?

3. Kelainan trombosit (gangguan hemostasis)?