STEP Tutorial

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/2/2019 STEP Tutorial

    1/9

    STEP 1

    1. Extravasasi urin

    Jawab :

    2. Cystostomi

    Jawab :

    - Prosedur operasi untuk membuka kandung kemih, biasanya hal ini dilakukan

    pada adanya tumor kandung kemih, trauma akibat kecelakaan atau tusukan

    pada kandung kemih.

    - Bukan hanya proses dalam terapi, tetapi juga untuk biopsi diagnosis dan

    mengobati infeksi pada kandung kemih.

    3. Endotracheal tube

    Jawab :

    Suatu tabung pernapasan dari plastik flexibel yang dimasukkan ke trakea untuk

    memastikan jalan napas terbuka dan terlindungi sehingga udara mencapai paru

    pasien.

    4. Catheter

    Jawab :

    Alat bedah berbentuk tubular dan lentur yang dimasukkan ke rongga tubuh untuk

    mengeluarkan atau memasukkan cairan.

    5. Penile orifice

    Jawab :

    - Lubang penis

    - Orificium/orifice : lubang

    - Penile : penis

  • 8/2/2019 STEP Tutorial

    2/9

    STEP 2

    1. Diagnosis banding dan diagnosis pada skenario!

    2. Mengapa pemasangan kateter dibatalkan pada skenario? Apa indikasi dan kontra

    indikasi kateter?

    3. Patogenesis dari diagnosis pada skenario?

    4. Apakah indikasi dan kontraindikasi dari cystostomi?

    5. Manajemen penanganan dari diagnosis?

    6. Jelaskan treatment pada shock?

    7. Apakah etiologi dari diagnosis?

    8. Gambaran klinis dari trauma tumpul dan tajam pada urinari!

    9. Bagaimana prosedur pelaksanaan cystostomi?

    10. Prosedur pemeriksaan untuk diagnosis?

    11. Epidemiologi dari diagnosis?

    12. Komplikasi daari diagnosis?

    13. Prognosis dari diagnosis?

    14. Pertolongan pertama pada ruptur urinari!

  • 8/2/2019 STEP Tutorial

    3/9

    STEP III DAN STEP IV

    1. A. trauma ginjal

    - Disebabkan oleh kecelakaan/benturan- Menyebabkan hematuria

    - Disertai dengan syok

    - Selama proses berlangsung diikuti oleh darah

    B. trauma uretra

    - kecelakaan yang disebabkan dari luar

    - awalnya tidak dapat berkemih

    - kateter dibatalkan kemungkinan adanya cedera pada uretra

    - adanya hematuria

    - tidak adanya berkemih

    C. trauma ureter

    - Tidak bisa kencing

    - Dan ada darah

    2. Kateter

    a. Indikasi

    - Untuk memperoleh contoh urin untuk pemeriksaan

    - Untuk mengukur residu urin setelah pemeriksaan

    - Untuk memasukkan bahan kontras

    - Pemeriksaan urodinamik untuk menentukan tekanan vesica

    - Untuk mengeluarkan urin dari buli-buli pada kondisi obstruksi intra vesika

    - Memasukkan obat-obatan intravesika

    - Sebagai splint pada operasi rekonstruksi uretra

    b. Kontraindikasi

    - Trauma uretra

    - adanya gross hematuria

    3. lo

  • 8/2/2019 STEP Tutorial

    4/9

    4. CYSTOSTOMI

    a. Indikasi

    - Trauma akibat kecelakaan

    - Tujuan biopsy

    - Memperbaiki kandung kemih

    - Membantu pengobatan pada infeksi saluran kemih

    b. Kontraindikasi

    5. Manajemen trauma uretra

    - Kateter suprapubik selama 2-3 minggu dimonitor untuk mencegah extravasasi

    urin

    - Jangan langsung memasang kateter pada uretra sampai menunggu proses

    penyembuhan

    - Cystostomi

    6. Penangganan syok

    - Mengembalikan volume darah dijantung

    - Meninggikan posisi kaki agar darah mengalir ke bagian tubuh

    - Terapi cairan misalnya RI,NaCl,dan transfusi darah

    7. Etiologi trauma uretra

    - Cedera external

    - Cedera akibat instrumentasi pada uretra

    8. Lo

    9. Prosedur cystostomi:

    Hampir sama dengan tehnik operasi

    Pra operasi misalnya pemeriksaan darah

    Tehnik operasi misalnya memenuhi aseptic prosedur hingga insisi

    Pasca operasi

    10. Prosedur pemeriksaan trauma uretra

    Anamnesis

    Riwayat trauma atau perdarahan

    Pemeriksaan fisik

  • 8/2/2019 STEP Tutorial

    5/9

    Ada dua trauma uretra yaitu trauma uretra secara anterior dan secara

    posterior

    Trauma posterior berkaitan dengan kesulitan yang berkemih

    Nyeri suprapubik

    Adanya hematuria

    Extravasasi urin

    Adanya cross/ microscopic hematuria

    Pemeriksaan penunjang

    Urethogram untuk melihat adanya extravasasi urin dan lokasi

    perdarahan

    CT Scan dengan agen kontak

    Radiologi : urethrography

    11. Lo

    12. Komplikasi

    Penyempitan uretra

    Impotensi akibat kerusakan saraf pada arteri deperis

    Menyebabkan fungsi ginjal rusak

    Dapat mengalami syok, jika tidak ditangani dengan baik

    13. Lo

    14. Lo

  • 8/2/2019 STEP Tutorial

    6/9

    STEP VI : TUGAS DIKERJAKAN DIRUMAH

    STEP VII

    1. EXSTRAVASASI adalah keluarnya sesuatu, extravasasi urin merupakan urin

    yang bercampur dengan substansi lain atau bercampur dengan darah

    2. Epidemiologi trauma uretra

    Trauma urethra biasanya terjadi pada pria jarang pada wanita. sering ada

    hubungan dengan fraktur pelvis dan straddle injuri. Trauma uretra biasanya lebih

    sering pada anak-anak laki-laki dibandingkan dewasa yaitu pada usia sekitar 15

    tahun. Urethra pria terdapat dua bagian yaitu anterior yang terdiri dari urethra

    pars glanularis, pars pendulans, pars bulbosa dan posterior yang terdiri dari pars

    membranacea dan pars prostatika. Bagian-bagian uretra dapat mengalami

    laserasi, transeksi atau kontusio. Penangannya berdasarkan berat ringannya

    trauma.

    Berkaitan dengan usia, trauma urethra berkaitan dengan fraktur pelvis yang

    tersering pada remaja muda usia dibawah 15 tahun. Sugesti disebabkan karena

    terdapat perbedaan fraktur pelvis pada anak-anak dan dewasa. Pada anak

    muda, 56% kasus fraktur pelvis beresiko tinggi untuk terjadinya trauma uretra.

    Pada dewasa, hanya 24% yang beresiko tinggi menjadi trauma uretra

    (http://bedahmataram.org/index.php?option=com_content&view=article&id=106:tr

    auma-uretra-ur&catid=43:regfrat-urologi&Itemid=81)

    3. - prognosis trauma uretra

    Apabila komplikasi dapat disembuhkan kemungkinan dapat membaik

    prognosisnya

    (http://bedahmataram.org/index.php?option=com_content&view=article&id=106:tr

    auma-uretra-ur&catid=43:regfrat-urologi&Itemid=81)

    Striktur urethra sering kali kambuh, sehingga pasien harus sering menjalani

    pemeriksaan secara teratur ke dokter. Penyakit ini dinyatakan sembuh bila

    setelah dilakukan observasi selama 1 tahun tidak menunjukkan tanda-tanda

    kekambuhan.

    (http://dokmud.wordpress.com/2009/10/24/striktur-urethra/)

    http://bedahmataram.org/index.php?option=com_content&view=article&id=106:trauma-uretra-ur&catid=43:regfrat-urologi&Itemid=81http://bedahmataram.org/index.php?option=com_content&view=article&id=106:trauma-uretra-ur&catid=43:regfrat-urologi&Itemid=81http://bedahmataram.org/index.php?option=com_content&view=article&id=106:trauma-uretra-ur&catid=43:regfrat-urologi&Itemid=81http://bedahmataram.org/index.php?option=com_content&view=article&id=106:trauma-uretra-ur&catid=43:regfrat-urologi&Itemid=81http://bedahmataram.org/index.php?option=com_content&view=article&id=106:trauma-uretra-ur&catid=43:regfrat-urologi&Itemid=81http://bedahmataram.org/index.php?option=com_content&view=article&id=106:trauma-uretra-ur&catid=43:regfrat-urologi&Itemid=81http://bedahmataram.org/index.php?option=com_content&view=article&id=106:trauma-uretra-ur&catid=43:regfrat-urologi&Itemid=81http://bedahmataram.org/index.php?option=com_content&view=article&id=106:trauma-uretra-ur&catid=43:regfrat-urologi&Itemid=81http://dokmud.wordpress.com/2009/10/24/striktur-urethra/http://dokmud.wordpress.com/2009/10/24/striktur-urethra/http://dokmud.wordpress.com/2009/10/24/striktur-urethra/http://dokmud.wordpress.com/2009/10/24/striktur-urethra/http://bedahmataram.org/index.php?option=com_content&view=article&id=106:trauma-uretra-ur&catid=43:regfrat-urologi&Itemid=81http://bedahmataram.org/index.php?option=com_content&view=article&id=106:trauma-uretra-ur&catid=43:regfrat-urologi&Itemid=81http://bedahmataram.org/index.php?option=com_content&view=article&id=106:trauma-uretra-ur&catid=43:regfrat-urologi&Itemid=81http://bedahmataram.org/index.php?option=com_content&view=article&id=106:trauma-uretra-ur&catid=43:regfrat-urologi&Itemid=81
  • 8/2/2019 STEP Tutorial

    7/9

    4. Gambaran klinis trauma tumpul dan tajam

    Ada 3 penyebab utama dari trauma ginjal , yaitu

    1. Trauma tajam

    2. Trauma iatrogenik3. Trauma tumpul

    Trauma tajam seperti tembakan dan tikaman pada abdomen bagian atas atau

    pinggang merupakan 10 20 % penyebab trauma pada ginjal di Indonesia.

    Trauma iatrogenik pada ginjal dapat disebabkan oleh tindakan operasi atau

    radiologi intervensi, dimana di dalamnya termasuk retrograde pyelography,

    percutaneous nephrostomy, dan percutaneous lithotripsy. Dengan semakin

    meningkatnya popularitas dari teknik teknik di atas, insidens trauma iatrogenik

    semakin meningkat , tetapi kemudian menurun setelah diperkenalkan ESWL.

    Biopsi ginjal juga dapat menyebabkan trauma ginjal .

    Trauma tumpul merupakan penyebab utama dari trauma ginjal. Dengan lajunya

    pembangunan, penambahan ruas jalan dan jumlah kendaraan, kejadian trauma

    akibat kecelakaan lalu lintas juga semakin meningkat. Gambaran klinisnya

    Pada trauma tumpul dapat ditemukan adanya jeja di daerah lumbal,

    sedangkan pada trauma tajam tampak luka.

    Pada palpasi didapatkan nyeri tekan daerah lumbal, ketegangan otot

    pinggang , sedangkan massa jarang teraba. Massa yang cepat menyebar

    luas disertai tanda kehilangan darah merupakan petunjuk adanya cedera

    vaskuler.

    Nyeri abdomen umumya ditemukan di daerah pinggang atau perut bagian

    atas , dengan intenitas nyeri yang bervariasi. Bila disertai cedera hepar

    atau limpa ditemukan adanya tanda perdarahan dalam perut. Bila terjai

    cedera Tr. Digestivus ditemukan adanya tanda rangsang peritoneum.

    Fraktur costae terbawah sering menyertai cedera ginjal. Bila hal ini

    ditemukan sebaiknya diperhatikan keadaan paru apakah terdapat

    hematothoraks atau pneumothoraks?

    Hematuria makroskopik merupakan tanda utama cedera saluran kemih.

    Derajat hematuria tidak berbanding dengan tingkat kerusakan ginjal.

    Perlu diperhatikan bila tidak ada hematutia, kemungkinan cedera berat

    seperti putusnya pedikel dari ginjal atau ureter dari pelvis ginjal.

    Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda shock.

  • 8/2/2019 STEP Tutorial

    8/9

    (www.geocities.ws/koskap3sakti/referat/RSAL/referat-radio-RSAL.doc)

    4. Pertolongan pertama pada rupture urinary

    a. Ruptura Uteri

    1. Mengatasi syok2. Perbaiki KU penderita dengan pemberian infus dan sebagaimana

    3. Kardiotonika, antibiotika dan sebagainya

    4. Jika sudah mulai membaik lakukan laparatomi dengan tindakan jenis

    operasi

    Histerektomi (total dan subtotal)

    Histerorafia (tepi luka di eksidir dijahit)

    Konservatif (dengan temporade dan antibiotaka yang cukup

    b. Rupture pada uretra

    a. Initial : segera sistostomi transpubik bila ada fr. Pelvis tidak boleh

    trokar

    b. Rekonstruksi : uretrotomia interna/ sachse

    Anastomosis uretra

    5. pathogenesis trauma uretra

    Uretra, sama seperti bladder, dapat mengalami cidera/trauma karena fraktur

    pelvic. Terjatuh dengan benda membentur selangkangan (stradle injury) dapat

    menyebabkan contusio dan laserasi pada uretra. Misalnya saat jatuh dari sepeda.

    Trauma dapat juga terjadi saat intervensi bedah. Luka tusuk dapat pula

    menyebabkan kerusakan pada uretra.

    Kerusakan uretra ini diindikasikan bila pasien tidak mampu berkemih, penurunan

    pancaran urine, atau adanya darah pada meatus. Karena kerusakan uretra, saat

    urine melewati uretra, proses berkemih dapat menyebabkan ekstravasasi saluran

    urine yang menimbulkan pembengkakan pada scrotum atau area inguinal yang

    mana akan menyebabkan sepsis dan nekrosis. Darah mungkin keluar dari meatus

    dan mengekstravasasi jaringan sekitarnya sehingga menyebabkan ekimosis.

    Komplikasi dari trauma uretra adalah terjadinya striktur uretra dan resiko impotent.

    Impotensi terjadi karena corpora kavernosa penis, pembuluh darah, dan suplay

    syaraf pada area ini mengalami kerusakan

    (http://radit11.wordpress.com/2009/05/19/trauma-kandung-kemih/)

    http://www.geocities.ws/koskap3sakti/referat/RSAL/referat-radio-RSAL.dochttp://www.geocities.ws/koskap3sakti/referat/RSAL/referat-radio-RSAL.dochttp://www.geocities.ws/koskap3sakti/referat/RSAL/referat-radio-RSAL.dochttp://radit11.wordpress.com/2009/05/19/trauma-kandung-kemih/http://radit11.wordpress.com/2009/05/19/trauma-kandung-kemih/http://radit11.wordpress.com/2009/05/19/trauma-kandung-kemih/http://radit11.wordpress.com/2009/05/19/trauma-kandung-kemih/http://www.geocities.ws/koskap3sakti/referat/RSAL/referat-radio-RSAL.doc
  • 8/2/2019 STEP Tutorial

    9/9

    STEP V

    TRAUMA PADA SISTEM URINARI

    Trauma

    ginjal

    Trauma

    uretra

    Trauma

    ureter

    etiologi

    Prosedur

    pemeriksaan

    Manajemen

    penangganan

    komplikasi

    cystostomi

    kateter

    indikasi

    kontraindikasi

    kontraindikasi

    indikasi