Upload
reza214
View
238
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Storage & Loading Marno
1/18
Storage & Loading
0
ORIENTASI UMUM
SEKSI STORAGE LOADING
DISUSUN OLEH :SUHARDI - 123859
Technical Dept./ Production Planning
7/25/2019 Storage & Loading Marno
2/18
Storage & Loading
1
I. PENDAHULUAN
Seksi Storage & Loading adalah salah satu bagian Operation Departemen yang bertugas
menunjang jalannya operasi kilang LNG/LPG dengan handal, aman dan efisien dengan
batasan area : Plant-21, Plant-24, Plant-16, Plant-20, Plant-19, Plant-39, Plant-15,
Plant-17, Plant-26 dan Plant-34.
II. PLANT-21
Jaringan pipa bahan baku gas alam dari lapangan Muara Badak terdiri dari:
- 2 (dua) buah jaringan pipa yaitu 36 dan 36(F)
- 2 (dua) buah lagi yaitu 42 dan 42H
Pipa tersebut dialiri Gas bertekanan tinggi dari Muara Badak menuju ke Bontang.
Penerimaan Gas pertama di Plantsite ditampung di KOD ( Knock Out Drum) dengan
tekanan kurang lebih 47 Kg/Cm2. Di Plant-21 dilengkapi juga dengan 4 (empat) unit Pig
Receiver 36, 36F, 42 dan 42H yang berfungsi untuk menampung scrapper/ball /
7/25/2019 Storage & Loading Marno
3/18
Storage & Loading
2
brush pig yang diluncurkan dari Muara Badak dengan tekanan Operasi 720 Psig atau
50.6 Kg/ Cm2
. Brush pig tersebut berfungsi untuk membersihkan pipa dari kotoran yang
mungkin terikut dan cairan hydrocarbon dan glycol yang ada dari Badak field.
Selain itu juga dilengkapi dengan 8 (delapan) buah bejana penampung (Knock OutDrum) bahan baku gas yang berfungsi untuk memisahkan antara Gas, Cairan
Hydrocarbon dan air sebelum dialirkan ke Proses Train untuk diolah menjadi LNG.
Ada tiga Produk yang keluar dari Plant-21 yaitu :
1. Gas yang dikirim keproses train untuk diolah menjadi LNG.2. Hydrocarbon Condensate yang akan dikirim ke Plant-16 (Condensate Stabilizer).
3. Air yang akan di buang ke Blow down.
PIPELINE SCHEMATIC BADAK FIELD TO BONTANG
SAMBERABADAK KM-0 BONTANG KM-57
TO KOD
TO KOD
TO KOD
TO KOD
INSTALLED1977
INSTALLED
1999
INSTALLED
1993
INSTALLED
1983
42" X
0,750 WT
MAOP = 1000
CLASS 3
10"42" X 0,625 WT
VENTSTACK
MAOP = 1200Psig(class 3)
MAOP = 1000 Psig
( CLASS 2 )
KM-2.0 KM-19 KM-51 42" X 0,750 WT
KM-3.55KM-4.2 KM-14.5 KM-22
KM-25 KM-29 KM-52
MOV
MOV
MOV
MOV
10"
10"
10"
36" X
0,688 WT
MAOP =972
PSI (CLASS 3 )
36" X
0,625 WT
MAOP =972
PSI ( CLASS3 )
10" 10"
KM-2.0 KM-14 KM-19 KM-26 KM-29 KM-52
MAOP = 1000 PSIG(CLASS3)
36"F X 0,562
WTM A O P = 9 3 9
(CLASS 2)
36"F X 0.688"
WTMAOP = 978 (CLASS
3)
36"F X 0,562
WTM A O P = 9 3 9
(CLASS 2)
36" X 0,406WT
36" X
0,562" WT
MAOP = 972
(CLASS 3)
MAOP = 910 PSIG
(CLASS 1)
KM-3.50KM-14 GOV-508
KM-28
KM-53
PIPELINE-SCHEM
VENT
STACK
VENTSTACK
VENTSTACK
Gambar tersebut diatas adalah line pipa bahan baku gas yang dikirim dari Muara Badak
menuju KOD Bontang. Lamanya waktu perjalanan gas dari Muara Badak sampai ke
Bontang sekitar 3(tiga) jam. Didaerah Km 53, feed gas line ini dilengkapi dengan ventvalve yang berfungsi sebagai pengaman. Vent ini dapat dibuka/tutup dari local maupun
dari Main Control Room bila tekanan di header terlalu tunggi. Umumnya pada saat
proses train trip/trouble. PSV ini dipasang dengan set point 700 psig.
7/25/2019 Storage & Loading Marno
4/18
Storage & Loading
3
FV-36FV-35
FV-34
21C-2E 21C-2F
EF-2
FV-32
Tr-F
Tr-EFV-31FV-29
FV-30
FV-33
Condensate to Plt-1636"F 36"42"
21-3
FEED GAS DISTRIBUTION
LINES
EF-1
38PV-65
A
B
TO SKG/
KFP
Tr-D Tr-C
Tr-B Tr-A
38PV-313
21-1
21C-2B 21C-2D
21C-2A
Tr-G
FV-20
HV-62HV-61
21C -2G 21C-2H
42"H
Tr-H
FEED GAS INLET KOD
FEED GAS OUTLET KOD
CONDENSATE OUTLET KOD
21C-2C
1PV-33
1PV-33
21PV-01
TO UTL-I
NR/KOD BARU
Gambar plant #21
III. PLANT-16 ( Condensate Stabilizer)Unit ini berfungsi untuk mengolah Hydrocarbon cair hasil kondensasi Gas umpan yang
dikirim dari Muara Badak yang terpisahkan lewat Knock Out Drum (KOD) di Plant-21
dan juga mengolah kiriman Fraksi berat dari proses train ABCD (Debutanizer). Produkutama berupa Condensate dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk kendaraan PT. Badak
dan sebagian lagi dikirim ke Santan. Kapasitas produksi Plant-16 sekitar 210 M3/Jam.
Garis Besar Uraian Proses Plant-16
Pengolahan Condensate di plant-16 sendiri terbagi menjadi 2(dua) bagian proses yaituLow Pressure dan High Pressure. Secara garis besar prosesnya sama, hanya saja yang
satu beroperasi pada kondisi tekanan rendah (7 Kg/ Cm2 ) dan yang satunya lagi
beroperasi pada tekanan tinggi (12 Kg/ Cm2 ). Kedua proses tersebut bertujuan untuk
mengurangi kandungan uap air yang terlarut dengan Hydrocarbon dan juga untukmemperoleh Condensate dengan RVP (Rate Vapor Pressure) sekitar 12 psia. Untuk
gambaran lebih jelasnya sebagai berikut:
Feed / umpan yang dikirim dari Debutanizer Train ABCD (3C-8) bagian bawah masuk
kedalam LP Coloum 16C-2 pada tekanan sekitar 7 Kg/ Cm2 . Coloum ini dihubungkan
dengan Reboiler 16E-4 yang menggunakan media pemanas MP-Steam. Untukmempermudah pemahaman berikut kami lampirkan simplified diagram proses untuk
plant-16.
7/25/2019 Storage & Loading Marno
5/18
Storage & Loading
4
Dengan dipanasi melalui reboiler 16E-4, maka fraksi ringan daripada hydrocarbon yang
berada pada 16C-2 akan menguap dan akan naik menuju top column dan akan dialirkan
menuju 16E-3. Di 16E-3 gas tersebut mengalami pendinginan dengan media pendingin
coling water. Selanjutnya ditampung di 16C-3 untuk dipisahkan antara gas dan cairan-
nya. Gas yang berada dibagian atas 16C-3 selanjutnya dialirkan menuju fuel gas systemsedangkan untuk cairan-nya dipompakan kembali ke 16C-2 sebagai reflux.
Bottom product dari stabilizer setelah melalui pendinginan di16E-1A/B didinginkan lagi
di 16E-2 dengan air laut dan untuk selanjutnya dikirim ke storage tank 20D-4/6 sebagai
condensate product.
Product condensate ini sebagian dipakai untuk bahan bakar kendaraan perusahaan dan
sebagian lagi dikirim kembali ke Santan.
IV. PLANT-24 ( LNG Rundown Line & Transfer Line)Pada Plant ini terdapat 6 (enam) buah tangki LNG (24D-1~6) yang berfungsi untuk
menampung hasil produksi LNG yang dihasilkan dari proses train melalui rundown line.
Kapasitas masing-masing tangki sebagai berikut :
Tangki I Volume = 96 025 M3 Tangki IV Volume = 95 987 M
3
Tangki II Volume = 96 214 M3 Tangki V Volume = 128 159 M
3
Tangki III Volume = 96 243 M3 Tangki VI Volume = 126 915 M
3
7/25/2019 Storage & Loading Marno
6/18
Storage & Loading
5
Total Volume dari keenam tangki tersebut adalah : 639535 M3 , factor safety biasanya
10% dari volume (63954 M3 ). Setting untuk Maksimum inventori : 593000 M
3 dan
untuk minimum inventory : 75000 M3 . LNG dari tangki-tangki tersebut selanjutnya
dikapalkan melalui LNG transfer line menuju Dock #1,2 & 3 sesuai dengan jadwal kapalyang telah direncanakan.
Selain tangki penyimpan juga terpasang system perpipaan untuk Rundown line dan untukTransfer line. Sebelum digunakan atau dioperasikan, transfer line dan rundown line sama
dengan peralatan cryogenic yang lain yaitu terlebih dahulu harus di purge dengan
nitrogen dan dicooldown. Kecepatan penurunan temperature cooldown untuk kedua jenis
perpipaan ini tidak boleh dari 15oC / jam. Hal ini untuk menjaga terjadinya stress pada
perpipaan. Untuk memeriksa temperature selama cooldown , disepanjang perpipaan telah
dipasang thermocouple yang masing-masing dapat diambil data temperaturnya.
Di Plant-24 ini juga dihasilkan uap LNG baik yang dari tangki darat maupun yang dari
tangki kapal. Uap tersebut dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler oleh seksi Utilities.
Garis Besar Uraian Proses Lng Run Down Line
Perhatikan gambar berikut ini :
TR
AIN-E
TR
AIN-F
TR
AIN-G
TR
AIN-H
24HV-222
24HV-226
24HV-259
24HV-263
24HV-296
24HV-299
24HV-426
24HV-336
24HV-332
24HV-422
24HV-501
24HV-502
24HV-503
24HV-505
24HV-504
HV-1531
HV-1531
ToB/p#5 T
OBURN
PIT#5
ToFireGround
Rundown line adalah perpipaan untuk pengiriman produksi LNG dari Train mulai Train-
A sampai dengan Train-H. Masing-masing Train mempunyai perpipaan untuk rundown
yang bergabung ke perpipaan sub header dengan berbagai ukuran sesuai dengan trainmasing-masing.
7/25/2019 Storage & Loading Marno
7/18
Storage & Loading
6
Rundown dari Train-A & B dimasukkan kedalam sub header 16 dan 26 sedangkanrundown dari Train C & D masuk kedalam sub header 14, 16 dan 26 serta untuk run
down Train E,F,G & H masuk kedalam sub header 20 & 26. Ke-empat sub header
tersebut termasuk didalam Plant-38 kemudian digabung dalam sepasang LNG headerutama yang besarnya 30 dibangun sejajar didaerah Plant-24.
Untuk menjaga agar aliran produksi (rundown) dikedua main header seimbang dan selalutetap dingin, diperlukan pengaturan pemakaian dan penggunaan kerangan-kerangan dikedua main header tersebut. Setiap ada pemindahan (switch) rundown dari tangki
ketangki lainnya harus mengacu dan berpedoman pada ketentuan tertentu. Pengaturanpenggunaan rundown line diatur dalam Storage Loading Standing Instruction.
Dari rundown line, LNG masuk ketangki dengan menggunakan kerangan top atau bottom
yang dipasang disetiap tangki. Pemilihan kerangan rundown yang top atau yang bottomadalah disesuaikan dengan ketentuan yang direkomendasikan oleh Technical.
Top rundown valve mempunyai interlock dengan bottom rundown valve. Apabila
kerangan bottom ditutup, maka kerangan top tidak ditutup. Begitu juga sebaliknya tetapisebenarnya kedua-duanya dapat dibuka bersamaan.
Garis Besar Uraian Proses LNG Transfer Line
Perhatikan gambar berikut ini :
7/25/2019 Storage & Loading Marno
8/18
Storage & Loading
7
LNG Transfer line adalah perpipaan yang digunakan untuk mengalirkan LNG dari tangki
LNG ke tangki LNG yang lain atau dari tangki LNG menuju ke loading Dock. Transfer
line dipasang mulai dari depan LNG 24D-01 sampai keloading Dock #1,2 & 3.
Ada tiga pasang transfer line yang terpasang yaitu :
1. Transfer line #1 dan #2 digunakan untuk mengalirkan LNG ke Loading Dock #1.
2. Transfer line #3 dan #4 digunakan untuk mengalirkan LNG ke Loading Dock #2.3. Transfer line #5 dan #6 digunakan untuk mengalirkan LNG ke Loading Dock #6.
Dengan tersedianya 3(tiga) pasang transfer line tersebut memungkinkan untuk melakukan
pengapalan di tiga loading dock secara bersamaan (simultan).
Apabila suatu saat tidak ada kapal yang sandar/muat maka secara terus menerus ketiga
pasang transfer line tersebut harus dijaga suhunya dalam keadaan dingin mendekati
temperature LNG yaitu sekitar -159oC. Untuk menjaga temperature tersebut dilakukan
sirkulasi secara terus-menerus dari sebuah tangki melalui salah satu transfer line dan
sesampainya di masing-masing dock akan kembali masuk kedalam tangki LNG melauitransfer line yang berbeda sesuai pasangannya.
Misalnya dari tangki 24D-01 dialirkan melalui transfer line #2, maka aliran baliknya akan
melewati transfer line #1 masuk ketangki 24D-04 misal, begitu dan seterusnya.
Transfer line #1/2 pipanya berdiameter 22 sedangkan transfer line #3/4/5/6 mempunyai
diameter 28 semuanya terbuat dari bahan stenless steel yang di-isolasi. Isolasi disini
bertujuan untuk mencegah bahaya terbakar dingin terhadap manusia dan juga untuk
mencegah pengaruh temperature atmosfir terhadap LNG dalam perpipaan. Material
Isolasi yang dipakai adalah Urethane.
Seperti diketahui bahwa setiap tangki LNG menpunyai 2(dua) pompa loading dan 1(satu)
pompa sirkulasi. Discharge ketiga pompa ini bertemu dalam satu discharge header dan
LNG yang dipompakan masuk ketransfer line melalui transfer valve. Setiap discharge
header mempunyai 2(dua) pasang transfer valve yang dihubungkan kemasing-masing
transfer line. Dan sesuai dengan keperluan operasi maka LNG dapat dipompakan masuk
ke transfer line #1 sampai #6 serta LNG dapat dikembalikan ke tangki melalui Transfer
Valve tersebut.
Pada beberapa sambungan tertentu, transfer line dihubungkan dengan memakai
Expansion bellows. Yaitu suatu sambungan dari metal yang dibentuk seperti spring (per)
sehingga dapat memendek atau memanjang mengikuti perubahan dari perpipaan yang
disebabkan oleh adanya perubahan temperature. Kalau terjadi kenaikan temperature atau
transfer line menjadi panas maka transfer line akan mengembang atau menjadi lebih
panjang dan ini akan mendorong Expansion bellows dan dengan sendirinya Expansion
bellows akan memendek, begitu juga berlaku sebaliknya.
Selain Expansion Bellows di transfer line juga dipasang PSV ( pressure safety valve) dan
kerangan Emergency Shutdown ( ESD ). PSV yang terpasang berfungsi untuk merelease
7/25/2019 Storage & Loading Marno
9/18
Storage & Loading
8
kebebihan tekanan didalam transfer line dan kebihannya akan dimasukkan lagi ke tangki
penyimpanan melalui header dari perpipaan rundown atau dibuang melewati PSV ke
atmosfir & burnpit. Set point PSV disini sekitar 14.0 Kg/Cm2. Sedangkan ESD-nya akan
menutup apabila terjadi emergency shutdown di Plant-24 baik itu yang terjadi dari tangki
maupun yang terjadi di masing-masing loading dock.
V. PLANT-20 ( Tangki Penampung Refrigerant )
Unit ini berfungsi untuk menampung cairan Ethane dan Propane dari Proses Train
sebagai cadangan untuk kebutuhan Start-up, make-up MCR dan Plant-15. Terdapat1 (satu) buah tangki Ethane dengan kapasitas 176 M3 dan 2 (dua) buah tangki Propane
dengan kapasitas masing-masing 497 M3. Dalam operasionalnya yang selalu dijaga
diplant ini adalah level dan tekanan, dimana untuk level dijaga minimum 40 % dan untuktekanan yang Propane dijaga 17 Kg/cm
2sedang Buthane dijaga 25 Kg/cm
2.
Seperti gambar dibawah ini sebenarnya ada Penampungan Lama dan Penampungan baru.Penampungan lama terdiri dari 1 (satu) buah tangki Ethane dan 2 (dua) buah tangki
Propane. Sedangkan Penampungan baru terdiri dari 1 (satu) buah tangki Ethane , 2 (dua)buah tangki Propane dan 1 (satu) buah tangki Buthane. Dari kedua penampungan tersebut
sekarang yang dipakai adalah Penampungan yang lama.
7/25/2019 Storage & Loading Marno
10/18
Storage & Loading
9
VI. PLANT-19
Unit ini berfungsi untuk menanggulangi system blowdown yang terdiri dari dry, wet flare
dan burnpit. Perhatikan gambar berikut :
Masing-masing proses train bila melakukan blowdown dikirim ke dry flare, wet flare atau
burn pit. Untuk gas buang(fraksi ringan) akan dikirim ke dry Flare dan dibakar ke
atmosfir. Sedangkan untuk cairan yang terdapat dimasing-masing blowdown drum,
dibuang ke burn pit melalui level control dan dibakar ditempat yang telah disediakan.
Kelebihan tekanan ditangki darat maupun yang dari kapal (BOG) disediakan marine flare
dan juga dibakar ke atmosfir..
VII. PLANT-15 & 17 ( LPG PLANT )
Fungsi dari unit ini adalah untuk mendinginkan propane dan buthane cair dari proses
train A/B/C/D. Untuk propane didinginkan sampai dengan suhu -40oC dan buthane
didinginkan sampai suhu -4oC. Sedangkan propane dan buthane yang berasal dari proses
train E/F/G/H langsung dialirkan ketangki-tangki penampungan sebelum dikapalkan.
7/25/2019 Storage & Loading Marno
11/18
Storage & Loading
10
Garis Besar Uraian Proses LPG Plant
Pada pembahasan di LPG plant ini sebenarnya dapat dikelompokan dalam 4 (empat) sub
pokok bahasan yaitu:
1. LPG Refrigerant Unit
2. LPG Boil off Compressor3. Sirkulasi LPG Propane & Buthane
4. Meter Prover.
Untuk lebih jelasnya marilah kita bahas satu-persatu:
1. LPG Refrigerant Unit
Cairan Propane dan Buthane yang berasal dari bagian bawah kolom fraksinasi di
Plant-3 proses train A/B/C/D dikirim ke Plant-15. Cairan propane dengan tekanan
17 Kg/Cm2dan temperatur sekitar 30
oC bersama buthane dengan tekanan 6 Kg/Cm
2
dan temperatur sekitar 30oC pertama masuk di Exchanger 15E-3 yang berada
didalam Coolbox. Output dari 15E-3 untuk propane dengan temperature sekitar
-37oC dialirkan menuju Cold Exchanger lagi yaitu 15E-4, sedangkan cairan buthane
dengan temperature sekitar -5oC langsung dialirkan menuju ketangki penyimpanan.
Setelah melewati 15E-4 propane dengan suhu sekitar -42oC dialirkan menuju tangki
penyimpanan.
7/25/2019 Storage & Loading Marno
12/18
Storage & Loading
11
Perhatikan gambar berikut :
2. LPG Boil off Compressor
Boil off compressor berfungsi untuk merecover boil off gas propane yang berasal dari
tangki propane. Boil off gas dari tangki propane diisap oleh 3(tiga) stage
reciprocating compressor 17K-1 setelah terlebih dahulu melalui Suction Drum 17C-3.Sistem loaded secara otomatis bila ada perubahan beban daro 100%, 50% dan 0 %,
tergantung dari tinggi rendahnya tekanan tangki.
Lebih besar dari 600 mmH2O -----100 %
Lebih kecil dari 600 mmH2O ----- 50 %
Lebih kecil dari 300 mmH2O ----- 0 %
Dengan tekanan sekitar 17 Kg/Cm2 dan suhu 112
oC dari discharge compressor
kemudian didinginkan / dikondensasikan oleh fin fan cooler 17E-1 sehingga suhu
turun menjadi sekitar 36oC dan masuk ke Accumulator 17C-1.
Cairan propane dari 17C-1 dengan melalui level control LIC-45 masuk ke
Economizer 17C-2 dan condensate terflash. Vapor yang terbentuk dihisap oleh
compressor pada stage ke 3 (tiga), sedangkan cairan propane dikembalikan ketangki
penyimpanan dan sebagian lagi digunakan sebagai pendingin/pencairan kembali
vapor buthane berasal dari 17D-3/4 pada Buthane Condenser 17E-2A/B yang terletak
diatas tangki buthane.
7/25/2019 Storage & Loading Marno
13/18
Storage & Loading
12
3. Sirkulasi LPG Propane dan Buthane
Untuk mempertahankan suhu disistem perpipaan tansfer line LPG perlu diadakan
sirkulasi secara terus menerus. Sitem di propane maupun di buthane adalah sama
yaitu LPG Propane dari tangki 1,2 dan 5 dengan pompa sirkulasi yang berkapasitas
50 M3/jam terpasang pada setiap tangki mengalirkan propane melalui pipa 4 ke
transfer line untuk kemudian kembali ketangki. Begitupun LPG Buthane dari tangki 3dan 4 dengan pompa sirkulasi yang berkapasitas 50 M3/jam terpasang pada setiap
tangki mengalirkan propane melalui pipa 4 ke transfer line untuk kemudian kembali
ketangki. Sebagian dari Propane dan buthane tersebut juga dialirkan untuk
mendinginkan Meter Prover.
4. Meter Prover
Meter Prover adalah merupakan bagian dari system loading LPG yang dipakai
sebagai alat ukur pada saat pengapalan LPG. Terdapat 5 (lima) line yang masing-
masing diperlengkapi dengan parameter suhu, pressure, flow dan density meter.
Setiap akan memuat LPG kekapal LPG, maka tiap-tiap line yang digunakan harus di
prove lebih dahulu, dengan meter standard. Secara bergantian tiap line dialirkan
melalui pipa standard yang sudah ada flow meter standard-nya, sehingga
mendapatkan jumlah aliran/flow yang sudah pasti/prove. Dari sini dapat diketahui
apakah flow meter yang dipakai pada line itu sudah cocok.
Alat ini dioperasikan/dimonitor dengan menggunakan computer yang lokasinya
berada di Main Control Room LPG Plant. Meter Prover ini ada 2(dua) unit yaitu
untuk system propane dan system buthane, dengan cara pengoperasian sama.
Biasanya satu hari atau dua hari sebelum aktivitas pengapalan LPG dimulai, alat iniselalu ditest terlebih dahulu.
IX. PENGISIAN BOTOL LPG - PLANT-26
LPG didalam botol adalah salah satu bahan bakar yang diperlukan oleh rumah tangga di
lingkungan komplek perumahan. Pengisian botol ini juga dikelola oleh seksi Storage &
Loading.
Cara pengisisannya sebagai berikut:
LPG Propane dari plant #20 dialirkan kedalam suatu vessel dan didalam vessel tersebut
di-injeksikan Mercaptan beberapa cc dengan tujuan agar LPG yang dibotolkan nantinya
mempunyai aroma/berbau. Dengan bau tersebut apabila ada kebocoran dari dalam botol-
botol yang sudah terisi dapat di-identifikasi dan dapat diambil langkah untuk
pengamanan agar tidak terjadi kebakaran.
Tekanan di vessel sekitar 16 Kg/Cm2kemudian dipompakan sampai sekitar 20 Kg/Cm
2
untuk selanjutnya dimasukkan kedalam botol.
7/25/2019 Storage & Loading Marno
14/18
Storage & Loading
13
Berikut dibawah ini scematis mengenai plant-26:
X. NITROGEN PLANT ( PLANT - 39 )
Nitrogen yang dikenal dengan rumus kimianya N2 umumnya digunakan sebagai bahan
pembilas (purging) dan sebagai pengganti udara instrument. Perlu diingat bahwa nitrogen
yang dipakai sebagai pembilas adalah dalam bentuk gas. Untuk penyimpanan nitrogen
biasanya sama dengan penyimpanan LNG yaitu dalam bentuk cairan. Karena disimpan
dalam bentuk cair maka perlu proses pendinginan untuk merubah dari kondisi gas
kedalam kondisi cair.
Adapun kegunaan lain dari Nitrogen adalah:
1. Untuk memperbaiki kompossisi MCR diproses train
2. Memenuhi permintaan gas atau cairan nitrogen untuk kapal LNG/LPG
3. Menyelimuti base heater tangki LNG
4. Menyelimuti junction box pompa LNG
5. Menambah tekanan pada tangki reservoir minyak pelumas
Dalam pembahasan ini akan menguraikan garis besar uraian proses pembuatan nitrogen
dari nitrogen gas sampai nitrogen yang cair.
7/25/2019 Storage & Loading Marno
15/18
Storage & Loading
14
Perhatikan gambar berikut:
T
LT
LT
LIN TO STORAGE
FEED AIR
SIMPLIFIED PLANT-39
39KT-12
GAN TO HEADER
/Distribusi
CHILLER
UNIT
39C-11
39E-17
FIC-22
FIC-29
FV-26
SILENCER
39E-201
39KT-13
FV-2
39E-15
39C-12
V-106
LV-25
39PV-3
39FV-1
V-103
39E-14
39E-13
39Y-11A 39Y-11B
FIC-29
V-107
LV-24A
LV-24B
SILENCER
VENT
FROM
PLANT-35 /
UTILITIES
T=38 oC
P=8,7 Kg/Cm2Water to Sewer
freon glycol
T=5 oC
Cond.
Separator
T=253oC
4000 Nm3/h
5000 Nm3/h
Heater
Drier
Drier
T= 17 oC
COOLBOX
Hot GAN
P= 8 Kg/Cm2
COOLBOX
Turbin Expander
T= -129 oC
T= -180 oC
P=8 Kg/Cm2
P= 0,2 Kg/Cm2
P= 4,8 Kg/Cm2
TRAY
Liquid
Liquid
Gas
Liquid 50 %Level
O2 Liquid
Cool GANTurbin Expander
T= -183 oC
P= 0,8 Kg/Cm2
T= -140 oC
P= 4 Kg/Cm2
T= -146 oC
Gas O2LIN 30
%LIN 70 %
Unit pengolahan nitrogen ini didesain oleh Air Product Limited untuk memproses fraksi
udara bertekanan rendah dengan sebuah expansion turbine dan sebuah bejana distilasi
tunggal. Prosesnya mencakup pencairan dari udara dan fraksionasi nitrogen dengan
kemurnian tinggi dari campuran oksigen dan nitrogen. Pencairan dilaksanakan dengan
pendinginan awal feed yaitu angin utility dalam sebuah pendinginan memakai glycol
dengan tujuan untuk pembuangan air dan carbondioksida.
Untuk selanjutnya dilakukan proses pendinginan dan pencairan udara kering untuk
mendapatkan produksi nitrogen dengan gas buang yang kaya oksigen. Untuk lebih
jelasnya sebagai berikut:
Udara bertekanan sebagai bahan yang diolah, berasal dari seksi utilities (plant#35)
dengan tekanan sekitar 8,7 Kg/Cm2 dan temperature sekitar 38
oC masuk kedalam
Precooler 39E-17 melalui tube. Didalam Precooler ini udara tersebut mengalami
pendinginan dengan memakai media pendingin Glycol (30%) + air (70%) yang
disirkulasikan dari Chiller Unit 39E-11. Output dari unit ini berupa udara kering dengan
temperature sekitar 5oC yang sudah bebas dari kandungan uap air dan uap airnya sendiri
7/25/2019 Storage & Loading Marno
16/18
Storage & Loading
15
dibuang kesewer. Uap air ini harus dihilangkan dikarenakan agar tidak menimbulkan
kebuntuan pada tube-tube disaat dilakukan proses pendinginan dan pencairan nitrogen.
Sedangkan Glycol sendiri didinginkan sampai 0oC memakai refrigerant dengan media
pendingin Freon. Freon disirkiulasikan dan dikompresikan oleh refrigerant Compresor
39K-1 kemudian dimasukan ke refrigerant condenser 39E-12 dan dikondensasikandengan media pendingin cooling water. Selanjutnya Freon dialirkan menuju Heat
Exchanger 39E-19 untuk mendapatkan pendinginan awal dengan media pendingin Freon
yang keluar dari Evaporator 39E-11. Pendinginan Freon dilanjutkan dengan system
expansi yang diatur oleh kerangan expansi thermostatis 39TV-35. Hasil akhir dari
pendinginan Freon ini dipakai untuk mendinginkan glycol yang ada didalam Evaporator
39E-11.
Kembali kepada udara yang telah didinginkan di Chiller selanjutnya dimasukkan kedalam
Condensate Sparator 39C-11 dan dialirkan masuk ke Adsorber 39Y-11A/B. Air yang
terpisah di 39C-11 mengalir kesewer melalui sebuah trap. Udara masuk ke top Adsorber
dan mengalir kebawah melalui lapisan molecular sieves. Air dan carbondioksida akan
terserap dan udara kering keluar melalui bagian bawah Adsorber. Untuk menjaga
kontinyuitas aliran, maka pada unit ini dipasang 2 (dua) buah Adsorber secara parallel.
Pada saat salah satu Adsorber sedang digunakan(in-service), maka yang satunya lagi
harus diregenerasi dan didinginkan. Regenerasi dilakukan dengan cara melewatkan gas
panas dari gas buangan yang sebelumnya dipanaskan pada heater listrik sampai
temperature sekitar 250
o
C. Setelah diregenerasi, Adsorber yang berisi molecular sievesini didinginkan lagi dengan memanfaatkan gas buang yang belum dipanaskan.
Udara kering dari bottom adsorber mengalir melalui filter menuju coolbox 39E-14
dengan laju alir sekitar 4.000 Nm3/jam dan sebagian lagi mengalir menuju ke coolbox
39E-201 dengan laju alir sekitar 1.000 Nm3/jam, untuk didinginkan sampai sekitar
-172oC. Didalam 39E-201 udara kering mengalami pendinginan dan sebagian dicairkan
oleh pertukaran panas dengan gas buang (terdiri 35% oksigen) didalam coolbox.
Campuran cairan yang terjadi mengalir menuju ke bagian bawah bejana Destilasi 39C-12.
Proses yang terjadi pada Bejana Destilasi yaitu: Gas nitrogen mengalir dari bagian atas
bejana menuju ke reboiler/condenser 39E-15 yang terendam dalam cairan gas buang,
untuk didinginkan dan dikondensasikan dengan media pendingin cairan gas buang.
Sebagian besar dari hasil kondensasi nitrogen (97%) mengalir secara gravity kembali ke
bejana distilasi sebagai reflux dan sebagian lagi (3%) dialirkan menuju tangki
penyimpanan sebagai produk nitrogen cair.
7/25/2019 Storage & Loading Marno
17/18
Storage & Loading
16
Dari bejana destilasi ini selain dihasilkan nitrogen cair juga dihasilkan nitrogen gas
dengan temperature yang dingin. Karena temperaturnya yang dingin ini sebelum
dialirkan ke header untuk didistribusikan, terlebih dahulu dilewatkan kedalam 39E-14
untuk dimanfaatkan sebagai heat transfers. Begitu juga untuk menjaga kemurnian produk
nitrogen secara terus menerus, dipasang sebuah analyzer 39AT-1 diperpipaan produknitrogen.
Sementara untuk gas buang yang kaya dengan O2 dengan temperature sekitar -146oC
yang keluar dari bejana destilasi, sebagian dilewatkan kedalam 39E-14 untuk
mendinginkan udara feed dan selanjutnya bergabung dengan bypass. Kemudian gas
buang tersebut dengan temperature sekitar -140oC untuk selanjutnya didinginkan dan
diexpansikan oleh Expansion Turbine 39KT-12 sampai pada temperature sekitar -183oC.
Hasil pendinginan ini dimanfaatkan untuk mencairkan udara feed yang lewat pada 39E-
14 yang selanjutnya dialirkan kebejana destilasi. Sedangkan gas buang yang telah dipakai
untuk mendinginkan udara feed tersebut selanjutnya dipanaskan pada heater sampai
temperature sekitar 253oC. Selanjutnya gas buang yang panas ini dipakai untuk
regenerasi adsorber dan sebagian lagi dibuang ke atmosfir.
Kembali pada produk nitrogen cair yang dihasilkan untuk selanjutnya dialirkan menuju
ke tangki penyimpanan. Perlu di-ingat bahwa sewaktu didistribusikan nitrogen ini harus
dalam berbentuk cair, oleh karena itu diplant ini juga dilengkapi Vaporizer Unit yang
berfungsi untuk menguapkan nitrogen cair menjadi gas. Ada dua vaporizer yangterpasang diplant #39 yaitu yang pertama berbentuk bejana dengan media pemanas steam
dan yang kedua berbentuk kolam dengan media pemanas steam yang dilewatkan pada air
yang ada dikolam.
Hasil akhir dari uraian proses diatas adalah Nitrogen dengan komposisi > 99,5 % dan
selebihnya < 0,5 % adalah Oksigen. Titik didih yang dimiliki oleh nitrogen -195,8oC
pada tekanan 760 mmHg dengan Density Uap = 0,967 gr/Cm3 dan Density Cairan =
0.8 gr/Cm3. Exspansi rasio dari cairan ke gas adalan 1:696. Ciri-ciri lain yang dipunyai
Nitrogen antara lain; tidak bewarna, tidak berbau, tidak berasa, tidak berpolinerisasi, dan
tidak korosif. Pada temperature tinggi dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksida
dan dapat bereaksi dengan hydrogen membentuk ammonia.
7/25/2019 Storage & Loading Marno
18/18
Storage & Loading
17
XI. OXYDATION POND ( PLANT - 34 )
Unit ini merupakan penampungan air buangan yang berasal dari clean drainage, septic
tank dan oily water sewer. Setelah sampai diplant #34, air dioksidasikan dengan udara
sehingga tercapai Biological Oxygen Demand (BOD) yang disyaratkan. Khusus untuk
Oily water setelah sampai dibak 34Q-2 Oil Skimmer, minyak dibagian atas dipisahkan
dan masuk ke bak untuk dipompakan oleh 34G-11 di Disposal pit 34Q-3 untuk kemudian
ditarik oleh vacuum truck.
SIMPLIFIELD DIAGRAM OWS & CWS TREATMENT PLANT-34
C.M-25
40" CWS
C.M-26C.M-27C.M-28
34Q-27oil pit
O.M-37
OUTFALL CANAL
O.M-36
O.M-35
O.M
-34
O.M-31 C.M-29
34G-21A/B
34Q-25
O.M-32O.M-3316" O.W.S
34Q-30A/B S.M-11 O.M-10A S.M-10
O.M-30
C.M-24
C.W.S
O.W.S : OILWATERSEWERC.W.S : CLEAN WATER SEWERS.S : SANITARY SEWERO.M : OILY WATERMAN HOLEC.M : CLEAN WATERMAN HOLES.M : SANITARY MAN HOLED.M : DETOURMAN HOLE
34Q-28
44"
34D-10B
34D-10A
20"
20"O.M-39
O.M-38
34D-11A
34D-11B
34G-22A34K-3A/B
34WW002- 4"- C B-2B
TRAINFGH& UTL
20"O.W.S
6" S.S
40 "
34WW001-1"-CB-2B
TRAINFGH &UTL
M
M
WATERHOSE
34G-22B
34GM-19A/B
34D-12
34GM-12A/B
34G-30A/B
34K-C
O
Gambar diatas adalah simplified dari plant #34.
Demikian uraian proses secara garis besar dari masing-masing plant yang ditangani oleh seksi
Storage & Loading.