Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN SUKA RELA LANCAR
PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN (KSPP)
SYARIAH AL-IJTIHAD PABELAN KC PASAR WATES TERBAN
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)
DISUSUN OLEH
WIJI LESTARI
NIM : 20113057
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016
i
STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN SUKA RELA LANCAR
PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN (KSPP)
SYARIAH AL-IJTIHAD PABELAN KC PASAR WATES TERBAN
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)
DISUSUN OLEH
WIJI LESTARI
NIM : 20113057
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016
ii
iii
iv
PENGESAHAN
STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN SUKA RELA LANCAR
PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN (KSPP)
SYARIAH AL-IJTIHAD PABELAN KC PASAR WATES TERBAN
DISUSUN OLEH
WIJI LESTARI
NIM: 20113057
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Tugas Akhir Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada
tanggal 11 Agustus 2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh
gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Anton Bawono, M.Si
Sekretaris Penguji : Prof. Dr. M. Zulfa M, M.Ag
Penguji I : Dr. Ahmad Mifdhol M., Lc, M.Si
Penguji II : Fetria Eka Yudiana S.E, M.Si
Salatiga, 11 Agustus 2016
Dekan
Dr. Anton Bawono, M.Si
NIP. 19740320 200312 1 001
KEMENTRIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar No. 2 Salatiga Telp. (0298) 323706
http://www.iaiansalatiga.ac.id e-mail: [email protected]
v
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertandatangan di bawah ini saya:
Nama : Wiji Lestari
NIM : 201-13-057
Jurusan : D III Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Menyatakan dengan sesungguhnya dan sejujurnya, bahwa tugas akhir saya yang
berjudul “STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN SUKA RELA
LANCAR PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN
(KSPP) SYARIAH AL-IJTIHAD PABELAN KC PASAR WATES
TERBAN” adalah murni hasil penelitian sendiri dan bukan plagiat hasil karya
orang lain, kecuali pada bagian-bagian yang disebutkan rujukan.
Salatiga, 11 Agustus 2016
Yang Menyatakan
Wiji Lestari
KEMENTRIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar No. 2 Salatiga Telp. (0298) 323706
http://www.iaiansalatiga.ac.id e-mail: [email protected]
vi
ABSTRAK
Lestari, Wiji. 2016. Strategi Pemasaran Poduk Simpanan Suka Rela Lancar pada
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan (KSPP) Syariah
Al-Ijtihad Pabelan KC Pasar Wates Terban Pabelan
Kabupaten Semarang. Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam. Program Studi DIII Perbankan Syariah.
Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. H.
Alfred L, M.Si
Kata Kunci: Strategi Pemasaran, KSPPS Al-Ijtihad
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Al-Ijtihad merupakan
salah satu lembaga keuangan yang berwatak sosial dan bertujuan untuk
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Lembaga keuangan saat ini bergerak dalam bidang
usaha simpan dan pinjam yang berdasarkan prinsip syariah. Produk-produk yang
ditawarkan oleh KSPPS ini adalah produk simpanan dan pembiayaan, produk
simpanan terdiri dari Si Rela, Si Suka, Si Haji, Si Suqur, dan Si Aman. Sedangkan
produk pembiayaan terdiri dari pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan
Musyarakah, Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Ba’i Bitsaman Ajil,
Pembiayaan Ijarah, dan Pembiayaan Qardhul Hasan.
Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang
diterapkan oleh KSPPS pada simpanan Suka Rela Lancar, prosedur simpanan
Suka rela Lancar, dan kendala-kendala yang timbul dalam pemasaran simpanan
Suka Rela Lancar.
Strategi pemasaran yang diterapkan oleh KSPPS ialah strategi produk,
strategi promosi, strategi proses, strategi orang dan strategi bukti fisik. Prosedur
simpanan Suka Rela Lancar yaitu mengisi formulir, setelah diperiksa dan
disetujui, kemudian mengisi slip sebagai setoran awal. Setelah melakukan setoran
setoran akan dibuatkan buku tabungan dan setoran awal akan dimasukkan pada
buku tabungan. Kendala-kendala yang dihadapi KSPPS Al-Ijtihad Cabang Wates
yaitu banyaknya persaingan dengan produk simpanan Suka Rela Lancar dengan
lembaga keuangan syariah lainnya; Animo masyarakat yang masih awam akan
simpanan Suka Rela Lancar; Belum adanya Lembaga Penjamin Simpanan;
Kurangnya tenaga lapangan yang benar-benar mempunyai ilmu tentang perbankan
syariah dan penguasaan tentang produk simpanan Suka Rela Lancar yang kurang
memadai; Masyarakat sekitar kurang menganal KSPPS Al-Ijtihad; Kurangnya
kesadaran masyarakat sekitar KSPPS Al-Ijtihad untuk menabung; dan minimnya
anggota KSPPS Al-Ijtihad yang datang ke kantor.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
“Strategi Pemasaran Produk Simpanan Suka Rela Lancar pada KSPPS Al-Ijtihad
Cabang Wates Terban Pabelan Kabupaten Semarang”. Tugas Akhir ini disusun
sebagai persyaratan kelulusan pada Program Studi Perbankan Syariah Diploma III
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat saran,
dorongan, bimbingan serta keterangan-keterangan dari berbagai pihak yang
merupakan pengalaman yang tidak dapat diukur secara materi, namun dapat
membukakan mata penulis bahwa sesungguhnya pengalaman dan pengetahuan
tersebut adalah guru yang terbaik bagi penulis. Oleh karena itu dengan segala
hormat dan kerendahan hati perkenankan lah penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islan
Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono M.Si Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
3. Bapak Drs. Alfred L, M.Si selaku Ketua Jurusan DIII dan Dosen
Pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan waktu dan
perhatiannya kepada penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
viii
4. Bapak dan Ibu dosen program studi DIII Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan yang sangat membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini.
5. Bapak Mohammad Wahyudi selaku manajer KSPPS yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan
praktikum magang dan memberikan informasi.
6. Karyawan dan karyawati KSPPS Al-Ijtihad Pabelan yang membantu
penulis dalam mendapatkan data-data serta informasi dalam penulisan
Tugas Akhir ini.
7. Kedua orang tua dan Kakak-kakak saya yang telah memberikan
dukungan mental dalam penulisan tugas akhir ini.
8. Seluruh teman-teman DIII Perbankan Syariah yang telah memberikan
motivasi.
9. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang
telah terlibat banyak membantu sehingga tugas akhir ini dapat
diselesaikan.
Akhir kata semoga semoga dapat bermanfaat bagi penulis sendiri,
institusi pendidikan dan masyarakat luas. Amin
Salatiga, 27 Juli 2016
Wiji Lestari
20113057
ix
PERSEMBAHAN
1. Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan hidayahNya kepadaku
sehingga membuat saya bertahan sampai saat ini.
2. Ayah dan ibu, terimakasih atas kasih sayang dan doa yang ayah dan
ibu berikan kepadaku selama ini.
3. Dosen Jurusan DIII Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
4. Kakak-kakakku dan keluarga terimakasih atas dukungan dan
perhatiannya.
5. Ahmad Abdul Kalim yang selalu memberikan semangat dan
dukungan.
6. Teman-teman DIII Pebankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam angkatan 2013 yang selalu memberikan semangat dan dukungan.
7. Segenap karyawan KSPPS Al-Ijtihad Pabelan.
x
MOTTO
Tinggalkan apa yang meragukanmu, kerjakanlah apa yang tidak meragukanmu,
sesungguhnya kebenaran membawa ketenangan, dan dusta itu menimbulkan
keraguan (At-Tirmidzi).
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
LEMBAR KEASLIAN ........................................................................................ iv
ABSTRAK .............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................... viii
MOTTO ................................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
BAB I : PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 4
C. Tujuan dan Kegunaan ............................................................................. 5
D. Penegasan Istilah .................................................................................... 6
E. Metode Penelitian ................................................................................... 7
F. Sistematika Penulisan ............................................................................. 9
xii
BAB II : LANDASAN TEORI ............................................................................ 11
A. Telaah Pustaka .................................................................................. 11
B. Strategi Pemasaran ............................................................................ 12
1. Pengertian Strategi Pemasaran ..................................................... 12
2. Konsep-konsep Pemasaran........................................................... 14
3. Macam-macam Strategi Pemasaran ............................................. 16
4. Simpanan ...................................................................................... 20
C. Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan syariah ........................... 26
1. Pengertian Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah ... 26
2. Produk-produk KSPPS ................................................................. 26
BAB III : LAPORAN OBJEK ............................................................................ 33
A. Sejarah Berdirinya KSPPS Al-Ijtihad Pabelan ................................. 33
B. Visi, Misi dan Tujuan ....................................................................... 34
C. Identitas KSPPS Al-Ijtihad ............................................................... 35
D. Produk-produk KSPPS Al-Ijtihad ..................................................... 42
BAB IV : ANALISIS ............................................................................................ 46
A. Strategi Pemasaran Simpanan Suka Rela Lancar pada KSPPS Al-
Ijtihad Kantor Cabang Wates ........................................................... 46
B. Prosedur Simpanan Suka Rela Lancar ............................................. 49
xiii
C. Kendala-kendala yang dihadapi dalam memasarkan Produk
Simpanan Suka Rela Lancar ............................................................ 50
BAB V : PENUTUP ............................................................................................ 54
A. Kesimpulan ...................................................................................... 54
B. Saran ................................................................................................ 55
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 57
LAMPIRAN ....................................................................................................... xiv
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Pengurus KSPPS Al-Ijtihad Pabelan.................. 35
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Kantor Pusat KSPPS Al-Ijtihad Pabelan ............ 36
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Akhir-akhir ini lembaga keuangan syariah mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Diantaranya yaitu perbankan syariah
yang merupakan institusi atau lembaga yang mempunyai peran yang
sangat penting dalam bidang ekonomi. Kegiatan dalam bidang perbankan
adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali
kepada masyarakat. Dengan demikian dunia perbankan dapat
menjembatani pihak yang berlebihan dana dengan pihak yang
membutuhkan dana. Perbankan dalam menjalankan fungsinya tersebut
menggunakan prinsip kehati-hatian, terutama saat menyalurkan dana pada
masyarakat.
Saat ini banyak bank syariah yang bermunculan yang tentu saja
membuat persaingan semakin sengit diusaha tersebut. Untuk dapat
bertahan di industry perbankan syariah, maka setiap perusahaan harus
mempunyai strategi manajemen yang baik, karena tanpa strategi
manajemen yang baik perusahaan akan mudah gulung tikar. Adapun salah
satu faktor yang di perhatikan oleh lembaga keuangan syariah adalah
bagaimana cara mereka memasarkan produknya.
Seiring dengan banyaknya lembaga keuangan yang bermunculan di
tengah masyarakat, maka lembaga keuangan syariah harus mampu
mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya, agar lembaga keuangan
2
syariah tetap bertahan di tengah-tengah maraknya bank-bank konvensional
yang ada. Dalam hal ini khususnya lembaga keuangan Koperasi Simpan
Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) dalam usahanya
mengembangkan dunia perekonomian Islam, kedudukan pemasaran sangat
penting, karena sebagai penghubung antara nasabah dengan Koperasi
Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS). Untuk itu sebelum
memperkenalkan produk, pihak lembaga keuangan syariah harus
mengenal atau mengerti kebutuhan nyata dari para calon nasabah
(masyarakat). Setelah itu baru memperkenalkan produk sesuai dengan
kebutuhan mereka. Oleh karena itu, nasabah harus dipandang sebagai
mitra usaha yang bisa saling menguntungkan.
Dalam kegiatan mengenalkan produk tak lepas dari kegiatan
pemasaran. Pada dasarnya pemasaran menjadi kebutuhan pada lembaga,
baik yang bergerak di bidang laba atau nirlaba. Mengingat perkembangan
pasar dan persaingan yang semakin ketat, bagian pemasaran memiliki
tugas dan tanggung jawab yang sangat luas, antara lain mencari calon
nasabah sebanyak-banyaknya, melakukan penagihan, serta
memperkenalkan atau mempromosikan produk kepada nasabah. Maka dari
itu untuk melakukan pemasaran yang baik tidaklah mudah karena
diperlukan strategi-strategi yang baik pula.
Banyak orang mengartikan pemasaran pada persepsi yang sempit,
yaitu menjual jasa atau iklan. Pada dasarnya penjualan dan iklan
merupakan bagian dari aktivitas pemasaran, namun konsep pemasaran
3
tidaklah sesempit itu. Pemasaran adalah segala daya dan upaya manusia
yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses
tukar-menukar yang baik dan teratur, sehingga kedua belah pihak yang
melaksanakan pertukaran dapat memperoleh kepuasan.
Kegiatan pemasaran yang dilakukan suatu perusahaan memiliki
beberapa tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun
jangka panjang. Dalam jangka pendek biasanya untuk mencari nasabah
baru terutama untuk produk yang baru diluncurkan. Sedangkan untuk
tujuan jangka panjang dilakukan untuk mempertahankan produk-produk
yang sudah ada agar tetap eksis.
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa pemasaran keuangan
syariah merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para
nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan.
Dengan demikian agar suatu lembaga keuangan syariah dapat
menguasai pasar dibandingkan dengan lembaga keuangan lain, maka
lembaga keuangan tersebut harus mempunyai strategi pemasaran yang
baik sehingga dapat melaksanakan strategi yang tepat demi tercapainya
tujuan lembaga keuangan syariah tersebut.
Simpanan merupakan salah satu produk utama dan menjadi sumber
utama pendapatan lembaga keuangan syariah. Salah satu produk yang
paling populer digunakan oleh lembaga keuangan syariah adalah simpanan
suka rela lancar (Si Rela).
4
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dikemukakan
tersebut, maka penulis ingin meneliti bagaimana KSPPS Al-Ijtihad cabang
Wates memasarkan produknya, khususnya produk simpanan suka rela
lancar dimana produk tersebut paling banyak diminati dibandingkan
produk lain. Maka penulis mengambil judul “STRATEGI PEMASARAN
PRODUK SIMPANAN SUKA RELA LANCAR PADA KSPPS AL-
IJTIHAD KANTOR CABANG WATES TERBAN PABELAN
KABUPATEN SEMARANG”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas dapat di ambil
kesimpulan tentang apa yang harus dilakukan berkenaan dengan strategi
pemasaran. Adapun permasalahan yang akan diteliti dapat penulis
rumuskan sebagai berikut:
1. Strategi apa yang digunakan KSPPS Al-Ijtihad Kantor
Cabang Wates dalam memasarkan produk simpanan suka
rela lancar?
2. Bagaimana prosedur simpanan suka rela lancar pada
KSPPS Al-Ijtihad Kantor Cabang Wates?
3. Kendala apa saja yang dihadapi dalam memasarkan produk
simpanan suka rela lancar pada KSPPS Al-Ijtihad Kantor
Cabang Wates?
5
C. Tujuan dan kegunaan
1. Tujuan
Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui strategi yang diterapkan KSPPS Al-
Ijtihad Kantor Cabang Wates dalam memasarkan produk
simpanan suka rela lancar.
b. Untuk mengetahui prosedur simpanan suka rela lancar pada
KSPPS Al-Ijtihad Kantor Cabang Wates.
c. Untuk mengetahui kendala yang hadapi dalam memasarkan
produk pembiayaan simpanan suka rela lancar pada KSPPS
Al-Ijtihad Kantor Cabang Wates.
2. Keguanaan
Kegunaan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi Penulis
Menambah wawasan dalam lembaga keuangan khususnya di
KSPPS Al-Ijtihad Kantor Cabang Wates dan sebagai bekal agar
dapat menerapkan ilmu yang tepat antara keadaan teori dengan
keadaan lapangan sesungguhnya.
b. Bagi KSPPS Al-Ijtihad
Penulisan tugas akhir ini dapat memberikan masukan pemikiran
dalam mengembangkan kegiatan KSPPS di masa yang akan
datang.
6
c. Bagi IAIN Salatiga
Penulisan tugas akhir ini dapat dijadikan sebagai tambahan
referensi.
D. Penegasan Istilah
Dari judul penelitian yang penulis pilih “Strategi Pemasaran
Produk Simpanan Suka Rela Lancar pada KSPPS Al-Ijtihad Kantor
Cabang Wates Terban Pabelan Kabupaten Semarang”, terdapat makna-
makna dari istilah yang ambil, diantaranya:
1. Marketing/Pemasaran
Salah satu kegiatan pokok yang harus diperhatikan dalam
mempertahankan perusahaan adalah pemasaran, yang
merupakan kumpulan aktivitas dalam rangka sosialisasi dan
pendistribusian produk oleh perusahaan melalui penciptaan dan
penghargaan nilai yang ditujukan untuk kepuasan konsumen
dan pencapaian tujuan perusahaan. Pemasaran adalah suatu
proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain.
2. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran (marketing strategy) adalah serangkaian
rangsangan ditempatkan pada lingkungan konsumen yang
7
dirancang untuk memengaruhi afeksi, kognisi, dan perilaku
konsumen (Paul, 2013:27).
3. Simpanan Suka Rela Lancar atau Tabungan
Simpanan yang diperuntukkan atas nama pribadi maupun
lembaga, dimana simpanan dan penarikan dapat dilakukan
setiap saat pada jam kerja. Bagi hasil dihitung atas dasar rata-
rata harian dengan ditambah pada saldo akhir bulan, dan
melayani pengambilan ke rumah untuk jumlah tertentu.
4. Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah sebelumnya
disebut Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang terlahir dari
Baitul Maal wa Tamwil merupakan entitas keuangan mikro
syariah yang unik dan spesifik. Kiprah KSPPS dalam
melaksanakan fungsi dan perannya menjalankan peran ganda
yaitu sebagai lembaga bisnis (tamwil) dan disisi lain
melakukan fungsi sosial yakni menghimpun, mengelola dan
menyalurkan dana.
E. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan fakta saat ini dari suatu kelompok yang berkaitan
dengan pendapat kejadian/prosedur secara sistematik dan akurat.
8
2. Jenis Penelitian
Jenis data yang digunakan penulis untuk menyusun laporan ini ada 2,
yaitu:
a. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian (tanpa
perantara) dengan menggunakan alat pengukur/alat pengambilan
langsung, data primer dapat berupa data observasi.
b. Data Sekunder
Data yang diperoleh secara tidak langsung yang dikumpulkan dari
sumber-sumber yang ada (perpustakaan, buku ilmiah dan internet)
yang pada umumnya berupa bukti catatan/laporan historis yang
telah tersusun sebagai data pendukung yang akan penulis gunakan
untuk menyusun laporan ini.
3. Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan data agar data
yang diperoleh relevan dengan objek yang diteliti, teknik pengumpulan
data sebagai berikut:
a. Pengamatan (Observasi)
Suatu teknik pengamatan langsung pada objek penelitian untuk
mendapatkan suatu data. Disini penulis langsung mengamati
praktik yang terjadi pada objek penelitian dengan mencari
kesesuaian antara keterangan yang penulis miliki dengan
praktik/kegiatan sesungguhnya.
9
b. Wawancara
Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data informasi
dengan mengajukan pertanyaan yang diajukan kepada marketing
mikro.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai sesuatu yang
berupa catatan, buku, surat, notula maupun brosur. Metode ini
peneliti gunakan untuk menambah data tentang apa yang diteliti,
yang diperoleh dari catatan dokumentasi KSPPS Al-Ijtihad Kantor
Cabang Wates.
F. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis menggunakan
sistematika yaitu bab pertama berisi tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, penelitian terdahulu,
penegasan istilah, metode penelitian dan sistematika penulisan.
Kemudian bab kedua membahas telaah pustaka yang terdiri dari
kerangka Teoritik membahas tentang pengertian Strategi Pemasaran,
Simpanan Suka Rela Lancar dan Koperasi Simpan Pinjam dan
Pembiayaan Syariah.
Pada bab ketiga berisi tentang sejarah berdirinya KSPPS Al-
Ijtihad, Visi, Misi dan Tujuan KSPPS Al-Ijtihad, Identitas KSPPS Al-
10
Ijtihad, Penjabaran Tugas dan Wewenang Masing-masing Karyawan dan
produk-produk pada KSPPS Al-Ijtihad.
Selanjutnya pada bab keempat, berisi tentang analisa mengenai
strategi pemasaran yang dilakukan oleh KSPPS Al-Ijtihad pada produk
Simpanan Suka Rela Lancar, prosedur Simpanan Suka Rela Lancar, dan
kendala-kendala yang dihadapi dalam pemasaran produk Simpanan Suka
Rela Lancar di KSPPS Al-Ijtihad Cabang Wates.
Bab kelima, pada bab ini membahas kesimpulan dan saran yang
didapatkan oleh penulis dari penelitian yang dilakukan di KSPPS Al-
Ijtihad.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Dari penelitian saudari Dwi Ratna Sari yang berjudul “Analisis
Strategi Pemasaran Produk Tabungan Si Rela di BMT Bina Insani
Pringapus” tahun 2015 menyimpulkan bahwa BMT tersebut
memasarkan produk simpanannya dengan strategi produk, strategi
harga, strategi tempat, strategi promosi, dan strategi orang. Dalam
strategi produk si rela adanya sistem jemput bola kepada nasabah dan
pada strategi pemasarannya dengan menyebar brosur, aktif dalam
mengadakan pengajian dan melakukan beberapa pendekatan dengan
calon nasabah.
Kemudian dari penelitian saudara Damsiri yang berjudul
“Strategi Pemasaran Pembiayaan OTO IB Hasanah di BNI Syariah
Cabang Semarang” tahun 2012, menyimpulkan bahwa pembiayaan
OTO IB Hasaanah yang menggunakan analisis SWOT pemasaran yang
dilakukan tidak begitu berhasil, dengan hasil yang kecil dan
pembiayaan lainnya yang menggunakan akad murabahah hal itu
terjadi karena banyak tantangan dalam memasarkan produk tersebut.
Sementara penelitian ini lebih membahas mengenai strategi pemasaran
simpanan suka rela lancar di KSPPS Kantor Cabang Wates Terban
12
Pabelan kabupaten Semarang, serta kendala yang timbul dalam
memasarkan produk simpanan suka rela lancar.
Dari penelitian saudari Aziyah Sholaemah yang berjudul
“Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Murabahah pada Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Banyumanik Semarang”
tahun 2014, menyimpulkan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan
meliputi berbagai strategi antaranya strategi dengan promosi, door to
door / jemput bola, referensi dari teman, nasabah tang Top Up, para
marketing harus menguasai produk yang ditawarkan serta strategi
personal selling.
Sedangkan penelitian ini lebih membahas mengenai prosedur
Simpanan Suka Rela Lancar (Si Rela) di KSPPS Al-Ijtihad Kantor
Cabang Wates Terban Pabelan Kabupaten Semarang, bagaimana
strategi simpanan suka rela lancar, serta prosedur dan kendala dalam
memasarkan produk simpanan suka rela lancar.
B. Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang
menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang
memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk
dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan (Assauri,
2014:168).
13
Strategi pemasaran menurut W.Y Stanton adalah sesuatu
yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan
untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa
memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensi.
Secara umum pengertian pemasaran bank adalah suatu
proses perencanaan, dan pengendalian dari kegiatan menghimpun
dana, menyalurkan dana dan jasa-jasa keuangan lainnya dalam
rangka memenuhi kebutuhan, keinginan dan keputusan nasabahnya
(Kasmir, 2004: 169).
Dari pengertian tersebut dapat diuraikan bahwa pemasaran
bank merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
para nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan, baik produk
simpanan (giro, tabungan dan deposito), pinjaman (kredit) atau
jasa-jasa bank lainnya.
Dalam melakukan pemasaran, bank memiliki beberapa
sasaran yang hendak dicapai. Artinya nilai penting pemasaran bank
terletak dari tujuan yang ingin dicapai tersebut seperti dalam hal
meningkatkan mutu pelayanan dan menyediakan ragam produk
yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah. Untuk
mencapai sasaran tersebut maka bank perlu:
a. Menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan nasabahnya.
14
b. Memberikan nilai lebih terhadap produk yang
ditawarkan dibandingkan dengan produk pesaing.
c. Menciptakan produk yang memberikan keuntungan dan
keamanan terhadap produknya.
d. Memberikan informasi yang benar-benar dibutuhkan
nasabah dalam hal keuangannya pada saat dibutuhkan.
e. Memberikan pelayanan yang maksimal mulai dari calon
nasabah menjadi nasabah bank yang bersangkutan.
f. Berusaha menarik minat konsumen untuk menjadi
nasabah bank.
g. Berusaha untuk mempertahankan nasabah lama dan
berusaha mencari nasabah baru baik dari segi jumlah
maupun kualitas nasabah (Kasmir, 2004:165).
2. Konsep-konsep Pemasaran
Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep
pemasaran di mana masing-masing konsep memiliki tujuan yang
berbeda. Konsep ini timbul dari satu periode ke periode lainnya
akibat perkembangan pengetahuan baik produsen maupun
konsumen. Penggunaan konsep ini tergantung kepada perusahaan
yang juga dikaitkan dengan jenis usaha dan tujuan perusahaan
yang bersangkutan.
15
Menurut Kasmir, terdapat 5 konsep dalam pemasaran di
mana setiap konsep dapat dijadikan landasan pemasaran oleh
masing-masing perusahaan:
a. Konsep Produksi
Menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
tersedia dan selaras dengan kemampuan mereka dan oleh
karenanya manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan
efisiensi distribusi.
b. Konsep Produk
Konsep ini berpegang teguh bahwa konsumen akan
menyenangi produk yang menawarkan mutu dan kinerja yang
paling baik serta keistimewaan yang mencolok. Oleh karena itu
perusahaan harus mencurahkan upaya terus-menerus dalam
perbaikan produk.
c. Konsep Penjualan
Konsep ini berpikir bahwa konsumen tidak akan membeli
cukup banyak produk terkecuali perusahaan menjalankan suatu
usaha promosi dan penjualan yang kokoh. Dalam konsep ini
kegiatan pemasaran ditekankan lebih agresif melalui usaha-
usaha promosi yang gencar.
d. Konsep Pemasaran
Menyatakan bahwa tugas perusahaan adalah menentukan
kebutuhan, keinginan dan minat pasar sasaran dan memberikan
16
kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisiensi
dibandingkan para pesaing.
e. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan
Merupakan konsep yang bersifat kemasyarakatan, konsep ini
menekankan kepada penentuan kebutuhan, keinginan, dan
minat pasar serta memberikan kepuasan, sehingga memberikan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat (Kasmir, 2004:171).
3. Macam-macam Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran sangat berpengaruh terhadap kemajuan
sebuah perusahaan yang menawarkan barang atau jasa. Salah satu
strategi pemasaran yang ada saat ini adalah marketing mix (bauran
pemasaran). Kegiatan ini dilakukan secara bersamaan di antara
elemem-elemen yang ada di dalam marketing mix itu sendiri.
Setiap elemem tidak dapat berjalan sendiri-sendiri tanpa dukungan
dari elemen lainnya.
Penggunaan bauran pemasaran di dunia perbankan
dilakukan menggunakan konsep-konsep sesuai kebutuhan bank.
Dalam praktiknya konsep bauran pemasaran terdiri dari bauran
pemasaran produk barang dan jasa.
Kotler menyebutkan konsep bauran pemasaran terdiri dari
empat P yaitu: 1) product; 2) Price; 3) Place; 4) Promotion.
Sementara itu, Boom dan Bitner menambah dalam analisis jasa,
17
bauran pemasaran di samping 4 P seperti yang dikemukakan diatas,
terdapat tambahan 3P yaitu: 1) People; 2) Phsycal Eviden; 3)
Process. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa secara
keseluruhan pengguna konsep bauran pemasaran untuk produk
jika digabungkan menjadi 7P, yaitu:
a. Produk (Product)
Philip Kotler mendefinisikan produk sebagai sesuatu yang
dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk
dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan (Kasmir, 20004: 186).
Produk merupakan seluruh konsep objek atau proses yang
memberikan sejumlah nilai manfaat bagi pelanggan (Ratnasari
& Aksa, 2002: 37).
Produk secara umum diartikan sebagai sesuatu yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Artinya
apapun wujudnya, selama itu dapat memenuhi keinginan
pelanggan dan kebutuhan dikatakan sebagai produk.
b. Harga (Price)
Harga salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix.
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan konsumen untuk
membeli produk atau mengganti hak milik produk. Penentuan
harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat
harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa
18
perbankan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal
terhadap produk yang ditawarkan.
c. Lokasi/ Tempat (Place)
Lokasi berarti dimana perusahaan harus bermarkas dan
melakukan operasi. Bagi perusahaan non bank penentuan
lokasi biasanya digunakan untuk lokasi pabrik atau gudang.
Sedangkan penentuan lokasi bagi industri perbankan lebih
ditekankan kepada lokasi cabang.
Penentuan lokasi kantor cabang bank dilakukan untuk cabang
utama, cabang pembantu atau kantor kas. Penentuan lokasi
kantor beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat
penting, hal ini disebabkan agar nasabah mudah menjangkau
setiap lokasi bank yang ada. Demikian pula sarana dan
prasarana harus memberikan rasa yang nyaman dan aman
kepada seluruh nasabah yang berhubungan dengan bank.
d. Promosi (Promotion)
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sama pentingnya
dengan kegiatan di atas, baik produk, harga maupun lokasi.
Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk
mempromosikan seluruh produk dan jasa yaang dimilikinya
baik langsung maupun tidak langsung.
Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan
segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik
19
calon nasabah yang baru. Menurut Kasmir, setidaknya ada
empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap
bank dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya.
Keempat mcam sarana promosi yang dapat digunakan adalah:
1) Periklanan (Advertising)
2) Promosi Penjualan (Sales Promotion)
3) Publisitas (Publicity)
4) Penjualan Pribadi (Personal Selling)
e. Orang (People)
People yang berfungsi sebagai service provider sangat
mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam
people untuk mencapai kualitas berhubungan dengan seleksi,
training, memotivasi, dan manajemen sumber daya manusia.
Pentingnya people dalam memberikan pelayanan berkualitas
berkaitan dengan internal marketing. Internal marketing adalah
interaksi antara setiap karyawan dan tiap departemen dalam
satu perusahaan.
f. Proses (Process)
Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri
atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, dan hal-hal rutin
sampai jasa dihasilkan dan disampaikan kepada pelanggan.
20
g. Bukti Fisik (Phsycal Evidence)
Bukti fisik di sini merupakan bukti jasa yang telah diciptakan
yakni berupa bukti transaksi yang terjadi.
4. Simpanan
Menurut Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 Tentang
Perbankan, Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh
masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana
dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan
bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Untuk memperoleh dana dari masyarakat luas bank dapat
menggunakan tiga macam jenis simpanan (rekening). Masing-
masing jenis simpanan memiliki keunggulan tersendiri, sehingga
bank harus pandai dalam menyiasati pemilihan sumber dana.
Sumber dana yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a) Simpanan Giro
Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh
masyarakat untuk dititipkan di bank, dana kemudian
dikelola oleh bank dalam bentuk. Giro adalah simpanan
yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah
pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
21
Dapat ditarik setiap saat, maksudnya bahwa uang yang
sudah disimpan di rekening giro tersebut dapat ditarik
berkali-kali dalam sehari, dengan catatan dana yang
tersedia masih mencukupi.
Penarikan adalah pengambilan sejumlah uang dari
rekening giro sehingga menyebabkan giro tersebut
berkurang jumlahnya. Penarikan uang yang ada di
rekening dapat ditarik secara tunai yaitu menggunakan
cek dan secara non tunai dengan menggunakan bilyet
giro.
Cek adalah surat perintah tanpa syarat dari nasabah
kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah
tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak
yang disebutkan didalam cek atau kepada pembawa cek.
Sedangkan Bilyet Giro adalah surat perintah dari
nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro
nasabah tersebut untuk memindahbukuan sejumlah uang
dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima
yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau
bank lainnya.
b) Simpanan Tabungan
Menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun
1998, tabungan adalah simpanan yang penarikannya
22
hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek,
bilyet giro atau alat lainnya yang dipersamakan dengan
itu.
Syarat-syarat penarikan tertentu maksudnya sesuai
dengan perjanjian atau kesepakatan yang telah dibuat
antara bank dengan si penabung. Ada beberapa alat
penarikan tabungan, hal ini tergantung dari persyaratan
bank masing-masing, alat-alat yang dimaksud adalah:
1) Buku Tabungan
Setiap penabung biasanya diberikan buku tabungan.
Di dalam buku tabungan berisi catatan saldo
tabungan, penarikan, penyetoran dan pembebanan-
pembebanan yang mungkin terjadi. Buku ini
digunakan pada saat penarikan, sehingga langsung
dapat mengurangi saldo yang ada di buku tabungan
tersebut.
2) Slip Penarikan
Merupakan formulir di mana nasabah cukup menulis
nama, nomor rekening, jumlah uang serta tanda
tangan nasabah untuk menarik sejumlah uang. Slip
penarikan ini biasanya digunakan bersamaan dengan
buku tabungan.
23
3) Kartu yang terbuat dari plastik
Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik
yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang
dari tabungannya, baik uang yang ada di bank
maupun di mesin Automated Teller Machine
(ATM). Mesin ATM ini biasanya tersebar di tempat-
tempat yang strategis. Kepada nasabah pemegang
ATM akan diberikan nomor PIN atau kata sandi
yang digunakan setiap kali menarik uang dari ATM.
4) Kombinasi
Yaitu penarikan tabungan dapat dilakukan
kombinasi antara buku tabungan dengan slip
penarikan.
c) Simpanan Deposito
Sumber dana dari masyarakat luas yang ketiga adalah
simpanan deposito, berbeda dengan dua jenis simpanan
sebelumnya, dimana simpanan deposito mengandung
unsur jangka waktu (jatuh tempo) lebih panjang dan
dapat ditarik atau dicairkan setelah jatuh tempo.
Jatuh tempo artinya masa berakhirnya simpanan
deposito. Artinya jika nsabah menyimpan uangnya
dalam deposito berjangka untuk jangka 3 bulan, maka
24
uang tersebut baru dapat dicairkan setelah jangka waktu
tersebut berakhir yaitu setelah tiga bulan.
Pengertian deposito menurut Undang-undang No. 10
Tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya
dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan
perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.
Untuk mencairkan deposito yang dimiliki deposan dapat
menggunakan bilyet deposito atau sertifikat deposito.
Dalam praktiknya terdapat paling tidak tiga jenis
deposito, yaitu deposito berjangka, sertifikat deposito
dan deposit on call.
1) Deposito Berjangka
Deposito berjangka merupakan deposito yang
diterbitkan dengan jenis jangka waktu tertentu.
Jangka waktu deposito berjangka biasanya
bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18 sampai
dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan
atas nama baik perorangan maupun lembaga.
Penarikan bunga deposito berjangka dapat dilakukan
setiap bulan atau setelah jatuh tempo atau sesuai
jangka waktunya. Penarikan dapat dilakukan secara
tunai maupun pemindahbukuan.
25
2) Sertifikat Deposito
Sama seperti halnya deposito berjangka sertifikat
deposito merupakan deposito yang diterbitkan
dengan jangka waktu 2, 3, 6, 9 dan 12 bulan. Hanya
perbedaannya sertifikat deposito diterbitkan atas
unjuk dalam bentuk sertifikat serta dapat
diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada
pihak lain. Perbedaan lain adalah pencairan bunga
sertifikat deposito dapat dilakukan dimuka, baik
tunai maupun non tunai, disamping setiap bulan atau
jatuh tempo.
Kemudian penerbitan nilai sertifikat deposito sudah
tercetak dalam berbagai nominal dana biasanya
dalam jumlah bulat. Sehingga nasabah dapat
membeli dalam lembaran yang bervariasi untuk
jumlah nominal yang diinginkan.
3) Deposit On Call
Deposit On Call (DOC) merupakan deposito
digunakan untuk deposan yang memiliki jumlah
uang dalam jumlah besar. Penerbitan deposit on call
memiliki jangka waktu minimal 7 hari dan paling
lama kurang dari 1 bulan. DOC diterbitkan atas
nama.
26
C. Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
1. Pengertian KSPPS
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah atau
sebelumnya di sebut Koperasi Jasa Keuangan Syariah terlahir dari
Baitul Maal wa Tamwil merupakan entitas keuangan mikro syariah
yang unik dan spesifik.
2. Produk-produk KSPPS
a. Produk Penghimpunan Dana
Produk-produk penghimpunan bank ditujukan untuk
mobilisasi dan investasi tabungan untuk pembangunan
perekonomian dengan cara yang adil sehingga keuntungan
yang adil dapat dijamin bagi semua pihak. Tujuan mobilisasi
dana merupakan hal penting karena Islam secara tegas
mengutuk penimbunan tabungan dan menuntut penggunaan
sumber dana secaara produktif dalam rangka mencapai tujuan
sosial-ekonomi Islam. Dalam penghimpunan dana di bank
syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito. Prinsip
Operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpunan
dana masyarakat adalah prinsip wadi’ah dan mudharabah.
1) Penghimpunan dengan Prinsip Wadiah
Prinsip wadi’ah yang diterapkan adalah wadi’ah yad
dhamanah yang diterapkan pada produk rekening giro.
27
Wadiah dhamanah berbeda dengan wadiah amanah. Dalam
wadi’ah amanah pada prinsipnya harta titipan tidak boleh
dimanfaatkan oleh yang dititipi. Sedangkan dalam hal
wadiah dhamanah, pihak yang dititipi bertnaggung jawab
atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan
harta titipan tersebut. Karena wadiah yang diterapkan
dalam produk giro perbankan ini juga disifati dengan yad
dhamanah, maka implikasi hukumnya sama dengan qardh,
dimana nasabah bertindak sebagai yang meminjam uang,
dan bank bertindak sebagai yang dipinjami.
2) Penghimpunan dengan Prinsip Mudharabah
Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah,
penyimpan atau deposan bertindak sebagai shahibul maal
dan bank sebagai mudharib. Dana tersebut digunakan bank
untuk melakukan pembiayaan murabaha dan ijarah, dapat
pula dana tersebut digunakan bank untuk melakukan
pembiayaan mudharabah. Hasil usaha ini akan dibagi
hasilkan berdasarkan nisbah yang disepakati.
Berdasarkan kewenangan yang diberikan pihak
penyimpan dana, prinsip mudharabah terbagi tiga yaitu:
a) Mudharabah muthlaqah
Penerapan mudharabah muthlaqah dapat berupa
tabungan dan deposito sehingga terdapat dua jenis
28
penghimpunan dana yaitu: tabungan mudharabah dan
deposito mudharabah. berdasarkan prinsip ini tidak ada
pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang
dihimpun.
b) Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet
Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus
dimana pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat
tertentu yang harus dipatuhi oleh bank. Misalnya
disyaratkan digunakan untuk bisnis tertentu, atau
disyaratkan digunakan dengan akad tertentu, atau
disyaratkan digunakan untuk nasabah tertentu.
c) Mudharabah Muqayyadah
Jenis mudharabah ini merupakan penyaluran dana
mudharabah langsung kepada pelaksana usahanya,
dimana bank bertindak sebagai perantara yang
mempertemukan antara pemilik dana dengan pelaksana
usaha. Pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat
teretentu yang harus dipatuhi oleh bank dalam mencari
kegiatan usaha yang akan dibiayai dan pelaksana
usahanya.
29
b. Produk Penyaluran Dana
Dalam menyalurkan dana pada nasabah, secara garis besar
produk pembiayaan syariah terbagi ke dalam tiga kategori yang
dibedakan berdasarkan tujuan penggunaanya yaitu:
1) Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki
barang dilakukan dengan prinsip jual beli;
2) Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan
jasa dilakukan dengan prinsip sewa;
3) Transaksi pembiayaan untuk usaha kerjasama yang
ditujukan guna mendapatkan sekaligus barang dan jasa,
dengan prinsip bagi hasil;
Pada kategori pertama dan kedua, tingkat keuntungan
bank ditentukan didepan dan menjadi bagian harga atas barang
atau jasa yang dijual. Produk yang termasuk dalam kelompok
ini adalah produk yang menggunakan prinsip jual beli seperti
murabahah, salam, dan istishna serta produk yang
menggunakan prinsip sewa yaitu ijarah. Sedangkan pada
kategori ketiga, tingkat keuntungan bank ditentukan dari
besarnya keuntungan usaha sesuai dengan prinsip bagi hasil.
Pada produk bagi hasil keuntungan ditentukan oleh nisbah bagi
hasil yang disepakati dimuka. Produk perbankan yang termasuk
ke dalam kelompok ini adalah musyarakah dan mudharabah.
30
Prinsip Jual Beli (Ba’i)
Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya
perpindahan kepemilikan barang atau benda. Tingkat
keuntungan bank ditentukan didepan dan menjadi bagian harga
atas barang yang dijual. Transaksi jual beli dibedakan
berdasarkan bentuk pembayarannya dan waktu penyerahan
barang seperti:
a) Pembiayaan Murabahah
Murabahah bi tsaman ajil atau lebih dikenal sebagai
murabah, Murabahah berasal dari kata ribhu (keuntungan)
adalah transaksi jual beli dimana bank menyebut jumlah
keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara
nasabah sebagai pembeli. Harga jual adakah harga beli
bank dari pemasok ditambah keuntungan. Kedua pihak
harus menyepakati harga jual dan jangka waktu
pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli
dan jika telah disepakati tidak dapat berubah selama
berlakunya akad. Dalam perbankan, murabahah lazimnya
dilakukan dengan cara pembayaran cicilan (bi tsaman ajil).
Dalam transaksi ini barang diserahkan segera setelah akad
sedangkan pembayaran dilakukan secara tangguh.
b) Salam
31
Salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang
diperjualbelikan belum ada. Oleh karena itu barang
diserahkan secara tangguh sedangkan pembayaran
dilakukan tunai. Bank bertindak sebagai pembeli,
sementara nasabah sebagai penjual.
c) Istishna
Produk istishna menyerupai produk salam, namun dalam
istishna pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam
beberapa kali (termin) pembayaran. Skim istishna dalam
bank syariah umumnya diaplikasikan pada pembiayaan
manufaktur dan konstruksi.
Prinsip sewa
Transaksi sewa (ijarah) dilandasi adanya perpindahan manfaat.
Jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama dengan prinsip jual beli,
namun perrbedaannya terletak pada objek transaksinya. Bila
pada jual beli objek transaksinya adalah barang, maka pada
ijarah objek transaksinya adalah jasa. Pada akhir masa sewa,
bank dapat saja menjual barang yang disewakannya kepada
nasabah. Karena itu dalam perbankan syariah dikenal ijarah
muntahhiya bittamlik (sewa yang diikuti dengan berpindahnya
kepemilikan). Harga sewa dan harga jual disepakati pada awal
perjanjian.
32
Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)
Produk pembiayaan syariah yang didasarkan prinsip bagi hasil
adalah:
1) Musyarakah
Bentuk umum dari usaha bagi hasil adalah musyarakah.
Transaksi musyarakah dilandasi adanya keinginan para
pihak yang bekerjasama untuk meningkatkan nilai aset yang
mereka miliki secara bersama-sama. Termasuk dalam
golongan musyarakah adalah semua bentuk usaha yang
melibatkan dua pihak atau lebih dimana mereka secara
besama-sama memadukan seluruh bentuk sumber daya baik
yang berwujud maupun tidak berwujud.
2) Mudharabah
Secara spesifik terdapat bentuk musyarakah yang popular
dalam produk perbankan syariah yaitu mudharabah.
mudharabah adlah bentuk kerjasama antara dua pihak atau
lebih dimana pemilik modal mempercayakan sejumlah
modal kepada pengelola dengan suatu perjanjian pembagian
keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerjasama dengan
33
kontribusi 100% modal dari shahibul maal dan keahlian dari
mudharib.
34
BAB III
LAPORAN OBYEK
A. Sejarah Berdirinya KSPPS Al-Ijtihad Pabelan
Seiring berdirinya BMI (Bank Muamalat Indonesia) pada bulan
Juni 1992, muncul BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) di seluruh Indonesia.
Lembaga keuangan non perbankan ini mengenalkan konsep bagi hasil
dalam bentuk mudharabah, murabahah, musyarokah dan bai’ bitsaman
ajil juga qordhul hasan. Menjelang akhir tahun 1995, muncul pusat
inkubasi Bisnis dan Usaha Kecil (PINBUK) yang punya tujuan
memberdayakan pedagang menengah. Strategi PINBUK juga
menggunakan BMT sebagai lini terdepan.
Dengan munculnya BMT di berbagai daerah, maka lahirlah BMT
Al-Ijtihad yang proses pendiriannya diawali dengan sosialisasi BMT oleh
31 pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil Dati II Kabupaten Semarang. BMT
Al-Ijtihad terlahir melalui Program P3T (Lembaga Ekonomi Produktif)
yang diselenggarakan kerjasama antara Depnaker Kabupaten Semarang
dengan Fasilitator dari PINBUK. Bersamaan calon pengelola yang telah
terseleksi melalui Program P3T dan mengikuti pelatihan tentang
manajemen operasional BMT se-Jawa Tengah dan bekerjasama dengan
Bank Muamalat Indonesia. Setelah pelatihan purna diadakan pertemuan
para tokoh masyarakat atau calon pendiri BMT di rumah Bapak Sunhaji
Dusun Karangrejo Rt. 02/02 Desa Pabelan Kecamatan Pabelan dan belum
membuahkan hasil yang maksimal. Namun, setelah diadakan pertemuan
35
ulang pada pertengahan bulan Agustus 1998 di rumah Bapak H.
Badaruddin yang dihadiri oleh beberapa orang yang merupakan tim
Formatif yang mengagendakan segera dibentuk susunan pengurus
sementara dan di Follow up pertemuan di rumah Bapak Sunhaji yang
dihadiri oleh calon pendiri. Pada acara ini disahkan susunan pengurus
BMT Al-Ijtihad. Pada awal-awal pengoperasian kurang lebih 3 tahun
BMT Al-Ijtihad berkantor di pasar Pabelan, dalam perkembangannya
BMT Al-Ijtihad berpindah kantor di sebelah utara pasar yang berjarak
kurang lebih 200 m dari kantor sebelumnya.
Dari berdirinya KSPPS hingga sekarang, KSPPS dipimpin oleh
Bapak Sumarno S.E. Setelah kurang lebih 12 tahun berdiri, atas
kesepakatan bersama dari pihak pengurus KSPPS mendirikan kantor
cabang di Pasar Wates, tepatnya pada tanggal 4 April 2010. Saat ini,
karyawan KSPPS Cabang Wates 5 orang, sebagai manajer cabang, sebagai
Teller 2 orang, dan 2 orang lagi sebagai marketting.
B. Visi, Misi dan Tujuan
KSPPS Al-Ijtihad Pabelan merupakan sebuah lembaga ekonomi
swadaya yang tumbuh dan berkembang di wilayah Kecamatan Pabelan
dan berkembang di wilayah Kecamatan Pabelan dan sekitarnya. KSPPS
terlahir dengan tujuan untuk berperan aktif dalam memperdayakan,
mengembangkan ekonomi umat melalui sebuah lembaga keuangan rakyat
berdasarkan syariat Islam sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas
36
kehidupan sosial ekonomi umat, dengan sasaran utama para pedagang dan
para pengusaha kecil serta masyarakat umum kelas menengah ke bawah di
Kecamatan Pabelan dan sekitarnya. Adapun target yang hendak dicapai
adalah terbentuknya pusat perhimpunan dan pendistribusian dana umat
berdasarkan syariat Islam dengan sistem bagi hasil melalui kegiatan atau
usaha yang bersifat produktif – sehat – perspektif, untuk menggairahkan
dinamika usaha masyarakat dalam rangka mencapai kesejahteraan umat.
C. Identitas KSPPS Al-Ijtihad
1. Alamat Kantor KSPPS Al-Ijtihad
Kantor Pusat KSPPS Al-Ijtihad terletak di J. Pemuda No. 95 Pabelan
Kab. Semarang, sedangkan kantor cabang terletak di Pasar Wates Blok
B Terban, Pabelan Semarang. Telp/Fax:(0298)3404325
2. Struktur Organisasi KSPPS Al-Ijtihad
Berikut ini sususnan organisasi pengurus KSPPS Al-Ijtihad dan
susunan organisasi kantor pusat KSPPS Al-Ijtihad Pabelan dan KSPPS
Al-Ijtihad Cabang Wates
a. Struktur Organisasi Pengurus KSPPS Al-Ijtihad
Gambar 3.1 struktur Organisasi pengurus KSPPS Al-Ijtihad
Ketua
Bendahara Sekretaris
37
Ketua : Sumarno, S.E
Sekretaris : Bowo Wahyu Hidayat, S.Pd
Bendahara : Dra. H. Iis Asmaul M
b. Struktur Organisasi Kantor Pusat KSPPS Al-Ijtihad Pabelan dan
KSPPS Al-Ijtihad Cabang Wates
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Kantor Pusat KSPPS Al-Ijtihad
Pabelan
Manajer Pusat : Sumarno, S.E
Akunting : Sigit Adi Puruhita, S.E
Teller : Sigit Adi Puruhita, S.E
Pembiayaan : Muttaqin
Marketing : Mas’an
Pengurus
Manajer Cabang Manajer pusat
Akunting
Marketing Teller Pembiayaan
Marketing Pembiayaan Teller
38
Triyanto
Struktur Organisasi KSPPS Al-Ijtihad Cabang Wates:
Manajer Cabang : Mohammad Wahyudi
Teller : Rahayu Ridayanti
Nur Khasanah
Pembiayaan : Ahmad Syarif
Marketing : Wahyu Kurniawan
3. Penjabaran Tugas dan Wewenang Masing-masing Karyawan KSPPS
Al-Ijtihad Pabelan
a. Pengurus
1) Tugas:
Tugas dari pengurus yaitu:
a) Menyelenggarakan RAT(Rapat Anggota Tahunan)
b) Menyusun atau merumuskan kebijakan umum untuk
mendapatkan persetujuan Rapat Anggota Tahunan
c) Mengevaluasi kegiatan KSPPS
d) Mensosialisasikan KSPPS
39
e) Menyelenggarakan rapat pengurus untuk evaluasi bulanan
dan juga perkembangan kinerja KSPPS, bersama pengelola
menentukan dan membuat kebijakan strategi KSPPS
f) Menandatangani surat dan dokumen yang berhubungan
dengan lembaga lain.
2) Wewenang:
Wewenang dari pengurus yaitu:
a) Mengangkat dan memberhentikan general manajer
b) Menyetujui atau menolak tentang pembiayaan yang
nilainya di atas kewenangan manajer, kebijakan baru
mengenai KSPPS dengan persetujuan pengurus yang lain,
kejasama dengan pihak lain yang diusulkan oleh pengurus
lain, anggaran yang diajukan oleh general manajer dengan
pertimbangan bendahara pengurus
c) Mengesahkan laporan bulanan yang diajukan oleh general
manajer
d) Mendelegasikan tugas dan wewenang kepada yang ditunjuk
jika berhalangan
e) Dengan general manajer memilih dan memutuskan kantor
akuntan publik yang ditugaskan untuk mengaudit laporan
pengelolaan.
40
b. Manajer
1) Tugas
Tugas dari manajer yaitu:
a) Menjalankan pencapaian target yang ditetapkan oleh pusat
b) Memanagemen dan mengelola tingkat cabang
c) Membuat draf pencapaian target secara periodik
d) Memberikan pengarahan pada karyawan tingkat cabang
untuk mengukur keseharian agar terencana
e) Mengadakan brefing dan evaluasi setiap jangka waktu yang
ditentukan
f) Membuat suasana Islami ditingkat cabang.
2) Wewenang
Wewenag dari manajer yaitu:
a) Sebagai pengambil keputusan untuk masalah-masalah
tingkat cabang
b) Mengadakan evaluasi terhadap bawahan
c) Menyetujui pembiayaan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di kantor cabang
d) Membuat rencana jangka pendek
e) Mendelegasikan tugas dan wewenang kepada yang dituju
f) Menyelenggarakan RAT
g) Menyusun dan merumuskan kebijakan di kantor cabang.
41
c. Account Manager
1) Mencari nasabah funding maupun lending
2) Membina hubungan saling menguntungkan antara pihak
bank dengan nasabah seperti:
a) Mengidentifikasi kebutuhan nasabah
b) Melakukan komunikasi yang intensif dan membantu
memberikan solusi bagi nasabah yang berhubungan
dengan produk dan jasa
3) Bertindak sebagai Komite Pembiayaan dalam upaya
pengambilan keputusan pembiayaan
4) Melakukan monitoring, evaluasi, review terhadap kualitas
portofolio pembiayaan yang telah diberikan dalam rangka
pengamanan atas setiap pembiayaan yang telah diberikan
5) Melayani, menerima tamu (calon nasabah) secara aktif
yang memerlukan pelayanan jasa perbankan
6) Menyusun strategi dan sosialisasi kepada nasabah baik
dalam rangka penghimpunan sumber dana maupun alokasi
pemberian pembiayaan secara efektif dan terarah
7) Berkewajiban untuk meningkatkan mutu pelayanan
perbankan terhadap nasabah maupun calon nasabah
8) Berkewajiban untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan untuk membantu kelancaran tugas sehari-hari.
42
d. Teller
Tugas dari teller yaitu:
1) Memperbaiki mekanisme penyaluran dana dari nasabah
2) Mengoreksi apabila terjadi kesalahan dalam proses pencatatan
3) Memberikan pelayanan kepada anggota, baik penarikan
maupun penyetoran
4) Menandatangani formulir keanggotaan atau simpanan dan slip
dari anggota serta mendokumentasikannya
5) Melayani keluhan anggo[a baik yang berkenaan dengan
lending atau funding.
e. Pembiayaan
Tugas dari pembiayaan yaitu:
1) Menyusun anggaran dan melaksanakan realisasi pembiayaan
lunak (wadiah muqayyadah, mudharabah muqayyadah, dan
qardhul hasan)
2) Menyiapkan kegiatan sosial yang bekerjasama dengan pihak
lain yang tidak mengikat
3) Merencanakan dan menjalankan aktifitas kegiatan sosial seperti
pelayanan kesehatan cuma-cuma, kegiatan donor darah dan
lain-lain.
43
f. Marketing
Marketing bertugas memasarkan produk-produk yang ada di
KSPPS baik produk simpanan maupun produk pembiayaan. Selain
itu bertugas dan berwenang mencatat hasil transaksi, memasukkan
data-data transaksi pada komputer serta mengoreksi apabila terjadi
kesalahan dalam proses pencatatan.
D. Produk-produk KSPPS Al-Ijtihad
Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan (KSPP) Syari’ah Al-Ijtihad
memiliki 2 produk, yaitu produk simpanan, dan produk pinjaman. Adapun
produk Simpanan terdiri atas:
1. Si RELA (Simpana Suka Rela Lancar)
Simpanan pertama Rp. 20.000 selanjutnya minimal Rp. 5.000,-.
Diperuntukkan atas nama pribadi maupun lembaga. Simpanan
dan penarikan dapat dilakukan setiap saat pada jam kerja. Bagi
hasil dihitung atas dasar rata-rata harian dengan ditambahkan
pada saldo akhir bulan. Dan melayani pengfambilan ke rumah
untuk jumlah tertentu.
2. Si SUKA (Simpanan Berjangka)
Simpanan minimal Rp. 1.000.000. atas nama pribadi maupun
lembaga. Penarikan simpanan ditentukan waktunya yaitu: 3
bulan, 6 bulan, 9 bulan dan 12 bulan. Bagi hasil keuntungan
44
diberikan setiap bulan dan di transfer ke rekening Si RELA.
Dapat dipakai sebagai jaminan pinjaman.
3. Si HAJI (Simpanan Haji)
Simpanan pertama Rp. 500.000 selanjutnya minimal Rp.
100.000. diperuntukkan atas nama pribadi. Simpanan dapat
dilakukan setiap saat pada jam kerja yang sudah ditentukan.
Anggota akan mendapatkan fasilitas Manasik Haji dari KSPP Al-
Ijtihad. Dan apabila simpanan sudah mencukupi anggota akan
mendapat porsi keberangkatan Haji.
4. Si SUQUR (Simpanan Qurban)
Simpanan pertama Rp. 20.000 selanjutnya minimal Rp. 10.000.
atas nama pribadi atau lembaga. Penarikan simpanan ini pada
waktu akan berqurban yaitu tanggal 4 Dzulhijjah tiap tahun.
Setiap tahun akan diberikan keuntungan secara proporsional.
Saldo sisa dari harga hewan saat jatuh tempo secara otomatis
akan dimasukkan sebagai saldo awal Si SUQUR pada tahun
berikutnya. Pihak KSPP juga memberikan pelayanan pembelian
Hewan Qurban.
5. Si AMAN (Simpanan Amanah)
Simpanan ini dikhususkan untuk menampung dana Zakat fitrah,
Zakat maal, Hibah, Shodaqoh dan waqaf. Simpanan pertama Rp.
10.000 selanjutnya minimal Rp. 5.000. 75% dari dana simpanan
ini boleh dipinjamkan tapi khusus jenis Al Qordhul Hasan yaitu
45
pinjaman kebajikan kepada yang berhak menerima (ashnaf) dan
tanpa dipungut bagi hasil tetapi hanya mengembalikan pokoknya
saja. Dan 25% dari dana simpanan ini wajib dibagi-bagikan
kepada yang berhak menerima (ashnaf) atau disumbangkan untuk
bantuan social, pembangunan masjid serta beasiswa.
Produk Pinjaman terdiri atas Mudharabah, Musyarakah, Murabahah,
Bai Bitsaman Ajil, Ijarah dan Qurdhul Hasan:
a. Mudharabah
Pinjaman untuk modal usaha, sepenuhnya dana dari pihak KSPP,
pihak nasabah menyediakan manajemennya, serta keuntungan
hasil usaha dibagi antara KSPP dan nasabah sesuai kesepakatan
bersama.
b. Musyarakah
Pinjaman untuk modal usaha, sebagian dana dari KSPP dan
sebagian dari nasabah, masing-masing pihak ikut dalam
mengelola usaha, dan keuntungan hasil usaha dibagi antara KSPP
dan nasabah sesuai dengan proporsi penyertaan modal.
c. Murabahah
Pinjaman untuk membeli barang, pihak KSPP membeli barang
yang diwakilkan nasabah, pihak nasabah membayar barangnya
dengan tempo dan satu kali lunas, keuntungan KSPP diperoleh
dari Mark up harga.
46
d. Bai Bitsaman Ajil
Pinjaman untuk membeli barang, pihak KSPP membeli barang
yang diwakilkan nasabah, pihak nasabah membayar barangnya
dengan cara mengangsur (nyicil), dan keuntungan KSPP
diperoleh dari mark up harga.
e. Ijarah
Pinjaman untuk menyewa, pihak KSPP menyewa sesuatu
kemudian disewa nasabah, nasabah membayar sewanya dengan
cara mengangsur (nyicil) kepada KSPP, dan keuntungan KSPP
diperoleh dari selisih antara harga sewa KSPP dengan harga sewa
nasabah.
f. Qurdhul Hasan
Pinjaman berupa kebajikan, pihak KSPP meminjamkan uang
kepada nasabah, nasabah khusus pinjaman ini diprioritaskan bagi
kaum dhuafa’ walmasakin dengan cara mengangsur (nyicil)
kepada KSPP, keuntungan diperoleh dari selisih antara harga
sewa KSPP dengan harga sewa nasabah.
46
BAB IV
ANALISIS
A. Strategi Pemasaran Simpanan Suka Rela Lancar pada KSPPS Al-
Ijtihad Cabang Pasar Wates
Strategi pemasaran yang digunakan ditujukan untuk mencapai
tujuan KSPPS, yaitu bagaimana cara meningkatkan pelayanan kepada
nasabah. Sasaran yang dituju oleh KSPPS untuk simpanan Suka Rela
Lancar adalah pedagang kecil.
Perkembangan dan bertumbuhnya KSPPS sangat tergantung
kepada kepercayaan dan motivasi masyarakat untuk mengamankan
atau menyimpan dananya serta daya juang dan kemampuan
profesionalisme pengelola KSPPS. Kekuatan KSPPS akan semakin
kuat, apabila KSPPS mampu menghimpun dana masyarakat serta
mengelola secara disiplin dan tertib.
Berikut ini adalah strategi pemasaran yang dilakukan KSPPS
pada simpanan Suka Rela Lancar, yaitu:
1. Produk (product)
Produk yang ada pada KSPPS Al-Ijtihad meliputi produk
simpanan dan produk pembiayaan. Produk simpanan terdiri
atas simpanan Suka Rela Lancar (Si Rela), simpanan
Berjangka (Si Suka), simpanan Haji (Si Haji), simpanan
Qurban (Si Suqur) dan simpanan Amanah (Si Aman).
Sedangkan produk pembiayaan terdiri dari pembiayaan
47
Mudarabah, Musyarakah, Murabahah, Ba’i Bitsaman Ajil,
Ijarah dan Qurdhul Hasan.
Simpanan Suka Rela Lancar dibandingkan simpanan lain
yaitu simpanan Suka Rela Lancar dapat dilakukan setiap
saat, baik penyetoran maupun penarikan. Sedangkan
simpanan lain simpanan Haji, Qurban dan Berjangka waktu
penarikan pada saat tertentu.
2. Harga (Price)
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan untuk
membeli produk atau mengganti hak milik produk. Harga
yang dimaksud disini yaitu bagi hasil dari simpanan Suka
Rela Lancar nasabah. Bagi hasil yang diberikan oleh
KSPPS Al-Ijtihad Cabang Wates pada simpanan Suka Rela
Lancar tergantung pada pendapatan kantor.
3. Lokasi (Place)
Penentuan lokasi menjadi sangat penting, karena bisa
dijangkau oleh masyarakat luas. KSPPS Cabang Wates
terletak di Pasar Wates Blok B Terban, Pabelan Kabupaten
Semarang. Namun saat ini kantor cabang tidak begitu
diperlukan, karena kebanyakan karyawan dalam menarik
perhatian nasabah simpanan Suka Rela Lancar yaitu
dengan sistem jemput bola. Jadi lokasi tidak menjadi salah
48
satu strategi dalam pemasaran simpanan Suka Rela Lancar
pada KSPPS Al-Ijtihad Kantor Cabang Wates.
4. Promosi (Promotion)
Salah satu tujuan promosi adalah menginformasikan segala
jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon
nasabah yang baru. Dalam memasarkan simpanan Suka
Rela Lancar, KSPPS menggunakan penyebaran brosur,
berpartisipasi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh
masyarakt sekitar. Kemudian menjadikan strategi jemput
bola sebagai salah satu yang sangat penting dalam
memasarkan simpanan Suka Rela Lancar (Wahyudi).
Simpanan Suka Rela Lancar merupakan simpanan yang
banyak diminati oleh nasabah, dikarenakan adanya strategi
jemput bola. Jemput bola ini dilakukan oleh semua
karyawan, baik teller, marketing maupun pembiayaan.
Namun sebagian besar jemput bola diperuntukkan bagi
nasabah yang pekerjaanya pedagang, jadi karyawan akan
langsung datang ke tempat kerjanya yaitu di pasar.
5. Orang (People)
Pentingnya orang dalam memberikan pelayanan
berkualitas merupakan bagian dari strategi pemasaran.
Karyawan yang berada di KSPPS sangat cepat tanggap,
apabila ada permintaan dari nasabah untuk melakukan
49
penyetoran namun nasabah tidak dapat datang ke kantor
maka karyawan yang bersangkutan akan mengambilnya.
6. Proses (Process)
Umumnya proses terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan
dan mekanisme. Untuk prosedur baik permohonan
pembukaan simpanan maupun pembiayaan mudah.
Prosedur permohonan pembukaan simpanan Suka Rela
Lancar yaitu dengan mengisi formulir sesuai Kartu
Identitas, kemudian setelah pengajuan disetujui melakukan
setoran awal dan akan dimasukkan pada setoran awal pada
buku tabungan.
Kantor Cabang Wates dibuka pukul 07:30 WIB -14:00
WIB, dengan jam istirahat menyesuaikan keadaan kantor.
apabila jam 12:00 masih adadilakukan dengan baik, dan
benar sesuai dengan prosedur yang ada.
7. Bukti Fisik (Phsycal Evidence)
Bukti fisik meliputi bukti transaksi, yaitu slip penyetoran,
slip penarikan, buku tabungan dan kartu pembiayaan.
B. Prosedur Simpanan Suka Rela Lancar (Tabungan)
Prosedur simpanan Suka rela Lancar harus sesuai dengan
prosedur yang ada. Syarat-syarat dalam permohonan pembukaan
simpanan yaitu:
50
1. Foto kopi Kartu Identitas (KTP)
2. Foto kopi KK
Adapun proses simpanan telah memutuskan untuk menerima
dan diajukan calon nasabah, prosedur realisasi tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Mengisi formulir permohonan pembukaan simpanan sesuai
Kartu Identitas (KTP)
2. Setelah formulir permohonan ditandatangani, formulir akan
diperiksa oleh customer service.
3. Apabila data-datanya sesuai dengan persyaratan, maka akan
ditindak lanjuti.
4. setelah disetujui, nasabah mengisi slip penyetoran untuk
setoran awal.
5. Setoran awal akan dimasukkan ke dalam buku tabungan.
C. Kendala-kendala yang Timbul dalam Memasaran Simpanan Suka
Lancar pada KSPPS Al-Ijtihad Cabang Wates
Dalam pendirian dan menjalankan usaha setiap manajer
(pengusaha) pasti mempunyai kendala yang dihadapi untuk
menjalankan usaha tersebut. Baik kendala internal maupun eksternal.
Salah satu kendala yang dihadapi pada KSPPS Al-Ijtihad adalah
kendala strategi pemasaran.
51
Didalam melaksanakan pemasaran tentunya tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Banyak kendala yang dihadapi oleh
KSPPS Al-Ijtihad Cabang Wates. Kendala-kendala tersebut antara
lain:
1. Kendala yang dihadapi KSPPS Al-Ijtihad dalam
memasarkan simpanan Suka Rela Lancar menurut Bapak
Mohammad Wahyudi pada hari selasa tanggal 19 Juli 2016
pukul 12:30:
a) Adanya persaingan dengan produk simpanan
(tabungan) di bank atau lembaga keuangan lainnya.
b) Animo masyarakat yang masih awam akan simpanan
(tabungan).
c) Belum adanya lembaga penjamin simpanan anggota
KSPPS yang sangat menghawatirkan bila sewaktu-
waktu KSPPS mengalami kerugian.
d) Kurangnya tenaga lapangan yang benar-benar
mempunyai ilmu perbankan syariah.
e) Penguasaan tentang produk perbankan syariah yang
kurang memadai.
2. Kendala yang dihadapi KSPPS Al-Ijtihad menurut Ibu Nur
Khasanah pada hari kamis tanggal 18 Agustus 2016 pukul
13:00, beliau menambahi:
52
a. Masyarakat sekitar yang kurang mengenal KSPPS Al-
Ijtihad.
b. Kurang tertariknya masyarakat untuk menabung.
c. Kurangnya jaringan dalam memasarkan produk
3. Kendala yang dihadapi KSPPS Al-Ijtihad menurut Ibu
Rahayu Ridayanti teller KSPPS Al-Ijtihad pada hari senin
tanggal 22 Agustus 2016 pukul 11:00, beliau menambahi
minimnya anggota yang datang ke kantor.
Dari pernyataan ketiga karyawan KSPPS Al-Ijtihad Cabang
Wates dapat disimpulkan, kendala yang dihadapi dalam melaksanakan
strategi pemasaran simpanan Suka Rela Lancar yaitu:
1. Adanya persaingan produk simpanan Suka Rela Lancar
dengan lembaga keuangan syariah lainnya yang juga
menawarkan produk simpanan Suka Rela Lancar seperti
yang ada pada KSPPS Al-Ijtihad Cabang Wates.
2. Animo masyarakat yang masih awam akan simpanan Suka
Rela Lancar, kurang mengarti akan produk Simpanan Suka
Rela Lancar, maka dari itu KSPPS perlu mnsosialisasi
tentang produk tersebut.
3. Belum adanya lembaga penjamin simpanan membuat
masyarakat khawatir bila sewaktu-waktu KSPPS Al-Ijtihad
mengalami kerugian.
53
4. Kurangnya tenaga lapangan yang benar-benar mempunyai
ilmu perbankan syariah dan penguasaan tentang produk
simpanan Suka Rela Lancar yang kurang memadai.
5. Masyarakat sekitar yang kurang mengenal KSPPS Al-
Ijtihad Cabang Wates.
6. Kurangnya kesadaran masyarakat sekitar KSPPS Al-Ijtihad
untuk menabung.
7. Minimnya anggota KSPPS Al-Ijtihad Cabang Wates yang
datang ke kantor.
54
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas yang penulis paparkan pada bab-bab awal, baik
secara teoritis maupun pelaksanaan teori pada KSPPS Al-Ijtihad Cabang
Wates. Sehingga pada bab terakhir ini pnulis dapat menyimpulkan dari
hasil penulisan diatas sebagai berikut:
1. Strategi pemasaran yang dilakukan meliputi berbagai strategi
antarantya strategi produk, strategi harga, strategi lokasi,
strategi promosi, strategi orang, strategi proses dan strategi
bukti fisik.
2. Prosedur simpanan Suka Rela Lancar (Tabungan) yaitu mengisi
formulir sesuai Kartu Identitas (KTP), kemudian
menandatanganinya. Setelah itu formulir akan diperiksa dan
jika sesuai dengan persyaratan akan disetujui, dan dilanjutkan
mengisi slip sebagai setoran awal. Setelah melakukan setoran
awal, akan dibuatkan buku tabungan dan setoran akan
dimasukkan pada buku tabungan.
3. Untuk kendala-kendala yang dihadapi KSPPS Al-Ijtihad
Cabang Wates yaitu 1). Banyaknya persaingan dengan produk
simpanan Suka Rela Lancar dengan lembaga keuangan syariah
lainnya; 2). Animo masyarakat yang masih awam akan
simpanan Suka Rela Lancar; 3). Belum adanya Lembaga
55
Penjamin Simpanan yang membuat masyarakat khawatir bila
sewaktu-waktu KSPPS mengalami kerugian; 4). Kurangnya
tenaga lapangan yang benar-benar mempunyai ilmu tentang
perbankan syariah dan penguasaan tentang produk simpanan
Suka Rela Lancar yang kurang memadai; 5). Masyarakat
sekitar kurang menganal KSPPS Al-Ijtihad; 6). Kurangnya
kesadaran masyarakat sekitar KSPPS Al-Ijtihad untuk
menabung; dan minimnya anggota KSPPS Al-Ijtihad yang
datang ke kantor membuat karyawan yang ada di dalam kantor
susah untuk melakukan sosialisasi tentang produk simpanan
Suka Rela Lancar kepada anggota yang belum membuka
produk simpanan Suka Rela Lancar.
B. Saran
1. Lebih meningkatkan strategi pemasaran, sehingga tujuan atau sasaran
akan tercapai.
2. Upaya sosialisasi yang lebih intensif lagi terutama dalam
meningkatkan pemahaman dan persepsi masyarakat terhadap produk
dan sistem perbankan syariah.
3. Membekali karyawan agar lebih menguasai tentang perbankan syariah
dan produk syariah dengan memberi pelatihan kepada karyawan
KSPPS, diikutkan seminar-seminar tentang perbankan syariah
56
sehingga memiliki SDM yang memiliki latar belakang disiplin
keilmuan bidang perbankan syariah.
4. Dari pihak pusat melakukan pengawasan secara rutin pada KSPPS
Cabang Wates, agar dapat mengetahui kondisi sebenarnya serta dapat
memberikan evaluasi.
57
DAFTAR PUSTAKA
Ascarya. 2011. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Assauri, Sofjan. 2014. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Peter, J.Paul. 2013. Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran. Jakarta:Salemba
Empat
Ratnasari, Ririn tri dan Mastuti Aksa. 2011. Teori dan Kasus Manajemen
Pemasran Jasa. Bogor: Ghalia Indonesia
Sari, Dwi R. 2015. Analisis Strategi Pemasaran Produk Tabungan SiRela di BMT
Bina Insani. Salatiga: Jurusan D3 Perbankan Syariah
Sholaemah, Aziyah. 2014. Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Murabahah
pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Banyumanik Semarang.
Salatiga: jurusan D3 Perbankan Syariah
http://ww.kembar.pro/2015/07/strategi-pemasaran-dan-bauran-pemasaran.html
diunduh pada hari sabtu 12 Desember 2015 08:57
http://www.pembiayaansyariahkukm.info/materi/rilis.pdf
LAMPIRAN
55
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Wiji Lestari
Tempat, Tgl Lahir : Salatiga, 22 Oktober 1993
Alamat : Dusun Gayam Rt 03 Rw 02 Desa Kadirejo Kecamatan
Pabelan Kabupaten Semarang
Jenis Kelamin : Perempuan
Riwayat Pendidikan
1. 2000-2006 : MI MIFTAHUL FALAH KADIREJO
2. 2006-2009 : SMP N 2 PABELAN
3. 2009-2012 : SMA N 1 PABELAN
4. 2013-20016 : IAIN Salatiga