85
AKUNTANSI PERBANKAN “Akuntansi Simpanan Pihak Ketiga dan Simpanan Bank Lain” STUDI KASUS PT. BANK MANDIRI (Persero) Cabang Genteng Kali Surabaya Oleh: 1. Kartika Fachru Annisa (11080694213) 2. Dian Rahma Novitasari (11080694229) 3. Achmadian Davin W. (11080694232) 4. Nur Rochman (11080694243) JURUSAN AKUNTANSI

Akuntansi Simpanan Pihak Ketiga

Embed Size (px)

DESCRIPTION

menjelaskan tentang akuntansi simpanan pihak ketiga

Citation preview

AKUNTANSI PERBANKANAkuntansi Simpanan Pihak Ketiga dan Simpanan Bank LainSTUDI KASUS PT. BANK MANDIRI (Persero) Cabang Genteng Kali Surabaya

Oleh:1. Kartika Fachru Annisa (11080694213)2. Dian Rahma Novitasari (11080694229)3. Achmadian Davin W.(11080694232)4. Nur Rochman (11080694243)

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS NEGERI SURABAYA2014BAB IPENDAHULUAN

2.1.2 Latar BelakangBank adalah suatu lembaga intermediary yang merupakan penghubung antara pihak yang mempunyai kelebihan dana dan kekurangan dana. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Sedangkan perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara, dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian di Indonesia karena di dalamnya terjadi berbagai jenis transaksi yang memudahkan pelaku ekonomi dalam meminjam dan menyimpan dana baik untuk keperluan konsumsi maupun untuk keperluan investasi.Industri Perbankan di Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan dari tahun ke tahun ditandai dengan munculnya berbagai produk perbankan yang dapat menarik minat konsumen untuk menyimpan dan menginvestasikan dananya ke bank, salah satunya adalah simpanan pihak ketiga. Simpanan pihak ketiga adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (di luar bank) kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Simpanan pihak ketiga ini bersumber dari masyarakat,baik perseorangan maupun badan usaha,yang diperoleh bank dengan menggunakan bebagai instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh bank. Dana masyarakat merupakan dana terbesar yang dimiliki oleh bank, dan ini sesuai dengan fungsi bank sebagai penghimpun dana dari pihak-pihak yang kelebihan dana dalam masyarakat. Dana masyarakat tersebut dihimpun oleh pihak bank dengan produk-produk simpanan misalnya seperti Giro, Deposito dan Tabungan. Dari uraian diatas penulis berkeinginan membahas lebih lanjut tentang simpanan pihak ketiga dan simpanan pada bank lain dengan melakukan penelitian pada Bank Mandiri KCP Genteng Kali, untuk mendapatkan pemahaman terkait bentuk-bentuk simpanan pihak ketiga dan simpanan pada bank lain secara riil yang terjadi pada masyarakat.

2.1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :1. Apakah yang dimaksud dengan giro, deposito dan tabungan?2. Bagaimana mekanisme pembukuan rekening giro, deposito dan tabungan?3. Bagaiman mekanisme setoran dan penarikan untuk giro, deposito dan tabungan?4. Bagaimana mekanisme dan dasar perhitungan bunga giro, deposito dan tabungan?5. Bagaimana pencatatan dan prosedur yang ada dalam perbankan mengenai giro, deposito dan tabungan?

2.1.2 TujuanTujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Mengetahui pengertian dari giro, deposito dan tabungan.2. Mengetahui mekanisme pembukuan rekening giro, deposito dan tabungan.3. Mengetahui mekanisme setoran dan penarikan giro, deposito dan tabungan.4. Mengetahui mekanisme dan dasar perhitungan bunga giro, deposito dan tabungan.5. Mengetahui pencatatan dan prosedur yang ada dalam perbankan mengenai giro, deposito dan tabungan.2.1.2 Manfaat Adapun manfaat dari penelitian yang diperoleh dari penelitian ini adalah :1. Bagi mahasiswaDengan adanya penelitian akuntansi perbankan ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui lebih luas mengenai simpanan pihak ketiga dan simpanan pada bank lain beserta perlakuan akuntansinya.2. Bagi lembaga perbankanDengan adanya penelitian akuntansi perbankan ini diharapkan lembaga perbankan mampu memberikan beberapa informasi yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu tentang perbankan bagi para mahasiswa.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Giro, Deposito, dan Tabungan2.1.1 Pengertian GiroDalam pedoman akuntansi perbankan indonesia (PAPI) (UU Perbankan No. 10 Tahun 1998) ditetapkan bahwa pengertian giro adalah simpanan pihak lain pada bank yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan cara pemindah bukuan antara lain bilyet giro. Transaksi giro dicatat sebesar nominal. Saldo giro disajikan sebesar saldo kewajiban bank kepada pemegang giro. Dalam hal bank memberikan jasa giro kepada nasabah,maka jasa giro tersebut dicatat sebagai beban bunga yang dibayarkan. Saldo debit rekening giro (overdraft) disajikan sebagai bagian dari rekening kredit yang diberikan. Giro sebagian disimpan dari pihak ketiga disajikan di neraca pada sisi kewajiban dan ekuitas. Pembukuan bunga atau jasa giro dibukukan (dikreditkan) pada akhir bulan kerekening giro yang bersangkutan. Pajak atas bunga atau jasa giro (tarif pajak kali bunga yang diterima) dipotong (didebit) dari rekening giro yang bersangkutan. Atas rekening giro nasabah dibebani biaya administrasi bulanan dan langsung didebit ke rekening giro nasabah yang bersangkutan. Jenis-jenis penarikan pada rekening giro :1. Cek (Cheque)Cek merupakan surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut. Syarat hukum dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran giral :a. Terdapat perkataan CEK.b. Harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.c. Nama bank yang harus membayar (tertarik).d. Penyambutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan.e. Tanda tangan penarik.Syarat lainnya yang dapat ditetapkan oleh pihak bank, antara lain :a. Tersedianya danab. Ada materai yang cukupc. Jika ada coretan harus di ttd oleh pemberi cekd. Jumlah uang tertulis di angka dan huruf harus samae. Memperlihatkan masa kadaluwarsa cek (70 hari)f. TTD dan stempel perusahaan harus sama dengan contoh (specimen)g. Tidak diblokir pihak berwenangh. Resi cek sudah kembalii. Endorsment cek sempurnaj. Rekening belum ditutup2. Bilyet Giro (BG)BG merupakan surat perintah bayar dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah untuk memindahkan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank sama atau lain. Pada dasarnya syarat sahnya suatu BG sama dengan CEK, biasanya BG berlaku 70 hari mulai tanggal penarikan.3. Alat LainnyaSurat perintah kepada bank yang dibuat secara tertulis pada kertas yang ditanda tangani oleh pemegang rekening atau kuasanya.2.1.2 Pengertian DepositoDalam PAPI (pedoman akuntansi perbankan indonesia) deposito berjangka adalah simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan. Transaksi deposito berjangka di catat sebesar jumlah nominal yang tercantum dalam bilyet giro atau sebesar kewajiban bank yang di janjikan. Setoran deposito yang diterima tunai atau pemindah bukuan di akui pada saat uang diterima atau pada saat tanggal pemindah bukuan tersebut. Sedangkan setoran deposit yang berasal dari dana kliring diakui setelah dana diterima secara efektif. Kewajiban bunga deposito yang belum dibayarkan disajikan dalam rekening bunga yang harus dibayar. Deposito berjangka ditawarkan kepada masyarakat dengan jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan. Bunga deposito berjangka dihitung sesuai dengan tanggal efektif mengendap di bank dan dibayarkan pada setiap tanggal valuta. Atas bunga deposito berjangka tersebut dikenakan pajak bunga deposito berjangka (tarif pajak kali bunga yang diterima) yang dipotong langsung dari bunga yang bersangkutan. Jumlah bunga setelah ditopong pajak dibukukan kerening lain yang ditunjuk oleh nasabah pada saat pembukaan rekening deposito berjangka yang akan dibayar setiap tanggal valuta dicadangkan terlebih dahulu pada setiap akhir hari. Pada umumnya bank-bank menawarkan deposito dengan jangka waktu sebagai berikut: 1. jangka waktu : 1 bulan2. jangka waktu : 3 bulan 3. jangka waktu : 6 bulan 4. jangka waktu : 12 bulan5. jangka waktu : 18 bulan6. jangka waktu : 24 bulanSedangkan penetapan bunga untuk setiap jangka waktu ditetapkan masing-masing bank sesuai dengan perhitingan kondisi bunga kondisi bunga di pasar. Jika diperhitungkan bunga yang akan datang cenderung menurun,maka penetapan bunga untuk jangka waktu yang lebih panjang lebih rendah. Sebaiknya, jika diperhitungkan bunga pasar yang akan datang cenderung meningkat,maka penempatan untuk jangka waktu yang lebih panjang lebih tinggi. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat menetapkan depositnya dtengan jangka waktu yang paling panjang,dengan demikian bila terjadi kenaikan bila terjadi kenaikan bunga deposito, maka bank akan tetap memelihara deposito tersebut dengan bunga seperti pada saat pembukuan.

2.1.3 Tabungan Dalam Pedoman Akuntansi Perbankan (PAPI) pengertian tabungan adalah simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat disamakan dengan itu. Saldo tabungan disajikan sebesar jumlah kewajiban bank kepada pemilik tabungan ditambah bunga yang dibayarkan melalui rekening tabungan yang bersangkutan. Pajak atas bunga tabungan (tarif pajak kali bunga yang diterima) dipotong (didebit) dari rekening tabungan yang bersangkutan.

2.2 Mekanisme Pembukuan Giro, Deposito, Tabungan2.2.1 Mekanisme Pembukuan GiroApabila seseorang atau suatu badan usaha mengajukan permohonan untuk membuka rekening giro, bank perlu meyakini terlebih dahulu bahwa yang bersangkutan adalah calon pemegang rekening yang baik, jujur, bonafit, dan bertanggung jawab. Sehingga diharapkan akan dapat menunjang perkebangan usaha bank yang bersangkutan, khususnya untuk menumpuk dana murah. Untuk mendapatkan nasabah yang seperti diharapkan tersebut bank menentukan syarat dan menentukan seleksi terhadap calon nasabah. Pada saat pembukuan rekening, nasabah melakukan penyetoran (misal jumlah setoran pertama sebesar Rp.10.000.000,00) atas transaksi ini dilakukan pembukuan dengan jurnal pembukuan:DebitKreditKreditxxx-xxx-xxxxxx203-010-30-0001403-044-00-0005Kas kantor/rekening nasabah lainnya/kas kliringRekening giro nasabahProvesi setoran valas (jika ada)10.000.00010.000.0000

Pada saat pembukuan rekening, nasabah diberikan buku cek/bilyet giro. Atas pemberian cek/bilyet giro tersebut nasabah dibebani dengan ongkos pengantian cetakan buku cek /bilyet giro (misalkan ongkos cetak sebuah cek/bilyet giro sebesar Rp.100.000,00 sudah masuk materai sebayak 25 buah @Rp. 3.000,00) dan akan dibukukan dengan jurnal pembukuan sebagi berikut:Debit

Kreditkredit100-010-00-0001203-010-30-0001403-043-00-0002157-060-30-0014Kas kantorRekening giro nasabahJasa administrasi pembuatan cek/bilyet giroPersediaan benda-benda pos/materai (jika ada)100.000

25.00075.000

2.2.2 Mekanisme Pembukuan Deposito2.2.2.1 Mekanisme Pembukuan Deposito Saat Penyetoran Setoran deposito dapat dilakukan dengan cara tunai atau secara nontunai, dengan warkat bank yang bersangkutan, dan secara nontunai dengan warkat bank lain. Misal seorang calon nasabah mendepositokan uangnya sebesar 500.000.000 dan bank menetapkan biaya pembukaan rekening sebesar 10.000, maka transaksi pembukuan deposito tersebut:DebitKreditKreditkreditxxx-xxx-xxxxxxx403-043-00-0005403-044-00-0005203-030-30-xxxxKas/rekening nasabah lainya/kas kliringPendapatan jasa pelayananProvisi setoran valas (jika ada)Rekening deposito nasabah500.010.00010.0000500.000.000

2.2.2.2 Mekanisme Pembukuan Deposito Saat Penarikan/Pengambilan Bunga/Pokok DepositoMisal dari pembukuan deposito 500.000 diberikan bunga 7% per tahun dan jangka waktu deposito 3 bulan, maka bunga deposito setiap bulan sebesar (500.000.000 x 7% x 80% x 1/12) = Rp. 2.333.333 sedangkan 20% atau Rp. 583.333 merupakan pajak untuk negara. Bunga deposito dibayarkan setiap tanggal jatuh tempo, pembayaran bunga dapat dilakukan dengan cara:a. Tunai Pada saat mengambil bunga, deposan harus menunjukkan bilyet deposito dan identitas diri, jurnal yang dilakukan tellerPembukuan otomatis untuk memindahkan bunga deposito ke rekening bunga yang sudah jatuh tempo

Debit

Kredit

kredit227-010-30-0302

200-030-30-0002

200-030-30-0001Beban bunga deposito berjangka yang masih harus di bayar.Titipan pajak deposito (sebesar 20% dari bunga deposito)Bunga deposito berjangka yang sudah jatuh tempo2.916.666

583.333

2.33.333

Pengambilan bunga deposito oleh nasabah di teller

Debit

KreditKredit200-030-30-0001

403-044-00-0005100-010-00-0001Bunga deposito berjangka yang sudah jatuh tempoProvisi setoran dalam valuta asing (jika ada)Kas kantor2.333.333

02.333.333

b. Dipindahbukukan ke rekening lain yang di tatausahakan di kantor cabang yang bersangkutan, jurnal yang dilakukanDebit

KreditKreditKredit227-010-30-0302

200-030-30-0002403-041-00-0602xxx-xxx-xxxxxxxBungab Deposito Berjangka yg Sudah Jatuh TempoTitipan Pajak DepositoJasa Transfer (apabila melalui Kliring)Rekening Nasabah/Kas Kliring2.916.666

583.33302.333.333

c. Jurnal pembukuan saat pencairan deposito yang sudah jatuh tempo :DebitKreditKreditKredit203-030-30-xxx403-044-00-0005403-041-00-0602xxx-xxx-xxxxxxDeposito Berjangka NasabahProvisi Setoran dalam Valuta AsingJasa Transfer (bila melalui kliring)Kas Kantor/Rekening Nasabah Lainnya500.000.00000500.000.000

d. Jurnal saat deposito berjangka terpaksa dicairkan sebelum jatuh tempo :DebitDebit

KreditKreditKreditKredit203-030-30-xxxx227-010-30-0302

200-030-30-0002403-043-00-0003403-043-00-0004403-044-00-0005Deposito berjangka nasabahBeban bunga deposito berjangka yang masih harus di bayarTitipan pajak deposito berjangkaPendapatan penalti depositoProvisi Setoran Valuta AsingKas kantor/rekening nasabah lainnya500.000.0001.944.444

388.8891.555.5560499.999.999

e. Jurnal saat pemotongan PPhDebitKredit200-030-30-0002xxx-xxx-xxxxxTitipan pajak deposito berjangkaRekening kas negara / kliring

Sesuai jumlah pajak yang akan dilimpahkan ke rekening kas

2.2.3 Mekanisme Pembukuan Tabungan2.2.3.1 Mekanisme Pembukuan Tabungan Saat PenyetoranMisalkan seorang penabung menyetorkan ke rekening tabungannya sebesar Rp100.000.000,00, maka setoran ke rekening tabungan tersebut dilakukan pembukuan dengan jurnal:Penyetoran dilakukan di unit kerja pengelola rekening

DebitKreditKreditxxx-xxx-xxxxxx203-020-30-xxxx403-044-00-0005Kas Kantor/Rekening Bank Lainnya/KliringRekening Tabungan NasabahProvisi Setoran Valas (jika ada)100.000.000100.000.0000

Penyetoran dilakukan di unit kerja lainnya

DebitKreditKreditxxx-xxx-xxxxxx403-044-00-0005157-080-00-0002Kas Kantor/Rekening Bank Lainnya/KliringProvisi Setoran Valas (jika ada)Rekening Antar Kantor100.000.0000100.000.000

Pembukuan otomatis di unit kerja pengelola rekening

DebitKredit157-080-00-0002203-020-30-xxxxRekening Antar KantorRekening tabungan Nasabah100.000.000100.000.000

2.2.3.2 Mekanisme Pembukuan Tabungan Saat PenarikanMisalkan seorang penabung ingin mengambil tabungannya sebesar Rp 3.000.000,00, maka pengambilan tabungan tersebut dapat dilakukan dalam beberapa pilihan, antara lain:a.Melalui Kantor CabangPenarikan dilakukan di kantor cabang pengelola rekening

DebitKreditKredit203-020-30-xxxx403-044-00-0005xxx-xxx-xxxxxxRekening Tabungan NasabahProvisi Setoran Valas (jika ada)Kas Kantor/Rekening Nasabah Lainnya/Kas Kliring3.000.00003.000.000

b. Melalui Kantor Cabang Lain

Penarikan dilakukan di kantor cabang lainnya (bukan pengelola rekening)

DebitKreditKredit157-080-00-0002403-044-00-0005xxx-xxx-xxxxxxRekening AntarkantorProvisi Setoran Valas (jika ada)Kas Kantor/Rekening Nasabah Lainnya/Kas Kliring3.000.00003.000.000

Pembukuan otomatis di unit kerja pengelola rekening

DebitKredit203-020-30-xxxx157-080-00-0002Rekening Tabungan NasabahRekening Antarkantor3.000.0003.000.000

2.2.3.3 Mekanisme Pembukuan Saat Penghitungan BungaTransaksi pembukuan berkaitan dengan pembentukan bunga tersebut dicatat dengan jurnal pembukuan sebagai berikut:Debit500-010-30-0201Beban bunga TabunganSaldo Tabungan x suku

Kredit227-010-30-0201Beban Bunga Tabungan yang Masih Harus DibayarBunga / 360 hari

2.3 Mekanisme Setoran dan Penarikan Giro, Deposito, Tabungan2.3.1 Mekanisme Setoran dan Penarikan Giro2.3.1.1 Mekanisme Setoran GiroSetoran giro dapat dilakukan dalam 3 (tiga) jenis setoran, yaitu:a. Penyetoran tunai, yaitu nasabah melakukan setoran dengan cara mengisi aplikasi/formulir setoran dan menyerahkan kepada teller bank beserta uangnya.b. Setoran non tunai dengan warkat bank yang bersangkutan, yaitu nasabah melakukan setoran dengan cara mengisi formulir setoran dengan menyerahkan kapada teller beserta warkat bank tersebut.c. Setoran nontunai dengan warkat bank lain, yaitu nasabah melakukan setoran dengan cara mengisi formulir setoran dan menyerahkan kepada teller besrta warkat bank lain tersebut. Pada saat yang sama saldo giro di aktifkan. Tanda bukti setoran yang dipergunakan tersebut telah disediakan oleh bank yang bersangkutan. Pada umumnya formulir setoran dibuat dalam rangkap dua yang penggunaanya adalah sebagai berikut:a. Lembar pertama berfungsi sebagai bukti pembukuan bagi bank yang bersangkutan.b. Lembar kedua berfungsi sebagai bukti penyetoran untuk nasabah.Penyetoran ke rekening seorang nasabah dapat dilakukan oleh nasabah yang bersangkutan atau orang lain. Penyetoran dapat dilakukan selama jam buka kas. Khusus penyetoran dengan warkat-warkat bank lain agar memperhatikan batas waktu jam kliring. Penyetoran yang terlambat dilakukan melewati jam kas masih dapat dipertimbankkan apabila dimasukkan untuk penutup kekurangan karena penarikan melailui kliring, namun penyetoran dengan warkat bank lain harus menunggu hasil kliring.1.3.1.2 Mekanisme Penarikan GiroPengambilan atas beban rekening giro seorang nasabah dapat dilakukan dengan mempergunakan:a. Cek (surat perintah pembayaran) atau pengambilan secara tunai.b. Bilyet Giro (surat perintah pemindah bukuan) atau pengambilan nontunai (overbooking)Dalam hal-hal tertentu pengambilan dapat dilakukan dengan menggunakan kuitansi dengan ketentuan penandatanganan kuitansi oleh nasabah dilakukan dihadapan teller bank yang bersangkutan. Selanjutnya berdasarkan pertimbangan untuk mendapatkan kepastian mengenai minimum dana yang mengendap (core fund) di bank setiap bulan, maka beberapa bank memberlakukan ketentuan minimum saldo yang harus mengendap pada setiap akhir hari. Besarnya minimum saldo tersebut masing-masing bank berbeda dan merupakan kebijakan internal bank.

2.3.2 Mekanisme Setoran dan Penarikan Deposito1.3.2.1 Mekanisme Setoran DepositoSetoran deposito dapat dilakukan dengan cara tunai atau secara nontunai, dengan warkat bank yang bersangkutan, dan secara nontunai dengan warkat bank lain. Tanda bukti setoran yang dipergunakan telah disediakan oleh bank yang bersangkutan. Pada umumnya formulir tanda setoran dibuat dalam rangkap dua yang penggunaannya adalah sebagai berikut:a. Lembar pertama berfungsi sebagai bukti pembukuan bagi bank yang bersangkutan.b. Lembar kedua berfungsi sebagi bukti penyetoran untuk nasbah.Penyetoran baru dikukan oleh bank, apabila bank telah menerima dana tersebut dana tersebut secara efektif. Penyetoran dengan warkat bank lain atau transfer dari bank lain menunggu sampai dananya diterima secar efektif oleh bank, baru kemudian bank menerbitkan bilyet deposito.2.3.2.2 Mekanisme Penarikan DepositoPokok deposito hanya dapat diambil kembali setelah jatuh tempo pokok, yaitu sesuai dengan jangka waktu yang dijanjikan pada saat pembukaan. Misalkan ada seorang nasabah mendepositokan 500.000.000 pada tanggal 5 juli 2005 dengan jangka waktu 3 bulan, maka sebelum tanggal 5 oktober 2005 deposito tidak dapat di cairkan. Namun ada beberapa bank yang memberikan kelonggaran pada nasabahnya dalam keadaan kebutuhan dana yang mendesak, yaitu dengan mengambil kredit konsumtif dengan jaminan deposito yang bersangkutan atau pencairan pokok depositonya sebelum jatuh tempo dengan dikenakan denda sebesar tertentu menurut ketentuan yang ditetapkan oleh masing masing bank. Apabila bank dalam memberikan kredit kepada nasabah terikat dengan perjanjian jangka panjang waktu di sisi lain, bank kepada nasabah penyimpanannya tidak mengikat dengan perjanjian jangka waktu, maka pada suatu saat bank akan kesulitan likuiditas.Apabila deposito berjangka terpaksa harus di cairkan sebeluh jatuh tempo, maka nasabah akan dikenakan penalti yang besarnya di tetapkan masing-masing bank. Misalkan dari contoh tersebut, nasabah mencairkan setelah mengendap 2 bulan 20 hari, dan bank mengenakan denda penalti sebesar 25% dari bunga yang di terima nasabah

2.3.3 Mekanisme Setoran dan Penarikan Tabungan2.3.3.1 Mekanisme Setoran TabunganSetoran tabungan dapat dilakukan dengan banyak cara, yaitu:a. Setoran Tunai, yaitu nasabah melakukan setoran dengan cara mengisi aplikasi/formulir setoran dan menyerahkan kepada teller bank beserta uangnya.b. Setoran nontunai dengan warkat bank yang bersangkutan, yaitu nasabah melakukan setoran dengan cara nasabah mengisi formulir setoran dan menyerahkan kepada beserta warkat bank tersebut.c. Setoran nontunai dengan warkat bank lain, yaitu nasabah melakukan setoran dengan cara mengisi formulir setoran dan menyerahkan kepada teller beserta warkat bank lain tersebut.d. Setoran dengan transfer, yaitu nasabah melakukan transfer dari bank lainyang ditujukan untuk keuntungan rekening tabungannya.Untuk melakukan setoran tersebut harus menggunakan tanda bukti setoran yang formulirnya telah disediakan oleh bank yang bersangkutan. Pada umumnya formulir setoran dibuat dalam rangkap dua yang penggunaanya adalah sebagai berikut:a. Lembar pertama berfungsi sebagai bukti pembukuan bagi bank yang bersangkutan.b. Lembar kedua berfungsi sebagai bukti penyetoran untuk nasabah.Penyetoran dengan warkat bank lain atau transfer dari bank lain, menunggu sampai dananya diterima secara efektif oleh bank, baru kemudian bank membuka ke rekening tabungannya. Penyetoran ke rekening seorang nasabah dapat dilakukan oleh nasabah yang bersangkutan atau oleh orang lain. Penyetoran dapat dilakukan selam jam buka kas, khusus penyetoran dengan warkat-warkat bank lain agar memperhatikan batas waktu jam kliring.2.3.3.2 Mekanisme Penarikan TabunganBank-bank saat ini tidak lagi membatasi besarnya penarikan dan frekuensi penarikan, hanya disyaratkan setelah penarikan tersebut saldo mengendap minimal ketentuan yang ditetapkan (misalnya Rp 10.000,00). Jumlah ini merupakan cadangan biaya untuk penutupan rekening, bila nasabah yang bersangkutan sudah tidak menggunakan rekening tersebut. Namun demi keamanan bank dan nasabah, pengambilan tabungan melalui ATM dibatasi maksimal Rp 2.000.000,00 sampai Rp 10.000.000,00. Penarikan tabungan dapat dilakukan langsung melalui kantor cabang maupun menggunakan via ATM.

2.4 Mekanisme dan Dasar Perhitungan Bunga Rekening Giro, Deposito, Tabungan2.4.1 Mekanisme dan Dasar Perhitungan Bunga Rekening GiroKetentuan pemberian jasa/bunga giro atas saldo yang mengendap dalam rekening giro nasabah merupakan kebijaksanaan masing-masing bank. Ada bank yang memberikan jasa giro berdasarkan atas saldo yang tercatat atas saldo yang tercatat pada rekening giro pada akhir hari, ada pula yang memberikan giro berdasarkan perhitungan saldo rata-rata harian dalam sebulan dan ada pula yang memberikan jasa giro berdasarkan harga terendah yang tercatat dalam rekening dimaksud dalam bulan yang bersangkutan. Tergantung dari kondisi setiap bank. Untuk perhitungan tarif suku bunga giro juga berbeda-beda, ada yang menggunakan tarif bunga tunggal (berapapun saldonya tarifnya tetap sama), dan ada pula yang menggunakan kelompok atau berjenjang. Contohnya :a. Saldo s/d Rp 5.000.000,00b. Saldo di atas Rp 5.000.000,00 s/d Rp 100.000.000,00c. Saldo di atas Rp 100.000.000,00 s/d Rp 1.000.000.000.000,00d. Saldo di atas Rp 1.000.000.0000.000,00Jenjang tersebut untuk masing-masing bank akan berbeda, hal ini disesuaikan dengan kondisi bank yang ditentukan serta pasar sasaran yang targetkan. Kemudian, sesuai Peraturan Pemerintah atas jasa giro tersebut dikenakan pajak penghasilan bunga (PPh) sebesar 20% dan bersifat final. Pengertian PPh final yang dipotong tidak dapat diperhitungkan dalam SPT tahunan, sehingga PPh yang dipotong tidak dapat diperhitungkan dengan PPh yang terutang atas penghasilan dari sumber lainnya.

1.4.2 Mekanisme dan Dasar Perhitungan Bunga Rekening DepositoSuku bunga terdiri atas suku bunga counter yaitu suku bunga yang tercantum pada papan pengumuman di masing-masing bank atau di media cetak dan suku bunga negoisasi. Suku bunga negoisasi di berikan kepada nasabah besar dengan maksud agar dengan kelebihan suku bunga tersebut mau menyimpan menyimpan di bank yang bersangkutan, perhitungan bunga deposito:Bunga = Pokok Deposito x Suku Bunga x Hari mengendap dalam bulan yang bersangkutan360 hari

1.4.2 Mekanisme dan Dasar Perhitungan Bunga Rekening TabunganBesarnya suku bunga tabungan, seperti halnya simpanan lainnya, ditetapkan oleh rapat ALCO setiap periode tertentu yang disesuaikan dengan perkembangan pasar dan kebutuhan dana bank yang bersangkutan. Sedangkan perhitungan bunga tabungan ditetapkan oleh masing-masing bank, namun demikian hampir semua bank telah menetapkan perhitungan bunga tabungan berdasarkan saldo harian.

BAB IIIANALISIS DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Bank MandiriProfil Umum Bank MandiriBank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah -- yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia dilebur menjadi Bank Mandiri, dimana masing-masing bank tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia. Segera setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi secara menyeluruh. Pada saat itu, kami menutup 194 kantor cabang yang saling berdekatan dan rasionalisasi jumlah karyawan dari jumlah gabungan 26.600 menjadi 17.620. Brand Bank Mandiri diimplementasikan ke semua jaringan dan seluruh kegiatan periklanan dan promosi lainnya. Salah satu prestasi Bank Mandiri yang paling signifikan adalah dengan mengganti platform teknologinya secara menyeluruh. Bank Mandiri mewarisi total 9 core banking system yang berbeda dari 4 bank pendahulunya. Bank Mandiri segera berinvestasi untuk mengkonsolidasikan sistem-sistem dari platform yang terkuat. Dibutuhkan tiga tahun dan dana sebesar US$ 200 Juta demi mengembangkan program untuk menggantikan core banking platform sebelumnya agar sesuai dengan standar perbankan ritel. Kini infrastruktur IT Bank Mandiri telah menyediakan system pengolahan data straigth-through dan interface yang seragam bagi pelanggannya. Sesuai dengan visi kami, Bank Mandiri memasuki segmen bisnis yang menguntungkan dan memiliki prospek tumbuh, sekaligus berperan sebagai institusi perbankan yang komprehensif.Untuk itu, Bank Mandiri berfokus pada segmen korporasi, komersial, mikro & ritel, serta pembiayaan konsumen dengan strategi yang berbeda di setiap bisnisnya dan bersinergi dengan seluruh segmen pasar yang ada. Kehadiran Bank Mandiri sebagai Bank Domestik Multispesialis di Indonesia dapat diterjemahkan ke dalam langkah-langkah khusus dengan menumbuhkan pangsa pasar dominan di segmen yang kami fokuskan. Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki visi untuk menjadi bank terdepan di Indonesia. Sebagai bank publik, visi Bank Mandiri untuk menjadi bank blue chip publik di Asia Tenggara ini akan diukur berdasarkan kapitalisasi pasar.Strategi Bank Mandiri dalam pengoperasionalannya adalah sebagai berikut :1. Menyelesaikan permasalahan kredit bermasalah (NPL) dan melakukan konsolidasi bisnis Corporate Banking2. Memperbaiki image perusahaan, meningkatkan penerapan Good Corporate Governance dan memperkuat kapabilitas.3. Melanjutkan pengembangan bisnis pada seluruh segmen yang telah ditetapkan.4. Meningkatkan efisiensi operasional.5. Meningkatkan profesionalisme SDM melalui penerapan corporate values, performance culture, sales & risk culture.Tujuan Bank Mandiri adalah Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang perbankan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.Visi :Terdepan. Terpercaya, Tumbuh Bersama Anda.Misi :1. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar.2. Mengembangan sumber daya manusia professional.3. Memberikeuntungan yang maksimal bagi stakeholder.4. Melaksanakan manajemen terbuka.5. Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkunganSusunan Direksi PT. Bank Mandiri Tbk 2014 adalah :Direktur Utama : Budi Gunadi Sadikin Wakil Direktur Utama: RiswinandiDirektur Institutional Banking: Abdul RachmanDirektur Risk Management: Sentot A. SentausaDirektur Compliance & Human Capital: Ogi PrastomiyonoDirektur Finance & Strategy: Pahala N. MansuryDirektur Corporate Banking : Fransisca N. MokDirektur Comercial & Business Banking: SunarsoDirektur Technology & Operations: Kresno SediarsiDirektur Treasury, Financial Institution: Royke TumilaarDirektur Micro Retail Banking: Hery Gunardi4.2 Deskripsi Hasil Penelitian4.2.1 Pengertian giro, deposito, dan tabungan4.2.1.1 GiroDalam pedoman akuntansi perbankan indonesia (PAPI) (UU Perbankan No. 10 Tahun 1998) ditetapkan bahwa pengertian giro adalah simpanan pihak lain pada bank yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan cara pemindah bukuan antara lain bilyet giro. Transaksi giro dicatat sebesar nominal. Saldo giro disajikan sebesar saldo kewajiban bank kepada pemegang giro. Dalam hal bank memberikan jasa giro kepada nasabah, maka jasa giro tersebut dicatat sebagai beban bunga yang dibayarkan. Saldo debit rekening giro (overdraft) disajikan sebagai bagian dari rekening kredit yang diberikan. Giro sebagian disimpan dari pihak ketiga disajikan di neraca pada sisi kewajiban dan ekuitas.4.2.1.2 Deposito Dalam PAPI (pedoman akuntansi perbankan indonesia) deposito berjangka adalah simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan. Transaksi deposito berjangka di catat sebesar jumlah nominal yang tercantum dalam bilyet giro atau sebesar kewajiban bank yang di janjikan. Setoran deposito yang diterima tunai atau pemindah bukuan di akui pada saat uang diterima atau pada saat tanggal pemindah bukuan tersebut. Sedangkan setoran deposit yang berasal dari dana kliring diakui setelah dana diterima secara efektif. Kewajiban bunga deposito yang belum dibayarkan disajikan dalam rekening bunga yang harus dibayar. Deposito berjangka ditawarkan kepada masyarakat dengan jangka waktu1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan.4.2.1.3 Tabungan Dalam Pedoman Akuntansi Perbankan (PAPI) pengertian tabungan adalah simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat disamakan dengan itu. Saldo tabungan disajikan sebesar jumlah kewajiban bank kepada pemilik tabungan ditambah bunga yang dibayarkan melalui rekening tabungan yang bersangkutan. Pajak atas bunga tabungan (tarif pajak kali bunga yang diterima) dipotong (didebit) dari rekening tabungan yang bersangkutan.4.2.2 Mekanisme Pembukuan Rekening Giro, Deposito, dan Tabungan4.2.2.1 Mekanisme Pembukuan Rekening Giro1) Pembukuan pembukaan rekening giro.TglKeteranganRef.DebitKredit

Kas Giro nasabahxxxxxx

Ilustrasi :Pada tanggal 16 April 2006 PT. Indomarco membuka rekening giro di Bank Mandiri Surabaya dengan setoran pertama sebesar Rp 5.000.000,00 secara tunai. Maka jurnalnya adalah sebagai berikut :TglKeteranganRef.DebitKredit

16Kas Giro PT. Indomarco5.000.000,005.000.000,00

Pada bulan laporan (30 April 2006), Bank Mandiri akan membuat laporan rekening giro atau disebut juga laporan rekening koran milik PT. Indomarco per 30 April 2006 (dengan asumsi tidak ada transaksi lain selama bulan April 2006) sebagai berikut :PT. IndomarcoLaporan Rekening GiroPer 30 April 2006TglKeteranganMutasiSaldo

DebitKredit

16Setoran tunai5.000.000,005.000.000,00

2) Pembukuan setoran tunai.TglKeteranganRef.DebitKredit

Kas Giro nasabahxxxxxx

Ilustrasi :Pada tanggal 21 April 2006 PT. Indomarco setor uang tunai sebesar Rp 15.000.000,00 di Bank Mandiri Surabaya untuk menambah saldo rekening gironya. Maka jurnalnya adalah sebagai berikut :

TglKeteranganRef.DebitKredit

Kas Giro PT. Indomarco15.000.000,0015.000.000,00

Pada bulan laporan (30 April 2006), Bank Mandiri akan membuat laporan rekening giro atas PT. Indomarco sebagai berikut :PT. IndomarcoLaporan Rekening GiroPer 30 April 2006TglKeteranganMutasiSaldo

DebitKredit

1621Setoran tunaiSetoran tunai5.000.000,0015.000.000,005.000.000,0020.000.000,00

3) Pembukuan setoran non tunai.a. Pemindahbukuan antar rekening dalam cabang bank yang sama.Ilustrasi :Pada tanggal 26 April 2006 Davin adalah pemegeng rekening giro di Bank Mandiri Surabaya sebesar Rp 2.000.000,00 ,memindahkan danannya untuk keuntungan rekening giro PT. Indomarco di bank yang sama. Dari transaksi tersebut, maka jurnal yang dibuat adalah :TglKeteranganRef.DebitKredit

26Giro -Davin Giro PT. Indomarco2.000.000,002.000.000,00

b. Pemindahbukuan dari bank yang sama tetapi dari cabang lain.TglKeteranganRef.DebitKredit

Giro nasabah asal RAK Cabang tujuanxxxxxx

TglKeteranganRef.DebitKredit

RAK Cabang asal Giro nasabah tujuanxxxxxx

Ilustrasi :Dian adalah pemegeng rekening giro di Bank Mandiri Malang. Pada tanggal 26 April 2006 Dian memindahkan dananya dari Bank Mandiri Malang sebesar Rp 3.000.000,00 untuk keuntungan rekening giro PT. Indomarco di Bank Mandiri Surabaya. Dari transaksi tersebut, maka jurnal yang dibuat adalah :

TglKeteranganRef.DebitKredit

26Giro -Dian RAK Cabang Surabaya3.000.000,003.000.000,00

(jurnal yang dibuat Bank Mandiri Malang)

TglKeteranganRef.DebitKredit

26RAK Cabang Malang Giro PT. Indomarco3.000.000,003.000.000,00

(jurnal yang dibuat Bank Mandiri Surabaya)

c. Penerimaan transfer atau kiriman uang dari bank lain.TglKeteranganRef.DebitKredit

Giro pada Bank Indonesia Giro nasabahxxxxxx

Ilustrasi :Pada tanggal 26 April 2006 Bank Mandiri Surabaya menerima kiriman uang dari Bank BCA Surabaya sebesar Rp 5.000.000,00 untuk keuntungan rekening giro PT. Indomarco. Maka, jurnal yang dibuat di Bank Mandiri Surabaya adalah :

TglKeteranganRef.DebitKredit

26Giro pada Bank Indonesia Giro PT. Indomarco5.000.000,005.000.000,00

4) Pembukuan penarikan tunai.TglKeteranganRef.DebitKredit

Giro- nasabah Kasxxxxxx

Ilustrasi :Pada tanggal 27April 2006 Dina menarik cek yang diterbitkan oleh Bank Mandiri Surabaya di cabang Bank Mandiri Surabaya sebesar Rp 2.500.000,00 atas beban rekening giro PT. Indomarco. Maka, jurnalnya adalah :

TglKeteranganRef.DebitKredit

27Giro- PT. Indomarco Kas2.500.000,002.500.000,00

5) Pembukuan penarikan non tunai.a. Penarikan kliring.TglKeteranganRef.DebitKredit

Giro nasabah Giro pada Bank Indonesiaxxxxxx

Ilustrasi :Pada tanggal 28April 2006 terdapat penarikan kliring dari Bank BCA Surabaya sebesar Rp 4.000.000,00 atas beban rekening giro PT. Indomarco. Bila saldo rekening giro PT. Indomarco mencukupi atau lebih dari Rp 4.000.000,00, maka penarikan kliring dapat dijalankan. Apabila sebaliknya, maka tidak dapat dijalankan. Maka, jurnalnya adalah :TglKeteranganRef.DebitKredit

28Giro PT. indomarco Giro pada Bank Indonesia4.000.000,004.000.000,00

b. Pemindahbukuan.TglKeteranganRef.DebitKredit

Giro nasabah Tabunganxxxxxx

Ilustrasi :Pada tanggal 28April 2006 PT. Indomarco memindahkan dana dengan mgironya untuk keuntungan rekening tabungan Davin sebesar Rp 1.000.000,00. Maka, jurnalnya adalah :

TglKeteranganRef.DebitKredit

28Giro PT. Indomarco Tabungan Davin 1.000.000,001.000.000,00

4.2.2.2 Mekanisme Pembukuan Rekening Deposito1) Pembukuan setoran deposito tunai.TglKeteranganRef.DebitKredit

Kas Deposito berjangka Pendapatan materaixxxxxxxxx

Ilustrasi :Pada tanggal 6 Juni 2006 Kartika menempatkan dananya dalam bentuk deposito berjangka sebesar Rp 50.000.000,00 dengan jangka waktu 3 bulan di Bank Mandiri Surabaya (06 Juni s.d 06 September 2006) . Materai Rp 6.000,00. Maka jurnalnya adalah sebagai berikut :

TglKeteranganRef.DebitKredit

06Kas Deposito berjangka Pendapatan materai50.006.000,0050.000.000,006.000,00

2) Pembukaan rekening deposito non tunai.TglKeteranganRef.DebitKredit

Giro-nasabah Deposito berjangka Pendapatan materaixxxxxxxxx

3) Pembukuan pembebanan bunga deposito berjangka.TglKeteranganRef.DebitKredit

Beban bunga deposito Bunga deposito yang masih harus dibayarxxxxxx

Ilustrasi :Pada tanggal 6 Juni 2006 Kartika menempatkan dananya dalam bentuk deposito berjangka sebesar Rp 50.000.000,00 dengan jangka waktu 3 bulan di Bank Mandiri Surabaya (06 Juni s.d 06 September 2006) . Materai Rp 6.000,00 , bunga 10%, dan pajak 20%. Maka perhitungan bunganya sebagai berikut :

Bunga 25/365 x 10% x Rp 50.000.000,00 = Rp 342.466,00Jurnal tanggal 30 Juni 2006

TglKeteranganRef.DebitKredit

30Beban bunga deposito Bunga deposito yang masih harus dibayar342.466,00342.466,00

Bunga yang dibebankan pada bulan Juli 2006 adalah adanya pengendapan deposito selama 26 hari (06 31 Juli 2006) dengan bunga : 26/365 x 10% x Rp 50.000.000,00 = Rp 356.164,00Jurnal tanggal 31 Juli 2006 :TglKeteranganRef.DebitKredit

31Beban bunga deposito Bunga deposito yang masih harus dibayar356.164,00356.164,00

Pembayaran bunga 6 Agustus 2006 :Bunga Juli26/265 x 10% x Rp 50.000.000,00= 365.000,00Bunga Agustus 5/365 x 10% x Rp 50.000.000,00= 68.493,00Total bunga 424.657,00Pajak20% x Rp 424.657,00= 84.931,00Bunga bersih339.726,00

Jurnal tanggal 06 Agustus 2006 :TglKeteranganRef.DebitKredit

06Beban bunga depositoBunga deposito yang masih harus dibayar Giro pada Bank Indonesia Utang PPh Pendapatan komisi transfer68.493,00

356.164,00

334.726,0084.931,005.000,00

Bunga yang menjadi beban Bank Mandiri Surabaya pada tanggal 31 Agustus 2006 adalah sebagai berikut :Bunga 26/365 x 10% x Rp 50.000.000,00 = Rp 356.164,00Jurnal pada tanggal 31 Agustus 2006 :TglKeteranganRef.DebitKredit

31Beban bunga deposito Kewajiban segera bunga deposito356.164,00

356.164,00

4.2.2.3 Mekanisme Pembukuan Rekening Tabungan1) Pembukuan pembukaan rekening tabungan.TglKeteranganRef.DebitKredit

Kas Tabungan nasabahxxxxxx

Ilustrasi :Pada tanggal 06 Mei 2006, Nur membuka rekening tabungan di Bank Mandiri Surabaya dengan menyetorkan uang tunai sebesar Rp 1.000.000,00. Jurnal yang dibuat oleh Bank Mandiri adalah :

TglKeteranganRef.DebitKredit

Kas Tabungan Nur1.000.000,001.000.000,00

2) Pembukuan setoran tunai.TglKeteranganRef.DebitKredit

Kas Tabungan nasabahxxxxxx

3) Pembukuan setoran non tunai.a. Pemindahbukuan.TglKeteranganRef.DebitKredit

Tabungan nasabah asal Tabungan nasabah tujuanxxxxxx

(Pemindahbukuan antar rekening tabungan)

TglKeteranganRef.DebitKredit

RAK Cabang asal Tabungan nasabah tujuanxxxxxx

(Pemindahbukuan antar cabang)

Ilustrasi :Pada tanggal 8 Mei 2006 Dian memindahbukukan rekening tabungannya di Bank Mandiri Surabaya sebesar Rp 5.000.000,00 untuk keuntungan rekening tabungan atas nama Nur, nasabah Bank Mandiri Surabaya. Jurnalnya adalah sebagai berikut :TglKeteranganRef.DebitKredit

08Tabungan Dian Tabungan Nur5.000.000,005.000.000,00

Pada tanggal 10 Mei 2006, Kartika mengirimkan dana sebesar Rp 10.000.000,00 dengan mendebit rekening tabungannya di Bank Mandiri Jakarta untuk keuntungan rekening tabungan Nur, nasabah Bank Mandiri Surabaya. Jurnalnya adalah sebagai berikut :

TglKeteranganRef.DebitKredit

10RAK Cabang Jakarta Tabungan Nur10.000.000,0010.000.000,00

b. Transfer masuk.TglKeteranganRef.DebitKredit

Giro pada Bank Indonesia Tabungan- nasabahxxxxxx

Ilustrasi :Pada tanggal 11 Mei 2006 terdapat transfer masuk (kiriman uang) dari Bank BCA Surabaya untuk keuntungan nasabah tabungan Nur di Bank Mandiri Surabaya sebesar Rp 10.000.000,00. Maka jurnalnya adalah sebagai berikut :

TglKeteranganRef.DebitKredit

11Giro pada Bank Indonesia Tabungan- Nur10.000.000,0010.000.000,00

4) Pembukuan penarikan tunai.TglKeteranganRef.DebitKredit

Tabungan nasabah Kas(Penarikan tunai)

Tabungan- nasabah Kas-ATM(Penarikan tunai dari ATM)

Tabungan-nasabah Giro bank lain(Penarikan tunai dari ATM bank lain)xxx

xxx

xxx

xxx

xxx

xxx

Ilustrasi : Pada tanggal 11 Mei 2006 Nur menarik tunai tabungannya di Bank Mandiri Surabaya sebesar Rp 1.500.000,00. Pada tanggal 11 Mei 2006 Nur mengambil uang tabungannya melalui ATM sebesar Rp 2.500.000,00 Pada tanggal 11 Mei 2006 Nur menarik tabungannya melalui ATM Bank BNI Surabaya sebesar Rp 2.000.000,00. Penarikan tunai melalui mesin ATM bank lain dikenakan biaya Rp 5.000,00.Jurnal yang dibuat oleh Bank Mandiri Surabaya adalahTglKeteranganRef.DebitKredit

11Tabungan Nur Kas(Penarikan tunai)

Tabungan- Nur Kas-ATM(Penarikan tunai dari ATM)

Tabungan-Nur Giro bank lain(Penarikan tunai dari ATM bank lain)1.500.000,00

2.500.000,00

2.005.000,00

1.500.000,00

2.500.000,00

2.005.000,00

5) Pembukuan penarikan non tunai.a. Pemindahbukuan.Bank asal.TglKeteranganRef.DebitKredit

Tabungan nasabah Giro nasabah tujuan(Pemindahbukuan ke rekening giro)

Tabungan- nasabah RAK-Cabang asal(Pemindahbukuan ke cabang lain)xxx

xxx

xxx

xxx

Bank tujuan.TglKeteranganRef.DebitKredit

RAK-Cabang asal Tabungan- nasabahxxxxxx

Ilustrasi : Pada tanggal 13 Mei 2006 Nur memindahbuukan dana yang berasal dari debit rekening tabungannya sebesar Rp 1.000.000,00 dipindahbukukan untuk keuntungan rekenign giro PT. Indomarco di Bank Mandiri Surabaya. Pada tanggal 14 Mei 2006 Nur memindahkan dana dengan mendebit rekenign tabungannya sebesar Rp 2.000.000,00 dipindahbukukan untuk keuntungan rekening tabungan atas nama Kartika di Bank Mandiri Cabang Semarang.Jurnal yang dibuat oleh Bank Mandiri :Bank Mandiri Cabang SurabayaTglKeteranganRef.DebitKredit

13

14Tabungan Nur Giro PT. Indomarco(Pemindahbukuan ke rekening giro)

Tabungan- Nur RAK-Cabang Semarang(Pemindahbukuan ke cabang lain)1.000.000,00

2.000.000,00

1.000.000,00

2.000.000,00

Bank Mandiri Cabang Semarang.TglKeteranganRef.DebitKredit

RAK-Cabang Surabaya Tabungan- Kartika2.000.000,002.000.000,00

b. Transfer keluar.Bank asal.TglKeteranganRef.DebitKredit

Tabungan nasabah Giro pada Bank IndonesiaKas Pendapatan komisi transfer

Tabungan- nasabah RAK-Cabang asal Pendapatan komisi transfer(Transfer ke bank lain)xxx

xxx

xxx

xxx

xxx

xxxxxx

Bank tujuan.TglKeteranganRef.DebitKredit

RAK-Cabang asal Giro pada Bank Indonesia(Transfer ke bank lain)xxxxxx

Ilustrasi : Pada tanggal 15 Mei 2006 Nur mentransfer dana dengan mendebit rekening tabungannya di Bank Mandiri Surabaya sebesar Rp 500.000,00 kemudian dikirimkan untuk keuntungan Dian, nasabah Bank BRI Surabaya. Biaya transfer Rp 5.000,00 secara tunai. Pada tanggal 15 Mei 2006 Nur mentransfer dana denga mendebit rekening tabungannya sebesar Rp 2.000.000,00 untuk dikirimkan ke Davin, nasabah Bank Mandiri Jakarta. Biaya transfer Rp 5.000,00 debit rekening tabungannya.Jurnal yang dibuat oleh Bank Mandiri :Bank Mandiri Surabaya.TglKeteranganRef.DebitKredit

Tabungan Nur Giro pada Bank IndonesiaKas Pendapatan komisi transfer

Tabungan- nasabah RAK-Cabang asal Pendapatan komisi transfer(Transfer ke bank lain)500.000,00

5.000,00

2.005.000,00

500.000,00

5.000,00

2.000.000,005.000,00

Bank Mandiri Cabang Jakarta.TglKeteranganRef.DebitKredit

RAK-Cabang Surabaya Giro pada Bank Indonesia(Transfer ke bank lain)2.000.000,002.000.000,00

4.2.3 Mekanisme Setoran dan Penarikan untuk Giro, Deposito, dan Tabungan Bank Mandiri4.2.3.1. Mekanisme Setoran dan Penarikan Giroa. Setoran Giro1. Nasabah mengisi slip setoran yang berisi data tanggal, nominal, terbilang, nama, no rekening tujuan atau lebih sering disingkat TNT NANO.b. Penarikan GiroSyarat format cek/bilyet giro terpenuhi seperti terdapat perkataan CEK, harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu, nama bank yang harus membayar (tertarik), penyambutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan, tanda tangan penarik.1. Syarat format cek/bg terpenuhi seperti terdapat perkataan CEK, harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu, nama bank yang harus membayar, penyambutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan, tanda tangan penarik.2. Tanggal penawaran (tertulis masih dalam tanggal penawaran) maksimal 70 hari kerja.3. Jika sudah lebih dari 180 hari kerja tidak dapat diuangkan.4. Penarikan giro dilakukan dengan menggunakan cek/bilyet giro yang telah ditandatangani oleh yang berhak, namun penarikannya dapat dilakukan oleh orang lain.4.2.3.2 Mekanisme Setoran dan Penarikan Tabungana. Setoran Tabungan1. Sama dengan setoran giro yaitu mengisi form aplikasi slip setoran yang berisi data tanggal, nominal, terbilang, nama, no rekening tujuan TNT NANO. b. Penarikan Tabungan1. Mekanisme penarikan tabungan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan slip penarikan secara langsung pada Bank Mandiri terdekat atau juga bisa dengan menggunakan mesin atm.4.2.3.3 Mekanisme Setoran dan Penarikan Depositoa. Setoran Deposito1. Nasabah harus mempunyai rekening deposito terlebih dahulu.2. Jangka waktu yang ditawarkan yaitu 1,3,6,12,dan 24 bulan.3. Minimal penempatan sebesar Rp. 10.000.000,00 dan Rp. 1.000.000,00 jika menggunakan internet banking.4. Sistem perpanjangan deposito ada yang otomatis dan ada yang tidak diperpanjang sesuai dengan kesepakatan awal.b. Penarikan Deposito1. Penarikan deposito dapat dilakukan saat jatuh tempo.2. Jika penarikan dilakukan sebelum jatuh tempo maka nasabah akan dikenakan penalti sebesar 25 % persen dari penempatan.3. Bunga akan dibayar secara tunai atau dipindahbukukan ke rekening lain setiap tanggal jatuh tempo bunga atau setiap tanggal jatuh tempo pokok.

4.2.4 Mekanisme Dasar Perhitungan Bunga Giro, Deposito, dan Tabungan4.2.4.1 GiroPT Bank Mandiri Tbk menanamkan dana bank berupa giro pada Bank Indonesia sebesar Rp.43.904.419.000.000 pada pihak berelasi sebesar Rp.39.388.000.000 dan pada pihak ketiga sebesar Rp.14.008.687.000.000. Dalam hal perhitungan giro bunga yang didapatkan PT Bank Mandiri Tbk berubah-ubah (fluktuatif), sesuai tingkat bunga (BI Rate) yang telah ditetapkan Bank Indonesia sendiri. Untuk mengetahui perhitungan giro pada PT Bank Mandiri Tbk yaitu dengan mengalikan dana giro yang ditanamkan pada Bank Indonesia dengan tingkat bunga yang telah ditetapkan. Tingkat bunga yang diperoleh biasanya disesuaikan dengan jumlah dana yang ditempatkan pada Bank Indonesia. Perhitungan bunga giro pada Bank Indonesia :5% X Rp.43.904.419,000.000 = Rp 2.195.220.950.000Jadi bunga yang didapatkan oleh PT Bank Mandiri Tbk atas penempatan dananya pada Bank Indonesia yaitu sebesar Rp 2.195.220.950.000 sehingga dana yang ditempatkan PT Bank Mandiri Tbk pada bank mandiri menjadi Rp.46.099.639.950.000 dengan menjumlahkan dana yang sebelumnya ditempatkan pada BI tadi dengan bunganya.Jurnal :Giro pada Bank IndonesiaRp. 2.195.220.950.000Pendapatan bungaRp. 2.195.220.950.000*misal bunga giro pada tingkatan 5%. Perhitungan bunga giro pada pihak berelasi :2% X Rp. Rp.39.388.000.000 = Rp.787.760.000Jadi bunga yang didapatkan oleh PT Bank Mandiri Tbk atas penempatan dananya pada pihak berelasi yaitu sebesar Rp.787.760.000 sehingga dana yang ditempatkan PT Bank Mandiri Tbk pada pihak berelasi menjadi Rp.40.175.760.000 dengan menjumlahkan dana yang sebelumnya ditempatkan pada pihak berelasi tadi dengan bunganya.

Jurnal :Giro pada pihak berelasiRp.787.760.000Pendapatan bungaRp.787.760.000* misal bunga giro pada tingkatan 2%. Perhitungan bunga giro pada pihak ketiga :2% X Rp.14.008.687.000.000 = Rp. 280.173.740.000Jadi bunga yang didapatkan oleh PT Bank Mandiri Tbk atas penempatan dananya pada pihak ketiga yaitu sebesar Rp. 280.173.740.000 sehingga dana yang ditempatkan PT Bank Mandiri Tbk pada pihak berelasi menjadi Rp. 14.288.860.740.000 dengan menjumlahkan dana yang sebelumnya ditempatkan pada pihak berelasi tadi dengan bunganya.

Jurnal :Giro pada pihak ketigaRp. 280.173.740.000Pendapatan bungaRp. 280.173.740.000*misal bunga giro pada tingkatan 2%.4.2.4.2 DepositoDeposito merupakan bentuk simpanan pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu yang di janjikan atau setelah pemberitahuan sebelumnya, penarikan sebelum jatuh tempo dikenai denda. PT Bank Mandiri Tbk juga menyediakan produk deposito bagi para nasabahnya. Pada PT Bank Mandiri Tbk sendiri terdapat deposito dari para nasabah senilai Rp. 27.976.500.000.000 dari pihak berelasi dan Rp. 141.574.497.000.000 dari pihak ketiga. Akun deposito ini dicatat pada laporan posisi keuangan pada bagian liabilitas karena PT Bank Mandiri Tbk berkewajiban membayarnya kepada nasabah pada periode tertentu yang telah disepakati. Perhitungan bunga deposito pihak berelasi := = Rp.

Jadi total bunga yang diperoleh nasabah PT Bank Mandiri Tbk (pihak berelasi) yaitu sebesar Rp. . Sehingga total deposito pihak berelasi pada PT Bank Mandiri Tbk yaitu sebesar Rp.30.774.150.000.000 dengan menjumlahkan seluruh dana deposito dari pihak berelasi dengan total bunganya.Jurnal :Beban bunga deposito pihak berelasiRp. Hutang bunga deposito pihak berelasiRp.*misal bunga deposito pada tingkat 10% dan jangka waktu deposito satu tahun. Perhitungan bunga deposito pihak ketiga := Jadi total bunga yang diperoleh nasabah PT Bank Mandiri Tbk (pihak ketiga) yaitu sebesar Rp. . Sehingga total deposito pihak berelasi pada PT Bank Mandiri Tbk yaitu sebesar Rp.155.731.946.700.000 dengan menjumlahkan seluruh dana deposito dari pihak ketiga dengan total bunganya.Jurnal :Beban bunga deposito pihak ketigaRp. Hutang bunga deposito pihak ketigaRp.*misal bunga deposito pada tingkat 10% dan jangka waktu deposito satu tahun.

4.2.4.3 TabunganDalam Pedoman Akuntansi Perbankan (PAPI) pengertian tabungan adalah simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat disamakan dengan itu. Saldo tabungan disajikan sebesar jumlah kewajiban bank kepada pemilik tabungan ditambah bunga yang dibayarkan melalui rekening tabungan yang bersangkutan. Pajak atas bunga tabungan (tarif pajak kali bunga yang diterima) dipotong (didebit) dari rekening tabungan yang bersangkutan.PT Bank Mandiri Tbk menyediakan produk tabungan kepada para nasabahnya. Dimana total tabungan dari pihak berelasi sebesar Rp.202.205.000.000 dan dari pihak ketiga sebesar Rp. 215.815.405.000.000. Sehingga seluruh tabungan pada PT Bank Mandiri Tbk sebesar Rp.216.017.610.000.000 Akun tabungan ini dicatat pada laporan posisi keuangan pada pos liabilitas, sama halnya dengan deposito karena PT Bank Mandiri Tbk berkewajiban mengembalikan seluruh tabungan dari nasabahnya.

Perhitungan bunga tabungan nasabah (pihak berelasi dan pihak ketiga) :TanggalSaldo Akhir HariHasil BungaBunga Kumulatif

1-x-2014Rp 216.017.610.000.000Rp 30.000Rp 30.000

2-x-2014Rp 216.017.610.065.000Rp 35.000Rp 65.000

3-x-2014Rp 216.017.610.165.000Rp 35.000Rp 100.000

4-x-2014Rp 216.017.610.300.000Rp 40.000Rp 140.000

5-x-2014Rp 216.017.610.485.000Rp 45.000Rp 185.000

Jadi saldo akhir pada hari ke-5 yaitu sebesar Rp.216.017.610.485.000. Hasil ini diperoleh setelah pengakumulasian bunga perhari dengan saldo tabungan.

4.2.5 Pencatatan dan Prosedur yang ada Dalam Perbankan Mengenai Giro, Deposito dan TabunganBerikut ini adalah pencatatan dan prosedur yang ada dalam perbankan mengenai giro, deposito, dan tabungan sesuai dengan PAPI (Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia) buku 2 tahun 2008 :1. Pengakuan dan Pengukurana. Giro yang diterima tunai diakui pada saat uang diterima. Setoran giro melalui kliring (bilyet giro bank lain) diakui setelah tidak ada tolakan kliring (dananya sudah efektif).b. Setoran tabungan yang diterima tunai diakui pada saat uang diterima. Setoran tabungan melalui kliring (bilyet giro bank lain) diakui setelah tidak ada tolakan kliring (dananya sudah efektif).c. Setoran deposito yang diterima tunai diakui pada saat uang diterima. Setoran deposito melalui kliring (bilyet giro bank lain) diakui setelah tidak ada tolakan kliring (dananya sudah efektif).d. Setoran sertifikat deposito yang diterima tunai oleh bank diakui pada saat uang diterima sebesar nilai nominal dikurangi bunga dibayar dimuka (diskonto). Setoran sertifikat deposito melalui kliring (bilyet giro bank lain) diakui setelah tidak ada tolakan kliring (dananya sudah efektif) sebesar nilai nominal dikurangi bunga dibayar dimuka (diskonto).e. Pada saat pengakuan awal kewajiban (giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito, simpanan lain yang dapat dipersamakan) bank mengakui sebesar nilai wajar yaitu:No.Kategori Kewajiban Keuangan Pencatatan Saat Pengakuan Awal

1.Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Sebesar pokok (nominal) simpanan. Untuk sertifikat deposito dan simpanan lain sejenis ini, dicatat sebesar harga jual (nominal dikurangi diskonto).

2.Kewajiban Lainnya (biaya perolehan diamortisasi)Sebesar pokok (nominal) dikurangidiskonto dan dikurangi/ditambah pendapatan/beban yang dapat diatribusikan secara langsung

No Kategori Kewajiban

f. Pada saat pengakuan awal kewajiban (giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito, simpanan lain yang dapat dipersamakan), bank tidak perlu melakukan kapitalisasi atas beban pada biaya perolehan kewajiban, dan dapat mengakui secara langsung sebagai beban pada periode berjalan, jika:1) Beban tidak dapat diatribusikan secara langsung pada kewajiban dan tidak terkait dengan jangka waktu kewajiban.2) Beban tidak dapat diatribusikan secara langsung pada kewajiban dan terkait dengan jangka waktu kewajiban namun besarnya tidak material.g. Setelah pengakuan awal kewajiban (giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito, simpanan lain yang dapat dipersamakan), bank mencatat kewajiban tersebut sebagai berikut:No.Kategori Kewajiban Keuangan Pencatatan Saat Pengakuan Awal

1.Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba RugiSebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi

2.Kewajiban Lainnya (biaya perolehan diamortisasi)Sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortised cost), yaitu nilai wajar kewajiban yang diukur pada saat pengakuan awal ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif.

h. Untuk kewajiban yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamorti sasi, nilai yang dicatat tersebut (carrying amount) dapat berbeda dengan nilai yang akan dibayarkan pada saat jatuh tempo, yaitu jika bank:1) Mengeluarkan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan/pemilikan kewajiban tersebut;2) Memperoleh kewajiban dengan suku bunga diluar suku bunga pasar; dan/atau3) Memperoleh kewajiban secara diskonto atau premium.i. Amortisasi dilakukan selama periode berjalan menggunakan metode suku bunga efektif atas selisih antara nilai tercatat kewajiban (yang merupakan biaya perolehan diamortisasi) dengan nilai kewajiban yang akan dibayarkan pada saat jatuh tempo.j. Bank dapat menggunakan metode garis lurus dalam melakukan amortisasi untuk:1) Kewajiban dengan skedul penarikan (arus kas) yang sulit diprediksi, misalnya giro; dan2) Besarnya:a) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan/ pemilikan kewajiban;b) perbedaan suku bunga kewajiban dan suku bunga pasar atas kewajiban sejenis; dan/atauc) diskonto atau premium atas perolehan/pemilikan kewajiban material.Amortisasi biaya transaksi atas simpanan/dana pihak ketiga yang tidak memiliki jangka waktu tetap atau tidak diketahui periode kewajibannya dapat didasarkan pada data historis rata-rata umur simpanan/dana pihak ketigak. Bank dapat tidak melakukan amorti sasi sebagaimana dimaksud pada angka 9) dan 10) serta mengakui sekaligus sebagai beban pada periode berjalan, jika besarnya biaya transaksi tersebut tidak material.l. Bank harus menetapkan tingkat materialitas dan mendokumentasikan dalam kebijakan akuntansi sebagaimana diatur dalam Bab mengenai Kredit.

2. Penyajian a. Kewajiban (giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito, simpanan lain yang dapat dipersamakan dengan itu) disajikan di neraca sesuai kategori kewajiban keuangan, yaitu:No.Kategori Kewajiban Keuangan Pencatatan Saat Pengakuan Awal

1.Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba RugiSebesar nilai wajar.

2.Kewajiban Lainnya (biaya perolehan diamortisasi)Sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortised cost), yaitu nilai wajar kewajiban yang diukur pada saat pengakuan awal ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif.

b. Saldo debet rekening giro (overdraft ) disajikan sebagai bagian dari pos Kredit.

3. Ilustrasi JurnalDiukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugia. Pada saat penerimaan setoranDb. Kas/Rekening /Giro BIKr. Giro/tabungan/deposito (sebesar dana yang diterima)b. Pembayaran biaya transaksi yang dapat diatribusikan:Db. Giro/tabungan/depositoKr. Kas/ Rekening /Giro BIc. Pada saat penarikan giro/tabungan/depositoDb. Giro/tabungan/depositoKr. Kas/ Rekening /Giro BId. Penyesuaian nilai wajar:1) Jika nilai wajar lebih tinggi dari nilai tercatatDb. Beban selisih penilaian kewajibanKr . Giro/tabungan/deposito2) Jika nilai wajar lebih rendah dari nilai tercatat:Db. Giro/tabungan/depositoKr. Pendapatan selisih penilaian kewajibane. Pengakuan beban bunga giro/tabungan/depositoDb. Beban jasa giro/bunga tabungan/bunga depositoKr. Beban jasa giro/bunga tabungan/deposito masih harus dibayarf. Pembayaran bunga giro/tabungan/depositoDb. Jasa giro/beban bunga tabungan/deposito/yang masih harus dibayarKr. Giro/tabungan/deposito/Kas/Rekening.../Giro BIKr. Kewajiban segera - pajak nasabahg. Penerbitan sertifikat depositoDb. Kas/Rekening/Giro BIKr. Sertifikat depositoKr. Kewajiban segera pajak nasabahh. Penyesuaian nilai wajar:1) Jika nilai wajar lebih ti nggi dari nilai tercatatDb. Beban - selisih penilaian kewajibanKr. Sertifikat deposito2) Jika nilai wajar lebih rendah dari nilai tercatat:Db. Sertifikat depositoKr. Pendapatan-selisih penilaian kewajibani. Pengakuan beban bunga sertifikat depositoDb. Beban bungaKr. Sertifikat depositoj. Saat jatuh tempo sertifikat depositoDb. Sertifikat depositoDb. Beban bunga sertifikat deposito (beban bunga terakhir)Kr. Kas/Rekening /Giro BIKewajiban Lainnya (Biaya Perolehan Diamortisasi)a. Pada saat penerimaan setoranDb. Kas/Rekening /Giro BIKr. Giro/tabungan/deposito amorti sed costb. Pembayaran biaya transaksi yang dapat diatribusikan:1) Apabila nilainya material untuk diamortisasiDb. Giro/tabungan/deposito amortised costKr. Kas/Rekening/Giro BI2) Apabila nilainya tidak material untuk diamortisasiDb. Beban bungaKr. Kas/Rekening/Giro BIc. Pada saat penarikan giro/tabungan/depositoDb. Giro/tabungan/deposito - amorti sed costKr. Kas/Rekening /Giro BId. Pengakuan beban bunga giro/tabungan/depositoDb. Beban jasa giro/bunga tabungan/bunga depositoKr. Beban jasa Giro/bunga tabungan/deposito masih harus dibayare. Amortisasi biaya transaksi yang diatribusikan (apabila dilakukan amortisasi)Db. Beban bungaKr. Giro/tabungan/deposito - amorti sed costf. Pembayaran bunga giro/tabungan/depositoDb. Beban jasa giro/bunga tabungan/bunga deposito yang masih harus dibayarKr. Giro/tabungan/deposito - amorti sed cost/Kas/Rekening.../Giro BIKr. Kewajiban segera - pajak nasabahg. Penerbitan sertifikat depositoDb. Kas/Rekening/Giro BIKr. Serti fi kat deposito - amorti sed costKr. Kewajiban segera pajak nasabahh. Amortisasi bunga dibayar dimuka sertifikat depositoDb. Beban bunga sertifikat depositoKr. Serti fi kat deposito - amorti sed costi. Saat jatuh tempo sertifikat depositoDb. Sertifikat deposito - amorti sed costDb. Beban bunga sertifikat deposito (beban bunga terakhir)Kr. Kas/Rekening /Giro BI

4. Pengungkapan Hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain:a. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting yang termasuk namun tidak terbatas pada:1) Kategori dan dasar pengukuran (measurement basis) simpanan/dana pihak ketiga dalam penyusunan laporan keuangan; dan2) Kebijakan akuntansi lainnya yang relevan dengan simpanan/dana pihak ketiga yang dapat mendukung pemahaman terhadap laporan keuangan.b. Metode dan teknik penilaian (valuasi) yang antara lain mencakup:1) Penggunaan kuotasi harga di pasar aktif atau teknik penilaian;2) Asumsi penetapan nilai wajar simpanan/dana pihak ketiga (dalam hal bank menggunakan nilai wajar dalam pengukuran simpanan/dana pihak ketiga) serta perubahan asumsi yang dapat mempengaruhi laporan keuangan secara signifikan; dan3) Penetapan tingkat diskonto (discount rate).c. Kategori dan nilai tercatat simpanan/dana pihak ketiga, yaitu:1) Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi;2) Kewajiban Lainnya.d. Perubahan nilai wajar atas simpanan/dana pihak ketiga yang diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi.e. Rincian simpanan mengenai:1) jumlah dan jenis simpanan, termasuk dari pihak yang memiliki hubungan istimewa;2) komposisi besarnya deposito dan sertifikat deposito menurut jangka waktu untuk mata uang rupiah dan mata uang asing; dan3) jumlah giro, tabungan, deposito, dan sertifikat deposito yang diblokir untuk tujuan tertentu.f. Pemberian fasilitas istimewa kepada penyimpan.g. Jumlah sertifikat deposito dan deposito yang telah jatuh tempo.

BAB IVPENUTUP

4.1 KesimpulanBerdasarkan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis maka dapat disimpulkan bahwa simpanan pihak ketiga yang dilakukan oleh PT. Bank Mandiri bertujuan untuk penghimpun dana dari pihak-pihak yang kelebihan dana dalam masyarakat. Dana masyarakat tersebut dihimpun oleh pihak bank dengan produk-produk simpanan misalnya seperti giro, deposito dan tabungan. Dalam pembahasan diatas kami banyak menggali informasi mengenai mekanisme setoran dan penarikan, mekanisme pembukuan, dan mekanisme dasar perhitungan bunga, serta aturan perbankan mengenai giro, deposito, dan tabungan. Mekanisme setoran dan penarikan, mekanisme pembukuan, dan mekanisme dasar perhitungan bunga yang dilakukan oleh PT. Bank Mandiri pada umumnya sama dengan bank-bank lainnya serta telah sesuai dengan pada peraturan PAPI (Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia).

4.2 Saran PT. Bank Mandiri telah melakukan fungsinya sebagai tempat penghimpun dana untuk masyarakat yang kelebihan dana dengan cukup baik bisa dilihat dari mekanisme yang dilakukan sudah sesuai dengan peraturan yang ada. PT. Bank Mandiri juga telah membuktikan bahwa mereka dapat bersaing dengan bank-bank lain dalam hal simpanan pihak ketiga yang dibuktikan dengan semakin banyaknya nasabah yang menitipkan dananya pada PT. Bank Mandiri.