Upload
lethuy
View
217
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI
PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
KELURAHAN (PPMK) DI KELURAHAN SEMPER BARAT
JAKARTA UTARA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
ERNIYATI NIM: 104054002083
JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 17 Maret 2010
Erniyati
STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI
PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
KELURAHAN (PPMK) DI KELURAHAN SEMPER BARAT
JAKARTA UTARA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
Erniyati NIM: 104054002083
Di Bawah Bimbingan
Wati Nilamsari, S.Sos, M.Si NIP: 19710520 199903 2002
JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul ”STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MELALUI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
KELURAHAN (PPMK) DI KELURAHAN SEMPER BARAT JAKARTA
UTARA” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
pada hari Kamis, tanggal 11 Maret 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah
satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 Komunikasi Islam
(S.Kom.I) pada Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam.
Jakarta, 17 Maret 2010
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,
Drs. Wahidin Saputra, MA Dr. Moh. Ali Wafa, S.Ag, M.Ag NIP.19700903 199603 1 001 NIP.150 321 584
Anggota Penguji I Penguji II
Nurul Hidayati, S.Ag, M.Pd Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd NIP.19690322 199603 2 001 NIP.19640212 199703 2 001
Pembimbing
Wati Nilamsari, S.Sos, M.Si NIP.19710520 199903 2002
ABSTRAK
Erniyati Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kelurahan Semper Barat Jakarta Utara Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) adalah salah satu program pemberdayaan masyarakat yang digulirkan oleh Pemerintah untuk memberdayakan masyarakat agar lebih berdaya, dengan memberikan dana bantuan langsung kepada masyarakat melalui pendekatan tribina yang meliputi bina fisik, bina sosial, dan bina ekonomi. Dengan adanya PPMK ini masyarakat diharapkan dapat lebih mandiri. Program kegiatan yang dilakukan PPMK adalah pelatihan komputer dan dana bergulir. Permasalahan yang diangkat dalam skripsi adalah (1) Bagaimana strategi pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Semper Barat Jakarta Utara yang dilakukan oleh PPMK melalui pelatihan komputer dan dana bergulir? (2) Bagaimana manfaat yang diperoleh setelah mengikuti pelatihan komputer dan dana bergulir melalui PPMK Semper Barat Jakarta Utara?. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui strategi pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Semper Barat Jakarta Utara yang dilakukan oleh PPMK melalui pelatihan komputer dan dana bergulir serta untuk mengetahui manfaat yang diperoleh setelah mengikuti pelatihan komputer dan dana Bergulir melalui PPMK Semper Barat Jakarta Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dan jenis penelitiannya adalah deskriptif. Subyek dalam penelitian adalah pengurus PPMK yang terdiri dari instruktur pelatihan komputer, ketua dana bergulir, ketua dewan kelurahan, peserta pelatihan komputer dan anggota peminjam dana begulir. Adapun pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan studi dokumentasi.
Temuan di lapangan menunjukkkan bahwa strategi pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh PPMK adalah strategi yang berbasis aras mezzo. Staretgi aras mezzo adalah salah satu strategi pemberdayaan yang dilakukan oleh sekelompok klien. Strategi tersebut dilakukan melalui pelatihan komputer dan dana begulir. Untuk pelatihan komputer, teknik pengajaran yang diberikan berupa bimbingan yaitu teori dan praktek. Teorinya adalah memberikan pengetahuan tentang teknik dan tata cara komputer. Praktek diberikan secara langsung melalui pelatihan di ruang komputer dan para peserta diuji satu persatu dengan baik. Sedangkan dana bergulir terkait dengan memberikan pinjaman modal kepada masyarakat untuk menambah modal usaha atau mengembangkan usahanya. Adapun manfaat yang diperoleh setelah mengikuti pelatihan komputer yaitu mereka bisa punya keahlian dibidang komputer dan dapat mengembagkan keahlian tersebut dengan membuka usaha sendiri. Sedangkan untuk dana bergulir adalah mereka dapat mengembangkan dan meningkatkan usahanya dengan maju, adanya penambahan modal dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim
Al-Hamdulillah, atas puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah
SWT, dengan limpahan rahmat, hidayah serta inayahnya kepada umatnya,
sehingga pada akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat dan salam semoga selalu dicurahkan Allah SWT kepada Nabi
pilihan yang membawa petunjuk ke jalan yang lurus, penerang dalam kegelapan,
keteladanan bagi ummat, yakni Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat
dan kepada para pengikutnya yang setia sampai Akhir Zaman. Amin.
Sebagai tanda syukur atas selesainya penulisan skripsi yang berjudul
”Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat
Kelurahan (PPMK) Di Keluarahan Semper Barat Jakarta Utara”, maka pada
kesempatan yang baik ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Komarudin Hidayat, selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Arief Subhan, MA, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dra. Mahmudah Fitriah ZA, M.Pd, Ketua Jurusan Pengembangan Masyarakat
Islam.
4. Wati Nilamsari, S.Sos, M.Si Sekretaris Jurusan Pengembangan Masyarakat
Islam sekaligus Dosen Pembimbing skripsi yang telah sabar dan meluangkan
waktunya untuk memberikan bimbingan dan mengarahkan peneliti dalam
pemyelesaian skripsi ini sampai selesai.
5. Seluruh Tenaga Pengajar Jurusan PMI yang telah memberikan pengalaman
ilmu pengetahuan kepada peneliti.
6. Pimpinan dan Stap Perpustakaan Utama UIN Jakarta dan Pimpinan Staf
Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
menyediakan literatur-literatur yang peneliti butuhkan.
7. Bapak Kelik Whysendharmo selaku Dewan Kelurahan, Lurah, pengurus
PPMK, pengurus Kelurahan dan anggota masyarakat Kelurahan Semper Barat
yang telah membantu peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.
8. H. Muhammad Yusuf dan Hj. Mas’ah, Kedua orang tua peneliti yang telah
mendidik, mendo’akan dan membantu membiayai selama perkuliahan,
sehingga dapat menyelesaikan pada jenjang Strata Satu (S1) ini.
9. Kakakku tersayang, Maryam, Safuroh, H. Rohmatulloh, Sarkowi, dan Adikku
Achmad Firdaus atas bantuan pemikiran, tenaga dan dananya serta saudaraku
yang selalu memberikan semangat dan mengajarkan banyak hal kepada
peneliti.
10. Teman-teman PMI 2004, Zil, Serly, terima kasih atas dukungan dan
motivasinya.
Semoga Allah memberikan balasan yang terbaik atas jasa-jasa mereka di
dunia dan akhirat. Selain itu peneliti juga berdo’a semoga skripsi ini bermanfaat
bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin Ya Robbal Aalamin.
Jakarta, 17 Maret 2010
Erniyati
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................ 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 8
D. Metodologi Penelitian ............................................................... 8
E. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 17
F. Sistematika Penulisan ................................................................ 19
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Strategi .................................................................... 21
B. Strategi Pemberdayaan Masyarakat .......................................... 23
C. Pemberdayaan Masyarakat ....................................................... 24
1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat ................................. 24
2. Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat ................................ 28
D. Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK .......... 30
1. Pengertian PPMK ................................................................. 30
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG OBJEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat
Kelurahan (PPMK) di Kelurahan Semper Barat Jakarta Utara
1. Latar Belakang Berdirinya PPMK ........................................ 31
2. Visi dan Misi PPMK ............................................................. 32
3. Asas dan Prinsip PPMK ........................................................ 33
4. Tujuan dan Sasaran PPMK ................................................... 35
5. Struktur Organisasi PPMK ................................................... 37
B. Gambaran Umum Kelurahan Semper Barat
1. Profil Kelurahan Semper Barat ............................................. 39
2. Visi dan Misi Kelurahan Semper Barat ................................ 41
3. Demografi Kelurahan Semper Barat ..................................... 42
BAB IV ANALISIS DAN TEMUAN LAPANGAN
A. Analisis tentang Strategi Pemberdayaan Masyarakat di
Kelurahan Semper Barat Jakarta Utara yang dilakukan oleh
PPMK melalui Pelatihan Komputer dan Dana Bergulir ........... 48
B. Analisis tentang Manfaat yang diperoleh setelah
mengikuti Pelatihan Komputer dan Dana Bergulir
melalui PPMK Semper Barat .................................................. 62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 66
B. Saran .......................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1 Jumlah Penduduk Tiap RW ......................................................... 42
2. Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Usia dan Jenis Kelamin ................... 43
3. Tabel 3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pendidikan .............................. 44
4. Tabel 4 Jumlah Sarana Pendidikan ........................................................... 44
5. Tabel 5 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian ............................ 45
6. Tabel 6 Jumlah Penduduk Menurut Agama ............................................. 45
7. Tabel 7 Jumlah Sarana Agama dan Budaya ............................................. 45
8. Tabel 8 Jumlah Sarana Ekonomi .............................................................. 46
9. Tabel 9 Jumlah Sarana Kesehatan ............................................................ 46
10. Tabel 10 Jumlah Sarana Sosial ................................................................... 47
11. Tabel 11 Daftar Nama Peserta Pelatihan Komputer ................................... 52
12. Tabel 12 Jadwal Pelatihan Komputer ......................................................... 54
13. Tabel 13 Daftar Nama Peminjam Dana Bergulir PPMK (Bina Ekonomi) . 61
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1 Struktur Organisasi PPMK ........................................................... 37
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah kemiskinan di Indonesia merupakan masalah sosial yang
senantiasa hadir di tengah masyarakat, khususnya di Negara-negara berkembang.
Kemiskinan memang telah lama ada sejak dahulu kala dan masih hadir hingga
saat ini, bahkan semakin meningkat sejalan dengan krisis multidimensional yang
masih dihadapi oleh bangsa Indonesia. Karena kemiskinan adalah multidimensi,
masyarakat miskin membutuhkan kemampuan pada tingkat individu (seperti
kesehatan, pendidikan dan perumahan) dan pada tingkat kolektif (seperti
bertindak bersama untuk mengatasi masalah). Memberdayakan masyarakat miskin
dan terbelakang menuntut upaya menghilangkan penyebab ketidakmampuan
mereka meningkatkan kualitas hidupnya.1
Kemiskinan biasanya terjadi karena individu tidak mampu
memberdayakan potensi dirinya secara maksimal untuk mencapai kesejahteraan
dalam kehidupannya secara mandiri. Kemiskinan yang diderita oleh masyarakat
Indonesia tidak hanya masalah kecerdasan, tetapi masalah keahlian hidup, karena
keahlian dapat membuat masyarakat menjadi survive dalam menjalani hidup dan
mencapai apa yang mereka inginkannya. Tanpa keahlian hidup mereka tidak akan
1 Sumber: Ragnar Nurkse,1953 (pembangunan Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat)
Memahami Kemiskinan. Artikel diakses pada 22 Oktober 2008 dari http://www.pu.go.id/publik/P2KP/Des/memahami99.htm
mendapatkan peluang untuk memenangkan perlombaan hidup yang semakin
keras.2
Dalam sebuah seminar “Peta Penduduk Miskin di Indonesia” di Jakarta 23 Desember 2004, Ketua Tim pemetaan kemiskinan Badan Pusat Statistik (BPS) Dr. Dedi Walujadi mengatakan, 42,8 juta jiwa penduduk miskin atau 20% dari total penduduk Indonesia pada tahun 2004 yang sebanyak 214 juta jiwa, jumlahnya akan terancam kian membengkak menjadi 37%. Padahal, tahun 2003 penduduk miskin di Indonesia berjumlah 37,3 juta jiwa. Prediksi membengkaknya jumlah penduduk miskin tahun 2005 mudah dipahami karena ketidakpastian ekonomi, seperti kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat masyarakat yang berada dalam kelompok tersebut terpuruk dalam kategori miskin absolut, yakni kelompok masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan. Indikator yang dipergunakan dalam kriteria miskin tersebut adalah konsumsi makanan, yakni kurang dari 2100 kalori perhari dan non makanan.3
Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian: kemiskinan absolut,
kemiskinan relatif dan kemiskinan kultural. Seseorang termasuk golongan miskin
absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak
cukup untak memenuhi kebutuhan hidup minimum: pangan, sandang, kesehatan,
papan, pendidikan. Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah
hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan
masyarakat sekitarnya. Sedang miskin kultural berkaitan erat dengan sikap
seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki
tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.4
Maka untuk mengembangkan potensi masyarakat miskin diperlukan suatu strategi
dalam penanggulangan kemiskinan, yaitu:
2 Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Syafe’I M, Ag, Pengembangan Masyarakat
Islam, (Bandung: Rosda Karya, 2001), cet ke-1, h. 66 3 Martaja, Menyimak Peta Kemiskinan Tahun 2000. Artikel diakses pada tanggal 3
Desember 2008 dari http://www.sinarharapan.co.id/berita/0502/03/opi01.html 4Sumber: Ragnar Nurkse,1953 (pembangunan Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat)
Memahami Kemiskinan. Artikel diakses pada 22 Oktober 2008 dari http://www.pu.go.id/publik/P2KP/Des/memahami99.htm.
Pertama, penciptaan kesempatan berkaitan dengan sasaran pemulihan
ekonomi makro, perwujudan pemerintahan yang baik, dan peningkatan pelayanan
umum. Kedua, Pemberdayaan Masyarakat berkaitan dengan penyediaan akses
masyarakat miskin ke sumber daya ekonomi dan keterlibatan mereka dalam
pengambilan keputusan. Ketiga, Peningkatan kemampuan berkaitan dengan
sasaran peningkatan pelayanan pendidikan, kesehatan pangan, perumahan agar
masyarakat memiliki produktivitas. Keempat, Perlindungan sosial berkaitan
dengan sasaran pemberian jaminan kehidupan bagi masyarakat yang mengalami
cacat fisik, fakir miskin, dan kehilangan pekerjaan sehingga berpotensi menjadi
miskin.5
Krisis ekonomi yang terjadi telah menyadarkan semua pihak bahwa
pendekatan dan cara yang dipilih dalam penanggulangan kemiskinan selama ini
perlu diperbaiki, yaitu ke arah pengokohan kelembagaan masyarakat.
Keberdayaan kelembagaan masyarakat ini dibutuhkan dalam rangka membangun
organisasi masyarakat warga yang benar-benar mampu menjadi wadah perjuangan
kaum miskin, yang mandiri dan berkelanjutan dalam menyuarakan aspirasi serta
kebutuhan mereka dan mampu mempengaruhi proses pengambilan keputusan
yang berkaitan dengan kebijakan publik di tingkat lokal, baik aspek sosial,
ekonomi maupun lingkungan, termasuk perumahan dan permukiman.6
Karena itu, agar bangsa Indonesia mampu keluar dari krisis, hal penting
yang perlu diperhatikan baik oleh masyarakat sendiri maupun oleh pemerintah
5 MM-Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa Republika kerja sama Fak.Dakwah &
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Pelatihan Calon Pendamping Pengembangan Masyakat, h. 4
6 Sumber: Ragnar Nurkse,1953 (pembangunan Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat) Memahami Kemiskinan, artikel diakses pada 22 Oktober 2008 dari http://www.pu.go.id/publik/P2KP/Des/memahami99.htm.
yang berkuasa, adalah ekonomi kerakyatan ini harus kembali digalakkan dan
dikembangkan. Bangsa Indonesia harus menyadari kekeliruannya selama ini
kembali ke jalan yang benar. Krisis panjang yang menimpa kita saat ini
hendaknya menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia bahwa krisis ini adalah
kelalaian (kalau bukan penghianatan) kita terhadap cita-cita para pendiri bangsa.
Sudah saatnya kita meninggalkan pola pembangunan yang hanya mengutamakan
pertumbuhan, karena terbukti malah menyengsarakan rakyat dan menimbulkan
akses ketidakadilan. Sekarang kita berahlih pada strategi pembangunan yang
dapat dinikmati seluruh rakyat secara adil dan merata. Strategi ini dikenal dengan
redistribution with growth (pendistribusian kembali atau pemerataan yang diikuti
pertumbuhan). Dalam strategi pembangunan yang mengutamakan pemerataan ini,
ada tiga hal penting yang mesti dilakukan oleh pemerintah.7
Pertama, harus ada keberpihakan kepada rakyat. Pembangunan harus
ditujukan langsung kepada yang memerlukan. Dengan kata lain, program yang
dirancang harus menyetuh masyarakat dan mengatasi masalah mereka sesuai
dengan kebutuhan mereka. Kedua, program-program tersebut harus
megikutsertakan dan dilaksanakan sendiri oleh rakyat. Tujuannya agar bantuan
yang diberikan kepada rakyat benar-benar efektif dan menyentuh kebutuhan
mereka, karena sesuai dengan kehendak dan kemampuan mereka serta membantu
mereka untuk memperkuat dan mempertanggungjawabkan upaya peningkatan
ekonomi mereka yang merasa membutuhkannya.
Ketiga, pembangunan dengan strategi ini harus lebih mengutamakan
pendekatan kelompok, karena dari segi penggunaan sumber daya bisa efisien.
7 Dr. H.M. Azwir Dainy Tara, Mba, Strategi Membangun Ekonomi Rakyat, (Jakarta:
Nuansa Madani, 2001), cet. ke-1, h. 94
Pendekatan ketiga ini pada giliranya akan memperkuat kemitraan dan
kebersamaan, baik kebersamaan dalam hal kesetiakawanan, maupun dalam
menghadapi era keterbukaan ekonomi. Hal ini perlu ditegaskan, karena
kemenangan dalam pergulatan perdagangan pasar bebas tidak akan tecapai tanpa
adanya rasa kebersamaan dan kesatuan.
Salah satu program Pemberdayaan yang digulirkan oleh pemerintah
adalah Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK), yang merupakan
dana bantuan langsung kepada masyarakat dengan menggunakan pendekatan
Tribina sebagai model pendekatan dalam pemberdayaan dan pembangunan
masyarakat RW di Kelurahan, yaitu meliputi Bina Fisik Lingkungan, Bina Sosial
dan Bina Ekonomi.8
Pelatihan keterampilan komputer merupakan bagian dari kegiatan
masyarakat yang diberikan untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan dapat
menggali kemampuan yang ada dalam diri mereka. Apalagi pada zaman sekarang
ini pekerjaan banyak membutuhkan lulusan yang menguasai komputer.
Diharapkan ketika mereka lulus dari sekolah atau perguruan tinggi mereka dapat
bekerja dibidang komputer atau sesuai dengan pekerjaan yang diinginkan.
Pelatihan keterampilan ini diberikan waktu selama tiga bulan dilatih sampai bisa
melakukan keterampilan komputer. Materi yang diberikan yaitu teori, praktek dan
ujian.
Sedangkan dana bergulir merupakan dana bantuan pinjaman yang
bersumber dari Bank Dunia yang disalurkan oleh APBD ke kelurahan-kelurahan,
yang penggunaannya dan penyalurannya harus dipertanggungjawabkan kepada
8 Petunjuk Teknis Pelaksanaan PPMK Provinsi DKI Jakarta
Negara. Pinjaman yang diberikan untuk dana bergulir sebesar Rp500.000 sampai
dengan Rp1.000.000. Pada waktu pengembalian dana pinjaman tersebut
masyarakat Kelurahan Semper Barat dikenakan persentase jasa 1,00% perbulan
dari total pinjaman dana bergulir selama kurun waktu 10 bulan atau 12 bulan.
Jumlah jasa yang dibayarkan oleh pemanfaat dana pinjaman bergulir sebesar
1,00% perbulan dari total pinjaman dipergunakan untuk pemberian “honor”
pengurus PPMK sebagai unsur kegiatan pelaksana PPMK (dana bergulir)
Kelurahan Semper Barat. Hal ini dikarenakan tidak adanya gaji pokok bagi
mereka dalam menjalankan kegiatan ini.
Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) ini pertama kali
digulirkan pada tahun 2001 di 25 Kelurahan se DKI Jakarta sebagai Pilot
Projeck/Proyek Percontohan. Sehubungan dengan banjir besar di Jakarta,
Premprov. DKI mengeluarkan PPMK pasca banjir tahun 2002 kemudian
dilanjutkan dengan PPMK 2003 sampai sekarang, yang telah berjalan dengan
baik. Tujannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kelurahan
melalui pendekatan Tribina yang meliputi Bina Fisik Lingkungan, Bina Sosial dan
Bina Ekonomi.9
Jadi dengan dibentuknya PPMK di Kelurahan, maka keberadaan
pemberdayaan masyarakat sangat perlu untuk membantu pemerintah dalam
memberdayakan masyarakat miskin, oleh karena itu di sini peneliti akan
melakukan penelitian terhadap Strategi Pemberdayaan Masyarakat melalui
Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) sebagai institusi lokal
yang serba mengandalkan sumber-sumber setempat pula dalam pemberdayaan
9 Wawancara Pribadi dengan Kelik Whysendharmo, SS, di Rumah, 26 Oktober 2008
masyarakat, dengan judul “Strategi Pemberdayaan Masyarakat melalui
Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kelurahan
Semper Barat Jakarta Utara”.
Alasan peneliti mengangkat permasalahan dan judul tersebut di atas
karena untuk mengetahui pemberdayaan yang dilakukan oleh Program
Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) melalui Program Pelatihan
Komputer dan Dana Bergulir.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Peneliti membatasi pembahasan dan penelitian ini pada Strategi
Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Semper Barat Jakarta Utara yang
dilakukan oleh Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK)
melalui Pelatihan Komputer dan Dana Bergulir.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka peneliti merumuskan
masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana Strategi Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Semper Barat
Jakarta Utara yang dilakukan oleh Program Pemberdayaan Masyarakat
Kelurahan (PPMK) melalui Pelatihan Komputer dan Dana Bergulir?
b. Bagaimana Manfaat yang diperoleh setelah mengikuti Pelatihan Komputer
dan Dana Bergulir melalui PPMK Semper Barat Jakarta Utara?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui strategi pemberdayaan masyarakat di Kelurahan
Semper Barat Jakarta Utara yang dilakukan oleh PPMK melalui pelatihan
komputer dan dana bergulir.
b. Untuk mengetahui manfaat yang diperoleh setelah mengikuti pelatihan
komputer dan dana bergulir melalui PPMK Semper Barat Jakarta Utara.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari penulisan skripsi
ini adalah:
a. Manfaat Praktis, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan masukan
dan evaluasi, sehingga dapat meningkatkan kualitas dalam pemberdayaan
masyarakat setempat.
b. Manfaat Akademik, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
dokumen perguruan tinggi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang berguna
untuk menjadi bahan rujukan bagi mahasiswa dalam dimensi
pemberdayaan masyarakat.
D. Metodologi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian pada skripsi ini dilakukan di Program Pemberdayaan
Masyarakat Kelurahan (PPMK) yang beralamat di Jalan Komplek Pemadam
Kebakaran Kelurahan Semper Barat Kecamatan Cilincing Jakarta Utara.
Alasan peneliti memilih lokasi tersebut adalah karena lokasi penelitian ini
masih sewilayah dengan tempat tinggal peneliti maka data dan informasi yang
dibutuhkan mudah, cepat dan akurat.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dimulai sejak bulan September 2008 sampai bulan
Januari 2009. Namun karena peneliti masih satu matakuliah yang harus
diselesaikan maka penelitian ini pun baru dapat di ajukan untuk sidang skripsi
pada bulan Maret 2010. Meskipun demikian peneliti tetap melakukan
bimbingan skripsi dan pembaharuan data.
3. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui dan memahami strategi
pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Semper Barat. Peneliti berusaha
memahami dan menggambarkan langkah-langkah dan bagaimana strategi
pemberdayaan masyarakat dalam proses kemiskinan. Oleh karena itu peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif. Sebagaimana yang diungkapkan oleh
Bogdad dan Taylor yang dikutip oleh Lexyi J. Moleong, bahwa pendekatan
kualitatif adalah ”Prosedur” sebuah penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati.10
Penggunaan pendekatan penelitian kualitatif ini, mempunyai beberapa
alasan yakni salah satunya adalah bersifat luwes atau fleksibel, menyajikan
secara langsung hakikat hubungan antara penulis dengan subyek penelitian,
10 Lexyi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,
2001), cet. ke-15 h. 3
serta memberi kemungkinan bagi perubahan-perubahan manakala ditemukan
fakta yang lebih mendasar, menarik dan unik bermakna dilapangan.11
Selain itu, melalui pendekatan kualitatif ini peneliti berharap dapat
menggambarkan dan menganalisis strategi pemberdayaan masyarakat melalui
Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kelurahan Semper
Barat Jakarta Utara.
4. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Sebagaimana yang diungkapkan
oleh Mardalis, bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan
untuk menggambarkan, memaparkan, mencatat, menganalisa, dan
menginterprestasikan kondisi sekarang ini terjadi atau ada.12
Data-data tersebut berasal dari hasil observasi, wawancara dengan
informan, catatan lapangan, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.13
Dalam penelitian ini, peneliti berusaha menggambarkan dan menganalisis
secara menyeluruh strategi pemberdayaan masyarakat melalui Program
Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kelurahan Semper Barat
Jakarta Utara.
5. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam,
yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data Primer terbagi menjadi dua sumber data, yaitu:
11 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta : PT. Grafindo Persada,
2003), cet. ke-2 h.39 12 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta : Bumi Aksara,
2002) 13 Consuelo G. Seviila dkk, Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta: UI-Press, 1993), h. 71
1. Utama, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subyek
penelitian, yaitu diperoleh dari pengurus PPMK yang terdiri dari
instruktur pelatihan komputer, ketua dana bergulir, dan ketua dewan
kelurahan (perwakilan dari ketua PPMK).
2. Pendukung, yaitu data yang diperoleh dari peserta pelatihan komputer
dan anggota peminjam dana bergulir.
b. Data Sekunder
Data Sekunder, yaitu daya yang diperoleh dari catatan-catatan,,
dokumen, foto maupun benda-benda tertulis lainnya yang berhubungan
dengan penelitian seperti buku pedoman PPMK, laporan bulanan Kelurahan
Semper Barat dan laporan tahunan Kelurahan Semper Barat.
6. Teknik Pemilihan Subyek Penelitian
Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, teknik pemilihan
responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sample.14
Dimana pada teknik purposive sample tersebut di maksudkan untuk
memberikan keleluasan kepada peneliti dalam menyeleksi responden yang
sesuai dengan tujuan penelitian. Terpenting disini bukanlah jumlah responden
khususnya, melainkan potensi dari tiap kasus untuk memberikan pemahaman
teoritis yang lebih baik mengenai aspek yang dipelajari.
Berdasarkan pada konteks tersebut, maka peneliti memilih responden
sebagai berikut:
a. Data Primer Utama, peneliti mewawancarai tiga orang pengurus PPMK
yang terdiri dari Bapak Bahruddin (Instruktur Pelatihan Komputer), Bapak
14 Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2006), h. 224
Supardi (Ketua Bina Ekonomi Dana Bergulir), dan Bapak Kelik
Whysendharmo (Ketua Dewan Kelurahan Semper Barat). Alasan
pengambilan subyek penelitian ini karena peneliti menganggap ketiga
orang yang telah peneliti sebutkan tersebut dipandang sebagai orang yang
paling bertanggung jawab dalam pelaksanaan PPMK, penguasaan program
dan keaktifannya dalam anggota dewan kelurahan.
b. Data Primer Pendukung, terdiri dari peserta pelatihan komputer dan dana
bergulir. Data peserta yang mengikuti pelatihan komputer sebanyak 28
orang yang diikuti oleh beberapa anak perempuan dan laki-laki, tetapi
peneliti hanya mewawancarai tiga peserta yaitu Soleha, Hikmah, dan
Ardhi Tauvan. Alasannya karena peneliti menganggap ketiga peserta ini
adalah orang yang benar-benar memahami dan mengerti saat mengikuti
pelatihan komputer. Sedangkan untuk anggota masyarakat Semper Barat
yang mengikuti dana bergulir secara keseluruhan dari 17 RW berjumlah
331 orang, tetapi peneliti hanya mewawancarai 8 anggota dimbil dari RW
05 yang terdiri dari Bapak Sofyan dari RT 004 sebagai usaha warung nasi,
Ibu Asiah dari RT 012 sebagai pedagang sayur, Bapak Madsani dari RT
012 sebagai pedagang beras keliling, Ibu Udayati dari RT005 sebagai
usaha foto copy, Bapak Suwardi dari RT 006 sebagai warung nasi, Ibu
Tati Suryati dari RT 014 usaha warung kelontong, Bapak Parmono dari
RT 007 usaha service bengkel sepeda, dan Ibu Nurhayati dari RT 003
usaha warung kelontong. Alasannya karena lokasi yang peneliti ambil
dekat dengan sekitar rumah yaitu masih RW 05.
7. Teknik Pencatatan Data
Untuk mendapatkan data yang objektif maka dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan metode pengumpulan data yang bersifat kualitatif,
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi adalah usaha untuk memperoleh dan mengumpulkan
data dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap suatu
kegiatan secara akurat, serta mencatat fenomena yang muncul dan
mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.15
Penelitian melakukan pengamatan dilapangan dengan cara
mengumpulkan data-data lapangan serta data-data yang ada. Observasi
dilakukan untuk dapat mengamati secara langsung aktivitas masyarakat
mengenai pelatihan komputer dan dana bergulir dari PPMK, untuk
mengumpulkan data-data lapangan serta data-data yang ada di PPMK
Semper Barat Jakarta Utara.
Untuk kegiatan pelatihan komputer, peneliti melihat secara
langsung mengenai teknik pengajaran yang diberikan oleh instruktur
pelatihan komputer adalah berupa bimbingan yaitu teori dan praktek.
Sedangkan dana bergulir, peneliti mencatat dan mewawancarai langsung
bahwa proses dana bergulir yang dilaksanakan PPMK terdapat beberapa
tahapan-tahapan dalam meminjam dana bergulir yang diberikan kepada
masyarakat kelurahan Semper Barat untuk mengembangkan dan
menambah modal usaha mereka.
15 E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi, (Jakarta:
LPSP3-UI, 1998), cet. ke-1 h. 62
b. Wawancara
Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan mengadakan
komunikasi langsung dengan Bapak Kelik Whysendharmo yang telah
mewakili Bapak Agus Gersia untuk di wawancara, karena beliau sedang
ada tugas diluar daerah. Bapak Bahruddin selaku Instruktur Pelatihan
Komputer, Bapak Supardi selaku Ketua Bidang Bina Ekonomi Dana
Bergulir, dan anggota masyarakat Kelurahan Semper Barat yang ikut
pinjaman dana bergulir dan peserta pelatihan komputer.
Wawancara ini dilakukan di rumah ketika wawancara dengan
Bapak Kelik Whysendharmo, sedangkan dengan Bapak Supardi dan
Bapak Bahruddin dilakukan di kantor PPMK Kelurahan Semper Barat,
dan kemudian wawancara dilanjutkan dengan peserta pelatihan komputer
yang dilakukan di ruang komputer dan anggota masyarakat Kelurahan
Semper Barat yang ikut dalam pinjaman dana bergulir dilakukan di rumah
masing-masing warga. Di tempat tersebut, peneliti berbincang-bincang
santai dan wawancara dilakukan dengan catatan tulisan tangan.
c. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi yaitu peneliti mengumpulkan, membaca dan
mempelajari berbagai macam bentuk data tertulis baik yang berupa
laporan PPMK, buku panduan pelaksanaan PPMK, laporan bulanan
Kelurahan Semper Barat, dan laporan tahunan Kelurahan Semper Barat
serta data-data lain di perpustakaan yang dapat dijadikan bahan analisa
untuk hasil dalam penelitian ini. Teknik ini digunakan untuk memperoleh
data yang telah didokumentasikan dalam buku.
8. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyusunan data agar bisa ditafsirkan, dan
memberikan makna pada analisis. Penafsiran hasil analisis data harus melebihi
atau mentransenden deskripsi. Model analisis yang dipakai dalam penelitian
ini adalah teknik analisis deskriptif. Hal ini di dasarkan atas pertimbangan
bahwa sasaran penelitian ini adalah kegiatan analisis data meliputi kegiatan
reduksi data, reduksi yaitu menganalisa sesuatu secara keseluruhan kepada
bagian-bagianya atau mejelaskan tahap akhir dari proses perkembangan
sebelumnya yang lebih sederhana.16 Display data, mengambil kesimpulan dan
ferivikasi. Kegiatan ini dilakukan sejak memasuki pelaksanaan penelitian
dilapangan hingga akhir secara terus menerus.
Kesimpulan sementara tersebut didiskusikan dengan pengurus PPMK
Semper Barat dan pembimbing skripsi. Kepada mereka di minta untuk
memberikan tanggapan terhadap kesimpulan sementara, jika menunjukkan
kesesuaian maka kesimpulan tersebut akan menjadi kesimpulan tetap peneliti.
Namun jika menunjukkan ketidaksesuaian maka peneliti akan melakukan
analisis dan merumuskan kesimpulan kembali.
9. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Untuk memeriksa keabsahan data ada empat kriteria yang digunakan,
yaitu: Kriterium keterlatihan. Kriterium kebergantungan, Kriterium
kredibilitas (kepercayaan), dan Kriterium kepastian.
16 Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al-barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola,
1994), cet. ke-1, h. 658
Dalam hal ini peneliti menggunakan langkah-langkah kriteria
keabsahan data sebagai berikut:17
a. Kriterium Kredibilitas (kepercayaan)
Fungsi kriterium kredibilitas ini adalah untuk melaksanakan inkuiri
sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai,
kemudian mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan
jalan pembuktian oleh peneliti, pada kenyataan ganda yang sedang diteliti.
Kriterium kredibilitas ini mengunakan dua teknik pemeriksaan: Pertama,
ketekunan pengamatan, dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-
unsur dalam situasi yang releven dengan persoalan atau isu dalam penelitian
ini dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci
(triangulasi). Kedua, triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data
yang dimanfaatkan sesuatu yang lain, hal itu dapat dicapai dengan jalan: (1)
membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
misalnya untuk mengetahui strategi pemberdayaan masyarakat yang dilakukan
oleh PPMK melalui pelatihan komputer dan dana bergulir. (2)
membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat
dan pandangan orang lain, misalnya dalam hal ini peneliti membandingkan
jawaban yang diberikan oleh Bapak Kelik Whysendharmo dengan anggota
masyarakat Semper Barat. (3) Membandingkan hasil wawancara dengan hasil
dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diajukan. Peneliti
memanfaatkan dokumen atau data sebagai bahan perbandingan.
17 Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2006), h. 324-326
10. Teknik Penulisan Skripsi
Teknik penulisan skripsi ini berdasarkan pada Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang di terbitkan oleh CeQDA
(Center for Quality Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Tahun 2007.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan skripsi ini sebelum peneliti mengadakan penelitian
lebih lanjut kemudian menyusunnya menjadi suatu karya ilmiah, maka langkah
awal yang peneliti lakukan adalah mengkaji terlebih dahulu terhadap skripsi-
skripsi terdahulu dan melihat buku-buku yang akan dijadikan referensi oleh
peneliti.
Setelah peneliti melakukan suatu kajian kepustakaan, peneliti akhirnya
menemukan beberapa skripsi yang membahas tentang pemberdayaan masyarakat.
Salah satunya adalah sebagai berikut:
1. Skripsi Sunardi, dengan judul ”Strategi Pemberdayaan Masyarakat Berbasis
Kelompok Swadaya Masyarakat (Kasus Implementasi di Lembaga Pengelola
Zakat, Infak, Dan Sadakah (LP-ZIS) Ash-Shiniyyah PT. Bukaka Teknik
Utama Tbk)”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa di Lembaga
Pengelola Zakat, Infak, dan Sadakah (LP-ZIS) berupaya melakukan
pemberdayaan masyarakat berbasis kelompok swadaya masyarakat yang
meliputi pengembangan bidang keagamaan, bantuan sosial, pendidikan, dan
penguatan usaha mikro (modal usaha). Kedekatan skripsi ini dengan hasil
penelitian Sunardi adalah pada Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
(PPMK), namun dalam penelitian Sunardi lebih menitikberatkan pada
lembaga LP-ZIS sebagai pelaksana penanggung jawab program.
2. Skripsi Faizin Jufri, dengan judul Strategi Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM) Kukusan dalam Pemberdayaan Masyarakat. Kedekatan
skripsi ini dengan hasil penelitian Faizin Jufri adalah pada Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM), namun dalam penelitian Faizin Jufri lebih
menitikberatkan pada Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK)
sebagai penanggung jawab pelaksana program. Hasil penelitian tersebut yang
telah didapat adalah minimnya pendidikan, kelangkaan lahan untuk
mengembangkan perekonomiandana bergulir yang tidak dijamin oleh koperasi
setempat, tidak adanya puskesmas rawannya keamanan, sempitnya jalan
penghubung antara UI dan Kukusan serta kesadaran akan pendidikan dan
kesehatan berdampak pada laju pertumbuhan keberdayaan masyarakat
Kukusan sampai saat ini. Sementara LPM juga kelelaan dalam memanfaatkan
dana operasionalnya yang begitu minim.
3. Skripsi Muchtar, dengan judul ”Strategi Pemberdayaan Berbasis Kelembagaan
Lokal dalam Penanganan Kemiskinan Perkotaan (Kasus Implementasi P2KP
di Desa Sukadanau)”. Kedekatan skripsi ini dengan hasil penelitian Muchtar
adalah pada kelompok swadaya masyarakat, namun dalam penelitian Muchtar
lebih menitik beratkan pada lembaga lokal terutama Badan Keswadayaan
Masyarakat (BKM) sebagai penanggung jawab pelaksana.
Namun demikian, peneliti tidak menafikan diri bahwa hasil dari karya
ilmiah di atas mengilhami peneliti untuk mengangkat tema Strategi
Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Pemberdayaan Masyarakat
Kelurahan (PPMK) Di Kelurahan Semper Barat Jakarta Utara.
F. Sistematika Penulisan
Skripsi ini dalam penulisannya akan dibagi menjadi 5 (lima) bab, dan
masing-masing bab akan dibagi lagi menjadi sub-sub bab, yaitu sebagai berikut:
BAB I Memuat tentang Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang Masalah,
Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat
Penelitian, Metodologi Penelitian: mencakup Lokasi Penelitian,
Waktu Penelitian, Pendekatan penelitian, Jenis Penelitian, Sumber
Data, Teknik Pemilihan Subyek Penelitian, Teknik Pencatatan
Data, Teknik Analisis Data, dan Teknik Keabsahan Data, Tinjauan
Pustaka serta diakhiri dengan Sistematika Penulisan.
BAB II Tinjauan Teoretis, meliputi Pengertian Strategi, Strategi
Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Masyarakat (Pengertian
Pemberdayaan Masyarakat dan Pendekatan Pemberdayaan
Masyarakat), serta Pengertian Program Pemberdayaan Masyarakat
Kelurahan (PPMK).
BAB III Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
(PPMK) Di Kelurahan Semper Barat, meliputi Latar Belakang
Berdirinya PPMK, Visi dan Misi PPMK, Asas dan Prinsip PPMK,
Tujuan dan Sasaran PPMK, serta Struktur Organisasi PPMK.
Gambaran Umum Kelurahan Semper Barat, yang terdiri dari Profil
Kelurahan Semper Barat, Visi dan Misi Kelurahan Semper Barat
dan Demografi Kelurahan Semper Barat.
BAB IV Analisis dan Temuan Lapangan, meliputi: Analisis tentang Strategi
Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Semper Barat Jakarta
Utara yang dilakukan oleh Program Pemberdayaan Masyarakat
Kelurahan (PPMK) melalui Pelatihan Komputer dan Dana Bergulir
dan Analisis tentang Manfaat yang diperoleh setelah mengikuti
Pelatihan Komputer dan Dana Bergulir melalui PPMK Semper
Barat Jakarta Utara.
BAB V Penutup, yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran-Saran
BAB II
TINJAUAN TEORETIS
A. Pengertian Strategi
Di tinjau secara segi etimologi, kata strategi berasal dari Yunani yaitu
Strategos yang diambil dari kata strator yang berarti militer dan ag yang
berarti memimpin. Pada konteks awalnya, strategis diartikan sebagai
generalship atau sesat yang dilakukan oleh para jenderal dalam membuat
rencana untuk menaklukan musuh dan memenangkan perang.18
Sedangkan arti lain dari kata strategi yang masih sama Negara asal
katanya yaitu Yunani, bahwa strategi yaitu strategos yang berarti jenderal.19
Strategi pada mulanya berasal dari peristiwa peperangan, yaitu sebagai suatu
siasat untuk mengalahkan musuh. Namun pada akhirnya startegi berkembang
untuk semua kegiatan organisasi termasuk keperluan ekonomi, sosial, budaya
dan agama.20
Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa istilah strategi
adalah suatu ilmu yang menggunakan sumber daya untuk melaksanakan
kebijakan tertentu.21
Sedangkan definisi yang berbeda mengenai strategi diberikan oleh para
ahli, adalah sebagai berikut:
18 Setiawan Hari Purnomo dan Zulkiflimansyah, Manajemen Strategi: Sebuah Konsep
Pengantar, (Jakarta: LPEE UI,1999), h. 8 19 George Steiner dan John Minner, Manajemen Strategi, (Jakarta: Erlangga), h. 20 20 Rafi’udin dan Maman Abdul Djalil, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung: Pustaka
Setia), h. 76 21 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h.1092
1. Menurut Onong Uchjana, Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan
dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan.22
2. Menurut Chandler yang dikutip oleh Supriyono, Strategi adalah penentuan
dasar goals jangka panjang dan tujuan pemberdayaan masyarakat serta
pemakaian cara-cara bertindak dan alokasi sumber-sumber yang
diperlukan untuk mencapai tujuan.23
3. Menurut Sondang Siagan, Strategi adalah cara yang terbaik untuk
mempergunakan dana, daya dan tenaga yang tersedia, sesuai dengan
tuntutan perubahan lingkungan.24
Dari pengertian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan tentang strategi
yaitu:
a. Strategi merupakan suatu kesatuan rencana yang terpadu, yang diperlukan
untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Dalam menyusun strategi perlu dihubungkan dengan lingkungan
organisasi, sehingga dapat disusun kekuatan strategi organisasi.
c. Dalam pencapaian tujuan organisasi, perlu alternatif strategi yang
dipertimbangkan dan harus dipilih.
22 Onong Uchjana Affendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1999), h. 32 23 Supriyono, Manajemen Strategi dan Kebijaksanaan Bisnis, (Yogyakarta: BPFC, 1985),
h. 9 24 Sondang Siagan, Analysis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi,
(Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986), cet. ke-1, h. 17
B. Strategi Pemberdayaan Masyarakat
Parsons et. al, menyatakan bahwa proses pemberdayaan umumnya
dilakukan secara kolektif. Menurutnya, tidak ada literatur yang menyatakan
bahwa proses pemberdayaan terjadi dalam relasi satu lawan satu antara pekerja
sosial dan klien dalam setting pertolongan perseorangan. Meskipun pemberdayaan
seperti ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan diri klien, hal ini
bukanlah strategi utama pemberdayaan.
Namun demikian, tidak semua intervensi pekerjan sosial dapat dilakukan
melalui kolektivitas. Dalam beberapa situasi, strategi pemberdayaan dapat saja
dilakukan secara individual, meskipun pada gilirannya strategi ini pun tetap
berkaitan dengan kolektivitas, dalam arti mengkaitkan klien dengan sumber atau
sistem lain diluar dirinya.25 Dalam konteks pekerjaan sosial, pemberdayaan dapat
dilakukan melalui tiga aras atau matra pemberdayaan (empowerment setting):
mikro, mezzo, dan makro.
1. Aras Mikro. Pemberdayaan dilakukan terhadap klien secara individu melalui
bimbingan, konseling, stress management, crisis intervention. Tujuan
utamanya adalah membimbing atau melatih klien dalam menjalankan tugas-
tugas kehidupannya. Model ini sering disebut sebagai pendekatan yang
Berpusat pada Tugas (task centered approach).
2. Aras Mezzo. Pemberdayaan dilakukan terhadap sekelompok klien.
Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan kelompok sebagai media
intervensi. Pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok, biasanya digunakan
sebagai strategi dalam meningkatkan kesadaran. Pengetahuan, keterampilan
25 Edi Suharto Ph. D, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT.
Refika Aditama, 2005), cet ke-1, h. 66
dan sikap-sikap klien agar memiliki kemampuan memecahkan permasalahan
yang dihadapinya.
3. Aras Makro. Pendekatan ini disebut juga sebagai Strategi Sistem Besar (large-
system-strategy), karena sasaran perubahan diarahkan pada sistem lingkungan
yang lebih luas. Perumusan kebijakan, perencanaan sosial, kampanye, aksi
sosial, lobbying, Pengorganisasian masyarakat, manajemen konflik, adalah
beberapa strategi dalam pendekatan ini. Strategi Sistem Besar memandang
klien sebagai orang yang memiliki kompetensi untuk memahami situasi-
situasi mereka sendiri, dan untuk memilih serta menentukan strategi yang
tepat untuk bertindak.26
C. Pemberdayaan Masyarakat
1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan adalah mengembangkan diri dari keadaan tidak atau
kurang berdaya menjadi berdaya, guna mencapai kehidupan yang lebih baik.
Pemberdayaan pada intinya membahas bagaimana individu, kelompok,
ataupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dengan
keinginan mereka. Pemberdayaan juga dapat diartikan sebagai suatu proses
yang relatif terus berjalan untuk meningkatkan kepada perubahan.27
Pemberdayaan bisa diartikan sebagai perubahan kepada arah yang
lebih baik, dari tidak berdaya menjadi berdaya. Pemberdayaan terkait dengan
upaya meningkatkan hidup ke tingkat yang lebih baik. Pemberdayaan adalah
meningkatkan kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya
26 Edi Suharto Ph. D, Ibid., h. 67 27 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan Pengembangan Masyarakat dan Intervensi
Komunitas, (Jakarta: Fakultas Ekonomi UI, 2000), cet. ke-1, h. 32-33
yang dimiliki, tentunya dalam menentukan tindakan kearah yang lebih baik
lagi.28
Secara teknis istilah pemberdayaan dapat disamakan dengan istilah
pengembangan. Menurut Imang Mansur Burhan sebagaimana dikutip oleh
Nanih Machendrawaty dan Agus Achmad Syafei mendefinisikan
pemberdayaan umat atau masyarakat sebagai upaya untuk membangkitkan
potensi umat islam ke arah yang lebih baik, baik dalam kehidupan sosial,
politik, maupun ekonomi.29
Amrullah Ahmad mengatakan bahwa ”Pengembangan Masyarakat
Islam adalah sistem tindakan nyata yang menawarkan alternatif model
pemecahan masalah umat dalam bidang sosial, ekonomi dan lingkungan
dalam perspektif Islam”.30
Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya yang dimiliki
dengan mendorong, memberikan motivasi dan meningkatkan kesadaran akan
potensi yang dimiliki serta berupaya mengembangkannya.31
Istilah pemberdayaan yang dipakai oleh T. Hani Handoko adalah
”Pengembangan”, yaitu suatu usaha jangka panjang untuk memperbaiki
pemecahan masalah dan melakukan pembaharuan.32
Dalam Ensiklopedia Indonesia, Daya adalah kemampuan melakukan
sesuatu atau kemampuan untuk bertindak.33
28 Diana, Perencanaan Sosial Negara Berkembang, (Yogyakarta: Gajah Mada University
Press, 1997), h.15 29 Nanih Machendrawaty dan Agus Achmad Syafei, Pengembangan Masyarakat Islam,
(Bandung: Rosda Karya, 2001), cet. ke-1, hal 42 30 M. Amrullah Ahmad, Strategi Dakwah di Tengah Era Reformasi Menuju Indonesia
Baru Dalam Memasuki Abad 21, (Bandung: 1999), h. 9 31 Gunawan Sumodiningrat, Pengembangan Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat,
(Jakarta: Bina Rena Pariwara, 1997), cet. ke-1, Edisi II h. 165 32 T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta, 1997), cet. ke-XI edisi II, h. 337
Adapun pemberdayaan menurut Mc. Ardle, mengatakan bahwa
pemberdayaan sebagai proses pengambilan keputsan oleh orang-orang yang
secara konsekuen melakanakan keputusan tersebut. Orang-orang yang telah
mencapai tujuan kolektif diberdayakan melalui kemandiriannya, bahkan
merupakan ”keharusan” untuk lebih diberdayakan melalui usaha mereka
sendiri dan akumulasi pengetahuan, keterampilan serta sumber daya lainnya
dalam rangka mencapai tujuan mereka tanpa bergantng pada pertolongan dari
hubungan eksternal. Namun demikian, Mc. Ardle mengimplikasikan makna
tersebut bukan untuk mencapai tujuan, melainkan makna pentingnya proses
dalam pengambilan keputusan.34
Payne, mengemukakan bahwa suatu pemberdayaan (empowerment)
pada intinya, ditujukan guna membantu kllien memperoleh daya untuk
mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan ia lakukan yang
terkait dengan diri mereka, termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan
sosial dalam melakukan tindakan. Hal ini dilakukan melalui peningkatan
kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki,
antara lain transfer daya dari lingkungannya.35
Shardlow, melihat bahwa berbagai pengertian yang ada mengenai
pemberdayaan pada intinya membahas bagaimana individu, kelompok
ataupun komunitas berusaha membentuk masa depan sesuai dengan keinginan
mereka. Prinsip ini pada intinya mendorong klien untuk menentukan sendiri
apa yang harus ia lakukan dalam kaitan dengan upaya mengatasi
33 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1997), cet. ke-1 h. 667 34 Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-pemikiran Dalam Pembangunan Kesejahteraan
Sosial, (Fakltas Ekonomi UI, 2002), h. 162 35 Isbandi Rukminto Adi, Ibid h. 163
permasalahan yang ia hadapi sehingga klien mempunyai kesadaran dan
kekuasaan penuh dalam membentuk hari depannya.36
Pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. Sebagai proses,
pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau
keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu
yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai tujuan, maka pemberdayaan
menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan
sosial, yaitu masyarakat miskin yang berdaya, memiliki kekuasaan atau
mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, mapun sosial seperti memiliki
kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata
pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam
melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.37
Dari pengertian diatas, maka disimpulkan bahwa yang dimaksud
pemberdayaan adalah sebuah gerakan penguatan sosial agar masyarakat
tadinya lemah, baik dalam bidang sosial, ekonomi serta politik, diberdayakan
sehingga membangkitkan kesadaran masyarakat tersebut dan meningkatkan
potensi yang mereka miliki dan guna membangun serta menentukan tindakan
berdasarkan keinginan mereka secara mandiri melalui strategi dan pendekatan
tertentu yang dapat menjamin keberhasilan hakiki dalam bentuk kemandirian.
36 Isbandi Rukminto Adi, Ibid h. 164 37 Edi Suharto, PhD “Pendekatan Pekerjaan Sosial Dalam Pemberdayaan Masyarakat
Miskin : Konsep, Indikator dan Strategi”. Artikel diakses pada 24 Oktober 2008 dari http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_30.htm
2. Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat
Pelaksanaan proses dan pencapaian tujuan pemberdayaan diatas
dicapai melalui penerapan pendekatan pemberdayaan yang dapat disingkat
menjadi 5 P, yaitu:
a. Pemungkinan: menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan
potensi masyarakat berkembang secara optimal. Pemberdayaan harus
mampu membebaskan masyarakat dari sekar-sekar kultural dan struktural
yang menghambat.
b. Penguatan: memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki
masyarakat dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya. Pemberdayaan harus mampu menumbuh kembangkan
segenap kemampuan dan kepercayaan diri masyarakat yang menunjang
kemandirian mereka.
c. Perlindungan: melindungi masyarakat terutama kelompok-kelompok
lemah agar tidak tertindas oleh kelompok kuat, menghindari terjadinya
persaingan yang tidak seimbang (apalagi tidak sehat) antara yang kuat dan
lemah, dan mencegah terjadinya eksploitasi kelompok kuat terhadap
kelompok lemah. Pemberdayaan harus diarahkan pada penghapusan segala
jenis diskriminasi dan dominasi yang tidak menguntungkan rakyat kecil.
d. Penyokongan: memberikan bimbingan dan dukungan agar masyarakat
mampu menjalankan peranan dan tugas-tugas kehidupannya.
Pemberdayaan harus mampu menyokong masyarakat agar tidak terjatuh ke
dalam keadaan dan posisi yang semakin lemah dan terpinggirkan.
e. Pemeliharaan: memelihara kondisi yang kondusif agar tetap terjadi
keseimbangan distribusi kekuasaan antara berbagai kelompok dalam
masyarakat. Pemberdayaan harus mampu menjamin keselarasan dan
keseimbangan yang memungkinkan setiap orang memperoleh kesempatan
berusaha.38
Dubois dan Miley memberi beberapa cara atau teknik yang lebih
spesifik yang dapat dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat:
a. Membangun relasi pertolongan yang merefleksikan respon empati,
menghargai pilihan dan hak klien menentukan nasibnya sendiri (self-
determination), menghargai perbedaan dan keunikan individu,
menekankan kerja sama klien (client partnerships).
b. Membangun komunikasi yang menghormati martabat dan harga diri klien,
mempertimbangkan keragaman individu, berfokus pada klien, dan
menjaga kerahasiaan klien.
c. Terlibat dalam pemecahan masalah yang memperkuat partisipasi klien
dalam semua aspek proses pemecahan masalah, menghargai hak-hak klien,
merangkai tantangan-tantangan sebagai kesempatan belajar dan
melibatkan klien dalam pembuatan keputusan dan evaluasi.
d. Merefleksikan sikap dan nilai profesi pekerjaan sosial melalui ketaatan
terhadap kode etik profesi, keterlibatan dalam pengembangan profesional,
riset, dan perumusan kebijakan, penerjemahan kesulitan-kesulitan pribadi
ke dalam isu-isu publik, penghapusan segala bentuk diskriminasi dan
ketidaksetaraan kesempatan.39
38 Edi Suharto, Ph.D, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung:
PT.Refika Aditama, 2005), cet ke-1, h.67 39 Edi Suharto, Ph.D, Ibid., h.68
D. Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK)
1. Pengertian PPMK
PPMK adalah merupakan Program pemberdayaan masyarakat melalui
penyediaan bantuan yang diberikan secara langsung kepada masyarakat dan
penyalurannya memanfaatkan institusi kemasyarakatan yang ada ditingkat
Kelurahan.40
PPMK dirancang untuk mempercepat upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat dan berbau komunitas seperti
Dewan kelurahan, RW dan lembaga kemasyarakatannya.
Hakekat PPMK adalah memberikan peranan jauh lebih besar kepada
masyarakat untuk merencanakan, melaksanakan dan mengawasi serta
diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat baik dalam bentuk
pemikiran tenaga maupun finansial.
Sasaran PPMK adalah warga masyarakat yang berdomisili di Jakarta
dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Propinsi DKI Jakarta, mempunyai
usaha kecil, kelompok maupun individu yang memerlukan bantuan modal dan
perbaikan fisik lingkungan serta penanggulangan masalah sosial.41
40 Petunjuk Pelaksanaan PPMK Provinsi DKI Jakarta 41 Ibid
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG OBYEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
(PPMK) di Kelurahan Semper Barat Jakarta Utara
1. Latar Belakang Berdirinya PPMK
Krisis ekonomi yang berkepanjangan pasca tahun 1998 berdampak
sangat serius pada tataran kehidupan masyarakat luas, antara lain
bertambahnya jumlah penduduk miskin, meningkatnya angka pengangguran
dan menurunnya daya beli masyarakat. Dilain pihak pemerintah melalui
berbagai program dan sektor saat ini menurunkan dana lewat bantuan luar
negeri, APBN dan APBD untuk mengatasi dampak krisis dan sekaligus dalam
rangka percepatan pembangunan.42
PPMK pertama kali digulirkan pada tahun 2001 di 25 Kelurahan se
DKI Jakarta sebagai Pilot Projeck/Proyek Percontohan. Sehubungan dengan
banjir besar di Jakarta, Premprov. DKI mengeluarkan PPMK pasca banjir
tahun 2002 kemudian dilanjutkan dengan PPMK 2003 sampai sekarang, yang
telah berjalan dengan baik. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Kelurahan melalui pendekatan Tribina yang
meliputi Bina Fisik Lingkungan, Bina Sosial dan Bina Ekonomi.43
Sejalan Undang-undang nomor 34 tahun 1999 tentang Pemerintahan
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta dan Perda
nomor 5 tahun 2001 tentang Dewan Kelurahan, Dan Instruksi Gubernur No.
42 Petunjuk Teknis Pelaksanaan PPMK Provinsi DKI Jakarta 43 Wawancara Pribadi dengan Kelik Whysendharmo, SS, di Rumah, 26 Oktober 2008
42 tentang PPMK Pasca Banjir, maka Program Pemberdayaan Masyarakat
Kelurahan merupakan program yang diharapkan dapat memfasilitasi dan
mendorong perwujudan misi pemberdayaan masyarakat pada tingkat
kelurahan, khususnya warga yang terkena dampak banjir baik langsung atau
tidak langsung.
Program ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan menurunnya
kondisi kehidupan masyarakat pasca banjir secara rescu dan cepat dengan
memberikan peran yang lebih besar kepada masyarakat untuk merencanakan,
melaksanakan dan mengawasi kegiatan yang pada akhirnya akan dapat
meningkatkan kesejahteraan semua komponen masyarakat yang ada. Dengan
demikian diharapkan akan merangsang keterlibatan anggota masyarakat dari
semua strata baik dalam bentuk pemikiran, tenaga maupun finalis, sehingga
masyarakat dari semua strata baik dalam bentuk pemikiran, tenaga maupun
finansial, sehingga masyarakat tidak hanya sebagai penerima dan pengguna
(user) tetapi lebih sebagai pelaku pembangunan.44
2. Visi dan Misi
Adapun visi dan misi Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
(PPMK) Semper Barat adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan
menuju masyarakat Indonesia yang sejahtera.
b. Meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui upaya perbaikan prasarana dan
sarana dasar lingkungan, pengembangan ekonomi produktif dan
pembukaan lapangan kerja baru serta program sosial lainnya.
44 Ibid
c. Membangun/melaksanakan kegiatan yang mampu memperkokoh
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan.
d. Memperjuangkan aspirasi masyarakat kepada pemerintah, sehingga
tercipta keserasian, keselarasan dan keseimbangan kemampuan antara
potensi kebutuhan masyarakat dengan arah dan kebijakan pemerintah
dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.45
3. Asas dan Prinsip
a. Asas
Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
(PPMK) berasaskan:
1. Keadilan yang berarti PPMK bermanfaat secara proporsional kepada
seluruh masyarakat di Kelurahan.
2. Kejujuran yang berarti PPMK dilaksanakan dengan hati nurani yang
tulus dan ikhlas serta terbuka oleh semua unsur yang terkait.
3. Kemitraan yang berarti terciptanya kerjasama antara unsur yang terkait
dengan kegiatan PPMK.
4. Kesederhanaan artinya seluruh proses kegiatan yang diselenggarakan
melalui prosedur yang sederhana, mudah, cepat, dan tepat serta tertib
administrasi.
5. Kesetaraan berpartisipasinya artinya memberikan kesempatan yang
sama dalam pelaksanaan PPMK kepada masyarakat tanpa
membedakan ras, agama, suku, jenis kelamin, golongan dan kelompok.
45 Wawancara Pribadi dengan Kelik Whysendharmo, SS, di Rumah, 26 Oktober 2008
b. Prinsip
Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
(PPMK) mempunyai prinsip sebagai berikut:
1. Demokrasi artinya pengambilan keputusan pengelolaan PPMK melalui
musyawarah untuk mufakat.
2. Partisipasi yang berarti seluruh unsur pengelola dan masyarakat ikut
aktif dalam pelaksanaan kegiatan PPMK.
3. Transparan artinya pemberian dan penyebarluasan informasi
pengelolaan PPMK kepada masyarakat dan unsur yang terkait.
4. Akuntabel yang berarti seluruh kegiatan PPMK harus dapat
dipertanggungjawabkan.
5. Desentralisasi artinya memberikan kepercayaan kepada masyarakat
dalam pengelolaan pembangunan wilayak Kelurahan melalui lembaga
masyarakat.
6. Kesinambungan artinya hasil kegiatan PPMK dapat dilestarikan dan
ditumbuh kembangkan oleh masyarakat sendiri melalui lembaga
masyarakat.
7. Efisiensi yang berarti pencapaian tujuan sesuai dengan anggaran yang
tersedia.
8. Efektif yang berarti hasil program sesuai dengan target yang telah
ditetapkan.46
46 Petunjuk Teknis Pelaksanaan PPMK Provinsi DKI Jakarta
4. Tujuan dan Sasaran
a. Tujuan
Tujuan Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK)
dibagi menjadi dua tujuan yaitu umum dan khusus, adalah sebagai berikut:
1. Tujuan umum pelaksanaan PPMK adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Kelurahan melalui pendekatan Tribina yang
meliputi Bina Fisik Lingkungan, Bina Sosial, dan Bina Ekonomi.
2. Tujuan khusus pelaksanaan PPMK adalah:
a. Bina Fisik Lingkungan
1. Terwujudnya sarana dan prasarana lingkungan berskala mikro
yang memadai.
2. Terwujudnya kemandirian dan kepedulian masyarakat untuk
memperbaiki dan menata lingkungannya.
3. Terwujudnya swadaya dan gotong royong masyarakat dalam
penataan dan perbaikan lingkungan.
b. Bina Sosial
1. Meningkatnya kemampuan daya saing anggota masyarakat.
2. Meningkatnya peran serta lembaga kemasyarakatan dalam
menghimpun dan mengembangkan kemampuan masyarakat.
3. Meningkatnya kesetiakawanan sosial, kepedulian sosial dan
kerjasama antar unsur masyarakat.
c. Bina ekonomi
1. Meningkatnya pendapatan masyarakat berpenghasilan rendah.
2. Tumbuh dan berkembangnya usaha mikro.
3. Terbangun dan berkembangnya potensi ekonomi masyarakat.
b. Sasaran
Sasaran PPMK dibagi menjadi dua sasaran yaitu umum dan
khusus, adalah sebagai berukut:
1. Sasaran umum pelaksanaan PPMK adalah masyarkat RW, masyarakat
Kelurahan dan lingkungannya.
2. Sasaran khusus pelaksanaan PPMK adalah:
a. Bina Fisik Lingkungan:
1. Prasarana dan sarana mikro yang tidak layak atau rusak.
2. Prasarana dan sarana yang belum ada dan sangat dibutuhkan
masyarakat.
b. Bina Sosial
1. Anggota masyarakat yang kurang terampil.
2. Lembaga masyarakat yang kurang berdaya.
3. Anggota masyarakat yang terkena musibah bencana.
c. Bina Ekonomi
1. Anggota masyarakat yang berpenghasilan rendah.
2. Usaha mikro.47
47 Ibid
5. Struktur Organisasi PPMK
Dekel
Lurah
Sekretaris Bendahara
Ketua
Pengurus PPMK:
Lurah : Fredy Setiawan. S. STP
Dekel : Kelik Whysendharmo. SS
Ketua : Drs. Agus Gersia
Sekretaris : Kartono
Bendahara : Budi Sulistiorini
Anggota : 1. Haryadi Harun
2. H. Subur
3. Sahrawardi, SH
Koordinator Bina Sosial : Ishak
Instruktur Pelatihan Komputer : Bahruddin
Koordinator Bina Ekonomi ((dana bergulir) : Drs. Supardi. HP
Ketua TPKK : H. Oman. S
Ketua Tim Seleksi : Karniadi. PR
TPK RW 01 sampai dengan RW 017:
1. H. Agus Saudi
2. Sumarno
3. Saeful Bahri
4. H. Mughni Djunaedi
5. Sukaedi
6. Aan Sulyanah
7. Asmunawati
8. Yoseph Laloan
9. Suratmin
10. Mahbub
11. Agung Wibowo
12. Sri Purwanti
13. Bambang Sugiarto
14. Abdullah Kaelani
15. Drs. Sumarya
16. Supangat
17. D. Sutisna
B. Gambaran Umum Kelurahan Semper Barat
1. Profil Kelurahan Semper Barat
a. Geografi Kelurahan Semper Barat
1. Wilayah
Kelurahan : Semper Barat
Kecamatan : Cilincing
Kotamadya : DKI Jakarta Utara
Kelurahan Semper Barat merupakan bagian dari wilayah
Kecamatan Cilincing, Kotamadya Jakarta Utara, terbentuk berdasarkan
Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota jakarta Nomor
1251 tahun 1986 tanggal 19 Oktober 1986 tentang Pemecahan, Penyatuan,
Penetapan batas, Perubahan Kelurahan yang Kembar atau sama dan
penetapan luas wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dimana Kelurahan
Semper dimekarkan menjadi dua Kelurahan yaitu Kelurahan Semper
Timur dan Kelurahan Semper Barat.
Kondisi masyarakat Kelurahan semper barat sangat heterogen yang
berarti hampir seluruh suku bangsa yang berada diseluruh Negara
Republik Indonesia dengan beraneka ragam pemeluk agama, budaya dan
adat istiadatnya berdomisili di kelurahan Semper Barat, untuk itu
diperlukan pola-pola tertentu dalam rangka pembinaan kepada masyarakat
secara berkesinambungan agar terciptanya peningkatan kehidupan
masyarakat, berbangsa dan bernegara guna terwujudnya kesatuan dan
persatuan bangsa, selama ini telah kami upayakan khususnya bagi
masyarakat Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Kotamadya
Jakarta Utara.
Kelurahan Semper Barat mempunyai luas wilayah 159,07 ha, yang
dibagi menjadi 17 Rukun Warga (RW) dan sebanyak 245 Rukun Tetangga
(RT), dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : berbatasan dengan Jl. Raya Cilincing
Sebelah Timur : berbatasan dengan Jl. Raya Cakung
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kali Gubuk Genteng
Sebelah Barat : berbatasan dengan Jl. Raya Kramat Jaya, Tugu
Utara, Kali cakung Lama
2. Status Tanah
Luas Tanah : 159,07 ha
Tanah Milik Adat : 53,83 ha
Tanah Sertifikat : 69,34 ha
Tanah Milik Negara : 35,90 ha
3. Peruntukan Tanah
Tanah Pertanian : -
Tanah Perumahan : 114,07 ha
Tanah Industri : 38,30 ha
Tanah Fasilitas Umum : 5,60 ha
Tanah Pemakaman : 1,10 ha
4. Iklim
Wilayah Kelurahan Semper Barat adalah merupakan bagian
dari wilayah Kecamatan Cilincing, Kotamadya Jakarta Utara beriklim
sama dengan wilayah-wilayah Kelurahan di Jakarta Utara yang
menurut Badan Mmeterologi dan Gofisika rata-rata 28 sampai dengan
33 C dengan keadaan tanah antara 50 Cm sampai dengan 100 Cm
diatas permukaan laut.
5. Situasi Wilayah
Situasi wilayah Kelurahan Semper Barat dapat dikatakan
mendekati padat penduduk dengan luas wilayah 159,07 Ha yang
dihuni oleh 61,929 jiwa sedangkan kondisi wilayah lebih dominan
digunakan untuk bangunan perumahan mencapai 70%.48
2. Visi dan Misi
a. Visi
Terwujudnya Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia
yang manusiawi, efisien dan berdaya saing global, dihuni oleh masyarakat
yang partisipatif, berakhlaq, sejahtera dan berbudaya dalam lingkungan
kehidupan yang aman dan berkelanjutan.
b. Misi
1. Meningkatkan pembangunan secara sarana dan prasarana kota yang
efisien, efektif, kompetitif dan terjangkau.
2. Mewujudkan pembangunan yang adil, ramah, lingkungan dan
berbasis partisipasi masyarakat.
3. Meningkatkan kualitas kehidupan dan kerukunan warga kota.
4. Meningkatkan keamanan, ketentraman dan ketertiban kota.
5. Melaksanakan pengelolaan kota pemerintahan yang baik.49
48 Laporan Data Penduduk Tahunan, Tahun 2008 8 Ibid
3. Demografi Kelurahan Semper Barat
a. Jumlah Penduduk : 61.533 jiwa
Laki-laki : 29.971 jiwa
Perempuan : 31.562 jiwa
b. Jumlah Kepala Keluarga (KK) : 13.310 KK
Kepala Keluarga Laki-laki : 11.709 KK
Kepala Keluarga Perempuan : 1.601 KK
Sebagian besar penduduk wilayah Kelurahan Semper Barat adalah
Warga Negara Indonesia (WNI) dan ada juga penduduk di wilayah Kelurahan
Semper Barat yang tercatat sebagai WNA. Untuk lebih jelasnya dapat lihat
pada tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1 Jumlah Penduduk Tiap RW
WNI WNA
RW Laki Perempuan Laki Perempuan
Jumlah 01 2.450 2.493 - - 4.943 02 1.281 1.492 - - 2.773 03 1.775 1.353 - - 3.128 04 2.776 2.847 - - 5.623 05 1.832 1.064 - - 3.896 06 1.739 1.739 - - 3.478 07 1.827 2.063 - 1 3.891 08 2.614 2.591 - - 5.206 09 1.822 1.795 - - 3.617 010 1.530 1.552 - - 3.082 011 1.575 1.648 - - 3.223 012 2.030 2.100 - - 4.131 013 1.231 1.299 1 - 2.532 014 1.050 1.238 - - 2.288 015 1.318 1.338 - - 2.656 016 2.027 2.096 - - 4.123 017 1.104 1.979 - - 3.083 Jml 29.970 31.561 1 1 61.533
Sumber: Data Monografi Kelurahan Semper Barat
Seluruh jumlah penduduk di wilayah Kelurahan Semper Barat adalah
61.533 orang. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 2 jumlah penduduk menurut usia
dan jenis kelamin di bawah ini:
Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Usia dan Jenis Kelamin
No. Usia Laki-laki Perempuan Jumlah
1. 0 - 4 1.083 1.122 2.205 orang 2. 5 - 9 2.115 2.094 4.209 orang 3. 10 - 14 2.138 2.358 4.496 orang 4. 15 - 19 2.566 2.983 5.549 orang 5. 20 - 24 3.187 3.263 6.450 orang 6. 25 - 29 3.079 3.215 6.294 orang 7. 30 - 34 2.981 3.106 6.087 orang 8. 35 - 39 1.985 2.026 4.011 orang 9. 40 - 44 2.394 2.666 5.060 orang 10. 45 - 49 1.985 2.026 4.011 orang 11. 50 - 54 1.496 1.573 3.069 orang 12. 55 - 59 1.184 1.260 2.444 orang 13. 60 - 64 942 915 1.859 orang 14. 65 - 69 856 887 1.743 orang 15. 70 - 74 731 655 1.386 orang 16. 75 ke atas 384 415 799 orang
Jumlah 29.970 31.561 61.533 orang Sumber: Data Monografi Kelurahan Semper Barat
Dari segi pendidikan, jumlah tamatan Perguruan Tinggi (PT) sebanyak
6.294 orang, tamatan SLTA sebanyak 6.450 orang, tamatan SLTP sebanyak
5.549, tamatan SD sebanyak 4.496 orang, tidak tamat SD sebanyak 4.209 orang,
dan tidak sekolah sebanyak 2.205 orang. Dilihat dari jumlah tersebut dapat
diketahui bahwa mayoritas penduduk Kelurahan Semper Barat adalah tamatan
SLTA.
Tabel 3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pendidikan
No Pendidikan Jumlah
1. Tidak sekolah 2.205 orang 2. Tidak tamat SD 4.209 orang 3. Tamat SD 4.496 orang 4. Tamat SLTP 5.549 orang 5. Tamat SLTA 6.450 orang 6. Tamat P.Tinggi 6.294 orang
Sumber: Data Monografi Kelurahan Semper Barat
Tabel 4 Jumlah Sarana Pendidikan
No Jenis Sarana Pendidikan Negeri Swasta Madrasah Jumlah
1. TK - 13 - 13 buah 2. SD 16 2 1 19 buah 3. SLTP 1 2 3 6 buah 4. SMA 3 5 - 8 buah 5. Akademi/P.Tinggi - 2 - 2 buah
Sumber: Data Monografi Kelurahan Semper Barat
Sebagian besar penduduk menurut mata pencaharian, dengan jumlah 105
orang bekerja sebagai Tani, 3.045 orang bekerja sebagai Karyawan Swasta,
10.512 orang bekerja sebagai Pedagang, 36 orang bekerja sebagai Nelayan, 711
orang sudah Pensiun, 1.543 orang bekerja sebagai Pertukangan, 2.185 orang
sebagai Pengangguran dan 2.747 orang Fakir Miskin. Dilihat dari jumlah tersebut
dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk Kelurahan Semper Barat adalah
bekerja sebagai Pedagang.
Tabel 5 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
No Mata Pencaharian Jumlah 1. Tani 105 orang 2. Karyawan Swasta/Pem/TNI 3.045 orang 3. Pedagang 10.512 orang 4. Nelayan 36 orang 5. Buruh tani - 6. Pensiunan 711 orang 7. Pertukangan 1.543 orang 8. Pengangguran 2.185 orang 9. Fakir miskin 2.747 orang
Sumber: Data Monografi Kelurahan Semper Barat
Dilihat dari jumlah penduduk menurut agama, mayoritas penduduk
Kelurahan Semper Barat adalah Agama Islam, yang berjumlah 41.628 orang.
Sedangkan Agama Kristen Protestan sebanyak 14.747 orang, Katholik sebanyak
4.182 orang, Hindu sebanyak 119 orang, dan Budha sebanyak 855 orang.
Tabel 6 Jumlah Penduduk Menurut Agama
No Agama Jumlah
1. Islam 41.628 orang 2. Kristen Protestan 14.747 orang 3. Katholik 4.182 orang 4. Hindu 119 orang 5. Budha 855 orang
Sumber: Data Monografi Kelurahan Semper Barat
Tabel 7 Jumlah Sarana Agama & Budaya
No Jenis Sarana Agama & Budaya Jumlah
1. Masjid 25 buah 2. Musholah 46 buah 3. Majlis Ta’lim 58 buah 4. Gereja 8 buah 5. Pure 1 buah 6. Wihara 1 buah
Sumber: Data Monografi Kelurahan Semper Barat
Dari segi perekonomian, terdapat 3 buah Pasar, 2 buah Pabrik, 31 buah
Angkutan Darat, 70 buah Industri, 265 buah Toko, 382 buah Warung, 5 buah
Supermarket, dan 4 buah Koperasi. Keberadaan lembaga-lembaga tersebut
dianggap cukup membantu masalah perekonomian pada masyarakat setempat.
Tabel 8 Jumlah Sarana Ekonomi
No Jenis Sarana Ekonomi Jumlah
1. Pasar 3 buah 2. Pabrik 2 buah 3. Angkutan Darat 31 buah 4. Industri 70 buah 5. Toko 265 buah 6. Warung 382 buah 7. Supermarket 5 buah 8. Koperasi 4 buah
Sumber: Data Monografi Kelurahan Semper Barat
Dari segi kesehatan, terdapat 3 buah Puskesmas, 1 buah Apotik, 3 buah
Dokter Praktik, 5 buah Poliklinik, 2 buah Bidan, 4 buah Toko Obat, dan 41 buah
Posyandu. Keberadaan lembaga-lembaga tersebut sangat membantu masalah
kesehatan pada masyarakat setempat.
Tabel 9 Jumlah Sarana Kesehatan
No Jenis sarana Kesehatan Jumlah
1. Puskesmas 3 buah 2. Apotik 1 buah 3. Dokter Praktik 3 buah 4. Poliklinik 5 buah 5. Bidan 2 buah 6. Toko Obat 4 buah 7. Posyandu 41 buah
Sumber: Data Monografi Kelurahan Semper Barat
Dari segi sosial, terdapat 1 buah PKK, 17 buah Dekel, 8 buah Panti
Asuhan, 1 buah Karang Taruna, 58 buah Majlis Ta’lim, 1 buah lembaga PPMK,
245 buah RT, dan 17 buah RW. Keberadaan lembaga-lembaga tersebut sangat
membantu masyarakat setempat, terutama masalah kemiskinan.
Tabel 10 Jumlah Sarana Sosial
No Jenis Sarana Sosial Jumlah
1. PKK 1 buah 2. Dekel 17 buah 3. Panti Asuhan 8 buah 4. Karang Taruna 1 buah 5. Majlis Ta’lim 58 buah 6. Lembaga PPMK 1 buah 7. RT 245 buah 8. RW 17 buah
Sumber: Data Monografi Kelurahan Semper Barat
BAB IV
ANALISIS DAN TEMUAN LAPANGAN
A. Analisis Strategi Pemberdayaan Masyarakat yang dilakukan oleh
Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) melalui
Pelatihan Komputer dan Dana Bergulir
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka peneliti
menemukan bahwasanya strategi pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan
oleh Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) sejalan dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Edi Suharto yaitu Strategi Aras Mezzo. Strategi
aras mezzo adalah pemberdayaan dilakukan terhadap sekelompok klien.
Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan kelompok sebagai media
intervensi. Pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok, biasanya digunakan
sebagai strategi dalam meningkatkan kesadaran, pengetahuan, keterampilan dan
sikap-sikap klien agar memiliki kemampuan memecahkan permasalahan yang
dihadapinya. Strategi pada pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh PPMK
ini meliputi antara lain program pelatihan komputer dan dana bergulir.
Apabila dilihat dari aras mzzo dan tujuan pelatihan komputer ini untuk
membekali masyarakat dengan keahlian agar mampu hidup mandiri dan tidak
bergantung dengan orang lain karena pada pelatihan komputer ini yang menjadi
intervensi medianya adalah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang
mengikuti pelatihan komputer, agar mereka dapat mengembangkan keahliannya
tersebut dengan ilmu yang ia pelajari. Begitu juga dengan dana bergulir, apabila
dilihat dari aras mezzo dan tujuan dana bergulir ini sangat berkaitan karena pada
pinjaman dana bergulir yang menjadi intervensi medianya adalah Kelompok
Swadaya Masyarakat (KSM) dan dengan meminjamkan dana bergulir pun
masyarakat dapat mengembangkan dan peningkatan usaha sehingga memperoleh
keuntungan yang lebih besar (pertambahan pendapatan) yang akhirnya
berpengaruh kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Strategi ini meliputi 2 (dua) program pemberdayaan masyarakat yang
meliputi antara lain program pelatihan komputer dan dana bergulir. .
Dari hasil wawancara peneliti dengan Bapak Bahruddin menyatakan
bahwa:
“Program kegiatan yang diadakan di PPMK Semper Barat adalah hanya pelatihan komputer dan dana bergulir saja dan tujuannya untuk membekali masyarakat dengan keahlian agar mampu hidup mandiri dan tidak bergantung dengan orang lain”.50 1. Strategi Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan Komputer
Salah satu program yang telah dilakukan oleh PPMK Kelurahan
Semper Barat dalam rangka pemberdayaan masyarakat ini adalah dengan telah
mengadakannya pelatihan komputer. Tujuan diberikan pelatihan komputer ini
adalah untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan dapat menggali kemampuan
yang ada dalam diri mereka serta siap mandiri untuk memperoleh masa depan
yang cerah dan berguna bagi dirinya, masyarakat dan bangsa, seperti
wawancara peneliti kepada Bapak Bahruddin (Instruktur Pelatihan Komputer)
mengatakan bahwa:
”Dengan adanya pelatihan komputer di Kelurahan Semper Barat, maka masyarakat akan memperoleh pendidikan dan pengajaran ya..., serta masyarakat akan mempunyai keterampilan yang bisa menjadikan masyarakat tersebut menjadi mandiri untuk memperoleh masa depan yang cerah. Apalagi pada zaman sekarang ini yah... pekerjaan banyak membutuhkan lulusan yang
50 Wawancara Pribadi dengan Bapak Kelik Whysendharmo (Ketua Dewan Kelurahan),
di Rumah, tgl 26 Oktober 2008
menguasai komputer. Diharapkan ketika mereka lulus dari sekolah nanti atau perguruan tinggi mereka dapat bekerja dibidang komputer atau sesuai dengan pekerjaan yang diinginkan, begitu de....”.51
Begitu juga menurut penuturan Mba Soleha (Peserta Pelatihan
Komputer) yang peneliti wawancarai mengatakan bahwa:
“Dengan adanya program pelatihan komputer di kelurahan, perasaan saya seneng banget mba dengan adanya komputer di Kelurahan dan saya bisa mengikutinya, mumpung gratis kan mba, kapan lagi saya bisa komputer!”52
Sedangkan menurut Ardhi Tauvan (Peserta Pelatihan Komputer)
mengatakan bahwa:
”Dengan adanya pelatihan komputer perasaan saya yah .... seneng mba kan disamping saya menggali ilmu dari sekolah. Saya coba menerapkannya/memperdalam lagi ilmu komputer lewat kemampuan saya untuk mengikuti keterampilan komputer diKelurahan”.53
Dari hasil observasi peneliti dalam strategi pemberdayaan masyarakat.
Teknik pengajaran yang diberikan oleh instruktur pelatihan komputer adalah
berupa bimbingan yaitu teori dan praktek. Teori yang diberikan adalah
pengetahuan tentang teknik dan tata cara komputer, sedangkan praktek di
berikan secara langsung melalui pelatihan yang disampaikan diruang
komputer dan para peserta di uji untuk mempraktekkan secara langsung satu
persatu dengan baik.
Seperti penuturan Bapak Bahruddin (Instruktur Pelatihan Komputer)
mengatakan bahwa:
”Jadi untuk bimbingan yang saya berikan untuk peserta pelatihan komputer adalah berupa teori dan praktek”54
51 Wawancara Pribadi dengan Bahruddin, di Ruang Pelatihan Komputer, tgl 1 November
2008 52 Wawancara Pribadi dengan Soleha, di Ruang Pelatihan Komputer, tgl 2 November
2008 53 Wawancara Pribadi dengan Ardhi Tauvan, di Ruang Pelatihan Komputer, tgl 2
November 2008 54 Wawancara Pribadi dengan Bahruddin, di Ruang Pelatihan Komputer, tgl 1 November
2008
Dengan dilaksanakanya keterampilan tersebut, maka instruktur
mengamati para peserta dengan serius dan mempelajari minat, yaitu
mengarahkan masyarakat dan pembinaan lebih pada keterampilan, dimana
dilaksanakan oleh instruktur yang berpengalaman dibidang komputer.
Pelatihan komputer yang dibimbing oleh instruktur, berawal dari pengenalan
dasar teknik komputer dan peserta mencoba sendiri sampai mereka bisa
menggunakan dan memanfaatkan pelatihan komputer ini sebagai landasan
pengetahuan dibidang keterampilan. Untuk pengenalan dasar komputer,
peserta yang mengikuti pelatihan komputer, sebagian diantara mereka sudah
lancar dalam pelatihan komputer, maka dapat mengajarkan peserta lainnya
yang belum lancar dalam pelatihan ini, sehinnga pelatihan ini dapat berjalan
secara terus menerus dan dapat membantu terlaksananya program komputer
dengan baik.
Setelah Teori dan praktek selesai disampaikan, maka para peserta
dapat mengikuti test ujian. Dimana praktek ujian bertujuan untuk
mensosialisasikan peserta ditengah-tengah masyarakat, agar masyarakat mau
menerima mereka, sehingga dalam diri peserta tumbuh rasa percaya diri
bahwa diri mereka punya kemampuan dan mandiri tidak bergantung
sepenuhnya pada orang lain.
Menurut penuturan Bapak Bahruddin (Instruktur Pelatihan Komputer)
menengatakan bahwa:
”Setelah diadakan test ujian dan praktek, para peserta akan mendapatkan serifikat kelulusan untuk melamar pekerjaan setelah peserta selesai dari program PPMK”.55
55 Ibid
Keterampilan ini dianggap penting, karena dengan bekal keterampilan
yang dimiikinya dapat memberikan motivasi dalam menjalani hidup dan juga
memberikan inspirasi untuk bisa berkarya, mandiri, maju dan berkembang
dimasyarakat.
Tabel 11 Daftar Nama Peserta yang mengikuti
Pelatihan Komputer
No Nama Peserta Pendidikan Alamat 1. Ari Ardian SMU Jl. Kapuas II No.727
RT016/01 Kel. Semper Barat 2. Oktavianus Anton. S SMU Jl. Kapuas II No.770
RT016/01 Kel. Semper Barat 3. Desy Natalia SMK Komplek Yon Air Jl. Sena III
RT003/02 Kel. Semper Barat 4. Yariani SMU Komplek Yon Air Jl. Ananta I
RT005/02 Kel. Semper Barat 5. Jono SMK Komplek DKI RT011/03 Kel.
Semper Barat 6. Ali Akbar Alamsyah SMK Komplek DKI RT011/03 Kel.
Semper Barat 7. Aminah Juriah SMU Jl. Tipar Timur No.26
RT010/04 Kel. Semper Barat 8 Mariyatul Kiftiyah SMU Jl. Tipar Timur RT006/04
Kel.Semper Barat 9. Suleha SLTA Jl. Tipar Cakung No.64
RT012/05 Kel. Semper Barat 10. Hikmah SLTA Jl. Tipar Selatan I No.1
RT008/05 Kel. Semper Barat 11. Zacky Aulia Rahman SLTP Jl. H. Suit Kp. Kurus No.44
RT007/06 Kel. Semper Barat 12. Dannis Giant Prana Citra SMU Jl. Kramat Jaya No.16
RT009/07 Kel. Semper Barat 13. Menik Sulistiati SMK Jl. Kramat Jaya Gg. IV
RT009/07 Kel. Semper Barat 14. Muhammad Riyanto SMU Jl. Belimbing Terusan No.17
RT010/08 Kel. Semper Barat 15. Khomsatun Fariha SMK Kebon Baru Gg. III Blok R
No.18 RT006/08 Kel. Semper Barat
16. Agus Rahman SMU Beting Asem No.27 RT009/09 Kel. Semper Barat
17. Nuraziiz Kunprihantoyo SLTP Kampung Beting RT008/09
Kel. Semper Barat 18. Nita Parli Gardian SMU Kebon Baru No.21 RT006/010
Kel. Semper Barat 19. Arli Gardian Akademi Kebon Baru No.22 RT006/010
Kel.Semper Barat 20. Taufik Tri Hendra Akademi Komp. TNI Al-Dewa Ruci Jl.
Angin Kembang No.66 RT004/011 Kel. Semper Barat
21. Ayu Wulandari SMK Komp. TNI Al-Dewa Ruci Jl. Angin Sejuk III No. 17A RT011/011 Kel. Semper Barat
22. Lisa Imelda SLTP Jl. Kesemek Gg. II Blok X RT004/012 Kel. Semper Barat
23. Agustiarini Enggar Pratiwi
Akademi Jl. Kesemek Gg. III Blok X No. 18 RT006/012 Kel. Semper Barat
24. Dyani Masita Dewi SLTP Jl. Dukuh Timur No.23 RT006/014 Kel. Semper Barat
25. Achmad Apandi STM Jl. Dukuh Utara No.18 RT001/015 Kel. Semper Barat
26. Ardhi Tauvan SLTP Jl. Dukuh Utara No.17 RT010/015 Kel. Semper Barat
27. Sumarni SMU Jl. Pemadam Kebakaran RT006/017 Kel. Semper Barat
28. Lini Imaniah Akademi Asrama Pemadam RT001/017 Kel. Semper Barat
Sumber: Laporan Kegiatan Pelatihan Komputer
Data tabel di atas tergambar bahwa data peserta yang mengikuti
pelatihan komputer sebanyak 28 orang yang diikuti oleh beberapa anak
perempuan dan laki-laki. Pelatihan komputer ini dilaksanakan setiap hari sabtu
dan minggu mulai pukul 09.00 sampai dengan pukul 11.00.
Menurut penuturan Bapak Bahruddin (Instruktur pelatihan komputer)
mengatakan bahwa:
”Pelatihan komputer itu dilaksanakan setiap hari sabtu dan minggu pagi dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 11.00 de...!”56
56 Ibid
Sedangkan menurut penuturan para peserta yang peneliti wawancarai
dengan mba soleha, mba hikmah dan ardhi tauvan mengatakan hal yang sama
bahwa:
”Pelatihan dilaksanakan setiap hari sabtu dan minggu”57
Tabel 12
Jadwal Pelatihan Komputer
Pertemuan/Hari Waktu Jadwal Materi Minggu Pertama
Sabtu 09.00 Wib Introducing 11.00 Wib Hardward dan Software
Minggu 09.00 Wib Sistem Aplikasi 11.00 Wib Pengenalan Windows’98
Minggu Kedua Sabtu 09.00 Wib Microsoft Office
11.00 Wib Aplikasi Word I Minggu 09.00 Wib Aplikasi Word II
11.00 Wib Praktek Minggu Ketiga
Sabtu 09.00 Wib Aplikasi Word III 11.00 Wib Praktek
Minggu 09.00 Wib Aplikasi Excel I 11.00 Wib Praktek
Minggu Keempat Sabtu 09.00 Wib Aplikasi Excel II
11.00 Wib Praktek Minggu 09.00 Wib Ujian Soal
11.00 Wib Ujian Praktek Sumber: laporan Kegiatan Pelatihan Komputer
2. Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Dana Bergulir
Penduduk masyarakat Kelurahan Semper Barat yang berjumlah 61.533
jiwa, dan yang ikut pinjaman dana bergulir secara keseluruhan dari 17 RW
berjumlah 331 orang, tetapi Peneliti hanya mewawancarai masyarakat Kelurahan
57 Wawancara Pribadi dengan soleha, hikmah dan ardhi tauvan, diruang komputer, tgl 2
November 2008
Semper Barat yang memanfatkan dana bergulir hanya 8 Orang diambil dari RW
05 yang ada disekitar lingkungan kami.
Dari hasil wawancara peneliti dengan masyarakat Kelurahan Semper Barat
bahwa strategi yang dilakukan melalui dana bergulir yaitu memberikan modal
usaha, karena modal merupakan kebutuhan masyarakat Kelurahan Semper Barat
yang paling utama, kebanyakan dari mereka menjalankan usahanya selalu pas-
pasan bahkan mengalami kekurangan. Hal ini disebabkan banyaknya kebutuhan
yang harus mereka cukupi, diantaranya kebutuhan pangan sehari-hari, biaya
sekolah anak-anak, dan membayar sewa kontrakan, dan lain sebagainya.
Menurut penuturan Masyarakat Kelurahan Semper Barat yang ikut
pinjaman dana bergulir untuk menambah modal usaha mereka, antara lain:
Seperti Bapak Sofyan dari RT 004/05 Kelurahan Semper Barat, meminjam
dana bergulir sebesar Rp 500.000 dan digunakan untuk menambah modal
dagangannya dan juga untuk biaya anak sekolah. Pekerjaan Bapak Sofyan sebagai
warung nasi dengan dibantu oleh istrinya. Penghasilan yang didapat oleh Bapak
Sofyan kurang lebih Rp 50.000 per hari, jadi uang yang didapat Bapak Sofyan
dibelanjakan lagi dengan membeli bahan-bahan makanan . Dan hasil yang didapat
dengan adanya dana bergulir ini Bapak Sofyan dapat mengembangkan usahanya
dan bisa menyekolahkan anaknya.58
Begitu juga dengan Ibu Asiah dari RT 012/05 Kelurahan Semper Barat,
meminjam dana bergulir sebesar Rp 1.000.000 dan digunakan untuk menambah
modal dagangannya. Pekerjaan Ibu Asiah sebagai Pedagang sayur dan Suaminya
bekerja sebagai Tukang becak. Namun Ibu Asiah merasa penghasilan dari
58 Wawancara Pribadi dengan Sofyan, di Rumah, tgl 13 November 2008
suaminya hanya Rp 25.000 per hari tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan biaya anak sekolah. Dan penghasilan yang didapat oleh Ibu Asiah
Rp 50.000 per hari tetapi uang itu dibelanjakan kembali untuk membeli bahan-
bahan sayuran. Dan hasil yang didapat dengan adanya dana bergulir Ibu Asiah
bisa menambah modal usaha dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.59
Adapun peningkatan ataupun manfaat dari program dana bergulir yang
dirasakan oleh para peminjam, dapat dilihat dari peningkatan hasil usaha dan
kegunaan modal pinjaman. Hal ini peneliti kaitkan dengan indikaor-indikator
keberhasilan program ialah indikator keberhasilan program yang dipakai untuk
mengukur pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat mencakup: (1)
kekurangan jumlah penduduk miskin; (2) berkembangnya saha peningkatan
pendapatan yang dilakukan oleh penduduk miskin dengan memanfaatkan sumber
daya yang tersedia; (3) meningkatnya kepedlian masyarakat erhadap
kesejahteraan keluarga miskin dilingkungannya; (4) meningkatnya kapasitas dan
pemerataan pendapatan untuk keluarga miskin yang mampu memenuhi kebtuhan
pokok dan kebtuhan sosial.
Seperti Bapak Madsani dari RT 012/05 Kelurahan Semper Barat,
meminjam dana bergulir sebesar Rp 1.000.000 dan digunakan untuk menambah
modal dagangannya. Pekerjaan Bapak Madsani sebagai Pedagang Beras keliling
dan Istrinya sudah meninggal dunia. Penghasilan yang didapat Bapak Madsani
kurang lebih Rp 50.000 per hari dan penghasilan tersebut dibelanjakan kembali
untuk membeli beras. Jadi dengan adanya dana bergulir ini Bapak Madsani bisa
59 Wawancara Pribadi dengan Asiah, di Rumah, tgl 13 November 2008
menambah modalnya dan yang tadinya saya jualan beras cuma sedikit,
alhamdulillah sekarang jadi banyak.60
Ibu Udayati dari RT 005/05 Kelurahan Semper Barat, meminjam dana
bergulir sebesar Rp 1.000.000 dan digunakan untuk menambah modal
dagangannya. Pekerjaan Ibu Udayati dan suaminya sebagai studio fhoto dan fhoto
copy. Penghasilan yang didapat oleh Ibu Udayati Rp 30.000 per hari, jadi uang
yag didapat Ibu Udayati dibelanjakan lagi untuk membeli perlengkapan foto copy.
Hasil yang didapat dengan adanya dana bergulir Ibu Udayati bisa menyekolahkan
anak, memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari dan juga sewa kontrakan. Dengan
jasa 1% per bulan dari total pinjaman tidak membebani bagi Ibu Udayati dalam
mengembalikan pinjamannya.61
Bapak Suwardi dari RT006/05 Kelurahan Semper Barat, meminjam dana
bergulir sebesar Rp 500.000 dan digunakan untuk menambah modal usaha
Warung nasi. Bapak Suwardi bekerja sebagai Warung nasi (Warteg) dan dibantu
oleh Istrinya dalam membuat masakan. Penghasilan yang didapat Bapak Suwardi
Rp 50.000 per hari tetapi uang itu dibelanjakan lagi dengan membeli bahan-bahan
makanan, paling sedikit Rp 200.000 sampai dengan Rp 300.000. dengan hasil
yang didapat dengan adanya dana bergulir Bapak Suwardi dan keluarganya bisa
membayar sewa kontrakan dan dapat memenuhi kebutuhan keluarga.62
Ibu Tati Suryati dari RT 0014/05 Kelurahan Semper Barat, meminjam
dana bergulir sebesar Rp 500.000 dan digunakan untuk menambah modal usaha
dagangannya. Pekerjaan Ibu Tati Suryati sebagai pedagang warung kelontong.
suaminya bekerja sebagai Supir Angkot Umum. Namun Ibu Tati Suryati merasa
60 Wawancara Pribadi dengan Madsani, di Rumah, tgl 15 November 2008 61 Wawancara Pribadi dengan Udayati, di Rumah, tgl 15 November 2008 62 Wawancara Pribadi dengan Suwardi, di Rumah, tgl 16 November 2008
penghasilan dari suaminya kurang lebih Rp50.000 per hari tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya anak sekolah. Dari hasil usahanya,
penghasilan yang didapat oleh Ibu Tati Suryati sekitar dua puluh lima ribu rupiah
tetapi uang itu dibelanjakan kembali untuk membeli bahan-bahan warung. Dan
hasil yang didapat dengan adanya dana bergulir Ibu Tati Suryati bisa menambah
modal usaha dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.63
Bapak Parmono, dari RT007/05 Kelurahan Semper barat, meminjam dana
bergulir sebesar Rp 1.000.000, dana yang dipinjam Bapak Parmono digunakan
untuk menambah modal usaha service bengkel sepeda. Penghasilan yang didapat
Bapak Parmono sebesar Rp 30.000 sampai dengan 50.000 per hari. dan dari hasil
usahanya, penghasilan yang didapat oleh Bapak Parmono dibelanjakan lagi untuk
membeli peralatan bengkel sepeda. Dengan adanya dana bergulir ini Bapak
Parmono bisa mengembangkan usahanya melalui tambahan modal tesebut dalam
menciptakan lapangan kerja.64
Ibu Nurhayati dari RT 003/05 Kelurahan Semper Barat, meminjam dana
bergulir sebesar Rp 500.000 dan digunakan untuk menambah modal dagangannya.
Pekerjaan Ibu Nurhayati sebagai pedagang warung kelontong dan suaminya
bekerja sebagai buruh pembangunan. Namun Ibu Nurhayati merasa penghasilan
dari suaminya hanya Rp 60.000 per hari tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari dan biaya anak sekolah. Dan penghasilan yang didapat oleh Ibu
Nurhayati Rp 30.000 per hari, tetapi uang itu dibelanjakan kembali untuk membeli
63 Wawancara Pribadi dengan Tati Suryati, di Rumah, tgl 16 November 2008 64 Wawancara Pribadi dengan Parmono, di Rumah, tgl 17 November 2008
bahan-bahan warung. Dan hasil yang didapat dengan adanya dana bergulir Ibu
Nurhayati bisa menambah modal usaha dan biaya anak sekolah.65
Menurut penuturan Bapak Supardi, HP yang penulis wawancarai bahwa
proses dana bergulir yang dilaksanakan oleh PPMK terdapat beberapa tahapan-
tahapan, antara lain:
1. Pengajuan Usulan a. Usulan warga tingkat RT diajukan ke tingkat RW. b. Forum RW dan pengurus RW menyeleksi usulan tersebut kemudian
diajukan kepada Dewan Kelurahan dengan melampirkan usulan RT. c. PPMK (Fasilitator Kelurahan) dan Dewan Kelurahan menyeleksi usulan
tersebut, mengklarifikasi atau memisahkan, dan mana yang kira-kira mungkin dan mana yang tidak mungkin, kita juga punya target dan jaminan yang harus diberikan sesuai dengan kemampuannya, lalu dikumpulkan secara kolektif kepada ketua RW dan yang meminjam harus diketahui oleh ketua RW.
d. Dewan Kelurahan mengajukan Daftar Usulan Rencana Kegiatan (DURK) ke Badan Pemberayaan Masyarakat (BPM) tingkat kotamadya dengan melampirkan usulan dari RT dan RW.
2. Pencairan dan Penyaluran Dana a. Setelah Daftar Rencana Usulan Kegiatan (DURK) disetujui, maka Badan
Pemberdayaan Masyarakat (BPM) memberikan cek kepada Dewan Kelurahan yang kemudian disetorkan ke Bank DKI.
b. Rapat Koordinasi Dewan Kelurahan, persiapan teknis pelaksanaan, dan penyaluran dana bergulir secara bertahap.
c. Pada proses penyaluran, dilaksanakan secara simbolik yang dihadiri oleh pejabat Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Kotamadya, Kecamatan, Kelurahan, RW, RT, tokoh masyarakat dan warga serta organisasi setempat lainnya.
3. Persyaratan dalam meminjam Dana Bergulir PPMK dengan konsep yang sederhana diyakini mampu mengatasi masalah kesulitan modal bagi masyarakat. Karena pada penyaluran dana bergulir PPMK masyarakat hanya diwajibkan memenuhi syarat antara lain; a. Masyarakat yang ingin memanfaatkan dana PPMK harus berdomisili
dilokasi yang menjadi sasaran PPMK yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).
b. Kreditur harus sudah memiliki usaha yang sudah berjalan, dengan konsep ini maka diharapkan dana PPMK dapat menjadi stimulus bagi usaha yang sudah berjalan. Karena dengan membiayai usaha yang sudah berjalan maka diharapkan resiko kegagalan usaha dapat di tekan.
65 Wawancara Pribadi dengan Nurhayati, di Rumah, tgl 17 November 2008
c. Mengajukan proposal yang dapat menggambarkan tentang usaha yang sudah dijalankan. Sehingga Dewan Kelurahan dapat melakukan visibility study terhadap usaha yang sudah berjalan.66
Tidak ada persyaratan khusus dalam meminjam dana bergulir, yang
penting masyarakat Kelurahan Semper Barat dapat merinci proposal sesuai
dengan pekerjaannya.
PPMK memberikan pinjaman dana bergulir sebesar Rp500.000 sampai
dengan Rp1.000.000. Pada waktu pengembalian dana pinjaman tersebut
masyarakat Kelurahan Semper Barat dikenakan pesentase jasa 1,00% perbulan
dari total pinjaman dana bergulir selama kurun waktu 10 bulan atau 12 bulan.
Jumlah jasa yang dibayarkan oleh pemanfaat dana pinjaman bergulir sebesar
1,00% perbulan dari total pinjaman dipergunakan untuk pemberian “honor”
pengurus PPMK sebagai unsur kegiatan pelaksana PPMK (dana bergulir)
Kelurahan Semper Barat. Hal ini senada pula dengan pernyataan Bapak Supardi
menyatakan bahwa:
”Jasa 1,00% perbulan dari total pinjaman yang dibayarkan oleh pengguna dana bergulir PPMK Kelurahan Semper Barat pada waktu membayar angsuran setiap bulan dipergunakan untuk memberikan ”honor” kepada pengurus kelurahan PPMK, hal ini dikarenakan tidak adanya gaji pokok bagi mereka dalam menjalankan kegiatan ini”.67
Hasil wawancara yang peneliti lakukan pada masyarakat yang meminjam
dana bergulir, banyak diantara mereka yang merasakan manfaat serta lebih
berkembang didalam usahanya dan menghasilkan keuntungan yang lebih baik lagi
dari sebelumnya. Hasil dan penambahan usahanya tersebut secara otomatis dapat
menutupi kekurangan ekonomi pada keluarga mereka.
66 Wawancara Pribadi dengan Bapak Supardi, di Ruang PPMK, tgl 4 November 2008 67 Ibid
Dari hasil wawancara di atas, peneliti melihat bahwa adanya indikator-
indikator keberhasilan program, yakni indikator berkembangnya usaha dengan
smber daya yang ada, indikator meningkatnya kepedulian masyarakat erhadap
upaya peningkatan kesejaheraan, indikator meningkatnya kemandirian kelompok
serta indikaor meningkatnya kapasitas masyarakat dan pemeraaan pendapatan
untk keluarga miskin yang mampu memenuhi kebtuhan pokok dan kebuthan
sosial.
Tabel 13 Daftar Nama Peminjam Dana Bergulir PPMK (Bina Ekonomi)
RW 05 Kelurahan Semper Barat
No Nama Jenis Usaha Alamat (RT)
Jumlah Pinjaman
Penghasilan Sebelum Pinjaman
Penghasilan Setelah Pinjaman
1. Sofyan Warung nasi RT 004 500.000 50.000/hari 80.000/hari 2. Asiah Pedagang
sayur RT 012 1.000.000 50.000/hari 100.000/hari
3. Madsani Pedagang beras
RT012 1.000.000 30.000/hari 60.000/hari
4. Udayati Studio fhoto/fhoto copy
RT005 1.000.000 30.000/hari 60.000/hari
5. Suwardi Warung nasi RT006 500.000 50.000/hari 100.000/hari6. Tati Suryati Warung
kelontong RT014 500.000 25.000/hari 50.000/hari
7. Parmono Sevice bengkel sepeda
RT007 1.000.000 30.000/hari 50.000/hari
8. Nurhayati Warung kelontong
RT003 500.000 30.000/hari 50.000/hari
Sumber: Laporan Data Dana Bergulir
Dilihat dari data di atas bahwa daftar nama peminjam dana bergulir yang
dapat peneliti ambil sebanyak 8 orang dari RW 05 Kelurahan Semper Barat
diantaranya adalah Bapak Sofyan, Ibu Asiah, Bapak Madsani, Ibu Udayati, Bapak
Suwardi, Ibu Tati Suryati, Bapak Parmono, dan Ibu Nurhayati. Hasil yang mereka
pinjam mengalami kemajuan dalam membuka usaha, contohnya Ibu Asiah
seorang pedagang sayur jumlah pinjaman yang ia pinjam Rp 1.000.000 dan
penghasilan sebelum pinjaman perharinya ia mendapat Rp 50.000, sedangkan
penghasilan setelah pinjaman adalah Rp 100.000, maka dengan pinjaman tersebut
ia mengalami kenaikan menjadi Rp 50.000, dan begitu juga dengan yang lainnya
sama-sama mengalami kenaikan tersendiri.
B. Manfaat yang diperoleh setelah mengikuti Pelatihan Komputer dan Dana
Bergulir melalui PPMK Semper Barat Jakarta Utara
1. Manfaat yang diperoleh setelah mengikuti Pelatihan Komputer
Hasil dari pelatihan komputer ini didapat dari peserta yang
mengikuti pelatihan komputer, manfaatnya bisa dirasakan untuk mereka
sendiri, mereka yang mempelajari komputer dan mendapatkan ilmu
pengetahuan tentang komputer.
Menurut salah satu penuturan peserta yang mengikuti pelatihan
komputer yang peneliti wawancarai bahwa manfaat yang di dapatkan
setelah mengikuti pelatihan komputer.
Menurut mba Soleha, ”Manfaatnya banyak sekali mba, diantaranya kemampuan saya semakin berkembang setelah saya mengikuti pelatihan komputer. Awalnya saya tidak bisa tapi dengan cara berlatih terus lama-kelamaan saya bisa. Apalagi sekarang saya sudah lulus sekolah, kalo tidak saya manfaatkan maka saya akan rugi, zaman sekarang kan kalo mau melamar pekerjaan harus bisa komputer dulu ya kan mba. Makanya saya seneng banget...saya bisa komputer”.68
Begitu juga menurut mba hikmah, ”Ya….manfaat yang saya dapat banyak. Saya bisa tahu cara mengoperasikan komputer, menggunakan microsof, dan kalo ada tugas, kita udah ngerti cara dan tehnik menggunakan komputer, yah...mudah-mudahan ja dengan mempelajarinya
68 Wawancara Pribadi dengan Soleha, di Ruang pelatihan komputer, tgl 2 November
2008.
terus menerus, insya allah kita akan bisa. Apalagi setelah kita selesai mengikuti komputer, kan kita jadi punya keterampilan untuk kerja”.69
Sedangkan menurut penuturan Bapak Bahruddin (instruktur
pelatihan komputer) bahwa manfaat keterampilan yag didapatkan oleh
peserta pelatihan komputer adalah:
”Manfaatnya, mereka jadi mengerti bagaimana cara melatih komputer dengan baik, mulai dari teori sampai dengan praktek langsung. Contohnya yang tadinya mereka tidak tau sekarang jadi tau dan tadinya mereka tidak ngerti jadi ngerti. Karna mereka berusaha dan belajar terus menerus, diulang-ulang maka ia jadi bisa komputer”.70
Dari pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa manfaat
yang mereka peroleh dalam menekuni komputer ketika selesai dari
pelatihan ini, mereka bisa punya keahlian di bidang komputer dan dapat
mengembangkan keahlian tersebut dengan membuka usaha sendiri atau
dengan melamar pekerjaan di bidang komputer. Sedangkan hasil yang
mereka peroleh antara lain:
Menurut penuturan Bapak Bahruddin (Instruktur pelatihan
Komputer) yang peneliti wawancarai bahwa hasil yang didapatkan dari
pelatihan komputer adalah:
”Hasil dari pelatihan komputer ini sangat memuaskan, dan dibilang cukup berhasil, dikarenakan para peserta dapat memiliki kemampuan komputer dan dapat merasakan adanya peningkatan pengetahuan setelah mengikuti pelatihan tersebut”.71
69 Wawancara Pribadi dengan Hikmah, di Ruang Pelatihan Komputer, tgl 2 November
2008. 70 Wawancara Pribadi dengan Bahruddin, di Ruang Pelatihan Komputer, tgl 1 November
2008 71 Wawancara Pribadi dengan Bapak Bahruddin, di Ruang Pelatihan Komputer, tgl 2
November 2008
Sedangkan menurut salah satu penuturan peserta yang mengikuti
pelatihan komputer yang peneliti wawancarai bahwa hasil yang didapatkan
dari pelatihan komputer.
Menurut mba soleha, hasilnya memuaskan, karena saya jadi mengerti bagaimana cara mengoperasikan komputer.72 Begitu juga menurut Ardhi Tauvan, Alhamdulillah hasilnya baik. Saya bisa mendapatkan ilmu yang saya dapet, seperti instruktur memberikan teorinya dan juga mengajari saya praktek komputer.73 Jadi peneliti simpulkan bahwa hasil yang mereka peroleh dalam
pelatihan tersebut mereka merasa hasilnya baik dan memuaskan, karena
ilmu yang mereka dapat biasa bermanfaat untuk masa depan setelah
mereka selesai dari pelatihan komputer.
2. Manfaat yang diperoleh setelah mengikuti pinjaman Dana Bergulir
Masyarakat Kelurahan Semper Barat terhadap PPMK sebagaimana
uraian diatas bahwa PPMK bisa memfasilitasi dan menolong mereka
dalam peminjaman dana bergulir sebagai modal awal atau menambah
modal usaha, membiayai anak sekolah, kebutuhan sehari-hari dan
membayar sewa kontrakan.
Menurut penuturan salah satu peminjam dana bergulir (Bapak
Sofyan) yang peneliti wawancarai bahwa manfaat yang dirasakan dengan
adanya pinjaman dana bergulir adalah:
”Banyak sekali, diantaranya usaha saya makin berkembang dan penghasilan saya makin bertambah dengan adanya pinjaman dana bergulir”.74
72 Wawancara Pribadi dengan Mba Soleha, di Ruang Pelatihan Komputer, tgl 2
November 2008 73 Wawancara Pribadi dengan Ardhi Tauvan, di Ruang Pelatihan Komputer, tgl 2
November 2008 74 Wawancara Pribadi dengan Bapak Sofyan, di Rumah, tgl 13 November 2008
Begitu juga menurut penuturan Ibu Asiah bahwa manfaat yang
dirasakan dengan adanya pinjaman dana bergulir adalah:
”Alhamdulillah dagangan saya banyak yang beli dan penghasilan saya bertambah tiap harinya”.75
Sedangkan menurut penuturan Bapak Supardi bahwa manfaat yang
didapatkan dari pinjaman dana bergulir adalah:
”Alhamdulillah, mereka dapat mengembangkan dan meningkatkan usahanya dengan maju, terciptanya lapangan kerja atau peluang usaha yang baru, adanya penambahan modal dan penghasilan bagi mereka. Hasil-hasil tersebut berdampak pada terpenuhnya kebutuhan sehari-hari mereka baik primer maupun sekunder, berkurangnya pengangguran karena terciptanya lapangan kerja atau peluang usaha baru, dan dapat menyekolahkan anak-anaknya”.76
Dan hasil yang didapat melalui pemanfaatan dana bergulir bagi
masyarakat Kelurahan Semper Barat, mereka dapat mengembangkan dan
meningkatkan usaha, terciptanya lapangan kerja atau peluang usaha yang
baru, adanya penambahan modal dan penghasilan bagi mereka.
75 Wawancara Pribdi dengan Ibu Asiah, d Rumah, tgl 13 November 2008 76 Wawancara Pribadi dengan Bapak Supardi, di Kanror PPMK, tgl 4 November 2008
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan cara pengumpulan
data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi kepada PPMK Semper
Barat mengenai strategi pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Semper Barat
Jakarta Utara yang dilakukan oleh PPMK, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Strategi Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Semper Barat Jakarta Utara
yang dilakukan oleh PPMK menggunakan Strategi Aras Mezzo. Strategi
tersebut dilakukan melalui pelatihan komputer dan dana bergulir. Strategi
pemberdayaan masyarakat untuk peserta pelatihan komputer diberikan
bimbingan berupa teori dan praktek. Sedangkan strategi pemberdayaan
masyarakat untuk dana bergulir yaitu memberikan pinjaman modal kepada
masyarakat untuk mengembangkan usahanya atau memulai usaha baru.
2. Manfaat yang dicapai oleh PPMK Semper Barat Jakarta Utara melalui
pelatihan komputer adalah mereka bisa punya keahlian di bidang komputer
dan dapat mengembangkan keahlian tersebut dengan membuka usaha sendiri.
Sedangkan untuk Dana Bergulir: mereka dapat mengembangkan dan
meningkatkan usahanya dengan maju, adanya penambahan modal dan
penghasilan bagi mereka.
B. Saran
Saran-saran peneliti terhadap Program Pembedayaan Masyarakat yang
dilakukan PPMK adalah:
1. Strategi yang dijalankan tetap dipertahankan dan ditingkatkan, terutama pada
program kegiatan perlu ditingkatkan lagi dalam upaya memberikan
pemahaman dan transfer daya kepada masyarakat agar dapat diterima dengan
baik dan mandiri.
2. Pelatihan komputer dan pemanfaatan dana bergulir yang dijalankan oleh
PPMK bagi masyarakat Kelurahan Semper Barat cukup baik, namun akan
lebih baik lagi apabila masyarakat tersebut diberikan berbagai pelatihan lain
selain komputer sebagai salah satu upaya peningkatan sumber daya manusia.
Sedangkan untuk anggota dana bergulir harus bisa mengembangkan dan
meningkatkan pendapatan sesuai dengan usaha sendiri dan mandiri serta tidak
ada lagi pinjaman atau bantuan dari pihak program.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Adi, Isbandi Rukminto. Pemberdayaan Pengembangan Masyarakat dan
Intervensi Komunitas. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI, Cet. ke-1, 2000. __________________ Pemikiran-pemikiran Dalam Pembangunan Kesejahteraan
Sosial. Fakultas Ekonomi UI, 2002. Affendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 1999. Ahmad, M. Amrullah. Strategi Dakwah di Tengah Era Reformasi Menuju
Indonesia Baru Dalam Memasuki Abad 21. Bandung, 1999. Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Grafindo
Persada, Cet. ke-2, 2003. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka, Cet. ke-1, 1997. Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2002. Diana. Perencanaan Sosial Negara Berkembang. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 1997. Handoko, T. Hani. Manajemen. Yogyakarta, Cet. ke- XI edisi II, 1997. Machendrawaty, Nanih dan Syafe’i, Agus Ahmad. Pengembangan Masyarakat
Islam. Bandung: Rosda Karya, Cet. ke-1, 2001. Mardalis. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara,
2002. MM-Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa Republika kerja sama Fak.Dakwah &
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah. Pelatihan Calon Pendamping Pengembangan Masyaraka.
Moleong, Lexyi. J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya, Cet. ke- 15, 2001. Partanto, Pius A, dan Al-barry, M. Dahlan. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya:
Arkola, Cet. ke-1, 1994. Poerwandari, E. Kristi. Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi.
Jakarta: LPSP3-UI, Cet. ke-1, 1998.
Purnomo, Setiawan Hari dan Zulkiflimansyah. Manajemen Strategi: Sebuah
Konsep Pengantar. Jakarta: LPEE UI,1999. Rafi’udin dan Djalil, Maman Abdul. Prinsip dan Strategi Dakwah. Bandung:
Pustaka Setia. Seviila, Consuelo. G, dkk. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI-Press, 1993. Siagan, Sondang Analysis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi
Organisasi. Jakarta: PT. Gunung Agung, Cet. ke-1, 1986. Steiner,George dan Minner, John. Manajemen Strategi. Jakarta: Erlangga. Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT.
Refika Aditama, Cet. ke-1, 2005. Sumodiningrat, Gunawan. Pengembangan Daerah dan Pemberdayaan
Masyarakat. Jakarta: Bina Rena Pariwara, Cet. ke-1, edisi II, 1997. Supriyono. Manajemen Strategi dan Kebijaksanaan Bisnis.Yogyakarta: BPFC, 1985. Tara, Azwir Dainy. Strategi Membangun Ekonomi Rakyat. Jakarta: Nuansa
Madani, Cet. ke-1, 2001. B. Wawancara Pribadi Ardhi Tauvan (Peserta Pelatihan Komputer). Wawancara Pribadi. di ruang
Pelatihan Komputer, tgl 2 November 2008. Asiah (Anggota Peminjam Dana Bergulir). Wawancara Pribadi. di Rumah, tgl 13
November 2008. Bahruddin (Instruktur Pelatihan Komputer). Wawancara Pribadi. di Ruang
Pelatihan Komputer, tgl 1 November 2008. Hikmah (Peserta Pelatihan Komputer). Wawancara pribadi. di Ruang Pelatihan
Komputer, tgl 2 November 2008. Kelik Whysendharmo, SS (Ketua Dewan Kelurahan). Wawancara Pribadi. di
Rumah, 26 Oktober 2008. Madsani (Anggota Peminjam Dana Bergulir). Wawancara Pribadi. di Rumah, tgl
15 November 2008. Nurhayati (Anggota Peminjam Dana Bergulir). Wawancara Pribadi. di Rumah,
tgl 17 November 2008.
Sofyan (Anggota Peminjam Dana Bergulir). Wawancara Pribadi. di Rumah, tgl
13 November 2008. Soleha (Peserta Pelatihan Komputer). Wawancara pribadi. di Ruang Pelatihan
Komputer, tgl 2 November 2008. Supardi (Koordinator Dana Bergulir). Wawancara Pribadi. di Ruang PPMK, tgl 4
November 2008. Suwardi (Anggota Peminjam Dana Bergulir). Wawancara Pribadi. di Rumah, tgl
16 November 2008. Tati Suryati (Anggota Peminjam Dana Bergulir). Wawancara Pribadi. di Rumah,
tgl 16 November 2008. Udayati (Anggota Peminjam Dana Bergulir). Wawancara Pribadi. di Rumah, tgl
15 November 2008. Parmono (Anggota Peminjam Dana Bergulir). Wawancara Pribadi di Rumah, tgl
17 November 2008. C. Sumber Lainnya Laporan Data Penduduk Tahunan, Tahun 2008. Martaja, Menyimak Peta Kemiskinan Tahun 2000. Artikel diakses pada tanggal 3
Desember 2008 dari http://www.sinarharapan.co.id/berita/0502/03/opi01.html.
Nurkse, Ragnar,1953. (pembangunan Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat)
Memahami Kemiskinan. Artikel diakses pada 22 Oktober 2008 dari http://www.pu.go.id/publik/P2KP/Des/memahami99.htm.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan PPMK Provinsi DKI Jakarta Suharto, Edi. “Pendekatan Pekerjaan Sosial Dalam Pemberdayaan Masyarakat
Miskin : Konsep, Indikator dan Strategi”. Artikel diakses pada 24 Oktober 2008 dari http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_30.htm.
BERITA WAWANCARA
Identitas Interviewee Nama : Drs. Supardi, HP (Ketua Dana Bergulir) Hari/Tanggal : Selasa, 4 November 2008 Waktu : 10.00 -11.00 WIB
Tempat : Di Kantor PPMK Materi Wawancara 1. Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan dana bergulir?
Jawab: Dana bergulir itu adalah dana bantuan pinjaman yang dapat dimanfaatkan oleh siapa saja yang dianggap layak untuk dipinjamkan. Yang penting mereka memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bisa mengembalikan pinjaman tersebut sesuai denga pinjaman.
2. Pertanyaan: Bagaimana proses pinjaman dana bergulir yang dilakukan
PPMK? Jawab: Proses pinjaman dana bergulir itu melalui pada tahap pelaksanaan program dana bergulir ini terdapat tahapan-tahapan, antara lain: Pengajuan Usulan, Usulan warga tingkat RT diajukan ke tingkat RW. Forum RW dan pengurus RW menyeleksi usulan tersebut kemudian diajukan kepada Dewan Kelurahan dengan melampirkan usulan RT. PPMK (Fasilitator Kelurahan) dan Dewan Kelurahan menyeleksi usulan tersebut, mengklarifikasi atau memisahkan, dan mana yang kira-kira mungkin dan mana yang tidak mungkin, kita juga punya target dan jaminan yang harus diberikan sesuai dengan kemampuannya, lalu dikumpulkan secara kolektif kepada ketua RW dan yang meminjam harus diketahui oleh ketua RW. Dewan Kelurahan mengajukan Daftar Usulan Rencana Kegiatan (DURK) ke Badan Pemberayaan Masyarakat (BPM) tingkat kotamadya dengan melampirkan usulan dari RT dan RW.
Pada proses Pencairan dan Penyaluran Dana, Setelah Daftar Rencana Usulan Kegiatan (DURK) disetujui, maka Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) memberikan cek kepada Dewan Kelurahan yang kemudian disetorkan ke Bank DKI. Rapat Koordinasi Dewan Kelurahan, persiapan teknis pelaksanaan, dan penyaluran dana bergulir secara bertahap. Pada proses penyaluran, dilaksanakan secara simbolik yang dihadiri oleh pejabat Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Kotamadya, Kecamatan, Kelurahan, RW, RT, tokoh masyarakat dan warga serta organisasi setempat lainnya.
3. Pertanyaan: Apa syarat-syarat untuk melakukan pinjaman dana bergulir
tersebut? Jawab: Tidak ada persyaratan khusus dalam meminjam dana bergulir, yang penting mereka adalah warga sini, dalam artian mereka adalah masyarakat Kelurahan Semper barat, dan mereka harus mengisi proposal sesai dengan pekerjaannya atau usahanya. Dan pada waktu pengembalian dana pinjaman tersebut masyarakat dikenakan persenase jasa 1,00% perbulan dari total
pinjaman dana bergulir selama kurun waktu 10 blan atau 12 bulan. Jumlah jasa yang dibayarkan oleh pemanfaat dana pinjaman bergulir sebesar 1,00% perbulan dari total pinjaman. Dan jasa 1% perbulan dari total pinjaman yang dibayarkan oleh pengguna dana bergulir PPMK Semper Barat pada waktu membayar angsuran setiap blan dipergunakan untuk memberikan ”honor” kepada pengurus kelurahan PPMK selaku unsur pelaksana kegiatan PPMK ini, hal ini tidak adanya gaji pokok bagi mereka dalam menjalankan kegiatan ini.
4. Pertanyaan: Bagaimana hasil dari pinjaman dana bergulir?
Jawab: Hasilnya alhamdulillah, mereka dapat mengembangkan dan meningkatkan usahanya dengan maju, terciptanya lapangan kerja atau peluang usaha yang baru, adanya penambahan modal dan penghasilan bagi mereka. Hasil-hasil tersebut berdampak pada terpenuhnya kebutuhan sehari-hari mereka baik primer maupun sekunder, berkurangnya pengangguran karena terciptanya lapangan kerja atau peluang usaha baru, dan dapat menyekolahkan anak-anaknya.
Interviewee Intervieuwer (Drs.Supardi,HP) (Erniyati)
BERITA WAWANCARA Identitas Interviewee
Nama : Kelik Whysendharmo, SS (Ketua Dewan Kelurahan) Hari/Tanggal : Minggu, 26 Oktober 2008 Waktu : 16.00 – 17.00 WIB
Tempat : Di Rumah Materi Wawancara 1. Pertanyaan: Kapan PPMK ini berdiri?
Jawab: PPMK pertama kali digulirkan pada tahun 2001 di 25 Kelurahan se DKI Jakarta sebagai Pilot Projeck/Proyek Percontohan. Sehubungan dengan banjir besar di Jakarta, Premprov. DKI mengeluarkan PPMK pasca banjir tahun 2002 kemudian dilanjutkan dengan PPMK 2003 sampai sekarang, yang telah berjalan dengan baik. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kelurahan melalui pendekatan Tribina yang meliputi Bina Fisik Lingkungan, Bina Sosial dan Bina Ekonomi.
2. Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan PPMK? Jawab: PPMK itu adalah Program pemberdayaan masyarakat melalui penyediaan bantuan yang diberikan langsung kepada masyarakat dan penyalurannya memanfaatkan institusi kemasyarakatan yang ada di tingkat Kelurahan.
3. Pertanyaan: Program kegiatan apa saja yang diberikan oleh PPMK? Jawab: Program kegiatan yang diadakan di PPMK Semper Barat adalah hanya pelatihan komputer dan dana bergulir saja dan tujuannya untuk membekali masyarakat dengan keahlian agar mampu hidup mandiri dan tidak bergantung dengan orang lain.
4. Pertanyaan: Apa Visi dan Misi PPMK? Jawab: Untuk visi dan misinya yang pertama adalah Mengembangkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan menuju masyarakat Indonesia yang sejahtera. Kedua, Meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui upaya perbaikan prasarana dan sarana dasar lingkungan, pengembangan ekonomi produktif dan pembukaan lapangan kerja baru serta program sosial lainnya. Ketiga, Membangun/melaksanakan kegiatan yang mampu memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan. Keempat, Memperjuangkan aspirasi masyarakat kepada pemerintah, sehingga tercipta keserasian, keselarasan dan keseimbangan kemampuan antara potensi kebutuhan masyarakat dengan arah dan kebijakan pemerintah dalam pembangunan dan pemberdayaan masyaraka
Intervieuwee Intervieuwer
(Kelik Whysendharmo,SS) (Erniyati)
BERITA WAWANCARA
Identitas Interviewee Nama : Bahruddin (Instruktur Pelatihan Komputer) Hari/Tanggal : Selasa, 1 November 2008 Waktu : 11.00 – 12.00
Tempat : Ruang Keterampilan Komputer Materi Wawancara 1. Pertanyaan: Kapan keterampilan komputer ini dilaksanakan?
Jawab: Pelatihan komputer itu dilaksanakan setiap hari sabtu dan minggu pagi dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 11.00 de...!
2. Pertanyaan: Apa tujuan dari pelatihan komputer? Jawab: Tujuan kami dari pelatihan komputer ini adalah untuk menambah pengetahuan dan pengalaman, Apalagi pada zaman sekarang ini pekerjaan banyak membutuhkan lulusan yang menguasai komputer. Diharapkan ketika lulus dari sekolah atau perguruan tinggi mereka dapat bekerja dibidang komputer atau sesuai dengan pekerjaan yang diinginkan.
3. Pertanyaan: Bimbingan apa yang diberikan dalam pelatihan komputer? Jawab: Jadi untuk bimbingan yang saya berikan untuk peserta pelatihan komputer adalah berupa teori dan praktek.
4. Pertanyaan: Apa peserta dapat mengikuti test ujian dan praktek? Jawab: Setelah diadakan test ujian dan praktek akan mendapatkan sertifikat kelulusan untuk melamar pekerjaan setelah peserta selesai dari program PPMK.
5. Pertanyaan: Apa manfaat dari pelatihan komputer? Jawab: Manfaatnya, mereka jadi mengerti bagaimana cara melatih komputer dengan baik, mulai dari teori sampai dengan praktek langsung. Contohnya yang tadinya mereka tidak tau sekarang jadi tau dan tadinya mereka tidak ngerti jadi ngerti. Karna mereka berusaha dan belajar terus menerus, diulang-ulang maka ia jadi bisa komputer.
6. Pertanyaan: Bagaimana hasil dari pelatihan komputer? Jawab: Hasil dari pelatihan komputer ini sangat memuaskan, dan dibilang cukup berhasil, dikarenakan para peserta dapat memiliki kemampuan komputer dan dapat merasakan adanya peningkatan pengetahuan setelah mengikuti pelatihan tersebut”
Intervieuwee Intervieuwer (Bahruddin) (Erniyati)
BERITA WAWANCARA
Identitas Interviewee
Nama : Soleha (Peserta Pelatihan Komputer) Hari/Tanggal : Minggu, 2 November 2008 Waktu : 10.00 – 10.30
Tempat : Ruang Keterampilan Komputer Materi Wawancara
1. Pertanyaan: Sejak kapan kamu mengikuti keterampilan komputer ini?
Jawab: Sejak adanya pelatihan ini di kelurahan, saya mengikutinya.
2. Pertanyaan: Bagaimana perasaan kamu dengan adanya program keterampilan komputer di Kelurahan Semper Barat? Jawab: Saya seneng banget mba dengan adanya komputer di Kelurahan dan saya bisa mengikutinya, mumpung gratis kan mba, kapan lagi saya bisa komputer!
3. Pertanyaan: Kapan keterampilan komputer ini dilaksanakan? Jawab: Pelatihan ini dilaksanakan setiap hari sabtu dan minggu.
4. Pertanyaan: Keterampilan apa saja yang diberikan oleh PPMK? Jawab: Hanya komputer ja mba!
5. Pertanyaan: Apa manfaatnya setelah kamu mengikuti keterampilan komputer? Jawab: Manfaatnya banyak sekali mba, diantaranya kemampuan saya semakin berkembang setelah saya mengikuti pelatihan komputer. Awalnya saya tidak bisa tapi dengan cara berlatih terus lama-kelamaan saya bisa. Apalagi sekarang saya sudah lulus sekolah, kalo tidak saya manfaatkan maka saya akan rugi, zaman sekarang kan kalo mau melamar pekerjaan harus bisa komputer dulu ya kan mba. Makanya saya seneng banget...saya bisa komputer!
6. Bagaimana hasilnya setelah kamu mengikuti keterampilan komputer? Jawab: Hasilnya memuaskan, karena saya jadi mengerti bagaimana cara mengoperasikan komputer.
Intervieuwee Intervieuwer (Soleha) (Erniyati)
BERITA WAWANCARA
Identitas Interviewee Nama : Hikmah (Peserta Pelatihan Komputer) Hari/Tanggal : Minggu, 2 November 2008 Waktu : 10.30 – 11.00
Tempat : Ruang Keterampilan Komputer Materi Wawancara
1. Pertanyaan: Sejak kapan kamu mengikuti keterampilan komputer ini?
Jawab: Sejak adanya pelatihan ini ada dan dilaksanakan di kelurahan, mumpung lagi ada saya ikut!
2. Bagaimana perasaan kamu dengan adanya program keterampilan komputer di Kelurahan Semper Barat? Jawab: Alhamdulillah seneng banget. Saya bisa mengikuti komputer dan dapat masukan untuk tau tata cara belajar komputer karna waktu saya sekolah SMA dulu belum ada komputer, makanya setelah ada komputer di kelurahan saya langsung ja ikut untuk belajar komputer!.
3. Pertanyaan: Kapan keterampilan komputer ini dilaksanakan? Jawab: Setiap hari sabtu dan minggu ja mba!
4. Pertanyaan: Pelatihan apa saja yang diberikan oleh PPMK? Jawab: Yang saya tau cuma pelatihan komputer ja!
5. Pertanyaan: Apa manfaatnya setelah kamu mengikuti pelatihan komputer? Jawab: “Ya….manfaat yang saya dapat banyak. Saya bisa tahu cara mengoperasikan komputer, menggunakan microsof, dan kalo ada tugas, kita udah ngerti cara dan tehnik menggunakan komputer, yah...mudah-mudahan ja dengan mempelajarinya terus menerus, insya allah kita akan bisa. Apalagi setelah kita selesai mengikuti komputer, kan kita jadi punya keterampilan untuk kerja.
6. Bagaimana hasilnya setelah mengikuti pelatihan komputer? Jawab: ya...alhamdulillah hasilnya puas, yang tadinya saya tidak ngerti sekarang saya jadi ngerti dan tahu gimana cara menggunakan komputer dengan baik.
Intervieuwee Intervieuwer (Hikmah) (Erniyati)
BERITA WAWANCARA
Identitas Interviewee Nama : Ardhi Tauvan (Peserta Pelatihan Komputer) Hari/Tanggal : Minggu, 2 November 2008 Waktu : 11.00 – 12.00
Tempat : Di Kelurahan Semper Materi Wawancara
1. Pertanyaan: Sejak kapan Bapak mengikuti keterampilan komputer ini? Jawab: Sejak adanya keterampilan di Kelurahan, saya ikut. 2. Bagaimana perasaan kamu dengan adanya program keterampilan komputer di
Kelurahan Semper Barat? Jawab: Yah, seneng mba kan disamping saya menggali ilmu dari sekolah. Saya coba menerapkannya/memperdalam lagi ilmu komputer lewat kemampuan saya untuk mengikuti keterampilan komputer diKelurahan.
3. Pertanyaan: Kapan keterampilan komputer ini dilaksanakan? Jawab: Pelatihan ini dilaksanakan setiap hari sabtu dan minggu.
4. Pertanyaan: Pelatihan apa saja yang diberikan oleh PPMK? Jawab: Cuma pelatihan komputer saja dari PPMK.
5. Pertanyaan: Apa manfaatnya setelah mengikuti pelatihan komputer? Jawab: Manfaat banyak, seperti instruktur mengajari saya teori dan praktek komputer. Dan juga yang tadinya saya tidak tau menjadi tau untuk menggunakan komputer. Meskipun awalnya saya belum sempurna banget, tapi klo dilakukan terus-menerus diulang-ulang belajarnya, pasti saya bisa. Ya kan mba, namanya juga lagi belajar!
6. Pertanyaan: Bagaimana hasilnya setelah mengikuti pelatihan komputer? Jawab: Alhamdulillah hasilnya baik. Saya bisa mendapatkan ilmu yang saya
dapet, seperti instruktur memberikan teorinya dan juga mengajari saya praktek komputer.
Intervieuwee Intervieuwer (Ardhi Tauvan) (Erniyati)
BERITA WAWANCARA Identitas Interviewee
Nama : Sofyan (Peminjam Dana Bergulir) Hari/Tanggal : Kamis, 13 November 2008 Waktu : 16.00-17.00 WIB
Tempat : Rumah Bapak Sofyan Materi Wawancara 1. Pertanyaan: Usaha apakah yang Bapak geluti sekarang?
Jawab: Saya usaha warung nasi
2. Pertanyaan: Apakah Bapak mengetahui tentang dana bergulir dari PPMK? Jawab: Ya, saya tahu.
3. Pertanyaan: Apa yang Bapak ketahui tentang PPMK? Jawab: Yang saya tahu PPMK itu adalah lembaga yang membantu pinjaman untuk usaha.
4. Pertanyaan: Berapa kali Bapak mengambil dana pinjaman tersebut? Jawab: Baru satu kali aja.
5. Pertanyaan: Berapa jumlah yang Bapak pinjam? Dan berapa bunga yang harus dibayar? Jawab: Saya pinjam Lima ratus ribu, dan bunganya satu persen perbulan dari pinjaman kita.
6. Pertanyaan: Bagaimana usaha Bapak sekarang? Jawab: Alhamdulillah, usaha saya jadi lebih maju soalnya saya mendapatkan dana tersebut memang untuk mengembangkan usaha.
7. Pertanyaan: Berapa jumlah penghasilan Bapak sehari sebelum dan setelah mendapatkan pinjaman dana bergulir? Jawab: Alhamdulillah penghasilan saya sehari lima puluh ribu rupiah sebelum saya mendapatkan dana bergulir dan sesudah mendapatkan pinjaman, alhamdulillah penghasilan saya bertambah yaitu menjadi delapan puluh ribu perhari.
8. Pertanyaan: Apakah penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari?
Jawab: Ya alhamdulillah, cukup walaupun pas-pasan. 9. Pertanyaan: Apa manfaat yang Bapak rasakan dengan adanya pinjaman dana
bergulir? Jawab: Banyak sekali, diantaranya usaha saya makin berkembang dan penghasilan saya makin bertambah dengan adanya pinjaman dana bergulir.
10. Pertanyaan: Apa hasil yang didapat/dirasakan dari dana bergulir? Jawab: Hasilnya saya bisa mengembangkan usaha saya dan juga bisa punya penghasilan dari jualan .
Intervieuwee Intervieuwer (Sofyan) (Erniyati)
BERITA WAWANCARA Identitas Interviewee
Nama : Asiah (Peminjam Dana Bergulir) Hari/Tanggal : Kamis, 13 November 2008 Waktu : 17.15 -18.00 WIB
Tempat : Rumah Ibu Asiah Materi Wawancara 1. Pertanyaan: Usaha apakah yang Ibu geluti sekarang?
Jawab: Saya usaha pedagang sayur
2. Pertanyaan: Apakah Ibu mengetahui tentang dana bergulir dari PPMK? Jawab: Ya, saya tahu.
3. Pertanyaan: Apa yang Ibu ketahui tentang PPMK? Jawab: Yang saya tahu PPMK itu adalah bantuan yang meminjamkan uang untuk usaha dagang.
4. Pertanyaan: Berapa kali Ibu mengambil dana pinjaman tersebut? Jawab: Baru satu kali aja.
5. Pertanyaan: Berapa jumlah yang Ibu pinjam? Dan berapa bunga yang harus dibayar? Jawab: Saya pinjam satu juta, dan bunganya satu persen perbulan dari pinjaman kita.
6. Pertanyaan: Bagaimana usaha Ibu sekarang? Jawab: Alhamdulillah, usaha saya jadi lebih berkembang setelah mendapatkan pinjaman dana tersebut.
7. Pertanyaan: Berapa jumlah penghasilan Ibu sehari sebelum dan setelah mendapatkan pinjaman dana bergulir? Jawab: Alhamdulillah sebelm saya mendapatkan pinjaman penghasilan saya sehari dapat lima puluh ribu dan sesudah mendaptkan pinjaman, penghasilan saya sekarang menjadi seratus ribu.
8. Pertanyaan: Apakah penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari?
Jawab: Ya alhamdulillah, cukup enga cukup, dicukpinlah. 9. Pertanyaan: Apa manfaat yang Ibu rasakan dengan adanya pinjaman dana
bergulir? Jawab: Manfaatnya dagangan saya banyak yang beli dan alhamdulillah penghasilan saya bertambah.
10. Pertanyaan: Apa hasil yang didapat/dirasakan dari dana bergulir? Jawab: Hasilnya saya bisa menambahkan modal dagangan saya lagi dan juga kebutuhan keluarga
Intervieuwee Intervieuwer (Asiah) (Erniyati)
BERITA WAWANCARA
Identitas Interviewee
Nama : Madsani (Peminjam Dana Bergulir) Hari/Tanggal : Sabtu, 15 November 2008 Waktu : 10.00-11.00 WIB
Tempat : Rumah Bapak Bapak Madsani Materi Wawancara 1. Pertanyaan: Usaha apakah yang Bapak geluti sekarang?
Jawab: Saya usaha pedagang beras keliling
2. Pertanyaan: Apakah Bapak mengetahui tentang dana bergulir dari PPMK? Jawab: Ya, saya tahu.
3. Pertanyaan: Apa yang Bapak ketahui tentang PPMK? Jawab: Yang saya tahu PPMK itu adalah lembaga yang ngasih pinjaman modal dari kelurahan.
4. Pertanyaan: Berapa kali Bapak mengambil dana pinjaman tersebut? Jawab: Baru satu kali aja.
5. Pertanyaan: Berapa jumlah yang Bapak pinjam? Dan berapa bunga yang harus dibayar? Jawab: Saya pinjam satu juta, dan bunganya satu persen perbulan dari pinjaman kita.
6. Pertanyaan: Bagaimana usaha Bapak sekarang? Jawab: Alhamdulillah, usaha saya jadi lebih maju soalnya saya mendapatkan dana tersebut memang untuk mengembangkan usaha.
7. Pertanyaan: Berapa jumlah penghasilan Bapak sehari sebelum dan setelah mendapatkan pinjaman dana bergulir ? Jawab: kalau harian sekitar lima puluh ribu dan sesudah mendapatkan pinjaman dana bergulir hasil saya bertambah sekitar enam puluh ribu perharinya.
8. Pertanyaan: Apakah penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari?
Jawab: Ya alhamdulillah cukup. 9. Pertanyaan: Apa manfaat yang Bapak rasakan dengan adanya pinjaman dana
bergulir? Jawab: Manfaatnya bisa nambahin keuntungan saya dan juga kebutuhan hidup sehari-hari.
10. Pertanyaan: Apa hasil yang didapat/dirasakan dari dana bergulir?
Jawab: Hasilnya saya bisa membeli beras lagi, yang tadinya saya jualan beras cuma sedikit, alhamdulillah sekarang jadi banyak.
Intervieuwee Intervieuwer (Madsani) (Erniyati)
BERITA WAWANCARA Identitas Interviewee
Nama : Udayati (Peminjam Dana Bergulir) Hari/Tanggal : Sabtu, 15 November 2008 Waktu : 11.30-12.30 WIB
Tempat : Rumah Ibu Udayati Materi Wawancara 1. Pertanyaan: Usaha apakah yang Ibu geluti sekarang?
Jawab: Saya usaha studio fhoto dan fhoto copy Pertanyaan: Apakah Ibu mengetahui tentang dana bergulir dari PPMK? Jawab: Ya, saya tahu.
2. Pertanyaan: Apa yang Ibu ketahui tentang PPMK? Jawab: Yang saya tahu PPMK itu adalah lembaga yang membantu pinjaman untuk usaha.
3. Pertanyaan: Berapa kali Ibu mengambil dana pinjaman tersebut? Jawab: Cuma satu kali.
5. Pertanyaan: Berapa jumlah yang Ibu pinjam? Dan berapa bunga yang harus dibayar? Jawab: Saya pinjam satu juta, dan bunganya satu persen perbulan dari pinjaman.
6. Pertanyaan: Bagaimana usaha Ibu sekarang? Jawab: Alhamdulillah, usaha saya jadi lebih rame soalnya saya mendapatkan dana tersebut memang untuk mengembangkan usaha.
7. Pertanyaan: Berapa jumlah penghasilan Ibu sehari sebelum dan sesudah mendapatkan pinjaman dana bergulir? Jawab: Alhamdulillah penghasilan saya sehari tiga puluh ribu sebelum saya mendapatkan pinjaman dana bergulir dan setelah saya mendapatkan pinjaman dana bergulir penghasilan saya menjadi enam puluh ribu perharinya.
8. Pertanyaan: Apakah penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari?
Jawab: Ya alhamdulillah, lumayan lah. 9. Pertanyaan: Apa manfaat yang Ibu rasakan dengan adanya pinjaman dana
bergulir? Jawab: Manfaatnya nambahin keuntungan buat saya, karena modalnya kan bertambah.
10. Pertanyaan: Apa hasil yang didapat/dirasakan dari dana bergulir? Jawab: Hasilnya saya bisa menyekolahkan anak saya dan bayar sewa kontrakan
Intervieuwee Intervieuwer (Udayati) (Erniyati)
BERITA WAWANCARA Identitas Interviewee
Nama : Suwardi (Peminjam Dana Bergulir) Hari/Tanggal : Minggu, 16 November 2008 Waktu : 10.00-11.00 WIB
Tempat : Rumah Bapak Suwardi Materi Wawancara 1. Pertanyaan: Usaha apakah yang Bapak geluti sekarang?
Jawab: Saya usaha warung nasi (warteg).
2. Pertanyaan: Apakah Bapak mengetahui tentang dana bergulir dari PPMK? Jawab: Ya, saya tahu.
3. Pertanyaan: Apa yang Bapak ketahui tentang PPMK? Jawab: Yang saya tahu PPMK itu adalah lembaga yang membantu pinjaman untuk usaha.
4. Pertanyaan: Berapa kali Bapak mengambil dana pinjaman tersebut? Jawab: Baru satu kali aja.
5. Pertanyaan: Berapa jumlah yang Bapak pinjam? Dan berapa bunga yang harus dibayar? Jawab: Saya pinjam Lima ratus ribu, dan bunganya satu persen perbulan dari pinjaman kita.
6. Pertanyaan: Bagaimana usaha Bapak sekarang? Jawab: Alhamdulillah, usaha saya jadi lebih maju soalnya saya mendapatkan dana tersebut memang untuk mengembangkan usaha.
7. Pertanyaan: Berapa jumlah penghasilan Bapak sehari sebelum dan sesudah mendapatkan pinjaman dana bergulir? Jawab: Sebelum saya mendapatkan pinjaman dari kelurahan penghasilan saya sehari lima puluh ribu dan setelah saya mendapatkan pinjaman penghasilan saya bertambah seratus ribu perharinya.
8. Pertanyaan: Apakah penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari?
Jawab: Ya alhamdulillah, cukup walaupun pas-pasan. 9. Pertanyaan: Apa manfaat yang Bapak rasakan dengan adanya pinjaman dana
bergulir? Jawab: Banyak sekali, diantaranya usaha saya makin berkembang dan penghasilan saya makin bertambah dengan adanya pinjaman dana bergulir.
10. Pertanyaan: Apa hasil yang didapat/dirasakan dari dana bergulir?
Jawab: Hasilnya saya bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan bayar sewa kontrakan
Intervieuwee Intervieuwer (Suwardi) (Erniyati)
BERITA WAWANCARA Identitas Interviewee
Nama : Tati Suryati (Peminjam Dana Bergulir) Hari/Tanggal : Minggu, 16 November 2008 Waktu : 10.30 -11.30 WIB
Tempat : Rumah Ibu Tati Suryati Materi Wawancara 1. Pertanyaan: Usaha apakah yang Ibu geluti sekarang?
Jawab: Saya usaha alat-alat rumah tangga.
2. Pertanyaan: Apakah Ibu mengetahui tentang dana bergulir dari PPMK? Jawab: Ya, saya tahu.
3. Pertanyaan: Apa yang Ibu ketahui tentang PPMK? Jawab: Yang saya tahu PPMK itu adalah lembaga yang membantu pinjaman untuk usaha.
4. Pertanyaan: Berapa kali Ibu mengambil dana pinjaman tersebut? Jawab: Baru satu kali aja.
5. Pertanyaan: Berapa jumlah yang Ibu pinjam? Dan berapa bunga yang harus dibayar? Jawab: Saya pinjam satu juta, dan bunganya satu persen perbulan dari pinjaman kita.
6. Pertanyaan: Bagaimana usaha Ibu sekarang? Jawab: Alhamdulillah, usaha saya jadi lebih maju soalnya saya mendapatkan dana tersebut memang untuk mengembangkan usaha.
7. Pertanyaan: Berapa jumlah penghasilan Ibu sehari sebelum dan sesudah pinjaman dana bergulir? Jawab: Sebelum saya mendapatkan pinjaman, penghasilan usaha saya cuma dapat dua plh lima ribu perharinya dan setelah saya mendapatkan pinjaman dari kelurahan alhamdulillah penghasilan saya sehari sekitar lima puluh ribu.
8. Pertanyaan: Apakah penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari?
Jawab: Ya alhamdulillah, cukup walaupun pas-pasan. 9. Pertanyaan: Apa manfaat yang Ibu rasakan dengan adanya pinjaman dana
bergulir? Jawab: Banyak sekali, diantaranya usaha saya makin berkembang dan penghasilan saya makin bertambah dengan adanya pinjaman dana bergulir.
10. Pertanyaan: Apa hasil yang didapat/dirasakan dari dana bergulir? Jawab: Hasilnya saya bisa menambah modal dan kebutuhan sehari-hari
Intervieuwee Intervieuwer (Tati Suryati) (Erniyati)
BERITA WAWANCARA
Identitas Interviewee Nama : Parmono (Peminjam Dana Bergulir) Hari/Tanggal : Senin,17 November 2008 Waktu : 16.00-17.00 WIB
Tempat : Rumah Bapak Parmono Materi Wawancara 1. Pertanyaan: Usaha apakah yang Bapak geluti sekarang?
Jawab: Saya usaha service bengkel sepeda.
2. Pertanyaan: Apakah Bapak mengetahui tentang dana bergulir dari PPMK? Jawab: Ya saya tahu, makanya saya ikut minjem juga.
3. Pertanyaan: Apa yang Bapak ketahui tentang PPMK? Jawab: Yang saya tahu itu lembaga yang membantu pinjaman untuk usaha.
4. Pertanyaan: Berapa kali Bapak mengambil dana pinjaman tersebut? Jawab: Baru satu kali aja.
5. Pertanyaan: Berapa jumlah yang Bapak pinjam? Dan berapa bunga yang harus dibayar? Jawab: Saya pinjam satu juta, dan bunganya satu persen perbulan dari pinjaman.
6. Pertanyaan: Bagaimana usaha Bapak sekarang? Jawab: Alhamdulillah, usaha saya jadi lebih maju soalnya saya mendapatkan dana tersebut memang untuk menambah modal usaha.
7. Pertanyaan: Berapa jumlah penghasilan Bapak sehari sebelum dan setelah mendapatkan pinjaman dana bergulir? Jawab: Ya...sebelum saya mendapatkan pinjaman dana bergulir usaha saya masih tetap berjalan walaupun seharinya cuma tiga puluh ribu alhamdulillah saya bersyukur dan setelah saya mendapatkan pinjaman dana bergulir alhamdulillah usaha saya jadi rame dan penghasilan saya bertambah menjadi lima puluh ribu perharinya.
8. Pertanyaan: Apakah penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari? Jawab: Ya alhamdulillah dengan penghasilan yang saya dapat sangat cukup untuk kebutuhan sehari-hari saya.
9. Pertanyaan: Apa manfaat yang Bapak rasakan dengan adanya pinjaman dana bergulir? Jawab: manfaatnya tempat bengkel saya jadi rame dan penghasilan sehari saya jadi bertambah.
10. Pertanyaan: Apa hasil yang didapat/dirasakan dari dana bergulir? Jawab: Hasilnya saya bisa mengembangkan usaha bengkel saya lagi.
Intervieuwee Intervieuwer (Parmono) (Erniyati)
BERITA WAWANCARA
Identitas Interviewee
Nama : Nurhayati (Peminjam Dana Bergulir) Hari/Tanggal : Senin, 17 November 2008 Waktu : 17.00-18.00 WIB
Tempat : Rumah Ibu Nurhayati Materi Wawancara 1. Pertanyaan: Usaha apakah yang Ibu geluti sekarang?
Jawab: Saya usaha warung kelontong.
2. Pertanyaan: Apakah Ibu mengetahui tentang dana bergulir dari PPMK? Jawab: Ya, saya tahu.
3. Pertanyaan: Apa yang Ibu ketahui tentang PPMK? Jawab: Yang saya tahu itu lembaga yang angasih saya pinjaman modal buat saya.
4. Pertanyaan: Berapa kali Ibu mengambil dana pinjaman tersebut? Jawab: Cuma sekali, pas lagi butuh.
5. Pertanyaan: Berapa jumlah yang Ibu pinjam? Dan berapa bunga yang harus dibayar? Jawab: Saya pinjam lima ratus ribu, dan bunganya satu persen perbulan dari pinjaman kita.
6. Pertanyaan: Bagaimana usaha Ibu sekarang? Jawab: Alhamdulillah, usaha saya jadi lebih maju dan berkembang, penghasilannya jadi lumayan bertambah.
7. Pertanyaan: Berapa jumlah penghasilan Ibu sehari sebelum dan setelah pinjaman dana bergulir? Jawab: Penghasilan saya sehari tiga puluh ribu sebelum saya mendapatkan pinjaman dan setelah saya mendapatkan pinjaman dari orang kelurahan penghasilan saya menjadi lima puluh ribu perharinya.
8. Pertanyaan: Apakah penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari? Jawab: Sebenarnya tidak cukup, karena pekerjaan dari suami saya tidak nentu. Terkadang ada kerjaan, terkadang tidak, maka saya berusaha untuk menckupinya walaupun pas-pasan.
9. Pertanyaan: Apa manfaat yang Ibu rasakan dengan adanya pinjaman dana bergulir? Jawab: Manfaatnya nambahin keuntungan buat saya, karena modalnya kan bertambah. .
10. Pertanyaan: Apa hasil yang didapat/dirasakan dari dana bergulir? Jawab: Hasilnya saya bisa menambah modal usaha dan menyekolahkan anak saya juga.
Intervieuwee Intervieuwer (Nurhayati) (Erniyati)