93
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE MASAMO (Clarias gariepinus) DI KELOMPOK TANI SUMBER LANCAR KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG SKRIPSI PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Oleh: HAIDUL FIKI NIM. 125080401111004 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE MASAMO (Clarias gariepinus) DI KELOMPOK TANI SUMBER LANCAR KECAMATAN

BLIMBING KOTA MALANG

SKRIPSI PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN

Oleh: HAIDUL FIKI

NIM. 125080401111004

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2017

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE MASAMO (Clarias gariepinus) DI KELOMPOK TANI SUMBER LANCAR KECAMATAN

BLIMBING KOTA MALANG

SKRIPSI PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN

Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Perikanan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya

OLEH: HAIDUL FIKI

NIM. 125080401111004

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2017

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

SKRIPSI

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE MASAMO

(Clarias gariepinus) DI KELOMPOK TANI SUMBER LANCARKECAMATAN

BLIMBINGKOTA MALANG

OLEH:

HAIDUL FIKI

NIM. 125080401111004

Telahdipertahankandidepanpenguji

Padatanggal 21 JULI 2017

Dan dinyatakantelahmemenuhisyarat

Menyetujui,

DosenPenguji I Dosen Pembimbing I

(Dr. Ir. NuddinHarahab, MP) (Dr. Ir. Agus Tjahjono, MS)

NIP. 19610417 199003 1 001 NIP. 19630820 198802 1 001

Tanggal:.. Tanggal:..

DosenPenguji II Dosen Pembimbing II

(TiwiNurjannatiUtami, S.Pi, MM) (Mochammad. Fattah, S.Pi, M.Si)

NIP. 19750322 200604 2 002 NIK. 20150686 05131 001

Tanggal:.. Tanggal:..

Mengetahui,

Ketua Jurusan

(DR. Ir. NuddinHarahab. MP)

NIP. 19610417 19903 1 001

Tanggal:

Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ni saya menyatakan bahwa dalam penelitian skripsi yang saya

tulis ini benar- benar merupakan hasil karya sendiri, dan sepanjang pengetahuan

saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang

lain kecuali yang tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka

Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa penelitian ini

hasil penjiplakan (plagiasi), maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut, sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.

Malang, 21 Juli 2017 Mahasiswa

HAIDUL FIKI

Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan

rahmat, dan hidayahnya-Nya penulis dapat menyelesaIkan Laporan Hasil Skripsi.

Penulis mengucapkan terima kasih atas terselesaIkannya penelitian hasil

skripsi ini kepada :

• Dr. Ir. Agus Tjahjono, MS, selaku Dosen Pembimbing I dan

Mochammad Fattah, S.Pi, M.Si selaku Dosen Pembimbing II atas

segala petunjuk dan bimbingan mulai dari penyusunan usulan

Penelitian sampai selesainya Laporan Hasil Penelitian Skripsi.

• Dr. Ir. Nuddin Harahab, MP selaku dosen penguji I dan Tiwi

Nurjannati Utami, S.Pi, MM selaku dosen penguji II yang

meluangkan waktunya untuk memberi kritik dan saran.

• Bapak Panitia selaku pemilik Usaha Pembesaran Ikan Lele, Bapak

Aji Selaku Tetangga Bapak Pantja yang banyak memberIkan

Ilmunya Kepada Mahasiswa Termasuk penulis.

• Bapak ibu tercinta atas do’a, dukungan serta materi yang telah

diberikan dan teman teman SEPK 2012 yang telah mendukung

dan memberikan do’a dalam laporan hasil penelitian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan skripsi ini masih jauh

dari sempurna.Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun sehingga Laporan ini dapat digunakan sebagaimana

mestinya.

Malang,21 Juli 2017

Penulis

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

vi

RINGKASAN

HAIDUL FIKI (125080401111004). Strategi Pengembangan Usaha Pemasaran Ikan

Lele Masamo (Clarias Gariepinus) Di Kelompok Tani Sumber Lancar kecamatan

Blimbing kota Malang”., Kelurahan Balearjosari, Kecamatan Blimbing. Kota Malang.

(dibawah bimbingan Dr. Ir. Agus Tjahjono, MS, selaku Dosen Pembimbing I dan

Mochammad Fattah, S.Pi, M,Si selaku Dosen Pembimbing II)

Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juli sampai dengan Agustus 2016 di

Kelompok Tani Sumber Lancar, Kelurahan Balearjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur.Penelitian dilakukan pada usaha pembesaran dan pemasaran Ikan Lele yang dimiliki oleh Bapak Pantja selaku ketua anggota Kelompok Tani Sumber Lancar.

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara langsung bagaimana sistem strategi pemasaran pada usaha pemasaran Ikan Lele di Kelompok Tani Sumber Lancar, Kelurahan Balearjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :1) Menganalisis strategi pemasaran yang dilakukan oleh Kelompok Tani Sumber Lancar dalam pemasaran ikan lele masamo. 2) Mengidentifikasi dan Menganalisis faktor internal dan eksternal pemasaran ikan lele masamo di Kelompok Tani Sumber Lancar. 3) Menyusun alternatif strategi pemasaran untuk pengembangan usaha ikan lele masamo di Kelompok Tani Sumber Lancar.

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa metode diantaranya: observasi, wawancara, dan juga pencatatan dan mengunakan metode analisis SWOT untuk mendapatkan strategi pemasaran yang tepat untuk diterapkan.Metode tersebut saling berkaitan dan mendukung dalam menjalankan Penelitian. Pengambilan data dimulai dari proses input masuk, proses produksi pembesaran Ikan Lele sampai dengan produk akhir yang dihasilkan dan siap untuk dipasarkan.

Usaha pemasaran Ikan Lele telah dirintis oleh Pembudidaya di berbagai daerah, termasuk di Malang, Jawa Timur. Selain dikenal sebagai Kota wisata, Malang juga dikenal dengan wisata kulinernya yang salah satu bentuk olahannya yaitu dari Ikan Lele, sehingga hal inilah yang dimanfaatkan oleh Pembudidaya di Malang untuk berusaha memenuhi permintaan pasar terhadap Ikan Lele. Salah satunya melalui Kelompok Tani Sumber Lancar, yang terletak di Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Strategi yang tepat merupakan salah satu tindakan yang sangat berpengaruh dalam usaha pemasaran Ikan Lele Masamo karena ketersedian output, sarana dan prasarana tentu saja sangat mendukung ketika dalam proses pemasaran yang akan dilakukan maka dari itu dalam usaha pembesaran dan pemasaran Ikan Lele yang dilakukan oleh Bapak Pantja sangat memperhatIkan faktor-faktor eksternal dan internaldiantaranya:sarana, prasarana, output pemasaran dan proses pemasaran Ikan Lele itu sendiri.

Untuk mengubah output atau menambah nilai kegunaan dari suatu produk tentu saja dibutuhkan yang namanya manjemen pemasaran tidak terkecuali pada usaha pembesaran Ikan Lele milik Bapak Pantja yang berusaha menambah nilai jual dari suatu produk yaitu Ikan lele yang berperan sebagai output yang tentu saja sudah memiliki nilai jual akan tetapi untuk meningkatakan nilai kegunaan maupun nilai jual perlu dilakukan strategi usaha pemasaran yang tepat terhadap

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

vii

usaha pembesaran Ikan Lele. Hal ini sesuai dengan pendapat Ahman (2006), yang menyatakan bahwa strategi pemasaran adalah kegiatan pengendalain strategi pemasaran agar dapat menghasilkan atau memberi keuntungan dari suatu barang atau jasa yang kemudian dijalankan sesuai dengan strategi yang tepat seperi penentuan segmentasi pasar, sasaran pasar, posisi pasar dan ciri khas dari produk serta bauran pemasaran yaitu P4 yang mendukung yakni produk yang berkualitas, harga yang bersaing, tempat yang strategis dan promosi yang tepat.

Kelompok tani sumber lancar dalam menjalankan usaha pemasaran ikan lele masamo tentu memperhatikan dan mengendalikan faktor-faktor internal dan eksternal yang terjadi di dalam maupun di luar perusahaan.Faktor-faktor internal yang dapat dikendalikan oleh kelompok tani sumber lancar sehingga menjadi kekuatan den kelemahan yang harus di kelolah yaitu Manajemen, Sumber Daya Manusia, Keuangan, Pemasaran, dan Operasional Atau Produksi.Faktor-faktor eksternal yang harus dihadapi oleh kelompok tani sumber lancar sehingga menjadi peluang dan ancaman untuk keberlangsungan usaha adalah Kondisi Perekonomian, Sosial Dan Budaya, Pemerintah, Teknologi dan Persaingan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada usaha pemasaran Ikan Lele Masamo milik bapak Pantja anggota kelompok Tani Sumber Lancar.Didapat alternatif strategi utama dari analisis SWOT yang harus diterapkan agar usaha pemasaran ikan lele masamo berkembang adalah 1) Meningkatkann jumlah produksi ikan lele untuk memenuhi target pasar serta membuka pasar baru baik di dalam kota malang maupun diluar kota malang agar. 2) Melakukan promosi yang lebih gencar melalui media sosial agar informasi ikan lele masamo dapat tersebar dengan luas serta ikan lele masamo dapat dipasarkan secara cepat. 3) Meningkatkan kualitas ikan lele dan menambah kerja sama dengan tengkulak lain dan 4) Meningkatkan kerja sama dengan pemerintah dalam mengembangkan pemasaran ikan lele. Serta pengendalian faktor eksternal dan internal agar strategi pemasaran dapat diterapkan dengan baik.

Jika dilihat dari hasil prioritas strategi yang didapat dari analisis SWOT maka disarankan kepada pihak Kelompok Tani Sumber Lancar untuk terus meningkatkan dan mengembangkan usahanya agar dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar lagi dengan cara meningkatkan mutu, fasilitas, kualitas dan kuantitas jumlah produksi dan penjualan ikan lele per siklus produksinya agar permintaan ikan lele untuk wilayah kota malang dapat terpenuhi, mengingat tingginya permintaan dari konsumen dan produksinya sendiri belum bisa menampung semua permintaan tersebut serta mengadakan pelatian-pelatihan budidaya ikan lele kepada masyarakat sekitar selain itu juga harus memperluas daerah pemasaran dengan cara memperbesar volume produksi sehingga permintaan di wilayah malang dapat terpenuhi dan dapat memenuhi permintaan di kota-kota atau wilayah lain.

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

viii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan

rahmat, dan hidayahnya-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian

skripsi dengan judul Penelitian Skripsi Tentang “Strategi Pengembangan

Usaha Pemasaran Ikan Lele Masamo (ClariaS Gariepinus) Di Kelompok

Tani Sumber Lancar kecamatan Blimbing kota Malang”.

Penelitian dilaksanakan di Kelompok Tani Sumber Lancar bersama rekan

atas nama Ahmad Muchlis Sanjaya NIM 125080400111095 dengan

pembahasan “strategi pengembangan usaha pembesaran ikan lele” yang

dibimbing oleh Dr. Ir. Agus Tjahjono, MS sebagai pembimbing I dan Mochammad

Fattah, S.Pi, M,Si sebagai pembimbing II serta penulis sendiri yang dibimbing

oleh Dr. Ir. Agus Tjahjono, MS sebagai pembimbing I dan Mochammad Fattah,

S.Pi, M,Si

Sangat disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang

dimiliki penulis, walaupun telah dikerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti,

tetapi masih dirasakan banyak kekurangan, oleh karena itu dengan segala

kerendahan hati penulis mengharapkan saran yang membangun agar laporan ini

bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Malang, 21 Juli 2017

Penulis

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... iii

HALAMAN ORISINALITAS ................................................................................. iv

UCAPAN TERIMAKASIH....................................................................................... v

RINGKASAN.......................................................................................................... vi

KATA PENGATAR ............................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xiii

1.PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 3

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 3

1.4 Kegunaan Penelitian ........................................................................................ 3

1.5 Waktu dan Tempat ........................................................................................... 4

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pemasaran .................................................................................... 5

2.2 Strategi Pemasaran ......................................................................................... 6

2.2.1 Segmentasi ........................................................................................... 6

2.2.2 Targetting .............................................................................................. 8

2.2.3 Positioning ............................................................................................ 8

2.2.4 Defferensiasi ........................................................................................ 9

2.3 Bauran Pemasaran ........................................................................................... 9

2.4 Penyusunan Rencana Strategi Pengembangan Usaha Pemasaran ............. 10

2.4.1 Analisis Situasi Lingkungan Eksternal dan Internal .......................... 11

2.4.2Matriks SWOT ..................................................................................... 12

2.4.3Analisis SWOT .................................................................................... 14

2.5 Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 17

2.6 Kerangka Berfikir ........................................................................................... 18

3. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu Dan Lokasi Penelitian ......................................................................... 22

3.2 Jenis Penelitian .............................................................................................. 22

3.3 Jenis Dan Sumber Data ................................................................................ 23

3.4 Metode Penentuan Sampel Responden ........................................................ 24

3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 24

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

x

3.6 Metode Analisis Data .................................................................................... 25

3.6.1 Identifikasi Dan Analisis Faktor Internal Dan Eksternal .................... 26

3.6.1.1 Alat Analisis IFAS (Internal Strategi Factors Analysis Summary) . 26

3.6.1.2 Alat Analisis EFAS (EXternal Strategi Factors Analysis Summary)28

3.6.2 Strategi Pengembangan Pemasaran ................................................ 29

3.6.3 Penyusunan Strategi Pemasaran ..................................................... 32

4. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian ................................................................ 34

4.1.1 Letak Geografis dan Topografis Wilayah ........................................... 34

4.2 Keadaan Umum Kelompok Tani Sumber Lancar........................................... 35

4.2.1 Lokasi Usaha ...................................................................................... 35

4.2.2 Sejarah Berdirinya Kelompok Tani Sumber Lancar ......................... 36

4.3 Keadaan Umum Penduduk Kelurahan Balearjosari ...................................... 36

4.3.1 Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..................... 36

4.3.2 Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ...................... 37

4.3.3 Keadaan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ............................. 38

4.4 Keadaan Umum Perikanan ........................................................................... 39

5.HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Strategi Pemasaran ........................................................................................ 40

5.2 Bauran Pemasaran ......................................................................................... 45

5.3 ProsesPemasaran .......................................................................................... 50

5.3.1 Sarana Pemasaran............................................................................. 52

5.3.2 Prasarana Pemasaran ....................................................................... 54

5.4 Analisis Lingkungan ....................................................................................... 56

5.4.1 Analisis Lingkungan Internal ............................................................ 56

5.4.2 Analisis Lingkungan External ........................................................... 60

5.4.3 Analisis SWOT ................................................................................. 68

5.5 Alternative Strategi Pemasaran ...................................................................... 71

6. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 73

5.2 Saran .............................................................................................................. 74

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 75

LAMPIRAN .......................................................................................................... 78

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halamam

1. Model Analisis Matrik SWOT ....................................................................... 14

2. Matrik IFAS ................................................................................................. 28

3. Matrik EFAS ............................................... ................................................ 29

4. Matrik SWOT............................................... ................................................ 32

5. Tingkat Pendidikan Penduduk Kelurahan Balearjosari ..................... ........ 37

6. Data Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian....................................... 38

7. Data Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ……...................................... 39

8. Kriteria Pembobotan dan Rating Pada Faktor Kekuatan........................... 56

9. Kriteria Pembobotan dan Rating Pada Faktor Kelemahan........................ 58

10. Matrik IFAS (Internal Strategi Factors Analysis Summary) ........................ 60

11. Kriteria Pembobotan dan Rating Pada Faktor Peluang …......................... 61

12. Kriteria Pembobotan dan Rating Pada Faktor Ancaman .......................... 63

13. Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Indonesia Tahun 2011-2015…… 66

14. Matrik EFAS (External Strategi Factors Analysis Summary) ...................... 68

15. Matrik SWOT Pada Kelompok Tani Sumber Lancar Malang .................... 69

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan analisis SWOT………………………… ............................................. 16

2. Kerangka Berfikir.................................................... .................................. 19

3. Analisis Diagram SWOT....................................................... ...................... 33

4. Saluran Pemasaran Ikan Lele Masamo ................................................... . 42

5. Proses pemasaran di Kelompok Tani Sumber Lancar............................... 52

6. Timbangan ............................................................... .................................. 52

7. Bak Sortir ............................................................... .................................... 53

8. Keranjang ............................................................... .................................... 53

9. Jaring Serok ............................................................... ................................ 54

10. Drum ........................................................................................................... 54

11. Alat Komunikasi ............................................................... .......................... 55

12. Infrastruktur Jalan............................................................... ........................ 55

13. Infrastruktur Jaringan Listrik ............................................................... ....... 55

14. Matrik Grand Strategi ............................................................... ................. 70

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Peta Kota Malang ......................................................................................... 78

2. Layout usaha pembesaran Ikan Lele ......................................................... 79

3. Dokumentasi Penelitian ............................................................................... 80

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara kepulauan terluas didunia dengan jumlah

pulau sebanyak 17.504 pulau dan panjang sekitar 104.000 km, sedangkan total

luas lautan mencapai 3,544 juta km2atau sekitar 70% dari wilayah indonesia. Untuk

Produksi Perikanan budidaya tercatat sebesar 2.718.000 ton, dan Poduksi

Perikanan tangkap tercatat sebesar 5.707.700 ton pada tahun 2011. Dibandingkan

tahun 2010, produksi perikanan mengalami kenaikan di perikanan budidaya

dengan produksi sebesar 2.305.000 ton, Sedangkan sektor perikanan tangkap

sebesar 5.380.200 ton (FAO, 2012).

Produksi ikan lele dunia pada tahun 2013 sebesar 663.274 ton dengan

kenaikan rata-rata pertahunnya sebesar 26,49 persen. Peningkatan pesat

produksi ikan lele dunia disebabkan oleh meningkatnya produksi lele Indonesia.

Indonesia memiliki peran besar terhadap naik turunnya produksi lele dunia. Hal ini

karena Indonesia berkontribusi besar terhadap produksi lele dunia. Kontribusi

indonesia terhadap lele dunia adalah sebesar 81,98 persen (FAO, 2015).

Peningkatan produksi perikanan tersebut harus diimbangi dengan adanya

pemasaran yang efisien mengingat sifat dari hasil perikanan yang mudah rusak

(perishable). Karena sifat hasil perikanan yang mudah rusak tersebut, diperlukan

penanganan khusus dalam proses pemasaran guna mempertahankan mutu,

seperti penyimpanan dengan alat pendingin dan pengangkutan dengan alat

angkutyang dilengkapi alat pendingin (Kottler, 2008).

Menurut Kusumastanto (2004), pemasaran merupakan hal yang paling

penting dalam menjalankan sebuah usaha perikanan karena pemasaran

merupakan tindakan ekonomi yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya

pendapatan usaha. Produksi yang baik akan sia-sia karena harga pasar yang

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

2

rendah, sehingga tingginya produksi tidak mutlak memberikan keuntungan yang

tinggi tanpa pemasaran yang baik dan efisien. Sehingga dapat diartikan bahwa

pemasaran merupakan suatu proses yang berperan untuk tingkat efisiensi yang

tinggi dan juga secara tidak langsung mempengaruhi pendapatan dalam sebuah

usaha.

Pemasaran produk adalah satu komponen pasca produksi yang perlu

mendapatkan perhatian lebih karena pemasaran merupakan salah satu kunci

dalam pengembangan usaha. Sebagai komoditas yang mudah rusak (perisable),

pemasaran lele harus mendapatkan perhatian yang serius. Panjang pendeknya

saluran pemasaran akan menentukan kualitas lele sehingga akan berpengaruh

terhadap besar kecilnya biaya, keuntungan, margin pemasaran serta efisiensinya

(Riesti Triyanti, 2012)

Pemasaran ikan budidaya di Indonesia biasanya tidak dilakukan oleh satu

tangan tetapi dilaksanakan oleh beberapa perantara, baik besar maupun kecil,

sehingga membentuk mata rantai yang panjang. Mata rantai yang panjang akan

mengakibatkan biaya pemasaran menjadi tinggi karena tiap perantara ingin

mendapatkan keuntungan untuk menutup biaya pemasaran yang telah

dikeluarkan. Besarnya keuntungan pemasaran dan biaya pemasaran di tingkat

perantara merupakan komponen dalam pembentukan harga akhir (harga eceran)

di tingkat konsumen. Hal ini akan berpengaruh pada harga ditingkat produsen,

bahkan dapat menekan harga ditingkat produsen karena daya beli sebagian

konsumen masih terbatas (Ramli, 2009).

Kelompok Tani Sumber Lancar merupakan salah satu usaha perikanan

budidaya yang fokus dalampembesaran dan pemasaran. Hasil usaha budidaya

ikan masamoinitelah berhasil menguasai pasar lokal yaitu kota malang dan

sekitarnya. Lokasi Kelompok Tani Sumber Lancar ini sendiri terletak di Kelurahan

Balearjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur.

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

3

1.2 Rumusan Masalah

Adapun peneliti merumuskan masalah yang dikaji dalam penelitian yaitu

meliputi :

1. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh Kelompok Tani Sumber

Lancar dalam pemasaran ikan lele masamo?

2. Apa sajakah faktor internal dan eksternal pemasaran ikan lele masamo di

Kelompok Tani Sumber Lancar?

3. Bagaimana alternatif strategi pemasaran untuk pengembangan usaha ikan lele

masamo di Kelompok Tani Sumber Lancar?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis strategi pemasaran yang dilakukan oleh Kelompok Tani Sumber

Lancar dalam pemasaran ikan lele masamo.

2. Mengidentifikasi dan Menganalisis faktor internal dan eksternal pemasaran ikan

lele masamo di Kelompok Tani Sumber Lancar

3. Menyusun alternatif strategi pemasaran untuk pengembangan usaha ikan lele

masamo di Kelompok Tani Sumber Lancar.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan yang hendak

dicapai dalam penelitian, maka hasil penelitian nantinya diharapkan memberikan

manfaat antara lain bagi :

a. Lembaga Akademis (Perguruan Tinggi dan Mahasiswa)

Sebagai sarana informasi dan untuk menambah pengetahuan dalam bidang

manjemen pemasaranserta sebagai reverensi yang dapat digunakaan untuk

penelitian lebih lanjut tentang manajemen pemasaran.

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

4

b. Instansi Perusahaan

Sebagai sarana informasi untuk usaha dalam memanajemen pemasaran yang

lebih baik guna meningkatkan segmentasi pasar dan sebagai sarana kerjasama

antara instansi dengan perguruan tinggi terkait.

c. Pemerintah

Sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan dan pembuatan

kebijakan yang terkait dengan pembangunan perikanan di Kota Malang

Provinsi Jawa Timur.

1.5 Waktu dan Tempat

Penelitian dengan judul Strategi Pengembangan Usaha Pemasaran Ikan

Lele Masamo (Clarias gariepinus) di Kelompok Tani Sumber Lancar Kecamatan

Blimbing Kota Malang yang telah dilaksanakan pada bulan Juni - Agustus 2016

di Kelompok Tani Sumber Lancar Kelurahan Balearjosari, Kecamatan Blimbing,

Kota Malang, Jawa Timur.

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah sebuah proses sosial dan manajerial yang dilakukan oleh

individu ataupun kelompok untuk memperoleh kebutuhan dan keinginan mereka,

dengan cara mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak-pihak lain (Kotler and

Gary (1997) dalam Setiati, 2005)

Usaha perbaikan dibidang pemasaran memegang peranan penting karena

usaha peningkatan produksi saja tidak akan meningkatkan pendapatan

pembudidaya ikan lele bila tidak didukung dan dihubungkan dengan situasi pasar.

Pemasaran dianggap efisien apabila mampu menyampaikan hasil dari produsen

ke konsumen dengan biaya semurah-murahnya dan mampu mengadakan

pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayarkan konsumen akhir

kepada semua pihak yang terlibat dalam produksi dan pemasaran barang tersebut

(Kotler, 2002 dalam Apriono, 2012).

Untuk mencapai tujuan pemasaran yang efisien maka para pembudidaya

Kelompok Tani Sumber Lancar Kecamatan Blimbing harus memperhatikan

beberapa konsep pemasaran ikan lele di Kelompok Tani Sumber Lancar agar

hubungan antara pembesaran dan pemasaran berjalan dengan seimbang.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Gates and McDaniel (2001) yang

menyatakan bahwa konsep pemasaran yang efisien mengandung: 1). Orientasi

konsumen, 2) Orientasi tujuan, dan 3) Orientasi sistem. Orientasi konsumen berati

mengidentifikasi dan fokus pada orang-orang dan perusahaan yang kemungkinan

besar akan membeli produk dan produksi barang dan jasa yang akan memberi

kebutuhan mereka yang lebih efektif. Orientasi tujuan fokus pada pencapaian

tujuan perusahaan yaitu memenuhi kebutuhan konsumen. Orientasi sistem

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

6

ditekankan pada pengawasan lingkungan eksternal dan mengirimkan bauran

pemasaran ke pasar sasaran.

2.2 Strategi Pemasaran

Strategi merupakan rencana yang disatukan, menyeluruh danterpadu yang

mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan.

Strategi dirancang untuk memastikan tujuan utama perusahaan dapat dicapai

melalui pelaksanan yang tepat oleh organisasi tersebut, dengan memberikan

respon yang tepat terhadap peluang dan ancaman dari dari lingkungan eksternal,

dan kekuatan serta kelemahan yang dimiliki (Purwanto, 2008).

Aspek pasar dan pemasaran penting dilakukan karena tidak ada proyek

bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan

proyek tersebut. Pada dasarnya analisis pasar dan pemasaran bertujuan untuk

mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar

(market share) produk bersangkutan (Umar,2003).

Menurut kotler (1995), dalam strategi pemasaran unsur yang penting dan

saling berhubungan adalah segmentasi, targeting, positioning, dan diferensiasi.

2.2.1 Segmentasi

Segmentasi adalah pengelompokan konsumen kedalam golongan

yang berbeda-beda dengan tujuan agar perusahaan dapat memasarkan

produknya agar sampai pada konsumen dengan hasil yang maksimal.

Kebiasaan konsumen sehari-hari, jenis kelamin dan lainnya.

Peranan segmentasi dalam marketing antara lain :

a. Meningkatkan kita untuk lebih fokus untuk masuk ke pasar sesuai

keunggulan kompetitif perusahaan kita.

b. Mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi kita di pasar.

c. Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi marketing kita

selanjutnya

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

7

d. Faktor kunci mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut

unik dan cara yang berbeda.

Pengklasifikasian jenis-jenis variable segmentasi pasar pasar menurut

kotler dan Gary (2008), sebagai berikut:

a. Segmentasi geografi

Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda

seperti Negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah ataupun

kawasan. Jadi dengan segmen ini, pemasar memperoleh kepastian

kemana atau dimana produk ini akan dipasarkan.

b. Segmentasi demografi

Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk

ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat

berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota kluarga, anak-anak,

remaja, dewasa atau manula. Dapat pula berkonotasi pada tingkat

penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman, agama, serta

keturunan.

c. Segmentasi psikografi

Pada segmen ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan,

status social (pemimpin masyarakat, pendidikan, golongan elit, golongan

menengah, golongan rendah), gaya hidup (modern, tradisional, kuno,

boros, hemat, mewah dan sebagainya), kepibadian (penggemar, pecandu,

atau pemerhati suatu produk)

d. Segmentasi tingkah laku

Segmentasi ini mengelompokkan pembeli berdasarkan pada

pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu

produk. Banyak pemasar yakin fariabel tingkahlaku merupakan awal paling

baik untuk membentuk sementasi pasar.

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

8

2.2.2 Targetting

Targeting adalah penentuan target konsumen yang akan membeli

produk suatu perusahaan dan Targeting merupakan langkah selanjutnya dari

segmentasi. Dalam hal ini, targeting lebih menentukan secara detail siapa yang

akan menjadi calon konsumen produk suatu perusahaan itu. Targeting sangat

penting untuk menetapkan secara jelas tujuan suatu produk yang akan dijual

dipasaran.

Target pasar merupakan satu atau beberapa segmen pasar yang akan

menjadi focus kegiatan pemasaran. Kadang-kadang targeting juga disebut

selecting karena marketer atau pelaku kegiatan pemasaran harus menyeleksi.

Menyeleksi disini berarti pelaku pemasaran tersebut harus memiliki keberanian

pada beberapa bagian pasar saja (segmen) dan meninggalkan bagian lainnya.

2.2.3 Positioning

Positionong adalah suatu usaha atau strategi yang dilakukan suatu

perusahaan untuk menguasai benak konsumen mengenai produk yang akan

ditawarkan. Positioning adalah salah satu faktor yang sangat menentukan

untuk target pemasaran suatu perusahaan. Keuntungan dari positionong ini

adalah jika positionong ini berhasil dan mendapat citra yang baik di

masyarakat, biasanya produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut akan

terus diingat dan akan dibeli secara terus menerus oleh konsumen.

Syarat positioning yang baik adalah sebagai berikut :

a. Positioning mencerminkan keunggulan positif

b. Positioning harus mendapat persepsi positif oleh konsumen agar menjadi

alasan konsumen untuk membeli

c. Positioning harus bersifat unik sehingga dapat dengan mudah

membedakan diri dengan pesaing

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

9

d. Positioning harus berkelanjutan dan relevan dengan berbagai perubahan

dalam lingkungan bisnis, baik itu perubahan persaingan, perubahan

prilaku pelanggan, sosial budaya dan lainnya.

2.2.4 Differensiasi

Diferensiasi adalah usaha suatu perusahaan untuk membuat

perbedaan terhadap perusahaan lainnya. Perbedaan tersebut dibuat agar

perusahaan dapat menampilkan ciri khas tersendiri yang berbeda dengan

produk dari perusahaan lainnya. Makadari itu diperlukan staregi differensiasi

yang bertujuan untuk menciptakan seperangkat perbedaan yang berarti untuk

membedakan tawaran yang diberi oleh perusahaan dengan tawaran yang

diberikan oleh perusahaan lain

2.3 Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan tahapan selanjutnya setelah strategi

pemasaran diterapkan maka perusahaan diharapkan untuk menerapkan dan

merencanakan rincian bauran pemasaran (Marketing Mix) merupakan kumpulan

alat pemasaran yang meliputi produk, harga, tempat, dan promosi yang dipadukan

perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan di pasar sasaran (Kotler

dan Gary, 2008)

Menurut Kotler dan Gary (2008), Bauran pemasaran terdiri dari semua hal

yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan akan

produknya yang terdiri dari “P empat” yaitu:

1. Produk (Product), adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan

perusahaan kepada pasar sasaran meliputi: ragam, kualitas, desain, fitur,

nama merek dan kemasan.

2. Harga (Price), adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk

memperoleh produk meliputi: daftar harga, diskon potongan harga, periode

pembayaran dan persyaratan kredit.

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

10

3. Tempat (Place), adalah kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia

bagi konsumen sasaran meliputi: lokasi, saluran distribusi, persediaan,

transportasi dan logistik

4. Promosi (Promotion), adalahaktivitas yang menyampaikan manfaat produk

dan pembujukan konsumen untuk membelinya meliputi: iklan dan promosi

penjualan.

Program pemasaran yang efektif harus dapat memadukan semua elemen

bauran pemasaran kedalam suatu program pemasaran terintegrasi yang

dirancang untuk mencapai tujuan pemasaran perusahaan dengan memberi

kepuasan untuk konsumen.

2.4 Penyusunan Rencana Strategi Pengembangan Usaha Pemasaran

Perencanaan strategis merupakan bagian dari manajemen strategis

Manajemen strategis adalah seni dan ilmu untuk pembuatan (formulating),

penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating)keputusan-keputusan

strategis antar fungsi yang memungkinkan sebuahorganisasi mencapai tujuan di

masa datang. Jadi, perencanaan strategis lebih terfokus pada bagimana

manajemen puncak menentukan visi, misi, falsafah, dan strategi perusahaan untuk

mencapai tujuan perusahaan jangka panjang (Umar, 2002).

Tujuan dilakukan perumusan strategi adalah mengurangi resiko, untuk

bertahan, dan atau berkembang untuk memperoleh profit. Kegiatan dalam

perumusan strategi adalah mengembangkan visi & misi bisnis, mengenali

peluang-ancaman eksternal, menetapkan kekuatan-kelemahan internal,

menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi dan

menetapkan strategi (Harisudin, 2009).

Menurut Sudrajat (2010), berikut merupakan tahapan dalam menyusun

perumusan perencanaan strategi yang dapat diuraikan sebagai berikut:

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

11

a. Menganalisis kondisi usaha saat ini dan peluang pasar

b. Merumuskan tujuan dan misi usaha

c. Menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT) dari

usaha yang dijalankan

d. Menentukan arah, sasara, dan strategi untuk pengembangan usaha

e. Mengidentifikasi program dan proyeksi keuangan sebelum usaha dijalankan

2.4.1 Analisis Situasi Lingkungan Eksternal dan Internal

a) Analisis Situasi Eksternal

Lingkungan eksternal terdiri dari variabel-variabel(kesempatan dan

ancaman) yang berada di luar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam

pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Variabel-variabel tersebut

membentuk keadaan dalam organisasi dimana organisasi ini hidup. Lingkungan

eksternal memiliki dua bagian yaitu lingkungan kerja dan lingkungan sosial

(Hunger and Wheelen, 2003).

Peluang dan ancaman eksternal merujuk pada peristiwa dan tren ekonomi,

sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, hukum, pemerintahan, teknologi,

dan persaingan yang dapat menguntungkan atau merugikan suatu organisasi

secara berarti di masa depan. Peluang dan ancaman sebagian besar di luar

kendali suatu organisasi. Perusahaan harus merumuskan strategi untuk

memanfaatkan peluang-peluang eksternal dan untuk menghindari atau

mengurangi dampak ancaman eksternal (David, 2006).

Analisis lingkungan eksternal adalah suatu proses yang digunakan

perencana strategi untuk memantau sektor lingkungan dalam menentukan

peluang dan ancaman perusahaan sampai kepada pangkalnya. Kemudian

memastikan pengaruh eksternal dapat disalurkan melalui arah yang positif dan

dapat memberikankontribusi optimal kepada perusahan (Harisudin, 2009).

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

12

b) Analisis Situasi Internal

Kekuatan dan kelemahan internal adalah segala kegiatandalam kendali

organisasi yang bisa dilakukan dengan sangat baik atau buruk. Kekuatan dan

kelemahan tersebut ada dalam kegiatanmanajemen, pemasaran,

keuangan/akutansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem

informasi manajemen di setiap perusahaan. Setiap organisasi berusaha

menerapkan strategi yang menonjolkan kekuatan internal dan berusaha

menghapus kelemahan internal (David, 2006).

Lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel (kekuatan dan kelemahan)

yang ada di dalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka

pendek dari manajemen puncak. Variabel-variabel tersebut merupakan bentuk

suasana dimana pekerjaan dilakukan. Variabel-variabel itu meliputi struktur,

budaya, dan sumber daya organisasi (Hunger and Wheelen, 2003).

Tujuan akhir dilakukannya analiasis internal adalah terumuskannya faktor-

faktor strategis kekuatan dan kelemahan. Faktor-faktor internal yang perlu

dianalisis adalah manejemen internal, bauran pemasaran, keuangan, produksi,

dan penelitian dan pengembangan (litbang) (Harisudin, 2009).

2.4.2 Matriks SWOT

Matriks SWOT merupakan matching tool yang pentinguntuk membantu para

manajer mengembangkan 4 tipe strategi.Keempat strategi yang dimaksud adalah

strategi SO (Strength-Opportunity), strategi WO (Weakness-Opportunity), strategi

ST(Strength-Threat) dan strategi WT (Weakness-Threat). Padamatriks ini,

menentukan key success factors untuk lingkungan internal dan eksternal

merupakan bagian yang sulit sehinggadibutuhkan judgement yang baik (Umar,

2002).

Strategi SO atau strategi kekuatan-peluang menggunakankekuatan internal

perusahaan untuk memanfaatkan peluangeksternal. Strategi WO atau strategi

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

13

kelemahan-peluang bertujuanuntuk memperbaiki kelemahan dengan

memanfaatkan peluang eksternal. Strategi ST atau strategi kekuatan-ancaman

menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak

ancaman eksternal. Strategi WT atau strategi kelemahan-ancaman merupakan

taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan

menghindari ancaman eksternal (David, 2006).

Matrik SWOT merupakan alat analisis situasi dengankelebihan mampu

memberikan hasil atau implementasi yang sangat beragam jika diaplikasikan oleh

satu pihak dengan pihak yang lain meskipun dengan faktor-faktor yang sama.

Selain itu, matrik SWOT juga menghasilkan banyak alternatif strategi yanglayak

sesuai dengan kondisi internal, dapat untuk memaksimal kekuatan dan peluang,

mengurangi kelemahan dan ancaman, dan adanya keleluasaan pengguna untuk

mengintegrasikan berbagai sumber informasi yang terkait (Harisudin, 2009).

Matrik SWOT digunakan untuk menyusun strategi pengembangan agribisnis

pembenihan ikan lele dumbo di Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten. Metode

analisis matrik SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang

dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dihadapi

sehingga dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dalam

sistem agribisnis pembenihan ikan lele dumbo di Kecamatan Ceper Kabupaten

Klaten. Matrik ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi,

yaitu strategi S-O, strategi W-O, strategi W-T, dan strategi S-T model analisis

matrik SWOT dapat dilihat pada tabel 1 :

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

14

Tabel 1. Model Analisis Matrik SWOT

Sumber : (Rangkuti, 2002)

2.4.3 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara

bersamaandapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman

(threats).Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan

denganpengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan.Dengan

demikian perencana strategis (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor

strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam

kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model yang

paling populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT (Rangkuti, 2005).

Analisis SWOT merupakan teknik histiris yang terkenal dimana para manajer

menciptakan gambaran umum secara cepat mengenai situasi strategi

perusahaan. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif

diturunkan dari “kesesuaian” yang baik antara sumber daya internal perusahaan

(kekuatan dan kelemahan) dengan strategi eksternalnya (peluang dan ancaman).

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

15

Kesesuaian yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang serta

meminimalkan kelemahan dan ancaman. Jika diterapkan secara akurat, asusmsi

sederhana ini memiliki implikasi yang bagus dan mendalam bagi desain dari

strategi yang berhasil (Robinson, 2008) definisi dari masing-masing elemen SWOT

sebagai berikut :

a. Peluang

Peluang merupakan situasi utama yang sangat menguntungkan dalam

lingkungan suatu perusahaan.

b. Ancaman

Ancaman merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan dalam

lingkungan suatu perusahaan.

c. Kekuatan

Kekuatan merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh

perusaan yang tersedia sehingga membuat perusahaan relatif lebih unggul

dibandingkan persaingan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang

dilayaninya.

d. Kelemahan

Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam suatu atau

lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap

pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan

pelanggan secara efektif.

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

16

Bagan analisis SWOT dapat dapat dilihat pada gambar 1 :

3. Mendukung 1. Mendukung Strategi Turn-around Strategi Agresif

4. Mendukung 2. Mendukung Strategi Defensif Strategi Diversifikasi

Gambar 1. Bagan analisis SWOT

Kuadran 1 : ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang

yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung

kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy)

Kuadran 2 : meskipun meghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah

menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan

cara strategi diversifikasi (produk/pasar)

Kuadran 3 : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi

dialin pihak perusahaan menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.

Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal

perusahaan sehingga dapat menciptakan peluang pasar yang elbih baik.

Kuadran 4 : ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan perusahaan

dimana suatu perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan

kelemahan internal.

BERBAGAI PELUANG

KELEMAHAN INTERNAL KEKUATAN INTERNAL

BERBAGAI ANCAMAN

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

17

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian Riesti Triyanti (2012) dengan judul “Kajian Pemasaran Ikan Lele

(Clarias Sp) Dalam Mendukung Industri Perikanan Budidaya (Studi Kasus di

Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah)”Saluran pemasaran lele di Kabupaten Boyolali

terdiri dari 4 (empat) pola saluran pemasaran. Sifat produk yang dijual mulai

daripembudidaya hingga ke pedagang pengecer sama (homogen) pada saluran I-

III sedangkan untuk saluran IV bersifat berbeda karakteristik (deferensiasi).

Sementara untuk mendukung industri perikananbudidaya yang maju dan bernilai

tambah maka strategi kebijakan yang dapat dipertimbangkan antara lain : (1)

Memastikan setiap unit industri pengolahan lele mempunyai pasokan bahan baku

yang kontinu dan sesuai kebutuhan; (2) Pengembangan diversifikasi produk

olahan hasil perikanan yang berdaya saing; (3) Sertifikasi mutu produk olahan

perikanan berdasarkan konsep Hazard Analytic Critical Control Point (HACCP);

dan (4) Penyempurnaan sistem informasi pemasaran perikanan budidaya.

Penelitian Cecep Suhardedi (2010) dengan judul “Strategi Pengembangan

Usaha Pembenihan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) Di Kabupaten Boyolali”

dengan hasil penelitian bahwa usaha pembenihan lele dumbo di Kabupaten

Boyolali. Kekuatan utama dalam mengembangkan usaha pembenihan lele dumbo

yaitu kualitas lele dumbo yang bagus dan sudah diakui masyarakat. Sedangkan

kelemahan yang paling mendasar yaitu kemampuan mengakses pasar masih

rendah. Peluang utama dalam mengembangkan usaha pembenihan lele dumbo

permintaan benih lele dumbo yang semakin meningkat. Sedangkan ancaman yang

paling besar yaitu kenaikan harga pakan. Serta alternatif strategi yang dapat

diterapkan dalam mengembangkan usaha pembenihan lele dumbo di Kabupaten

Boyolali yaitu mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk benih lele

dumbo dan mempererat kemitraan untuk mempertahankan pelanggan dan

membuka pasar baru.

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

18

Penelitian di atas dijadikan sebagai referensi dalam penelitian Strategi

Pengembangan Usaha Pemasaran Ikan Lele Masamo (Clarias gariepinus) di

Kelompok Tani Sumber Lancar Kecamatan Blimbing Kota Malang dengan alasan

adanya kesamaan dalam metode pendekatan analisis yaitu menggunakan

pendekatan analisis SWOT dan memberikan alternatif strategi dalam menghadapi

permasalahan yang sedang dihadapi usaha pemasaran.

2.6 Kerangka Berfikir

Lele Masamo merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang telah

dibudidayakan secara luas oleh masyarakat Indonesia karena nilai ekonomisnya

dan telah dapat diterima dan dikonsumsi oleh masyarakat karena dagingnya enak

dan gurih dengan tekstur yang empuk. Selain itu daging lele Masamo memiliki

kandungan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan gizi daging Lele Masamo

antara lain protein 18, 2 %, lemak 12,7 %, dan karbohidrat 9,7 %.

Kegiatan pemasaran lele Masamo sangat penting untuk mendukung

budidaya Lele Masamo dalam peningkatan ekonomi dan memenuhi kebutuhangizi

masyarakat. Pengembangan pemasaran Lele Masamo diawali dengan identifikasi

lingkungan internal maupun eksternal. Identifikasi tersebut perlu dilakukan untuk

menentukan faktor-faktor yang dianggap berpotensi untuk terjadi.

Penelitian ini dimulai dengan menganalisis keadaan usaha pemasaran Lele

Masamo di Kelompok Tani Sumber Lancar yang terletak di Kelurahan Balearjosari,

Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur. Keadaan usaha dalam hal ini

menyangkut perhitungan biaya yang benar-benar dikeluarkan selama pemasaran

lele Masamo, penerimaan serta pendapatan yang diperoleh. Kemudian

menganalisis lingkungan internal dan eksternal, selanjutnya mengidentifikasi

lingkungan tersebut meliputi kekuatan dan kelemahan (faktor internal) serta

peluang dan acaman (faktor eksternal) yang mendukungdan menghambat

pertumbuhan usaha pemasaranLele Masamo.

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

19

Langkah selanjutnya adalah memasukkan faktor-faktor internal dan

eksternal tersebut ke dalam matrik SWOT. Matrik SWOT dapat menggambarkan

secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yangdihadapi

perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yangdimilikinya.

Matrik SWOT ini akan menghasilkan beberapa alternatif strategis yang dapat

diterapkan dalam pengembangan usaha pemasaran lele Masamo diKelompok

Tani Sumber Lancar.

Dari uraian di atas dapat disusun dalam bagan kerangka teori pendekatan

masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

Gambar 2. Kerangka Berfikir

a) Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel

1. Strategi pengembangan adalah merupakan respon secara terus-menerus

maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman dari faktor eksternal serta

PEMASARAN LELE MASAMO

Strategi Pemasaran Segmentation, Tergeting,

Positioning Dan Differensiasi

Bauran Pemasaran Product, price, place dan promotion

Product, price, place, promotion

Faktor Eksternal dan Faktor InternalUsaha Pemasaran

di Kelompok Tani Sumber Lancar

Analisis SWOT

(Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman)

Matriks SWOT

(Alternatif Strategi Pengembangan Pemasaran Lele Masamo)

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

20

kekuatan dan kelemahan dari faktor internal yang dapat mempengaruhi

pengembangan usaha di masa yang akan datang.

2. Pengembangan usaha pemasaran lele Masamo adalah proses perubahan

secara positif dari segi kualitas dan kuantitas pada usaha pemasaran lele

Masamo yang terjadi pada stakeholder usaha pemasaran lele Masamo.

3. Pelaku Pemasaran Lele Masamo atau responden adalah seseorang yang

mengusahakan pemasaran Lele Masamo sampai ketangan konsumen

4. Permintaan, penawaran dan peluang didapatkan dari dinas terkait dikota

malang serta dapat mendukung untuk perancangan strategi pemasaran

5. Strategi pemasaran STPD (Segmentation, Tergeting, Positioning Dan

Differensiasi) merupakan strategi yang akan dianalisis di kelompok tani

sumber lancar

6. Bauran pemasaran adalah strategi untuk menarik minat konsumen yaitu

dengan menerapkan modifikasi dari produk, harga, tempat, dan promosi

agar mendapatkan hasil pemasaran yang efektif.

7. Faktor internal adalah faktor-faktor yang terdapat dari dalam yang

mempengaruhi usaha pemasaran Lele Masamo secara keseluruhan dan

pada umumnya dapat dikendalikan. Meliputi kondisi keuangan, sumber

daya manusia, pemasaran, produksi/operasional, manajemen.

8. Faktor eksternal adalah faktor-faktor dari yang mempengaruhi usaha

pemasaran Lele Masamo dan pada umumnya belum dapat dikendalikan

sepenuhnya. Meliputi kondisi perekonomian, sosial dan budaya,

pemerintah, konsumen dan pemasok, teknologi, dan persaingan.

9. Analisis SWOT adalah merupakan suatu analisis situasi yang mencakup

kondisi internal dan eksternal pengembangan usaha pemasaran Lele

Masamo.

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

21

10. Kekuatan dari faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam

dan merupakan keunggulan bagi pelaksanaan pengembangan usaha

pemasaran Lele Masamo dumbo.

11. Kelemahan dari faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam

dan merupakan keterbatasan atau kekurangan bagi pelaksanaan

pengembangan usaha pemasaran Lele Masamo.

12. Peluang dari faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar dan

bersifat menguntungkan bagi pelaksanaan pengembangan usaha

pemasaran Lele Masamo.

13. Ancaman dari faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar

dan bersifat mengganggu keberlangsungan pelaksanaan pengembangan

usaha pemasaran Lele Masamo.

14. Matriks SWOT (Matriks Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman)

adalah matriks yang akan digunakan untuk menyusun berbagai alternatif

strategi pengembangan usaha pemasaran Lele Masamo melalui strategi

SO, WO, ST, dan WT.

15. Menentukan alternatif strategi pemasaran yang tepet untuk diterapkan oleh

di Kelompok Tani Sumber Lancar Kecamatan Blimbing Kota Malang

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dengan judul Strategi Pengembangan Usaha Pemasaran Ikan

Lele (Clarias gariepinus) di Kelompok Tani Sumber Lancar Kecamatan Blimbing

Kota Malang akan dilaksanakan pada bulan Juni - Agustus 2016 di Kelompok Tani

Sumber Lancar Kelurahan Balearjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa

Timur. Alasan memilih lokasi tersebut berdasarkan besarnya potensi usaha

budidaya ikan lele yang ada di tempat tersebut, sedangkan ikan lele merupakan

komoditas ikan yang sangat digemari oleh semua kalangan masyarakat. Dengan

adanya penelitian ini diharapkan mampu memberi alternatif-alternatif baru

khususnya dalam strategi pemasaran ikan lele yang dapat dijalankan oleh

Kelompok Tani Sumber Lancar Kecamatan Malang untuk pengembangan

budidaya serta pasar ikan lele dan juga untuk memperluas lapangan pekerjaan,

khususnya di kota malang.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat,

serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat dalam situasi-situasi tertentu,

termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-

pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dalam pengaruh-

pengaruh dalam suatu fenomena. Penelitian deskriptif digunakan untuk

mengetahui nilai variebel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau

menghubungkan dengan variabel lain.

Menurut marzuki (2003), penelitian deskriptif adalah penelitian yang

dilakukan dengan melukiskan keadaan atau obyek persoalannya, yang tidak

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

23

dimaksudkan untuk mengambil atau menarik kesimpulan yang berlaku umum.

Jenis penelitian deskriptif merupakan metode yang menggambarkan dan

menafsirkan data mengenai keadaan saat ini dan kecenderungan yang akan

terjadi pada masa yang akan datang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk

membuat gambaran secara umum mengenai fakta, sifat, dan hubungan antara

fenomena yang diteliti.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang akan dilakukan pada penelitian Strategi

Pengembangan Usaha Pemasaran Ikan Lele Masamo (Clarias gariepinus) di

Kelompok Tani Sumber Lancar Kecamatan Blimbing Kota Malang meliputi

pengambilan data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung dan segera diperoleh darisumber data

oleh peneliti. Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari responden

maupun pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini melalui wawancara

langsung dengan menggunakan kuisioner yang telah dipersiapkan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah terlebih dahulu dikumpulkandan

dilaporkan oleh orang di luar peneliti. Data dicatat secara sistematis dan dikutip

secara langsung dari instansi pemerintah atau lembaga-lembaga yang terkait

dengan penelitian ini. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS),

dan Dinas peternakan bidang perikanan kotamadya malang serta Kelurahan

Balearjosari kota malang untuk memperoleh data permintaan, penawaran dan

peluang pasar ikan lele di kota malang.

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

24

3.4 Metode Penentuan Sampel Responden

Teknik penentuan responden atau cara pengambilan sampel dibedakan

menjadi dua, yaitu rendom sampling dan teknik non rendom sampling. Teknik

rendom sampling merupakan cara pengambilan sampel yang memungkinkan

setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi

anggota sampel. Sedangkan teknik non rendom sampling yang terjadi pada

anggota populasi tidak memiliki kesempatan/peluang yang sama untuk diambil

menjadi sampel (Marzuki, 2003)

Teknik penentuan responden yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

teknik non rendom sampling dengan jenis purposive sampling. Menurut Marzuki

(2003), purposive samplingadalah teknik penentuan sampel dengan sengaja,

namun dengan catatan bahwa sampel tersebut harus representatif atau mewakili

populasi.

Sampel yang diambil dalam penelitian di kelompok Tani Sumber Lancar

Malang adalah pemilik usaha ikan lele masamo yang menjabat sebagai ketua

kelompok, kepala bagian pemasaran, dan beberapa adalah anggota kelompok.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitia ini dengan menggunakan 3 cara

yaitu observasi, wawancara dan pencatatan. Cara pelaksanaan tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Observasi

Teknik ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsungterhadap objek

yang akan diteliti sehingga didapatkan gambaran yang jelasmengenai objek

yang akan diteliti.

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

25

2. Wawancara

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data primer melaluiwawancara

langsung kepada responden berdasarkan daftar pertanyaan(kuisioner) yang

telah dipersiapkan sebelumnya.

3. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data sekunder yaitu dengan

mencatat data yang ada pada instansi pemerintah atau lembagayang terkait

dengan penelitian ini.

3.6 Metode Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk

yang lebih mudah dan data yang sudah terkumpul diolah dan disajikan dalam

bentuk tabel atau uraian. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan yaitu

deskriptif kuantitatif dan kualitatif.

Menurut Rangkuti (2005), metode analisis data dalam penelitian dengan

menggunakan analisis SWOT dilakukan dengan dua metode yaitu :

1. Metode kuantitatif

Metode kuantitatif adalah serangkaian kegiatan dalam menganalisis data

dengan cara mengklasifikasi, melakukan perhitungan, membandingkan dan

mengaplikasikan dalam bentuk angka-angka. Metode ini digunakan untuk

menganalisis penentuan alternatif strategi pemasaran perusahaan meliputi

pemberian bobot dan skor pada strategi internal (IFAS) dan faktor strategi

eksternal (EFAS), matrik internal eksternal dan penentuan posisi pada kuadran

matrik SWOT serta penentuan alternatif strategi pemasaran perusahaan

dengan analisis SWOT.

2. Metode kualitatif

Metode kualitatif adalah serangkaina kegiatan menganalisis data dari

obyek peneliti dan bersifat bukan angka, membandingkan dengan teori-teori

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

26

tertentu untuk memperoleh hasil yang bukan angka serta memperoleh

kesimpulan. Metode ini meliputi identifikasi faktor internal – eksternal,

penentuan dan penyusutan faktor strategi dan penentuan alternatif strategi

SWOT.Faktor internal perusahaan terdiri dari keuangan, sumberdaya

manusia, produksi dan operasi serta pemasaran dan manajemen. Fakrotr

eksternal perusahaan meliputi kondisi perekonomian, sosial dan budaya,

pemerintah, teknologi, dan persaingan.

3.6.1 Identifikasi dan Analisis Faktor Internal dan Eksternal

3.6.1.1 Alat Analisis IFAS (Internal Strategi Factors Analysis Summary)

Analisis IFAS yang digunakan untuk menganalisis faktor internal

perusahaan, yaitu mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan. Hasilnya

digunakan untuk mengelola peluang dalam menghadapi ancaman dari lingkungan

eksternal perusahaan. Kekuatan perusahaan dapat digunakan sebagai senjata

dalam bersaing dan kelemahan perusahaan harus diperbaiki agar dapat

menghadapi perubahan lingkungan.

Setelah faktor-faktor strategi internal perusahaan teridentifikasi, suatu tabel

IFAS disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategi internal tersebut dalam

kerangka Strengths dan Weaknesses perusahaan. Tahapnya adalah:

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan

perusahaan dalam kolom 1.

b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dalam skala mulai dari 1 (tidak

penting) sampai 4 (sangat penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor

tersebut terdapat posisi strategis perusahaan. (semua bobot tersebut

jumlahnya tidak boleh melebihi nilai total relatif 1,000).

c. Nilai relatif terlatak pada kolom 3 yang diperoleh dari nilai bobot setiap

indikator kekuatan dan kelemahan yang dibagi dengan total nilai

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

27

kelemahan untuk indikator kelemahan dan total nilai kekuatan untuk

indikator kekuatan sehingga total nilai relatif 1,000.

d. Hitung rating (dalam kolom 4) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang

bersangkutan.

e. Kalikan nilai relatif pada kolom 3 dengan rating pada kolom 4, untuk

memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 5. Hasilnya berupa skor

pembobotan untuk masing-masing faktor nilainya bervariasi muli dari 4,0

(outstanding) sampai 1,00 (poor).

f. Jumlah skor pembobotan (pada kolom 5), untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini

menunjukkan bagimana perusahaan tertentu beraksi terhadap faktor-faktor

strategis internalnya.

g. Nilai score diperoleh berdasarkan hasil nilai relatif dikali nilai rating. Total

nilai score untuk internal factor menunjukkan bahwa semakin nilainya

mendekati 1, semakin banyak kelemahan internal dibandingkan

kekuatannya. Sedangkan semakin nilainya mendekati 4, semakin banyak

kekuatan dibandingkan kelemahannya.

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

28

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2. Matrik IFAS

Faktor-faktor strategi

Iksternal bobot Relatif Rating Score

Tentukan 4-5 variabel

Kekuatan

- - - -

Tentukan 4-5 variabel

Kelemahan

- - - -

(Rangkuti, 2005)

3.6.1.2 Alat Analisis EFAS (External Strategi Factors Analysis Summary)

Mengingat keterkaitan yang erat antara perusahaan dengan faktor

lingkungan eksternalnya, maka perlu dilakukan suatu analisis lingkungan yang

merupakan proses untuk memantau sekor lingkungan dalam menentukan peluang

dan ancaman terhadap keberadaan perusahaan. Berikut ini adalah cara-cara

penentuan faktor strategi eksternal (EFAS) :

a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai 10 peluang ancaman)

b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulain dari 1 (tidak

penting) sampai 4 (sangat penting), Faktor-faktor tersebut kemungkinan

memberikan dampak terhadap faktor strategis.

c. Nilai relatif terlatak pada kolom 3 yang diperoleh dari nilai bobot setiap

indikator peluang dan ancaman yang dibagi dengan total nilai peluang

untuk indikator kpeluang dan total nilai ancaman untuk indikator ancaman

sehingga total nilai relatif 1,000.

d. Hitung rating (dalam kolom 4) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang

bersangkutan.

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

29

e. Kalikan nilai relatif pada kolom 3 dengan rating pada kolom 4, untuk

memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 5. Hasilnya berupa skor

pembobotan untuk masing-masing faktor nilainya bervariasi muli dari 4,0

(outstanding) sampai 1,00 (poor).

f. Jumlah skor pembobotan (pada kolom 5), untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini

menunjukkan bagimana perusahaan tertentu beraksi terhadap faktor-faktor

strategis eksternalnya.

g. jika total nilai score untuk faktor eksternal. Semakin total nilai score

mendekati nilai 1, semakin banyak ancamannya dibandingkan dengan

peluang. Sedangkan apabila total nilai mendekati 4, artinya semakin

banyak peluag dibandingkan ancaman.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3. Matrik EFAS

Faktor-faktor strategi

eksternal

bobot Relatif Rating score

Tentukan 4-5 variabel

Peluang :

-

-

-

-

Tentukan 4-5 variabel

Ancaman :

-

-

-

-

(Rangkuti, 2005)

3.6.2 Strategi Pengembangan Pemasaran

Analisis SWOT merupaksn tekhnik historis yang terkenal diman para

manajer menciptakan gambaran umum secara cepat mengenai situasi strategis

pemasaran. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif

diturunkan dari “kesesuaian” yang baik antara sumber daya internal perusahaan

dan sumber daya eksternal perusahaan. Kesesuaian yang baik akan

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

30

memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan

ancaman perusahaan. Jika diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini

memiliki implikasi yang bagus dan mendalam bagi desain dari strategi yang

bergasil (Robinson, 2008).

Hasil analisis SWOT akan diperoleh empat alternatif strategi (Rangkuti,

2005) yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh manajemen

perusahaan, yaitu :

1. Strategi SO (Strenght-Opportunity)

Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih

peluang-peluang yang ada diluar perusahaan. Jadi jika perusahaan

memiliki kelemahan maka perusahaan harus mampu mengatasi

kelemahan tersebut, sedangkan jika perusahaan mengalami ancaman

maka perusahaan harus berusaha menghindarinya dan berusaha

berkonsentrasi pada peluang-peluang yang ada.

2. Strategi WO (Weakness-Opportunity)

Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal

perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal.

Kadangkala perusahaan menghadapi kesulitan dalam memanfaatkan

peluang karena adanya kelemahan-kelemahan internal, oleh karen itu

tergantung bagaimana manajemen perusahaan untuk menggunakan

strategi tersebut.

3. Strategi ST (Strenght-Threat)

Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari atau

mengurani dampak dari ancaman-ancaman eksternal.

4. Strategi WT (Weakness-Threat)

Starategi ini merupakan teknik untuk bertahan dengan cara mengurangi

kelemahan internal serta menghindari ancaman. Suatu perusahaan yang

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

31

dihadapkan pada sejumlah kelemahan internal dan ancaman eksternal

sesungguhnya berada pada posisi yang berbahaya, ia harus berjuang

untuk tetep hidup bertahan.

Cara kerja analisis SWOT disini menggunakan matrik dengan

memasukkan faktor-faktor lingkungan internal (IFAS) serta memasukkan

faktor-faktor lingkungan eksternal pada sel vertikal yang berupa peluang

dan ancaman yang dapat diketahui dari hasil analisis lingkungan eksternal

(EFAS). Kemudian dari sisa sel yang mempertemukan antara faktor-faktor

internal dan eksternal tersebut dapat diketahui alternatif-alternatif strategi

yang dihasilkan analisis SWOT.

Dimana sel yang mempertemukan antara kekuatan-kekuatan

internal dengan peluang-peluang eksternal perusahaan akan

menghasilkan sel strategi SO. Sel yang mempertemukan antara

kelemahan-kelemahan internal dengan peluang-peluang eksternal akan

menghasilakn strategi WO. Sel yang mempertemukan kekuatan-kekuatan

internal dan ancaman-ancaman eksternal akan menghasilkan sel strategi

ST. Sedangkan sel yang akan mempertemukan kelemahan-kelemahan

internal perusahaan dengan ancaman-ancaman eksternal perusahaan

akan menghasilkan sel startegi WT.

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

32

Untuk mengetahui matrik SWOT dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. Matrik SWOT

Analisis Faktor

Internal

Analisisi Faktor

Eksternal

Strenghts (S)

Tentukan beberapa faktor

kekuatan

Weakness (W)

Tentukan beberapa

faktor kelemahan

Opportunity (O)

Tentukan beberapa

faktor peluang

Strategi SO

Ciptakan strategi untuk

menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang

Strategi WO

Ciptakan staregi yang

meminimalkan

kelemahan untuk

memanfaatkan peluang

Threats (T)

Tentukan beberapa

faktor ancaman

Strategi ST

Ciptakan stretegi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman

Strategi WT

Ciptakan stretegi yang

meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman

3.6.3 Penyusunan Strategi Pemasaran

Analisis diagram SWOT yang dilakukan oleh Pearce dan Robinson (2008)

dibagi atas beberapa strategi dalam empat sel yang berbeda yaitu sei satu strategi

agresif, sel dua strategi diversifikasi, sel tiga strategi bertahan diri, dan sel empat

strategi defensife yang dapat dilihat pada gambar 2 :

a. Sel 1: Strategi AgresifMerupan strategi yang paling disukai, dimana

perusahaan menghadapi beberapa peluang lingkungan dan banyak kekuatan

yang mendorong pemanfaatan peluang tersebut. Strategi ini menyarankan

strategi yang berorientasi pada pertumbuhan untuk memanfaatkan situasi

yang menguntungkan ini.

b. Sel 2: Strategi Diversifikasi Perusahaan dengan kekuatan tertentu menghadapi

lingkungan yang tidak menguntungkan. Dalam strategi ini akan dimanfaatkan

peluang jangka panjang atas produk atau pasar lain.

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

33

c. Sel 3: Strategi Bertahan DiriPerusahaan menghadapi lingkungan yang

kondusif, tetapi dikendalikan oleh kelemahan internal perusahaan. Strategi ini

memfokuskan perusahaan untuk mengatasi kelemahan tersebut agar dapat

lebih efektif dan efisien dalam menhasilkan produk dan melayani pasar.

d. Sel 4: Strategi DefensifStrategi ini digunakan bagi perusahaan yang

menghadapi ancaman lingkungan yang besar, sementara posisi perusahaan

relatif lemah. Situasi ini jelas menuntut strategi yang dapat mengurangi atau

membatasi keterlibatan dalam produk atau pasar agar dapat bertahan.

Banyak peluang lingkungan

Strategi bertahan diri Strategi agresif

Kelemahan intern III I Kekuatan intern

yang kritis yang penting

IV II

Strategi defersife Strategi difersifikasi

Ancaman lingkungan yang besar

Gambar 3. Analisis Diagram SWOT

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada Usaha Pembesaran dan Pemasaran Ikan

Lele Masamo di Kelompok Tani Sumber Lancar, Kelurahan Balearjosari,

Kecamatan Blimbing.Kota Malang. Jawa Timur. Padabulan april 2016yang

dilakukan oleh 2 (dua) orang dengan topik yang berbeda-beda, Muchlis lebih

mengarah ke manajemen produksi dan aspek-aspek yang mempengaruhi usaha

tersebut, sedangkan penulis sendiri Haidul Fiki lebih kearah strategi

pengembangan usaha pemasaran ikan lele masamo tersebut, sehingga untuk

beberapa isi dari laporan jika ada yang kebetulan sama dikarenakan kedua orang

ditempat penelitian memperoleh dan mengolah data secara bersama.

4.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Letak Geografis dan Topografis Wilayah

Lokasi Penelitian tentangStrategi Pengembangan Usaha Pemasaran Ikan

Lele Masamo (Clarias Gariepinus) Di Kelompok Tani Sumber Lancar kecamatan

Blimbing kota Malang. Untuk sampai ke lokasi ini dapat ditempuh dengan waktu

15 menit dari arah kota malang atau dengan jarak 8 Km, Secara geografis

Kelurahan Balearjosari merupakan Kelurahan yang berada diposisi paling utara

sekaligus sebagai pintu gerbang masuk ke kota Malang dan berada didalam

wilayah Kecamatan Blimbing Kota Malang. Dengan letak geografis 112o63’ –

112o65’ BT dan 7o92’ – 7o98’ LS dengan batas Utara Kabupaten Malang dan batas

Timur Kecamatan Kedungkandang. Luas lahan yang ada di Kelurahan

Balearjosari adalah 151,1 Ha. Lahan terbangun yang ada adalah seluas 78,7 Ha

dan lahan tidak terbangunnya mencapai 72,4 Ha. Kelurahan Balearjosari memiliki

kepadatan penduduk yang tergolong rendah yaitu 292 penduduk/Ha. Prosentase

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

35

perbandingan lahan terbangun dan tidak terbangun adalah 52,02% : 47,98

%(Kelurahan Balearjosari, 2015).

Menurut data yang diperoleh dari Kantor Kelurahan Balearjosari (2015).

Pusat pemerintahan Kelurahan Balearjosari terletak di Jalan Raya Balearjosari 9

Malang. Terdiri dari 6 (enam) Rukun Warga (RW) dan 41 (empat puluh satu)

Rukun Tetangga (RT), berada di ketinggian 417 m dari permukaan laut, suhu

udara 27 ºC dan curah hujan sebanyak 202 mm/tahun.

Kelurahan Balearjosari berbatasan wilayah dengan :

Sebelah utara : Kec. Singosari Kab. Malang

Sebelah seletan : Kel. Polowijen Kec. Blimbing

Sebelah Barat : Kel. Tasikmadu Kec. Lowokwaru

Sebelah Timur : Kel. Arjosari Kec. Blimbing

4.2 Keadaan Umum Kelompok Tani Sumber Lancar

4.2.1 Lokasi Usaha

Lokasi usaha pemasaran Ikan Lele di kelompok Pembudidaya Ikan Sumber

Lancar ini berada di Kelurahan Balearjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Lahan tempat pembesaran Lele berstatus kepemilikan PJKA (Perusahaan

Jawatan Kereta Api), dengan sistem sewa lahan kepada Lurah, selaku

penanggung jawab yang diberi amanah oleh pihak PJKA.

Adanya usaha pembesaran Ikan Lele dikelompok Pembudidaya Ikan

Sumber Lancar dapat memberikan dan menyumbangkan dampak positif bagi

pemilik dan perkembangan usaha pembesaran Ikan Lele di Kota Malang. Serta

dengan adanya pelaku usaha pembesaran Ikan Lele di Kota Malang, menjadian

Kota Malang mandiri akan kebutuhan Ikan, khususnya komoditas Ikan Lele yang

begitu besar permintaannya. Untuk denah lokasi Penelitian ini dapat dilihat pada

Lampiran 1.

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

36

4.2.2 Sejarah Berdirinya Kelompok Tani Sumber Lancar

Kelompok Tani Sumber Lancar merupakan suatu organisasi masyarakat

yang bergerak dalam bidang usaha budidaya ikan lele yang bertempat

diKelurahan Balearjosari kecamatan blimbing kota malang, kelompok ini Berdiri

pada tanggal 23 agustus 2013 yang di gagas oleh bapak aji dan bapak panca

dengan dilandasi hobby dan minat yang sama beliau mencoba membuat wadah

yang dapat memenuhi akan hasrat hobby mereka di bidang budidaya ikan lele

dan juga ingin meningkatkan pendapatan karena tidak dapat dipungkiri bahwa

budidaya ikan lele ini dapat membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga

dengan adanya sebuah organisasi maka akan mempermudah hubungan dengan

swasta maupun pemerintah terkait.

Sebelumnya bapak panca sudah lebih dulu bergerak dalam usaha

budidaya ikan lele namun masih menggunakan sistem tradisional yang tidak

memperhatikan kualitas ikan sehingga ikan lele memiliki citra yang jelek

dikalangan masyarakat dan seiring berjalanya waktu permintaan ikan lele semakin

meningkat di kawasan kota malang dari situ bapak panca sering mengikuti

pelatihan budidaya ikan lele yang dilaksanakan oleh instansi terkait dan dari

kegiatan itulah awalmula bapak panca bertemu bertemu bapak aji yang sudah

mengenal sistem budidaya lele NWS sehingga mereka berdua yang merumuskan

terbentuknya kelompok tani sumberlancar agar dapat meningkat kualitas

sumberdaya manusia di Kelurahan Balearjosari khususnya dalam bidang

budidaya ikan lele.

4.3 Keadaan Umum Penduduk Kelurahan Balearjosari

4.3.1 Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor Kelurahan Balearjosari jumlah

penduduk 7.610 jiwa dan 2.208 KK yang terdiri dari 3.779 jiwa penduduk laki-laki

serta 3.831 jiwa penduduk perempuan sebagian besar penduduknya berasal dari

Page 50: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

37

suku jawa dan bahasa yang digunkan adalah bahasa jawa dilihat dari Agamanya

sebagian besar penduduk Kelurahan Balearjosari beragama islam.

Keadaan penduduk Kelurahan Balearjosari berdasarkan tingkat

pendidikannya yang didominasi oleh lulusan SMA/SMU sebesar 2.690 sedangkan

untuk lulusan sarjana sebesar 337 jiwa untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada data

Tabel 5.

Tabel 5. Tingkat Pendidikan Penduduk Kelurahan Balearjosari

No Tingkat PendidIkan Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1 TK 697 orang 11,1

2 SD 845 orang 13,4

3 SMP 1.435 orang 22,9

4 SMA/SMU 2.690 orang 42,9

5 Akademi/D1-D3 243 orang 3,8

6 Sarjana 337 orang 5,3

7 Pasca Sarjana 16 orang 0,2

Total 6.263 orang 100

(sumber : Kelurahan Balearjosari, 2016)

Sehingga kemungkinan besar konsumen ikan lele pada Kelompok Tani

Sumber Lancar milik Bapak Pantja banyak didominasi oleh konsumen dengan

tingkat pendidikan SMA/SMU sebesar 2.690 orang.

4.3.2 Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan, penduduk di Kelurahan

Balearjosari sebagian besar bermata pencaharian sebagai karyawan yaitu

sebanyak 969 orang yang teridri dari PNS, Karyawan BANK, dan ABRI, sisanya

sebagai pedagang dan juga petani, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada data

Tabel 6.

Page 51: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

38

Tabel 6.Data Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

No Mata Pencaharian Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1 Pegawai negeri sipil 263 orang 10,8

2 ABRI 253 orang 10,4

3 Pegawai Swasta 453 orang 18,7

4 Wiraswasta/pedagang 657 orang 27,1

5 Tani 130 orang 5,3

6 Pertukangan 212 orang 8,7

7 Buruh Tani 29 orang 1,1

8 Jasa 215 orang 8,8

9 Pensiunan 210 orang 8,6

Total 2.422 orang 100

(sumber :Kelurahan Balearjosari, 2016)

Tabel diatas menarik kesimpulan bahwa mata pencaharian penduduk

Kelurahan Balearjosari yang mendominasi adalah wiraswasta dan pedagang,

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa mata pencaharian penduduk di

Kelurahan Balearjosari sebagian besar bermata pencaharian sebagaiwiraswasta

dan pedagangnamun dalam menentukan makanan apa yang harus dikonsumsi

pada hari itu akan lebih selektif, sehingga penduduk yang bermata pencaharian

sebagai wiraswasta dan pedagang merupakan pasar yang potensial untuk

komuditas perikanan dalam kondisi ini lebih tepatnya adalah ikan lele.

4.3.3 Keadaan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan data dari profil Kelurahan Balearjosari tahun 2016 diperoleh

data total jumlah penduduk sebanyak 7.610 jiwa, dengan perincian jumlah laki-laki

sebanyak 3.779 jiwa dan jumlah perempuan 3.831 jiwa, yang terbagi dalam 2.208

kepala keluarga, dengan usia 0-15 tahun sebanyak 2.025 jiwa, usia 15-65 tahun

sebanyak 5.029 jiwa dan usia 65 ke atas tahun sebanyak 556 jiwa. Keadaan

penduduk Kelurahan Balearjosari berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada

Tabel 7.

Page 52: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

39

Tabel 7. Data Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis kelamin Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1 Laki-laki 3.779 49,6

2 Perempuan 3.831 50,1

Total 7.610 100

(sumber : Kelurahan Balearjosari, 2016)

4.4 Keadaan Umum Perikanan

Kelurahan Balearjosari merupakan daerah perkotaan yang padat dengan

pemukiman dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai

karyawan, baik swasta maupun negeri dan sebagian besar juga seorang

pedagang. Perkembangan usaha perikanan di Kelurahan Balearjosari menurut

data yang didapat dari Kelurahan Balearjosari untuk pelaku usaha dibidang

perikanan belum terdata.Keadaan dilapangan dan dari wawancara warga

setempat di Kelurahan Balearjosari ada 1 kelompok Pembudidaya Ikan Lele yang

fokus terhadap pembesaran Ikan Lele dengan luasan lahan 630 m²dan memiliki

kolam bulat yang berjumlah 57 buah. Sedangkan usaha pembesaran Ikan Lele

yang dikelolah perorangan ada 3 masyarakat yang menggelutinya dengan luasan

kolam 70-100 m2 dengan kegiatan pembesaran Ikan Lele, tetapi kurang begitu

instensif.Terdapat juga 1 kolam pemancingan yang sekarang keadaannya kurang

begitu diperhatikan oleh pemiliknya dan yang 1 sudah tidak aktif karena merugi.

Page 53: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

V. HASILDAN PEMBAHASAN

Kegiatan usaha pemasaran Ikan Lele masamo yang dilakukan oleh

Bapak Pantja anggota Kelompok Tani Sumber Lancar tergolong masih dalam

tahap berkembang memulai usaha pada tahun 2012 yang diawali dengan 12

kolam yang ber diameter 2 meter dan sekarang sudah berkembang menjadi 29

kolam tentu saja dengan bertambahanya jumlah kolam ini akan menambah

penghasilan dari pembudidaya tersebut serta sarana dan prasarana yang

mendukung berjalannya kegiatan pemasaran ikan lele masmo, sarana yang

digunakan seperti fasiliotas transportasi motor atau mobil, peralatan pemasaran

seperti timbangan, tong penampung, bak grade, keranjang dan jaring serok.

Sedangkan untuk prasarana yaitu bangunan kumbung, kolam kecil yang kosong,

jalan dan etalase listrik. Dalam pemasaran Ikan Lele ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan agar kegiatan pemasaran dapat berlangsung sesuai dengan

yang telah direncanakan antara lain; strategi pemasaran, faktor ekternal dan

internal perusahaan dan juga strategi yang tepat untuk diterapkan yang tentu

saja dapat digunakan sebagai evaluasi usaha budidaya Lele ini mengalami

perubahan yang positif yaitu untung atau merugi. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada pembahasan tentang aspek-aspek yang berperan penting dalam

kegiatan pemasaran sebagai berikut:

5.1 Strategi Pemasaran

Strategi Pemasaran adalah usaha menjuruskan dana dan daya milik

perusahaaan ke arah pemberian keputusan kepada para pembeli, dengan

maksud agar perusahaan dapat menjual hasil produksi, memperoleh laba dan

mencapai tujuan perusahaan yang lain (Sutojo, 2003).

Page 54: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

41

Penerapan strategi segmentasi pasar, sasaran pasar, posisi pasar dan

diferensiasi produk yang di terpakan oleh kelompok tani sumber lancar produk

dapat terjual dipasaran dan mendapat citra baik di mata konsumen.

1. Segmentasi pasar (segmentation)

Segmentasi pasar yang dimiliki olek kelompok tani sumber lancar adalah

berdasarkan jenis segmentasi geografis. Karena usaha pemasaran ikan lele

masamo ini mendistribusikan produknya sesuai dengan lokasi strategis yaitu

masih dalam lingkup provinsi jawa timur pada kota malang tepatnmya dan

mengikuti pasar budaya di lapangan rampal setiap hari minggu pagi.

Namun ada beberapa karakteristik konsumen dalam membeli ikan lele

yaitu nerdasarka ukuran ikan lele per kilonya dan berdasarkan kebutuhan

dan keinginan pedagang eceran atau tengkulak dengan isi ikan lele 8-12

ekor per kilogram dan untuk konsumen olahan ikan lele dengan ukuran 5-8

ekor ikan/kg serta konsumen kolam pancingan 2-3 ekor ikan/kg, perbedaan

ini dikarenakan permintaan yeng berbeda dari pangsa pasar yang berbeda.

Panjang-pendeknya saluran pemasaran yang dilalui oleh suatu produk

perikanan tergantung jarak antara produsen ke konsumen, semakin jauh

jarak antara produsen ke konsumen maka biasanya semakin panjang saluran

yang ditempuh oleh produk dan harga produk sampai ke konsumen akan

lebih tinggi (Hanafiah, 2004). Adapun lembaga-lembaga yang ikut ambil

bagian dalam penyaluran barang adalah:

1. Produsen

2. Perantara (pedagang dan agen)

3. Konsumen akhir

Adapun saluran pemasaran yang dilakukan oleh Kelompok Tani Sumber

Lancar ada 4 macam dapat dilihat pada gambar 4.

Page 55: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

42

Saluran I

Saluran II

Saluran III

Saluran IV

Gambar 4.Saluran Pemasaran ikanLele Masamo

Adapun Lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran ikan lele pada

Kelompok Tani Sumber Lancer antara lain :

a. Kelompok Pembudidaya

Organisasi pembudi daya ikan lele di Kelurahan Bale Arjosari

bernama KELOMPOK TANI SUMBER LANCAR. Tujuan dibentuknya

organisasi pembudidaya ini adalah sebagai wadah aspirasi dalam melakukan

kegiatan budidaya maupun pemasaran. Dalam proses budidaya kelompok ini

memberikan beberapa informasi maupun pengetahuan tentang teknologi

budidaya ikan lele. Informasi dan pengetahuan ini di berikan oleh Bapak Aji

selaku penggagas budidaya ikan lele dan sekertaris dari kelompok ini.

Selain informasi dan pengetahuan tentang teknik budidaya organisasi

ini juga memberikan informasi pemasaran untuk anggota pembudidaya.

Informasi-informasi yang diberikan antara lain tengkulak, harga jual sehingga

dalam pemasarannya pembudidaya dapat memiliki kekuatan penawaran.

Jumlah pembudidaya dalam organisasi ini berjumlah 13 orang akan tetapi

yang aktif dalam kegiatan budidaya hanya ada 6 pembudidaya saja. Harga

jual lele dari pembudidaya yang ada di organisasi ini semua sama, yakni

sebesar Rp. 16.000 – Rp. 17.000

Kelompok Pembudidaya

Sumber

Lancar

KONSUMEN TENGKULAK

Industri Olahan

Kolam Pancing

KONSUMEN

Page 56: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

43

b. Tengkulak

Dalam memasarkan hwasil lele masamo, pembudidaya menggunakan

tengkulak sebagai pembelinya, hal ini dikarenakan sistim pembelian

tengkulak yakni sistim tebas semua hasil panen. Selain itu permintaan

tengkulak seperti ukuran ikan lelejuga tidak seberapa dipermasalahkan.

Jumlah tengkulak yang membeli ikan lele di kelompok ini ada tiga, dimana

dua tengkulak berlokasi didaerah sekitar lokasi kelompok budidaya yakni

daerah Polowijen dan yang satunya di daerah Pasar Gadang. Harga jual lele

pada Kelompok Tani Sumber Lancar dengan lele lainya yang didapatkan

tengkulak dari tempat lain samasaja yakni, Rp.16.000/kg dengan ukuran 8-12

ikan lele untuk 1 kg-nya.Adapun konsumen yang menjadi langganan dari

produkikan lele pada Kelompok Tani Sumber Lancer antara lain :

c. Industri Olahan Lele

Pembudidaya pada Kelompok Tani Sumber Lancar ini menjual ke

industri pengolahan. Industri pengolahan yang membeli di Kelompok

budidaya ini ada 2 industri pengolahan antara lain pengolahan nugget lele

dan pengolahan dawet lele. Permintaan yang dingginkan industri pengolahan

biasanya meminta ukuran ikan yang lebih besar yakni kurang lebih ukuran 1

kg isi 5-8ikan lele.

d. Kolam pancingan

Selain memenuhi permintaan ikan lele dari industri olahan, Kelompok

Tani Sumber Lancar juga memenuhi permintaan ikan lele dari kolam

pancingan.Permintaan yang dingginkan kolam pancingan biasanya meminta

ukuran ikan yang lebih besar yakni kurang lebih ukuran 1 kg isi 2-3 ikan lele

agar dapat segera dimasukkan dalam kolam pancingan .

Dimana tak jarang hampir semua pembeli termasuk konsumen

langsung datang ke lokasi budidaya untuk mengambil pesanan ikan lelenya,

Page 57: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

44

begitu pula dengan tengkulak, kolam pancingan dan industri olahan agar

dapat negosiasi harga dengan pembudidaya dan melakukan pendekatan

dengan pemilik kolam.

2. Tujuan pasar (tergetting)

Target yang menjadi prioritas dari usaha pemasaran ini adalah memperluas

daerah pemasaran, karena selama ini yang menjadi target pemasaran dari

produk ikan lele masamo ini hanya terbatas di daerah kota malang saja, lebih

tepatnya di pasar budaya dan lokasi usaha saja. Karena pasar konsumen

lokal semakin meningkat kebutuhan ikan lele dari waktu kewaktu dan sampai

saat ini belum dapat terpenuhi secara maksimal. Hal ini yang dijadikan acuan

oleh pihak kelompok tani sumber lancar untuk terus mengembangkan

usahanya dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas produk yang

dipasarkan untuk lebih bisa baik lagi, karena dengan meningkatnya

produktivitas budidaya dapat memenuhi permintaan pasar yang semakin

meningkat dan dapat menembus pasar luar kota malang terutama Surabaya.

Kelompok Tani Sumber Lancarmemiliki segmentasi pasar antara lain industri

olahan lele, kolam pancingan dan tengkulak atau dapat disebut dalam

kelompok masyarakat menengah kebawah karena volume pembelian ikan

lele pada Kelompok Tani Sumber Lancar terbilang masih sedang.

3. Posisi pasar (positioning)

Positioning yang dilakukan kelompok tani sumber lancar adalah posisi pasar

menurut harga atau kualitas karena produk yang dihasilkan dari kelompok

tani sumber lancar diposisikan sebagai nilai (harga dan kualitas) terbaik.Hal

ini dilakukan karena ingin menjaga kepercayaan dari para pelanggan

mengenai kualitas produk yang dihasilkan.Posisi pasar dari usaha ini dapat

dikatakan baik karena memiliki pelanggan tetap dan selalu dapat memenuhi

permintaan pasar sesuai dengan jumlah permintaan konsumen.

Page 58: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

45

Harga maupun kualitas juga dapat dinilai baik, hal ini dapat dilihat dengan

ikan lele yang dihasilkan, yakni memiliki rasa gurih, kesat saat penggorengan

dan tidak berbau anyir, karena menggunakan pakan yang baik dengan

sistem budaya yang sangat moderen.

4. Ciri khas produk (differensiation)

Differensiationatau ciri khas produk yang dihasilkan pada kelompok tani

sumber lancar terletak pada nama species ikan lele baru yaitu ikan lele

masamo yang merupakan persilangan dari ikan lele sangkuriang dengan ikan

lele phyton. Nama ikan lele masamo sangat diterima dengan baik oleh

konsumen dan memiliki nilai jual yang tinggi karena sangat berkualitas dilihat

dari daging ikan yang kenyal, tidak anyir dan menggunakan pakan yang

berkualitas tinggi sehingga menghasilkan ikan lele yang berkualitas.

Perbedaan yang sangat menonjol inilah yang lantas dijadikan ciri khas dari

produk hasil budidaya kelompok tani sumber lancar yang akan dipasarkan

dan menjani nilai jual serta dapat diingat oleh konsumen.

Strategi Pemasaran ini dilakukan dengan tujuan untuk

memperolehkeuntungan sehingga dapat mengembangkan usaha

pembesaranikan lele pada kelompok tani sumber lancar, agar dapat memperluas

lapangan kerja dan menciptakan sumber daya manusia yang terampil serta

berpengalaman di dalam dunia usaha baik pembesaran maupun pemasaran ikan

lele masamo.

5.2 Bauran Pemasaran

Strategi bauran pemasaran merupakan tahapan selanjutnya setelah

strategi pemasaran diterapkan maka perusahaan diharapkan untuk menerapkan

dan merencanakan rincian bauran pemasaran (Marketing Mix) merupakan

kumpulan alat pemasaran yang meliputi produk, harga, tempat, dan promosi

Page 59: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

46

yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan di

pasar sasaran (Kotler dan gary, 2008)

Adapun strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh Kelompok Tani

Sumber Lancar Malang berdasarkan konsep bauran pemasaran (P4 yaitu

Product, Price, Place, dan Promotion). Sehingga diperoleh hasil dari wawancara

saat penelitian di Kelompok Tani Sumber Lancar dengan pengusaha atau

pembudidaya ikan lele masamo adalah sebagai berikut :

a. Produk (Product)

Menurut kasmir (2012), produk merupakan sesuatu yang dapat

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga konsumen

merasa diuntungkan karena telah menggunakan produk tersebut.

Ikan lele yang dipasarkan oleh Kelompok Tani Sumber Lancar ini

adalah ikan lele jenis baru yaitu persilangan ikan lele jenis sangkuriang

dan jenis phyton, sehingga menghasilkan ikan lele jenis baru yaitu ikan

lele masamo yang memiliki keunggulan yaitu dengan ketahanan terhadap

penyakit yang sangat kuat dan tingkat konsumsi pakan yang sangat besar

dan dalam usia kurang dari 3 bulan ikan lele masamo sudah di panen dan

dapat dijual untuk dipasarkan kepada konsumen.

b. Harga (Price)

Menurut kasmir (2012), harga merupakan salah satu aspek penting

dalam kegiatan marketing mix.Harga adalah sejumlah uang yang

diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang dan jasa.

Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam menetapkan harga yang

tepat terhadap suatu produk adalah :

1. Menentukan tujuan penetapan harga

2. Memperkirakan permintaan, biaya dan laba

3. Memilih strategi harga untuk membantu menentukan harga dasar

Page 60: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

47

4. Menyesuaikan harga dasar dengan taktik penetapan harga

Penentuan harga ikan lele masamo dipengaruhi oleh kondisi ikan lele

masamo itu sendiri dan mengikuti harga pasar. Jika kualitas ikan lele

masamo bagus maka harga akan tinggi begitu pula sebaliknya.

Kesetabilan harga pasar juga sangat mempengaruhi tinggi rendahnya

harga ikan lele itu sendiri. Jika permintaan dipasar akan Ikan lele melebihi

penawaran maka harga ikan lele dipasaran akan naik dan begitu pula

sebaliknya.

Kesetabilan harga pasar akan terganggu jika ada oknum tertentu

yang dengan sengaja mempermainkan harga pasar dengan tujuan

merusak harga untuk mendapatkan keuntungan lebih atau dengan tujuan

menjatuhkan para pesaing. Perbedaan harga ikan yang ada di

pembudidaya dengan harga ikan yang ada di pasar memiliki kualitas

bagus sangat terpaut jauh yaitu Rp 16.000/kg untuk harga di

pembudidaya dan Rp 23.000/kg untuk harga di pasar ikan dengan

ukuran panen 6-7 ekor dalam satu kilonya.

c. Tempat (Place)

Menurut sutawi (2002), beberapa factor ekonomi yang harus

dipertimbangkan dalam penentuan lokasi usaha antara lain adalah

kedekatan dengan pasar, ketersediaan sumber energi, ketersediaan

tenaga kerja, iklim yang mendukung, dan ketersediaan capital, serta

ketersediaan sarana transportasi dan komunikasi.

Pembeli hasil produksi pembesaran ikan lele milik Kelompok Tani

Sumber Lancar masih di sekitar kota dan kabupaten malang saja, karena

permintaan ikan lele untuk daerah sekitar malang masih belum terpenuhi

secara keseluruhan mengingat konsumsi ikan lele masyarakat kota dan

kabupaten malang yang cukup tinggi.

Page 61: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

48

Usaha tempat budidaya ikan lele masamo yang nantinya akan di

pasarkan pada konsumen berada di pinggir rel kereta api dan deket

dengan jalan raya. Pemilik usaha ikan lele ini memiliki tempat khusus

untuk memasarkan ikan lele hasil produksinya di tempat

budidaya.Sehingga dekat dengan sarana transportasi dan memudahkan

konsumen secara langsung untuk dating dan membeli ikan lele masamo

untuk dikunsumsi.

Menurut Sutawi (2002), Penentuan lokasi dan distribusi sangat

penting agar konsumen mudah menjangkau setiap lokasi yang ada untuk

mendistribusikan barang maupun jasa. Strategi distribusi digunakan untuk

menentukan bagaimana tercapainya target pasar dan bagaimana

menyelenggarakan fungsi-fungsi distribusi. Factor-faktor yang

mempengaruhi distribusi barang dan jasa antara lain adalah :

1. Pertimbangan pembeli atau factor pasar

2. Karakteristik produk

3. Faktor produsen atau pertimbangan pengawasan dan keuangan

Pendistribusian ikan lele masamo dari pembudidaya ke konsumen

bias dilakukan secara menjual langsung kepada konsumen dan ada juga

yang memesan melalui telephone atau media social lainnya misalnya

facebook, black berry masengger, toko online dan masih banyak lainnya.

Selain itu juga melalui pedagang pengepul atau pengecer yang dibeli

untuk dijual kembali kepada konsumen.

d. Promosi ( Promotion)

Menurut Kasmir (2012), promosi adalah merupakan kegiatan

perusahaan untuk mempromosikan atau menginformasikan segala jenis

produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen yang

baru.

Page 62: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

49

Promosi yang dilakukan pada kelompok tani sumber lancar ini antara

lain :

1. Promosi personal

Promosi yang dilakukan adalah dengan melayani pembeli seramah

mungkin dan bias berdiskusi bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut

tentang ikan lele masamo. Dengen seperti itu pembeli merasa

diperhatikan dan dihargai sehingga membangun kepercayaan

terhadap penjual.

2. Mengikuti pasar budaya

Pasar budaya biasanya dilakukan setiap hari minggu di lapangan

rampal malang pada pagi hari, menjual ikan lele di pasar budaya

dilakukan agar masyarakat kota malang dapat secara langsung

membeli saat selesai senam atau olahraga di sana. Tidak hanya ikan

lele yang di jual di sana ada juga produk olahan ikan lele seperti

dawet lele dan produk lainnya.

3. Periklanan

Sekarang yang lagi gencar gencarnya adalah promosi melalui media

sosial melalui facebook, olx atau media soaial lainnya, pengiklanan

dilakukan dengan cara memasang foto dan harga ikan lele masamo

yang bersaing sehingga dapat menarik minat konsumen untuk

membeli.

Faktor keberhasilan perluasan daerah pemasaran untuk kedepannya

sangat dipengaruhi oleh pelayanan yang baik, ikan lele yang berkualitas,

dan ketepatan pengiriman barang sehingga pelanggan merasa puas dan

bagus untuk dijadikan rekan dalam berbisnis untuk pemasaran yang lebih

efisien adalah sesama pembudidaya ikan lele atau dalam kata lain dari

mulut ke mulut, juga melalui media sosial berupa grup facebook.

Page 63: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

50

5.3 Proses Pemasaran

Proses pemasaran adalah semua kegiatan usaha (business actifities) yang

berkaitan dengan arus penyerahan barang dan jasa baik barang siap pakai atau

setengah jadi dari produsenke konsumen (Menurut Lupiyoadi, 2001).

Proses pemasaran ikan lele yang dilakukan oleh Kelompok Tani Sumber

Lancar meliputi:

1. Produk yang dipasarkan

Produk yang dipasarkan oleh Kelompok Tani Sumber Lancar adalah ikan lele ber

jenis masamo, pyhton dan sangkuriang dengan ukuran 8-12/kgdengan harga

Rp.16.000/kg dalam satu siklus panen menghasilkan 5.400 kg per 4 bulan,

dimana standar yang berlaku ketika ikan lele akan dipasarkan yaitu ikan tidak

dalam keadaan hidup, tidak sakit, bergerak lincah, dan tahan beradaptasi

terhadap lingkungan yang baru dengan tujuan menarik konsumen dan

memperluasjaringan pasar melalui kualitas dan pelayanan.

2. Pemilihan dan Pengambilan Produk

Memilih ikan lele yang memiliki kualitas atau mutu yang baik merupakan

serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Tani Sumber Lancar guna

mempertahankan para pelanggan dan konsumen yang membeli ikan lele secara

langsung di kolam. Hal ini dilakukan dengan cara ikan lele dengan ukuran yang

tidak seragam dipasarkan dimana ukuran bisa dipilih atas permintaan dari

pembeli dan selanjutnya ikan lele akan ditimbang untuk menghetahui berapa

jumlah ikan lele per kilonya yang akan dipasarkan.

3. PackingProduk

Setelah disortir dan ditimbang maka tahap selanjutnya adalah proses

pengepakan atau packing produk, dimana ikan lele dipindahkan kedalam wadah

berupa beberapa tong atau jerigen, namun ada beberapa pembeli membawa

Page 64: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

51

kendaraannya sendiri untuk langsung dibawa pulang seperti pick-up atau sepeda

motor.

4. Penentuan Harga

Pada komuditas lele yang sudah siap dipasarkan di Kelompok Tani Sumber

Lancar memiliki keputusan penentuan harga berdasarkan kesepakatan antara

penjual dan pembeli dilokasi budidaya dan juga menyesuaikan harga pasar ikan

lele per kilonya, namun jika tengkulak atau pembeli memesan dalam volume

yang besar harga akan lebih miring lagi.

5. Cara Pembayaran

Kelompok Tani Sumber Lancar melayani jual beli ikan lele baik secara langsung

maupun secara tidak langsung, artinya dapat dengan bertemu dan melakukan

transaksi secara langsung atau dengan hanya melalui pesan singkat dan telepon

baik dengan pelanggan tetap ataupun pembeli baru. Hal tersebut tidak menutup

kemungkinan melakukan pembayaran dengan cara transfer terlebih dahulu

menggunakan jasa perbankan. Selain mudah pembayaran dengan cara transfer

terlebih dahulu sebelum produk dikirim juga lebih aman mengingat transaksi

pembayaran yang dilakukan kebanyakan dalam jumlah yang banyak.

6. Pengiriman

Untuk proses pengiriman sendiri Kelompok Tani Sumber Lancar sangat memiliki

informasi pasar dan strategi memikat konsumen yang sangat baik, sehingga ikan

yang sudah di panen tidak perlu dikirim melalui jalur darat atau udara karen para

pengepul atau konsumen datang secara langsung di tempat budidaya ikan lele

sehingga dapat memotong biaya pengiriman dan memperkecil biaya pemasaran.

Adapun proses pemasaran ikan lele yang dilakukan oleh Kelompok Tani Sumber

Lancar dapat dilihat pada gambar 5 :

Page 65: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

52

Gambar 5 : Proses pemasaran di Kelompok Tani Sumber Lancar

Aspek teknis merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam

usaha pemasaran Ikan Lele karena ketersedian input, sarana dan prasarana

tentu saja sangat mendukung ketika dalam proses pemasaran. Bapak Pantja

sangat memperhatIkan aspek-aspek teknis diantaranya: sarana dan prasarana.

5.3.1 Sarana Pemasaran

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat di pakai sebagai alat mencapai

maksud dan tujuan dengan kata lain sarana lebih ditunjukan untuk benda-benda

atau peralatan yang bergerak. Dalam usaha pemasaran Lele tentu sarana

merupakan faktor yang sangat penting sebagai penunjang kesuksesan usaha ini.

Sarana yang digunakan dalam usaha pemasaran Ikan Lele diantaranya sebagai

berikut:

1. Timbangan

Timbangan digunakan pada saat proses panen dan juga pada saat

sampling serta menimbang pakan yang akan diberIkan terhadap Ikan sehingga

tidak akan terjadi kelebihan pakan pada saat pemberian pakan ke Ikan.

Gambar 6. Timbangan

PENGEPAKAN PEMILIHAN PRODUK PRODUK

PENGIRIMAN PEMBAYARAN PENENTUAN HARGA

Page 66: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

53

2. Bak sortir

Bak sortir digunakan pada saat sortir Ikan setelah panen agar sesuai

ukuran sehingga memudahkan Pembudidaya dalam memisahkan Ikan yang

akan dipasarkan dan bak sortir yang digunakan memiliki ukuran yang berbeda

ada.

Gambar 7. Bak Sortir

3. Keranjang

Dalam proses pemanenan tentu saja membutuhkan keranjang yang

digukan untuk menampung Ikan dan juga untuk proses penimbangan selain itu

Pembudidaya juga dimudahkan dalam proses pemanenan karena keranjang

dapat langsung dimasukan kekolam sehingga Ikan tinggal diserok dan

dimasukan kekeranjang.

Gambar 8. Keranjang

4. Jaring serok

Jaring serok digunakan pada saat sampling, sortir dan juga pemanenan

alat ini meiliki fungsi yang sangat besar dalam proses pemasaran karena dapat

memudahkan Pembudidaya dalam melakukan kegiatan-kegiatanya.

Page 67: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

54

Gambar 9. Jaring Serok

5. Drum

Drum digunakan pada saat ikan setelah di panen namun konsumen atau

pembeli belum datang untuk mengambil pesanannya sehingga ikan yang sudah

dipanen dimasukkan kedalam drum dan diisi dengan air bersih sehingga ikan

akan tetap segar dan hidup saat pembeli datang untuk mengambil pesanannya

dan dapat meningkatkan nilai jual dalam proses pemasaran ikan lele.

Gambar 10. Drum

5.3.2 Prasarana Pemasaran

Prasarana sangat penting dalam usaha pemasaran terutama dalam hal

pengiriman produk kepada konsumen. Prasarana yang digunakan dalam usaha

pemasaran Ikan Lele diantaranya sebagai berikut :

1. Alat Komunikasi

Alat komunikasi digunakan untuk komunikasi baik secara sms atau telfon

dengan pembeli atau tengkulak untuk memperluas jaringan pasar serta terjadi

kesepakatan harga dan jumlah pesanan dalam kegiatan tersebut.

Page 68: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

55

Gambar 11.Alat komunikasi

2. Infrastruktur Jalan

Jalan sangat berperan penting dalam prasarana untuk menunjang

kelancaran distribusi ikan lele yang diambil secara langsung oleh pembeli atau

tengkulak sehingga proses pemasaran berjalan lebih efisien.

Gambar 12.Infrastruktur Jalan

3. Insfrastruktur Jaringan Listrik

Arus listrik berperan penting dalam pemasaran yaitu digunakan sebagai

pengisi baterai alat komunikasi saat daya hampir habis sehingga komunikasi

kepada pembeli atau tengkulak dapat berlangsung dengan baik.

Gambar 13.Infrastruktur Jaringan listrik

Page 69: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

56

5.4 Analisis Lingkungan

5.4.1 Analisis Lingkungan Internal

MenurutRangkuti (2005), analisis internal dilakukan untuk mendapatkan

factor kekuatan yang akan digunakan dan faktor kelemahan yang akan

diantisipasi. Untuk mengevaluasi faktor tersebut digunakan matriks IFAS (Internal

Strategi Factors Analysis Summary).Penentuan faktor strategi internal dilakukan

sebelum membuat matrik IFAS.

Berdasarkan hasil wawancara langsung dengan pemilik usaha, diketahui

beberapa kekuatan dan kelemahan yang ada dalam usaha ini. Kekuatan tersebut

adalah sistem pembayaran yang fleksibel, sumberdaya manusia, lokasi dan

produk.

1. Kekuatan

Kekuatan merupakan sumberdaya, keterampilan atau kebutuhan lain

yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani oleh

perusahaan. Adapun kriteria pembobotan dan rating fada faktor kekuatan

yang dimiliki oleh pemasaran ikan lele masamo dapat dilihat pada tabel 8 :

Tabel 8. Kriteria Pembobotan dan Rating Pada Faktor Kekuatan

Bobot Kriteria Rating Kriteria

0.06 Jika variabel kekuatan tidak penting terhadap pengembangan usaha

1 Jika variabel kekuatan tidak berpengaruh terhadap pengembangan usaha

0.10 Jika variabel kekuatan cukup penting terhadap pengembangan usaha

2 Jika variabel kekuatan cukup berpengaruh terhadap pengembangan usaha

0.12 Jika variabel kekuatan penting terhadap pengembangan usaha

3 Jika variabel kekuatan berpengaruh terhadap pengembangan usaha

0.14 Jika variabel kekuatan sangat penting terhadap pengembangan usaha

4 Jika variabel kekuatan sangat berpengaruh terhadap pengembangan usaha

Page 70: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

57

a. Sumber Daya Manusia

SDM atau tenaga kerja merupakan aset yang sangat penting bagi

perusahaan dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Oleh karina

itu, perlu diambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan kualitas

karyawan serta menciptakan iklim kerja yang kondusif. Manajemen

perusahaan selama ini menciptakan hubungan baik antara pimpinan dengan

karyawan dan antara karyawan dengan karyawan.Hal ini bertujuan agar

karyawan dapat bekerja secara efektif, efisien, dan meningkatkan loyalitas.

Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Kelompok Tani Sumber Lancar

Malang berjumlah 6 pekerja yang terbagi menjadi tiga yaitu tenaga kerja

tetap dengan jumlah 2 orang, tenaga kerja herian berjumlah 2 orang dan

tenaga kerja borongan yang berjumlah 2 orang atau lebih tergantung dari

pelaksanaan proses produksi dan pemasaran.

b. System Pembayaran Yang Flexible

System pembayaran yang diberlakukan menyediakan pembayaran

dengan cara membayar uang muka terlebih dahulu dan sisanya akan

dibayarkan setelah barang dagangan mereka laku sangat mempermudah

konsumen yang merupakan pedagang pengepul.

c. Lokasi Yang Strategis

Lokasi yang mendukung karena letak usaha pemasaran ikan lele ini dekat

dengan jalan raya sehingga memudahkan akses saat mendistribusikan

produk yang dipasarkan dan juga mendapatkan bahan baku.

d. Produk Yang Berkualitas

Kekuatan dari usaha ini salah satunya juga karena kualitas dari produk

ikan lele masamo yang baik. Salah satu alasannya adalah Karena letak

tempat produksi dekat dengan pedagang pengepul, sehingga produk tetap

segar dan dapat terjaga kualitasnya serta pakan yang berkualitas pabrik.

Page 71: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

58

Berdasarkan hasil wawancara langsung dengan pemilik usaha, diketahui

beberapa kekuatan dan kelemahan yang ada dalam usaha ini. Kelemahan

tersebut adalah sistem kemampuan promosi,manajemen, sarana transportasi

keluar daerah dan tingkat pendidikan.

2. Kelemahan

Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam suatu atau

lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap

pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan

secara efektif.Adapun kriteria pembobotan dan rating fada faktor kelemahan

yang dimiliki oleh pemasaran ikan lele masamo dapat dilihat pada tabel 9 :

Tabel 9. Kriteria Pembobotan dan Rating Pada Faktor Kelemahan

Bobot Kriteria Rating Kriteria

0.06 Jika variabel kelemahan tidak penting terhadap pengembangan usaha

1 Jika variabel kelemahan tidak berpengaruh terhadap pengembangan usaha

0.10 Jika variabel kelemehan cukup penting terhadap pengembangan usaha

2 Jika variabel kelemahan cukup berpengaruh terhadap pengembangan usaha

0.12 Jika variabel kelemahan penting terhadap pengembangan usaha

3 Jika variabel kelemahan berpengaruh terhadap pengembangan usaha

0.14 Jika variabel kelemahan sangat penting terhadap pengembangan usaha

4 Jika variabel kelemahan sangat berpengaruh terhadap pengembangan usaha

a. Kemampuan promosi

Kurangnya inisiatif Kelompok Tani Sumber Lancar dalam

memasarkan produknya menggunakan media promosi yang ada

membuat pemasaran ikan lele kurang berkembang. Untuk saat ini masih

menggunakan personal selling dalam menawarkan produk kepada para

distributor atau pedagang serta mengikuti pasar budaya yang

diselenggrakan oleh pemerintah kota malang. Cara ini menjadi alternatif

dalam menekan biaya pemasaran

Page 72: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

59

b. Manajemen

Masih menggunakan manajemen sederhana artinya semua kegiatan

pelaksanaan dan perencanaan dilakukan hamper keseluruhan oleh

pemilik sendiri, sehingga pelaksanaan pada aspek pemasaran ikan lele

masamo sering kurang maksimal.

c. Sarana transportasi distribusi keluar daerah

Dalam melakukan kegiatan ekspor kemajuan teknologi transportasi

memiliki peranan yang sangat penting, mengingat produk perikanan

merupakan komoditas yang cepat rusak. Kelompok Tani Sumber Lancar

kurang memiliki saran transportasi didalam pengiriman ikan lele

khususnya pada area luar jawa timur. Sehingga Kelompok Tani Sumber

Lancar selalu menggunakan mobil dinas atau layanan jasa penyewaan

alat transportasi (ekspedisi) didalam pengiriman ikan lele yang ada diluar

jawa timur. Dalam hal ini dibutuhkan bantuan dari pemerintah setempat

untuk pemberian mobil khusus untuk pengiriman hasil perikanan.

Sehingga tidak mempengaruhi pengeluaran hasil pemasaran.

d. Tingkat pendidikan

Kelompok Tani Sumber Lancar memiliki SDM pada tingkat pendidikan

dibawah rata-rata pada tingkat pendidikan SD, SMP DAN SMA banyak

pada bagian produksi dan teknik. Sedangkan pada tingkat S1 pada

bagian administrasi dan pemasaran, hal ini dapat mengganggu dalam

proses produksi berkaitan dengan segi kualitas dan kuantitas yang

dihasilkan, maka diperlukan suatu pelatihan dan pengembangan dalam

meningkatkan SDM yang sudah ada.

Setelah mengetahui analisis faktor-faktor internal dari Kelompok Tani

Sumber Lancar data dimasukkan kedalam matrik IFAS. Untuk melihat matrik

IFAS dapat dilihat pada tabel 10 :

Page 73: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

60

Tabel 10. Matrik IFAS (Internal Strategi Factors Analysis Summary)

No Faktor Strategi Internal Bobot (B) Relatif Rating (R) Score

1 Kekuatan

a. Sumberdaya manusia

3

0,107

2

0,214

b. System pembayaran

yang flexible

3 0,107 3 0.321

c. Lokasi yang strategis 4 0,143 3 0.429

d. Produk yang

berkualitas

4

0,143

3 0.429

Jumlah nilai kekuatan 14 0,5 1,393

2 Kelemahan

a. Kemampuan promosi

4 0,143 3 0,429

b. Manajemen 3 0,107 2 0,214

c. Saranatransportasi

distribusi keluar daerah

4

0,143

3

0,429

d. Tingkat pendidikan 3 0,107 3 0,321

Jumlah nilai kelemahan 14 0,5 1,393

Total 28 1,00 2,79

Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2016

Sekor total 2,79 menunjukan bahwa usaha ini telah berupaya

memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan-kekuatan yang ada serta

mengupayakan untuk mengurangi kelemahan-kelemahan yang ada.

5.4.2 Analisis Lingkungan Eksternal

MenurutRangkuti (2005), analisis eksternal dilakukan untuk mendapatkan

factor peluang yang akan digunakan dan faktor ancaman yang akan diantisipasi.

Untuk mengevaluasi faktor tersebut digunakan matriks EFAS (eksternal Strategi

Factors Analysis Summary).Penentuan faktor strategi internal dilakukan sebelum

membuat matrik EFAS.

Berdasarkan hasil wawancara langsung dengan pemilik usaha, diketahui

beberapa peluang dan ancaman yang ada dalam usaha ini. Peluang tersebut

Page 74: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

61

adalah Permintaan pasar, Dukungan pemerintah terhadap perikanan, Perubahan

pola konsumsiserta Sarana dan prasarana yang mudah diperoleh

1. Peluang

Peluang merupakan situasi utama yang sangat menguntungkan dalam

lingkungan suatu perusahaan.Adapun kriteria pembobotan dan rating fada faktor

peluang yang dimiliki oleh usaha ini dapat dilihat pada tabel 11 :

Tabel 11. Kriteria Pembobotan dan Rating Pada Faktor Peluang

Bobot Kriteria Rating Kriteria

0.06 Jika variabel peluang tidak penting terhadap pengembangan usaha

1 Jika variabel peluang tidak berpengaruh terhadap pengembangan usaha

0.10 Jika variabel peluang cukup penting terhadap pengembangan usaha

2 Jika variabel peluang cukup berpengaruh terhadap pengembangan usaha

0.12 Jika variabel peluang penting terhadap pengembangan usaha

3 Jika variabel peluang berpengaruh terhadap pengembangan usaha

0.14 Jika variabel peluang sangat penting terhadap pengembangan usaha

4 Jika variabel peluang sangat berpengaruh terhadap pengembangan usaha

a. Permintaan pasar

Konsumsi ikan lele mengalami peningkatan yang signifikan, tetapi

peningkatan jumlah konsumsi tersebut tidak diimbangi oleh peningkatan

produksi. Berdasarkan data KKP, konsumsi ikan per kapita masyarakat

indonesia dari tahun 2014 sampai 2015 rata-rata naik hingga 5,44%

dimana pada tahun 2014 tingkat konsumsi ikan mencapai 3-.48 kilogram

per kapita per tahun pada tahun 2015 sebanyak 32,25 kilogram per kapita

pertahun, artinya masyarakat indonesia semakin melek dan mengalami

kenaikan dalam negkonsumsi ikan sehingga membuka peluang pasar

yang besar dalam produksi dan pemasaran perikanan khususnya ikan lele.

Meningkatnya konsumsi ikan membuat Kelompok Tani Sumber Lancar

semakin memperbesar produksinya sehingga dapat memenuhi permintaan

pasar yang sangat besar.Untuk saat ini Kelompok Tani Sumber Lancar

Page 75: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

62

hanya memproduksi ikan lele serta memasarkannya, namun ada beberapa

pedagang yang membuat olahan dari ikan lele yang dibeli di Kelompok

Tani Sumber Lancar.

b. Dukungan pemerintah terhadap perikanan

Dukungan positif dari pihak pemerintah terhadap sektor perikanan

merupakan peluang yang baik untuk mengembangkan usaha.

Sebagaimana visi-misi perikanan indonesia saat ini adalah industrialisasi

perikanan sebagai program peningkatan nilai tambah pelaku usaha

perikanan. Kebijakan-kebijakan pemerintah di sektor perikanan sangat

membantu terhadap pengembangan pemasaran iken lele, salah satu

bentuk yang disarankan lengsung oleh KelompokTani Sumber Lancar

adalah adanya keseriusan pemerintah Pusat untuk melakukan

penambahan jumlah kolam untuk budidaya ikan lele. Dengan ditambahnya

jumlah kolam Kelompok Tani Sumber Lancar dapat memenuhi permintaan

pasar yang besar sehungga pemasaran ikan lele dapat berkelanjutan.

Kegiatan promosi dibidang perikanan yang dilakukan pemerintah untuk

memajukan perikanan yang ada di Malang dapat dijadikan sebagai

kesempatan bagi Kelompok Tani Sumber Lancar untuk menjalin kerja

sama dan lebih memperkenalkan Kelompok Tani Sumber Lancar bagi

pelaku usaha dalam bidang perikanan.

c. Perubahan pola konsumsi

Salah satu bahan makanan yang baik untuk dikonsumsi karena nilai

gizi yang terkandung di dalamnya adalah ikan.Masyarakat dinegara maju

sangat memperhatikan masalah kesehatan, jenis, mutu, dan kualitas

produk yang dikonsumsi.Menyebarnya jenis-jenis penyakit yang

menyerang ternak di dunia, seperti penyakit mulut pada sapi, flu burung

pada ternak unggas dan flu babi, menyebabkan masyarakat negara meju

Page 76: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

63

beralih dari ret meat ke white meat hal ini menyebabkan permintaan

terhadap produk perikanan termasuk ikan lele meningkat. Perubahan

konsumsi masyarakat merupakan peluang bagi Kelompok Tani Sumber

Lancar untuk memasarkan ikan lele.

d. Sarana dan prasarana yang mudah diperoleh

Ketersediaan sarana dan prasarana yang mudah diperoleh di daerah

setempat dapat dikatakan merupakan salah satu peluang penting bagi

usaha ini baik dalam kegiatan produksi terutama pemasaran.Peluang ini

membuat pemilik usaha tidak perlu jauh-jauh ke daerah lain untuk

melengkapi dan mencukupi kebutuhan pada usaha ini.

Berdasarkan hasil wawancara langsung dengan pemilik usaha, diketahui

beberapa peluang dan ancaman yang ada dalam usaha ini.Ancaman tersebut

adalah Pengaruh musim, Kondisi Ekonomi, Kebijakan Pemerintah dan Pesaing

2. Ancaman

Ancaman merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan dalam

lingkungan suatu perusahaan.Adapun kriteria pembobotan dan rating fada faktor

ancaman yang dimiliki oleh usaha ini dapat dilihat pada tabel 12 :

Tabel 12. Kriteria Pembobotan dan Rating Pada Faktor Ancaman

Bobot Kriteria Rating Kriteria

0.06 Jika variabel ancaman tidak penting terhadap pengembangan usaha

1 Jika variabel ancaman tidak berpengaruh terhadap pengembangan usaha

0.10 Jika variabel ancaman cukup penting terhadap pengembangan usaha

2 Jika variabel ancaman cukup berpengaruh terhadap pengembangan usaha

0.12 Jika variabel ancaman penting terhadap pengembangan usaha

3 Jika variabel ancaman berpengaruh terhadap pengembangan usaha

0.14 Jika variabel ancaman sangat penting terhadap pengembangan usaha

4 Jika variabel ancaman sangat berpengaruh terhadap pengembangan usaha

Page 77: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

64

a. Pengaruh musim

Perubahan musim yang tidak stabil menyebabkan ancaman langsung

terhadap proses berlangsungnya budidaya ikan lele, musim hujan adalah

musim-musim yang rentan dengan berubahnya suhu secara drastis.

Dengan pengaruh musim yang tidak menentu dapat mengganggu

kelangsungan suatu proses produksi ikan lele dan pemasarannya disini

kontinuitas pelanggan akan permintaan ikan lele tidak terpenuhi.

Sehingga akan berdampak kepasar yang tidak stabil akan target yang

harus dipenuhi.

Kendala terbesar usaha pemasaran ikan lele yaitu pada musim hujan

yang menyebabkan suhu fluktuatif sehingga banjir serta menyebabkan

usia panen lebih lama. Melihat kondisi tersebut dibutuhkan saluran kolam

ikan lele yang bagus agar ikan tidak keluar saat hujan. Saat ini sudah

dilakukan saluran yang sangat baik namun dinding pelindung kolam

masih belum permanen sehingga masih ada beberapa kolam yang dicuri

beberapa hari sebelum panen, sehingga dapat menghambat jalannya

proses produksi dan mengurangi hasil produksi ikan lele yang akan di

pasarkan.

b. Kebijakan Pemerintah

Kondisi politik sangat berpengaruh terciptanya stabilitas ekonomi

suatu negara.Pemerintah sebagai wadah regulator dan eksekutor

pembangunan sangat penting untuk diperhatikan.Berbagai kebijakan dan

peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah memberi pengaruh yang

sangat besar terhadap bagaimana suatu bisnis dilakukan.

Salah satu bentuk dukungan pemerintah yang tercantum pada UU

No. 31 tahun 2004 secara umum tujuan pemanfaatan dan pengolahan

Page 78: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

65

sumber daya perikanan diantaranya meningkatnkan ketersediaan dan

konsumsi sumber protein ikan, mengoptimalkan sumber daya ikan,

meningkatkan produktivitas, mutu nilai tambah, dan daya saing,

meningkatkan ketersediaan bahan baku untuk industri pengolahan ikan.

Ketegangan politik yang terjadi di Indonesia belakangan ini cukup

mempengaruhi kegiatan industri perikanan, dengan adanya kerusuhan-

kerusuhan dan terjadinya bencana banjir yang hampir melanda sebagian

besar kota-kota besar di indonesia khususnya kota Jakarta telah

menghambat proses pengiriman keluar negeri yang akhirnya berdampak

pada pembatalan pemasaran oleh negara pengimpor. Hal ini cukup

memberikan kerugian bagi industri perikanan apabila secepatnya tidak di

tanggulangi oleh pemerintah Indonesia.

c. Kondisi ekonomi

Faktor ekonomi berhubungan erat dengan keberhasilan program

pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.Sebab pola konsumsi

masyarakat dalam hal ini konsumsi masyarakat dipengaruhi oleh tren

sektor ekonomi dan pasar.Program pemasaran yang ada harus bisa

mempertimbangkan kecenderungan pasar yang dapat mempengaruhi

keberhasilan program pemasaran tersebut.

Adapun faktor-faktor ekonomi yang dianalisis antara lain pertumbuhan

ekonomi, inflasi dan harga bbm.

1. Pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang positif sangat menguntungkan bagi

dunia usaha. Sebaliknya pertumbuhan ekonomi yang negatif akan

menyebabkan kemacetan bagi perkembangan dunia usaha pada

negara tersebut. Adapun laju pertumbuhan ekonomi indonesia dapat

dilihat pada tabel 13. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa

Page 79: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

66

pertumbuhan ekonomi indonesia mengalami penurunan setiap

tahunnya hal ini dikarenakan keadaan indonesia yang telah pulih

paska kritis ekonomi beberapa tahun yang lalu.

2. Inflasi

Inflasi merupakan gejala kenaikan rata-tara semua harga dan

penurunan daya beli masyarakat, tingkat inflasi akan mempengaruhi

harga barang di pasaran. Dengan naiknya harga barang, maka

masyarakat cenderung tidak membelanjakan uang nya dan begitu

pula sebaliknya.Tingkat inflasi yang tinggi menjadi penyebab turunnya

pendapatan riil dan daya beli masyarakat. Tinggi tingkat inflasi akan

merugikan bagi perekonomian negara karena menimbulkan resesi

ekonomi yang berkepanjangan yang akan menghambat pertumbuhan

pada sektor usaha dan jasa nasional.

Tabel 13.Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Indonesia Tahun 2011-2015

Tahun 2011 2012 2013 2014 2015

Pertumbuhan

ekonomi

6.5 % 6.2 % 5.80 % 5.02 % 4.79 %

Laju inflas 3.79 % 4.3 % 8.38 % 8.36 % 6.96 %

Sumber : badan pusat statistik 2016

3. Harga BBM

Kebijakan pemerintah Joko Widodo dalam menaikan harga

bahan bakar minyak (BBM) memang tidak dapat dihindarkan lagi

karena pemerintah akan semakin sulit memberikan subsidi terhadap

masyarakat ditengah naiknya harga minyak dunia. Namun dampak

dari kenaikan ini ternyata sangat signifikan bagi usaha pemasaran ini,

ketika biaya BBM naik maka biaya pemasaran akan naik untuk proses

pengiriman ke konsumen secara langsung.

Page 80: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

67

d. Pesaing

Persaingan dalam suatu usaha sangat mempengaruhi kebijakan dan

kinerja Kelompok Tani Sumber Lancar. Ikan hasil produk perikanan

memberikan kontribusi yang cukup besar bagi devisa negar, sehingga

perkembangan usaha budidaya perikanan khususnya di Indonesia

menjadi semakin banyak, yang secara tidak langsung akan menyebabkan

tingginya tingkat persaingan pada industri perikanan di indonesia.

Semakin tinggi tingkat persaingan maka pangsa pasar yang tersedia

semakin sempit, dan begitu pula sebaliknya.Tingginya tingkat persaingan

merupakan ancaman besar bagi Kelompok Tani Sumber Lancar.

Persaingan yang terjadi di Kelompok Tani Sumber Lancar tidak terlalu

berpengaruh, karena dalam saluran pemasaran ikan lele sudah

mempunyai jaringan sendiri-sendiri dengan pedagang atau pembeli ikan

lele. Sedangkan dalam menjaga hubungan baik pada pedagang dan

pembeli Kelompok Tani Sumber Lancar berupaya memenuhi permintaan

ikan lele yang besar yaitu dengan cara memperbanyak jumlah kolam dan

menjaga kualitas mutu dan gizi pada pakan serta dilakukan pengawasan

secara intensif pada ikan lele.

Setelah diketahui analisis eksternal dari Kelompok Tani Sumber Lancar

data dimasukkan kedalam matrik EFAS. Matrik EFAS dapat dilihat pada tabel 14:

Page 81: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

68

Tabel 14. Matrik EFAS (Eksternal Strategic Factor Analysis Summary)

No Faktor Strategi Eksternal Bobot (B) Relatif Rating (R) Score

1 Peluang

a. Permintaan pasar

2 0,111 2 0.222

b. Dukungan pemerintah

terhadap perikanan

3 0,167 3 0.501

c. Perubahan pola konsumsi 3 0,167 2 0.334

d. Sarana dan prasarana

yang mudah diperoleh

2 0.111 2 0.222

Jumlah nilai kekuatan 10 0,556 1,279

2 Ancaman

a. Pengaruh musim

2 0,111 1 0.111

b. Kondisi Ekonomi 3 0,167 2 0,334

c. Kebijakan Pemerintah 1 0,055 2 0,11

d. Pesaing 2 0,111 2 0,222

Jumlah nilai kelemahan 8 0,444 0,777

Total 18 1.00 2,056

Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2016

Sekor total 2,058 menunjukan bahwa usaha ini telah berupaya

memanfaatkan semaksimal mungkin peluang-peluang yang ada serta

mengupayakan untuk mengurangi ancaman-ancaman yang ada.

5.4.3 Analisis SWOT

Setalah melakukan tahap input yang terdiri dari analisis matrik faktor

strategi eksternal maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis SWOT

dengan menggunakan matrik SWOT untuk mengetahui posisi lokasi Kelompok

Tani Sumber Lancar terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang

dimilikinya.

Matrik SWOT merupakan analisis lanjutan yang penting dalam

menentukan dan mengembangkan alternatif strategi yang tepat, dalam hal ini

adalah penentuan strategi yang tepat bagi Kelompok Tani Sumber Lancar.

Page 82: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

69

Dengan menggunakan faktor strategi (internal dan eksternal)

sebagaimana yang telah dijelaskan pada tabel IFAS dan EFAS kemudian

dimasukkan kedalam matrik SWOT.Berdasarkan pendekatan tersebut, kita dapat

membuat berbagai kemungkinan alternative strategi (SO, ST, WO, WT). Analisis

matrik SWOT dapat dilihat pada tabel 15.

Tabel 15. Matrik SWOT Pada Kelompok Tani Sumber Lancar Malang

IFAS EFAS

KEKUATAN (S) ➢ Sumberdaya manusia ➢ System pembayaran yang

flexible ➢ Lokasi yang strategis ➢ Produk yang berkualitas

KELEMAHAN (W) ➢ Kemampuan promosi ➢ Manajemen ➢ Saranatransportasi distribusi

keluar daerah ➢ Tingkat pendidikan

PELUANG (O) ➢ Permintaan pasar ➢ Dukunganpemerintah

terhadap perikanan ➢ Perubahan pola

konsumsi ➢ Sarana dan prasarana

yang mudah diperoleh

STRATEGI SO ➢ Meningkatkan jumlah ikan lele

yang dipasarkan untuk memenuhi permintaan pasar

➢ Meningkatkan kerja sama dengan pemerintah dalam mengembangkan pemasaran ikan lele

➢ Melakukan promosi yang sangat gencar serta Meningkatkan hubungan baik dengan pedagang

➢ Meningkatkan kualitas ikan lele yang dipasarkan dan menambah kerja sama dengan pedagang lain

STRATEGI WO ➢ Pemanfaatan teknologi

informasi dalam melakukan promosi

➢ Perbaikan dan pembaruan peralatan produksi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ikan lele

➢ Mengoptimalkan dukungan pemerintah untuk kemajuan pemasaran ikan lele

➢ Mengadakan pelatihan dan pembinaan untuk mengembangkan produksi ikan lele

ANCAMAN (T) ➢ Pengaruh musim ➢ Kondisi Ekonomi ➢ Kebijakan Pemerintah ➢ Pesaing

STRATEGI ST ➢ Memenfaatkan bantuan dari

pemerintah dengan tepat untuk mencapai target produksi

➢ Menambah area kolam budidaya agar proses usaha budidaya ikan lele bisa kontinyu

➢ Menjalin hubungan yang lebih baik dengan pemasok benih ikan lele

➢ Membuat kebijakan mengenai kesepakatan harga antara pihak terkait

STRATEGI WT ➢ Memperluas hubungan kerja

sama dengan perusahaan lain yang bergerak dibidang yang berbeda untuk memperkuat posisi produk

➢ Mengantisipasi hambatan sebaik mungkin dan lebih memperhatikan target pemasaran

➢ Saling menjaga dan membangun kepercayaan

➢ Menjaga stabilitas pemasaran ikan lele

Page 83: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

70

Selain dengan menggunakan analisis SWOT juga dapat dilakukan

analisis faktor internal dan eksternal dengan menggunakan diagram matrik

SWOT. Berdasarkan hasil pengurangan nilai IFAS (x) yaitu sebesar 2.79 dengan

hasil pengurangan nilai EFAS (y) yaitu sebesar 2.056 sehingga, apabila ditarik

garis lurus didapatkan titik kordinat (2.79;2,056) yang berada pada kuadran I

seperti “matriks grand strategi” yang dapat dilihat pada gambar 14 :

Peluang

Conservatif Agresif

(2.79: 2,056)

Sel III Sel I

Kelemahan Kekuatan _

Sel IV Sel II

Devensif Difersifikasi

_

Ancaman Keterangan : : Posisi Kelompok Tani Sumber Lancar

Gambar 14. Martik Grand Strategi

Hasil dari gambar lima (14) disimpulkan bahwa matrik grand strategi pada

posisi (x,y) pada kuadran I adalah strategi agresif. Hal ini disebabkan karena

peluang dan kekuatan berpengaruh dominan dibandingkan dengan kelemahan

dan ancaman, hasil ini sesuai dengan perhitungan analisis SWOT, dimana faktor

Page 84: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

71

strategi internal nilai kekuatan = kelemahan ( 1,393 = 1.393 ) dan faktor strategi

eksternal nilai peluang > ancaman ( 1.279 > 0.777 ).

5.5Alternative Strategi Pemasaran

Berdasarkan hasil analisis SWOT pada gambar 14 menunjukan bahwa

Kelompok Tani Sumber Lancar berada pada posisi kuadran I ini merupakan

situasi yang sangat menguntungkan dimana pemasaran memiliki peluang dan

kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk mendapatkan

keuntungan. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung

kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

Berdasarkan hasil analisis matrik SWOT, maka alternatif strategi yang

dapat diterapkan oleh Kelompok Tani Sumber Lancar Malang sebagai berikut :

1. Meningkatkann jumlah ikan lele yang dipasarkan

Ketersediaan ikan lele yang dipasarkan harus di tingkatkan, mengingat

permintaan pasar yang belum terpenuhi. Dalam meningkatkan kuantitas ikan

lele kelompok tani sumber lancar memiliki cara tersendiri yaitu dengan cara

Meningkatkan jumlah produksi denagn penambahan jumlah kolam budidaya

dari 12 kolam menjadi 29 kloam agar produksi meningkat dapat memenuhi

target pasarserta menambah kerja sama dengan pembudidaya lain untuk

membeli ikan lele yang ada di wilayah Malang dengan harga yang lebih

murah dari harga jual agarmemberi nilai tambah dari ikan lele yang

dipasarkan hal ini dapat terwujud jika fasilitas transportasi pengiriman yang

memadai agar ikan lele tetap segar saat sampai pada tempat pengiriman

mengingat kekurangan dari produk perikanan yang mudah rusak.

2. Melakukan promosi yang lebih gencar

Kelompok tani sumber lancar telah melakukan promosi yang baik, terlihat

dari partisipasi dalam mengikuti pasar budaya yang ada di lapangan rampal

Page 85: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

72

kota malang, namun untuk mencapai pasar luar kota haruslah melakukan

promosi yang lebih gencar, dapat dilakukan melalui media sosial seperti

facebook, instagram, serta media sosial lainnya, agar informasi ikan lele

masamo dapat tersebar dengan luas serta ikan lele masamo dapat

dipasarkan secara cepat baik dalam kota terlebih di luar kota, hal ini dapat

terwujud jikamengoptimalkan bantuan dari perikanan kotaMalang untuk

pengembangan pemasaran ikan lele masamo yang agresif

3. Meningkatkan kualitas ikan lele yang di pasarkan

Kelompok tani sumber lancar memiliki cara untuk mempertahankan

kualitas ikan yang dipasarkan, yakni dengan cara melakukan kerja sama

dengan perusahaan lain dengan bidang yang berbeda seperti perusahaan

pakan yang memiliki kadar nutrisi yang tinggi agar menghasilkan ikan yang

berkualitas serta melakukan penanganan panen dengan tepat agar ikan tidak

rusak serta menerapakan sistem budidaya bioflok untuk menjaga kualitas air

kolam budidaya. Produk yang berkualitas akan membuat komsumen

memberi kepercayaan terhadap produk yang dijual dan menjadi langganan

4. Meningkatkan kerja sama dengan pemerintah

Mengembangkan pemasaran ikan lele tidak lepas dari campur tangan

pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, sebaiknya

dengan adanya peraturan pemerintah tentang perikanan, kelompok tani

sumber lancar kota Malang dapat memanfaatkan bantuan dari pemerintah

dengan maksimal, baik berupa fisik seperti prasarana tranfortasi yang

digunakan untuk pemasaran serta modal usaha untuk mengembangkan

usaha pemasaran ikan lele masamo yang sedang berkembang agar dapat

meningkatkan kuantitas komoditi ikan lele masamo serta mampu memenuhi

permintaan pasar, baik pasar dalam kota malang sendiri maupun luar kota

malang.

Page 86: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

73

Page 87: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitia tentang strategi

pengembangan usaha pemasaran ikan lele masamo di Kelompok Tani Sumber

Lancar adalah sebagai berikut:

1. Penerapan strategi STPD (segmentation, tergettin, positionin dan differensiation)

yang saat ini diterapkan oleh kelompok tani sumber lancar. 1. Segmentasiuntuk

ikan lele yang dipasrkan disini dibagi menjadi dua yaitu untuk konsumen dengan

isi ikan lele 8-12 ekor per kilogram dan untuk konsumen olahan ikan lele dengan

ukuran 5-8 ekor per kilogram serta 2-3 ekor untuk konsumen kolampancingan. 2.

Sasaran pasar yang dituju dan dianggap paling berpotensi menurut pihak

kelompok tani sumber lancar adalah konsumen lokal yaitu Kota Malang. 3. Posisi

pasar yang dilakukan kelompok tani sumber lancar adalah posisi pasar menurut

harga atau kualitas karena produk yang dihasilkan dari kelompok tani sumber

lancar diposisikan sebagai nilai (harga dan kualitas) terbaik. 4. Ciri khas

produkyang dihasilkan pada kelompok tani sumber lancar terletak pada nama

species ikan lele baru yaitu ikan lele masamo yang merupakan persilangan dari

ikan lele sangkuriang dengan ikan lele phyton.

2. Dari analisis IFAS dan EFAS usaha pemasaran ini memiliki faktor peluang dan

kekuatan lebih dominan sehingga usaha pemasaran ini berada pada kuadran I

yang berarti usaha dapat dikembangkan dengan melakukan strategi Agresif yaitu

usaha harus dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus

diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang

agresif (Growth Oriented Strategy)

3. Alternatif strategi untuk kelompok tani sumber lancar yang harus diterapkan yaitu

strategi agresif yang sanagt cocok setelah dilihat dari hasil analisis SWOT.

Page 88: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

74

Artinya strategi yang tepat adalah strategi SO, dengan kekuatan dan peluang

yang dimiliki usaha pemasaran ikan lele masamo akan mendukung strategi

agresif agar usaha pemasaran ikan lele masamo lebih cepat berkembang.

6.2 Saran

Peneliti memberi beberapa saran yang bersifat membangun guna sebagai

bahan pertimbangan dalam meningkatkan usaha, diantaranya yaitu:

1. Jika dilihat dari strategi yang saat ini diterapkan oleh kelompok tani sumber

lancar, peneliti menyarankan untuk melalukan promosi yang lebih luas

termasuk dengan menggunakan media sosial sebagai alat promosi agar

dapat tersebar luas dengan cepat dan meminimalisir biaya promosi.

2. Mengadakan pelatian-pelatihan budidaya ikan lele kepada masyarakat

sekitar sehingga masyarakat dapat menerapkannya di rumahnya masing-

masing dan dapat memenuhi permintaan ikan lele yang tinggi namun belum

terpenuhi

3. Memperluas daerah pemasaran dengan cara memperbesar volume produksi

sehingga permintaan di wilayah malang dapat terpenuhi dan dapat

memenuhi permintaan di kota-kota lain.

Page 89: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

75

Page 90: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Abu dan Narbuko, Cholid. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT

Bumi Askara.

Ahman, E. dan E. Indriani. 2006. Membina Kompetensi Ekonomi. Grafindo

Media Pratama. Jakarta

Bank Indonesia. 2015. Suku Bunga Dasar Pinjaman. Jakarta. Default.aspx. 1

hlm.http://www.bi.go.id/id/perbankan/suku-bunga-dasar/Default.aspx.

html.Diakses tanggal 1 November 2015.

David, F R. 2006. Manajemen Strategis Konsep-Konsep. Terjemahan. PT.

Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta

FAO. 2012. Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya Dunia. Bappenas.

Jakarta.

FAO. 2015. Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya Dunia. Bappenas.

Jakarta.

Gates, Roger and Carl McDaniel. 2001. RisetPemasaranKontemporer.

Terjemahan SumiyartodanRambatLupiyoadi.SalembaEmpat. Jakarta.

Hal 5

Hanafiah.2004.Analisis Usaha Dan Alternatif Strategi Pengembangan

Agribisnis Pembenihan Ikan Lele Dumbo Di Kecamatan Ceper

Kabupaten Klaten.Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.

Perpustakaan.uns.ac.id

Handoko, T. H. 2009. Manajemen.BPFE.Yogyakarta.

Harisudin, M. 2009. Manajemen Strategi. Handout Kuliah Fakultas Pertanian

UNS. Surakarta

Hasan, M Iqbal. 2002. Pokok-

PokokMateriMetodelogiPenelitian&Aplikasinya.Jakarta; Ghalia

Indonesia.

Hunger and Wheelen, E.Y. 2003. Analisis Efisiensi Tataniaga pada Kelompok

Usaha Budidaya Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp.) di Kecamatan

Ciawi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Skripsi. Institut

Pertanian Bogor. Bogor

Kasmir.2012.Analisis Pemasaran Lele di Kabupaten Klaten. Jurnal Sains

Peternakan 9 (1) Jurusan Peternakan Universitas Sebelas Maret.

Surakarta.

Page 91: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

76

Kota malang. 2015. Gambran Umum Kelurahan Balearjosari. Malang.

Tentang kami.2 hlm.http://kelbalearjosari.malangkota.go.id/tentang/. Html.

Diakses tanggal 1 November 2015.

Kottler, Philip, Susanto AB. 2008. Manajemen pemasaran di Indonesia.

Jakarta: salemba empat.

Kusumastanto.T dan Hiariey, J. 2004.Pengembangan Bisnis Perikanan Dalam

RangkaPemulihan Ekonomi Bangsa. Jurnal Ichthyos, Vol 3 No. 2, 45-

50.

Lupiyoadi. 2001. Pemasaran Pertanian. Malang: Universitas Muhammadiyah

Malang.

Marzuki. 2003. MetodologiRiset. Yogyakarta: FakultasEkonomiUniversitas Islam

Indonesia.

Primyastanto, M dkk. 2005. BukuPanduanEvaluasiProyek. Malang:

UniversitasBrawijaya.

Primyastanto, Mimit. 2014. Aplikasi Teori Pemasaran. Malang; Universitas

Brawijaya Press (UB press).

Purwanto. 2008. Buku Pintar Budidaya 15 Ikan Konsumsi. PT.Agromedia

Pustaka. Jakarta

Ramli, M. 2009. Perkembangan Perikanan Budidaya dan Kontribusinya di

SektorPertanian Dalam Perekonomian Kabupaten Lima Puluh Kota,

Sumbar. Jurnal Perikanan dan Kelautan 14,1 : 93-103

Rangkuti, F. 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta

Reinaldo.2012.Pengembangan Bisnis Perikanan Dalam Rangka Pemulihan

EkonomiBangsa. JurnalIchthyos, Vol 3 No. 2, 45-50.

Robinson danNarbuko, Cholid. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi

Askara.

Sahada, N.A. 2013. Analisis Usaha Pemasaran ikanKoi (Cyprinus carpio)

Pada UD.Kelud Koi di DesaKuwutKecamatanKuwutKabupatenBlitar.

PraktekKerjaLapang.FakultasPerikanandanIlmuKelautan.UniversitasBra

wijaya. Malang.

Setiati, Eni. 2005. Memenangkan Pasar dengan Produk Unggulan.Edisi I.

PenerbitAndi.Yogyakarta.

Page 92: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

77

Soekartawi. 1999. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Malang: Universitas

Brawijaya.

Sudrajat.2010. Analisis Pemasaran Lele di Kabupaten Klaten. Jurnal Sains

Peternakan 9 (1) Jurusan Peternakan Universitas Sebelas Maret.

Surakarta.

Sugiyono.2013. MetodePenelitianKuantitatifKualitatifdan R&D. Alfabeta.

Bandung

Suhardedi, cecep. 2010. Strategi Pengembangan Usaha Pembenihan Lele

Dumbo (Clarias gariepinus) Di Kabupaten Boyolali. Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Sutawi. 2002.Pemasaran Pertanian. Malang: Universitas Muhammadiyah

Malang.

Sutojo, Siswanto. 2003. Kerangka Dasar Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT.

Darma Aksara Perkasa Jakarta.

Triyanti, Riesti dan Shafitri, Bensyana. 2012. KAJIAN PEMASARAN IKAN

LELE(Clariassp) DALAM MENDUKUNG INDUSTRI PERIKANAN

BUDIDAYA(StudiKasus di KabupatenBoyolali, Jawa Tengah). Balai

besar penelitian sosial ekonomi kelautan dan perikanan. J. Sosek KP Vol.

7 No. 2.

Umar, H. 2003. Strategic Management in Action. PT Gramedia Pustaka

Utama. Jakarta.

Waluyo, S. A. Feryanto dan T. Haryanto.2008. Ilmu Pengaetahuan Sosial.

2008. Pusat Pembinaan Departemmen PendidIkan Naisonal. Gramedia:

Jakarta.

Wibowo, S. Joko. 2007. Pedoman Mengelola Perusahaan Kecil. Penebar

Swadaya : Jakarta.

Page 93: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMASARAN IKAN LELE …repository.ub.ac.id/6677/1/Haidul Fiki.pdf · JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar

78