Upload
dangkhuong
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STRATEGI PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN NATUNA DALAM
MENGELOLA POTENSI EKONOMI DAERAH
NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
DIAN RANI
WAHJOE PANGESTOETI
DIAN PRIMA SAFITRI
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2017
SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
Yang bertanda tangan di bawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa yang disebut
dibawah ini :
Nama : Dian Rani
NIM : 110563201059
Jurusan Prodi : Ilmu Administrasi Negara
Alamat : Perum. Permata indah A1, KM 08
Tanjungpinang.
Nomor Telp : 081277817404
Email :[email protected]
Judul Naskah : Strategi Perusahaan Daerah Kabupaten Natuna dalam Mengelola
Potensi Ekonomi Daerah
Menyatakan bahwa judul tersebut sudah selesai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan untuk
dapat diterbitkan.
Tanjungpinang, 07 Februari 2017
Yang menyatakan
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Wahjoe Pangestoeti.M,Si Dian Prima safitri, M.AP
NIDN. 0713097001 NIDN. 1001068503
STRATEGI PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN NATUNA DALAM MENGELOLA
POTENSI EKONOMI DAEARAH
DIAN RANI
WAHJOE PANGESTOETI
DIAN PRIMA SAFITRI
Program studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Maritim Raja Ali Haji
Abstrak
Perusahaan daerah didirikan oleh pemerintah daerah pada dasarnya adalah untuk
mengembangkan potensi ekonomi yang ada di daerah, dan membantu pergerakan
perekonomian yang ada di daerah dan selain itu perusahaan daerah juga bertujuan untuk
memupuk pendapatan asli daerah guna membiayai pembangunan daerah. Artinya
keberadaan perusahaan daerah diperlukan sebagai salah satu sumbangsih perekonomian
daerah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Strategi Perusahaan Daerah
Kabupaten Natuna dalam mengelola Potensi Ekonomi Daerah. Metode penelitian yang
dilakukan ini bersifat deskriptif kualitatif, karena tujuannya adalah untuk
mendeskripsikan dan menggambarkan apa adanya suatu variabel, gejala, keadaan atau
fenomena sosial tertentu. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kabupaten
Natuna, Sampel dalam penelitian kualitatif dinamakan informan, Penentuan Informan
pada penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling dimana pemilihan
informan dipilih secara sengaja berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan ditetapkan
berdasarkan tujuan penelitian. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
wawancara, observasi dan dokumentasi,
Hasil penelitian ditemukan strategi perusahaan daerah dalam mengelola potensi
ekonomi daerah masih sangat minim, strategi organisasi yang dilakukan dengan
mengadakan unit bisnis pada bidang penangkapan ikan dalam rangka untuk menunjang
potensi ekonomi daerah dan mendapatkan keuntungan, strategi yang dilakukan masih
lemah dikarenakan manajemen yang kurang baik, hal ini disebabkan karena tidak adanya
SOP yang khusus tentang pengelolaan potensi ekonomi daerah dan ditambah lagi dengan
keterbatasan anggaran sehingga kurang maksimal. Untuk itu disarankan untuk perlu
dilakukan perbaikan kinerja secara umum melalui strategi pengelolaan, dengan
menggunakan Strategi internal corporate
Kata Kunci : Pengelolaan Potensi Ekonomi Daerah
Abstrack
The local company founded by the local government is essentially to develop the
economic potential existing in the area, and help move the economy in the regions and in
addition the company also aims to foster local revenue to finance regional development.
That is the area where the company is required as a contribution to the regional
economy.
This study aims to determine how the Corporate Strategy Natuna regency in
managing regional economic potential. The research method is descriptive qualitative,
because the aim is to describe and illustrate what a variable, symptoms, circumstances or
certain social phenomena. This research was conducted at the Company's Natuna
regency, Samples in qualitative research called informant, Informant in this research was
done by using purposive sampling where the selection of informants were purposively
selected based on predetermined criteria and confirmed by objective research. The data
collection was done by interview, observation and documentation.
The research found the company's strategy regions in managing the economic
potential of the region is still very low, the organization's strategy is done by conducting
business units in the areas of fishing in order to support the economic potential of the
area and benefit the strategy pursued is still weak due to poor management, it this is due
to the absence of SOP is special about the management of the economic potential of the
region and coupled with budget limitations so that less than the maximum. It is
recommended to be done in general performance improvement through management
strategies,BusingManMinternalMcorporateMstrategy
Keywords: Management of regional economic potential
A. PENDAHULUAN
Pembangunan nasional yang
dilaksanakan di negara Indonesia
merupakan pembangunan disegala
aspek kehidupan baik material maupun
spiritual untuk mewujudkan
masyarakat yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila di dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pelaksanaan pembangunan nasional
tidak pernah lepas dari peran serta
pembangunan daerah, mengingat
pembangunan daerah merupakan
integrasi dari pembangunan nasional
yang mempunyai tujuan untuk
meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat di daerah.
Secara umum Pembangunan
yang dilaksanakan oleh pemerintah dan
rakyat Indonesia selama ini telah
membawa kemajuan secara umum dan
memberikan kesejahteraan sosial bagi
masyarakat dalam beberapa aspek
kehidupan.tetapi pencapaian
pembangunan tersebut belum merata
dan belum dinikmati oleh sebagian
besar masyarakat terutama yang masih
berada dibawah garis kemiskinan. Oleh
sebab itu, pemerintah sebagai
penyelenggara pemerintahan
bertanggung jawab atas kelangsungan
dan kesejahteraan rakyatnya melalui
program-program pembangunan potensi
ekonomi Daerah. Sejak berlakunya UU
No. 23 tahun 2014 (sebagai pengganti
UU No. 32 tahun 2004) tentang
Pemerintah Daerah, menyebutkan
“Otonomi Daerah” adalah hak,
wewenang, dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Pada hakikatnya otonomi
daerah memberikan ruang gerak
secukupnya bagi pemerintah daerah
untuk mengelola daerahnya sendiri agar
lebih berdaya mampu bersaing dalam
kerjasama, dan profesional terutama
dalam menjalankan pemerintah daerah
dan mengelola sumber daya serta
potensi yang dimiliki daerah tersebut.
Tujuan Otonomi Daerah Meningkatkan
pelayan dan kesejahteraan masyarakat
didaerah agar semakin baik Memberi
kesempatan daerah untuk mengatur dan
mengurus daerahnya sendiri
Meringankan beban pemerintah pusat
Memberdayakan dan mengembangkan
potensi sumber daya alam dan
masyarakat daerah. Kabupaten Natuna
yang merupakan salah satu kabupaten di
Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.
Kabupaten Natuna dibentuk berdasarkan
undang-undang No 53 Tahun 1999
yang disahkan pada tanggal 12 Oktober
1999. Sampai saat ini Kabupaten
Natuna telah Memilki BUMD yang
bergerak dibidang pengeloaan asset
Daerah, dalam pemanfaatan sumber
daya ekonomi. Sebagai pelopor
Pemerintah daerah melalui
BUMD/Perusahaan Daerah, dituntut
untuk mempelopori penggalian sumber
daya alam yang bernilai ekonomis.
Sebagai salah satu pelaku
ekonomi di daerah, tentunya diharapkan
menjadi salah satu penggerak bagi
perekonomian daerah, antara lain
melalui kegiatan usaha dalam rangka
memenuhi kebutuhan masyarakat baik
berupa barang maupun jasa. Perusahaan
Daerah adalah Perusahaan yang
modalnya berasal dari kekayaan daerah
yang di pisahkan, baik yang didirikan
oleh Pemerintah Provinsi maupun
pemerintahnKabupaten/Kota.Perusahan
daerah bergerak dibidang usaha umum
yang menguasai hajat hidup orang
banyak dan tujuan pendirian Perusahaan
Daerah untuk Pengembangan dan
Pembangunan Potensi Ekonomi Daerah,
Seiring dengan arus reformasi yang
terus berkembang dan dengan
berlakunya Undamg-Undang otonomi
daerah, keberadaan Perusahaan Daerah
semakin menjadi sorotan, hal ini
sangatlah wajar sebab Perusahan
Daerah di beri kewenenangan oleh
pemerintah untuk mengelola aset
daerah, dan untuk mengembangkan
potensi perekonomian yang ada di
daerah, Potensi Ekonomi yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah
segala sesuatu yang dimiliki daerah
yang mungkin atau layak dikembangkan
sehingga akan terus berkembang
menjadi sumber penghidupan rakyat
setempat bahkan dapat menolong
perekonomianndaerah .
secarankeseluruhannuntuknberkemban
dengannsendirinyandan
berkesinambungan. Dengan banyaknya
bidang usaha yang tidak berjalan ini
tentunya akan membuat perusahaan
daerah natuna akan semakin kurang
perannya dalam mengelola potensi
ekonomi daerah, ini tentunya menjadi
permasalahan yang sangat serius yang
dimana perusahaan daerah yang dituntut
untuk mengembangkan dan mengelola
potensi ekonomi daerah, terus
megelami kemunduran dari tahun ke
tahun, meskipun kepemimpinan di
tubuh BUMD ini silih berganti dan
penyertaan modal terus dilakukan,
sampai saat ini bidang usaha yang
masih bertahan hanya pembekuan ikan
yanag ada di ranai, dan yang lainya
hanya bersifat program. bidang usaha
lainya sudah tidak berjalan , bisa
dikatakan masih banyak bidang usaha
yang belum betul-betul dikelola secara
maksimal oleh perusahaan daerah dalam
rangka pembangunan dan
pengembangan potensi ekonomi daerah.
hal ini mendorong peneliti untuk
mengkaji lebih dalam tentang
bagaimana tipe atau bentuk strategi
yang digunakan oleh Perusahaan
Daerah dalam mengelola Potensi
Ekonomi Daerah. Dimana menurut
Robbins (134:1994) bahwa strategi
dapat didefinisikan sebagai penentuan
dari tujuan dasar jangka panjang dan
sasaran sebuah perusahaan, dan
penerimaan dari serangkaian tindakan
serta alokasi dari sumber-sumber yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tujuan
tersebut. Dalam hal ini adalah
mengelola potensi ekonomi daerah.
Berdasarkan uraian tersebut
maka menjadi dasar bagi peneliti untuk
melakukan penelitian dengan judul:”
Strategi Perusahaan Daerah Natuna
dalam mengelola Potensi Ekonomi
Daerah”
Menurut Sugiyono (2010:210)
“rumusan masalah merupakan fokus
penelitian yang masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah
peneliti masuk ke lapangan atau situasi
sosial tertentu.”
Sebagaimana diuraikan pada
bagian sebelumnya, maka dapat
dirumuskan permasalahan dalam
penelitian ini ke dalam rumusan
masalah sebagai berikut: “Bagaimana
Strategi Perusahaan Daerah Natuna
dalam mengelola Potensi Ekonomi
Daerah” ?
Berdasarkan latar belakang dan
rumusan masalah tersebut, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk. Berdasarkan
latar belakang dan perumusan masalah
diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah: Untuk mengetahui bagaimana
strategi perusahaan daerah Natuna
dalam mengelola potensi ekonomi
daerah.
Adapun kegunaan dari penelitian
ini diharapkan agar dapat :
a. Secara praktis hasil
penelitian ini diharapkan
dapat memberikan kejelasan
atau pemahaman secara
umum tentang Strategi
Perusahaan daerah natuna
dalam mengelola potensi
ekonomi daerah.
b. Secara teoritis hasil
penelitian ini dapat
diharapkan memberikan
tambahan referensi bagi
peneliti berikutnya serta
sebagai ilmu pengetahuan
yang berhubungan Strategi
pengelolaan potensi
ekonomi daerah
c. Sebagai penerapan ilmu
yang telah dipelajari
khususnya dalam bidang
administrasi negara.
B. KONSEP TEORITIS
1. Strategi
Strategi adalah Rencana yang
disatukan, luas dan berintegrasi yang
menghubungkan keunggulan
strategis perusahaan dengan
tantangan lingkungan yang
dirancang untuk memastikan bahwa
tujuan utama dari perusahaan dapat
dicapai melalui pelaksanaan yang
tepat oleh organisasi (Glueck dan
Jauch, p.9, 1989). Kata strategi
berasal dari bahasa Yunani
"strategia" yang diartikan sebagai
"the art of the general" atau seni
seorang panglima yang biasanya
digunakan dalam peperangan.
definisi strategi dibagi menjadi dua
yakni secara umum dan khusus
sebagai berikut:
definisi strategi secara umum,
adalah proses penentuan rencana
para pemimpin puncak yang
berfokus pada tujuan jangka panjang
organisasi, disertai penyusunan suatu
cara atau upaya bagaimana agar
tujuan tersebut dapat dicapai.
definisi strategi secara khusus,
merupakan tindakan yang bersifat
incremental (senantiasa meningkat)
dan terus-menerus, serta dilakukan
berdasarkan sudut pandang tentang
apa yang diharapkan oleh para
pelanggan di masa depan. Dengan
demikian, strategi hampir selalu
dimulai dari apa yang dapat terjadi
dan bukan dimulai dari apa yang
terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi
pasar yang baru dan perubahan pola
konsumen memerlukan kompetensi
inti (core competencies). Perusahaan
perlu mencari kompetensi inti di
dalam bisnis yang dilakukan.
Menurut Craig & Grant (1996)
pengertian strategi adalah penetapan
sasaran dan tujuan jangka panjang
(targeting and long-term goals)
sebuah perusahaan dan arah tindakan
serta alokasi sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai sasaran
dan tujuan (achieve the goals and
objectives). Sedangkan Menurut
Siagian (2004) menyatakan bahwa
pengertian strategi adalah
serangkaian keputusan dan tindakan
mendasar yang dibuat oleh
manajemen puncak dan
diimplementasikan oleh seluruh
jajaran suatu organisasi dalam
rangka pencapaian tujuan organisasi
tersebut.
2. ProsesPengendalian Manajemen
sector publik
Sistem pengendalian
manajemen terdiri atas dua bagian
yaitu struktur pengendalian
manajemen dan proses
pengendalian manajemen
organisasi sektor publik, proses
pengendalian manajemen
organisasi sektor publik merupakan
yang harus dilalui untuk mencapai
tujua organisasi.
Untuk lebih jelasnya
mengenai proses penegendalian
manajemen organisasi sektor publik
yang di kemukakan oleh Mahmudi
(2007:59), di bahas lebih terperinci
lagi antara lain.
a. Perencanaan strategic
b. Pembuatan program
c. Implementasi
d. Evaluasi kinerja
3. Pengelolaan
Pengelolaan merupakan istilah
yang dipakai dalam ilmu manajemen,
secara Etimologis berasal dari kata
“Kelola” (to manage) dan biasanya
merujuk pada proses yang berbeda,
Moehijat dalam Adisasmita (2014:22)
mengemukan bahwa pengelolaan
adalah rangkaian kegiatan yang
meliputi perencanaan,
pengordinasian, petunjuk,
pelaksanaan, pengendalian dan
pengawasan.
Bedasarkan fungsi manajemen
(pengelolaan) di atas secara garis
besar dapat disampaikan bahwa
tahap-tahap dalam melakukan
manajemen meliputi:
pengorganisasian, pelaksanaan,
dan pengawasan. Fungsi-fungsi
manajemen tersebut bersifat
Universal, di mana saja dan dalam
Organisasi apa saja.
C. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian Penelitian yang
dilakukan ini bersifat deskriptif
kualitatif, karena tujuannya adalah
untuk mendeskripsikan dan
menggambarkan apa adanya
mengenai suatu variable, gejala,
keadaan atau fenomena sosial
tertentu. Sebagaimana
dikemukakan oleh Sugiyono
(2013:11) berpendapat bahwa
“penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri,
baik suatu variabel atau lebih
(independen) tanpa membuat
perbandingan, atau
menghubungkan antara satu
variabel dengan variabel yang
lain”.
Menurut Bogdan dan
Taylor sebagaimana dikutip
Moleong (2004:4) “ Metode
kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilakan
data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati”.
Ilmu pengetahuan sosial yang
secara fundamental bergantung
dari pengamatan pada manusia
baik dalam kawasan maupun
dalam peristilahannya.
Dari semua penjelasan tersebut
bahwa penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subjek
penelitian secara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa.
Sehingga dalam penelitian ini
mendeskripsikan Strategi
perusahaan daerah kabupaten
natuna dalam mengelola potensi
ekonomi daerah
Penelitian ini dilakukan pada
Perusahaan daerah Natuna.
Alasan peneliti mengambil lokasi
penelitian tersebut perusahaan
daerah natuna ini adalah :
a. Karena perusahaan daerah
natuna di beri kewenangan
dalam pengembangan dan
pembangunan potensi
ekonomi daerah.
b. Sepanjang sepengetahuan
peneliti belum pernah ada
peneliti yang mengangkat
permasalahan strategi
perusahaan daerah dalam
mengelola potensi
ekonomi daerah di
Perusahaan Daerah
Kabupaten Natuna.
Sampel dalam penelitian
kualitatif bukan dinamakan
responden melainkan sebagai
narasumber atau partisipan
,informan dalam penelitian.
Menurut Sugiyono (2013:216)
dalam penelitian kualitatif tidak
menggunakan populasi karena
penelitian kualitatif berangkat dari
kasus tertentu yang ada pada
situasi sosial tertentu dan hasil
kajiannya tidakakan diberlakukan
ke populasi, tetapi ditransferkan
ketempat lain pada situasi sosial
yang memiliki kesamaan dengan
situasi sosial pada kasus yang
dipelajari. Sampel dalam
penelitian kualitatif, juga bukan
disebut statistik, tetapi sampel
teoritis, karena tujuan penelitian
kualitatif adalah untuk
menghasilkan teori.
Menurut Sugiyono (2013:91)
teknik sampling pada dasarnya
dapat di kelompokkan menjadi
dua yaitu: probably sampling dan
non probably sampling. Non
probably sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang atau
kesempatan sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Teknik
sampel ini meliputi, sampling
sistematis, kuota, aksidental,
purposive, jenuh, snowball.
Dalam penelitian ini
menggunakan teknik snowball
sampling Menurut Sugiyono
(2013:97) snowball sampling
adalah teknik penentuan sampel
yang mula-mula jumlahnya kecil,
kemudian membesar. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa yang
dimaksud oleh Sugiyono adalah
dimana teknik pengambilan
sampel ini apabila peneliti tidak
cukup satu atau dua orang sebagai
data maka peneliti harus
mendapatkan data lainnya kepada
orang orang yang dianggap
mengerti dengan permasalahan
tersebut. Apabila peneliti masih
merasa belum cukup maka
peneliti akan terus melakukan
pencarian data sampai data
tersebut dirasa cukup untuk
menghasilkan jawaban atas
penelitian yang diambil.
Dengan ini, peneliti mengambil
informan dan responden sebanyak
6 (enam) orang yaitu dari pihak
perusahaan daerah (empat)
orang, 1 (satu) Dari pemda
Natuna dan anggota DPRD
sebanyak 1 (satu) orang. Dan
ditambah lagi dengan 1 (satu) key
informan yaitu Direktur usaha dan
jasa Perusahaan Daerah Natuna.
Untuk memperoleh data yang
diperlukan maka dalam penelitian
ini penulis menggunakan jenis
data sebagai berikut :
a. Data primer
Data primer yaitu
data yang dikumpulkan
dan diolah sendiri oleh
peneliti yang diperoleh
melalui wawancara.
b. Data sekunder
Data yang
diperoleh secara tidak
langsung diperoleh oleh
peneliti dari subjek
penelitiannya yaitu studi
kepustakaan. Biasanya
berupa teknik
pengempulan data atau
informasi yang
menyangkut masalah yang
diteliti dengan
mempelajari dan menelaah
buku, majalah atau surat
kabar dan bentuk-
bentuktulisan lainnya yang
ada relevansinya dengan
masalah yang diteliti.
Untuk memperoleh data
yang akurat dan lengkap
sebagaimana diharapkan maka,
teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah :
a. Wawancara
Yakni pengumpulan data
yang dilakukan memalui
komunikasi langsung atau
tanya jawab antara peneliti,
responden dan key informan.
Teknik ini dilakukan secara
bebas dan terbuka dalam
penyampaian informasi dan
pemberian data yang
sesungguhnya. Wawancara
dilakukan dengan
menggunakan pedoman
wawancara yang telah
ditentukan. Menurut
sugiyono (2013:157)
wawancara digunakan
sebagai teknik pengumpulan
data apabila peneliti ingin
melakukan studi
pendahuluan untuk
menemukan permasalahan
yang harus diteliti, dan juga
apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih
mendalam dan jumlah
respondennya sedikit atau
kecil.
b. Observasi
Observasiatau pengamatan
langsung merupakan salah
satu teknik pengempulan
data yang dilakukan melalui
pengamatan langsung serta
mencatat gejala-gejala yang
nampak pada objek
penelitian. Pengamatan
dilakukan pada faktor-faktor
yang berkaitan dengan
pelaksanaan pengelolaan
potensi yang telah
dilakukan. Penelitian ini
menggunakan observasi
partisipasi pasif. Menurut
sugiyono (2011:227)
mengemukakan “(passive
participation) means the
research is present at the
scane of action but does not
interac or participate. Jadi
dalam hal ini peneliti
mengamati ke lokasi
penelitian, tetapi tidak ikut
terlibat dalam kegiatan
tersebut.
c. Dokumentasi.
Menurut sugiyono
(2013:240) dokumentasi
merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk
tulisan gambar atau karya-
karya monumental dari
seseorang. Dokumen yang
berbentuk tulisan misalnya
catatan harian, sejarah
kehidupan (life histories),
biografi, peraturan,
kebijakan. Dokumen yang
berbentuk gambar misalnya
foto, gambar hidup, sketsa
dan lain-lain. Dokumen yang
berbentuk karya misalnya
seni, yang dapat berupa
gambar, patung, film dan
lain-lain. Studi dokumen
merupakan perlengkap dari
penggunaan metode
obsercasi dan wawancara
dalam penelitian kualitatif.
Wawancara yang dilakukan
secara langsung ditujukan
kepada Direktur Usaha dan
jasa Perusahaan Daerah
Kabupaten Natuna
D. SEJARAHSINGKAT PERUSAHAAN
DAERAH KABUPATEN NATUNA .
Menurut Pasal 1
Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1962, yang dimaksud
perusahaan daerah adalah
semua perusahaan yang
didirikan berdasarkan
Undang-Undang ini yang
modalnya untuk seluruh atau
untuk sebagian merupakan
kekayaan daerah yang
dipisahkan, kecuali
ditentukan lain dengan atau
berdasarkan Undang-
Undang. Dalam Pasal 4 ayat
(1) Undang-Undang
Perusahaan Daerah
ditentukan,perusahaan
daerah didirikan dengan
peraturan daerah ( PERDA )
atas kuasa Undang-Undang
ini. Perusahaan daerah
merupakan badan hukum
yang kedudukannya sebagai
badan hukum diperoleh
dengan berlakunya PERDA
yang bersangkutan. Menurut
ketentuan Pasal 5 ayat (1)
dan ayat (2) Undang-Undang
Perusahaan Daerah,
perusahaan daerah
merupakan badan usaha
yang bersifat memberi jasa,
menyelenggarakan
kemanfaatan umum, dan
memupuk pendapatan.
Perusahaan Daerah
Kabupaten Natuna disingkat
(PDNatuna). Perusahaan Daerah
Kabupaten Natuna, didirikan
dengan Surat Keputusan Bupati
Natuna Nomor 107 Tahun 2001,
yang kemudian dikukuhkan
kembali pada tanggal 5 Maret 2004
melalui Peraturan Daerah
Kabupaten Natuna Nomor 02
Tahun 2004 tentang Perusahaan
Daerah disingkat PD Natuna dan
telah mendapat pengesahan dari
Pengadilan Negeri Tanjung Pinang
melalui leges Nomor
129/N/PD/VII/2004/PN.TPI pada
tanggal 8 Juli 2004.
Sebagaimana diamanatkan
Perda Nomor 2 Tahun 2004
bahwasanya Perusahaan Daerah
Kabupaten Natuna didirikan dengan
tujuan untuk: turut serta
mengadakan usaha yang seluas-
luasnya, melaksanakan
Pembangunan Daerah khususnya
dan Pembangunan Ekonomi
Nasional umumnya dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan dan
memenuhi kebutuhan masyarakat
menuju masyarakat adil dan
makmur berdasarkan Pancasila.
Sesuai dengan tujuan
didirikannya Perusahaan Daerah,
maka kiprah Perusahaan Daerah
dalam tataran membantu
pergerakan pembangunan ekonomi
di Kabupaten Natuna sangatlah
besar, dimana Perusahaan Daerah
tidak saja sebagai sebuah unit usaha
yang dituntut untuk mendapatkan
keuntungan (laba) dalam rangka
memberikan kontribusi bagi
Pendapatan Asli Daerah (PAD),
tetapi yang terpenting adalah
membantu pergerakan roda
perekonomian daerah sendiri.
Perusahaan Daerah mempunyai
komitmen untuk memajukan
perekonomian daerah sebagai
tulang punggung kesejahteraan dan
sebagai penggerak ekonomi lokal
dengan memanfaatkan potensi
sumber daya alam yang ada.
E. PEMBAHASAN
Untuk mengalisa Maka
penulis Mengacu kepada yang
dikemukan oleh mahmudi
(2007:79) Proses pengendalian
manajemen organisasi sektor
publik.
1. Perencanaan strategik
merupakan aktivitas
untuk melahirkan
program-program baru
yang sesuai dengan apa
yang direncanakan untuk
mencapai pengelolaan
yang baik di perusahaan
daerah kabupaten natuna,
produk perencanaan
strategik tersebut adalah
berupa rencana-rencana
strategic (strategic plan ),
sasaran stratetgik,
inisiatif strategik dan
target.
Dalam rangka mengelola
potensi ekonomi daerah, salah satu
kegiatan jangka menengahnya
adalah mengelola sumber perikanan
yang ada di laut natuna, Perusahaan
daerah Natuna pada tahun 2014
telah Membeli satu kapal tangkap
ikan dari dari pulau jawa dengan
kapasitas lima belas GrosTon
(15GT), dan juga di tahun yang
sama perusahaan daerah juga
membuat bagan terapung untuk
mengelola potensi laut natuna.
2. Penyusunan program
adalah proses penentuan
kegiatan-kegiatan yang
akan dilaksanakan oleh
suatu organisasi dalam
jangka pendek, menengah
maupun jangka panjang,
Program pada umumnya
disusun sesuai tujuan
organisasi
3. Implementasi
dikonseptualisasi sebagai
suatu poses, atau
serangkaian keputusan
dan tindakan yang
ditujukan agar keputusan
yang diterima bisa
dijalankan. Implementasi
juga bisa diartikan dalam
konteks keluaran, atau
sejauh mana tujuan-
tujuan yang telah
direncanakan mendapat
dukungan, seperti tingkat
pegeluaran belanja bagi
suatu program.
implementasi ini tidak
hanya serius dengan
mengacu pada norma-
norma tertentu mencapai
tujuan kegiatan,
Pelaksanaan kegiatan
seperti pemantauan
terhdap unit-unit usaha
merupakan kegiatan
penting yang harus
dilakukan Perusahaan
Daerah Kabupaten
Natuna, agar tiap unit
usaha terus terkontrol
dengan baik.
4. Evaluasi kinerja adalah
suatu metode dan proses
penilaian dan
pelaksanaan tugas
seseorang atau
sekelompok orang atau
unit-init kerja dalam
dalam satu perusahaan
atau organisasi sesuai
dengan standar kinerja
atau tujuan yang
ditetapkan lebih dahulu.
Tujuan evaluasi kinerja
adalah untuk menjamin
pencapaian sasaran dan
tujuan perusahaan dan
juga untuk mengetahui
posisi perusahaan dan
tingkat pencapaian
sasaran perusahaan,
terutama untuk
mengetahui bila terjadi
keterlambatan atau
penyimpangan, supaya
bisa segera diperbaiki,
sehingga sasaran dan
tujuan tercapai bentuk
evaluasi yang dilakukan
adalah evaluasi program
dan evaluasi pencapaian
hasil.
F. PENUTUP
Adapun saran-saran yang dapat
disampaikan dari hasil penelitian ini,
menegenai Strategi perusahaan daerah
kabupaten natuna dalam mengelola potensi
ekonomi daerah.
1. Kepada pihak Perusaahaan
Daerah Kabupaten Natuna
khususnya dalam mengelola
dan mengembangkan potensi-
potensi yang ada agar
menjalankan tugas dan
fungsinya sebagai mana yang
telah diberi wewenang untuk
membantu pergerakan
perekonomian daerah,
2. Perencanaan penyusunan
kegiatan jangka menengah
yang sudah disusun sedemikian
rupa diharapkan bisa
dilaksanakan dengan baik, baik
itu penyusunan jangka pendek,
jangka menengah dan jangka
panjang, hal ini diharapkan
agar dapat mempermudah dan
memperjelas apa yang ingin di
capai kedepanya oleh
Perusahaan Daerah Kabupaten
Natuna, dalam rangka
mengelola potensi ekonomi
daerah dan sebagai tulang
punggung kesejahteraan dan
sebagai penggerak ekonomi
lokal dengan memanfaatkan
potensi sumber daya alam yang
ada.
3. Selanjutnya, diharapkan
kepada Perusahaan Daerah
Kabupaten Natuna, dengan
semakin minimnya anggaran
yang didapat dari daerah, agar
melakukan rencana
penganggaran secara baik,
seperti mengutamakan
kegiatan-kegiatan yang benar
benar memberi manfaat kepada
masyarakat.
4. Diharapkan kepada Perusahaan
Daerah Kabupaten Natuna
dalam pembuatan
program/bidang usaha untuk
mengelola potensi ekonomi
daerah lebih memperhatikan
tingkat keberhasilan suatu
program maupun bidang usaha
yang akan di buat, Seperti
melakukan Analisi SWOT,
untuk memperhatikan
Kekuatan, Kelemahan, Peluang
dan Ancaman, Pendekatan ini
mencoba meneyeimbangkan
kekuatan dan kelemanhan
internal organisasi dengan
peluang ancaman lingkungan
ekstenal organisasi
5. Kepada pemerintah daerah
selaku pemilik modal,
diharapkan melakukan
pembinaan dan pengembangan
pada BUMD, untuk daya saing
dan perbaikan kinerja secara
umum dengan melalui strategi
pengelolaan BUMD, dengan
menggunakan Strategi internal
corporate BUMD, Strategi ini
meliputi :
a. Strategi restrukturisasi
Hakekat restrukrisasi
adalah Strategic change,
perubahan strategi yang
mencakup Downsizing,
Perampingan, Peningkatan
daya saing, dan
Peningkatan kinerja
BUMD
b. Strategi emergency
Strategi ini berorientasi
pada strategi
penyelamatan, terutama
bagi BUMD yang tidak
sehat, strategi
penyelamatan merupakan
strategi defensive yang
dipergunakan agar BUMD
tetap bisa bertahan hidup,
sasaran utama strategi
penyelamatan adalah
efisiensi
c. Strategi hands off
Agar keberadaan BUMD
tetap dapat memberikan
peran yang strategis dalam
system perekonomian
daerah maka BUMD
dapat menerapkan strategi
hands off (menarik diri)
dari bidang usaha yang
bukan tujuan utamanya
d. Strategi privatisasi
Privatisasi adalah upaya
untuk meningkatkan nilai
dari perusahaan baik
dengan meningkatkan
asset yang dimiliki dan
atau dengan melibatkan
pihak swasta dalam
pemilikan BUMD.
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku :
Adisasmita rahardjo (2014) manajemen
stretgi tata kelola.yogyakarta.graha ilmu.
Effendy, onang uchjana. 2004. Komunikasi
dan teori dan praktek. Bandung Rosda.
Hadari Nawawi (2005); Manjemen Strategi,
yogyakarta .Gadjah Mada Pers .
Kusdi (2009) Teori Organisai dan
Admistrasi, Jakarta, Salemba Humanika.
Mahmudi,(2007) Manajemen Kinerja Sektor
Publik, Yogyakarta , Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen YKPN
Musa Hubeis dan Muhammad Najib (2014)
Manajemen Strategik, Jakarta. PT
Elex Media Komputindo
Muljono Djoko.(2012) Strategi bisnis,
Yogyakarta, Andi Yogyakarta
Namawi Hadari (2005) Manajemen
Strategik, Yogyakarta, Gadjah Mada
University Press
Nazir, M 1999 . Metode penelitian . Jakarta
:Ghalia Indonesia
Rachbini, Didik J(2001). Pembangunan
Ekonomi & Sumber Daya Manusia.
Jakarta. Grasindo.
Salusu, J. 2005. Pengambilan keputusan
untuk organisasi profit dan non profit.
Jakarta:Grasindo
Subandi M.M, (2012) M.M. Ekonomi
Pembangunan .Bandung :ALFABETA
Suharjito Didik .2014 . Pengantar Metode
Penelitian .Bogor. IPB Pres.
Suroso, P.C. 1997. Perekonomian Indonesia.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Surya adisubrata, winarta (2003).
Perkembangan otonomi daerah di
Indonesia. Semarang :CV. Aneka
Ilmu.
Sumarsan Thomas.(2013). Sistem
pengendalian manajemen.jakarta.PT
indeks. Jakarta.
Terry, GR. 2009. Terjemahan Winardi.
Asas- Asas Manajemen. Bandung : Alumni
waldo, Dwigh. 2005. Public Administration.
Jakarta: Bumi Aksara.
Zuriah Nurul. (2007). Metodologi Penelitian
Sosial dan Penelitian .jakarta.Bumi
Aksara
Website :
http://bpkad.natunakab.go.id/index.php?opti
on=com_content&view=article&id=92&Ite
mid=47
http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsip
id/demografipendudukjkel.php?ia=2103&is
=37
http://natunakab.bps.go.id/website/pdf_publi
kasi/Statistik-Daerah-Kabupaten-Natuna-
2015