Suku Bajau Laut

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Suku Bajau Laut

    1/21

    Suku Bajau Laut - Masyarakat Dunia Air Sejati

    Suku Bajau adalah suku bangsa yang tanah asalnya Kepulauan Sulu,Filipina Selatan. Suku ini merupakan suku nomaden yang hidup di atas laut,sehingga disebut gipsi laut. Suku Bajau menggunakan bahasa Sama-Bajau. SukuBajau sejak ratusan tahun yang lalu sudah menyebar ke negeri Sabah dan berbagaiwilayah Indonesia. Suku Bajau juga merupakan anak negeri di Sabah. Suku-sukudi Kalimantan diperkirakan bermigrasi dari arah utara (Filipina) padazaman prasejarah. Suku Bajau yang Muslim ini merupakan gelombang terakhirmigrasi dari arah utara Kalimantan yang memasuki pesisir Kalimantan Timurhingga Kalimantan Selatan dan menduduki pulau-pulau sekitarnya, lebih dahuludaripada kedatangan suku-suku Muslim dari rumpun Bugis yaitu suku Bugis,suku Makassar, suku Mandar.

    Wilayah yang terdapat suku Bajau, antara lain :1. Kalimantan Timur (Berau, Bontang, dan lain-lain)2. Kalimantan Selatan (Kota Baru) disebut orang Bajau Rampa Kapis3. Sulawesi Selatan (Selayar)4. Sulawesi Tenggara--5. Nusa Tenggara Barat6. Nusa Tenggara Timur (pulau Komodo)

    7. Sapeken, Sumenep8. dan lain-lain

  • 8/10/2019 Suku Bajau Laut

    2/21

  • 8/10/2019 Suku Bajau Laut

    3/21

    ekonomi, sosial dan budaya yang belum berkembang. Di antara mereka ada yangmasih hidup secara primitif dan bertempat tinggal di atas perahu kecil bersamaistri, anak-anak serta anggota keluarga lainnya. Namun tidak semua orang Bajauhidup seperti itu.

    Sejak lahir, laut adalah 'bagian dari mereka' - rumah mereka, pekerjaanmereka dan sumber makanan mereka. Orang mati dikubur di tanah, jauhdari komunitas yang hidup.Bajau-Laut adalah master penyelam tanpa SCUBA turun hingga 30 metertanpa alat bernafas atau freediving atau apnea (bahasa Yunani yang artinyamenahan nafas) untuk mencari ikan, teripang dan mutiara. (Master Penyelamtradisional lain adalah wanita-wanita Jepang atau Ama diver). Merekaditemukan baik dalam permanen atau dalam masyarakatnelayan musiman. Perjalanan sebagai sebuah keluarga, mereka sering bergerak diantara masyarakat nelayan tetap dan musiman.

    Masyarakat Bajau sehari-hari hidup di atas leppa/ lepa-lepa (rumah-rumah perahu)sebagai suku kembara di lautan bebas. Seorang tua Bajau berkias: Kami berasaldari laut, di darat kami tidak bahagia...seperti ikan yang harus tinggal didarat. Dengan kemampuan alami bertahan lama di dalam air saat menyelam,orang Bajau mengumpulkan hasil laut dari berbagai kedalaman, mulai dariteripang hingga mutiara.

    Diantarkan ke pulau seberang sudah menjadi sinonim untuk sebuah sesi berbicara di atas lepa-lepa, mengenang masa lalu mengarungi laut untukmengunjungi pulau-pulau atau ke Tawalingsi (sekarang Filipina).

    Berikut ini Video dari BBC Human Planet series yang memperlihatkankemampuan suku Bajau menyelam freediving tradisional untuk menombakseekor ikan.

    Asal Mula Suku Bajau Beberapa kemungkinan asal muasal Suku Bajau :

    Sulu, Filipina. Suku-suku di Kalimantan berasal dari Filipinayang berpindah padamasa prasejarah. Bajau muslim merupakan suku terakhir yang berpindah dari utaraKalimantan ke pesisir Kalimantan selatan, Kalimantan timur dan pulau-pulausekitarnya.

    Kepulaun Riau. Suku Bajau datang dari Riau karena mengikuti pendakwah muslim dan berkembang serta menyebar sampai ke Kalimantan danSulawesi.

    Barat daya semenanjung Sulawesi. Masyarakat Bajau banyak bermukim disekitar pemukiman Bugis dan Makasar. Dari teluk Bone ke selat Tiara dan Butung, pulau

  • 8/10/2019 Suku Bajau Laut

    4/21

    Wowoni dan teluk Kendari, serta kepulauan Sabalangka dan teluk Tomori adalahdaerah jelajahan suku Bajau.

    Yunan. Bajau merupakan salah satu suku dari generasi Melayu Deutro dari rasMalayanMongoloid (Melayu muda yang datang dari Yunan ke Asia Tenggara).Suku Bajau

    menyebar disekitar Asia Tenggara.

    STRUKTUR MASYARAKAT Bajau dan kumpulan yang sama telah menetap di pantai timur sabah sejak

    beberapa ratus tahun dan diiktiraf sebagai penduduk asli dan antara bumiputera terbesar di negeri Sabah dan sekitarnya. Mereka bekerja sebagai petani dan nelayan di pesisiran pantai barat di samping menunggang kuda dan

    Bajau di Pantai Timur Sabah sebagai nelayan dan penyelam yang mahir.Suku kaum Bajau dapat dibahagikan kepada dua suku kaum iaituBajau Laut dan Bajau Darat.Kedua-dua suku kaum ini turut dikenali sebagaiUbian(Bajau Laut) dan Bajau Samah(Bajau Darat).Sungguh pun kedua-duasuku kaum ini merupakan pecahan bagi kaum Bajau,terdapat banyak aspekyang membezakan kedua-dua suku kaum ini.Sebagai contoh ialah kawasan

    petempatan,bahasa pertuturan,budaya,dan kegiatan ekonomi.Di negeriini,suku kaum Ubian ramai menetap di kawasan Pantai Timur Sabah seperti diLahad Datu,Kunak dan Semporna.Selain itu,suku kaum ini juga terdapat disebelah Pantai Barat Sabah seperti di Kg. Kuala Abai Kota Belud dan Kg.Landung Anyang Kudat.Bagi suku kaum Bajau Samah pula,suku kaum iniramai terdapat di kawasan Pantai Barat Sabah seperti diPapar,Putatan,Tuaran,Kota Belud,Kota Marudu,dan Pitas.

    Dari aspek kawasan petempatan,suku kaum Ubian lebih cenderunguntuk membuat kawasan petempatan di kawasan yang berhampiran denganlaut.Keadaan ini disebabkan suku kaum ini aktif dalam aktiviti kelautanseperti menangkap ikan dan hasil laut yang lain.Keadaan ini menyebabkanmereka lebih cenderung untuk memilih kawasan tersebut.Selain itu,kawasantersebut juga dipilih untuk mereka menjalankan aktiviti pengeringan seperti

    pengeringan ikan masin.Hal ini kerana kawasan berhampiran laut mempunyaisuhu yang tinggi dan sesuai untuk aktiviti pengeringan ikan masin.Disampingitu,pemilihan kawasan ini juga bagi memudahkan mereka menjalankan aktiviti

    penyelanggaraan peralatan atau kapal laut mereka seperti membaiki pukatyang rosak.Contohnya ialah Kg. Kuala Abai Kota Belud.Bagi suku kaumBajau Samah pula,suku kaum ini lebih cenderung untuk membuat petempatanmereka di kawasan Bentuk Muka Bumi(BMB) yang pamah dan mempunyaisumber air seperti sungai.Suku kaum ini terkenal dengan aktiviti pertanianseperti penanaman padi sawah.Disebabkan hal ini,mereka memerlukan

  • 8/10/2019 Suku Bajau Laut

    5/21

    sumber air untuk mengairi sawah mereka.Sebagai contoh ialah Kg. Taun Gusi,Kg. Sembirai dan Kg. Timbang Dayang Kota Belud.

    NILAI DAN KEPERCAYAAN

    AGAMA

    Orang Bajau percaya bahwa itu berpenghuni, dan di sana ada semua ciptaanTuhan, sehingga orang Bajau selalu berhati-hati kalau turun ke laut. OrangBajau yakin bahwa hati manusia juga melambangkan batu karang yangterpendam di dasar samudera. Maksudnya, mereka tidak melaut kalau hatinyaragu. Mereka juga menempatkan unsur api, angin, tanah, dan air sebagai nilaisakral tinggi. Keempat unsur ini merupakan cerminan empat unsur pentinglainnya, yaitu tubuh, hati, nyawa, dan manusia. Bagi mereka, khususnyaBajau torosiaje, yang menganut ajaran tasawuf Islam ahlussunah wal jamaahitu, Tuhan hadir di batu karang Laut Tomini, di pegunungan Gorontalo, dinyawa ikan kerapu, maupun dalam setiap gerak orang Torosiaje.

    ADAT KELAHIRAN Terdapat beberapa adat yang dijalankan oleh masyarakat Bajau ketikaseseorang wanita itu mengandung, antaranya ialah berpantang, menempah

    bidan, menyediakan kelapa tua sebagai tanda kelahiran dan melenggang perut.

    Berpantang

    Dalam adat berpantang bagi kaum bajau ini terdapat beberapa adat yang perludiamalkan bagi bertujuan untuk mengelakkan bahaya sewaktu mengandung,wanita tersebut perlu menjalani beberapa pantang larang tertentu.Ia bertujuanuntuk menjaga keselamatan dirinya serta kandungan, di samping memudahkan

    proses kelahiran kelak. Antara pantang larang tersebut termasuklah, Wanitahamil tidak boleh berjalan malam kerana dikhuatiri akan diganggu olehmakhluk halus. Wanita hamil tidak boleh memakan semua jenis sotong keranaakan menyukarkan proses kelahiran kelakWanita hamil tidak boleh meminumatau mandi dengan air hujan yang jatuh dari bumbung kerana dibimbangitembuni akan terus mati terutama bagi mereka yang mengandung sulung.Wanita hamil juga tidak boleh mengunjungi tempat berlakunya kematiankerana dikhuatiri anak dalam kandungan menjadi lemah dan terkena penyakitketimbaluan.

    Menempah bidan

  • 8/10/2019 Suku Bajau Laut

    6/21

    Dalam masyarakat Bajau, bidan dikenali sebagai pengulin atau pandai. Setelahtujuh bulan hamil, wanita berkenaan akan menempah bidan dan satu majlisdoa selamat akan diuruskan oleh bidan tersebut. Terdapat barangan tertentuyang perlu dihadiahkan kepada bidan dan mulai hari itu hingga hari ke 44selepas kelahiran bayi, secara rasminya bidan bertanggungjawab menjadawanita hamil tersebut

    Tanda Kelahiran Apabila telah genap tujuh bulan mengandung, suatu tanda kelahiran akandisediakan iaitu sebiji kelapa tua yang baru tumbuh tunasnya dibalut dengankain putih dan diletakkan ke dalam sebuah pasu tembaga. Kemudian pasutembaga beserta kandungannya sekali diletakkan di atas talam yang telahdiisikan segantang padi. Kadang kala diletakkan seutas rantai emas di ataskelapa tua itu yang akan menjadi milik anak yang akan diahirkan. Talamtersebut akan diletakkan di bahagian kepala tempat tidur orang yang hamil itusehingga bayinya lahir.

    Sebaik sahaja bayi dilahirkan, kelapa tua itu akan ditanam bersama-sama

    tembuni si ibu sebagai tanda kelahiran bayi yang berkenaan, sementara padi pula akan dimasak untuk menjamu si ibu dan para jemputan. Secarasimboliknya, kelapa tua bertunas tersebut melambangkan bayi yang sedang

    berada dalam kandungan ibunya, sementara padi dan rantai emas pulamelambangkan tenaga dan cahaya yang dapat menyuburkan tunas kelaptersebut. Lazimnya tanda kelahiran ini diadakan untuk menyambut anak

    pertama walaupun masih boleh diadakan anak anak berikut.

    Melenggang perut Selain dari pantang larang dan adat-adat seperti di atas, wanita Bajau juga

    perlu melalui upacara melenggang perut atau dikenali sebagai maglenggang dikalangan masyarakat Bajau.Ia diadakan hanya jika seseorang wanita itumengandung anak pertama dan upacara dijalankan ketika kandungan berusiatujuh bulan. Cara adat ini dijalankan hampir-hampir sama dengan upacaramelenggang perut yang dijalankan oleh masyarakat Melayu Semenanjung.

    Semasa bersalin Apabila telah tiba masanya si ibu mahu bersalin, bidan akan segera dipanggildan beberapa peralatan tertentu disediakan. Adakalanya di bawah rumah

    tersebut, duri dan benda-benda tajam seperti besi atau parang diletakkan untuk

  • 8/10/2019 Suku Bajau Laut

    7/21

    mengelakkan atau menjauhkan gangguan makhluk halus terhadap si ibu dan bayi. Di samping itu terdapat beberapa adat lain yang dilakukan semasamenyambut kelahiran bayi tersebut iaitu adat potong tali pusat, azan, danmenanam tembuni.

    Potong tali pusat Sewaktu hendak melahirkan anak, si ibu akan dibaringkan di atas tikarsementara bidan pula akan mengurut badannya serta membaca doa selamatagar proses kelahiran itu tidak mengalami sebarang kesulitan. Apabila bayisudah dilahirkan, bidan akan memotong tali pusat bayi dan setelah itumengikat pusat bayi dengan benang. Pemotongan tali pusat itu harusdisertakan dengan saksinya yang terdiri daripada segantang beras, emas danlilin yang akan dipasangkan. Bahan-bahan tersebut beserta sedikit wang dankain putih sepanjang tujuh hasta akan diberi kepada bidan.

    Menanam tembuni Pada hari kelahiran itu juga, tembuni ibu dicuci, dibungkus dengan kain putihdan diletakkan ke dalam tempurung. Tempurung itu pula akan ditanam

    bersama-sama kelapa tua yang telah disediakan di suatu tempat berdekatandengan rumah si ibu untuk menandakan kelahiran anaknya. Penanamantembuni lazimnya dilakukan oleh bidan sendiri.Beras yang telah disediakan

    bersama-sama kelapa tua ditumbuk sederhana halus dan dimasak untuk

    menjamu si ibu dan tetamunya.Di samping itu, tujuh biji telur direbus dandimakan dengan nasi tadi. Elepas kelahiran si ibu akan sekali lagi menjalani

    beberapa pantang larang dan adat-adat tertentu. Bagi bayi tersebut pula,terdapat beberapa upacara akan dijalankan mulai dari detik kelahirannyasehinggalah dia membesar.

    Berpantang Terdapat beberapa pantang larang yang perlu diamalkan oleh seseorang wanitayang baru lepas bersalin. Antaranya ialah :Si ibu tidak boleh makan makanan yang tidak berkhasiat.Selain bubur ataunasi tanpa lauk, si ibu perlu mengambil ubat yang dibuat daripada tumbuh-tumbuhan.Pemakanan perlu dikawal dan dijaga dengan rapi sewaktu tempoh

    berpantang ini.Selama tujuh hari selepas bersalin, si ibu juga tidak bolehminum air biasa. Air ubat yang dibuat daripada ramuan akar-akar kayu, danherba akan diminum oleh si ibu untuk memulihkan kesihatan selepasa

    bersalin. Si ibu harus memakai sarung yang bewarna gelap, biasanya hitam,kerana warna yang terang tidak baik untuk kesihatan mata bayinya.Si jugaibutidak boleh keluar bersiar-siar sebelum hari ke 44 supaya dia tidak diserangangin sejuk. Dia juga perlu memakai bedak paus, iaitu sejenis bedak bewarna

  • 8/10/2019 Suku Bajau Laut

    8/21

    hitam atau putih yang disapukan di kedua-dua belah tangan dan kakinya untukmengelakkan kesejukan.

    Naik Buai Oleh sebab kelahiran anak pertama dianggap sebagai peristiwa istimewa,maka ibu bapa akan mengadakan kenduri tambahan. Selepas kenduri, doaselamat dibacakan oleh bidan dan sebagai upah, bidan akan diberi tiga ela kainkain putih dan lima biji kelapa tua. Selain kenduri, ada kalanya pada hari yangsama diadakan juga upacara naik buai atau dipanggil pesakat nirundangan dikalangan masyarakat Bajau, di mana bayi berkenaan akan dinaikkan ke dalam

    buaiannya buat pertama kali. Upacara ini dijalankan secara besar-besaran dandijalankan menyerupai upacara melenggang perut. Semasa upacara naik buai

    berlangsung, upacara berzanji diadakan selama satu setengah jam dan apabilatiba pada ayat-ayat tertentu yang menandakan masanya untuk mengguntingrambut bayi, bayi akan didukung dan rambutnya akan digunting oleh merekayang berzanji secara bergilir-gilir. Upacara ini biasanya diakhiri dengan

    jamuan makan yang dihadiri oleh sanak saudara dan jiran tetangga. Selain jamuan, tuan rumah juga akan memberi sedekah yang lazimnya berbentuk bunga telur yang dilekatkan dengan wang kepada tetamu yang hadir di majlistersebut.

    Menimbang bayi bulan safar

    Umumnya, orang Bajau amat teliti tentang masa kelahiran anak mereka.Bayiyang dilahirkan pada bulan Safar dianggap kurang baik nasibnya kerana bulanSafar dianggap sebagai bulan yang tidak baik. Untuk mengelakkan kecelakaandari menimpa si bayi, pada masa menyambut Maulud nabi, bayi akan dibawake masjid untuk ditimbang. Penimbangan bayi itu bukanlah bertujuan untukmengetahui berat bayi sebaliknya merupakan satu usaha untuk meminta

    pertimbangan daripada Tuhan agar tidak diburukkan nasib bayi tersebut.Terdapat barangan tertentu yang digunakan untuk upacara ini, antaranya ialah;

    Sebatang penumbuk padi yang dijadikan batang penimbang. Batang penimbang itu akan dibalut dengan tujuh hasta kain putih. Batu-batu timbangyang terdiri daripada benda-benda berikut; sebekas air, seikat kayu yangsederhana besarnya, seperiuk nasi dan tujuh biji kelapa muda.

    Bahagian batang penimbang itu akan diikatkan dengan tali kasar yangdisangkutkan pada alang bumbung masjid supaya batang berada dalamkeadaan tergantung. Pada satu hujung batang penimbang itu akan dipasangkanayunan kanak-kanak yang hendak ditimbang sementara pada hujung yang satulagi akan digantungkan batu-batu timbang. Batu-batu timbang yang terdiri

  • 8/10/2019 Suku Bajau Laut

    9/21

    daripada sebekas air, seperiuk nasi dan seikat kayu wajib digunakan. Hanyakelapa muda sahaja yang boleh ditambah atau dikurangkan bilangannyamengikut berat bayi itu. Apabila batu-batu timbang sudah seimbang beratnyade\ngan berat bayi, batang penimbang serta segala muatannya akandipusingkan dan kemudian dilepaskan supaya ia berputar pada keadaanasalnya. Dengan itu tamatlah upacara penimbangan dan bayi itu akandigunating rambutnya.

    ADAT KEMATIAN

    Antara masyarakat Bajau dengan masyarakat Islam yang lain memang tidak banyak perbezaan dari segi menguruskan pengebumian kerana mereka sama-sama mengikuti peraturan agama Islam walaupun terdapat sedikit sebanyak

    pengaruh adat tempatan. Orang Bajau percaya bahawa seseorang yang telahmeninggalkan dunia akan meneruskan hidupnya di alam baqa dan sekiranyatidak dikebumikan dengan betul, maka keluarga dan saudara mara telah

    berdosa kerana melupakan tanggung jawab mereka. Upacara kematian merekadilakukan secara teliti bersandarkan keperluan agama dan adat kerana melaluiupacara inilah si mati dipercayai dapat menyesuaikan diri dengan keadaanhidup baru di akhirat.

    Masyarakat Bajau juga mempunyai adat tersendiri mengenai adat kematianmenurut masyarakat Bajau selepas kematian, kepercayaan itu mengenaiapabila seseorang itu meninggal dunia, doa akan dibaca dan mayatnya akanditutup dengan kain. Pada masa itu, tawak-tawak patai atau pukulan gongakan dibunyikan sebagai tanda seseorang itu telah meninggal dunia. Mengikutadat bajau, mereka mesti menangisi kematian tersebut kerana iamelambangkan kesedihan mereka. Seterusnya mayat tersebut akan diuruskansepenuhnya mengikut peraturan agama Islam, seperti dimandi, dikafan dan

    disembahyangkan.

    Adat mengawal kubur Masyarakat Bajau yang asalnya berfahaman animisme, kini telah banyakmemeluk agama Islam. Namun demikian, beberapa adat, budaya dankepercayaan masih dipegang kuat kerana telah diamalkan turun temurun.Adat paling menarik dalam budaya masyarakat Bajau ialah adat mengawalkubur. Kawalan kubur selama tujuh hari dimestikan kerana masyarakat Bajau

    percaya mayat akan didatangi balan-balan dalam tempoh tersebut.Masyarakat Melayu secara amnya percaya, akan musnah semua organ dalam

  • 8/10/2019 Suku Bajau Laut

    10/21

    tubuh mayat dalam masa tujuh hari kerana perut yang semakinmenggelembung akan bocor. Sememangnya dalam kajian saintifik juga,mayat manusia akan reput sepenuhnya dalam masa tujuh hari.

    Masyarakat Bajau percaya Balan - balan merupakan sejenis lembaga yang berasal daripada manusia. Menurut cerita orang tua- tua Bajau, Balan - balanterjadi apabila manusia itu salah menuntut dan mengamalkan ilmu kebatinan.Tujuan ilmu ini adalah supaya sentiasa muda, cantik dan boleh hidup lama.Manusia yang ingin mengamalkan ilmu ini hendaklah mengamalkan jampimantera ilmu balan-balan selama empat puluh hari empat puluh malam

    berturut-turut. Kemudian, badan pengamal ilmu syaitan ini akan terasa panasdan miang. Pada saat itulah, kepalanya akan tercabut dan terpisah dari tubuh

    badan sambil membawa keluar segala isi tubuh dan perut.

    Balan - balan kelihatan sama seperti hantu penanggalan atau Tenggelongyang dikenali oleh kebanyakan orang Melayu. Namun bezanya, tidak pernahada kisah penanggalan atau Tenggelong menyerang mayat untuk mendapatkanmakanan. Dikatakan, sebenarnya balan-balan suka menjilat darah pada uri

    perempuan bersalin. Namun sekiranya balan-balan gagal mendapatkannya, balan-balan akan menyerang dan menghisap darah manusia. Sekiranya masihgagal menghisap darah manusia, balan-balan akan menyerang mayat manusiadan memakan segala organ dalam tubuh mayat itu, terutama hati.Balan-balan

    dikatakan hanya terbang pada waktu malam dan bergerak bebas sepertimanusia biasa pada siang hari. Dikatakan, cara untuk mengenalpasti balan-

    balan adalah dengan melihat pada matanya. Mata balan-balan dikatakansentiasa merah. Untuk memastikan lagi, potonglah limau nipis sambilmemperhatikan matanya. Jika dia mengamalkan ilmu balan-balan, matanyaakan berair. Pengamal ilmu balan-balan juga tidak suka pada benda berduridan tajam kerana semua itu boleh mengakibatkan isi perutnya yang terburaiitu tersangkut dan luka. Justeru di halaman rumahnya tidak akan ada pokokyang berduri seperti pokok limau dan benda-benda tajam seperti buluh.

    Berbalik pada adat mengawal kubur masyarakat Bajau, adat yang sepatutnyamenyeramkan ini sudah menjadi seperti budaya masyarakat yang ditunggu-tunggu dan membawa keceriaan. Lelaki Bajau yang terdiri daripada saudaramara si mati akan mengawal kubur sepanjang malam selama tujuh hari.Kaum wanita dan kanak-kanak pula akan berjaga di rumah si mati. Adatmengawal kubur ini menjadi semacam hiburan pula apabila para penjagakubur mengadakan permainan untuk mengelakkan rasa mengantuk atau rasatakut. Antara permainan yang biasa dilakukan semasa mengawal kuburadalah pasang ,congkak, daun terup dan sebagainya.

  • 8/10/2019 Suku Bajau Laut

    11/21

    Bagi orang-orang tua Bajau, permainan-permainan ini sudah menjadisemacam ritual magis untuk menyingkirkan kuasa-kuasa luar biasa. Orangluar pastinya berasa hairan apabila melihat adat mengawal kubur ini meriahdan ceria dengan jerit pekik dan tawa para pengawal kubur. Mereka bergurausenda dan berhibur sepanjang malam. Namun setiap kebiasaan sesuatumasyarakat memang lazimnya dianggap luar biasa oleh masyarakat lain.Itulah yang menonjolkan keunikan dan warna warni budaya masyarakatMelayu yang rencam.

    ADAT PERKAHWINAN Mengikut tradisi perkahwinan suku kaum Bajau,ibu bapa dikehendaki

    memilih pasangan hidup untuk anak mereka.Namun kini,anak mereka diberi peluang untuk membuat pilihan masing-masing untuk mencari calon pasanganmereka.Sungguh pun demikian,cara perkahwinan mereka tetap mengikut cara

    perkahwinan suku kaum Bajau Samah.Suku kaum Bajau Samah begituterkenal dengan slogan mangan nia mangan,asal jo kurung -kurung yang

    bermaksud makan atau tidak makan,yang penting sama - sama berkumpul .Keadaan ini menunjukkan wujudnya budaya bantu-membantu dan kerjasamaerat dalam melaksanakan sesuatu majlis.Suku kaum Bajau Samah mempunyaiAdat Istiadat Perkahwinan yang tersendiri.Walaubagaimana pun adat istiadat

    perkahwinan ini mempunyai sedikit persamaan dengan adat istiadat

    perkahwinan kaum Melayu.Hal ini dapat dilihat pada kronologi atau urutansesuatu perkahwinan.

    Pada mulanya,wakil daripada pihak lelaki akan datang untuk berjumpadengan keluarga pihak perempuan( seruan ).Dalam majlis seruan ini,seseorangdaripada wakil pihak lelaki akan memulakan kata bicara untuk merisik( tilau-tilau idaan ) pihak perempuan sama ada perempuan sudah

    berpunya(berkahwin) atau masih belum.Pada kebiasaannya,kata-kata daripada pihak lelaki untuk mengungkapkan atau memberitahu hajat kedatanganmereka bukanlah secara terus, tetapi menggunakan puisi atau pantun yang

    berbunga-bunga.Dalam pada itu juga,wakil dari pihak lelaki dan pihak perempuan akan berbalas-balas pantun.Semasa seruan itu,pihak lelaki akanmembawa bersama hantaran( berian ) untuk pihak perempuan jika pinanganmereka diterima.Jika pinangan pihak lelaki diterima,mereka akan menentukantempoh bertunang dan tarikh perkahwinan tersebut.Suku kaum ini biasanyamelangsungkan majlis perkahwinan pada hari Sabtu dan Ahad.Apabila terikh

    perkahwinan itu tiba seperti mana yang telah dijanjikan,pihak lelaki akanmemberikan wang hantaran kepada keluarga pihak perempuan untuk membuat

    bersiapan perkahwinan dirumah pihak perempuan.Dalam majlis perkahwinansuku kaum Bajau Samah ini juga terdapat malam berinai seperti cara

    perkahwinan kaum Melayu.

  • 8/10/2019 Suku Bajau Laut

    12/21

    Selepas majlis perkahwinan berlangsung,pihak pengantin lelaki akantinggal di rumah keluarga pengantin perempuan sekurang-kurangnya duahari.Selepas itu,pengantin lelaki dan pengantin perempuan akandiambil( ngendo ) oleh keluarga dari pihak lelaki dan tinggal di rumah keluarga

    pihak lelaki sekurang-kurangnya dua hari.Selepas itu,mereka bebas untukmemilih tempat tinggal mereka sama ada tinggal di rumah keluarga pihaklelaki,pihak perempuan,atau tinggal di rumah mereka sendiri.

    Merisik Pada mulanya,wakil daripada pihak lelaki akan datang untuk berjumpa dengankeluarga pihak perempuan( seruan ).Dalam majlis seruan ini,seseorangdaripada wakil pihak lelaki akan memulakan kata bicara untuk merisik( tilau-tilau idaan ) pihak perempuan sama ada perempuan sudah

    berpunya(berkahwin) atau masih belum.Pada kebiasaannya,kata-kata daripada pihak lelaki untuk mengungkapkan atau memberitahu hajat kedatanganmereka bukanlah secara terus, tetapi menggunakan puisi atau pantun yang

    berbunga-bunga.Dalam pada itu juga,wakil dari pihak lelaki dan pihak perempuan akan berbalas-balas pantun.Semasa seruan itu,pihak lelaki akanmembawa bersama hantaran( berian ) untuk pihak perempuan jika pinanganmereka diterima.Jika pinangan pihak lelaki diterima,mereka akan menentukantempoh bertunang dan tarikh perkahwinan tersebut.

    Meminang Upacara meminang dilakukan dalam satu majlis yang dinamakanseruan.Dalam majlis itu, pihak lelaki membawa sebentuk cincin, sepersalinan

    pakaian dan wang tunai sebanyak RM100.00 sebagai pengikat tali pertunangan.Masa pertunangan biasanya berlangsung selama setahun untukmembolehkan pihak lelaki membuat persediaan.Apabila tempoh yangditentukan tiba, pihak lelaki menghantar semuabarang yang dijanjikan dalammajlis seruan itu kepada pihak perempuan.Dalam majlis penyerahan barang-

    barang tersebut, tarikh perkahwinan ditentukan. Pihak keluarga perempuanmenentukan jumlah kerbau yang akan dihadiahkan untuk majlis perkahwinan.Tujuh ekor bagi keluarga yang berada, tiga ekor bagi keluarga yang sederhanadan seekor bagi keluarga biasa. Mas kahwin dan hadiah lain sepertisepersalinan pakaian yang lengkap, sirih pinang, alat persolekan dansebagainya akan diberikan dalam majlis perkahwinan nanti.

    Malam berinaiMengikut adat perkahwinan suku kaum Bajau Samah,setiap perkahwinan sukukaum Bajau Samah akan melangsungkan majlis malam berinai seperti dalammajlis perkahwinan kaum Melayu.Pada malam tersebut,para imam akan

  • 8/10/2019 Suku Bajau Laut

    13/21

    datang untuk memimpin majlis tersebut dan diiringi dengan zikir dan selawatkeatas Nabi.

    Majlis Perkahwinan Majlis perkahwinan dibuat sebelum hari perkahwinan.Keluarga yang beradamengadakan majlis tujuh hari sebelumnya, tiga hari bagi keluarga sederhanadan sehari bagi keluarga miskin.Sepanjang hari tersebut, pada sebelahmalamnya majlis titik diadakan yakni memainkan alat muzik yang terdiridaripada kulintangan, gong, bebandil dan gendang di tempat kediaman kedua-dua belah pihak.Kumpulan muzik ini mengandungi enam orang pemain yangdiketuai oleh seorang wanita yang memainkan kulintangan, dua orang

    pemukul gendang, dua orang pemain gong dan seorang pemain bebandil.Majlis ini mungkin berlangsung hingga larut malam, kemudiandiikuti dengan tarian tradisional yang dikenal sebagai runsai.Tarian inimemerlukan antara enam hingga lapan onang penari termasuk dua orangwanita. Tarian ini menjadi bertambah meriah apabila diserikan dengan kalangiaitu pantun dua kerat yang dijual dan dibeli oleh penari lelalki dan

    perempuan.

    Sehari sebelum hari perkahwinan, bakal pengantin lelaki dan perempuan akandidandan oleh beberapa orang mak andam. Dandanan ini termasuklah mandi

    bedak dengan ramuan bedak tepung beras yang bercampur bunga-bungaan

    pada sebelah malam.Pada hari perkahwinan, pengantin dihias dengan pakaianyang baru, selalunya berwarna kuning dan hijau yang diperbuat daripadasutera.Rambut pengantin perempuan dihiasi dengan serempak iaitu sejenismahkota. Pengantin lelaki yang berpakaian serba kuning lengkap dengantanjak dan bersenjatakan sebilah keris diusung dengan tandu oleh beberapaorang ahli keluarganya, atau menunggang kuda ketika menuju ke ke diaman

    pengantin perempuan dengan diiringi pukulan gong berirama tigad-tigadsemasa melalui jalan yang dihias dengan bendera yang berwarna-warni.

    Pengantin lelaki akan menunggu majlis akad nikah. Setelah tiba waktunya, pengantin lelaki akan mengambil wuduk dan majlis akad nikahdilangsungkan. Pengantin lelaki kemudian masuk ke bilik pengantin

    perempuan untuk upacara membatalkan air sembahyang.Pengantin lelaki danrombongannya harus melalui beberapa lapis tabir yang dijadikan halangansebelum masuk ke bilik pengantin perempuan. Setiap tabir itu hanya akandibuka apabila dibayar sekitar RM10 hingga RM20 ataupun membaca sebuah

    pantun, syair dan nasyid empat kerat yang dilagukan. Setelah pengantin lelakimembatalkan air sembahyang dengan menyentuh dahi isterinya, kedua-duamempelai itu disandingkan.Kemudian kedua-dua pengantin keluar untuk

    bertemu dan bersalaman dengan tetamu.

  • 8/10/2019 Suku Bajau Laut

    14/21

    PERAYAAN KAUM BAJAU

    Perayaan Regatta Lepa Masyarakat Bajau Laut di Semporna Sabah terkenal dengan kehebatan merekasebagai pelaut yang disegani. Bagi mereka, laut bukan sahaja sebagai sumberrezeki tetapi turut memberikan pelbagai inspirasi dan pengaruh tersendirikepada kehidupan.Hakikatnya, laut adalah dunia mereka. Buktinya mereka bukan sahaja menetapdi tepi laut tetapi juga tinggal 'di atas laut' dengan menjadikan lepa sebagai

    kediaman rasmi atau sebagai rumah mereka. Mereka hidup di atas lepa danmenjalani sebahagian besar hidup di laut dan hanya naik ke darat untukmendapatkan bekalan air, kayu api dan upacara pengebumian. Bajau Lautmemang sinonim dengan lepa.

    Biasanya sebuah lepa didiami oleh sebuah keluarga yang dianggotai limahingga enam orang. Setiap lepa yang didiami sesebuah keluarga Bajaumenampilkan seni ukiran dan saiz yang berbeza di mana ia menggambarkanstatus keluarga tersebut. Lepa dalam bahasa kaum Bajau Pantai Timur Sabah

    bermaksud perahu atau bot. Biasanya Lepa diperbuat daripada kayu jenis Ubar

    Suluk ataupun Seraya Merah. Lazimnya, lepa berukuran lapan meter panjangdan dua meter lebar serta menampilkan pelbagai jenis ukiran dan warna.Lepa merupakan peninggalan budaya yang diwarisi sejak zaman-berzamanoleh suku kaum Bajau Semporna. Sejak kurun ke-14, ia merupakan

    pengangkutan utama untuk membawa muatan pedagang-pedagang tempatandari Semporna ke Kepulauan Sulu, Borneo, Kalimantan. Catatan sejarah jugamenunjukkan lepa telah digunakan oleh para pendakwah untuk menyebarkanagama Islam di rantau Asia Tenggara pada awal kurun ke-15.

    Oleh itu, lepa dianggap sebagai satu elemen penting dalam hidup dan telahsebati dengan adat dan tradisi Bajau Laut. Ia juga amat berpengaruh dalam

    perkembangan seni budaya tempatan. Dalam persembahan kebudayaan, alat-alat muzik tradisional ataupun tagungguh akan dimainkan di atas Lepa. Iamerupakan satu lambang keagungan dan warisan budaya bangsa BajauSemporna di mana ia masih lagi wujud hingga ke hari ini.Kini, kebanyakanmasyarakat Bajau di kawasan berkenaan telah tinggal di darat. Walau

    bagaimanapun, budaya yang diwarisi sejak zaman berzaman inidipersembahkan dengan meriah dan gemilang dalam Perayaan Regatta Lepauntuk dihayati oleh masyarakat terutamanya generasi hari ini.

  • 8/10/2019 Suku Bajau Laut

    15/21

    Perayaan Regatta Lepa disambut pada bulan April setiap tahun di daerahSemporna, Sabah. Ia menjadi perayaan yang penting dalam kalendarmasyarakat Bajau Semporna dan boleh dianggap sebagai hari raya mereka.Pada tahun 1994, perayaan Regatta Lepa mula diperkenalkan sebagai

    perayaan di peringkat daerah dan kemudiannya diiktiraf menjadi perayaan di peringkat negeri Sabah. Seterusnya pada tahun 2003, Perayaan Regatta Lepatelah dimasukkan ke dalam kalendar 'Pesta Air Malaysia' dan kini iamerupakan salah satu acara tahunan di Malaysia.

    Setiap tahun pengunjung berpeluang melihat sendiri keunikan lepa yangcantik.Lepa-lepa tersebut diukir dengan motif bertemakan laut seperti ikan,duyung dan kuda laut. Ia juga turut dihiasi dengan corak awan larat dan tulisankhat Hiasan ukiran tersebut merangkumi keseluruhan bahagian lepa beserta

    tiang selain turut dihiasi dengan layar dan bendera tiga segi kecil. Setiap satulepa juga akan membawa penari-penari dan ahli muzik yang lengkap dengan

    pakaian tradisional masyarakat Bajau Laut.

    Menjadi tradisi kepada sambutan Regatta Lepa, sebanyak lebih 50 buah perahu akan menyertai Pertandingan Sambulayang atau juga dikenali sebagai pertandingan layar dan perahu tercantik. Usaha menghasilkan sebuah lepayang cantik boleh memakan masa sehingga empat bulan dan kosnya bolehmencecah hingga ribuan ringgit. Lepa yang paling cantik dan kreatif akandinobatkan sebagai pemenang Lepa Tercantik yang merupakan hadiah utamadalam perayaan ini.

    Beberapa acara sukan melibatkan perahu seperti lumba perahu, tarik perahusecara berpasangan, renang dan persembahan kesenian dan kebudayaan turutdiadakan untuk memeriahkan lagi perayaan ini. Selain itu, pada perayaan initurut dipamerkan pelbagai jenis kraftangan masyarakat Bajau seperti aksesoriwanita, pakaian tradisional, alat-alat tradisioanl dan lain-lain lagi.

    CARA PEMAKAIAN SUKU KAUM BAJAU

    Bagi Pakaian tradisional suku Kaum Bajau.Berdasarkan gambar, wanitamenggayakan blaus badu sampit dan kain sarung olos berangkit, perhiasanleher mandapun dan perhiasan kepala sarempak.Lelaki Bajau menggayakan

    baju potongan Cekak Musang, seluar, samping dan destar.Manakala, pasangansuku kaum Bajau menggayakan pakaian adat perkahwinan dankebesaran.Pakaian lelaki dari kain satin berhias renda dan pakaian wanita jugadari satin yang dilengkapi dengan mandapun dan tali pinggang.

  • 8/10/2019 Suku Bajau Laut

    16/21

    MAKANAN TRADISI KAUM BAJAU Antaranya ialah kima,putu,dan Tompe atau tinompeh.Makanan tradisionalkima adalah nama sejenis kerang laut dan terdapat dalam beberapaspesies,antaranya lapiran,kima bohe dan sollot-sollot iaitu bersaiz kecil danmenyelit di celah-celah permukaan batu.Kima di jadikan lauk dalam makanantradisi Orang Bajau.Kima ini boleh dimakan mentah-mentah setelah dihirisatau di potong kecil-kecil dan dicampur dengan air limau dan lada sertarempah ratus yang lain mengikut selera seseorang.Ia juga boleh di makan

    bersama sayur.Selain itu,makanan tradisional putu pula adalah makanan yang berupa ubi kayu yang diparut dan telah diperah airnya lalu dimasak secarastim.Manakala makanan tradisional Tompe atau Tinompeh juga adalahmakanan yang berupa ubi kayu yang diparut dan telah diperah airnya.Iakemudiannya digoreng tanpa minyak di dalam kuali,sehingga warnakekuning-kuningan.

    Kima

    Kima adalah nama sejenis kerang laut dan terdapat dalam beberapa spesis,antaranya lapiran, kima bohe' dan sollot-sollot (bersaiz kecil dan menyelit dicelah-celah permukaan batu). Kima dijadikan lauk dalam makanan tradisiOrang Bajau. Kima ini boleh dimakan mentah-mentah (inta') setelah dihiris

    atau dipotong kecil-kecil dan dicampur dengan air limau dan lada sertarempah-ratus yang lain mengikut selera orang yang hendak makan. Ia juga

    boleh dimasak bersama sayur. Ada juga kima yang dikeringkan di bawah sinarmatahari dan biasanya ia dimasak bersama sayur.

    Sagol/enago

    Sagol/enagol(Kata Kerja) bermaksud mencampuradukkan. Sagol/enagol juga mempunyai makna Kata Nama iaitu 'benda yang dicampuradukkan'.Secara khusus ia merujuk kepada sejenis masakan tradisional yangmenggunakan isi ikan (biasanya ikan pari, ikan yu dan ikan buntal, secaraumumnya ikan yang mempunyai hati yang besar) yang dicincang-cincang dandimasak dengan kunyit. Untuk membuat sagol, ikan yu, pari atau buntaldicelur dahulu sehingga mud membersihkan 'langnges' iaitu lapisan kasar padakulit yu dan pari, atau 'iting' iaitu 'duri' pada ikan buntal. Mencelur (masakseparuh masak) ini juga dilakukan untuk memudahkan isi ikan dihancurkandan dicampur dengan kunyit yang telah dipipis.Terdapat dua jenis masakan sagol/enagol iaitu sagol/enagol kering (tiadakuah) dan sagol/enagol basah (berkuah). Untuk mendapatkan rasasebenarsagol/senagol, biasanya tidak menggunakan minyak makan tetapi

  • 8/10/2019 Suku Bajau Laut

    17/21

  • 8/10/2019 Suku Bajau Laut

    18/21

    Dipertuan Negeri Sabah, yang pada masa itu disandang oleh Tun SakaranDandai. Semenjak itu, tarian dalling-dalling turut mula dikenali di daerahSandakan dan emporna. Perkataan dalling-dalling adalah kata ganda daripada perkataan Sinamah(bahasa Bajau) 'dalling' yang bermaksud gerakan seluruh badan mengikutrentak tertentu. Ini adalah tarian hiburan di majlis keramaian khususnya majlis

    perkahwinan. Tarian daling-daling diiringi oleh pantun yang dinyanyikan olehseorang penyanyi atau dua penyanyi. Secara tradisionalnya penyanyi yangmenyampaikan nyanyian (disebut kalangan dalam Sinamah) adalah pemuzik.Alat muzik yang digunakan pula dipanggil gabbang. Kadang-kadang pemuzikdibantu oleh seorang penyanyi lain yang lazimnya wanita, terutama apabilaaturcara majlis dijangka mengambil masa yang lama yang kadang-kadangmencecah semalaman.Kajian awal oleh Badan Galak Pusaka mendapati, tarian dalling-dalling akansemakin rancak dan menghiburkan apabila ia ditarikan oleh penari secara

    berpasangan dan kedua-dua penyanyi dalam keadaan 'magbono' kalangan atau berbalas pantun. Dalam keadaan sedemikian, semua watak (penyanyi, pemuzik dan penari) akan menunjukkan kepakaran masing-masing untukdiiktiraf sebagai yang terbaik oleh hadirin.

    Tarian Limbai & Runsai (Bajau Kota Belud)

    Tarian Limbai merupakan satu tarian traditional suku kaum Bajau Kpta Belud.Tarian Limbai biasanya ditarikan ketika menyambut ketibaan pengantin lelakiyang diarak ke rumah pengantin perempuan. Sebaik sahaja rombongan

    pengantin sampai, perarakan dihentikan sementara, lalu tarian Limbaidipersembahkan di hadapan pengantin. Ia merupakan upacara khas sebagaiisyarat menjemput pengantin lelaki naik ke rumah untuk melakukan istiadatijab qabul yakni pernikahan.Tarian limbai di iringi oleh irama kulin tangan.Kumpulan muzik inimengandungi enam orang pemain yang diketuai oleh seorang wanita yangmemainkan kulintangan, dua orang pemukul gendang, dua orang pemain gongdan seorang pemain bebandil.Tarian ini mengiringi anggota-anggotarombongan pengantin lelaki naik ke rumah. Penari-penari melambai-lambaikan selendang mereka sebagai lambang mengundang dan mengucapkanselamat datang.Selain tarian Limbai Runsai juga merupakan tarian traditional suku kaum

    bajau di Kota Belud.Runsai selalu di tarikan di majlis perkhawinan padasebelah malam.Tarian ini memerlukan antara enam hingga lapan onang penaritermasuk dua orang wanita. Tarian ini menjadi bertambah meriah apabila

  • 8/10/2019 Suku Bajau Laut

    19/21

    diserikan dengan kalang iaitu pantun dua kerat yang dijual dan dibeli oleh penari lelaki dan perempuan.

    Kalang Mpat

    Kalang mpat merupakan salah satu nyanyian rakyat yang dimiliki suku kaumBajau. Di Borneo, orang-orang Bajau boleh ditemui di Sabah terutama disepanjang pantai barat Sabah, bermula dari daerah Kudat sehingga keSipitang. Namun, tumpuan penelitian ialah di daerah Kota Belud yangdidominasi oleh suku kaum Bajau. Suku kaum Bajau di daerah ini masih lagimengekalkan budaya tradisi ekspresif yang hanya digemari oleh kalangangenerasi tua sahaja. Memandangkan kalang mpat semakin tidak menarik

    perhatian generasi muda dan generasi tua yang mengetahui kalangmpat semakin berkurangan, maka kalang mpat menjadi salah satu tarikan

    budaya yang menarik. Kalang mpat dicipta dalam susunan kata-kata yang padat mengikut peraturan sebagaimana yang telah ditetapkan. Peraturan yangdisusun misalnya, dari segi suku kata dan rima pada penghujung yang sesuaiadalah berasaskan kepada keperluan pernyataan yang disampaikan secaralisan. Menerusi kalang, pemantunnya dapat menyampaikan pengajaran,sindiran, rasa hati, perasaan dan hiburan dengan cara yang berkesan.Penyampaiannya, dengan memilih kata-kata yang bersesuaian dan rima

    menarik boleh membawa pengertian mendalam kepada pendengar.Keseimbangan rima dan rangkap selalu ditekankan dalam

    pembinaan kalang. Dalam keadaan ini, pendengar dan pemantun dapatmenilai dan membezakan antara kalang baik dan sebaliknya. Pemilihan dansusunan kata-kata yang memperlihatkan keseimbangan amat ditekankankerana penciptaan sedemikian akan melambangkan keharmonian pemikiranahli-ahli masyarakat tersebut. Berdasarkan contoh-contoh kalang yangdiberikan, dapat diteliti rima akhir yang berbeza antarasatu kalang dengan kalang yang lain, iaitu a-a-a-a; a-b-a-b.

    Kalang dihasilkan secara spontan. Penciptaan sebegini lazimnya membawa pengertian mendalam yang disesuaikan dengan suasanatempat kalang dinyanyikan. Kebolehan menghasilkan kalang secara spontanserta dinyanyikan dengan iringan muzik merupakan satu kebolehan yangistimewa dan sangat dihargai pendengarnya. Susunan struktur pantun itusebagaimana puisi-puisi tradisional lain menekankan keindahan susunan bunyiyang disampaikan secara lisan. Dalam proses kreativiti (mencipta danmenghasilkan) kalang, penciptanya sering melihat kepada latar belakangmereka sebagai petani. Pekerjaan ini telah mengundang mereka untukmenyatukan unsur-unsur pengetahuan, pengalaman mereka mengharungi

  • 8/10/2019 Suku Bajau Laut

    20/21

    hidup, suasana alam sekitar sebagai latar belakang kalang. Jika diperhatikandengan teliti, terpancar kandungan pemikiran yang tersirat di sebalik bait-bait

    puisi tradisi ini. Kalang yang disertakan berhasil memperlihatkan nilai-nilaimuafakat, kesabaran, rendah diri, persaudaraan, keprihatinan, kerjasama dansikap tolong-menolong di kalangan ahli-ahli masyarakat ini.Sesungguhnya, kalang-kalang tersebut memperlihatkan watak manusia

    penciptanya. Di dalamnya, terkandung bentuk kegembiraan, kesedihan dannilai-nilai murni dalam diri manusia penciptanya. Selain itu, penciptanya jugaturut menyerlahkan keindahan jagat raya ke dalam kalang-kalang ini.Keindahan tersebut waima berunsurkan flora atau fauna jelas tergambar dalamsetiap bait kalang itu. Keadaan ini membuktikan bahawa latar diri penciptanya

    begitu akrab dengan alam sehingga tidak dapat memisahkan setiap inci alamdaripada kalang.

    Pencipta kalang lazimnya amat peka dengan susunan atau peredaran yangdapat diteliti dari keharmonian dan keseimbangan alam sekitar. Melaluinyamereka dapat menghayati kehalusan dan keindahan alam ciptaan Tuhan.Suasana kehalusan dan keindahan alam sekitar ini dapat memberikan inspirasiyang mempengaruhi rasa hati dan perasaan anggota-anggota masyarakat untukdinyatakan pula dalam kehidupan harian mereka. Keindahan dan kehalusan

    budi yang dicipta dan dihasilkan dalam kalang itu disampaikan pula dalam bentuk tradisi budaya ekspresif. Dengan menyampaikan kalang dalam konteks

    budaya ekspresif itu bermakna keindahan dan kehalusan kalang itu dapatdihayati bersama secara lebih mendalam dan bermakna. Melalui budayaekpresif itu, anggota-anggota masyarakat dapat merasai keindahan, di sampingmemberikan mereka hiburan.Melalui kalang mpat, kita mampu mengesan beberapa unsur yang terselindungdi sebalik nyanyian ini. Unsur-unsur tersebut merupakan antara teknik

    penciptaan dan penyampaian yang dilakukan oleh penyanyinya agar setiap bait kalang itu dapat dinikmati keaslian dan keindahannya oleh pendengar.Secara tidak langsung, tradisi berkalang dalam masyarakat Bajau adalahgabungan antara teknik penyampaian dan proses interaksi penyanyi-pendengaryang telah berlaku sejak sekian lama.

    ALAT MUZIK

    Alat muzik ini akan dimainkan selama majlis perkahwinan berlangsung.Antara alat muzik yang dimainkan semasa majlis ini ialahGendang,gong,Bebandil, dan Kulingtangan.Keempat-empat alat muzik ini

    berfungsi sebagai satu dalam majlis tersebut.Jika terdapat salah satu alat

  • 8/10/2019 Suku Bajau Laut

    21/21

    muzik ini tidak digunakan,bunyi Bertitik ini akan berubah(sumbang).Alatmuzik ini akan dimainkan oleh mereka yang mahir menggunakan.Permainanmuzik ini dipanggil Bertitik.Permainan muzik ini berfungsi sebagai tanda atausyarat untuk memberitahu penduduk kampung terhadap majlis yang sedang

    berlangsung.Selain itu,permainan ini akan dimainkan pada petang sebelummalam beinai,semasa malam berinai berlangsung,dan semasa majlis

    persandingan berlangsung.Walaubagaimana pun,Bertitik ini tidak akandimainkan apabila terdapat kesusahan atau kematian di dalam kampungtersebut sehingga tempoh kematian telah berlalu selama 40 hari.

    KESIMPULAN

    Kesimpulannya,kini suku kaum Bajau telah berkembang dantelah menjadi suku kaum antara yang terpesar populasinya di Sabah.Suku kaum Bajau juga telah dikenali oleh masyarakat luar tentangkebudayaannya, adat yang ada pada suku kaum Bajau selain darisegi struktur masyarakatnya.Oleh itu, bagi mengekalkan adat kaum

    Bajau ini, setiap labisan masyarakat Bajau harus mengamalakanadat ini dengan memahami adat resam dengan menganalisis aspek-aspek penting di dalamnya.