3
Cecep Kusmana | <!--:de-->SUMBANG SARAN TERHADAP PLATFORM ARAH PENDIDIKAN D Copyright Cecep Kusmana [email protected] http://cecep_kusmana.staff.ipb.ac.id/2010/06/15/sumbang-saran-terhadap-platform-arah-pendidika n-di-indonesia/ SUMBANG SARAN TERHADAP PLATFORM ARAH PENDIDIKAN DI INDONESIASUMBANG SARAN TERHADAP PLATFORM ARAH PENDIDIKAN DI INDONESIASUMBANG SARAN TERHADAP PLATFORM ARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA SUMBANG SARAN TERHADAP PLATFORM ARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA Oleh: Cecep Kusmana Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB Sejak 2 abad yang lalu, paradigma pembangunan hampir di seluruh negara di dunia disandarkan pada paradigma neo-ekonomi klasik (paradigma ekonomi konvensional). Paradigma ekonomi tersebut berpijak pada kekuatan modal fisik (sumberdaya alam) dan tenaga kerja yang murah untuk menghasilkan produksi yang sebanyak-banyaknya demi memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan mengabaikan moral alam dan moral manusia pelakunya. Paradigma pembangunan semacam ini ternyata telah mengakibatkan terkurasnya sumberdaya alam (baik sumberdaya alam yang dapat dipulihkan maupun sumberdaya alam yang tidak dapat dipulihkan), kerusakan lingkungan, ketergantungan yang tinggi negara berkembang terhadap negara maju, dan berkembangnya sikap konsumerisme dan materialistis serta degradasi moral/etika manusia sebagai pelaku pambangunan tersebut. Bahkan secara nyata, saat ini kita menyaksikan keruntuhan dari pelaksanaan sistem kapitalisme tersebut. Menyadari kekeliruan dari penerapan sistem kapitalis yang dihasilkan oleh paradigma neo ekonomi klasik tersebut, maka harus dicari alternatif paradigma pembangunan yang baru yang akan membawa kemaslahatan bagi kehidupan umat dan kelestarian sumberdaya alam. Alternatif paradigma tersebut adalah paradigma yang mengoptimalkan penggunaan ilmu pengetahuan untuk menggerakkan roda pembangunan yang berkelanjutan. Paradigma ini dalam pelaksanaannya memerlukan persyaratan adanya masyarakat (pelaku pembangunan/ sumberdaya manusia) berpengetahuan yang didasari oleh iman dan taqwa kepada Allah SWT yang kuat sebagai soko page 1 / 3

SUMBANG SARAN TERHADAP PLATFORM ARAH PENDIDIKAN DI

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SUMBANG SARAN TERHADAP PLATFORM ARAH PENDIDIKAN DI

Cecep Kusmana | <!--:de-->SUMBANG SARAN TERHADAP PLATFORM ARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA<!--:--><!--:en-->SUMBANG SARAN TERHADAP PLATFORM ARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA<!--:--><!--:zh-->SUMBANG SARAN TERHADAP PLATFORM ARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA<!--:-->Copyright Cecep Kusmana [email protected]://cecep_kusmana.staff.ipb.ac.id/2010/06/15/sumbang-saran-terhadap-platform-arah-pendidikan-di-indonesia/

SUMBANG SARAN TERHADAP PLATFORM ARAHPENDIDIKAN DI INDONESIASUMBANG SARAN TERHADAPPLATFORM ARAH PENDIDIKAN DI INDONESIASUMBANGSARAN TERHADAP PLATFORM ARAH PENDIDIKAN DIINDONESIA

SUMBANG SARAN TERHADAP PLATFORM ARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA

Oleh:

Cecep Kusmana

Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB

Sejak 2 abad yang lalu, paradigma pembangunan hampir di seluruh negara di dunia disandarkanpada paradigma neo-ekonomi klasik (paradigma ekonomi konvensional). Paradigma ekonomitersebut berpijak pada kekuatan modal fisik (sumberdaya alam) dan tenaga kerja yang murah untukmenghasilkan produksi yang sebanyak-banyaknya demi memperoleh keuntungan yangsebesar-besarnya dengan mengabaikan moral alam dan moral manusia pelakunya. Paradigmapembangunan semacam ini ternyata telah mengakibatkan terkurasnya sumberdaya alam (baiksumberdaya alam yang dapat dipulihkan maupun sumberdaya alam yang tidak dapat dipulihkan),kerusakan lingkungan, ketergantungan yang tinggi negara berkembang terhadap negara maju, danberkembangnya sikap konsumerisme dan materialistis serta degradasi moral/etika manusia sebagaipelaku pambangunan tersebut. Bahkan secara nyata, saat ini kita menyaksikan keruntuhan daripelaksanaan sistem kapitalisme tersebut.

Menyadari kekeliruan dari penerapan sistem kapitalis yang dihasilkan oleh paradigma neo ekonomiklasik tersebut, maka harus dicari alternatif paradigma pembangunan yang baru yang akanmembawa kemaslahatan bagi kehidupan umat dan kelestarian sumberdaya alam. Alternatifparadigma tersebut adalah paradigma yang mengoptimalkan penggunaan ilmu pengetahuan untukmenggerakkan roda pembangunan yang berkelanjutan. Paradigma ini dalam pelaksanaannyamemerlukan persyaratan adanya masyarakat (pelaku pembangunan/ sumberdaya manusia)berpengetahuan yang didasari oleh iman dan taqwa kepada Allah SWT yang kuat sebagai soko

page 1 / 3

Page 2: SUMBANG SARAN TERHADAP PLATFORM ARAH PENDIDIKAN DI

Cecep Kusmana | <!--:de-->SUMBANG SARAN TERHADAP PLATFORM ARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA<!--:--><!--:en-->SUMBANG SARAN TERHADAP PLATFORM ARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA<!--:--><!--:zh-->SUMBANG SARAN TERHADAP PLATFORM ARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA<!--:-->Copyright Cecep Kusmana [email protected]://cecep_kusmana.staff.ipb.ac.id/2010/06/15/sumbang-saran-terhadap-platform-arah-pendidikan-di-indonesia/

gurunya yang diwarnai oleh kecintaan terhadap tanah air yang proporsional.

Untuk membangun sumberdaya manusia (SDM) atau masyarakat yang berpengetahuan diperlukanadanya program pengembangan SDM yang terencana, terarah, dan terukur yang memberikanperhatian cukup besar terhadap keunggulan sumberdaya alam Indonesia yang akan dijadikan sokoguru perekonomian nasional. Jenis sumberdaya alam yang dimaksud adalah flow resources atau renewable resources (sumberdaya alam yang dapat diperbaharui seperti hutan, laut, dll) dan continuous resources (sumberdaya alam yang tidak mungkin habis seperti tenaga surya, tenagagelombang laut, air dalam siklus hidrologi alam. Jenis-jenis sumberdaya alam inilah yang harusmenjadi soko guru perekonomian nasional. Oleh karena itu, kegiatan pendidikan untukpengembangan IPTEK untuk mengelola sumberdaya alam-sumberdaya alam tersebut secara tepatdan bermartabat harus menjadi prioritas pertama di negara kita.

Untuk mewujudkan masyarakat berpengetahuan tersebut di atas dapat ditempuh dengan caramembentuk satuan-satuan pendidikan mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampaipendidikan tinggi sesuai dengan tujuan pendidikannya yang terarah dan terstruktur, baik melaluijalur pendidikan formal, non formal, maupun informal. Satuan-satuan pendidikan ini akanmenghasilkan ihsan-ihsan yang bermanfaat apabila peserta didik: (a) diajari oleh para pendidik(bukan sekedar pengajar) yang berkualitas baik sebagai motor utama penyelenggaraan pendidikan,(b) mendapatkan bahan ajar dengan substansi yang teruji dan up to date bermartabat yangdiberikan secara sistematik sesuai penjenjangan kompetensi peserta didik yang akan dihasilkan, (c)mendapatkan metoda pembelajaran yang dapat mengoptimalkan potensi individual, kemandirian,dan kejamaahan peserta didik, (d) adanya sarana prasarana pendidikan yang meningkatkan gairahbelajar bagi peserta didik dan mengajar bagi pendidik, (e) mekanisme proses evaluasi yangterstandar dan teruji, dan tersedianya infrastruktur untuk memfasilitasi para lulusan untukmengabdikan dirinya bagi kemaslahatan umat dalam menggapai cita-cita menjadi ihsan yangbertaqwa/bermanfaat bagi lingkungannya. Semua upaya tersebut harus dijamin olehnegara/pemerintah sebagai pengemban amanah pemelihara umat yang akan dimintapertanggungjawabannya nanti di hadapan Allah SWT, karenanya sangatlah berat memikul amanahini.

Kalau kita melihat sejarah kejayaan Islam pada abad pertengahan betapa ilmu pengetahuanberkembang pesat menjadi penyokong utama pembentukan suatu negara yang makmur,berkeadilan, serta bermartabat. Kalau kita mengambil intisari dari succes story dari sejarahpendidikan dari masa kejayaan Islam tersebut, salah satu hikmah yang bisa dipetik adalah bahwapenguatan iman dan ketaqwaan terhadap Allah SWT dilakukan sejak usia dini dibarengi denganpenguatan pemahaman ilmu-ilmu dasar untuk pemahaman fenomena-fenomena alam sebagaisunatullah dan secara bertahap peserta didik ditempa untuk secara optimal menumbuhkembangkanpotensi individualnya dan kemampuan kemandirian serta kejamaahannya di bawah bimbingan guruyang zuhud dalam ilmunya sehingga yang bersangkutan mampu menjadi sosok yang tinggikeikhlasannya dalam berkarya, mandiri, mampu berfikir objektif yang rasional, ukhuwahislamiyahnya baik, bersahaja, dan rendah hati. Satu hal yang ingin dicapai yaitu ridlo Allah SWT.Oleh karenanya, pada saat itu setiap orang berlomba menuntut ilmu dimulai dari penguasaan ilmuyang bersifat fardhlu ain, kemudian ilmu yang bersifat fardhu kifayah  karena menuntut ilmuhukumnya wajib menurut agama yang diyakininya.

Dengan mengambil pelajaran dari kisah sukses sejarah pendidikan pada masa kejayaan Islam abad

page 2 / 3

Page 3: SUMBANG SARAN TERHADAP PLATFORM ARAH PENDIDIKAN DI

Cecep Kusmana | <!--:de-->SUMBANG SARAN TERHADAP PLATFORM ARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA<!--:--><!--:en-->SUMBANG SARAN TERHADAP PLATFORM ARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA<!--:--><!--:zh-->SUMBANG SARAN TERHADAP PLATFORM ARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA<!--:-->Copyright Cecep Kusmana [email protected]://cecep_kusmana.staff.ipb.ac.id/2010/06/15/sumbang-saran-terhadap-platform-arah-pendidikan-di-indonesia/

pertengahan, nampaknya penguatan rasa cinta kepada Maha Pencipta Rabbul Alamin (iman dantaqwa) beserta pemahaman terhadap ilmu-ilmu dasar untuk menguak rahasia fenomena alamsemesta yang mengikuti hukum sunatullah harus diberikan sejak anak dididik pada saat jenjangpendidikan dasar terus secara bertahap sampai jenjang pendidikan tinggi.

Dengan pemahaman dan penguasaan ilmu-ilmu dasar yang baik, seseorang dapat melakukanpengembangan ilmu-ilmu terapan yang teruji, sehingga inovasi-inovasi teknologi yang kreatif dapatdihasilkan bagi pemecahan permasalahan kehidupan. Untuk menjamin ghirah (gairah) memproduksipengetahuan-pengetahuan dan teknologi-teknologi yang bermartabat dan bermaslahat, makapenguatan keilmuan keduniaan harus didasarkan pada dasar iman dan taqwa kepada Allah SWT.Pengabaian terhadap penguatan dasar keimanan dan ketaqwaan terhadap Maha Pencipta,penyelenggaraan pendidikan hanya akan menghasilkan sosok manusia yang bangga terhadapdirinya karena usahanya yang mengharapkan pengakuan pujian dari sesamanya, sehingga sosokmanusia seperti ini akan kurang bermanfaat bagi kemaslahatan umat dan isi alam semesta lainnya.

Dalam menciptakan masyarakat berpengetahuan, lembaga pendidikan tinggi (Perguruan Tinggi)berperan sangat penting, karena Perguruan Tinggi mempunyai otonomi keilmuan untukmemproduksi pengetahuan-pengetahuan baru melalui kegiatan-kegiatan riset, mendidik pesertadidik dengan substansi-substansi pelajaran yang up to date yang diproduksi dari hasil-hasil risetyang mutakhir dan orisinil, dan mengemban amanah mendistribusikan teknologi dan konsepgagasan yang diproduksi dari pengetahuan hasil riset dan abstraksi kapital intelektual yang adakepada dunia kehidupan masyarakat yang nyata. Dengan demikian output pengetahuan danteknologi dari penyelenggaraan pendidikan dapat berhasil guna bagi pembangunan negara kitatercinta Indonesia.

page 3 / 3