5
JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan rapat koordinasi dengan seluruh bupati dan wali kota. Hal ini untuk membahas agenda prioritas pemerintah dan pembangunan yang mencangkup beberapa hal. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, Presiden Jokowi ingin mendapatkan masukan dari para pemda terkait isu-isu strategis yang merupakan representasi publik di daerah. “Sehingga para bupati, wali kota dapat menindak lanjutinya di daerah masing-masing,” ujar Tjahjo, Jakarta, Kamis (22/1/2015). Adapun, beberapa pembahasan yang akan dibicarakan antara lain: 1. Kedaulatan pangan, program kedaulatan pangan meliputi sebagai berikut: Reformasi Agraria untuk pengendalian lahan pertanian, optimalisasi pengelolaan irigasi dalam rangka mendukung kedaulatan pangan, peningkatan produktivitas sektor pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani. 2. Infrastruktur, programnya meliputi penguatan infrastruktur perhubungan dan maritim, penguatan infrastruktur energi, penguatan infrastruktur pariwisata dan penguatan infrastruktur kedaulatan pangan. 3. Potensi kelautan, programnya meliputi penguatan konektivitas laut dan industri padat karya, pemberantasan illegal fishing dan pasar gelap ikan, peningkatan konservasi dan pemanfaatan budidaya laut, penguatan kapasitas SDM bidang kelautan dan pemberdayaan masyarakat pesisis dan pulau-pulau kecil. 4. Sumber Daya Alam, programnya meliputi peningkatan iklim investasi, perlindungan dan konservasi SDA dan rehabilitasi hutan dan lahan kritis. 5. Energi, programnya meliputi optimalisasi pemanfaatan gas sebagai sumber daya energi, penguatan infrastruktur energi, mengatasi kelangkaan listrik dan pengembangan teknologi hemat energi.

sumber daya ikan indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: sumber daya ikan indonesia

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan rapat koordinasi dengan seluruh bupati dan wali kota. Hal ini untuk membahas agenda prioritas pemerintah dan pembangunan yang mencangkup beberapa hal.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, Presiden Jokowi ingin mendapatkan masukan dari para pemda terkait isu-isu strategis yang merupakan representasi publik di daerah.

“Sehingga para bupati, wali kota dapat menindak lanjutinya di daerah masing-masing,” ujar Tjahjo, Jakarta, Kamis (22/1/2015).

Adapun, beberapa pembahasan yang akan dibicarakan antara lain:

1. Kedaulatan pangan, program kedaulatan pangan meliputi sebagai berikut: Reformasi Agraria untuk pengendalian lahan pertanian, optimalisasi pengelolaan irigasi dalam rangka mendukung kedaulatan pangan, peningkatan produktivitas sektor pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani.

2. Infrastruktur, programnya meliputi penguatan infrastruktur perhubungan dan maritim, penguatan infrastruktur energi, penguatan infrastruktur pariwisata dan penguatan infrastruktur kedaulatan pangan.

3. Potensi kelautan, programnya meliputi penguatan konektivitas laut dan industri padat karya, pemberantasan illegal fishing dan pasar gelap ikan, peningkatan konservasi dan pemanfaatan budidaya laut, penguatan kapasitas SDM bidang kelautan dan pemberdayaan masyarakat pesisis dan pulau-pulau kecil.

4. Sumber Daya Alam, programnya meliputi peningkatan iklim investasi, perlindungan dan konservasi SDA dan rehabilitasi hutan dan lahan kritis.

5. Energi, programnya meliputi optimalisasi pemanfaatan gas sebagai sumber daya energi, penguatan infrastruktur energi, mengatasi kelangkaan listrik dan pengembangan teknologi hemat energi.

6. Kendala dalam perizinan, pelayanan, tumpah tindih peraturan perundang-undangan dan ego sektoral, meliputi:

- perizinan pengelolaan PTSP yang belum optimal dan beberapa jenis perizinan terutama terkait SDA berjalan lamban dan cenderung boros.

- penerapan pelayanan administrasi terpadu kecamatan (Paten) yang belum optimal.

- belum semua daerah yang memenuhi semua persyaratan dasar pelayanan publik sesuai UU No.25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik.

- tumpang tindih perundang-undangan.

- ego sektoral.

Page 2: sumber daya ikan indonesia

Jakarta, Seruu.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bertemu dengan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana Marsetio untuk membahas optimalisasi pengawasan perairan Indonesia dari pihak-pihak yang ingin melakukan pencurian ikan.

Pertemuan antara Menteri Kelautan dan Perikanan dengan KASAL itu digelar di Markas Besar TNI di kawasan Cilangkap, Jakarta Timur, Senin siang mulai sekitar pukul 11.00 WIB.

Pembahasan antara kedua pejabat itu antara lain terkait kerja sama patroli serta pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam mengawasi pencurian ikan di laut.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, hingga November 2014 Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama tim gabungan lintas sektor berhasil menangkap hingga sebanyak 35 kapal ikan yang melakukan pencurian ikan di perairan Indonesia.

"Upaya penegakan peraturan perundang-undangan di bidang kelautan dan perikanan terus kita lakukan melalui operasi pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan," ucap Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Menurut dia, operasi pengawasan merupakan hal yang penting karena kehadiran kapal penangkap ikan yang tidak mematuhi ketentuan yang berlaku yang mengancam keberlanjutan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan di Indonesia.

Menteri Kelautan dan Perikanan juga menuturkan, KKP telah menempuh langkah tegas dalam menindak aksi "IUU fishing".

"Upaya pemberantasan illegal fishing ini pun dilakukan lewat operasi pengawasan dan kerja sama dengan berbagai pihak yang memiliki kewenangan penegakan hukum di laut," ucapnya.

Ia mencontohkan dalam wilayah penangkapan ikan di perairan Natuna, Susi menargetkan dalam enam bulan ke depan perairan Natuna bersih dari kegiatan kapal ikan asing.

Sedangkan ke-35 kapal asing yang ditangkap itu berdasarkan data awal ditemukan merupakan kapal penangkap ikan yang berasal antara lain dari Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Untuk terus memantau pergerakan kapal-kapal pencuri ikan dan kapal asing yang berada di perairan Indonesia, KKP menggunakan alat pendeteksi atau sistem monitoring data (VMS) dan teknologi citra satelit radar.

Selain upaya represif, lanjut Susi, KKP akan memperbaiki manajemen perikanan dengan menerapkan pengaturan musim penangkapan ikan, sehingga terciptanya kantong-kantong perlindungan menjamin kelestarian.

"Tidak kalah pentingnya adalah perbaikan regulasi dan kebijakan. Semisalnya, dari pembenahan tata kelola, peningkatan PPh kapal bertonase besar, penghapusan retribusi perizinan bagi nelayan tradisional, subsidi kredit perikanan, serta aturan di bidang penanaman modal industri perikanan nasional," tuturnya.

Page 3: sumber daya ikan indonesia

Pada level internasional, KKP melakukan pendekatan multilateral yang melibatkan berbagai negara dalam menangani masalah pencurian ikan di wilayah perairan Republik Indonesia.

Susi sebelumnya telah menemui 11 duta besar negara sahabat, guna mendorong negara-negara itu untuk berkomitmen kuat dan mendukung RI dalam melindungi wilayah perairan.

EMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akan meneken nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan TNI Angkatan Laut pada hari ini, Senin, 1 Desember 2014. Penandatanganan kerja sama ini dilakukan di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

Menurut Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya, Menteri Susi dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut akan meneken MoU mengenai optimalisasi pelaksanaan tugas di bidang operasi dan pengawasan laut. (Baca juga: Jokowi Diserang Media Malaysia, Ini Pembelaan Susi)

Fuad mengatakan Menteri Susi dengan TNI Angkatan Laut bekerja sama dalam bidang pengawasan dan patroli maritim. "Pengawasan tersebut juga berkaitan dengan penertiban illegal fishing atau pencurian ikan yang merugikan Indonesia," kata dia kepada Tempo. (Baca: Daftar Gebrakan Susi Sebulan Jadi Menteri).

Selain itu, Fuad mengatakan kerja sama tersebut terkait pula dengan pendidikan sumber daya untuk menjaga kedaulatan maritim. Tenaga dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dididik oleh TNI AL. "Tugas mereka membutuhkan pelatihan dan pendidikan dari Angkatan Laut, terutama tentang kegiatan patroli dan operasi," ujar Fuad.

Rencananya anak buah kapal dari kapal pengawas Kementerian Kelautan dan Perikanan akan didukung oleh TNI AL dalam melakukan patroli di laut. TNI, kata Fuad, akan mencocokkan standar operasi dengan Kementerian Kelautan. "Agar tugas ini berjalan baik demi meningkatkan optimalisasi di bidang kelautan," ujar Fuad.