SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    1/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" !

    SUMMARY

    "HYPER-GRACE: Exposing The Dangers of The Modern Grace Message" 

    oleh Michael L. Brown, PhD

    BAB PANDANGAN HYPERGRACE TANGGAPAN MICHAEL L.BROWN

    1.

    Why I Love the

    Message of Grace

    Mengapa Saya

    Mencintai Pesan

    tentang KasihKarunia

    Beberapa pengkhotbah modern-grace memiliki pengertiandasar mengenai kasih karunia seperti pengkhotbah/pengajar

    lainnya, namun mereka juga memperkenalkan deviasi-deviasi (penyimpangan) yang berbahaya, yang justru dapat

    membuat banyak orang malah jadinya terbelenggu dan

     bukannya dimerdekakan. Kalau kita senang dengan kasihkarunia (grace), justru harus mengerti dan lebih dalam lagiakan hal ini.

    Gereja tidak anti dan bahkan harus mengajarkan tentangkasih karunia.

    MLB bersifat netral dalam menyikapi posisi dan pandanganteologia kelompok "hypergrace". Apa yang benar diperkuat,

    yang salah, error  dan bahaya ditanggapi secara Alkitabiah.

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    2/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" #

    BAB PANDANGAN HYPERGRACE TANGGAPAN MICHAEL L.BROWN

    2.

    Is There A New

    Grace

    Reformation?

    Benarkah AdanyaPembaharuan Kasih

    Karunia yang Baru?

    Memandang pengajaran "hypergrace" sebagai

    reformasi terhadap dunia ke-kristenan, sebagaimana

     pada jaman Martin Luther yang me-reformasi Gereja.

    Bahkan ini melebihi pandangan Calvinisme tentangkasih karunia.

    Didukung oleh banyak pengajar, pendeta danGembala-gembala di berbagai belahan dunia, seperti

    Clark Whitten, Alan Chambers, Rob Rufus (HK),Joseph Prince (Singapore), John Crowder, Tony Ide

    (Australia), Steve McVey, Andre van der Merwe dan

    masih banyak lagi.

    Membedakan Gereja atas pengikut "Grace" dan"Law".

    "Grace" mengalahkan segalanya, termasuk pentingnya pertobatan. Pertobatan menjadi tidak penting setelah

    Lahir Baru, karena seluruhnya telah dibayar Yesusdisana.

    Semua yang mengajarkan hal yang berbeda dengan

    kelompok hypergrace, di cap sebagai Pharaisaicallegalist  (farisi-farisi legalis).

    Kita harus mencintai pengajaran mengenai Kasih-karunia

    (Grace) karena itulah yang diberikan TUHAN kepada kita.

    Yang menjadi masalah, penganut modern-grace mencampur-

    adukkan ayat-ayat dengan mis-interpretasi Firman, teologia

    yang buruk, retorika yang merusak, pengertian kasih-karuniayang berlebihan, bahkan bereaksi secara kedagingan apabila

     pandangan mereka ditanggapi berbeda. Pada saat yangsama, kita tidak boleh mengindahkan ajaran mereka, karena

     banyak orang-orang percaya yang tidak ingin terjebak padalegalism dan ingin mengalami kemerdekaan hidup sesuaidengan standard-Nya TUHAN.

    Tidak ada yang namanya new-grace-reformation, yang adaadalah bangkitnya gerakan, mencampur-aduk kebenaranFirman TUHAN dengan kesalahan-kesalahan fatal.

    Gereja seharusnya tidak dibedakan antara Grace/Law, tetapiGereja berjalan dalam "Grace and Truth".

    "Heresy" atau bidaah adalah ketika mengambil kebenaran

    Firman TUHAN setengah-setengah (tidak lengkap) lalu

    mengajarkannya sebagai suatu yang lengkap.

    Pandangan hyper-grace menjadi fatal, terlihat dari buahnya:

    menganggap enteng dosa, perkataan yang sia-sia dan tidak

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    3/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" $

    Beberapa penganut hypergrace bahkan membawa

     pengertian hypergrace lebih jauh lagi dengan

    mengatakan bahwa dengan hypergrace ("kasihTUHAN") bahkan setan dan iblis pun akan diselamatkan.

    Seorang yang tadinya ada di kelompok hyerpgrace

    mengungkapkan, bahwa F-word dan S-word lebih banyak terlontar di kelompok ini dibandingkankelompok Kristen manapun.

    Segala sesuatu sebelum Salib Kristus adalah era

    Perjanjian Lama (hukum). Oleh karena segala pengajaran Yesus, termasuk Doa Bapa Kami yang di

    dalamnya menyerukan pertobatan, adalah Hukum dan

    tidak berlaku bagi orang-orang percaya yang hidup pada masa Kasih-Karunia.

    Penyaliban Kristus adalah "fun". Kalau tidak bisamengajarkan bahwa penyaliban adalah "fun" kita belum mengerti kedalaman hypergrace.

    heran banyak Gereja yang memperkenankan praktek

    homoseksual kebanyakan melandasi pengajaran merekakepada hypergrace.

    Kelompok hypergrace melupakan empat prinsip Alkitabiah

    ini:

    (1) TUHAN menghendaki kehidupan yang kudus dari umat- Nya.

    (2) Dosa kita pasti berdampak pada hubungan (relatioship)kita dengan TUHAN.

    (3) Kita bisa berkhotbah dan mengajarkan mengenai KasihKarunia (Grace) dan juga menentang dosa pada saat yang

     bersamaan.(4) Dibawah Kasih Karunia, Perjanjian Lama memiliki banyak fondasi-fondasi kebenaran yang relevan bagi umat percaya.

    Kalau mau dianggap sebagai pembaharuan (reformasi)

    terhadap teologia, kenyataannya kelompok hypergrace tidakmemberikan suatu pengajaran yang  fresh, malah jadinya

    adalah pengajaran yang setengah-setengah, berbahaya danmenghasilkan konsekuensi yang fatal.

    CATATAN TAMBAHAN:

    Statement kelompok hypergrace yang menyatakan bahwa semua pengajaran Yesus sebelum Salib adalah hukum oleh

    karena itu tidak berlaku pada era Perjanjian Baru adalah salah total. Justru Yesus mengajar apa yang Ia ajar, agar hal-hal itulah yang dilakukan Murid-murid setelah Salib dan Kebangkitan-Nya terjadi.

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    4/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" %

    BAB PANDANGAN HYPERGRACE TANGGAPAN MICHAEL L.BROWN

    3.

    Name-calling,

    Judgementalism,

    and Divisiveness inthe name of Grace

    Penghinaan Nama,

    Penghakiman danPerpecahan atas

    nama Kasih Karunia

    Kelompok hypergrace selalu memandang siapapun

    yang berada di luar mereka, apalagi yang tidak setuju,dengan istilah dan penamaan-penamaan yang kasar,

    seperti Farisi, penjaga hukum (dalam artian negatif),

    manusia dalam keterikatan (bondage), pembenciKasih-karunia (grace-haters), pengusung/pengajar

    teologi "sin management", dan lainnya.

    Salah satu efek serius dari pandangan hypergraceadalah kelompok sel; tidak lagi berdoa bersama,

     belajar Alkitab bersama. Kelompok sel hanya

    kegiatan kumpul-kumpul belaka. Dosa mulai masukdalam kehidupan komunitas sel, dan dianggap enteng.Kalau ada yang menyerukan bertobat, langsung di-cap

    "Farisi". Belum lagi banyak perceraian justru terjadi

    karena pernikahan kudus-pun jadinya dianggap entengdan perceraian pun tidak apa karena "grace".

    Tidak mungkin mengajarkan hypergrace tanpa jugamembahas pandangan orang-orang atau Gereja yang

    menentang teologi hypergrace.

    Orang-orang atau Gereja yang menentang hypergracedisebut sebagai kaum legalis yang ingin

    mengintimidasi, memanipulasi dan mendominasi

    Gereja tidak menentang teologia kasih-karunia, karena itu

     berasal dari Allah. Yang ditentang adalah pengajaran yangmenyimpang mengenai kasih karunia.

    Gereja tidak mengajarkan legalistik. Konsep legalistik pun

    tidak Alkitabiah. Tetapi Gereja mengajarkan proses

     pendewasaan, dan itu memerlukan langkah-demi-langkahyang jelas.

    Kekukuhan kelompok hypergrace sendiri terhadap

     pandangan teologi mereka pun sebenarnya menjadikanmereka legalistik yaitu memaksakan pandangan mereka danmenolak dibukanya diskusi teologia yang sehat.

    Kalau teologia mereka benar, mengapa menghasilkan pengajar/pengkhotbah yang senang menghina dengan istilah-

    istilah kasar para Hamba TUHAN/Gereja yang berpandangan teologi dengan mereka?

    Gereja mengajarkan Kasih karunia dan hukum. Keduanya

     berasal dari TUHAN, ada di Alkitab dan karenanya sama pentingnya.

    Kelompok hypergrace tidak salah dalam mengajarkan Kasih

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    5/34

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    6/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" '

    BAB PANDANGAN HYPERGRACE TANGGAPAN MICHAEL L.BROWN

    4.

    Has God Already

    Forgiven Our

    Future Sins?

    Apakah TUHANsudah Mengampuni

    Dosa kita di MasaDepan?

    Percaya bahwa TUHAN telah mengampuni semua

    dosa kita, yaitu dosa masa lalu, dosa masa kini dandosa masa mendatang. Allah tidak lagi melihat dosa

    apapun yang kita buat karena Ia melihat kita sudah

    sempurna dan kudus dalam Anak-Nya. Ini adalahteologia utama dari kelompok hypergrace.

    Argumentasi mereka diambil dari Ibrani 8:8-12,

    terutama kata-kata "tidak lagi mengingat dosa-dosamereka."

    Memandang bahwa saat orang Lahir Baru, maka orang

    itu sudah sempurna. Bapa memandang sempurna.Proses pendewasaan dan penyempurnaan disatukan

    dengan pembenaran oleh Salib Kristus. Justification(pembenaran), Sanctification (pengudusan),

    Glorification (pemuliaan) menjadi satu paket,sekaligus terjadi setelah Lahir Baru.

    Pertobatan saat Lahir Baru sudah cukup (tidak

    memandang pertobatan saat Lahir Baru dan

    sesudahnya sebagai sesuatu yang berbeda).

    Saat disadarkan akan dosa, berdoalah bukan minta

    ampun, tetapi katakanlah "terima kasih TUHAN saya

    Salib Kristus menyediakan keselamatan yang sempurna,

    untuk dosa masa lalu, dosa masa kini, termasuk dosa masadepan. Namun itu baru akan kita terima jika ada yang

    namanya transaction of forgiveness, yaitu kita meminta

     pengampunan kepada Allah. Jadi TUHAN sudahmemberikan provisi (persediaan) pengampunan kepada kita

    di masa depan, tapi kitanya tetap harus memohon pengampunan itu, melalui pengakuan dosa dan pertobatan,

     barulah provisi pengampunan itu diberikan. Kalau tidak, yatidak diberikan.

    Paulus menjelaskan bahwa sebelum kita mengenal Kristus,kita ada subyek murka Allah (Efs 2:1-2, Kol 2:13) danmelakukan kejahatan (Kol 1:21). Artinya, selama kita tidak

     berpaling kepada-Nya untuk keselamatan, dosa-dosa kita

    diperhitungkan pada kita. Sekalipun Yesus sudah mati di

    salib, kita tetap harus datang mohon ampun, percaya dan

    menerima keselamatan daripada-Nya. Dosa apapun yang

    kita lakukan sebelumnya, Ia ampuni (Kol 2:13-14). Lalu bagaimana dengan dosa yang kita lakukan sesudah Lahir

    Baru? Itulah gunanya pertobatan. Roh Kudus membimbingkita, menegur kita dan membantu kita dalam proses

     pendewasaan kita agar semakin lama semakin serupa dengangambaran Anak-Nya.

    Tidak ada di dalam Alkitab bahwa dosa-dosa kita di masa

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    7/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" (

    dalam keselamatan dan kasih-karuniamu sehingga sayatidak di hukum."

    Setiap penyadaran akan dosa bukanlah dari RohKudus, tetapi dari iblis yang mendakwa.

    Senang mengutip Ibrani 10:17, tapi ironisnya

    menyangkal Ibrani 10:26-31 yang justru jelasmemperingatkan orang-orang percaya supaya jangankembali ke jalan yang jahat atau ada konsekuensinya.

    depan sudah otomatis langsung diampuni TUHAN. Tidak

    ada ayatnya sama sekali. Pengampunan tidak diberikan begitu saja, tetapi akan diberikan Allah kepada kita bila kita

    memintakannya dengan cara yang benar (bertobat dan

     berpaling dari dosa).

    Firman TUHAN mengajarkan bahwa kita harus mengakui

    dosa-dosa kita (1 Yoh 2:1-2). Yesus pun mengajar ini dalamdoa Bapa Kami (Lukas 11:3-4). Pengajaran ini tersebar

    diseluruh Perjanjian Baru. Apalagi sebelum menerimaPerjamuan Kudus, harus membereskan hidup agar menerimadengan Perjamuan Kudus dengan benar.

    CATATAN TAMBAHAN:

    Pernyataan teologia terjadi melalui 3 tahap:- Premises (statement) awal

    - Implikasi

    - Aplikasi

    Kelompok hypergrace memberikan premises yang rata-rata benar dan tidak ada masalah. Yang selalu menjadi

    masalah adalah implikasi dan aplikasi dari premises tersebut, yang menyimpang dan berkonse-kuensi fatal. Ini yangmembuat banyak orang tidak sadar kesalahan teologia hypergrace, karena statement awal mereka rata-rata benar (jaditerkesan benar seluruhnya) namun sesudahnya banyak salah.

    Anak-anak TUHAN jangan sampai salah: bukan karena karena statement awal benar maka bukan berarti seluruh pengajaran akan benar, tetapi juga harus lihat implikasi dan aplikasi sesudah pernyataan/statement awal.

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    8/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" )

    BAB PANDANGAN HYPERGRACE TANGGAPAN MICHAEL L.BROWN

    5.

    Should Believers

    Confess Their Sins

    to God?

    SeharusnyakahOrang Percaya

    mengakui Dosa-dosa mereka kepada

    Allah?

    Meminta pengampunan adalah "blind spot" (titik buta)

     bagi orang-orang percaya. Itu sudah tidak perlu,karena semua dosa dari masa lalu hingga masa depansudah diampuni.

    Menolak interpretasi 1 Yohanes 1:9 dan mengatakan

     bahwa bagian itu dalam surat Yohanes ditujukan untukorang-orang yang belum percaya. Bahkan berani

    menyatakan bahwa tidak ada ayat dalam Alkitab yangmenyerukan mengakui dosa di hadapan TUHAN bagiorang-orang percaya.

    Bagi orang percaya yang sudah Lahir Baru, mengakuidosa dan memohon pengampunan adalah dosa, karena

    artinya meremehkan pengampunan sempurna melaluiSalib Kristus.  As a born-again believer, it is a sin toask for forgiveness of sin. 

    Jika orang Lahir Baru berbuat dosa, maka doanya di

    hadapan TUHAN adalah: "terima kasih Tuhan karena

    sekalipun aku berbuat dosa, saya tetap benar sempurna

    di hadapan-Mu."

    Surat-surat dalam Alkitab harus dipahami dalam konteksnya,

    tidak boleh dipilah-pilih yang ini untuk itu atau yang ituuntuk ini.

    Exegese dan pengutipan definisi dari 1 Yohanes 1:9 oleh

    kelompok hypergrace, menyalahi pengertian dan arti dasar

     baku yang diakui oleh para guru-guru besar teologia,termasuk bahkan ditentang oleh para ahli teologi Injili yang

    kecenderungannya Calvinisme.

    Bagi orang Lahir Baru, dosa tidak otomatis memisahkan kitadari kasih karunia Bapa, tetapi bisa membuat rusak

    hubungan kita dengan-Nya. Sebelum Lahir Baru, kita bertobat dan minta ampun atas dosa pada Bapa, dan Ia

    memberikan kita judicial forgiveness (pengampunan secarahukum). Setelah kita lahir baru, kalau kita berbuat dosa dan

    minta ampun pada Bapa, Ia memberikan kita parental

     forgiveness (pengampunan secara orangtua). Tidak serta-

    merta kita kehilangan keselamatan kita, tapi bisa merusakrelationship (hubungan) kita dengan Bapa.

     Namun, jika setelah Lahir Baru, kita buat dosa dan RohKudus ingatkan kita untuk bertobat tetapi kitanya terus-menerus mengeraskan hati, mengindahkan seruan dari Roh

    Kudus untuk bertobat, justru hal itu bisa menjadi eskalasi

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    9/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" *

    Tidak membedakan antara memohon pengampunan

    dosa saat proses Lahir Baru dan sesudah Lahir Baru(pertobatan dalam rangka pendewasaan).

    yang berujung pada berpaling total dari kasih karunia Allah

    (kemurtadan). Pada titik itu, bukan lagi relationship kitayang rusak dengan Bapa, tetapi sudah fellowship 

    (persekutuan) kita yang rusak. Itulah sebabnya 1 Yohanes

    1:9 memperingatkan kita akan hal ini.

    Kisah Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya dalam

    Yohanes 13:1-11 adalah pengajaran yang bagus tentang pemahaman pertobatan dan pengkudusan diri. Kasih Kristus

    membasuh diri kita sempurna, tetapi saat kita ada di duniakita tidak dapat menghindar dari ketidak-sempurnaan; "kaki"

    kita jadi kotor. Orang yang sudah Lahir Baru, tidak usah

    "dibasuh" Lahir Baru kembali lagi dan lagi, tetapi kakinya

     perlu dibasuh (bagian yang kotor). Kalau sampai tidak

    dibasuh, malah yang sedikit itu semakin kotor dan menjalarmengotori seluruh tubuh.

    Theologial Statement:

    Provision for my cleansing was completed at the cross, but

     process of my cleansing is conditional upon my repentence,

    and not before. = Penyediaan untuk pembersihan diri saya

    sudah digenapi di Salib, tetapi proses pembersihan itusendiri bersyarat, yaitu dengan pertobatan saya; tidak

    diberikan begitu saja.

    CATATAN TAMBAHAN:

    Pemahaman akan Doktrin Keselamatan yang lengkap menjadi krusial disini untuk menjawab/menghadapi argumen-argumen teologis kelompok hypergrace, karena mereka pun menggunakan ayat-ayat Alkitab.

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    10/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" !+

    BAB PANDANGAN HYPERGRACE TANGGAPAN MICHAEL L.BROWN

    6.

    The Holy Spirit,

    Conviction of Sin,

    and Repentance

    Roh Kudus,Keinsafan akan

    dosa, dan Pertobatan

    Mengajarkan bahwa Roh Kudus tidak

    menginsafkan/mendorong orang percaya untuk bertobat dari dosa, oleh karena kita sudah ditebus

    sempurna oleh Kristus dan Bapa melihat kita sempurna penuh dalam Kristus.

    Beberapa pengajar hypergrace bahkan ada yang beranilebih jauh mengatakan bahwa Roh Kudus-pun tidak

    membawa orang-orang yang belum percaya kepadaKristus.

    Kelahiran Baru dipandang sebagai perpindahan status

    dari tidak percaya kepada Yesus Kristus menjadi percaya kepada-Nya. Tidak ada unsur sadar akan

    dosa, mengakui dosa, pertobatan dan mohon ampunakan dosa.

    Khotbah atau pengajaran mengenai dosa dipandang

    sebagai Legalistik, dan yang mengajar mengenaidoktrin dosa akan di-cap sebagai Farisi.

    Menyadari dosa dianggap fokus pada diri sendiri dan bukan pada TUHAN.

    Roh Kudus justru yang menginsafkan dunia akan dosa dan

    membawa banyak orang kepada Kristus, karenamenyadarkan mereka bahwa mereka tidak dapat

    menyelamatkan diri mereka sendiri dan merekamembutuhkan Juru Selamat.

    Mencatat bahwa mengapa Kegerakan dan Pencurahan RohKudus di INDONESIA di tahun 1960-1970-an demikian

    kuat oleh karena banyak orang disadarkan akan dosa-dosamereka oleh Roh Kudus dan mereka membutuhkan JuruSelamat (hal.71).

    Saat kita berada di hadapan TUHAN, justru kita menyadari betapa Kudus-Nya Ia dan betapa buruknya kita, kita bertobat

    dan menjadi bersukacita karena Allah yang Kudus itudengan kasih-Nya memperbaharui hidup kita (Yesaya 6:5,Lukas 5:8-9, Ayub 42:1-6). Inilah alasan sukacita kita.

    Kelahiran Baru bukan hanya berbicara dari tidak percaya

    menjadi percaya pada Kristus, tetapi juga berbicara pengakuan dosa, mohon ampun dosa dan pertobatan.

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    11/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" !!

    "Roh Kudus tidak pernah meyakinkan atau

    menyadarkan orang-orang Kristen akan dosa. Tetapi, jika engkau tahu engkau pernah jatuh maka yang perlu

    engkau lakukan hanyalah meminta Roh Kudus untuk

    meyakinkanmu bahwa engkau tetap benar." ~ JosephPrince

    Menyamakan conviction = condemnation.

    Hancur hati (godly sorrow) bukanlah kasih karunia.TUHAN tidak ingin kita bersedih karena dosa-dosakita.

    Teruslah ada dalam Hadirat TUHAN agar kitamerasakan kasih-karunia-Nya dan tidak tenggelamdalam kesedihan karena dosa-dosa kita.

    "Saya percaya Roh Kudus di Perjanjian Baru tidak

    menginsaafkan saya akan dosa, membuat sayamenyesal, mengakui dosa, memohon pengampunan

    dan komitmen tidak buat lagi. Pengajaran ini adalah

    skenario buruk yang tipikal dari mis-interpretasi

    mengenai pertobatan. Ini pengajaran yang biadab!"~Ps. Whitten

    Theological Statement:

    Without conviction there is no conversion, and without

    conviction the Cross makes no sense = tanpa kesadaran akandosa tidak akan perubahan, dan tanpa disadarkan akan dosa

    maka Salib menjadi tidak ada gunanya.

    Kita harus membedakan antara Conviction danCondemnation. Kita Roh Kudus menyadarkan kita akan

    dosa (conviction) bukan berarti kita langsung berada pada penghukuman (condemnation). Kita TUHAN menegur kita,

    itu artinya kita diberi kesempatan berpaling agar tidakmenjadi "condemn".

    Conviction = RebukingMenyadarkan akan dosa = menegur keras, karena TUHANmengasihi kita (Wahyu 3:19).

    Godly-sorrow justru mendorong kita untuk bertobat dan

    karenanya kehidupan rohani kita bertumbuh (Yakobus 4:7-10, 2 Korintus 7:8-10, Lukas 15:17-19).

    Hadirat TUHAN membuat sukacita kita penuh dan juga

    membawa pembaharuan hidup. Justru dalam Hadirat

    TUHAN-lah dibukakan segala sesuatu, sehingga kitadisadarkan akan kelemahan kita dan memohon kekuatan dan

     pengampunan-Nya. Kita bersukacita karena Ia adalah Alllahyang menyadarkan kita dan memulihkan kita.

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    12/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" !#

    Kelompok hypergrace perlu belajar lebih dalam mengenai

    arti-arti dasar dari kata-kata yang mereka gunakan untukmenjelaskan teologia mereka, karena sering kali tidak

    lengkap atau dipakai semaunya untuk membentengi pemahaman mereka.

    Pertobatan yang benar adalah meninggalkan dosa dan

     berbalik kepada Allah. Ini adalah pengertian yang ada didalam seluruh bagian Alkitab. TUHAN begitu mengasihi

    kita --lebih dari yang kita bisa bayangkan-- namun karena pemberontakan kita, kita sering menjadi tidak mampu

    menyadari perbuatan salah kita. Roh Kudus menyadarkan

    kita akan dosa dan pelanggaran kita, membuat kita "tidak

    enak" akan hal itu, mendorong kita bertobat dan kembalikepada kehendak Allah. Inilah yang patut sebenarnya

    disebut sebagai kasih-karunia itu; Kasih Bapa. Inilah jalanyang harus kita tempuh, hidupi dan alami kepenuhandaripada-Nya.

    CATATAN TAMBAHAN:

    Anak-anak TUHAN jangan sampai terjebak dengan para pengajar hypergrace, karena mereka sering kali akan

    mengutip dan menjelaskan ayat-ayat, bahkan meng-klaim "arti aslinya" seolah-olah valid dan arti yang sebenarnya, padahal --lagi-lagi-- penjelasan tidak lengkap, separuh-paruh dan akibatnya fatal.

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    13/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" !$

    BAB PANDANGAN HYPERGRACE TANGGAPAN MICHAEL L.BROWN

    7.

    Sanctified or Not?

    Dikuduskan atautidak?

    Memandang proses Pembenaran (Justification),

    Pengudusan (Sanctification) dan Glorifaction(Pemuliaan) menjadi satu-bagian yang terjadi saatorang Lahir Baru.

    Pengajaran mengenai proses pengudusan

    ("pendewasaan") adalah yang di-skip atau di-lewatkan bahkan dianggap tidak perlu oleh kelompok

    hypergrace.

    MLB menjelaskan secara panjang, lebar dan dalam

    mengenai ketiga proses tersebut, berdasarkan kebenaranyang dipaparkan dalam Alkitab. Bab ini sarat akan tersebut

    dan ayat-ayat yang disajikan sangat banyak sehingga tidak bisa terbantahkan.

    Memaparkan ayat-ayat secara lebih lagi dari pembahasan bab-bab sebelumnya.

    Intinya adalah:

    (1) Saat kita Lahir Baru, kita dipisahkan oleh dan untukTUHAN, dan dinyatakan Kudus secara positional.

    (2) Sejak saat itu, kita dipanggil oleh TUHAN untuk hidupdan bertumbuh dalam Kekudusan, dengan bantuan dankuasa-Nya.

    (3) Saat kita dibangkitkan/dinaikkan, pada saat itulah kitadibuat Kudus Sempurna selamanya.

    Pengajaran yang betul adalah progresive sanctification atau pengudusan yang progresif (ada tahap/proses).

    CATATAN TAMBAHAN:

    Materi KOM-100 menjelaskan hal ini dengan baik. Grafik yang dibuat dalam KOM-100 untuk menjelaskan hal ini

    dapat digunakan sebagai acuan yang memudahkan untuk mengerti bab ini. 

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    14/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" !%

    BAB PANDANGAN HYPERGRACE TANGGAPAN MICHAEL L.BROWN

    8.

    Find Out WhatPleases God

    Mencari Tahu apa

    yang MenyenangkanAllah

    Oleh karena diajarkan bahwa kita sudah sempurna di

    hadapan TUHAN oleh karena Salib Kristus, makatidak ada yang bisa (atau boleh) kita lakukan untukmenyenangkan hati-Nya.

    Berusaha untuk menyenangkan hati TUHAN hanya

    akan membuang-buang waktu dan emosi karena kitasudah sempurna di hadapan-Nya. Malah bisa menjadi

    legalistik kalau berusaha tahu bagaimanamenyenangkan hati Bapa.

    "Sudah waktunya Gereja dibebaskan dari pengajaranuntuk menyenangkan TUHAN." ~John Crowder.

    "Karena engkau tidak berbuat apa-apa untuk berhakmendapatkan Hadirat-Nya dalam hidupmu, maka tidak

    ada pula yang dapat kau lakukan yang dapatmenyebabkan Hadirat-Nya meninggalkan-mu."~Joseph Prince

    Pendisiplinan atau proses pendewasaan dari Bapaadalah bukan doktrin yang Alkitabiah.

    Sayangnya, memang banyak Gereja yang terlalu

    menekankan bagaimana "menyenangkan hati TUHAN"sehingga jemaat memandangnya sebagai legalistik dan

    terhakimi hidupnya karena merasa tidak bisa menyenangkanhati TUHAN.

    Gereja perlu mengajarkan bahwa justru karena kasih-karuniaAllah-lah memungkinkan kita untuk menyenangkan hati-

     Nya dan bukan sebaliknya (Efesus 1:1-15, 5:10, Galatia 4:6-7, Ibrani 2:11, Roma 8:15).

    Kita menyenangkan hati Bapa saat kita berjalan dalam

     panggilan-Nya dan mengerjakan anugrah keselamatan yangdiberikan kepada kita.

    Jika dahulu kita diperbudak dosa dan untuk menyenangkan

    dosa, sekarang kita dibebaskan dari perbudakan itu olehTUHAN, ada dalam kasih-Nya dan karenanya kita rinduuntuk menyenangkan hati-Nya (Efs 2:1-10)

    Menyenangkan hati Allah artinya juga berjalan dalam

     panggilan-Nya dan bukan hanya berdiam-diam saja (Efesus4:11, Fil 1:27, Kol 1:9-10, 1 Tes 2:12).

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    15/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" !&

    TUHAN selalu pleased  (senang, berkenan) dengan

    kita. Alasannya? Teologi hypergrace yang mereka pahami diatas.

    Kita menyenangkan-Nya bukan untuk memperolehkeselamatan, namun karena sudah beroleh keselamatan.

    Hidup ini adalah peperangan rohani. Peperangan rohaniterjadi dalam kita, salah satunya adalah godaan untuk

    kembali dalam dosa, mengganggap enteng kasih karuniaAllah (1 Petrus 2:11, 1:17-19)

    Dalam menyenangkan hati Allah-lah, justru TUHAN juga

    akan memproses kita menjadi semakin dewasa dan menjadisemakin mengerti akan Dia dan menjadi semakin serupa

    dengan gambar anak-Nya (Ibrani 12:5-8, Wahyu 3:19,Efesus 4-6).

    Saat kita berbuat salah, TUHAN bisa saja tidak pleased  

    dengan kita, tetapi bukan berarti langsung menghukum kita.

    Justru saat Roh Kudus ingatkan, kita harus segera perbaikidan kembali menyenangkan hati-Nya.

    TUHAN jelas kalau lagi merasa tidak pleased . Buktinya

     jemaat-jemaat di kitab Wahyu ditegor keras. Tetapi Ia juga

    menyerukan pertobatan agar relationship dengan-Nya

    kembali baik. Jangan sampai tidak mau mendengar tegoranRoh, akhirnya fellowship dengan-Nya menjadi hancur.

    Senangkanlah TUHAN! (Efs 5:10, 2 Kor 5:9, Kol 1:10, 1Tes 4:1, 1 Tes 2:4).

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    16/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" !'

    BAB PANDANGAN HYPERGRACE TANGGAPAN MICHAEL L.BROWN

    9.

    Is SpiritualityEffortless?

    Apakah Kehidupan

    Rohani tidak perluada usaha?

    Alasan Injil disebut kabar baik adalah karena ternyata

    untuk memiliki union dengan TUHAN tidakmemerlukan usaha (effortless spirituality). Kesatuan

    kita dan TUHAN terjadi secara instan saat kita percaya

    kepada-Nya. Doa bisa tanpa usaha, belajar berserah pada TUHAN-pun tanpa usaha.

    Penting untuk masuk dan terus dalam Hadirat

    TUHAN, karena disana kita mengalami kasih dan penyertaan-Nya dan kekudusan-Nya melingkupi kita.

    Inilah kasih-karunia itu, dan karena itu kita tidak perlu

    memperhatikan hukum-hukum Musa, karena Hadirat- Nya melampaui semuanya itu.

    Kehidupan rohani kita di dalam TUHAN akan menjaditanpa rintangan dan tanpa perlu upaya upaya.

    Kita hanya bisa memilih salah satu dari dua ini saat

    menjalankan kehidupan rohani: berserah penuh kepadaTUHAN atau dengan berupaya sendiri.

    Gereja yang mengajar bahwa iman harus disertai juga

    dengan perbuatan, adalah Gereja yang mengajarkan perzinahan dengan hukum taurat.

    Pemahaman mengenai effortless spirituality atau kehidupan

    rohani tanpa usaha, sangat di populerkan terutama olehJoseph Prince. Lagi-lagi pengajaran ini tidak sesuai dengan

    apa yang dapat kita gali dari Alkitab, dan para pengajar

    hypergrace gagal memahami arti penting memilikikehidupan rohani yang sungguh-sungguh (effort ) dengan

    TUHAN.

    Statement mengenai pentingnya ada dalam Hadirat TUHANdari kelompok hypergrace adalah benar, tetapi bukan berarti

    kita mengindahkan hukum-hukum Musa (PL). Beberapa

    hukum memang sudah tidak apply lagi oleh karena SalibKristus, tetapi masih banyak yang apply yang harus kitalakukan dan TUHAN justru mampukan kita melakukannyakarena Salib-Nya.

    Kehidupan rohani kita ada di dalam kasih karunia TUHAN.

    Kita tetap perlu mengerjakan keselamatan, berperang rohani,

     berlari di dalam panggilan Allah. Kita melakukannya bukandengan kekuatan kita sendiri, tetapi oleh kasih-karunia dan

    kekuatan Allah.

    Kehidupan rohani kita jalankan dengan berserah penuhkepada TUHAN dan berlari dengan penuh keteguhan dan

    ketaatan kepada Dia.

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    17/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" !(

    Semua statement awal dari para pengajar hypergrace

    mengenai kasih-karunia pada umumnya dapat memberkati. Namun yang menjadi masalah besar, lagi lagi adalah mereka

    cenderung mengartikan kasih-karunia lebih daripada yangdimaksud Allah, aplikasi yang tidak tidak tepat. Pengajaran

    hypergrace menjadikan orang "diam-diam" saja dan tidakmengejar/melakukan pertandingan iman yang benar.

    Iman dan perbuatan berjalan bersama-sama (Yakobus 2:18).

    Yesus sudah membayar semua dosa kita dan tidak ada

    apapun yang kita lakukan dapat menambahkan karya

     pengorbanan-Nya (Ibrani 9:13-28). Ini saja sudah cukupuntuk membuat kita memuji-menyembah Dia untuk

    selamanya. Betul TUHAN memanggil kita untuk

     beristirahat di dalam Dia (Mat 11:28-30, Ibr 4:9-10), untuk

    menerima damai sejahtera-Nya (Yoh 14:27), percaya pada perlindungan-Nya (Yoh 10:27-29, 1 Kor 1:8, Fil 1:6) dan

    dengan percaya bahwa kita dibenarkan karena iman dan

     bukan karena perbuatan (Rom 3:20-31, 4:1-16, Gal 3:1-14,

    Ef 2:8-9, 2 Tim 1:8-10, Tit 3:4-7). Kasih karunia Allah-lahyang bekerja di dalam dan melalui kita (1 Kor 15:10).

    Sekarang kita dalam kasih karunia, justru kita berlari dan bekerja dan berupaya lebih lagi agar kehidupan rohani kitamenjadi semakin sempurna di dalam Dia. (Luk 13:24, 9:62,

    9;23, 14:27, 14:33, Yoh 16:33, Mar 9:43-49, Lukas 12:49-

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    18/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" !)

    50, 22:44, 1 Kor 9:24-25, 2 Tim 2:3, Kis 14:22, Roma 6:12-

    13, 13:11-14, 1 Kor 6:18, 10:14, Efs 6:10-13, Fil 3:10-14dan masih banyak lagi).

    Theological statement:

    In justification our own works have no place at all, and

    simple faith in Christ is the one thing needful. Insanctification our own work are of vast importance and God

     bids us fight, and watch, and pray, and strive, and take pains,and labour. This Christian warfare is a great reality and asubject of vast importance.

    = Dalam pembenaran (justification) usaha kita tidak adaartinya sama sekali, yang dibutuhkan hanyalah iman kepada

    Kristus. Dalam pengudusan (sanctification) maka usaha kita

    menjadi sangat penting, dan TUHAN meminta/memperlengkapi kita untuk bergerak, berjaga, berdoa,

     bertahan, memikul derita dan bekerja. Ini adalah peperangan

    rohani kristiani yang nyata dan merupakan subyek(pengajaran) yang amat penting.

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    19/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" !*

    BAB PANDANGAN HYPERGRACE TANGGAPAN MICHAEL L.BROWN

    10.

    Is God Always in AGood Mood?

    Apakah Allah selalu

    dalam Keadaan"Good Mood" ?

    TUHAN selalu ada dalam mood  yang baik.

    Menggambarkan TUHAN yang marah atau lagi"emosi" adalah pengajaran yang salah dan tidakmenjelaskan Allah yang sesungguhnya.

    Berfokus hanya kepada kebaikan dan kasih TUHAN.

    Mengajarkan bahwa TUHAN tidak mungkin marah pada kita.

    Menolak total apa yang disebutkan sebagai kemurkaan

    Allah, termasuk tindakan Allah untuk mendidik dan

    mendisiplinkan anak-anak-Nya. Semua ayat-ayat yangmenyatakan pengertian di atas di revisi oleh kelompokhypergrace sedemikian rupa sehingga Allah yangdiajarkan adalah Allah baik hati saja.

    Beberapa dari Gereja dan pengajar hypergrace bahkanmenerbitkan Alkitab terjemahan baru (The  Mirror

     Bible) dimana ayat-ayat yang bertentangan dengan

     paham mereka diganti atau ditulis ulang sedemikian

    rupa sehingga mengusung pemahaman teologia

    hypergrace, termasuk menghilangkan kalimat-kalimatyang jelas menunjukkan kemurkaan Allah.

    Menyatakan bahwa Allah itu kasih, baik, benar, selalu

    mengasihi, penuh dengan cinta dan kebenaran dan terangyang memerdekakan, dan seterusnya, ya itu benar. Tetapi

     jangan salah, bahwa Allah juga bisa marah dan bisa jugadalam keadaan "not in good mood".

    Sukacita Allah menjadi sukacita kita, dan di dalam hadirat- Nya ada sukacita. Mengenai hal ini terpapar luas di PL dan

    PB.

    Sejak awal dunia diciptakan pun Allah sudah menunjukkan

     bahwa Ia memiliki emosi: bisa sukacita, bisa juga "in notgood mood". Dalam berbagai peristiwa TUHAN jelasmenunjukkan ketidaksukaan jika perintah, kehendak-Nyadilanggar atau diabaikan.

    Allah yang kita sembah adalah Allah yang baik, tetapi bukan berarti Allah yang lembek. Kalau Dia marah, bukan berarti

    kita langsung dibinasakan atau dihukum. Dia pasti akan

    memberi teguran dan peringatan terlebih dahulu. Waktu kita

     berbalik dan mendengarkan suara-Nya, Allah yang kasih itu

    mengampuni, membersihkan dan memulihkan kita.

    Gereja yang hanya menyatakan kemurkaan Allah dan tidak

    atau sedikit menyatakan kebaikan Allah, juga adalah Gereja

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    20/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" #+

    Menolak pengajaran mengenai neraka. Neraka adalah

    tempat orang yang tidak percaya saja, karena tidakmungkin yang sudah percaya kepada Kristus menjadi

    murtad.

    Menekankan bahwa doktrin-doktrin dasar yangdiajarkan oleh Rasul Paulus hanya berbicara mengenai

    kasih-karunia dan tidak berbicara mengenai pertobatan.

    yang sama salahnya dengan kelompok hypergrace.

    Seluruh kitab yang diinspirasikan Roh Kudus dan ditulis

    oleh Rasul Paulus adalah benar: ada kasih karunia tapi kita juga perlu pertobatan. Malah justru Rasul Paulus yang

     banyak menuliskan ayat-ayat mengenai pentingnya pertobatan agar jangan sampai tertimpa murka Allah.

    CATATAN TAMBAHAN:

    Para pengajar hendaknya memahami dengan baik mengenai kasih Allah dan juga kemurkaan-Nya. Tidak boleh

    kecenderungan lebih pada satu titik saja. Gagal dalam mengajar hal ini (berat sebelah), jemaat bisa memandang pengajaran yang diutarakan sebagai legalistik atau hypergrace.

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    21/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" #!

    BAB PANDANGAN HYPERGRACE TANGGAPAN MICHAEL L.BROWN

    11.

    Marcion Revisited

    Meninjau kembaliMarcion

    Beberapa pengajar fanatik hypergrace menyayangkan

     bahwa Gereja menyajikan Perjanjian Lama (PL) danPerjanjian Baru (PB) secara bersama-sama. Beberapa

     bahkan merasa bahwa seharusnya PL tidak usah dimasukkan dalam Gereja.

    Orang yang hidup dalam hukum TUHAN ataumengikuti pengajaran PL, hidupnya pasti tidak tenang

    dan tidak bisa beristirahat dalam TUHAN.

    Membedakan antara Allah PL dan Allah PB sebagai

     pribadi yang berbeda. Ini adalah pemahaman Marcion,yang jelas adalah penyesatan.

    Marcion adalah pengajar teologia yang berpengaruh di awal

    abad 11 (tahun 1000-an) yang dinyatakan "heretic" atausesat oleh Gereja.

    Marcion dinyatakan sesat karena mengajarkan:

    (1) Allah PL beda dengan Allah PB.

    (2) Menolak penggunaan PL dalam pengajaran dankehidupan orang-orang percaya.

    (3) Menolak sebagian besar dari PB, termasuk keempat Injil.

    Pengajaran Marcion-lah --entah disadari atau tidak-- yangsebenarnya diusung dan dikembangkan oleh kelompokhypergrace. Jadi teologia hypergrace bukan sesuatu yang

     baru, tetapi yang lama hanya saja disajikan sepertinya baru("new reformation").

    Pada bab ini, MLB menjelaskan secara teologis mengapa PL

    dan PB tetap valid dan harus diajarkan kedua-duanya dalamGereja (1 Kor 10:1-12). Keduanya memiliki fungsi dan nilai penting dalam kehidupan rohani orang-orang percaya.

    Para Rasul (termasuk Paulus yang diklaim kelompok

    hypergrace yang justru benar-benar hypergrace, padahaltidak) termasuk TUHAN Yesus sendiri sering mengutip PL.

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    22/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" ##

    Jika hukum-hukum dalam PL tidak memberikan ketenangan

    dan keteduhan, kitab Mazmur jelas banyak mencatat orang-orang seperti Daud yang justru menemukan ketenangan dan

    keteduhan dalam hukum-hukum Allah.

    Kelompok hypergrace buta terhadap pernyataan diri Allah --Allah yang penuh kasih karunia-- yang telah dinyatakan

    dalam Perjanjian Lama dan mencapai puncaknya dalam pribadi dan karya keselamatan Yesus Kristus dalamPerjanjian Baru.

    CATATAN TAMBAHAN:

    Pemahaman akan kebenaran Firman TUHAN secara lengkap dan kuat akan dapat mematahkan pemahaman darikelompok hypergrace. Ini harus jadi modal primer menghadapi pengajaran hypergrace.

    Sejarah kekristenan menjadi modal sekunder yang baik bagi para pengajar yang sehat untuk meng-counter klaim darikelompok hypergrace bahwa apa yang mereka ajarkan adalah reformasi baru.

    Mengutip Kebenaran + Kebohongan = Penyesatan

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    23/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" #$

    BAB PANDANGAN HYPERGRACE TANGGAPAN MICHAEL L.BROWN

    12.

    The Law of TheLord is Good

    Hukum TUHAN ituBaik

    Kelompok hypergrace setuju dengan statement di tabel

    sebelah, tetapi lagi lagi membuat kesalahan denganmenyatakan bahwa Hukum dari Allah buruk samasekali.

    Hukum apapun --termasuk hukum moral-- adalah

     pelayanan kematian (ministry of death). Karena kitasudah dibebaskan dari hukum, maka kita tidak perlu

    lagi melakukan hukum Allah. Tinggal saja terusdalam Hadirat-Nya, pasti Ia akan mengubahkan hidupkita.

    Kalau setiap kali diajarkan bagaimana caranya untukhidup sebagai anak-anak terang, kelompok hypergrace

    selalu defensif dan berkata, "Kalian membuat orang-orang menjadi terikat (bondage) kembali! Kalianagamawi!"

    Apa yang disebut sebagai Christian Moral  dalam

    kelompok hypergrace adalah menolak mentah-mentah

    10 Perintah Allah maupun pengajaran-pengajaran di

    Perjanjian Baru tentang bagaimana seorang anakTUHAN harus hidup.

    Memandang bahwa untuk membangun hubungan yang

    Fondasi kebenaran yang kita pegang adalah bahwa di dalam

    Yesus, kita hidup dalam kasih karunia dan bukan hukum(Rom 6:14), yang artinya kita tidak dalam condemnation 

    dari hukum (Roma 8:1-2). Kita dibenarkan oleh darah

    Yesus dan hidup dalam kuasa dan kekuatan dari-Nya (Roma6:4-11). Kasih karunia memungkinkan apa yang hukum

    tidak bisa lakukan (Roma 8:3-4) dan dosa bukan lagi tuankita (Roma 6:14). Tidak ada orang yang bisa dibenarkan

    oleh hukum (Roma 3:20, Gal 5:18). Paulus menguatkan pengajaran ini diberbagai ayat lainnya.

    Hukum Allah bukanlah dosa. Hukum Allah menunjukkanketidaksempurnaan manusia, sehingga manusia perlumencari Allah dan kasih karunia-Nya. Hukum Allahmenjadi standar untuk mendefinisikan akan "apa itu dosa".

    Hukum Moral dari Allah tetap berlaku, bahkan setelah SalibKristus.

    Menjalankan Hukum sebagai upaya untuk mendapatkan

    kasih karunia adalah salah. Namun menjalankan hukum

    moral sebagai bagian dari mengerjakan keselamatan adalah baik.

    Setelah Salib Kristus, Allah meletakkan hukum moral itu di

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    24/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" #%

    intim dengan TUHAN, tidak memerlukan ketaatanuntuk melakukan perintah-perintah-Nya.

    Menyatakan bahwa Allah sebenarnya tidak inginmemberi hukum, tapi ingin memberi kasih-karunia

    saja (grace covenant). Tetapi karena Israel meminta perjanjian hukum (law covenant) maka Allah

    memberikan hukum. Jadi hukum adalah karena permintaan manusia, bukan inisiatif Allah.

    Menyatakan bahwa pelayanan-pelayanan besar di

    masa lalu sudah berlalu masanya, karena mengajarkanministry of condemnation, tapi sekarang adalah era

    dari ministry of righteousness yang akan membawa

    kemuliaan lebih lagi dari era sebelumnya.

    dalam hati orang-orang yang percaya kepada-Nya (Ibrani

    8:10, 10:16). Hukum ini sekarang dijalankan di dalam RohKudus, yang membimbing dan mengarahkan kita dalam

    kebenaran (Roma 8:1-4). Kita tetap menerima instruksi

     bagaimana caranya hidup dalam Kristus (1 Tes 4:2).

    Boleh dan bisa menjalani kehendak dan perintah Bapa

    adalah suatu kehormatan, bukan beban.

    Orang yang cinta pada Allah, justru melakukan kehendakAllah (Yohanes 14:15, 1 Yoh 3:24, 1 Yoh 2:3-4, 3:22, 5:2-3,2 Yoh 6, 1 Kor 7:19).

    Allah telah menunjukkan kasih karunia-Nya sejak PL, bukanhanya di PB. Allah memberikan hukum bukan karena Israel

    yang meminta, tetapi justru Ia berikan agar Ia bisamenyatakan kasih-karunia-Nya (Kel 19:4-6, Ulg 7:7-12).

    Bahkan di PL, Allah memberikan hukum-hukum-Nya, bukan supaya membatasi interaksi hubungan antara diri-Nya

    dengan Israel, tetapi justru agar orang-orang Israel bisa ber-

    interaksi dengan diri-Nya. Kecacatan dan ketidak-

    mengertian bangsa Israel-lah (atau manusia secara

    umumnya) yang menjadi penghalang, bukan Hukum Allah

    itu sendiri. Hukum Allah tidak salah karena yangmemberikan adalah Allah yang sempurna.

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    25/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" #&

    Hukum-hukum Allah-lah yang membedakan Israel dengan bangsa-bangsa lain (Ulg 4:7-8, Maz 119).

    Kristus menjadi manusia, tidak lain untuk menyempurnakanmanusia. Roh Kudus meletakkan hukum itu dalam diri

    manusia, dan inilah yang membedakan antara orang-orang percaya pada-Nya dengan yang tidak percaya pada-Nya (1

    Yoh 5:2-3).

    CATATAN TAMBAHAN:

    Sayangnya memang banyak pengajar maupun pengkhotbah yang tidak bisa menjembatani dengan baik antara PL danPB. Padahal jika ini dilakukan, justru keindahan akan kasih dan rencana Allah akan lebih dirasakan dan dinyatakan.

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    26/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" #'

    BAB PANDANGAN HYPERGRACE TANGGAPAN MICHAEL L.BROWN

    13.

    Why Are WeRunning from the

    Words of Jesus?

    Mengapa kita berlaridari perkataan-

     perkataan Yesus?

    Tema pengajaran yang umum diusung oleh kelompok

    ini adalah: "Pengajaran Yesus adalah old covenant  dan bukan new covenant . Pengajaran Yesus bukan untukkita hari ini."

    Paulus mengajar pemberitaan yang berbeda dengan

    Yesus, tetapi untuk alasan yang baik: mereka hidupdalam covenant yang berbeda.

    Pengajar/pengkhotbah yang sering mengutip Injil

    Matius, Markus, Lukas dan Yohanes lupa bahwa

    Yesus berbicara kepada orang-orang Yahudi yangselama beratus-ratus tahun terpolusi oleh pengajaranPerjanjian Lama.

    Perjanjian Baru tidak di mulai dari kitab Matius atau

    kitab lainnya. PB di mulai sejak darah Yesusdicurahkan.

    Menerapkan pengajaran Yesus dalam kehidupansehari-hari adalah hal yang berbahaya.

    Semua perkataan Yesus sebelum Salib adalah old

    covenant . Yang itu tidak perlu diikuti. Perkataan yang

    Kalau kita menamakan diri kita Kristen --pengikut Kristus--

    lalu mengapa justru meninggalkan ajaran-ajaran-Nya?

    Meninggalkan pengajaran Yesus bukan saja kesalahan

    secara teologis, tetapi melainkan kesalahan menyeluruh yangamat sangat serius bagi orang-orang percaya.

    Meninggalkan pengajaran Yesus justru akan berakibat:

    dengan tenang mengacuhkan panggilan-Nya untukmenyangkali diri dan pikul salib, ajaran-Nya yang berkata

    kita adalah garam dan terang dunia, ajaran-Nya

    meninggalkan segala sesuatu dan mengikutinya tidakmemberi pipi satu lagi dan mendoakan orang-orang yangmenganiaya kita, semua ajaran perumpamaan-

     perumpamaan-Nya, ajaran-Nya bahwa akan ada upah berdasarkan ketaatan kita, standar kekudusan yang Ia ajarkan

    dalam Khotbah di Bukit, peringatan-Nya akan bahaya

    keduniawian dan materialisme, bisa mengacuhkan

     peringatan-Nya yang mendesak tentang neraka dan penghukuman kekal, dan tentu acuh terhadap ajaran-Nya

    yang berkata kalau kita tidak mengampuni maka Bapa puntidak akan mengampuni.

    Jika kelompok hypergrace menganggap pengajaran Yesus

    sebelum Salib sebagai old covenant  maka mereka

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    27/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" #(

    sesudah Salib, itu yang diikuti.

    Peringatan keras TUHAN Yesus di Matius 7:23

    dianggap tidak berlaku bagi semua orang yang adadalam "grace".

    Melihat wanita dengan nafsu-pun (Mat 5:28) dianggap

    hanya untuk orang Yahudi dan tidak berlaku bagiorang-orang yang percaya karena sudah dalam "tidak

     berdosa dan tidak bisa berdosa". Juga Yoh 15:6, Luk9:23, 9:62

    Gereja yang mengajar ajaran-ajaran Kristus untuk

    hidup benar, termasuk peringatan-peringatan-Nya,akan di-cap sebagai " performance-based system".

    Seluruh Khotbah di Bukit (Matius 5-7) bukanlah untuk

    Gereja. Malah semua orang percaya harus menjauhi

     pengajaran ini karena hanya akan menjadi legalismdan kesombongan rohani. Firman TUHAN harus

    dipisah-pisahkan untuk mengerti apa yang sebenarnyaYesus hendak ajarkan.

    Sekalipun pengajaran Yesus adalah baik dan bagus,tetapi dianggap bahwa pengajaran-Nya ada dibawah

    Hukum, sementara Gereja kini ada dibawah kasih-karunia.

    seharusnya juga tidak bisa mengklaim kasih-karunia-Nyadalam Yohanes 3:16.

    Semua perkataan Yesus adalah roh dan hidup (Yoh 6:63,6:68). Perkataan dan ajaran Yesus-lah yang membawa kita

     pada hidup yang kekal (Yoh 4:14, 7:37-38, 20:31).

    Yesus dan Paulus mengajarkan hal yang sama.

    Yesus sendiri yang menegaskan bahwa era Perjanjian Lama berakhir dengan Yohanes Pembaptis (Mat 11:13). Sesudah

    Yohanes Pembaptis --artinya sekarang adalah Yesus Kristus-- maka disebut era Perjanjian Baru (Luk 16:16). Melalui dan

    dalam Yesus Kristus-lah, kasih-karunia Allah dinyatakan: pengajaran-Nya (Yoh 15:8-11, 1 Yoh 2:3-5, 3:21-24, 5:2-3)dan tentu Salib-Nya.

    Argumentasi bahwa Yesus hanya berbicara untuk orang-orang Yahudi saja, sudah tidak masuk akal, karena:

    (1) Untuk apa lalu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes bersusah payah menulis kitab-kitab ini kalau memang hanya

    untuk Yahudi pada zaman Yesus masih di dunia? Justru

    mereka bersusah payah --dan bahkan generasi-demi-generasi

    sampai mencucurkan darah untuk mempertahankan Injil dari pihak-pihak yang membencinya-- agar semua orangmendapatkan kabar baik: Yesus dan semua pengajaran-Nya.

    (2) Rasul-rasul, termasuk Paulus, mengutip perkataan-

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    28/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" #)

    Mengenai Injil:

    (1) Yesus bukanlah pengkhotbah kasih-karunia tetapi

    lebih cenderung pengkhotbah hukum yang memakaisteroid (berapi-api).

    (2) Injil bukanlah Matius, Markus, Lukas, Yohanes

    tetapi Injil adalah berita kasih karunia.

    (3) Yakobus tidak memiliki perwahyuan yang lengkapakan kasih-karunia, sehingga kitabnya hanyalah

     pedoman "hidup-transisi" bagi orang-orang Yahudiyang menjadi Kristen.

    (4) Hanya Paulus yang mengerti dan mendapatkan perwahyuan yang sesungguhnya tentang kasih-karunia.

     perkataan pengajaran Yesus.

    (3) Roh Kudus dicurahkan pun salah satunya agar membantukita mengingat semua yang telah Yesus ajarkan (Yoh 14:26).

    (4) Yesus sendiri berkata bawah langit dan bumi akanlenyap, tetapi Firman-Nya --yaitu perkataan Yesus-- akan

    tinggal tetap (Mat 24:35, Mar 13:31, Luk 21:33).

    Theological statement:

    If the words of Jesus challenge something I believe orchallenge the way I live, the problem is not with Jesus. The problem is with me.

    = Apabila perkataan-perkataan Yesus menantang apa yangsaya percayai atau menantang/menegur hidup yang saya

     jalani, maka persoalannya bukanlah dengan Yesus.Persoalan/masalahnya ada pada saya.

    Ingatlah, bahwa Amanat Agung dari TUHAN Yesus dalam

    Matius 28:19-20 jelas berkata untuk kita memuridkan dan

    mengajar semua yang telah Ia perintahkan kepada kita. Ini juga artinya, jika kita sampai tidak mengajar dengan lengkap

    apa yang Yesus ajarkan atau menghindar dari implikasi pengajaran-Nya, kita tidak bisa menjadi Murid yang benar.

    Peringatan keras dari Yesus bagi orang-orang yangmalu/menolak akan diri-Nya dan perkataan/ajaran-Nya

    tercantum dalam Lukas 9:26 --akan ditolak juga di hadapanBapa di Sorga.

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    29/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" #*

    BAB PANDANGAN HYPERGRACE TANGGAPAN MICHAEL L.BROWN

    14.

    The New Gnostic

    Gnostic yang Baru

    Tidak menyadari bahwa konsekuensi dari teologia

    hypergrace yang mereka percaya, membawa beberapa pengajar semakin jauh dari doktrin-doktrin dasarkekristenan dan menjadi kesesatan penuh.

    Seperti pengajar hypergrace umumnya, mereka selalu

    salah meng-interpretasi 1 Yohanes 1:9 denganmengatakan bahwa itu adalah para pengikut Gnostic

    (padahal Gnostic baru akan muncul jauh sesudah 1Yohanes ditulis).

    Sekalipun minum cawan dari roh jahat dan juga cawandari TUHAN, itu tidak akan mengganggu communion kita dengan TUHAN.

    Memutar-balikkan kebenaran mengenai pentingnya

    menjaga hubungan dengan Bapa --seperti perumpamaan kisah Anak yang Hilang-- sedemikian

    rupa sehingga out-of-context semata-mata untuk

    menjelaskan bahwa tidak mungkin relationship, fellowship dan communion dengan Bapa terputus.

    Pengajaran yang berkata bahwa dosa dapat men-diskualifikasi kita untuk dapat digunakan oleh

    TUHAN, dipandang sebagai suatu kebohongan dan

    Gnostic adalah kepercayaan bahwa dunia material adalah

     jahat, sedemikian rupa sehingga mereka meng-klaim bahwaAllah di Perjanjian Lama adalah allah yang lebih kecil,

     pribadi kecil yang memancar dari YHWH, yang disebut

    Demiurge. Kelompok Gnostic percaya bahwa pribadi rohtidak bisa berinteraksi dengan dunia materi, sehingga pasti

    ada allah-kedua yang menciptakan alam semesta.Pandangan Gnostic tidak percaya Yesus adalah anak Allah

    Bapa, dan Allah Anak itu sendiri adalah roh yang masuk kedalam tubuh Yesus dan meninggalkan tubuh Yesus sehinggayang disalibkan hanya tubuh manusia saja.

    Gnostic percaya bahwa keselamatan datang dari pencerahankhusus ( special illumination) dan bukan karena adanyahubungan yang benar (right relationship) dengan Allah.

    MLB menjelaskan bahwa:

    (1) Kelompok hypergrace bukanlah Gnostic.

    (2) Namun demikian ada beberapa pengajar hypergrace yang

    tanpa sadar atau sadar menyebar benih Gnostic dalam pengajaran mereka.

    (3) Beberapa yang awalnya memulai kegerakan hypergrace bahkan sudah jatuh ke dalam penyesatan penuh, sangat mirip

    dengan paham Gnosticism.

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    30/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" $+

    merupakan upaya untuk menjerat kita dalamketerikatan.

    Beberapa pengajar ekstrem hypergrace bahkanmengajar bahwa kalau kita berdosa, maka itu adalah

    tubuh kita yang berdosa, tapi roh/jiwa tidak karenasudah tidak bisa berdosa oleh karena "grace". Jadi

    hanya tubuh saja yang berdosa. Pandangan ini sudah jelas mengarah ke gnosticism.

    Dengan berani mengutip Ibr 10:17, Rom 8:9, 1 Yoh

    3:9, 5:18, 2 Kor 5:16, Rom 4:8, 2 Kor 5:19 sebagai pembenaran bahwa kalau tubuh berbuat dosa, itu

    karena memang tubuh tidak sempurna. Tetapi Allah

    mengerti bahwa roh dan jiwa kita tetap sempurna,hanya saja sedang berada dalam tubuh yang tidak

    sempurna sehingga ada kebutuhan-kebutuhan tubuh

    yang perlu dipenuhi; ini tidak akan merusak hubungandengan Allah.

    Kalaupun ada hukuman, yang dihukum/binasakan

    hanyalah tubuh. Tapi "essensi" utama seseorang yaitu

    roh dan jiwanya tetap selamat, karena roh dan jiwasudah tidak lagi berdosa oleh karena keselamatan dari

    Kristus.

    "Tuhan engkau tahu itu bukan aku. Itu hanya tubuhku.Jiwa dan roh-ku sempurna di hadapan-Mu."

    Hypergrace, bisa saja jatuh kepada Gnosticism karena tidak

    mementingkan relationship dengan TUHAN, tetapi hanya positional saja. Sementara Alkitab menekankan pentingnya

     fellowship atau communion (Koinonia) dengan TUHAN dan

     jangan sampai kita merusaknya.

    Hal-hal yang bisa merusak communion dengan Allah jelas

    tertera dalam Alkitab: 1 Kor 6:15-18, 10:21-22, dll.

    2 Kor 6:14-16 jelas menyatakan bahwa gelap dan terangtidak bisa bersatu. Namun kelompok hypergrace --dengan

     pemahaman teologi mereka-- mengatakan itu bisa saja dantidak akan merusak hubungan dengan Allah.

    TUHAN melihat dan berurusan dengan keseluruhan pribadi

    seseorang: tubuh, jiwa dan roh. Utuh dan bukan pemisah-

    misahan. Itulah makanya proses pendewasaan juga berurusan pada ketiga aspek tersebut (2 Kor 6:14-7:1)

    Jika kita benar-benar sempurna dan tidak bisa berdosa,

    faktanya kita masih bisa melakukan dosa, bukan? Itulah

    sebabnya Firman TUHAN penuh dengan pengajaran dan perintah karena kita rentan terhadap dosa.

    Pemisah-misahan antara "tubuh yang berdosa, tapi roh tidak"

     bisa memiliki konsekuensi yang fatal. Beberapa "Gembala

    muda" bahkan memberikan Doa Berkat dengan menyelipkan

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    31/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" $!

    Sekalipun banyak teolog-teolog hypergrace selalu

    mengajarkan bahwa hidup dalam kasih karunia bukanlah izin untuk berbuat dosa, bagaimanapun

    konsekuensi dari pengajaran yang mereka bagikanakan membawa orang-orang yang percaya pada

    teologia hypergrace justru untuk berbuat dosa.

    Meng-klaim bahwa teguran dalam 1 Yoh 3:6,9 adalahuntuk mereka yang belum percaya dan bukan untuk

    orang-orang Kristen, padahal justru ayat itu untukmenegur orang-orang percaya yang masih terikathidup duniawi.

    Beberapa pengajar hypergrace meng-klaim kita hidup

    dalam keadaan tanpa pencobaan, sehingga dengan

    demikian menolak 1 Kor 10:13. Kalau kita masih

     bergumul dengan pencobaan artinya kita belum benar- benar dalam "grace".

     bahasa-bahasa kasar (catatan: FSNW-word) di dalamnya.

    Argumentasi mereka, kan hanya bibir yang berbicara, bukanroh.

    Konsekuensi dari pengertian hypergrace seperti ini akan

    membawa kepada pengertian bahwa kelakuan seksual yangmenyimpang-pun sudah ditebus oleh Kristus dan karenanya

    tidak menjadi masalah.

    Mayoritas dari para pengajar hypergrace menentangkelakuan buruk seperti Doa Berkat yang diisi kata-kata

    sampah atau pembenaran kelakuan seksual menyimpang,namun mereka sendiri pun terdiam ketika diperhadapkan

     pada konsekuensi dari ajaran hypergrace mereka sendiri.

    Satu-satunya pembelaan para pengajar-pengajar hypergraceini adalah bahwa orang-orang itu (tsb diatas) belum benar- benar lahir baru.

    Kitab Yudas memberikan peringatan keras akan guru-guru palsu dan penyesat-penyesat di akhir zaman.

    Gereja perlu mengajar kasih karunia --grace-- yang

    Alkitabiah, bukan yang dicampur-aduk, bukan yang

    ditambah-tambah, bukan yang dilebih-lebihkan, bukan yang

    diselewengkan. Grace/Kasih Karunia adalah hal indah,kudus, megah, penuh kuasa, dan mengubahkan hidup.

    Mengubahkan arti sesungguhnya dari Grace dapat berakibatfatal.

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    32/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" $#

    BAB PANDANGAN HYPERGRACE TANGGAPAN MICHAEL L.BROWN

    15.

    The Finished Workof the Cross

    Karya Salib yang

    telah diselesaikandengan tuntas

    Karya Salib Kristus adalah sempurna. Percaya saja.

    Semua kewajiban "kerja" kita sudah dibayarkansempurna di atas kayu salib. Jadi tidak perlu "kerja"

    lagi. Ini tema teologi yang diusung kuat oleh para pengajar hypergrace.

    Tidak memahami bahwa Keselamatan (salvation)adalah satu paket rencana Allah mulai dari Penciptaan

    hingga Kekekalan di sorga, bukan hanya di Salib saja.

    Beberapa teolog hypergrace bahkan mengusung

     pengertian universalism, yaitu bahwa kasih karunia pada akhirnya akan menyelamatkan semua orang.Kasih karunia bukanlah kasih karunia kalau tidak

    sampai semua orang (bahkan percaya iblis juga)diselamatkan.

    Karena Salib Kristus sempurna, maka Ia tidak usah

    membuat pengampunan, mujizat, kesembuhan bahkan

    memberkati berlimpah orang-orang, karena semua itusudah tuntas sempurna Ia berikan di Salib-Nya.

    Menerima Kristus secara pribadi haruslah pertama sebagai

    TUHAN dan barulah Juruselamat. Ingatlah bahwa TUHANmenyelamatkan kita dari dosa, bukan menyelamatkan kita

    dalam dosa. Menyelamatkan kita dari dosa artinya

    memberikan otoritas utama dalam hidup kita kepada Kristusyang adalah TUHAN. Sesudah itu, kita harus hidup dalam

    rencana Allah (Efs 2:10) dengan menggunakan tubuh kitauntuk memuliakan Dia (1 Kor 6:19-20).

    Allah bergerak di dalam dan melalui kita, itu artinya kita punlakukan bagian kita (Fil 2:12-13).

    Statement bahwa semua yang kita butuhkan sudah Allahsediakan tuntas di Kayu Salib (kesembuhan, mujizat, dst)

    sehingga tidak perlu lagi diberikan kepada kita, adalah pengajaran yang salah. (Kis 9:34, Tit 3:5-7, Ibr 7:25, Yak5:15, 1 Yoh 5:16).

    Kata "Sudah selesai" atau "It Is Finished" dalam Yoh 19:30

    merujuk bukan pada tuntas, tetapi Yesus telah menggenapi

    Firman Allah. Penjelasan ayat 30 jelas ada di ayat 28.

    Dalam bahasa Aramaic juga diartikan "sudah dibayar penuhdimuka." Yesus menang. Haleluya. Keselamatan, mujizat, berkat, kesembuhan sudah Ia bayar dan kini tersedia untuk

    kita.

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    33/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" $$

    Penting bagi para pengajar dan pengkhotbah untuk

    mengajarkan berita mengenai Salib Kristus dengan benar.Inilah kabar baik, bukti kemuliaan dan kasih Allah yang luar

     biasa dan pusat dari iman kita. Apa yang Kristus lakukan diSalib adalah sesuatu yang sangat mulia dan berharga. Sikap

    kita hendaklah seperti Paulus yang berkata dalam Galatia6:14 bahwa tidak ada alasan bagi dia untuk bermegah (boast)

    kecuali karena Salib Kristus. Biarlah ini menjadi yang kitamegahkan juga dalam hidup kita.

    AppendixOnce Saved,

    Always Saved?

    Sekali Selamat,Tetap Selamat?

    Ada 3 (tiga) pendapat mengenai kemungkinan seorang anak TUHAN meninggalkan atau melepaskan keselamatannya.

    1.  Pengajaran yang umum disebut OSAS (Once Saved, Always Saved ) yang menyatakan kalau engkau benarselamat, apapun yang kau lakukan tidak akan membuat engkau kehilangan keselamatan. Dosa mungkin bisamempersingkat hidupmu di bumi, tetapi tidak menghilangkan keselamatanmu.

    2.  Pengajaran yang disebut Ketekunan Orang-orang Kudus ( Perseverance of the saints) yang menyatakan bahwaorang percaya yang benar tidak akan pernah berpaling dari TUHAN, sehingga kalau sampai meninggalkan bahkan menolak TUHAN, artinya belum pernah benar-benar diselamatkan.

    3.  Pengajaran yang menyatakan bahwa orang percaya dapat memilih untuk murtad, menolak kasih karuniaTUHAN dan meninggalkan keselamatan.

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO

  • 8/17/2019 SUMMARY BUKU HYPERGRACE PDF.pdf

    34/34

    Summary "Hyper-Grace: Exposing The Dangers of hte Modern Grace Message" $%

    Masing-masing pendapat diatas juga dilengkapi dengan ayat-ayat Alkitab sebagai dasar argumen. Secara naluriah, para penganut hypergrace akan memilih pendapat No.1 dan sebagian lagi pendapat No.2. Ironisnya, apapun

     pilihannya, tetap saja artinya harus ada bagian dari si pelaku untuk melakukan bagiannya. Ini yang justru bertentangan dengan teologi yang diusung kelompok hypergrace.

    Ingatlah, bahwa Janji Allah adalah untuk mereka yang percaya, yaitu mereka yang mau mengikut TUHAN dan yang

    menjadikan hidupnya milik TUHAN. Janji Allah bukan untuk mereka yang memilih untuk terus berdosa dan menolakkedaulatan-Nya. Tidak ada ayat satu pun dalam Alkitab --benar-benar tidak ada!-- yang menjanjikan keselamatankekal bagi yang menolak Dia, memberontak terhadap Dia. Dengan kata lain point No.1 tidak benar.

    Sebaliknya, kita bisa menemukan banyak ayat yang menjanjikan kasih dan pengampunan kepada siapapun yang mau

     berbalik kepada Allah. Puji TUHAN! Namun ingatlah, janji ini hanya diberikan kepada domba-domba Kristus, yang

    mengenal suara-Nya (Yohanes 10:27), bukan yang menolak mendengar suara-Nya. Pengertian ini membuat No.2 dan No.3 bisa saja benar, tetapi yang jelas No.1 tidak bisa.

    Jika engkau menaruh percaya kepada TUHAN dan rindu untuk melayani Dia, maka Ia memberikan jaminan pasti

     bahwa Ia tidak akan meninggalkanmu dan menjagamu sampai akhirnya dan berjanji tidak akan ada yang dapatmemisahkanmu dari kasih-Nya. Bersandarlah pada-Nya!  He is the Author and Finisher of your faith!

    Tetapi jika engkau percaya bahwa karena engkau sudah diselamatkan -- dan karenanya sekalipun saat engkau menolak

    dia dan tetapi hidup dalam dosa, tanpa pertobatan-- selamanya akan tetap selamat, maka engkau telah menipu dirimusendiri dan berada dalam bahaya berada dalam Penghakiman/Penghukuman Allah! (Mat 24:4-5, 1 Kor 6:9-10).

    Selama masih ada waktu untuk bertobat dan berbalik, lakukanlah. Kuasa darah Yesus tidak pernah kehilangankuasanya untuk membersihkan dosa dari orang-orang yang bertobat dan berbalik kembali kepada Dia.

    KHUSUS KALANGAN SENDIRI

    GBI GATOT SUBROTO