3
Suplemen 3 Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triwulan IV 2008 1 PROYEKSI INFLASI PALEMBANG TAHUN 2009 Secara umum, pada tahun 2009, tekanan inflasi dari sisi domestik diprediksi mengalami penurunan terkait dengan beberapa hal, yaitu: (1) adanya penurunan harga komoditas unggulan Sumatera Selatan sejak Oktober 2008 yang berpengaruh terhadap menurunnya pendapatan masyarakat, (2) adanya penurunan harga BBM domestik yang ditetapkan oleh pemerintah, (3) adanya ekspektasi apresiasi Rupiah yang berpotensi menurunkan biaya bahan baku impor. Di sisi lain, kegiatan-kegiatan politik yang terkait dengan Pemilu legislatif dan Pemilihan Capres/Cawapres pada tahun 2009 dapat memicu kenaikan harga. Namun, hal ini diperkirakan tidak terlalu signifikan dalam mempengaruhi inflasi. Dalam memperkirakan inflasi Kota Palembang tahun 2009, dilakukan pertimbangan melalui isu kualitatif dan metode kuantitatif. Adanya perubahan tahun dasar pembentukan Indeks Harga Konsumen (IHK) menjadi 2007=100 dari yang semula 2002=100 dapat menyebabkan nilai inflasi tahunan yang tidak konsisten. Sejak bulan Juni tahun 2008, BPS tidak lagi menyediakan data IHK dengan tahun dasar 2002. Padahal, proyeksi dengan metode ekonometrik mengharuskan adanya jumlah observasi yang cukup panjang. Untuk itu, dilakukan penyesuaian IHK seperlunya sebelum dilakukan proses estimasi. Proyeksi IHK dan Inflasi Palembang 2009 menggunakan sampel 2002:1 sampai dengan 2008:4 melalui basis atheoretical ARIMA dengan 4 penyesuaian data yang berbeda, yaitu: Model 1: Dengan data IHK yang menggunakan SBH 2002, dilakukan penyesuaian IHK mulai 2008:2 dengan menggunakan angka inflasi yoy berdasarkan SBH 2007. Proyeksi mengacu pada perubahan qtq keluaran baseline IHK. Model 2: Dengan data IHK yang menggunakan SBH 2002, dilakukan penyesuaian IHK mulai 2008:2 dengan menggunakan angka inflasi yoy berdasarkan SBH 2007. Proyeksi mengacu pada keluaran baseline IHK. Model 3: Dengan data IHK yang menggunakan SBH 2002. Proyeksi mengacu pada perubahan qtq keluaran baseline IHK, dengan penyesuaian angka yoy untuk proyeksi 2009:1 berdasarkan angka estimasi multiplier yoy antara SBH 2002 dan SBH 2007. Model 4: Dengan data IHK yang menggunakan SBH 2002. Proyeksi mengacu pada keluaran baseline IHK, dengan penyesuaian angka yoy untuk proyeksi 2009:1 berdasarkan angka estimasi multiplier yoy antara SBH 2002 dan SBH 2007. Hasil proyeksi setiap triwulan dapat dilihat pada grafik 1, grafik 2, dan grafik 3. Suplemen 3

Suplemen 3 PROYEKSI INFLASI PALEMBANG TAHUN 2009 · Dalam memperkirakan inflasi Kota Palembang tahun 2009, dilakukan pertimbangan melalui ... kampanye parpol putaran pertama kampanye

  • Upload
    lediep

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Suplemen 3

Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triwulan IV 2008

1

PROYEKSI INFLASI PALEMBANG TAHUN 2009

Secara umum, pada tahun 2009, tekanan inflasi dari sisi domestik diprediksi mengalami penurunan terkait dengan beberapa hal, yaitu: (1) adanya penurunan harga komoditas unggulan Sumatera Selatan sejak Oktober 2008 yang berpengaruh terhadap menurunnya pendapatan masyarakat, (2) adanya penurunan harga BBM domestik yang ditetapkan oleh pemerintah, (3) adanya ekspektasi apresiasi Rupiah yang berpotensi menurunkan biaya bahan baku impor. Di sisi lain, kegiatan-kegiatan politik yang terkait dengan Pemilu legislatif dan Pemilihan Capres/Cawapres pada tahun 2009 dapat memicu kenaikan harga. Namun, hal ini diperkirakan tidak terlalu signifikan dalam mempengaruhi inflasi. Dalam memperkirakan inflasi Kota Palembang tahun 2009, dilakukan pertimbangan melalui isu kualitatif dan metode kuantitatif. Adanya perubahan tahun dasar pembentukan Indeks Harga Konsumen (IHK) menjadi 2007=100 dari yang semula 2002=100 dapat menyebabkan nilai inflasi tahunan yang tidak konsisten. Sejak bulan Juni tahun 2008, BPS tidak lagi menyediakan data IHK dengan tahun dasar 2002. Padahal, proyeksi dengan metode ekonometrik mengharuskan adanya jumlah observasi yang cukup panjang. Untuk itu, dilakukan penyesuaian IHK seperlunya sebelum dilakukan proses estimasi. Proyeksi IHK dan Inflasi Palembang 2009 menggunakan sampel 2002:1 sampai dengan 2008:4 melalui basis atheoretical ARIMA dengan 4 penyesuaian data yang berbeda, yaitu:

• Model 1: Dengan data IHK yang menggunakan SBH 2002, dilakukan penyesuaian IHK mulai 2008:2 dengan menggunakan angka inflasi yoy berdasarkan SBH 2007. Proyeksi mengacu pada perubahan qtq keluaran baseline IHK.

• Model 2: Dengan data IHK yang menggunakan SBH 2002, dilakukan penyesuaian IHK mulai 2008:2 dengan menggunakan angka inflasi yoy berdasarkan SBH 2007. Proyeksi mengacu pada keluaran baseline IHK.

• Model 3: Dengan data IHK yang menggunakan SBH 2002. Proyeksi mengacu pada perubahan qtq keluaran baseline IHK, dengan penyesuaian angka yoy untuk proyeksi 2009:1 berdasarkan angka estimasi multiplier yoy antara SBH 2002 dan SBH 2007.

• Model 4: Dengan data IHK yang menggunakan SBH 2002. Proyeksi mengacu pada keluaran baseline IHK, dengan penyesuaian angka yoy untuk proyeksi 2009:1 berdasarkan angka estimasi multiplier yoy antara SBH 2002 dan SBH 2007.

Hasil proyeksi setiap triwulan dapat dilihat pada grafik 1, grafik 2, dan grafik 3.

Suplemen 3

Suplemen 3

Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triwulan IV 2008

2

Grafik 1. Proyeksi IHK per Triwulan Tahun 2009

Sumber: hasil estimasi berdasarkan data BPS

Harga komoditas sedikit naik, sektor riil stagnan, masih ada pengaruh BBM turun, kampanye parpol

putaran pertama kampanye capres/ cawapres

putaran kedua kampanye capres/ cawapres, idul fitri

capres/ cawapres sudah terpilih, mulai terdapat efek pernurunan BI rate sejak Tw 4 2008

Grafik 2. Proyeksi Inflasi Tahunan (yoy)per Triwulan Tahun 2009

Sumber: Hasil Estimasi

Grafik 3. Proyeksi Inflasi Triwulanan (qtq)per Triwulan Tahun 2009

Sumber: Hasil Estimasi

Suplemen 3

Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triwulan IV 2008

3

Pada triwulan I 2009, diprediksi terjadi penurunan inflasi yoy dibandingkan triwulan sebelumnya, yang disebabkan oleh adanya penurunan konsumsi domestik karena menurunnya aktivitas sektor riil dan adanya pengaruh lanjutan dari penurunan harga BBM. Sehingga pada triwulan I 2009, Inflasi secara tahunan (yoy) diproyeksikan sebesar 9,88 ± 1%. Pada triwulan II 2009, diprediksi akan terjadi peningkatan inflasi triwulanan yang disebabkan oleh adanya kampanye capres/cawapres putaran pertama, namun terjadi penurunan inflasi secara tahunan karena tingginya inflasi pada triwulan yang sama pada tahun sebelumnya. Sehingga, inflasi tahunan pada periode tersebut diproyeksikan sebesar 8,51% ± 1%. Pada triwulan III 2009, inflasi secara triwulanan relatif tidak berubah dibandingkan sebelumnya. terjadi tekanan inflasi yang disebabkan oleh adanya kampanye Capres/Cawapres putaran kedua, dan adanya hari raya Idul Fitri pada minggu ketiga bulan September. Sehingga, inflasi tahunan pada periode tersebut diproyeksikan sebesar 6,97% ± 1%. Pada triwulan IV 2009, akan terdapat tekanan inflasi melalui tingginya realisasi pengeluaran pemerintah dan adanya hari raya Natal serta libur akhir tahun. Di sisi lain, efek riil adanya penurunan BI rate pada akhir tahun 2008 akan mulai muncul dan menurunkan proteksi terhadap inflasi. Pada akhir tahun 2009, inflasi diproyeksikan sebesar 8,21% ± 1%, atau diproyeksikan mengalami deviasi sebesar 1,21% dengan sasaran inflasi nasional yang sebesar 7% ± 1% atau 2,21% jika sasaran inflasi nasional 6% ± 1%