Upload
buitram
View
238
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Divisi Statistik Sektor Riil 1
Survei Kegiatan Dunia Usaha
TRIWULAN IV-2016
gf
Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan bahwa kegiatan
usaha pada triwulan IV-2016 tumbuh lebih rendah dibandingkan triwulan
sebelumnya sesuai pola historisnya. Hal ini tercermin dari Saldo Bersih
Tertimbang (SBT) sebesar 3,13%, lebih rendah dibandingkan 13,20% pada
triwulan III-2016. Perlambatan kegiatan usaha tersebut terutama disebabkan
oleh penurunan kegiatan usaha pada sektor pertanian, perkebunan,
peternakan, kehutanan & perikanan (SBT -4,07%) dan sektor pertambangan
& penggalian (SBT -1,82%). Sejalan dengan hal tersebut, tingkat penggunaan
tenaga kerja pada triwulan IV-2016 juga menurun yang terindikasi dari nilai
SBT penggunaan tenaga kerja sebesar -1,93%, terkontraksi dari -1,85% pada
triwulan sebelumnya.
Sementara itu, kinerja sektor industri pengolahan pada triwulan IV-2016
terindikasi tetap meningkat dengan SBT sebesar 1,44%, lebih tinggi dari
1,09% pada triwulan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan nilai PMI-SKDU
triwulan IV-2016 yang berada pada level ekspansi sebesar 50,91%, naik dari
48,74% pada triwulan III-2016. Berdasarkan komponen pembentuknya,
ekspansi PMI-SKDU disebabkan oleh ekspansi pada indeks volume produksi
(55,12%) dan indeks volume pesanan (51,04%).
Secara triwulanan, kegiatan usaha diperkirakan meningkat pada triwulan I -
2017 sebagaimana tercermin dari SBT perkiraan kegiatan usaha pada
triwulan I-2017 yang mencapai 6,73%. Ekspansi kegiatan usaha diperkirakan
terutama terjadi pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan
& perikanan, sektor industri pengolahan dan sektor pertambangan &
penggalian. Sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha sektor industri
pengolahan, PMI-SKDU pada triwulan I-2017 diperkirakan sebesar 52,96%,
atau berada pada level ekspansi.
A. Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha pada triwulan IV-2016 tumbuh lebih rendah dibandingkan
triwulan sebelumnya sesuai pola historis. Hal tersebut tercermin dari nilai Saldo
Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada triwulan IV-2016 sebesar 3,13%, lebih
rendah dibandingkan 13,20% pada triwulan III-2016 (Grafik 1). Penurunan kegiatan
usaha terutama disebabkan oleh penurunan kegiatan usaha pada sektor pertanian,
perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan dan sektor pertambangan &
penggalian sebagaimana terindikasi oleh kontraksi SBT masing-masing sebesar
-4,07% dan -1,82%, turun dari 1,75% dan 0,44% pada triwulan III-2016 (Lampiran
Tabel 1). Hasil survei mencatat penurunan kegiatan usaha pada sektor pertanian,
perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan dan sektor pertambangan &
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA
Kegiatan usaha pada triwulan
IV-2014 melambat
Metodologi
Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) merupakan survei triwulanan yang dilaksanakan sejaktriwulan I-1993. Pada triwulan IV-2016, jumlah responden SKDU
mencapai 2.868 perusahaan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan dipilih secara purposive sampling. Secara statistik jumlah sample tersebut memiliki
sampling error sebesar 2% pada taraf signifikansi α=5%. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner oleh responden baik melalui hardcopy
kuesioner maupun s ecara online melalui website. Metode perhitungan dilakukan dengan metode saldo bersih (SB-net balance), yakni dengan menghitung
selisih antara persentase jumlah responden ya
a, kondisi investasi
dilakukan dengan metode Saldo Bersih Tertimbang (SBT - weighted net balance) yang diperoleh dari hasil perkalian saldo bersih sektor/subsektor yang
bersangkutan dengan bobot sektor/subsektor yang bersangkutan sebagai penimbangnya. Mulai triwulan I-2014, SKDU dilaksanakan pada bulan terakhir
triwulan berjalan (lebih awal satu bulan dari biasanya). Selain itu dilakukan penyempurnaan kuesioner dan pengembangan aplikasi terintegrasi berbasis web.
Kegiatan usaha pada triwulan
IV-2016 tumbuh lebih rendah
dibandingkan periode
sebelumnya.
Divisi Statistik Sektor Riil 2
Survei Kegiatan Dunia Usaha
penggalian antara lain dipengaruhi oleh faktor musiman (cuaca) yang kurang
mendukung.
Selain kontraksi kinerja usaha pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan,
kehutanan & perikanan dan sektor pertambangan & penggalian, penurunan SBT
kegiatan usaha pada triwulan IV-2016 juga disebabkan oleh perlambatan kegiatan
usaha pada 4 (empat) sektor ekonomi, terutama pada sektor jasa-jasa (SBT 2,26%,
turun dari 3,58% pada periode sebelumnya).
Grafik 1. Perkembangan Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha diperkirakan meningkat pada triwulan I-2017. Hal ini
tercermin dari SBT perkiraan kegiatan usaha pada triwulan I-2017 yang meningkat
menjadi sebesar 6,73%. Peningkatan kegiatan usaha terutama didorong oleh
membaiknya kinerja usaha sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan &
perikanan sebagaimana terindikasi dari SBT sebesar -0,51%, meningkat dari -4,07%
pada triwulan sebelumnya. Menurut 49,61% responden, peningkatan kinerja usaha
sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan diperkirakan
terjadi sejalan dengan faktor musiman tibanya musim panen padi dan palawija di
periode triwulan I.
Selain sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan,
peningkatan kegiatan usaha pada triwulan I-2017 juga diperkirakan terjadi pada
sektor industri pengolahan (SBT 2,98%, naik dari 1,44% pada triwulan sebelumnya).
Pada triwulan I-2017, kinerja sektor pertambangan & penggalian diperkirakan
mengalami peningkatan sebagaimana diindikasikan oleh kontraksi SBT yang membaik
dari -1,82% menjadi -1,08%.
B. Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi terpakai secara rata-rata cenderung stabil. Hasil survei
menunjukkan bahwa bahwa rata-rata kapasitas produksi terpakai pada triwulan IV-
2016 sebesar 76,28%, relatif sama dibandingkan 76,21% pada triwulan sebelumnya
(Grafik 2). Tingkat penggunaan kapasitas produksi paling rendah terjadi pada sektor
pertambangan & penggalian yaitu secara rata-rata sebesar 73,06%. Sementara itu,
Kegiatan usaha diperkirakan
meningkat pada triwulan I-
2017.
Utilisasi kapasitas produksi
secara rata-rata relatif stabil.
Divisi Statistik Sektor Riil 3
Survei Kegiatan Dunia Usaha
penggunaan kapasitas produksi paling tinggi terjadi pada sektor listrik, gas dan air
bersih (rata-rata sebesar 81,81%).
Grafik 2. Perkembangan Kapasitas Utilisasi
C. Kondisi Keuangan dan Akses Kredit
Kondisi keuangan perusahaan pada triwulan IV-2016 secara umum masih
terjaga. Hal tersebut terkonfirmasi dari responden SKDU yang sebagian besar
(55,56%) menjawab kondisi likuiditas perusahaan pada trwiulan IV-2016 cukup baik.
Sementara itu, sebesar 40,89% responden menjawab kondisi likuiditas pada triwulan
IV-2016 lebih baik dibandingkan periode sebelumnya, dan hanya 3,55% responden
yang mengkonfirmasi kondisi likuiditas yang lebih buruk dibandingkan periode
sebelumnya. Dengan kondisi ini, Saldo Bersih (SB) kondisi likuiditas perusahaan pada
triwulan IV-2016 sebesar 37,35%, lebih baik dibandingkan SB 35,14% pada periode
sebelumnya.
Dari sisi kemampuan perusahaan untuk mencetak laba (rentabilitas), hasil
survei mencatat sebesar 56,05% menjawab kondisi rentabilitas perusahaan pada
triwulan IV-2016 masih cukup baik. Sementara itu, sebesar 40,65% responden
menjawab kondisi rentabilitas pada triwulan IV-2016 lebih baik dibandingkan periode
sebelumnya, dan hanya 3,30% responden yang mengkonfirmasi kondisi rentabilitas
yang lebih buruk dibandingkan periode sebelumnya. Dengan kondisi ini, Saldo Bersih
(SB) kondisi rentabilitas perusahaan pada triwulan IV-2016 sebesar 37,35%, lebih baik
dibandingkan SB 36,55% pada periode sebelumnya.
Sementara untuk akses kredit perbankan, hasil SKDU triwulan IV menunjukkan
bahwa sebagian besar (63,86%) responden mengkonfirmasi bahwa akses kredit
perbankan pada triwulan IV-2016 berada pada kondisi normal. Sebanyak 21,61%
responden menjawab akses kredit perbankan pada triwulan IV-2016 lebih mudah, dan
sebesar 14,53% responden menilai akses kredit perbankan pada triwulan IV-2016
yang lebih sulit dibandingkan periode sebelumnya. Saldo Bersih akses kredit selama 3
(tiga) bulan terakhir sebesar 7,07%, lebih rendah dibandingkan 8,45% pada periode
sebelumnya.
Responden menilai kondisi
likuiditas dan rentabilitas
perusahaan pada triwulan IV-
2016 masih cukup baik,
dengan akses kredit terhadap
kredit perbankan yang relatif
mudah.
Divisi Statistik Sektor Riil 4
Survei Kegiatan Dunia Usaha
D. Tenaga Kerja
Sejalan dengan perlambatan kegiatan usaha, penggunaan tenaga kerja
mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Hal tersebut tercermin
dari SBT penggunaan tenaga kerja triwulan IV-2016 sebesar -1,93%, terkontraksi lebih
dalam dari -1,85% pada periode sebelumnya (Grafik 3). Penurunan penggunaan
tenaga kerja terutama terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian (SBT
-1,76%), sektor industri pengolahan (SBT -0,94%) dan sektor pertanian, perkebunan,
peternakan, kehutanan & perikanan (SBT -0,67%).
Grafik 3. Perkembangan Penggunaan Tenaga Kerja
Peningkatan kegiatan usaha pada triwulan I-2017 diperkirakan berdampak
pada penggunaan tenaga kerja. Hal ini sebagaimana terindikasi dari SBT sebesar
0,43%, meningkat dari SBT periode sebelumnya yang terkontraksi sebesar -1,93%.
Peningkatan penggunaan tenaga kerja diperkirakan terjadi terutama pada sektor
perdagangan, hotel dan restoran (SBT 0,74%) dan sektor pengangkutan dan
komunikasi (SBT 0,40%). Sementara itu, meskipun masih berada dalam fase kontraksi,
tingkat penggunaan tenaga kerja pada sektor pertambangan & penggalian, sektor
industri pengolahan dan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan &
perikanan diperkirakan membaik. Secara umum responden berpendapat peningkatan
penggunaan tenaga kerja disesuaikan dengan aktivitas produksi pada triwulan I-2017
yang diperkirakan lebih tinggi dibandingkan triwulan IV-2016.
E. Harga Jual
Tekanan harga jual pada triwulan IV-2016 terindikasi melemah dengan nilai
SBT sebesar 11,35%, lebih rendah dibandingkan 11,90% pada triwulan
sebelumnya (Grafik 4). Penurunan harga jual terutama terjadi pada sektor keuangan,
real estate & jasa perusahaan (SBT -0,13%), khususnya subsektor bank (SBT -0,91%).
Menurut responden pada subsektor bank, penurunan harga jual sejalan dengan tren
penurunan suku bunga tabungan dan deposito, sserta meningkatnya persaingan
Tekanan kenaikan harga
jual pada triwulan IV-2016
melemah, namun
diperkirakan kembali
meningkat pada triwulan I-
2017.
Penggunaan tenaga kerja menurun.
Divisi Statistik Sektor Riil 5
Survei Kegiatan Dunia Usaha
dengan pelaku usaha sejenis (masing-masing dikonfirmasi oleh 35,71% dan 23,81%
responden).
Grafik 4. Perkembangan Harga Jual
Selain kontraksi SBT harga jual pada sektor keuangan, real estate & jasa
perusahaan, penurunan harga jual disebabkan oleh tekanan kenaikan rata-rata harga
borongan yang melambat pada sektor konstruksi (SBT 0,71%, turun dari 1,67% pada
triwulan III-2016). Menurut 31,25% responden di sektor konstruksi, kenaikan rata-
rata harga borongan yang melambat antara lain disebabkan oleh tekanan kenaikan
harga bahan baku dan/atau bahan penolong yang tidak setinggi periode sebelumnya.
Tekanan kenaikan harga juga terindikasi melemah pada sektor jasa-jasa (SBT 0,43%,
lebih rendah dari 1,37% pada triwulan III-2016). Responden berpendapat bahwa
kenaikan harga/tarif jasa cenderung dilakukan dengan lebih berhati-hati ditengah
semakin ketatnya persaingan dengan pelaku usaha sejenis (dikonfirmasi oleh 36,36%
responden).
Tekanan kenaikan harga jual diperkirakan meningkat pada triwulan I-2017
dengan SBT sebesar 12,54% (Grafik 4). Peningkatan harga jual diperkirakan terjadi
terutama pada sektor perdagangan, hotel & restoran (SBT 3,90%), sektor pertanian,
perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan (SBT 3,22%), dan sektor industri
pengolahan (SBT 2,56%). Hasil survei mengindikasikan, kenaikan biaya bahan
baku/material dan biaya antara menjadi faktor utama yang memberikan tekanan
terhadap kenaikan harga jual di ketiga sektor.
F. Inflasi
Secara rata-rata, responden memperkirakan inflasi pada tahun 2016
sebesar 3,43% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan perkiraan inflasi tahun 2016
hasil survei periode sebelumnya yaitu secara rata-rata sebesar 3,59% (yoy). Perkiraan
inflasi tahun 2016 tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi inflasi 2015 (3,35%,
yoy) dan realisasi inflasi 2016 (3,02%, yoy), namun berada dalam rentang sasaran
inflasi 2016 sebesar 4,0% ± 1%.
Responden memperkirakan
inflasi 2016 sebesar 3,43%
Divisi Statistik Sektor Riil 6
Survei Kegiatan Dunia Usaha
Berdasarkan sektor ekonomi, perkiraan inflasi tahun 2016 paling tinggi
ditunjukkan oleh responden pada sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan
yaitu secara rata-rata sebesar 3,60% (yoy). Sementara itu, perkiraan inflasi terendah
disampaikan oleh responden pada sektor listrik, gas dan air bersih yaitu sebesar 3,23%
(yoy) (Lampiran Tabel 6).
G. Investasi
Kegiatan investasi pada triwulan IV-2016 meningkat. Hal itu tercermin dari
SBT realisasi investasi pada triwulan IV-2016 sebesar 10,88%, lebih tinggi
dibandingkan 7,92% pada triwulan sebelumnya. Berdasarkan sektoral, peningkatan
kegiatan investasi terjadi pada sektor industri pengolahan dan sektor keuangan, real
estate & jasa perusahaan dengan SBT masing-masing sebesar 2,44% dan 2,24%
(Lampiran Tabel 7).
Pertumbuhan investasi dunia usaha diperkirakan melambat pada triwulan
I-2017. Kondisi ini diindikasikan oleh SBT perkiraan investasi triwulan I-2017 yang
turun menjadi sebesar 6,10%. Pertumbuhan investasi yang melambat terutama
disebabkan oleh penurunan investasi pada sektor industri pengolahan dan sektor
pertambangan dan penggalian dengan SBT yang masing-masing terkontraksi sebesar
-0,64% dan -0,48%.
Secara semesteran, kegiatan investasi pada semester II-2016 terindikasi
meningkat. Hasil SKDU menunjukkan sebanyak 19,10% responden melakukan
investasi pada semester II-2016. Berdasarkan bentuknya, sebagian besar investasi
dilakukan dalam bentuk bangunan dan mesin (masing-masing dikonfirmasi oleh
25,93% dan 24,85% responden). Secara nilai, investasi pada semester II-2016 lebih
tinggi dibandingkan investasi pada semester sebelumnya, sebagaimana tercermin dari
nilai Saldo Bersih sebesar 64,55%, lebih tinggi dibandingkan 60,85% pada semester
I-2016. Hasil survei mencatat, terdapat beberapa faktor yang menurut responden
menghambat rencana investasi, antara lain terkait perijinan (dikonfirmasi oleh
21,99%), suku bunga dan kondisi infrastruktur sebagaimana dikonfirmasi oleh
13,36% dan 13,12% responden.
Kegiatan investasi diperkirakan semakin meningkat pada semester I -2017.
Hasil survei menunjukkan sebanyak 21,34% responden akan merealisasikan investasi
di semester I-2017. Secara nilai, investasi pada semester I-2017 tersebut diperkirakan
lebih tinggi dibandingkan investasi pada semester II-2016 sebagaimana tercermin dari
nilai Saldo Bersih sebesar 70,02%, lebih tinggi dibandingkan 64,55%, pada semester
II-2016.
H. PMI - SKDU*
Kinerja sektor industri pengolahan pada triwulan IV-2016 meningkat,
tercermin dari nilai PMI-SKDU triwulan IV-2016 sebesar 50,91%, meningkat
dibandingkan 48,74% pada triwulan III-2016 (Grafik 5). Kondisi ini sejalan dengan
peningkatan kegiatan usaha pada sektor industri pengolahan yang diindikasikan
PMI-SKDU mengindikasikan
kinerja sektor industri
pengolahan berada pada level
ekspansi.
Kegiatan investasi dunia
usaha pada triwulan IV-2016
terindikasi meningkat,dan
diperkirakan melambat pada
triwulan I-2017.
Investasi pada semester II-
2016 terindikasi meningkat,
terutama dalam bentuk
bangunan dan mesin.
Divisi Statistik Sektor Riil 7
Survei Kegiatan Dunia Usaha
oleh SBT triwulan IV-2016 sebesar 1,44%, meningkat dibandingkan SBT kegiatan
usaha industri pengolahan pada triwulan III-2016 sebesar 1,09%. Berdasarkan
komponen pembentuk PMI-SKDU, ekspansi industri pengolahan disebabkan oleh
ekspansi pada 2 dari 5 komponen indeks, yaitu indeks volume produksi (55,12%)
dan indeks volume pesanan (51,04%) (Lampiran Tabel 8).
Ekspansi industri pengolahan diperkirakan berlanjut pada triwulan I-
2017. Hal ini sebagaimana terindikasi dari PMI-SKDU yang meningkat menjadi
52,96%. Berdasarkan komponen pembentuknya, ekspansi sektor industri
pengolahan didorong oleh ekspansi pada 4 dari 5 indeks pembentuk PMI yaitu
indeks volume produksi (60,56%), indeks volume pesanan (51,04%) indeks
jumlah tenaga kerja (51,04%) dan indeks persediaan barang jadi (50,08%).
Grafik 5. PMI - SKDU
*) PMI-SKDU merupakan sebuah komposit indikator yang dibuat untuk menyediakan gambaran umum
mengenai kondisi sektor industri di Indonesia. PMI-SKDU merupakan indeks komposit yang diperoleh dari
lima indeks yaitu volume pesanan barang input, volume produksi (output), ketenagakerjaan, waktu
pengiriman dari pemasok, dan inventori. Hasil perhitungan PMI-SKDU merupakan hasil pre-assesment dari
benchmarking Purchasing Managers Index (PMI) yang telah dilakukan beberapa negara. Index diatas 50
memberikan signal ekspansi usaha sedangkan dibawah 50 memberikan signal adanya kontraksi.
Divisi Statistik Sektor Riil 8
Survei Kegiatan Dunia Usaha
Grafik 6.
Indikator Pembentuk PMI-SKDU
Persentase Jawaban
Triwulan IV-2016
Indeks Volume Pesanan
Indeks Penerimaan Pesanan Barang Input
Indeks Persediaan Barang Jadi
Indeks Volume Produksi
Divisi Statistik Sektor Riil 10
Survei Kegiatan Dunia Usaha
Tabel 1. Perkembangan Realisasi dan Perkiraan Kegiatan Usaha
(Saldo Bersih Tertimbang SBT)
Ket: * Angka perkiraan
Tabel 2. Perkembangan Kapasitas Produksi Terpakai
(Persentase)
2017
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I*
Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 1.28 1.56 1.04 1.31 2.14 2.10 0.81 1.63 1.94 1.12 -0.17 -0.70 1.03 2.38 1.75 -4.07 -0.51
Pertambangan dan Penggalian -0.28 0.00 0.78 -2.70 -3.38 1.03 -3.30 -1.76 -1.12 -1.03 -0.34 -1.18 -1.30 1.69 0.44 -1.82 -1.08
Industri Pengolahan -0.09 5.00 1.16 3.81 -2.65 3.39 1.36 1.76 -0.72 1.91 -0.84 -0.34 -0.77 3.41 1.09 1.44 2.98
Listrik, Gas dan Air Bersih 0.16 0.19 0.26 0.27 0.19 0.28 0.26 0.25 0.20 0.26 0.19 0.19 0.17 0.24 0.25 0.28 0.28
Konstruksi -0.08 0.87 0.64 0.36 -0.67 0.42 1.03 0.57 -0.16 0.37 0.22 0.22 0.59 0.20 0.90 0.88 0.88
Perdagangan, Hotel dan Restoran 0.23 3.13 2.83 3.29 -0.19 4.04 4.02 2.44 -0.35 0.47 -0.54 0.10 -0.48 3.69 1.64 0.75 0.75
Pengangkutan dan Komunikasi -0.09 0.76 0.86 1.00 -0.11 1.19 1.46 0.78 0.34 3.16 2.04 1.52 2.10 1.87 1.11 0.95 0.91
Keuangan, Real estate dan Jasa Perusahaan 2.16 4.39 3.46 3.84 2.47 3.65 3.29 3.39 2.53 2.92 1.93 2.10 1.77 2.58 2.45 2.47 2.45
J a s a - j a s a 1.81 2.72 2.33 1.43 4.32 4.96 2.33 2.07 2.18 2.72 2.57 1.10 2.69 2.34 3.58 2.26 0.08
T O T A L 5.10 18.62 13.35 12.61 2.11 21.05 11.25 11.13 4.83 11.90 5.06 3.02 5.80 18.40 13.20 3.13 6.73
2015
S E K T O R
20142013 2016
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN
76.41 76.62 74.96 75.57 79.48 75.94 78.29 81.76 71.74 79.15 78.74 76.76 78.21 77.12 77.63 75.65
- Tanaman Bahan Makanan 80.95 81.71 76.33 76.82 84.18 81.45 80.43 82.91 80.77 83.60 82.24 77.74 82.39 82.94 79.48 79.48
- Tanaman Perkebunan 67.66 70.14 69.41 73.76 77.75 77.40 80.58 81.65 73.26 78.60 77.73 75.06 75.12 74.27 73.09 73.09
- Peternakan dan Hasil-Hasilnya 75.56 79.35 80.90 78.03 84.74 77.13 77.13 81.29 79.27 86.74 82.76 80.34 86.81 82.29 80.11 76.50
- Kehutanan 53.25 62.40 67.38 63.50 80.35 65.92 76.21 81.60 63.64 78.89 76.55 76.18 78.57 75.26 78.83 78.83
- Perikanan 69.22 66.35 75.39 73.63 70.39 77.82 77.11 81.33 61.75 67.93 74.44 74.50 68.16 70.85 76.63 70.37
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 74.93 75.67 79.25 71.43 70.79 76.91 83.02 79.01 69.68 77.41 72.68 72.82 69.56 78.03 77.08 73.06
INDUSTRI PENGOLAHAN 69.44 70.19 71.51 71.22 74.21 77.37 74.65 76.70 74.33 75.89 68.46 70.47 71.23 70.33 73.15 74.59
- Makanan, Minuman dan Tembakau 67.70 68.94 71.42 70.13 74.66 77.83 75.06 79.37 75.54 77.35 73.80 76.64 75.92 77.43 75.30 76.58
- Tekstil, Brg Kulit & Alas Kaki 75.66 75.32 73.93 73.25 77.66 80.95 77.27 76.78 77.38 80.68 76.61 78.15 78.51 79.84 75.50 79.81
- Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya 62.72 62.54 65.24 64.56 70.00 72.23 72.38 71.23 72.57 75.77 69.77 75.94 70.47 74.24 73.34 76.61
- Kertas dan Barang Cetakan 73.69 74.75 70.93 73.67 68.57 73.61 76.59 83.91 74.96 76.75 79.50 78.45 72.58 80.06 72.97 72.97
- Pupuk, Kimia & Barang dari Karet 72.41 73.47 77.67 76.95 77.22 75.16 76.17 78.52 74.74 78.63 78.59 76.35 73.32 72.83 77.81 77.81
- Semen & Barang Galian Non Logam 73.33 70.73 81.35 79.20 83.14 69.38 71.73 74.55 76.16 80.41 85.39 87.29 75.21 77.50 77.11 69.90
- Logam Dasar Besi dan Baja 62.27 61.63 67.14 79.16 68.54 74.16 71.49 74.47 66.88 72.60 64.29 69.29 64.59 65.53 62.55 69.43
- Alat Angkut, Mesin & Peralatannya 72.28 76.90 74.20 74.00 72.41 77.70 76.11 72.11 73.72 64.26 71.26 68.42 65.52 68.78 68.42 71.55
- Barang Lainnya 65.84 68.25 67.73 65.94 72.15 75.72 75.02 79.33 76.98 76.55 75.41 79.12 76.18 77.12 75.31 76.62
LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 70.41 71.38 74.96 77.14 77.67 77.67 76.75 81.65 76.51 78.84 81.56 80.88 83.98 82.56 76.98 81.81
72.49 72.62 73.18 73.10 75.54 76.97 78.18 79.78 73.06 77.82 75.36 75.23 75.75 77.01 76.21 76.28
20152014
T O T A L
S E K T O R
20162013
LAMPIRAN
Divisi Statistik Sektor Riil 11
Survei Kegiatan Dunia Usaha
Tabel 3. Perkembangan Indikator Lainnya
(Persentase)
Tabel 4. Perkembangan Realisasi dan Perkiraan Penggunaan Tenaga Kerja
(Persentase Saldo Bersih Tertimbang SBT)
Ket: * Angka perkiraan
Tabel 5. Perkembangan Realisasi dan Perkiraan Harga Jual
(Persentase Saldo Bersih Tertimbang SBT)
Ket: * Angka perkiraan
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Kondisi keuangan selama 3 bulan terakhir :
- Likuiditas
Baik 42.51 42.84 41.68 42.86 44.47 43.17 32.64 28.35 26.08 38.22 26.64 34.60 39.34 40.89 38.94 40.89
Cukup 54.48 53.89 55.06 54.56 52.18 54.17 63.60 66.75 63.37 56.46 64.86 60.49 56.07 55.87 57.25 55.56
Buruk 3.01 3.27 3.26 2.58 3.35 2.66 3.77 4.91 10.56 5.32 8.51 4.91 4.59 3.24 3.80 3.55
Saldo Bersih (% Baik - % Buruk) 39.50 39.56 38.42 40.28 41.12 40.52 28.87 23.44 15.52 32.90 18.13 29.70 34.75 37.66 35.14 37.35
- Rentabilitas
Baik 40.40 39.87 39.58 39.18 42.78 40.66 31.31 26.60 24.51 36.34 24.99 34.11 36.74 41.96 40.19 40.65
Cukup 56.34 57.24 57.24 58.24 54.10 56.72 64.47 68.53 65.23 58.26 66.75 60.77 58.40 55.04 56.18 56.05
Buruk 3.26 2.90 3.18 2.58 3.12 2.62 4.22 4.87 10.26 5.40 8.26 5.12 4.86 3.00 3.64 3.30
Saldo Bersih (% Baik - % Buruk) 37.14 36.97 36.39 36.59 39.66 38.04 27.09 21.74 14.25 30.95 16.73 28.99 31.88 38.96 36.55 37.35
Akses kredit selama 3 bulan terakhir :
Mudah 25.73 21.50 20.43 20.56 22.49 20.56 17.96 19.87 19.65 22.10 17.08 19.53 24.21 22.51 21.56 21.61
Normal 59.82 59.84 58.87 61.67 60.73 63.24 65.63 64.06 62.95 62.00 63.18 62.94 58.35 63.18 65.34 63.86
Sulit 14.45 18.65 20.70 17.78 16.78 16.20 16.41 16.07 17.40 15.90 19.73 17.53 17.44 14.31 13.10 14.53
Saldo Bersih (% Mudah - % Sulit) 11.29 2.85 -0.27 2.78 5.71 4.36 1.55 3.81 2.26 6.20 -2.65 2.00 6.77 8.20 8.45 7.07
2013
K E T E R A N G A N
2015 20162014
2017
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I*
Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 0.17 0.33 0.11 0.58 0.21 0.53 0.19 0.26 0.48 -0.34 -0.11 -0.22 0.90 0.48 -0.31 -0.67 -0.19
Pertambangan dan Penggalian -2.00 -2.81 3.93 -0.72 0.25 -0.22 0.21 -1.79 -2.24 -1.33 -1.34 -1.24 0.25 -0.86 -1.12 -1.76 -0.88
Industri Pengolahan -1.52 -0.34 -2.98 -0.07 -2.08 0.13 0.01 -0.85 -0.11 -0.99 -0.90 -1.86 -1.95 -0.02 -1.35 -0.94 -0.40
Listrik, Gas dan Air Bersih -0.09 -0.04 -0.10 -0.01 -0.12 -0.02 0.05 -0.06 -0.03 0.01 0.01 -0.03 -0.01 0.13 0.02 0.07 0.08
Konstruksi 0.08 0.56 0.23 0.48 -0.07 0.04 0.00 0.06 -0.33 0.29 0.09 0.29 0.23 0.16 0.35 0.22 0.22
Perdagangan, Hotel dan Restoran 0.32 0.25 -0.61 0.33 0.45 0.54 0.18 0.24 -0.96 -0.01 -0.57 0.00 -0.55 0.86 -0.65 0.08 0.74
Pengangkutan dan Komunikasi 0.15 0.06 -0.05 0.48 0.09 0.15 0.48 0.36 0.25 1.00 -0.26 0.11 0.33 0.04 0.18 0.22 0.40
Keuangan, Real estate dan Jasa Perusahaan 1.64 1.16 1.11 1.35 2.29 1.79 1.60 1.45 1.21 1.39 0.84 0.80 0.97 0.99 0.38 0.68 0.29
J a s a - j a s a 0.00 0.84 0.03 0.44 0.58 -0.06 -0.11 0.26 -0.42 0.70 0.49 0.20 1.77 0.54 0.64 0.18 0.18
T O T A L -1.25 0.01 1.67 2.85 1.58 2.90 2.62 -0.07 -2.15 0.73 -1.75 -1.94 1.94 2.32 -1.85 -1.93 0.43
2015
SEKTOR
2013 20162014
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I*
Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan & Perikanan -0.58 3.05 4.54 4.54 2.91 4.08 3.04 6.62 4.50 4.97 5.46 4.41 2.19 2.95 2.63 2.61 3.22
Pertambangan dan Penggalian 5.52 0.00 -0.25 -0.06 1.25 3.77 -0.95 0.22 -0.68 -1.57 -0.59 -0.37 0.54 1.59 1.26 2.51 0.35
Industri Pengolahan 5.06 4.34 8.19 4.33 7.07 5.53 3.88 4.96 3.03 3.25 1.71 1.30 4.19 3.35 1.66 1.80 2.56
Listrik, Gas dan Air Bersih 0.18 0.25 0.28 0.28 0.20 0.16 0.33 0.28 0.29 0.25 0.16 0.20 0.07 0.17 0.12 0.26 0.26
Konstruksi 1.01 1.30 1.66 1.48 1.45 0.88 1.58 2.25 1.68 1.57 1.54 1.52 1.37 0.82 1.67 0.71 1.02
Perdagangan, Hotel dan Restoran 3.70 4.35 4.84 3.83 4.99 5.03 4.61 6.45 4.83 5.14 5.29 4.62 4.20 3.42 3.17 2.71 3.90
Pengangkutan dan Komunikasi 0.44 1.44 1.02 0.64 0.63 0.84 0.87 1.89 0.94 1.03 0.87 0.69 0.30 0.59 0.50 0.44 0.59
Keuangan, Real estate dan Jasa Perusahaan -0.02 0.49 1.96 1.22 2.27 1.27 1.94 1.88 1.29 1.09 0.82 0.97 0.08 -1.27 -0.48 -0.13 0.19
J a s a - j a s a 0.21 1.25 1.29 0.65 2.10 0.48 0.85 1.80 1.15 1.57 1.45 0.65 1.53 1.19 1.37 0.43 0.46
T O T A L 15.53 16.47 23.53 16.91 22.86 22.03 16.15 26.36 17.04 17.30 16.72 14.00 14.48 12.81 11.90 11.35 12.54
2013 2014 2015 2016 2017
SEKTOR
Divisi Statistik Sektor Riil 12
Survei Kegiatan Dunia Usaha
Tabel 6. Perkiraan Inflasi Tahunan
(% yoy)
Tabel 7a. Realisasi Investasi
(Persentase Saldo Bersih Tertimbang SBT)
Ket: * Angka perkiraan
Survei
TW III-14
Survei
TW IV-14
Survei
TW III-15
Survei
Tw IV-15
Survei
TW I-16
Survei
TW II-16
Survei
TW III-16
Survei
Tw IV-16
Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 6.17 6.47 4.12 3.40 3.43 3.66 3.61 3.46
Pertambangan 6.05 6.13 4.44 3.63 3.54 3.63 3.77 3.54
Industri Pengolahan 6.06 6.39 4.23 3.60 3.41 3.73 3.58 3.48
Listrik, Gas dan Air Bersih 6.08 6.59 3.91 3.54 3.61 3.42 3.53 3.23
Bangunan 6.20 6.33 4.45 3.65 3.65 3.47 3.65 3.47
Perdagangan, Hotel dan Restoran 6.01 6.27 4.36 3.45 3.59 3.63 3.51 3.45
Pengangkutan dan Komunikasi 5.97 6.32 4.31 3.46 3.47 3.71 3.56 3.33
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 5.96 6.15 4.59 3.74 3.71 3.64 3.64 3.60
Jasa-jasa 6.07 6.24 4.12 3.21 3.52 3.64 3.49 3.28
TOTAL 6.06 6.32 4.28 3.52 3.55 3.61 3.59 3.43
Sasaran Inflasi Tahunan
S E K T O R
4,0 ± 1
PERKIRAAN INFLASI 2014 PERKIRAAN INFLASI 2015
4,5 ± 1
PERKIRAAN INFLASI 2016
4,0 ± 1
2017
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I*
Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 1.65 1.35 1.72 1.73 2.03 0.93 1.25 1.26 0.99 1.58 0.51 1.08 0.99
Pertambangan dan Penggalian -0.16 0.92 0.17 0.26 1.34 0.94 0.71 0.23 -0.48 1.79 -0.02 0.06 (0.48)
Industri Pengolahan 1.44 2.08 2.37 1.71 1.69 0.56 0.16 -0.02 -0.64 1.00 0.95 2.44 (0.64)
Listrik, Gas dan Air Bersih 0.01 0.14 0.21 0.20 0.10 0.22 0.18 0.13 0.12 0.22 0.21 0.20 0.12
Konstruksi 0.60 0.46 0.74 0.51 0.46 0.49 0.47 0.49 0.03 0.46 0.83 0.54 0.03
Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.63 1.90 1.83 1.33 1.01 1.80 0.94 1.33 1.08 1.83 1.42 1.76 1.08
Pengangkutan dan Komunikasi 0.94 0.78 0.88 0.80 0.79 0.81 0.77 1.04 0.69 0.78 0.77 0.92 0.69
Keuangan, Real estate dan Jasa Perusahaan 2.24 2.10 2.08 2.13 2.28 2.23 1.45 2.61 2.24 1.83 1.90 2.24 2.24
J a s a - j a s a 1.83 1.34 0.56 1.32 1.23 1.61 0.79 1.38 2.07 1.34 1.34 1.64 2.07
T O T A L 10.18 11.06 10.55 9.98 10.93 9.60 6.71 8.44 6.10 10.82 7.92 10.88 6.10
2016
S E K T O R
2014 2015
Divisi Statistik Sektor Riil 13
Survei Kegiatan Dunia Usaha
Tabel 7b. Realisasi Investasi (Periode Semester)
(Persentase)
Smt I Smt II Smt I Smt II Smt I Smt II Smt I Smt II Smt I
Realisasi Investasi (% responden) 10.53 16.31 18.26 19.86 21.27 20.29 19.36 19.10 21.34
Nilai Investasi (SB) 50.45 55.09 57.46 58.57 46.99 67.22 60.85 64.55 70.02
Sifat Investasi (%)
Investasi baru 40.45 41.99 38.15 42.32 54.90 60.45 59.06 55.70
Penggantian/replacement 19.55 17.06 16.06 14.82 22.14 15.96 23.25 24.61
Investasi baru dan penggantian 40.00 40.94 45.78 42.86 22.96 23.59 17.69 19.69
Bentuk Investasi (% jawaban responden)
Tanah 11.46 12.02 15.44 14.32 13.17 13.73 15.01 13.81
Bangunan/Pabrik 20.45 20.25 24.32 25.44 25.87 25.35 26.21 25.93
Alat Angkut/Transportasi 14.38 15.21 16.22 20.37 17.13 16.67 16.97 17.17
Mesin 21.80 20.12 26.90 24.45 25.17 26.53 23.21 24.85
Lainnya 17.53 18.65 17.12 15.42 18.65 17.72 18.59 18.25
Faktor Penghambat (%)
Suku Bunga 21.27 24.34 33.85 21.84 16.75 18.88 14.48 13.36
Faktor Keamanan 4.65 4.42 4.65 5.70 6.80 7.43 5.12 6.50
Perpajakan 4.16 3.98 4.13 6.12 5.95 8.13 7.49 7.45
Undang-undang/ketentuan 9.54 9.29 8.01 9.46 10.92 9.44 9.36 9.57
Ketenagakerjaan 12.71 11.95 8.27 7.93 7.16 8.03 8.86 9.34
Perijinan 18.34 15.49 14.99 16.27 16.63 17.67 18.48 21.99
Infrastruktur 17.85 19.47 17.05 12.38 12.01 10.54 12.11 13.12
Akses kredit bank 11.49 11.06 9.04 8.48 8.25 8.13 10.11 5.91
Lainnya** 11.82 15.53 11.75 13.98 12.77
1) Data tersedia sejak periode survei triwulan II - 2006
2014 20162015 2017INVESTASI
2013
Divisi Statistik Sektor Riil 14
Survei Kegiatan Dunia Usaha
Tabel 8. PMI - SKDU
Volume
produksi
Volume total
pesanan
Penerimaan
barang pesanan
input
Volume
persediaan
barang jadi
Total Jumlah
Karyawan
2011 I 49.11 46.18 46.67 48.70 46.42 47.28
II 56.35 49.91 48.43 49.48 50.61 51.40
III 54.21 50.51 47.98 49.58 48.91 50.64
IV 53.89 51.07 47.18 48.44 49.22 50.56
2012 I 51.15 47.51 47.07 47.96 49.73 48.85
II 59.64 51.39 47.57 50.26 51.65 52.82
III 50.00 48.86 47.36 50.26 49.47 49.18
IV 54.51 49.08 46.78 49.54 46.69 49.66
2013 I 50.18 45.41 45.76 48.23 46.64 47.18
II 59.86 50.10 48.51 50.80 50.10 52.37
III 51.12 49.23 47.41 48.97 47.07 48.97
IV 57.99 55.17 47.37 50.66 48.87 52.99
2014 I 49.83 46.66 48.63 49.74 49.40 48.60
II 59.80 50.00 48.47 51.38 50.38 52.43
III 52.78 47.29 48.24 50.37 48.98 49.45
IV 53.25 45.93 47.20 49.73 48.73 48.89
2015 I 41.89 45.08 45.12 49.87 46.04 44.96
II 60.03 44.96 47.75 50.39 47.91 50.28
III 46.32 45.94 46.32 49.34 46.10 46.46
IV 52.64 45.11 47.67 49.02 47.44 48.23
2016 I 47.20 45.21 47.35 49.04 46.61 46.69
II 59.08 50.22 48.39 52.42 50.22 52.38
III 52.39 47.01 48.28 48.95 47.01 48.74
IV 55.12 51.04 48.64 48.08 48.56 50.91
2017 I* 60.56 51.04 48.64 50.08 51.04 52.96
Periode
Komponen PMI
PMI