28
Edisi Khusus Liputan IIICE 2011

Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011. Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Media informasi kerjasama pemerintah dan swasta

Citation preview

Page 1: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

Edisi Khusus Liputan IIICE 2011

Page 2: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

EDITORIAL & REDAKSI

SUSTAINING PARTNERSHIP - Edisi Khusus Liputan IIICE 20112

PENASEHAT / PELINDUNGDeputi Bidang Sarana & Prasarana,

Bappenas

PENANGGUNG JAWABDirektur Pengembangan Kerjasama

Pemerintah & Swasta Bappenas

PEMIMPIN REDAKSIJusuf Arbi

DEWAN REDAKSIDelthy Sugriady Simatupang,

Gunsairi,Rachmat Mardiana,

Novie Andriani,Mohammad Taufiq Rinaldi,

Ade Hendraputra

REDAKTUR PELAKSANAB. Guntarto

REPORTER / RISETSandra Kaunang,

Agus Supriyadi Hidayat

FOTOGRAFERArief Bakri

DESAIN GRAFISIndrie Soeharyo

SUSUNAN REDAKSI

Infrastructure Reform SectorDevelopment Program (IRSDP)

BAPPENASJl. Tanjung No.47 Jakarta 10310

websites: www.irsdp.orgTel. (62-21) 3925392Fax. (62-21) 3925390

ALAMAT REDAKSI

Page 3: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

Edisi Khusus Liputan IIICE 2011 - SUSTAINING PARTNERSHIP 3

DAFTAR ISI

BERITA UTAMA

PEMERINTAH SANGAT SERIUS MEMBANGUNINFRASTRUKTUR 4

7

10

12

BERITA UTAMA

PEMERINTAH OPTIMIS GAET INVESTASIPROYEK INFRASTRUKTUR

BERITA UTAMA

PENGEMBANGAN ENAM KORIDOR EKONOMIUpaya Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia

BERITA UTAMA

PDAM WAY RILAU(Nantinya) Tidak Ada Lagi Krisis Air Bersih

SOSOK - H.M. Zulkarnain AriefKomitmen Kadin Untuk IIICE

24SEKILAS BERITAKonferensi IIICE 2011Dibuka Oleh Wakil Presiden

25SOSOK - Gita WirjawanIngin Tingkatkan Pelayanan TerpaduSatu Pintu

23

PROYEK KPS - POTENSIALTerminal Kargo PekanbaruRencananya 2014 Siap Beroperasi

17PROYEK KPS - SIAP DIPASARKANPelabuhan Tanah AmpoMembangun Pintu Gerbang Bali

20PROYEK KPS - POTENSIALBandar Udara KertajatiGerbang Di Pantura Jawa Barat

14

Page 4: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

Sebagai sebuah Negara yang dianugerahi olehberbagai kekayaan alam yang melimpah, tentunyakeinginan Indonesia untuk menjadi salah satukekuatan ekonomi di dunia bukan hal yang muluk.

Untuk itu, Wakil Presiden Republik Indonesia Boedionomenjelaskan bahwa untuk mencapai target tersebut di tahun2025, pemerintah sangat serius membangun infrastruktur untukmenopang perekonomian. Karena menurutnya, kelemahaninfrastruktur merupakan salah satu penghalang utama bagiIndonesia dalam meningkatkan pertumbuhan ke tahap yanglebih tinggi.

Hal tersebut disampaikan oleh Wapres Boediono saat membukaIndonesia International Infrastructure 2011 Conference andExhibition (IIICE) di Jakarta Convention Center, 12 April 2011.

Dalam sambutannya, Wapres Boediono menekankan bahwauntuk mencapai pertumbuhan ekonomi 7 hingga 8 persen,tidak ada jalan lain kecuali harus menciptakan pertumbuhanpembangunan infrastruktur yang jauh lebih tinggi daripada itu.Di sisi lain, kemampuan pemerintah baik di pusat maupundaerah sangat terbatas, hanya 30 persen dari total anggaranyang diperlukan untuk pembangunan infrastruktur. Maka,Pemerintah sangat mendorong investasi dunia usaha padabidang infrastruktur, baik dari dalam maupun luar negeri.

Lebih lanjut ia meminta agar para investor agar tidak menungguiklim investasi menjadi sempurna dulu baru berinvestasi,Menurutnya, tidak ada iklim investasi yang sempurna di duniaini. Oleh karena itu Wapres Boediono mengajak agar parainvestor dan pemerintah untuk secara bersama-sama

menghitung risikonya. Pemerintah akan berusaha kerasmeminimumkan risikonya, dan niat serta tekad itu sudah adapada pemerintah. “Saya tahu ada yang kurang sabar, apakahmasalah tanah, peraturan tumpang tindih, dan kami akanbekerja keras,” katanya.

“Pemerintah akan bekerja bersama-sama para calon investoruntuk mengimplementasikan secara kongkret rencana-rencanabersama pembangunan infrastruktur di Indonesia.” Boedionomengakui bahwa perbaikan ini bukanlah pekerjaan yang mudahdan dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat, tetapi semuamenteri telah siap bekerja untuk memperbaiki regulasi yangberkaitan dengan investasi, terutama investasi di bidanginfrastruktur.

Oleh karena itu, Boediono berjanji, bahwa pemerintah benar-benar serius untuk mendorong investasi dunia usaha di bidangpembangunan infrastruktur. Pembuktian keseriusan itu jugadiwujudkan terkait regulasi. “Kita bekerja keras di sini untukmemperbaiki mana-mana yang tumpang tindih, mana-manayang tidak friendly terhadap investasi, kita akan upayakan akankita hilangkan,” ujarnya. Namun demikian, menurutnya, inipekerjaan tidak akan selesai dalam waktu satu malam.

Selain itu, pemerintah juga akan mengupayakan insentif. Adaproyek-proyek atau investor yang tidak membutuhkan insentifkhusus, fasilitas khusus, garansi khusus. Namun, pada saat yangsangat krusial, ketika kebutuhan untuk itu akhirnya munculmaka inisiatif untuk itu akan dilakukan pemerintah. “Kamiterbuka untuk itu,” katanya menegaskan.

Boediono mengatakan bahwa pemerintah akan melakukanreview pada proyek-proyek yang ‘mandeg’. Sebab, sebenarnya

BERITA UTAMA

SUSTAINING PARTNERSHIP - Edisi Khusus Liputan IIICE 20114

Membangun InfrastrukturPemerintah Sangat Serius

Page 5: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

sudah banyak proyek yang disetujui,sudah mendapatkan izin, bahkan konsesi,namun belum juga berjalan. “Ini adalahbagian dari pekerjaan rumah kita, tidakbisa kita biarkan seperti ini,” katanya.Maka, pemerintah akan mengambilupaya dan langkah-langkah untukmendorong proyek-proyek yang ada ini.Proyek-proyek ‘mandeg’ ini, tidak bolehmenyandera kepentingan nasional.

Boediono mengharapkan agar dalamforum IIICE ini, para menteri dapatberinteraksi secara intensif dengan paraca lon dan pemina t i nves ta s ipembangunan infrastruktur. “Para menteriharus memberikan jawaban, memberikaninformasi, dan selalu terbuka,” tambahnya.

MASTERPLAN

Sementara itu dalam paparannya sebelumWapres Boediono menyampaikan pidatopembukaannya, Hatta Rajasa, MenteriKoordinator Perekonomian Indonesiamengatakan bahwa pertumbuhanekonomi yang lebih cepat memerlukandukungan infrastruktur yang memadai.Infrastruktur yang tidak memadai akanmembuat perekonomian Indonesiamudah menjadi panas, karena respon darisisi suplai terhadap kenaikan permintaanmenjadi terhambat.

Pemerintah Indonesia menyadari hal ini,dan pembangunan infrastruktur menjadiprioritas utama dalam programpembangunan saat ini. Alhasil, saat inipemerintah sudah membuat berbagaikebijakan agar hambatan-hambatanpembangunan infrastruktur dapatdihilangkan. Selain itu, pemerintah jugaakan meningkatkan partisipasi pihakswasta, baik dalam negeri maupun luarnegeri dalam pembangunan infrastrukturdi Indonesia.

Lebih lanjut Hatta menguraikan, untukmendorong investasi di bidanginfrastruktur, pemerintah saat ini sudah

menyusun mas te rp l an be rupapenyusunan koridor ekonomi Indonesiayang disebut Masterplan Percepatan danPerluasan Pembangunan EkonomiIndonesia (MP3EI).

Hatta menjelaskan bahwa dalam MP3EI,pemerintah mempunyai tiga strategiutama. Strategi pertama adalahpengembangan koridor ekonomi denganpengembangan dan revitalisasi pusat-pusat pertumbuhan di luar Jawa. Kedua,memperkuat konektivitas nasional melaluisinergi antar pusat pertumbuhan danpemerataan infrastruktur dasar. Dan yangterakhir, pemerintah akan meningkatkankemampuan sumber daya manusia danIptek nasional, terutama mendorong kearah innovation driven economy.

Tiga strategi utama ini dapat dicapai jikaperubahan mindset, pengembanganmutu modal manusia, pemanfaatans e l u r u h s u m b e r p e m b i a y a a npembangunan, pola pengelolaananggaran dan kekayaan negara yanglebih baik, konsistensi kebijakan yangmendorong transformasi sektoral,keberlanjutan jaminan sosial danpenanggulangan kemiskinan, ketahananpangan dan air, ketahanan energi, sertareformasi birokrasi dapat dipenuhi.

Salah satu wujud dari strategi ini nampakdalam Rencana Pembangunan JangkaMenengah untuk periode 2010-2014yang menetapkan sasaran-sasaranpembangunan infrastruktur yang akan

dicapai pada tahun 2014. Termasuk didalamnya adalah pembangunan jalan tolsepanjang 2,800 km, penambahankapasitas pemasangan listrik sebesar3000 MW per tahun, peningkatan rasiopemasangan listrik, dan meningkatkanakses terhadap air dan sanitasi untukmemenuh i t a r ge t Mi l l enn iumDevelopment Goal (MDG).

Namun, Hatta menegaskan bahwaMP3EI tidak diarahkan pada kegiataneksploitasi dan ekspor sumber daya alam,namun lebih pada penciptaan nilaitambah. Selain itu, MP3EI juga tidakdiarahkan untuk menciptakan konsentrasiekonomi pada daerah tertentu namunlebih pada pembangunan ekonomi yangberagam dan inklusi f . “Hal inimemungkinkan semua wilayah diIndonesia untuk dapat berkembangsesuai dengan potensinya masing-masing,” ucapnya.

Oleh karena itu, lanjut Hatta, MP3EI tidakmenekankan pada pembangunanekonomi yang dikendalikan oleh pusat,namun pada sinergi pembangunansektoral dan daerah untuk menjagakeuntungan kompetitif nasional.Keseimbangan dalam MP3EI tidak hanyaitu saja, akan tetapi juga dalam halpembangunan transportasi. Infrastrukturyang akan ditekankan bukan hanya daratsaja, namun pada pembangunantransportasi yang seimbang antara darat,laut, dan udara.

Edisi Khusus Liputan IIICE 2011 - SUSTAINING PARTNERSHIP 5

Menteri Perencanaan Pembangunan / Kepala Bappenas, Armida Alisyahbana dalam Konferensi IIICE 2011

Page 6: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

BERITA UTAMA

SUSTAINING PARTNERSHIP - Edisi Khusus Liputan IIICE 20116

Yang tidak kalah penting, MP3EI tidakmenekankan pada pembangunaninfrastruktur yang mengandalkan anggaranpemerintah semata, namun jugapembangunan infrastruktur yangmenekankan Kerjasama Pemerintah danSwasta (KPS). “Pemerintah Indonesiamengajak para investor untuk tidak ragumelakukan investasi di proyek-proyekinfrastruktur di Indonesia. Pemerintahmendorong partisipasi swasta dalampembangunan infrastruktur,” ungkap Hatta.

Selain melalui MP3EI, pemerintah jugasaat ini sudah memperbaiki beberapaperaturan dan undang-undang yangtumpang tindih dan tidak selaras denganiklim investasi untuk mendukungpembangunan infrastruktur di masamendatang. “Kita menyadari masih adaperaturan yang masih perlu diperbaiki.Saya akan mendorong agar perbaikantersebut dapat diselesaikan pada tahun2011 ini,” ujarnya.

Pemerintah juga mengetahui bahwadibutuhkan peningkatan iklim investasidan reformasi peraturan untukmendukung investasi seperti yangditetapkan di dalam MP3EI, terutama olehsektor swasta. Masterplan yang baru inisecara jelas bertujuan untuk mendukungusaha dan kesempatan investasi dalamnegeri dan merupakan suatu upaya yangberani yang dipimpin oleh pemerintahuntuk menyatukan pemerintah propinsidan daerah, pemimpin usaha dan BUMNkepada suatu kerangka pembangunannasional.

MP3EI diatur oleh peraturan presiden, yangtampaknya akan memberikan payunghukum yang lebih baik bagi kementerianjajaran depan dan pemerintah daerah, danpada saat yang bersamaan, memberitekanan yang lebih besar kepada merekauntuk mendorong pembangunan industridan infrastruktur. Lebih luas lagi, Masterplanmenyertakan arah strategis bagi investoryang menunjukkan penekanan industri

yang akan dilakukan oleh pemerintah pada15 tahun ke depan.

Peraturan dan undang-undang yangsudah direvisi adalah Perpres No.13/2010 tentang kerjasama pemerintahdengan badan usaha dalam penyediaaninfrastruktur untuk memberikan kejelasandalam proyek unsolicited, prosedurpengadaan, dan peran pemerintah dalampenyediaan lahan.

Tidak hanya itu saja, sistem pertanahan(Land reform policy) juga mengalamirevisi. Revisi dalam sistem pertanahanantara lain, pemerintah menyediakandana untuk mengantisipasi risikokenaikan harga tanah untuk 24 ruas jalantol, kebijakan untuk mencegah kenaikanharga tanah yang tidak terkendali (Landfreezing), serta Rancangan Undang-undang penyediaan tanah untukkepentingan publik yang masih dalamtahap akhir.

Tidak hanya itu saja, Pemerintah jugatidak akan ragu untuk memberikaninsentif jika memang perlu dan krusial.Hatta Rajasa menegaskan, pemerintahakan terus memberikan insentif-insentifbagi kalangan usaha untuk meningkatkaninvestasi baik maupun penyertaan modalasing. Terutama pengusaha yangmenanamkan investasinya di sektor-sektor yang krusial bagi pertumbuhanekonomi seperti sektor infrastruktur ini.

DUKUNGAN PEMERINTAH

Di bagian lain, Hatta menyebutkandukungan pemerintah untuk KerjasamaPemerintah Swasta dalam pendanaan.Pertama, land fund berupa bantuan dalampembebasan lahan terutama dalam proyekpembangunan jalan tol. Kementerian PUmenyediakan dana sebesar Rp 3,4 triliunyang dimaksudkan sebagai bridging financedalam penyediaan tanah. Sedangkan untukmengatasi risiko kenaikan biaya akuisisitanah sampai dengan tingkat tertentu

bahkan pemerintah telah mengalokasikandana hampir mencapai Rp 5 triliun sampaidengan tahun 2013.

Kedua, infrastructure fund. Tujuannyaadalah untuk membantu investormemperoleh dukungan dari pasarfinansial domestik baik berupa pinjamanmaupun penyertaan modal. Langkah inidilakukan melalui PT Sarana MultiInfrastruktur (SMI), dengan anakpe ru sahaannya PT I ndones i aInfrastructure Finance (IIF). PT IIF didirikanbersama dengan IFC, ADB, dan DEG.

Ketiga, guarantee fund. Tujuannya adalahuntuk mengamankan berbagai proyekdari risiko politik, permintaan dan kinerja,untuk meningkatkan kelayakan kreditproyek KPS.

Sedangkan dukungan pemerintah dalambentuk non-pendanaan bagi PPP diantaranya adalah Project DevelopmentFacility (PDF) yang memberikan bantuanuntuk penyiapan proyek. Misalnya, untukmelakukan studi kelayakan proyek yangakan dilaksanakan dengan skema KPSsekaligus mempersiapkan dokumentender proyek tersebut. Dukunganlainnya misalnya adalah penyediaan lahanmilik pemerintah, penyertaan modalsampai tingkat tertentu melalui BUMN,dan insentif fiskal lainnya.

Pemer in tah be rha rap denganditerapkannya hal ini, maka investor tidakakan ragu lagi ketika akan menanamkaninvestasinya.(*)

Peserta Konferensi IIICE 2011 di JCC Jakarta

Page 7: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

Rencana pemerintahmenggenjot sektor infrastrukturpatut diacungkan jempol.Terbukti dengandimasukkannya 16 proyek kedalam daftar proyekinfrastruktur MasterplanPercepatan dan PerluasanPembangunan EkonomiIndonesia (MP3EI) yang siapdikerjakan tahun ini. Anggarankeseluruhan proyek ditaksirmencapai US$ 32,4 miliar.

Selain itu, Kementerian PerencanaanPembangunan Nasional juga telahmenetapkan 79 proyek infrastrukturmasuk dalam daftar Rencana ProyekKerjasama Pemerintah dan Swasta(RPKPS) 2011 senilai US$ 53,4 miliaratau setara Rp 477 triliun.

Cukup fantastis nilai anggaran yangdibutuhkan untuk membiayai proyek.Padahal, itu baru proyek pembangunaninfrastruktur jangka pendek. Anggaran

ini tentu jadi berlipat-lipat lebih besarp a d a p r o g r a m p e m b a n g u n a ninfrastruktur jangka menengah danpanjang.

Kendati tahun ini pemerintah telahmenaikkan alokasi anggaran untukpembangunan infrastruktur sebesar Rp126 triliun dari Rp 108 triliun pada 2010,namun jumlah itu masih sangat jauhdari yang dibutuhkan. Pemerintah tidakmampu menyediakan anggaran seluruhproyek infrastruktur tersebut. Olehsebab itu, pemerintah menerbitkanPerpres 13/2010 sebagai revisi PerpresNo 67 Tahun 2005 tentang KerjasamaPemerintah dengan Badan Usaha dalamPenyediaan Infrastruktur.

“Inti dari Perpres 13/2010 ini adalahmengajak investor atau pihak swastamendanai proyek infrastruktur untuk mengatasi keterbatasan anggaranpemerintah,” ujar pengamat ekonomiDrajad Wibowo. “Mustahil pemerintahdapat memenuhi anggaran seluruhproyek infrastruktur,” imbuhnya.

Beragam upaya dilakukan pemerintahmenciptakan iklim investasi pada proyekinfrastruktur. Mulai penyelenggaraanevent tahunan bertajuk “IndonesiaSummit” yang menawarkan investasisektor infrastruktur kepada investorasing, road show ke mancanegara untukmenggaet investor asing hinggakeleluasaan bagi pemerintah daerahmendatangkan inves to r un tukmenggarap proyek infrastruktur didaerahnya.

Sejauh ini, menurut Drajad, upaya inicukup berhasil. Tapi, banyak juga yanggagal karena proyek tersebut tidakdiminati investor. Akibatnya, tidak sedikitproyek infrastruktur tertunda akibatbelum ada pihak swasta atau asing yangmau berinvestasi.

PROYEK TERTUNDA

“Banyak alasan kenapa investor engganberinvestasi di sektor infrastruktur, antaralain karena regulasi yang masihoverlapping,” katanya. Ini bisa dilihatp a d a p r o y e k i n f r a s t r u k t u r

Edisi Khusus Liputan IIICE 2011 - SUSTAINING PARTNERSHIP 7

BERITA UTAMA

Proyek InfrastrukturGAET INVESTASIPemerintah OPTIMIS

Page 8: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

BERITA UTAMA

SUSTAINING PARTNERSHIP - Edisi Khusus Liputan IIICE 20118

pengembangan panas bumi sebesar1.342 megawatt yang dikelola PTPer tamina Geothermal Energ i .

Proyek ini tertunda hingga 2018 karenalokasinya berada di hutan konservasi.Jika proyek tetap dikerjakan, makaPertamina melanggar Undang-UndangNo 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan,Undang-Undang No 5 Tahun 1990tentang Konservasi Sumber Daya Alam,dan Undang-Undang No 27 Tahun 2003tentang Panas Bumi. Termasuk wilayahkerja panas bumi Argopuro diProbolinggo, Jawa Timur yang memilikipotensi 100 megawatt belum bisadikembangkan karena berada di zonainti hutan konservasi.

Sejumlah proyek infrastruktur masih“waiting list” kendati telah masuk dalamRPKPS 2011. Sebut saja proyek keretaapi monorel untuk atasi kemacetan diJakarta, proyek jembatan Banyumanikdi ruas tol Semarang-Solo, proyekpembangunan PLTU 2 x 1000 megawattdi Pemalang Jawa Tengah, proyekpenyediaan air bersih di Umbulan JawaTimur, serta pembangunan jalur keretaapi Manggarai-Bandara Soekarno Hatta.

“Ini tugas pemerintah pusat untukmerealisasikannya. Pemerintah harusmampu meyakinkan pihak asing agarbersedia berinvestasi di sini maupunpihak swasta untuk terlibat dalampendanaan proyek-proyek tersebut,”tandas Drajad Wibowo.

Tak pelak, Menteri Koordinator BidangPerekonomian Hatta Rajasa menyatakanpemerintah memberikan insentif bagikalangan dunia usaha dalam upayauntuk merangsang peningkatan investasisekaligus penanaman modal asing,Insentif ini diprioritaskan bagi industrienergi terbaru karena selain menyerapbanyak tenaga kerja, industri tersebutjuga menerapkan teknologi tinggi

sehingga baik untuk perkembangan ilmupengetahuan di Indonesia.

Badan Koordinasi Penanaman Modal(BKPM) mencatat realisasi investasi proyekpenanaman modal selama April-Juni 2011mencapai Rp 62,0 triliun, meningkat 22,1persen bila dibandingkan dengan periodeyang sama tahun lalu sebesar Rp 50,8

triliun. Jika dirinci, nilai Penanaman ModalAsing (PMA) pada triwulan II tahun 2011sebesar Rp 43,1 trilun, sedangkanPenanaman Modal Dalam negeri (PMDN)sebesar Rp 18,9 triliun.

Adapun target yang dikejar oleh BKPMadalah Rp 240 triliun, terdiri dari PMARp 170 triliun dan PMDN Rp 69,6 triliun.

Jalan Tol Cipularang, Sumber foto: Paparan Kementerian PU pada IIICE 13 April 2011

Page 9: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

Apabila dibandingkan dengan targetrealisasi investasi tahun 2011, makapencapaian semester I (Januari-Juni)tahun 2011 telah mencapai Rp 115,6triliun atau 48,2 persen.

PERSOALAN JALAN TOL

Sementara itu, persoalan klasik masihmenghantui proyek infrastruktur jalantol. Sebut saja proyek jalan lingkar luarJakarta atau Jakarta Outer Ring Road(JORR) West 2 yang menghubungkanKebon Jeruk – Ulujami sepanjang 7,87Km. Proyek tersebut sampai sekarangbelum terealisasi karena terganjalmasalah pembebasan lahan. Luas lahanyang mesti dibebaskan sekitar 42 Hayang berada di wilayah Jakarta Selatandan Jakarta Barat. Padahal, rencanaproyek ini sudah dicanangkan sejak2002 lalu untuk mengatasi kemacetan.

Selain JORR West 2, proyek infrastrukturjalan tol Cikampek-Palimanan jugaterkendala oleh lahan yang belumdibebaskan. Dari 720,49 hektar totallahan yang dibutuhkan, baru 71,06persen yang sudah dibebaskan. Sisalahan yang mesti dibebaskan masih208,51 hektar lagi.

Kondisi serupa juga terjadi pada proyekjalan tol Pejagan-Pemalang, jalan tolNusa Dua-Benoa di Bali, dan tol Pejagan-Malang yang masih terkendalapembebasan lahan. KementerianPekerjaan Umum mencatat, sebanyak24 proyek tol Trans Jawa tertundakarena terkendala pembebasan lahan,meski 15 proyek sudah berkomitmenuntuk jalan lagi.

Pengamat perkotaan dari UniversitasTrisakti Yayat Supriatna menilai, masalahpembebasan lahan jadi kendala utamapada setiap proyek jalan tol maupunnon-tol. Bahkan, bisa menyulut ke arahtindakan anarkis karena warga dan

masyarakat tidak bersedia tempattinggalnya dibebaskan untuk lahan jalan.Terlebih lagi dengan kompensasipembebasan tanah yang dinilai murah.

Sejak 2005 aturan tentang pembebasanlahan sudah dibuat pemerintah melaluiPerpres No 36/2005. Sayang,implementasinya mandul karena diprotesmasyarakat. Kemudian, aturan tentangpembebasan lahan berulang kali direvisi.Akhirnya pemerintah menyusun RUUtentang Pengadaan Tanah terkait denganproyek infrastruktur yang memanfaatkanlahan masyarakat. RUU ini dijadwalkanselesai dibahas DPR akhir tahun 2011 ini.

“Ini yang ditunggu-tunggu investor.Pemerintah harus mengambil alihpengadaan lahan agar investor danswasta mau berinvestasi,” tegas Yayat.Diakui, skema PPP cukup menggiurkanuntuk menarik investor menggarapproyek jalan tol karena pembiayaanproyek dibebankan secara sharing antarapemerintah dan swasta.

Dalam Buku RPKPS 2011, terdapat 22proyek tol senilai US$ 35,67 miliar yangditawarkan pemerintah dengan skemaPPP. Sementara pada PPP Book 2010-2014, dari 100 proyek infrastruktur yangditawarkan, 35 proyek diantaranyamerupakan proyek jalan tol. Adasebanyak 17 proyek kategori prioritassenilai US$ 7,592 miliar dan 18 proyeksisanya merupakan kategori potensialdengan perkiraan investasi sebesar US$19,261 miliar.

“Sekarang tinggal komitmen pemerintahun tuk men j am in 100 pe r senpembebasan lahan proyek infrastrukturdan perhitungan traffic yang baik,termasuk kesediaan memberi subsiditraffic jika tidak terpenuhi. Kalau initerpenuhi, swasta atau investor pastiberebut untuk berinvestasi di proyektol,” tandas Yayat lagi.

Hal lain yang ikut menyulut masalahpembebasan lahan menjadi pelik adalahketerlambatan pemerintah daerah meng-update Rencana Tata Ruang Wilayah(RTRW). Ini penting untuk meredamspekulasi tanah dalam pembebasanlahan infrasruktur.

Melalui RTRW, pemerintah menetapkanwilayah mana yang akan dibangun dansecepatnya dibebaskan lahannya agarpara spekulan tidak bisa masuk.Sehingga, anggaran yang dibutuhkanuntuk pembebasan pun tidak terlalumembengkak karena “steril” darispekulan dan harga tanah terkendali.Sayangnya, hanya sedikit pemerintahdaerah memiliki RTRW yang ter-update.

Meski diwarnai berbagai persoalan,sejumlah kalangan optimis pemerintahsanggup mewujudkan tekadnyamenciptakan iklim kondusif untukmenggaet investor asing dan lokalterlibat dalam proyek infrastrukturmelalui program KPS. Sebab, Indonesiatermasuk sasaran investasi yang cukupmenggiurkan. Ini didukung oleh WorldEconomic Forum yang menyebutkanperingkat daya saing investasi Indonesianaik dari peringkat 54 di tahun 2009menjadi peringkat 44 dari 139 negaradi tahun 2011. (*)

Edisi Khusus Liputan IIICE 2011 - SUSTAINING PARTNERSHIP 9

Page 10: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

Pembangunan adalah milikseluruh bangsa Indonesia secaraadil dan sejahtera. Pembangunandiharapkan dapat mendorongroda perkonomian rakyat diseluruh penjuru Indonesia secaraberkelanjutan.

Cita-cita peningkatan perekonomiannasional akan sulit terealisasi tanpadukungan infrastruktur yang memadai.Dengan demik i an pe rcepa tanpembangunan ekonomi ini perludidukung dengan infrastruktur yangmemadai. Tanpa infrastruktur yang baik,mustahil pembangunan ekonomi di setiapdaerah dapat berkembang dengan pesat.

Pembangunan infrastruktur memainkanperanan yang sangat strategis, baik untukmendorong investasi di Tanah Air,maupun memacu pertumbuhan ekonomisesuai target pemerintah. Mengingatnegara Indonesia merupakan negarakepulauan dan wilayah sangat luas, makadiperlukan konsep yang tepat dan danayang sangat besar guna mendukungpercepatan pembangunan ekonominasional. Oleh karena itu, pembangunanekonomi nasional perlu dilakukan secaraberkelanjutan dan berorientasi padakebutuhan ke masa depan, dankonsekuensinya akan membutuhkaninvestasi sangat besar.

Hal ini merupakan tantangan yang mau

tidak mau harus dihadapi, agarpercepatan pembangunan ekonomidapat dicapai. Kunci percepatanpembangunan ekonomi adalah terkoneksidan terintegrasinya arus distribusi danpeningkatan transportasi orang, barangdan jasa. Guna merealisasikan maksudtersebut, pemerintah mencanangkanpengembangan enam koridor ekonomi.

Enam koridor ekonomi yang dimaksudadalah Koridor Sumatera, Koridor Jawa,Koridor Kalimantan, Koridor Sulawesi,Koridor Bali – Nusa Tenggara, dan KoridorPapua – Kepulauan Maluku. BerdasarkanRPJMN 2010-2014, pemerintah Indonesiamenargetkan pertumbuhan ekonomisecara bertahap dari 5,5% - 5,56% padatahun 2010 menjadi 7,0% - 7,7% padatahun 2014, atau rata-rata pertumbuhanberkisar antara 6,3% - 6,8% selama 5tahun. Keberadaan enam koridor ekonomitersebut menjadi fungsi strategis untukmenghasilkan dampak ekonomi nasionalkhususnya industri unggulan daerah danmendorong pertumbuhan ekonominasional sebesar 7% pada tahun 2014.

Pengembangan enam koridor ekonomitersebut didasarkan pada potensi dankeunggulan masing-masing wilayah,seperti Koridor Sumatera yang dipusatkansebagai sentra produksi, pengolahan hasilbumi dan lumbung energi nasionaldengan komoditas utama kelapa sawit,karet, besi baja, industri perkapalan danbatu bara. Sedangkan Koridor Jawa

dikembangkan sebagai pendorongindustri dan jasa nasional dengan kegiatanekonomi utama di bidang industri tekstil,makanan dan minuman, transportasi,perkapalan, telematika dan alutsista.

Selanjutnya, Koridor Kalimantandikembangkan sebagai pusat produksidan pengolahan hasil tambang danlumbung energi nasional dengankomoditas unggulannya batubara, bauksit,migas, besi baja dan perkayuan. KoridorSulawesi dikembangkan sebagai pusatproduksi dan pengolahan hasil pertanian,perkebunan, perikanan, migas danpertambangan nasional dengan komoditasutamanya nikel, pertanian pangan, kakaodan perikanan.

Berikutnya adalah Koridor Bali – NusaTenggara ditetapkan sebagai pintugerbang pariwisata dan pendukungpangan nasional dengan kegiatanekonomi utama bidang pariwisata,peternakan dan perikanan. Terakhiradalah Koridor Papua dan KepulauanMaluku yang dipusatkan sebagai pusatpengembangan pangan, perikanan, energidan pertambangan nasional dengankomoditas unggulannya migas, nikel,tembaga, pertanian pangan danperikanan.

Pengembangan enam koridor ekonomi,sebagaimana dikemukakan oleh MenkoPerekonomian Hatta Rajasa dalamkonferensi I I ICE 12 Apri l 2011

BERITA UTAMA

SUSTAINING PARTNERSHIP - Edisi Khusus Liputan IIICE 201110

PENGEMBANGANENAM KORIDOR

EKONOMIUpaya Percepatan

Pembangunan Ekonomi Indonesia

Page 11: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

diperkirakan akan menelan investasisekitar Rp 2.964 triliun yang dilaksanakandalam kurun waktu 15 tahun mulai 2011hingga 2025.

Biaya sebesar itu terdiri dari investasi diKoridor Sumatra sebesar Rp 660 triliun,Koridor Jawa sebesar Rp 659 triliun,disusul Koridor Kalimantan sebesar Rp586 triliun, Koridor Sulawesi Rp 265triliun, Koridor Bali – Nusa Tenggara Rp182 triliun, dan Koridor Papua – MalukuRp 612 triliun.

Dari total investasi tersebut pemerintahakan menanamkan investasi 14% yangdigunakan untuk pembangunaninfrastruktur dasar seperti jalan, pelabuhanlaut, bandar udara, rel kereta api danpembangkit listrik. Investasi lainnyaditanamkan BUMN yang diperkirakanakan mencapai 21%, kemudian swastasebesar 55% dan sisanya berupacampuran beberapa unsur akan mencapaisekitar 10%.

Sebagai bentuk keseriusan pemerintahdalam pengembangan enam koridorekonomi, maka telah diputuskan bahwasetiap koridor akan dipimpin seorangmenteri. Penempatan menteri inidiharapkan akan mendorong efektivitaspengawasan atas target-target yang

ditetapkan dalam rencana induk tersebut.Menurut Menter i Koord ina torPerekonomian Hatta Rajasa, menteriyang ditempatkan di setiap koridor akanberdasarkan jenis proyek yang dominan.Jika dalam koridor tertentu di dominasioleh proyek-proyek pembangunan jalandan infrastruktur pendukungnya, menteriyang lebih tepat adalah menteri pekerjaanumum. Sementara pada koridor yangdidominasi proyek-proyek pembangunanindustri tentunya yang paling tepat adalah menteri perindustrian. Pada koridor yangdidominasi proyek pangan lebih baikdipimpin oleh Menteri Pertanian, sertakoridor yang didominasi proyekpelabuhan dan bandar udara akandipimpin oleh Menteri Perhubungan.

Respon daerah terhadap pembangunanenam koridor ekonomi sangat positif.Sejumlah daerah seperti Kalimantan Barat,Sulawesi Tengah, dan Bali menyatakansangat mendukung implementasi koridorekonomi. Meski demikian mereka masihmengeluh soal minimnya infrastrukturdasar di daerah. Infrastruktur di daerahyang sangat tidak memadai dan regulasipelayanan yang masih tidak efektif seringdikeluhkan kalangan pengusaha karenamenyebabkan komoditas ekspor daridaerah menjadi kurang memiliki dayasaing (ekonomi biaya tinggi). Namun

demikian dengan akan dilaksanakannyakoridor ekonomi, daerah optimis bahwapemerintah pusat serius untuk mengatasipermasalahan tersebut.

Pemerintah menjadikan enam koridorekonomi ini sebagai MasterplanPercepatan dan Perluasan PembangunanEkonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025.Masterplan ini menjadi arah, kebijakandan strategi yang ditetapkan dalamUndang Undang nomor 17 tahun 2007tentang Rencana Pembangunan JangkaMenengah Nasional (RPJMN). MP3EItidak dimaksudkan untuk mengganti RPJMdan RPJP melainkan akan berintegrasidengan dokumen yang ada untukmendapat percepatan dan perluasan.

MP3EI adalah dokumen strategis yangresmi ditandatangani Presiden, agarimplementasi MP3EI ini berjalan baik jugatelah diterbitkan Peraturan Presiden(Perpres) untuk membentuk KomitePercepatan dan Perluasan PembangunanEkonomi Indonesia 2011-2025 (KP3EI).Komite ini dipimpin langsung Presiden,sementara Wapres sebagai wakil ketuadan Menko Perekonomian sebagai ketuaharian beserta jajaran pemerintah dengantugas memantau, mengawasi, danmendorong kelancaran implementasi dariMP3EI. (*)

Edisi Khusus Liputan IIICE 2011 - SUSTAINING PARTNERSHIP 11

TEMA PEMBANGUNAN MASING-MASING KORIDOR EKONOMI

Sumber: Paparan Menteri PPN / BAPPENAS pada IIICE 12 April 2011

Page 12: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

Proyek pengembangan sistempenyediaan air minum di BandarLampung mengusung skemapublic private partnershipdengan anggaran 38 juta dollarAS. Proyek untuk mengantisipasikriris air bersih yang menimpawarga.

Kota Bandar Lampung sebagai IbukotaPropinsi Lampung terletak di posisi yangstrategis sebagai pintu masuk ke PulauSumatra. Kota ini dapat ditempuh dalampenerbangan selama 45 menit dari Jakartadan dilayani dengan 12 kali penerbanganpergi-pulang. Bandar Lampung secaraadministratif terbagi dalam 13 kecamatandan 98 kelurahan dengan total luas197,22 km2 dan jumlah pendudukmencapai 873.517 j iwa (2009).

Kebutuhan air bersih di Kota BandarLampung saat ini dilakukan melaluijaringan air perpipaan dan non-perpipaan.Masalah yang timbul bagi masyarakatyang menggunakan jaringan non-

perpipaan, seperti sumur dangkal diBandar Lampung adalah semakin sulitnyamendapat air bersih karena terjadinyapenurunan permukaan air tanah, terutamamereka yang berada di dataran tinggi.Datangnya musim kemarau panjang jugamengakibatkan masyarakat di KabupatenLampung Selatan mengalami krisis airbersih karena sumber mata air mengalamikekeringan.

Selain itu, di beberapa wilayah seperti diKecamatan Sukarame dan Teluk BetungSelatan tanahnya mengandung kapursehingga tidak dapat dipergunakansebagai air bersih. Permasalahan tersebutmenjadikan masyarakat di beberapawilayah t idak dapat mencukupikebutuhan air bersih secara sendiri.

PDAM Way Rilau merupakan perusahaandaerah yang bertugas melayanikebutuhan air bersih bagi masyarakatKota Bandar Lampung. Namun, saat inimasih banyak masyarakat yang belummenikmati layanan PDAM Way Rilau.“Kami menyadari bahwa tingkatpencapaian layanannya baru 32 persen

dari total penduduk. Untuk daerah rawanair bersih, terpaksa kami lakukan denganmembuat sumur bor,” ujar DirekturUtama PDAM Way Rilau AZP Gustimigo.Sedangkan tingkat kehilangan air karenajaringan pipa bocor akibat berusia tuamencapai 41 persen.

Dalam melaksanakan pelayanan airbersih, PDAM Way Rilau membagiwilayah yang ada ke dalam 7 zonapelayanan air bersih. Pembagian inikarena keadaan topograf i yangbergelombang dan banyaknya daerahyang berbukit yang ada di Kota BandarLampung. Untuk efisiensi, PDAM WayRilau telah melakukan pengalihan sistemaliran air baku dengan menggunakansistem pemompaan gravitasi, sehinggadapat menghemat beban penggunaanlistrik pada produksi air.

Pihaknya mengaku, untuk mencapaitarget pelayanan nasional sebesar 80persen bagi penduduk perkotaan sesuaiMillenium Development Goals (MDGs)pada 2015 merupakan tantangan yangberat. “Perlu upaya keras untuk

BERITA UTAMA

SUSTAINING PARTNERSHIP - Edisi Khusus Liputan IIICE 201112

http

://en

.wiki

pedi

a.or

g

PDAM WAY RILAU(Nantinya) Tidak ada lagi Krisis Air Bersih

Page 13: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

mewujudkannya,” imbuh Gustimigo.

Salah satu upaya tersebut adalahmenjajaki kerjasama pengembanganSistem Penyediaan Air Minum (SPAM)dengan beberapa perusahaan swastauntuk mengelola air minum yangdananya sebagian dibiayai oleh BankDunia. Nilai investasi yang ditawarkanmencapai Rp 400 miliar. Dari totalinvestasi tersebut, Rp 80 miliar berasaldari swasta.

Lahan untuk pembangunan intake sertabangunan pengelolaan air dan reservoirtelah disiapkan. Proyek SPAM itu akanmemanfaatkan sumber air sungai dariWay Sekampung di kawasan TeginenengPesawaran, sebesar 500 liter/detik sesuaidengan surat izin pengambilan air bakuyang diberikan Dirjen Sumber Daya Air.Untuk mendistribusikan air bersih kepadawarga, dibangun pipa dari Teginenengmenuju Bandarlampung sepanjang 21Km.

Dengan adanya penambahan air bakudari Way Sekampung maka jumlahpelanggan akan bertambah sebanyak40.000 sehingga cakupan pelayananmeningkat menjadi 60 persen dari jumlahpenduduk Kota Bandarlampung.

Bak gayung bersambut, upaya yangdilakukan tersebut mendapat dukungan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia(PI I ) yang menargetkan proseskesepakatan penjaminan proyek airminum Way Sekampung bisa ditekenpada kuartal IV/2011, menyusulpersiapan administrasi proyek tersebutsudah hampir rampung.

Ruddy Gobel selaku Senior VicePresident Corporate CommunicationsGovernment Relat ions PT PI I ,mengatakan bahwa progres dari proyekini cukup cepat sehingga diharapkan bisasegera direalisasikan secepatnya. “Kami

harapkan untuk guarantee agreementproyek ini bisa diselesaikan paling lambatakhir 2011,” tegasnya. Penanggungjawabproyek akan dilakukan oleh PDAM WayRilau.

Untuk jaminan proyek air minumtersebut, PT PII akan menjadi penjamintunggal karena nilai proyeknya hanya Rp400 miliar atau di bawah Rp 500 miliaryang bisa ditanggung oleh keuanganperusahaan melalui dana kucuran daripemerintah pusat.

Dengan proses jaminan di akhir tahun,maka proses lelang proyek diharapkanbisa dilakukan pada awal 2012, dandilanjutkan proses pelaksanaan studike layakan sebaga i pendukungpembangunan konstruksi. Sebelumnya,dokumen pra-studi kelayakan dilakukanoleh Bank Dunia dan SingaporeCorporation Enterprise atas biaya grantdari Bank Dunia. Dokumen tersebut akanmenjadi standar pra-studi kelayakan yangmendapat dukungan PT PII dan jaminanpendanaan dari pemerintah.

SPAM Bandar Lampung rencananyamenghasilkan 500 liter air per detik,dengan bentuk kerja sama konsesi,” ujarRuddy Gobel. Adapun konstruksi yangr e n c a n a n y a d i b a n g u n y a k n ipembangunan intake 500 liter/detik,pengadaan dan pemasangan pipatransmisi air baku ND 800 mm sepanjang27 km, pembangunan dua unit instalasipengolahan a i r mas ing -mas ingberkapasitas 250 liter/detik dankelengkapannya, serta rehabilitasi danpengembangan jaringan distribusi untuk42.000 sambungan rumah.

Skema yang diusulkan oleh BadanPendukung Pengembangan SPAMmencakup dua model: Pertama, pihakinvestor hanya menyiapkan bor instalasipengolahan air, sedangkan penambahanpipa disediakan oleh pemerintah daerah

setempat. Kedua, pihak swasta atauinvestor diminta menyiapkan instalasipengolaan air sekaligus penambahanpipa distribusi.

Apabila investor atau swasta yangmenyiapkan instalasi pengolahan air dansekaligus pipa distribusinya, otomatis tarifyang dibebankan kepada masyarakatmenjadi Rp 6000/liter. Untuk itulah,pemerintah akan ikut bagian dalamproyek PPP maksimal 30 persen sehinggatarif yang dibebankan kepada masyarakatmenjadi lebih murah setidaknya Rp 3.500sampai Rp 4.000/liter.

Alhasil, skema PPP yang diterapkanpemerintah terhadap proyek SPAM diPropinsi Lampung setidaknya dapatmembantu PDAM Way Rilau melayanikebutuhan air bersih bagi seluruhmasyarakat. Diharapkan makin sedikitwarga yang mengalami krisis air bersihseperti yang dialami warga di KabupatenLampung Selatan. Sebab, proyek SPAMmendongkrak tingkat layanan air bersihhingga 60 persen dari jumlah penduduk.

Di samping kebutuhan air bersih yangtercukupi, beban biaya yang ditanggungmasyarakat yang menikmati jasa layananPDAM pun diupayakan tidak terlalumemberatkan karena pemerintah ikutambil bagian dalam skema PPP yangtujuannya tidak lain adalah untukmenekan harga.

Sementara bagi swasta atau investor,proyek SPAM merupakan investasi yangcukup menggiurkan. Demand-nya sangattinggi sedangkan supply-nya terbatas.Sebagaimana diungkapkan Gustimigo,bahwa saat ini baru 32 persen dari jumlahpenduduk yang menikmati layananPDAM. “Berarti market untuk air bersihdi Lampung ini sangat potensial. Marketyang besar ini berarti pula merupakanpeluang investasi yang menggiurkan,”tandasnya. (*)

Edisi Khusus Liputan IIICE 2011 - SUSTAINING PARTNERSHIP 13

Page 14: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

Dalam sepuluh tahunmendatang, diprediksi jumlahpenumpang angkutan udara diregional Asia Tenggara naikantara 4,1 sampai 5,7 persen pertahun. Maskapai baru, terutamamaskapai berbiaya rendah akanterus bermunculan. Siapkahinfrastruktur Bandar Udara direpublik ini, mengantisipasiperkembangan sepesat itu?

Faktanya, Bandar Udara InternasionalSoekarno-Hatta di Cengkareng, Banten,makin semrawut. Banyak yang menudingBandar Udara itu tak ubahnya terminal.Kesesakan dimulai dari areal perparkiranhingga ruang tunggu penumpang.Dengan kapasitas terminal hanya untuk22 juta penumpang per tahun, ternyatatotal jumlah pergerakan penumpang diBandar Udara Soekarno-Hatta pada tahun2010 telah mencapai angka 44,3 juta.

S e s a k n y a S o e k a r n o - H a t t amempertontonkan kelambanan dalamm e n g a n t i s i p a s i p e r t u m b u h a np e n e r b a n g a n . P a d a h a l s e j a kmenjamurnya maskapai berbiaya rendahdi tahun 2000-an, mestinya kita langsung

membangun secara besar-besaraninfrastruktur Bandar Udara.

Belum lagi, maskapai-maskapai kita masihberekspansi. Lion Air, yang terbang dariTerminal 1A Soekarno-Hatta telahmemesan 178 unit Boeing 737-900 ER.Masih banyak B737-900 ER yang akanberdatangan, sebab hingga Juni 2011 Lionbaru menerima 49 unit B737-900 ER.

Lantas Garuda Indonesia bahkanmenargetkan untuk menerbangkan 159unit pesawat di tahun 2015. “Ada sedikitperubahan dalam rencana bisnis Garuda.Bila tadinya akan diterbangkan 154 unitpesawat di tahun 2015, ternyata adatarget baru untuk menerbangkan 159unit pesawat,” kata Elisa Lumbantoruan,Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia,Tbk, ditemui di Garuda City, Tangerang(3/8/2011).

Sriwijaya Air, yang kini menerbangkan27 unit pesawat, juga telah memesan 20unit Boeing 737-800 NG dan 20 unitEmbraer. Indonesia AirAsia, yang kinimenerbangkan kurang dari 20 unitp e s a w a t , j u g a m e n a r g e t k a npengoperasian 40 unit Airbus A320 padatahun 2014.

PT Angkasa Pura II (persero), selakuoperator Bandar Udara Soekarno-Hatta,sebenarnya tak tinggal diam. DirekturUtama AP II, Tri S Sunoko menegaskan, detail engineering design (DED) sedangdikebut agar proses pengerjaan fisikpengembangan Bandar Udara tersebutdapat dimulai awal tahun 2012mendatang.

“Target dar i revi ta l isas i adalahmeningkatkan kapasitas Bandar UdaraSoekarno-Hatta agar dapat melayanihingga 62 juta penumpang per tahunpada 2014,” kata Tri Sunoko, pada akhirbulan Juli 2011 saat meluncurkan “granddesign” Bandar Udara Soekarno-Hatta.

Selain membangun terminal, AngkasaPura II juga mengoptimalisasi landasanpacu, runway. Yakni merekonfigurasirunway 1 dan 2 dengan menambahtaxiway serta meningkatkan kapasitas areaparkir pesawat (apron) saat ini, dari 125pesawat menjadi 174 pesawat.

“Pergerakan pesawat di Soekarno-Hattasaat ini sebanyak 52 pergerakan per jam.Dengan mengoptimalisasi runway yangada, kapasitasnya bisa kita tingkatkanmenjadi 62 pergerakan per jam,” kata TriSunoko.

PROYEK KPS - POTENSIAL

SUSTAINING PARTNERSHIP - Edisi Khusus Liputan IIICE 201114

Bandar Udara KERTAJATIGerbang di Pantura Jawa Barat

Page 15: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

Soekarno-Hatta juga membidik runwayketiga, sehingga volume pergerakanpesawat bisa didongkrak hingga 234pergerakan per jam. Tetapi dibutuhkan830 hektare lahan baru untukmembangun runway ketiga.

“Jika proses pembebasannya dapatdiselesaikan pada 2013, runway barubisa kita bangun. Tetapi kalau 2013belum beres, maka pilihannya adalahharus membangun Bandar Udara baru,”ujar Tri Sunoko.

Bandar Udara baru? Tentu saja, Soekarno-Hatta membutuhkan dukungan BandarUdara baru, sehingga Bandar Udara ituhanya melayani Greater Jakarta. Tak lagimelayani limpahan calon penumpangdari Jawa Barat, seperti contohnya dariBandung Raya.

Selama ini, keterbatasan Bandar UdaraHusein Sastranegara di Bandung, takpelak lagi menyebabkan warga Bandungyang hendak terbang ke berbagaidestinasi terpaksa transit dahulu diCengkareng.

Husein Sastranegara, sebagai satu-satunya Bandar Udara terdekat yangrepresentatif memang belum cukupmemadai. Kapasitas terbangunnya hanya

sekitar 130.000 penumpang per tahun,sedangkan tahun 2011 ini diperkirakanBandar Udara itu melayani 2,7 jutapenumpang per tahun.

Pasca pengaspalan kembali runwayHusein Sastranegara setebal 15sentimeter sehingga menjadi 52sentimeter—dengan nilai proyek Rp 45miliar, beberapa maskapai bahkan mulaimenerbangkan pesawat lebih besar.Sehingga Bandar Udara Husein makinsesak saja.

Indonesia Air Asia misalnya, kinimenerbangkan Airbus A320, yang barutiba bulan Februari 2011 lalu dariToulouse, Perancis Selatan. KapasitasA320 dengan 184 orang penumpang,mengungguli kapasitas Boeing 737-400berkapasitas 145 orang penumpang.Pertanyaannya, seberapa cepat HuseinSastranegara dapat mengembangkankapasitasnya?

Belum lagi, Husein Sastranegara satukompleks dengan PT DirgantaraIndonesia yang membutuhkan ruanggerak cukup luas. Husein juga sudahdikelilingi permukiman dan bangunankomersial, sehingga menyulitkanpengembangan. Sekali lagi, ada harapanterhadap pembangunan sebuah bandar

udara baru, berapa pun biayainvestasinya.

BANDAR UDARA KERTAJATI

Bandar Udara baru itu, telah ditetapkanlokasinya di Kabupaten Majalengka,sebuah kabupaten di utara kotaBandung—tepat di koridor pantai utaraJawa Barat.

Ditargetkan bulan Desember 2015,Bandar Udara Internasional Kertajatitahap pertama dapat dioperasikandengan melayani 6-10 juta orangpenumpang. Pada tahun 2025, bahkandiharapkan Bandar Udara ini dapatmelayani hingga 20 juta penumpangsehingga calon penumpang dari BandungRaya, dan Jawa Barat bagian utara sertatimur tak perlu terbang dari Soekarno-Hatta.

Dari public private partnership (PPP) booktahun 2011 yang diterbitkan BadanPerencanaan Pembangunan Nasional(Bappenas), total dana yang dibutuhkanmencapai 800 juta dollar Amerika atausetara Rp 6,8 triliun.

Namun untuk tahap pertama, hanyadibutuhkan dana 370 juta dollar Amerikasetara Rp 3,15 triliun. Pekerjaan fisik yangdibangun, berupa terminal (5.200 meterpersegi), menara pengawas, arealkomersial, apron untuk 12 pesawatberbadan lebar, dan runway utara.

Menurut PPP Plan Book 2011 (halaman74), rencana persiapan proyek KerjasamaPemerintah dan Swasta (KPS) untuktahap pertama, dilangsungkan padatahun 2009-2011. Direncanakan tenderd imu la i t ahun 2012 , denganpenandatanganan kontrak di tahun 2013,sehingga konstruksi dapat dibanguntahun 2013-2015.

Ketika nanti tiga tahap pembangunandiselesaikan, pada lahan seluas 1.800hektar akan terbangun terminal

Edisi Khusus Liputan IIICE 2011 - SUSTAINING PARTNERSHIP 15

Sumber diagram: Paparan Gubernur Jawa Barat pada IIICE 14 April 2011

Rencana Induk Bandar Udara Internasional Jawa Barat

Page 16: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

PROYEK KPS - POTENSIAL

SUSTAINING PARTNERSHIP - Edisi Khusus Liputan IIICE 201116

penumpang berbentuk huruf U (50.000meter persegi), terminal haji (3.000 meterpersegi), dan dua runway masing-masingberukuran 3.000 meter x 60 meter.

Yang menarik, dalam rencana indukBandar Udara Kertajati tidak hanyadisinggung mengenai Bandar Udara,tetapi juga pengembangan kawasankomersial dan industri sehingga tajuknyamenjadi “Kertajati Aerocity Master Plan”.

Kawasan komersial yang dibangun di sisiselatan Bandar Udara, membutuhkanlahan seluas 3.200 hektar, sehingga totalluas Bandar Udara Internasional Kertajatimencapai 5.000 hektar.

Ada rencana apa saja di kawasankomersial? Direncanakan kawasanindustri (960 hektar), areal bisnis (384hektar), permukiman (640 hektar),kawasan wisata dan rekreasi (288 hektar),pusat kebudayaan (128 hektar), danlahan cadangan untuk runway ketiga(900 hektar).

Untuk merealisasikan “Kertajati AerocityMaster Plan” itu, telah diperhitungkan totalkebutuhan pendanaan sebesar Rp 35triliun. Itu diluar infrastruktur utama berupa

Tol Cikampek-Palimanan, Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan, dan jalur kereta api.

Khusus untuk jalur transportasi, TolCikampek-Palimanan (116 kilometer)tampaknya segera dibangun oleh karenapembebasan lahannya sudah mencapai90 persen. Sedangkan pemerintahsedang mencarikan investor untuk TolCileunyi-Sumedang-Dawuan. Sehinggaharapannya, dua tol itu selesai bersamaanatau sebelum Bandar Udara Kertajatiterbangun.

KORIDOR PANTURA

Pertanyaan besarnya, layakkahmembangun kota udara, aerocity, sebesarKertajati?

Tentu saja. Di Jawa Barat, ada lebih dari40 juta penduduk yang sebagiandiantaranya seringkali menderita olehkarena kemacetan bila tiap kali harusmenjangkau Bandar Udara Soekarno-Hatta yang berjarak lebih dari 160kilometer dari Bandung.

Pertumbuhan yang dibidik, tak hanyapertumbuhan penumpang udara diregional. Tetapi juga pertumbuhanperekonomian di Jawa Barat yang rata-rata melaju antara 5-6 persen per tahun.Supaya pertumbuhan stabil, atau melajulebih kencang lagi maka dibutuhkanpembangunan mega-infrastruktur sepertiKertajati.

Kawasan di sisi utara Bandung, jugasedang diincar untuk relokasi kawasanindustri di Bandung Selatan sepertiKecamatan Majalaya, Rancaekek, danBalaeendah, yang berulangkali terendambanjir. Diperkirakan, ada sekitar 600perusahaan yang bakal direlokasi diantaranya tekstil, alas kaki, dan elektronik.Kertajati, juga terletak di koridor pantaiutara Jawa—yang merupakan satu darienam kor idor yang di tetapkanpemer in tah men jad i p r io r i t a s

pembangunan. Koridor ini dimulai dariindustri baja dan kimia di Cilegon hinggagalangan kapal di Lamongan.

Namun dalam lokalitas Jawa Barat bagianutara, Kertajati merupakan bagian darisub-koridor industri mulai dari Bekasi,Karawang, Sadang, Subang, hinggaCirebon. Keberadaan Bandar Udara baruini , tentu saja menjadi pemicuterealisasinya koridor pantura Jawa.

Dikarenakan proyek ini besar artinyabagi Jawa Barat dan perekonomiannasional, komitmen pemda tak diragukan.Setidaknya, hingga akhir tahun 2010,lahan seluas 500 hektar dari kebutuhan1.800 hektar telah “diamankan” olehPemerintah Propinsi Jabar.

Ketika pemerintah pusat sedangmencarikan pihak swasta, untukmembangun dan mendanai Kertajati,sementara pemerintah provinsi dankabupaten sedang membebaskan lahan,apa yang perlu dikerjakan?

Semest inya , ada upaya untukmeningkatkan kapasitas masyarakatsetempat. Terutama untuk masyarakatMajalengka yang sekitar 30 persenpenduduknya masih bergerak di sektorpertanian. Sebagian dari mereka, harusdiarahkan untuk mampu bekerja diindustri jasa.

Tirulah PT Pelabuhan Indonesia II( pe r se ro ) , yang sege ra akanmendatangkan 200-250 anak muda dariPapua Barat untuk magang di PelabuhanTanjung Priok. Supaya nantinya dapatdipekerjakan di Pelabuhan Sorong, PapuaBarat, yang kini sedang dibangun.

Bila tidak, anak-anak muda di Majalengkadan Kabupaten-Kabupaten sekitar sepertiIndramayu, Kuningan, Subang, danSumedang; sekedar menjadi penontonmeski di tanah mereka dibangunmegaproyek infrastruktur Bandar UdaraInternasional Kertajati. (*)

Sumber diagram:Paparan Gubernur Jawa Barat pada IIICE 14 April 2011

RENCANA INDUKBANDAR UDARA KERTAJATI

Page 17: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

Pekanbaru bakal memilikiterminal kargo. Pemerintahmelalui Bappenas telah memberilampu hijau untuk melakukanstudi kelayakan (feasibility study)terhadap rencana pembangunanterminal yang menelan biaya140 juta dollar as itu.

Proyek pembangunan terminal kargotertuang dalam rencana pemerintah dalamskema Public Private Partnership (PPP)yang mencakup pula 11 proyek barusenilai 839,8 juta dollar AS. Proyek-proyektersebut merupakan usaha pemerintahmencapai target investasi hingga 2014yang mencapai Rp 616,7 triliun

Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbarutentu saja menyambutnya gembira.Penantian selama hampir dua tahun

proyek terminal diharapkan bisaterwujud. Pihak DPRD Kota Pekanbarupun serta merta mendukung untuk segeradirealisasikan agar terminal dapat segeraberoperasi. “Terminal kargo ini nantinyabisa mencegah kerusakan infastrukturjalan dan kemacetan yang ditimbulkanoleh truk-truk besar ke dalam kota,” ujaranggota komisi IV DPRD Kota PekanbaruRoni Amril. Terlebih lagi Pekanbaru yangmenjadi ibukota provinsi Riau belummemiliki terminal kargo.

Terminal kargo yang akan dibangunberlokasi di samping terminal BandarRaya Payung Sekaki, Jalan Air Hitam diatas lahan seluas 7,2 hektar. Selama inikendaraan yang membawa barang-barang dalam kapasitas besar biasanyamelakukan aktivitas bongkar muat barangdi pinggir Jalan Soekarno-Hatta yangtentu saja semakin menambahkemacetan di sekitar jalan tersebut.

Keberadaan terminal sangat mendesakuntuk segera direalisasikan. Tak pelakjika Dinas Perhubungan Komunikasi danInformatika (Dishubkominfo) setempatmengajukan usulan kepada pemerintahpusat dan akhirnya disetujui Bappenaspada 2009 lalu. “Untuk tahap pertamaini, usulan yang disampaikan adalahpenganggaran dana untuk penimbunanlokasi terminal kargo dalam RAPBD 2012.Mudah-mudahan usulan disetujuisehingga proyek terminal dapat segeradikerjakan,” kata Kepala DishubkominfoPekanbaru Syafrudin Sayuti.

Biaya untuk konsultan sekaligus persiapantender cukup besar, sekitar Rp 5 miliar.Apabila rencana ini terealisasi, Pemkotbakal menerima bantuan jasa konsultanguna penyiapan feasibility study,dokumen tender untuk investor, bantuanuntuk pelelangan, evaluasi dan membuatperjanjian dengan pemenang investasi.

Edisi Khusus Liputan IIICE 2011 - SUSTAINING PARTNERSHIP 17

PROYEK KPS - POTENSIAL

Rencananya 2014 Siap BeroperasiTERMINAL KARGO

PEKANBARU

Page 18: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

PROYEK KPS - POTENSIAL

Pemkot sendiri bakal menghapus semuausulan untuk pembangunan terminalkargo di APBD. Kecuali jika ada anjuranuntuk sha r ing budge t ka renapembangunan terminal membutuhkandana cukup besar.

Pemkot Pekanbaru pun berperan aktifuntuk mengajak swasta nasional maupunasing untuk menanamkan investasi padaterminal tersebut. Langkah pendekatandengan swasta dan investor, dukunganDPRD, hingga edukasi komunikasimelalui website Pemkot merupakanlangkah-langkah strategis yang dilakukanuntuk menggaet investor. Bahkan, upayamendapatkan bantuan dana hibah dariAustralia dilakukan Pemkot. Namun,sejauh ini hasilnya pun belum terlihat.

Melihat kondisi yang ada di lapangan,Pemkot beserta Bappenas kemudianmenetapkan kembali jadwal rencanapengerjaan proyek dalam enam tahap,yakni tahap project preparation (2010),tender (2011), contract signing (2011),construction (2011-2013) dan terakhir tahapoperation tahun 2014. Sementara estimasibiaya proyek sebesar 140 juta dollar AS.

Dari sisi investasi, terminal kargosebenarnya merupakan lahan investasiyang sangat menggiurkan. Hal ini dilihatdari dukungan industri yang tumbuhpesat dengan sejumlah sentra lokasiindustri. Kawasan Industri Tenayan (KIT)misalnya, yang memiliki wilayah seluas1.550 hektar dan sekitar 14 km dari pusatkota. KIT berada pada posisi yangberdekatan dengan rencana outer ringroad Timur sehingga memudahkantransportasi bahan baku pemasaran hasilproduksi dengan angkutan darat.

Jenis industri yang dikembangkan di KITantara lain industri makanan, industripengolahan CPO (crude palm oil),industri garmen, industri kayu dan bahandari kayu, industri kimia dan barang daribahan kimia, industri minyak bumi, karetdan plastik, serta industri barang galianbukan logam. Hasil produksi masing-masing industri ini perlu didistribusikanke berbagai wilayah sehingga mutlakmembutuhkan termina l kargo .

Kota Pekanbaru merupakan kota terbesardi provinsi Riau yang kegiatanekonominya tumbuh pesat. Aktivitas

bisnis dan jalur lalu lintas kendaraan berat(container) saat ini cukup tinggi sehinggaterminal kargo sangat dibutuhkan untukmemfasilitasinya. Ini pun berimbas padaprospek yang menggiurkan j ikaberinvestasi di terminal kargo.

Saat ini Pekanbaru berkembang menjadikota metropolitan. Sekitar 3.000 truksehari beroperasi untuk melayanikebutuhan masyarakat menyebabkanpentingnya terminal kargo di Pekanbaru.Terminal tersebut nantinya berfungsi

SUSTAINING PARTNERSHIP - Edisi Khusus Liputan IIICE 201118

Terminal Petikemas Tanjung Priok Jakarta

Terminal Petikemas Tanjung Perak Surabaya

Page 19: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

sebagai depo untuk mendukungkebijakan pemerintah yang melarangtruk memasuki kota pada siang hari sertaterminal harus dilengkapi dengan bengkeldan lahan terbuka. Terminal tersebutnantinya akan menyediakan pusatreparasi truk dan mobil, restoran, hotel,dan keperluan fasilitas lain yangdiperlukan. Saat ini pemerintahmenyediakan terminal barang yang dekatdengan terminal penumpang

Sementara dari sisi administrasi perizinan,Pemkot Pekanbaru berkomitmen untukmemberikan akses kemudahan seluas-luasnya bagi investor swasta maupunasing yang berminat menanamkaninvestasinya di Pekanbaru. Cukupberalasan apabila pihak Pemkot bergiatmenggaet investor untuk investasi diberbagai bidang, termasuk terminalkargo, mengingat aspek demand yangcukup tinggi dan dari sisi aktivitas bisnisterus berkembang.

Terminal kargo yang akan dibangunnantinya memiliki peran yang bersinergidengan terminal Bandar Raya PayungSekaki. “Melihat potensi bisnis ke depan,sebenarnya tidak ada alasan bagi investoruntuk enggan berinvestasi. Ke depan,terminal kargo ini akan menjadi tulangpunggung kegiatan bongkar muat barangkarena sampai saat ini belum ada terminalkargo di Pekanbaru,” ujar Setda PemkotPekanbaru (Plt) Dorman Johan.

Pihaknya berharap pembangunanterminal dapat segera terealisasi. Bahkan,p ihak Pemkot send i r i sempatmengkalkulasikan anggaran biayapembangunannya, namun karena dinilaiterlampau besar dan tidak ter-cover dalamAnggaran Pembangunan dan BelanjaDaerah (APBD), akhirnya Pemkotmencoba menggunakan skema PPPdalam pembangunannya.

Termasuk pula dalam hal proyekpenimbunan atau pengurukkan di atas

lahan yang akan dijadikan terminal. Halini belum bisa dilakukan karena masihharus menunggu feasibility study darikonsultan. “Kami sangat maklum kalauproses pembangunannya relatif lambatkarena menyangkut banyak hal, terutamaaspek biaya. Namun, kami tetapmenunggu karena keberadaan terminalkargo sangat dibutuhkan,” ujar DormanJohan lagi. (*)

Edisi Khusus Liputan IIICE 2011 - SUSTAINING PARTNERSHIP 19

Terminal Petikemas Tanjung Perak Surabaya

Menara kontrol Terminal Petikemas Tanjung Priok Jakarta

Page 20: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

“Indonesia dikaruniai alam dancuaca yang bagus. Namun tanpapelabuhan yang memadai, kapalpesiar mana yang mau singgah?Bagaimana ribuan turis bisadatang?” Kata Captain NikolaosAntalis dari perusahaan kapalpesiar Royal CaribbeanInternational.

Antal is di temui dalam SeminarInternasional “Cruise Development ofIndonesia” di Kementerian Kebudayaandan Pariwisata, Jakarta (30/5/2011). Diamenegaskan, “Indonesia kan tak perlumembeli kapal pesiar yang harganyasangat mahal. Yang diminta juga takbanyak, hanya membangun dermaga,lalu mengeruk kolam dan alur.”

Pelabuhan, demikian pula infrastruktur laindi Indonesia, kondisinya memang sangatterbatas. Umumnya, dermaga di berbagaipelabuhan pun pendek dan sempit, kolamdan alur pelabuhan juga dangkal. Padahal,banyak pelabuhan sebenarnya telahberlokasi di teluk yang tenang, akan tetapiseolah tak ada niat apalagi usaha kerasuntuk membangun dermaga.

International Ship and Port Facility Security(ISPS) Code juga tak diterapkan denganketat di pelabuhan-pelabuhan kita.

Masyarakat hilir-mudik di dermaga, mulaidari anak-anak yang ingin melihat kapalhingga para pemancing. Padahal bagiperusahaan kapal pesiar asing, ISPS adalahisu sensitif. Tak boleh ada daya tawaratas ISPS, sebab menyangkut keamanankapal dan turis.

Namun hal mendasar, yang perludiperhatikan tentu saja menyangkutkedalaman kolam dan alur. Hugues Lamydari Cruise Management Consulting,Monaco, menyarankan kolam pelabuhan-pelabuhan di Indonesia diperdalammenjadi rata-rata 10 meter dan alurpelayaran sedalam 11 meter.

Apa yang terjadi ketika pelabuhandangkal? Kapal pesiar yang membawaturis ke Bromo, ambil contoh, harus buangjangkar sekitar 1-2 mil dari dermagapelabuhan. Itu karena PelabuhanProbolinggo hanya berkedalaman 2,5meter. Sehingga, harus digunakan sekociatau kapal kecil untuk mengangkut turisdari lepas pantai sampai PelabuhanProbolinggo.

Dalam hitungan Lamy, tahun 2012 akandatang 50 kapal pesiar. “Namun, 28 kapaltak akan sandar karena dermagaterbatas ,” kata Lamy. Denganketerbatasan itu, sebagian besar turis jugamenjadi malas menjejakkan kaki ke darat.

Efek negatifnya, hanya sedikit uang yangdibelanjakan oleh turis di darat sehinggaekonomi setempat tak bertumbuh denganoptimal.

Ketika kedalaman kolam mencukupi,maka juga dapat dengan optimalmelayani kapal-kapal seperti Legend ofthe Seas mil ik Royal CaribbeanInternational (panjang 264 meter,kedalaman 7,5 meter), Pacific Sun milikPacific Sun (panjang 223 meter,kedalaman 7,5 meter), dan HollandAmerica Line (panjang 237 meter,berkedalaman 7,3 meter).

Bahkan ketika kolam pelabuhanberkedalaman 12 meter, Royal CaribbeanInternational dapat mendatangkan kapalseperti Allure of the Seas. Kapasitaspenumpang dari kapal bertonase 225.282ton itu, mencapai 5.400 orang. Jumlahpenumpang sebanyak itu, setara denganpendaratan 36 unit Airbus A320 secarabersamaan.

Bilamana dihitung, efek finansial daripendaratan 5.400 turis itu memangdashyat. Sebagai gambaran, dibutuhkan100 unit bus atau 1.350 unit taksi untukmengantar turis sebanyak itu menujudestinasi wisata.

Bila sebuah restoran berkapasitas rata-rata 200 orang, diperlukan 27 restoran

PROYEK KPS - SIAP DIPASARKAN

SUSTAINING PARTNERSHIP - Edisi Khusus Liputan IIICE 201120

PELABUHAN TANAH AMPO

Page 21: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

untuk menjamu seluruh turis tersebutdengan makanan tradisional Bali,misalnya.

PASAR POTENSIAL

Ada sekitar 18 juta turis kapal pesiarmenjelajahi laut-laut di dunia ini padatahun 2010. Sebanyak 10,7 juta turismenjelajahi Amerika Utara, 5,4 juta turismenjelajahi Eropa, dan hanya 1,1 jutaturis menjelajahi perairan Asia.

Dikarenakan masih rendahnya jumlahturis kapal pesiar di regional ini, telahdiramalkan akan lebih banyak turismenjelajahi perairan Asia. Di Australiasaja, di benua tetangga kita, dalam 10tahun mendatang diprediksi jumlah turiskapal pesiar naik dua kali lipat, dari466.000 turis (2010) menjadi satu jutaturis (2020).

Bagaimana dengan kondisi pasar diIndonesia? Dari data Cruise ManagementConsult ing Monaco, kepulauanNusantara pada tahun 2011 akankedatangan 113.875 orang turis dengankapal pesiar. Naik dari jumlah turisdengan kapal pesiar pada tahun 2010sebanyak 94.228 orang, dan hampirberlipat ganda dari kedatangan turis asingdengan kapal pesiar di tahun 2009sebanyak 68.598 orang.

Dari profil negara asal, ternyata 44 persenturis asing yang menumpang kapal pesiarberasal dari Australia (49.872 orang), 25persen dari Amerika Utara (28.498orang), 22 persen dari Eropa (24.704orang), dan 9 persen dari Asia - umumnyadari Jepang (10.692 orang).

Pulau Bali, pada tahun 2011, diprediksitetap menjadi magnet bagi kedatangankapal pesiar di Indonesia. Datapemesanan paket kapal pesiar di tahunini memperlihatkan, sebanyak 50.230orang turis (44 persen) akan berlabuh di

Bali, lalu di Nusa Tenggara Timur—tepatnya Pulau Lombok, dengan 28.338orang (25 persen), disusul Pulau Jawadengan 23.027 orang turis (20 persen).

Ternyata, ada pula minat untuk berlabuhdi pulau-pulau lain. Sebanyak 5.622 orangturis (5 persen) akan mendatangi Sulawesidi tahun 2011 ini, lalu Sumatera akankedatangan 3.862 orang turis (3 persen),Papua akan disambangi 1.350 orang turis(1 persen), Kalimantan akan dihadiri 800orang turis (1 persen), sedangkan Malukujuga akan disinggahi 646 orang turis (1persen).

Menimbang data proyeksi kedatanganpenumpang kapal pesiar, sebagai langkahawal maka memang lebih baikmembangun Pelabuhan Kapal Pesiar diBali. Lamy pun mendukungnya, denganmemberikan rekomendasi pada TanahAmpo, di Kabupaten Karangasem, Bali.

“Bali juga punya Pelabuhan Benoa.Namun bagi kedatangan kapal pesiar,maka lebih baik mendorong PelabuhanTanah Ampo. Pertama, karena lokasinyalebih indah. Kedua, dapat benar-benardikhususkan bagi kedatangan kapalpesiar,” kata Lamy.

KERJASAMAPEMERINTAH SWASTA

Pada 14 April 2011, di ajang IndonesiaInternational Infrastructure 2011 di JakartaConvention Center, Gubernur Bali MadeM a n g k u P a s t i k a p u n s u d a hmempromosikan pelabuah Tanah Ampo.Dia menegaskan, Pelabuhan Tanah Ampodibutuhkan untuk mendukung industripariwisata di Pulau Bali.

Sektor pariwisata, perikanan, danpeternakan memang menyumbangsebesar 47 persen dari PendapatanDomestik Regional Bruto (PDRB) PulauBali. Di beberapa desa di Bali, pariwisataboleh dikata napas hidup penduduksetempat. Budaya Bali memang begitueksotis, diwarnai oleh berbagai perayaanbudaya-keagamaan yang sangat menarikminat turis.

Mengapa lokasi Tanah Ampo diKabupaten Karangasem dipilih? Sebab,terletak di perairan Labuhan Amuk,pelabuhan alam dengan kedalaman rata-rata 12 meter. Juga dekat dengan kawasanwisata andalan seperti Candidasa, TirtaGangga, Ujung Karangasem, Tenganan,Goa Lawah, dan Pura Besakih. Tanah

Tanah Ampo Port

Lokasi Pelabuhan Kapal Pesiar Tanah Ampo

Edisi Khusus Liputan IIICE 2011 - SUSTAINING PARTNERSHIP 21

Page 22: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

PROYEK KPS - SIAP DIPASARKAN

SUSTAINING PARTNERSHIP - Edisi Khusus Liputan IIICE 201122

Ampo juga dapat memecah konsentrasituris yang umumnya berada di porosSeminyak-Kuta, Sanur, Nusa Dua, danJimbaran.

Jarak dari Tanah Ampo ke Kota Denpasarjuga tak terlalu jauh, hanya 40 kilometerdengan waktu tempuh 45 menit melintasijalan lingkar selatan Bali. SementaraTanah Ampo ke Bandara InternasionalNgurah Rai juga hanya sekitar 60kilometer. Ini dapat memudahkanpergantian kru kapal, bila diperlukan.Juga memberi kesempatan turisbergabung dengan kapal pesiar tertentuyang sandar di Bali.

Terkait pembangunan Pelabuhan TanahAmpo, Gubernur Bali, I Made MangkuPastika menjelaskan, ada dua proyekyang diharapkan menarik minat swasta.Pertama, pelabuhan dan dermagadengan nilai proyek Rp 150 miliar yangdikerjasamakan dengan PemerintahKabupaten Karangasem. Dan ,pembangunan fasilitas pendukung senilaiRp 100 miliar yang dikerjasamakandengan Otoritas Pelabuhan Benoa.

Sebenarnya, dermaga Tanah Ampo telahdibangun secara bertahap tapipanjangnya baru sekitar 180 meter.Persoalannya, panjang kapal pesiar padaumumnya lebih dari 200 meter. Sehinggapemda pun mendorong pemerintahpusat menggelontorkan lebih banyakanggaran untuk Tanah Ampo. Namunkarena keterbatasan dana APBN, makadipil ihlah mekanisme KerjasamaPemerintah Swasta (KPS).

Otoritas Pelabuhan Benoa memperkirakankebutuhan dana sebesar 36 juta dollarAmerika atau sekitar Rp 300 miliar untukpengembangan pelabuhan itu. Darikebutuhan dana itu, pemerintah daerahmemberikan dukungan dalam bentuklahan.

Bila ada swasta berminat untukmenginvestasikan uangnya, maka OtoritasPelabuhan Benoa telah menghitungswasta dapat menginvestasikan danainternal (equity) sebesar 8,31 juta dollarAS (Rp 70,63 miliar) dan mencari danapinjaman (loan) senilai 19,39 juta dollarAS (Rp 164,82 miliar). Biaya konsultannyadiperkirakan sebesar 0,32 juta dollar AS(Rp 2,72 miliar).

Pengamat industri maritim, Saut Gurningdari Institut Teknologi Sepuluh November(ITS) Surabaya mengatakan, investasipelabuhan pasti diminati bila konsesinyalebih dari 50 tahun. “Vietnam berhasilmenggaet investor oleh karena konsesinyalama. Lantas, pemerintah harusmemastikan tak boleh ada pelabuhanbaru dekat kawasan pelabuhan lama,”kata Saut.

Jadi, bila sedari awal pemerintah hanyamenetapkan tiga pelabuhan kapal pesiardi Bali, yakni Benoa (Bali Selatan), CelukanBawang (Bali Utara), dan Tanah Ampo(Bali Timur); maka bila ada keinginanuntuk membangun pelabuhan baruharuslah di Bali Barat. Jangan sampai adapersaingan sehingga “mematikan” TanahAmpo.

Bagaimana DenganPeruntungan

Membangun Pelabuhan?

Juan Antonio Madrid, PenasihatPelabuhan Barcelona, Spanyol, dalamSeminar In ternas iona l “Cru i seDevelopment of Indonesia” dengan yakinmemaparkan untungnya investasidermaga dan terminal pelabuhan.

Dari bulan April 2005 hingga bulan April2008, ambil contoh, PelabuhanBarcelona menginvestasikan 59,9 jutaeuro (sekitar Rp 718 miliar). Namun saatini, beberapa tahun berselang, ternyatatelah balik modal. Karena faktanya, padatahun 2010 saja Kota Barcelonamendapat 373,07 juta euro (sekitar Rp4,47 triliun) dari kedatangan 2,35 jutaturis kapal pesiar.

Dalam waktu dekat, terminal E PelabuhanBarcelona akan dibangun berbiaya 15juta euro (sekitar Rp 60 miliar). “Butuhkoordinasi antara pemerintah kota danpelabuhan sehingga investasi dapatdilakukan, dan proyek dapat dibangun.Juga dibutuhkan keyakinan bahwapelabuhan yang baik menumbuhkanekonomi,” kata Madrid.

Antalis pun menegaskan, “saya bukanpolitisi. Saya nahkoda yang selalu bicaradengan tegas, supaya pesan-pesan darisaya tersampaikan ke kru kapal. Dan kini,saya tegaskan kepada Indonesia, segeralahbangun pelabuhan. Makin cepat, makamakin cepat pula bagi saya untukmengemudikan kapal pesiar raksasa ituuntuk memasuki perairan Indonesia”.

Pak Antalis, Indonesia sedang menungguinvestor-investor untuk melaksanakanKerjasama Pemerintah Swasta (KPS). Danketika KPS terwujud, mungkin kita dapatberlayar bersama. (Haryo Damardono,wartawan Harian KOMPAS).

ilustrasi Kapal pesiar , Sumber: gettyimages.com

Page 23: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

SOSOK

23Edisi Khusus Liputan IIICE 2011 - SUSTAINING PARTNERSHIP

Keinginan untuk membangunbangsa dan Negara pasti ada disetiap benak rakyat Indonesia,tak terkecuali pada diri GitaWirjawan, Kepala BadanKoordinator Penanaman Modal(BKPM). Bagi akuntan yang telahbanyak melintang di industrikeuangan dan perbankan ini,pembangunan ekonomi diIndonesia merupakan hal utamayang ada di benaknya.

“Untuk bangun bangsa ini, butuh investasiyang besar, ini jadi tugas BKPM selakuintansi pemerintah untuk menggaetinvestor berinvestasi di sini,” ujar lulusanMaster of Public Administration dariHarvard University (2000) ini.

Penanaman modal sangat vital bagiper tumbuhan dan percepatanpembangunan ekonomi di suatu negara.Modal tersebut dapat digunakan sebagaialat untuk memulihkan perekonomian,menciptakan lapangan kerja, danmengurangi kemiskinan. PemerintahIndonesia telah melakukan langkah-langkah untuk mengatasi kendala itudengan membuat kebijakan PelayananTerpadu Satu Pintu (PTSP) sebagai salahsatu usaha menarik penanam modalmenanamkan modalnya di Indonesia.Hal ini tertuang dalam UU No. 25 Tahun2007 tentang Penanaman Modal.

Dengan diberlakukannya kebijakan PTSP,sosok Gita Wirjawan sebagai Kepala

BKPM tidak bisa dilepaskan begitu saja.Hal ini karena PTSP di tingkat pusatdilakukan BKPM sebagai lembaga yangberwenang di bidang penanaman modal.

Semenjak dilantik menjadi Kepala BKPMtahun 2009, Gita terus membuka kantorPTSP di tiap daerah. Dalam tiga tahunmendatang, ia berharap agar bisamembuka kantor PTSP di t iapkabupaten/kota. PTSP sudah terbuktimeningkatkan angka investasi karenamempermudah proses investasi karenalebih simpel, cepat dan efisien.Sayangnya, sejauh ini pelayanan masihsebatas PMDN (Penanaman ModalDalam Negeri), sementara PMA(Penanaman Modal Asing) tetap harusmelalui BKPM. Padahal, total investasiselama paruh pertama tahun ini dariPMA besarnya Rp 82,6 triliun, sedangkanPMDN menyumbangkan Rp 33 triliun.

Untuk mendorong investasi, awal Juliyang lalu Gita mengajak lima gubernurdari Jawa Barat, Sumatera Barat,Kalimantan Tengah, Maluku, dan Papuadalam acara Marketing InvestmentI ndones i a d i Ho te l W i l l i a r dIntercontinental Washington, AmerikaSerikat. “Mereka menyampaikanlangsung potensi dan peluang di wilayahker ja masing-masing,” katanya.

Ia berharap dengan acara itu sinergiantara pemerintah pusat dan daerahdapat berjalan terutama pada persoalaninvestasi. “Agar investasi di dalam negerimeningkat,” ujarnya. Dipilihnya Amerika

lantaran investasi Amerika di Indonesiamasuk lima besar sepanjang 2000-2010.

Namun, Gita juga masih menyayangkansaat ini masih banyak kantor PTSP yangbelum bekerja secara maksimal. Sebagianbesar kantor PTSP masih berperansebagai perantara dalam pelayananperizinan penanaman modal. Gitamenduga hal tersebut terjadi karenabelum tercipta sinkronisasi antarakebijakan pemerintah pusat dan daerah.

Ke depan, ia mengemukakan bahwaBKPM akan memperbaiki kinerja PTSPtersebut dengan cara meminta pimpinandaerah se tempat member ikankewenangan perizinan ke PTSP. BKPMjuga akan mendorong kantor-kantor PTSPyang belum memenuhi kualifikasi.

Oleh karena itu, Gita berharap bahwabila program PTSP di masa depan sudahberjalan, Indonesia akan menjadi salahsatu tujuan utama investasi di dunia. “Sayasangat percaya dengan kekuatan ekonomimakro dan produk serta komoditasunggulan Indonesia. Apalagi dari sisi skala,populasi, demografi, dan kondisi makroekonomi maupun kondisi makro politiksudah membaik,” ujar bungsu dari limabersaudara ini.(*)

Gita Wirjawan

Ingin TingkatkanPELAYANAN TERPADU SATU PINTU

Page 24: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

SOSOK

SUSTAINING PARTNERSHIP - Edisi Khusus Liputan IIICE 201124

Kiprah H.M. Zulkarnain Arif dibidang infrastruktur tidak perludipertanyakan lagi. Tiga puluhtahun bergelut di bidanginfrastruktur, Zulkarnain saat inimenjabat Wakil Ketua UmumBidang Infrastruktur, Konstruksidan Properti pada KamarDagang dan Industri Indonesia(KADIN). Pria lulusan TeknikSipil Universitas MuslimIndonesia Makassar inimengakui bahwa infrastrukturyang ada di Indonesia ini masihsangat jauh tertinggal dibandingdengan Negara lain. Olehkarena itu, dirinya yang bercita-cita menjadi “PejuangPengusaha” ini ingin merubahhal tersebut.

Untuk itu, Kadin mempelopori ajang TheIndonesia International InfrastructureConference & Exhibition (IIICE). “Sesuaidengan Undang-Undang, Kadin yangmerupakan induk dari pengusaha diIndonesia harus menjadi fasilitatorpertumbuhan ekonomi bangsa ini,” ujarZulkarnain yang menjadi Ketua PanitiaPenyelenggara IIICE 2011. Upaya pentingini merupakan inisiatif Kadin yangbertindak sebagai ketua dewan penasihatresmi acara tersebut.

Menurut ayah tiga anak ini, dilihat dariperspektif ekonomi, infrastrukturmerupakan aset yang seharusnyadimaksimalkan oleh negara. Seluruhkegiatan yang menyangkut dengan

pertumbuhan ekonomi akan terhambatjika infrastruktur yang ada tidak memadai.“Contohnya adalah bagaimana jika jalanbanyak yang berlubang, maka distribusiakan terhambat dan bisa menjurus keinflasi,” katanya.

Akan tetapi, pemerintah harus lebihproaktif terhadap para investor yang akanmasuk ke Indonesia. Menurutnya,investasi satu pintu yang digadang-gadang oleh pemerintah belum berjalansepenuhnya. Kendala-kendala yangmuncul ini harusnya lebih diperhatikanoleh pemerintah. “Contohnya adalahsoal pembebasan tanah yang tidakkunjung selesai, hal ini bisa membuatinvestor pergi jika prosesnya memakanwaktu lama,” ucap Zulkarnain.

Hal ini menunjukkan bahwa komitmenyang ditunjukkan oleh pemerintah masihbelum maksimal. “Dalam Undang-Undang Pertanahan dijelaskan, untukinvestor hanya menanggung ganti rugisebesar 110% NJOP (Nilai Jual ObjekPajak), selebihnya pemerintah yangmenanggung,” tambahnya.

Kendala yang muncul tidak hanya itu,Zulkarnain juga menyayangkan masihbanyaknya ‘calo’ yang berkeliaran.Keberadaan ‘calo’ ini mengusik parainvestor yang ingin berinvestasi diIndonesia. “Bayangkan saja, melalui ‘calo’,biaya yang harus dikeluarkan bisa naikmenjadi 3 kali lipat.”

Memang, infrastruktur menjadi catatanpenting bagi pemerintah dan perludipahami sebagai proyek jangka panjang.KADIN pun siap mendukung percepatanpembangunan infrastruktur di Indonesia.

Tinggal merapatkan barisan antara tigakomponen yaitu pemerintah, pengusahadalam negeri, dan BUMN. “Bagi investorasing silakan masuk, silakan memilih,kami siap menjadi fasilitator. Kendala-kendala yang ada akan kami carikansolusi. Ini forum sangat strategis.Tantangan adalah peluang,” ucapnya.

Selain itu, Zulkarnain juga menggarisbawahi proses pembangunan di Indonesiayang fokus hanya di beberapa lokasi saja.“Kami harap pemerintah pusat janganmenyelesaikan persoalan bangsa secarasentralistik, tetapi distribusikan ke daerah-daerah. Semua kawasan timur potensial.Kebijakan-kebijakan yang ada selama ini,pada tataran implementasinya sebagiantidak bisa dilaksanakan karena banyakfaktor, dan faktor ini harus dihilangkan,”jelas pria yang juga menjabat KetuaUmum KADIN Sulsel ini.

Lebih lanjut Zulkarnain menguraikan,kawasan timur memiliki potensi 67persen dari total luasan wilayah, termasukpotensi sumber daya alamnya. Tetapisektor industrinya sangat-sangat rendahyaitu di bawah 10 persen. “Padahal diJawa saja, 80 persen. Sehingga diperlukanpolitical will pemerintah pusat bahwarelokasi industri harusnya lari ke Indonesiabagian timur,” tegasnya. (*)

KOMITMEN KADIN untuk IIICEH.M. Zulkarnain Arief

Page 25: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

SEKILAS BERITA

Edisi Khusus Liputan IIICE 2011 - SUSTAINING PARTNERSHIP 25

Indonesia InternationalInfrastructure Convention andExhibition (IIICE) 2011 yangdiselenggarakan tanggal 12–14April 2011 di Jakarta ConventionCenter, dibuka oleh WakilPresiden RI Boediono. Acarayang menjadi inisiatif Kadin dantelah berlangsung dari sejaktahun 2005. IIICEdiselenggarakan atas kerjasamaantara Kamar Dagang danIndustri (Kadin), BadanKoordinasi Penanaman Modal(BKPM), KementerianKoordinator Perekonomian, danBappenas. Tahun 2011 ini,mengangkat tema “DevelopingSustainable Infrastructure AcrossThe Province”.

Dalam sambutannya, Ketua Kadin SuryoB Sulisto mengatakan, IIICE ini merupakanupaya mendukung pemerintah untukpercepatan proyek-proyek infrastruktur.Menurutnya, konferensi ini menyediakanforum antara pejabat pemerintah daninvestor guna mendukung infrastrukturIndonesia. Ia juga mengatakan bahwaKadin berkomitmen untuk menjadi motorpenggerak di balik inisiatif ini untuksetidaknya 4 tahun ke depan, dan Kadin

akan mengambil langkah-langkah kedepan yang nyata untuk sektorinfrastruktur di Indonesia.

Sementara itu Wakil Presiden menyatakanbahwa pembangunan infrastrukturmerupakan kebutuhan yang mutlakdiperlukan dalam mencapai targetpertumbuhan ekonomi negara sebesar 7persen dalam kurun waktu 2009-2014.Namun demik ian kemampuanpemerintah baik di pusat maupun daerahdalam pembiayaannya sangat terbatas.Sehingga, Pemerintah sangat mendoronginvestasi dunia usaha pada bidanginfrastruktur, baik dari dalam maupun luarnegeri.

Pada hari pertama konferensi, selainKetua Kadin, Menko Perekonomian, danWakil Presiden yang memberikans a m b u t a n p e m b u k a a n j u g adiselenggarakan sidang pleno I denganpembicara Menteri /Kepala Bappenas,Direktur Japan Bank of InternationalCooperation, Alcatel-Lucent. Di pleno IItampi l pembicara dar i BKPM,Kementer ian Keuangan, BadanPertanahan Nasional, Kadin, PT SaranaMulti Infrastruktur, PT PenjaminanInfrastruktur Indonesia, dan Bank Mandiri.Sesi sore diisi oleh presentasi dari BUMNyaitu PT Pelindo, PT Jasa Marga, PT PLN,dan PT Telkom.

Hari kedua berupa paparan secara paralel

dari berbagai sektor seperti transportasiair dan laut, transportasi darat, angkutankereta, pembangkit listrik, ICT, sanitasidan penyediaan air bersih, dansebagainya.

Pada hari ketiga konferensi, sejumlahgubernur atau waki l gubernurmenyampaikan presentasi mengenaiproyek yang akan dilaksanakan didaerahnya Di antaranya berasal dari DKIJakarta, Jawa Barat, Lampung, Riau,Sumatera Utara, Kalimantan Barat,Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Bali,Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Barat.

IIICE 2011 memberi kesempatan kepada33 Propinsi di Indonesia sebagai fokusu t ama da l am pengembanganinfrastruktur di Indonesia. Dalam hal ini,keberhasilan Kadin menghadirkan hampirsemua provinsi untuk mengikuti pameranini merupakan buah kerjasamanyadengan Asosiasi Pemerintah PropinsiSeluruh Indonesia (APPSI).

Konferensi dihadiri lebih dari 800 delegasidengan 87 pembicara dan 13 moderatortermasuk menteri, gubernur, CEO danpara pemimpin industri infrastruktur.

Penyelenggaraan forum serupa tahundepan direncanakan di tempat yang samapada tanggal 2-5 Mei 2012 bersamaandengan Asia-Pacific Ministrial Conferenceon Infrastructure Development. (*)

Dibuka oleh Wakil PresidenKonferensi IIICE 2011

Page 26: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

Pemeran dalam IIICE 2011dilaksanakan Jakarta ConventionCenter. Kegiatan ini diikuti olehlebih kurang 200 institusi yangterdiri atas BUMN dan persero,Kementerian dan LembagaPemerintah, PemerintahDaerah/Propinsi, bank, mediamassa, perusahaan bidanginfrastruktur, dan berbagaiperusahaan penunjang lainnyaseperti operator selular,perusahaan penerbangan,perusahaan otomotif, dansebagainya.

Peserta dari BUMN dan Persero antaralain adalah Perusahaan Listrik Negara(PLN), PT Telkom, PT SMI, PT PII, PT JasaMarga, PT INKA, Bank Mandiri, dan BankNegara Indonesia. Sedangkan kementeriandan lembaga pemerintah terdiri atasBappenas, Kominfo, Kementerian ESDM,Kementerian PU, Lembaga ElektronikaNasional, dan lainnya.

Salah satu stan dalam Pameran IIICE 2011adalah PT Telkom yang memamerkanNusantara Super Highway. Nusantara

Super Higway merupakan jaringaninfrastruktur ICT Nasional yang berbasisoptical network platform atau kabel fiberoptik yang dikembangkan oleh PT Telkom.

Nusantara Super Highway merupakankelanjutan dari cita-cita perseroan untukmenyatukan nusantara melalui visi‘Nusantara 21’ yang telah dimulai sejak2001 dengan teknologi berbasis satelit.Diperkirakan pembangunan ini akanselesai secara bertahap hingga 2014dengan fokus di Kawasan Timur Indonesiakarena pembangunan infrastruktur ICT diKawasan Barat Indonesia telah rampung.

Pada 2011 ini, Telkom mulai membangunb a c k b o n e f i b e r o p t i c y a n gmenghubungkan Manado, Ternate,Ambon, Fak Fak, Sorong, Manokwari,Jayapura, dan Fak Fak ke Timika.Diharapkan pada 2012 proyek tersebutsudah dapat beroperasi untuk daerahTernate dan Ambon, serta selesaikeseluruhan pada 2014, sehingga pada2015, jaringan Nusantara Super Highwayakan memiliki panjang tidak kurang dari47.099 km yang membentang dariSumatera hingga Papua, meliputi 421kota/kabupaten atau 85 persen darikota/kabupaten yang ada.Kementerian PU memamerkan beberapa

proyek potensialnya. Khusus untukDirektorat Jenderal (Ditjen) SDAmenampilkan infrastruktur Banjir KanalTimur (BKT). Banjir Kanal Timur yangmemiliki panjang 23,5 Km, lebar 100-300m, kedalaman 3-7 m ini bertujuan untukmelindungi wilayah seluas 279 km² diJakarta Timur dan Jakarta Utara dariluapan banjir Kali Cipinang, Buaran,Jatikramat, dan Cakung.

Selain sebagai pengendali banjir di keduawilayah Jakarta, pembangunan BanjirKanal Timur ini juga diperuntukkansebagai kawasan konservasi air untukmenciptakan nuansa waterfront city dimasa depan. Kanal Banjir Timur juga akandijadikan show case percontohan greeninfrastructure dengan pembangunan areajalur hijau, tempat pembuangan sampahdan sedimen, konservasi jumlah dankualitas air melalui eco-technology.Progres KBT sampai saat ini sudahmencapai 85 persen dan penyelesaianpembangunan fisik ini direncanakanselesai di akhir tahun 2011.

Stan Bank Mandiri menunjukkankomitmen bank ini untuk terusmengembangkan infrastruktur diIndonesia. Dalam pameran tersebut,Wakil Direktur Utama Bank MandiriRiswinandi , mendemonstras ikanpembayaran tol menggunakan e-toll cardkepada Wakil Presiden RepublikIndonesia Boediono ketika berkunjungke stan tersebut. (*)

SEKLIAS BERITA

SUSTAINING PARTNERSHIP - Edisi Khusus Liputan IIICE 201126

PESERTA KORPORATDal am Pameran IIICE 2011

Suasana pameran IIICE 2011

Page 27: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011

Forum IIICE 2011 adalahkesempatan yang sangat baikbagi para gubernur dan pejabatdi propinsi untuk ‘menjual’proyek-proyek yang ditawarkanoleh daerah kepada parainvestor dalam dan luar negeri.

Setidaknya ada 27 provinsi di seluruhIndonesia yang mengikuti pamerandalam forum IIICE 2011 di JakartaConvention Center, 12-14 April 2011.Dalam kesempatan itu, beberapa provinsiyang memanfaatkan konferensi hariketiga untuk mempresentasikan berbagaiproyek andalan daerahnya, dapatmemberi informasi lebih lengkap lagikepada para investor.

Misalnya, Propinsi Kalimantan Barat yangmempromosikan segala bentuk potensidan peluang bisnis yang ada sepertipembangunan infrastruktur, bidangpertanian, perkebunan, perikanan maupunpertambangan yang saat ini menjadiandalan Kalbar. Sementara Propinsitetangga yakni Kalimantan Timur yangmerupakan provinsi dengan potensitambang paling besar di Pulau Kalimantan,berencana untuk mengeksplorasicadangan batubara yang diperkirakanmencapai 19 triliun ton disampingperkebunan; pertanian; pembangunanjalur kereta api; dan sebagainya.

Pembangunan jalur kereta api pengangkut

batubara juga menjadi prioritas PropinsiKalimantan Tengah yang berencanamenghubungkan Puruk Cahu –Bangkuang sepanjang 185 km. Selamaini, angkutan batu bara menggunakanjalur darat dan sungai.

Propinsi DKI Jakarta memprioritaskansektor transportasi baik darat (bus, keretaapi, jalan tol), bandara, maupunmanajemen pelabuhan; sistem sanitasi;suplai air bersih; pasokan listrik;komunikasi; penanggulangan banjir; danperumahan. Dari sekian banyak prioritas,tampaknya proyek Mass RapidTransportation (MRT) menjadi unggulanuntuk mengurangi kemacetan di Jakarta.MRT dibagi dalam dua phase, yaitu phaseI berupa jalur Utara-Selatan yangmenghubungkan Bunderan HI ke LebakBulus sepanjang 25,7 km, dan phase IIyang menghubungkan Bundaran HI keKampung Bandan sepanjang 8,2 km.

Sementara itu, Propinsi Jawa Barat yangterdiri atas 17 Kabupaten dan 9Kotamadya dengan jumlah penduduk

43 juta memiliki aset yang besar di bidangenergi; penyaluran sumber air bersih;pendidikan dan kesehatan; pertanian;dan biodeversity. Sedangkan investasiyang diprioritaskan mencakup eksplorasienergi geothermal; pembangunan BandarUdara Internasional Kertajati; industriperikanan laut; aspal sintetis; pusatpendidikan keperawatan; industri ternaksapi; dan monorail Kota Bandung.

Untuk Nusa Propinsi Tenggara Barat,pelabuhan Bandar Kayangan menjadipenting sebagai global hub yangmenghubungkan Lombok dengan berbagaiwilayah di dunia melalui jalur laut.Disamping itu, pembangunan kawasanwisata Mandalika di Kabupaten LombokTengah diharapkan dapat menarikwisatawan dalam dan luar negeri. Proyekandalan lainnya adalah pembangunankawasan perikanan dan kelautan yangdisebut dengan Kawasan Ekonomi MaritimTeluk Saleh; pengembangan energi danketenagalistrikan (PLTU Jeranjang) diLombok yang diharapkan dapat beroperasipada tahun 2011 ini. (*)

Edisi Khusus Liputan IIICE 2011 - SUSTAINING PARTNERSHIP 27

PESERTA DAERAH DALAM IIICE 2011

Suasana pameran IIICE 2011

Page 28: Sustaining and Partnership. Edisi Khusus Agustus 2011.  Indonesia lnternational Infrastructure Convention and Exhibition (IIICE) 2011