Upload
crossdress
View
273
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
7/29/2019 SVT Lapsus
1/12
Aritmia merupakan kelainan irama jantung yang sering dijumpai. Aritmia adalah
irama jantung di luar irama sinus normal. Istilah aritmia sebenarnya tidak tepat
karena aritmia berarti tidak ada irama. Oleh karena itu sekarang lebih sering
dipakai istilah disritmia atau irama tidak normal.1
Takikardi supraventrikular (TSV) adalah satu jenis takidisritmia yang ditandai
dengan perubahan frekuensi jantung yang mendadak bertambah cepat menjadi
berkisar antara 150 sampai 280 per menit.1,2
Takikardi supraventrikular (TSV) adalah satu jenis takidisritmia yang ditandai
dengan perubahan laju jantung yang mendadak bertambah cepat menjadi berkisar
antara 150 kali/menit sampai 250 kali/menit. Kelainan pada TSV mencakup
komponen sistem konduksi dan terjadi di bagian atas bundel HIS. Pada
kebanyakan TSV mempunyai kompleks QRS normal.1,2
Kelainan ini sering terjadi pada demam, emosi, aktivitas fisik dan gagal jantung.3,4
Anamnesis
Dalam menganamnesa pasien dengan SVT, klinisi harus mengetahui durasi dan
frekuensi episode SVT, onsetnya, penyakit jantung sebelumnya dan hal hal
yang dapat memicu terjadinya SVT. Hal hal yang dapat memicu SVT adalah
alkohol, kafein, pergerakan yang tiba tiba, stress emosional, kelelahan dan
obat obatan. Gambaran ini dapat membedakan supraventrikular takikardi
dengan takiaritmia lainnya. Supraventrikular takikardi memiliki onset dan
terminasi palpitasi yang tibatiba, sedangkan sinus takikardi memiliki onset yang
mengalami percepatan ataupun perlambatan secara bertahap (lihat tabel 1).
7/29/2019 SVT Lapsus
2/12
Dengan adanya gejala yang khas pada anamnese yaitu onset yang tiba tiba,
cepat, palpitasi yang reguler, dapat ditegakkan diagnosis supraventrikular
takikardi tanpa dibutuhkannya pemeriksaan EKG berulang. Adapun, pasien yang
mengalami onset supraventrikular takikardi yang tidak tiba tiba sering kali
mengalami misdiagnosa dengan gangguan panik.1,2,3
Karena keparahan gejala supraventrikular takikardi tergantung pada adanya
gangguan pada struktur jantung atau hemodinamik dari pasien, pasien dengan
paroksismal supraventrikular takikardi dapat memiliki gejala kardiopulmoner
ringan atau berat. Palpitasi dan dizziness merupakan gejala yang paling sering
dijumpai pada pasien supraventrikular takikardi. Nyeri dada dapat dijumpai
sekunder terhadap nadi yang cepat dan biasanya berkurang setelah terminasi dari
takikardi.4
Gejala supraventrikular takikardi paroksismal yang sering dan frekuensinya4 :
1. Palpitasilebih dari 96 %2. Dizziness75%3. Nafas pendek47 %4. Pingsan- 20%5.
Nyeri dada- 35 %
6. Fatigue- 23 %7. Diaforesis- 17 %8. Mual- 13 %
7/29/2019 SVT Lapsus
3/12
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik biasanya terbatas pada sistem kardiovaskular dan respirasi.
Pasien sering tampak terganggu dan mungkin takikardi satu satunya yang
dijumpai pada pasien yang sehat dan memiliki hemodinamik yang baik.
Sedangkan pada pasien dengan gangguan hemodinamik dapat dijumpai takipnu
dan hipotensi, crackles dapat dijumpai pada auskultasi sekunder terhadap gagal
jantung, S3 dapat djumpai dan pulsasi vena jugularis juga dapat terlihat.4
Pada pemeriksaaan fisik pada saat episode dapat menunjukkan frog sign
penonjolan vena jugularis, gelombang yang timbul akibat kontraksi atrium
terhadap katup trikuspid yang tertutup.2
7/29/2019 SVT Lapsus
4/12
EKG
Persentasi EKG pada pasien dengan supraventrikular takikardi biasanya terdapat
QRS kompleks yang sempit ( QRS interval kurang dari 120msec), tetapi beberapa
kasus (kurang dari 10 %), dapat dijumpai QRS kompleks yang lebar jika
berhubungan dengan pre-existing or rate related bundle branch block. Pada QRS
Kompleks yang lebar, lebih baik kita mengasumsikan takikardi berasal dari
ventrikel sampai dapat dibuktikan. Setelah kembali ke irama sinus rhythm, ke 12
lead EKG harus diperhatikan ada apa tidaknya gelombang delta (slurred upstroke
at the onset of QRS complex), yang mengindikasikan adanya jalur tambahan
(accessory pathway).
Adapun bukti adanya pre-excitation dapat minimal ataupun absen jika jalur
tambahan terletak jauh dari nodus sinus atau jika jalur tambahan concealed.
Pada pasien ambulatori dengan episode SVT sering (dua atau lebih per bulan),
rekaman EKG dan lanjutan sampai 7 hari dapat berguna untuk dokumentasi
aritmia.2
Gambaran EKG sesuai dengan tipe SVT
a. Atrioventricular nodal re- entrant tachycardia (AVNRT)3
1.
Bentuk yang paling sering
2. Sirkuit re- entrantmelibatkan nodus AV3. Gelombang p retrograd dapat terlihat tertanam (buried within) atau hanya
setelah kompleks QRS pada takikardia (lihat gambar 1)
b. Atrioventricular re- entrant tachycardia (AVRT)
1. Bentuk kedua yang paling sering
7/29/2019 SVT Lapsus
5/12
2. Sirkuit re- entrantmelibatkan jalur tambahan3. Beberapa jalur disebut concealed pathway, hanya berkonduksi dengan
arah retrograd. (lihat gambar 1)
4. Jalur yang berkonduksi dengan arah anterograd menunjukkan pre-excitation pada EKG (Wolf-Parkinson-White Syndrome)3
c. Atrial tachycardia
1. Bentuk ketiga yang paling sering2. Takikardi berasal dari fokus pada jaringan atrium3. Fokus muncul dari karakteristik lokasi di atrium4. Morfologi gelombang p dapt digunkaan untuk mengindetifikasi asal dari
takikardi.3
7/29/2019 SVT Lapsus
6/12
Gambar 2. Atrial tachycardia5
d. Sinus takikardia
1. Physiological sinus tachycardia, respon yang sesuai terhadap stressfisiologis atau patologis
2. Inappropriate sinus tachycardia, sering pada wanita terutama pekerjakesehatan, elevasi persisten sinus rate pada siang hari dan normal ketika
tidur.3
Gambar 2. Sinus tachycardia5
7/29/2019 SVT Lapsus
7/12
e. Postural orthostatic tachycardia syndrome, Inappropriate sinus tachycardia
pada posisi berdiri dan gejala autonomik lainnya bisa didapat.3
7/29/2019 SVT Lapsus
8/12
7/29/2019 SVT Lapsus
9/12
7/29/2019 SVT Lapsus
10/12
7/29/2019 SVT Lapsus
11/12
1. Wang, Paul J dan N.A. Mark Estes III. Supravertricular Tachycardia. Website
http://circ.ahajournals.org/content/106/25/e206 Accessed November 22, 2011.
2. Delacretaz, Etienne. Supravertricular Tachycardia. Website
http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMcp051145 Accessed November 22,
2011.
3. Medi, Carolin, Jonathan M Kalman dan Saul B Freedman. Supravertricular
Tachycardia.Websitehttp://www.mja.com.au/public/issues/190_05_020309/med1
0727_fm.html Accessed August 14th, 2013.
4. Gugneja, Monika. Paroxysmal Supraventricular Tachycardia. Website
http://emedicine.medscape.com/article/156670-overview Accessed August 14th,
2013.
5. University of Utah Spencer S. Eccles. Atrial Tachycardia dan SinusTachycardia.Website
http://library.med.utah.edu/kw/ecg/mml/ecg_tachy.html Accessed August
14th, 2013.
7/29/2019 SVT Lapsus
12/12