Swamediokasi Batuk & Asma

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    1/26

    BATUK DAN ASMA

    Makalah Mata Kuliah Swamedikasi

    Dosen Pengampu : Dra. Rina Melani, Apt.

    Disusun Oleh :

    Chadratun Naimah !""#$##%&

    Suwarno !""#$##'$

     Nurahmah (ida)ati !""#$##'%

    Melika (a*i+ha M !""#$##-

    uwidah Mawaddah !""#$##/

    Ri+0i Mul)aningsih !""#$##

    PRO12S3 APO42K2R 

    1AK564AS 1ARMAS3

    5N372RS34AS 8A(3D (AS93M

    S2MARAN

    $#!-

    Swamedikasi ; Page !

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    2/26

    BAB I

    PENDAULUAN

    A. Latar Belakang

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    3/26

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    4/26

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    5/26

    lam@ung, *aktor pemiun)a mungkin tidak dikenali dan @atukn)a @ersi*at

     persisten. Paparan terhadap iritan semaam itu )ang @erkepan?angan dapat

    menim@ulkan in*lamasi ?alan na*as, )ang dapat memiu @atuk dan

    men)e@a@kan ?alan na*as men?adi le@ih sensiti*.

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    6/26

     glotis, relaksasi dia*ragma, dan kontraksi otot melawan glotis )ang menutup.

    (asiln)a akan ter?adi tekanan positi* pada intratoraks  )ang men)e@a@kan

     pen)empitan trakea. Sekali  glotis ter@uka per@edaan tekanan )ang @esar 

    antara saluran na*as dan udara keluar @ersama dengan pen)empitan trakea

    akan menghasilkan aliran udara )ang epat melalui trakea. Kekuatan

    eksplosi* ini akan men)apu sekret dan @enda asing )ang ada di saluran na*as

    3kawati, $##$E.

    Mekanisme ter?adin)a @atuk di@agi men?adi ' *ase )aitu :

    !. 1ase 3ritasi

    Pada *ase iritasi dari salah satu sara* sensoris di laring, trakea, @ronkus

    dapat menim@ulkan @atuk.

    $. 1ase 3nspirasi

    Pada *ase ini paruparu memasukkan udara kurang le@ih $," liter,

    oeso*agus dan pita suara menutup sehingga udara ter?erat dalam paruparu.

    %. 1ase KompresiPada *ase ini otot perut @erkontraksi sehingga dia*ragma akan naik dan

    menekan paruparu, interosta internus ?uga ikut @erkontraksi sehingga

    men)e@a@kan peningkatan tekanan pada paruparu sampe !##mmHkg.

    '. 1ase 2kspirasi

    Pada *ase ini oeso*agus dan pita suara ter@uka seara spontan dan udara

    meledak keluar dari paruparu. 5dara )ang keluar akan menggetarkan

     ?aringan saluran na*as sehingga menim@ulkan suara @atuk. Saat udara

    keluar dari paruparu dengan keepatan )ang relatiBe tinggi, udara dapat

    Swamedikasi ; Page -

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    7/26

    melalui elahelah @ronkus dan trakhea. (al ini dapat mem@antu saluran

     perna*asan untuk mem@ersihkan atau mengeluarkan kotoran @enda@enda

    asing.

    Dari mekanisme ter?adin)a @atuk di atas, dapat diketahui @ahwa @atuk 

     @ukanlah suatu pen)akit, melainkan se@agai suatu reaksi *isiologis tu@uh

    untuk mem@ersihkan saluran perna*asan dari @enda@enda asing.

    Klasi*ikasi @atuk @erdasarkan durasi menurut 3kawati $##$ :

    a. Akut, )aitu @atuk )ang ter?adi kurang dari % minggu. Pen)e@a@ @atuk ini

    umumn)a adalah iritasi, adan)a pen)empitan saluran na*as akut dan

    adan)a in*eksi Birus atau @akteri. @. Su@ akut, @atuk )ang ter?adi selama %& minggu.

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    8/26

    makan makanan @ermin)ak. Minum air @an)ak@an)ak ukup mem@antu

    agar kerongkongan tidak kering )ang kadang dapat memiu @atuk.

    5ntuk @atuk kronis, ?ika pen)e@a@n)a diketahui dan dapat

    dihindarkan, maka dilakukan penghindaran terhadap pen)e@a@n)a.

    Misaln)a, @atuk )ang dise@a@kan oleh penggunaan o@at golongan AC23,

    dapat diatasi dengan penghentian atau penggantian o@at terse@ut 3kawati,

    $##$E.

    . Terapi farmakologi

    Pada dasarn)a penatalaksanaan @atuk harus disesuaikan dengan

    dugaan pen)e@a@n)a, disamping untk mengurangi ge?ala itu sendiri. Pada

     @atuk akut dan su@akut, @iasan)a digunakan o@ato@at simptomatik untuk 

    mengurangi ge?ala @atuk. 5ntuk o@at @atuk digolongkan men?adi % )aitu :

    !. Antitusi*  

    Antitusi* @eker?a untk menekan re*leks @atuk. Contohn)a adalah

    noskapin, etilmor*in, dan kodein. O@ato@at ini merupakan deriBat

    sen)awa opiat meliputi konstipasi, sedati* dan lainlain. Perlu

    diketahui @ahwa antitusi* se@aikn)a tidak digunakan pada @atuk 

     @erdahak, karena dahak )ang tertahan pada a@ang trakeo@ronkial

    dapat menganggu Bentilasi dan @isa meningkatkan ke?adian in*eksi,

    misaln)a pada pen)akit @ronkitis kronis dan @ronkiektasis. Ada ?uga

    o@at dekstromerto*an adalah ?enis o@at )ang mirip o@at opiat, )ang

     @eker?a se@agai antagonis terhadap reseptor NMDA Nmeth)l D

    aspartateE glutamatergik dan merupakan agonis @agi reseptor opioid

    I! dan I$, serta ?uga merupakan antagonis reseptor nikotinik J% H '.

    Penggunaann)a dalam dosis @esar dapat men)e@a@kan aksi

    men)erupai o@at golongan opiat sehingga sering disalah gunakan

    3kawati, $##$E.

    Dosis !ral Beerapa Antitusif 

    !at Dosis "an Inter#al

    De$asa Anak%anak  

    Kodein !#$# mg setiap '- -!$ tahun : "!# mg setiap '

    Swamedikasi ; Page &

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    9/26

     ?am

    Fika perlu tidak 

     @oleh le@ih dari !$#

    mgHhariE

    - ?am prn tidak @oleh le@ih

    dari -# mgHhariE

    $- tahun : #,$" mgHkg sampai

    ' L sehari

     Noskapin $" mgH " ml sirup

    setiap & ?am

    #' tahun : !,$" ml

    '!# tahun : $," ml

    !#!" tahun : %," ml tiap &

     ?am

    Dekstromerto*an !#$# mg tiap '

     ?am H %# mg tiap -&

     ?am maksimal !$#

    mgHhari

    ! mgHkg per hari dalam %'

    dosis ter@agi

    $. 2kspektoran

    2kspektoran ditun?ukkan untuk merangsang @atuk sehingga

    memudahkan pengeluaran dahak atau ekspektorasi. O@at @e@as )ang

    sering digunakan adalah guai*enesin. at+at )ang terdapat pada o@at

    ekspektoran memper@an)ak produksi dahak )ang ener dan engan

    demikian mengurangi kekentalann)a, sehingga mempermudah

     pengeluarann)a dengan @atu.

    %. Mukolitik 

    olongan mukolitik @eker?a dengan menurunkan Biskositas atau

    dahak, sehingga memudahkan ekspektorasi.

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    10/26

    sehari

    Asetilsistein $## mg, % L sehari !## mg, % L sehari

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    11/26

    menghindari iritan atau polutan.

    E#aluasi "an Pemantauan Terapi

    Pasien dengan @atuk kronis perlu dipantau seara hatihati dan

    sistematik terhadap @e@erapa indikator diagnostik spesi*ik, seperti radiogra*i

    dada, atau u?i *ungsi paru dengan spirometri. Fika @atukn)a produkti* disertai

    dahak )ang purulen, perlu dipertim@angkan adan)a @ronkiekstasis. Pada

     pasien dengan @atuk non spesi*ik dengan memiliki *aktor resiko asma, perlu

    dio@a penggunaan o@at ?angka pendek short trial, $' mingguE misaln)a

    dengan @eklometason atau @udesonid.Dalam penatalaksanaan @atuk, terutama untuk @atuk akut, *armasis

    dapat turut @erperan dalm pemilihan ?enis o@at @atuk )ang sesuai dengan

     @atukn)a. 5ntuk @atuk kronis, pasien perlu direkomendasikan untuk 

     pemeriksaan dokter le@ih lan?ut untuk memastikan etiologin)a 3kawati,

    $##$E.

    B. ASMA

    Asma adalah gangguan in*lamasi kronik pada saluran napas )ang

    meli@atkan @an)ak sel. 3n*lamasi kronik terse@ut @erkaitan dengan

    hiperesponsi* saluran napas )ang men)e@a@kan ge?ala episode @erulang

     @erupa mengi, sesak napas, rasa @erat di dada, dan @atuk, terutama malam

    atau pagi hari. 2pisode @erulang terse@ut @erhu@ungan dengan o@struksi ?alan

    napas dan seringkali reBersi@el denganHtanpa pengo@atan 8idodo,$#!$E.

    Swamedikasi ; Page !!

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    12/26

    Klasifikasi Asma

    Klasi*ikasi asama @erdasarkan ge?ala klinis dan pemeriksaan *aal paru

    menurut Persatuan Dokter Paru 3ndonesia PDP3E.

    Epi"emiologi Asma

    Swamedikasi ; Page !$

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    13/26

    Asma merupakan pen)akit kronik )ang @an)ak diderita oleh anak dan

    dewasa @aik di negara ma?u maupun di negara @erkem@ang. Sekitar %## ?uta

    manusia di dunia menderita asma dan diperkirakan akan terus meningkat

    hingga menapai '## ?uta pada tahun $#$". PreBalens asma di dunia sangat

     @erBariasi dan penelitian epidemiologi menun?ukkan @ahwa kekerapan asma

    semakin meningkat terutama di negara ma?u.

    Penelitian preBalens asma anak di @e@erapa kota @esar di 3ndonesia

    mendapatkan hasil )ang @erBariasi mulai dari $,!G& hingga $$,$G.Penelitian

    di RS5D dr. Sutomo, Sura@a)a pasien !%# tahun ratarata %",- tahunE

    mendapatkan preBalens asma se@esar ,G, dengan rinian lakilaki /,$G dan perempuan -,-G Ratnawati,$#!!E.

    Penelitian epidemiologis menun?ukkan @ahwa asma dan rinitis

    sering ter?adi @ersamaan pada setiap negara. PreBalensi penderita asma tanpa

    rinitis kurang dari $G sedangkan penderita asma dengan rinitis @erkisar 

    antara !#G'#G .Pasien dengan rinitis persisten le@ih @an)ak menderita

    asma. 3nterleukin 36E" dan Basular endothelial growth *ator merupakan

    sitokin penting dalam ter?adin)a hiperreaktiBitas @ronkus pada pasien rinitis

    alergi. Fumlah )ang rendah 36' dan 36!% @erhu@ungan dengan ketiadaan

    ge?ala asma dengan hiperreaktiBitas @ronkus. (idung sampai alBeoli

    mempun)ai kesamaan sel epitel dan sel in*lamasi sehingga diperkirakan

    merupakan satu kesatuan pen)akit. Akan tetapi terdapat @e@erapa per@edaan

    dalam hal pa?anan alergen dan +at @er@aha)a, hidung le@ih @an)ak terpa?an

    daripada saluran napas @awah.

    Patofisiologi Asma

    Pato*isiologi asma dapat dikategorikan men?adi :

    !. 3n*lamasi Akut

    Penetus serangan asma dapat dise@a@kan oleh se?umlah *aktor 

    antara lain alergen, Birus, iritan )ang dapat menginduksi respons in*lamasi

    akut )ang terdiri atas reaksi asma tipe epat dan pada se?umlah kasus

    diikuti reaksi asma tipe lam@at.

    Reaksi Asma 4ipe Cepat

    Swamedikasi ; Page !%

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    14/26

    Alergen akan terikat pada 3g2 )ang menempel pada sel mast dan

    ter?adi degranulasi sel mast terse@ut. Degranulasi terse@ut mengeluarkan

     pre*ormed mediator seperti histamin, protease dan newly generated 

    mediator seperti leukotrin, prostaglandin dan PA1 )ang men)e@a@kan

    kontraksi otot polos @ronkus, sekresi mukus dan Basodilatasi.

    Reaksi 1ase 6am@at

    Reaksi ini tim@ul antara -/ ?am setelah proBokasi alergen dan

    meli@atkan pengerahan serta aktiBasi eosino*il, sel 4 CD', neutro*il dan

    makro*ag.

    $. 3n*lamasi Kronik 

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    15/26

    -aktor ,isiko

    Resiko @erkem@angn)a asma merupakan interaksi antara *aktor 

     pe?amu host E dan *aktor lingkungan. 1aktor pe?amu terse@ut adalah:

     predisposisi genetik asma, alergi, hiperreakti*itas @ronkus, ?enis kelamin,

    rasHetnik.

    1aktor lingkungan di@agi $, )aitu :

    a. 9ang mempengaruhi indiBidu dengan keenderunganHpredisposisi asma

    untuk @erkem@ang men?adi asma.

     @. 9ang men)e@a@kan eksaser@asi seranganE danHatau men)e@a@kan ge?ala

    asma menetap.

    1aktor lingkungan )ang mempengaruhi indiBidu dengan predisposisi

    asma untuk @erkem@ang men?adi asma adalah :

    • Alergen di dalam maupun di luar ruangan, seperti mite domestik, alergen

     @inatang, alergen keoa, ?amur, tepung sari @unga

    • Sensitisasi @ahanE lingkungan ker?a

    • Asap rokok

    • Polusi udara di luar maupun di dalam ruangan

    • 3n*eksi pernapasan BirusE

    Sedangkan *aktor lingkungan )ang men)e@a@kan eksaser@asi danHatau

    men)e@a@kan ge?ala asma menetap adalah : alergen, polusi udara, in*eksi

     pernapasan, olah raga dan hiperBentilasi, peru@ahan uaa, o@ato@atanseperti asetil salisilat, iritan antara lain par*um, @au@auan )ang merangsang

    Depkes R3,$##E

    Diagnosis

    Diagnosis pen)akit asma dapat ditegakkan dengan anamnesis )ang

     @aik. Pemeriksaan *isik dan pemeriksaan *aal paru akan le@ih meningkatkan

    nilai diagnostik.

    Swamedikasi ; Page !"

    O@struksi saluran na*as

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    16/26

    !. Anamnesis

    Anamnesis )ang @aik meliputi riwa)at tentang pen)akitHge?ala, )aitu:

    a. Asma @ersi*at episodik, sering @ersi*at reBersi@el dengan atau tanpa

     pengo@atan

     @. Asma @iasan)a munul setelah adan)a paparan terhadap alergen,

    ge?ala musiman, riwa)at alergiHatopi, dan riwa)at keluarga pengidap

    asma

    . e?ala asma @erupa @atuk, mengi, sesak napas )ang episodik, rasa

     @erat di dada dan @erdahak )ang @erulang

    d. e?ala tim@ulHmem@uruk terutama pada malamHdini hari

    e. Mengi atau @atuk setelah kegiatan *isik 

    *. Respon positi* terhadap pem@erian @ronkodilator

    $. Pemeriksaan 1isik

    Kelainan pemeriksaan *isik )ang paling umum ditemukan pada

    auskultasi adalah mengi.Pemeriksaan *isik akan sangat mem@antu

    diagnosis ?ika pada saat pemeriksaan terdapat ge?alage?ala o@struksi

    saluran pernapasan. Sewaktu mengalami serangan, ?alan napas akan

    semakin mengeil dikarenakan kontraksi otot polos saluran napas, edema

    dan hipersekresi mukus. Keadaan ini dapat men)um@at saluran napas

    se@agai kompensasi penderita akan @ernapas pada Bolume paru )ang

    le@ih @esar untuk mengatasi ?alan napas )ang mengeil hiperin*lasiE. (al

    ini akan men)e@a@kan tim@uln)a ge?ala klinis @erupa @atuk, sesak napas,

    dan mengi.

    %. 1aal Paru

    Pengukuran *aal paru sangat @erguna untuk meningkatkan nilai

    diagnostik. 3ni dise@a@kan karena penderita asma sering tidak mengenal

    ge?ala dan kadar keparahann)a, demikian pula diagnosa oleh dokter tidak 

    selalu akurat. 1aal paru menilai dera?at keparahan ham@atan aliran udara,

    reBersi@ilitasn)a, dan mem@antu kita menegakkan diagnosis asma. Akan

    tetapi, *aal paru tidak mempun)ai hu@ungan kuat dengan ge?ala, han)a

    Swamedikasi ; Page !-

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    17/26

    se@agai in*ormasi tam@ahan akan kadar kontrol terhadap asma.

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    18/26

    asma terkontrol pada asma persisten. Pengontrol sering dise@ut penegah,

    )ang termasuk o@at pengontrol :

    a. lukokortikosteroid 3nhalasi

    lukokortikosteroid inhalasi adalah medikasi ?angka pan?ang

    )ang paling e*ekti* untuk mengontrol asma.

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    19/26

    gunakan prednison, prednisolon, atau metilprednisolon karena

    mempun)ai e*ek mineralokortikoid minimal, waktu paruh pendek 

    dan e*ek striae pada otot minimal

     @entuk oral, @ukan parenteral

     penggunaan selang sehari atau sekali sehari pagi hari

    . Kromolin Sodium Kromoglikat dan Nedokromil SodiumE

    Mekanisme )ang pasti dari sodium kromoglikat dan nedokromil

    sodium @elum sepenuhn)a dipahami, tetapi diketahui merupakan

    antiin*lamasi nonsteroid, mengham@at penglepasan mediator dari sel

    mast melalui reaksi )ang diperantarai 3g2 )ang @ergantung kepada

    dosis dan seleksi serta supresi sel in*lamasi tertentu makro*ag,

    eosino*il, monositE, selain kemungkinan mengham@at saluran kalsium

     pada sel target. Pem@eriann)a seara inhalasi. Digunakan se@agai

     pengontrol pada asma persisten ringan. Studi klinis menun?ukkan

     pem@erian sodium kromoglikat dapat memper@aiki *aal paru dan ge?ala,

    menurunkan hiperesponsi* ?alan napas walau tidak see*ekti* 

    glukokortikosteroid inhalasi @ukti

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    20/26

    teo*ilinHamino*ilin oral di@erikan @ersamaHkom@inasi dengan agonis

     @eta$ ker?a singkat, se@agai alternati* @ronkodilator ?ika di@utuhkan.

    e. Agonis @eta$ ker?a lama

    4ermasuk di dalam agonis @eta$ ker?a lama inhalasi adalah

    salmeterol dan *ormoterol )ang mempun)ai waktu ker?a lama !$

     ?amE. Seperti la+imn)a agonis @eta$ mempun)ai e*ek relaksasi otot

     polos, meningkatkan pem@ersihan mukosilier, menurunkan

     permea@ilitas pem@uluh darah dan memodulasi penglepasan mediator 

    dari sel mast dan @aso*il. Ken)ataann)a pada pem@erian ?angka lama,

    mempun)ai e*ek antiin*lamasi walau keil. 3nhalasi agonis @eta$ ker?a

    lama )ang di@erikan ?angka lama mempun)ai e*ek protekti* terhadap

    rangsang @ronkokonstriktor. Pem@erian inhalasi agonis @eta$ ker?a

    lama, menghasilkan e*ek @ronkodilatasi le@ih @aik di@andingkan

     preparat oral.

    *. 6eukotriene modi*iers

    O@at ini merupakan antiasma )ang relati* @aru dan pem@eriann)a

    melalui oral. Mekanisme ker?an)a mengham@at "lipoksigenase

    sehingga mem@lok sintesis semua leukotrin ontohn)a +ileutonE atau

    mem@lok reseptorreseptor leukotrien sisteinil pada sel target

    ontohn)a montelukas, pranlukas, +a*irlukasE. Mekanisme ker?a

    terse@ut menghasilkan e*ek @ronkodilator minimal dan menurunkan

     @ronkokonstriksi aki@at alergen, sul*urdioksida dan eLerise. Selain

     @ersi*at @ronkodilator, ?uga mempun)ai e*ek antiin*lamasi.

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    21/26

    menun?ukkan respons )ang @aik dengan pengo@atan leukotriene

    modifiers. 

    Saat ini )ang @eredar di 3ndonesia adalah +a*irlukas antagonis

    reseptor leukotrien sisteinilE. 2*ek samping ?arang ditemukan. ileuton

    dihu@ungkan dengan toksik hati, sehingga monitor *ungsi hati

    dian?urkan apa@ila di@erikan terapi +ileuton.

    0. Pelega +,elie#er/

    Prinsipn)a untuk dilatasi ?alan napas melalui relaksasi otot polos,

    memper@aiki dan atau mengham@at @ronkostriksi )ang @erkaitan dengan

    ge?ala akut seperti mengi, rasa @erat di dada dan @atuk, tidak memper@aiki

    in*lamasi ?alan napas atau menurunkan hiperesponsi* ?alan napas.

    4ermasuk pelega adalah :

    a. Agonis @eta$ ker?a singkat

    4ermasuk golongan ini adalah sal@utamol, ter@utalin, *enoterol,

    dan prokaterol )ang telah @eredar di 3ndonesia. Mempun)ai waktu

    mulai ker?a onsetE )ang epat. 1ormoterol mempun)ai onset epat dan

    durasi )ang lama. Pem@erian dapat seara inhalasi atau oral, pem@erian

    inhalasi mempun)ai onset )ang le@ih epat dan e*ek samping minimalH

    tidak ada. Mekanisme ker?a se@agaimana agonis @eta$ )aitu relaksasi

    otot polos saluran napas, meningkatkan @ersihan mukosilier,

    menurunkan permea@iliti pem@uluh darah dan modulasi penglepasan

    mediator dari sel mast.

    Merupakan terapi pilihan pada serangan akut dan sangat

     @erman*aat se@agai praterapi pada exercise-induced asthma  @ukti AE.

    Penggunaan agonis @eta$ ker?a direkomendasikan @ila diperlukan

    untuk mengatasi ge?ala. Ke@utuhan )ang meningkat atau @ahkan setiap

    hari adalah petanda per@urukan asma dan menun?ukkan perlun)a terapi

    antiin*lamasi. Demikian pula, gagal melegakan ?alan napas segera atau

    respons tidak memuaskan dengan agonis @eta$ ker?a singkat saat

    serangan asma adalah petanda di@utuhkann)a glukokortikosteroid oral.

     @. Kortikosteroid sistemik 

    Swamedikasi ; Page $!

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    22/26

    Steroid sistemik digunakan se@agai o@at pelega @ila penggunaan

     @ronkodilator )ang lain sudah optimal tetapi hasil @elum terapai,

     penggunaann)a dikom@inasikan dengan @ronkodilator lainE.

    . Metilsantin

    4ermasuk dalam @ronkodilator walau e*ek @ronkodilatasin)a

    le@ih lemah di@andingkan agonis @eta$ ker?a singkat. Amino*illin ker?a

    singkat dapat dipertim@angkan untuk mengatasi ge?ala walau disadari

    onsetn)a le@ih lama daripada agonis @eta$ ker?a singkat @ukti AE.

    4eo*ilin ker?a singkat tidak menam@ah e*ek @ronkodilatasi agonis

     @eta$ ker?a singkat dosis adekuat, tetapi mempun)ai man*aat untuk 

    respiratory drive, memperkuat *ungsi otot pernapasan dan

    mempertahankan respons terhadap agonis @eta$ ker?a singkat di antara

     pem@erian satu dengan @erikutn)a. 4eo*ilin @erpotensi menim@ulkan

    e*ek samping se@agaimana metilsantin, tetapi dapat diegah dengan

    dosis )ang sesuai dan dilakukan pemantauan. 4eo*ilin ker?a singkat

    se@aikn)a tidak di@erikan pada penderita )ang sedang dalam terapi

    teo*ilin lepas lam@at keuali diketahui dan dipantau ketat kadar teo*ilin

    dalam serum.

    d. Antikolinergik

    Pem@eriann)a seara inhalasi. Mekanisme ker?an)a mem@lok 

    e*ek penglepasan asetilkolin dari sara* kolinergik pada ?alan napas.

    Menim@ulkan @ronkodilatasi dengan menurunkan tonus kolinergik 

    Bagal intrinsik, selain itu ?uga mengham@at re*leks @ronkokostriksi

    )ang dise@a@kan iritan. 2*ek @ronkodilatasi tidak see*ekti* agonis @eta

    $ ker?a singkat, onsetn)a lama dan di@utuhkan %#-# menit untuk 

    menapai e*ek maksimum. 4idak mempengaruhi reaksi alergi tipe epat

    ataupun tipe lam@at dan ?uga tidak @erpengaruh terhadap in*lamasi.

    4ermasuk dalam golongan ini adalah ipratropium @romide dan

    tiotropium @romide. Analisis meta penelitian menun?ukkan ipratropium

     @romide mempun)ai e*ek meningkatkan @ronkodilatasi agonis @eta$

    Swamedikasi ; Page $$

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    23/26

    ker?a singkat pada serangan asma, memper@aiki *aal paru dan

    menurunkan risiko perawatan rumah sakit seara @ermakna @ukti

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    24/26

    1rekuensi kun?ungan @ergantung kepada @erat pen)akit dan

    kesanggupan penderita dalam memonitor asman)a. 5mumn)a tindak lan?ut

     follow-upE pertama dilakukan ! @ulan !$ mingguE setelah kun?ungan

    awal. Pada setiap kun?ungan la)ak ditan)akan kepada penderita apakah

    keadaan asman)a mem@aik atau mem@uruk di@andingkan kun?ungan terakhir.

    Kemudian dilakukan penilaian pada keadaan terakhir atau $ minggu terakhir 

    se@elum @erkun?ung dengan @er@agai pertan)aan.

    KASUS

    Suatu pagi 4n. Suwarno '- thE datang ke Apotek, @eliau mengatakan pada

    apoteker tentang keluhann)a. Dua minggu ini utaman)a pada malam hari

    mengalami @atuk dengan dahak sulit keluar. Dan kemarin malam @atuk @egitu

    kuat sampai menekan dada sehingga untuk @erna*as sedikit terengahengah.Se@elumn)a, pasien melakukan pengo@atan sendiri dengan meminum air 

     perasan kenur untuk mengatasi @atukn)a. (asil interBiew )ang dilakukan

    apoteker pada pasien terse@ut, ditemukan @ahwa 4n. Suwarno memelihara kuing

    selama ' @ulan ini, dan tiap kontak dengan kuing @eliau @ersin@ersin. Setelah itu

     @eliau selalu memakai masker ketika kontak dengan kuing .

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    25/26

    . !jektif 

    4idak ada.

    1. AssesmentPasien @elum menerima pengo@atan untuk ge?ala asma terse@ut.

    ". Plan

    Swamedikasi untuk 4n. Suwarno dapat di@erikan o@at @e@as O4CE, o@at @e@as

    ter@atas, atau O8A :

    !. O4C : Neonapain, asthma soho komposisi: ephedrine (C6 !$," mg dan

    theo*ill)ne !$" mgE ditam@ah dengan mengontrol *aktor penetus

    alergi tidak kontak dengan kuingE, atau

    $. O4C s)rup : Deadr)l atau 6aserin s)rup -# ml, diminum % L sehari !

    sendok makan, dengan mengontrol *aktor penetus alergi

    tidak kontak dengan kuingE, atau

    %. Sediaan ta@let generik :

    Sal@utamol : Dosis awal $ mg, % L sehari ! ta@let, diminum saat perut

    kosong !$ ?am se@elumHsesudah makanE.

    Am@roLol dosis %# mg, diminum % L sehari ! ta@let p.E

    Ceteri+in !# mg, diminum ! L sehari ! ta@let p.E

    4erapi non*armakologi :

    Mem@erikan edukasi pada pasien dan mengontrol *aktor penetus asma.

    K32 terhadap pasien:

    !. Mem@erikan in*ormasi pada pasien untuk tidak kontak dengan kuing,

    karena diduga *aktor penetus reaksi alergi @erasal dari allergen @ulu

    kuing.

    $. Mem@erikan edukasi pasien ?ika ge?ala dada terasa @erat dan sesak masih

    ter?adi Q %# menit setelah penggunaan o@at, segera @erkonsultasi pada

    dokter.

    %. Pasien diharapkan memonitoring ge?ala kekam@uhan ?ika ter?adiE. Serta

    mem@erikan edukasi pada pasien untuk periksa ke la@oratorium guna

     penegakan diagnosa.

    '. Mem@erikan edukasi pada pasien tentang aturan pemakaian o@at, e*ek 

    samping o@at.

    Swamedikasi ; Page $"

  • 8/17/2019 Swamediokasi Batuk & Asma

    26/26

    DA-TA, PUSTAKA

    Depkes R3, $##,  Pharmaceutical Care ntuk Penyakit Asma! Direktorat