16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Syok adalah suatu keadaan serius yang terjadi jika sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh tubuh dalam jumlah yang memadai; syok biasanya berhubungan dengan tekanan darah rendah dan kematian sel maupun jaringan. Syok merupakan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-organ vital. Syok merupakan suatu kondisi yang mengancam jiwa dan membutuhkan tindakan segera dan intensif. Syok terjadi akibat berbagai keadaan yang menyebabkan berkurangnya aliran darah, termasuk kelainan jantung (misalnya serangan jantung atau gagal jantung), volume darah yang rendah (akibat perdarahan hebat atau dehidrasi) atau perubahan pada pembuluh darah (misalnya karena reaksi alergi atau infeksi). 1

SYOK DALAM KEBIDANAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SYOK DALAM KEBIDANAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Syok adalah suatu keadaan serius yang terjadi jika sistem kardiovaskuler (jantung

dan pembuluh darah) tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh tubuh dalam

jumlah yang memadai; syok biasanya berhubungan dengan tekanan darah rendah

dan kematian sel maupun jaringan.

Syok merupakan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang

adekuat ke organ-organ vital. Syok merupakan suatu kondisi yang mengancam

jiwa dan membutuhkan tindakan segera dan intensif.

Syok terjadi akibat berbagai keadaan yang menyebabkan berkurangnya aliran

darah, termasuk kelainan jantung (misalnya serangan jantung atau gagal

jantung), volume darah yang rendah (akibat perdarahan hebat atau dehidrasi) atau

perubahan pada pembuluh darah (misalnya karena reaksi alergi atau infeksi).

1

Page 2: SYOK DALAM KEBIDANAN

BAB II

PEMBAHASAN

SYOK DALAM KEBIDANAN

  Penyebab syok pada kasus gawat darurat obstetric biasanya adalah

perdarahan (syok hipovolemik), sepsis (syok septic), gagal jantung (syok

kardiogenik), rasa nyeri (syok neurogenik), alergi (syok anafilaktik)

 Curigai atau antisipasi syok jika terdapat satu atau lebih kondisi berikut ini :

§    Perdarahan pada awal kehamilan (seperti abortus, kehamilan ektopik, atau

mola)

§    Perdarahan pada akhir kehamilan atau persalinan (seperti plasenta previa,

solusio plasenta, dan rupture uteri)

§    Perdarahan setelah melahirkan (seperti rupture uteri, atonia uteri, robekan

jalan lahir, plasenta yang tertinggal)

§    Infeksi (seperti pada abortus yang tidak aman, amnionitis, metritis,

pielonefritis)

§    Trauma (seperti perlukaan pada uterus atau usus selama proses abortus,

rupture uteri, robekan jalan lahir)

A. TANDA DAN GEJALA

Diagnosis syok jika tanda atau gejala berikut :

§    Nadi cepat dan lemah (110 kali per menit atau lebih)

§    Tekanan darah yang rendah (sistolik kurang dari 90 mmHg)

Tanda dan gejala lain dari syok meliputi :

2

Page 3: SYOK DALAM KEBIDANAN

§    Pucat (khususnya pada kelopak mata bagian dalam, telapak tangan, atau

sekitar mulut)

§    Keringat atau kulit terasa dingin dan lembab

§    Pernafasan yang cepat (30 kali per menit atau lebih)

§    Gelisah, bingung, atau kehilangan kesadrannya

§    Urin yang sedikit  (kurang dari 30 ml per jam)

B. PENANGANAN

 Prinsip Dasar Penanganan Syok

  Tujuan utama pengobatan syok ialah melakukan penanganan awal dan khusus

untuk :

>>   Menstabilkan kondisi pasien

>>  Memperbaiki volume cairan sirkulasi darah

>>  Mengefisisensikan system sirkulasi darah

§    Setelah pasien stabil tentukan penyebab syok

 Penanganan Awal

§    Mintalah bantuan. Segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan

fasilitas tindakan gawat darurat

§    Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu dan harus dipastikan

bahwa jalan nafas harus bebas

§    Pantau tanda vital (TPRS)

3

Page 4: SYOK DALAM KEBIDANAN

§    Baringkan ibu tersebut dalam posisi miring untuk meminimalkan risiko

terjadinya aspirasi jika ia muntuah dan untuk memastikan jalan nafasnya terbuka.

§    Jagalah agar ibu tersebut tetap hangat tetapi jangan terlalu panas, karena hal

ini akan menambah sirkulasi perifernya dan mengurangi aliran darah ke organ

vitalnya.

§    Naikkan kaki untuk menambah jumlah darah yang kembali ke jantung (jika

memungkinkam tinggikan tempat tidur pada bagian kaki

Penanganan Khusus

§    Mulailah infuse intravena (2 jika memungkinkan) dengan menggunakan

kanula atau jarum terbesar (no. 16 atau ukuran terbesar yang tersedia). Darah

diambil sebelum pemberian ciran infuse untuk pemeriksaan golongan darah dan

uji kecocokan (cross match), pemeriksaan Hb, dan hematokrit. Jika

memungkinkan pemeriksaan darah lengkap termasuk trombosit, ureum, kreatinin,

pH darah dan elektrolit, faal hemostasis, dan uji pembekuan. Uji pembekuan

sederhana bisa dilakukan

§    Segera berikan cairan infuse (garam fisiologis atau RL)awalnya dengan

kecepatan 1 liter dalam 15-20 menit

§    Berikan paling sedikit 2 liter cairan ini pada 1 jam pertama. Jumlah ini

melebihi cairan yang dibutuhkan untuk mengganti kehilangan cairan yang sedang

berjalan

§    Setelah kehilangan cairan dikoreksi, pemberian cairan per infuse

dipertahankan dalam kecepatan 1 liter per 6-8 jam

§    Jika vena perifer tidak dapat dikanulasi, lakukan venous cut-down

§    Pantau terus tanda-tanda vital (setiap 15 menit) dan darah yang hilang.

Apabila kondisi membeik, hati-hati agar tidak berlebihan memberi cairan. Nafas

4

Page 5: SYOK DALAM KEBIDANAN

pendek dan pipi bengkak merupakan kemungkinan tanda kelebihan pemberian

cairan

§    Lakukan kateterisasi kandung kemih dan pantau cairan yang masuk dan

jumlah urin yang keluar. Produksi urin harus diukur dan dicatat

§    Berikan oksigen dengan kecepatan 6-8 liter per menit dengan sungkup atau

kanula hidung

C. UJI MASA PEMBEKUAN SEDERHANA

§    Nilai status pembekuan dengan menggunakan uji pembekuan sederhana :

>>    Ambil 2 mil darah vena ke dalam tabung reaksi kaca yang bersih, kecil dan

kering (kira-kira 10 mm x 75 mm)

>>    Pegang tabung tersebut dalam genggaman anda untuk menjaganya tetap

jangat (kurang lebih 37°C)

>>Setelah 4 menit, ketuk tabung secara perlahan untuk melihat apakah

pembekuan sudah terbentuk, kemudian ketuk setiap menit sampai darah membeku

dan tabung dapat dibalik

>> Kegagalan terbentuknya pembekuan setelah 7 menit atau adanya bekuan lunak

yang dapat pecah dengan mudah menunjukkan adanya koagulopathi

D.PENENTUAN DAN PENANGANAN PENYEBAB SYOK

 Tentukan penyebab syok setelah itu ibu tersebut stabil keadaannya

 Syok perdarahan

§    Jika perdarahan hebat dicurigai sebagai penyebab syok :

5

Page 6: SYOK DALAM KEBIDANAN

>>    Ambil langkah-langkah secara berurutan untuk menghentikan perdarahan

(seperti oksitosin, masase, kompresi bimanual, kompresi aorta, persiapan untuk

tindakan pembedahan)

>>    Transfuse sesegera mungkin untuk mengganti kehilangan darah. Pada kasus

syok karena perdarahan, transfuse darah dibutuhkan jika Hb < 8 gram%. Biasanya

darah yang diberikan ialah darah sgar yang baru diambil dari donor darah

>>    Tentukan penyebab perdarahan dan tatalaksana

Jika perdarahan terjadi pada 22 minggu pertama kehamilan, curigai adanya

abortus, KET, dan mola

Jika perdarahan terjadi setelah 22 minggu atau pada saat persalinan tetapi

sebelum melahirkan, curigai plasenta previa, solusio plasenta, atau rupture

uteri

Jika perdarahan terjai setelah melahirkan, curigai robekan dinding uterus,

atonia uteri, robekan jalan lahir, dan plasenta yang tertinggal

>>    Nilai ulang keadaan ibu : dalam waktu 20-30 menit setelah pemberian

cairan, nilai ulang keadaan ibu tersebut untuk melihat adanya tanda-tanda

perbaikan

>>    Tanda-tanda bahwa kondisi pasien sudah stabil atau sudah ada perbaikan

sebagai berikut

Tekanan darah mulai naik, sistolik mencapai 100mmHg

Denyut jantung stabil

Kondisi mental pasien membaik, ekspresi ketakutan berkurang

Produksi urin bertambah. Diharapkan produksi urin paling sedikit 100

ml/4 jam atau 30 ml/1 jam

Syok Septik

§    Jika infeksi dicurigai menjadi penyebab syok :

6

Page 7: SYOK DALAM KEBIDANAN

>>    Ambil sample darah secukupnya (darah, urin, pus) untuk kultur mikroba

sebelum memulai terapi antibiotika, jika fasilitas memungkinkan

>>    Penyebab utama syok septic (70% kasus) ialah bacteria gram negative

seperti escherchia coli, klebsiella pneumonia, serratia, enterobakter, dan

pseudomonas

>>    Antibiotika harus diberikan apabial di duga atau terdapat infeksi, misalnya

pada kasus septic, syok septic, cedera intraabdominal,dan perforasi uterus

 >>    Untuk kebanyakan kasus dipilih antibiotika berspektrum luas yang efektif

terhadap kuman gram negative, gram positif, anaerobic, dan klamidia. Antibiotika

harus diberikan dalam bentuk kombinasi agar diperoleh cakupan yang luas

>>    Berikan kombinasi antibiotika untuk mengobati daerah infeksi aerob dan

anaerob dan teruskan sampai ibu tersebut bebas demam selama 48 jam

Penisillin G 2 juta unit atau ampisillin 2 g IV setiap 6 jam

Ditambah gentamisin 5 mg/kgbb IV setiap 24 jam

Ditambah metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam

>>    Nilai ulang keadaan ibu tersebut untuk menilai adanya tanda-tanda perbaikan

§    Jika trauma dicurigai sebagai penyebab syok, lakukan persiapan untuk

tindakan pembedahan

§    Perubahan kondisi sepsi dulit diperkirakan, dalam waktu singkat dapat

memburuk

>>    Tanda-tanda bahwa kondisi pasien sudah stabil atau sudah ada perbaikan

sebagai berikut

Tekanan darah mulai naik, sistolik mencapai 100mmHg

Denyut jantung stabil

7

Page 8: SYOK DALAM KEBIDANAN

Kondisi mental pasien membaik, ekspresi ketakutan berkurang

Produksi urin bertambah. Diharapkan produksi urin paling sedikit 100

ml/4 jam atau 30 ml/1 jam

E.PENILAIAN ULANG

§    Nilai ulang respons ibu terhadap pemberian cairan dalam waktu 30 menit

untuk menentukan apakah kondisinya membaik

§    Jika kondisi ibu tersebut membaik :

>>    Sesuaikan kecepatan infuse menjadi 1 liter per 6 jam

>>    teruskan penatalaksanaan untuk penyebab syok

§    jika kondisi ibu tersebut tidak membaik, berarti ia membutuhkan penanganan

selanjutnya

F. PENATALAKSANAAN LEBIH LANJUT

§    Teruskan infuse cairan IV, sesuaikan kecepatan infuse menjadi 1 liter dalam

waktu 6 jam dan pertahankan oksigen 6-8 liter per menit

§    pantau dengan ketat kondisi ibu

§    lakukan tes laboratorium meliputi hematokrit, golongan darah dan rhesus dan

cross-match. jika fasilitas memungkinkan, periksa elektrolit serum, kreatinin

serum, dan pH darah

G. PRINSIP DASAR DALAM  MERUJUK KASUS GAWAT DARURAT

 Setelah kondisi pasien stabil, penanganan terhadap penyebab syok perdarahan

maupun septic harus dilakukan. jika penyakit yang menjadi dasar penyebab syok

septic tidak dapat ditangani di tempat itu, pasien harus dirujuk ke fasilitas yang

lebih mampu menangani

8

Page 9: SYOK DALAM KEBIDANAN

 Yang harus diperhatikan

Beberapa hal yangharus diperhatikan dalam merujuk kasus gawat darurat antara

lain :

§    Stabilisasi pasien dengan :

Pemberian oksigen

Pemberian cairan IV dan transfuse darah

Pemberian obat-obatan (antibiotika, analgetika, dan toksoid tetanus)

§    Transportasi

§    Pasien harus didampingi oleh tenakes yang terlatih dan keluarganya

§    Ringkasan kasus harus disertakan

§    Komunikasi dengan keluarga

H.PEMBERIAN OBAT

 §    Pemberian intra vena dipilih untuk kondisi syok, kondisi gawat darurat yang

mungkin membutuhkan tindakan pembedahan segera, setiap infeksi yang serius

termasuk sepsis dan syok septic

§    Pemberian IM dipilih apabila pemberian IV tidak mungkin dilakukan dan

apabila obat yang terpilih dapat diberikan melalui cara ini

§    Pemberian per oral hanya dapat diberikan pada kasus yang stabil kondisinya

dan mampu menelan obat per oral. Jangan memberikan obat per oral pada kasus

syok, cedera abdominal, perforasi uterus, KET, atau kondisi lainnya yang

memerlukan tindakan bedah segera

9

Page 10: SYOK DALAM KEBIDANAN

 Obat Pengurang Rasa Nyeri

§    Dalam mamilih obat pengurang rasa nyeri yang tepat, harus dipertimbangkan

kondisi pasien pada saat itu, saat dan cara pemberian obat, dan beberapa hal

khusus yang harus diperhatikan untuk setiap jenis obat yang dipilih

§    Penderita dalam syok atau akan mengalalmi pembedahan segera, hanya boleh

mendapat obat IV dan IM

§    Hindari sedasi berlebihan, sebab sedasi berlebihan dapat menyembunyikan

gejala yang penting untuk membuat diagnosis

§    Setiap narkotika dapat menekan pernafasan yang mungkin fatal, oleh sebab itu

pasien yang mendapatkan narkotika harus dalam pengamatan yang ketat dan

cermat

§    Obat anti radang nonsteroid dan aspirin dapat mengganggu pembekuan darah

§    Kombinasi obat pengurang rasa nyeri dengan obat penenang seperti diazepam

meningkatkan risiko depresi pernafasan

Obat analgetika yang direkomendasikan

§    Morfin 10-15 mg IM atau 15 mg IV

§    Petidin 50-100 mg IM

§    Parasetamol 500 mg per oral

§    Parasetamol dan codein 30 mg per oral

§    Tramadol oral atau IM 50 mg atau supossitoria 100 mg

10

Page 11: SYOK DALAM KEBIDANAN

Toksoid Tetanus

§    Berikan jika ada riwayat abortus serisiko tinggi untuk infeksi tetanus :

misalnya sangat kotor, luka tusuk tetapi dalam, sebaiknya diberi booster vaksin

tetanus

§    Apabila pasien belum mendapat satu imunisasi lengkap dalam 5-10 tahun

terakhir atau tidak dapat dipastikan status imunisasinya, seharusnya diberi vaksin

tetanus dan antitoksik tetanus

§    Apabila vaksin dan antitoksin tetanus deiberikan pada saat yang sama, harus

digunakan semprei yang berbeda dan tempat penyuktikan berbeda pula

Diuretika

§  Pengguanaan diuretika seperti furosemid hanya boleh diberikan apabila

terdapat gagal jantung dan edema paru-paru

§ Jika pasien kurang sadar, dauer kateter harus dipasang, banyaknya produksi urin

per jam harus diukur dan dicatat. Harus diperhatikan keseimbangan penggunaan

diuretika dengna banyaknya cairan infuse yang masuk.

11