39
1 T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Realisasi Triwulan I-2015

T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

1

T0

LAPORAN

NERACA PEMBAYARAN

INDONESIA

Realisasi Triwulan I-2015

Agustus 2013

Page 2: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

2

Alamat Redaksi:

Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik

Departemen Statistik

Bank Indonesia

Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15

Jl. M.H. Thamrin No. 2

Jakarta 10350

Telepon : (021) 29816688

Faksimili : (021) 3501935

E-mail : [email protected]

Website : www.bi.go.id

Page 3: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

3

LAPORAN

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

Realisasi Triwulan I-2015

Mei 2015

Page 4: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

4

RINGKASAN

PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN

INDONESIA TRIWULAN I-2015

1

3

TRANSAKSI BERJALAN 4

Neraca Perdagangan Barang 4

Neraca Perdagangan Nonmigas 4

Neraca Perdagangan Migas 10

Neraca Perdagangan Jasa 12

Neraca Pendapatan Primer 13

Neraca Pendapatan Sekunder 13

TRANSAKSI MODAL DAN FINANSIAL 14

Investasi Langsung 15

Investasi Portofolio 16

Investasi Lainnya 18

INDIKATOR SUSTAINABILITAS EKSTERNAL 21

Boks 1: Perubahan Angka Statistik NPI

Dibandingkan Publikasi Triwulan IV-2014 23

LAMPIRAN

DAFTAR ISI

Transaksi Berjalan

Page 5: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

5

DAFTAR TABEL

Hal

Hal

Tabel 1 Ekspor Nonmigas menurut Kelompok Barang

(Berdasarkan SITC)

5

Tabel 6 Impor Nonmigas (c.i.f) menurut Negara Asal Utama 10

Tabel 2 Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama 6

Tabel 7 Perkembangan Ekspor Minyak 11

Tabel 3 Perkembangan Ekspor Komoditas Nonmigas Utama

(Berdasarkan HS)

8

Tabel 8 Perkembangan Impor Minyak (f.o.b) 12

Tabel 4 Impor Nonmigas (c.i.f) menurut Kelompok Barang 9

Tabel 9 Perkembangan Ekspor Gas 12

Tabel 5 Impor (c.i.f) Komoditas Nonmigas Utama 10

Tabel 10 Indikator Sustainabilitas Eksternal 21

DAFTAR GRAFIK

Hal

Hal

Grafik 1 Neraca Pembayaran Indonesia 3

Grafik 13 Perkembangan Investasi Langsung 15

Grafik 2 Transaksi Berjalan 4

Grafik 14 Perkembangan PMA menurut Sektor Ekonomi 15

Grafik 3 Neraca Perdagangan Nonmigas 4

Grafik 15 Perkembangan PMA menurut Negara Asal 16

Grafik 4 Neraca Perdagangan Migas 10

Grafik 16 Perkembangan Investasi Portofolio 16

Grafik 5 Perkembangan Harga Minyak Dunia 11

Grafik 17 Perkembangan Posisi Kepemilikan SBI & SUN

oleh Asing

17

Grafik 6 Perkembangan Neraca Perdagangan Jasa 12

Grafik 18 Perkembangan Transaksi Asing di BEI dan IHSG 17

Grafik 7 Pembayaran Jasa Freight 12

Grafik 19 Perkembangan Indeks Bursa di Beberapa Negara

ASEAN

17

Grafik 8 Neraca Jasa Travel 13 Grafik 20 Investasi Portofolio menurut Sektor Institusi 18

Grafik 9 Perkembangan Neraca Pendapatan 13 Grafik 21 Perkembangan Investasi Lainnya 18

Grafik 10 Perkembangan Remitansi Tenaga Kerja 14 Grafik 22 Transaksi Aset Investasi Lainnya Sektor Swasta 18

Grafik 11 Posisi Tenaga Kerja Indonesia Tw. I-2015 14 Grafik 23 Transaksi Kewajiban Investasi Lainnya Sektor Swasta 19

Grafik 12 Transaksi Modal dan Finansial 14 Grafik 24 Perkembangan Pinjaman LN Sektor Publik 19

Page 6: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

6

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 7: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

1

Kinerja Transaksi Berjalan triwulan I-2015 membaik, terutama didorong oleh menurunnya defisit

neraca migas. Defisit transaksi berjalan turun dari USD5,7 miliar (2,6% PDB) pada triwulan IV-2014 menjadi

USD3,8 miliar (1,8% PDB) di triwulan I-2015. Defisit tersebut juga lebih rendah dari defisit pada triwulan yang

sama pada 2014 sebesar USD4,1 miliar (1,9% PDB). Peningkatan kinerja transaksi berjalan terutama ditopang

oleh perbaikan neraca perdagangan migas seiring menyusutnya impor minyak karena harga minyak dunia yang

lebih rendah dan turunnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebagai dampak positif dari reformasi subsidi

yang ditempuh Pemerintah. Di sisi nonmigas, surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat lebih rendah akibat

turunnya ekspor nonmigas (-8,0% yoy) seiring dengan dalamnya penurunan harga komoditas, meskipun impor

nonmigas juga mencatat penurunan -3,7% (yoy) di tengah pertumbuhan ekonomi domestik yang melambat.

Perbaikan kinerja transaksi berjalan juga disumbang oleh berkurangnya defisit neraca jasa mengikuti turunnya

impor barang, berkurangnya pengeluaran wisatawan nasional selama berkunjung ke luar negeri, dan turunnya

neraca pendapatan primer seiring dengan pola musimannya.

Sementara itu, di tengah meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global, Transaksi Modal

dan Finansial triwulan I-2015 tetap surplus. Surplus transaksi modal dan finansial pada triwulan I-2015

mencapai USD5,9 miliar, terutama ditopang oleh aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio

dan investasi langsung. Pada investasi portofolio, meskipun investor asing tercatat melakukan net jual atas surat

berharga berdenominasi rupiah pada Maret 2015 akibat meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global,

aliran masuk modal portofolio asing pada triwulan I-2015 secara akumulatif mencapai USD8,4 miliar, jauh lebih

besar dari inflow pada triwulan IV-2014 sebesar USD62 juta. Derasnya inflow pada triwulan I-2015 tersebut

tidak hanya bersumber dari penerbitan surat berharga global oleh Pemerintah, namun juga karena masih

kuatnya pembelian investor asing terhadap surat berharga negara berdenominasi rupiah dan saham pada

periode Januari-Februari 2015. Namun demikian, surplus transaksi modal dan finansial triwulan I-2015 lebih

rendah dibandingkan dengan surplus triwulan sebelumnya yang mencapai USD8,9 miliar terutama karena

meningkatnya penempatan simpanan sektor swasta di luar negeri dan penarikan pinjaman luar negeri swasta

yang lebih rendah.

Perbaikan transaksi berjalan dan surplus transaksi modal dan finansial menyebabkan Neraca

Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan I-2015 secara keseluruhan surplus. NPI triwulan I-2015 mencatat

surplus sebesar USD1,3 miliar. Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2015

tercatat sebesar USD111,6 miliar. Jumlah cadangan devisa ini cukup untuk membiayai kebutuhan pembayaran

impor dan utang luar negeri Pemerintah selama 6,6 bulan dan berada di atas standar kecukupan internasional.

RINGKASAN

T

r

a

n

s

a

k

si

B

e

rj

al

a

n

Page 8: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

2

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 9: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

3

Di tengah melambatnya perekonomian

Indonesia, proses perbaikan keseimbangan eksternal

Indonesia ke arah yang lebih sehat terus berlanjut.

Defisit transaksi berjalan pada triwulan I-2015 turun

menjadi USD3,8 miliar (1,8% PDB) dari USD5,7 miliar

(2,6% PDB) pada triwulan IV-2014. Perkembangan

positif transaksi berjalan tersebut terutama didukung

oleh perbaikan neraca perdagangan migas sebagai

dampak turunnya harga minyak dan implikasi

reformasi subsidi yang ditempuh Pemerintah. Defisit

neraca jasa menyusut mengikuti turunnya impor

barang dan pola musiman jasa travel, sementara

defisit neraca pendapatan primer menurun sesuai

pola musimannya. Selain itu, menurunnya impor

nonmigas sejalan dengan moderasi permintaan

domestik juga ikut membantu perbaikan transaksi

berjalan, meskipun penurunan impor nonmigas

tersebut tidak mampu mengimbangi kontraksi

pertumbuhan ekspor nonmigas sehingga surplus

neraca perdagangan nonmigas tercatat lebih rendah.

Sementara itu, persepsi investor yang masih

positif terhadap prospek perekonomian Indonesia

yang disertai imbal hasil investasi yang menarik telah

mendorong derasnya aliran masuk modal asing ke

Indonesia. Arus masuk investasi asing meningkat

signifikan dari USD7,7 miliar pada triwulan IV-2014

menjadi USD13,3 miliar pada triwulan I-2015, jumlah

yang relatif sama dengan yang tercatat pada periode

yang sama pada tahun 2014. Sebagian besar dana

asing tersebut masuk dalam bentuk investasi

portofolio dan investasi langsung. Meskipun

demikian, kinerja investasi lainnya yang mengalami

defisit, terutama akibat penempatan simpanan swasta

domestik di luar negeri seiring derasnya aliran masuk

investasi portofolio dan net penarikan pinjaman luar

negeri sektor swasta yang lebih rendah menyebabkan

surplus transaksi modal dan finansial triwulan I-2015

hanya sebesar USD5,9 miliar, menurun dibandingkan

dengan surplus pada triwulan sebelumnya yang

mencapai USD8,9 miliar.

Defisit transaksi berjalan triwulan I-2015 yang

lebih rendah mampu dibiayai sepenuhnya oleh suplus

transaksi modal dan finansial sehingga Neraca

Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan mencatat surplus

USD1,3 miliar. Surplus tersebut lebih kecil

dibandingkan dengan surplus triwulan IV-2014

sebesar USD2,4 miliar. Dengan perkembangan

tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Maret

2015 tercatat sebesar USD111,6 miliar, lebih rendah

dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2014

sebesar USD111,9 miliar (Grafik 1). Meski menurun,

jumlah cadangan devisa per akhir Maret 2015

tersebut cukup untuk membiayai kebutuhan

pembayaran impor dan utang luar negeri Pemerintah

selama 6,6 bulan dan berada di atas standar

kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,

sehingga dipandang cukup kuat dalam mendukung

ketahanan sektor eksternal dan kesinambungan

pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

Grafik 1

Neraca Pembayaran Indonesia

PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

TRIWULAN I-2015

Page 10: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

4

TRANSAKSI BERJALAN

Melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik

pada triwulan I-2015 di tengah proses pemulihan

ekonomi global yang berlangsung secara lamban

mendukung upaya penurunan defisit transaksi

berjalan ke tingkat yang lebih sehat. Defisit transaksi

berjalan pada triwulan I-2015 tercatat sebesar USD3,8

miliar (1,8% dari PDB), lebih rendah dari defisit

triwulan IV-2014 sebesar USD5,7 miliar (2,6% dari

PDB). Membaiknya kinerja transaksi berjalan didukung

oleh menurunnya defisit neraca perdagangan migas,

neraca jasa, dan neraca pendapatan primer (Grafik 2).

Grafik 2

Transaksi Berjalan

Pada triwulan I-2015, penurunan defisit neraca

perdagangan migas menopang perbaikan kinerja

neraca perdagangan dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya. Menyusutnya defisit neraca

perdagangan migas dipengaruhi turunnya impor

minyak mengikuti pelemahan harga minyak dunia

dan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) domestik,

meskipun di sisi lain, ekspor migas juga tercatat lebih

rendah seiring turunnya lifting migas dan harga

minyak. Sementara itu, surplus neraca perdagangan

nonmigas menurun akibat melemahnya kinerja ekspor

nonmigas sebagai dampak harga komoditas global

yang terkoreksi lebih tajam ke bawah, meskipun

impor nonmigas menurun sejalan dengan

perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik.

Penurunan impor pada triwulan I-2015

berdampak positif pada kinerja neraca jasa melalui

penurunan pengeluaran jasa transportasi barang

(freight). Perbaikan neraca jasa juga dipengaruhi oleh

kenaikan surplus jasa travel mengikuti pengeluaran

wisatawan nasional selama kunjungan ke luar negeri

yang lebih rendah. Selain itu, defisit neraca

pendapatan juga menyusut mengikuti pola musiman

atribusi pendapatan investasi langsung dan

pembayaran bunga pinjaman luar negeri yang lebih

rendah.

Neraca Perdagangan Barang

Neraca perdagangan barang triwulan I-2015

mencatat surplus sebesar USD3,1 miliar, meningkat

dibandingkan dengan surplus pada triwulan

sebelumnya sebesar USD2,4 miliar. Kenaikan surplus

neraca perdagangan barang pada triwulan laporan

dipengaruhi penurunan defisit neraca perdagangan

migas di saat surplus neraca perdagangan nonmigas

tercatat lebih rendah.

Neraca Perdagangan Nonmigas

Surplus neraca perdagangan nonmigas

pada triwulan I-2015 sebesar USD4,3 miliar, lebih

rendah dari surplus triwulan sebelumnya sebesar

USD5,2 miliar (Grafik 3). Penurunan surplus tersebut

dijelaskan oleh penurunan ekspor nonmigas (-9,3%

qtq) yang tidak mampu diimbangi oleh penurunan

impor nonmigas (-8,0% qtq).

Grafik 3

Neraca Perdagangan Nonmigas

Page 11: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

5

Ekspor Nonmigas

Ekspor nonmigas triwulan I-2015 tercatat

sebesar USD33,4 miliar, lebih rendah 9,3%

dibandingkan dengan ekspor nonmigas pada triwulan

IV-2014 sebesar USD36,9 miliar. Bila dibandingkan

dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya,

ekspor nonmigas triwulan I-2015 terkontraksi 8,0%

(yoy), lebih tajam dibandingkan dengan penurunan

ekspor triwulan sebelumnya sebesar 6,5% (yoy).

Penurunan ekspor nonmigas tersebut dijelaskan oleh

dalamnya koreksi harga komoditas global di saat

volume perdagangan dunia relatif lebih baik. Sejalan

dengan meningkatnya volume perdagangan dunia

tersebut, ekspor nonmigas pada triwulan I-2015

secara riil kembali tumbuh positif (2,2% yoy).

Kenaikan volume ekspor ditopang akselerasi ekspor

produk primer, terutama produk bahan bakar (Tabel

1).

Tabel 1

Ekspor Nonmigas menurut Kelompok Barang

(Berdasarkan SITC)

2015**

A. Produk Primer

Nominal 50.2 48.8 -3.8 -9.0 -9.4 0.8 -13.5 -8.1 -10.2

Riil 45.1 48.9 7.7 -3.4 -10.6 -0.4 0.3 -3.9 14.3

Indeks Harga - - -10.6 -5.8 1.4 1.2 -13.8 -4.4 -21.4

Produk Pertanian

Nominal 30.1 28.8 -4.8 5.0 2.2 11.1 -3.0 3.5 -12.0 Riil 27.2 27.6 3.6 4.6 1.9 12.6 9.9 6.9 8.8

Indeks Harga - - -8.0 0.3 0.2 -1.3 -11.8 -3.1 -19.2

Makanan

Nominal 23.4 22.6 -5.0 10.9 9.1 21.1 3.8 10.8 -9.0

Riil 19.8 20.1 2.1 6.5 4.0 18.4 14.5 10.3 11.2

Indeks Harga - - -7.0 4.1 4.9 2.3 -9.4 0.5 -18.2

Bahan Baku

Nominal 6.7 6.3 -4.0 -10.0 -15.8 -14.5 -23.4 -15.9 -21.5 Riil 5.3 5.3 3.6 -2.1 -5.2 -4.8 -7.0 -4.8 -1.9

Indeks Harga - - -7.4 -8.1 -11.2 -10.2 -17.6 -11.7 -20.0

Produk Bahan Bakar & Pertambangan

Nominal 20.0 20.0 -2.6 -24.3 -22.4 -11.2 -25.9 -21.3 -7.4 Riil 9.0 9.7 10.0 -16.3 -22.1 -11.5 -16.2 -16.7 9.7

Indeks Harga - - -11.5 -9.6 -0.4 0.3 -11.6 -5.4 -15.6

B. Produk Manufaktur

Nominal 48.3 49.6 0.1 9.2 8.6 6.8 3.4 6.9 -4.9 Riil 54.1 50.3 2.7 10.3 8.2 3.2 -1.2 5.0 -8.0

Indeks Harga - - -2.5 -1.0 0.4 3.5 4.7 1.9 3.3

C. Lainnya

Nominal 1.6 1.6 -7.8 41.3 20.8 -24.3 -32.2 -4.9 -25.9 Riil 0.8 0.8 0.0 60.6 26.9 -23.4 -28.9 1.1 -22.1

Indeks Harga - - -7.8 -12.0 -4.9 -1.2 -4.7 -5.9 -4.9

Total

Nominal 100.0 100.0 -2.2 -0.3 -0.9 3.0 -6.5 -1.3 -8.0 Riil 100.0 100.0 4.7 2.8 -2.6 -0.2 -2.2 -0.7 2.2

Indeks Harga - - -6.6 -3.0 1.8 3.2 -4.4 -0.7 -10.0*) angka sementara

**) angka sangat sementara

2014*

Tw. IV TOTAL

2013Rincian

Pangsa (%)

2014* 2015**Tw. I

Pertumbuhan Tahunan (% yoy)

Tw. ITw. IIITw. IITOTAL

Page 12: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

6

Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama

Penurunan kinerja ekspor nonmigas triwulan I-

2015 tercermin dari kontraksi ekspor ke negara mitra

utama, yaitu: Tiongkok, Jepang, Thailand, Belanda,

dan Amerika Serikat. Di sisi lain, ekspor ke India,

Singapura, Malaysia, Korea Selatan, dan Taiwan

tumbuh positif (Tabel 2)

Tabel 2

Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama

Penurunan ekspor ke Tiongkok terutama karena

turunnya ekspor batubara, minyak nabati, dan kayu

olahan, dengan total pangsa 48,9% dari keseluruhan

ekspor ke negara tersebut. Penurunan ekspor ke

Jepang dipengaruhi turunnya ekspor batubara,

barang dari logam tidak mulia, alat listrik, dan tekstil

(total pangsa 44,3% dari keseluruhan ekspor ke

negara tersebut). Penurunan ekspor kendaraan &

bagiannya, mesin/pesawat mekanik, dan batubara

(pangsa 41,9%) menjadi penyebab utama turunnya

ekspor ke Thailand. Berkurangnya ekspor minyak

nabati, barang dari logam tidak mulia, dan asam

berlemak (pangsa 51,8% dari total ekspor) menekan

ekspor ke Belanda, sedangkan penurunan ekspor ke

Amerika Serikat dipengaruhi turunnya ekspor karet

olahan, tekstil, dan alat listrik dengan pangsa 44,0%

dari total ekspor ke negara tersebut.

Di sisi lain, pertumbuhan ekspor ke India

terutama ditopang oleh kenaikan ekspor batubara

(46,2% dari total ekspor ke negara tersebut).

Kenaikan ekspor ke Singapura terutama dipengaruhi

oleh naiknya ekspor mesin/pesawat mekanik, asam

berlemak, tekstil, dan kendaraan (total pangsa 18,5%

dari total ekspor ke negara tersebut). Peningkatan

ekspor ke Malaysia terutama didorong oleh naiknya

ekspor minyak nabati dan barang dari logam tidak

mulia (total pangsa 28,1% dari total ekspor ke negara

tersebut). Sementara itu, naiknya ekspor barang dari

logam tidak mulia, tekstil, alat listrik, dan bahan kimia

(15,6% dari total ekspor) mendorong naiknya ekspor

ke Taiwan.

Ekspor Nonmigas menurut Komoditas Utama

Pada triwulan I-2015, penurunan kinerja ekspor

nonmigas juga tercermin dari nilai ekspor sepuluh

komoditas utama yang mencatat pertumbuhan

negatif (-11,0% yoy) akibat semakin melemahnya

harga komoditas (-9,2% yoy) dan penurunan

permintaan ekspor (-2,0% yoy). Penurunan

permintaan ekspor terjadi pada batubara, alat listrik,

karet olahan, dan mesin/pesawat mekanik. Di sisi lain,

permintaan ekspor minyak nabati, TPT, barang dari

logam tidak mulia, makanan olahan, kendaraan dan

bagiannya, dan kayu olahan meningkat (Tabel 3).

Volume ekspor batubara (pangsa 13,7% dari

total ekspor nonmigas) pada triwulan I-2015 masih

menurun (-6,9% yoy) meskipun dengan laju

penurunan yang melambat dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya. Turunnya volume ekspor

batubara dipengaruhi oleh penurunan ekspor tujuan

Tiongkok (-36,4% yoy) dan Jepang (-2,3% yoy).

Penurunan ekspor batubara ke Tiongkok disebabkan

oleh pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang melambat

dan sulitnya pengusaha mencari pinjaman bank

akibat meningkatnya kredit bermasalah di negara

tersebut. Menurunnya permintaan batubara Tiongkok

pada gilirannya berdampak pada penurunan harga

batubara dunia. Turunnya permintaan maupun harga

ekspor menyebabkan nilai ekspor batubara turun

17,6% (yoy).

Permintaan ekspor alat listrik turun 5,8% (yoy),

lebih dalam dari penurunan sebesar 2,1% (yoy) pada

triwulan sebelumnya. Di samping itu, harga ekspor

2015**

1 Amerika Serikat 10.8 11.3 3.6 2.6 7.6 6.5 5.5 5.6 -1.1

2 Jepang 10.0 10.2 -6.6 -12.6 -11.4 -5.6 -4.8 -8.7 -5.4

3 Tiongkok 11.2 9.4 1.8 -2.7 -17.8 -24.8 -39.1 -22.2 -36.5

4 India 8.3 8.9 4.0 -13.9 -16.9 19.8 -7.2 -5.7 7.4

5 Singapura 6.7 6.8 -5.7 2.3 23.4 8.1 12.7 11.7 1.7

6 Malaysia 4.4 4.7 -15.2 -19.9 -6.8 -8.0 -7.4 -10.7 3.4

7 Korea Selatan 3.9 4.1 -9.9 -11.0 -6.5 2.9 -3.0 -4.6 0.1

8 Thailand 3.4 3.6 -4.8 -5.7 -10.4 2.8 -2.7 -4.2 -6.4

9 Taiwan 2.7 2.9 -9.1 4.6 23.3 16.8 -19.8 4.8 2.7

10 Belanda 2.7 2.9 -10.4 1.5 -2.2 -8.2 -0.9 -2.5 -4.4

Total 10 Negara 64.0 64.9 -3.2 -6.1 -5.2 -1.9 -10.9 -6.1 -7.8

*) angka sementara

**) angka sangat sementara

Tw. IV TOTAL

2014*2013*Rincian 2014* 2015**

Pangsa (%) Pertumbuhan Tahunan (%, yoy)

Tw. ITw. IIITw. IITOTAL Tw. I

Page 13: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

7

juga turun lebih tajam sehingga nilai ekspor alat listrik

triwulan I-2015 turun 12,1% (yoy). Penurunan

volume ekspor alat listrik terutama terjadi untuk

pengiriman ke mitra dagang utama seperti Singapura

(-66,0% yoy), Thailand (-2,8% yoy), dan Jepang

(-6,1% yoy).

Permintaan ekspor karet olahan Indonesia masih

terus menurun (-26,7% yoy) pada triwulan I-2015,

terutama karena lemahnya permintaan Tiongkok

(-57,1% yoy). Sementara itu, meski melambat, harga

ekspor karet olahan masih tumbuh negatif sehingga

nilai ekspor karet olahan tercatat turun 30,3% (yoy).

Pada triwulan I-2015, harga karet di pasar

internasional masih melanjutkan tren penurunan

hingga berada pada level USD1,43/kg, lebih rendah

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar

USD1,48/kg.

Setelah mencatat pertumbuhan positif sepanjang

2014, volume ekspor mesin/pesawat mekanik turun

tajam 16,9% (yoy) triwulan I-2015. Turunnya

permintaan ekspor tersebut tidak mampu diimbangi

oleh kenaikan harga sehingga nilai ekspor

mesin/pesawat mekanik mengalami penurunan

sebesar 12,5% (yoy). Penurunan ekspor

mesin/pesawat mekanik tercatat untuk negara tujuan

Jepang (15,2% yoy) dan Thailand (5,1% yoy) dengan

total pangsa 22,1% dari total ekspor mesin/pesawat

mekanik. Sementara itu, ekspor ke Singapura yang

merupakan pangsa ekspor terbesar (21,3%) masih

mengalami sedikit peningkatan sebesar 0,2%

(yoy).

Di sisi lain, ekspor minyak nabati yang sebagian

besar berupa minyak kelapa sawit (CPO), pada

triwulan I-2015 mengalami kenaikan volume ekspor

sebesar 11,1% (yoy). Kenaikan permintaan ekspor

minyak nabati terjadi untuk negara tujuan India yang

mencatatkan pertumbuhan 12,8% (yoy). Namun

demikian, harga sawit yang sejak triwulan III-2014

terus tertekan seiring berlebihnya pasokan sawit

dunia antara lain karena adanya produk substitusi

seperti minyak kedelai mengakibatkan nilai ekspor

minyak nabati turun tajam (-12,6% yoy) setelah

selama 2014 tumbuh positif. Di pasar dunia, harga

CPO bergerak menurun dari USD679/mt pada

triwulan IV-2014 menjadi USD664/mt pada triwulan

laporan.

Permintaan ekspor TPT pada triwulan I-2015

tumbuh 2,0% (yoy), ditopang oleh naiknya volume

ekspor ke Tiongkok (28,4% yoy) dan Korea Selatan

(1,0% yoy). Namun demikian, harga ekspor TPT yang

masih menurun menyebabkan nilai ekspor TPT

terkoreksi -2,6% (yoy). Penurunan ekspor terjadi pada

ekspor tujuan Amerika Serikat (-10,0% yoy) dan

Korea Selatan (-2,9% yoy) dengan pangsa total

35,6% dari keseluruhan total ekspor TPT.

Permintaan ekspor barang dari logam tidak mulia

pada triwulan I-2015 tumbuh 2,0% (yoy) terutama

didorong oleh kenaikan volume ekspor besi lembaran

ke Korea Selatan dan Thailand. Namun demikian,

harga ekspor yang turun lebih tajam (-5,4% yoy)

menyebabkan nilai ekspor barang dari logam tidak

mulia terkoreksi -3,7% (yoy). Penurunan ekspor

barang dari logam tidak mulia disebabkan oleh

turunnya ekspor besi/baja (-17,4% yoy), alumunium (-

34,7% yoy), dan seng (-14,0% yoy).

Volume ekspor makanan olahan triwulan I-2015

terakselerasi 13,7% (yoy). Namun demikian, setelah

sebelumnya selalu positif, harga ekspor mengalami

kontraksi sebesar 10,4% (yoy) sehingga nilai ekspor

makanan olahan hanya tumbuh 1,5% (yoy).

Peningkatan ekspor makanan olahan terjadi pada

tujuan Amerika Serikat (1,6% yoy) dan Philipina

Page 14: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

8

(2,1% yoy) dengan pangsa total 25,3% dari

keseluruhan total ekspor makanan olahan. Sementara

itu, ekspor ke Malaysia dan Singapura (dengan

pangsa total 18,1% dari keseluruhan total ekspor

makanan olahan) mengalami penurunan masing-

masing sebesar -4,0% (yoy) dan -8,6% (yoy).

Ekspor kendaraan dan bagiannya meningkat

5,5% (yoy) ditopang oleh naiknya permintaan

maupun harga ekspor. Kenaikan ekspor terutama

terjadi pada negara tujuan Arab Saudi, Filipina, dan

Jepang (pangsa 38,4% dari total volume ekspor

kendaraan dan bagiannya) yang masing-masing

tumbuh 50,9% (yoy), 23,0% (yoy), dan 3,7% (yoy).

Permintaan ekspor kayu olahan pada triwulan I-

2015 tumbuh 13,0% (yoy). Namun demikian, nilai

harga yang turun tajam sebesar -13,3% (yoy)

menyebabkan nilai ekspor kayu olahan triwulan I-

2015 mulai tumbuh negatif sebesar -2,2% (yoy).

Penurunan ekspor terjadi untuk tujuan Jepang

(-18,5% yoy) dan Tiongkok (-9,2% yoy) dengan

pangsa total 42,2% dari keseluruhan total ekspor

kayu olahan.

Tabel 3

Perkembangan Ekspor Komoditas Nonmigas Utama (Berdasarkan HS)

2015** 2015** 2015**

1. Batubara 14.2 13.7 -7.2 -11.8 -15.1 -10.4 -20.7 -14.6 -17.6 11.6 -6.2 -18.2 -15.7 -14.2 -14.3 -6.9 -16.9 -6.0 3.9 6.3 -7.4 -0.3 -11.6

2. Minyak Nabati 13.7 13.2 -8.7 8.0 3.0 25.5 3.1 9.1 -12.6 2.8 3.9 0.2 30.2 22.8 11.5 11.1 -11.2 3.7 3.0 -3.7 -15.7 -2.1 -21.2

3. Tekstil dan Produk Tekstil 8.8 9.4 2.1 1.0 1.1 -0.3 0.5 0.6 -2.6 3.9 2.5 2.9 1.1 2.8 2.1 2.0 -1.7 -1.5 -1.7 -1.5 -2.2 -1.5 -4.5

4. Alat Listrik, Ukur, Fotografi, dll 6.9 6.6 -4.0 -5.7 -6.1 -6.1 -4.7 -5.7 -12.1 12.1 9.9 -1.0 -6.1 -2.1 0.0 -5.8 -14.3 -14.4 -5.2 -0.2 -2.8 -5.6 -6.5

5. Barang dari Logam tdk Mulia 6.2 5.7 -7.4 -13.4 16.3 27.6 -3.2 5.5 -3.7 -5.5 -9.2 13.0 17.3 -2.7 3.7 1.8 -2.0 -4.7 2.9 8.5 -0.3 1.7 -5.4

6. Makanan Olahan 4.3 4.4 5.5 18.4 18.7 22.4 12.7 17.8 1.5 2.3 11.3 14.5 13.6 9.9 12.1 13.7 3.2 6.4 3.7 7.5 2.5 5.1 -10.4

7. Karet Olahan 4.8 4.3 -10.2 -16.0 -24.1 -25.2 -33.7 -24.5 -30.3 -2.7 -5.6 -14.6 -19.3 -25.8 -16.4 -26.7 -7.7 -11.0 -11.0 -7.3 -10.5 -9.7 -4.8

8. Kendaraan dan Bagiannya 3.6 4.0 -5.1 11.6 7.6 24.7 15.2 14.8 5.5 -4.7 13.3 6.2 18.8 9.7 12.3 5.8 -0.5 -1.4 1.5 4.9 5.1 2.2 0.4

9. Mesin-mesin/pesawat mekanik 4.1 3.9 -4.7 10.9 0.7 3.8 9.7 6.1 -12.5 -3.6 13.0 0.8 3.9 9.4 6.6 -16.9 -1.2 -1.9 -0.1 -0.1 0.4 -0.4 5.1

10. Kayu Olahan 2.7 2.8 5.2 17.3 12.1 16.4 1.2 11.3 -2.2 13.1 18.1 9.2 12.6 3.9 10.1 13.1 -7.0 -0.8 2.6 3.5 -2.6 1.1 -13.3

Total 10 Komoditas 69.3 67.9 -5.2 -2.1 -2.7 3.9 -5.6 -1.8 -11.0 2.4 1.2 -2.9 2.2 -0.9 -0.6 -2.0 -7.4 -3.2 0.1 1.7 -4.7 -1.2 -9.2

*) angka sementara **) angka sangat sementara

2015**

Share (%)

Tw. I

Nominal

Tw. I

Riil

Tw. I

Indeks Harga

Growth (%,yoy)

Tw. II Tw. IIITw. ITOTALTw. IIITw. I Tw. IITOTALTOTAL Tw. I Tw. III

2013

Tw. II

Uraian

2014*

2013

TOTAL

2014*2014*

Tw. IV TOTAL

2014*

Tw. IV TOTAL Tw. IV

2013

Page 15: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

9

Impor Nonmigas

Pada triwulan I-2015, impor nonmigas (cif)

terkontraksi lebih dalam (-3,9% yoy) dibandingkan

triwulan sebelumnya yang tumbuh negatif 3,1% (yoy)

seiring melambatnya permintaan domestik.

Penurunan impor tersebut terutama disebabkan oleh

turunnya volume impor barang modal dan barang

konsumsi. Di sisi lain, pertumbuhan volume impor

bahan baku meningkat meskipun nilai impor masih

tumbuh negatif akibat harga yang terkoreksi ke

bawah (Tabel 4).

Impor barang konsumsi pada triwulan I-2015

turun 8,9% (yoy) dipengaruhi turunnya permintaan

maupun harga. Penurunan impor barang konsumsi

terutama disebabkan oleh turunnya impor buah-

buahan segar/dikeringkan (-31,6% yoy) dan barang-

barang plastik buatan (-4,8% yoy). Di sisi lain,

pertumbuhan positif terjadi pada impor bahan

pangan hasil olahan (8,3%, yoy), obat-obatan

(23,3%, yoy), dan kosmetika (15,5%, yoy) (Tabel 5).

Penurunan impor barang modal (-8,7%, yoy)

pada triwulan laporan dipengaruhi oleh faktor

turunnya permintaan, sementara harga masih tumbuh

positif. Penurunan impor barang modal ini sejalan

dengan melambatnya pertumbuhan investasi

domestik dan beberapa lapangan usaha seperti

industri pengolahan, konstruksi, dan pertambangan.

Penurunan impor pesawat telekomunikasi dan

bagian-bagiannya (-20,5%, yoy) dan mesin lainnya

untuk industri tertentu (-6,9%, yoy) menjadi

penyebab utama penurunan impor barang modal.

Laju penurunan impor barang modal dapat sedikit

tertahan oleh kenaikan impor mesin pengolah data

dan satuannya (9,5%, yoy), mesin bongkar muat

barang (27,7%, yoy), serta pemanas dan pendingin &

alat-alatnya (20,6%, yoy) (Tabel 5).

Sementara itu, impor bahan baku turun 1,7%

(yoy) terutama didorong oleh turunnya impor bagian

dan perlengkapan kendaraan bermotor (-8,0%, yoy),

alat penyambung atau pemutus arus listrik (-1,8%,

yoy), dan bahan plastik lainnya dalam bentuk awal (-

5,1%, yoy). Di sisi lain, impor makanan ternak dan

pupuk buatan pabrik tercatat meningkat masing-

masing 24,2% (yoy) dan 65,0% (yoy) (Tabel 5).

Tabel 4

Impor Nonmigas (c.i.f) menurut Kelompok Barang

2015

Barang KonsumsiNominal 8.5 7.8 2.8 4.8 -8.8 -7.6 -10.3 -6.1 -8.9

Riil 7.4 6.7 2.0 -2.6 -17.6 -14.5 -13.7 -13.1 -7.7

Indeks Harga - - 0.8 7.6 10.7 8.0 3.9 8.1 -1.3

Bahan BakuNominal 69.4 70.6 -0.7 -6.2 -4.8 -0.8 -1.7 -3.4 -1.7

Riil 78.3 81.3 4.2 -1.7 -2.2 0.3 2.9 -0.8 5.3

Indeks Harga - - -4.7 -4.7 -2.6 -1.0 -4.5 -2.7 -6.7

Barang ModalNominal 21.8 21.3 -14.3 -7.1 -0.8 -7.1 -4.0 -4.7 -8.7

Riil 14.4 12.0 -21.4 -17.7 -11.0 -19.8 -19.0 -15.5 -21.5

Indeks Harga - - 9.0 12.8 11.6 15.8 18.5 12.8 16.3

TotalNominal 100.0 100.0 -3.8 -5.6 -4.2 -2.9 -3.1 -3.9 -3.9

Riil 100.0 100.0 -2.8 -6.1 -6.9 -7.6 -6.3 -6.6 -4.6

Indeks Harga - - -1.0 0.6 3.0 5.1 3.4 2.8 0.8

*) angka sementara

**) angka sangat sementara

2015**

Pangsa Pertumbuhan Tahunan (% yoy)

Tw. I**Tw. IIITw. I Tw. IITotal

2013Rincian

2014*Tw. IV Total

2014*

Page 16: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

10

Tabel 5

Impor (c.i.f) Komoditas Nonmigas Utama

Impor Nonmigas menurut Negara Asal

Berdasarkan negara asal, penurunan impor pada

triwulan I-2015 terjadi pada hampir seluruh negara

asal, yaitu Jepang, Thailand, Singapura, Amerika

Serikat, Korea Selatan, Australia & Oseania, Malaysia

dan Jerman. Sementara itu, impor dari Tiongkok dan

Vietnam masih mengalami peningkatan (Tabel 6).

Tabel 6

Impor Nonmigas (c.i.f) menurut Negara Asal Utama

Neraca Perdagangan Migas

Neraca perdagangan migas triwulan I-2015

mencatat defisit USD1,2 miliar, lebih rendah 55,2%

(qtq) dibandingkan dengan defisit USD2,8 miliar pada

triwulan IV-2014. Membaiknya kinerja neraca

perdagangan migas didorong oleh menyusutnya

defisit neraca minyak (Grafik 4).

Grafik 4

Neraca Perdagangan Migas

Ekspor Minyak

Pada triwulan I-2015, ekspor minyak tercatat

sebesar USD1,9 miliar, turun 31,9% (qtq) dari

triwulan sebelumnya (Tabel 7). Penurunan ekspor

minyak terutama dipengaruhi turunnya harga, baik

minyak mentah (-28,2% qtq) maupun produk kilang

(-31,1% qtq). Selain itu, turunnya ekspor minyak juga

akibat berkurangnya volume ekspor, baik minyak

mentah (-1,7% qtq) maupun produk kilang (-7,1%

qtq). Turunnya volume ekspor minyak dipengaruhi

oleh penurunan lifting minyak sebesar 2,7% (qtq) dari

TOTAL IMPOR 100.0 100.0 -5.6 -4.2 -2.9 -3.1 -3.9 -3.9 -6.1 -6.9 -7.6 -6.3 -6.7 -4.6 0.6 3.0 5.1 3.4 3.0 0.8

I. Barang Konsumsi, a.l: 8.5 7.8 4.8 -8.8 -7.6 -10.3 -6.1 -8.9 -2.6 -17.6 -14.5 -13.7 -12.7 -7.7 7.6 10.7 8.0 3.9 7.6 -1.3

Hasil Olahan yang Dapat Dimakan 0.4 0.4 -13.5 -17.0 -5.6 -1.6 -10.1 8.3 -11.0 -11.2 2.6 6.5 -4.0 8.9 -2.9 -6.6 -8.1 -7.6 -6.3 -0.6

Obat-obatan (Termasuk Obat Hewan) 0.4 0.4 2.2 9.4 19.8 44.7 19.3 23.3 5.4 10.7 23.7 46.0 21.8 30.5 -3.0 -1.2 -3.1 -0.9 -2.0 -5.5

Buah-buahan, Segar, atau Dikeringkan 0.6 0.4 86.9 -15.0 32.1 18.8 18.3 -31.6 76.2 -25.0 8.7 -10.4 -0.1 -49.2 6.1 13.3 21.5 32.5 18.4 34.6

Barang-barang Plastik Buatan 0.4 0.4 -17.6 -1.8 -11.0 -10.3 -10.2 -4.8 -24.4 -9.8 -17.0 -15.8 -16.8 -9.0 9.0 8.9 7.1 6.5 7.9 4.6

Kosmetika 0.4 0.4 -23.2 -11.9 -7.9 -4.6 -12.0 15.5 -21.7 -8.9 -5.3 -0.6 -9.2 18.1 -1.9 -3.3 -2.8 -4.0 -3.0 -2.2

II. Bahan Baku / Penolong, a.l: 69.4 70.6 -6.2 -4.8 -0.8 -1.7 -3.4 -1.7 -1.7 -2.2 0.3 2.9 -0.1 5.3 -4.7 -2.6 -1.0 -4.5 -3.3 -6.7

Bagian Dan Perlengkapan Kendaraan Bermotor 2.2 2.2 -13.5 -9.9 -11.2 -11.9 -11.6 -8.0 -17.4 -15.2 -16.2 -14.7 -15.9 -9.2 4.8 6.3 6.0 3.2 5.0 1.3

Makanan Ternak 2.4 2.2 -25.3 47.6 29.8 -15.9 7.6 24.2 -30.0 34.1 13.1 -24.2 -2.7 23.9 6.6 10.0 14.7 10.9 10.5 0.3

Alat Penyambung atau Pemutus Arus Listrik 1.8 1.9 -15.2 -16.1 -3.8 -1.5 -9.6 -1.8 -12.5 -10.9 1.3 3.9 -5.0 4.1 -3.1 -5.8 -5.0 -5.3 -4.8 -5.7

Pupuk Buatan Pabrik 1.3 1.9 9.6 -14.3 12.3 17.6 4.4 65.0 16.2 -10.6 12.7 14.8 6.5 61.3 -5.7 -4.1 -0.3 2.5 -2.0 2.3

Bahan Plastik Lainnya, Dalam Bentuk Awal 2.0 1.9 -7.6 -1.3 0.6 16.1 1.6 -5.1 -12.3 -7.7 -8.4 5.5 -6.0 -12.5 5.4 6.9 9.8 10.1 8.1 8.5

III. Barang Modal, a.l: 21.8 21.3 -7.1 -0.8 -7.1 -4.0 -4.7 -8.7 -17.7 -11.0 -19.8 -19.0 -17.0 -21.5 12.8 11.6 15.8 18.5 14.8 16.3

Pesawat Telekomunikasi dan Bagian-bagiannya 3.2 2.9 13.3 46.0 -20.7 -3.2 6.3 -20.5 19.7 53.9 -15.9 2.2 12.3 -16.2 -5.4 -5.1 -5.6 -5.4 -5.4 -5.2

Mesin Otomatis Pengolah Data dan Satuannya 1.8 2.2 -16.1 -10.9 -10.5 -4.6 -10.6 9.5 -15.0 -10.5 -9.6 -3.3 -9.7 12.1 -1.2 -0.4 -0.9 -1.3 -1.0 -2.3

Mesin Lainnya Untuk Industri Tertentu 1.6 1.7 10.0 15.0 25.4 14.6 16.1 -6.9 11.3 16.1 26.2 15.4 17.1 -4.7 -1.1 -0.9 -0.7 -0.7 -0.9 -2.3

Mesin Bongkar Muat Barang 1.0 1.2 -12.7 2.8 4.2 3.6 -0.2 27.7 -12.3 2.4 4.2 2.5 -0.4 25.3 -0.4 0.4 0.0 1.0 0.3 1.9

Pemanas dan Pendingin & Alat-alatnya 0.9 1.1 14.9 -13.4 23.3 -9.7 1.6 20.6 13.9 -14.6 21.8 -10.7 0.5 18.5 0.9 1.4 1.3 1.1 1.2 1.8

*angka sementara ** angka sangat sementara

Tw. I**

Pertumbuhan (y.o.y, %)

2015

Harga

2015

Riil

2015

Nominal

Tw. IITw. ITw. I**

Rincian

2014* 2015**

Pangsa (%)

Tw. IIITw. IITw. I Tw. II Tw. IIITw. ITw. I**

2014*2014*

TOTAL

2014*

TOTAL Tw. IVTw. IV Tw. IV TOTALTw. III

2015

1 Tiongkok 22.6 24.2 9.5 2.0 -6.3 9.5 3.3 4.3

2 Jepang 12.5 12.1 -9.7 -11.7 -6.0 -17.3 -11.2 -11.5

3 Thailand 7.2 7.0 -14.6 -14.0 -5.1 0.8 -8.8 -9.5

4 Singapura 7.3 6.3 -0.7 7.6 5.2 7.0 4.8 -13.0

5 Amerika Serikat 6.0 5.9 4.5 -9.7 -12.2 -12.3 -7.9 -6.8

6 Korea Selatan 5.9 5.8 -19.3 1.3 -11.1 -6.2 -8.8 -5.6

7 Australia dan Oseania 4.7 4.2 15.7 4.8 22.0 2.5 10.5 -7.7

8 Malaysia 4.3 4.1 -4.0 -1.2 -6.1 0.4 -2.7 -12.1

9 Jerman 3.0 3.2 -22.0 -2.7 9.4 -5.9 -6.5 -0.5

10 Vietnam 2.4 3.0 16.4 41.4 -0.4 23.2 19.6 25.2

Total 10 Negara 75.9 75.8 -2.6 -2.1 -3.7 -0.8 -2.3 -4.2*) angka sementara

**) angka sangat sementara

Tw. I**

Pertumbuhan Tahunan (%, yoy)

Tw. IIITw. IITw. I

Rincian 2014* 2015**

Pangsa (%)

2014*

Tw. IV TOTAL

-4

-2

0

2

4

6

8

10

12

-15

-10

-5

0

5

10

15

Tw.I

Tw.I

I

Tw

.III

Tw.I

V

Tw.I

Tw.I

I

Tw

.III

Tw.I

V

Tw.I

Tw.I

I

Tw

.III

Tw.I

V

Tw.I

Tw.I

I

Tw

.III

Tw.I

V

Tw.I

Tw.I

I

Tw

.III

Tw.I

V

Tw.I

**

2010 2011 2012 2013 2014* 2015

Th

ou

san

ds

Impor Gas Ekspor Gas

Impor Minyak Ekspor Minyak

Neraca Perdag. Migas (RHS)

miliar USD

* angka sementara** angka sangat sementara

miliar USD

Page 17: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

11

0,782 juta barel/hari pada triwulan IV-2014 menjadi

0,761 juta barel/hari pada triwulan laporan. Angka

tersebut masih di bawah target lifting minyak yang

ditetapkan APBN-P 2015 sebesar 0,825 juta

barel/hari.

Rendahnya lifting minyak pada triwulan laporan

terkait dengan penurunan produksi minyak sebesar

1,5% dari triwulan sebelumnya menjadi 0,766 juta

barel/hari. Rendahnya produksi minyak di triwulan

laporan dipengaruhi berbagai gangguan produksi

minyak di beberapa lapangan baik karena faktor

teknis maupun pengaruh cuaca.

Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang masih

tinggi di tengah tren penurunan produksi minyak

nasional mendorong Pemerintah dan SKK Migas

untuk terus meningkatkan produksi minyak. Salah

satu langkah yang dilakukan adalah dengan

meningkatkan rasio cadangan pengganti (reserve

ratio replacement) di lapangan minyak yang telah tua,

antara lain dengan menerapkan teknik lanjutan untuk

mengangkat minyak atau biasa disebut EOR

(Enhanced Oil Recovery) dan saat ini telah dilakukan

di Lapangan Duri, Riau1

.

Tabel 7

Perkembangan Ekspor Minyak

Harga minyak dunia pada triwulan I-2015 masih

bergerak turun. Rata-rata harga triwulan I-2015

minyak jenis SLC, WTI, dan harga ekspor minyak

Indonesia turun masing-masing dari USD73,6/barel,

USD73,1/barel, dan USD72,3/barel menjadi

USD51,3/barel, USD48,1/barel, dan USD50,7/barel.

Sedangkan rata-rata harga triwulan I-2015 minyak

1 Berdasarkan Buletin SKK Migas April 2015

Brent dan OPEC turun dari masing-masing

USD76,0/barel dan USD73,3/barel menjadi

USD53,9/barel dan USD50,3/barel (Grafik 5).

Dinamika pergerakan harga minyak dipengaruhi

baik dari sisi suplai maupun sisi permintaan. Dari sisi

suplai, keputusan OPEC untuk mempertahankan

jumlah produksi minyak dan meningkatnya produksi

minyak AS pada saat terjadi oversupply menjadi faktor

yang membuat pergerakan harga minyak pada

triwulan laporan masih berada pada tren penurunan.

Dari sisi permintaan, terjadi penurunan

permintaan minyak global akibat sentimen ekonomi

global yang melambat, terutama disebabkan oleh

turunnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok dari 7,3%

(yoy) pada triwulan IV-2014 menjadi 7,0% (yoy).

Kondisi tersebut akhirnya menekan harga minyak

untuk turun.

Grafik 5

Perkembangan Harga Minyak Dunia

Impor Minyak

Impor minyak triwulan I-2015 turun 40,1% (qtq)

menjadi USD5,1 miliar dari triwulan sebelumnya

sebesar USD8,5 miliar. Penurunan impor minyak

dipengaruhi oleh turunnya harga impor, baik minyak

mentah maupun produk kilang, mengikuti tren

pelemahan harga minyak global. Selain itu,

berkurangnya impor minyak juga sejalan dengan

pelemahan permintaan domestik dan sebagai

implikasi dari reformasi subsidi yang ditempuh

Pemerintah (Tabel 8).

Ekspor 2,831 37.6 1,927 36.2

Minyak Mentah 1,737 24.3 71.5 1,226 23.9 51.3

Produk Kilang 1,094 13.3 82.3 701 12.4 56.7

¹⁾ nilai ekspor dibagi dengan volume ekspor

Sumber: SKK Migas dan Pertamina (diolah)

* angka sementara ** angka sangat sementara

Tw. I**

Nilai

(juta USD)

Volume

(mbbl)

Harga¹

(USD/barel)

2015

RincianTw. IV*

Nilai

(juta USD)

Volume

(mbbl)

Harga¹

(USD/barel)

2014

30

40

50

60

70

80

90

100

110

120

130

140

J FMAMJ JASONDJ FMAMJ JASONDJ FMAMJ JASONDJ FMAMJJ ASONDJ FMAMJ JASONDJ FM

2010 2011 2012 2013 2014 2015

USD/barel

SLC

Unit Price

WTI

OPEC

Sumber: Ditjen Migas, NPI, Bloomberg

Page 18: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

12

Tabel 8

Perkembangan Impor Minyak (f.o.b)

Ekspor Gas

Ekspor gas pada triwulan I-2015 turun 30,9%

(qtq) menjadi USD2,5 miliar (Tabel 9). Penurunan

tersebut disebabkan oleh turunnya ekspor LNG

(26,6% qtq) dan natural gas (40,7% qtq), baik karena

turunnya harga maupun volume ekspor. Volume

ekspor turun sejalan dengan penurunan lifting gas

dan pengalihan peruntukan natural gas untuk

memenuhi kebutuhan domestik.

Tabel 9

Perkembangan Ekspor Gas

Neraca Perdagangan Jasa

Kinerja neraca perdagangan jasa pada triwulan I-

2015 membaik dan menopang perbaikan transaksi

berjalan. Defisit neraca perdagangan jasa tercatat

sebesar USD1,9 miliar, lebih rendah dibandingkan

triwulan sebelumnya sebesar USD2,6 miliar.

Penurunan defisit neraca jasa tersebut terutama

karena turunnya pembayaran jasa freight seiring

penurunan impor dan meningkatnya surplus jasa

travel mengikuti pola musiman pengeluaran

wisatawan nasional (wisnas) yang lebih rendah pada

triwulan laporan (Grafik 6).

Grafik 6

Perkembangan Neraca Perdagangan Jasa

Pembayaran jasa freight pada triwulan I-2015

tercatat sebesar USD1,7 miliar, lebih rendah

dibandingkan dengan USD2,1 miliar pada triwulan

sebelumnya mengikuti penurunan impor nonmigas

yang terkontraksi 8,0% (qtq) (Grafik 7).

Grafik 7

Pembayaran Jasa Freight

Sementara itu, surplus neraca jasa perjalanan

triwulan I-2015 mencapai USD1,0 miliar, meningkat

dibandingkan dengan surplus sebesar USD0,6 miliar

pada triwulan sebelumnya. Kenaikan surplus neraca

jasa perjalanan tersebut dipengaruhi oleh turunnya

pembayaran jasa perjalanan (24,0%, qtq) yang

melampaui penurunan penerimaan jasa perjalanan

(4,3%, qtq) (Grafik 8).

Pembayaran jasa perjalanan turun menjadi

USD1,7 miliar pada triwulan laporan dari USD2,2

miliar pada triwulan sebelumnya. Penurunan tersebut

terkait dengan pola musiman perjalanan (wisnas)

Impor 8,503 96.0 5,094 83.3

Minyak Mentah 2,250 28.9 77.8 1,840 34.1 53.9

Produk Kilang 6,254 67.1 93.2 3,254 49.2 66.1

¹⁾ nilai impor dibagi dengan volume impor

Sumber: SKK Migas dan Pertamina (diolah)

* angka sementara ** angka sangat sementara

Tw. I**

Nilai

(juta USD)

Volume

(mbbl)

Harga¹

(USD/barel)

20152014

Tw. IV*

Nilai

(juta USD)

Rincian

Volume

(mbbl)

Harga¹

(USD/barel)

Ekspor 3,553 302.7 2,455 302.7

LNG 2,454 208.8 11.7 1,802 179.2 10.1

Gas Alam 1,097 93.8 11.5 651 80.0 8.1

LPG 1 1.4 0.9 2 2.5 0.7

¹⁾ volume LNG & gas alam dalam juta mmbtu, volume LPG dalam ribu m/t, total volume dalam juta mmbtu

²⁾ harga LNG dan gas alam dalam USD/juta mmbtu, harga LPG dalam USD/ribu metric ton

Sumber: SKK Migas

* angka sementara ** angka sangat sementara

Tw. IV*

Nilai

(juta USD)

Volume¹ Harga²

2014

RincianTw. I**

Nilai

(juta USD)

Volume¹ Harga²

2015

-3.0

-2.5

-2.0

-1.5

-1.0

-0.5

0.0

-50

-45

-40

-35

-30

-25

-20

-15

-10

-5

0

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I*

*

2010 2011 2012 2013 2014* 2015

Th

ou

san

ds

Impor Nonmigas Freight Import (RHS)

miliar USD

* angka sementara; ** angka sangat sementara

miliar USD

Page 19: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

13

yang memasuki low season pada triwulan laporan,

setelah mencapai puncak pada triwulan sebelumnya

bersamaan dengan paruh akhir periode pelaksanaan

ibadah haji dan libur akhir tahun. Selain jumlah

wisnas yang tercatat lebih rendah (2,0 juta orang)

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (2,1 juta

orang), jumlah pengeluaran wisnas selama kunjungan

ke luar negeri juga tercatat lebih rendah.

Grafik 8

Neraca Jasa Travel

Di sisi lain, jumlah wisatawan mancanegara

(wisman) yang berkunjung ke Indonesia selama

triwulan I-2015 juga tercatat lebih rendah (2,3 juta

orang) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

(2,5 juta orang). Sejalan dengan perkembangan

tersebut, penerimaan jasa perjalanan dari wisman

turun menjadi USD2,7 miliar pada triwulan I-2015

dari triwulan sebelumnya sebesar USD2,8 miliar.

Wisatawan asal Singapura, Tiongkok, dan

Malaysia merupakan kelompok wisman terbesar yang

berkunjung ke Indonesia selama triwulan I-2015.

Adapun tujuan favorit wisman ke Indonesia masih

terkonsentrasi pada tiga daerah, yaitu Bali, Jakarta,

dan Batam.

Neraca Pendapatan Primer

Kinerja neraca pendapatan primer pada triwulan

I-2015 membaik. Defisit neraca pendapatan primer

turun menjadi USD6,5 miliar dari triwulan sebelumnya

sebesar USD7,0 miliar (Grafik 9). Sesuai pola

musimannya, penurunan defisit neraca pendapatan

primer tersebut dipengaruhi atribusi pendapatan

investasi langsung yang lebih rendah, menurunnya

pembayaran dividen atas kepemilikan saham

domestik, dan menurunnya pembayaran bunga

pinjaman luar negeri Pemerintah maupun sektor

swasta. Di sisi lain, pembayaran bunga surat utang,

terutama surat utang Pemerintah tercatat meningkat

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Grafik 9

Perkembangan Neraca Pendapatan

Neraca Pendapatan Sekunder

Neraca pendapatan sekunder pada triwulan I-

2015 mencatat surplus sebesar USD1,4 miliar, relatif

stabil dibandingkan dengan capaian pada triwulan

sebelumnya. Penerimaan hibah oleh Pemerintah pada

triwulan laporan yang lebih rendah terkompensasi

oleh neto penerimaan transfer personal dalam bentuk

remitansi tenaga kerja yang lebih besar. Pada triwulan

laporan, penerimaan remitansi Tenaga Kerja Indonesia

(TKI) sebesar USD2,3 miliar, melebihi jumlah

pembayaran remitansi Tenaga Kerja Asing (TKA) di

Indonesia sebesar USD0,7 miliar (Grafik 10). Di tengah

berlanjutnya kebijakan moratorium penempatan TKI

ke beberapa negara, renegosiasi kontrak kerja,

termasuk peningkatan gaji, di beberapa negara tujuan

penempatan lainnya berdampak pula pada perubahan

pola remitansi TKI sebagaimana tercermin dalam

survei terkini yang dilakukan oleh Bank Indonesia.

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I*

*

2010 2011 2012 2013 2014* 2015

Impor Ekspor Perjalanan (net)

miliar USD

* angka sementara; ** angka sangat sementara

-8

-7

-6

-5

-4

-3

-2

-1

0

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I*

*

2010 2011 2012 2013 2014* 2015

Pend. Inv. Langsung Pend.Inv. Lainnya

Pend. Inv. Portofolio Pendapatan Primer (net)

miliar USD

* angka sementara; ** angka sangat sementara

Page 20: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

14

Grafik 10

Perkembangan Remitansi Tenaga Kerja

Ditinjau dari negara asal remitansi, TKI yang

bekerja di kawasan Asia Pasifik menjadi penyumbang

remitansi terbesar, yaitu mencapai USD1,2 miliar,

diikuti kawasan Timur Tengah dan Afrika yang

mencapai USD0,9 juta.

Sampai akhir triwulan I-2015, tercatat 3,9 juta

penduduk Indonesia bekerja menjadi TKI di luar

negeri. Data BNP2TKI mengindikasikan bahwa 65,6%

dari jumlah TKI tersebut bekerja di wilayah Asia Pasifik

dengan porsi terbesar Malaysia, Taiwan, Singapura,

dan Hongkong. Sementara itu, 32,5% dari seluruh

TKI bekerja di wilayah Timur Tengah dan Afrika,

terbesar berada pada Oman, Arab Saudi, Bahrain, dan

Uni Emirat Arab (Grafik 11).

Grafik 11

Posisi Tenaga Kerja Indonesia Tw. I-2015

TRANSAKSI MODAL DAN FINANSIAL

Di tengah meningkatnya ketidakpastian di pasar

keuangan global, persepsi investor yang masih positif

terhadap prospek perekonomian Indonesia serta

imbal hasil investasi yang menarik telah mendorong

berlanjutnya arus masuk dana asing pada triwulan I-

2015. Total aliran masuk dana asing tercatat

meningkat dari USD7,7 miliar pada triwulan IV-2014

menjadi USD13,3 miliar pada triwulan I-2015.

Peningkatan tersebut terutama pada komponen

investasi portofolio yang ditopang oleh bertambahnya

net beli asing pada instrumen portofolio

berdenominasi rupiah (SUN dan saham) dan adanya

penerbitan obligasi global Pemerintah. Di sisi lain, arus

masuk investasi langsung asing (PMA) dan pinjaman

luar negeri korporasi tercatat lebih rendah

dibandingkan triwulan sebelumnya seiring

melambatnya investasi domestik.

Dengan perkembangan yang positif tersebut,

transaksi modal dan finansial pada triwulan laporan

mencatat surplus sebesar USD5,9 miliar. Namun

demikian, surplus ini lebih rendah dibandingkan

dengan surplus pada triwulan IV-2014 sebesar

USD8,9 miliar. Hal ini dipengaruhi oleh arus keluar

investasi penduduk ke luar negeri terutama dalam

bentuk penempatan simpanan swasta di luar negeri.

(Grafik 12).

Grafik 12

Transaksi Modal dan Finansial

-1.0

-0.5

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5T

w.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I*

*

2010 2011 2012 2013 2014* 2015

Pembayaran Penerimaan Transfer Personal (net)

miliar USD

* angka sementara; ** angka sangat sementara

Page 21: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

15

Investasi Langsung

Pada triwulan I-2015, aliran masuk investasi

langsung (sisi kewajiban) tercatat sebesar USD5,3

miliar. Besarnya arus masuk investasi langsung

tersebut mencerminkan kepercayaan investor

terhadap kondisi fundamental ekonomi Indonesia

serta prospek pertumbuhan ekonomi ke depan yang

terjaga dengan baik. Meski demikian, arus masuk

investasi langsung tersebut lebih rendah dibanding

capaian triwulan sebelumnya sebesar USD5,9 miliar,

seiring dengan perekonomian domestik terkontraksi

0,2% (qtq). Pelemahan investasi langsung tersebut

juga didukung oleh laporan SKDU Bank Indonesia

yang mengindikasikan kegiatan usaha tumbuh

melambat dibandingkan triwulan sebelumnya

Sementara itu di sisi aset, arus keluar investasi

langsung pada periode laporan tercatat sebesar

USD3,0 miliar, meningkat dari USD2,9 miliar pada

periode sebelumnya. Dengan perkembangan

tersebut, investasi langsung neto pada triwulan I-

2015 mencatat surplus sebesar USD2,3 miliar, lebih

rendah dibanding surplus pada periode sebelumnya

sebesar USD3,0 miliar (Grafik 13).

Grafik 13

Perkembangan Investasi Langsung

Berdasarkan arah investasi, arus masuk investasi

langsung di Indonesia (PMA) selama triwulan laporan

mengalami penurunan menjadi USD3,7 miliar dari

USD5,1 miliar pada triwulan sebelumnya. Secara

tahunan, aliran masuk PMA tersebut terkontraksi

25,1% (yoy) setelah pada triwulan sebelumnya

tumbuh sebesar 13,6% (yoy).

Secara sektoral, sektor Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan, sektor Manufaktur, dan sektor

Pertambangan merupakan tiga sektor utama yang

menarik aliran masuk modal PMA selama triwulan I-

2015 (Grafik 14). Ketiga sektor tersebut memiliki

pangsa sebesar 89,6% dari total PMA. Secara

tahunan, investasi langsung di ketiga sektor tersebut

mencatat pertumbuhan sebesar 16,2% (yoy),

meskipun pada saat yang sama perekonomian

Indonesia melambat dari 5,14% (yoy) pada triwulan

yang sama tahun sebelumnya menjadi 4,7% (yoy).

Grafik 14

Perkembangan PMA menurut Sektor Ekonomi

Berdasarkan negara asal investasi, arus masuk

investasi langsung didominasi oleh negara di kawasan

ASEAN, kemudian disusul Jepang dan negara-negara

emerging Asia lainnya, termasuk Tiongkok (Grafik

15). Negara di kawasan ASEAN tercatat melakukan

investasi langsung pada triwulan laporan sebesar

USD2,7 miliar atau 71,6% dari total investasi

langsung asing.

-500

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

Pertanian,

Perikanan dan

Kehutanan

Pertambangan Manufaktur Konstruksi Keuangan

(termasuk

asuransi)

Perdagangan

Tw. I'14* Tw. II'14* Tw. III'14* Tw. IV14* Tw. I'15**

miliar USD

* angka sementara; ** angka sangat sementara

Page 22: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

16

Grafik 15

Perkembangan PMA menurut Negara Asal

Perkembangan PMA yang positif tersebut sejalan

dengan data realisasi PMA yang dipublikasikan oleh

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)2

. Selama

periode laporan, BKPM mencatat realisasi PMA

sebesar Rp82,1 triliun (ekuivalen dengan USD6,6

miliar), meningkat sekitar 4,3% dibandingkan dengan

periode sebelumnya yang tercatat sebesar Rp78,7

triliun (ekuivalen dengan USD6,8 miliar).

Secara sektoral, BPKM mencatat bahwa realisasi

PMA terkonsentrasi pada sektor pertambangan

(24,0%); industri makanan (11,4%); dan industri alat

angkutan & transportasi lainnya (8,8%). Ditinjau dari

negara asal investasi, Singapura, Jepang, dan

Mauritius merupakan negara asal investasi dengan

nilai realisasi terbesar, masing-masing senilai USD1,3

miliar, USD1,0 miliar, dan USD0,4 miliar.

Investasi Portofolio

Di tengah berlanjutnya ketidakpastian di pasar

keuangan global, investor nonresiden terus

menambah kepemilikannya atas surat berharga

domestik didorong oleh optimisme terhadap kondisi

ekonomi domestik. Arus masuk investasi portofolio

asing selama triwulan laporan tercatat sebesar

2 Data realisasi PMA BKPM mencatat keseluruhan nilai proyek yang

direalisasikan pada suatu periode dan tidak mencakup investasi di

sektor migas, perbankan dan lembaga keuangan lainnya, serta

industri rumah tangga. Sementara, data PMA yang tercatat di NPI

mencakup hanya data aliran modal yang diterima perusahaan PMA

dari investor langsungnya dan perusahaan dalam satu grup di luar

negeri selama suatu periode dan meliputi investasi langsung di

seluruh sektor ekonomi.

USD8,4 miliar, jauh lebih besar dari triwulan

sebelumnya hanya sebesar USD62 juta (Grafik 16).

Meningkatnya aliran masuk investasi portofolio asing

tersebut terutama ditopang oleh meningkatnya net

beli asing atas SUN adanya penerbitan obligasi global

Pemerintah senilai USD4,0 miliar sebagai salah satu

sumber pembiayaan fiskal. Selain itu, investor asing

kembali tercatat melakukan net beli saham domestik

setelah pada triwulan sebelumnya membukukan net

jual. Outlet dana asing selama triwulan laporan

bertambah dengan adanya penerbitan global bond

korporasi.

Dalam dinamika selama triwulan laporan,

investor asing tercatat melakukan net jual atas

instrumen portofolio rupiah, terutama SUN dan

saham, pada Maret 2015 didorong sentimen global

berupa concern investor terkait rencana kenaikan

suku bunga the Fed (FFR).

Di sisi aset, transaksi investasi portofolio pada

triwulan I-2014 tercatat surplus USD0,4 miliar seiring

net jual Indonesia atas instrumen portofolio asing.

Dengan memperhitungkan aliran aset investasi

portofolio tersebut, investasi portofolio neto pada

triwulan laporan mencatat surplus sebesar USD8,9

miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus

USD1,9 miliar pada triwulan sebelumnya.

Grafik 16

Perkembangan Investasi Portofolio

Pada triwulan I-2015, aliran masuk dana asing

pada instrumen Surat Utang Negara (SUN)

berdenominasi rupiah mencapai USD3,0 miliar, lebih

-2,000

-1,000

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

Jepang AS Eropa Emerging

Market Asia

(termasuk

China)

ASEAN Lain-lain

Juta USD

Tw. I'14* Tw. II'14* Tw. III'14* Tw. IV14* Tw. I'15**

* angka sementara

** angka sangat sementara

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I*

*

2010 2011 2012 2013 2014* 2015

Investasi Portofolio

Inv. Portofolio - Kewajiban Inv. Portofolio - Aset Investasi Portofolio (net)

miliar USD

* angka sementara; ** angka sangat sementara

Page 23: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

17

besar dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

sebesar USD1,0 miliar. Seiring dengan hal tersebut,

kepemilikan asing pada SUN berdenominasi rupiah

pada akhir triwulan laporan kembali naik menjadi

sekitar USD36,6 miliar (42,8% dari total posisi SUN

rupiah) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

sebesar USD35,5 miliar (41,6% dari total posisi SUN

rupiah).

Berkebalikan dengan perkembangan SUN,

investor asing pada triwulan I-2015 melakukan net

jual Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sebesar USD124,9

juta setelah pada triwulan sebelumnya mencatat net

beli sebesar USD66 juta. Kondisi ini menyebabkan

posisi SBI oleh asing menurun tajam menjadi hanya

0,2% dari total posisi SBI dari sebelumnya 2,1%

(Grafik 17).

Grafik 17

Perkembangan Posisi Kepemilikan SBI & SUN

oleh Asing

Sementara itu, di pasar saham, perilaku investor

asing mempengaruhi penguatan pasar saham

domestik pada triwulan I-2015. Investor nonresiden

tercatat membukukan net beli sebesar USD0,4 miliar,

berkebalikan dengan net jual sebesar USD0,5 miliar

pada triwulan sebelumnya. Aksi net beli terjadi pada

Januari dan Februari 2015, masing-masing sebesar

USD0,02 miliar dan USD0,8 miliar, sementara pada

Maret 2015 asing membukukan net jual USD0,4

miliar.

Pasar saham pada triwulan I-2015 menunjukkan

kinerja yang cenderung positif. Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) secara point-to-point mengalami

peningkatan dan ditutup pada level 5.518,68 dari

posisi akhir triwulan IV-2014 5.226,95. Penguatan

indeks saham bursa Indonesia didukung oleh indeks

sektoralnya yang semuanya menunjukkan arah

peningkatan.

Grafik 18

Perkembangan Transaksi Asing di BEI dan IHSG

Pada triwulan I-2015, IHSG bergerak searah

dengan pergerakan indeks harga saham di bursa

regional Asia Tenggara yang berada dalam tren

peningkatan. Seluruh harga saham di bursa regional

ditutup menguat dibandingkan dengan harga

penutupan akhir triwulan IV-2014 (Grafik 19).

Grafik 19

Perkembangan Indeks Bursa di Beberapa Negara ASEAN

Page 24: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

18

Aktivitas pasar saham pada Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada triwulan I-2015 ditopang oleh tambahan 2

emiten baru yang melakukan penawaran saham

perdana (IPO) yaitu PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB)

dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dengan

total emisi senilai USD342,4 juta. Jumlah emiten

tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan 6 emiten

baru yang melakukan IPO pada triwulan IV-2014

namun dengan total nilai emisi yang lebih rendah,

yaitu senilai USD290,4 juta.

Dilihat dari sektor institusi, surplus investasi

portofolio pada triwulan I-2015 sebagian besar

disumbang oleh sektor publik yang mencatat arus

masuk investasi portofolio neto sebesar USD7,7 miliar,

jauh lebih besar dari surplus USD2,9 miliar pada

triwulan sebelumnya. Sementara itu, investasi

portofolio sektor swasta secara neto mencatat arus

masuk bersih sebesar USD1,2 miliar, berkebalikan

dengan defisit USD1,0 miliar pada triwulan

sebelumnya (Grafik 20).

Grafik 20

Investasi Portofolio menurut Sektor Institusi

Investasi Lainnya

Transaksi investasi lainnya pada triwulan I-2015

mengalami defisit US5,3 miliar, berkebalikan dengan

periode sebelumnya yang mencatat surplus sebesar

USD4,1 miliar. Defisit tersebut dipengaruhi oleh

transaksi penempatan simpanan sektor swasta

domestik di luar negeri dan net penarikan pinjaman

luar negeri yang lebih rendah (Grafik 21).

Grafik 21

Perkembangan Investasi Lainnya

Pada sisi aset, transaksi investasi lainnya sektor

swasta pada triwulan laporan mengalami defisit (arus

keluar bersih) USD5,0 miliar, berkebalikan dengan

surplus USD2,3 miliar pada triwulan sebelumnya.

Defisit tersebut terutama bersumber dari transaksi

penempatan simpanan sektor swasta domestik di luar

negeri seiring dengan masih derasnya arus masuk

modal portofolio asing (Grafik 22).

Grafik 22

Transaksi Aset Investasi Lainnya Sektor Swasta

Pada sisi kewajiban, surplus transaksi investasi

lainnya di sektor swasta pada triwulan laporan

menyusut menjadi USD0,8 miliar dari surplus triwulan

sebelumnya sebesar USD3,6 miliar. Turunnya surplus

tersebut dipengaruhi net penarikan pinjaman luar

negeri korporasi yang lebih rendah mengikuti

perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik (Grafik

23).

-12

-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I*

*

2010 2011 2012 2013 2014* 2015

Inv. Lainnya - Kewajiban Inv. Lainnya - Aset Investasi Lainnya (net)

miliar USD

* angka sementara; ** angka sangat sementara

-12

-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I*

*

2010 2011 2012 2013 2014* 2015

Aset lainnya Uang & Simpanan Pinjaman Investasi Lainnya - Aset

miliar USD

* angka sementara; ** angka sangat sementara

Page 25: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

19

Grafik 23

Transaksi Kewajiban Investasi Lainnya Sektor Swasta

Sementara itu, transaksi investasi lainnya di sisi

kewajiban untuk sektor publik pada triwulan I-2015

mencatat defisit sebesar USD1,1 miliar, berkurang

dari defisit USD1,8 miliar pada periode sebelumnya

(Grafik 24). Penurunan defisit tersebut dijelaskan oleh

berkurangnya pembayaran kewajiban lainnya yang

melampaui kenaikan pembayaran pokok pinjaman

luar negeri sektor publik.

Pada triwulan I-2015, penarikan pinjaman luar

negeri Pemerintah tercatat sebesar USD237 juta,

seluruhnya dalam bentuk pinjaman proyek. Sebagian

besar pinjaman proyek tersebut berasal dari

pemerintah Korea Selatan dan Perancis serta dari

lembaga internasional, yaitu IBRD dan ADB.

Grafik 24

Perkembangan Pinjaman LN Sektor Publik

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6T

w.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I*

*

2010 2011 2012 2013 2014* 2015

Utang Dagang Kewajiban lainnya

Uang & Simpanan Pinjaman

Investasi Lainnya - Kewajiban

miliar USD

* angka sementara;** angka sangat sementara

-3

-2

-1

0

1

2

3

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I

Tw

.II

Tw

.III

Tw

.IV

Tw

.I*

*

2010 2011 2012 2013 2014* 2015

Pembayaran Penarikan Pinjaman (net)

miliar USD

* angka sementara; ** angka sangat sementara

Page 26: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

20

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 27: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

21

Membaiknya keseimbangan eksternal Indonesia

pada triwulan I-2015 tercermin pada perkembangan

beberapa indikator sustainabilitas eksternal. Rasio

defisit transaksi berjalan terhadap PDB mengecil

menjadi 1,8% dari 2,6% pada triwulan IV-2014

sejalan dengan defisit transaksi berjalan yang

menyempit. Rasio tersebut juga lebih baik

dibandingkan dengan rasio pada triwulan yang sama

pada tahun 2014 sejalan dengan langkah kebijakan

untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem

keuangan yang ditempuh oleh Bank Indonesia dan

Pemerintah, terutama untuk mengendalikan defisit

transaksi berjalan.

Penurunan impor barang dan jasa yang lebih

besar daripada penurunan ekspor barang dan jasa

menyebabkan kontribusi sektor eksternal terhadap

perekonomian domestik (rasio net ekspor barang dan

jasa terhadap PDB) bergerak membaik, meskipun

derajat keterbukaan ekonomi Indonesia (rasio

akumulasi ekspor dan impor barang serta jasa

terhadap PDB) menjadi lebih rendah dibandingkan

dengan kondisi pada triwulan sebelumnya.

Sementara itu, meskipun posisi cadangan devisa

pada triwulan I-2015 lebih rendah dibandingkan

posisi akhir triwulan sebelumnya, namun

kemampuannya untuk memenuhi kewajiban jangka

pendek meningkat, sebagaimana ditunjukkan oleh

rasio posisi utang luar negeri (ULN) berjangka pendek

yang lebih rendah dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya.

Tabel 10

Indikator Sustainabilitas Eksternal

2015**

Total Tw. I Tw. I I Tw. I I I Tw. IV Total Tw. I* Tw. I I* Tw.I I I* Tw.IV** Total** Tw. I

T ransaksi Berjalan/PDB (%) 1) -2.65 -2.60 -4.23 -3.70 -2.05 -3.18 -1.92 -3.92 -2.94 -2.58 -2.86 -1.79

Ekspor - Impor Barang dan Jasa / PDB (%) 1) -0.2 -0.4 -1.7 -1.2 0.8 -0.7 0.6 -1.4 -0.4 -0.1 -0.3 0.6

Ekspor + Impor Barang dan Jasa / PDB (%)1) 46.0 44.4 44.2 43.6 50.5 45.6 46.6 46.1 42.7 45.1 45.1 40.2

Posisi ULN Total/PDB2) (%) 27.4 27.6 27.8 28.4 29.1 29.1 30.9 32.5 33.4 33.0 33.0 33.5

Posisi ULN Jangka Pendek3)/PDB2) (%) 5.9 5.9 6.1 6.3 6.2 6.2 6.2 6.6 6.6 6.7 6.7 6.3

Posisi ULN Total/Cadangan Devisa (%) 223.8 243.2 263.0 275.8 267.8 267.8 268.9 265.6 264.4 262.1 262.1 267.2

Posisi ULN Jangka Pendek3)/Cadangan Devisa (%) 48.5 52.3 57.5 61.0 56.6 56.6 54.2 54.3 52.0 53.0 53.0 50.6

Memorandum:

PDB Harga Berlaku (kuartalan, juta USD) 920,757 230,283 238,814 233,167 211,260 913,525 211,067 224,839 232,836 219,636 888,377 212,876

PDB Harga Berlaku (annualized , juta USD) 920,757 923,419 929,334 927,786 913,525 913,525 894,308 880,333 880,002 888,377 888,377 890,186

Ekspor Barang & Jasa (juta USD) 211,007 50,647 50,756 49,468 54,162 205,033 49,824 50,225 49,303 49,471 198,824 43,427

Impor Barang & Jasa (juta USD) -212,891 -51,678 -54,864 -52,164 -52,564 -211,271 -48,605 -53,431 -50,229 -49,584 -201,850 -42,190

Posisi ULN Total (juta USD) 252,364 254,822 258,007 263,885 266,109 266,109 275,910 285,988 293,863 293,173 293,173 298,061

Posisi ULN Jangka Pendek (juta USD) 54,649 54,820 56,368 58,393 56,288 56,288 55,622 58,464 57,774 59,263 59,263 56,481

Posisi Cadangan Devisa (juta USD) 112,781 104,800 98,095 95,675 99,387 99,387 102,592 107,678 111,164 111,862 111,862 111,554

Keterangan:1)

Menggunakan PDB harga berlaku kuartalan 2)

Menggunakan PDB harga berlaku annualized (penjumlahan PDB empat triw ulan ke belakang)3) menurut jangka w aktu sisa

4) meliputi pembay aran pokok dan bunga atas utang jangka panjang dan pembay aran bunga atas utang jangka pendek

5) meliputi pembay aran pokok dan bunga atas utang dalam rangka inv estasi langsung selain dari anak perusahaan di luar negeri, serta pinjaman dan utang dagang kepada non-afiliasi

* Angka sementara ** Angka sangat sementara

2013* 2014**2012INDIKATOR

INDIKATOR SUSTAINABILITAS EKSTERNAL

Page 28: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

22

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 29: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

23

Boks 1:

Perubahan Angka Statistik NPI Dibandingkan Publikasi Triwulan IV-2014

Dalam publikasi triwulan I-2015 ini terdapat beberapa perubahan terhadap data yang telah dirilis

sebelumnya pada publikasi triwulan IV-2014. Perubahan tersebut disebabkan adanya pengkinian data dari

beberapa sumber data dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1

Perbandingan Publikasi NPI

Transaksi Barang perubahan data transaksi barang Tw. IV-2014 disebabkan adanya realisasi data open

file dari sebelumnya close file.

Transaksi Jasa perubahan data transaksi jasa tahun 2014 karena penerapan hasil Passenger Exit Survey

tahun 2014 untuk estimasi data rata-rata pengeluaran wisman.

Transaksi Pendapatan Primer perubahan data transaksi pendapatan primer Tw. II Tw. IV 2014 karena

pengkinian data utang luar negeri (ULN) dan lalu lintas devisa (LLD), serta realisasi data pendapatan

investasi langsung sektor migas (Net Contractor Share/NCS) khususnya pada Tw,IV-2014.

Transaksi Investasi Langsung - perubahan data investasi langsung pada 2013 karena update data ULN,

sementara perubahan data 2014 karena update data ULN dan LLD serta realisasi data investasi langsung

sektor migas (cash call dan cost recovery), khususnya pada Tw.IV-2014.

Transaksi Investasi Portofolio perubahan data investasi portofolio tahun 2014 karena pengkinian data

LLD dan ULN.

Transaksi Investasi Lainnya perubahan data investasi langsung pada 2013 karena update data ULN,

sementara perubahan data 2014 karena update data ULN dan LLD.

Juta USD

Lama Baru Lama Baru Lama Baru Lama Baru Lama Baru

Transaksi Berjalan -29,115 -29,109 -4,149 -4,051 -8,939 -8,820 -6,963 -6,858 -6,181 -5,674

Barang 5,833 5,833 3,350 3,350 -375 -375 1,560 1,560 2,368 2,448

Jasa -12,072 -12,070 -2,230 -2,131 -2,920 -2,831 -2,595 -2,485 -2,788 -2,561

Pendapatan Primer -27,055 -27,050 -6,354 -6,355 -7,178 -7,148 -7,133 -7,137 -7,157 -6,958

Pendapatan Sekunder 4,178 4,178 1,085 1,085 1,534 1,534 1,204 1,204 1,396 1,397

Transaksi Modal dan Finansial 22,010 21,971 7,190 7,057 13,872 13,718 14,731 14,667 7,794 8,924

Investasi Langsung 12,295 12,170 3,288 3,169 3,459 3,418 5,945 5,916 2,574 2,999

Investasi Portofolio 10,875 10,873 8,703 8,730 8,046 8,045 7,441 7,408 1,611 1,876

Derivatif Finansial -334 -334 -140 -140 45 45 -57 -57 -61 -61

Investasi Lainnya -871 -783 -4,662 -4,703 2,314 2,202 1,398 1,397 3,655 4,096

* angka sementara ** angka sangat sementara

Tw. IIIKomponen

2013

Tw. IV

2014*

TOTAL Tw. I Tw. II

Page 30: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

24

Page 31: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

25

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

Tabel 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: RINGKASAN ...................... 27

Tabel 2 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI BERJALAN, BARANG ...................... 28

Tabel 3 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI BERJALAN, JASA-JASA ...................... 29

Tabel 4 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI BERJALAN, PENDAPATAN PRIMER ...................... 30

Tabel 5 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI BERJALAN, PENDAPATAN SEKUNDER ...................... 31

Tabel 6 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI FINANSIAL, INVESTASI LANGSUNG ...................... 31

Tabel 7 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI FINANSIAL, INVESTASI PORTOFOLIO ...................... 32

Tabel 8 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI FINANSIAL, INVESTASI LAINNYA ...................... 33

LAMPIRAN

T

r

a

n

s

a

k

si

B

e

rj

al

a

n

Page 32: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

26

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 33: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

27

TABEL 1

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

RINGKASAN

(Juta USD)

Mei 2015

Total Total Total Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I* Tw.II* Tw.III* Tw.IV** Total** Tw.I**

I . Transaksi Berjalan 5,144 1,685 -24,418 -6,007 -10,126 -8,640 -4,336 -29,109 -4,051 -8,820 -6,858 -5,674 -25,403 -3,848

A. Barang 31,003 33,825 8,680 1,602 -556 85 4,703 5,833 3,350 -375 1,560 2,448 6,982 3,088

- Ekspor 149,966 191,109 187,347 44,945 45,244 43,824 48,076 182,089 43,937 44,505 43,606 43,245 175,293 37,831

- Impor -118,963 -157,284 -178,667 -43,343 -45,800 -43,739 -43,374 -176,256 -40,588 -44,880 -42,046 -40,797 -168,310 -34,743

1. Barang Dagangan Umum 29,983 32,215 6,711 1,250 -842 -491 4,153 4,069 2,832 -703 1,192 2,153 5,474 2,716

- Ekspor, fob. 148,866 189,432 185,337 44,584 44,950 43,241 47,518 180,294 43,414 44,171 43,232 42,944 173,760 37,454

- Impor, fob. -118,884 -157,217 -178,626 -43,334 -45,793 -43,733 -43,366 -176,225 -40,581 -44,874 -42,039 -40,791 -168,286 -34,738

a. Nonmigas 26,750 32,865 11,950 4,105 1,262 2,135 6,276 13,777 5,581 2,475 4,326 4,922 17,304 3,956

- Ekspor, fob 120,208 151,366 149,766 36,111 37,037 34,704 38,853 146,706 35,822 36,657 35,970 36,560 145,008 33,072

- Impor, fob -93,458 -118,500 -137,816 -32,007 -35,776 -32,569 -32,577 -132,928 -30,241 -34,182 -31,644 -31,638 -127,704 -29,117

b. Migas 3,232 -650 -5,239 -2,855 -2,104 -2,626 -2,124 -9,709 -2,749 -3,178 -3,134 -2,769 -11,830 -1,240

- Ekspor, fob 28,658 38,067 35,571 8,473 7,913 8,538 8,665 33,588 7,592 7,514 7,262 6,384 28,752 4,382

- Impor, fob -25,426 -38,717 -40,810 -11,328 -10,017 -11,164 -10,788 -43,297 -10,341 -10,693 -10,395 -9,153 -40,582 -5,622

2. Barang Lainnya 1,020 1,610 1,969 352 286 576 550 1,765 518 328 368 295 1,509 372

- Ekspor, fob. 1,099 1,676 2,009 361 293 583 558 1,795 524 333 374 302 1,533 376

- Impor, fob. -79 -67 -41 -9 -7 -7 -8 -31 -6 -5 -6 -7 -24 -5

B. Jasa - jasa -9,791 -9,803 -10,564 -2,633 -3,552 -2,781 -3,105 -12,070 -2,131 -2,831 -2,485 -2,561 -10,008 -1,850

- Ekspor 16,670 21,888 23,660 5,702 5,512 5,644 6,086 22,944 5,887 5,721 5,698 6,226 23,531 5,597

- Impor -26,461 -31,691 -34,224 -8,335 -9,063 -8,425 -9,191 -35,015 -8,018 -8,552 -8,183 -8,787 -33,539 -7,447

C. Pendapatan Primer -20,698 -26,547 -26,628 -6,052 -7,020 -6,806 -7,172 -27,050 -6,355 -7,148 -7,137 -6,958 -27,597 -6,520

- Penerimaan 1,934 2,581 2,650 858 603 475 666 2,602 391 681 634 424 2,129 482

- Pembayaran -22,632 -29,128 -29,277 -6,910 -7,623 -7,281 -7,838 -29,652 -6,746 -7,829 -7,770 -7,381 -29,726 -7,003

D. Pendapatan Sekunder 4,630 4,211 4,094 1,076 1,003 862 1,238 4,178 1,085 1,534 1,204 1,397 5,220 1,435

- Penerimaan 7,571 7,636 8,067 2,038 2,060 2,036 2,375 8,508 2,084 2,505 2,306 2,479 9,374 2,528

- Pembayaran -2,941 -3,425 -3,972 -962 -1,057 -1,174 -1,137 -4,330 -999 -970 -1,102 -1,082 -4,154 -1,093

50 33 51 1 7 5 32 45 1 7 3 15 27 0

- Penerimaan 50 33 51 1 7 5 32 45 1 7 3 15 27 0

- Pembayaran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

26,476 13,603 24,858 35 8,689 4,569 8,632 21,926 7,056 13,711 14,664 8,909 44,339 5,946

- Aset -7,294 -16,453 -17,971 -9,701 1,779 -4,941 -2,604 -15,467 -6,245 -2,907 -3,917 1,203 -11,867 -7,305

- Kewajiban 33,770 30,057 42,829 9,736 6,911 9,509 11,237 37,393 13,301 16,618 18,581 7,707 56,206 13,252

1. Investasi Langsung 11,106 11,528 13,716 3,261 3,323 5,415 171 12,170 3,169 3,418 5,916 2,999 15,502 2,320

a. Aset -4,186 -9,037 -7,485 -2,028 -2,218 -1,780 -5,085 -11,112 -2,883 -2,407 -2,226 -2,871 -10,388 -2,973

b. Kewajiban 15,292 20,565 21,201 5,289 5,541 7,195 5,256 23,282 6,052 5,825 8,143 5,870 25,890 5,293

2. Investasi Portofolio 13,202 3,806 9,206 3,820 3,793 1,513 1,746 10,873 8,730 8,045 7,408 1,876 26,058 8,868

a. Aset -2,511 -1,189 -5,467 -965 202 -670 160 -1,273 465 -991 1,299 1,814 2,587 449

b. Kewajiban 15,713 4,996 14,673 4,786 3,591 2,182 1,586 12,145 8,265 9,036 6,109 62 23,472 8,419

- Sektor publik2) 13,526 827 9,251 1,047 3,088 3,506 2,617 10,257 5,917 2,891 5,298 1,274 15,380 6,942

- Sektor swasta3) 2,187 4,169 5,422 3,739 503 -1,324 -1,030 1,888 2,347 6,146 810 -1,212 8,092 1,476

3. Derivatif Finansial -94 69 13 -101 20 -235 -19 -334 -140 45 -57 -61 -213 93

4. Investasi Lainnya 2,262 -1,801 1,922 -6,945 1,553 -2,124 6,734 -783 -4,703 2,202 1,397 4,096 2,992 -5,335

a. Aset -1,725 -6,754 -5,353 -6,759 3,691 -2,513 2,153 -3,427 -4,066 428 -2,870 2,283 -4,225 -4,987

b. Kewajiban 3,987 4,954 7,275 -187 -2,139 389 4,581 2,645 -637 1,775 4,267 1,812 7,217 -348

- Sektor publik2) 1,756 -2,258 2,453 -207 -1,997 440 388 -1,376 -1,534 -295 -613 -1,766 -4,209 -1,144

- Sektor swasta3) 2,231 7,212 4,822 20 -142 -51 4,193 4,020 898 2,070 4,879 3,579 11,426 796

31,670 15,321 491 -5,971 -1,429 -4,067 4,328 -7,139 3,005 4,898 7,809 3,250 18,963 2,098

-1,327 -3,465 -275 -644 -1,048 1,422 84 -186 -939 -601 -1,334 -840 -3,714 -795

30,343 11,857 215 -6,615 -2,477 -2,645 4,412 -7,325 2,066 4,297 6,475 2,410 15,249 1,303

-30,343 -11,857 -215 6,615 2,477 2,645 -4,412 7,325 -2,066 -4,297 -6,475 -2,410 -15,249 -1,303

A. Transaksi Cadangan Devisa -30,343 -11,857 -215 6,615 2,477 2,645 -4,412 7,325 -2,066 -4,297 -6,475 -2,410 -15,249 -1,303

B. Kredit dan Pinjaman IMF 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

C. Exceptional Financing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Memorandum:

- Posisi Cadangan Devisa 96,207 110,123 112,781 104,800 98,095 95,675 99,387 99,387 102,592 107,678 111,164 111,862 111,862 111,554

7.6 6.7 6.2 5.7 5.4 5.2 5.5 5.5 5.7 6.1 6.3 6.4 6.4 6.6

- Transaksi Berjalan (% PDB) 0.67 0.19 -2.65 -2.61 -4.24 -3.71 -2.05 -3.19 -1.92 -3.92 -2.95 -2.58 -2.86 -1.81

Catatan

1) Berdasarkan BPM6, namun penggunaan tanda "+" and "-" mengikuti BPM5

2) Terdiri dari Pemerintah dan Bank Sentral

3) Terdiri dari Bank and Non Bank

4) Negatif berarti surplus dan positif berarti defisit

*angka sementara ** angka sangat sementara

VII. Cadangan Devisa dan yang terkait 4)

ITEMS2010 2011 2012 2013* 2014

I I . Transaksi Modal

I I I . Transaksi Finansial

IV. Total (I + I I + I I I )

V. Selisih Perhitungan Bersih

VI. Neraca Keseluruhan (IV + V)

Dalam Bulan Impor dan Pembayaran Utang Luar Negeri Pemerintah

2015

Page 34: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

28

TABEL 2

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

TRANSAKSI BERJALAN

BARANG

(Juta USD)

Mei 2015

Total Total Total Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I* Tw.II* Tw.III* Tw.IV** Total** Tw.I**

Barang 1) 31,003 33,825 8,680 1,602 -556 85 4,703 5,833 3,350 -375 1,560 2,448 6,982 3,088

- Ekspor 149,966 191,109 187,347 44,945 45,244 43,824 48,076 182,089 43,937 44,505 43,606 43,245 175,293 37,831

- Impor -118,963 -157,284 -178,667 -43,343 -45,800 -43,739 -43,374 -176,256 -40,588 -44,880 -42,046 -40,797 -168,310 -34,743

A. Barang dagangan umum 29,983 32,215 6,711 1,250 -842 -491 4,153 4,069 2,832 -703 1,192 2,153 5,474 2,716

1. Nonmigas 26,750 32,865 11,950 4,105 1,262 2,135 6,276 13,777 5,581 2,475 4,326 4,922 17,304 3,956

a. Ekspor 120,208 151,366 149,766 36,111 37,037 34,704 38,853 146,706 35,822 36,657 35,970 36,560 145,008 33,072

b. Impor -93,458 -118,500 -137,816 -32,007 -35,776 -32,569 -32,577 -132,928 -30,241 -34,182 -31,644 -31,638 -127,704 -29,117

2. Minyak -8,653 -17,526 -20,436 -6,356 -5,102 -5,664 -5,361 -22,483 -6,056 -6,137 -6,037 -5,672 -23,903 -3,167

a. Ekspor 15,691 19,576 17,891 4,298 4,243 4,812 4,536 17,889 3,500 3,885 3,590 2,831 13,806 1,927

b. Impor -24,344 -37,102 -38,327 -10,654 -9,345 -10,476 -9,897 -40,372 -9,556 -10,022 -9,627 -8,503 -37,709 -5,094

3. Gas 11,886 16,876 15,197 3,501 2,998 3,038 3,237 12,775 3,308 2,959 2,904 2,903 12,074 1,927

a. Ekspor 12,968 18,491 17,680 4,175 3,670 3,725 4,129 15,700 4,092 3,629 3,672 3,553 14,946 2,455

b. Impor -1,082 -1,615 -2,483 -674 -672 -688 -892 -2,925 -785 -670 -768 -649 -2,873 -528

B. Barang lainnya 1,020 1,610 1,969 352 286 576 550 1,765 518 328 368 295 1,509 372

a.l. Emas nonmoneter 1,020 1,610 1,969 352 286 576 550 1,765 518 328 368 295 1,509 372

a. Ekspor 1,099 1,676 2,009 361 293 583 558 1,795 524 333 374 302 1,533 376

b. Impor -79 -67 -41 -9 -7 -7 -8 -31 -6 -5 -6 -7 -24 -5

Memorandum:

1. Nominal

a. Total Ekspor (fob) 149,966 191,109 187,347 44,945 45,244 43,824 48,076 182,089 43,937 44,505 43,606 43,245 175,293 37,831

- Nonmigas 121,307 153,042 151,775 36,472 37,330 35,286 39,412 148,501 36,345 36,990 36,344 36,861 146,541 33,449

- Migas 28,658 38,067 35,571 8,473 7,913 8,538 8,665 33,588 7,592 7,514 7,262 6,384 28,752 4,382

b. Total Impor (fob) -118,963 -157,284 -178,667 -43,343 -45,800 -43,739 -43,374 -176,256 -40,588 -44,880 -42,046 -40,797 -168,310 -34,743

- Nonmigas -93,537 -118,567 -137,857 -32,015 -35,783 -32,576 -32,585 -132,959 -30,247 -34,187 -31,650 -31,644 -127,729 -29,121

- Migas -25,426 -38,717 -40,810 -11,328 -10,017 -11,164 -10,788 -43,297 -10,341 -10,693 -10,395 -9,153 -40,582 -5,622

2. Pertumbuhan (% , yoy)

a. Total Ekspor (fob) 0.0 27.4 -2.0 -6.5 -4.3 -3.2 2.8 -2.8 -2.2 -1.6 -0.5 -10.0 -3.7 -13.9

- Nonmigas 0.0 26.2 -0.8 -4.7 -2.1 -5.0 3.1 -2.2 -0.3 -0.9 3.0 -6.5 -1.3 -8.0

- Migas 0.0 32.8 -6.6 -13.4 -13.1 5.0 1.3 -5.6 -10.4 -5.0 -14.9 -26.3 -14.4 -42.3

b. Total Impor (fob) 0.0 32.2 13.6 -1.7 -1.4 3.8 -5.7 -1.3 -6.4 -2.0 -3.9 -5.9 -4.5 -14.4

- Nonmigas 0.0 26.8 16.3 -4.3 -1.2 -1.9 -6.9 -3.6 -5.5 -4.5 -2.8 -2.9 -3.9 -3.7

- Migas 0.0 52.3 5.4 6.2 -2.4 25.3 -1.7 6.1 -8.7 6.7 -6.9 -15.2 -6.3 -45.6

3. Harga rata-rata ekspor minyak mentah (USD/barel) 77.7 109.2 110.7 109.2 97.8 104.4 104.4 104.0 105.9 106.1 98.9 72.3 95.8 50.7

4. Produksi minyak mentah (juta barel per hari) 0.945 0.902 0.862 0.831 0.840 0.821 0.814 0.826 0.795 0.797 0.782 0.778 0.788 0.766

Catatan:1) Dalam free on board (fob).

ITEMS2010 2011 2012 2013* 2014 2015

Page 35: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

29

TABEL 3

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

TRANSAKSI BERJALAN

JASA-JASA

(Juta USD)

Mei 2015

Total Total Total Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I* Tw.II* Tw.III* Tw.IV** Total** Tw.I**

Jasa-jasa -9,791 -9,803 -10,564 -2,633 -3,552 -2,781 -3,105 -12,070 -2,131 -2,831 -2,485 -2,561 -10,008 -1,850

- Ekspor 16,670 21,888 23,660 5,702 5,512 5,644 6,086 22,944 5,887 5,721 5,698 6,226 23,531 5,597

- Impor -26,461 -31,691 -34,224 -8,335 -9,063 -8,425 -9,191 -35,015 -8,018 -8,552 -8,183 -8,787 -33,539 -7,447

A. Jasa manufaktur -216 1,081 397 98 103 109 120 430 111 113 98 103 425 80

- Ekspor -216 1,081 397 98 103 109 120 430 111 113 98 103 425 80

- Impor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

B. Jasa pemeliharaan dan perbaikan -159 -124 -458 -73 -63 -49 -63 -248 -75 -95 -119 -87 -376 -87

- Ekspor 65 73 114 29 41 37 20 127 23 23 30 25 100 16

- Impor -224 -196 -572 -101 -104 -86 -83 -374 -98 -118 -149 -112 -476 -102

C. Transportasi -6,007 -8,693 -8,679 -2,025 -2,383 -2,256 -2,264 -8,928 -2,033 -2,149 -2,047 -1,955 -8,184 -1,558

- Ekspor 2,665 3,456 3,822 925 848 847 991 3,611 862 944 917 1,067 3,791 810

- Impor -8,673 -12,149 -12,501 -2,949 -3,231 -3,103 -3,256 -12,539 -2,895 -3,093 -2,964 -3,022 -11,975 -2,368

a. Penumpang -1,377 -1,357 -1,145 -238 -365 -379 -441 -1,422 -251 -269 -331 -425 -1,275 -141

- Ekspor 660 1,041 1,139 288 297 294 304 1,183 310 328 329 339 1,306 334

- Impor -2,037 -2,398 -2,284 -526 -662 -673 -745 -2,605 -561 -596 -660 -764 -2,581 -476

b. Barang -4,847 -7,453 -7,566 -1,723 -1,946 -1,785 -1,864 -7,318 -1,650 -1,763 -1,658 -1,636 -6,707 -1,371

- Ekspor 1,479 1,866 1,993 519 410 393 394 1,717 430 471 424 426 1,751 350

- Impor -6,326 -9,320 -9,560 -2,242 -2,356 -2,178 -2,258 -9,034 -2,081 -2,234 -2,081 -2,062 -8,458 -1,721

c. Lainnya 217 117 33 -65 -72 -92 40 -189 -132 -117 -58 106 -201 -45

- Ekspor 526 548 690 117 141 160 293 711 122 146 165 302 735 126

- Impor -310 -432 -657 -182 -213 -252 -252 -899 -253 -263 -223 -196 -936 -171

D. Perjalanan 563 1,741 1,553 501 41 543 359 1,444 876 403 701 599 2,579 1,015

- Ekspor 6,958 7,997 8,324 2,243 1,963 2,340 2,573 9,119 2,583 2,235 2,607 2,837 10,261 2,714

- Impor -6,395 -6,255 -6,771 -1,742 -1,921 -1,797 -2,214 -7,675 -1,707 -1,832 -1,906 -2,237 -7,682 -1,699

E. Jasa konstruksi -72 54 231 -4 8 44 -54 -5 -19 11 15 45 52 -59

- Ekspor 520 551 863 226 219 200 203 848 198 223 149 141 712 117

- Impor -592 -497 -632 -230 -211 -156 -256 -853 -217 -212 -134 -96 -660 -176

F. Jasa asuransi dan dana pensiun -1,131 -1,267 -1,072 -253 -267 -273 -237 -1,029 -226 -223 -247 -242 -938 -247

- Ekspor 22 23 24 2 4 5 13 25 2 4 5 14 26 2

- Impor -1,153 -1,290 -1,096 -255 -271 -278 -250 -1,054 -228 -227 -253 -256 -964 -249

G. Jasa keuangan -209 -303 -469 -122 -123 -89 -120 -453 -64 -115 -110 -108 -397 -82

- Ekspor 388 451 225 57 54 69 74 254 60 54 44 65 223 42

- Impor -597 -754 -695 -178 -178 -158 -194 -707 -124 -169 -154 -173 -619 -125

H. Biaya penggunaan kekayaan intelektual -1,557 -1,709 -1,742 -354 -447 -483 -401 -1,684 -429 -589 -359 -425 -1,802 -353

- Ekspor 60 79 58 13 12 13 13 52 12 10 13 25 60 12

- Impor -1,616 -1,788 -1,800 -367 -459 -496 -414 -1,736 -441 -599 -372 -450 -1,862 -364

I . Jasa telekomunikasi, komputer, dan informasi 109 137 -149 -177 -166 -98 -66 -507 -70 -156 -84 -171 -481 -180

- Ekspor 1,240 1,658 1,294 245 257 281 258 1,041 265 265 333 277 1,140 276

- Impor -1,131 -1,521 -1,443 -422 -423 -379 -324 -1,548 -335 -421 -417 -448 -1,621 -457

J. Jasa bisnis lainnya -1,147 -704 -109 -244 -224 -227 -336 -1,031 -241 -52 -359 -287 -940 -466

- Ekspor 4,309 5,789 7,739 1,654 1,803 1,555 1,628 6,641 1,576 1,639 1,321 1,496 6,032 1,338

- Impor -5,456 -6,493 -7,848 -1,898 -2,027 -1,783 -1,964 -7,672 -1,817 -1,691 -1,681 -1,783 -6,972 -1,804

K. Jasa personal, kultural, dan rekreasi -29 -54 -71 -25 -33 -12 -10 -80 -9 -26 -27 -33 -94 -27

- Ekspor 104 159 210 38 44 51 55 187 37 40 38 35 150 26

- Impor -133 -212 -281 -63 -76 -63 -64 -267 -45 -66 -65 -67 -244 -53

L. Jasa pemerintah 65 38 5 43 3 9 -34 21 47 46 53 1 147 114

- Ekspor 555 572 590 172 164 136 138 610 158 170 141 143 611 163

- Impor -490 -535 -585 -129 -162 -127 -172 -590 -111 -124 -88 -142 -464 -50

Memorandum:

Jumlah pelawat (ribuan orang)

- Ke dalam negeri 7,118 7,743 8,107 2,038 2,152 2,271 2,401 8,861 2,237 2,340 2,403 2,508 9,488 2,317

- Ke luar negeri 6,454 6,971 7,636 2,024 2,115 2,107 2,007 8,253 1,982 2,017 2,128 2,116 8,242 2,042

ITEMS2010 2011 2012 2013* 2014 2015

Page 36: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

30

TABEL 4

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

TRANSAKSI BERJALAN

PENDAPATAN PRIMER

(Juta USD)

Mei 2015

Total Total Total Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I* Tw.II* Tw.III* Tw.IV** Total** Tw.I**

Pendapatan Primer -20,698 -26,547 -26,628 -6,052 -7,020 -6,806 -7,172 -27,050 -6,355 -7,148 -7,137 -6,958 -27,597 -6,520

- Penerimaan 1,934 2,581 2,650 858 603 475 666 2,602 391 681 634 424 2,129 482

- Pembayaran -22,632 -29,128 -29,277 -6,910 -7,623 -7,281 -7,838 -29,652 -6,746 -7,829 -7,770 -7,381 -29,726 -7,003

A. Kompensansi tenaga kerja -781 -884 -1,037 -269 -270 -297 -303 -1,139 -280 -285 -313 -322 -1,200 -316

- Penerimaan 181 188 194 50 57 45 47 200 52 59 47 48 206 53

- Pembayaran -962 -1,073 -1,231 -319 -327 -342 -350 -1,338 -332 -344 -360 -370 -1,406 -370

B. Pendapatan investasi -19,917 -25,663 -25,590 -5,783 -6,751 -6,509 -6,869 -25,912 -6,075 -6,863 -6,823 -6,635 -26,397 -6,204

- Penerimaan 1,753 2,393 2,456 808 546 429 619 2,402 339 622 587 375 1,923 429

- Pembayaran -21,670 -28,056 -28,046 -6,591 -7,297 -6,938 -7,489 -28,314 -6,414 -7,485 -7,410 -7,011 -28,320 -6,633

a. Pendapatan investasi langsung -12,705 -17,776 -17,913 -4,048 -3,968 -4,440 -4,713 -17,169 -4,158 -4,267 -4,399 -4,327 -17,150 -3,748

1) Pendapatan modal ekuitas -12,461 -17,526 -17,578 -3,987 -3,923 -4,265 -4,635 -16,811 -4,044 -4,159 -4,255 -4,098 -16,556 -3,681

- Penerimaan 120 186 243 84 20 33 66 203 32 62 33 13 140 90

- Pembayaran -12,582 -17,712 -17,821 -4,071 -3,943 -4,298 -4,701 -17,013 -4,076 -4,222 -4,288 -4,111 -16,696 -3,771

2) Pendapatan utang (bunga) -243 -249 -335 -60 -45 -175 -78 -358 -114 -108 -144 -229 -594 -67

- Penerimaan 19 14 10 2 12 8 1 23 4 3 20 22 50 8

- Pembayaran -262 -263 -345 -63 -57 -183 -79 -381 -118 -111 -164 -250 -644 -75

b. Pendapatan investasi portofolio -4,905 -5,892 -5,368 -1,214 -1,961 -1,678 -1,494 -6,348 -1,464 -2,046 -2,052 -1,543 -7,106 -1,955

1) Pendapatan modal ekuitas -2,232 -2,646 -2,005 -87 -741 -652 -456 -1,936 -171 -1,004 -567 -479 -2,221 -211

- Penerimaan 358 284 453 216 229 64 142 652 56 137 114 91 399 57

- Pembayaran -2,590 -2,931 -2,458 -303 -970 -716 -598 -2,588 -228 -1,141 -681 -571 -2,620 -268

2) Pendapatan utang (bunga) -2,673 -3,246 -3,363 -1,128 -1,220 -1,026 -1,038 -4,412 -1,293 -1,043 -1,486 -1,064 -4,885 -1,744

- Penerimaan 1,002 1,378 1,212 294 126 192 231 844 124 157 241 86 608 168

- Pembayaran -3,675 -4,623 -4,575 -1,422 -1,347 -1,219 -1,269 -5,256 -1,416 -1,200 -1,726 -1,150 -5,493 -1,912

c. Pendapatan investasi lainnya -2,307 -1,995 -2,310 -521 -821 -391 -662 -2,395 -453 -550 -372 -765 -2,141 -501

- Penerimaan 253 531 538 212 158 131 180 681 123 262 179 163 727 105

- Pembayaran -2,561 -2,526 -2,848 -732 -979 -523 -841 -3,076 -576 -812 -551 -929 -2,868 -606

ITEMS2010 2011 2012 2013* 2014 2015

Page 37: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

31

TABEL 5

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

TRANSAKSI BERJALAN

PENDAPATAN SEKUNDER

(Juta USD)

TABEL 6

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

TRANSAKSI FINANSIAL

INVESTASI LANGSUNG

(Juta USD)

Mei 2015

Total Total Total Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I* Tw.II* Tw.III* Tw.IV** Total** Tw.I**

Pendapatan Sekunder 4,630 4,211 4,094 1,076 1,003 862 1,238 4,178 1,085 1,534 1,204 1,397 5,220 1,435

- Penerimaan 7,571 7,636 8,067 2,038 2,060 2,036 2,375 8,508 2,084 2,505 2,306 2,479 9,374 2,528

- Pembayaran -2,941 -3,425 -3,972 -962 -1,057 -1,174 -1,137 -4,330 -999 -970 -1,102 -1,082 -4,154 -1,093

A. Pemerintah 287 320 455 11 63 43 288 405 11 59 28 134 232 8

- Penerimaan 287 329 455 11 64 43 290 408 11 65 29 134 239 8

- Pembayaran 0 -9 0 0 -1 0 -2 -3 0 -6 -1 0 -7 0

B. Sektor lainnya 4,344 3,891 3,639 1,065 939 819 950 3,773 1,074 1,475 1,176 1,263 4,988 1,426

1. Transfer personal 4,857 4,645 4,616 1,235 1,229 1,168 1,171 4,802 1,255 1,524 1,410 1,443 5,632 1,621

- Penerimaan 6,735 6,736 7,018 1,861 1,866 1,835 1,853 7,415 1,902 2,195 2,113 2,135 8,345 2,342

- Pembayaran -1,877 -2,091 -2,402 -626 -637 -668 -683 -2,613 -647 -671 -703 -692 -2,713 -721

2.Transfer lainnya -514 -754 -977 -170 -289 -349 -220 -1,028 -180 -49 -234 -181 -645 -195

- Penerimaan 550 571 593 166 130 158 232 686 172 245 164 209 789 177

- Pembayaran -1,063 -1,325 -1,570 -336 -419 -507 -452 -1,714 -352 -294 -398 -390 -1,434 -372

Memorandum:

- Jumlah Tenaga Kerja Indonesia/TKI (ribuan orang) 4,201 4,088 4,022 4,018 4,006 4,007 4,016 4,016 3,987 3,971 3,968 3,944 3,944 3,891

- Jumlah Tenaga Kerja Asing/TKA (ribuan orang) 51 60 67 66 67 69 69 69 69 71 74 77 77 77

ITEMS2010 2011 2012 2013* 2014 2015

Mei 2015

Total Total Total Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I* Tw.II* Tw.III* Tw.IV** Total** Tw.I**

Investasi Langsung 11,106 11,528 13,716 3,261 3,323 5,415 171 12,170 3,169 3,418 5,916 2,999 15,502 2,320

A. Aset -4,186 -9,037 -7,485 -2,028 -2,218 -1,780 -5,085 -11,112 -2,883 -2,407 -2,226 -2,871 -10,388 -2,973

1. Modal ekuitas -1,020 -5,064 -4,377 -1,943 -2,121 -1,796 -5,093 -10,953 -2,431 -2,242 -2,047 -2,845 -9,566 -2,586

2. Instrumen utang -3,166 -3,972 -3,107 -85 -97 16 8 -159 -452 -165 -179 -26 -822 -387

B. Kewajiban 15,292 20,565 21,201 5,289 5,541 7,195 5,256 23,282 6,052 5,825 8,143 5,870 25,890 5,293

1. Modal ekuitas 12,447 16,278 18,615 4,198 5,269 5,175 5,362 20,004 4,938 4,879 6,452 5,735 22,004 4,513

2. Instrumen utang 2,845 4,287 2,586 1,091 273 2,020 -107 3,278 1,115 946 1,690 135 3,886 780

a. Penerimaan 16,424 53,677 60,871 14,736 15,592 17,216 18,202 65,746 18,652 19,994 19,538 20,038 78,222 19,984

b. Pembayaran -13,579 -49,390 -58,284 -13,645 -15,319 -15,196 -18,309 -62,468 -17,537 -19,048 -17,848 -19,903 -74,336 -19,204

Memorandum:

Investasi langsung berdasarkan arah investasi 11,106 11,528 13,716 3,261 3,323 5,415 171 12,170 3,169 3,418 5,916 2,999 15,502 2,320

A. Ke luar negeri -2,664 -7,713 -5,422 -578 -1,235 -473 -4,360 -6,647 -1,805 -1,475 -1,648 -2,149 -7,077 -1,404

1. Modal ekuitas -1,041 -3,137 -1,616 -860 -1,029 -761 -4,029 -6,679 -1,360 -1,259 -1,071 -1,718 -5,408 -1,492

2. Instrumen utang -1,623 -4,576 -3,806 282 -206 288 -331 33 -444 -216 -578 -432 -1,670 88

B. Di Indonesia (PMA) 13,771 19,241 19,138 3,840 4,558 5,888 4,531 18,817 4,974 4,893 7,565 5,148 22,580 3,725

1. Modal ekuitas 12,468 14,350 15,853 3,116 4,177 4,140 4,298 15,730 3,867 3,896 5,476 4,608 17,846 3,419

2. Instrumen utang 1,302 4,891 3,285 724 382 1,748 232 3,086 1,106 997 2,089 540 4,733 307

ITEMS2010 2011 2012 2013* 2014 2015

Page 38: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

32

TABEL 7

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

TRANSAKSI FINANSIAL

INVESTASI PORTOFOLIO

(Juta USD)

Mei 2015

Total Total Total Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I* Tw.II* Tw.III* Tw.IV** Total** Tw.I**

Investasi Portofolio 13,202 3,806 9,206 3,820 3,793 1,513 1,746 10,873 8,730 8,045 7,408 1,876 26,058 8,868

A. Aset -2,511 -1,189 -5,467 -965 202 -670 160 -1,273 465 -991 1,299 1,814 2,587 449

1. Sektor publik -2,021 218 -4,674 -201 936 -223 336 848 1,398 -730 713 1,584 2,965 713

a. Modal ekuitas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

b. Surat utang -2,021 218 -4,674 -201 936 -223 336 848 1,398 -730 713 1,584 2,965 713

2. Sektor swasta -490 -1,408 -793 -764 -734 -447 -177 -2,121 -932 -261 586 229 -379 -264

a. Modal ekuitas -96 -312 -465 -214 -349 -163 16 -710 -161 -276 -190 -126 -753 -53

b. Surat utang -394 -1,096 -328 -550 -385 -283 -193 -1,411 -771 15 775 355 374 -210

B. Kewajiban 15,713 4,996 14,673 4,786 3,591 2,182 1,586 12,145 8,265 9,036 6,109 62 23,472 8,419

1. Sektor publik 13,526 827 9,251 1,047 3,088 3,506 2,617 10,257 5,917 2,891 5,298 1,274 15,380 6,942

a. Modal ekuitas N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A

b. Surat utang 13,526 827 9,251 1,047 3,088 3,506 2,617 10,257 5,917 2,891 5,298 1,274 15,380 6,942

1) Bank sentral 1,281 -5,371 -789 -11 84 238 -5 305 229 716 -1,128 66 -117 -125

2) Pemerintah 12,245 6,197 10,040 1,058 3,004 3,269 2,622 9,952 5,688 2,174 6,427 1,208 15,497 7,067

a) Jangka pendek 1,286 104 -626 -189 -313 357 124 -21 351 76 -522 214 118 296

b) Jangka panjang 10,960 6,093 10,665 1,246 3,317 2,911 2,498 9,972 5,337 2,099 6,949 994 15,378 6,771

2. Sektor swasta 2,187 4,169 5,422 3,739 503 -1,324 -1,030 1,888 2,347 6,146 810 -1,212 8,092 1,476

a. Modal ekuitas 2,132 -326 1,698 1,936 -2,000 -812 -980 -1,856 1,623 1,704 395 -463 3,259 437

b. Surat utang 56 4,495 3,725 1,803 2,503 -511 -50 3,744 725 4,442 415 -749 4,832 1,039

1) Jangka pendek 19 1,244 -796 -838 -1,093 -594 -160 -2,686 864 1,093 80 -719 1,318 -241

2) Jangka panjang 36 3,251 4,520 2,641 3,596 83 109 6,430 -139 3,349 335 -31 3,514 1,280

Memorandum:

Surat Utang Pemerintah, Kewajiban 12,245 6,197 10,040 1,058 3,004 3,269 2,622 9,952 5,688 2,174 6,427 1,208 15,497 7,067

1. Dalam Rupiah 9,651 3,217 5,007 1,058 259 1,001 2,622 4,939 3,170 3,712 3,749 1,208 11,838 3,407

2. Dalam Valuta Asing 2,594 2,980 5,033 0 2,745 2,268 0 5,013 2,519 -1,538 2,678 0 3,658 3,660

Catatan:

N/A : Tidak dapat diterapkan

ITEMS2010 2011 2012 2013* 2014 2015

Page 39: T0 LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA - … · 2 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara,

33

TABEL 8

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

TRANSAKSI FINANSIAL

INVESTASI LAINNYA

(Juta USD)

Mei 2015

Total Total Total Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I* Tw.II* Tw.III* Tw.IV** Total** Tw.I**

Investasi Lainnya 2,262 -1,801 1,922 -6,945 1,553 -2,124 6,734 -783 -4,703 2,202 1,397 4,096 2,992 -5,335

A. Aset -1,725 -6,754 -5,353 -6,759 3,691 -2,513 2,153 -3,427 -4,066 428 -2,870 2,283 -4,225 -4,987

1. Sektor publik 1 -2 -1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2. Sektor swasta -1,726 -6,753 -5,352 -6,759 3,691 -2,513 2,153 -3,427 -4,066 428 -2,870 2,283 -4,225 -4,987

a. Uang dan simpanan 1,103 -496 -521 -6,444 4,635 -2,206 1,236 -2,779 -2,449 494 -2,876 1,723 -3,108 -4,524

b. Pinjaman -224 -157 344 238 68 420 344 1,071 -150 189 494 64 596 -50

c. Piutang datang dan uang muka -2,569 -6,210 -5,248 -591 -574 -664 782 -1,048 -1,046 43 -467 555 -915 -226

d. Aset lainnya -37 109 73 39 -438 -63 -209 -671 -420 -298 -22 -58 -798 -187

B. Kewajiban 3,987 4,954 7,275 -187 -2,139 389 4,581 2,645 -637 1,775 4,267 1,812 7,217 -348

1. Sektor publik 1,756 -2,258 2,453 -207 -1,997 440 388 -1,376 -1,534 -295 -613 -1,766 -4,209 -1,144

a. Uang dan simpanan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

b. Pinjaman -264 -2,040 -2,220 -408 -1,061 217 725 -527 -137 -1,025 101 -182 -1,243 -431

1) Bank sentral 1) -48 -94 -128 -23 -37 0 -37 -97 0 -6 0 -9 -15 0

a) Penarikan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

b) Pembayaran -48 -94 -128 -23 -37 0 -37 -97 0 -6 0 -9 -15 0

2) Pemerintah -215 -1,946 -2,092 -386 -1,023 217 761 -431 -137 -1,019 101 -173 -1,228 -431

a) Penarikan 5,375 3,428 3,332 509 650 1,179 2,608 4,947 695 831 919 1,590 4,035 237

(1) Program 3,174 1,559 1,507 161 0 0 1,290 1,452 135 231 47 1,127 1,540 0

(2) Proyek 2,200 1,869 1,825 348 650 1,179 1,318 3,495 560 600 872 463 2,494 237

(3) Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

b) Pembayaran -5,590 -5,374 -5,425 -895 -1,673 -963 -1,847 -5,377 -832 -1,850 -818 -1,763 -5,263 -668

c. Kewajiban lainnya 2,020 -218 4,674 201 -936 223 -336 -848 -1,398 730 -713 -1,584 -2,965 -713

2. Sektor swasta 2,231 7,212 4,822 20 -142 -51 4,193 4,020 898 2,070 4,879 3,579 11,426 796

a. Uang dan simpanan 1,635 1,266 1,146 223 526 -441 1,126 1,434 639 528 1,725 -511 2,381 -70

b. Pinjaman 366 5,242 3,397 76 -1,499 1,250 2,969 2,795 282 1,089 2,502 4,735 8,607 800

1) Penarikan 13,430 26,243 34,196 6,086 5,701 7,588 12,754 32,129 7,629 8,339 9,645 11,908 37,521 7,763

2) Pembayaran -13,064 -21,001 -30,798 -6,010 -7,201 -6,338 -9,786 -29,334 -7,347 -7,251 -7,143 -7,173 -28,914 -6,963

c. Utang dagang dan uang muka 230 1,093 338 31 671 -195 74 581 131 -5 465 -89 502 12

d. Kewajiban lainnya 0 -389 -59 -310 160 -665 24 -790 -154 459 188 -557 -65 54

Catatan:1) Tidak termasuk kredit dan pinjaman dengan IMF.

ITEMS2010 2011 2012 2013* 2014 2015