89
UNIVERSITAS INDONESIA PROGRAM PERENCANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU PRODUK KOSMETIK MAKE OVER “UNSTOPPABLE ME” PERIODE MARET 2015- NOVEMBER 2015 TUGAS KARYA AKHIR SYAHIDAH TANZI KAMILA 1106085535 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM SARJANA DEPOK JANUARI 2015 Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

  • Upload
    lamtu

  • View
    238

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

  i  

           

UNIVERSITAS INDONESIA

PROGRAM PERENCANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU PRODUK KOSMETIK

MAKE OVER “UNSTOPPABLE ME” PERIODE MARET 2015- NOVEMBER 2015

TUGAS KARYA AKHIR

SYAHIDAH TANZI KAMILA 1106085535

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM SARJANA

DEPOK JANUARI 2015

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 2: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

ii  

           

UNIVERSITAS INDONESIA

PROGRAM PERENCANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU PRODUK KOSMETIK

MAKE OVER “UNSTOPPABLE ME” PERIODE MARET 2015- NOVEMBER 2015

TUGAS KARYA AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial

SYAHIDAH TANZI KAMILA 1106085535

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI PERIKLANAN DEPOK

JANUARI 2015

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 3: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 4: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 5: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

  v  

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkat

dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Penulisan Tugas Karya

Akhir ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana

Sosial, Jurusan Komunikasi, program studi periklanan, pada Fakultas Ilmu Sosial

dan Politik Universitas Indonesia. Penulis memiliki topik Tugas Karya AKhir

dengan judul PROGRAM PERENCANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN

TERPADU PRODUK KOSMETIK MAKE OVER “UNSTOPPABLE ME”

PERIODE MARET-NOVEMBER 2015.

Pada program strategi pemasaran terpadu ini, penulis mencoba menganalisis

masalah yang dihadapi oleh “MAKE OVER” baik dari segi penjualan maupun

komunikasi. Dari masalah yang ditemukan dibuatlah strategi komunikasi dan

terpadu. Strategi komunikasi yang dibuat juga berhubungan dengan teori

komunikasi yang sesuai dengan permasalahan dan obyektif komunikasi.

Melalui Tugas Karya Akhir ini dapat dilihat, adanya korelasi antara teori

komunikasi, strategi dan penerapanya. Semoga rancangan program komunikasi

“MAKE OVER” ini dapat menjadi dasar membangun program komunikasi. Maupun

bermanfaat bagi orang yang membacanya.

Depok, 7 Januari 2015

Penulis

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 6: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

  vi  

UCAPAN TERIMA KASIH

Tugas karya akhir ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa adanya dukungan, semangat, masukan, saran, kritik, bimbingan maupun bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT, karena tanpa rahmat dan karunia-Nya yang tidak ada habisnya saya tidak akan sanggup menyelesaikan Tugas Karya Akhir ini dengan baik.

2. Aba, Umi, Afi dan Ahid terima kasih sudah support dalam bentuk apapun. Disaat proses pengerjaan Tugas Karya Akhir ini, makasih mau anterin ke mana-mana jemput ke sana sini. Semoga suatu saat nanti bisa membuat bangga umi,aba , afi dan ahid.

3. M. Benny Irawan MM.COM selaku pembimbing, terima kasih mau bolak

balik ngecek TKA saya, dimana typo dimana-mana. Terima kasih untuk segala kritik,saran masukan dan bimbinganya. Terima kasih atas waktunya yang telah diberikan untuk membantu mengerjakan TKA.

4. Andrianto Pujihantoro Thank you for being my partner this past 5 years,

terima kasih juga karena telah bantu TKA bersedia bantuin segala hal, walaupun dimarahin terus-terusan tapi tetap mau bantuin anterin kesana sini. Bantuin ini itu Love ya so bad!

5. Putri Ayu Lestari makasih partner dari masuk UI, karena dirimu saya tau

Sudan dimana. Terima kasih juga karena sudah mendengarkan curhat dari yang ga penting dan penting. Semoga nanti bisa jadi gaul kaya Jessica and Krystal. Love you so much!

6. Sella Adelina, Annisa Putri, Hasianti Deamita dan Dwikie Dewantoro,

walaupun aku suka marah-marah dan kita suka berdebat aku tetap sayang sama kamu. Terima kasih udah bantuin mengerjakan TKA dalam hal apapun Love you!

7. Semut Nakal: Mas ling, James, Mayang dan Fia makasih buat masukan,

saran. Dari kelompok riset sampai saat ini, karena kalian aku banyak belajar

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 7: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

  vii  

hal. Terima kasih untuk gossip dan cerita wara wirinya. Semoga sukses semua dan kece ya!!!

8. Paralel Iklan 2011 selama 3,5 tahun bersama. Saling memberikan semangat

dan support walaupun kompetitif namun menyenangkan dan membuatku jadi belajar lebih banyak. Semangat untuk TKA, Skripsi maupun yang Jurnal.

9. Young On Top, terima kasih untuk satu tahun yang menyenangkan dapet

banyak pelajaran banyak pengalaman. Seneng bisa kenal kalian orang calon sukses. Terima kasih buat bantuin isi kuestioner untuk TKA.

10. Ka muti, Ka metta dan Ka steph dari “MAKE OVER” karena telah

mengijinkan untuk magang dan belajar di “MAKE OVER” and I learn so much so thank you.

11. Teman-teman SMA Lesfemmes terima kasih buat dukungan dan doanya,

terima kasih mau isi kuestioner yang berulang kali hehe. Semoga tetap kompak ya!

12. QUEE thank you telah bersama dari SMP Fanda, Vera, Ajeng, Chai, Nadia

dan Gina walaupun kita jarang ketemu namun semoga tetap bersama ya. Love ya!

13. Teman seperjuangan Tugas Karya Akhir Sarah, Dani, Valid, Mayang dan

Digga. Akhirnya selesai juga TKA terima kasih sudah saling membantu dan mendukung satu sama lain.

Akhir kata saya berharap Tugas Karya Akhir ini dapat bermanfaat bagi orang-orang

yang membacanya. Begitu pula dengan dengan saya, selama saya mempelajari ilmu

dan pengalaman saya yang didapatkan di Universitas Indonesia.

Depok, 7 Januari 2015

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 8: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 9: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

    Universitas Indonesia

ix  

RINGKASAN EKSEKUTIF

Nama : Syahidah Tanzi Kamila

NPM :1106085535

Program Studi : Periklanan

Judul : PROGRAM PERENCANAAN KOMUNIKASI

PEMASARAN TERPADU PRODUK KOSMETIK MAKE OVER

“UNSTOPPABLE ME” PERIODE MARET-NOVEMBER 2015.

Saat ini kosmetik sudah bukan merupakan barang yang mewah, kosmetik saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat industri kosmetik berkembang dengan pesat dan persaingan antar merek semakin ketat. Persaingan tersebut tidak hanya antara produk lokal namun juga dengan produk import. Konsumen sendiri lebih memilih produk impor dibandingkan produk lokal, hal ini membuat munculnya kosmetik lokal dengan menggunakan pendekatan seperti kosmetik impor salah satunya MAKE OVER. Produk kosmetik MAKE OVER pertama kali diluncurkan pada tahun 2010, memiliki berbagai varian produk dan sudah memiliki 120 toko di Indonesia. Value akan produk ini adalah luxurious product with affordable price. Konsumen sendiri cukup mengenal produk MAKE OVER ini, menurut survey yang dilakukan 60% pengguna mengetahui produk ini. Namun prefrensi akan merek ini rendah, sehingga konsumen lebih memilih merek lain ketimbang MAKE OVER. Solusi yang ditawarkan akan masalah tersebut adalah dengan menambahkan nilai lebih kepada merek yang berbeda dari kompetitornya dan membuat kampanye yang sesuai dengan permasalahan target audience dimana solusinya hanya didapatkan di MAKE OVER. Kampanye komunikasi pemasaran terpadu ini akan dilakukan selama sembilan bulan dengan biaya sebesar Rp 1,021,845,000-,. Evaluasi dan pengawasan akan dilaksanakan untuk melihat dampak dan keefektifan kampanye ini.

Kata Kunci: Periklanan, Pemasaran, Kosmetik, MAKE OVER

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 10: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

    Universitas Indonesia

x  

EXECUTIVE SUMMARY

Nama : Syahidah Tanzi Kamila

NPM :1106085535

Program Studi : Advertising

Judul : INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

PLANNING COSMETIC PRODUCT MAKE OVER “UNSTOPPABLE ME”

PERIOD MARCH 2015- NOVEMBER 2015

Nowadays   cosmetics   are   no   longer   viewed   as   luxury   products.   Cosmetics   are  now  a  part   of   everyday   life.   This  makes   cosmetics   as   a   fast   growing   industry  which  leads  to  high  rivalry  between  brands.  The  competition  isn’t  just  between  local   products   but   also   with   imported   products.     The   consumer   themselves  prefer   imported  products  rather   than   locals.  This  has   led   to   the  emergence  of  local   cosmetics   adapting   the   approach   of   imported   cosmetics.   One   of   them   is  MAKE  OVER.  MAKE  OVER  cosmetics  product  was  first  launched  in  2010.  Now,  MAKE  OVER   has   120   stores   in   Indonesia   and   various   kinds   of   products.   The  value  brought  by  MAKE  OVER’s  products   is   luxurious  product  with  affordable  price.    Consumers  know  well  about  MAKE  OVER’s  products,  based  on  a  survey  done,  60%  of  them  know  about  it.  However  the  preference  towards  this  brand  is  low.  The  solution  offered  for  this  problem  is  to  increase  the  value  of  the  brand  and  to  create  a  campaign  that  is  suitable  with  the  target  audience’s  problem,  where  MAKE  OVER  will  come  as  the  solution.  The  integrated  marketing  campaign  will  be  held  for  nine  months  with  a  total  budget  of  Rp 1,021,845,000-,. Evaluation and monitoring will be done to see the impact and effectiveness of the campaign.  

Key Words: Advertising , Marketing, Makeup, MAKE OVER  

 

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 11: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

                                                                                                                                                                                                                                   Universitas Indonesia

xi  

DAFTAR ISI    HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ ii LEMBAR PERNYATAAN ORIGINALITAS ............................................................. iii LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ iv KATA PENGANTAR ..................................................................................................... v UCAPAN TERIMA KASIH .......................................................................................... vi LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................................. viii RINGKASAN EKSEKUTIF ......................................................................................... ix EXECUTIVE SUMMARY ............................................................................................. x DAFTAR ISI .................................................................................................................. xi DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xii

BAB I

LATAR BELAKANG ................................................................................................. 1 1.1 Jabaran data eksternal ............................................................................................. 1

1.1.1 Analisis Makro ................................................................................................ 1 1.1.1.1 Analisis Pasar ............................................................................................... 2 1.1.2 Analisis Kompetitor ........................................................................................ 5 1.1.3 Analisis Pasar Sasaran .................................................................................... 7

1.2 Jabaran Data Internal .............................................................................................. 8 1.2.1 Kondisi Perusahaan ......................................................................................... 8 1.2.2 Analisis Marketing Mix .................................................................................. 9

1.3 Riset pendahuluan ................................................................................................ 14 1.2.1 Riset Kuantitatif ............................................................................................ 15 1.2.2 Riset Kualitatif .............................................................................................. 16 1.3.2 Analisis SWOT ............................................................................................. 17

BAB 2 TUJUAN KOMUNIKASI ........................................................................................ 19

2.1 Rincian Masalah ................................................................................................... 19 2.2 Solusi Masalah ........................................................................................... ……..19 2.3 Tujuan Pemasaran ................................................................................................ 20 2.4 Tujuan Komunikasi .............................................................................................. 21 2.5 Strategi Komunikasi ............................................................................................. 21

BAB 3 PENENTUAN STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU ........... 22

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 12: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

                                                                                                                                                                                                                                   Universitas Indonesia

xii  

3.1 Kerangka Strategi ................................................................................................. 22 3.2 Strategi Pengembangan Pesan .............................................................................. 23

3.2.1 The Big Idea .................................................................................................. 23 3.2.2 Tagline .......................................................................................................... 24 3.2.3 Positioning .................................................................................................... 25 3.2.4 Daya Tarik .................................................................................................... 25

3.3 Strategi Media ...................................................................................................... 26 3.3.1 Penentuan Tujuan Media .............................................................................. 26 3.3.2 Strategi Pemilihan Media .............................................................................. 26 3.3.3 Media Buying Consideration ........................................................................ 27

3.4 Strategi Elemen Promosi ...................................................................................... 27 3.4.1 Periklanan ..................................................................................................... 27 3.4.1.1 YouTube Advertising ........................................................................... 28 3.4.2 Buzzer dan bloger review ............................................................................. 28

BAB 4 EKSEKUSI DAN IMPLEMENTASI ...................................................................... 29

4.1 Phase 1 .................................................................................................................. 30 4.1.1 Microsite ....................................................................................................... 33

4.2 Phase 2 .................................................................................................................. 35 4.2.1 Microsite ....................................................................................................... 36 4.2.2 YouTube Ads ................................................................................................ 38 4.2.3 Digital Banner .............................................................................................. 40 4.2.4 Aplikasi ......................................................................................................... 41 4.2.5 Official website ............................................................................................. 44

4.3 Phase 3 .................................................................................................................. 45 4.4 Implementasi Elemen Promosi Beserta Anggaran ............................................... 48

BAB 5 EVALUASI DAN MONITORING .......................................................................... 52

5.1 Rencana Evaluasi ................................................................................................. 52 5.1.1 Pre-Test ......................................................................................................... 52 5.1.2 Post-test ......................................................................................................... 53

5.2 Monitoring ............................................................................................................ 53 5.3 Anggaran evaluasi .................................................................................... ………54 Pre-test .......................................................................................................................... 54

DAFTAR REFRENSI ..................................................................................................... 55 DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Kampanye ........................................................................................................ 29 Tabel 4.2 Penjadwalan Media “MAKE OVER” ............................................................. 46 Tabel 4.3 Anggaran Media Planning “MAKE OVER” ................................................... 49 Tabel 4.4 Anggaran produksi website dan aplikasi ......................................................... 50 Tabel 4.5 Anggaran Produksi Video ............................................................................... 50

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 13: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

                                                                                                                                                                                                                                   Universitas Indonesia

xiii  

Tabel 4.6 Anggaran Hadiah ............................................................................................. 50 Tabel 4.6 Anggaran Keseluruhan Kampanye .................................................................. 51 Tabel 5.1 KPI Kampanye ................................................................................................ 54

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Grafik produk yang sering digunakan ......................................................... 15 Gambar 1.2 Grafik merek kosmetik yang diketahui ....................................................... 16 Gambar 2.1 FCB Planning .............................................................................................. 20 Gambar 4.1 Fase satu ...................................................................................................... 30 Gambar 4.2 Buzzer dan Blogers ...................................................................................... 31 Gambar 4.3 Instagram fase satu ...................................................................................... 32 Gambar 4.4 Instagram fase kedua ................................................................................... 32 Gambar 4.5 Microsite fase satu ....................................................................................... 34 Gambar 4.6 Fase dua ....................................................................................................... 35 Gambar 4.7 Microsite fase dua ........................................................................................ 37 Gambar 4.8 Storyboard YouTube Ads ............................................................................ 39 Gambar 4.9 Digital Banner .............................................................................................. 40 Gambar 4.10 Digital Banner Implementasi ..................................................................... 40 Gambar 4.11 Aplikasi ................................................................................................. 41-42 Gambar 4.12 Blog review ................................................................................................ 43 Gambar 4.13 Official Website ......................................................................................... 44 Gambar 4.14 Fase tiga ..................................................................................................... 45 Gambar 4.15 Instagram fase tiga ..................................................................................... 45 Gambar 4.16 Campaign buget ......................................................................................... 48  DAFTAR TABEL Daftar harga produk “MAKE OVER” ........................................................................... xiv Pertanyaan kuesioner 68 responden ................................................................................ xv Hasil quesioner 68 responden ......................................................................................... xix Daftar pertanyaan kuesioner 126 responden ............................................................... xxiv Hasil kuesioner 126 responden .................................................................................... xxvii

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 14: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

    Universitas Indonesia

ix  

RINGKASAN EKSEKUTIF

Nama : Syahidah Tanzi Kamila

NPM :1106085535

Program Studi : Periklanan

Judul : PROGRAM PERENCANAAN KOMUNIKASI

PEMASARAN TERPADU PRODUK KOSMETIK MAKE OVER

“UNSTOPPABLE ME” PERIODE MARET-NOVEMBER 2015.

Saat ini kosmetik sudah bukan merupakan barang yang mewah, kosmetik saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat industri kosmetik berkembang dengan pesat dan persaingan antar merek semakin ketat. Persaingan tersebut tidak hanya antara produk lokal namun juga dengan produk import. Konsumen sendiri lebih memilih produk impor dibandingkan produk lokal, hal ini membuat munculnya kosmetik lokal dengan menggunakan pendekatan seperti kosmetik impor salah satunya MAKE OVER. Produk kosmetik MAKE OVER pertama kali diluncurkan pada tahun 2010, memiliki berbagai varian produk dan sudah memiliki 120 toko di Indonesia. Value akan produk ini adalah luxurious product with affordable price. Konsumen sendiri cukup mengenal produk MAKE OVER ini, menurut survey yang dilakukan 60% pengguna mengetahui produk ini. Namun prefrensi akan merek ini rendah, sehingga konsumen lebih memilih merek lain ketimbang MAKE OVER. Solusi yang ditawarkan akan masalah tersebut adalah dengan menambahkan nilai lebih kepada merek yang berbeda dari kompetitornya dan membuat kampanye yang sesuai dengan permasalahan target audience dimana solusinya hanya didapatkan di MAKE OVER. Kampanye komunikasi pemasaran terpadu ini akan dilakukan selama sembilan bulan dengan biaya sebesar Rp 1,021,845,000-,. Evaluasi dan pengawasan akan dilaksanakan untuk melihat dampak dan keefektifan kampanye ini.

Kata Kunci: Periklanan, Pemasaran, Kosmetik, MAKE OVER

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 15: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

    Universitas Indonesia

x  

EXECUTIVE SUMMARY

Nama : Syahidah Tanzi Kamila

NPM :1106085535

Program Studi : Advertising

Judul : INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

PLANNING COSMETIC PRODUCT MAKE OVER “UNSTOPPABLE ME”

PERIOD MARCH 2015- NOVEMBER 2015

Nowadays   cosmetics   are   no   longer   viewed   as   luxury   products.   Cosmetics   are  now  a  part   of   everyday   life.   This  makes   cosmetics   as   a   fast   growing   industry  which  leads  to  high  rivalry  between  brands.  The  competition  isn’t  just  between  local   products   but   also   with   imported   products.     The   consumer   themselves  prefer   imported  products  rather   than   locals.  This  has   led   to   the  emergence  of  local   cosmetics   adapting   the   approach   of   imported   cosmetics.   One   of   them   is  MAKE  OVER.  MAKE  OVER  cosmetics  product  was  first  launched  in  2010.  Now,  MAKE  OVER   has   120   stores   in   Indonesia   and   various   kinds   of   products.   The  value  brought  by  MAKE  OVER’s  products   is   luxurious  product  with  affordable  price.    Consumers  know  well  about  MAKE  OVER’s  products,  based  on  a  survey  done,  60%  of  them  know  about  it.  However  the  preference  towards  this  brand  is  low.  The  solution  offered  for  this  problem  is  to  increase  the  value  of  the  brand  and  to  create  a  campaign  that  is  suitable  with  the  target  audience’s  problem,  where  MAKE  OVER  will  come  as  the  solution.  The  integrated  marketing  campaign  will  be  held  for  nine  months  with  a  total  budget  of  Rp 1,021,845,000-,. Evaluation and monitoring will be done to see the impact and effectiveness of the campaign.  

Key Words: Advertising , Marketing, Makeup, MAKE OVER  

 

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 16: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

1  

BAB 1

LATAR BELAKANG

1.1 Jabaran data eksternal

1.1.1 Analisis Makro

 Pada tahun 2015 mendatang, Indonesia akan menghadapi pelaksanaan

kerjasama perdagangan bebas ASEAN Economic Community (AEC). Industri

kosmetik merupakan salah satu industri yang bersaing pada AEC ini. Menurut kajian

persatuan perusahaan kosmetik Indonesia, pasar kosmetik Indonesia tidak hanya

diperebutkan industri kosmetik di Indonesia saja, melainkan juga industri kosmetik

dari negara ASEAN lainya (Persatuan Persatuan Kosmetik Indonesia, 2014).

Perdagangan bebas AEC ini juga mengakibatkan mudahnya prosedur barang impor

yang masuk Indonesia sehingga persaingan semakin ketat. Saat ini produk lokal tidak

hanya berkompetisi dengan produk lokal saja namun juga dengan produk luar negeri.

Produsen kosmetik luar negeri mulai melihat Indonesia sebagai pasar yang potensial

dikarenakan kondisi perekonomian di Eropa dan Amerika Serikat saat ini sedang

melemah (Presiden Persatuan Kosmetik Indonesia Nuning S Barwa, 2014).

Disamping itu, perdagangan bebas AEC ini juga membuat industri kosmetik

Indonesia harus lebih meningkatkan kualitas, produksi dan pemasaran produknya

sehingga mampu bersaing dengan kosmetik luar negeri lainya.

Industri kecantikan nasional memiliki peluang yang besar di lingkup ASEAN,

hal ini ditunjukkan oleh masih rendahnya kontribusi penjualan ekspor dari produk

kosmetik yang hanya sebesar 18% terhadap penjualan total. Rendahnya kontribusi

penjualan ekspor menunjukkan komitmen produk kecantikan belum secara penuh

berusaha mengupayakan penjualannya ke luar negeri. Selain itu, faktor kesamaan

iklim, sosial budaya, daya beli, berpotensi membuat konsumen ASEAN memiliki

preferensi yang sama dengan konsumen Indonesia. Hal ini dapat menjadi pendorong

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 17: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

2  

produk kosmetik Indonesia dapat diterima dengan baik di pasar ASEAN (Departemen

Riset Finance Today, 2014).

Perkembangan industri kosmetik di indonesia berkembang dengan pesat,

tingginya permintaan dalam dan luar negeri membuat industri ini tetap tumbuh.

Pertumbuhan penjualan kosmetik didorong oleh peningkatan permintaan, khususnya

untuk konsumen kelas menengah. Pertumbuhan kosmetik juga didorong oleh tren

kenaikan pengguna kosmetik oleh kaum pria (Presiden Persatuan Kosmetik

Indonesia, Nuning S Barwa, 2014 ).

Tahun 2013 permintaan kosmetik nasional sedikit menurun, dikarenakan

harga jual yang naik sebesar 5-7% yang menyebabkan omzet kosmetik impor justru

melonjak hingga 30% sedangkan kosmetik lokal hanya 12%. Omzet industri

kosmetik diprediksi naik mencapai Rp 11,15 triliun atau tumbuh 15% dari 2012 yang

sebesar Rp 9,7 triliun. Dengan nilai ekspor melonjak tajam dari Rp 3 triliun menjadi

Rp 9 triliun (Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian:

Benny Wachyudi, 2013). Sedangkan untuk bahan baku kosmetik sendiri, angka

impor bahan baku di industri kosmetik nasional saat ini mencapai 70% dari total

kebutuhan. Produksi bahan baku kosmetik nasional ditargetkan akan naik 10%-15%

per tahun. Peningkatan beban biaya yang harus ditanggung oleh pelaku industri di

sektor ini mendorong kenaikan harga jual produk kosmetik. Akibatnya, banyak

konsumen yang mulai beralih ke produk impor. Omzet kosmetik impor justru

melonjak hingga 30% selama sembilan bulan pertama tahun 2013, terdapat beberapa

hal yang memicu kenaikan impor kosmetik di Indonesia. Selain harga yang lebih

miring, penetrasi produk kosmetik impor yang didorong oleh tren konsumen yaitu

merasa produk impor lebih bagus ketimbang produk lokal (Presiden Persatuan

Kosmetik Indonesia, Nuning S Barwa,2014)

1.1.1.1 Analisis Pasar

 Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, industri kosmetik sedang

berkembang di Indonesia. Kosmetik yang saat ini bukanlah menjadi barang yang

mewah namun, sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kaum wanita.

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 18: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

3  

Dikarenakan hal tersebut, industri kosmetik merupakan salah satu industri yang

menjanjikan.

Tingginya omzet kosmetik impor disebabkan juga karena kepercayaan

konsumen Indonesia terhadap produk luar negeri. sehingga tidak sedikit produk

kosmetik luar negeri yang menjadikan Indonesia sebagai sasaran pemasaran

produknya. Kosmetik luar negeri yang menurut mereka lebih terpercaya kualitasnya,

lebih familiar, terlihat lebih modern, mutunya sudah terjamin dsb (survey terhadap

129 responden, 2014). Hal ini mendorong beberapa kosmetik lokal yang

menggunakan pendekatan seperti produk luar negeri sehingga diharapkan citra baik

akan brand timbul. Salah satu pendorong kenaikan pasar kosmetik nasional adalah

pertumbuhan masyarakat kelas menengah, sehingga permintaan kosmetik dari

segmen ini turut terdongkrak. Pertumbuhan yang cukup cepat segmen ini membuat

segmen ini menjadi incaran para perusahaan di Indonesia. Salah satu ciri dari

masyarakat kelas menengah adalah ingin dan mampu membeli barang dengan

kualitas dan nilai tambah yang semakin tinggi. Sehingga, tingginya permintaan kelas

menengah akan produk kosmetik premium.

Data yang diliris dari badan riset Nielsen melansir kosmetik pada semester

pertama 2013 di perkotaan Indonesia dan pedesaan di Pulau Jawa. Hasilnya,

konsumsi di wilayah perkotaan tumbuh sebesar 9,4% dari Rp 550 miliar menjadi Rp

601,7 miliar. Sedangkan di wilayah pedesaan, konsumsi kosmetik mengingkat lebih

tinggi, yaitu 27,5% dari Rp 64 miliar menjadi Rp 8,16 miliar (Nielsen, 2013). Kondisi

kosmetik di pasar perkotaan memang besar, akan tetapi pertumbuhan industri

kosmetik bergerak secara signifikan di pasar pedesaan. Beberapa tahun terakhir,

penetrasi kosmetik di pedesaan meninggi sejalan perubahan gaya hidup dan

meningkatnya daya beli. Disamping itu perempuan di pedesaan saat ini tidak hanya

mengenal lipstick saja namun mulai mengenai eye shadow dan kosmetik dekoratif

lainya. Dengan pendapatan yang meningkat, gaya hidup mereka berubah dan alokasi

dana kosmetik juga tinggi (Tiurma Rondang Sar Direktur PT Mandom Indonesia

Tbk, 2014).

Badan riset dari Nielsen mensurvei konsumen di perkotaan Indonesia dan

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 19: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

4  

rular di pulau Jawa dengan periode waktu perbandingan semester satu 2012 dan

semester satu 2013. Menurut survei Nielsen, bedak wajah merupakan pendorong

peningkatan konsumsi kosmetik. Di wilayah perkotaan Indonesia, peningkatan

konsumsi bedak wajah terjadi sebesar 15% sedangkan untuk wilayah pedesaan Jawa

peningkatan terjadi sebesar 23%. Untuk konsumsi alas bedak dan kosmetik

dekoratif, terjadi peningkatan yang signifikan pada wilayah pedesaan pulau Jawa

tinggi yaitu masing-masing sebesar 43%. Kenaikan konsumsi kosmetik tidak terlepas

dari keinginan konsumen untuk mencoba satu atau lebih merek yang berbeda. Terjadi

perubahan presentase pembeli kosmetik untuk satu merek untuk wilayah perkotaan.

Presentase konsumen kosmetik yang hanya membeli kosmetik dengan satu merek

saja menurun pada semseter ini. Yang semula 49,2% menjadi 45,4%.

Namun ternyata ada peningkatan presentase pembeli konsumen yang memilih

lebih dari dua merek yang awalnya 27,1% menjadi 30,2%. Presentase konsumen yang

membeli lebih dari tiga merek pun meningkat dari 12,4% menjadi 15,9%. Kenaikan

tersebut justru terjadi di saat harga kosmetik juga meningkat dibandingkan semester

sebelumnya. Hal tersebut tidak terjadi pada konsumen di pedesaan pulau Jawa. Di

tengah kenaikan harga kosmetik, presentase konsumen yang semula kerap membeli

tiga merek kosmetik justru berkurang sementara presentase konsumen yang

mengkonsumsi dua merek meningkat. Di sisi lain, presentase konsumen yang

membeli hanya satu merek kosmetik juga memperlihatkan penurunan yaitu dari 56,8

% menjadi 55,2%.

Kesimpulanya, konsumen pada daerah pedesaan cenderung lebih selektif

dalam memilih kosmetik sedangkan konsumen perkotaan lebih sophisticated.

Pernyataan ini didukung juga oleh jalannya arus informasi, di daerah perkotaan arus

informasi lebih banyak, tidak hanya di media penyiaraan dan media cetak saja namun

juga media digital sehingga informasi yang didapatkan jauh lebih banyak. Pada

daerah pedesaan arus informasi yang didapatkan lebih sedikit, media yang ada di

wilayah tersebut juga terbatas (Direktur Home Panel Services, Nielsen Indonesia,

Hellen Katherina, 2013).

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 20: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

5  

1.1.2 Analisis Kompetitor

 Persaingan yang ketat di pasar Indonesia saat ini tidak hanya terhadap sesama

pemain lokal, namun sebaliknya produk luar negeri menjadi kompetitor yang lebih

diperhatikan. Berdasarkan target market dari produk MAKE OVER yaitu berumur 20

tahun–27 tahun dengan SES B-A pada kategori makeup decorative dirumuskan

bahwa kompetitor dari produk MAKE OVER sebagai berikut:

a. Maybelline Indonesia

Produk Maybelline berawal dari usaha keluarga sederhana berdiri pada tahun

1915, yang menjadi brand Make Up#1 di Amerika. Maybelline tersedia di 129

negara. Maybelline Indonesia selama tiga tahun berturut-turut 2012-2014 mascaranya

dinobatkan menjadi menjadi top brand oleh top brand awards Indonesia. Pada tahun

2014 ini, Maybelline mengeluarkan produk terbarunya yaitu color show dengan

menggandeng artis Velove Vexia sebagai brand ambassadornya. Maybelline juga

memenangkan Indonesia most Favourite Youth Brand 2013 dalam kategori Mascara,

Eye shadow dan Blush on (the marketeers,2014). Maybelline tersedia di berbagai

pusat perbelanjaan, untuk store sendiri tersedia di Mall yang tergabung dalam

departemen store, drug store dan mini market.

Promosi yang dilakukan oleh Maybellin antara lain Advertising di TVC, YouTube

ads, media cetak dan activation. Sedangkan untuk social media yang dimiliki oleh

Maybelline Indonesia adalah facebook, twitter (@maybellineINA),

YouTube(MaybellineID),pinterest (Maybelllineinda) dan website (Maybellline.co.id).

Social media Maybelline Indonesia terintegrasi satu dengan yang lainya, konten yang

diberikan yaitu mengenai kecantikan dan fashion.

Namun, walaupun begitu terdapat beberapa review buruk mengenai Maybelline

yang terdapat di blog maupun social media, ataupun form kecantikan. Komentar

buruk tersebut dilontarkan mengenai produk Maybelline. Tidak hanya komentar

buruk, terdapat online shop non official dari Maybelline di social media, yang

menjual produk Maybelline dengan harga yang lebih murah dibandingkan yang dijual

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 21: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

6  

di store.

b. NYX

Produk yang berasal dari Los Angeles ini berdiri pada tahun 1999 oleh Toni Co.

NYX dinobatkan sebagai Brand of The Year 2013 oleh WWD Beauty Inc Award dan

juga meraih #1 fastest growing makeup in the world, karena selalu berinovasi melalui

kualitas produk serta beragam warnanya. Di Indonesia NYX berdiri dibawah PT.

Teguh Pesona yang berdomisili di Jakarta Selatan.

Produk NYX digolongkan kepada beberapa kategori yaitu eyes, lips,

face,blusher nails, tools dan glitters. NYX hingga tahun 2014 sudah mengeluarkan

dua series yaitu HD studio dan Glam Collection. Di Indonesia NYX memiliki 41

gerai yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Pada tahun 28 Mei 2008 NYX

mendirikan studio pertamanya di Indonesia, studio dengan konsep modern, trendy

dan fashionable ini didirikan di EX Plaza.

Promosi yang selama ini dilakukan oleh NYX selain beriklan di majalah remaja,

NYX juga mengadakan event-event antara lain NYX Beauty & Hijab Workshop,

Masquerede EX Farwell Party, NYX beauty class, sponsorship. Selain itu, NYX

juga menggunakan social media untuk berkomunikasi dengan para konsumenya.

Social media yang digunakan oleh NYX antara lain facebook, twitter, website dan

instagram. Social media dari NYX terintegrasi dengan baik, dimana konten yang

disampaikan adalah informasi produk, beauty tutorial, promotion, dan retweet dari

para konsumenya.

Namun sayangnya produk NYX banyak dijual di online shop secara non official

dengan harga yang lebih rendah. Selain itu, tidak sedikit tiruan dari produk NYX ini

yang dijual di berbagai online shop Indonesia.

c. PAC, Sariayu

Awalnya produk PAC ( Professional Artist Cosmetic Marta Tilaar ) diluncurkan

sebagai salah satu decorative cosmetic guna memenuhi kebutuhan professional

makeup artist mulai dari stage makeup hingga riasan pengantin yang membutuhkan

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 22: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

7  

produk dengan fine quality, water resistant serta warna yang beragam. Namun,

seiring berkembangnya produk PAC, saat ini PAC sudah menjadi daily makeup untuk

wanita yang suka bereksperimen warna dan merias diri. PAC memiliki kualitas dan

keunggulanya yaitu pigmen warna yang beragam dan telah diakui oleh makeup artist

lokal maupun mancanegara. Warnanya menarik dan ekspresif sesuai dengan kulit

orang Indonesia. Dari hasil survey yang dilakukan kepada 129 responden, beberapa

dari mereka mengkaitkan produk Indonesia dengan PAC.

Social media yang digunakan oleh PAC adalah facebook dan twitter. Konten yang

disajikan oleh PAC di social medianya selain tutorial makeup, tips makeup, informasi

produk dan posting event. Selain social media, PAC juga bekerja sama dengan

makeup artist mancanegara untuk mempromosikan produknya. Tidak hanya itu, PAC

juga melakukan iklan di beberapa media cetak anak muda seperti cita cinta dan go

girl.

1.1.3 Analisis Pasar Sasaran

 Market size dan Segmentasi

Indonesia merupakan negara dengan penduduk usia produktif paling unggul

di ASEAN, sebanyak 40,3% penduduk ASEAN berasal dari Indonesia. Perbandingan

jumlah penduduk Indonesia yang memasuki usia produktif dengan negara ASEAN

lainnya adalah 38 : 100 . Perbandingan 38:100 berarti, setiap seratus penduduk

ASEAN yang masuk usia produktif, 38 di antaranya ada di Indonesia. Angka itu bisa

menjadi kekuatan ekonomi bagi Indonesia, karena akan menjadi pangsa pasar yang

besar (Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida

Alisjahbana, 2014).

Dari hasil wawancara dengan Public Relation Association MAKE OVER

Mutiara Annisa, target market dari pengguna MAKE OVER adalah early 20 – 30

tahun dimana merupakan usia produktif, dengan pekerjaan mahasiswa dan first jober

dengan SES B-A. Dilhat dari store yang didistibusikan dibeberapa tempat di

Indonesia, MAKE OVER menargetkan perkotaan dan sub perkotaan menjadi

konsumenya.

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 23: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

8  

Karakteristik dari pengguna:

Majalah marketing online Marketeers melakukan survei kepada 2150

responden usia 14-35, SES A-B-C di 10 kota besar Indonesia untuk mengenali

spending behavior, perilaku gaya hidup anak muda Indonesia. Ditemukan empat

segmentasi yaitu planned smart, implusive smart, implusive simple dan lazy shopper.

Karakteristik dari para anak muda yang dipilih untuk brand MAKE OVER

merupakan implusive smart dan planned smart. Dimana planned smart merupakan

anak muda yang cenderung terorganisir dan terencana dalam mengatur pengeluaran

sebelum melakukan pembelian. Sebelum pengeluaran dilakukan mereka akan

mengumpulkan banyak informasi demi mendapatkan produk yang terbaik dengan

harga termurah. Sedangkan untuk impulsive smart merupakan anak muda yang

tergoda untuk membeli barang yang tidak direncanakan sebelumnya. Namun mereka

cenderung meluangkan waktu dan tenaga ekstra sebelum membeli guna mendapatkan

harga yang terbaik. Dilihat dari harga MAKE OVER yang affordable namun

kualitasnya yang baik segmentasi ini cocok untuk menjadi target market. Selain itu,

karakteristik para target market MAKE OVER merupakan: social media savy, busy

lifestyle dan digital savy.

1.2 Jabaran Data Internal

1.2.1 Kondisi Perusahaan

 PT.Paragon Technology and Innovation (PTI) berdiri sejak tahun 1985,

perusahaan tersebut pada tahun 2006 mendapatkan sertifikat GMP (Good

Manufacturing Pratice) dengan kapasitas produksi yang besar dan formulasi

kosmetik yang unggul. Perusahaan PTI ini sendiri memiliki brand‐brand kosmetik

yang menjadi unggulanya antara lain Wardah, MAKE OVER, Putri, IX, Vivre, Hair

Addict dan Nuslik. Perusahaan PTI selama empat tahun terakhir, telah tumbuh lebih

dari 80% pertahun dengan 30 daerah operasional dan memiliki lebih dari 4500

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 24: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

9  

karyawan di seluruh Indonesia.

Penghargaan yang telah PTI dapatkan antara lain MAKE OVER dalam

Women Health Choice 2013, CEO Inovatif untuk negeri, dan wardah Halal Awards,

Wardah menjadi 1st local brand dengan penjualan tertinggi di Matahari Dept Store

dan menduduki ranking #3 dari seluruh brand (lokal dan global), Wardah

mendapatkan penghargaan sebagai 1st Indonesia Original Brand tahun 2012 versi

majalah SWA, Wardah menerima Halal Award 2011 untuk kategori Brand Kosmetik

Halal, Tahun 2006 mendapatkan sertifikat GMP (Good Manufacturing Practice) atau

CPKB (Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik).

1.2.2 Analisis Marketing Mix

 a. Produk

Produk merupakan apapun yang ditawarkan kepada market untuk atensi,

akuisis, gunakan ataupun konsumsi yang dapat memuaskan keiginan atau kebutuhan

(Philip Kotler, 2012).

MAKE OVER diluncurkan pertama kali pada acara Cosmetic Fair Mall

Taman Anggrek di tahun 2010. Store dari produk MAKE OVER pertama kali dibuka

pada tahun 2011 di FX Sudirman Jakarta. Saat ini produk MAKE OVER masih

belum banyak diketahui oleh konsumen Indonesia. Menurut Public Relation

Association MAKE OVER Mutiara Annisa produk MAKE OVER sering disalah

artikan sebagai Make Up For Ever atau melakukan make over.

MAKE OVER ingin menampilkan kesan yang ekslusif bagi para kosumennya

karena itu, warna yang digunakan adalah warna hitam. Positioning yang ingin mereka

sampaikan adalah luxurious product with affordable price, dikarenakan harganya

yang masih terjangkau dan produknya yang berkesan mewah. MAKE OVER

mengutamakan kepuasaan konsumen karena itu mereka menginginkan para

konsumennya untuk mendapatkan unlimited satisfaction ketika menggunakan produk

tersebut.

Produk MAKE OVER memiliki varian yang cukup lengkap, mulai dari

primary makeup, shape and cover, finishing makeup, eye decorative color, eye

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 25: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

10  

definer, cheek decorative color, lip decorative color, care and treat dan clean and

fresh maupun peralatan kosmetik. MAKE OVER” terus memperbarui produknya agar

tetap uptodate. Series terakhir yang dikeluarkan adalah Le secret fantasie. Selain itu,

MAKE OVER bekerja sama dengan IX membuat majalah bernama BEAUTEA yang

tidak dijual di pasaran, namun hanya untuk para konsumenya.

Produk MAKE OVER pada tahun 2013 mendapatkan penghargaan Women’s

Health Indonesia Choice 2013 untuk empat kategori produk. Dilihat dari daur produk,

MAKE OVER masih berada di tahap perkenalan (Introduction). Tahap dimana

produk baru pertama kali diperkenalkan ke pasar. Produk yang melakukan launching

baru pada tahun 2010 ini, disebut masih pada tahap perkenalan karena masih sangat

muda keberadaanya di pasar. Walaupun begitu, menurut survey yang dilakukan lebih

dari setengah responden mengetahui produk MAKE OVER (survey terhadap 129

responden, 2014). Promosi yang dilakukan juga bersifat mengenalkan produk ini,

agar para konsumen ingin mencoba produk MAKE OVER.

b. Price

Jumlah uang yang satu harus dibayar untuk memperoleh hak untuk

menggunakan produk, salah satunya dapat membeli kepemilikan produk atau untuk

produk lainya dapat juga sewa (Kotler, 2010). Dalam menentukan harga, setiap

produsen memiliki strategi harga tersendiri agar setiap produknya dapat bersaing di

pasar. Terdapat dua board untuk strategi pemasangan harga market skimming price

dan market penetration price (Kottler, 2012).

Strategi pemasangan harga yang dilakukan oleh MAKE OVER adalah market

penetration price. Market penetration price adalah produsen menawarkan harga yang

rendah agar penetrasi kepada market menjadi lebih cepat dan dalam. Selain itu, juga

untuk menarik jumlah konsumen yang besar cepat dan memenangkan market share

yang besar (Kottler,2012). Harga setiap produk dari MAKE OVER dapat dilihat di

lampiran 1. Berbeda dengan produk kosmetik lainya, MAKE OVER menawarkan

produk dengan kualitas yang baik namun harganya tetap terjangkau, dengan alasan

untuk mendapatkan produk yang berkualitas tinggi tetapi pengorbanan yang

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 26: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

11  

dikeluarkan tidak harus besar. Bagi konsumen sendiri, harga menjadi salah satu

faktor yang diperhitungkan dalam pembelian produk kosmetik (survey terhadap 68

responden, 2014).

c. Place

Place/Distribusi merupakan memastikan produk tersedia dimana target konsumen

dapat membelinya (Kotler,2010). Hingga tahun 2013 merek MAKE OVER sudah

membuka 120 outlet di Indonesia. Outlet MAKE OVER tersebar di Indonesia, antara

lain tersebar di daerah Jakarta, Bogor, Bekasi, Tanggerang, Bandung, Yogyakarta,

Semarang, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Jawa Barat. MAKE OVER

memiliki oulet yang dibagikan menjadi beberapa kategori yaitu :

• bergabung dengan departmen store contoh: Matahari Departemen Store dan

Metro

• bergabung dengan drug store contoh: Guardian dan Watson

• memiliki store sendiri (hanya berada di Jakarta) contoh: Kota Kasablanka,

Central Park dan FX

• bergabung di hypermarket seperti: Carrefour dan Ranch Market

• bergabung dengan toko yang berada di pasar tradisional contoh: Toko Pesona

dan Toko Kalya 2000

d. Promosi

Bauran promosi adalah campuran khusus dari alat-alat promosi yang

digunakan perusahaan untuk berkomunikasi dengan konsumen mengenai nilai dan

membangun hubungan dengan consumer (Kotter, 2012).

MAKE OVER mengadakan lauching pertamanya di Cosmetic Fair Mal Taman

Anggrek pada tahun 2010. Kampanye pertama yang dilakukan oleh MAKE OVER

adalah beauty beyond rules, sedangkan kampanye keduanya adalah “Le Secret

Fantasie”.

-­‐ Launching Event

Le Secret Fantasie : Launching produk ini tanggal 20 Mei 2014 di Le Meredien

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 27: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

12  

Hotel, peluncuran trivia eyehsadow bertemakan “The color of spring/ summer

makeup” 2014”. Selain mengundang beauty bloger dan makeup artist. Acara diisi

dengan mendatangkan Make Up Artist Profesional dari Singapore yaitu Wishon

eng. Selain itu, para beauty blogger dan makeup artist yang hadir mengikuti

makeup challenge yang diadakan dengan tema “Dollylook”.

-­‐ Consumer lauch support

• Off-air activity dengan mengelar event office to office ( ex: Coca-Cola

company, Berrybenka.com, BCA Pondok Indah, Go Girl)

Event office to office ini dilakukan untuk mengenali produk sehingga para

target market dalam melihat dan merasakan langsung produk MAKE OVER.

Event ini dilakukan dengan membagikan free product MAKE OVER beserta

katalog, voucher dan flayer. Selain itu mengadakan beauty class dimana tim

MAKE OVER akan memperagakan cara makeup simple untuk ke kantor

maupun acara santai. Ketika tim MAKE OVER memperagakan, para target

audience dapat hanya melihat maupun ikut memeragakanya.

• Off air activity dengan menggelar event consumer

Tidak jauh berbeda dengan office to office, office to consumer lebih kecil

lingkupnya seperti kumpul arisan. Tim MAKE OVER akan datang dengan

dan memperagakan cara menggunakan makeup diikuti oleh target audience

lainya. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan free product, selembaran,

voucher dan katalog.

• Off air activity MAKE OVER goes to school

Tim MAKE OVER datang ke sekolah tertentu, kemudian mereka membagi-

bagikan merchandise yang berisi produk, voucher, katalog, selembaran, notes

atau box. Target audience MAKE OVER goes to school adalah siswi kelas

tiga SMA beserta guru perempuan.

• Prospect consumer to consumer

Prospek konsumen ke konsumen merupakan, prospek yang dilakukan oleh

MAKE OVER dengan membagi-bagikan kepada target audience free

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 28: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

13  

product MAKE OVER, voucher dan flayer kepada di target audience yang

berada di mall, jalan maupun supervisor store di mall.

-Periklanan

• Print-Ads majalah remaja putri dan wanita

Media cetak yang diggunakan adalah Majalah perempuan seperti Go girl,

Cloe dan Grazia. Target audience dari majalah adalah remaja perempuan dan

first jober. Terilhat dalam penggunaan media ini, MAKE OVER ingin

menyasar langsung para target audience dari majalah tersebut.

-Sponsorship

• UI Fashion Week 2013 merupakan acara fashion show yang diadakan oleh

Universitas Indonesia dan MAKE OVER menjadi salah satu sponsor

dalam acara tersebut. UI Fashion Week 2013 diisi acara oleh para

designer muda dan designer terkenal. Acara ini berlangsung selama tiga

hari yang bertempat di Kota Kasablanka. Target Audience dari acara ini

adalah anak muda ( 17-23 tahun) yang menyukai fashion.

• Shangri la Hotel Fashion Show 2014 by Ina Thomas merupakan acara

fashion show oleh designer Ina Thomas dan pesertanya merupakan

nasabah Permata Bank Platinum. Sifat acaranya adalah private karena

hanya tamu undangan tertentu yang dapat memasuki acara tersebut.

Koleksi yang ditampilkan merupakan dari Ina Thomas yang menampilkan

koleksi kaftan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri. Target audience

dari acara ini adalah ibu-ibu (30-45 tahun) yang merupakan istri/pemilik

nasabah Permata Bank Platinum.

- SPG (Beauty Advisor)

Jumlah SPG yang dimiliki oleh MAKE OVER kurang lebih sebanyak 200

orang, satu store sekurang-kurangnya memiliki 1-2 SPG tergantung tempatnya.

Pakaian yang digunakan tidak terbuka, serba hitam dengan menggunakan high

heels. Hal ini dilakukan agar menyesuaikan dengan target kosumenya sehingga

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 29: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

14  

terlihat professional. Sebelum SPG ditempatkan mereka di training mengenai

laporan, produk, cara berdandan hingga melayani consumer. Hal ini perlu

diperhatikan karena SPG merupakan bagian dari citra brand juga.

-­‐ Social Media

MAKE OVER memiliki tiga social media yaitu twitter, instagram dan

YouTube. Setiap social media tidak selalu terintegrasi satu dengan yang lainya.

Namun, secara keseluruhan social media membahas mengenai value brand, sales

promotion, promotion store, beauty tutorial dan consumer retweet. MAKE OVER

juga membalas setiap pertanyaan dari consumernya, seperti pertanyaan produk,

makeup class dan store.

Kesimpulan dari media promosi yang dilakukan adalah, saat ini MAKE OVER

tidak fokus dalam melakukan promosi untuk target marketnya. Dilihat diatas,

promosi dari MAKE OVER goes to school, UI Fashion Week dan Fashion Show di

Shangrila memiliki target yang berbeda.

1.3 Riset pendahuluan

 Riset dilakukan untuk memahami self concept, lifestyle dan decision making

pengguna kosmetik di daerah perkotaan dan subperkotaan, agar diketahui bagaimana

perilaku para target market yang kemudian akan dijadikan solusi permasalah untuk

MAKE OVER. Selain itu juga, penulis meneliti mengenai keseharian para target

market mengenai masalah apa yang mereka hadapi dan apa yang membuat mereka

senang. Maka dari itu penulis kemudian melakukan riset lebih lanjut dengan

Pertanyaan penelitian memahami self concept, lifestyle, influencer dan decision

making pengguna kosmetik di daerah perkotaan dan subperkotaan. Setelah itu,

peneliti membagikan questioner kepada 129 responden (dapat dilihat di lampiran 5)

di Jabodetabek untuk mengetahui perilaku para target dalam menggunakan kosmetik,

influencer, pemilihan produk dan pengetahuan terhadap kosmetik. Selain itu peneliti

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 30: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

15  

juga melakukan wawancara kepada 7 responden untuk mengetahui keseharian

mereka, masalah mereka dan hal yang membuat mereka senang.

1.3.1 Riset Kuantitatif  

Riset kuantitatif dilakukan dengan menyebar kuesioner ke 68 responden yang

merupakan targer market dari MAKE OVER. Riset kuantitatif dibagi menjadi dua

wilayah yaitu perkotaan dan pinggiran kota. Pembagian masing-masing kuesioner

sebanyak 17 untuk responden subperkotaan dan 41 untuk wilayah perkotaan. Kuota

untuk wilayah perkotaan lebih diperbanyak karena selama ini toko MAKE OVER

lebih banyak tersebar di perkotaan. Riset dilakukan secara online sehingga target

market dapat dengan mudah mengaksesnya melalui computer maupun telepon

gengam.

Pertanyaan diberikan bersifat tertutup, pertanyaan yang diberikan terkait

dengan self concept, lifestyle, decession making dan influencer. Riset kuatitatif

dilakukan dengan analisis multivariate, dengan pengukuran hanya menggunakan

table frekuensi yang digambarkan dengan grafik dan presentase. Hasil riset

selengkapnya dapat dilihat di lampiran 3.

Berikut merupakan hasil survey yang dilakukan. Grafik tersebut menampilkan

produk kosmetik apa saja yang sering digunakan sehari-hari:

Gambar 1.1 Grafik produk yang sering digunakan.

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 31: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

16  

Bagi para responden harga diperhitungkan untuk pembelian. Sebagian besar

responden menggunakan makeup dikarenakan ingin tampil percaya diri dan ingin

membuat diri menjadi lebih baik. Pembelian kosmetik dilakukan oleh responden

ketika terdapat produk keluaran terbaru dan ketika produk tertentu sudah habis.

Melakukan pembelanjaan di toko merasa lebih nyaman dibandingkan online. Bagi

para responden, dalam melakukan pembelian kosmetik kualitas merupakan hal yang

diutamakan dibandingkan merek dan kemasan. Berikut merupakan grafik, produk

yang diketahui oleh para responden:

Gambar 1.2 Grafik merek kosmetik yang diketahui.

Para responden tertarik kepada pelayanan jasa delivery paket. Apabila sedang

ada diskon maka pembelian akan menjadi lebih banyak. Responden mempercayai

refrensi makeup oleh social media, beauty blogger dan YouTube review. Media

promosi yang membuat responden tertarik antara lain vocuher potongan harga,

voucher diskon dan iklan TV. Teman, kandungan dan manfaat produk dan SPG

mempengaruhi pembelian kosmetik. Sebagian besar kosmetik yang dimiliki tidak

berasal dari satu produk.

1.3.2 Riset Kualitatif  

Riset kualitatif dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam kepada

tujuh responden yang merupakan target market dari MAKE OVER. Riset kualitatif

dilakukan agar mengetahui keseharian para target market, masalah mereka hingga hal

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 32: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

17  

yang membuat mereka bahagia. Hasil dari wawancara mendalam tersebut adalah

sebagai berikut:

Dari masalah yang mereka gambarkan dapat ditarik persamaan bahwa, setiap

responden memiliki rasa insecure (cemas) terhadap kehidupan yang dialaminya, rasa

cemas tersebut didapat dari pemikiran mereka yang overthink. Sedangkan hal yang

membuat mereka bahagia adalah berkumpul dengan orang yang mereka sayangi,

walaupun sekedar jalan-jalan maupun berbincang. Bagi para responden: wanita saat

ini tidak lagi tergantung dengan laki-laki, namun harus menjadi wanita yang sukses

dan kuat. Mereka sendiri berpendapat bahwa, seseorang dapat dibilang sukses apabila

dapat berbagi dengan orang lain.

1.3.3 Analisis SWOT

 Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya mengenai latar belakang, kompetitor,

produk dan hasil dari riset terdahulu, penulis merangkum menjadi SWOT Analysis

yang dijelaskan sebagai berikut:

1.3.3.1 Strength

• Harga yang ditawarkan affordable.

• Produknya sebagai decorative makeup memiliki varian yang cukup

lengkap.

• Terdapat 120 store di Indonesia yang berpusat di Jakarta.

• MAKE OVER pada tahun 2013 mendapatkan awards dari women helath

choice.

1.3.3.2 Weakness

• Promotion tools yang menyasar kepada target market yang berbeda.

• Produk masih pada tahap introduction.

• Prefrensi terhadap produk MAKE OVER rendah.

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 33: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

18  

1.3.3.3 Opportunity

• ASEAN Economic Community yang menjadi kesempatan produk kosmetik

untuk berkembang.

• Kosmetik saat ini bukan barang mewah karena itu sudah menjadi

kebutuhan sehari-hari.

• Tidak hanya penduduk perkotaan namun saat ini permintaan akan kosmetik

juga terjadi di penduduk pedesaan.

• Kosmetik di Indonesia saat ini sedang berkembang.

• Kosumen saat ini tidak hanya membeli satu merek kosmetik saja.

1.3.3.4 Threat

• Produk luar negeri lebih dipercaya kualitasnya dari pada produk Indonesia.

• Persaingan di industri kosmetik semakin ketat .

• Kompetitor semakin memperbarui produknya.

• Kompetitor lebih dikenal dan perusahaan sudah tahap mature .

• ASEAN Ecnomoic Community membuat banyaknya produk ASEAN yang

masuk ke pasar Indonesia sehingga persaingan semakin ketat.

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 34: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

19  

2

2.1 Rincian Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya dan hasil analisa

yang telah dipaparkan, maka permasalahan yang ditentukan untuk produk MAKE

OVER merupakan bagian prefrensi. Prefrensi terhadap produk MAKE OVER

termasuk rendah, karena dilihat dari riset yang dilakukan lebih dari setengah

responden mengetahui MAKE OVER. Namun apabila MAKE OVER dibandingkan

dengan produk lain, target marketnya tidak memilih produk MAKE OVER sebagai

produk yang dibelinya. MAKE OVER tidak memiliki prefrensi merek yang kuat,

sehingga para konsumenya cenderung memilih merek lainya. Padahal brand

preference yang kuat dapat mendorong konsumen memiliki rasa suka yang kuat

terhadap merek tersebut dan dapat memberikan jaminan kualitas bagi para

konsumenya (Fongana, 2009).

2.2 Solusi Masalah

Dalam rangka menjawab permasalahan yang dirumuskan, maka kemudian yang

dilakukan adalah menentukan solusi untuk menyelesaikan permasalah tersebut.

Dalam rangka menjawab pertanyaan permasalahan, penulis menggunakan metode

model komunikasi Foote, Cone dan Belding oleh Richard Vaughn. Model tersebut

yang disebut juga dengan FCB grid, dibagi menjadi empat strategi periklanan yaitu

informative, affective, habit formation dan satisfaction (Michael A.Belch; George

E.Belch. Adertising and Promotion,2003 pg 155). Berikut merupakan kuadran untuk

model komunikasi FCB. Pada model komunikasi FCB terdapat empat kuadran yang

terbagi menjadi barang high involvement dan low involvement, sedangkan terdapat

dua dimensi yaitu thinking dan feeling. Kosmetik sendiri termasuk kedalam barang

high involvement dalam kategori feeling, karena itu strategi yang digunakan adalah

BAB 2 TUJUAN KOMUNIKASI

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 35: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

20  

affective (feeler). Affective (feeler) merupakan strategi adanya keterlibatan besar

dalam pembelian berdasarkan perasaan.

Gambar 2.1 FCB Planning

Sumber: http://sabkepasand.files.wordpress.com/2012/11/fcb.png

Pada tipe affective (feeler) sebaiknya menggunakan pendekatan psikologi

ataupun emosional seperti membangun kepercayaan diri, ego ataupun citra diri

(Michael A.Belch; George E.Belch. Adertising and Promotion,2003 pg 155). Dengan

merujuk pada model FCB planning ini maka, solusi yang ditawarkan yaitu membuat

strategi komunikasi yang menggunakan pendekatan emosional. Sehingga diharapkan

setelah menggunakan pendekatan emosional, para target market akan lebih merasa

terhubung dengan merek tersebut sehingga target market cenderung lebih menyukai

produk MAKE OVER dibandingkan lainya.

2.3 Tujuan Pemasaran

Tujuan utama dari dilakukanya kampanye komunikasi pemasaran pada MAKE

OVER ini berujung pada tujuan pemasaran yang dharapkan. Tujuan pemasaran dari

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 36: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

21  

kampanye ini adalah meningkatkan permintaan produk di pasar, menstimulus target

audience untuk berpindah dari produk kosmetik lain ke MAKE OVER dan

menimbulkan ‘keinginan mencoba’ pada target audience yang kemudian diharapkan

dapat memberikan pengingkatan yang signifikan pada penjualan (sales) dari produk

MAKE OVER ini sendiri.

2.4 Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi dari kegiatan komunikasi pemasaran MAKE OVER adalah

untuk meningkatkan prefrensi produk MAKE OVER dengan cara menambahkan nilai

kepada produk. Sehingga diharapkan target audience tertarik tidak hanya produknya

saja namun value lebih dari brand yang dimiliki oleh brand tersebut. Dimana setelah

adanya nilai lebih dari brand, diharapkan prefrensi produk MAKE OVER akan

meningkat. Diharapkan target audience akan lebih memilih produk MAKE OVER

dibandingkan produk kompetitor.

2.5 Strategi Komunikasi

Komunikasi pemasaran merupakan suatu rencana komperhensif yang

mengintegrasikan seluruh alat pemasaran (marketing tools) dalam suatu bauran

pemasaran (marketing mix), yang terdiri dari elemen-elemen dengan peran strategis

antara lain: advertising, public relation, personal selling, direct marketing, sales

promotion, interactive marketing dll (Kotel dan Armstrong 2007 chap13).

Strategi yang digunakan adalah membuat kampanye yang sesuai dengan

permasalahan dari target audience , sehingga MAKE OVER dapat datang sebagai

solusi dan berperan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Bauran promosi yang

digunakan adalah iklan, sales promotion, direct marketing dan interactive marketing.

Bauran tersebut dipilih karena bauran tersebut dirasa sesuai dengan target audience.

Saat ini komunikasi yang diinginkan adalah komunikasi dua arah, yaitu adanya

respon audience karena itu kombinasi antara bauran yang dipilih sesuai.

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 37: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

22  

3

3.1 Kerangka Strategi

Nama Program

“Unstoppable Me”

Berangkat dari insight bahwa saat ini adanya rasa cemas dari setiap orang (insecure),

sehingga membuat mereka berpikir berlebihan dalam jangka waktu yang lama

(overthink) sehingga mempengaruhi mereka dalam melakukan suatu hal. MAKE

OVER menawarkan solusi yaitu dengan meningalkan kegelisahan, berhenti berpikir

berlebihan dan menjadi tidak terhentikan.

Periode

Sembilan Bulan (Maret 2015- November 2015)

Khalayak Sasaran

Perempuan berumur 20-26 tahun SES A atau B tinggal di daerah Perkotaan dan Sub

perkotaan (sesuai penyebaran store MAKE OVER) seperti: Jakarta, Bandung,

Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Batam, Lampung. Aktif bekerja (kuliah atau kerja),

Digital Savy, Social Media Savy, dalam pembelian implusive smart atau planned

smart.

Karakteristik Produk

Bila dilihat dari karakteristik produk walaupun saat ini kosmetik bukan merupakan

barang mewah, namun kosmetik tetap merupakan barang high involvement dimana

membutuhkan banyak pertimbangan sebelum melakukan pembelian (Chris Hackley,

BAB 3 PENENTUAN STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 38: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

23  

2005). Dalam perencanaan periklanan MAKE OVER akan menggunakan The FCB

(Foot-Cone &Belading) planning model oleh Richard Vaughn. MAKE OVER sendiri

termasuk kepadalam kategori Affective Feeler dimana model yang digunakan adalah

Fell-Learn-Do yang berarti produk yang memenuhi kebutuhan self-esteem, alam

dibawah sadar (subconscious), terkait dengan ego. Konsumen akan merasakan dulu

manfaat produk bagi dirinya, kemudian mempelajari tentang produk tersebut dan

kemudian memutuskan untuk melakukan pembelian.

3.2 Strategi Pengembangan Pesan

Dalam menjalankan sebuah kampanye pemasaran terpadu, dibutuhkan strategi

pesan dengan ide-ide serta gagasan yang kreatif. Namun hanya dengan ide yang

kreatif saja tidak cukup, dibutuhkan penyampaian pesan yang efektif dan efisien

kepada target audience yang dituju. Adapun pesan yang disampaikan memerlukan

big idea sebagai payung besar dan bersifat terintegrasi dengan elemen komunikasi

yang digunakan. Hal tersebut guna agar setiap elemen komunikasi yang digunakan

tetap terintegrasi/berhubungan satu dengan yang lainya. Dikarenakan setiap elemen

komunikasi melengkapi satu dengan yang lainya.

Apabila setiap elemen komunikasi terintegrasi maka diharapkan pesan dapat

tersampaikan kepada target audience dan prefrensi akan produk meningkat. Sehingga

dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya, yaitu permintaan akan produk di pasar akan

lebih tinggi dan audience berpindah dari produk kompetitor menjadi MAKE OVER.

Pesan komunikasi dari program kampanye MAKE OVER, baik tematik maupun

teknikal akan disampaikan dengan berbagai elemen promosi melalui media yang

sudah ditentukan.

3.2.1 The Big Idea

Big Idea merupakan sebuah ide unik atau kreatif untuk iklan maupun

kampanye yang menarik, sehingga mendapatkan perhatian maupun reaksi dari

konsumen selain itu juga mengatur produk pengiklan maupun service terlepas dari

kompetisi (Michael A.Belch,George E.Blech, 2003). Sebelum menentukan big idea

dibutuhkan insight mendalam mengenai target audience. Insight yang didapatkan

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 39: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

24  

untuk produk MAKE OVER adalah setiap orang memiliki rasa cemas dalam dirinya

(insecure), sehingga membuat mereka berpikir berlebihan dalam jangka waktu yang

lama (overthink). Mereka berpikir terlalu banyak karena tidak hanya berpikir kedepan

namun kebelakang dan disekitar mereka sehingga mempengaruhi mereka dalam

melakukan suatu hal. Padahal disamping itu, mereka memiliki tujuan hidup yang

ingin dicapai. Jadi overthink menghalangi mereka untuk mencapai tujuan tersebut.

Sedangkan product benefit dari MAKE OVER adalah dapat membuat orang lain

terlihat lebih baik dan merasa lebih baik karena perubahan menggunakan MAKE

OVER. Dilihat dari insight yang telah didapatkan, kemudian digabungkan dengan

product benefit maka untuk menjawab permasalah tersebut big idea yang ditawarkan

adalah “Unstoppable Me”.

Konsep Big idea ini bersifat emosional, dimana pesan yang ingin disampaikan

adalah mengajak target audience untuk meningglakan kegelisahan dan menjadi tidak

terhentikan. Berhenti berpikir berlebihan mengenai apapun, tidak peduli kamu dapat

merubah hal tersebut atau ada sesuatu yang tidak kamu lakukan. Lakukan hal yang

terbaik, berharap yang terbaik dan bangga terhadap itu. Buat dirimu merasa lebih baik

dan berpenampilan menarik dengan MAKE OVER.. Dari konsep big idea tersebut

akan diturunkan kedalam elemen-elemen komunikasi yang terintegrasi satu dengan

lainya.

3.2.2 Tagline

Tagline merupakan slogan pendek untuk merangkum produk, merek maupu

bisnis dalam konsisten dan mudah ingat. Seringkali tagline bersamaan dengan logo

dan nama perusahaan sehingga brand citra terpapar (Rob Bowdery, 2008). Tagline

untuk produk MAKE OVER pada kampanye Unstoppable Me adalah “Leave you

worries, and be unstoppable!”. Tagline langsung menggambarkan product benefit

dari MAKE OVER yaitu menjadi tidak terhentikan dengan MAKE OVER. Leave

your worries, and be unstoppable” mengambarkan bahwa target audience lebih baik

meninggalkan segala keraguanya, dan menjadi dirinya sendiri. Tagline tersebut

berangkat sesuai dengan kampanye, karena sertelah ini diharapkan target audience

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 40: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

25  

mengenali tagline dengan baik. Tagline dibuat singkat namun langsung mengarah ke

produk benefit agar target audience dapat langsung mengasosiasikan kepada merek

dan kampanye MAKE OVER.

3.2.3 Positioning

Pendekatan pesan yang digunakan dalam mencapai suatu penetrasi pesan yang

efektif tertera dalam beberapa cara, dimana salah satunya merupakan Positioning.

Positioning merupakan strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen,

agar produk/merek kita mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi

menceriminkan keunggulan terhadap produk/merek dalam bentuk hubungan asosiatif

(Kasali, 2000).

Positioning yang ingin dicapai dari MAKE OVER adalah cosmetic for strong

women with style. Positioning yang ingin dicapai ini, menonjolkan apa yang

membedakan produk MAKE OVER diabndingkan produk kosmetik lainya.

Sebelumya para kompetitor belum ada yang memiliki positioning serupa, jadi ini

merupakan pemilihan yang tepat. Sesuai dengan big idea dimana, menginginkan para

target audience untuk tidak berhenti menggapai mimpinya, maka positioning yang

dipilih adalah kosmetik untuk para perempuan kuat. Dalam menggapai sesuatu

banyak rintangan yang dihadapi karena itu, yang dapat melewat rintangan tersebut

hanyalah perempuan yang kuat. Sedangkan style diangkat dari karakterisitik produk

MAKE OVER, yang diartikan menggapai mimpi dengan tampilan menarik karena

mereka tetaplah perempuan.

3.2.4 Daya Tarik

Pada kampanye Unstoppable Me daya tarik iklan yang digunakan yaitu daya

tarik emosional. Dikarenakan produk kosmetik merupakan barang high inovlvment

sehingga menurut FCB planning pendekatan yang paling tepat digunakan adalah

pendekatan emosional. Disamping itu, big idea dari kampanye MAKE OVER adalah

Unstoppable Me dimana, ingin menonjolkan sisi emosional yaitu dalam mencapai

tujuan hidup terkadang overthink menjadi salah satu masalah, karena itu MAKE

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 41: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

26  

OVER dapat membuat dirimu merasa lebih baik, sehingga dalam mencapai tujuan

tidak terhentikan.

3.3 Strategi Media

3.3.1 Penentuan Tujuan Media

Tujuan media adalah:

• Menjangkau 80% target khalayak dengan menggunakan media digital dalam

jangka watu 9 bulan.

• Menarik minat konsumen untuk mencoba produk selama masa kampanye.

• Memperkuat keberadaan citra MAKE OVER di benak target audience.

3.3.2 Strategi Pemilihan Media

Pada kampanye Unstoppable Me, media yang digunakan merupakan media

digital yang terdiri dari YouTube ads, microsite, banner, social media dan buzzer.

Media tersebut dipilih karena menurut riset terdahulu yang telah dilakukan para

target market, mereka dekat dengan media tersebut.

3.3.2.1 YouTube

• Tujuan digunakan YouTube sebagai persuasive advertising dikarenakan

dengan iklan akan membangun brand preference, sehingga diharapkan target

audience akan mengenali produk MAKE OVER dan berkeinginan untuk

mencoba.

• Memiliki impact yang tinggi, karena ditampilkan sesuai dengan target market.

• Memiliki impact yang tinggi dikarenakan pengaruh audio dan visual.

3.3.2.2 Digital (Microsite, Banner dan Social Media)

• Sumber informasi yang cepat dan detail.

• Target market merupakan digital savy, sehingga frekuensi di dunia digital

lebih tinggi dibandingkan meda lainya.

• Pada social media target market lebih mempercayakan “word of mouth”

dibandingkan dengan advertising.

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 42: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

27  

• Target audience dapat menemukan informasi dengan mudah di dunia digital.

• Pada banner ads, dapat menentukan target audience yang sesuai.

3.3.2.3 Buzzer dan bloger review

• Sebagai opinion leader untuk mengajak target audience berpatisipasi.

• Para followers lebih mempercayai opinion leader dibandingkan advertising.

• Dengan adanya opinion leader, kampanye diharapkan lebih booming.

3.3.3 Media Buying Consideration

Pada kampanye ini, MAKE OVER akan hanya akan menggunakan media digital.

Beban media digital, 31.57% dari buget akan digunakan untuk YouTube ads.

Sedangkan sebesar 63.12 % akan digunakan untuk digital banner, 4.6 % akan

digunakan untuk key opinion leader dan 0.6% % digunakan bloger review.

• Penjadwalan

Penjadwalan media akan dilakukan dengan strategi pulsing, yaitu strategi dimana

pengiklan menempatkan iklan di media secara konstan tetapi tetap memiliki titik-

titik gencar pada waktu tertentu agar tercapai keefektifan dan efisiensi anggaran

beriklan (Morissan,2007 p265-266). Hal ini ditunjukan agar media yang telah

dipilih dapat saling melengkapi satu dengan yang lainya secara efisien, sehinggan

MAKE OVER terlihat hadir di target audeincenya dan target audience juga

aware akan keberadaan MAKE OVER. Kampanye ini berlangsung selama satu

tahun dengan titik gencar adalah pada saat peak season.

3.4 Strategi Elemen Promosi

Dalam melakukan program komunikasi pemasaran terpadu MAKE OVER,

strategi elemen promosi ditentukan untuk mencapai tujuan komunikasi pemasaran.

Bauran Promosi yang digunakan terdiri dari:

3.4.1 Periklanan

Iklan adalah komunikasi secara non personal yang dibayar oleh sponsor yang

dikenal dengan menggunakan media masa untuk menyampaikan pesan ide, service

maupun lainya untuk mempengaruhi khalayak (Philip Kotler),2014.

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 43: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

28  

Tujuan periklanan:

• Memberikan informasi mengenai produk benefit MAKE OVER kepada

khalayak.

• Membuat target audience untuk membuka website dari MAKE OVER.

• Membuat target audience aware akan produk MAKE OVER.

• Menghadirkan produk MAKE OVER di kalangan target audiencenya.

Strategi periklanan:

Menggunakan Digital Banner sesuai target audience untuk memberikan

informasi mengenai kampanye hanya dengan banner yang nantinya diharapkan

mereka akan mengklik dan menuju ke media utama.

3.4.1.1 YouTube Advertising

Iklan YouTube Advertising berdurasi 30 detik yang mana, para target

audience yang disasar sesuai dengan target market dari MAKE OVER. Apabila iklan

YouTube ditayangkan, target audience dengan hanya mengklik dapat langsung ke

microsite. Dimana microsite merupakan media utama kampanye ini.

3.4.2 Buzzer dan bloger review

Buzzer dan bloger review merupakan salah satu elemen media promosi yang

penting. Buzzer dan bloger diharapkan dapat mengajak followersnya untuk

berpatisipasi dalam kampanye ini, karena itu buzzer yang dipilih harus opinion

leader, dapat mengajak target audience untuk berpatisipasi dan follwers mereka

merupkan target audience dari MAKE OVER.

Tujuan buzzer dan bloger:

• Mengajak target audience ingin berpatisipasi dalam kampanye.

• Membuat kampanye menjadi lebih booming.

• Memberikan informasi mengenai kampanye kepada target audience.

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 44: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

29  

4

Eksekusi dan implementasi program komunikasi pemasaran terpadu MAKE

OVER ini akan dilaksanakan pada kurun waktu satu tahun, yakni dimulai dari bulan

Maret 2015 dan berakhir pada November 2015. Adapun mekanisme kampanye dari

MAKE OVER dijelaskan dari bagan berikut:

Phase 1 Phase 2 Phase 3

Task Get Keep Grow

Creative

Idea

Overthink kill

your happiness.

Leave you worries and

be Unstoppable.

No worries, feel

satisfied and

unstoppable

Channel Social Media,

microsite.

Microsite, Applikasi,

Banner, YouTube

Ads, Social Media,

Activation.

Social Media.

Timeline 1 bulan 5 bulan 3 bulan

Desire Consumer Response

Response yang diharapkan setelah melihat kampanye dari MAKE OVER

adalah kosmetik yang memang mengerti diriku, tidak hanya membuat diriku makin

Tabel 4.1 Kampanye

BAB 4 EKSEKUSI DAN IMPLEMENTASI

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 45: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

30  

cantik namun juga membuat aku merasa lebih baik. Kosmetik MAKE OVER juga

mengerti aku.

Tone and Manner

Menyentuh perasaan karena masalahnya sama dengan yang dirasakan,

antusias merasa dirinya dapat menjadi unstoppable dan semangat untuk mengejar

tujuanya dengan menggunakan produk kosmetik MAKE OVER.

Unstoppable seperti pada kampanye akan dilambangkan dengan warna hitam,

karena hitam melambangkan tidak terhentikan, sophistication, power dan style .

Semua wanita menginginkan tampil menjadi lebih kuat dan stylist karena itu warna

cocok untuk itu. Setiap aktivitas media promosi yang dibuat dan dimplementasikan

harus didominasikan atau ada unsur hitam.

4.1 Phase 1

Pada fase pertama dengan tujuan Get adalah mendapatkan perhatian dari target

audience. Fase ini bertujuan untuk menyartakan masalah yang ada di target

audience. Diharapkan target audience dapat menyadari hal tersebut dan ikut serta

dalam kampanye ini. Pada fase dibuat sealami mungkin, jadi target audience tidak

mengetahui sama sekali sebelumnya bahwa ini merupakan sebuah kampanye. Ide

kampanye dari fase ini adalah overthink kills.

Gambar 4.1 Fase satu

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 46: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

31  

Pada kampanye ini mengambarkan bahwa selama ini overthink dapat

membunuh mereka, membunuh dapat diartikan menjadi banyak hal seperti:

membunuh kebahagian, membunuh waktu dsb. Pengertian tersebut dikembalikan

kepada target audience dari kampanye ini.

Pada tahap pertama penulis menentukan buzzer, buzzer terdiri dari beauty

blogger dan Instagram opinion leader Indonesia akun instagram yang memiliki lebih

dari 10,000 followers dan menjadi opinion leader.Pada fase pertama target tidak

terlalu segmentasi kepada target audience. Namun tujuanya untuk menciptakan buzz

yang tinggi khususnya di social media.

Buzzer yang dipilih untuk kampanye ini adalah:

Setelah memilih buzzer, kemudian mereka diminta untuk posting ke social

media mereka mengenai overthink kill you happiness dapat berupa video humor,

tulisan menginspirasi maupun video pendapat mereka mengenai tema tersebut. Selain

itu challenge dua temanya untuk melakukan hal yang sama. Diharapkan melalui

video ini dapat dijadikan buzz melalui tracking down effect.

Semua posting mengenai #overthinkills akan langsung masuk kedalam

microsite yang dapat diakses oleh target audience. Dimana nantinya akan terlihat

juga berapa orang yang telah terlibat dalam kampanye ini.

Setelah buzzer yang dipilih tersebut posting ke social media mengenai

overthink, harapanya target audience pada tahap ini mengerti masalah yang akan

disolusikan. Kemudian nantinya buzzer juga akan mengiring target audience pada

Gambar 4.2 Buzzer dan Blogers

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 47: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

32  

tahap kedua dengan cara posting ke social media mereka mengenai kompetisi yang

terdapat di fase kedua.

Fase akan dilanjutkan ke fase kedua apabila para target audience mengikuti

opinion leader, membuat meme maupun quotes seperti yang buzzer telah buat

sebelumnya. Setelah target audience membuat meme dan quotes diharapkan untuk

posting ke social media dengan hashtag tersebut sehingga dapat langsung masuk ke

microsite.

Contoh:

Gambar 4.3 Instagram fase satu Gambar 4.4 Instagram fase dua

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 48: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

33  

4.1.1 Microsite

Setiap posting dengan menggunakan #overthinkills maka dapat langsung

masuk kedalam microsite, saat ini microsite akan menggunakan alamat website:

www.overthinkills.com. Pada microsite dapat dilihat posting dari setiap partisipan

yang mengikuti kampanye tersebut. Pada microsite juga dapat melihat seberapa

banyak postingan yang telah terkumpul selama ini. Setiap partisipan yang mengikuti

kampanye tersebut dapat memposting apa saja yang menurut mereka berhubungan

dengan #overthinkills. Postingan dapat berupa video, gambar maupun gif (gambar

bergerak), dengan tema yang sesuai dengan dirinya contoh tema yang dapat

digunakan adalah humor, aspirational, inspirational dsb.

Selain itu terdapat fakta menarik mengenai overthink, yang setiap 5 detik akan

berubah gambar (fakta lainya). Terlihat di microsite terdapat posting dari partisipan

yang telah mengikuti kampanye berupa foto dan video, dan dibawahnya terdapat

caption mengenai komentar mereka akan #overthinkills.

Berikut merupakan tampilan dari microsite:

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 49: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

34  

Gambar 4.5 Microsite fase satu

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 50: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

35  

4.2 Phase 2

Pada fase kedua dengan tujuan dari tujuan dari fase ini adalah keikutsertaan

target audience dalam kampanye. Kampanye ini melanjutkan kampanye sebelumnya,

setelah para target audience mengeluarkan melalui social media apa yang

membuatnya overthink. MAKE OVER keluar dengan kampanye “Leave you worries

and be unstoppable”. Pada target ini sudah lebih spesifik, yaitu pada target audience

dari MAKE OVER.

Fase kedua media utama yang digunakan adalah Microsite. Nantinya akan

dipilih 10 wanita untuk mengikuti “MAKE OVER CAMP”, disini mereka dapat

belajar mengenai self development,passion, fashion dan beauty dari pakarnya. Hadiah

ini dibuat agar membantu masalah dari mereka yaitu untuk berhenti berfikir

berlebihan.

Microsite merupakan media utama dalam kampanye ini, karena itu semua

promosi yang dilakukan akan mengarah ke microsite. Selain microsite terdapat media

pembantu target audience adalah aplikasi dan official website. Promosi yang

dilakukan adalah dengan buzzer, YouTube ads dan banner.

Gambar 4.6 fase dua

Kampanye fase kedua akan berlanjut ke fase ketiga apabila kampanye ini

menjadi ‘word of mounth’ dan peserta mencapai 304,428 partisipan

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 51: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

36  

4.2.1 Microsite

Pada kampanye ini microsite merupakan media utama, microsite akan

menggunakan alamat website: unstoppableme.com. Bagi para target audience yang

ingin berpatisipasi dalam kampanye harus mendaftarkan diri ke website. Microsite

dapat diakses melalui smartphone dan PC. Apabila digital banner dan YouTube ads

diklik, maka akan langsung terarah kepada microsite. Microsite ini sendiri hanya akan

bertahan selama lima bulan, sesuai dengan kampanye fase kedua.

Pada kolom about us, menjelaskan mengenai kampanye ini alasan kampanye

berlangsung dan juga menyinggung akan produk benefit dari MAKE OVER. Be

unstoppable merupakan kolom untuk mendaftarkan diri menjadi peserta. Partisipan

merupakan daftar semua target audience yang telah berpatisipasi dalam kampanye

ini, dalam partisipan juga dapat dilihat alasan mereka mengapa mengikuti kampanye

ini. Selain itu, pada kolom partisipan juga dapat melihat seberapa banyak voting dari

tiap peserta. Login merupakan kolom untuk para target audience yang ingin voting

maupun mendaftarkan diri. Sebelum mereka login, target audience harus

mendaftarkan email mereka atau mengakses melalui social media. Pada pojok kiri

bawah terdapat keterangan aplikasi sehingga target audience dapat mengetahui dan

diharapkan download aplikasi tersebut. Sedangkan halaman utama berisi, hadiah

yang didapatkan dan mengajak audience yang melihat untuk mengikuti kompetisi ini.

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 52: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

37  

Gambar 4.7 Microsite fase dua

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 53: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

38  

4.2.2 YouTube Ads

Konsep YouTube Advertising:

Iklan YouTube ini menceritakan mengenai seorang perempuan yang menjadi

tokoh utama sekitar berumur 22 tahun, yang bercerita mengenai dirinya. Tokoh utama

tersebut bercerita mengenai isi hati kecil dari lubuk hatinya yang terdalam, yaitu

mengenai perempuan tersebut memiliki keinginan. Kemudian tokoh utama tersebut

mengungkapkan masalahnya, keraguannya, ketakutan akan perubahan. Muncul

tangan-tangan yang akan merubah tokoh utama tidak hanya menjadi lebih cantik

namun dirinya juga merasa lebih baik. Daya tarik yang digunakan untuk kampanye

ini adalah daya tarik emosional. Komunikasi yang ingin disampaikan adalah MAKE

OVER mengerti keinginan para perempuan dan bersama dengan MAKE OVER

berusaha mencapainya.

Pada awal scene memang tidak terlihat iklan ini produk kosmetik, karena itu

diharapkan target audience akan terus menontonya hingga habis karena rasa

penasaran. Pada awal hingga akhir memang hanya ada seorang wanita saja, karena

diharapankan dari memiliki stoping power yang cukup kuat untuk membuat target

audience terus melihat ikan ini.

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 54: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

39  

Gambar 4.8 Storyboard YouTube Ads

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 55: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

40  

4.2.3 Digital Banner

Konsep:

Konsep digital banner menyampaikan pesan yang sama dengan Video

YouTube, yaitu mengajak target audience sudah waktunya sekarang ini menjadi tak

terhentikan. Pesan yang disampaikan langsung dan singkat. Ukuran digital banner

disesuaikan dengan media yang digunakan, namun konsep setiap banner sama satu

dengan yang lainya sama.

Aspek visual: Pada banner MAKE OVER copy menjadi elemen utama, dikarenakan

keinginan yang diharapkan adalah target audience akan klik banner tersebut yang

nantinya akan mengarah ke microsite. Sedangkan produk MAKE OVER diletakan di

sisi kanan bawah untuk menunjukan merek tersebut merupakan merek kosmetik.

Logo MAKE OVER diletakan di pojok kiri agar target audience aware akan merek

MAKE OVER. Aspek copy: Pada digital banner ini, copy mengajak para target

audience untuk menjadi tidak terhentikan dengan MAKE OVER. Copy dimaksud

untuk berbicara langsung kepada target audience, dimana meninggalkan keraguan

dan menjadi tidak terhentikan.

Gambar 4.9 Digital banner Gambar 4.10 Digital banner implementasi

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 56: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

41  

4.2.4 Aplikasi

Setiap partisipan maupun target audience yang melakukan voting, akan

mendaftarkan email terlebih dahulu. Email tersebut nantinya akan digunakan untuk

mengirimkan link aplikasi. Selain itu aplikasi akan juga di review oleh beauty

blogger.

Konsep: aplikasi ini dapat memberikan saran mengenai kosmetik apa saja

yang dapat digunakan sesuai dengan keperluan dengan mengunakan produk MAKE

OVER. Target audience akan melakukan selfie, kemudian hanya dengan menekan

opsi conceptor akan terlihat rekomendasi makeup yang ada beserta tutorialnya.

Aplikasi ini dapat juga mengakses jadwal keseharian para user, sehinga apabila

mereka mengakses dalam waktu yang berbeda maka refrensi makeup yang keluar

akan berbeda juga. Aplikasi ini juga dapat mengingtkan para usernya, untuk terus

mengakses, karena terkoneksi dengan jadwal mereka. Pada aplikasi ini, user dapat

juga membeli produk MAKE OVER secara langsung, yang nantinya akan dikirkan

melalui delivery paket. Selain itu, aplikasi ini berisi semua informasi mengenai

MAKE OVER sehingga user dapat mengetahui lebih banyak mengenai merek.

Aplikasi ini dapat diunduh di play store maupun app store. Berikut merupakan

tampilan dari aplikasi tersebut:

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 57: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

42  

Gambar 4.11 Aplikasi

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 58: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

43  

Gambar 4.12 Blog review

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 59: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

44  

4.2.5 Official website

Website resmi dari MAKE OVER akan tetap ada di sejalanya kampanye ini,

website tersebut akan berisi: penjelasan produk, tentang brand, the conceptor, what’s

new, event mendatang, beauty class dan website dapat digunakan untuk melakukan

pembelanjaan. The conceptor dapat juga dilakukan di website, dengan cara kerja yang

sama seperti aplikasi. Jadi para target audience dapat mengakses melalui website

resmi dari MAKE OVER dan aplikasi.

Setiap data base yang diterima pada microsite sebelumnya akan mengirimkan

pesan melalui email, mengenai aplikasi dan website sehingga mereka mengetahui dan

dapat langsung mengunjungi website maupun aplikasi utuk mendapatkan informasi.

Gambar 4.13 Official Website

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 60: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

45  

4.3 Phase 3

Setelah fase kedua dilewatkan, tahap selanjutnya adalah fase ketiga dimana

tujuan yang diharapakan adalah Grow, yaitu audience yang telah mengikuti

kampanye diharapkan dapat mempengaruhi orang lain yang lebih banyak. Hasil yang

diharapkan dari kampanye lebih dari itu, setelah audience mengikuti kampanye dari

MAKE OVER dari fase kedua adalah audience sharing pengalaman mereka dengan

MAKE OVER kepada orang disekitarnya melalui social media ataupun media lainya.

Gambar 4.14 Fase tiga Gambar 4.15 Instagram fase tiga

Diharapkan setelah mereka sharing pengalaman mereka mengenai kampanye

MAKE OVER ini, dapat membuat word of mouth maupun dapat mempengaruhi

orang lain untuk teratarik memilih produk MAKE OVER. Apabila untuk kedepanya

MAKE OVER ingin membuat kampanye ini, apabila komentar dari para audience

yang telah ikut kampanye ini baik, diharapkan partisipan akan lebih banyak

kedepanya.

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 61: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

46  

Tabel 4.2 Penjadwalan Media MAKE OVER

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 62: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

47  

Media yang digunakan dalam kampanye ini adalah YouTube Ads, banner, aplikasi,

website resmi, buzzer dan microsite. Digital banner akan menggunakan media Google

Ads. Sedangkan untuk buzzer akan dibagi menjadi dua kategori yaitu artis, beauty

blogger, dan buzzer instagram.

Buzzer memiliki jadwal masing-masing untuk posting di social media mereka.

Setiap buzzer diberikan kesempatan posting dua kali, dimana yang pertama mengenai

overthink kills, sedangkan yang kedua kalinya untuk mempromosikan microsite dari

MAKE OVER. Namun terdapat buzzer yang diberi kesempatan posting ketiga

kalinya,untuk mempromosikan mengenai aplikasi MAKE OVER. Evaluasi pada bulan

terakhir fase pertama akan dilakukan, pada akhir bulan.

Selanjutnya untuk fase kedua yang dijalankan pada bulan April hingga Agustus

media utama sudah diluncurkan. YouTube Ads, banner, website resmi, aplikasi dan

buzzer. Tidak hanya itu, terdapat juga bloger review di pada bulan tertentu untuk review

mengenai aplikasi dari MAKE OVER. Pada bulan ini media yang digunakan akan lebih

banyak, karena inti dari kampanye adalah pada bulan ini. Semua media promosi yang

digunakan akan mengarah kepada microsite. Pada akhir fase kedua diadakan evaluasi

untuk mengetahui hasil kampanye pada fase kedua dan respon para audience mengenai

kampanye ini.

Fase terakhir yaitu ketiga media yang digunakan tidak banyak microsite, website

resmi dan aplikasi tetap aktif pada fase ini. Media yang digunakan tidak banyak karena

tujuan yang dinginkan adalah membuat audience yang telah mengikuti kampanye ini

sharing kepada orang lain.

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 63: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

48  

4.4 Implementasi Elemen Promosi Beserta Anggaran

Grand total untuk kampanye MAKE OVER Unstoppable Me 2015 adalah Rp

1,021,845,000-, untuk memenuhi kebutuhan produksi, penempatan media, hadiah.

Anggaran akan dialokasikan dengan peta presentasi sebagai berikut:

6%  

55%  

33%  

6%  

Campaign  budget  Produksi  TVC   Penempatan  Media   Produksi  Web  dan  Aplikasi   Hadiah  

Gambar 4.16 Campaign budget

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 64: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

49  

Tabel 4.3 Anggaran Media Planning MAKE OVER

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 65: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

50  

Tabel 4.4 Anggaran produksi website and aplikasi

Tabel 4.5 Anggaran Produksi Video

Tabel 4.6 Anggaran Hadiah

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 66: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

51  

5 Tabel 4.7 Anggaran Keseluruhan Kampanye

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 67: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

52  

5.1 Rencana Evaluasi

Dalam rangka memantau hasil akhir kampanye komunikasi diperlukan evaluasi,

monitoring serta kontrol terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Hal itu dimaksud agar

kampanye yang sudah dibuat dengan target sasaran tertentu tersebut, apakah sudah efektif

menyasar target audience dengan tujuan yang diharapkan.

Selama kampanye berjalan diperlukan evaluasi di setiap kegiatan-kegiatan yang

dilakukan. Evaluasi dilakukan untuk memantau kondisi dan keefektifan selama

kampanye tersebut, serta memantau apakah diperlukan adanya perbaikan atau perubahan

dalam kampanye tersebut. Hasil dari evaluasi kampanye ini menjadi penilaian tersendiri

yang dapat digunakan untuk kegiatan kampanye selanjutnya. Evaluasi yang digunakan

dibagi menjadi dua tahapan yaitu sebagai berikut:

5.1.1 Pre-Test

Pre-test dilakukan satu bulan sebelum kampanye komunikasi ini berjalan. Tujuan

diadakan pre-test sebelumnya adalah menilai apakah materi kreatif yang telah dibuat

dapat diterima oleh target audience dan pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti.

Pendapat target audience pada tahap ini sangat penting karena dengan adanya pendapat

mereka, diharapkan iklan yang ditayangkan dapat mencapai tujuan komunikasi yang

diinginkan. Selain itu dengan melakukan pre-test, dapat dilakukan antisipasi terhadap

hal-hal yang kurang disukai atau kurang dipahami oleh target audience.

Pre test dilakukan dengan metode kualitatif, yaitu dengan membuat Focus Group

Discussion (FGD) yang berisi 20 orang dan dibagi menjadi 4 kelompok dimana setiap

informan merupakan target audience dari MAKE OVER. Pengelompokan dilakukan

secara acak sehingga dapat diperoleh hasil yang merata. Terdapat 2 orang dari tim

research sebagai moderator, dimana moderator akan menunjukan salah satu elemen

promosi dan para informan diminta berdiskusi. Beberapa variabel yang dapat dievaluasi

BAB 5 EVALUASI DAN MONITORING

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 68: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

53  

pada saat pre-test antara lain: keefektifan pesan, kemampuan untuk menarik perhatian,

pemilihan kata, tampilan media promosi, dan tingkat gangguan dan kredibilitas.

Hasil FGD nantinya akan digunkan sebagai penentu pemilihan alternative

eksekusi yang nantinya akan dimplementasikan. Riset akan dilakukan di wilayah

Jabodetabek yang merupakan wilayah utama cakupan program kampanye ini.

5.1.2 Post-test

Post test dilakukan setelah kampanye berlangsung melalui survey kepada 200

orang yang merupakan target audience dari MAKE OVER. Dengan melakukan post-test,

dapat mengevaluasi apakah efektif dan mencapai tujuan komunikasi yang diharapkan.

Adapun hasil dari post-test nantinya akan menjadi refrensi maupun acuan untuk membuat

kampanye komunikasi yang mendatang.

Tujuan melakukan post-test adalah menganalisis tingkat keberhasilan kampanye

dengan pembangunan awareness terhadap produk, melihat terdapatnya ketertarikan

melakukan pembelian dan mengukur tingkat keberhasilan materi dengan melihat adanya

kemampuan brand recall. Riset akan dilakukan di wiliayah Jabodetabek, yang menjadi

jangkauan kampanye ini.

5.2 Monitoring

Monitoring dilaksanakan untuk melihat program kampanye yang sedang

berlangsung sesuai dengan yang direncanakan atau tidak. Dengan dilaksanakan

monitoring diharapkan hal yang dapat berpotensi menjadi masalah dapat segera diatasi,

sehingga kegagalan dalam kampanye dapat diminimalisir.

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 69: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

54  

5.3 Anggaran evaluasi

Pre-test

FGD akan dilakukan oleh tim research dari Pt. Paragon Technology and Innovation,

dengan 2 anggota pada masing-masing kelompok. Biaya FGD adalah sebagai berikut

• Fee peneliti fgd : 4 group x 2 anggota x Rp 500,000 = Rp 4,000,000

• Insentif informan : 20 peserta x Rp 50,000 = Rp 1,000,000

Post test

Survey dilakukan oleh tim research dari Pt. Paragon Technology and Innovation, kepada

200 orang yang menjadi wilayah jangkauan dari kampanye. Dengan 10 orang dari tim

research yang mendapatkan 20 responden. Biaya yang dianggarkan dalam kampanye ini

adalah:

• Fee peneliti fgd: 10 orang x 20 informan x Rp 100,000= Rp 20,000,000

• Insentif informan: 200 orang x Rp 20,000 = Rp 4,000,000

Monitoring

Anggaran monitoring selama 9 bulan kampanye (Maret 2015 - November 2015) adalah

Rp 20,000,000 untuk memastikan semua program berjalan.

Tabel 5.1 KPI Kampanye  

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 70: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

55  

DAFTAR REFRENSI

Buku:

Kotler, Philip, and Gary Armstrong. Principles of Marketing. Boston: Pearson Prentice Hall, 2012. Belch, George E., and Michael A. Belch. Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspective. Boston, MA: Irwin/McGraw-Hill, 2001 Bowdery, Rob. Copywriting. Lausanne: AVA Academia, 2008 Khan, Matin A. Consumer Behavior and Advertising Management. New Delhi: New Age International, 2006. Hackley, Christopher E. Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Approach. Los Angeles: SAGE, 2010 Ryan, Damian, and Calvin Jones. Understanding Digital Marketing: Marketing Strategies for Engaging the Digital Generation. London: Kogan Page, 2009. Chaffey, Dave, and P. R. Smith. EMarketing EXcellence: Planning and Optimizing Your Digital Marketing. Amsterdam: Butterworth-Heinemann, 2008 Solomon, Michael, Gary Bamossy, and Søren Askegaard. Consumer Behavior: A European Perspective. Harlow: Financial Times Prentice Hall, 2002 Noel, Hayden. Consumer Behaviour. Lausanne, Switzerland: AVA Academia, 2009. Chaffey, Dave. Internet Marketing: Strategy, Implementation, and Practice. Harlow, England: Financial Times Prentice Hall, 2000 Schultz, Don E., and Beth E. Barnes. Strategic Brand Communication Campaigns. Lincolnwood, IL: NTC, 2000 Fisher-Buttinger, Claudia, and Christine Vallaster. Connective Branding: Building Brand Equity in a Demanding World. Chichester, England: Wiley, 2008

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 71: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

56  

Jurnal

Vasilica Magdalena , Phd Theoretical Model Explainin Advertising Effect : Babeş – Bolyai University, Cluj-Napoca, Romania. (2014) Fisher, Maryanne L., and Martin Voracek. "The Shape of Beauty: Determinants of Female Physical Attractiveness." Journal of Cosmetic Dermatology 5.2 (2006): 190-94. Nash, Rebeca, Fieldman, George & Hussey, Trevor Cosmetic: They Influence More Than Caucasian Female Facial Attractiveness. Journal of Applied Social Psychology. (2006)

Internet :

“Jelang pasar bebas ASEAN UKM kosmetik tagih dukugan pemerintah” http://bisnis.liputan6.com/read/2055444/jelang-pasar-bebas-asean-ukm-kosmetik-tagih-dukungan-pemerintah#sthash.dUxuPVt0.dpuf Diakses pada tanggal 15 September 2014 “Penjualan produk kosmetik impor naik” http://www.neraca.co.id/article/24810/Penjualan-Produk-Kosmetik-Impor-Naik-30/2 Diakses pada tanggal 15 September 2014

“Indonesia Lahan subur industri kosmetik” http://kemenperin.go.id/artikel/5897/Indonesia-Lahan-Subur-Industri Diakses pada tanggal 15 September 2014 “Pertubumuhan ekonomi Indonesia melemah” http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2014/08/140805_indonesia_ekonomi_melemah.shtml Diakses pada tanggal 15 September 2014 “Kinerja industri kosmetik cerah” http://www.businessnews.co.id/ekonomi-bisnis/kinerja-industri-kosmetik-cerah.php Diakses pada tanggal 17 September 2014 “Peluang pasar kosmetik sangan besar” http://www.businessnews.co.id/ekonomi-bisnis/peluang-pasar-kosmetik-sangat-besar.php Diakses pada tanggal 17 September 2014 “Kosmetik diperediksi tumbuh 15% http://kemenperin.go.id/artikel/7297/%20Kosmetik-Diprediksi-Tumbuh-15Industri Diakses pada tanggal 17 September 2014 “Pertumbuhan industri kosmetik melambat”

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 72: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

57  

http://industri.kontan.co.id/news/pertumbuhan-omzet-kosmetik-melambat Diakses pada tanggal 20 September 2014 “Cara mandom kuasai pasar kosmetik di pedesaan” http://www.the-marketeers.com/archives/cara-mandom-kuasai-pasar-kosmetik-di-pedesaan.html). Diakses pada tanggal 20 September 2014 “Jebakan kelas menengah” http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/11/19/0738508/Jebakan.Kelas.Menengah Diakses pada tanggal 5 Okotber 2014 Pasar kosmetik di Indonesia sangat menjanjikan http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/ritel/13/09/24/mtmbg0-pasar-kosmetik-di-indonesia-sangat-menjanjikan Diakses pada tanggal 8 Okotber 2014 “Penduduk usia produktif Indonesia paling unggul di ASEAN” http://www.tempo.co/read/news/2014/03/27/090565711/Penduduk-Usia-Produktif-Indonesia-Paling-Unggul-di-ASEAN Diakses pada tanggal 8 Okotber 2014 “Introduction strategic Planning” http://www.slideshare.net/YhanuarPurbokusumo/introduction-to-strategic-planning-28910634?ref= Diakses pada tanggal 15 Okotber 2014 “How to develop creative advertising strategy” http://www.slideshare.net/JulAhn/how-to-develop-creative-advertising-strategy Diakses pada tanggal 15 Okotber 2014 “Common advertising strategies” http://www.slideshare.net/kjhatzi/common-advertising-strategies Diakses pada tanggal 15 November 2014 “Suitable cosmetic summit” http://www.slideshare.net/happymarketer/sustainable-cosmetics-summit-2013?qid=0adc82e6-48fb-409e-9b31-cca854d89fdb&v=default&b=&from_search=15 Diakses pada tanggal 15 November 2014 “Digital marketing strategy guide” http://www.slideshare.net/juliancole/insights-mining-toolbox Diakses pada tanggal 15 November 2014 “Brand positioning” http://www.slideshare.net/y3knetguy/brand-positioning-4866431?qid=33554e85-a2a8-4276-b46c-2b2c3ff54ac5&v=qf1&b=&from_search=7 Diakses pada tanggal 15 November 2014 “Consumer Insight”

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 73: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

58  

http://www.slideshare.net/duckofdoom/consumers-insights Diakses pada tanggal 15 November 2014 “Advertising training” http://www.slideshare.net/dogusy/digital-advertising-training?qid=10411d44-3567-40fa-86ea-f68a1a7fc608&v=default&b=&from_search=8 Diakses pada tanggal 15 November 2014 “Marketing strategy” http://www.slideshare.net/Cloudspotting/digital-marketing-strategy-guide Diakses pada tanggal 15 November 2014

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 74: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

xiv  

xiv  

Lampiran 1 Jenis Produk Harga Primary Makeup Hydration Serum Rp 98,000 Corrective Base Makeup Rp 69,000 Shape and Cover Comouflage Creame Face Conceler Rp 125,000 Ultra Cover Liquid Matt Foundation Rp 119,000 Perfect cover creamy foundation Rp 115,000 Face Counter Kit Rp 105,000 Finishing Make Up Silky Smooth Translucent Powder Rp 105,000 Perfect Cover Two ay Cake Rp 139,000 Shimmering Powder Stacking Pack Rp 210,000 Eye Decorative Colors Perfect Matte Eye Shadow Palette Rp 289,000 Refill Perfect Matte Eye Shadow Rp 41,000 Shiny Glam Eye Shadow Palete Rp 289,000 Reffil Shiny Glam Eye Shadow Rp 41,000 Trivia Eye Shadow Rp 79,000 Powder Eye Shadow Rp 70,000 Sparking Powder (Glitter) Rp 54,000 Eye Definder Eye brow pencil Rp 49,000 Wywliner Liquid Black Rp 80,000 Ultimate Lash Mascara Rp 105,000 Eyeliner Pencil Rp 80,000 Cheek Decorative Color Perfect shade blush on pallette Rp 259,000 Blush On single Rp 75,000 Cheek Marbels Rp 160,000 Lip Decorative Color Ultra Shine Lipstick Rp 69,000 Creamy Lush Lipstick Rp 69,000 Ultra Hi -Matte Lipstick Rp 89,000 Glitter Lipstick Rp 79,000 Liquid Lip Color R[ 75,000 Lip Color Pencil Rp 85,000 Lip Color Palette Rp 125,000 Lip Liner Pencil Rp 72,000 Care and Treat Liquid Sherr Lip Gloss Rp 59,000 Lip Blam Lip Nutrition Rp 35,000 Creamy Lip Gloss Rp 55,000 Clean and Fresh Make Up Remover Rp 49,000 Liqght Remover Rp 45,000 Toner Rp 45,000 Cleansing Cream Rp 49,000

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 75: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

xv  

xv  

Lampiran 2 Berikut merupakan pertanyaan kuesioner yang disebarkan 68 responden. Penyebaran questioner dilakukan secara online melalui google docs. 1. Dimanakah tempat tinggal anda?

a. Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi) b. Non jobedetabek

2. Berapakah usia anda sekarang?

a. 17-21 tahun b. 22-26 tahun c. >26 tahun

3. Berapakah pendapatan perbulan anda?

a. <Rp 600.000 b. Rp 600.000- Rp 1.000.000

c. Rp 1.000,000 - Rp 1,500.000 d. Rp 1,500,000 - Rp 2,000,000 e. >Rp 2.000.000

4. Makeup apa sajakah yang anda miliki sekarang ini

a. Bedak b. Lipstick c. Eyeliner d. Blush On

e. Eye Shadow f. Foundation g. Primer

h. Lipgloss ii. Eye Brow

j. Other

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 76: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

xvi  

xvi  

5. Apakah harga diperhitungkan ketika ingin membeli kosmetiik?

a. YA b. TIDAK

6. Brand yang paling anda sukai? (terjadi pembelian lebih dari satu kali) 7. Mengapa anda menggunakan kosmetik?

a. Tampil percaya diri b. Tuntutan karena sudah bekerja

c. Membuat diri lebih baik d. Iseng e. Ingin dilihat orang lain

8. Kapankah anda membeli kosmetik?

a. Ketika sudah habis b. Muncul produk baru c. Ingin membeli series yang berbeda

d. Ketika ada yang diinginkan 9. Kapankah anda menggunakan kosmetik?

a. Tidak Pernah

b. Jarang c. Kadang-kadang

d. Sering e. Sering sekali

10. Tempat apa yang sering anda kunjungi pada saat weekend?

a. Café

b. Bar c. Restaurant d. Mall e. Club

11. Dimanakah anda nyaman berbelanja?

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 77: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

xvii  

xvii  

a. Online b. Toko (Store)

12. Social media apa saja yang anda miliki?

a. Path b. Twitter c. Instagram

d. Facebook e. Snapchat

f. Other

13. Apakah anda tertarik dengan fiture delivery ke rumah?

a. Ya b. Tidak

14. Apakah anda termasuk pengikut tren?

a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu

15. Apakah suatu brand tertentu mengadakan diskon apakah pembelian anda lebih banyak dari biasanya?

a. Ya

b. Tidak

16. Berikut ini terdapat beberapa refrensi mengenai kosmetik mohon tunjukan tingkat kepercayaan anda dengan memilih salah satu dari opsi yang disediakan! Media STP TP CP P SP Forum Beauty Blogger Website Perempuan Review majalah Iklan Youtube review Social Media

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 78: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

xviii  

xviii  

Brand Ambassador SPG

17. Berikut terdapat beberapa media promosi. Mohon tunjukan ketertarikan anda terhadap media promosi berikut dengan memilih salah satu opsi yang ada! Media Promosi STT TT CT T ST Iklan TV Iklan Majalah Iklan radio Voucher potongan harga Voucher diskon Brand Ambassador

18. Berikut terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi anda melakukan pembelian kosmetik tujuan nilai seberapa pengaruhnya anda! Faktor STP TP CP P SP Rekomendasi kerabat Tren Beauty blogger revew Social Media Tutorial SPG Brand Iklan Tampilan store Kandungan dan manfaat Packaging

19. Apakah kosmetik yang ada miliki berasal dari satu brand?

a. Ya b. Tidak

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 79: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

xix  

xix  

Lampiran 3

Berikut merupakan hasil dari penelitian kuanititatif, yang telah disebarkan kepada 68

responden.

1. Dimanakah tempat tinggal anda?

Jabodetabek 49 Non jobedetabek 19

2. Berapakah usia anda sekarang?

17-21 tahun 39 22-26 tahun 28 >26 tahun 0

3. Berapakah pendapatan perbulan anda?

<Rp 600.000 2 Rp 600.000- Rp 1.000.000 19 Rp 1.000,000 - Rp 1,500.000 9 Rp 1,500,000 - Rp 2,000,000 15 >Rp 2.000.000 2 4. Makeup apa sajakah yang anda miliki sekarang ini

Bedak 65 Lipstick 59 Eyeliner 58 Blush On 41 Eye Shadow 43 Foundation 39 Primer 7 Lipgloss 45 Eye Brow 86 Other 14

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 80: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

xx  

xx  

5. Apakah harga diperhitungkan ketika ingin membeli kosmetiik? YA 67

TIDAK 0

6. Brand yang paling anda sukai? (terjadi pembelian berulang)

Body Shop 6 Etude 7 Nature Republic 1 Wardah 21 Make Over 9 MAC 15 Benefit 5 NYX 12 Maybelline 23 Viva 1 Laneige 1 L'oreal 4 Inez 1 Ultima 1 Beauty Style 1 Victoria Secret 1 PAC Sariayu 7 Bourjois 1 Revlon 11 Max Factor 1 Sephora 5 Chanel 2 Estee Laudre 1 Coastal Scent 1 La tulip 2 Skin food 1 Makeup Forever 2 Pixy 2 Urban Decay 2 Wet and wild 1 Oriflame 3 aubeu 1

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 81: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

xxi  

xxi  

Bobbie Brown 1

7. Mengapa anda menggunakan kosmetik?

Tampil percaya diri 20 Tuntutan karena sudah bekerja 5 Membuat diri lebih baik 27 Iseng 4 Ingin dilihat orang lain 11

8. Kapankah anda membeli kosmetik?

Ketika sudah habis 25 Muncul produk baru 0 Ingin membeli series yang berbeda 1 Ketika ada yang diinginkan 41

9. Kapankah anda menggunakan kosmetik?

Tidak Pernah 0 Jarang 5 Kadang-kadang 33 Sering 24 Sering sekali 4

10. Tempat apa yang sering anda kunjungi pada saat weekend?

Café 21 Bar 0 Restaurant 37 Mall 7 Club 0

11. Dimanakan anda nyaman berbelanja?

Online 4 Toko (Store) 63

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 82: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

xxii  

xxii  

12. Social media apa saja yang anda miliki?

Path 58 Twitter 62 Instagram 59 Facebook 65 Snapchat 5 Other 3 13. Apakah anda tertarik dengan fiture delivery ke rumah? Ya 42

Tidak 25

14. Apakah anda termasuk pengikut tren?

Ya 28 Tidak 18 Ragu-ragu 21

15. Apakah suatu brand tertentu mengadakan diskon apakah pembelian anda lebih banyak dari biasanya?

Ya 40 Tidak 27

16. Berikut ini terdapat beberapa refrensi mengenai kosmetik mohon tunjukan tingkat kepercayaan anda dengan memilih salah satu dari opsi yang disediakan!

Media STP TP CP P SP Forum 1 6 29 24 6 Beauty Blogger 0 5 28 24 10 Website Perempuan 0 9 29 25 4 Review majalah 0 4 36 22 5 Iklan 4 20 30 11 2 Youtube review 0 8 31 21 7

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 83: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

xxiii  

xxiii  

Social Media 1 14 35 16 1 Brand Ambassador 4 24 27 11 1 SPG 5 16 27 17 2

17. Berikut terdapat beberapa media promosi. Mohon tunjukan ketertarikan anda terhadap media promosi berikut dengan memilih salah satu opsi yang ada!

Media Promosi STT TT CT T ST Iklan TV 1 10 40 12 4 Iklan Majalah 1 10 39 15 2 Iklan radio 4 31 29 1 2 Voucher potongan harga 1 11 26 22 7 Voucher diskon 1 8 26 22 10 Brand Ambassador 2 18 31 14 2

18. Berikut terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi anda melakukan pembelian kosmetik tujuan nilai seberapa pengaruhnya anda! Faktor STP TP CP P SP Rekomendasi kerabat 0 1 21 33 12 Tren 0 15 32 17 3 Beauty blogger revew 0 9 28 22 8 Social Media 1 16 38 10 2 Tutorial 1 5 30 26 5 SPG 4 20 28 11 4 Brand 0 4 29 22 12 Iklan 1 13 35 15 3 Tampilan store 2 11 34 14 6 Kandungan dan manfaat 0 2 30 19 16 Packaging 1 5 31 21 9

19. Apakah kosmetik yang ada miliki berasal dari satu brand?

Ya 52 Tidak 15

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 84: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

xxiv  

xxiv  

Lampiran 4

Berikut merupakan pertanyaan wawancara yang disebarkan untuk 126 responden,

untuk mengetahui analisis situasi dari pasar kosmetik. Kuesioner disebarkan secara

online melalui google docs.

1. Apakah anda sering menggunakan makeup?

a. YA b. TIDAK

2. Seberapa sering anda menggunakan makeup dalam seminggu?

a. Hampir setiap hari b. kurang dari tiga kali c. tidak pernah

3. Kapan anda menggunakan makeup?

a. Setiap Hari b. Ketika Ingin pergi c. Acara tertentu d. Other

4. Produk makeup yang sering digunakan max 3!

a. Base makeup b. Foundation c. Bedak d. Eye shadow e. Eye liner f. Blush on g. Mascara h. Lipstick i. Lipgloss j. Eyebrow pencil k. Other

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 85: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

xxv  

xxv  

5. Asal produk yang digunakan?

a. Indonesia b. Amerika c. Korea Selatan d. Inggris e. Other

6. Produk makeup yang paling disukai MAX 3!

a. Base makeup b. Foundation c. Bedak d. Eye shadow e. Eye liner f. Blush on g. Mascara h. Lipstick i. Lipgloss j. Eyebrow pencil k. Other

7. Apakah yang membuat anda memilih suatu produk?

a. Kualitas b. Brand c. Packaging d. Other

8. Apakah anda menyukai produk dari Indonesia?

a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu

9. Pilih brand makeup yang paling anda ketahui

a. Inez b. PAC c. Sariayu d. NYX

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 86: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

xxvi  

xxvi  

e. Make Over f. Makeup store g. Makeup Forever h. Max Factor i. Bobbie Brown j. MAC k. Wet and wild l. Revlon

10. Apakah anda mengetahui produk "MAKE OVER"

a. Ya b. Tidak

11. Darimana anda mengetahuinya?

a. Social Media b. Mall c. Internet d. Teman/Kerabat e. Iklan

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 87: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

xxvii  

xxvii  

Lampiran 5

Berikut merupakan hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada 126 responden

malalui google docs sebagai analisis situasi keadaan pasar kosmetik di Indonesia.

1. Apakah anda sering menggunakan makeup?

Jawaban Responden YA 86 TIDAK 43

2. Seberapa sering anda menggunakan makeup dalam seminggu?

Jawaban Responden Hampir setiap hari 62 kurang dari tiga kali 61 tidak pernah 5

3. Kapan anda menggunakan makeup? Jawaban Responden Setiap Hari 14 Ketika Ingin pergi 69 Acara tertentu 40 Other 6

4. Produk makeup yang sering digunakan max 3!

Base makeup 24 Foundation 18 Bedak 90 Eye shadow 6 Eye liner 51 Blush on 10 Mascara 32 Lipstick 65

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 88: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

xxviii  

xxviii  

Lipgloss 49 Eyebrow pencil 40 Other 6

5. Asal produk yang sering digunakan?

Indonesia 21 Amerika 66 Korea Selatan 23 Inggris 10 Other 7

6. Produk makeup yang paling disukai MAX 3!

Base makeup 22 Foundation 24 Bedak 56 Eye shadow 15 Eye liner 63 Blush on 13 Mascara 35 Lipstick 80 Lipgloss 28 Eyebrow pencil 37 Other 7

7. Apakah yang membuat anda memilih suatu produk?

Kualitas 97 Brand 22 Packaging 2 Other 8

8. Apakah anda menyukai produk dari Indonesia?

Ya 57 Tidak 35

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015

Page 89: TA-Syahidah Tanzi Kamila.pdf

 

Universitas Indonesia

xxix  

xxix  

Tidak tahu 8 9. Pilih brand makeup yang paling anda ketahui! Inez 9 PAC 27 Sariayu 45 NYX 62 Make Over 26 Makeup store 3 Makeup Forever 33 Max Factor 18 Bobbie Brown 24 MAC 64 Wet and wild 7 Revlon 69

10. Apakah anda mengetahui produk "MAKE OVER" Ya 78 Tidak 51

11. Darimana anda mengetahuinya?

Social Media 9 Mall 42 Internet 7 Teman/Kerabat 27 Iklan 8

Program perencanaan ..., Syahidah Tanzi Kamila, FISIP UI, 2015