Upload
afifah-nur
View
216
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tabel difusi gas biner
Citation preview
I. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil dan analisa data
A. Pengukuran Densitas Larutan
a) Menghitung Densitas Larutan Acetone dann−Heksana
(perbandingan volume 2:3)
ρ=massa campuran Acetone dann−HeksanaVolume piknometer
¿ 3,17gram5mL
¿0634grammL
b) Menghitung Densitas Larutan Aceton + Ethanol
(perbandingan volume 2:3)
ρ=massa campuran Acetondan EthanolVolume piknometer
¿ 4,39 gram5mL
¿0.878grammL
c) Menghitung densitas n-Hexane dan Ethanol (perbandingan
volume 2:3)
ρ=massa campurann−Hexanedan EthanolVolume piknometer
¿ 3,33gram5mL
¿0.666grammL
Tabel I.1 Data densitas bahan
Larutan sampelVolume
(mL)Massa (g)
Densitas (g/mL)
Acetone 5 4,24 0,848
n-heksana 5 3,33 0,666
Ethanol 5 4,79 0,958
Tabel I.2 Data densitas variabel
Larutan campuran Volume
(mL)
Massa
(g)
Densitas
(g/mL)
Acetone + n-Heksana (2:1)
Acetone + Ethanol (2:1)
n-Heksana + Ethanol (2:1)
5
5
5
3,17
4,39
3,33
0,634
0,878
0,666
Tabel I.3 Data pengamatan waktu difusi hingga volume berkurang 8 %, 12,5
%,17%
No Variabel Ketinggian (Z) Waktu (t) t (s)
1 Aceton + n-Heksana (2:1)
Z0 = 7,6 cm t0 = 0 0
Z1 = 6,992 cm t1 = 12 720
Z2 = 6,65 cm t2 = 27 1620
Z3 = 6,,308 cm t3 = 51 3060
2 Aceton + Ethanol (2:1)
Z0 = 7,5 cm t0 = 0 0
Z1 = 6,9 cm t1 = 12 720
Z2 = 6,5625 cm t2 = 21 1260
Z3 = 6,225 cm t3 = 30 1800
3 n-Heksana + Ethanol (2:1)
Z0 = 7,5 cm t0 = 0 0
Z1 = 6,9 cm t1 = 30 1800
Z2 = 6,5625 cm t2 = 72 4320
Z3 = 6,225 cm t3 = 93 5580
2. Pembahasan
Pada praktikum ini, dilakukan percobaan difusi gas biner.
Yaitu dengan mengamati lamanya waktu berkurangnya volume
larutan campuran karena difusi yang terjadi antara larutan dengan
gas yaitu udara. Pengamatan waktu yaitu saat larutan dalam gelas
ukur berkurang 8%, 12,5% dan 17% dari ketinggian awal larutan
dalam gelas ukur.
Percobaan ini menggunakan larutan campuran acetone + n-
hexane, acetone + ethanol dan n-hexane + ethanol dengan
perbandingan 2:1 untuk mengetahui pengaruh campuran suatu gas
terhadap waktu difusi. Variabel yang digunakan dalam campuran
ini merupakan larutan yang bersifat pelarut organik. Aseton, etanol
dan n-heksana. Dimana masing – masing dikondisikan dengan
perbandingan volume masing-masing menjadi larutan campuran.
Sehingga tiga variabel larutan yang diamati yaitu larutan campuran
aseton dan n-heksana 2:1, larutan aseton dan etanol 2:1, dan larutan
n-heksana dan etanol 2:1. Ketiga variabel tersebut dapat diketahui
densitasnya dengan mengukur dalam piknometer dimana
didapatkan hasil seperti dapat dilihat pada tabel I.2
Mekanisme difusi dalam percobaan adalah jenis difusi
molekuler dimana terjadi pergerakan molekul melewati suatu
fluida diam dengan pergerakan yang acak. Dimana molekul dalam
campuran larutan aseton dan n-heksana 2:1, larutan aseton dan
etanol 2:1, dan larutan n-heksana dan etanol 2:1, akan bergerak
secara acak untuk melewati fluida diam yaitu udara.
Keadaan difusi ini termasuk pada jenis difusi A melalui B
stagnan. Atau disebut juga peristiwa difusi gas satu arah yaitu
peristiwa berdifusinya molekul larutan campuran melalui molekul
udara yang tidak berdifusi. Pada keadaan ini terdapat daerah batas
yang tidak memungkinkan molekul udara berdifusi ke dalam
daerah yang lebih banyak molekul larutan campuran.
Variabel satu adalah berdifusinya larutan asetone dan n-
heksana (A) yang terdapat pada dasar permukaan gelas ukur
hingga ketinggian tertentu menuju bagian atas dimana terdapat
molekul udara (B) yang mengalir dengan bantuan kipas angin pada
bagian atas. Laju difusivitas larutan asetone dan n-heksana dapat
diukur dengan mengetahui berkurangnya ketinggian permukaan
larutan terhadap waktu. Sehingga dari perhitungan dapat diketahui
waktu difusifitas secara teoritis dan dibandingkan dengan waktu
dari hasil percobaan. Begitu juga dengan variabel dua dan tiga.
Dari hasil perhitungan (terlampir) didapat hasil waktu
difusi sebagai berikut.
Tabel1.4 Hasil perhitungan waktu difusi dan hasil percobaan
Variabel larutanWaktu Difusi (menit)
Perhitungan Percobaan
1. Asetone – n
heksana54,24 51
2. Asetone – etanol 30,1 30
3. n-heksana – etanol 100,8 93
Dari tabel I.4 dapat dilihat bahwa waktu difusi tercepat
adalah difusivitas yang terjadi pada larutan campuran aseton dan
etanol. Hal itu dikarenakan karena adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi laju difusivitas. Ditinjau dari faktor densitas, jika
densitas suatu larutan besar maka kecepatan difusivitas akan
lambat, namun pada percobaan campuran aseton-ethanol yang
mempunyai densitas besar diantara dua campuran lain kecepatan
difusivitasnya lebih cepat, Hal ini dikarenakan faktor lain yaitu
Jarak, jarak gelas ukur campuran aseton-etanol berada ditengah
sehingga angin yang berfungsi untuk mempercepat difusivitas
II. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Difusi adalah peristiwa mengalirnya /berpindahnya suatu zat
dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang
berkonsentrasi rendah
b. Selisih waktu difusivitas percobaan tidak terlalu jauh dengan
waktu difusivitas teori.
c. Faktor yang mempengaruhi kecepatan difusivitas adalah
densitas, jarak, ketebalan membran, ukuran partikel, suhu.
2. Saran
a. Sebaiknya lebih cermat dan teliti saat sedang menggunakan
bahan-bahan yang bersifat mudah menguap. Lebih cepat dalam
pemipetan dan segera ditutup alumunium foil sebelum dimulai
pengamatan difusinya. Karena jika tidak volume larutan mula-
mula akan berkurang karena pelarut menguap.
.
1. Perhitungan waktu difusi larutan campuran aseton dan n-heksana
terhadap udara
a. Menghitung tekanan uap campuran aseton dan n-heksana (PA1)
menggunakan persamaan Antoine
Tabel 1.4. Data koefisien A, B, C dari persamaan Antoine untuk Aseton,
n-Heksana dan Etanol
Komponen A B C
Aseton14,314
5 2756,22 228,06
n-Heksana13,819
3 2696,04 224,317
Etanol16,895
8 3795,17 230,918
Maka, tekanan uap campuran pada suhu 28ºC dapat dihitung dengan
persamaan Antoine, yaitu:
Tekanan uap jenuh Aseton Tekanan uap jenuh n-Heksana
ln Psat=A−BT+C
ln P2=13,8193−2696,0428+224,317
P2=22 ,9696 kPa
ln Psat=A−BT+C
ln P1=14 ,3145−2756 ,2228+228 ,06
P1=34 ,8321 kPa
Tekanan uap campuran Aseton –n-Heksana
PA1 = x1P1 + x2P2
= 0,4. 34,8321 + 0,6. 22,9696
= 27,715 kPa
= 0,27352 atm
b. Menghitung tekanan uap standar campuran (PA10) dengan persamaan
antoine
Suhu standar : T = 250C
Tekanan uap jenuh Aseton Tekanan uap jenuh n-Heksana
Tekanan uap standar campuran Aseton –n-Heksana
PA10 = x1P1 + x2P2
= 0,4. 30,6592 + 0,6. 20,1983
= 24,383 kPa
= 0,24064 atm
c.Menghitung tekanan uap total (PT)
ln Psat=A−BT+C
ln P1=14 ,3145−2756 ,2225+228 ,06
P1=30 ,6592 kPa
ln Psat=A−BT+C
ln P2=13,8193−2696,0425+224,317
P2=20 ,1983 kPa
PA1°
1 atm=PA1
PT
PT=P A1
P A1°×1 atm=0 ,27352
0 ,24064×1 atm=1 ,1367 atm
d.Menghitung tekanan uap udara (PB1)
PB1=PT−PA1=(1 ,1367−0 ,27352 ) atm=0 ,8631atm
PB2=PT=1 ,1367 atm
e.Menghitung Log Mean Inert B (PBM)
PBM=PB2−PB1
lnPB2
PB1
=1 ,1367−0 ,8631
ln1,13670 ,8631
=0 ,9936 atm
f.Menghitung Koefisien Difusi Gas
DAB=ρA R .T .PBM
2BM APT (P A1−P A2 )S
Dari tabel I.3 diplotkan t versus z2-zo2 pada variabel 1 untuk memperoleh
slope (S)
S = -0,3312
0 10 20 30 40 50 60
-20-18-16-14-12-10
-8-6-4-20
f(x) = − 0.331182745341615 x − 2.64303122981366
Grafik t vs z2 - zₒ2
Larutan ALinear (Larutan A)
t (menit)
z2 -
zₒ2
(cm
)
g.
Menghitung waktu difusi (tF)
2. Perhitungan waktu difusi larutan campuran aseton dan etanol terhadap
udara
a. Menghitung tekanan uap campuran aseton dan etanol (PA1) menggunakan
persamaan Antoine
Tabel 1.3. Data koefisien A, B, C dari persamaan Antoine untuk Aseton,
n-Heksana dan Etanol
Komponen A B C
Aseton14,314
5 2756,22 228,06
n-Heksana13,819
3 2696,04 224,317
Etanol16,895
8 3795,17 230,918
Maka, tekanan uap campuran pada suhu 28ºC dapat dihitung dengan
persamaan Antoine, yaitu:
Tekanan uap jenuh Aseton Tekanan uap jenuh Etanol
DAB=S× ρA×R×T×PBM2×BM A×PT×(PA1−PA 2)
=-0,3312 cm2 /menit × 0 ,634 g/cm3×82 ,06 cm3 atm/mol .K×301K×0 ,9936 atm2×37 ,7691 g/mol×1 ,13665 atm×(0 ,27352−0 )atm
=−219 ,48 cm2 /menit
tF=0 ,634 ×82 ,06×301×0 ,9936(6 ,3082−7,62)
2×37 ,7691 x (-42,313 )×1 ,13665×(0 ,27352−0 )
tF=ρA R .T .PBM( zF
2 −z02 )
2 BMA DABPT (P A1−P A2 )tF=54 ,24menit
Tekanan uap campuran Aseton –Etanol
PA1 = x1P1 + x2P2
= 0,4. 34,8321 + 0,6. 9,3742
= 19,558 kPa
= 0,19302 atm
b. Menghitung tekanan uap standar campuran (PA10) dengan persamaan
antoine
Suhu standar : T = 250C
Tekanan uap jenuh Aseton Tekanan uap jenuh Etanol
Tekanan uap standar campuran Aseton –n-Heksana
PA10 = x1P1 + x2P2
= 0,4. 30,6592 + 0,6. 7,89451
= 17 kPa
ln Psat=A−BT+C
ln P1=14 ,3145−2756 ,2228+228 ,06
P1=34 ,8321 kPa
ln Psat=A−BT+C
ln P2=16,8958−3795,1728+230 ,918
P2=9 ,3742 kPa
ln Psat=A−BT+C
ln P1=14 ,3145−2756 ,2225+228 ,06
P1=30 ,6592 kPa
ln Psat=A−BT+C
ln P2=16,8958−3795,1725+230 ,918
P2=7 ,89451 kPa
= 0,16778 atm
c.Menghitung tekanan uap total (PT)
PA1°
1 atm=PA1
PT
PT=P A1
P A1°×1 atm=0 ,19302
0 ,16778×1 atm=1 ,1504 atm
d.Menghitung tekanan uap udara (PB1)
PB1=PT−PA1=(1 ,1504−0 ,19302 ) atm=0 ,95739atm
PB2=PT=1 ,1504 atm
e.Menghitung Log Mean Inert B (PBM)
PBM=PB2−PB1
lnPB2
PB1
=1 ,1504−0 ,95739
ln1,1504
0 ,95739
=1 ,051atm
f.Menghitung Koefisien Difusi Gas
DAB=ρA R .T .PBM
2BM APT (P A1−P A2 )S
Dari tabel 1.2 diplotkan t versus z2-zo2 pada variabel 2 untuk memperoleh
slope (S)
Grafik 1.3 Penurunan ketinggian larutan terhadap waktu pada larutan campuran
aseton-etanol
0 5 10 15 20 25 30 35
-20-16-12
-8-40
f(x) = − 0.58078125 x − 0.683437499999997
Grafik t vs z2 - zₒ2
Larutan BLinear (Larutan B)
t (menit)
z2 -
zₒ2
(cm
)
S = -0,5808
g.
Menghitung waktu difusi (tF)
3. Perhitungan waktu difusi larutan campuran n-heksana dan etanol
terhadap udara
a. Menghitung tekanan uap campuran n-heksana dan etanol (PA1)
menggunakan persamaan Antoine
Tabel 1.3. Data koefisien A, B, C dari persamaan Antoine untuk Aseton,
n-Heksana dan Etanol
Komponen A B C
Aseton14,314
5 2756,22 228,06
DAB=S× ρA×R×T×PBM2×BM A×PT×(PA1−PA 2)
=-0,5808 cm2 /menit × 0 ,878 g/cm3×82,06 cm3 atm/mol .K×301K×1 ,051 atm2×25 ,4367 g/mol×1 ,15042 atm×(0 ,19302−0)atm
=−1172 ,54 cm2 /menit
tF=0 ,878 ×82 ,06×301×1 ,051(6 ,2252−7,52 )
2×25 ,4367 x (-1172,54 )×1 ,15042×(0 ,19302−0 )
tF=ρA R .T .PBM( zF
2 −z02 )
2 BMA DABPT (P A1−P A2 )tF=30 ,1menit
n-Heksana13,819
3 2696,04 224,317
Etanol16,895
8 3795,17 230,918
Maka, tekanan uap campuran pada suhu 28ºC dapat dihitung dengan
persamaan Antoine, yaitu:
Tekanan uap jenuh n-Heksana Tekanan uap jenuh Etanol
Tekanan uap campuran n-Heksana -etanol
PA1 = x1P1 + x2P2
= 0,4. 22,9696 + 0,6. 9,3742
= 14,813 kPa
= 0,14916 atm
b. Menghitung tekanan uap standar campuran (PA10) dengan persamaan
antoine
Suhu standar : T = 250C
Tekanan uap jenuh n-Heksana Tekanan uap jenuh
ln Psat=A−BT+C
ln P2=16,8958−3795,1728+230 ,918
P2=9 ,3742 kPa
ln Psat=A−BT+C
ln P1=13,8193−2696,0428+224,317
P1=22 ,9696 kPa
ln Psat=A−BT+C
ln P2=16,8958−3795,1725+230 ,918
P2=7 ,89451 kPa
ln Psat=A−BT+C
ln P1=13,8193−2696,0425+224,317
P1=20 ,1983 kPa
Tekanan uap standar campuran Aseton –n-Heksana
PA10 = x1P1 + x2P2
= 0,4. 20,1983 + 0,6. 7,89451
= 12,816 kPa
= 0,12648 atm
c.Menghitung tekanan uap total (PT)
PA1°
1 atm=PA1
PT
PT=P A1
P A1°×1 atm=0 ,14916
0 ,12648×1 atm=1 ,1558 atm
d.Menghitung tekanan uap udara (PB1)
PB1=PT−PA1=(1 ,1558−0 ,12648 ) atm=1 ,00959 atm
PB2=PT=1 ,1558 atm
e.Menghitung Log Mean Inert B (PBM)
PBM=PB2−PB1
lnPB2
PB1
=1 ,1558−1 ,0096
ln1,15581 ,0096
=1 ,081 atm
f.Menghitung Koefisien Difusi Gas
DAB=ρA R .T .PBM
2BM APT (P A1−P A2 )S
Dari tabel 1.2 diplotkan t versus z2-zo2 pada variabel 3 untuk memperoleh
slope (S)
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
-20-18-16-14-12-10
-8-6-4-20
f(x) = − 0.175800621502368 x − 1.26046188925957
Grafik t vs z2 - zₒ2
Larutan CLinear (Larutan C)
t (menit)
z2 -
zₒ2
(cm
)
S = -0,1758
g.
Menghitung waktu difusi (tF)
Volume molar? Mempengaruhi perbedaan perbandingan.
Grafik 1.3 Penurunan ketinggian larutan terhadap waktu pada larutan
campuran n-heksane - etanolDAB=S× ρA×R×T×PBM2×BM A×PT×(PA1−PA 2)
=-0,1758 cm2 /menit × 0 ,666 g/cm3×82,06 cm3 atm/mol .K×301K×1 ,081 atm2×31,2561 g/mol×1 ,15588 atm×(0 ,14619−0 )atm
=−292 ,17 cm2 /menit
tF=0 ,666×82 ,06×301×1 ,081(6 ,2252−7,52 )
2×31 ,2561 x (-292,17 )×1 ,15588×(0 ,14619−0 )
tF=ρA R .T .PBM( zF
2 −z02 )
2 BMA DABPT (P A1−P A2 )tF=100 ,8menit