10
Pada 2 paper sebelumnya yakni “Towards a Positive Theory of the Determination of Accounting Standards” dan “The Demand for and Supply of Accounting Theories: The Market for Excuses ” yang telah dipublikasikan maka Jurnal ingin melihat bagaimana perkembangan dan implementasi sebelumnya setelah adanya kedua jurnal tersebut dengan berbagai perspektif. Penelitian akuntansi positif telah menjadi panduan bagi penelitian empiris dalam memprediksi dan menjelaskan kejadian akuntansi yang ada dan lebih mudah diukur karena berdasarkan data yang relevan dalam penelitian, dalam perkembangannya akuntansi positif semakin sering digunakan dan semakin banyak pula penjelasan-penjelasan akuntansi yang saat ini masih dibutuhkan Meskipun beberapa literatur penelitian akuntansi positif telah mampu menjelaskan suatu kejadian akuntansi dalam prakteknya, akan tetapi masih banyak pula yang masih sangat sulit untuk dijelaskan Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memiliki dua tujuan utama yang akan dibahas, yakni: - Menjelaskan perspektif peneliti dalam evolusi dan kondisi saat ini dari teori akuntansi positif dan merangkum bukti dari penelitian empiris dalam akuntansi

TAKA Pertemuan 5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Jihad

Citation preview

Page 1: TAKA Pertemuan 5

Pada 2 paper sebelumnya yakni “Towards a Positive Theory of the

Determination of Accounting Standards” dan “The Demand for and Supply of

Accounting Theories: The Market for Excuses” yang telah dipublikasikan maka

Jurnal ingin melihat bagaimana perkembangan dan implementasi sebelumnya

setelah adanya kedua jurnal tersebut dengan berbagai perspektif.

Penelitian akuntansi positif telah menjadi panduan bagi penelitian empiris

dalam memprediksi dan menjelaskan kejadian akuntansi yang ada dan lebih

mudah diukur karena berdasarkan data yang relevan dalam penelitian, dalam

perkembangannya akuntansi positif semakin sering digunakan dan semakin

banyak pula penjelasan-penjelasan akuntansi yang saat ini masih dibutuhkan

Meskipun beberapa literatur penelitian akuntansi positif telah mampu menjelaskan

suatu kejadian akuntansi dalam prakteknya, akan tetapi masih banyak pula yang

masih sangat sulit untuk dijelaskan

Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti memiliki dua tujuan utama yang akan dibahas,

yakni:

- Menjelaskan perspektif peneliti dalam evolusi dan kondisi saat ini dari

teori akuntansi positif dan merangkum bukti dari penelitian empiris dalam

akuntansi

- Mengevaluasi kritik atas beberapa peneilitian empiris yang telah ada.

- Memberikan pandangan mengenai arah penelitian akuntansi positif

kedepannya

Motivasi Penelitian

Dalam penelitian ini secara implisit peneliti ingin agar beberapa perdebatan

mengenai metodologi dalam penelitian akuntansi dapat dikurangi dengan suatu

pendekatan yang mampu menjelaskan suatu kejadian akuntansi lebih baik dan

peneliti juga ingin memberikan pandangannya mengenai perbaikan dan

pengembangan penelitian akuntansi positif yang telah berkembang saat ini.

Page 2: TAKA Pertemuan 5

Hasil Penelitian

A. Perkembangan Teori Akuntansi Positif

Di dalam bukunya Positive Accounting Theory (1986) Watts dan

Zimmerman menunjukkan dampak negatif pemilihan metoda akuntansi yang

berbeda, akan menguntungkan salah satu fihak dan merugikan fihak yang lain.

Scott (2000) menyebutnya sebagai perilaku oportunistik akibat dimungkinkannya

penggunaan metoda pengukuran yang berbeda. Selain dalam bentuk perilaku

oportunistik yang negatif, teori akuntansi positif juga diinterpretasi positif yang

disebut dengan kontrak efisien (efficient contracting). Di dalam bentuk ini

manajemen memilih metoda akuntansi dengan tujuan kepentingan perusahaan,

dan bukan kepentingan pribadi. Hal tersebut mengarahkan bahwa akuntansi

berhubungan dengan pasar modal, yang teorinya sudah tersusun dan merupakan

kumpulan hipotesis, dengan asumsi saling berhubungan di antara variabel yang

ada.

Kemunculan dan perkembangan teori akuntansi positif memfasilitasi riset

akuntansi yang sampai saat ini telah mendominasi riset akuntansi. Studi Ball dan

Brown (1968) merupakan studi monumental yang mendominasi teori dan riset

akuntansi dan keuangan berbasis pasar sejak tahun 1968. Selanjutnya studi

mereka direplikasi atau dikembangkan oleh peneliti-peneliti berikutnya, seperti

Easton, Harris, dan Ohlson (1992), yang menemukan bahwa hubungan antara

returns sekuritas dan laba berdasarkan kos historis. Selain dari studi hubungan

antara laba dan harga atau return sekuritas, juga berkembang studi hubungan

antara laba dan volume perdagangan saham yang dilakukan oleh Beaver (1968),

dan dikembangkan oleh Bamber dan Cheon (1995), dan Baron (1995), studi rasio

keuangan untuk prediksi kebangkrutan dilakukan oleh Altman (1968), dan

dikembangkan Ohlson (1980), studi rasio keuangan untuk prediksi laba

pertamakali dilakukan oleh Ou dan Penman (1989), studi hubungan antara arus

kas dan returns oleh Wilson (1987), dan Livnat dan Zarowin (1990), studi akrual

akuntansi oleh Sloan (1996), studi manajemen laba oleh Healy (1985), Jones

(1991), Cahan (1992), Sweeney (1994), dan Dechow, Sloan dan Sweeney (1996).

Page 3: TAKA Pertemuan 5

Perkembangan riset akuntansi dan keuangan tersebut tidak dapat

dipisahkan dari muncul dan berkembangnya teori akuntansi positif (Watts dan

Zimmerman, 1986) yang sangat dominan dalam mewarnai riset-riset akuntansi

saat ini. Watts dan Zimmerman tidak menggunakan teori normatif, melainkan

teori positif yang dalil-dalilnya menjelaskan bagaimana bekerjanya dunia nyata.

Teori akuntansi positif adalah teori yang digunakan untuk memprediksi tindakan

pemilihan kebijakan akuntansi yang dilakukan perusahaan, dan bagaimana

perusahaan akan merespon standar akuntansi yang baru (Scott, 2000). Teori

akuntansi tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi

fenomena akuntansi. Teori tidak akan dibuktikan kebenarannya, namun demikian

akan diuji apakah prediksinya dapat ditolak oleh bukti secara empiris.

Isu dari metoda riset meliputi pengujian terhadap berkurangnya isu, dan

kemungkinan hasil yang diperoleh dari literatur akuntansi positif adalah

berhubungan dengan hipotesis alternatif yang tidak dikenali, dan bukan dari

hipotesis yang dinyatakan. Isu dari filsafat ilmu menunjukkan bahwa pendekatan

yang dipergunakan adalah akuntansi sosiologi bukan teori akuntansi, dan metoda

yang tidak sesuai dipergunakan untuk menyusun penjelasan terhadap teori.

Perkembangan teori akuntansi dapat dikelompokkan menjadi teori akuntansi

tradisional dan teori akuntansi positif. Teori akuntansi tradisional merupakan teori

akuntansi yang berkembang sebelum tahun 1970-an. Riset akuntansi adalah

deskripsi dari praktik akuntansi yang dapat diterima umum, namun demikian tak

satupun yang dapat disebut sebagai teori, karena kurang menghubungkan antara

praktik akuntansi dan statemen yang dilaporkan. Teori akuntansi tradisional

adalah normatif, preskriptif dan deskriptif, oleh karenanya disebut non-scientific

(Watts dan Zimmerman, 1979, 1986). Teori akuntansi tradisional menggunakan

pendekatan kos historis (historical cost), sehingga dapat menghasilkan informasi

yang andal (reliable), meskipun tidak serelevan dengan pendekatan penilaian

yang didasarkan pada nilai sekarang (present value). Pendekatan tradisional

mempunyai ciri yaitu tidak adanya proses pembuktian atau konfirmasi yang teliti

dalam upaya untuk mengembangkan teori akuntansi.

Page 4: TAKA Pertemuan 5

Teori akuntansi positif pertamakali diusulkan oleh Watts dan Zimmerman

pada tahun 1978 dan 1979 melalui teori akuntansi positifnya. Di dalam bukunya

Positive Accounting Theory (1986), ditunjukkan dampak negatif dari pemilihan

metoda akuntansi yang berbeda, yang akan menguntungkan salah satu fihak dan

merugikan fihak yang lain. Scott (2000) menyebutnya sebagai perilaku

oportunistik, akibat dimungkinkannya penggunaan metoda pengukuran yang

berbeda. Teori akuntansi positif juga diinterpretasi positif yang disebut dengan

kontrak efisien (efficient contracting), yaitu manajemen memilih metoda

akuntansi dengan tujuan untuk kepentingan perusahaan, dan bukan kepentingan

privat. Hal tersebut mengarahkan bahwa akuntansi berhubungan dengan pasar

modal, yang teorinya sudah tersusun dan merupakan kumpulan hipotesis, dengan

asumsi saling berhubungan di antara variabel yang ada.

Kemunculan dan perkembangan teori akuntansi positif memfasilitasi riset

akuntansi yang sampai saat ini telah mendominasi riset akuntansi. Studi Ball dan

Brown (1968) merupakan studi monumental yang mendominasi teori dan riset

akuntansi dan keuangan berbasis pasar sejak tahun 1968. Selanjutnya studi

mereka direplikasi atau dikembangkan oleh peneliti-peneliti berikutnya, seperti

studi hubungan antara returns sekuritas dan laba berdasarkan kos historis. Selain

dari studi hubungan antara laba dan harga atau return sekuritas, juga berkembang

studi hubungan antara laba dan volume perdagangan saham, studi rasio keuangan

untuk prediksi kebangkrutan, studi rasio keuangan untuk prediksi laba, studi

hubungan antara arus kas dan returns, studi akrual akuntansi, studi manajemen

laba, dan studi-studi lainnya.

Sejauh mana pilihan akuntansi mempengaruhi kesejahteraan kontrak bergantung

pada besaran relatif dari biaya kontrak. Biaya kontrak ini mencakup:

1. Biaya transaksi (contoh biaya komisi perantara)

2. Biaya agensi (contoh biaya pemantauan, biaya obligasi, dan kerugian sisa

akibat keputusan yang disfungsional)

3. Biaya informasi (contoh biaya untuk memperoleh informasi)

Page 5: TAKA Pertemuan 5

4. Biaya negosiasi ulang (misalnya biaya penulisan kembali kontrak yang ada

ketika kontrak dianggap telah tidak sesuai dengan beberapa peristiwa yang

tidak dapat diperkirakan)

5. Biaya kepailitan (contoh biaya hukum untuk memailitkan dan biaya

keputusan yang disfungsional)

Pilihan akuntansi tergantung pada variabel-variabel yang mencerminkan

intensif manajemen dalam memilih metode akuntansi berdasarkan rencana bonus,

kontrak utang, dan proses politik. Sebagai hasilnya ada tiga hipotesis yang

dihasilkan; hipotesis rencana bonus, hipotesis modal hutang, dan hipotesis biaya

politis. Hipotesis ini secara umum dinyatakan dalam bentuk perilaku oportunistis

dari para manajer. Hipotesis tersebut adalah sebagai berikut: 

1. Hipotesis rencana bonus berpendapat bahwa manajer perusahaan dengan

rencana bonus kemungkinan besar menggunakan metode akuntansi yang

meningkatkan laporan laba periode di periode berjalan. Dasar pemikirannya

adalah bahwa tindakan seperti itu mungkin akan meningkatkan persentase

nilai bonus jika tidak terdapat penyesuaian terhadap metode terpilih.

2. Hipotesis ekuitas utang berpendapat bahwa semakin tinggi hutang/ekuitas

perusahaan yaitu sama dengan semakin dekatnya (semakin ketatnya)

perusahaan terhadap batasan-batasan yang terdapat di dalam perjanjian

hutang dan semakin besar kesempatan atas pelanggaran perjanjian dan

terjadinya biaya kegagalan teknis, maka semakin besar kemungkinan bahwa

para manajer menggunakan metode-metode akuntansi yang meningkatkan

laba.

3. Hipotesis biaya politis berpendapat bahwa perusahaan besar dan bukannya

perusahaan kecil kemungkinan besar akan memilih akuntansi untuk

menurunkan laporan laba.

B. Kritik Akuntansi Positif

C. Pandangan Peneliti Mengenai Akuntansi Positif di Masa Datang

Page 6: TAKA Pertemuan 5

Artikel Watts dan Zimmerman (1990) memberi tiga arahan riset di masa

mendatang. Pertama, tugas yang paling penting bagi peneliti akuntansi positif

adalah meningkatkan hubungan antara teori dan pengujian empiris. Kedua, pada

saat pilihan akuntansi kehilangan kedudukannya sebagai bagian dari teknologi

kontrak yang efisien, variabel yang sering dipergunakan untuk menjelaskan dan

memprediksi pilihan akuntansi adalah variabel endogin. Ketiga, kesalahan

pengukuran yang sudah terjadi dapat dikurangi dengan meningkatkan kemampuan

uji (power of test).

Literatur akuntansi positif memberi peraturan empiris yang menjelaskan

bidang literatur tersebut, sehingga menjadi jelas bahwa terdapat banyak

kesempatan riset yang mungkin dilakukan. Pengujian terhadap kontrak utang,

bonus, hipotesis biaya politis, menunjukkan betapa terbatasnya eksplorasi yang

telah dilakukan. Menghubungkan antara insentif kontrak efisien ex ante dengan

pengaruh pendistribusian kembali ex post, nampaknya terbukti cukup bermanfaat.

Penelitian terhadap implikasi dari kontrak internal dan kontrak eksternal selain

utang dan bonus, tampaknya menjadi sangat produktif.

Kesimpulan, Keterbatasan, dan Saran Penelitian

A. Kesimpulan

B. Keterbatasan

Penelitian yang dilakukan oleh Watts dan Zimmerman hanya menekankan

pada suatu pendekatan empiris tanpa memperhatikan faktor manusia di

dalamnya

C. Saran