12
1 I. PEMBIBITAN TANAMAN TAPAK DORO A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki berbagai jenis tanaman obat berkhasiat. Pengenalan khasiat dan manfaat tanaman obat di Indonesia merupakan hal yang harus diketahui agar dalam kaitannya sebagai sumber bahan alam dapat berdaya guna dan berhasil guna sejajar dengan kebijaksanaan obat nasional. Baik itu untuk obat tradisional untuk precursor maupun bahan baku obat, dalam rangka mendapat salah satu program pembangunan dibidang kesehatan. Hasil pertanian berupa tanaman obat merupakan komoditi yang sangat banyak diminati oleh para konsumen baik lokal maupun internasional, hal ini dikarenakan sebagian besar komoditi pertanian ini mengandung berbagai macam nutrisi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Dengan semakin meningkatnya permintaan konsumen akan kebutuhan komoditi tanaman obat, para petani berusaha untuk menghasilkan komoditi yang memiliki mutu serta kualitas yang sesuai dengan permintaan konsumen.

Tapak Doro

Embed Size (px)

DESCRIPTION

budidaya tapak doro

Citation preview

Page 1: Tapak Doro

1

I. PEMBIBITAN TANAMAN TAPAK DORO

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki berbagai

jenis tanaman obat berkhasiat. Pengenalan khasiat dan manfaat tanaman

obat di Indonesia merupakan hal yang harus diketahui agar dalam

kaitannya sebagai sumber bahan alam dapat berdaya guna dan berhasil

guna sejajar dengan kebijaksanaan obat nasional. Baik itu untuk obat

tradisional untuk precursor maupun bahan baku obat, dalam rangka

mendapat salah satu program pembangunan dibidang kesehatan.

Hasil pertanian berupa tanaman obat merupakan komoditi yang

sangat banyak diminati oleh para konsumen baik lokal maupun

internasional, hal ini dikarenakan sebagian besar komoditi pertanian ini

mengandung berbagai macam nutrisi yang diperlukan oleh tubuh

manusia. Dengan semakin meningkatnya permintaan konsumen akan

kebutuhan komoditi tanaman obat, para petani berusaha untuk

menghasilkan komoditi yang memiliki mutu serta kualitas yang sesuai

dengan permintaan konsumen.

Tanaman tapak doro (cantharathus roseus) dapat diperbanyak

secara generatif meupun vegetatif. Perbanyakan secara generatif ini dapat

dilakukan dengan biji. Sedangkan perbanyakan tanaman tapak doro

secara vegetatif dilakukan dengan cara setek batang. Pada prktikum kali

ini akan dibahas perbanyakan tanaman tapak doro dengan cara setek

batang.

2. Tujuan Praktikum

Praktikum Agronomi Tanaman Khasiat Obat acara ini adalah

untuk mengetahui pengaruh bahan setek terhadap pertumbuhan setek

tapak doro.

1

Page 2: Tapak Doro

2

3. Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum acara Pembibitan dan Penanaman Tapak Doro ini

dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 2 November 2010 pada pukul

08.00 WIB. dan panen pada hari Selasa tanggal 28 Desember 2010 pukul

09.00 WIB. Bertempat di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

B. Tinjauan Pustaka

Dalam membudidayakan berbagai tanaman dalam rangka

mewujudkan apotik hidup, yang dapat dikembangkan pada lahan- lahan

pekarangan rumah atau misalnya hendak mengambangkannya pada sebidang

tanah yang khusus diperuntukkan tanaman tanaman yang berkhasiat obat-

obatan, diperlukan pengelolaan yang baik, karena tanaman-tanaman yang

mulus pertumbuhannya akan memberikan hasil yang baik, bagi pengguna

sendiri maupun yang banyak dicari/dibutuhkan oeh para pengusaha industri

obat-obatan, apotik atau industri obat-obatan tradisional

(Kartasapoetra, 1988).

Tumbuhan Tapak doro, berasal dari Amerika Tengah, umumnya

ditanam sebagai tanaman hias. Tapak doro bisa tumbuh ditempat-tempat

terbuka atau terlindung pada bermacam-macam iklim, ditemukan dari dataran

rendah sampai ketinggian 800 dpl (Setiawan, 1999).

Tapak doro (cantharanthus roseus) banyak dipelihara oleh masyarakat

sebagai tanaman hias. Tapak doro sering dibedakan menurut jenis bunganya

yaitu bunga yang berwarna putih dan merah. Tumbuhan semak tegak yang

dapat mencapai ketinggian sampai 100 cm. Tanaman tapak doro ini

merupakan tanamana liar yang biasa tumbuh subur di padang atau pedesaan

beriklim tropis. Tanaman tapak doro ini dapat diperbanyak dengan biji

maupun dengan setek batang. Untuk perbanyakan dengan biji media yang

digunakan pasir dan kompos dengan perbandingan 1:1, sedangkan untuk

perbanyakan dengan setek batang media yang digunakan pasir, tanah dan

Page 3: Tapak Doro

3

kompos dengan perbandingan 1:1:1, dan panjang setek 5-10cm

(Gunawan, Soegiharjo dan Koensoemardiyah, 1989).

Ciri tanaman tapak doro ini memiliki batang yang berbentuk bulat dan

diameter berukuran kecil, berkayu, beruas, dan bercabang serta berambut.

Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau dan diklasifikasikan berdaun

tunggal. Bunganya indah menyerupai terompet dengan permukaan berbulu

halus. Tapak doro juga memiliki rumah biji yang berbentuk silindris

menggantung pada batang. Perbanyakan tanaman ini dengan biji dan setek

batang (Setiaji, 1980).

Tumbuhan ini tidak tahan terhadap pemangkasan besar dan dapat mati

karenanya. Tapak dara biasanya diperbanyak dengan bijinya yang lembut.

Caranya, sediakan biji-biji yang tua, lalu semaikan pada suatu tempat

persemaian. Masukkan biji ke dalam tanah, lalu tutup dengan lapisan tanah

setipis tebal bijinya. Rajinlah menyiram. Bila biji-biji mulai tumbuh, dan

tingginya sudah mencapai sekitar 15 - 20 cm, umumnya dapat dipindahkan ke

tempat yang diinginkan. Jika ingin ditanam dalam pot, tentu perlu disiapkan

pot dan media tanamnya. Pot bisa dari tanah liat, semen, atau kaleng bekas.

Media tanamnya berupa campuran tanah subur, kompos, dan pupuk kandang

(2 : 1 : 1). Bibit langsung ditanam, dan setelah itu diletakkan di tempat teduh.

Seminggu kemudian, ditempatkan di tempat terbuka (Anonim, 2011)

C. Alat, Bahan, dan Cara Kerja

1. Alat

a. Polibag

b. Pisau

c. Penggaris

2. Bahan

a. Setek batang tanaman tapak doro

b. Media semai tanah, pasir dan bahan organik

3. Cara Kerja

a. Membuat setek tanaman tapak doro

Page 4: Tapak Doro

4

b. Mencampurkan media semai yang tersedia dan memasukkan

kedalam polibag kemudian membasahinya dengan air secukupnya.

c. Menanam bahan setek tapak doro sesai perlakuan.

d. Memeliharan setek pada media semai.

D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan

1. Hasil Pengamatan

Tabel 1.1 Data Rekapitulasi Pengamatan Jumlah Tunas Tanaman Tapak

Doro

Perlakuan

Jumlah Tunas

Rata-rataUlangan

1 2 3 4

Ujung - 1 - - 0,25

Tengah - - - - -

Pangkal - - - - -

Sumber :Rekapitulasi Data Kelompok

Tabel 1.2 Data Rekapitulasi Pengamatan Panjang Tunas Tanaman Tapak

Doro

Perlakuan

Panjang Tunas (cm)

Rata-rataUlangan

1 2 3 4

Ujung - 25,5 - - 6,375

Tengah - - - - -

Pangkal - - - - -

Sumber : Rekapitulasi Data Kelompok

Page 5: Tapak Doro

5

Tabel 1.3 Data Rekapitulasi Pengamatan Jumlah Daun Tanaman Tapak

Doro

Perlakuan

Jumlah Daun

Rata-rataUlangan

1 2 3 4

Ujung - 16 - - 4

Tengah - - - - -

Pangkal - - - - -

Sumber : Rekapitulasi Data Kelompok

2. Pembahasan

Pada masa sekarang sumber tanaman yang berkasiat obat di

Indonesia semakin rendah atau menurun. Hal ini dikarenakan

produktifitas dari tanaman obat makin rendah, pengambilan tanaman obat

lebih besar dari pada produktifitas. Hal ini dikarenakan dengan

banyaknya permintaan akan obat-obatan sehingga pengambilan bahan-

bahan alam lebih besar dari produktifitasnya. Selain menurunnya sumber

tanaman obat juga disebabkan karena sebagian macam tanaman obat

terancam langka. Sehingga diperlukan beberapa cara agar agar sumber

tanaman obat tidak berkuranng, seperti pelestarian tanaman obat yang

langka, memproduksi tanaman obat diluar habitat asli sehingga tanaman

akan lebih banyak dan dengan meningkatkan kawasan konservasi.

Dengan adanya upaya-upaya tersebut maka suplai akan lebih besar dari

permintaan, penyediaan bahan baku secara lestari serta pelestarian

plasma nutfah tanaman obat lebih terjamin.

Tapak doro (catharanthus roseus) merupakan tanaman yang

mempunyai kasiat obat. Tanaman tapak doro ini selain sebagai tanaman

obat banyak orang yang menanamnya sebagai tanaman hias. Karena

tanaman tapak doro ini memiliki bunga yang menarik. Untuk

perbanyakan tanaman tapak doro ini dapat dilakukan dengan

Page 6: Tapak Doro

6

menggunakan biji ataupun dengan menggunakan setek. Pada prakitkum

ini perbanyakannya dilakukan dengan setek batang. Batang yang

digunakan adalah bagian ujung, bagian tengah dan bagian pangkal.

Dengan penggunaan bahan setek yang berbeda-beda ini diharapkan

nantinya dapat diketahui setek batang bagian mana yang baik digunakan

sebagai bahan tanam, agar tanaman tapak doro dapat tumbuh dengan baik

dan dapat memberikan hasil yang lebih baik.

Praktikum kali ini memakai tanaman tapak doro yang masih segar

yang kemudian dipisahkan / dipotong untuk dijadikan bahan setek sesuai

dengan perlakuan tanam yang dilakukan setiap kelompok yaitu ujung

batang, batang tengah, dan pangkal batang. Kemudian ditanam pada

polibag yang telah diisi media dengan perbandingan 1:1:1.

Variabel pengamatannya adalah jumlah tunas, panjang tunas, dan

jumlah daun. Adapun pemeliharaan tanaman dengan menyiramnya setiap

hari. Pada tabel 1.1, 1.2, dan 1.3 menunjukkan bahwa tapak doro yang

hidup hanya pada perlakuan ujung batang ulangan ke-2. Rata-rata

jumlah tunas pada perlakuan ujung batang adalah 0,25 ; rata-rata panjang

tunas 6,375; sedangkan untuk rata-rata jumlah daun yang tumbuh pada

perlakuan ujung batang adalah 4.

Sedangkan untuk perlakuan setek batang tengah dan setek

pangkal batang tanaman tidaklah tumbuh dengan maksimal sehingga

mengakibatkan kematian. Hal ini dikarenakan pemeliharaan yang tidak

teratur.pada masalah penyiraman pada media. Penyiraman yang tidak

teratur ini mengakibatkan tanaman menjadi kering Dengan keringnya

media ini maka juga akan membuat batang yang disetek menjadi layu

dan akan berakibat tunas yang telah tumbuh pada batang menjadi mati

karena kurangnya air siraman pada media semai tapak doro. Sedangkan

untuk bagian ujung batang, setek tidak dapat tumbuh. Hal ini

dikarenakan beberapa faktor diantaranya media dan keadaan setek. Setek

batang ini tidak dapat tumbuh karena media yang digunakan tanahnya

berasal dari bekas media yang telah digunakan. Sehingga tidak dapat

Page 7: Tapak Doro

7

mendukung pertumbuhan setek batang, selain itu juga karena setek

batang bagian pangkal jaringannya masih terlalu muda sehingga apabila

ditanam dalam tanah dan disiram air maka batang tersebut akan busuk.

Dari hasil pembahasan diatas dapat diketahui setek yang baik digunakan

sebagai bahan tanam adalah setek batang bagian tengah. Karena setek

bagian tengah ini jaringannya tidak terlalu tua dan muda. Batang yang

muda apabila ditanam dan disiram maka akan busuk.

E. Kesimpulan

Berdasarkan data pengamatan dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Tapak doro (catharanthus roseus) merupakan tanaman yang mempunyai

kasiat obat.

2. Bahan tanam setek yang akan digunakan adalah ujung batang, batang

tengah, dan pangkal batang.

3. Variabel pengamatan yang dilakukan adalah jumlah tunas, panjang tunas,

dan jumlah daun.

4. Sesuai tabel dapat dilihat bahwa tapak doro yang hidup hanya pada

perlakuan ujung batang ulangan ke-2. Tunas yang tumbuh berjumlah 1

tunas, panjang tunas setinggi25,2 cm, sedangkan untuk jumlah daun yang

ditunjukkan tanaman tapak doro ini adalah sejumlah 16 daun.

Page 8: Tapak Doro

8

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. http://wikipedia.com. Diakses tanggal 3 Januari 2011 pukul 23.14 WIB.

Gunawan, D., Soegihardjo, C.J. dan Koensoemardiyah., S.M. 1089. Empon-Empon dan Tanaman Lain Dalam Zingiberacea. Ikip Semarang Press. Semarang.

Kartasapoetra, G. 1988. Bididaya Tanaman Berkhasiat Obat. PT Rineka Cipta.

Setiajati, S. 1980. Tumbuhan Obat. Balai Pustaka. Surakarta.

Setiawan, D. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia jilid 1. Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara. Jakarta.