6
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk Yâ imâmal mujâhidîn yâ Rasûlallâh Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk Yâ nâshiral hudâ yâ khayra khalqillâh Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk Yâ nâshiral haqqi yâ Rasûlallâh Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk Yâ Man asrâ bikal muhayminu laylan nilta mâ nilta wal-anâmu niyâmu Wa taqaddamta lish-shalâti fashallâ kulu man fis-samâi wa antal imâmu Wa ilal muntahâ rufi’ta karîman Wa ilal muntahâ rufi’ta karîman wa sai’tan nidâ ‘alaykas salâm Yâ karîmal akhlâq yâ Rasûlallâh Shallallâhu ‘alayka wa ‘alâ âlika wa ashhâbika ajma’în Artinya : Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu duhai pemimpin para pejuang, ya Rasulullah Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu duhai penuntun petunjuk Ilahi, duhai makhluk yang terbaik Shalawat dan salam semoga tercurahkan atasmu Duhai penolong kebenaran, ya Rasulullah Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu Wahai Yang Memperjalankanmu di malam hari Dialah Yang Maha Melindungi Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidur Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu dan engkau menjadi imam Engkau diberangkatkan ke Sitratul Muntaha karena kemulianmu dan engkau mendengar suara ucapan salam atasmu Duhai yang paling mulia akhlaknya, ya Rasulullah Semoga shalawat selalu tercurahkan padamu, pada keluargamu dan sahabatmu. KH Munawir Abdul Fattah Pengasuh Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta

TARHIM

  • Upload
    wali4

  • View
    36

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TARHIM

Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâykYâ imâmal mujâhidîn yâ RasûlallâhAsh-shalâtu was-salâmu ‘alâykYâ nâshiral hudâ yâ khayra khalqillâhAsh-shalâtu was-salâmu ‘alâykYâ nâshiral haqqi yâ RasûlallâhAsh-shalâtu was-salâmu ‘alâykYâ Man asrâ bikal muhayminu laylan nilta mâ nilta wal-anâmu niyâmuWa taqaddamta lish-shalâti fashallâ kulu man fis-samâi wa antal imâmuWa ilal muntahâ rufi’ta karîmanWa ilal muntahâ rufi’ta karîman wa sai’tan nidâ ‘alaykas salâmYâ karîmal akhlâq yâ RasûlallâhShallallâhu ‘alayka wa ‘alâ âlika wa ashhâbika ajma’în

Artinya :

Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamuduhai pemimpin para pejuang, ya RasulullahShalawat dan salam semoga tercurahkan padamuduhai penuntun petunjuk Ilahi, duhai makhluk yang terbaikShalawat dan salam semoga tercurahkan atasmuDuhai penolong kebenaran, ya RasulullahShalawat dan salam semoga tercurahkan padamuWahai Yang Memperjalankanmu di malam hari Dialah Yang Maha MelindungiEngkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidurSemua penghuni langit melakukan shalat di belakangmudan engkau menjadi imamEngkau diberangkatkan ke Sitratul Muntaha karena kemulianmudan engkau mendengar suara ucapan salam atasmuDuhai yang paling mulia akhlaknya, ya RasulullahSemoga shalawat selalu tercurahkan padamu, pada keluargamu dan sahabatmu.

KH Munawir Abdul FattahPengasuh Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta

Sekilas tentang Shalawat Tarhim

Page 2: TARHIM

Menurut investigasi Mr. Google, shalawat ini pertama kali dipopulerkan di Indonesia melalui Radio Yasmara (Yayasan Masjid Rahmat), Surabaya pada akhir tahun 1960′an. Penciptanya adalah Shaykh Mahmoud Khalil Al Hussary, ketua Jam’iyyatul Qurro’ di Kairo, Mesir. Bagaimana asal mula ceritanya shalawat tarhim ini akhirnya bisa sampai ke musholla di dekat rumah saya? Menurut Cak Nun Syaikh Al Hussary pernah berkunjung ke Indonesia—misi belum diketahui, mungkin dalam rangka study tour—dan beliau ‘dibajak’ di Lokananta, Solo untuk rekaman shalawat tarhim ini. Demikian sekilas info

Page 3: TARHIM

Syaikh Mahmoud Al-Hussary (1917-1980, الحصري خليل adalah ulama lulusan Universitas Al-Azhar dan merupakan salah satu (محمود

Qâri’  (pembaca Quran) paling ternama di jamannya, sampai-sampai ia digelari Shaykh al-Maqâri (sing ahli qiroah). Syaikh Al-Hussary dikenal karena kepiawaiannya dalam membaca Qur’an secara tartîl. Ia mengatakan bahwa membaca Qur’an bukan semata-mata tentang irama (lagu) atau seni bacaannya, yang paling penting adalah tartîl: memahami bacaan Qur’an dengan baik dan benar, yaitu melalui studi kebahasaan (linguistik) dan dialek Arab kuno, serta penguasaan teknik pelafalan huruf maupun kata-perkata dalam Quran. Dengan begitu bisa dicapai tingkat kemurnian (keaslian makna) yang tinggi dalam membaca Al-Qur’an.

Pantes saja setiap kali dengar shalawat tarhim bawaannya pengen meweks mulu.. jadi ingat kezuhudan, kemurah hatian dan kemuliaan akhlak Nabi (T__T). Menurut saya shalawat tarhim adalah salah satu karya terbaik Syaikh Hussary, buktinya sampai sekarang masih eksis diputar di masjid-masjid dan musholla di pelosok Indonesia. Shalawat ini selalu berhasil mengingatkan saya bahwa tak berguna sama sekali yang namanya sombong, riya’ dan kekayaan duniawi jika dibandingkan dengan keteguhan iman serta keikhlasan hati dalam mentaati perintah Nya (memang tak mudah, tapi harus diniatkan dan diupayakan sekuat tenaga). Cak Nun pernah membahas secara khusus tentang shalawat tarhim ini dalam sebuah pengajian, beliau juga mbrebes mili waktu membacakannya

Page 4: TARHIM

Bagi saya shalawat tarhim karya Syaikh Al-Hussary memang khas, sangat berkesan dan enak sekali didengar. Khas karena shalawat ini identik dengan suasana subuh, dan (mungkin) hanya populer di Indonesia; berkesan karena mengingatkan saya kepada beberapa hal:

Surau (langgar) di depan rumah lama saya, namanya “Darussalam”. Di surau ini saya mulai belajar membaca Al-Qur’an dan Tajwid.

Bulan Puasa (Ramadhan), terutama saat makan sahur. “Poro bapak poro ibu monggo enggal-enggal sahur sakmeniko imsak kirang 10 jam”

Nenek saya yang dulu sering membangunkan saya (waktu masih kecil) untuk sholat subuh berjamaah di surau depan rumah. Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya serta memberinya tempat yang lapang di sisiNya. Amiin.

Kisah hidup dan kemuliaan akhlak Nabi Muhammad saw. Shalawat tarhim ini berisi pujian kepada Nabi, lirik dan irama bacaannya sangat indah dan menyentuh hati.

 

 Lirik shalawat tarhim:

Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâykYâ imâmal mujâhidîn yâ Rasûlallâh

Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâykYâ nâshiral hudâ yâ khayra khalqillâh

Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâykYâ nâshiral haqqi yâ RasûlallâhAsh-shalâtu was-salâmu ‘alâyk

Yâ Man asrâ bikal muhayminu laylan nilta mâ nilta wal-anâmu niyâmuWa taqaddamta lish-shalâti fashallâ kulu man fis-samâi wa antal imâmu

Wa ilal muntahâ rufi’ta karîmanWa ilal muntahâ rufi’ta karîman wa sai’tan nidâ ‘alaykas salâm

Yâ karîmal akhlâq yâ RasûlallâhShallallâhu ‘alayka wa ‘alâ âlika wa ashhâbika ajma’în

(untuk teks Arabnya bisa dilihat di sini):

Arti (terjemahan) shalawat tarhim:

Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamuDuhai pemimpin para pejuang, ya Rasulullah

Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamuDuhai penuntun petunjuk Ilahi, duhai makhluk yang terbaik

Shalawat dan salam semoga tercurahkan atasmuDuhai penolong kebenaran, ya Rasulullah

Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamuWahai Yang Memperjalankanmu di malam hari Dialah Yang Maha Melindungi

Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidurSemua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu dan engkau menjadi imam

Page 5: TARHIM

Engkau diberangkatkan ke Sitratul Muntaha karena kemuliaanmuDan engkau mendengar suara ucapan salam atasmuDuhai yang paling mulia akhlaknya, ya Rasulullah

Semoga shalawat selalu tercurahkan padamu, pada keluargamu dan sahabatmu.

(file mp3 shalawat tarhim bisa didownload di sini):

Kesimpulan:

Shalawat tarhim ini enak didengarkan kapan saja, menurut saya yang paling enak pas malam hari atau menjelang subuh. Manfaat yang didapat dari mendengar shalawat tarhim, selain membangkitkan keterikatan emosional antara diri kita dengan Nabi saw, menenangkan pikiran yang jenuh dan hati yang kalut, juga bisa sebagai tombo kangen keluarga di rumah (di desa, kampung) dan orang-orang tercinta yang sudah tiada.