25
PELATIHAN TIM PEMELIHARAAN TATA CARA OPERASI DAN PEMELIHARAAN PENANGKAP MATA AIR UNTUK PENYEDIAAN AIR BERSIH

Tata Cara Operasi Dan Pemeliharaan Penangkap Mata Air Untuk Penyediaan Air Bersih

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ok

Citation preview

TATA CARA

PELATIHAN TIM PEMELIHARAAN

TATA CARA

OPERASI DAN PEMELIHARAAN

PENANGKAP MATA AIR UNTUK

PENYEDIAAN AIR BERSIH

DAFTAR ISI

BABIDESKRIPSI

1.1 Ruang Lingkup

1.2 Pengertian

BABIIKETENTUAN KETENTUAN

2.1 Umum

2.2 Teknis

2.2.1Pengoperasian dan Pemeliharaan Air Baku

2.2.2Peralatan dan Perlengkapan

2.2.3Peralatan konstruksi PMA untuk pengoperasian dan

pemeliharaan

2.2.4 Alat-alat Keselamatan Kerja

BABIIICARA PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN

3.1 Pengoperasian PMA

3.1.1Persiapan Pengoperasian

3.1.2Pelaksanaan Pengoperasian

3.2Pemeliharaan PMA

3.2.1Pemeliharaan Harian atau Mingguan

3.2.2Pemeliharaan Bulanan dan Tahunan

3.3Perbaikan PMA

3.4Pelaporan

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I

DESKRIPSI

1.1. Ruang Lingkup

Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan umum, ketentuan teknis dan

cara pengoperasian dan pemeliharaan penangkap mata air untuk penyediaan

air bersih.

1.2. Pengertian

Yang dimaksud dengan :

1)penangkapan mata air yang selanjutnya disebut PMA adalah

penyediaan air baku dengan cara melindungi dan menangkap air untuk

ditampung dan disalurkan pada pemakai.

2)air bersih adalah air yang memenuhi ketentuan baku mutu air bersih

yang berlaku.

3)air baku adalah air yang memenuhi ketentuan baku mutu air baku

yang dapat diolah menjadi air minum.

4)air minum adalah air yang memenuhi ketentuan baku mutu air minum

yang berlaku.

BAB II

KETENTUAN KETENTUAN

2.1Umum

Ketentuanketentuan umum operasi dan pemeliharaan PMA harus memenuhi :

1)pengoperasian dan pemeliharaan PMA diserahkan sepenuhnya kepada

pemakai air bersih.

2)terjaminnya kontinuitas dan kuantitas air serta kualitas memenuhi

syarat kesehatan.

3)pemakaian mata air harus mendapat ijin dari :

(1) pemerintah daerah seytempat

(2) masyarakat setempat

(3) instansi lain kalau mata air digunakan untuk keperluan irigasi.

4)teknologi yang digunakan untuk operasi dan pemeliharaan PMA harus

mudah dimengerti oleh masyarakat

5)dana yang dipergunakan untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan

harus sepenuhnya dibiayai oleh masyarakat pemakai air bersih.

6) material yang digunakan tersedia di desa setempat.

2.2Teknis

2.2.1Pengoperasian dan Pemeliharaan Air Baku

Pengoperasian dan Pemeliharaan PMA harus memenuhi ketentuan berikut :

1)pemeriksaan kualitas air baku untuk parameter kekeruhan, warna dan

bau dilakukan setiap hari;

2)apabila terjadi penyimpangan pada kualitas air baku, pengoperasian

dihentikan

2.2.2Peralatan untuk Pemeliharaan.

Peralatan dan perlengkapan untuk pemeliharaan PMA terdiri dari :

1) kunci pas;

2) kunci ring;

3) kunci pipa;

4) martil;

5) tang atau catut;

6) obeng;

7) sabit atau parang;

8) sapu;

9) sikat;

10) kuas;

11) cat;

12) ember;

13) cangkul;

14) sekop;

2.2.3Peralatan konstruksi PMA untuk pengoperasian dan pemeliharaan

Peralatan konstruksi PMA terdiri dari dari unit-unit sebagai berikut :

1)penangkapan air berfungsi sebagai bangunan untuk menangkap dan

mengumpulkan air dari mata air;

2)pipa peluap berfungsi untuk menjamin permukaan air tetap sesuai

dengan tinggi muka air yang direncanakan, yang dipasang pada bak

penangkap air;

3)pipa keluar berfungsi untuk menyalurkan air dari bangunan

penangkap air ke bak penampung umum;

4) katup berfungsi untuk mengatur jumlah air yang akan digunakan;

5) rumah katup berfungsi untk mengamankan katup;

6) lubang kontrol berfungsi sebagai lubang tempat keluar masuknya orang untuk pemeliharaan sarana;

7) lubang ventilasi berfungsi untuk mengatur udara pada bak penangkap air;

8) pagar berfungsi untuk melindungi bangunan perlindungan mata air;

9) reservoir berfungsi sebagai tempat untuk menampung air bersih;

10) kran berfungsi untuk mengeluarkan air bersih dari reservoir;

11) lantai dasar berfungsi untuk meletakkan reservoir dan tempat aktifitas pengambilan air bersih.

12) Saluran pembuangan berfungsi untuk menyaqlurkan air buangan dan mencegah terjadinya tempat pembiakan bibit penyakit. 2.2.4Alat alat Keselamatan Kerja

Alat alat keselamatan kerja yang digunakan harus memenuhi ketentuan

sebagai berikut :

1) harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku

2) jenis jenis alat alat keselamatan kerja yang harus tersedia :

(1) sarung tangan plastik

(2) sepatu boot

(3) helm

(4) perlengkapan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.

BAB III

CARA PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN

3.1 Pengoperasian Penangkap Mata Air

3.1.1 Persiapan Pengoperasian

Persiapan pengoperasian system PMA dilakukan sebagai berikut :

1) buka katup keluar sesuai dengan kebutuhan air hingga bak penampung

terisi;

2)buka katup penguras agar kotoran yang terdapat di dalam bak

penangkap air dan bak penampung dapat dibersihkan;

3)tutup katup penguras agar bak penampung terisi penuh.

3.1.2Pelaksanaan Pengoperasian

Pelaksanaan pengoperasian system PMA dilakukan sebagai berikut :

1) lakukan pengecekan pada setiap bagian bak penampung terhadap

kebocoran, jika tidak ada maka bak dapat dioperasikan;

2) buka katup untuk daerah pelayanan;

3)gunakan pompa untuk daerah layanan yang elevansinya lebih tinggi

dari PMA.

3.2.Pemeliharaan

3.2.1Pemeliharaan Harian atau Mingguan

Pemeliharaan PMA dapat dilakukan setiap hari atau mingguan sebagai berikut

1) bersihkan bangunan penangkap air dari sampah, daun atau lumut;

2)periksa bangunan penangkap air terhadap kerusakan, jika terjadi

kerusakan segera perbaiki;

3)bersihkan katup keluar dari tanah atau kotoran dan periksa kerusakan

dan kebocoran, jika terjadi kerusakan cepat diganti;

4)bersihkan kotoran disekitar bangunan bak penampung, cek bangunan

dan perlengkapanya terhadap kerusakan;

5) bersihkan rumah katup dari tanah dan kotoran, cek terhadap kerusakan;

6) bersihkan lubang kontrol dari kotoran dan cek terhadap kerusakan.

3.2.2Pemeliharaan Bulanan dan Tahunan

Pemeliharaan PMA yang dilakukan bulanan atau tahunan sebagai berikut :

1)periksa dan jaga sekitar radius 100 meter dari bangunan penangkap air

dari pencemaran atau kotoran, dan kerusakan lingkungan;

2)bersihkan bangunan bagian dalam penangkap air bila terjadi

penyumbatan ;

3)periksa dan bersihkan pipa peluap dari lumut sehingga tidak terjadi

penyumbatan;

4)bersihkan bangunan bak penampung dari lumut dan rumput, cat dan

perbaiki serta ganti bangunan pelengkap;

5) cat rumah katup dan lubang control;

6)bersihkan lingkungan pagar, cek pagar terhadap kerusakan dan lakukan

perbaikan serta pengecetan bila terjadi kerusakan;

7)buat kelengkapan cara pemeliharaan dan pasang pada bangunan system

PMA sesuai Tabel 1.

TABEL I

PEMELIHARAAN SISTEM PMA

PERLENGKAPAN

SISTEMPEMELIHARAAN

KETERANGAN

HARIAN/

MINGGUAN

BULANAN

TAHUNAN

Penangkap Mata Air

1. Penangkap air, katup

keluar, bak penampung,

rumah katup, lubang

control.

2. Penangkap air, peluap,

katup keluar, bak

penampung, rumah katup

lubang control, pagar.

VVV-Bersihkan dari kotoran,

sampah, lumut

-Pengecetan, pembersihan

pengecekan terhadap

kerusakan

3.3Perbaikan PMA

Kerusakan dan keretakan pada bangunan sistem PMA dapat diperbaiki sebagai

berikut :

1)tambal bangunan yang terbuat dari pasangan batu atau ferrocement

dengan menggunakan adukan semen atau ferrocement;

2)ganti peralatan dan perlengkapan yang terbuat dari logam, PVC, kayu

dengan yang baru.

3.4Pelaporan

Pelaporan pada sistem PMA dilakukan dengan cara :

1) catat dan simpan data kerusakan yang ada pada perlindungan mata air;

2) catat dan simpan data perbaikan yang telah dilaksanakan;

3) catat kondisi lingkungan di sekitar bangunan dari tumbuhan, aktivitas manusia;

4) laporkan catatan ini kepada penanggung jawab untuk perbaikan PMA selanjutnya.

TATA CARA

OPERASI DAN PEMELIHARAAN MANDI, CUCI DAN KAKUS

Tata Cara

Operasi dan Pemeliharaan MCK

Daftar Isi

BABIDESKRIPSI

1. Ruang Lingkup

2. Pengertian

BABIIKETENTUAN KETENTUAN

1. Umum

2. Teknis

BABIIICARA PENGERJAAN

3.1 Bangunan Atas

3.2 Bangunan Bawah

LAMPIRAN

BAB I

DESKRIPSI

1.Ruang Lingkup

Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan mengenai pengoperasian dan

pemeliharaan serta cara pengerjaannya di lapangan.

2.Pengertian

Yang dimaksud dengan :

1)MCK adalah mengikuti SK.SNI. T.08-1989

2)tangki septic adalah salah satu tipe bangunan bawah MCK yang

terletak dibawah permukaan tanah, untuk menampung urine dan tinja

yang selanjutnyaefluent dialirkan ke bidang resapan atau up flow filter

3)cubluk adalah salah satu tipe bangunan bawah yang terletak dibawah

permukaan tanah, untuk menampung urine dan tinja yang selanjutnya

effluent diresapkan ke dalam tanah

4)plat jongkok adalah sarana atau perlengkapan jamban yang dilengkapi

dengan lubang amsuk tinja dan air kotor untuk dialirkan ke cubluk atau

tangki septic

5)bak kontrol adalah komponen saluran atau lubang pemeriksa bila

terjadi penyumbatan saluran

6)air perapat air yang ditahan di dalam pipa yang dibengkokkan

menyerupai leher angsa untuk mencegah baud an serangga

BAB II

KETENTUAN KETENTUAN

2.1Umum

Dalam pelaksanaan operasi dan pemeliharaan MCK harus memenuhi

ketentuan ketentuan sebagai berikut :

1)sarana MCK harus memenuhi ketentuan ketentuan sebagai berikut :

(1)bangunan harus sesuai dengan perencanaan

(2)dilengkapi dengan spesifikasi teknis dan gambar terbangun

(3)dilengkapi buku petunjuk operasi

(4)dilengkapi formulir isian atau buku catatan pengoperasian dan

jadwal pemeliharaan

(5) tersedia air bersih

(6) mematuhi cara pengoperasian dan perawatan unit lainnya yang berlaku

(7) dilengkapi dengan peralatan untuk pengoperasian dan pemeliharaan

2)penanggung jawab

penanggung jawab sarana MCK harus dibentuk dengan ketentuan

ketentuan sebagai berikut :

(1)satu orang penanggung jawab dan telah mendapatkan

penjelasan operasi dan pemeliharaan dari instansi terkait

(2)penanggung jawab telah mendapatkan persetujuan dari

kelompok pemakai sarana MCK

2.2.Teknis

Dalam pelaksanaan operasi dan pemeliharaan MCK harus memenuhi

ketentuan ketentuan secara teknis harus memenuhi ketentuan sebagai berikut

1)penanggung operasi dan pemeliharaan dalam pengoperasian dan

pemeliharaan MCK harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai

berikut :

(1)penyediaan air bersih terjamin kontinuitas dan kualitasnya.

(2)ukuran MCK harus sesuai dengan pemakai dan harus dihindari

agar air hujan dan air bekas cuci tidak masuk ke lubang pelat

jongkok

(3)jarak minimum antara sumber pengotor yang berasal dari

bagian dari bangunan bawah dengan sumber air bersih 10 m

(4)pengurasan bangunan bawah sesuai dengan perencanaan

2)peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam pemeliharaan

sarana MCK adalah sebagai berikut :

(1)ember

(2)cangkul

(3)tongkat pengukur

(4)catok

(5)tong tempat Lumpur dan pikulan

(6)tambang

(7)pompa atau kendaraan pmpa tinja

(8)waterpass

(9)sekop

(10)sikat

(11)sapu

(12)obeng

3)peralatan keselamatan kerja yang dipakai adalah sebagai berikut :

(1)sepatu boots

(2)sarung tangan plastic

(3)penutup hidung dan mulut

4)operator yang harus tersedian dalam pengoperasian dan pemeliharaan

MCK adalah sebagai berikut :

(1)penanggung jawab operasi, petugas operasi dan pemeliharaan

(2)jumlah operator minimum 2 orang yang diambil dari anggota

pemakai MCK

5)bahan yang dipergunakan dalam operasi dan pemeliharaan adalah

sebagai berikut :

(1)air bersih

(2)bahan pembersih lantai

(3)sabun deterjen

BAB III

CARA PENGERJAAN

3.1.Bangunan Atas

Cara pengoperasian dan pemeliharaan adalah sebagai berikut :

1)sediakan air yang memadai setiap saat, pada bak air, jamban, dan

mandi

2)Lakukan pembersihan secara rutin pada plat jongkok, lantai dan

dinding-dinding jamban dan kamar mandi

3)bila terjadi kemacetan pada air perapat dan atau perpipaannya, lakukan

penyodokan dan penggelontoran melalui lubang mangkuk pelat

jongkok dari bagian samping bak control

3.2.Bangunan Bawah

Cara pengoperasian dan pemeliharaan sebagai berikut :

1)bangunan bawah berupa cubluk kembar

(1)lakukan penutupan lubang pipa pada bak kontrol yang

mengarah ke cubluk yang kedua dengan batu bata, alirkan air

kotoran pada cubluk pertama dipakai, seperti gambar 1

(2)pindahkan batu bata penutup dari lubang pipa cubluk kedua ke

lubang pipa cubluk pertama, bila cubluk yang pertama telah

penuh, maka alira buangan akan mengalir ke lubang kedua,

seperti gambar 1

(3)diamkan air buangan cubluk yang pertama untuk menjadi

kompos sambil menunggu cubluk yang kedua penuh

(4)kosongkan cubluk pertama dari buangan yang telah menjadi

kompos, untuk selanjutnya cubluk dapat diisi kembali, seperti

gambar 2

(5)cubluk digunakan terus menerus secara bergantian

(6)pengosongan cubluk dilakukan sebagai berikut :

a)lakukan pemeriksaan cubluk apakah sudah penuh

b)bukalah tutup cubluk dengan menatah

c)geserlah tutup cubluk secara perlahan dengan hati-hati

gunakan linggis

d)keluarkan isi cubluk dengan cangkul dan ember

2)bangunan bawah berupa tangki septik

(1)isi sebagian tangki septic dengan air sumur atau air sungai

(2)masukkan Lumpur bibit dari Lumpur tangki septic lain, yaitu

20 liter setiap 1000 liter isi tangki

(3)lakukan pemeriksaan setiap tahun dengan menggunakan

tongkat yang dibungkus dengan kain bekas, bila lumpur telah

terkumpul sudah lebih dari separuh tangki, tangki harus

dikuras (Gb. 3)

(4)lakukan pengosongan tangki septic bila telah penuh, dengan

cara penyedotan sebagai berikut :

a)bukalah semua lubang control tangki septic

b)kosongkan Lumpur dalam tangki dengan ember atau

alat lainnya yang sesuai melalui lubang kontrol

c)sisakan sebagian Lumpur dalam tangki agar proses

pembusukan dapat terus berlangsung dan membantu

proses pembusukan awal tinja yang baru

(5)lakukan pembuangan Lumpur pada lokasi yang telah

ditentukan dengan cara sebagai berikut :

a)galilah lubang dengan ukuran yang memadai agar dapat

menampung Lumpur yang dikuras

b)lubang yang telah terisi Lumpur tinja tutuplah dengan

tanah setebal minimal 30 cm dan biarkanlah satu tahun

sampai Lumpur menjadi kompos