Tata Guna Tanah

Embed Size (px)

Citation preview

TATA GUNA TANAH

Tata Guna Tanah di Pedesaan

PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara agraris karena

sebagian besar penduduknya hidup dari aktivitas pertanian. Sebagian lainnya hidup dari sektor industri, perdagangan, dan jasa. Oleh karenanya ada sektor pertanian dan non pertanian. Sebagian besar masyarakat perdesaan bergerak dalam sektor pertanian. Jika melihat dari sisi wilayah, penduduk yang berada di daerah pantai dan pegungan memiliki ketergantungan terhadap alam. Sementara penduduk yang berada di dataran rencah memiliki mata pencaharian yang beragam dan tidak terlalu bergantung pada alam. Kenakeragaman mata pencaharian ini disebabkan oleh kondisi alam daerah

Wilayah Pedesaan dan Penggunaan TanahnyaMenurut Derektur Jenderal Pembangunan Desa, wilayah pedesaan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : Perbandingan tanah dengan manusia yang sangat

besar. Lapangan kerja agraris. Hubungan penduduk yang akrab. Sifat yang menurut tradisi.

Tanah di pedesaan digunakan bagi kehidupan sosial di dalam kampung (seperti berkeluarga, bersekolah, beribadat, berekreasi, berolah raga, dan sebagainya) dan kehidupan ekonomi yang dilakukan di luar kampung (seperti bertani, berkebun, beternak, memelihara / menangkap ikan, menebang kayu di hutan, dan sebagainya) dan yang dilakukan di dalam kampung (seperti perindustrian, perdagangan, dan perusahaan jasajasa).

Lanjutan.. Jadi penggunaan tanah di wilayah pedesaan

adalah untuk perkampungan dalam rangka kegiatan sosial dan untuk pertanian dalam rangka kegiatan ekonomi. Dengan demikian kampung di pedesaan merupakan tempat kediaman, dan penduduk di wilayah pertanian serta perikanan umumnya bekerja di luar kampung.

JENIS-JENIS PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN Pertanian rakyat, merupakan penggunaan lahan

untuk kegiatan bercocok tanam yang menghasilkan berbagai produk bahan pangan. Bahan pangan yang dihasilkan seperti jagung, padi, palawija, dan sayursayuran. Perkebunan, merupakan kegiatan pertanian yang diusahakan secara intensif untuk menghasilkan produk tanaman yang bisa dijual atau diperdagangkan. Perkebunan dibedakan menjadi perkebunan rakyat dan perkebunan besar. Peternakan, merupakan usaha memelihara dan membudidayakan hewan ternak untuk dapat diambil manfaatnya. Perikanan, merupakan usahamemelihara dan membudidayakan berbagai jenis ikan air tawar. Kehutanan , merupakan usaha penggunaan lahan untuk tanaman hutan

JENIS-JENIS PENGGUNAAN LAHAN NON PERTANIAN Permukiman, merupakan suatu lahan yang

dimanfaatkan oleh penduduk untuk tempat tinggal dengan membangun rumah-rumah dan sarana lainnya. Perdagangan, merupakan kegiatan jual-beli

barang atau jasa. Penyediaan Jasa , Penggunaan lahan untuk

aktivitas sosial atau jasa antara lain dapat berupa penggunaan lahan untuk KUD, balai desa, pos ronda, lapangan bola, sekolahan, kuburan, dan

Perkampungan di pedesaan terbagi dalam 2 macam, yaitu : Permukiman memusat, yaitu yang rumahnya

mengelompok dan merupakan dukuh atau dusun yang terdiri atas kurang dari 40 rumah dan kampong yang terdiri atas lebih dari 40 rumah bahkan ratusan rumah. Permukiman terpencar, yaitu yang rumahnya terpencar-pencar menyendiri, biasanya terdapat di daerah Eropa Barat, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan sebagainya. Perkampungan terpencar di Negara tersebut hanya terdiri atas farmstead, yaitu sebuah rumah petani yang terpencil tetapi lengkap dengan gudang mesin, penggilingan gandum, lumbung, kandang ternak, kadang-kadang terdapat juga homestead yaitu rumah terpencil.

Penggunaan Tanah Bagi Kegiatan Ekonomi Tanah pertanian di Indonesia dapat digunakan secara

bertukat (shifting) atau secara menetap (sedentary). Adapun penggunaan tanah pedesaan adalah sebagai berikut : 1. Pertanian primitif, ada 2 macam, yaitu : a. Pertanian berpindah, yaitu perladangan bakar yang dewasa ini disebut perladanagn liar. b. Pertanian primitif yang menetap, misalnya yang dilakukan oleh penduduk Mentawai dengan membuat kebun pisang (karena pisang rebus adalah makanan pokoknya), dan oleh

Lanjutan..2. Pertanian maju. dilakukan secara teratur dan dicirikan dengan adanya peralatan yang cukup (cangkul, bajak, traktor kecil, dan sebagainya). Yang dilakukan antara lain adalah pengairan, pemupukan, pemeliharaan benih, tanaman bergilir, dan yang terutama dilakukan pada tanah kering adalah pengyiangan, penumpasan hama, pencegahan kikisan, dan sebagainya. 3. Perikanan dan peternakan. Perikanan terdiri atas perikanan laut yang ekstratif dan perikanan darat yang reproduktif. Sedangkan peternakan terdiri dari peternakan hewan basar (sapi, kerbau, kuda) , peternakan hewan kecil (biri-biri, kambing), peternakan unggas dan peternakan lebah dan kelinci.

Lanjutan..4. Kehutanan, umunya hutan meliputi tanah yang luas yang merupakan kepunyaan negara. Macam hutan misalnya : cagar alam, hutan lindung, hutan produksi, dan hutan rekreasi.

Lokasi Tanaman Komersial Menurut Von Thunen Menurut Von Thunen beberapa tanaman cenderung untuk

berlokasi menurut pola tertentu. Beliau memberikan 7 asumsi yaitu :a. Wilayah terasing, terdiri atas sebuah kota dan wilayah pertanian

sebagai wilayah belakang (hinterland) yang disebut isolated state. b. Kota tersebut merupakan pasar bagi surplus hasil pertanian dari hinterland dan tidak menerima hasil pertanian dari wilayah lain. c. Wilayah belakang tersebut hanya menjual hasil pertanian ke kota itu saja tidak ke kota lain. d. Wilayah belakang tersebut mempunyai lingkungan alam yang homogeny dan keadaan yang baik bagi tanaman dan peternakan.

Lanjutan..e. f. g.

Wilayah belakang dihuni oleh petani-petani yang menginginkan keuntungan yang maksimal dan mampu menyesuaikan tipe pertaniannya dengan permintaan pasar. Wilayah belakang hanya mempunyai satu macam perangkutan darat tertentu (karena jaman dahulu hanya ada gerobak yang ditarik kuda). Biaya angkutan berbading langsung dengan jarak perjalanan dan seluruh pengangkutan hanya digunakan oleh para petani yang mengirimkan semua hasil pertaniannya segera setelah dipetik.

Dari 7 asumsi tersebut, di sekeliling kota akan terbentuk berbagai tipe pertanian yang merupakan beberapa lingkaran sepusat. Petani akan berani memasang harga tinggi untuk beberapa jenis hasil panennya apabila jarak antara tempat memanen dan tempat penjualan jauh karena memperhitungkan biaya transportasi. Sehingga petani akan lebih selektif dalam memilih tanaman apa yang akan ditanamnya agar tidak merugikan.

Lanjutan..Penggunaan tanah menurut Von Thunen di sekeliling kota akan berkembang dalam 6 jalur sepusat dari tipe pertanian : Jalur 1, tanah di sini akan digunakan bagi hasil pertanian yang lekas rusak atau busuk seperti susu dn sayur mayur. Jalur 2, tanah di jalur ini akan digunakan bagi hutan atau kebun yang menghasilkan kayu untuk kayu bakar. Jalur 3, 4 dan 5, jalur ini akan digunakan untuk menanam padi-padian dan hasil pertanian lain. Jalur 3 untuk menanam padi-padian tanpa pemberaan tanah, jalur 4 untuk penanaman padi-padian dengan diselingi pemberaan tanah dan pemeliharaan ternak perah, jalur 5 untuk pertanian padi-padian gandum dengan diselingi 2 kali pemberaan tanah. Hal tersebut disebut dengan sistem 3 kali atau 3 massa (dalam setahun di negara beriklim sedang sebidang tanah dapat bergantian ditanami satu bagian dan dua bagian dnegan pemberaan). Jalur 6, tanah pada jalur ini akan digunakan untuk peternakan, yaitu ternak potong dan pembuatan mentega serta keju sebab ternak potong dapat digilingkan di pasar tanpa biaya pengangkutan dan keju adalah komoditi yang awet tidak lekas rusak.

Lanjutan..Teori Von Thunen tersebut dapat berubah dengan adanya transportasi sungai dalam kota kecil karena dengan transportasi sungai biaya transportasi akan lebih murah dan hanya akan berpengaruh pada daerah sepanjang sungai. Untuk masa sekarang dengan adanya berbagai perkembangan alat transportasi, biaya angkutan yang tidak berbanding langsung dengan jarak perjalanan, dan alat pendingin sebagai pengawet barang selama perjalanan, teori ini akan sulit diterapkan. Namun teori Von Thunen itu tetap merupakan dasar dalam pengembangan teori lokasi dari berbagai kegiatan ekonomi

Pembangunan Pedesaan dan Perencanaan PedesaanA. Pembangunan desa di Indonesia

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk wilayah pedesaan. Sementara tujuan pembangunan desa yang mutlak dilakukan di Indonesia menurut Dirjen Pembangunan Desa, Departemen Dalam Negeri adalah masyarakat adil dan makmur spiritual dan material, berdasarkan Pancasila. Pembangunan pedesaan di wilayah pertanian menitikberatkan pada pembangunan pertanian yang dilakukan berbagai departemen. Pembangunan desa di negara agraris umumnya bertujuan memajukan sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Lanjutan..Dalam kehidupan ekonomi pertanian, wilayah pedesaan memerlukan 4 kegiatan ekonomi: Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan yang

memproduksi hasilnya. Industri yang menghasikan barang yang digunakan sebagai masukan dalam pertanian. Industri untuk pengolahan hasil pertanian. Penyaluran hasil pertanian (dan hasil industri pertanian) kepada konsumen

Berhubung dengan hal-hal tersebut, fungsi wilayah pedesaan adalah memproduksi bahan makanan dan bahan mentah bagi industri, yang sebagian dapat diolah di tempat.

Lanjutan..Pembangunan dalam wilayah pedesaan dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu :1) Proyek produktif yang langsung, dilaksanakan dalam

pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, pertambangan , industri dan kepariwisataan.2) Proyek produktif dan sosial yang tidak langsung meliputi : a) Perumahan b) pelayanan social dan ekonomi c) utilitas umum d)

pelayanan perhubungan

Pembangunan Pedesaan dan Perencanaan Pedesaan (lanjutan)B. Perencanaan pedesaan

Pembangunan desa di Indonesia menurut Ditjen Pembangunan Desa ialah metode dalam

menyelenggarakan usaha-usaha yang hasil-hasilnyadapat dinikmati penduduk secara langsung, umum, relative merata, dan meningkat yang didalam proses

masyarakat setempat berkedudukan sebagai subyekpembangunan dan pemerintah memberi pengarahan, koordinasi, pengendalian, pengawasan, dan

Lanjutan..Standar-standar pengembangan pedesaan dengan system UDKP memuat :1.

Standar sarana peribadatan Satu mushola untuk 50-500 penduduk, satu mesjid untuk daerah yang memiliki 200-2500 penduduk. Standar sarana pendidikan Satu SD untuk 1500 penduduk dimana satu kelas dihuni 40 murid. Untuk TK, satu ruang digunakan untuk 40 murid. Perdagangan a) Pasar Susunan 2 petak jualan untuk 1000 penduduk dengan luas minimal 200m2. b) Toko 2 toko untuk 1000 penduduk dengan luas minimal 400m2.

2.

3.

Lanjutan..Di wilayah yang jarang penduduknya dan daya belinya rendah biasanya berkembang pasar mingguan. Menurut Short terdapat 2 hal penting dalam pembentukan pasar mingguan yaitu :1.

2.

Barang-barang yang mahal harus dijajakan ke banyak pasar yang lokasinya lebih jauh dari pusat pemasaran barang-barang yang lebih murah. Jika ada dua pasar yang letaknya berdekatan, jangka waktu hari pasaran harus lebih lama.

Untuk menigkatkan ekonomi pembangunan di desa harus disertai dengan pembangunan pertanian terutama pertanian bahan makanan. Ekstensifikasi tanah pertanian, mengolah tanah diluar jawa dan diversifikasi untuk mengembangkan tanaman lain dapat dikembangkan di pedesaan untuk membantu perekonomiannya. Perencanaan pedesaan harus meliputi tujuan dan asas-asas pedesaan sehingga harus memiliki dasar usaha untuk memajukan penduduk dalam kehidupan sosial dan ekonomi.

TERIMA KASIHATAS PERHATIANNYA