4
TATA NAMA SENYAWA ORGANIK Urutan Prioritas: COOH>COO>COH>CO>OH>>SH>NR2 > C=C > CC > R -, C 6 H 5 -, Cl, Br-, -NO 2  Contoh: NH 2 CH 2 CH 2 OH Jika mengikuti aturan kaidah prioritas Cahn Ingold Prelog adalah 2-aminoetanol. Namun nama 2-hidroksietanaamina juga secara jelas merujuk pada senyawa yang sama.  Nama senyawa diatas dikonstruksi dengan cara sebagai berikut: 1. Terdapat dua karbon pada rantai induk, maka diberi nama dasar "et" 2. Karbon-karbon pada senyawa tersebut berikatan tunggal, maka diberi akhiran "an" 3. Terdapat dua gugus fungsi pada senyawa tersebut, yakni alkohol (OH) dan amina (NH 2 ). Alkohol memiliki nomor atom dan prioritas yang lebih tinggi dari  amina, dan akhiran dari alkohol adalah "ol", maka akhiran majemuk yang terbentuk adalah "anol". 4. Gugus amina tidak berada pada satu karbon yang sama dengan gugus OH (karbon nomor 1), namun melekat pada karbon nomor 2, oleh karena itu ia diidentifikasikan dengan awalan "2-amino". 5. Setelah awalan, nama dasar, dan akhirannya digabung, kita mendapat "2-aminoetanol". ALKOHOL Alkohol (R-OH) dinamakan dengan menghilangkan huruf paling akhir "a" dari alkana dan dipasangkan dengan akhiran "-ol" dengan imbuhan angka yang mengindikasikan posisi ikatan gugus alkohol: CH 3 CH 2 CH 2 OH dinamakan 1-propanol. (Metanol dan etanol tidak memerlukan imbuhan angka karena tidak ada ambiguasi dalam strukturnya). Akhiran -diol, -triol, -tetraol, dll. digunakan jika gugus alkohol dalam suatu senyawa lebih dari satu: Etilena glikol CH 2 OHCH 2 OH dinamakan 1,2-etanadiol. Jika terdapat gugus fungsi lain yang memiliki prioritas lebih tinggi, maka awalan "hidroksi" digunakan untuk mengindikasikan gugus fungsi alkohol: CH 3 CHOHCOOH dinamakan asam 2-hidroksipropanoat. HALOGENS (ALKIL HALIDA) Gugus fungsi Halogen diawali dengan kata-kata fluoro-, kloro-, bromo-, iodo-, dll., tergantung dari halogennya. Gugus yang lebih dari satu dinamai dikloro-, trikloro-, etc., dan gugus yang  berbeda dinamai sesuai urutan alfabet. Contohnya, CHCl 3  (kloroform) adalah triklorometana. Anestetik  Halotana (CF 3 CHBrCl) adalah 2-bromo-2-kloro-1,1,1-trifluoroetana. ETER Eter (R-O-R) terdiri dari sebuah atom oksigen yang berada di antara 2 rantai karbon yang menyambung. Rantai yang lebih pendek di antara 2 rantai karbon itu menjadi awal nama dengan

Tata Nama Senyawa Organik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

silahkan di cerna.

Citation preview

TATA NAMA SENYAWA ORGANIKUrutan Prioritas:COOH>COO>COH>CO>OH>>SH>NR2 > C=C > CC > R-, C6H5-, Cl, Br-, -NO2Contoh: NH2CH2CH2OHJika mengikuti aturan kaidah prioritas Cahn Ingold Prelog adalah 2-aminoetanol. Namun nama 2-hidroksietanaamina juga secara jelas merujuk pada senyawa yang sama.Nama senyawa diatas dikonstruksi dengan cara sebagai berikut:1. Terdapat dua karbon pada rantai induk, maka diberi nama dasar "et"2. Karbon-karbon pada senyawa tersebut berikatan tunggal, maka diberi akhiran "an"3. Terdapat dua gugus fungsi pada senyawa tersebut, yakni alkohol (OH) dan amina (NH2). Alkohol memiliki nomor atom dan prioritas yang lebih tinggi dari amina, dan akhiran dari alkohol adalah "ol", maka akhiran majemuk yang terbentuk adalah "anol".4. Gugus amina tidak berada pada satu karbon yang sama dengan gugus OH (karbon nomor 1), namun melekat pada karbon nomor 2, oleh karena itu ia diidentifikasikan dengan awalan "2-amino".5. Setelah awalan, nama dasar, dan akhirannya digabung, kita mendapat "2-aminoetanol".ALKOHOLAlkohol (R-OH) dinamakan dengan menghilangkan huruf paling akhir "a" dari alkana dan dipasangkan dengan akhiran "-ol" dengan imbuhan angka yang mengindikasikan posisi ikatan gugus alkohol: CH3CH2CH2OH dinamakan 1-propanol. (Metanol dan etanol tidak memerlukan imbuhan angka karena tidak ada ambiguasi dalam strukturnya). Akhiran -diol, -triol, -tetraol, dll. digunakan jika gugus alkohol dalam suatu senyawa lebih dari satu: Etilena glikol CH2OHCH2OH dinamakan 1,2-etanadiol.Jika terdapat gugus fungsi lain yang memiliki prioritas lebih tinggi, maka awalan "hidroksi" digunakan untuk mengindikasikan gugus fungsi alkohol: CH3CHOHCOOH dinamakan asam 2-hidroksipropanoat.

HALOGENS (ALKIL HALIDA)Gugus fungsi Halogen diawali dengan kata-kata fluoro-, kloro-, bromo-, iodo-, dll., tergantung dari halogennya. Gugus yang lebih dari satu dinamai dikloro-, trikloro-, etc., dan gugus yang berbeda dinamai sesuai urutan alfabet. Contohnya, CHCl3 (kloroform) adalah triklorometana. Anestetik Halotana (CF3CHBrCl) adalah 2-bromo-2-kloro-1,1,1-trifluoroetana.

ETEREter (R-O-R) terdiri dari sebuah atom oksigen yang berada di antara 2 rantai karbon yang menyambung. Rantai yang lebih pendek di antara 2 rantai karbon itu menjadi awal nama dengan sufiks "-ana" menjadi "-oksi". Rantai alkana yang lebih panjang menjadi akhir nama eter tersebut. Sehingga CH3OCH3 disebut metoksimetana, dan CH3OCH2CH3 disebut metoksietana (bukan etoksimetana). Jika oksigen tidak tersambung pada akhir rantai utama alkana, maka seluruh rantai pendek gugus alkil beserta eter dianggap sebagai rantai samping dan diberikan imbuhan nomor yang sesuai dengan posisi ikatan rantai tersebut dengan rantai utama. Maka CH3OCH(CH3)2 disebut 2-metoksipropana.

ALDEHID DAN KETONPenamaan senyawa aldeid secara IUPAC, mengganti akhiran a pada rantai utama alkana menjadi al. Penamaan untuk rantai aldehid bercabang penomoran rantai utamanya dimulai dari karbon pada gugus karbonil. Sebagai contoh etana menjadi etanal.Keton diberi nama dengan mengubah a menjadi on. Bila perlu dipergunakan nomor. Sebagai contoh sikloheksana menjadi sikloheksanon, 2-pentanon dan lain sebagainya.Aldehid dan keton lebih dikenal dengan nama trivialnya dalam kehidupan sehari-hari. Aldehid diberi nama berdasarkan nama asam karboksilat dari induknya dengan mengubah akhiran asam oat menjadi atau asam at menjadi akhiran aldehida. Asam karboksilatAldehid

Asam formiatFormal dehid

Asam asetatAsetal dehida

Asam propionatPropional dehida

Asam butiratButiral dehida

Asam benzoatBenzal dehida

ASAM KARBOKSILATTata nama asam karboksilatBerdasarkan IUPAC suatu asam karboksilat alifatik diberi nama berdasarkan nama rantai induk alkananya dengan akhiran a pada alkana diubah dengan imbuhan asam -oat. Sebagai contoh jika diambil dari rantai induk propana maka asam karboksilat itu berdasarkan IUPAC namanya adalah asam propanoat. Untuk empat asam karboksilat pertama nama yang lebih sering di gunakan adalah nama trivialnya. Yaitu asam formiat, asam asetat, asam propionat dan asam butirat.Berikut ini akan diberikan nama trivial dari 10 asam karboksilat pertama dan juga sumber dari asam karboksilat tersebut.Banyaknya atom karbonNama trivial

1Format

2asetat

3Propionat

4Butirat

5Valerat

6Kaproat

7Enantat

8Kaplirat

9Pelargonat

10kaprat

TATA NAMA ESTERNama ester terdiri dari dua kata, kata pertama adalah nama gugus alkil yang terikat pada gugus oksigen ester sedangkan kata yang kedua berasal dari nama asam karboksilatnya dengan membuang kata asam.Contoh : Metil propanoat (IUPAC)Metil propionat (Trivial)

AMIDASuatu amida adalah suatu senyawa yang mempunyai suatu nitrogen trivalen yang terikat pada satu gugus karbonil.Tata nama amidaSuatu amida diberi nama dari nama asam karboksilat induknya. Dengan mengubah imbuhan asam-oat, menjadi amida.Contoh:Butanamida (IUPAC)Butiramida (trivial)Amida dengan substituen alkil pada nitrogen diberi nama tambahan N-alkil didepan namanya, dengan N merujuk pada atom nitrogen.Contoh:N-metil benzamidaAmida (R-CO-NH2) diberi tambahan kata "-amida", atau "-karboksamida" jika karbon di dalam gugus amida tidak termasuk dalam rantai utama. Imbuhan kata di depan biasanya diberi kata "karbamol-" dan "amido-".Amida sekunder dan tersier juga dinamai sama dengan amina: rantai alkana yang terhubung dengan atom nitrogen diperlakukan sebagai substituen dengan letak gugus alkil diberi prefiks N: HCON(CH3)2 disebut N,N-dimetilmetanamida.

NITRILNitril adalah senyawa yang mengandung gugus C dan N yang terikat secara rangkap tiga. Selain itu nitril juga dikenal dengan nama siano atau sianida.Tata nama nitrilDalam sistem tata nama IUPAC, nitril diberi nama berdasarkan rantai induk alkananya, atom c yang terikat pada atom N juga termasuk kedalam rantai induk. Nama alkana itu diberi nama akhiran nitril. Beberapa nitril diberi nama menurut nama trivial asam karboksilatnya dengan menggantikan imbuhan asam-oat menjadi akhiran nitril, atau onitril, jika huruf akhirnya tidak berupa o.Contoh;Etananitril (IUPAC)Asetonitril (trivial)Benzanakarbonitril (IUPAC)Benzonitril (trivial)

AMINAAmina adalah senyawa organik yang mengandung atom-atom nitrogen trivalen yang terikat pada satu atom karbon atau lebih ; RNH2, R2NH, atau R3N.Klasifikasi dan tata nama aminaAmina dapat dikelompokkan menjadi amida primer, sekunder dan tersier menurut banyaknya substituen alkil atau aril yang terikat pada nitrogen.Contoh :CH3NH2CH3NHCH3(CH3CH2)3NAmina primer amina sekunderamina tersierPerhatikan bahwa klasifikasi ini berbeda dengan klasifikasi alkil halida atau pun alkohol. Klasifikasi alkil halida dan alkohol berdasarkan banyaknya gugus yang terikat pada karbon yang memiliki halida atu gugus hidroksil tersebut.Amina (R-NH2) adalah gugus fungsi yang namanya diambil dari rantai alkana yang mendapatkan imbuhan "-amina" (contoh: CH3NH2 Metil amina). Jika dibutuhkan, maka posisi berikatan juga diberi imbuhan: CH3CH2CH2NH2 1-propanamina, CH3CHNH2CH3 2-propanamina. Imbuhan di depan adalah "amino-".Untuk amina sekunder (rumus umum R-NH-R), rantai karbon terpanjang akan terhubung dengan atom nitrogen dan menjadi nama utama amina tersebut, rantai yang lainnya dinamai dengan gugus alkil, lokasi gugus yang berikatan dengan gugus fungsi diberi huruf miring N: CH3NHCH2CH3 disebut dengan N-methiletanamina. Amina tersier (R-NR-R) juga dinamai mirip: CH3CH2N(CH3)CH2CH2CH3 disebut N-etil-N-metilpropanamida. Juga, nama gugus alkil diurutkan sesuai alfabet.

TATA NAMA BENZENA DAN TURUNANNYAPenamaan benzena berdasarkan aturan IUPAC adalah sebagai berikut:1. Jika hanya terdapat 1 substituen maka penamaannya dilakukan dengan cara menyebutkan nama gugus substituennya diikuti dengan kata benzena dan apabila terdapat dua substituen atau lebih, tentukan gugus utama dan gugus substituennya.2. Berilah nomor pada atom C dalam cincin benzena dengan mengatur agar penjumlahan nomor posisi gugus substituen memiliki jumlah sekecil mungkin.3. Sebutkan nomor dan nama substituen diikuti dengan nama gugus utamanya.Penomoran untuk benzena yang memiliki 2 substituen dapat diganti dengan awalan o (orto = substituen pada posisi 1,2), m (meta = substituen pada posisi 1,3) dan p (para = substituen pada posisi 1,4).