13
TATACARA PERGAULAN A. Pendahuluan Dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas yang namanya adap dan tingkah laku dalam pergaulan kita, baik itu di dalam keluarga maupun di dalam masyarakat luas. Dan semua manusia akan merasakannya, bahkan kita disuruh untuk bergaul, seperti hadis Nabi mengatakan sebagai berikut. ﻦﻦﻦ ﻦﻦ ﻦﻦﻦﻦ ﻦﻦﻦﻦﻦ ﻦﻦﻦArtinya: “Pergaulilah manusia itu dengan pergaulan yang baik”. Sudah jelas dan nyata dalam hadis tersebut di perintahkan bergaul dengan sesama manusia dengan pergaulan yang baik. Di dalam makalah ini kami akan membahas mengenai tata pergaulan. Namun dalam tata pergaulan sangat luas, akan tetapi yang kami bahas disini adalah hanyalah mengenai larangan berduduan tampa muhrim, sopan santun di pingiran jalan, dan menyebarluaskan salam beserta hadis-hadis yang berkenaan. Untuk lebih jelasnya pemakalah akan menguraikan dalam pembahasan selanjutnya. 1

TATACARA PERGAULAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jjjjjjjjjjjjjg

Citation preview

Page 1: TATACARA PERGAULAN

TATACARA PERGAULAN

A. Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas yang namanya adap dan tingkah

laku dalam pergaulan kita, baik itu di dalam keluarga maupun di dalam

masyarakat luas. Dan semua manusia akan merasakannya, bahkan kita disuruh

untuk bergaul, seperti hadis Nabi mengatakan sebagai berikut.

حسن سبخلق النا لق وخا

Artinya: “Pergaulilah manusia itu dengan pergaulan yang baik”.

Sudah jelas dan nyata dalam hadis tersebut di perintahkan bergaul dengan

sesama manusia dengan pergaulan yang baik.

Di dalam makalah ini kami akan membahas mengenai tata pergaulan.

Namun dalam tata pergaulan sangat luas, akan tetapi yang kami bahas disini

adalah hanyalah mengenai larangan berduduan tampa muhrim, sopan santun di

pingiran jalan, dan menyebarluaskan salam beserta hadis-hadis yang berkenaan.

Untuk lebih jelasnya pemakalah akan menguraikan dalam pembahasan

selanjutnya.

B. Pebahasan

1. Larangan Berduaan Tampa Muhrim

Pembahasan mengenai larangan berduduan tampa muhrim di sini hanya

dikhusukan kepada kaum muslim dan muslimah, yang tidak ada persahabatan

sejati. Antara lawan jenis yang bukan muhrimnya kecuali akan terjerumus

keduaduanya kedalam kubang syahwat. Dan tidak akan pernah seseorang berduan

menyepi dengan lawan jenis kecuali syetan yang ketiganya.

Keindahan dan keceriaan saat berduaan adalah ibarat racun berbalut ridu.

Sebuah keindahan dan keceriaan yang akan menjerumuskan mereka kedalam

1

Page 2: TATACARA PERGAULAN

jurang kehinaan dan sengaja mencampakkan harga dirinya sebagai seorang

muslim dan muslimah.

Syetan akan sekaligus menjerumuskan seseorang pada perzinaan, namun

terlebih dahulu mengiringnya kelembah zina tampa mereka sadari. Mulai

berduaduan lantas berpegangan tangan, kemudian sampai kepada zina, hubungan

intim tampa ikatan pernikahan, na’uzu billahi minzalik.

Berbagai riset diluar maupun di dalam negeri telah menunjukkan betapa

eratnya hubungan remaja modern, namun bagi mereka yang memiliki keimanan

tidak berani menyepi berduaan karena merasa kehadiran Allah dalam

hidupnya.mereka yang selamat dari kehinaan.1

Padahal hadis Nabi telah banyak menyatakan tentang larangan berduaan

tampa muhrim, hadis Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:

Artinya: Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:

tidak ada halal bagi seseorang perempuan yang beriman kepada Allah dan hari

akherat untuk berpergian dan memakan sehari semalam kecuali bersama muhrim.

(HR. Bukhari-Muslim).

Dalam hadis lain juga mengatakan sebagai mana di bawah ini:

1 Abu Al-Ghifari, Muslim Yang Kehilangan Hargadiri, (Bandung: Mujahid, 2002), hlm 31-33

2

Page 3: TATACARA PERGAULAN

Artinya: Dari Ibnu Abbas ra bahwasanya ia mendengar Rasulullah

SAW bersabda: jangan sekali-kali seorang laki-laki melepaskan seorang

perempuan kecuali dengan muhrimnya. Ada seorang laki-laki bertanya:

Wahai Rasulullah sesunguhnya isteriku pergi naik haji, saya telah tercatat

untuk ikut dalam peperangan ini, dan itu beliau besabda: pergilah kamu

berhijrah bersama istrimu (H.R Bukharimuslim).2

Dari penjelasan diatas nyata bahwa perempuan tidakla boleh berpergian

tampa adanya muhrim dari waktu yang paling sedikit sehari semalam. Bahwa

Islam itu sungguh arif dalam mengatur hubungan pria dan wanita, supaya aman

dari perbuatan yang tidak diinginkan oleh setiap kaum muslim dan muslimah.

2. Menyebarkan Salam

Di dalam Islam tentang menyebarkan salam sangat dianjurkan dan

diperintahkan. Karena salam merupakan suatu adab yang baik. Dalam al-qur’an

Allah berfirman:

Artinya: Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah hendaklah kamu memberi salam kepada penghuninya salam ditetapkan dari sisi Allah yang diberi berkah lagi baik (QS. An-Nur ayat: 61). 3

Ayat diatas menjelasakan bahwa setiap orang yang mau memasuki rumah

hendaklah bersalam, akan tetapi yang dimaksud disini bukan hanya memasuki

tetapi baik ia hendak keluar rumah, melalui pembicaraan dan lain-lain.

Hadis Nabi juga menjelasakan tentang salam sebagai mana berikut:

2 Muslich Shabir, Terjemah Riyadus Shalihin, (Jakarta: Pustaka Amani, 1999),hlm 114-115 3 Ibid, hlm 55

3

Page 4: TATACARA PERGAULAN

Artinya: Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam keagamaan

kekuasaan-Nya, kalian tidak akan masuk surga sebelum kalian beriman dan

kalian masih belum saling mengasihi, maukah kalian aku tunjukkan kepada suatu

perkara yang apa bila kalian mengerjakannya niscaya kalian akan saling

mengasihi yaitu menyebarkan salam diantara sesama kalian.

Dari ayat diatas dijelaskan kalian masih beriman yakni belum memiliki

iman yang sempurna sebelum kalian saling mengasihi di antara sesama kalian,

sehingga seseorang saling mengasihi saudaranya sebagaimana ia mengasihi

dirinya sendiri.

Di bawah ini akan diuraikan cara-cara mengucapkan salam antara lain:

a. Salam itu sebelum pembicaraan dan mangucapkan salam kepada keluarga.

Salam didahulukan sebelum pembicaraan karena salam merupakan

keamanan, tidak ada pembicaraan melainkan sesudah adanya keamanan.

b. Mengucapkan salam kepada wanita dan anak-anak. Hadis nabi menyatakan

sebagai berikut:

Artinya: Pada suatu hari Nabi lewat di depan kami di dalam masjid,

ketika itu sekelompok kaum wanita sedang duduk, lalu beliau mengisaratkan

dengan tangannya seraya mengucapkan salam. Abu Hadid menceritakan hadis

ini secara mengisaratkan dengan tangannya (memperagakannya). (HR. At-

Turmizi dan Abu Daud).

4

Page 5: TATACARA PERGAULAN

Dalam hadis ini terkandung pengertian boleh mengucapkan salam kepada

wanita yang bukan muhrim, dan wanitapun boleh mengucapkan salam kepada

laki-laki yang bukan muhrim.

c. Mengirimkan salam orang lain

Hadis Nabi sebagai beriktu:

Artinya: Ketika kami sedang duduk didepan pintu rumah Al-hasan

tiba-tiba datang seorang laki-laki lalu berkata: Ayahku telah menceritakan

sebuah hadis kepadaku melali kakekku yang telah menceritakan, ayahku

mengutusku kepada Rasululla SAW, lalu sampai salamku kepadanya, aku

datang kepadanya ayahku menitipkan salam buatmu. Maka Rasul SAW

menjawab: semogah salam terlimpah buatmu dan ayahmu (HR. Abu Daud).

Wajib menjaga salam yang disampaikan orang lain dan dianjurkan

dijawab menyatakan pula orang yang menyampaikannya, seumpamanya dengan

ucapan وعليكوسلم عليك

d. Mengucapkan penghormatan kepada ahli kitab

Madis Nabi menyatakan:

5

Page 6: TATACARA PERGAULAN

Artinya: kelompok orang Yahidu masuk menemui Rasul SAW, lalu

mereka mengucapkan عليك aku السالم mengerti maknanya,maka

kukatakan kepada mereka والعنة م السا ,maka Rasulullah bersabda ,عليكم

tenanglah hai Aisyah karena sesunguhnya Allah menyukai yang lembut

didalam semua perkata. Aku berkata: Wahai Rasululla tidaklah kamu

mendengar apa yang mereka katakan itu, Nabi menjawab sesunguhnya aku

telah mengucapkanوعليكم (HR. Syaikhan dan Turmizi).

e. Hukum mengucapkan salam

Hadis Nabi adalah:

Artinya: Ada lima perkara yang wajib dipenuhi oleh muslim terhadap

saudaranya, yaitu menjawab salam, mendoakan orang yang bersin,memenuhi

undangan, menjenguk orang sakit dan mengantar jenazah (HR. Khamsah).

Memulai salam merupakan sunat’ain bagi seorang individu dan sunat

kifayah bagi jama’ah, sedangkan menjawabnya merupakan fardhu’ain bagi yang

mengucapkan dan fardu kifayah bagi jama’ah.4

3. Sopan Santun Duduk Dijalan

Perbuatan sopan santun duduk di jalan sangatlah di dambakan oleh setiap

muslim dan muslimah, karena adalah sebuah tingkah laku dan adab bagi kaum

Islam. Sebab jikalau runtuh sikap sopan santun dari seseorang itu berarti ia telah

meruntuhkan ajaran Islam. Oleh karena itu jauhilah perbuatan yang tidak

diinginkan oleh ajaran Islam.

Hadis Nabi Muhammad SAW menyatakan dibawah ini:

4 Sayid Sabiq, Al-Islam, (Semarang: Renika cipta, 2003), hlm 273

6

Page 7: TATACARA PERGAULAN

Artinya: dari Abu Sa’id Khudri, dari Nabi SAW, beliau bersabda:

jauhilah olehmu duduk dijalan, para sahabat bertanya: Ya Rasulullah

terkadang kami terpaksa duduk untuk berbincang-bincang di jalan. Rasulullah

SAW bersabda, kalau kalian harus duduk juga, maka berikanlah pada jalan

itu haknya. Apakah hak jalan itu ya Rasulullah, beliau menjawab,

menundukkan pandangan, menghindarkan segala bahaya, menjawab salam

dan menyuruh kepada kebaikan dan melarang dari apa yang munkar.5

Menurut hadis yang diatas dapat dijelaskan bahwa duduk dijalan boleh,

tapi dalam keadaan terpaksa, dan kita harus memberi hak jalan, supaya tidak

terjadi yang tidak diinginkan oleh ajaran Islam. Jadi apabila ada orang lewat

kiharus mendudukkan pandangan. Menghindari dari bahaya, membalas salam dan

amar ma’rif nahi munkar. Tapi jikalau bisa untuk dihindari duduk dipingir jalan

maka hindarilah perbuatan itu, karena duduk dipingir jalan kadang bisa

menimbulkan fitnah akhirnya menjadi dosa, baik itu segi perkataan maupun lain-

lain.

Dan juga dalam al-qur’an berbunyi:

5 Muhammad Binkaslani, Subulus salam, (bandung: Maktabah Dahalan, 1932), hlm. 2005

7

Page 8: TATACARA PERGAULAN

Artinya: dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-

nakuti dan mengahalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah dan

menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok. Dan ingatlah diwaktu

dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu,

dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan

(QS. Al-‘Araf ayat: 86).6

C. Kesimpulan

Dari uraian di atas penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Seorang muslimah apabila hendak mau keluar selama sehari semalam maka ia

harus bersama muhrimnya.

2. Apabila duduk dipingir jalan dalam keadaan terpakasa, maka hendaklah kamu

memberi hak jalan, yaitu menghindari dari bahaya, menjawab salam,

menundukkan pandangan amar, am’ruf nahi munkar.

3. Salam merupakan adab yang dianjurkan Islam karena salam membawa

keamanan, baik itu mau masuk, keluar rumah dan melalui pembicaraan, dan

lan-lain.

Adapun cara-cara mengucapkan salam antara lain:

1. Salam itu sebelum pembicaraan dan mengucapkan salam kepada keluarga.

2. Mengucapkan salam kepada wanita dan kepada anak-anak.

6 Raja Fahd, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Mentri Agama, 1971), hlm. 235

8

Page 9: TATACARA PERGAULAN

3. Mengirimkan salam orang lain.

4. Mengucapkan salam penghormatan kepada ahli kitab

5. Hukum mengucapkan salam dan menjawab.

9