5
Diagnosis Kerja : Meningitis Perawatan Penunjang : Tata laksana Kejang Penaganan secara umum: Pakaian ketat dibuka Posisi kepala sebaiknya miring untuk mencegah aspirasi isi lambung Menjaga jalan nafas agar oksigenasi berjalan baik Jangan menahan kejang dengan paksaan Bila suhu tinggi, berikan kompres dengan air biasa Berikan oksigen sungkup bila perlu Pemberian obat-obatan untuk mengatasi kejang akut :

Tatalaksana Meningitis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tatalaksana Meningitis

Diagnosis Kerja : Meningitis

Perawatan Penunjang :

Tata laksana Kejang

Penaganan secara umum:

Pakaian ketat dibuka

Posisi kepala sebaiknya miring untuk mencegah aspirasi  isi lambung

Menjaga jalan nafas agar oksigenasi berjalan baik

Jangan menahan kejang dengan paksaan

Bila suhu tinggi, berikan kompres dengan air biasa

Berikan oksigen sungkup bila perlu

Pemberian obat-obatan untuk mengatasi kejang akut :

Page 2: Tatalaksana Meningitis

Pemberian cairan dan Nutrisi

Berikan dukungan nutrisi dan cairan sesuai dengan kebutuhan.

Pemantauan

Pasien dengan kondisi ini harus berada dalam observasi yang sangat ketat.

Pantau dan laporkan segera bila ada perubahan derajat kesadaran, kejang, atau perubahan

perilaku anak.

Pantau suhu badan, denyut nadi, frekuensi napas, tekanan darah setiap 6 jam, selama

setidaknya dalam 48 jam pertama.

Periksa tetesan infus secara rutin.

Tatalaksana kausa :

Tatalaksana pada pasien ini tergantung dari tipe meningitis yang diderita

Meningitis bakteri

Meningitis bakteri akut membutuhkan perawatan yang tepat dengan pemberian antibiotik

intravena. Obat antibiotik lini pertama yang dapat diberikan berupa seftriakson dengan dosis 100

mg/kgBB IV-drip/kali, selama 30-60 menit setiap 12 jam. Dapat juga diberikan obat kortison,

seperi prednisone dengan dosis 1–2 mg/kgBB/hari dibagi 3-4 dosis, diberikan selama 2–4

minggu, dilanjutkan tapering off. Bila pemberian oral tidak memungkinkan dapat diberikan

deksametason dengan dosis 0.6 mg/kgBB/hari IV selama 2–3 minggu yang digunakan untuk

memastikan pemulihan dan untuk mengurangi resiko terjadinya komplikasi seperti

pembengkakan otak dan kejang. Jika masih belum sembuh dan diagnosis masih belum jelas

dapat diberikan pengobatan empiris untuk meningitis TB, diberikan obat OAT 4 rejimen :

o INH: 10 mg/kgBB /hari (maksimum 300 mg) - selama 6–9 bulan

o Rifampisin: 15-20 mg/kgBB/hari (maksimum 600 mg) – selama 6-9 bulan

o Pirazinamid: 35 mg/kgBB/hari (maksimum 2000 mg) - selama 2 bulan pertama

Page 3: Tatalaksana Meningitis

o Etambutol: 15-25 mg/kgBB/hari (maksimum 2500 mg) atau Streptomisin: 30-50

mg/kgBB/hari (maksimum 1 g) – selama 2 bulan

Meningitis virus

Meningitis karena virus biasanya dapat sembuh sendiri dalam beberapa minggu, beberapa

penanganan yang dapat dilakukan :

Bed rest

Pemberian cairan

Pengobatan simptomatis untuk meredakan demamnya dapat diberikan obat antipiretik seperti

ibuprofen

Jika penyebabnya diketahui karena virus herpes, dapat diberikan obat antiviral seperti acyclovir

Meningitis karena penyebab lain

Apabila penyebab meningitis masih belum jelas, dapat diberikan obat-obatan antivirus dan

antibiotik sampai penyebab pastinya dapat ditemukan.

Meningitis karena jamur dapat diberikan obat anti jamur. Akan tetapi pengobatan dengan anti

jamur ini dapat menyebabkan efek samping yang serius, oleh karena itu pengobatan anti jamur

lebih baik ditunda sampai diketahui bahwa penyebabnya adalah jamur.

Meningitis non-infeksi karena reaksi alergi atau reaksi autoimmune dapat diobati dengan obat

kortison. Dalam beberapa kasus, pengobatan mungkin tidak diperlukan, karena dapat sembuh

sendiri. Meningitis terkait kanker memerlukan terapi untuk kanker.

Dafpus :

1. Meningitis. Available:

http://www.mayoclinic.com/health/meningitis/DS00118/DSECTION=treatments-and-

drugs. Accessed, May 5, 2013.

Page 4: Tatalaksana Meningitis

2. Meningitis tatalaksana perawatan penunjang pemantauan dan komplikasi. Available :

http://www.ichrc.org/652-meningitis-tatalaksana-perawatan-penunjang-pemantauan-

komplikasi. Accessed, May 5, 2013.